Anda di halaman 1dari 10

VISI, MISI, TUJUAN, DAN STANDAR KOMPETENSI

PENDIDIKAN NASIONAL

Diajukan untuk Memenuhi Tugas kelompok Manajemen Satuan Pendidikan

Kelompok 2 :

RAHMAH FITRI 1300045


ZAERIL RAHMAN 1300070
AYUNDA RATIKA PUTRI 1304510

JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya kepada penulis, sehingga makalah yang berjudul “VISI, MISI, DAN TUJUAN
STANDAR KOMPETENSI PENDIDIKAN NASIONAL” dapat diselesaikan dengan baik.
Tujuan penulisan ini adalah untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna
menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah Manajemen Satuan Pendidikan. Dalam
menyelesaikan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Manajemen Satuan
Pendidikan Bapak Dr. Jasrial, M.Pd
Semoga beliau berada dalam lindungan Allah SWT, sehat wal’fiat serta segala amal
kebaikan dapat menjadi pahala dan ridha Allah SWT. Amiiiin ….
Penulis menyadari bahwa tulisan ini belum sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhirnya dengan segala kerendahan
hati penulis mempersembahkan tulisan ini, semoga bermanfaat bagi pembaca dan kita semua.
Padang, Februari 2019

Penulis
VISI, MISI, TUJUAN DAN STANDAR KOMPETENSI
PENDIDIKAN NASIONAL

A. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN


Standar Nasional Pendidikan (SNP) merupakan kriteria minimal tentang berbagai aspek
yang relevan dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional dan harus dipenuhi oleh
penyelenggara dan/atau satuan pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Standar Nasional Pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional
yang bermutu. Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat. Standar Nasional Pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah, dan
berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global.

1. Standar Kompetensi Lulusan


Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. Standar
Kompetensi Lulusan meliputi standar kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan
menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar
kompetensi lulusan minimal mata pelajaran. Standar Kompetensi Lulusan meliputi:
a. SKL Satuan Pendidikan & Kelompok Mata Pelajaran
b. SKL Mata Pelajaran SD-MI
c. SKL Mata Pelajaran SMP-MTs
d. SKL Mata Pelajaran SMA-MA
e. SKL Mata Pelajaran PLB ABDE
f. SKL Mata Pelajaran SMK-MAK

2. Standar Isi
Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk
mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi
memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan
pendidikan, dan kalender pendidikan. Standar Isi Kesetaraan untuk pendidikan program paket.
3. Standar Proses Pendidikan
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu, dalam proses
pembelajaran pendidik memberikan keteladanan. Setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran
yang efektif dan efisien.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan adalah tingkat pendidikan
minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau
sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta
pendidikan anak usia dini meliputi:
a. Kompetensi pedagogik
b. Kompetensi kepribadian
c. Kompetensi profesional
d. Kompetensi sosial.
Pendidik meliputi pendidik pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SDLB/SMPLB/SMALB, SMK/MAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B dan Paket C, dan
pendidik pada lembaga kursus dan pelatihan. Tenaga Kependidikan meliputi kepala
sekolah/madrasah, pengawas satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga perpustakaan,
tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, pamong belajar, dan tenaga
kebersihan.

5. Standar Sarana dan Prasarana


Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan
pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta
perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang
kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang
perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin,
instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat
berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang
teratur dan berkelanjutan.

6. Standar Pengelolaan
Standar Pengelolaan terdiri atas:
a. Standar pengelolaan oleh satuan pendidikan.
b. Standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah.
c. Standar pengelolaan oleh Pemerintah.

7. Standar Pembiayaan Pendidikan


Pembiayaan pendidikan terdiri atas:
a. Biaya investasi satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,
pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap.
b. Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di atas meliputi biaya pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan.
c. Biaya operasi satuan pendidikan meliputi: Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta
segala tunjangan yang melekat pada gaji, Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai, dan
Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan
sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain
sebagainya.

8. Standar Penilaian Pendidikan


Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar terdiri atas: Penilaian hasil belajar
oleh pendidik, Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan, dan Penilaian hasil belajar oleh
Pemerintah. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas: Penilaian hasil
belajar oleh pendidik, dan Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi. Penilaian
pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
B. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidilan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama,
kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk
mewujudkan cita-cita ini, diperlukan perjuangan seluruh lapisan masyarakat. Sistem
pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara
terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
UUSPN dari No. 2 tahun 1989 diganti UU No. 20 tahun 2003, dilakukan dalam rangka
memperbarui visi, misi dan strategi pendidikan nasional. Pembaruan sistem pendidikan
nasional mencakup penghapusan diskriminasi antara pendidikan formal dan pendidikan non-
formal.
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1, Pendidikan pada hakekatnya adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang
berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap terhadap
perubahan zaman. Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tercantum dalam UU No. 20 tahun
2003 bab II pasal 3.
Pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa; Melalui pendidikanlah bangsa akan tegak
mampu menjaga martabat. Dalam UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3,
disebutkan “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Visi dan misi pendidikan nasional telah menjadi rumusan dan dituangkan pada bagian
“penjelasan” atas UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Visi dan misi pendidikan
nasional ini adalah merupakan bagian dari strategi pembaruan sistem pendidikan.
C. VISI PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya system pendidikan sebaga pranata
social yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua warga Negara Indonesia
berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu berubah.

D. MISI PENDIDIKAN NASIONAL


Dengan visi pendidikan tersebut, pendidikan nasional mempunyai misi sebagai berikut:
1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan yang
bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;
2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuh sejak usia
dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakat belajar;
3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untuk mengoptimalkan
pembentukan kepribadian yang bermoral;
4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagai pusat
pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap, dan nilai berdasarkan
standar nasional dan global; dan
5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan berdasarkan
prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI.

Berdasarkan visi dan misi pendidikan nasional tersebut, maka fungsi pendidikan nasional
adalah mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi-potensi peserta didik
yang menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggungjawab.

E. STRATEGI PENDIDIKAN NASIONAL


1. Pelaksanaan pendidikan agama serta akhlak mulia.
2. Pengembangan dan pelaksanaan kurkulum berbasis kompetensi.
3. Proses pembelajaran yang mendidik dan dialogis.
4. Evaluasi, akreditasi dan sertifikasi pendidikan yang memberdayakan.
5. Peningkatan keprofesionalan pendidik dan tenaga kependidikan.
6. Penyediaan sarana belajar yang mendidik.
7. Pembiayaan pendidikan yang sesuai dengan prinsip pemerataan dan berkeadilan.
8. Penyelenggaraan pendidikan yang terbuka dan merata.
9. Pelaksanaan wajib belajar.
10. Pelaksanaan otonomi manajemen pendidikan.
11. Pemberdayaan peran masyarakat.
12. Pusat pembudayaan dan pembangunan masyarakat.
13. Pelaksanaan pengawasan dalam sistem pendidikan nasional.

F. VISI, MISI, TUJUAN STRATEGIS KEMENDIKBUD 2014-2019


Visi, Misi, dan Tujuan Strategis Kemdikbud 2014-2019 dibawah kepemimpinan
Mendikbud Anies Baswedan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres
Jusuf Kalla adalah sebagai berikut.

1. Visi
“Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dengan
Berlandaskan Gotong Royong”

2. Misi
a. Mewujudkan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan yang Kuat
b. Mewujudkan Akses yang Meluas, Merata, dan Berkeadilan
c. Mewujudkan Pembelajaran yang Bermutu
d. Mewujudkan Pelestarian Kebudayaan dan Pengembangan Bahasa
e. Mewujudkan Penguatan Tata Kelola serta Peningkatan Efektivitas
f. Birokrasi dan Pelibatan Publik

3. Tujuan Strategis
a. Penguatan Peran Siswa, Guru, Tenaga Kependidikan, Orang tua, dan Aparatur Institusi
Pendidikan dalam Ekosistem Pendidikan
b. Pemberdayaan Pelaku Budaya dalam Melestarikan Kebudayaan
c. Peningkatan Akses PAUD, Dikdas, Dikmen, Dikmas, dan Pendidikan Anak Berkebutuhan
Khusus
d. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pembelajaran yang Berorientasi pada Pembentukan
Karakter
e. Peningkatan Jati Diri Bangsa melalui Pelestarian dan Diplomasi Kebudayaan serta
Pemakaian Bahasa sebagai Pengantar Pendidikan
f. Peningkatan Sistem Tata Kelola yang Transparan dan Akuntabel dengan Melibatkan
Publik
DAFTAR PUSTAKA

Tunas63.wordpress.com/2008/11/07/visi-misi-dan-tujuan-pendidikan-nasional/

http://www.kemdikbud.go.id/kemdikbud/node/4774

https://rohadicgbs.wordpress.com/2012/10/05/visi-misi-fungsi-tujuan-dan-strategi-
pendidikan-nasional/

Anda mungkin juga menyukai