Anda di halaman 1dari 10

Standar Isi

Disusun oleh:

Kelompok 2

Asnur lidayni

Andriani

Adrian Asri

Adity ahyadin

Andrian Darmansah

Nunung Asmutianti

Rabiatul Adabia

Siska handayani

Teknologi Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Makassar

2020
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 21 Tahun 2016

Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah

Standar Isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendidikan nasional dalam


domain sikap spiritual dan sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan. Oleh karena itu,
Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan tingkat
kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada Standar
Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Karakteristik,
kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman materi ditentukan sesuai dengan
karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan kompetensi tersebut. Ketiga
kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan yang berbeda. Sikap dibentuk
melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitasaktivitas: mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Keterampilan diperoleh
melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta. Karakteristik kompetensi beserta perbedaan proses pemerolehannya
mempengaruhi Standar Isi. Ruang lingkup materi dirumuskan berdasarkan kriteria
muatan wajib yang ditetapkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,
konsep keilmuan, dan karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan.
Selanjutnya, tingkat kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan
peserta didik, kualifikasi kompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang
berjenjang.

Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat


generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap jenjang pendidikan dalam
rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi dikembangkan
berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi
Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi
juga memperhatikan tingkat kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan
pendidikan, dan keterpaduan antar jenjang yang relevan. Untuk menjamin
keberlanjutan antar jenjang, Tingkat Kompetensi dimulai dari Tingkat Kompetensi
Pendidikan Anak Usia Dini.
Pasal 1

Menurut permendikbud no 21 tahun 2016 pasal 1 menjelaskan bahwa, standar isi


terdiri dari tingkat kompetensi dan kompetensi inti. kompetensi inti mencakup 3
aspek yakni spiritual, sikap social dan pengetahuan dan keterampilan. Penerapan
kompetensi inti, peguasaan ruang lingkup materi pada mata pelarajan dan
kompetensi dasar setiap kelas sesuai jenjang dan jenis pendidikan ditentukan oleh
pusat kurikulum dan perbukuan. Kusus untuk mata pelajaran pendidikan agama
danbudi pekerti, kompetensi inti sikap spiritual pada kompetensi dasar disusun
secara jelas. Penentun kompetensi dasr pada kompetensi inti sikap social pada
mata pelajaran pendidikan pancasilan dan kewarganegaraan disusun secara jelas.

Pasal 2
Menjelaskan apabila peraturan menteri berlaku untuk satuan pendidikan dasar dan
satuan pendidikan menengah diwajibkan untuk mempelajari peraturan tersebut
selambat-lambatnya jangka 3 tahun untuk semua tingkat kelas. Dimana peraturan
menteri menyebutkan standar isi terdiri dari tingkat kompetensi dan kompetensi
inti sesuai dengan jenjang dan jenis pendidikan dijelaskan dalam pasal 1.

Pasal 3
Pada saat diberlakukannya peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan republik
indonesia nomor 21 tahun 2016 maka peraturan menteri pendidikan nasional
nomor 64 tahun 2013 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dicabut dan
tidak diberlakukan lagi.

Pasal 4
Peraturan menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan yang dimana
memerintahkan pengundangan peraturan menteri ini dengan penempatannya
dalam berita negara republik indonesia pada tanggal 28 juni 2016 di jakarta.
Permendikbud RI No. 59 TAHUN 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah

Pada Permendikbud ini dijelaskan bahwa Kurikulum 2013 bertujuan untuk


mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga Negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara,dan peradaban dunia.

Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam


mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat
manusia.

Pada peraturan ini, implementasi pendidikan di SMA yang selama ini lebih
menekankan pada pengetahuan, dikembangkan menjadi menjadi kurikulum yang
menekankan pada proses pembangunan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
peserta didik melalui berbagai pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik.
Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman
konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan pembangunan
pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan
pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari
peradaban manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan peserta didik
sepanjang hayat.

Adanya standar nasional sebagai kualitas minimal warga negara yang dirinci
menjadi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Struktur Kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti,
Kompetensi Dasar, muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar.
Kompetensi Inti Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA)
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan
(SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik SMA/MA pada setiap tingkat
kelas. Melalui kompetensi inti, sinkronisasi horisontal berbagai kompetensi dasar
antarmata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Rumusan kompetensi inti
memuat kompetensi inti sikap spiritual, untuk kompetensi inti sikap sosial, untuk
kompetensi inti pengetahuan, dan untuk kompetensi inti keterampilan.

Struktur Kurikulum SMA/MA terdiri atas mata pelajaran umum kelompok


A, mata pelajaran umum kelompok B, dan mata pelajaran peminatan akademik
kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C dikelompokkan
atas mata pelajaran Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, mata
pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan mata pelajaran Peminatan
Bahasa dan Budaya. Khusus untuk MA, dapat ditambah dengan mata pelajaran
keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama. Mata pelajaran umum
kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan mengembangkan
kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta
didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program
kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam
bidang sosial, budaya, dan seni. Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C
merupakan program kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai
dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata
pelajaran keilmuan.

Pemilihan Peminatan dan Pemilihan Mata Pelajaran Lintas Minat dan/atau


Pendalaman Minat. Kurikulum SMA/MA dirancang untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka. Struktur
kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk
pilihan peminatan dan pilihan mata pelajaran lintas minat dan/atau pendalaman
minat. Pemilihan peminatan dilakukan peserta didik saat mendaftar pada
SMA/MA berdasarkan nilai rapor Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs) atau yang sederajat, nilai ujian nasional SMP/MTs atau
yang sederajat, rekomendasi guru bimbingan dan konseling/konselor di SMP/MTs
atau yang sederajat, dan hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di
SMA/MA, atau tes bakat dan minat oleh psikolog.

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta


didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

1. Beban belajar satu minggu Kelas X adalah minimal 42 jam pelajaran.


2. Beban belajar satu minggu Kelas XI dan XII adalah minimal 44 jam
pelajaran.
3. Beban belajar di Kelas X dan XI dalam satu semester minimal 18
minggu.
4. Beban belajar di kelas XII pada semester ganjil minimal 18 minggu
5. Beban belajar di kelas XII pada semester genap minimal 14 minggu.

Kompetensi Dasar dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan


Kompetensi Dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan
kemampuan peserta didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran.

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor


36 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Nomor 59 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah

Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah diubah dengan


menambahkan mata pelajaran Informatika pada Sekolah Menengah
Atas/Madrasah Aliyah sehingga menjadi mata pelajaran pilihan dilaksanakan
mulai tahun ajaran 2019/2020 sesuai dengan kesiapan sekolah.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah

Standar isi untuk mencapai pendidikan dasar dan menegah yang


selanjutnya disebut setandar isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat
kompetensi minimal untuk mencapai kompotensi lulusan minimal pada jenjang
danjenis pendidikan tertentu.

Standar ini untuk muatan peminatan kejuruan pada SMK/MAK/Paket C Kejuruan


Pada Setiap Program Keahlian Diatur dalam peraturan direktur jenderal
pendidikan menengah.

Standar isi disesuaikan dengan substansi tujuan pendiidkan naional dalam


domain sikap spiritual, dan sikap sosial,pengetahuan, keterampilan. Oleh karena
itu, Standar Isi dikembangkan untuk menentukan kriteria ruang lingkup dan
tingkat kompetensi yang sesuai dengan kompetensi lulusan yang dirumuskan pada
Standar Kompetensi Lulusan, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Karakteristik, kesesuaian, kecukupan, keluasan, dan kedalaman materi ditentukan
sesuai dengan karakteristik kompetensi beserta proses pemerolehan kompetensi
tersebut.

Ketiga kompetensi tersebut memiliki proses pemerolehan yang berbeda.


Sikap dibentuk melalui aktivitas-aktivitas: menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas-aktivitas:
mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas: mengamati, menanya,
mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Karakteristik kompetensi beserta
perbedaan proses pemerolehannya mempengaruhi Standar Isi.
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum

No. KBK 2004 & KTSP 2006 Kurikulm 2013


1 Standar Kompetensi Lulusan Standar Kompetensi Lulusan
diturunkan dari Standar Isi diturunkan dari kebutuhan
Standar Isi dirumuskan berdasarkan Standar Isi diturunkan dari
Tujuan Mata Pelajaran (Standar Standar Kompetensi Lulusan
2 Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran) melalui Kompetensi Inti yang
yang dirinci menjadi Standar bebas mata pelajaran
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran
Pemisahan antara mata pelajaran Semua mata pelajaran harus
pembentuk sikap, pembentuk berkontribusi terhadap
3 keterampilan, dan pembentuk pembentukan sikap,
pengetahuan keterampilan, dan
pengetahuan
Kompetensi diturunkan dari mata Mata pelajaran diturunkan
4 pelajaran dari kompetensi yang ingin
dicapai
Mata pelajaran lepas satu dengan yang Semua mata pelajaran diikat
5 lain, seperti sekumpulan mata pelajaran oleh kompetensi inti (tiap
terpisah kelas)
Referensi

Ariyanti. (2016). SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN


DAN KEBUDAYAAN NOMOR 21 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR ISI
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH. 1–10.

Dovchin, B. (2014). ABSTRAKSI PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH. May, 2014.

Kebudayaan, K. P. dan. (2018). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.


Permendikbud, 1–12.

Kurniasih, I., & Sani, B. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan
Penerapan. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan, 1–162.

permendikbud. (2014). Permendikbud No 59 tahun 2014 kurikulum 2013 (K13).


2014. http://simpuh.kemenag.go.id/regulasi/permendikbud_59_14.pdf

Permendikbud No. 64. (2013). Permendikbud-Nomor-64-tahun-2013-ttg-SI. 2011.

RI, M. P. dan K. (2016). Permendikbud No. 21 Tahun 2016 - Standar Isi


Pendidikan Dasar dan Menengah.

Anda mungkin juga menyukai