Anda di halaman 1dari 108

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang (Dasar PemikiranPenyusunan KTSP)
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan.
Kurikulum mengarahkan seluruh bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya
tujuan-tujuan pendidikan. Kurikulum juga merupakan suatu rencana pendidikan,
memberikan pedoman dan pegangan tentang jenis, lingkup dan urutan isi serta
proses pendidikan (Nana Saodih, 1999 ; 4)
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tujuan ini meliputi
tujuan pendidikan nasional, tujuan pendidikan dasar serta tujuan yang disesuaikan
dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah dan satuan pendidikan dan peserta
didik. Oleh sebab itu kurikulum yang disusun oleh satuan pendidikan
memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi
yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum 13 yang beragam mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Dua standar dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama
bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Pengembangan Kurikulum 13 yang beragam mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian
pendidikan. Dua standar dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan acuan utama
bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Adanya Perubahan penyelenggaraan pendidikan menjadi sesuatu yang
desentralistik, artinya pendidikan memberikan kewenangan kepada setiap Sekolah

1
maupun Madrasah untuk menyusun Kurikulum 13 dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan dengan tetap memperhatikan potensi sekolah dan potensi daerah
sekitar, dan juga lebih memberdayakan guru untuk membuat konsep pembelajaran
yang membumi sesuai kebutuhan dan kondisi sekolah. Pemberdayaan guru dalam
Kurikulum 13 ini akan lebih baik, karena guru dituntut memiliki kemampuan
menyusun kurikulum dan harus memikirkan perencanaan penyampaian materi yang
tepat bagi siswanya.
MA JAM’IYATUL KHAIRIYAH yang beralamat Jalan Mayor Zen Lorong
Abadi Kel.SeiSelincahKec.Kalidoni Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan
Kekuatan MA Jam’iyatulKhairiyahadalah sebagai berikut :
1. Sekolah berada di lokasi yang setrategis,
2. Jumlah guru sebanyak 12 orang sehingga relatif memadai untuk
membimbing 3 rombongan belajar,
3. Kualifikasi guru 100 ℅ adalah lulusan S1, dan S2
4. Tenaga administrasi 2 orang,
5. Pesuruh sekolah 2 orang,
6. Tersedianya lapangan olahraga,
7. Ruang laboratorium bahasa dan IPA,Ruang Komputer, Ruang UKS, Kantin
dan Koperasi.
8. Ruang perpustakaan yang menyediakan buku-buku penunjang pembelajaran,
9. Masjid yang bersih,
10. Ruang Multi Media
Kelemahan MA Jam’iyatulKhairiyah yang perlu mendapat perhatian adalah ;
1. Ruang media dan labor masih belum memuaskan,
2. Partisipasi komite sekolah belum maksimal, dan
3. input siswa yang umumnya kompetensinya masih rendah.
Peluang MA Jam’iyatulKhairiyah
1. Perhatian pemerintah daerah terhadap pembiayaan pendidikan sudah
memadai,
2. Banyaknya perkantoran dan pertokoan termasuk perbankan yang dapat
dijadikan

2
3. sumber belajar,Sebagai sekolah sanggar.
Ancaman yang di hadapi MA Jam’iyatulKhairiyah
1. Lingkungan Kota dekat dengan ibu kota provinsi sehingga memungkinkan
terjadinya peredaran VCD porno, ineks, sabu-sabu dan obat-obatan terlarang
lainnya yang berpengaruh negatif terhadap siswa,
2. Banyaknya tempat hiburan malam dan rental-rental komputer atau warnet yang
juga dapat berpengaruh negatif bagi siswa
Berdasarkan analisa kondisi sekolah di atas, MA JAM’IYATUL KHAIRIYAH
menyusun kurikulum untuk memberi kesempatan kepada peserta didik untuk :
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang maha Esa, memahami dan
menghayati serta mengamalkan ajaran agamaislam.
2. Meningkatkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat serta
kecerdasan intelektual, emosi, spiritual dan kinestetik secara optimal sesuai
dengn tingkat perkembangannya.
3. Mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Meningkatkan potensi fhisik dan membudayakan sportifitas serta kesadaran
hidup sehat.
5. Meningkatkan kepekaan (Sensitivitas), kemampuan mengekspresikan dan
mengapresiasi keindahan dan keseimbangan (Harmoni).
6. Hidup bermasyarakat, berguna untuk orang lain, dan
7. Membangun, menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif,
efektif dan menyenangkan.
Komponen Kurikulum 13 terdiri atas :
a) Tujuan pendidikan sekolah
b) Struktur dan muatan kurikulum
c) Kalender pendidikan
d) Silabus
e) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
f) Program Remedial dan Pengayaan

B.  Landasan Hukum KTSP

3
Berdasarkan UU No. 20/2003 pasal 38 (2) Kurikulum pendidikan dasar dan
menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau
satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi
dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan
dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

Dalam penyusunannya, Kurikulum jenjang pendidikan dasar dan menengah


mengacu kepada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan
Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan
Nomor 22 Tahun 2006 dan Nomor 23 Tahun 2006, dan berpedoman pada PP No.
19/2005 :Pasal 16 (1) Penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah berpedoman pada panduan yang disusun
oleh BSNP. Sedangkan dasar/landasan filosofis diberlakukannya Kurikulum adalah
dalam rangka untuk lebih merespon tuntutan reformasi, globalisasi otonomi daerah
(Sam M. Chan dan Tuti, 2005: 193-194) dengan mengacu pada ;

Pertama :Reformasi bertujuan untuk menegakkan demokrasi, menerapkan dan


menghargai hak asasi manusia. Dua komponen ini telah berpengaruh terhadap
keseluruhan struktur pemerintah, politik, ekonomi, sosial budaya dan dengan
sendirinya terhadap sistem pembangunan pendidikan nasional termasuk di
dalamnya kurikulum.
Kedua : Otonomi daerah, dengan dikeluarkannya Undang-undang No. 2 Tahun
2000 tentang Otonomi Daerah dan Undang-undang No. 25 Tahun 2000 tentang
Kewenangan Pemerintah Daerah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah
Otonom, dalam bidang pendidikan dinyatakan bahwa perlu penetapan standar
kompetensi siswa dan peraturan kurikulum nasional membawa konsekuensi untuk
menyempurnakan kurikulum terdahulu. Peraturan tersebut (Depag, 2003: 2)
menuntut perubahan dalam pengelolaan pembelajaran dari yang bersifat sentralistik

4
menjadi desentralistik dalam upaya pemberdayaan daerah dan sekolah dalam
meningkatkan mutu secara berkelanjutan, terarah dan menyeluruh.
Ketiga : Perubahan pada abad ke-21 membawa implikasi yang besar dalam
bidang pendidikan, pengetahuan seseorang akan lebih cepat usang, tidak relevan
dan kehilangan nilai, jika hal ini tetap diharapkan untuk selalu mutakhir,
pengetahuan harus diperbaharui dengan cara yang baru

C.   Tujuan Pengembangan KTSP


Kurikulum 13 disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan di MAJam’iyatul Khairiyah Palembang.
Tujuan kurikulum 13 adalah tahapan atau langkah untuk mewujudkan visi
sekolah dalam jangka waktu tertentu..
Ciri tujuan kurikulum 13 adalah sesuai dengan visi, dapat diukur, dan
terjangkau yaitu:
1. Menyelaraskan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
2. Memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan
menjunjung kelestarian keragaman budaya
3. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan
intelektual, emosional, spiritual dan karakteristik peserta didik secara optimal
sesuai dengan tingkat perkembangannya
4. Meningkatkan toleransi dan kerukunan umat beragama dan memperhatikan
norma agama yang berlaku di lingkungan sekolah
5. Agar pembelajaran berkeadilan untuk mendorong tumbuh kembangnya
kesetaraan gender

D.   Prinsip Pengembangan KTSP


Kurikulum Madrasah MA Jam’iyatul Khairiyah ini dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk
mengembangkan kompetensinya dalam mencapai visi, misi dan tujuan Madrasah

5
dengan mengacu pada Standar Isi  (SI) dan standar Kompetensi Lulusan (SKL)
serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah.
Kurikulum ini dikembangkan berdasarkan prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik dan lingkungan.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta
menghargai dan tidak deskriminatif terhadap perbedaan agama, suku, budaya,
adat istiadat, status sosial ekonomi dan gender.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena
itu semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan hidup
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stake holders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan hidup, termasuk di dalamnya kehidupan bermasyarakat, kalangan
dunia usaha dan dunia kerja. Oleh karena itu pengembangan ketrampilan
pribadi, ketrampilan sosial, ketrampilan akademik.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan

6
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat (long life education)
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum ini
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal,
dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang.

7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah


Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional,
daerah, untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Antara kedua kepentingan tersebut harus saling mengisi, memberdayakan
sejalan dengan falsafah negara kita Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka
NKRI.

BAB II
KARAKTERISTIK MADRASAH

A. PROFIL MADRASAH
a. Pengertian Madrasah

Kata "madrasah" dalam bahasa Arab adalah bentuk kata "keterangan tempat"
dari akar kata "darasa". Secara harfiah "madrasah" diartikan sebagai "tempat belajar
para pelajar",atau "tempat untuk memberikan pelajaran".
Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kata "madrasah" memiliki
arti "sekolah" kendati pada mulanya kata "sekolah" itu sendiri bukan berasal dari
bahasa Indonesia, melainkan dari Bahasa asing, yaitu school atau sekolah.
Sungguh pun secara teknis, yakni dalam proses belajar-mengajarnya secara
formal, madrasah  tidak  berbeda  dengan sekolah, namun di Indonesia madrasah

7
tidak lantas dipahami sebagai sekolah, melainkan diberikonotasi yang lebih spesifik
lagi, yakni "Sekolah Agama", tempat di mana anak-anak didik memperoleh
pembelajaran tentang seluk-beluk agama dan keagamaan Islam.
Madrasah dan sekolah islam saat ini, dari segi substansi sama saja, karena
masing-masing mengajarkan agama dan Bahasa arab, sedangkan kurikulum lain
mengikuti standar nasional yang di tetapkan Badan Nasional Standar Pendidikan.
Dalam prakteknya memang ada madrasah yang di samping mengajarkan
ilmu-ilmu keagamaan , juga mengajarkan ilmu-ilmu yang diajarkan di sekolah-
sekolah umum. Selain itu ada madrasah yang hanya mengkhususkan diri pada
pelajaran ilmu-ilmu agama, yang biasa disebut Madrasah Diniyyah. Kenyataan
bahwa kata "madrasah" berasal dari bahasa Arab, dan tidak diterjemahkan kedalam
bahasa Indonesia, menyebabkan masyarakat lebih memahami "madrasah" sebagai
Lembaga pendidikan Islam, yakni "tempat untuk belajar agama" atau "tempat untuk
memberikan pelajaran agama dan keagamaan".

b. Karakteristik Madrasah di Indonesia

Madrasah memiliki kurikulum, metode dan cara mengajar sendiri yang


berbeda dengan sekolah. Madrasah memiliki karakterter sendiri, yaitu sangat
menonjolkan nilai religious masyarakatnya. Sementara itu sekolah merupakan
lembaga pendidikan umum dengan pelajaran universal dan terpengaruh iklim
pencerahan barat.

Perbedaan karakter antara madrasah dengan sekolah itu dipengaruhi oleh


perbedaan tujuan antara keduanya secara historis. Tujuan dari pendirian
madrasah ketika untuk pertama kalinya diadopsi di indonesia ialah untuk
mentransmisikan nilai-nilai islam, selain untuk memenuhi kebutuhan
modernisasi pendidikan, sebagai jawaban atau respon dalam menghadapi
kolonialisme dan kristen, disamping untuk mencegah memudarnya semangat
keagamaan penduduk akibat meluasnya lembaga pendidikan belanda itu.
Sekolah untuk pertamakalinya diperkenalkan oleh pemerintah belanda pada

8
sekitar dasawarsa 1870-an bertujuan untuk menyiapkan calon pegawai
pemerintah kolonial, dengan maksud untuk melestarikan penjajahan. Dalam
lembaga pendidikan yang didirikan kolonial belanda itu, tidak diberikan
pelajaran agama samasekali. Karena itu tidak heran jika di kalangan kaum
pribumi, khususnya di jawa, ketika itu muncul resistensi yang kuat terhadap
sekolah, yang mereka pandang sebagai bagian integral dari rencana pemerintah
kolonial belanda untuk "membelandakan" anak-anak mereka.

c. Perkembangan Madrasah

Madrasah seperti kebanyakan lembaga modern lainnya, masuk pada


system pendidikan di Indonesia pada awalabad ke-20, ini dimaksudkan sebagai
upaya menggabungkan hal-hal yang positifdari Pendidikan pesantren dan
sekolahitu. Lembaga pendidikan madrasah ini secara berangsur-angsur diterima
sebagai salah satu institusi pendidikan Islam yang juga berperan dalam
perkembangan peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Madrasah di Indonesia merujuk pada Pendidikan dasar sampai


menengah, sementara pada masa klasik Islam madrasah merujuk pada Lembaga
Pendidikan tinggi. Perbedaan tersebut pada gilirannya bukan hanya merupakan
masalah perbedaan definisi, tapi juga menunjukkan perbedaan karakteristik
antara keduanya. Merujuk pada penjelasan Nakosteen, motif pendirian madrasah
pada masa klasik Islam ialah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
Pendidikan umum (sekuler), yang dianggap kurang memadai jika dilakukan di
dalam masjid, sebab masjid merupakan tempat ibadah.

Azyumardi Azra, madrasah sebagai Lembaga Pendidikan tinggi ini tidak


bisa disamakan artinya dengan universitas dalam arti Lembaga Pendidikan tinggi
yang mengembangkan penyelidikan bebas berdasarkan nalar. Dalam tradisi
pendidikan Islam, lembaga  Pendidikan tinggi lebih dikenal dengan  nama al-
jami'ah, yang secara historis masjid - masjid besar tempat berkumpul jama'ah
untuk menunaikan shalat Jum'at.

9
Namun, upaya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan Pendidikan
umum itu di madrasah sejak awal perkembangannya telah mengalami kegagalan.
Sebab, penekanan pada ilmu-ilmu agama (al-'ulum al-dmiyyah) terutama pada
bidangfikih, tafsir, dan hadits, ternyata lebih dominan, sehingga ilmu-ilmu non-
agama khususnya ilmu-ilmu alam dan eksakta, tetap berada dalam posisi
pinggiran atau marjinal. Hal itu berbeda dengan madrasah di Indonesia yang
sejak awal pertumbuhannya telah dengan sadar menjatuhkan pilihan pada:

a) Madrasah yang didirikan sebagai Lembaga pendidikan yang semata-mata


untuk mendalami agama (li tafaqquhfiddin), yang biasa disebut
Madrasah Diniyah Salafiyah
b) Madrasah yang didirikan tidak hanya untuk mengajarkan ilmu
pengetahuan dan nilai-nilai Islam, tapi juga memasukkan pelajaran-
pelajaran yang diajarkan di sekolah-sekolah yang diselenggarakan
pemerintah Hindia Belanda, seperti Madrasah Adabiyah di Sumatera
Barat, dan madrasah yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah,
Persatuan Islam, dan PUI di Majalengka.

Dari keterangan di atas menarik untuk dicatat bahwa salah satu


karakteristik madrasah yang cukup penting di Indonesia pada awal
pertumbuhannya ialah -ilmu agama dengan ilmu-ilmu umum.

Madrasah di Indonesia secara historis juga memilikikarakter yang sangat


populis (merakyat), berbedadengan madrasah pada masa klasik Islam. Sebagai
Lembaga Pendidikan tinggi madrasah pada masa klasik Islam terlahir sebagai
gejala urban atau kota. Madrasah pertama kali didirikan oleh Dinasti Samaniyah
(204-395 H/819-1005 M) di Naisapur kota yang kemudian madrasah.
Madrasah dipahami sebagai Lembaga pendidikan Islam yang berada di bawah
Sistem Pendidikan Nasional dan berada di bawah pembinaan Departemen
Agama.

d. Perkembangan Madrasah Pada Masa PraKemerdekaan

10
Pada era kolonialis Belanda, perkembangan madrasah dimulai reformasi
yang dilakukan masyarakat Muslim. Ada dua factor penting yang melatar
belakangi kemunculan madrasah. Pertama, adanya pandangan yang mengatakan
bahwa system pendidikan Islam tradisional dirasakan kurang bisa memenuhi
kebutuhan pragmatis masyarakat. Kedua, Belanda yang akan menimbulkan
pemikiran sekuler di masyarakat. Untuk menyeimbangkan perkembangan
sekulerisme, para reformis kemudian memasukkan pendidikan Islam dalam
persekolahan melalui pembangunan madrasah.  

Pemerintah kolonial, Ketika itu sangat khawatir madrasah akan yang


menjadi penentang kekuasaannya. Tidak heran kalua kebijakan yang dikeluarkan
pemerintahan kolonial, merupakan bagian dari usahanya untuk mengkooptasi
madrasah. Misalnya, guru madrasah wajib mempunyai izin dari penguasa, dan di
bidang kurikulum, pelajaran yang diajarkan harus dilaporkan pada penguasa
minta persetujuannya. Kebijakan pembatasan yang dilakukan pemerintah
colonial tersebut tentunya mendapat reaksi dari kalangan Muslim. Paling tidak
ada tiga reaksi, yaitu bertahan, menolak, dan progresif. Kelompok yang bertahan
kemudian membuat madrasah secara sembunyi-sembunyi di daerah yang jauh
dari jangkauan penguasa. Kelompok progresif pada pemerintah kolonial dan
mengikuti aturan mainnya. Di bawah tekanan dan pengawasan ketat , madrasah
ternyata mampu memantapkan eksistensinya di Jawa, Sumatera, dan
Kalimantan. Perkembangan itu akan lebih maju lagi terutama di daerah-daerah
pelosok yang jauh dari pengawasan penguasa.

e. Perkembangan Madrasah Pada Masa Orde Lama 

Mempelajari perkembangan madrasah terkait erat Agama sebagai


andalam politis yang dapat mengangkat posisi madrasah sehingga memperoleh
perhatian yang terus menerus dari kalangan pengambil kebijakan.Tentunya, tidak
juga melupakan usaha-usaha keras yang sudah dirintis oleh sejumlah tokoh
seperti Ahmad Dahlan, Hasyim Asy’ari dan Mahmud Yunus. Dalamhalini,
Departemen Agama secara lebih tajam mengembangkan program-program
perluasan dan peningkatan mutu madrasah. Madrasah sebagai Lembaga

11
penyelenggara Pendidikan diakui oleh negara secara formal pada tahun 1950.
Undang-Undang No. 4 1950 tentang dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di
sekolahpasal 10 menyatakan bahwa belajar di sekolah agama yang telah
Agama, sudah dianggap memenuhi kewajiban belajar. Untuk mendapat
pengakuan dari Departemen Agama, madrasah harus memberikan pelajaran
agama paling sedikit jam seminggu secara teratur disamping mata pelajaran
umum.

Jenjang Pendidikan dalam sistem madrasah terdiri dari tiga jenjang, yaitu :

a) Madrasah Ibtidaiyah dengan lama pendidikan 6 tahun.


b) Madrasah Tsanawiyah Pertama untuk 4 tahun.
c) Madrasah Aliyah Atas untuk 4 tahun.

Sedangkan kurikulum yang diselenggarakan terdiri dari sepertiga


pelajaran agama dan sisanya pelajaran umum. Perkembangan madrasah yang
cukup penting pada masa Orde Lama adalah berdirinya madrasah Pendidikan
Guru Agama (PGA) dan Pendidikan Hakim Islam Negeri (PHIN).

Tujuan pendiriannya untuk mencetak tenaga-tenaga profesional yang siap


mengembangkan madrasah sekaligus keagamaan yang profesional.

PGA pada dasarnya telah ada sejak masa sebelum kemerdekaan.


Khususnya di wilayah Minangkabau, tetapi pendiriannya oleh Departemen
Agama menjadi jaminan strategis bagi kelanjutan madrasah di Indonesia. Pada
Pendidikan tingkat lanjutan pertamaatau Madrasah Tsanawiyah (MTs) terdapat
776 madrasah dengan 87.932 siswa. Sedangkan di tingkat berikutnya atau
Madrasah Aliyah (MA) terdapat 16 madrasah dengan 1.881 siswa. Jumlah
peserta Pendidikan ini merupakan angka yang luar biasa bagi sejarah pendidikan
di Indonesia. Di tahun 1966, pemerintah mengizinkan madrasah swasta berubah
statusnya menjadi madrasah negeri. Alhasil, ada 123 MI, 182 MTs, dan 42 MA
yang menjadi madrasah negeri. Konsekuensi, manajemen madrasah secara total
bergeser dari masyarakat kepemerintah. Meskipun demikian, sekitar 90 persen
madrasah masihdi Kelola masyarakat setempat dengan bentuk yayasan.

12
f. Perkembangan madrasah pada masa ordebaru

Sejak awal pemerintahan Orde Baru (1966), Indonesia mengembangkan


dua system pendidikan, yaitu Pendidikan umum dan keagamaan. Menurut Dr
Fasli Jalal dalam tulisannya yang berjudul “Partnership Between Government
and Religious Groups”. The Role of Madrasah in Basic Education in Indonesia,
dualisme system Pendidikan ini sebenarnya produk dari masa kolonialis
Belanda. Sistem Pendidikan ini pula yang melahirkan dua dasar politik utama,
yaitu kekuatan Islam dan nasionalisme. Pada perkembangannya, Pemerintah
Indonesia berusaha menyatukannya dalam satu ideologi Pancasila.

Pada awal pemerintahan Orde Baru, pendekatan legal formal yang


dijalankannya tidak memberikan dukungan pada madrasah. Tahun 1972 Presiden
Suharto mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 34 Tahun 1972
dan InstruksiPresiden (Inpres) Nomor15 Tahun 1974 yang mengatur madrasah di
bawah pengelolaan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud)-
sebelumnya, dikelola Menteri Agama. Reaksi yang muncul di kalangan muslim
sangat keras. Kebijakan itu dinilai sebagai usaha sekulerisme dan menghilangkan
madrasah dari system pendidikan di Indonesia. Untuk menenangkan reaksi
tersebut, pemerintah kemudian mengeluarkan keputusan Bersama antara
Mendikbud, Menteri Agama (Menag), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Isinya, mengembalikan status pengelolaan madrasah di bawah Menteri


Agama, tetapi harus memasukkan kurikulum umum yang sudah ditentukan
pemerintah. Muchtar menilai, kurikulum yang diterapkan ini bersifat sentralistik.
Akibatnya, segenap variabilitas yang lahir dari budaya local diabaikan. Otoritas
pendidikan juga mengabaikan berbagai persepsi serta preferensi yang hidup di
luar dirinya. Tidak heran kalua masyarakat sebagai bagian dari komunitas
Pendidikan makin lama semakin menghilang.

B. ANALISIS KONTEKS
a. Analisis Konteks Madrasah
Kurikulum merupakan bagian penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Secara sistem kurikulum terdiri dari berbagai komponen yang

13
saling berhubungan dan mempengaruhi. Komponen tersebuat adalah tujuan,
materi, metode, dan evaluasi.
Dari keempat komponen kurikulum tersebut, tujuan atau kompetensi dasar
dijadikan fokus utama dalam pengembangan, artinya ketiga komponen lainnya
harus dikembangkan dengan mengacu pada komponen tujuan. Dalam
Kurikulum 13 guru harus memahami bagaimana mengembangkan kutikulum
yang sesuai dengan tingkat satuan pendidikan masing-masing. Artinya guru
harus dapat mengembangkan Silabus dan Rencana Program Pembelajaran
(RPP) sesuai dengan hakikat Kurikulum 13.

Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, itu


sebabnya dalam lembaga pendidikan harus selalu ada kurikulum.
Pengembangan kurikulum suatu lembaga pendidikan akan selalu dipengaruhi
oleh visi misi lembaga pendidikan yang bersangkutan. Dalam prosesnya sangat
dipengaruhi oleh kemampuan lembaga pendidikan yang bersangkutan
khususnya oleh kemampuan guru dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengevaluasi kurikulum. Pengembangan kurikukum yang dilakukan guru di
Madrasah adalah mengembangkan silabus dan mengembangkan rencana
pembelajaran. Oleh karena itu guru perlu memahami apa yang dimksud
kurikulum dan apa yang dimaksud dengan perencanaan pembelajaran.

a) Pengertian kurikulum
Pada awalnya istilah kurikulum (curriculum) digunakan dalam dunia
olahraga berasal darikata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Saat itu
kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari
mulai dari start sampai finish untuk memperoleh medali/penghargaan. Istilah
kurikulum selanjutnya diterapkan dalam dunia pendidikan menjadi sejumlah
mata pelajaran (subject) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal
sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh ijazah.
Pengertian tersebut dianggap sudah tidak sesuai dengan
perkembangan kurikulum. Banyak pengertian kurikulum yang dikemukakan
oleh para ahli, tetapi dalam bahasan ini beberapa pendapat ahli yang

14
mengemukakan pengertian kurikulum di antaranya : Kurikulum adalah suatu
perencanaan untuk kegiatan belajar, bagaimana mengembangan proses
belajar siswa dan bagaimana mengembangkan kemampuan siswa secara
individu (Hilda Taba, 1962); Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran
atau ilmu pengetahuan yang harus ditempuh oleh siswa untuk mencapai
suatu tingkat tertentu atau untuk memperoleh ijazah (Robert Zais, 1976;7);
Kurikulum adalah suatu rencana yang memberikan pedoman dalam
proses belajar mengajar. Dengan kata lain, kurikulum adalah rencana
pendidikan atau pembelajaran (Mc. Donald (1965;3); Kurikulum diartikan
sebagai semua kegiatan anak didik yang direncanakan dan disediakan oleh
sekolah (Beauchamp, 1964;4). Kegiatan yang dimaksud adalah seluruh
pengalaman siswa di sekolah, baik pengalaman intelektual, emosional, sosial,
maupun pengalaman lainnya.; Sekarang istilah kurikulum memiliki empat
dimensi pengertian, di mana satu dimensi dengan dimensi lainnya saling
berhubungan. Keempat dimensi kurikulum tersebut yaitu: (1) Kurikulum
sebagai suatu ide/gagasan, (2) Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang
sebenamya merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide, (3)
Kurikulum sebagai suatu kegiatan yang sering pula disebut dengan istilah
kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi kurikulum. Secara
teoretis, dimensi kurikulum ini adalah pelaksanaan dari kurikulum sebagai
suatu rencana tertulis. (4) Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan
konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan.
Masih banyak pengertian kurikulum dikemukakan oleh para ahli
tetapi dalam modul ini diusahakan Anda dapat memahami dan
menyimpulkan dari pengertian tersebut sehingga secara implementasi Anda
tidak mendapat kesulitan dalam penerapan kurikulum di madrasah.
Kurikulum dapat dikatakan sebagai segala upaya sekolah/madrasah untuk
mempengaruhi siswa supaya belajar, baik dalam ruangan kelas, di halaman
sekolah/madrasah, maupun di luar sekolah/madrasah.
Kegiatan kurikulum dapat dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan
intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler. Di dalam intrakurikuler guru

15
harus membuat perencanaan pembelajaran sehingga kegiatan belajar yang
dilaksanakan siswa dapat dilakukan secara sistematis dan sistemik. Salah
satu kewajiban dan tanggungjawab guru di madrasah adalah membuat
perencanaan pembelajaran. Menyusun perencanaan pembelajaran merupakan
kegiatan kurikulum secara operasional yang dilaksanakan oleh guru. Dengan
demikian kegiatan menyusun perencanaan pembelajaran merupakan bagian
dari kegiatan pengembangankurikulum.
Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-
komponen satu sama saling mempengaruhi. Komponen-komponen tersebut
membentuk suatu sistem yang memiliki keterkaitan dan ketergantungan antar
komponen
b) KomponenTujuan
Dalam Kurikulum 13 komponen tujuan pembelajaran juga akan
terlihat dari rumusan Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD)
maupun indikator. Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil
yang ingin dicapai. Dalam rumusan tujuan kurikulum yang lebih umum erat
kaitannya dengan filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat. Bahkan,
dalam rumusan tujuan menggambarkan suatu masyarakat yang dicita-
citakan. Misalnya, filsafat atau sistem nilai yang dianut masyarakat Indonesia
adalah Pancasila, maka tujuan yang diharapkan tercapai oleh suatu
kurikulum adalah terbentuknya masyarakat yang pancasilais. Tetapi dalam
rumusan KD dan indikator harus bersifat operasional yang menggambarkan
hasil belajar yang sesuai dengan potensi siswa dan masyarakat.
c) Komponen Isi Materi Pelajaran
Komponenen Isi merupakan komponen yang berhubungan dengan
pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut
semua aspek bahan pelajaran baik yang berhubungan dengan pengetahuan
atau materi pelajaran yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata
pelajaran yang diberikan maupun aktivitas dan kegiatan siswa. Baik materi
maupun aktivitas itu seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan yang
ditentukan.

16
d) Komponen Metode/Strategi
Strategi dan metode merupakan komponen ketiga dalam
pengembangan kurikulum. Komponen ini merupakan gambaran proses
kegiatan belajar mengajar yang memiliki peran yang sangat penting, sebab
berhubungan dengan implementasi kurikulum. Tujuan yang harus dicapai
perlu didukung dengan strategi yang sesuai untuk mencapainya. Gambaran
pembelajaran yang akan ditempuh guru dan siswa akan terlihat dalam
strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan
(rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan
berbagai sumber daya/kekuatan dalam pembelajaran. Ini berarti penyusunan
suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan rencana kerja belum
sampai pada tindakan. Selanjutnya strategi disusun untuk mencapai tujuan
tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah
pencapaian tujuan. Dengan demikian penyusunan langkah-langkah
pembelajaran, pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya
diarahkan dalam upaya pencapaian tujuan.
e) Komponen Evaluasi
Komponen evaluasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
dalam pengembangan kurikulum. Melalui evaluasi, dapat ditentukan nilai
dan arti kurikulum, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan apakah
suatu kurikulum perlu dipertahankan atau tidak, dan bagian-bagian mana
yang harus disempurnakan. Evaluasi merupakan komponen untuk melihat
efektifitas pencapaian tujuan. Dalam konteks kurikulum, evaluasi dapat
berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan yang telah ditetapkan telah
tercapai atau belum, atau evaluasi digunakan sebagai umpan balik dalam
perbaikan strategi yang ditetapkan. Evaluasi yang baik haruslah memiliki alat
ukur yang tepat (valid), dapat dipercaya (reliable), dan memadai (adequate).
Pada pelaksanaannya evaluasi atau pengukuran ini dapat dilakukan dengan
cara tes tertulis (written test), tes lisan (oral test), ataupun tes praktik
(performance test).

17
C. Analisis Konteks dan Kebutuhan dalam Pengembangan Kurikulum 13
Dalam pengembangan silabus dan perencanaan pembelajaran
Kurikulum langkah pertama yang harus ditempuh adalah melakukan kajian
atau menganalisis konteks kurikulum, selanjutnya akan diuraikan dalam
bahasan ini bagaimana Anda dapat menganalisis berbagai konteks
Kurikulumsehingga dapat dijadikan dasar dalam pengembangankurikulum.
Kegiatan pengembangan Kurikulum harus dilakukan sesuai dengan
konsep pengembangan kurikulum yang meliputi kegiatan analisis, desain,
implelentasi dan evaluasi. Kegiatan analisis sangat diperlukan dalam
mengidentifikasi subtansi dan konteks yang sesuai dengan kebutuhan
pengembangan kurikulum. Kegiatan analisis yang harus dilakukan dalam
Kurikulum berkaitan dengan pengembangan silabus dan RPP adalah analisis
potensi yang dimiliki siswa dan pengembangan potensi lingkungan. Analisis
konteks yang perlu dilakukan adalah sebagaiberikut: :
1. Analisis kemampuan siswa, Analisis konteks yang perlu dilakukan adalah
mengidentifikasi potensi yang dimiliki siswa dan mengenal kemampuan
sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, khususnya yang akan
diuraikan dalam bahasan modul ini adalah siswa pada tingkatan MA.
1.1.1 Analisis konteks kemampuan siswa berdasarkan tingkat usia MA
menunjukan kemampuan yang penting yang perlu dipahami oleh
unsur sekolah khususnya guru. Menurut Piaget dalam teori
perkembangan (cognitive developments) bahwa kemampuan berpikir
tingkat tinggi akan sesuai bila diterapkan/ditumbuh kembangkan pada
siswa
MA dalam rentang usia ini tingkat perkembangan kognitifnya
termasuk pada tahap formal operasional (formal operations), artinya
kemampuan memecahkan masalah secara strategis (systematic
problem-solving strategies) dapat diterapkan sesuai dengan tugas-
tugas perkembangannya. Aktivitas siswa harus mampu melakukan
berbagai kegiatan aktual di lingkungannya (di sekolah maupun di
masyarakat) seperti memecahkan masalah, berpikir kritis dan berpikir

18
kreatif. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah maupun
mengembangkan kemampuan kreativitas perlu menggunakan
pendekatan pembelajaran yang tepat, sistematis dan sistemik. Pada
usia ini merupakan masa yang strategis untuk menyeimbangkan dan
mengembangkan emosional, intelektual dan personal siswa.
Pengembangan kemampuan kognitif siswa dapat dilakukan dengan
kegiatan pembelajaran pemecahan masalah, inkuiri atau deskoveri,
kegiatan tersebut harus sudah dikuasai oleh siswa .
Oleh karena itu, siswa perlu dimotivasi untuk melakukan
pemecahan masalah maupun inkuiri. Untuk mendukung
pembelajaranya, guru apalagi siswa harus lebih memahami
kemampuan, minat dan kebutuhan siswa itu sendiri. Penentuan
masalah atau topik pada pemecahan masalah, inkuiri atau deskoveri
dapat berdasarkan pada kebutuhan dan minat siswa (Nasution S, 1993
:100). Tuntutan kemampuan berpikir dan kemampuan sosial pada
usia  merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam pembelajaran.
Perkembangan kognitif pada masa operasional formal (formal
operational thought) yaitu siswa harus sudah mampu berpikir
hipotetis dan berpikir abstrak atau mampu memikirkan kemungkinan
sesuatu yang terjadi pada masa yang lalu, saat ini dan akan datang
secara abstrak. Di samping itu, dalam usia ini siswa harus sudah
mengembangkan kemampuan berpikir logis (logical thinking) yang
terdiri dari premis induktif dan deduktif. Siswa harus sudah dapat
menerapkan belajar berpikir mulai dari fakta ke teori atau belajar
mulai dari teori ke fakta. Apabila secara terus menerus dilakukan
maka siswa akan mampu menerapkan kegiatan berpikir tingkat tinggi
secara sistematis dan sistemik. Sistemik artinya berpikir secara
holistik, menyeluruh dan mendalam, sedangkan berpikir sistematis
berkenaan dengan cara berpikir logis dan teratur. Pembelajaran
kemampuan berpikir harus dimulai dari penanaman rasa ingin tahu
(curiosity) siswa, sehingga siswa merasa termotivasi untuk berpikir

19
dan mencari jawaban. Curiosity sebenarnya sudah ada sejak lahir
tetapi perkembangannya sangat dipengaruhi oleh lingkungan.
Tuntutan yang harus dilakukan dalam pembelajaran adalah
bagaimana guru dapat menanamkan rasa ingin tahu tersebut, sehingga
siswa termotivasi untuk melakukan kegiatan pembelajaran dalam
bentuk problematik, investigasi, inkuiri, daneksperimen.
Ada beberapa penekanan kemampuan kognitif esensial yang harus
muncul dalam usia ini, yaitu:
1) menerapkan dalam situasi yang abstrak;
2) mampu menggunakan berpikir ilmiah (using scientific reason);
3) mampu mengkombinasikan ide-ide ( skill fully combaning ideas).
Senantiasa dalam usia ini siswa belajar untuk mampu mengambil
keputusan dan mampu berpikir yang berorientasi ke masa depan. Siswa
ini sebagai individu yang sedang mengalami proses peralihan dari masa
anak-anak mencapai kedewasaan, remaja memiliki perkembangan yang
mengarah pada persiapannya memenuhi tuntutan dan harapan para orang
dewasa. Usia siswa menengah pertama umumnya sekitar 13 - 15 tahun,
dalam usia ini sering disebut sebagai masa remaja awal. Pada masa ini
perkembangannya sering ditandai dengan perubahan-perubahan fisik
yang disusul dengan perkembangan sosial, emosional, kognitif dan
moral. Dalam perkembangan fisik menunjukan adanya perubahan berat
dan tinggi badan hingga bentuk badan (proporasi tubuh). Kebanyakan
dalam usia ini perubahan sering dialami oleh siswa perempuan dari pada
siswa laki-laki. Demikian pula pada usia ini banyak terjadi perubahan
dari ciri-ciri seks primer, terutama didahului oleh siswa perempuan lalu
tahun kemudian disusul oleh siswa laki-laki. Perkembangan moral dalam
usia ini menurut Kohlberg masa peralihan dari convenstional morality
pada post-convenstional morality. Dalam post convetional morality ada
dua tahap pertama pertimbangan legalistik kontraktual (contractual
legalistic orientation), kedua pertimbangan kata hati (conscience
orientation). Pada tahap pertama pertimbangan baik buruk suatu sikap

20
lebih didasarkan pada penilaian atau persetujuan dari masyarakat,
sedangkan yang kedua lebih menekankan pada kata hati individu itu
sendiri. Perkembangan kebahasaan dalam usia ini sudah menunjukan
kemampuan berkomunikasi secara lancar menuju kesempurnaan secara
tertulis maupun secara lisan, sehingga ide atau gagasan yang dimiliki
siswa sudah dapat dikomunikasikan pada orang lain baik secara lisan
maupun tertulis. Penggunaan bahasa dalam pengertian abstrak sudah
mulai banyak digunakan, demikian pula sudah mulai banyak
menggunakan bahasa yang bersifat kompleks.
Di sini siswa harus mampu mewujudkan kemampuan berpikir dalam
bentuk kata-kata (bahasa) yang digunakan untuk mengekspresikan dan
menghargai makna sederhana maupun yang kompleks. Perkembangan
sosialnya menunjukan pada proses perkembangan mencari identitas diri
sehingga untuk mewujudkannya perlu bimbingan yang efektif dari para
pendidik.
Demikian pula dalam usia ini siswa memiliki dorongan yang kuat
untuk mewujudkan sikap mandiri tetapi tidak melepaskan motivasinya
untuk bersosialisasi. Siswa akan mudah memperoleh teman pergaulan
maupun menjalin teman relasi. Dalam pergaulan maupun dalam
lingkungan keluarga siswa sudah mampu membedakan tugas-tugas yang
seharusnya dilakukan berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Kemampuan
sosial merupakan kemampuan interpersonal yang berhubungan dengan
kemampuan memahami dan berinteraksi dengan orang lain. Di sini siswa
dapat mewujudkan kemampuan berpikir dalam bertindak secara cepat
dan tepat dalam merespon, menghargai dan bersikap dalam kelompok.
Keterampilan sosial atau interpersonal tidak boleh terabaikan dalam
pembelajaran, supaya siswa pintar secara kognitif maupun sosial, artinya
siswa pintar intelektual juga pintar bekerjasama dalam kelompok.
Menurut Havighurst bahwa dalam melihat kebutuhan anak yang harus
dimilikinya perlu ditinjau dari kemampuan dan tarap perkembangannya
disebut developmental task. Keberhasilan dalam menyelesaikan tugas-

21
tugas perkembangan dalam priode perkembangan tertentu akan
membantu siswa itu sendiri dalam menyelesaikan tugas-tugas
perkembangan selanjutnya. Akan tetapi terjadi sebaliknya bila gagal
maka akan mencapai kegagalan dalam melaksanakan tugas berikutnya.
Siswa MTs termasuk pada usia masa remaja, ada beberapa rumusan tugas
perkembangan para remaja yaitu sebagai berikut :
1. mencapai perkembangan diri sebagai remaja yang beriman dan
bertaqwa pada Tuhan Yang Maha Esa ;
2. mempersiapkan diri menerima dan bersikap positif serta dinamis
terhadap perubahan fisik dan psikis yang terjadi pada diri sendiri
untuk kehidupan yang sehat ;
3. mencapai pola hubungan yang baik dengan teman sebaya dalam
peranannya sebagai pria dan wanita;
4. memantapkan nilai dan cara bertingkah laku yang dapat diterima
dalam kehidupan sosial yang lebih luas;
5. mengenal kemampuan bakat, minat serta arah kecenderungan karir
dan apresiasi seni;
6. mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
kebutuhannya untuk dan melanjutkan pelajaran dan atau
mempersiapkan karir serta berperan dalam kehidupan di masyarakat;
7. mengenal gambaran dan dan mengembangkan sikap tentang
kehidupan mandiri secara emosional, sosial, dan ekonomi;
8. mengenal sistem etika dan nilai-nilai bagi pedoman hidup sebagai
pribadi dan anggotamasyarakat.

Berdasarkan karakteristik perkembangan siswa yang telah disebutkan


di atas, hal ini menunjukan bahwa mengembangkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi dan kemampuan sosial secara optimal dan sesuai dengan
potensi siswa secara individu pada tingkat sangat dibutuhkan karena
sesuai denan tuntutan dan perkembangan kemampuan siswa.
Implikasinya dalam penyusunan Kurikulum khususnya silabus dan RPP.

22
D. Analisis masyarakat dan orang tua siswa
Salah satu karakteristik Kurikulum adalah pertimbangan aspek
masyarakat yang harus masuk dalam penyusunan kurikulum. Masyarakat
merupakan tempat sosialisasi siswa sebagai individu juga sebagai mahluk
sosial. Masyarakat memiliki harapan-harapan terhadap dunia pendidikan,
seperti harapan agar anak-anaknya yang masuk lembaga pendidikan menjadi
individu yang mampu berkiprah di masyarakat regional, nasional maupun
internasional. Tentu pengembangan kemampuan yang dianggap perlu adalah
kemampuan yang sesuai dengan tuntutan masyarakat global yang harus
memiliki kemampuan komunikasi (berbahasa), kemampuan IT, dan
kemampuan-kemampuan life skills yang sedang dibutuhkan di masyarakat.
Bahkan sangat diharapkan adanya pendidikan yang disesuaikan dengan
karakteristik bakat, minat dan potensi khusus siswa yang dikembangkan
secara optimal.
E. Analisis Madrasah
Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang memiliki visi, misi
dan tujuan lembaga yang harus dipertimbangkan dalam pengembangan
Kurikulum. Setiap lembaga pendidikan memiliki perbedaan yang bervariasi,
yang menunjukan kekuatan dan peluang masing-masing lembaga
pendidikan. Madrasyah merupakan salah satu konteks yang harus
dipertimbangkan dalam pengembangan Kurikulum khususnya dalam
penyusunan silabus dan RPP.
Sarana dan fasilitas yang dimiliki madrasah sebagai bahan
pertimbangan guru dalam mengembangkan RPP. Demikian pula dengan
SDM yang dimiliki madrasah yang bersangkutan. Bahkan setiap madrasah
harus memiliki harapan-harapan agar para siswanya dapat menjadi pelopor
dalam organisasi, atau menyiapkan pendidik, ulama zu’ama yang mampu
mengembangkan ilmu. Hal ini akan menuntut program Edalam Kurikulum
seperti pengembangan pendidikan kader kepemimpinan, kajian kitab
kuning, program mubaligh/mubalighah mungkin pula adanya program
kemuhamadiyahan.

23
Madrasah merupakan lembaga pendidikan yang berbasis islam
sehingga dalam pengembangan kurikulumnya harus mengembangkan
struktur dan muatan keagamaan dan kepasantrenan.
b. Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah akan memiliki visi, misi yang berkaitan dengan
pendidikan maupun peta pembangunan daerah, sehingga hal ini menjadi
konteks yang perlu dipertimbangkan dalam Kurikulum 13. Analisis
pemerintah daerah seharusnya sudah dianalisis pada pengembangan
kurikulum dokumen 1, dalam konteks yang lebih luas dari pada silabus dan
perencanaan pembelajaran. Pola kehidupan masyarakat masing-masing
daerah akan berbeda seperti pola pertanian, industri, perdagangan, jasa,
parawisata, perkembunan dan sebagainya. Tentu hal ini harus
dipertimbangan dalam pengembangan kurikulum.
a) PerkembanganIPTEK
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian
penting dalam subtansi bahan ajar yang harus selalu dipertimbangkan dalam
Kurikulum 13. Perkembangan IPTEK akan selalu berkaitan dengan
pengembangan bahan ajar dalam kurikulum. Kurikulum tidak stagnan atau
pasif dalam menanggapi perkembangan IPTEK, sehingga dalam persiapan
maupun dalam pelaksanaan Kurikulum harus selalu memperhatikan
perkembangan IPTEK. Itu sebabnya kurikulum bersifat dinamis karena harus
selalu menanggapi perkembangan IPTEK.
b) PengembanganKurikulum 13
Kurikulum 13merupakan kurikulum yang dikembangkan berdasarkan
potensi siswa dan potensi lingkungan. Salah satu karakteristik yang dimiliki
oleh Kurikulum 13 adalah membentuk kemampuan siswa berdasarkan
potensi yang dimiliki siswa. Kurikulum 13 diberlakukan berdasarkan
pemberlakuan peraturan dan undang-undang yang berkaitan dengan
pelaksanaan otonomi pendidikan menuntut adanya upaya pembagian
kewenangan dalam berbagai bidang pemerintahan.

24
Hal tersebut membawa implikasi terhadap sistem dan
penyelenggaraan pendidikan termasuk pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum. Indonesia memiliki suku, budaya dan potensi lingkungan yang
beraneka ragam sebagai kekayaan Negara yang memungkinkan menjadi
investasi yang sangat berharga, sehingga melalui pendidikan dapat dikaji dan
pelajari untuk ditumbuh-kembangkan.
Kurikulum 13 merupakan suatu kurikulum yang harus dikembangkan untuk
membentuk dan mengoptimalkan kemampuan para siswa berdasarkan
potensi yang dimilikinya serta sesuai dengan kebutuhan dan potensi
lingkungannya. Beberapa ciri Kurikulum 13 berbasis kompetensi adalah : 1)
kompetensi dirumuskan dan dijabarkan pada indikator secara spesifik,
mudah diukur, dipahami dan diamati, 2) kriteria pengukuran dijabarkan dari
kompetensi yang ditunjukan apada tingkat penguasaan, 3) proses dan
implementasi lebih mengutamakan pada pembentukan kemampuan proses
secara kontekstual, 4) kemajuan individual dalam kelompok selalu
diperhatikan, dan 5) program evaluasi lebih bersifat berjenjang dan
komprehensif.
c) Konsep-Konsep dalamKurikulum
Ada beberapa hal penting yang perlu dipahami dalam Kurikukulum :
1) Diversifikasi Kurikulum yang merupakan proses penyesuaian, perluasan
pendalaman materi pembelajaran agar dapat melayani keberagaman dan
kebutuhan tingkat kemampuan peserta didik maupun kebutuhan daerah/local
dengan berbagai komleksitasnya.
2) Penetapan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dimaksudkan untuk
menetapkan ukuran minimal atau secukupnya, mencakup kemampuan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dicapai setelah siswa lulus.
3) Penetapan Standar Kompetensi (SK), dimaksudkan untuk menetapkan
ukuran minimal atau secukupnya, mencakup kemampuan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dicapai , diketahui, dilakukan, dan mahir
dilakukan oleh peserta pada setiap tingkatan secara maju dan berkelanjutan
sebagai upaya kendali dan jaminan mutu.

25
4) Pembagian wewenang antara Pemerintah Pusat dan Provinsi / Kabupaten/
Kota sebagai Daerah Otonomi merupakan pijakan utama untuk lebih
memberdayakan daerah dalam penyelenggaran pendidikan sesuai dengan
potensi daerah yang bersangkutan.
5) Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.
6) Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi
sekolah.
7) Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor,
guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangankarirpesertadidik.
8) Kurikulum untuk MI, MTs, MA dapat memasukkan pendidikan kecakapan
hidup, yang mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan
akademik dan/atau kecakapan vokasional. Pendidikan kecakapan hidup dapat
merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau
berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus. Pendidikan kecakapan
hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang
bersangkutan dan/atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal.
Pengembangan Kurikulum 13 harus berbasis pada pembentukan kemampuan
siswa.

26
Untuk menata koridor Kurikulum 13 tersebut di atas, Badan Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) telah melakukan penyusunan Standar Isi (SI),
yang kemudian dituangkan kedalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) nomor 22 tahun 2006, yang mencakup komponen:
a) Standar Kompetensi (SK), merupakan ukuran kemampuan minimal yang
mencakup pengetahuan , keterampilan dan sikap yang harus dicapai,
diketahui, dan mahir dilakukan oleh peserta didik pada setiap tingkatan
dari suatu materi yang diajarkan.
b) Kompetensi Dasar (KD),merupakan penjabaran SK peserta didik yang
cakupan materinya lebih sempit disbanding dengan SK pesrta didik.
Pengembangan silabus dan RPP harus berorientasi pada Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar yang tetah ditetapkan dalam
Standar Nasional Pendidikan (SNP). Dalam hal ini sangat dituntut
kemampuan guru untuk mengembangkan kurikulum dalam bentuk
pengembangan silabus dan rencana pembelajaran.
c) Pendidikan dan Kurikulum 13
Pengembangan KBK akan mengutamakan pada pencapaian kemampuan
siswa dengan indikator pencapaian yang jelas dan mudah dipahami.
Untuk mencapai kemampuan tersebut perlu disusun desain pembelajaran
yang berorientasi pada hasil belajar siswa. Dalam proses
pembelajarannya menggunakan beberapa alternatif pendekatan
pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa belajar lebih variatif. Untuk
mencapai hasil belajar tersebut perlu mengembangkan bahan ajar dan
sumber belajar yang komprehenship dan maksimal sesuai SKL, SK dan
KD yangakandicapai.
Lulusan madrasah arahnya akan ditentukan oleh SKL mupun visi, serta
misi madrasah yang bersangkutan. Selain mengacu pada SKL,
pengembangan SK peserta didik dalam suatu mata pelajaran juga
mengacu pada struktur keilmuan dan perkembangan peserta didik. Guru
tidak direpotkan lagi dengan penyusunan SKL, SK dan KD, karena
pengembangan SK dan KD telah dirumuskan dalam Standar Nasional

27
Pendidikan oleh para pakar mata pelajaran, pakar pendidikan dan pakar
psikologi perkembangan, dengan mengacu pada prinsip-prinsip
Pendidikan Berbasis Kompetensi.
Standar Kompetensi peserta didik dalam suatu mata pelajaran dijabarkan
dari Standar Kompetensi Lulusan, yakni kompetensi-kompetensi minimal
yang harus dikuasai lulusan madrasah. Secara umum kemampuan yang
dimiliki lulusan tersebut minimal memiliki pengetahuan,keterampilan
dan sikap sesuai dengan tujuan lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Kemampuan atau kompetensi yang dimiliki lulusan merupakan modal
utama untuk bersaing di tingkat regional, nasional maupun global.
Persaingan yang terjadi lebih menitik beratkan pada kompetitif yang
ditentukan oleh kemampuan SDM, sehingga harapan dan target setiap
lembaga pendidikan adalah menghasilkan lulusan yang mampu
berkompetitif di tingkat regional, nasional dan global.
Kualitas pendidikan sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam
merencanakan pembelajaran, selanjutnya kemampuan melaksanakan,
mengelola proses pembelajaran maupun menilai hasil belajar.
Kurikulum 13 berbasis kompetensi memberikan kewenangan pada
sekolah maupun guru untuk mengembangkan pembelajaran yang dapat
membentuk kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan potensi yang
dimiliki siswa maupun sekolah. Sejalan dengan prinsip otonomi dalam
hal ini guru, perlu diberi keleluasaan dan difasilitasi untuk menyiapkan
silabus, perencanan pembelajaran yang memiliki karakteristik Kurikulum
13 berbasis pada pembentukan kemampuan siswa. Oleh karena
penyusunan silabus dan RPP harus berakar pada siswa dikelas dan
lingkungan madrasahnya.
Madrasah sebagai lembaga pendidikan harus memiliki profil madrasah
sekurang-kurangnya memuat tujuan madrasah, visi, misi madrasah,
struktur kurikulum dan kompetensi lulusan. Rumusan tujuan pendidikan
dasar termasuk di dalamnya MI dan MTs dapat mengutip peraturan
pemerintah nomor 19 tahun 2005 tetang Standar Nasional Pendidikan

28
pada bab standar kompetensi lulusan dan tentang panduan pelaksanaan
Kurikulum 13 dari BNSP, serta tertuang dalam lampiran Permendiknas
nomor 23 tahun2006.
Di dalam SI dinyatakan bahwa : Kurikulum 13 yang berbasis
kompetensi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi yang dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan
keadaan dan kemampuan daerah. Kompetensi yang telah dirumuskan
perlu dicapai siswa secara tuntas dengan mengoptimalkan potensi siswa
berdasarkan prinsip-prinsip belajar tuntas (mastery learning ). Dengan
demikian perencanaan pembelajaran Kurikulum berbasis kompetensi di
dalamnya harus menggambarkan prosedur dan isi pembelajaran yang
dapat melayani perbedaan siswa secaraindividu.
Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi harus berkaitan
dengan tuntutan SKL, SK dan KD. Oleh karena itu, organisasi kegiatan
pembelajaran, isi pembelajaran, dan sumber belajar perlu dikembangkan
semata-mata untuk membentuk kompetensi yang dimiliki siswa sesuai
standar yang telah ditentukan. Pengembangan kurikulum berbasis
kompetensi menggunakan asumsi bahwa peserta didik yang akan belajar
telah memiliki pengetahuan dan keterampilan awal yang dibutuhkan
untuk menguasai komptensi tertentu. Itu sebabnya dalam
mengembangkan perencanaan pembelajaran guru perlu mengetahui
sejauhmana kemampuan awal yang sudah dimiliki siswa terkait dengan
kemampuan yang akan dipelajarinya.
Pembelajaran berbasis kompetensi merupakan pengembangan dari
kurikulum berbasis kompetensi. Program pembelajaran yang
dikembangkan senantiasa untuk menghasilkan kompetensi yang
diharapkan dicapai oleh peserta didik yang sesuai dengan potensinya
melalui sistem penyampaian, dan indikator pencapaian hasil belajar yang
dirumuskan secaratertulispadasilabusdanperencanaanpembelajaran.
Dalam pembelajaran berbasis kompetensi perlu ditentukan standar
minimum kompetensi yang harus dikuasai peserta didik, sehingga

29
komponen materi bahan ajar dan proses pembelajaran harus
menggambarkan kompetensi yang akan dicapai, strategi atau proses yang
akan ditempuh, media atau sumber belajar yang mendukung serta sistem
penilaian yang akan diberikan. Sebagai panduan guru dalam
mengembangkan perencanaan pembelajaran yang berbasis kompetensi
harus berorientasi pada :
1) Tujuan pembelajaran dirumuskan untuk setiap rumusan kompetensi
2) Isi pembelajaran berdasarkan pada kecakapan/keterampilan yang
dibutuhkan untuk memecahkan masalah atau mengerjakan sesuatu
pekerjaan.
3) Pengukuran kecakapan/keterampilan berdasarkan kemampuan yang
diperlihatkan.
4) Performasi siswa diukur dengan acuan patokan
5) Catatan lengkap kompetensi-kompetensi yang dikuasai dibuat untuk
setiap siswa
6) Bahan pelajaran berupa modul, handout, buku kerja, dan program
pembelajaran menggunakan buku cetak dan program kumputer.
7) Waktu belajar fleksibel
8) Kegiatan belajar selalu dimanfaatkan untuk umpan balik (Nana
syaodih, 2004 : 157)

Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sudah


dirumuskan dalam Standar Nasional Pendidikan yang dikembangkan secara
jelas, sistematis dan sistemik. Tugas guru dalam perencanaan pembelajaran
berkaitan dengan KD dan SK dapat mengadopsi dari SNP, tetapi pada tahap
pengembangan indikator, perumusan tujuan dan kegiatan pembelajaran harus
disesuaikan dengan potensi siswa dan sekolah. Aspek ini yang menjadi beda
antar sekolah, karena pengembangan indikator, kegiatan pembelajaran dan
sumber belajar harus berbasis pada potensi siswa dan potensi sekolah yang
bersangkutan. Perumusan dimaksud hendaknya didasarkan atas prinsip
relevansi, konsistensi, spesifik, terukur dan terpadu.

30
BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN DAN MOTTO
MA JAM’IYATUL KHAIRIYAH PALEMBANG

A. VISI MA.JAMI’ATUL KHAIRIYAH PALEMBANG


Terwujudnya Madrasah yang berkualitas,berprestasi,berakhlak mulai dan
islami.

B. MISI MA. JAMI’ATUL KHAIRIYAH


1. Melaksanakan kegiatan kebiasaan mengaji dan hafalan surat-surat
pendek,tartil Al Qur’an, sholat Dhuha,Sholat Dzuhur berjamaah dan
membaca do’a
2. Membudayakan salam senyum sapa (3S) dalamsetiap kali bertamu
3. Membudayakan suasana lingkungan Madrasah yang bersih,sehat,indah,
dan islami
4. Membangkitkan minat belajar dan berlatih untuk memcapai prestasi
yang unggul
5. Menanamkan Akhlak Karimah secara terpadu dan mengamalkannya
dalam kehidupan sehari-hari
C. TUJUAN
1. Mencerdaskan dan membentuk moral siswa
2. Siswa tidak ada yang putus sekolah sesuai dengan harapan pemerintah

31
3. Menumbuhkan kembangkan bakat siswa sesuai dengan kemamapuan
yang di miliki
4. Menanamkan disiplin dan rasa kekeluargaan
D. MOTTO
1. Dengandisiplin dan kerjakeras,kita akan dapat meraih cita-cita
2. Disiplin di mulaihal yang paling kecil dan dirisendiri
3. Kerjakanlah apa yang dapat kamu kerjakan hari ini,jangan melihat hari
esok

BAB IV
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
MA JAM’IYATUL KHAIRIYAH PALEMBANG

A.   Kelompok Mata Pelajaran dan Cakupannya


Kelompok mata pelajaran dilaksanakan melalui muatan dan/atau kegiatan
pembelajaran sebagaimana diuraikan dalam PP 19/2005 pasal 6 ayat (1)
menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan dan jenjang
khusus pada jenjang pendidikan agama dan akhlak mulia adalah sebagai berikut ;

1). Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia


2). Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian
3). Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan tekhnologi
4). Kelompok Mata Pelajaran Estetika
5). Kelompok Mata Pelajaran Jasmani, Olahraga dan kesehatan

32
Masing-masing kelompok mata pelajaran tersebut di implementasikan
dalam kegiatan pembelajaran pada setiap mata pelajaran secara menyeluruh dan
relevan.
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel 1, sebagai
berikut:

Tabel 1. Cakupan kelompok mata pelajaran pada MA JamiyatulKhairiyah.


Kelompok Mata
No Cakupan
Pelajaran
Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia di maskudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman
Agama dan Akhlak
1 dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Mulia
serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan agama
Kewarganegraan dan Kelompok mata pelajaran dan kepribadian
kepribadian dimaksudkan untuk meningkatkan
kesadaran dan wawasan peserta didikakan
status, hak, dan kewajibannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
2 bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya
sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela
negara, penghargaan  terhadap hak-hak asasi
manusia, kemejemukan bangsa, pelestarian
lingkungan hidup, keseteraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan
sikap serta perilaku anti korupsi dan

33
nepotisme.
Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
dan teknologi pada MA JamiyatulKhairiyah
Ilmu Pengetahuan dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi
3 dan Teknologi lanjut ilmu pengetahuan dan teknologi serta
membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif dan mandiri
Kelompok mata pelajaran estetika 
dimaksudkan untuk meningkatkan
sensivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi  keindahan
dan harmoni. Kemampuan mengapresiasi 
4 keindahan  dan mengekspresikan keindahan
Estetika
serta harmoni mencakupapresiasi dan
ekspresi, baik dalam kehidupan individual
sehingga mampu menimati dan mensyukuri
hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan, sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmoni.
5 Jasmani, Olahraga Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga
dan Kesehatan dan kesehatan pada MA JamiyatulKhairiyah
dimaksudkan untuk meningkatkan potennsi
fisik serta membudayakan sportivitas fisik
serta membudayakan sportivitas kesadaran
hidup sehatBudaya hidup sehat termasuk
kesadaran, bersikap, dan perilaku hidup
sehat yang bersifat individual ataupun yang
bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbatasan dari perilaku seksual bebas,
kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam
berdarah, muntaber, dan penyakit lain yang

34
potensial untuk mewabah.
  
B. Struktur Kurikulum dan alokasi waktu MA Jami’atul Khairiyah
Struktur Kurikulum MA. Jami’atul Khoiriyahmeliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun
mulai dari kelas X sampai dengan kelas XII. Struktur Kurikulum disusun
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran
dengan ketentuan sebagai berikut ;
1. Kurikulum MA Jami’atul Khairiyah Palembang kelas X, XI dan XII terdiri
atas 16 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri.
2. Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan kedalam
mata pelajaran yang ada. Substandi muatan lokal ditentukan oleh satuan
pendidikan.
3. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diajar/
diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat peserta
didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri di
MAJami’atul Khairiyah difasilitasi atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar dan pengembangan karir peserta didik.
4. Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera
dalam struktur kurikulum. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah
meksimal empat jam pembelajaran perminggu secara keseluruhan.
5. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit
6. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34 – 38
minggu

35
C. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum MA Jami’atul Khairiyah meliputi sejumlah mata pelajaran
yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X
sampai dengan kelas XII. Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri
merupakan bagian dari muatan kurikulum. Adapun muatan kurikulum meliputi ;

1. Mata Pelajaran
Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang
akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan
pendekatan tertentu.
Sesuai dengan ketentuan standar isi, maka Madrasah Aliyah Jami’atul Khoiriyah
dalam pembelajaran melaksanakan secara konsisten mata pelajaran-mata pelajaran
sesuai dengan standar isi, dengan komponen mata pelajaran sebagai berikut :

Mata Pelajaran Keterangan


Kelompok A
1 Pendidikan Agama Islam
A Al Quran Hadits IPS/KEAGAMAAN
B Fiqih IPS/KEAGAMAAN
C Aqidah Akhlak/Akhlak IPS/KEAGAMAAN
D Sejarah Kebudayaan Islam IPS/KEAGAMAAN
2 Pendidikan Pancasila dan IPS/KEAGAMAAN
Kewarganegaraan
3 Bahasa dan sastra Indonesia IPS/KEAGAMAAN
4 Bahasa Arab IPS/KEAGAMAAN
5 Matematika IPS/KEAGAMAAN
6 Sejarah Indonesia IPS/KEAGAMAAN
7 Bahasa Inggris IPS/KEAGAMAAN
Kelompok B

36
1 Seni Budaya IPS/KEAGAMAAN
2 Pendidikan jasmani, olaheraga dan IPS/KEAGAMAAN
kesehatan
3 Prakarya dan kewirausahaan IPS/KEAGAMAAN
Kelompok C
1 Geografi IPS
2 Sejarah IPS
3 Sosiologi IPS
7 Ekonomi IPS
8 Tafsir-Ilmu Tafsir KEAGAMAAN
9 Hadits-Ilmu Hadits KEAGAMAAN
10 Fikih-Ushul Fikih KEAGAMAAN
11 Ilmu Kalam KEAGAMAAN
12 Bahasa Arab KEAGAMAAN

Struktur Kurikulum
Adapun Struktur Kurikulumyang ditempuh Madrasah
AliyahJami’atulKhairiyah menggunakan Kurikulum 2013. Untuk mencapai standar
mutu pendidikan yang dapat dipertanggungjawabkan secara nasional.
Struktur Kurikulum MA. Jami’atulKhairiyah dapat dilihat pada tabel
berikut :
Struktur Kurikulum Kelas X
Peminatan IPS

37
Komponen Semester / Alokasi waktu

Kelompok A (Wajib) Semester I Semester II


1 Pendidikan Agama Islam
A Al Quran Hadits 2 2
B Akidah Akhlak 2 2
C Fikih 2 2
D Sejarah Kebudayaan Islam 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Bahasa Arab 4 4
5 Matematika 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2
7 Bahasa Inggris 3 3
Kelompok B (Wajib)
1 Seni budaya 2 2
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan 2 2
3 Prakarya dan kewirausahaan 2 2
Jumlah jam kelompok A dan B perminggu 33 33
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Geografi 3 3
2 Sejarah 3 3
3 Sosiologi 3 3
4 Ekonomi 3 3
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman minat‫٭‬ 6 6
Jumlah alokasi waktu perminggu 51 51

38
‫ ٭‬Bukan Mata Pelajaran tapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat dan kondisi satuan pendidikan (madrasah)
Kelas XI
Peminatan IPS

Komponen Semester / Alokasi waktu

Kelompok A (Wajib) Semester I Semester II


1 Pendidikan Agama Islam
A Al Quran Hadits 2 2
B Akidah Akhlak 2 2
C Fikih 2 2
D Sejarah Kebudayaan Islam 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Bahasa Arab 2 2
5 Matematika 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2
7 Bahasa Inggris 3 3
Kelompok B (Wajib)
1 Seni budaya 2 2
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan 2 2
3 Prakarya dan kewirausahaan 2 2
Jumlah jam kelompok A dan B perminggu 31 31
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial
1 Geografi 4 4
2 Sejarah 4 4
3 Sosiologi 4 4
4 Ekonomi 4 4

39
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman minat‫٭‬ 4 4
Jumlah alokasi waktu perminggu 51 51

‫ ٭‬Bukan Mata Pelajaran tapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat dan kondisi satuan pendidikan (madrasah)
Kelas XII
Peminatan IPS

Komponen Semester / Alokasi waktu

Kelompok A (Wajib) Semester I Semester II


1 Pendidikan Agama Islam
A Al Quran Hadits 2 2
B Akidah Akhlak 2 2
C Fikih 2 2
D Sejarah Kebudayaan Islam 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4
4 Bahasa Arab 2 2
5 Matematika 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2
7 Bahasa Inggris 3 3
Kelompok B (Wajib)
1 Seni budaya 2 2
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan 2 2
3 Prakarya dan kewirausahaan 2 2
Jumlah jam kelompok A dan B perminggu 31 31
Kelompok C (Peminatan)
Peminatan Ilmu-ilmu Sosial

40
1 Geografi 4 4
2 Sejarah 4 4
3 Sosiologi 4 4
4 Ekonomi 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman minat 4 4
Jumlah alokasi waktu perminggu 51 51

‫ ٭‬Bukan Mata Pelajaran tapi harus diasuh oleh guru dengan tujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, minat dan kondisi satuan pendidikan (madrasah)
Keterangan :
o Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 45 Menit
o Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (Dua Semester) adalah 34 Minggu
o Penambahan jam untuk bahasa Indonesia dan matematika mengingat
pentingnya kedua pelajaran tersebut dalam melayani mata pelajaran lain. Untuk
Matematika selain hal tersebut juga karena input siswa yang kurang memadai,
maka perlu diperlukan waktu yang lebih dibandingkan pelajaran lain.
Di Madrasah Aliyah JamiyatulKhairiyahterdapat program intrakurikuler
seperti tabel tersebut dan juga ekstrakurikuler yang dikembangkan dalam program
pengembangan diri dan keterampilan. Waktu belajar di madrasasah Aliah
Jami’atulKhairiyahdimulai dari pukul 7.15 pagi hingga pukul 15.55 selama 6 hari
dari hari Sabtu hingga Senin. Pada jam 7.15 sd 11.15 waktu pengembangan diri
siswa sesuai bakat dan minat melalui kegiatan ekstrakurikuler. Pondok pesantrean
dan pada pukul 13.00 -15.55 mereka mengikuti sekolah umum setingkat SMA/MA.
2.   Muatan Lokal
Muatan Lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah, yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran
lain dan atau terlalu banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri.

41
Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan tidak terbatas pada mata
pelajaran Seni Budaya dan keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran,
sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan Standar Kompetensi dan
Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan
pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran muatan lokal setiap
semester, atau dua mata pelajaran muatan lokal dalam satu tahun.
Melihat Kondisi dan budaya mayoritas orang tua siswa dan masyarakat
setempat yang tinggal di daerah yang religius, maka muatan lokal yang diangkat
dalam kurikulum Madrasah Aliyah adalah
Nahwu dan Sharaf serta praktek bahasa asing. Dengan adanya muatan lokal
seperti tersebut diatas diharapkan siswa mampu dan dapat mempraktekkan dan
memakai kaidah nahwu dan sharaf serta bisa mempraktekkan bahasa asing secara
baik.
3.   Kegiatan Pengembangan Diri dan keterampilan
Kegiatan Pengembangan diri dan keterampilan adalah kegiatan yang
bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengskspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi Madrasah. Kegiatan pengembangan diri
ini di fasilitasi dan  atau di bimbing oleh konselor, guru, pelatih dan tenaga
kependidikan dan dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ektra Kurikuler. Kegiatan
pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui kegiatan pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial,
belajar, dan pengembangan karir peserta didik serta kegiatan kepramukaan,
kepemimpinan dan kelompok ilmiah remaja.
Pengembangan diri dan keterampilan di Madrasah Aliyah Khiriyahadalah :
1. Kegiatan Terprogram, yaitu ;
1. 1. Bimbingan Konseling
Kegiatan Bimbingan Konseling yang dikembangkan pada Madrasah Aliyah
Jami’atulKhini meliputi:

42
a.  Konseling Pribadi, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai, dan mengembangkan potensi diri, sesuai dengan
kepribadian yang berakhlakul karimah.
b.  Konseling Sosial, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan
sosial yang sehat dan harmonis dengan anggota keluarga, teman sebaya dan
masyarakat secara luas, yang dapat mencerminkan ukhuwah islamiyah
c.  Konseling Belajar ,  yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan belajar secara mandiri serta mampu
mengembangkan potensi diri.
d. Konseling Karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai kemampuan dirinya, dalam rangka
mengambil keputusan karir di masa depan, sedangkan pengembangan diri
melalui bentuk kegiatan ekstrakurikuler sebagai berikut :
1.2   Kegiatan Ektrakurikuler
Disediakan dan difasilitasi kegiatan ektrakurikuler yang meliputi :
Bimbingan Tahfidz ,Hadroh,danPencak Silat
(Jadwal Kegiatan Terlampir)
2.  Kegiatan tidak terprogram :  
a. Rutin :
Berdoa Sebelum memulai kegiatan, Upacara bendera, berdoa di akhir
pelajaran, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
b Keteladanan :
Berpakaian rapi, datang tepat waktu, berbahasa yang baik, rajin membaca,
memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain.
c. Pembiasaan :
Berdoa, Santun dalam berbicara/bertindak, Berpakaian sopan, Memberi salam
ketika masuk kelas, bersyukur, Saling menolong, Budaya antri.
d. Spontan :
Membiasakan mengucapkan salam, Sikap sopan santun, membuang sampah
pada tempatnya, menghargai pendapat orang lain, minta izin masuk/keluar

43
kelas, menolong orang lain, menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di
sekolah, konsultasi kepada guru pembimbing atau guru lain sesuai kebutuhan.
c. Terprogram :
Class metting, Hari besar Nasional, Rutin Pembiasaan.
4.  Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolahan
program pendidikan yang berlaku di sekolah pada umumnya saat ini, yaitu
menggunakan sistem paket. Adapun pengaturan beban kerja pada sistem tersebut
sebagai berikut :
a. Jam pelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu
untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap
dalam satu tahun pelajaran dapat dilakukan secara pleksibel dengan jumlah
beban belajar yang tetap.
b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur dalam sistem paket adalah antara 0% - 60% dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan, pemanfaatan alokasi
tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam
mencapai kompetensi.
c. Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah setara
dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah setara
dengan 2 Jam tatap muka. Untuk kegiatan praktek di MA
Jami’atulKhoiriyah Palembang, misalnya pada kegiatan praktikum bahasa
Inggris yang berlangsung selama 2 jam pelajaran setara dengan 1 jam
pelajaran tatap muka, sesuai yang tertulis pada struktur Kurikulum.
Beban kegiatan belajar tatap muka keseluruhan adalah :
Minggu Jumlah
Satu Waktu
Jumlah jam Efektif Jam
Satuan Jam Pembelajaran
Kelas pembelajaran per Pertahun(
Pendidikan tatap per Tahun
perminggu Tahun @45
muka Ajaran
Ajaran menit)
MA X– 45 45 34– 38 1748-1840 1.165-

44
jam
pembelajaran
Jami’atulK
XII (69920- 1.227
hoiriyah
73600
Menit)
5.     Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar di madrasah Aliyah Jami’atul Khairiyah Palembang
menetapkan setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil
belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 - 100%. Kriteria ideal
ketuntasan untuk masing-masing
indikator 75%. Madrasah Aliyah Jami’atulKhairiyah menentukan kriteria
ketuntasan minimal (KKM) dengan mempertimbangkan kemampuam rata-rata
peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan
pembelajaran. Madrasah Aliyah Jami’atulKhoriyah secara bertahap dan
berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan minimal
(KKM) untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
6. Standar Kompetensi Lulusan(SKL) MA. Jamiyatul Khairiyah
1. Berperilaku sesuai dengan ajaran Islam
2. Mengembangkana diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangannya
3. Menunjukkan sikap percaya diri dan tanggung jawab atas perilaku, perbuatan
dan pekerjaannya
4. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial
5. Menghargai keberagamaan, bangsa, suku, ras dan golongan sosial ekonomi
dalam lingkup global
6. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan secara logis,kritis,
kreatif dan inovatif
7. Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritisdan inovatif dalam pengambilan
keputusan
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri

45
9. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik
10. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah kompleks
11. Menunjukkan kemampuan menganalisa gejala alam dan sosial
12. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
13. Berpartisifasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara
demokrasi dalam wadah NKRI
14. Mengekspresikan diri melalui kegiatan seni dan budaya
15. Mengekspresikan karya seni dan budaya
16. Menghasilkan karya kreatif baik individual maupun kelompok
17. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani serta kebersihan
lingkungan
18. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun
19. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
20. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
21. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis dan berbicara dalam
bahasa Indonesia, Inggris dan Arab
22. Mampu membaca Al Quran dengan tajwid yang benar

7. StandarKompetensiKelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)


Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas
kelompok-kelompok mata pelajaran, yaitu ;
1. Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak mulia
2. Kelompok Mata Pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian
3. Kelompok Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
4. Kelompok Mata Pelajaran Estetika
5. Kelompok Mata Pelajaran Jasmani, olahraga dan kesehatan

46
Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) dikembangkan
berdasarkan tujuan dan cakupan muatan dan/atau kegiatan setiap kelompok mata
pelajaran, yakni :
1. Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak Mulia bertujuan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Tujuan tersebut dicapai
melalui muatan dan/atau kegiatan agama, kewarganegaraan, kepribadian, ilmu
pengetahuan dan teknnologi, estetika, jasmani, olahraga dan kesehatan.
2. Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian bertujuan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan
dan cinta tanah air. Tujuan tersebut dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan
agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni dan budaya , dan
pendidikan jasmani.
3. Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan Teknologi bertujuan untuk
mengembangkan logika, kemampuan berfikir dan analisis peserta didik.
Pada satuanpendidikan MA, tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau
kegiatan bahasa, matematika, ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan
sosial, keterampilan/kejuruan dan atau teknologi informasi dan komunikasi,
serta muatan lokal yang relevan.
Pada Satuan pendidikan Keagamaan, Tujuan ini dicapai melalui muatan
dan/atau kegiatan bahasa, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu
Pengetahuan Sosial, Keterampilan/kejuruan dan/atau teknologi informasi dan
komunikasi serta muatan lokal yang sesuai.
4. Kelompok mata pelajaran Estetika bertujuan untuk membentuk karakter
peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman
budaya. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau kegiatan bahasa, seni dan
budaya, keterampilan, dan muatan lokal yang relevan.
5. Kelompok mata pelajaran Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan bertujuan untuk
membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan
menumbuhkan rasa sportifitas. Tujuan ini dicapai melalui muatan dan/atau

47
kegiatan pendidikan jasmani, olahraga, pendidikan kesehatan, ilmu
pengetahuan alam, dan muatan lokal yang relevan.
Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)
untuk masing-masing satuan pendidikan selengkapnya adalah sebagai
berikut :

1. Agama dan Akhlak Mulia


1. Berprilaku sesuai dengan ajaran agama yang dianut dan sesuai dengan
perkembangan remaja.
2. Menghargai keberagamaan agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial,
ekonomi dan budaya dalam tatanan global.
3. Berpartisipasi dalam penegakan aturan-aturan sosial.
4. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat.
5. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang
lain.
6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui melalui
berbagai cara termasuk pemanfaatan teknologi ninformasi yang
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
7. Menjaga kebersihan, kesehatan, ketahanan dan kebugaran jasmani dalam
kehidupan sesuai dengan aturan agama.
8. Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara
bertanggung jawab

2. Kewarganegaraan dan Kepribadian


1. Berpartisifasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
secara demokratis dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia.
2. Berpartisifasi dalam penegakan aturan-aturan sosial, hukum dan
perundangan
3. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, golongan sosial
ekonomi dan tatanan budaya dalam mtatanan global

48
4. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
5. Mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan kelebihan diri
serta memperbaiki kekurangan
6. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun melalui berbagai
cara, termasuk pemanfaatan teknologi informasi
7. Menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas prilaku,
perbuatan dan pekerjaan
8. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri
9. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
10. Berkarya secara kreatif, baik individuan maupun kelompok
11. Menjaga kesehatan, ketahanan dan kebugaran jasmani
12. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk meningkatkan ketaqwaan
dan memperkuat kepribadian
13. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di
masyarakat
14. Menghargai adanya perbedaan pendapat dan berempati terhadap orang lain
15. Menunjukkan apresiasi terhadap karya estetika

3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


1. Membangun dan menerapkan informasi, pengetahuan dan teknologi secara
logis, kritis,kreatif dan inovatif
2. Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis dan kreatif dan inovatif
secara mandiri
3. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk
pemberdayaan diri.
4. Menunjukkan sikap kompetitif, sportif dan etos kerja untuk mendapatkan
hasil yang terbaik dalam bidang iptek
5. Menunjukkan kemampuan menganalisa dan memecahkan masalah
kompleks

49
6. Menunjukkan kemampuan menganalisa fenomena alam dan sosial sesuai
dengan kekhasan daerah masing-masing
7. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab
8. Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan snatun melalui berbagai
cara, termasuk pemanfaatan teknologi informasi
9. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis
10. Menunjukkan keterampilan menyimak, membaca, menulis dan berbicara
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris
11. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan
tinggi

4. Estetika
1. Memanfaatkan lingkungan untuk kegiatan apresiasi dan kreasi seni
2. Menunjukkan apresiasi terhadapkaryaseni
3. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis karya seni
4. Menghasilkan karya kreatif, baik individual maupun kelompok

5. Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan


1. Menjaga kesehatan, ketahanan dan kebugaran jasmani
2. Membangun dan menerapkan informasi dan pengetahuan potensi lokal
untuk menunjang kesehatan, ketahanan dan kebugaran jasmani
3. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil yang
terbaik dalam bidang pendidikan jasmani, olahraga dan Kesehatan

8. Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran (SKL-MP)


1. Al Quran Hadits
a. Kelas X

50
- Memahami dan meyakini Al Quran sebagai wahyu Allah dan cara-cara
wahyu diturunkan
- Mengenal pokok-pokok isi Al Quran dan kemukjizatannya
- Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan Hadits, Sunnah, khabar
dan atsar. Mengenal macam-macam dan unsur-unsur hadits
- Menjelaskan kedudukan dan pungsi hadits dan mengenal beberapa
kitab kumpulan hadits
b. Kelas XI
- Mengidentifikasi kemurnian dan kesempurnan Al Quran
- Menerapakan prinsip-prinsip Al Quran sebagai sumber
- Mengenali nikmat Allah swt dan mensyukurinya
- Menerapkan Al Quran sebagai dasar kewajiban beribadah kepada
Allah
- Menerapkan ajaran Al Quran dan hadits tentang pola hidup sederhana
- Mengidentifikasi pokok-pokok kebijakan dan balasannya
c. Kelas XII
- Mengenal kewajiban berdakwah
- Menerapkan sikap bertanggung jawab, berlaku adil dan jujur terhadap
diri, keluarga dan masyarakat
- Memahami ajaran Al Quran dan Al Hadits tentang etika pergaulan,
kerja keras, pembangun pribadi dan masyarakat
2. Fiqih
a. Kelas XI
- Memahami ketentuan Islam tentang Jinayah dan Hikmahnya
- Memahami ketentuan Islam tentang hudud dan hikmahnya
- Memahami ketentuan Islam tentang peradilan dan hikmahnya
- Memahami ketentuan Islam tentang hukum keluarga
- Memahami ketentuan Islam tentang waris
b. Kelas XII
- Memahami ketentuan Islam tentang Siyasah Syar’iyah
- Memahami ketentuan Islam tentang jihad

51
- Memahami Mazhab dalam Fikih Islam
3. Aqidah Akhlak
a. Kelas X
- Memahami dan meyakini makna hakiki aqidah Islam
- Menentukan hubungan fungsional antara aqidah dan akhlak
- Menerapkan hakekat makna aqidah dalam kehidupan sehari-hari
- Memahami dan meyakini hakekat iman kepada malaikat Allah
- Mampu menerapkan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela
dalam kehidupan sehari-hari
- Mempercayai dan meyakini kebenaran kitab-kitab
b. Kelas XI
- Menjelaskan hakekat iman kepada rasul-rasul Allah dan hari akhir
- Mampu menerapkan akhlak terpuji
- Mempercayai dan meyakini hakekat iman kepada qadha dan qadar
- Mampu menerapkan akhlak terpuji dalam berbangsa dan bernegara serta
menghindari akhlak tercela
- Menjelaskan pengertian, ruangnlingkup dan sejarah ilmu kalam
sertaberbagai aliran
- Menjelaskan makna tasawwuf dan hubungannya dengan nakhlak serta
peranan nya dalam kehidupan modern
c. Kelas XII
- Mendefinisikan dan menerapkan masalah khalifah, majlis syura dan ahlul
halli wal aqdi
- Merumuskan dan mengidentifikasi konsep peradilan dalam Islam serta
permasalahannya
- Mendefinisikan dan menerapkan sumber hukum Islam dan permasalahannya
- Mendefenisikan dan mengidentifikasikan dasar hukum Islam
- Mengidentifikasikan kaidah hukum Islam
4. SKI
a. Kelas XII
- Mengenal proses masuknya Islam di Andalusia

52
- Mengidentifikasi kemajuan-kemajuan yang dicapai Daulah Umayyah II
di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan sosial
- Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab kemunduran dan kehancuran
peradaban Islam di Andalusia
- Mengidentifikasi hikmah keruntuhan Daulah Umayyah II
- Mengidentifikasi kemajuan-kemajuan yang dicapai Daulah Muwahhidun
- Mengidentifikasi ilmuan, filosofi dan ulama pada masa Daulah
Muwahhidun
- Mengenal keadaan dunia Islam saat kedatangan penjajah
- Mengidentifikasi motivasi dan tujuan bangsa-bangsa Barat menjajah
negara-negara Islam
- Menceritakan dampak penjajahan bangsa Barat atas dunia Islam dalam
bidang politik, ekonomi dan ilmu pengetahuan
- Mengidentifikasi hikmah dari imperalisme bangsa Barat atas dunia Islam
- Mengenal beberapa gerakan pembaharuan Muhammad bin Abdul
Wahhab
- Menceritakan peranan Jamaluddin al Afghani di bidang politik
- Mengidentifikasi sikap intelektual dan anti imperialisme Jamaluddin al
Afghani
- Mengenal pemikiran pembaharuan Muhammad Abduh dan M. Rasyid
Ridho
- Mengenal konsep sekularisme
- Menceritakan reaksi Ulama atas ide sdekularisme
- Menerpkan hikmah dari sekularisme di Turki dalam sikap keseharian
- Mengenal pemikiran Muhammad Iqbal tentang dinamisme Islam, Filsafat
diri dan nasionalisme
- Mengidentifikasi waktu masuknya Islam di Indonesia
- Mengidentifikasi pengaruh Islam terhadap peradaban bangsa Indonesia
- Mengidentifikasi kerajaan-kerajaan Islam dalam islamisasi
- Mengenal peninggalan-peninggalan kerajaan Islam
- Mendiskripsikan hikmah keberadaan Islam di Indonesia

53
- Menceritakan peran ulama-ulama awal dalam penyebaran Islam di
Indonesia ;
a. Menceritakan contoh sikap, intelektual dan semangat keislaman para
ulama awal
b. Menceritakan peranan wali songo dalam pengembangan Islam
Indonesia
c. Menceritakan contoh sikap, intelektual dan semangat keislaman para
wali songo
d. Mengenal ide dasar pemikiran K.H. Ahmad Dahlan dan K.H. Hasyim
Asy’ari
e. Menceritakan peranan K.H. hasyim Asy’ari dalam meraih dan
mempertahankan kemerdekaan
5. Hadits
a. Kelas XI
- Menjelaskan pengertian ilmu hadits, macam-macamnya, faedah
mempelajarinya dan menyebutkan penyusunnya
- Menjelaskan sejarah perkembangan hadits dari periode periwayatan
dengan lisan hingga penulisan dan pembukuan hadits
- Menjelaskan macam-macam cara penerimaan dan periwayatan hadits (
At Tahamul wal ada’ ) dan lafal-lafal yang digunakan untuk
meriwayatkan hadits ( Alfadzut Tahamul wal ada’ )
- Menjelaskan hadits mutawatir dan hadits Ahad
- Menjelaskan hadits shahih, hadits hasan dan hadits dhaif serta
klasifikasiinya
- Menjelaskan hadits qudsi
- Menjelaskan macam-macam kitab hadits
b. Kelas XII
- Memahami macam-macam hadits berdasarkan sifat sanadnya.
- Menjelaskan hadits maqbul dan hadits mardud
- Menjelaskan pengertian ilmu rijalul hadits dan al jarh dan al ta’dil
- Menjelaskan biografi singkat para pentakhrij atau periwayat hadits

54
6. Tafsir
a. Kelas XI
- Mendefinisikan tafsir dan ilmu tafsir
- Membedakan tafsir dan ilmu tafsir
- Mendeskripsikan sejarah tafsir pada masa nabi, sahabat, tabi’in dan
tadwin
- Mengenali macam-macam qiroat
- Memahami kaidah qiroat yang shahih
- Mengidentifikasi faedah beraneka ragam qiroat
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang makanan yang halal, sehat dan bergizi
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang minumam keras dan perbuatan keji
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang pendayagunaan akal pikiran dan ilmu
pengetahuan
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang pemanfaatan alam semesta bagi
kesejahteraan hidup
- manusia
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang penyelesaian perselisihan
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang taaruf dalam kehidupan
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang kepemimpinan
b. Kelas XII
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang membina diri
- Menafsirkan ayat Al Quran tentang membina masyarakat
- Medefinisikan tafsir bil ma’tsur dan birra’yi
- Mengidentifikasi contoh tafsir bil ma’tsur dan bir ra’yi
- Memahami cara penafsiran bil ma’tsur dan bir ra’yi
- Memahami cara penafsiran bil ma’tsur dan bir ra’yi
- Memehami asbabunnuzul Al Quran dan berbagai aspeknya
- Memahami dan menghayati kaidah-kaidah yang harus dikuasai mufassir
- Memahami macam-macam metode dalam penafsiran Al Quran
7. Ilmu Kalam
a. Kelas XII

55
- Menjelaskan pengertian Ilmu Kalam dan objek pembahasannya
- Menyebutkan nama-nama ilmu kalam dan sebab penamaannya
- Menjelaskan fungsi ilmu kalam
- Menjelaskan qidah pada masa nabi, sahabat dan para tabiin
- Menjelaskan faktor-faktor timbulnya aliran-aliran ilmu kalam
- Menjelaskan tokoh dan ajaran khawarij
- Menjelaskan tokoh ajaran aliran qadariyah dan jabariyah
- Menjelaskan tokoh aliran Murji’ah
- Menjelaskan tokoh aliran Mu’tazilah
- Menjelaskan tokoh aliran Asy’ariyah
- Menjelaskan tokoh aliran Maturidiyah
- Menjelaskan tokoh aliran Salafiah
-
b. Kelas XII
- Mendeskripsikan kejayaan dan kemunduran aliran Mu’tazilah
- Mendeskripsikan kejayaan aliran Asy’ariyah
- Mendeskripsikan faktor-faktor penyebab kejayaan dan kemunduran aliran
Mu’tazilah dan Asy’ariyah
- Membandingkan pendapat aliran-aliran Kalam tentang kedudukan wahyu
dan akal
- Membandingkan pendapat aliran-aliran Kalam tentang persoalan
kehendak, kekuasaan dan perbuatan Tuhan
- Membandingkan pendapat aliran-aliran Kalam tentang kehendak,
kekuasaan dan perbuatan manusia
- Membandingkan pendapat aliran-aliran Kalam tentang persoalan
kalamullah (Firman Allah)
- Membandingkan pendapat aliran-aliran Kalam tentang persoalan sifat-
sifat dan dzat Tuhan
8. Pendidikan kewarganegaraan
a. Memahami hakikat bangsa dan NKRI

56
b. Menganalisa sikap positif terhadap penegakan hukum, peradilan nasional
dan tindak anti korupsi
c. Menganalisa pola-pola dan partisifasi aktif dalam pemajuan, penghormatan
serta penegakan HAM baik di Indonesia maupun di luar negeri
d. Menganalisa peran dan hak warga negara dan sistem pemerintahan NKRI
e. Menganalisa budya politik, demokrasi, konstitusi, kedaulatan negara,
f. keterbukaan dan keadilan di Indonesia
g. Mengevaluasi hubungan internasional dan sistem hukum internasional
h. Mengevaluasi sikap berpolitik dan bermasyarakat madani sesuai dengan
Pancasila dan UUD 1945
i. Menganalisis peran Indonesia dalam politik dan hubungan internasional
j. Menganalisis sistem internasional, timbunya konflim Internasional dan
mahkamah Internasional
9. Bahasa dan sastra Indonesia
a. Mendengarkan
Memahami wacana lisan dalam penyampaian berita, laporan, saran,
berbicara,pidato, wawancara, diskusi, seminar dan pembacaan karya sastra
berbentuk puisi, cerita rakyat, drama, cerpen dan novel
b. Berbicara
Menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi
dalam kegiatan berkenalan, diskusi, bercerita, presenrtasim hasil penelitian serta
mengomentari pembacaan puisi dan pementasan drama
c. Membaca
Menggunakan bernbagai jenis bacaan untuk memahami wacana tulis teks non
sastra berbentuk grafik, diagram, artikel, tajuk rencana, teks pidato serta teks sastra
berbentuk puisi, hikayat, novel, biografi, puisi kontemporer, karya sastra dan
berbagai sastra Melayu Klasik
d. Menulis
Menggunakan berbagai jenis wacana tulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan,
informasi dalam bentuk teks narasi, deskripsi, eksposisi, argumentasi, teks pidato,
proposal, surat dinas, surat dagang, rangkuman, ringkasan, persuasi, notula,

57
laporan, resensi, karya ilmiyah dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerpen,
drama, kritik dan essay
10. Bahasa Inggris
a. Mendengarkan
Memahami makna dalam wacana lisan interpersonal dan transaksional secara
formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive,
new item, report, analytic exposition, hortarary exposition, spoof, explanation dan
review dalam bentuk konteks kehidupan sehari-hari
b. Berbicara
Mengungkapkan makna wacana lisan dalam wacana interpersonal dan
transaksional secara formal maupun informal dalam bentuk recount, narrative,
procedure, descriptive, new item, report, analytic, exposition, hortatary exposition,
spoof, expanation, discussion dan review dalm bentu konteks kehidupan sehari-
hari.
c. Membaca
Memahami makna dalam wacana tertulis interpersonal dan transaksional secara
formal maupun informal, dalam bentuk recount, narrative, procedure, descriptive,
new item, report, analytic exposition, hortatary exposition, spoof, explanation,
discussion dan review dalam bentuk konteks kehidupan sehari-hari.
d. Menulis
Mengungkapkan makna secara tertulis dalam wacana tertulis interpersonal dan
transaksional sederhana, secara formal maupun informal dalam bentuk recount,
narrative, procedure, descriptive, new item, report, analytic, exposition, hortatary
exposition, spoof, expanation, discussion dan review dalm bentu konteks
kehidupan sehari-hari.
11.Bahasa Arab
a. Kelas X
- Kosa kata :
Mampu mengungkapkan pendapat, perasaan dan pikiran secara tertulis dengan
menggunakan ungkapan komulatif, kosa kata dan struktur kalimat yang terpat
sesuai dengan tema

58
- Tata Bahasa/ struktur :
Mampu menerapkan struktur dan menentukan jabatan dalamkalimat sempurna
- Membaca :
Mampu membaca dan memahami berbagai tema dengan maknakata dan
kesimpulan yang tepat
- Berbicara :
Mampu melakukan tanya jawab dengan bahasa Arab,menggunakan unangkapan
khusus serta mampu mendeskripsikan nama benda dan tempat secara sederhana
sesuai dengan tema
- Menulis:
Mampu menyusun kata-kata yang yang diberikan secara acak menjadi kalimat dan
menyusun kalimat yang diberikan secara acak tersebut menjadi paragrap serta
mampu menyusun kalimat dengan struktur yang telah diajarkan.
b.Kelas XI
- Kosa Kata :
Mampu mengungkapkan pendapat, perasaan dan pikiran secara tertulis dengan
menggunakan ungkapan komulatif, kosa kata dan struktur kalimat yang terpat
sesuai dengan tema
- Tata Bahasa / Struktur :
Mampu menerapkan struktur dan menentukan jabatan dalam kalimat sempurna
- Membaca :
Mampu membaca dan memahami berbagai tema dengan makna kata dan
kesimpulan yang tepat
- Berbicara :
Mampu melakukan tanya jawab dengan bahasa Arab, menggunakan ungkapan
khusus serta mampu mendeskripsikan nama benda dan tempat secara sederhana
sesuai dengan tema
- Menulis :
Mampu menyusun kata-kata yang yang diberikan secara acak menjadi kalimat dan
menyusun kalimat yang diberikan secara acak tersebut menjadi paragrap serta
mampu menyusun kalimat dengan struktur yang telah diajarkan

59
12. Matematika
a. Program IPS
 Memahami pernyataan dalam Matematika dan lingkarannya, menentukan
nilai kebenaran pernyataan majemuk, serta mampu menggunakan prinsip
logika Matematika dalam pemecahan masalah.
 Memehami konsep yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan
logaritma, fungsi aljabar sederhana, persamaan dan pertidak samaan
kuadrat, persamaan lingkaran dan persamaan garis singgungnya, suku
banyak, sistem persamaan liner, program liner, matriks, vektor,
transformasi geometri, barisan dan deret serta mampu menggunakannya
dalam pemecahan masalah.
 Memahami limit dan turunan dari fungsi aljabar serta mampu
menerapkannya dalam pemecahan masalah
 Mengelola, menyajikan dan menafsirkan data dan memahami kaidah
pemecahan, permutasi, kombinasi dan peluang kejadian serta mampu
menerapkannya dalam pemecahan masalah.
13. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan
- Mempraktekkan keterampilan permainan, olah raga dengan menggunakan
peraturan di dalamnya.
- Mempraktekkan rangkaian senam lantai dan irama serta nilai-nilai yang
terkandung di dalamnya.
- Mempraktekkan pengembangan mekanik sikap tubuh, kebugaran jasmani
serta aktivitas lainya.
- Mempraktekkan gerak ritmik dalam air seperti renang, permainan di air dan
keselamatan di air.
- Mempraktekkan kegiatan-kegiatan di luar kelas seperti melakukan
perkemahan, penjelajahan alam sekitar, mendaki gunung dan lain-lain.
- Memahami budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari seperti
perawatan tubuh serta lingkungan yang sehat, mengenal berbagai penyakit
dan cara pencegahannya serta menjauhi narkoba dan HIV.
14. Sejarah

60
a. Kelas X
- Memahami ruang lingkuip ilmu sejarah
- Menggunakan prinsip-prinsip dasar penelitian sejarah
- Menganalisis masa pra-aksara dan masyarakat aksara pada masyarakat
Indonesia
- Menganalisis kehidupan awal masyarakat di Indonesia meliputi peradaban
awal, asal usul dan persebaran manusia di wilayah nusantara / Indonesia
b. Program IPS
 Mengalisis kehidupan awal, peradaban manusia Indonesia dan bangsa-
bangsa lain di dunia, serta asal usul dan persebaran manusia di Indonesia.
 Menganalisis perkembangan bangsa Indonesia pada masa negara
tradisonal, meliputi perkembangan budaya, agama dan sistem
pemerintahan masa Hindu-Budha, masa Islam, proses interaksi antara
tradisi lokal, Hindu-Budha dan Islam di Indonesia.
 Menganalisis kesejahteraan masa kolonial Hindia Belanda (pengaruh masa
kolonial Jepang yang meliputi perubahan ekonomi, demografi, sosial serta
politik dan masa kolonial Jepang yang meliputi perubahan sosial, ekonomi
dan politik.
 Mengalisis pengaruh berbagai revolusi politik dan sosial di dunia (revolusi
Prancis, Amerika dan Rusia) terhadap perubahan sosial, ekonomi
dannpolitik di Indonesia.
 Menganalisis prisrtiwa sekitar proklamasi 17 Agustus 1945, terbentuknya
NKRI dan lahirnya UUD 1945.
 Menganalisis perkembangan masyarakat Indonesia mulai masa kerajaan-
kerajaan Hindu-Budha, kerajaan-kerajaan Islam, pemerintahan kolonial
Belanda, Inggris, pemerintahan pendudukan Jepang, meliputi politik
Lahirnya Gerakan Pendidikan dan Nasionalisme), cita-cita terbentuknya
negara merdeka dan sebagainya.
 Menganalisis perjuangan dalam pemerintahan kemerdekaan dan persatuan
NKRI dari ancaman disintegrasi bangsa, antara lain peristiwa Andi Aziz,
RMS, PRRI dan gerakan G-30-S/PKI.

61
 Mengalisis perkembangan masyarakat Indonesia sejak proklamasi sampai
dengan masa orde baru dan masa reformasi, meliputi masa pemerintahan
Demokrasi terpimpin (Orla ; 1945 – 1967), masa Demokrasi Pancasila
(Orba ; 1967 – 1998) dan masa peralihan ke masa reformasi (1998 –
sekarang)
14. Geografi
Program IPS
- Menganalisis hakikat, objek, ruang lingkup, prinsif, konsep, aspek dan
pendekatan Geografi
- Menganalisis dinamika unsur-unsur geosfir serta kaitanya dengan
kehidupan manusia
- Menganalisis dinamika unsur-unsur sosial dalam kehidupan sehari
- Menerapkan keterampilan dasar peta/pemetaan dalam memahami
fenomena-fenomena geosfer
- Memahami pemanfaatan citra dan SIG sebagai media informasi fenomena
geosfer
- Menjelaskan perkembangan wilayah.
15. Ekonomi
Program IPS
- Memahami permasalahan ekonomi dalam kaitannya dengan kebutuhan
manusia, kelangkaan dan sistem ekonomi, konsep ekonomi konsumen dan
produsen, permintaan, penawaran, harga keseimbangan dan pasar.
- Memahami kebijakan kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi, PDB,
PDRB, PN, inflasi, konsumsi, investasi, uang dan perbankan.
- Memahami kondisi ketenagakerjaan dan dampaknya terhadap
pembangunan ekonomi APBD dan APBN, perekonomian terbuka dan
mengenal modal.
- Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan jasa.
- Memahami penyusunan siklus akuntansi perusahaan dagang dan penutupan
siklus akuntansi perusahaan dagang.

62
- Memahami manajemen badan usaha dalam perekonomian nasional,
pengelolaan koperasi dan kewirausahaan.
16. Sosiologi
Program IPS
- Mendeskripsikan interaksi sosial sesuai dengan nilai dan norma yang
berlaku dalam masyarakat
- Menjelaskan berbagai perilaku menyimpang dan pembentukan kepribadian
- Mengidentifikasi berbagai perilaku menyimpang dan pengendalian sosial
dalam masyarakat
- Menjelaskan bentuk struktur sosial dan konsekwensinya terhadap konflik
dan mobilitas sosial
- Menganalisis kelompok sosial dalam mashyarakat multikultural
- Menjelaskan proses perubahan sosial pada masyarakat dan dampaknya
terhadap kehidupan masyarakat
- Menjelaskan peran dan fungsi lembaga sosial
- Menyusun rancangan dan melakukan penelitian sosial sederhana
19. TeknologiInformasi dan Komunikasi (TIK)
- Memahamifungsi dan proses kerja berbagai peralatan teknologi informasi
dan komunikasi yang ditopang oleh cermat dan menghargai hak atas
kekayaan intelektual.
- Menggunakan perangkat pengolah kata, pengolah angka, pembuat grafis dan
pembuat presentase dengan variasi tabel, grafik, gambar dan diagram untuk
menghasilkan informasi.
- Memahami prinsip dasar internet dan menggunakannya untuk memperoleh
informasi, berkomunikasi dan bertukar informasi.

1. KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL


Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) belajar adalah tingkat pencapaian
standar kompetensi dasar mata pelajaran oleh siswa permata pelajaran.

63
Ketuntasan Belajar Minimal di Madrasah Jami’atulKhoiriyah tahun
pelajaran 2021/2022 berdasarkan hasil musyawarah Kepala Madrasah dengan Guru
Mata Pelajaran dan tenaga Kependidikan lainnya tanggal 10Juli 2021 telah
ditetapkan dengan memperhatikan:
a.  Tingkat Esensial (Kepentingan) pencapaian standar kompetensi yang
harus dicapai oleh siswa
b.  Tingkat Kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap indikator
pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa
c.  Tingkat Kemampuan (intake) rata-rata siswa di Madrasah dan
d.   Ketersedian sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran

KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) K 13


MADRASAH ALIYAH JAMI’ATUL KHOIRIYAH
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KELAS X
Kreteria Ketuntasan
Ket.
No Mata Pelajaran Minimal
X XI XII
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al Quran Hadits 74 75 77
b. Akidah Akhlak 74 75 77
c. Fiqih 74 75 77
d. SKI 74 75 77
2 Kewarganegaraan 74 75 77
3 Bahasa Indonesia 74 75 77
4 Bahasa Arab 74 75 77
5 Matematika 74 75 77
6 Sejarah Indonesia 74 75 77
7 Bahasa Inggris 74 75 77
8 Seni Budaya 74 75 77
9 Penjaskes 74 75 77
10 TIK 74 75 77

64
11 Geografi 74 75 77
12 Ekonomi 74 75 77
13 Sosiologi 74 75 77

KELAS XI DAN XII PROGRAM IPS


KKM
Mata Pelajaran Ket
No XI IPS XI IPS XII IPS XII IPS
SEMESTER I II I II
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al Quran Hadits 75 76 77 78
b. Akidah Akhlak 75 76 77 78
c. Fiqih 75 76 77 78
d. SKI 75 76 77 78
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75 76 77 78
3 Bahasa Indonesia 75 76 77 78
4 Bahasa Arab 75 76 77 78
5 Bahasa Inggris 75 76 77 78
6 Matematika 75 76 77 78
7 Sejarah 75 76 77 78
8 Geografi 75 76 77 78
9 Ekonomi 75 76 77 78
10 Sosiologi 75 76 77 78
11 Seni Budaya 75 76 77 78
12 Penjaskes 75 76 77 78
13 TIK 75 76 77 78

2. Peraturan Akademis, tata krama dan tata tertib kehidupan sosial


madrasah dan tata hubungan madrasah dengan wali dan masyarakat
serta tata tertib asrama.
1) Peraturan akademis.
a. Berhak mendapatkan pelayanan pendidikan selama menjadi siswa
Madrasah Aliyah Jami’atulKhoiriyah Palembang dengan sebaik-baiknya

65
yang meliputi penggunaan fasilitas belajar, laboraturium, perpustakaan,
buku pelajaran, buku referensi, dan buku-buku perpustakaan
b. Berhak mendapatkan layanan konsultasi kepada guru mata pelajaran,
wali kelas, dan konselor bimbingan dan konseling.
c. Berhak mengikuti Ulangan,  Remedial, Ujian, Kenaikan Kelas dan
Kelulusan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
d. Berkewajiban mengikuti kegiatan pembelajaran dan menyelesaikan
tugas-tugasnya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
2) Tata krama dan tata tertib kehidupan sosial madrasah.
1. Mengucapkan salam antar sesama teman, dengan kepala sekolah, dan
guru serta dengan karyawan sekolah dan siapa saja ketika bertemu.
2. Saling menghormati sesama teman, menghargai perbedaan dalam
memilih teman belajar, teman bermain dan bergaul baik di sekolah
maupun diluar sekolah, menghargai perbedaanras dan latar belakang
sosial budaya masing-masing.
3. Menghormati ide, pikiran dan pendapat, hak cipta orang lain dan hak
milik teman dan warga sekolah.
4. Berani menyampaikan sesuatu kenyataan.
5. Menyampaikan pendapat secara sopan tanpa menyinggung perasaan
orang lain.
6. Membiasakan diri mengucapkan terima kasih ketika memperoleh
bantuan dan jasa dari orang lain.
7. Berani mengakui kesalahan yang terlanjur dilakukan dan meminta
maaf apabila melanggar hak orang lain atau berbuat salah kepada
orang lain.
8. Menggunakan bahasa yang sopan dan beradab.
3) Tata hubungan madrasah dengan wali dan masyarakat.
Hubungan MA Jami’atul Khoiriyahdengan wali dan masyarakat dilakukan
melaui Sticker, Brosur, Kalender, Poster, Dialog / pertemuan sekolah dengan
wali murid / masyarakat, Kunjungan ke rumah.

66
4) Tata tertib Asrama
Kewajiban Penghuni Asrama
a. Mematuhi semua peraturan yang ada;
b. Menjalankan kegiatan-kegiatan yang tercantum dalam jadwal waktu secara
tertib;
c. Melaksanakan kegiatan-kegiatan sesuai dengan jadwal (saat yang
ditentukan) serta tempat yang telah ditentukan;
d. Patuh dan tunduk kepada Bapak/Ibu asrama serta para pengawas yang
ditunjuk/dipilih;
e. Menjaga kebersihan di semua tempat dengan cara membuang sampah ke
tempat yang telah disediakan;
f. Ikut aktif menjaga ketenangan dan ketentraman, agar semua kegiatan yang
diprogramkan dapat berjalan semestinya, tertib dan lancar;
g. Menjaga nama baik korp dan menjunjung tinggi korp baik di dalam
maupun di luar asrama;
h. Ikut menjaga keutuhan dan keawetan peralatan dan perkakas milik asrama
yang dipercayakan kepada penghuni masing-masing;
i. Bertanggung jawab atas keutuhan, kebersihan, ketertiban tempat alat-alat
yang;dipergunakan serta mengatur kembali tempat dan alat-alat tersebut
seperti semula;
j. Berpakaian rapi dan sopan, baik di dalam maupun di luar asrama;
k. Melaporkan kejadian-kejadian yang membahayakan keamanan/keselamatan
bersama penghuni asrama.
Larangan bagi penghuni asrama
a. Tidak boleh berbuat sekehendaknya sendiri dimanapun ia berada;
b. Tidak boleh meninggalkan asrama tanpa melapor kepada bapak/Ibu asrama
atau pengawas;
c. Tidak boleh absent dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan tanpa seizin
Bapak/Ibu asrama;
d. Tidak boleh membuat gaduh atau menganggu ketenagan dan ketentraman
pada saat keiatan sedang berjalan;

67
e. Tidak boleh menerima tamu di luar jam berkunjung
Peraturan dan Tata Tertib khusus
a. Di ruang belajar
- Harus menjaga ketenangan ruangan;
- Belajar pada tempat yang telah ditentukan;
b. Di ruang pakaian
- Menjaga kebersihan ruangan;
- Menjaga ketertiban ruangan;
- Mengatur isi almari, menyusun pakaian dengan rapi, mengatur
sandal/sepatu pada tempatnya secara tertib.
c. Diruang makan
- Menjaga ketertiban dan kesopanan dalam makan;
- Duduk di tempat masing-masing;
- Menggunakan alat-alat makan di meja makan secra tetib dan sopan;
- Mengatur kembali kursi tanpa bersuara;
- Tidak boleh bergurau pada saat makan;
- Waktu makan harus berpakaian rapidan sopan.
d. Di kamar tidur
- Masuk dan kelua kamar tidur harus tetap tenang dan tidak gaduh;
- Pergi tidur tepat pada waktunya, sesuai dengan jadwal tidur;
- Dilarang meninggalkan kamar tidur sebelum usai waktu tidur.
e. Di kamar mandi
-  Menunggu ketertiban di kamar mandi dan antri menunggu giliran secara
tertib.
- Diwaktu mandi harus hemat air dan waktu;
- Berlaku sopan dalam tindak dan berpakaian;
- Menjaga kebersihan bak mandi dan ruangan;
- Dilarang mencuci apapun di kamar mandi.
f. Di halaman atau di luar asrama
- Harus berpakaian rapi dan sopan;
- Menjaga keindahan, kerapihan tanaman di halaman asrama;

68
- Menjunjung tinggi dan membela korp.
3.   Kenaikan Kelas dan kelulusan
Kenaikan kelas di MAJami’atulKhoiriyahdilaksanakan pada setiap akhir tahun
pelajaran, dengan kriteria kenaikan kelas diatur sebagai berikut :
a. Berakhlak mulia, berbudi pekerti yang baik yang ditandai dengan tidak
melakukan pelanggaran sampai batas tertentu.
b. Mengikuti seluruh ujian pada waktu yang ditentukan
c. Bisa Membaca Al Quran dengan baik
d. Bisa mempraktekkan bahasa Arab dan Inggris dengan baik
e. Aktif mengikuti pembelajaran yang dibuktikan dengan ketidak hadirannya
tidak mencapai batas tertentu
f. Nilai mencukupi batas yang ditentukan (memenuhi KKM pada penilaian
akhir untuk seluruh mata pelajaran)
Secara rinci batasan santri yang dinyatakan naik kelas atau lulus jika ;

KELAS KRITERIA
a. Akhlak
1. Berakhlak mulia dan berkelakuan baik
2. Poin pelanggaran tidak mencapai 100
b. Mampu membaca Al Quran Bacaan Ghorib Nilai minimal 6
c. Menguasai dasar-dasar bahas Arab dan Inggris (Nilai Minmal 6)
d. Ketidak hadiran karena alpa maksimal 18, izin 25 dan sakit 60
X ke XI MA
hari/tahun
(Selain IIK)
e. Nilai kurang (NK) maksimal 7 dari seluruh mata pelajaran
f. Memenuhi KKM madrasah/Negeri untuk mata pelajaran
Madrasah/Negeri
g. Memenuhi KKM Pondok/Lokal untuk mata pelajaran
pondok/lokal
h. Mengikuti semua ujian pada waktu yang ditentukan
X ke XI IIKa. Akhlak
1. Berakhlak mulia dan berkelakuan baik

69
2. Poin pelanggaran tidak mencapai 100
g. Mampu membaca Al Quran Bacaan Ghorib Nilai minimal 6
h. Menguasai dasar-dasar bahas Arab dan Inggris (Nilai Minmal 6)
i. Ketidak hadiran karena alpa maksimal 14, izin 20 dan sakit 60
hari/tahun
j. Nilai kurang (NK) maksimal 5 dari seluruh mata pelajaran
k. Memenuhi KKM madrasah/Negeri untuk mata pelajaran
Madrasah/Negeri
l. Memenuhi KKM Pondok/Lokal untuk mata pelajaran
pondok/lokal
m. Mengikuti semua ujian pada waktu yang ditentukan
a. Akhlak
1. Berakhlak mulia dan berkelakuan baik
2. Poin pelanggaran tidak mencapai 100
b. Mampu membaca Al Quran Bacaan Ghorib Nilai minimal 6,5
c. Menguasai dasar-dasar bahas Arab dan Inggris (Nilai Minmal 6)
XI ke XII
d. Ketidak hadiran karena alpa maksimal 10, izin 15 dan sakit 30
Dan
hari/tahun
kelulusan
e. Nilai kurang (NK) maksimal 4 dari seluruh mata pelajaran
kls XII
f. Memenuhi KKM madrasah/Negeri untuk mata pelajaran
Madrasah/Negeri
g. Memenuhi KKM Pondok/Lokal untuk mata pelajaran
pondok/lokal
h. Mengikuti semua ujian pada waktu yang ditentukan
(Sumber : Buku Panduan santri Pondok Pesantren Jami’atulKhoiriyah)
4.   Mutasi
Bagi siswa yang ingin melakukan mutasi, baik pindah maupun masuk ke Madrasah
AliahJami’atul Khoiriyah Palembang diatur dengan persyaratan  pindah/mutasi
dengan prinsip menajemen yang transparansi melalui suatu mekanisme yang
obyektif dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a.    Mutasi Keluar

70
-    Surat permohonan orang tua yang bersangkutan
-    Surat keterangan bersedia menerima mutasi/ada tempat dari sekolahyang ingin
dituju ( bagi siswa yang mutasi keluar)
b.   Mutasi Masuk
-    Memiliki surat pindah dari sekolah/madrasah asal
-    Memiliki Laporan Hasil Belajar  (Raport) dengan nilai lengkap dari sekolah asal
-    Menyerahkan foto copy Ijazah dan SKHUN SMP/Mts yang di legalisir
-    Menyerahkan pas photo 3X4 6 Lembar
-    Tertampung oleh daya tampung sekolah/madrasah

Santri yang dipulangkan ke orang tua / diberhentikan


Santri dikembalikan kepada orang tuanya/diberhentikan dari Madrasah
AliyahJami’atulKhoiriyah jika santri tersebut :
1. Sudah pernah mendapat sanksi berupa skorsing, tapi masih mealakukan
pelanggaran kembali, atau :
2. Poin pelanggaran mencapai lebih dari 100, atau :
3. Melakukan pelanggaran berat yang bobot pelanggarannya lebih dari 100

5. Pemilihan Program Jurusan


Kriteria penjurusan meliputi :
a. Nilai akademik, minat siswa, pertimbangan bimbingan konseling dan prang
tua santri
b. Siswa yang dinyatakan naik kelas XI dan akan mengambil program studi
tertentu : IPK (Ilmu Pengetahuan Keagamaan), IPA (Ilmu Pengetahuan
Alam) atau IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), boleh memiliki nilai tidak tuntas
paling banyak 3 mata pelajaran pada mata pelajaran yang bukan menjadi ciri
khas program studi tersebut.

71
BAB V
KOMPETENSI INTI (KI) DAN KOMPETENSI DASAR (KD)
TINGKAT MADRASAH ALIYAH
A. PENGETAHUAN AGAMA
A. AL-QUR’AN HADITS
A. 1 KELAS X SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati keoutentikan al-Qur’an sebagai

mengamalkan ajaran agama wahyu Allah


1.2. Meyakini al-Qur’an sebagai pedoman hidup
yang dianutnya
1.3. Mengfungsikan al-Qur’an secara tepat dan
benar dalam kehidupan sehari-hari.
1.4. Meyakini kebenaran nilai-nilai yang terdapat
pada pokok-pokok isi al-Qur’an
1.5. Beramal sesuai dengan kandungan Surat al-
Mu’minuun:12-14; Surat al-Nahl:78; Surat
al-Baqarah:30-32; dan Surat adz-Dzaariyat:
56 (dalam kehidupan sehari-hari).
A.2 KELAS X SEMESTER GENAP
Kompetensi inti Kompetensi dasar

72
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakini hadis shahih dan hasan sebagai

ajaran agama yang dianutnya dasar hukum ajaran Islam


1.2 Berpegang teguh pada hadis shahih dan hasan
sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-
hari.
1.3 Menghayati nilai-nilai kebenaran yang
terkandung dalam hadis yang shahih
1.4 Menyakini keanekaragaman hadis dan
mempedomani hadis secara selektif

B.1 KELAS XI SEMESTER GANJIL


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkanajaran 1.1 Menghayatinilai-nilai yang

agama yang dianutnya. terkaitdengantaat pada orangtua dan


gurusebagaimanatuntunan al-
Qur’an dan Hadis
1.2 Menghayatinilai-nilai yang
terkaitdenganmujahadah al-nafs,
husnudhan dan ukhuwah
1.3 Menghayatinilai-nilai yang
terkandungdalamlaranganpergaulan
bebas dan perbuatankeji.
1.4 Menghayatinilai-
nilaitoleransiinternumatberagama
dan antarumatberagama
1.5 Menghayatinilai-nilaikeilmuan

B.2 KELAS XI SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkanajaran 1.1. Meyadari nilai-nilai tanggung jawab

agama yang dianutnya. terhadap keluarga dan masyarakat


1.2. Menyadari pentingnya nilai-nilaikompetitif
dan kerjasamadalamkebaikan
1.3. Menghayatinilai-
nilaiEtoskerjapribadimuslimdalamkehidup

73
ansehari-hari
1.4. Menghayatinilai-
nilaiselektifterhadapmakanan
1.5. Menyadari pentingnya rasa syukur atas
nikmatAllah

C.1 KELAS XII, SEMESTER GANJIL


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1 Mengamalkan pola hidupsederhana dan

mengamalkanajaran agama gemarmenyantunidhuafa


1.2 Menghayati nilai sabar dalam menghadapi ujian dan
yang dianutnya.
cobaan
1.3 Mengamalkan nilai-nilai yang terkait dengan
kelestarian lingkungan hidup
1.4 Bertindak dan berpikir secara ilmiah dalam beragama

C.2 KELAS XII SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan 1.1. Mengamalkan dakwah dengan hikmah, mau’idhah

mengamalkanajaran agama hasanah dan perdebatan yang baik


1.2. Mengamalkan amar makrufnahimunkar secara
yang dianutnya.
tepatdengan tangan, lisan dan hati
1.3. Menghayati nilai-nilai demokratis dalam kehidupan
sehari-hari
1.4. Menyadari pentingnya nilai-nilai kejujuran dalam
kehidupan sehari-hari

B. AKIDAH AKHLAK
B.1. KELAS X SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakini kesempurnaan akidah Islam


ajaran agama yang dianutnya 1.2 Meyakini ajaran tauhiid dalam kehidupan sehari-hari
1.3 Menghayati akhlak Islam dan metode peningkatan
kualitasnya
1.4 Menghayatinilai akhlak terpuji (hikmah, iffah,
syaja’ah dan ‘adalah)

74
Kompetensi inti Kompetensi dasar

1.5 Menunjukkan sikap penolakan terhadap akhlak tercela


(hubbun-dun-ya, hasad, kibr-ujub, riya`)
1.6 Menghayati makna syukur, qana’ah, rida dan sabar
1.7 Menghayatiadab kepada orang tua dan guru
1.8 Menghayatikisah keteladanan Nabi Yusuf as

B.2. KELAS X SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan 1.1 Menunjukkan sikap penolakan terhadap


mengamalkan ajaran agama perbuatan syirik dalam kehidupan sehari-hari
yang dianutnya 1.2 Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam 10
Asmaul Husna: al-Kariim, al-Mu’min, al-Wakiil,
al-Matiin, al-Jaami’, al-‘Adl, an-Naf’i, al Basith,
al-Hafidz dan al-Akhiir
1.3 Menghayati perilaku husnuzh-zhan, ar Raja’
dan taubat.
1.4 Menunjukkan sikap penolakan terhadap perilaku
licik, tamak, dzalim dan diskriminasi
1.5 Menghayati akhlak (adab) yang baik ketika
membesuk orang sakit
1.6 Menghayati keutamaan dan keteguhan Nabi-nabi
Ulul Azmi

B.3. KELAS XI SEMESTER GANJIL


Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati fungsi ilmu kalam dalam mempertahankan
ajaran agama yang dianutnya akidah
1.2 Menghayati nilai-nilai positif dari adanya aliran-aliran
dalam ilmu kalam
1.3 Menghayati kewajiban menghindari perilaku dosa
besar
1.4 Menghayati akhlak (adab) yang baik dalam
berpakaian, berhias, perjalanan, bertamu dan
menerima tamu
1.5 Menghayatikeutamaan sifat Fatimatuzzahra dan Uwes
al-Qarni

75
B.4. KELAS XI SEMESTER GENAP
Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati ajaran


ajaran agama yang dianutnya tasawufuntukmemperkokohkeimanan
1.2 Menghayatinilai-
nillaitasawufdalamkehidupanmodern
1.3 Menghayati nilai-nilai positif dalam pergaulan
remaja
1.4 Menyadari kewajiban menghindari akhlak tercela:
israaf, tabdziirdanbakhil
1.5 Menghayatinilai-nilai dari peristiwa kematian
melalui takziyah
1.6 Menghayati keutamaan sifat Shahabat:
Abdurrahmanbin Auf dan Abu Dzar al-Ghifari

B.5. KELAS XII SEMESTER GANJIL


Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakinisifat-sifatAllah yang


ajaran agama yang dianutnya. terkandungdalamtujuh Asmaul Husna: al Ghaffar,
al-Razzaq, al-Malik, al-Hasib, al-Hadi, al-Khaliq
dan al-Hakim;
1.2 Menghayatinilai-nilaipositifdariamal salih,
toleransi, musawah dan ukhuwwah
1.3 Menyadari dampak negatif dari perilaku nifaqdan
keras hati (pemarah)
1.4 Menghayatiadab yang baik dalam bergaul dengan
orang yang sebaya, yang lebih tua, yang lebih
muda dan lawan jenis
1.5 Menghayatikeutamaan sifat-sifat al-Ghazali, Ibn
Sina

B.6 KELAS XII SEMESTER GENAP

Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan 1.1 Menghayati pentingnyanilai-nilai positif pada kompetisi


mengamalkan ajaran agama dalam kebaikan (fastabiqul khairat), optimis, dinamis,

76
Kompetensi inti Kompetensi dasar

yang dianutnya. inovatif dan kreatif


1.2 Menghayati bahaya fitnah, namimah dan ghibah
1.3 Meyakinikeutamaan membaca Al-Qur’an dan do’a
1.4 Menghayati keutamaan sifat Ibn Rusyd dan Iqbal

C.FIKIH
C.1 KELAS X SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakini kesempurnaan agama Islam melalui
ajaran agama yang dianutnya. komlpleksitas aturan fikih
1.2 Meyakini syariat Islam tentang kewajiban
penyelenggaraan jenazah
1.3 Meyakini kebenaran konsep zakat dalam menghilangkan
kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin
1.4 Menghayati hikmah pelaksanaan perintah haji
1.5 Menghayati hikmah perintah kurban dan aqiqah

C.2. KELAS X SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakini kebenaran syariat Islam tentang kepemilikan
ajaran agama yang dianutnya. 1.2 Menghayati perintah Allah tentang kewajiban mengeluarkan
harta benda kepada mustahiq
1.3 Meyakini perintah Allah tentang wakalah dan shulhu
1.4 Meyakini perintah Allah tentang dhoman dan kafalah
1.5 Meyakini adanya larangan praktek ribawi

C.3. KELAS XI SEMESTER GANJIL

77
Kompetensi inti Kompetensi dasar

1.1 Menghayati dan mengamalkan 1.1. Meyakini syariat Islam tentang hukum jinayat
ajaran agama yang dianutnya. 1.2. Meyakini syariat Islam tentang hukum hudud
1.3. Meyakini syariat Islam tentang hukum bughat
1.4. Meyakini kebenaran hukum peradilan Islam

C.4. KELAS XI SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati ketentuan Islam tentang pernikahan
ajaran agama yang dianutnya 1.2 Menghayati ketentuan syariat Islam dala
melakukan pembagian harta warisan dan wasiat
C.5. KELAS XII SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati hikmah khilafah dalam Islam
mengamalkan ajaran agama 1.2 Menyadari kebenaran sumber hukum syariat Islam
yang dianutnya. 1.3 Meyakini bahwa kemampuan berijtihad merupakan
anugerah dari Allah
1.4 Menerima kebenaran hukum syar’i

C.6. KELAS XII SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan 1.1 Menerima kebenaran hukum Islam yang dihasilkan melalui
mengamalkan ajaran agama penerapan kaidah ushul fiqih
yang dianutnya. 1.2 Menghayati nilai-nilai yang terkandung dalam kaidah ushul
fiqih
D. SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM
D.1 KELAS X SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menerima dan 1.1 Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap

menjalankanajaran agama muslim.


1.2 Menghayati nilai-nilai perjuangan dakwah Rasulullah
yang dianutnya
SAW pada periode Mekah.
1.3 Menghayati pola kepemimpinan Rasulullah SAW pada

78
Kompetensi inti Kompetensi dasar

periode Mekah.
1.4 Menghayati perilaku istiqamah perjuangan Rasulullah
SAW dalam berdakwah.
1.5 Menyadari pentingnya sikap Zuhud shahabat Zaid bin
Kharitsa sebagai implementasi dari nilai-nilai ahlakul
karimah.

D.2. KELAS X SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menerima dan 1.1 Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap muslim.
menjalankanajaran agama 1.2 Menghayati pola kepemimpinan Khulafaurrasyidin sebagai

yang dianutnya implementasi dari kewajiban berdakwah


1.3 Menyadari pentingnya perilaku istiqamah dari perjuangan
Khulfaurrasyidin sebagai implementasi akhlaqul karimah.
1.4 Menghayati sikap tegas Khalifah Umar bin Khattab dalam
pemerintahan Islam sebagai contoh pengambilan keputusan bagi
kepemimpinan umat Islam sekarang.
1.5 Mengambil ibrah dari kepemimpinan Khulafaurrasyidin ketika
menjadi pemimpin negara.
1.6 Menghayati sikap Zuhud Khalifah Usman bin Affan pada saat
menjadi khalifah masa Khulafaurrasyidin.

D.3. KELAS XI SEMESTER GANJIL

Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menerima dan 1.1 Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban


menjalankanajaran agama setiap muslim.

yang dianutnya 1.2 Menghayati nilai-nilai kepribadian dari para


khalifah masa bani Umayah di Damaskus.
1.3 Menyadari pentingnya sikap kebijaksanaan
khalifah Umar bin Abdul Azis dalam
pemerintahan bani Umayah Damaskus sebagai
contoh bagi para pemimpin masa sekarang.
1.4 Menghayati perilaku cinta ilmu pengetahuan
dari khalifah Umar bin Abdul Azis.

79
Kompetensi inti Kompetensi dasar

1.5 Menghayati sikap keberanian dari khalifah Walid


bin Abdul Malik ketika terjadi proses Islamisi di
Andalusia.

D.4. KELAS XI SEMESTER GENAP

Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menerima dan 1.1 Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap


menjalankanajaran agama muslim

yang dianutnya 1.2 Menghayati nilai-nilai kepribadian dari para khalifah


masa bani Abbasiyah.
1.3 Menyadari pentingnya sikap adil khalifah Abu Jakfar al
Mansur dalam pemerintahan bani Abbasiyah sebagai
contoh bagi kepemimpinan pemerintahan sekarang.
1.4 Menyadari pentingnya perilaku cinta ilmu pengetahuan
dari khalifah Harun al Rasyid.
1.5 Menghayati perilaku jujur dari khalifah Abu Ja’far
al Mansur sebagai inflementasi dari akhlakul
krimah.

D.5. KELAS XII SEMESTER GANJIL


Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan 1.1 Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap

mengamalkanajaran agama muslim.


1.2 Menghayati nilai-nilai perjuangan dari tokoh-tokoh
yang dianutnya.
pembaharuan dunia Islam sebagai implementasi dari
kewajiban berdakwah dalam Islam.
1.3 Meyakini sikap akhlakul karimah dari tokoh
Muhammad Abduh pembaharuan dunia Islam sebagai
suri tauladan bagi genarasi Islam masa kini
1.4 Menghayati sikap kegigihan belajar dari tokoh-tokoh
pembaharuan dunia Islam Muhammad Iqbal sebagai
implementasi kewajiban belajar bagi umat Islam.
1.5 Meyakini perilaku berdakwah dari walisongo sebagai

80
Kompetensi inti Kompetensi dasar

suri tauladan bagi generasi muda Islam zaman sekarang


dan zaman akan datang.
1.6 Menghayati nilai-nilai positif yang diwariskan walisongo
dan tokoh pembaharu dunia Islam.

D.5 KELAS XII SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan 1.1 Meyakini bahwa berdakwah adalah kewajiban setiap

mengamalkanajaran agama muslim


1.2 Menghayati nilai-nilai perjuangan dari tokoh-tokoh
yang dianutnya.
Islam dunia sebagai implementasi dari kewajiban
berdakwah dalam Islam
1.3 Menyadari pentingnya sikap ahlakul karimah dari
tokoh pembaharuan Islam Amerika, Elijah muhammad
sebagai suri tauladan bagi genarasi Islam masa kini
1.4 Menyadari urgensi sikap gigih berjuang dari tokoh
DR Sauki Futaki pembaharuan Islam Jepang sebagai
implementasi kewajiban belajar bagi umat Islam

E.BAHASA ARAB
E.1. KELAS X SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan 1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa

mengamalkanajaran agama Arab sebagai bahasa pengantar komunikasi


internasional yang diwujudkan dalam semangat
yang dianutnya.
belajar

Tarkib: ‫النكرةوالمعرف^^^^^^^^^^ة(بألوالضمائرواإلض^^^^^^^^^^افةبمعنىالالم)؛‬
)‫المبتدأوالخبر(صفة)؛المبتدأ(ضمائر)والخبر(الفعاللمضارع‬

Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Arab

81
Kompetensi inti Kompetensi dasar

mengamalkanajaran agama sebagai bahasa pengantar komunikasi internasional yang


yang dianutnya. diwujudkan dalam semangat belajar

Tarkib: )‫معي؛مبتدأ(ضمائرالجمع‬/‫المصدر؛معانيحروفالجر؛ليسعندي‬
‫ خبر(المضارع)؛العطف‬+

E.3.KELAS XI SEMESTER GANJIL


Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan 1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa

mengamalkanajaran agama Arab sebagai bahasa pengantar komunikasi


internasional yang diwujudkan dalam semangat
yang dianutnya.
belajar.

Tarkib: ‫أنواع الفعاللفاعلوالمفعولبه؛‬


‫النعتالمفردواإلضافةالمعنويةوالمقارنةبينالتركيـبين‬

E.4.KELAS XI SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Arab

mengamalkanajaran agama sebagai bahasa pengantar komunikasi internasional yang


diwujudkan dalam semangat belajar.
yang dianutnya.

Tarkib: ‫الجملةالفعلية؛‬
‫والفعاللثالثيالمزيدبحرفوبحرفينوبثالثةأحرف(استفعل)؛‬
^‫فعالألمر؛اسماالفاعلوالمفعواللثالثيوغيرالثالثي‬

E.5.KELAS XII SEMESTER GANJIL


Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Arab

mengamalkanajaran agama sebagai bahasa pengantar komunikasi internasional yang


diwujudkan dalam semangat belajar.
yang dianutnya.

82
Kompetensi inti Kompetensi dasar

2. Tarkib: 2.1 ‫الفعاللمضارعالمنص^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^وببأنولنوالمالتعليل؛‬

^‫الفعاللمض^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^ارعالمجزومبلموالالناهيةوالماألمر؛‬
‫الفعاللمبنيللمجهولونائبالفاعل‬

E.6.KELAS XII SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan 1.1 Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa Arab

mengamalkanajaran agama sebagai bahasa pengantar komunikasi internasional yang


diwujudkan dalam semangat belajar.
yang dianutnya.

Tarkib: –‫مراجعةلمرفوعاتاألسماء–المفعواللمطلقوالمفعولألجله‬
‫مراجعةلسائرمنصوباتاألسماء‬

PEMINATAN ILMU-ILMU KEAGAMAAN


A. TAFSIR - ILMU TAFSIR

A.KELAS X, SEMESTER GANJIL


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1. Meyakinikebenaran Al-Qur’an yang
mengamalkan ajaran agama harusditerima dan
yang dianutnya diamalkandalamkehidupansehari-hari.
1.2. Menghayati tafsir, ta’wil, terjemah dan ilmu
tafsir.
1.3. Menghayatisejarah penafsiran al-Qur'an pada
periode Nabi MuhammadSAW,Sahabat,
Tabi’in dan periode pembukuan tafsir (tadwin)
1.4. Menyakini nilai-nilai asbaab nuzuul Al-
Qur’an
1.5. Menyadari pentingnya nilai-nilai munasabah
dalam menafsirkan Al-Qur’an

83
B.KELAS X SEMESTER GENAP
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati hikmah nasikh dan mansukh al
mengamalkan ajaran agama Qur’an.
yang dianutnya 1.2 Menghayati nilai-nilai Qira’at al-Qur'an.
1.3 Menyadari nilai-nilai kaidah tafsir dalam
menafsirkan Al-Qur’an
1.4 Menghayati nilai-nilai metode tafsir Al-Qur’an
bil ma’tsur dan tafsir Al-Qur’anbir ra’yi.
a. Menghayati hikmah corak tafsir Al-
Qur’an;  Tahlili (analitis),
maudu’i (tematik), Ijmali (global) dan
muqorrin (perbandingan) 

A.3.KELAS XI SEMESTER GANJIL


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1 MenghayatkandunganAl-Qur’an tentang taat
mengamalkan ajaran agama kepada Allah SWT dan rasul-Nya
yang dianutnya 1.2 Meyakinikebenarankandungan Al-Qur’an tentang
taat kepada Allah dan rasul-Nya.
1.3 Menghayatikandungan Al-Qur’an tentang
kebesaran dan kekuasaan Allah.
1.4 Menghayatikandungan Al-Qur’antentang syukur
atas nikmat Allah
1.5 Menghayatikandungan Al-Qur’antentang perilaku
amar ma’ruf nahi munkar.

A.4.KELAS XI, SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1. Menyadari pentingnya membaca Al Qur’an
mengamalkan ajaran agama dengan tartil dalam kehidupan sehari-hari.

84
Kompetensi inti Kompetensi dasar
yang dianutnya 1.2. Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang
makanan yang halal dan yang haram.
1.3. Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang
pola hidupsederhana dan perintahmenyantuni para
dhu’afa’.
1.4. Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang
pemanfaatan kekayaan alam.
1.5. Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang
ujian dan cobaan.
1.6. Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang
toleransi dan etika pergaulan.

A.5.KELAS XII SEMESTER GANJIL


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1 Menyadari pentingnya membaca Al Qur’an
mengamalkan ajaran agama dengan tartil dalam kehidupan sehari-hari.
yang dianutnya 1.2 Menghayati kandungan Al-Qur’an
tentangberlakuadil dan jujur.
1.3 Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang
pembinaanpribadi dan keluarga,
sertapembinaanmasyarakat secara umum.
1.4 Menghayati kandungan Al-Qur’an
tentangkewajibanberdakwah.
1.5 Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang
tanggungjawab manusia terhadap keluarga dan
masyarakat.
A.6.KELAS XII SEMESTER GENAP
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1 Menyadari pentingnya membaca Al Qur’an
mengamalkan ajaran agama dengan tartil dalam kehidupan sehari-hari
1.2 Menghayati kandunganAl-Qur’an tentang

85
Kompetensi inti Kompetensi dasar
yang dianutnya kepemimpinan.
1.3 Menghayatikandungan Al-Qur’an tentang Etos
kerja pribadi muslim seorang muslim.
1.4 Menghayati kandungan Al-Qur’an tentang
penyelesaikan perselisihan, musyawarah, dan
taaruf dalam kehidupan.
1.5 Menghayati kandunganAl-Qur’an tentang
potensi akal , ilmu pengetahuan, dan
teknologi.

B. HADIS – ILMU HADIS


B.1.KELAS X SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1 Meyakini kedudukan hadis sebagai sumber
mengamalkan ajaran hukum Islam yang kedua setelah al Qur’an.

agama yang dianutnya 1.2 Meyakini keaslian hadis yang telah dibenarkan
oleh para ulama hadis dahulu dan
menjadikannya sebagai h}ujjah dalam
menentukan hukum syar’i sehari-hari.
1.3 Menerima pendapat-pendapat ulama terpercaya
dalam meneliti hadis yang dijadikan h}ujjah
sehari-hari.
1.4 Berkomitmen untuk menggunakan hadis sebagai
sumber ajaran agama Islam yang kedua.

B.2.KELAS X SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1. Menghayati fungsi dan nilai-nilai ajaran
mengamalkan ajaran hadis.

agama yang dianutnya 1.2. Meyakini kedudukan hadis sebagai


sumber ajaran agama Islam.
1.3. Mengamalkan nilai-nilai prinsip-prinsip

86
Kompetensi inti Kompetensi dasar
muhadditsin dalam hal sikap jujur dan adil.
B.3.KELAS XI SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1 Menghayati nilai-nilai mempelajari pembagian
mengamalkan ajaran hadis berdasarkan kuantitas sanad.

agama yang dianutnya 1.2 Berkomitmen meneladani muhadditsin. dalam


menggunakan prinsip jarh dan ta’dil.
1.3 Meyakini kebenaran informasi yang bersumber
dari orang yang adil dan dhabit.
1.4 Menerima hadis maqbul sebagai pedoman
dalam kehidupan sehari-hari.
B.4.KELAS XI SEMESTER GENAP
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran 1.1 Menghayati nilai kejujuran setelah mempelajari
agama yang dianutnya pembagian hadis dari segi kualitas sanad.
1.2 Berkomitmen meneladani sifat muhadditisn
dalam menjaga ajaran agama Islam.
1.3 Meyakini kebenaran informasi yang bersumber
dari orang yang adil dan dhaabith
1.4 Menerima kandungan hadis shahih dan hasan
dalam kehidupan sehari-hari.

B.5.KELAS XII SEMESTER GANJIL


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1 Meyakini kekuasaan dan keagungan Allah.

mengamalkanajaran 1.2 Mensyukuri nikmat Allah.


1.3 Mengamalkan perintah dan meninggalkan larangan.
agama yang dianutnya.
1.4 Berkomitmen mencari rizki yang halal dan memakan
makanan yang halal dan baik.
1.5 Menghayati nilai-nilai kebaikan yang diperintahkan
oleh Allah.
1.6 Mengamalkan amar ma’ruf nahi mungkar kepada
sesama.

87
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1.7 Berkomitmen menjalankan perintah Allah.

B.6.KELAS XII SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1 Menerima prinsip kepemimpinan berdasarkan
mengamalkanajaran nilai-nilai keadilan.

agama yang 1.2 Meyakini keutamaan jujur dan adil dalam

dianutnya. beribadah dan berdakwah.


1.3 Menyadari pentingnya hidup sederhana dalam
kebersamaan, kesetaraan hak dan derajat.
1.4 Berkomitmen meningkatkan produktifitas
bekerja untuk menjalankan perintah Allah.
1.5 Mentaati perintah Allah dalam mengembangkan
bidang keilmuan.
1.6 Meyakini pentingnya sikap melestarikan alam
untuk kemakmuran.
1.7 Meyakini pentingnya kesabaran dalam menerima
ujian dan cobaan dari Allah.

C. FIKIH – USHUL FIKIH


C.1.KELAS X SEMESTER GANJIL

88
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menerima kesempurnaan agama Islam melalui
ajaran agama yang dianutnya. komlpleksitas aturan fikih
1.2 Meyakini syariat Islam tentang kewajiban penyelenggaraan
jenazah
1.3 Meyakini kebenaran konsep zakat dalam menghilangkan
kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin
1.4 Menghayati hikmah pelaksanaan perintah haji
1.5 Menghayati hikmah kurban dan aqiqah
1.6 Menyadari pentingnya proses penukilan hukum melalui
ushul fikih.

C.2.KELAS X SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakini kebenaran syariat Islam tentang kepemilikan
ajaran agama yang dianutnya. 1.2 Menghayati perintah Allah tentang kewajiban mengeluarkan
harta benda kepada mustahiq
1.3 Meyakini perintah Allah tentang wakalah dan shulhu
1.4 Meyakini perintah Allah tentang dhoman dan kafalah
1.5 Meyakini adanya larangan praktik ribawi
1.6 Meyakini Qur’an dan Hadis sebagai sumber hukum Islam
1.7 Meyakini kebenaran ijma’ dan qiyas sebagai sumber hukum
Islam

C.3.KELAS XI SEMESTER GANJIL


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakini kebenaran hukum jinayat
ajaran agama yang dianutnya. 1.2 Meyakini kebenaran hukum hudud
1.3 Meyakini kebenaran hukum bughat
1.4 Menyadari pentingnya hukum peradilan Islam
1.5 Menghayati sumber hukum yang mukhtalaf.

C.4.KELAS XI SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati ketentuan Islam tentang pernikahan
1.2 Menghayati ketentuan syariat Islam dalam melakukan

89
Kompetensi inti Kompetensi dasar
ajaran agama yang dianutnya. pembagian warisan dan wasiat
1.3 Meyakini kebenaran hukum Syar’i
1.4 Meyakini Allah memberi kewajiban sesuai dengan kadar
kemampuannya.

C.5.KELAS XII SEMESTER GANJIL


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati konsep khilafah dalam Islam
ajaran agama yang dianutnya. 1.2 Menyadaripentingnya ketentuan ruh al-jihad dalam syariat
Islam
1.3 Menerima kebenaran hukum Islam yang dihasilkan melalui
penerapan kaidah ushul fikih
C.6.KELAS XII SEMESTER GENAP
Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakini kebenaran tahapan hukum dalam penentuan
ajaran agama yang dianutnya. hukum
1.2 Meyakini potensi ijtihad merupakan anugerah Allah
1.3 Meyakini potensi ijtihad yang dimiliki setiap orang
1.4 Menghayati adanya perbedaan sebagai sunnatullah

D. ILMU KALAM
D.1.KELAS X SEMESTER 1
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Meyakini prinsip-prinsip akidah Islam dalam
ajaran agama yang dianutnya kehidupan
1.2. Menghayati metode-metode peningkatan kualitas
akidah Islam dalam kehidupan
1.3. Menghayati nilai tauhid dengan benar
1.4. Menunjukkan sikap penolakan terhadap hal-hal yang
mengarah kepada perbuatan syirik dalam kehidupan
sehari-hari
1.5. Meyakini pentingnya keimanan yang kuat setelah
memahami ilmu kalam

D.2.KELAS X SEMESTER 2

90
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakinifenomena ketauhidan pada masa Nabi Adam As
ajaran agama yang dinutnya hingga masa Nabi Muhammad saw
1.2 Menolakbentuk penyimpangan umat-umat terdahulu dari
dakwah para Nabi
1.3 Menghayati perkembangan akidah pada masa Nabi
Muhammad saw dan masa sahabat
1.4 Menghayati faktor-faktor penyebab timbulnya aliran-aliran
ilmu kalam
1.5 Menerima fakta historis aliran Khawarij, tokoh-tokoh dan
doktrin-doktrinnya
1.6 Menerima fakta historisaliran Murji’ah, tokoh-tokoh dan
doktrin-doktrinnya
1.7 Menerima fakta historisaliran Syi’ah, tokoh-tokoh dan
doktrin-doktrinnya
1.8 Menerima fakta historisaliran Jabariyah dan Qadariyah,
tokoh-tokoh serta doktrin-doktrinnya
1.9 Menerima fakta historisaliran Mu’tazilah, tokoh-tokoh dan
doktrin-doktrinnya
1.10Menghayati aliran Asy’ariyah, tokoh-tokoh dan doktrin-
doktrinnya
1.11Menghayati aliran Maturidiyah, tokoh-tokoh dan doktrin-
doktrinnya
1.12Menghayati perbedaan antara aliran-aliran ilmu kalam yang
satu dengan lainnya

D.3.KELAS XI SEMESTER 1
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Mengimani peristiwa Isra’ Mi’raj dan hikmahnya
ajaran agama yang dianutnya 1.2 Beriman kepada Hari Akhir
1.3 Mengimanitanda besar kiamat ( Dajjal, turunnya Nabi
Isa As, Ya’juz dan Ma’juz, Imam Mahdi) dan
hikmahnya
1.4 Menghayati perkembangan aliran Mu’tazilah dan
Asy’ariyah
1.5 Menghayatu peristiwa Mihnahdan perkembangan

91
Kompetensi inti Kompetensi dasar
pemikiran kalam setelah peristiwa mihnah

D.4.KELAS XI SEMESTER 2
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakini peristiwa ba’ats, hasyr dan mauqif pada hari
ajaran agama yang dianutnya kiamat
1.2 Meyakini adanya pertanggung-jawaban amal perbuatan,
catatan amal perbuatan dan mizan
1.3 Meyakini adanya qishas, shirat dan syafa’at
1.4 Meyakini adanya surga dan neraka, haudhul maurud
dan kautsar

D.5.KELAS XII SEMESTER 1


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati dengan benar kedudukan wahyu dan akal
ajaran agama yang dianutnya. menurut perspektif aliran kalam
1.2 Meyakini dengan benar mengenai iman dan kufur menurut
perspektif aliran kalam
1.3 Berkomitmen menghindari perbuatan dosa besar setelah
memahami hukum pelaku dosa besar menurut perspektif
aliran kalam
1.4 Menyadari pentingnya keimanan yang benar setelah
memahami mengenai sifat-sifat, perbuatan dan kehendak
Tuhan, kehendak, kekuasaan dan perbuatan manusia,
1.5 Meyakinikalamullah

D.6.KELAS XII SEMESTER 2


Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan 1.1 Menyadari pentingnya keyakinan yang kuat dalam
mengamalkan ajaran agama berakidah setelah memahami pemikiran kalam
yang dianutnya. Muhammad Abduh, Sayyid Ahmad Khan, Muhammad
Iqbal,
1.2 Menyadari pentingnya keyakinan yang kuat dalam
berakidah setelah memahami pemikiran kalam Hamzah
Fansuri, Syamsuddin as-Sumatrani, Nuruddin ar-Raniri,

92
Kompetensi inti Kompetensi dasar
Nawawi al-Bantani, dan Syekh Ahmad Khatib as-
Sambasi
E. AKHLAK
E.1. KELAS X SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Menyadari pentingnya ber-akhlakul karimah dalam


ajaran agama yang dianutnya. pergaulan remaja
1.2. Menghayati nilai-nilai sifat
taubat,wara’,qona’ah,zuhud, dan amanah
1.3. Menyadari kewajiban menghindari perilaku dosa besar
(mabuk-mabukan, mengkonsumsi narkoba, berjudi,
zina, pergaulan bebas dan mencuri)
1.4. Menghayati nilai-nilai membesuk orang sakit, takziyah
dan ziarah kubur
1.5. Menyadari pentingnya menghindari perilaku tercela
seperti yang dilakukan oleh Abu Lahab dan istrinya
dan istri Nabi Luth

E.2. KELAS X SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menyadari nilai-nilai hak asasi manusia yang dilindungi Islam
ajaran yang dianutnya 1.2 Menghayati nilai-nilai mujahadah an nafsi (kontrol diri),
musabaqah bil khairat, Etos kerja pribadi muslim, dinamis,
inovatif dan kreatif
1.3 Menyadari kewajiban menghindari riya’ takabbur, nifaq,
fasik, dan hasad
1.4 Menghayati nilai-nilai akhlak terpuji dalam adab mengundang
dan memenuhi undangan
1.5 Menghayati akhlak utama dari Abu Bakar Ash Shiddiq ra,
Umar bin Khattab ra, Usman bin Affan ra, dan Ali Bin Abi
Thalib ra

E.3. KELAS XI SEMESTER GANJIL

93
Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati kedudukan nafsu, akal dan kalbu dalam diri
ajaran agama yang dianutnya manusia
1.2 Menghayati nilai-nilai syukur, dermawan, tawakal dan ikhlas
1.3 Menghayati kewajiban menghindari perilaku serakah, tama’,
bakhil, dan israf/tabdzir
1.4 Menghayati nilai-nilai adab dalam menuntut ilmu,
musyawarah dan salam
1.5 Menghayati pentingya akhlak mulia yang dicontohkan :
Luqman Hakim, Ashabul Kahfi dan Maryam

E.4. KELAS XI SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati nilai-nilai akhlak terpuji (hikmah, iffah,
ajaran agama yang dianutnya syaja’ah, dan ‘adalah)
1.2 Menyadari pentingnya meningkatkan kwalitas akhlak
1.3 Menghayati nilai-nilai akhlak dalam tasawuf yang
bersumber dari al Qur’an dan al Sunah
1.4 Menghayati nilai-nilai maqamat, dan al-ahwal dalam
tasawuf
1.5 Menyadari pentingnya nilai-nilai tasawuf yang
dicontohkan Hasan Basri, Rabi’ah Al-Adawiyah, Dzun
Nun Al-Misri, Al Ghazali, Abu Yazid al-Bustami, Al-
Hallaj, Muhy al-Din Ibn `Araby
1.6 Menghayati nilai-nilai akhlak terpuji kepada orang tua,
guru, orang yang lebih tua, teman sebaya, orang yang
lebih muda dan lawan jenis

E.5. KELAS XII SEMESTER GANJIL


Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati ajaran tarikat mu’tabarah di Indonesia


ajaran agama yang dianutnya. 1.2 Menghayati nilai-nilai tasawuf dalam kehidupan sehari-hari.
1.3 Menyadari bahaya perilaku dzalim, diskriminasi, ghadab,
fitnah, namimah dan ghibah serta cara menghindarinya
1.4 Menghayati nilai-nilai adab di masjid, adab membaca al
Qur’an, adab berdo’a, adab berpakaian dan berhias dan adab

94
Kompetensi inti Kompetensi dasar

musafir menurut syariat Islam


1.5 Menyadari bahaya perilaku tercela seperti yang dilakukan
Qarun dan Kan’an

E.6. KELAS XII SEMESTER GENAP


Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Meyakini kewajiban manusia terhadap Allah dan Rasul-Nya
ajaran agama yang dianutnya. 1.2 Menghayati nilai-nilai pemaaf, jujur ukhuwwah,
tasamuh,sabar, ridla, dan istiqamah (disiplin)
1.3 Menghayati nilai-nilai ilaturrahim dalam kehidupan sehari-
hari
1.4 Menyadari pentingya akhlak mulia yang
dicontohkan Umar bin Abdul Aziz dan
Salahuddin Al Ayyubi

F.SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM


F.1.KELAS X SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menerima dan menjalankan 1.1 Meyakini bahwa tugas berdakwah adalah kewajiban setiap
ajaran agama yang dianutnya muslim.
1.2 Menghayati nilai sejarah perkembagan Islam di Mekah.
1.3 Menghayati nilai sejarah perkembagan Islam di Madinah.
1.4 Menghayati nilai sejarah perkembangan Islam periode
Khulafaurrasyidin.
1.5 Mengambil ibrah dari kepemimpinan Rasulullah SAW baik
pada periode Mekah.
1.6 Mengambil ibrah dari kepemimpinan Rasulullah SAW baik
pada periode Madinah.
1.7 Mengambil ibrah dari kepemimpinan khulafa’urrasyidin.

F.2. KELAS X SEMESTER GENAP


Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1 Menerima dan menjalankan 1.1 Meyakini bahwa tugas berdakwah adalah kewajiban setiap
ajaran agama yang dianutnya muslim.
1.2 Menghayati kepribadian utama dari Khalifah utama dari

95
Dinasti Umayah.
1.3 Mengambil ibrah dalam hal kepemimpinan dari Dinasti
Umayah.
1.4 Menghayati kepribadian mulia dari para Khalifah utama
Dinasti Abbasiyah sebagai contoh bagi generasi sekarang dan
akan datang.
1.5 Mengambil ibrah berbagai kemajuan dari Dinasti Abbasiyah
sebagai contoh bagi kepemipinan sekarang dan akan datang.

F.3. KELAS XI SEMESTER GANJIL

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menerima dan menjalankan 1.1 Meyakini bahwa tugas berdakwah adalah


ajaran agama yang kewajiban setiap muslim.

dianutnya. 1.2 Menghayati nilai-nilai kepemimpinan dari


Khalifah utama dari Dinasti Usmani.
1.3 Menghayati nilai-nilai kepemimpinan utama dari
Khalifah utama dari Dinasti Mughal.
1.4 Menghayati nilai-nilai kepemimpinan dari
Khalifah utama dari Dinasti Syafawi.
1.5 Mengambil ibrah dari sejarah perkembangan
Islam pada masa Dinasti Usmani.
1.6 Mengambil ibrah dari sejarah perkembangan
Islam pada masa Dinasti Mughal.
1.7 Mengambil ibrah dari sejarah perkembangan
Islam pada masa Dinasti Syafawi.

F.4. KELAS XI SEMESTER GENAP

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menerima dan menjalankan 1.1 Meyakini bahwa tugas berdakwah adalah


ajaran agama yang kewajiban setiap muslim.

dianutnya. 1.2 Mengambil ibrah dari Peristiwa Perang Salib.


1.3 Menghayati nilai-nilai perjuangan dari tokoh-
tokoh pembaharu dunia Islam sebagai

96
implementasi kewajiban berdakwah.
1.4 Menghayati semangat menuntut ilmu tokoh-
tokoh pembaharu dunia Islam.
1.5 Berkomitmen mewarisi semangat tajdid
(pembaharuan) dari para pembaharu.

F.5. KELAS XII SEMESTER GANJIL

Kompetensi inti Kompetensi dasar

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Meyakini bahwa tugas berdakwah adalah kewajiban.
ajaran agama yang dianutnya. 1.2. Menghayati nilai semangat berdakwah yang dilakukan
para muballigh di awal berkembangnya Islam di
Indonesia.
1.3. Menyadari pentingnya strategi pendekaan dakwah yang
dilakukan oleh Walisongo.
1.4. Berkomitmen mewarisi nilai semangat berdakwah para
muballig di awal berkembangnya Islam di Indonesia.

F.6. KELAS XII SEMESTER GENAP


Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Meyakini bahwa tugas berdakwah adalah kewajiban setiap
ajaran agama yang dianutnya. muslim
1.2. Menghayati nilai-nilai perjuangan dari tokoh-tokoh Islam
dari berbagai belahan dunia
1.3. Berkomitmen menerapkan strategi/pendekatan dakwah
sebagaimana diterapkan tokoh-tokoh dakwah Islam di
berbagai belahan dunia.

G. BAHASA ARAB
G.1.KELAS X SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
ajaran agama yang dianutnya. Arab sebagai bahasa pengantar komunikasi
internasional yang diwujudkan dalam semangat
belajar
Tarkib: ‫الفعاللماضيوالفعاللمضارعوالفاعاللمفردواأللوانللمذكروالمؤنث‬
G.2. KELAS X SEMESTER GENAP

97
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
ajaran agama yang dianutnya. Arab sebagai bahasa pengantar komunikasi
internasional yang diwujudkan dalam semangat belajar
Tarkib: ‫الجملةالفعليةوالجملةاالسميةالمفردوالجمع–ماوليسللنفي‬
G.3. KELAS XI SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
ajaran agama yang dianutnya. Arab sebagai bahasa pengantar komunikasi
internasional yang diwujudkan dalam semangat
belajar.
Tarkib ‫الصفةالمشبهةواسمالتفضيلومعاني (ما)؛النعتمنالمنسوبإليهوالموصول–والمفعولبهالمقدم؛‬
:
ّ ‫(إن‬
‫أن)والجملةاالسمية‬، ّ
G.4. KELAS XI SEMESTER GENAP
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
ajaran agama yang dianutnya. Arab sebagai bahasa pengantar komunikasi
internasional yang diwujudkan dalam semangat
belajar.
Tarkib: ‫أدواتالشرطغيرالجازمة(إذا–إن–من–ل ّما)أدواتالشرطالجازمة(من–إن)؛‬
‫المالجحودوحتىوصيغالمبالغة؛الحالمنالمفردوالجملةالفعلية‬
G.5. KELAS XII SEMESTER GANJIL
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari bahasa
ajaran agama yang dianutnya. Arab sebagai bahasa pengantar komunikasi
internasional yang diwujudkan dalam semangat
belajar.
Tarkib: ^‫ البالغةوموضوعها‬: ‫المقدمة‬.1
‫ البليغوالتمثيل‬: ‫التشبيه‬.2
)personifikasi( ‫) واالستعارةالمكنية‬metafora( ‫االستعارةالتصريحية‬.3
^‫االستعارةالتمثيليةواألمثال‬.4
.‫والمحلية‬،‫والسببيةوالمسببية‬،‫ الجزيئةوالكلية‬: ‫المجازالمرسلوعالقاته‬.5

98
Kompetensi inti Kompetensi dasar

)metonimi, sindiran( ^‫الكنايةوالتعريض‬.6


)elips(‫ إيجازالقصروإيجازالحذف‬:‫اإليجاز‬.7
G.6. KELAS XII SEMESTER GENAP
Kompetensi inti Kompetensi dasar
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama 1.1. Mensyukuri kesempatan dapat mempelajari
yang dianutnya. bahasa Arab sebagai bahasa pengantar
komunikasi internasional yang diwujudkan
dalam semangat belajar.
Tarkib: )pemfokusan( ‫القصر‬
)pengulangan, repetisi( ‫التكرار‬
)inklinasi( ‫االلتفات‬
^‫) والجناسالتام‬asonansi( ‫السجع‬
)antitesis, multipel-antitesis( ‫الطباقوالمقابلة‬
)hiperbol( ‫المبالغة‬
B. PENGETAHUAN UMUM
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
KELAS: X
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)

1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menunjukkan perilaku jujur,


ajaran agama yang dianutnya disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta

KELAS XI
KOMPETENSI INTI 1 (SIKAP SPIRITUAL) KOMPETENSI INTI 2 (SIKAP SOSIAL)

1. Menghayati dan mengamalkan 2. Menunjukkan perilaku jujur,

99
ajaran agama yang dianutnya disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), santun, responsif dan pro-
aktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta
menempatkan diri sebagai cerminan

KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis nilai-nilai Pancasila 4.1 Menyaji hasil analisis nilai-nilai


terkait dengan kasus-kasus Pancasila terkait dengan kasus-
pelanggaran hak dan pengingkaran kasus pelanggaran hak dan
kewajiban warga negara dalam pengingkaran kewajiban warga
kehidupan berbangsa dan bernegara negara dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara
KELASXII

100
BAB VI
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun pelajaran, yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Dalam menyusun kalender pendidikan, MAJami’atulKhairiyahmenyesuaikan dengan
kebutuhan daerah, karakteristik madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, dan
berpedoman pada kalender pendidikan yang dikembangkan oleh Kementerian agama.
A. Alokasi Waktu
Banyaknya minggu efektif untuk satu tahun pelajaran sekitar 38 - 40 minggu efektif.
Jumlah minggu efektif ini termasuk pekan-pekan ulangan, yang terdiri dari pekan ulangan tengah
semester ganjil dan genap, dan ulangan akhir semester ganjil dan semester genap.
Waktu pembelajaran efektif tatap muka enam hari dalam seminggu, yaitu hari Sabtu
sampai dengan kamis mulai pukul 07.25 sampai dengan pukul 15.55 Pelaksanaan program
remedial dan pengayaan dilaksanakan sepanjang semester. Kegiatan pengembangan diri dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler, penguatan konsep, bimbingan karir, layanan klinik akademik, dan
rapat-rapat dewan pendidik dilaksanakan sore hari setelah jam pelajaran.
B. Penetapan Kalender Pendidikan
Kalender Pendidikan MA Jami’atulKhoiriyah ditetapkan sebagai berikut:
1. Permulaan Tahun Pelajaran
Tahunpelajaranbarudimulaimingguketigabulan Juli.
2. Waktu Pelajaran
Kegiatan belajar mengajar dimulai minggu ketiga bulan Juli dan diakhiri minggu terakhir
bulan Juni pada tahun berikutnya.
3. Pada awal minggu ketiga bulan Juli diadakan kegiatan MASTASA (Masa Masa Taaruf Santri
baru) selama 6 hari.
4. Kegiatan Ulangan Tengah Semester 1 (Mid Semester) dilaksanakan apabila proses
pembelajaran telah berjalan 8 atau 9 minggu, dan umumnya dilaksanakan pada minggu kedua
dibulan Oktober .

95
5. Ujian Semester Ganjil
Ujian Semester Ganjil dilaksanakan sekitar awal minggu kedua bulan Desember dan
menyesuaikan dengan jadwal yang ditetapkan oleh Kemenag dan Diknas Kabupaten
6. Ulangan Tengah Semester 2 (Mid Semester) kelas X – XI dilaksanakan sekitar minggu kedua
bulan April
7. Ujian Madrasah (UM) dilaksanakan pada awal dan akhir bulan April dan menyesuaikan
Edaran dari Dirjen Dikdasmen Jakarta.
8. Ulangan Tingkat kenaikkan kelas atau Semester Genap dilaksanakan setelah pembelajaran
berlangsung selama lima belas atau enam belas minggu efektif atau minggu pertama/kedua
bulan Juni, dan menyesuaikan dengan jadwal Ulangan Kenaikkan Kelas yang disusun oleh
Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama.
9. Libur akhir semester 1 dilaksanakan sekitar dua minggu, sedangkan libur akhir tahun atau
akhir semester 2 selama tiga minggu. Libur hari besar keagamaan dan libur nasional
disesuaikan dengan kalender dan peraturan pemerintah yang berlaku. Sedangkan libur khusus
berkaitan dengan kegiatan madrasah disesuaikan dengan kalender kegiatan madrasah
10. PPDB (Penerimaan Pesertadidik Baru) dilaksanakan mulai minggu ketiga bulan Juni atau
menunggu ijin dari Pemerintah Daerah.
11. Pembagian buku raport semester 1 dilaksanakan pada minggu terakhir bulan desember setelah
libur 1 minggu dari pelaksanaan semester 1 dan pembagian raport semester 2 dilaksanakan
sekitar minggu ketiga bulan Juni.

96

KALENDER KEGIATAN
MADRASAH ALIYAHJAMI’ATUL KHOIRIYAH

TAHUN PELAJARAN 2022/2023


JULI.2022 JML.HB TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 4 11 18 25 2 11 Santri dating
Senin 5 12 19 26 3 12 Hari Pertama Semester ganjil
Selasa 6 13 20 27 3
Rabu 7 14 21 28 3 20 IdulAdha 1442 H
Kamis 1 8 15 22 29 3
Jum'at 2 9 16 23 30
Sabtu 3 10 17 24 31 3

HBE= 17
JML.HB
AGUSTUS. 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 1 8 15 22 29 5 11 TahunBaruHijriyah
Senin 2 9 16 23 30 5 17 HUT RI
Selasa 3 10 17 24 31 4
Rabu 4 11 18 25 3
Kamis 5 12 19 26 4
Jum'at 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28 4

  HBE= 25
JML.HB
SEPTEMBER. 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 5 12 19 26 4
Senin 6 13 20 27 4
Selasa 7 14 21 28 4
Rabu 1 8 15 22 29 5
Kamis 2 9 16 23 30 5
Jum'at 3 10 17 24
Sabtu 4 11 18 25 4

HBE= 26
JML.HB
OKTOBER. 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 3 10 17 24 31 5 20 Maulid Nabi Muhammad Saw
Senin 4 11 18 25 4
Selasa 5 12 19 26 4
Rabu 6 13 20 27 3
Kamis 7 14 21 28 4
Jum'at 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30 5

HBE= 25

JML.HB
NOPEMBER. 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 7 14 21 28 5 29-30 Pelaksanaan PAS
Senin 1 8 15 22 29 4
Selasa 2 9 16 23 30 4
Rabu 3 10 17 24 4
Kamis 4 11 18 25 4
Jum'at 5 12 19 26
Sabtu 6 13 20 27 4
HBE= 25

JML.HB
DESEMBER. 2021 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 5 12 19 26 1-11 Pelaksanaan PAS
Senin 6 13 20 27 18 Pembagian Rapot Semester ganjil
Selasa 7 14 21 28 21-31 Libur semester ganjil
Rabu 1 8 15 22 29 25 Hari Natal
Kamis 2 9 16 23 30
Jum'at 3 10 17 24 31
Sabtu 4 11 18 25

HBE=
JML.HB
JANUARI. 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 2 9 16 23 30 4 1 Tahun baru Masehi
Senin 3 10 17 24 31 4 3 HAB Kementerian Agama
Selasa 4 11 18 25 4 3 Awal Semester Genap
Rabu 5 12 19 26 4
Kamis 6 13 20 27 4
Jum'at 7 14 21 28
Sabtu 1 8 15 22 29 4

             HBE=24    

JML.HB
FEBRUARI 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 6 13 20 27 4 1 Tahun baru Imlek
Senin 7 14 21 28 4
Selasa 1 8 15 22 3
Rabu 2 9 16 23 4
Kamis 3 10 17 24 4
Jum'at 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26 4

JML.HB
MARET. 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 6 13 20 27 4 1 Isra’ mi’raj nabi Muhammad SAW
Senin 7 14 21 28 4 3 Hari Raya Nyepi
Selasa 1 8 15 22 29 4
Rabu 2 9 16 23 30 5
Kamis 3 10 17 24 31 4
Jum'at 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26 4

JML.HB
APRIL. 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 3 10 17 24 4 15 Wafat Isa almasih
Senin 4 11 18 25 4
Selasa 5 12 19 26 4
Rabu 6 13 20 27 4
Kamis 7 14 21 28 4
Jum'at 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30 5

HBE=25

JML.HB
MEI. 2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 1 8 15 22 29 3 1 Hari buruh
Senin 2 9 16 23 30 5 3-4 HariayaIdulFithri 1443 H
Selasa 3 10 17 24 31 4 5-6 Cuti Bersama
Rabu 4 11 18 25 3 16 Hari Raya Waisak
Kamis 5 12 19 26 3 26 Hari Raya Waisak
Jum'at 6 13 20 27 30-31 Pelaksanaan PAT
Sabtu 7 14 21 28 3

JML.HB
JUNI.2022 TGL URAIAN KEGIATAN
E
Minggu 5 12 19 26 1 Hari Lahir Pancasila
Senin 6 13 20 27 10 Hari Raya IdulAdha 1443 H
1–11
Selasa 7 14 21 28 Pelaksanaan PAT
Juni
Rabu 1 8 15 22 29 17 Pembagian Rapot
18
Juni
Kamis 2 9 16 23 30 Libur Akhir Tahun Pelajaran
– 11
Juli
Jum'at 3 10 17 24 31
Sabtu 4 11 18 25

HBE=

Palembang, Juli 2023


Keterangan:
Kepala MA Jam’iyatul Khairiyah
Libur mingguan adalah hari Jum’at

Sri Susan Kurniatin,S.Pd

Tabel rencana Penyusunan Kalender Akademik tahun pelajaran 2022/2023

No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif 40 minggu Digunakan untuk pembelajaran efektif.


belajar
2. Jeda antar semester 2 minggu Antara semester ganjil dan genap.
3. Libur akhir tahun 3 minggu Digunakan untuk penyiapan kegiatan
pelajaran dan administrasi akhir dan awal tahun
pelajaran.
4. Efektif fakultatif 3 minggu Puasa bulan Ramadhan.
5. Hari libur keagamaan 4 minggu Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya
dan Hari Besar Qurban, Hari Natal, Hari Raya Nyepi,
Nasional Hari Raya Waisak, Imlek, Tahun Baru
Masehi, Maulid Nabi, Isro’ Mi’roj,
No. Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

Wafat Isa Al-Masih, Kenaikan Isa Al


masih, Hari Kemerdekaan RI.

BAB VII
PENUTUP
Sebagaimana yang telah diuraikan di pendahuluan bahwa fungsi pendidikan budaya dan
karakter bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh
dari luar yang akhirnya dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan
karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata –mata hanya dilakukan di madrasah
melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun
pengembangan diri yang dilakukan kelas maupun di luar kelas.
Pembiasaan-pembiasaan dalam kehidupan seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja
keras , cinta damai, tanggung jawab dll. Perlu dimulai dari lingkungan yang paling terkecil seperti
keluarga samapai dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat nilai-nilai tersebut perlu
ditumbuhkembangkan yang akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik yang
selanjutnya pencerminan hidup suatu bangsa yang besar agar semua bisa berjalan dengan baik
maka perlu diformalkan dalam kurikulum MA Jam’iyatul Khairiyah.
MAJami’atulKhairiyahdiperuntukan kepada semua warga madrasah ,terutama peserta didik
, pendidik dan tenaga kependidikan, pembentukan budaya madrasah dapat dilakukan oleh
madrasah melalui serangkaian kegiatan perencanaan,pelaksanaan pembelajaran yang lebih
berorientasi pada peserta didik , penilaian bersifat komprehensif perencanaan tingkat madrasah
pada intinya adalah melakukan penguatan dalam penyusunan di MA Jami’atulKhairiyah, seperti
menetapkan Visi, Misi, tujuan ,Struktur kurikulum, Kalender akademi dan penyusunan silabus,
keseluruhan perencanaan madrasah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan
kebutuhan madrasah akan dapat dihasilkan progam pendidikan yang lebih terarah yang tidak
semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan ketrampilan melainkan juga sikap perilaku
yang akhirnya dapat membentuk ahklak yang baik, Pendidikan budaya dan karakter bangsa bukan
merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri atau nilai yang diharapkan ,tetapi lebih dari upaya
penanaman nilai –nilai baik melalui mata pelajaran , progam pengembangan diri maupun budaya
madrasah.
Tak lupa masukan dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, tetap kami
harapkan guna penyempurnaan kurikulum ini.
192

Anda mungkin juga menyukai