PENDAHULUAN
A. RASIONAL
1. Latar Belakang
1.1 Kondisi Nyata
SMP AL-ISLAM Krian adalah sekolah swasta mandiri tidak berafiliasi pada salah satu
Ormas Islam, SMP AL-ISLAM Krian berdiri pada 1 Agustus 1964, di bawah naungan
Yayasan Perguruan AL-ISLAM Krian (YAPALIS) yang berlokasi di Jl. Kyai Mojo No.18
Jerukgamping, Krian, Sidoarjo.
Pada tahun Pelajaran 2011 / 2012 SMP AL-ISLAM Krian memiliki 33 rombongan belajar
dengan jumlah peserta didik sebanyak 1346. Kondisi kemampuan peserta didik yang
bervariasi dan latarbelakang tingkat pendidikan dan ekonomi orang yang berbeda-beda.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral
untuk mengembangkan potensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlaq mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut, pengembangan potensi peserta didik serta tuntutan
disesuaikan dengan, potensi perkembangan, kebutuhan dan kepentingan peserta didik
serta tuntutan lingkungan. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini disusun
mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang telah
ditetapkan oleh pemerintah untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Penyusunan KTSP ini berpedoman pada bantuan yang disusun oleh Badan Standard
Nasional Pendidikan (BSNP) dan ketentuan lain yang menyangkut kurikulum dalam
Undang-Undang No. 20 tahun 2003 dan peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005.
Penyusunan KTSP ini sangat diperlukan untuk mengakomodasi semua potensi yang ada di
daerah dan untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan, baik dalam bidang akademis
maupun non akademis, memelihara budaya daerah, mengikuti perkembanan IPTEK yang
dilandasi Iman dan Taqwa.
1
KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan
di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
LANDASAN HUKUM
Landasan Hukum yuridis formal yang digunakan dalam menyusun kurikulum antara lain :
1. Undang-Undang RI No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
2. Peraturan Pemerintah RI No.19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Standar Isi (Permen Diknas No.22 Tahun 2006)
Mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada
jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam SI adalah: kerangka dasar dan struktur
kurikulum, standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata pelajaran pada setiap
semester, jenis dan jenjang pendidikan dasar dan menengah.
4. Standar Kompetensi Lulusan
Merupakan kualifikasi kemampuan lululsan yang mencakup sikap, pengetahuan dan
ketrampilan sebagaimana yang ditetapkan pada permendiknas No.23 tahun 2006.
5. Permendiknas No.24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permen 22 dan 23 Tahun 2006.
6. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
2
2. Tanggung jawab guru mengajar tinggi
3. Minat siswa baru yang besar
4. Sarana prasarana memadai
Kelemahan atau ancaman :
1. Semangat belajar siswa kurang
2. Kondisi sosial ekonomi wali murid menengah ke bawah
3. Tuntutan masyarakat tentang keberhasilan tinggi
B. VISI Sekolah
A. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah
1. Visi Sekolah
TERWUJUDNYA PRIBADI PESERTA DIDIK YANG BERAKHLAKUL KARIMAH
SERTA UNGGUL DALAM PRESTASI
Visi di atas dikembangkan dari indikator visi sebagai berikut :
Selluruh indikator visi perumusannya telah mempertimbangkan tujuan pendidika nasional,
tunttuan SKL satuan pendidikan dan berorientasi pada kepentingan daerah nasional serta
internasional. Disamping itu pengembangannya juga memperhatikan pada potensi perkembangan
kebutuhan dan kepentingan peserta didik.
Indikator Visi :
Akhlakul karimah ?
Misal :
Siswa membiasakan diri mengucap salam dan berjabat tangan setiap ketemu guru dan tamu
Siswa membiasakan sholat berjamaah
Siswa membiasakan sholat sunnah dhuha
3
Mendorong dan membantu Peserta Didik Dalam mengenali Potensi Dirinya serta
mengembangkan secara Optimal.
Menumbuh Kembangkan Penghayatan Nilai-nilai Pancasila dan Ajaran Agama Islam Yang
akan menjadi Sumber Kearifan Hidup.
Menumbuhkan Semangat Berkompetisi Yang Sehat dan positif untuk Mewujudkan Visi dan
Tujuan Sekolah.
Mewujudkan Peningkatan Kualitas Kelulusan Belajar Melalui Proses Pembelajaran dan
Bimbingan Yang Efektif.
4
BAB II
Struktur dan Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
a. Kerangka Dasar
b.
2. MISI SEKOLAH.
Mendorong dan membantu Peserta Didik Dalam mengenali Potensi Dirinya serta
mengembangkan secara Optimal.
Menumbuh Kembangkan Penghayatan Nilai-nilai Pancasila dan Ajaran Agama Islam Yang
akan menjadi Sumber Kearifan Hidup.
Menumbuhkan Semangat Berkompetisi Yang Sehat dan positif untuk Mewujudkan Visi dan
Tujuan Sekolah.
Mewujudkan Peningkatan Kualitas Kelulusan Belajar Melalui Proses Pembelajaran dan
Bimbingan Yang Efektif.
3. TUJUAN SEKOLAH
Terwujudnya generasi yang berakhlakul karimah berdasarkan nilai-nilai agama Islam
Terwujudnya generasi yang memiliki jiwa nasionalisme tinggi berdasarkan Pancasila yang
menjadi pandangan hidup bangsa
Memberi bekal Ilmu pengetahuan dan teknologi terkini untuk menghadapi dinamika
perkembangan IPTEK yang sangat pesat.
Mengembangkan potensi diri peserta didik untuk mencetak generasi yang kompetitif, ulet
dan gigih.
Memberi Pendidikan Dasar yang berkualitas dan kompetitif unutk mempersiapkan jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Memberi Pendidikan Keahlian berupa ketrampilan dasar agar pada saatnya peserta didik
kembali ke masyarakat memiliki kemandirian hidup dan mampu mengembangkan potensi
dirinya.
Menguasai teknologi informasi yang akan menjadi standart layanan masyarakat di era
globalisasi.
Menjadikan sekolah sebagai lembaga pengabdian masyarakat dan andalan lembaga
pendidikan Islam.
5
C. Sasaran /Target
Sesuai dengan Visi, misi serta tujuan sekolah, maka sasaran/target yang hendak dicapai oleh
sekolah adalah sebagai berikut :
Untuk tahun pelajaran 2007/2008 2010/2011 (jangka pendek)
1. Jenjang kelas VII telah menggunakan KTSP dan mengusulkan menjadi Sekolah bersandart
Nasional bagi sekolah swasta.
2. Seluruh sistem operasional kegiatan dengan menggunakan komputerisasi
3. Pada tahun 2007/2008, rata-rata NUN SMP Al-Islam minimal 6,50 (Enam koma lima puluh)
4. Pada tahun pelajaran 2007/2008, proporsi ketamatan yang memperoleh nilai NUN diatas rata-
rata minimal 45 %
5. Pada tahun pelajaran 2007/2008, proporsi peserta didik yang diterima di SMA/ SMK Negeri
minimal 40 %.
6. Pada tahun pelajaran 2007/2008 SMPAl-Islam Krian, telah memulai pembangunan masjid
yang megah sebagai tempat seluruh kegiatan keagamaan.
7. Pada satu semester tahun pelajaran setiap peserta didik sudah dapat membaca Al-quran dan
mengerjakan sholat wajib berjamaah di ruang kelas.
8. Pada tahun pelajaran 2007/2008 SMPAl-Islam Krian, telah memiliki tim KIR.
9. Pada tahun pelajaran 2007/2008 SMPAl-Islam Krian, tim olah raga mampu menjadi finalis di
tingkat kecamatan.
10. Pada tahun pelajaran 2007/2008 setiap lulusan SMPAl-Islam Krian, telah menguasai
ketrampilan dasar (elektronika dan tata busana) serta mampu menguasai teknologi komunikasi
khususnya aplikasi perkantoran (Ms. Office, Ms. Excel dan intenet dll)
11. Pada tahun pelajaran 2007/2008 sebagian ruang kelas telah memiliki LCD (kelas IX unggulan)
dan OHP (seluruh kelas VIII) sebagai sarana pembelajaran.
12. Pada tahun pelajaran 2007/2008 telah memiliki Lab. Biologi maupun Lab. Fisika yang
presentatif.
13. Pada tahun pelajaran 2007/2008 telah memiliki ruang perpustakan yang luas dan full AC.
14. Pada tahun pelajaran 2007/2008 telah memiliki ruang ketrampilan tata busana yang presentatif.
15. Pada tahun pelajaran 2007/2008 bahasa pengantar dalam kegiatan KBM adalah Bahasa
Indonesia, bahasa Inggris pada hari tertentu
6
5. Pada tahun pelajaran 2014/2015, proporsi peserta didik yang diterima di SMA/ SMK Negeri
minimal 50 %.
6. Pada tahun pelajaran 2014/2015 SMPAl-Islam Krian, sudah memiliki masjid yang megah
sebagai tempat seluruh kegiatan keagamaan.
7. Pada satu semester tahun pelajaran setiap peserta didik sudah dapat membaca dan menulis Al-
quran serta mengerjakan sholat wajib berjamaah di masjid sekolah.
8. Pada tahun pelajaran 2014/2015 SMPAl-Islam Krian, sudah memiliki tim KIR dan mampu
mengikuti lomba KIR tingkat Kabupaten.
9. Pada tahun pelajaran 2014/2015 SMPAl-Islam Krian, tim olah raga mampu menjadi finalis di
tingkat Nasional.
10. Pada tahun pelajaran 2014/2015 setiap lulusan SMPAl-Islam Krian, telah menguasai
ketrampilan dasar (elektronika dan tata busana) serta mampu menguasai teknologi komunikasi
khususnya aplikasi perkantoran (Ms. Office, Exel dan intenet dll)
11. Pada tahun pelajaran 2014/2015 sebagian ruang kelas telah memiliki LCD (kelas IX) dan OHP
(seluruh kelas) sebagai sarana pembelajaran.
12. Pada tahun pelajaran 2014/2015 sudah memiliki Lab. Biologi maupun Lab. Fisika dan Aula
yang presentataif.
13. Pada tahun pelajaran 2014/2015 telah memiliki ruang perpustakan yang luas dan full AC,
pelayanan dengan sistem komputer.
14. Pada tahun pelajaran 2014/2015 sudah memiliki ruang ketrampilan elektronika dan tata busana
yang presentatif .
15. Pada tahun pelajaran 2014/2015 bahasa pengantar dalam kegiatan KBM adalah Bahasa
Indonesia, bahasa Inggris, dan bahasa Arab.
7
9. Pada tahun pelajaran 2019/2020 setiap lulusan SMPAl-Islam Krian, telah menguasai
ketrampilan dasar (Elektronika dan Tata Busana) serta mampu bersaing dan menguasai
teknologi komunikasi khususnya aplikasi perkantoran (Ms. Office, Exel dan intenet dll)
10. Pada tahun pelajaran 2019/2020 seluruh ruang kelas sudah memiliki Notebook dan LCD
sebagai sarana pembelajaran.
11. Pada tahun pelajaran 2019/2020 sudah memiliki Ruang Audio visual, Lab. Biologi maupun Lab.
Fisika dan Aula yang presentatif.
12. Pada tahun pelajaran 2019/2020 telah memiliki ruang perpustakan yang luas dan full AC,
pelayanan dengan sistem komputer serta memiliki koleksi buku yang cukup lengkap
13. Pada tahun pelajaran 2019/2020 sudah memiliki ruang ketrampilan elektronika dan tata busana
yang presentatif serta telah memiliki keunggulan global khususnya pada bidang tata busana.
14. Pada tahun pelajaran 2019/2020 bahasa pengantar dalam kegiatan KBM adalah Bahasa
Indonesia, bahasa Inggris dan bahasa Arab.
8
PROFIL SEKOLAH
b. Guru
1. Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Jumlah dan Status Guru
No Tingkat Pendidikan GT/PNS GTT/PNS Jumlah
L P L P
1. S3/S2 1 1
2. S1 5 10 15 23 53
3. D-4
4. D3/Sarmud
5. D2
6. D1 1 1
7. SMA/sederajat
Jumlah 5 10 16 24 55
2. Jumlah guru dengan mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan (keahlian)
No. Guru Jumlah guru dengan latar Jumlah guru dengan latar Jumlah
belakang pendidikan sesuai belakang pendidikan yang TIDAK
dengan tugas mengajar sesuai dengan tugas mengajar
9
D3/ D3/
D1/D2 S1/D4 S2/S3 D1/D2 S1/D4 S2/S3
Sarmud Sarmud
1 IPA 4 4
2 Matematika 10 10
3 Bahasa Indonesia 5 5
4 Bahasa Inggris 5 1 6
5 Pendidikan Agama 6 6
6 IPS 5 5
7 Penjasorkes 4 4
8 Seni Budaya 1 1
9 PKn 4 4
10 TIK 2 2
11 BK 2 2
12 Bahasa Jawa 2 2
13 Elektro/Tabus 4 4
54 0 0 0 1 0 55
10
PROFIL SATUAN PENDIDIKAN
11
BAB II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. KERANGKA DASAR
Struktur kurikulum SMP AL-ISLAM Krian disusun sesuai dengan Panduan BSNP, KARENA
Keterbatasan bangunan di sekolah kami maka kemampuan daya tampung sekolah kami
Oleh sebab itu struktur kurikulumnya juga terbatas
B. STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN (SKL)
Standar Kompetensi Lulusan satuan pendidikan menurut Permendiknas No. 23 Tahun 2006 adalah :
1. Mengamalkan ajaran agama yang di atur sesuai dengan tahap perkembangan remaja.
2. Memahami kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
3. Menunjukkan sikap percaya diri.
4. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas.
5. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam
lingkup nasional.
6. Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara
logis, kritis, dan kreatif.
7. Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.
8. Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
9. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dengan kehidupan sehari-
hari.
10. Mendiskripsikan gejala alam dan sosial.
11. Memanfaatkan lingkungan secara bertanggung jawab.
12. Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
13. Menghargai karya seni dan budaya Nasional.
14. Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya.
15. Menerapkan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu luang.
16. Berkomunikasi dan beinteraksi secara efektif dan satuan.
17. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat.
18. Menghargai adanya perbedaan pendapat.
19. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis naskah pendek sederhana.
20. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris sederhana.
21. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah.
C. STRUKTUR KURIKULUM
12
Struktur kurikulum merupakan planing dan susunan yang harus ditempuh oleh peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran kedalam muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran dituangkan
dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban balajar yang tercantum
dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas Standar Kompetensi (SK) dan
Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Struktur Kurikulum terdiri atas tiga komponen yaitu komponen mata pelajaran, muatan lokal, dan
pengembangan diri.
Komponen mata pelajaran di kelompokkan sebagai berikut:
1. Kelompok mata pelajaran agama dan ahlaq mulia
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaran dan kepribadian.
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Kelompok Mata pelajaran Senibudaya.
5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Komponen Muatan lokal dan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur
kurikulum, Struktur kurikulum ini meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang
pendidikan selama tiga tahun, yaitu mulai kelas VII sampai dengan kelas IX. Struktur kurikulum
disusun berdasarkan SKL, SK, dan KD mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
No Kelompok Mata
Cakupan
Pelajaran
1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
Akhlak Mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai
perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganega- Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
raan dan kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
Kepribadian kesadaran dan wawasan peserta didik akan
status, hak, dan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela negara,
penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup,
kesetaraan gender, demokrasi, tanggung jawab sosial,
ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan
sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
13
No Kelompok Mata
Cakupan
Pelajaran
3. Ilmu Pengetahuan Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
dan Teknologi teknologi pada SMPAL-ISLAM Krian, Sioarjo
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan
berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
4. Senibudaya Kelompok mata pelajaran Senibudaya
dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas,
kemampuan mengekspresikan dan kemampuan
mengapresiasi keindahan dan harmoni.
Kemampuan mengapresiasi dan mengekspresikan
keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan
ekspresi, baik dalam kehidupan individual
sehingga mampu menikmati dan mensyukuri
hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan
sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang
harmonis.
5. Jasmani, Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan
Olah raga dan kesehatan pada SMPAL-ISLAM Krian, Sioarjo
Kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik
serta membudayakan sikap sportivitas dan
kesadaran hidup sehat.
Komponen muatan lokal bagian integral dari struktur kurikulum. Struktur kurikulum ini
meliputi subtansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun,
yaitu mulai kelas VII sampai kelas IX. Struktur kurikulum disusun berdasarkan SKL, SK dan KD
mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Kurikulum ini memuat 14 mata pelajaran, terdiri atas : mata pelajaran ciri khas sekolah, mata
pelajaran umum, muatan lokal dan pengembangan diri sebagaimana tertera pada struktur
kurikulum
b. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetisi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah
c. Pengembangan diri bukan mata pelajaran yang harus dibina oleh guru. Pengembangan diri
bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai
dengan kebutuhan, bakat dan minat setiap peseta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan ini difasilitasi dan dibimbing ole konselor, guru atau tenaga kependidikan yang dapat
dilakukan dalam bentuk keiatan ekstrakurikuler. Disamping itu pengembangan diri dapat pula
14
dilakukan dalam bentuk pelayanan konseling yang berkaitan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karier peserta didik
d. Subtansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA dan IPS terpadu
e. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam
struktur kurikulum
f. Alokasi waktu untuk satu jam pembelajaran adalah 40 menit
g. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran yang terdiri dari 2 semester adalah 38 minggu
15
Struktur kurikulum SMP AL-ISLAM Krian, adalah sebagai berikut :
Alokasi Waktu
Komponen
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
A. Mata Pelajaran Ciri Khas Sekolah
(Pendidikan Agama)
1. PAI Teori 2 2 2
2. PAI Praktek 1 2 2
3. BTQ 2 1 1
B. Mata Pelajaran Umum
1. Pendidikan Kewarganegaraan 2 2 2
2. Bahasa Indonesia 4 4 4
3. Bahasa Inggris 4+1 4+1 4+1
4. Matematika 4+1 4+1 4+1
5. Ilmu Pengetahuan Alam 4+1 4+1 4+1
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4+1 4+1 4+1
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 2 2 2
Kesehatan
9. Ketrampilan /Teknologi Informasi dan 2 2 2
komunikasi
10. Pengembangan diri 1 1 1
C. Muatan Lokal
2
- Bahasa Daerah 2 2
2
- Elektronika/Tata Busana 2 2
Jumlah 42 42 42
2*) Ekuivalen 2 jam pelajaran
Alasan penambahan jam ( ada alasan dan tujuan )
Dari hasil analisis ujian nasional maka diperlukan penambahan jam pada mata pelajaran . . . .
D. MUATAN KURIKULUM
Muatan kurikulum meliputi : mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri, pengaturan
beban belajar, kriteria ketuntasan belajar, ketentuan mengenai kenaikan kelas dan kelulusan,
pendidikan kecakapan hidup, dan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
1. Mata Pelajaran
1.1 Pendidikan Agama Islam
1.1.1. Pendidikan Agama Islam Teori
Tujuan :
Menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, pengembangan,
pengetahuan, penghayatan dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam,
16
sehingga menjadi manusia Muslim yang terus berkembang keimanan dan
ketaqwaannya kepada Alloh, SWT
Ruang Lingkup :
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam Teori meliputi aspek-aspek sebagai
berikut :
1. Al-Quran
2. Aqidah
3. Fiqih
4. Tarekh dan Kebudayaan Islam
Ruang Lingkup :
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam Praktek meliputi aspek-aspek sebagai
berikut :
1. Thoharoh
2. Sholat Fardlu
3. Sholat Jamaah dan Munfarid
4. Sholat Sunnah
5. Adzan dan Iqomah
6. Macam-macam Sujud
1.1.3. Akhlak
Tujuan :
Mewujudkan peserta didik yang taat beragama dan berakhlakul karimah yang
penekanannya dalam bentuk keseimbangan, keselarasan dan keserasian antara
hubungan manusia dengan Alloh SWT, hubungan manusia dengan sesama
manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri dan hubungan manusia dengan
alam sekitarnya.
Ruang lingkup :
Ruang lingkup pendidikan agama islam Akhlak meliputi :
17
1. Akhlak terpuji ( mahmudah ) yaitu :
i. Ikhlas , taat, khauf, dan tobat
ii. Tawaddu, tawakkal, ikhtiar, sabar, syukur, qonaah, dan tasamuh
2. Akhlak (perilaku) tercela ( madzmumah) yaitu :
i. Ananiah, ghadab, ghasab, dan ghibah
ii. Namimah, putus asa, tama, takabbur
iii. Dendam dan munafik
18
1.3 Bahasa Indonesia
Tujuan :
Membina ketrampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat menggunakan
bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Ruang lingkup
Ruang lingkup bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan
kemampuan bersastra yang meliputi aspek sebagai berikut :
a. Mendengarkan
b. Berbicara
c. Membaca
d. Menulis
e. Apresiasi sastra
1.5 Matematika
Tujuan :
Memberikan pemahaman berfikir dan kemampuan dasar matematika dalam rangka
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
19
Ruang lingkup :
a. Ketrampilan matematika
b. Bilangan
c. Pengukuran dan geometri
d. Peluang dan statistika
e. Bentuk aljabar
Ruang lingkup :
a. Manusia, tempat dan lingkungan
b. Waktu, keberlanjutan dan perubahan
c. Sistem sosial dan budaya
d. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
20
a. Seni rupa, mencakup pengetahuan, ketrampilan dan nilai dalam menghasilkan karya
seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak mencetak dan sebagainya.
b. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat
musik, apresiasi karya musik.
c. Seni tari, mencakup ketrampian gerak berdasar olah tubuh dengan dan tanpa
rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari.
d. Seni teater, mencakup ketrampilan gerak berdasar olah tubuh, plah pikir dan olah suara
yang pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni peran.
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya
tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu banyak sehingga harus
21
menjadi mata pelajaran tersendiri. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan,
tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran,
sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat
menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahwa dalam
satuan tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.
Dengan mengacu pada substansi yang ada SMPAL-ISLAM Krian, memberikan muatan lokal
berdasarkan kebutuhan dan budaya daerah yaitu memberikan wawasan dan keterampilan yang
utuh terhadap penguasaan Teknologi rekayasa dan ketrampilan tata busana serta bahasa
daerah sesuai kebutuhan peserta didik dan tuntutan masyarakat lokal, nasional maupun global.
Muatan lokal yang dikembangkan di SMPAL-ISLAM Krian, adalah budaya daerah yaitu
bahasa jawa dan pemenuhan kebutuhan peserta didik akan keterampilan pemanfaatan
teknologi listrik arus lemah dan keterampilan tata busana dalam menyongsong tantangan era
yang global yaitu sebagai berikut :
a. Mendengarkan
b. Berbicara
c. Membaca
d. Menulis
e. Apresiasi sastra
2.2. Elektronika
Tujuan :
Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dasar tentang teknologi listrik arus lemah.
Ruang Lingkup :
a. Teori dasar arus listrik tentang struktur atom, arus lemah dan besaran listrik.
b. Skema adaptor dan komponennya
c. Macam-macam alat listrik dan mengukur komponen elektronika
22
Tujuan :
Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan dasar tentang pola, model pakaian, dan
menjahit.
Ruang lingkup :
a. Keuntungan menjahit secara moril dan materiil, macam-macam tusuk jahit dan hias
kedalam rumah tangga.
b. Pemilihan desain untuk seragam sekolah.
c. Cara menggunakan dan merawat alat-alat menjahit.
23
Kepemimpinan (Latihan Dasar Kepeminpinan Siswa/LDKS, Paskibra , Palang Merah
Remaja, Pramuka)
Seni (Seni Baca Shalawat, Band)
Pencinta Alam, Kelompok Ilmiah Remaja, kelompok Majalah kreasi, dan
Fotografi.
Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk memilih jenis ekstrakurikuler yang ada di
SMPAL-ISLAM Krian. Segala aktifitas peserta didik berkenaan dengan kegiatan
ekstrakurikuler dibawah pembinaan dan pengawasan guru pembina yang telah ditugasi oleh
Kepala Sekolah.
5. Beban Belajar
Beban belajar setiap mata pelajaran pada Sistem Paket dinyatakan dalam satuan jam
pembelajaran. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai
standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran
berupa pendalaman materi pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik dan dirancang oleh
peserta didik untuk mencapai standar kompetensi, waktu penyelesaian penugasan terstruktur
ditentukan oleh pendidik. Sedangkan kegiatan tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran
berupa pendalaman materi pembelajaran yang dilakukan peserta didik untuk mencapai standar
kompetensi, waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran di SMPAL-ISLAM
Krian, berlangsung selama 40 menit. Jumlah Jam Tatap muka yang tercantum dalam
struktur kurikulum sekolah adalah sebagai berikut:
24
Pemanfaatan alokasi waktu kegiatan terstruktur dan tidak terstruktur sebanyak
maksimum 60 % dari jumlah alokasi waktu tatap muka per mata pelajaran disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing mata pelajaran. Alokasi waktu dimaksud, digunakan untuk
pelaksanaan remedial dan pendalaman/pengayaan materi.
6. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil
belajar dari suatu kompensasi dasar yang berkisar antara 0 100 %. Kriteria ideal ketuntasan
untuk masing-masing indikator 75 %, untuk itu dalam menentukan kriteria ketuntasan minimal
(KKM) SMPAL-ISLAM Krian, adalah dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata
peserta didik, kompleksitas kompetensi, serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran. SMPAL-ISLAM Krian, meningkatkan kriteria ketuntasan
belajar secara bertahap dan terus - menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal yaitu 100.
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar75 % harus mengikuti program
perbaikan (remedial) sampai mencapai ketuntasan belajar yang disyaratkan. Siswa yang telah
mencapai ketuntasan belajar 80 % - 90 % dapat mengikuti program pengayaan. Program
perbaikan dan pengayaan dilaksanakandi luar jam tatap muka sebelum/setelah pulang sekolah.
Dengan memperhatikan Visi,Misi dan tujuan sekolah, kemampuan rata-rata siswa,
sarana prasarana yang tersedia, daya pendukung orang tua wali dan masyarakat, tuntutan
peningkatan mutu sekolah, maka kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMPAL-ISLAM Krian,
ditetapkan sebagai berikut :
25
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. PT
2. d
tjiptonur@yahoo.com
0812 790 6193
1. Pendidikan Agama
1. PAI Teori 70 70 70 70 70 70
2. PAI Praktek 72 72 71 72 72 72
3. Akhlaq 71 71 71 72 72 73
2. Pendidikan
70 71 71 71 71 71
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 74 74 75 75 75 75
4. Bahasa Inggris 70 70 70 71 70 71
5. Matematika 66 68 69 69 69 70
6. Ilmu Pengetahuan Alam 71 71 71 72 71 72
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 74 74 73 73 73 73
8. Seni Budaya 70 70 70 70 73 75
9. Pendidikan Jasmani,
70 71 72 72 73 73
Olahraga dan Kesehatan
10.Ketrampilan /Teknologi 76 76 74 76 75 76
Informasi dan komunikasi
C. Muatan Lokal
- Bahasa Daerah 68 71 68 71 70 70
- Elektronika 72 73 74 74 75 75
- Tata Busana 71 71 71 73 72 73
- Bahasa Arab 67 67 67 67 67 67
26
7.1. REGULASI PENILAIAN
1. Ulangan harian di berikan oleh guru maksimal 3 kali per semester KD di sesuaikan
oleh masing-masing guru bidang studI
2. Bila siswa belum memenuhi KKM, Maka di adakan remidi maksimal 2 kali
3. Jika Siswa setelah melakukan 1 kali remidi mendapatkan nilai lebih dari KKM Maka
Nilai yang ditulis pada raport adalah nilai minimal KKM Pelajaran tersebut
4. Bila siswa melakukan 2 kali remidi tetapi masih belum tuntas maka nilai yang di tulis
pada raport adalah nilai minimal KKM mata pelajaran tersebut
5. Bila Pada semester berikutnya pada kelas dan mata Pelajaran yang sama, siswa
belum tuntas tetapi sudah melaksanakan remidi 2 kali maka nilai yang di tulis adalah
nilai maksimal yang di peroleh siswa pada remidi terakhir (nilai yang ditulis di bawah
nilai KKM)
27
7.2. KENAIKAN KELAS
Kenaikan kelas di laksanakan pada setiap akhir pelajaran.
I. NILAI AKADEMIS
1. Peserta didik harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Peserta didik harus memperolah nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok Penididikan Agama, Akhlak/Budi pekerti, PPkn dan Bahasa Indonesia
3. Peserta didik harus memperoleh nilai tuntas (minimal sama dengan KKM ) pada semester
ganjil .
4. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang bersangkutan tidak mencapai
kreteria ketuntasan belajar minimal 3 mata pelajaran
b. Kerajinan
NO KOMPONEN SKOR
1 Kehadiran di kelas 2
2 Mengerjakan tugas / PR 1
3 Mengikuti kegiatan ekstrakokurikuler 1
4 Mengikuti kegiatan rutin upacara bendera / hari besar 1
5 Rutin mengikuti kegiatan ekstra sholat duhur / sholat jum'at 1
6 Masuk dan pulang sekolah tepat waktu 1
Jumlah 7
c NO KOMPONEN SKOR
1 Memakai pakaian seragam sesuai dengan ketentuan sekolah 2
2 Rambut pendek, tidak disemir dan disisir rapi untuk Pria dan wanita tidak 1
berdandan yang berlebihan
3 Baju dimasukan dan memakai sabuk dengan rapi 1
4 Pria tidak memakai anting-anting (melar) dan gelang dan wanita tidak 1
memakai perhiasan yang berlebihan
5 Memakai kaus kaki dan sepatu sesuai ketentuan sekolah 1
28
6 Memakai topi terutama saat upacara bendara sesuai ketentuan sekolah 1
7 Ikut menjaga kerapian kelas dan taman sekolah 1
Jumlah 8
Catatan :
Anak dapat dikembalikan ke orang tua apabila :
1. Terbukti secara hukum melakukan tindak kriminal dalam bentuk apapun
2. Terbukti secara visum melakukan tindak asusila/mesum
7.3. KULULUSAN
Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari
satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:
1. Peserta didik memiliki nilai lengkap baik rapor, DKN, maupun daftar nilai ujian Nasional.
2. Kelulusan peserta didik didasarkan pada pertimbangan 2 aspek yaitu :
2.1 Nilai akademik
a. Menyelesaikan seluruh program pengajaran.
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilain akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok :
1. Mata pelajaran agama dan akhlak mulia
2. Mata pelajaran Kewarganegaraan dan kepribadian
3. Mata pelajaran estetika, jasmasmani dan kesehatan
c. Lulus ujian sekolah mata pelajaran Ilmu Pengetauhan dan Teknologi dengan
ketentuan :
1. Rata-rata nilai minimal 6,00
2. Tidak boleh ada nilai kurang dari 4.50
7.3 Mutasi
29
SMPAL-ISLAM Krian, menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik
sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, melalui suatu mekanisme yang
obyektif dan transparan antara lain mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Memenuhi persyaratan yang ditentukan
1.Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
2.Sekolah asal harus memiiki status yang sama
3. Memiliki laporan hasil belajar (rapor) dengan nilai lengkap dari sekolah asal
4. Memiliki Ijazah sekolah dasar (SD)/sederajat
5. Memiliki surat tanda lulus dengan nilai yang tidak lebih rendah dari nilai
minimal (PSB pada tahun sebelumnya)
6. Memiliki surat pindah dari sekolah asal yang diketahui oleh pengawas
dengan dilampirkan daftar status peserta didik yang bersangkutan
b. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar (LHBS) dari sekolah asal sesuai
dengan bentuk rapor yang digunakan di sekolah tujuan
c. Mengikuti seleksi masuk dengan tes sesuai ciri khas sekolah dan hasilnya
diumumkan secara terbuka.
8 . Pendidikan Kecakapan Hidup
SMP AL-ISLAM Krian, memberikan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup
kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakapan vokasional,
secara terpadu dan merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri.
Tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah untuk membudayakan peserta didik agar
melanjutkan mengembangkan pengetahuan dan kecakapan sehingga mereka dapat hidup
dimanapun dan mampu menggunakan sarana dan prasarana di sekitar mereka untuk
mendukung dan mengembangkan kualitas hidup mereka.
Untuk itu atas dasar uraian tersebut di atas, maka pendidikan kecakapan hidup
langsung diintegrasikan dalam proses pembelajaran pada setiap mata pelajaran yang ada
di dalam muatan kurikulum.
Pendidikan kecakapan hidup yang tersirat dalam standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, diharapkan sebagai
berikut:
No Kelompok Mata
Pelajaran Kecakapan Hidup yang diharapkan
1. Agama dan Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Akhlak Mulia berakhlak mulia, percaya diri dan bertanggung jawab.
2. Kewarganega- Berbudi pekerti luhur, kerjasama, tanggung jawab,
raan dan disiplin, peduli sesama dan taat pada hukum.
Kepribadian
3. Bahasa Indonesia Komunikasi lisan, tulis, percaya diri kerjasama,
30
No Kelompok Mata
Pelajaran Kecakapan Hidup yang diharapkan
tanggung jawab, dan mampu menggunakan bahasa
indonesia secara baik dan benar
4. Bahasa Inggris Komunikasi lisan/tulis,percaya diri, kerja sama,
tanggung jawab, mampu mengikuti perkembangan
global
5. Matematika Memecahkan masalah, jujur dalam mengolah data,
menguasai konsep, memiliki kemampuan berfikir logis,
analitis, sistematis, kritis, krrreatif & bekerja sama.
31
1. Pelajaran Tata Busana
2. Pelajaran Elektronika
Kedua pelajaran tersebut berupaya kelak mampu mengembangkan pengetahuan,
kemandirian di masyarakat untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri di tengah
masyarakat.
Adapun keunggulan global dikembangkan berdasarkan kebutuhan dunia nasional maupun
internasional agar mampu berhubungan dengan dunia luar yang dikembangkan melalui
pelajaran :
1. English Conversation
2. Komputer dan Internet
32
BAB.IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama
satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program kerja di sekolah menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan
waktu belajar di sekolah mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah,
karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan
sebagai berikut:
- Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
- Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan
keadaan dan kebutuhannya.
- Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri.
- Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.
- Libur antar semester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan kegiatan dan
mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.
33
- Untuk kegiatan yang memerlukan kegiatan khusus sekolah mengalokasikan waktu secara
khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
- Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
Pada semester 2
dilaksanakan pada :
9 s.d. 18 Juni 2008
34
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
dengan menggunakan
hari setelah ulangan
12. Hari libur 2 minggu Disesuaikan dengan
umum/nasional Peraturan Pemerintah daerah
dan pusat
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan penyusunan perencanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini sekaligus
telah melibatkan aspek-aspek kegiatan analisis program-program prioritas sekolah baik yang bersifat
rutin maupun pembangunan yang disusun bersama oleh semua tenaga kependidikan dan komite
sekolah.
Untuk penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang baik dan berkesinambungan
harus mengacu kondisi obyektif sekolah, misalnya potensi yang ada sebagai faktor pendukung maupun
kekurangan-kekurangannya yang dimiliki yang merupakan faktor penghambat. Oleh sebab itu pihak
sekolah harus dapat mengantisipasi keadaan tersebut demi peningkatan mutu pendidikan di sekolah.
B. SARAN-SARAN
Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) ini kami lakukan semaksimal mungkin,
namun tidak tertutup kemungkinan adanya kekurangan-kekurangan yang perlu penyempurnaan dari
Bapak/Ibu Pengawas maupun pihak terkait yang telah memeriksa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) ini agar dapatnya menyampaikan saran-saran yang positif demi tercapainya tujuan pendidikan di
SMP Al-Islam Krian, Sidoarjo.
35