Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hafiz Mahendra

Kelas : MPI AP 5 A
Mata Kuliah : Perundang-undangan Pendidikan
Dosen Pengampu : Dr. Yundri Akhyar, MA

SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)


SOAL:
1. Apa definisi pendidikan Nasional menurut UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional?
2. Apa saja standar biaya pendidikan ? Jelaskan !
3. Sebutkan apa saja yang dimaksud Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam satuan
pendidikan ? dan apa tujuan dibentuknya standar kompetensi lulusan (SKL) dalam
sebuah lembaga pendidikan?
4. Mengapa Seorang guru yang profesional harus memenuhi standar kompetensi ?
Jelaskan !
5. Kriteria seperti apa untuk membentuk visi dan misi sekolah menurut permendiknas
No.19 Tahun 2007 ?

JAWABAN:
1. Pendidikan Nasional menurut UU RI No. 20 Tahun 2003 adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan
tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
2. Standar pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya
personal.
 Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya
penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal
kerja tetap.
 Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di atas meliputi biaya pendidikan
yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses
pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan.
 Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi:
 Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang
melekat pada gaji.
 Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai.
 Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa
telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya.

3. Dalam Permendiknas No.23 Tahun 2006, terdiri dari 3 komponen Standar


Kompetensi Lulusan (SKL), yang meliputi Standar Kompetensi Lulusan-Satuan
Pendidikan (SKL-SP), Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP),
serta Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran.

 Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP)

Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) adalah kualifikasi


kemampuan lulusan yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap yang
digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik
dari satuan pendidikan, yang meliputi:

 SD/MI/SDLB/Paket A

 SMP/MTs/SMPLB/Paket B

 SMA/MA/SMALB/Paket C

 SMK/MAK

 Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)

Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) adalah kualifikasi


kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang diharapkan di capai pada setiap tingkat dan
atau semester untuk kelompok mata pelajaran tertentu. Standar Kompetensi
Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas kelompok-kelompok mata
pelajaran:

 Agama dan Akhlak Mulia.

 Kewarganegaraan dan Kepribadian.

 Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

 Estetika.

 Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.


 Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran

Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran selengkapnya yaitu:

 Pendidikan Agama Islam SMA/ MA/


 Pendidikan Kewarganegaraan SD/MI

 Bahasa Indonesia SD/MI

 Matematika SD/MI

 Ilmu Pengetahuan Alam SD/MI

  Ilmu Pengetahuan Sosial SD/MI

 Seni Budaya dan Keterampilan SD/MI

 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan SD/MI

 Bahasa Inggris SD/MI

Tujuan SKL pada lembaga pendidikan:

 Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan dasar bertujuan untuk


meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
 Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah umum bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
 Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan
untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, ahklak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya.
 Standar kompetensi lulusan pada jenjang pendidikan tinggi bertujuan untuk
mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang berakhlak mulia,
memiliki pengetahuan, keterampilan, kemandirian, dan sikap untuk menemukan,
mengembangkan, serta menerapkan ilmu, teknologi, dan seni, yang bermanfaat
bagi kemanusiaan.
4. Peranan guru sangat menentukan dalam usaha meningkatkan mutu pendidikan. Untuk
itu guru sebagai agen pembelajaran dituntut untuk mampu menyelenggarakan proses
pembelajaran dengan sebaik-baiknya. Dalam rangka menyelenggarakan Pendidikan
tersebut, guru professional dituntut untuk memiliki kompetensi. Yaitu kompetensi
pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian, dan kompetensi professional.
Gurulah yang secara langsung mengajar dan mendidik peserta didik, dalam proses
pembelajaran guru harus memiliki keterampilan, skill, kemampuan, dan pemikiran
yang produktif agar mampu menjalankan tugasnya dengan baik dengan tujuan
tercapainya tujuan Pendidikan Nasional.
Guru mempunyai fungsi dan peran yang sangat strategis dalam pembangunan
bidang pendidikan, dan oleh karena itu perlu dikembangkan kompetensinya. Agar
guru mampu menjalankan tugasnya secara profesional, maka lahirlah UU No. 14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Karena itu sudah sewajarnya apabila guru
memiliki kompetensi yang berujung kepada adanya sertifikat. Hal itu diperoleh bila
guru telah mengikuti sertifikasi guru.
5. 1. Visi Sekolah/Madrasah
Kriteria pembentukan visi sekolah/madrasah menurut Permendiknas No 19
Tahun 2007 adalah sebagai berikut:
 Dijadikan sebagai cita-cita bersama warga sekolah/madrasah dan segenap
pihak yang berkepentingan pada masa yang akan datang.
 Mampu memberikan inspirasi, motivasi, dan kekuatan pada warga
sekolah/madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan.
 Dirumuskan berdasar masukan dari berbagai warga sekolah/madrasah dan
pihak-pihak yang berkepentingan, selaras dengan visi institusi di atasnya serta
visi pendidikan nasional.
 Diputuskan oleh rapat dewan pendidik yang dipimpin oleh kepala
sekolah/madrasah dengan memperhatikan masukan komite sekolah/madrasah.
 Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan.
 Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat.
2. Misi Sekolah/Madrasah
Kriteria pembentukan misi sekolah/madrasah menurut Permendiknas No 19
Tahun 2007 adalah sebagai berikut:
 Memberikan arah dalam mewujudkan visi sekolah/madrasah sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional.
 Merupakan tujuan yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu.
 Menjadi dasar program pokok sekolah/ madrasah.
 Menekankan pada kualitas layanan peserta didik dan mutu lulusan yang
diharapkan oleh sekolah/madrasah.
 Memuat pernyataan umum dan khusus yang berkaitan dengan program
sekolah/madrasah.
 Memberikan keluwesan dan ruang gerak pengembangan kegiatan satuan-
satuan unit sekolah/madrasah yang terlibat.
 Dirumuskan berdasarkan masukan dari segenap pihak yang berkepentingan
termasuk komite sekolah/madrasah dan diputuskan oleh rapat dewan pendidik
yang dipimpin oleh kepala sekolah/madrasah.
 Disosialisasikan kepada warga sekolah/madrasah dan segenap pihak yang
berkepentingan.
 Ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan perkembangan
dan tantangan di masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai