Anda di halaman 1dari 35

DOKUMEN RAKER/ RAPAT EVALUASI KURIKULUM

REKOMENDASI DAN PERBAIKAN HASIL EVALUASI

KURIKULUM SMP NEGERI 26 SELUMA TAHUN


AJARAN 2020/2021
Kurikulum SMP Negeri 26 Seluma mengacu kepada kurikulum Kementerian Pendidikan
Nnasional (kurikulum tahun 2013 revisi 2017 . Selengkapnya penjelasan tentang kurikulum SMP Negeri
26 Seluma terdiri dari :
1. Struktur dan muatan kurikulum.
2. Beban belajar peserta didik.
3. Kalender pendidikan.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
A. Landasan Hukum
Penyusunan Kurikulum SMP Negeri 26 SelumaTahun Pelajaran 2020/2021
mengacu pada dasar-dasar sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Standar Pendanaan Pendidikan.
4. Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.
5. Permendiknas Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
6. Permendiknas Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23.
7. Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.
8. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi
Guru.
9. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan Dasar dan
Menengah.
10. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian.
11. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan.
12. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses Pendidikan.
13. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah.
14. Permendiknas Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
B. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Tujuan pengembangan Kurikulum SMP Negeri 26 Seluma Tahun Pelajaran 2020/2021 secara
umum adalah untuk memberikan acuan atau pedoman bagi kepala madrasah, guru, dan pegawai dalam
melaksanakan program-program madrasah untuk mewujudkan visi dan misi SMP Negeri 26 Seluma.
Adapun secara khusus tujuan pengembangan Kurikulum SMP Negeri 26 Seluma adalah sebagian acuan
dalam:
1. Menentukan struktur kurikulum.
2. Menentukan muatan kurikulum.
3. Menentukan pengaturan beban belajar.
4. Menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal.
5. Menentukan kriteria kenaikan kelas.
6. Menentukan mekanisme mutasi siswa.
7. Menentukan kriteris kelulusan.
8. Menentukan pendidikan kecakapan hidup.
9. Menentukan pendidikan berbasis kunggulan lokal dan global.
10. Menentukan Jadwal Kegiatan Pendidikan.
C. Prinsi-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Mengacu pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah, maka prinsip penyusunan Kurikulum SMP Negeri 26 Seluma adalah
sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Allah SWT, berakhlak mulia, sehat, cerdas, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2. Beragam dan terpadu. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa membedakan
agama, suku, budaya, dan adat istiadat, serta status sosial, ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi
substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu,
serta disusun dalam keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni saat ini mengalami perkembangan yang begitu pesat. Bahkan kemajuan di bidang
tersebut telah melahirkan era yang berbeda dengan era sebelumnya. Kalau era sebelumnya dunia
berada dalam era tradisional, maka sekarang dunia berada dalam era modern dan bahkan postmodern.
Demikian juga kalau era sebelumnya adalah era manual, maka sekarang adalah digital. Perubahan-
perubahan ini sebagian berdampak positif dan sebagian berdampak negatif. Kurikulum SMP Negeri 26
seluma akan mencoba memanfaatkan sisi-sisi positif dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan budaya untuk terwujudnya lembaga pendidikan yang berkualitas.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan. Kebutuhan hidup siswa saat ini sudah sedikit berbeda
dengan kebutuhan siswa 10 tahun yang lalu. Siswa sekarang sudah memerlukan bekal ketrampilan IT,
penguasaan bahasa internasional (terutama Inggris), dan juga membutuhkan dasar-dasar akhlak yang
baik dan kuat. Selain itu juga terdapat kebutuhan siswa yang unik dan spesifik yang dimiliki setiap diri
siswa yang bisa jadi berbeda dengan yang lain.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan. Sebagai manusia, siswa adalah makhluk multidimensi.
Manusia tidak hanya memiliki dimensi fisik, tetapi juga memiliki dimensi psikis dan mental. Manusia
tidak hanya memiliki potensi kecerdasan intelektual, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional dan
kecerdasan spiritual. Manusia tidak hanya memiliki potensi kecerdasan otak kiri, tetapi juga memiliki
potensi kecerdasan otak kanan dan otak tengah. Manusia tidak hanya memiliki kebutuhan kehidupan
dunia, tetapi juga kebutuhan kehidupan akhirat. Demikian juga manusia tidak hanya hidup pada masa
lalu dan masa kini, tetapi juga akan hidup di masa yang akan datang yang bisa jadi berbeda dengan
kehidupan masa lalu dan masa kini. Intinya manusia adalah makhluk yang multidimensi dan makhluk
yang memiliki masa depan.
6. Mendorong bagi terwujudnya pembelajaran sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan pada
proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan siswa yang berlangsung sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal, dengan
memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta searah dengan
pengembangan manusia seutuhnya.
7. Memperhatikan keseimbangan antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk
membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan
kepentingan daerah arus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan moto Bhineka Tunggal Ika
dalam kerangka NKRI.

D. Prinsip Pelaksanaan Kurikulum


Mengacu pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar Menengah, maka prinsip penyusunan Kurikulum SMP Negeri 26 Seluma adalah
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk
menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan
pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya
secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu:
(a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk
memahami dan menghayati,(c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d)
belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan
menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan,
pengayaan, atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik
dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-
Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima
dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun
karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun
semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber
belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar,
dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat
dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan).
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan
daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan
pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok
dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
E. Analisis Delapan Standar Pendidikan dan data Potensi Sekolah
Untuk mendapatkan desain kurikulum yang memenuhi standar pendidikan nasional di satu sisi
dan mempertimbangkan faktor-faktor riil yang terdapat di SMP Negeri 26 Seluma di sisi lain, maka perlu
dilakukan analisis terlebih dahulu terhadap kedua hal tersebut. Menganalisis delapan standar
pendidikan adalah memahami garis-garis delapan standar pendidikan yang sudah digariskan oleh
pemerintah. Sedangkan menganalisis data potensi madrasah adalah menjelaskan data-data riil,
terutama data potensi madrasah, untuk dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan
kurikulum.
1. Analisis Delapan Standar Pendidikan Terdapat delapan standar pendidikan yang akan dianalisis, yaitu
standar isi, standar kompetensi lulusan, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, standar penilaian, dan standar sarana dan prasarana.
a. Standar Isi
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat
(1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
4) kelompok mata pelajaran estetika;
5) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Struktur kurikulum SMP Negeri 26 Seluma dalam hal kelompok mata pelajaran dan akhlak mulia
mendapatkan porsi yang lebih banyak. Alokasi mata pelajaran agama di madrasah berdasarkan SKB Tiga
Menteri tahun 1975 mencapai 30% dan 70% adalah mata pelajaran umum. Dengan mempertimbangkan
tantangan sosial dan budaya yang cukup kompleks, maka pembinaan agama tidak hanya terbatas
melalui mata pelajaran, tetapi juga melalui kegiatan ekstrakurikuler.
b. Standar Kompetensi Lulusan
Standar kompetensi lulusan MTs/SMP adalah:
1) Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja.
2) Memahami kekurangan dan kelemahan diri sendiri.
3) Menunjukkan sikap percaya diri.
4) Memahami aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungan yang lebih luas.
5) Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi dalam lingkup
nasional.
6) Mencari dan menerapkan informasi dari lingkungan sekitar dan sumber-sumber lain secara logis,
kritis, dan kreatif.
7) Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif.
8) Menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
9) Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
10) Mendeskripsikan gejala alam dan sosial.
11) Memanfaatkan lingkungan secara bertanggungjawab.
12) Menerapkan nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
demi terwujudnya persatuan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
13) Menghargai karya seni dan budaya nasional.
14) Menghargai tugas pekerjaan dan memiliki kemampuan untuk berkarya.
15) Berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan santun.
16) Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan di masyarakat.
17) Menghargai adanya perbedaan pendapat.
18) Menunjukkan ketrampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris sederhana.
19) Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan menengah.
c. Standar Proses
Standar proses meliputi perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan pengawasan. Beberapa hal yang
perlu diperhatikan berkaitan dengan standar proses yang terdapat di SMP Negeri 26 Seluma adalah
sebagai berikut:
1) Jumlah siswa SMP Negeri 26 seluma untuk setiap kelasnya belum sepenuhnya mengacu pada standar
pendidikan nasional dengan jumlah minimal 24 siswa dan maksimal 32 siswa per kelas. Dengan demikian
diharapkan akan mendukung bagi pelaksanaan pembelajaran secara efektif.
2) Dalam proses pembelajaran, tampaknya belum semua guru menguasai metode pembelajaran yang
aktif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan (PAIKEM). Beberapa guru masih terpaku pada metode
ceramah. Namun sebagian besar lainnya sudah menerapkan proses pembelajaran aktif. Nah, bagi guru-
guru yang masih menggunakan cara-cara konvensional dalam pembelajaran tampaknya perlu terus
dilatih agar menguasai metode pembelajaran aktif.
3) Dalam hal pemantauan, supervisi, dan evaluasi terhadap guru-guru yang melaksanakan pembelajaran
tampaknya belum dilaksanakan secara optimal. Ke depan ketiga hal tersebut harus dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya. Oleh ka-rena itu diperlukan perencanaan, koordinasi, dan kerjasama yang solid.
d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Beberapa catatan penting yang perlu diperhatikan untuk diupayakan kelengkapannya pada
masa mendatang:
1) 80% tenaga pendidik di SMP Negeri 26 Seluma minimal berpendidikan adalah Sarjana S-1. Namun
demikian terdapat beberapa guru yang mengajar tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
Upaya untuk mengatasi hal ini yang dilakukan adalah dengan cara mengirimkan guru yang bersangkutan
dalam acara-acara pelatihan mata pelajaran yang diampu. Akan sangat baik kalau ke depan pembinaan
ini ddiintensifkan sehingga guru akan memiliki kompetensi yang memadai.
2) Terdapat beberapa guru mata pelajaran yang jumlahnya masih kurang, yaitu guru komputer dan guru
BK.
3) Beberapa tenaga kepenpendidikan sudah terpenuhi hanya saja personalianya tidak sesuai dengan
latar belakang pendidikannya.
e. Standar Pengelolaan
SMP Negeri 26 Seluma juga memiliki struktur organisasi yang proses pemi-lihan pengurusnya
dilaksanakan secara demokratis melalui forum Rapat Kerja Sekolah, memiliki masa jabatan yang diatur
berdasarkan kesepakatan musyawarah, dan memiliki tugas dan wewenang, serta program kerja yang
jelas.
f. Standar Pembiayaan
Pembiayaan pendidikan SMP Negeri 26 Seluma bersumber dari bantuan Pemerintah yaitu
Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Selama tiga tahun terakhir pembiayaan yang diperlukan SMP
Negeri 26 Seluma belum memadai bagi terselenggaranya proses pendidikan. Hal ini disebabkan karena
pemasukan bantuan dari masyarakat belum maksimal akibat perekonomian masyarakat semakin
terpuruk dengan adanya wabah virus corona yang berkepanjangan.
g. Standar Penilaian
Penilaian yang dilaksanakan di SMP Negeri 26 Seluma sudah sesuai dengan yang diatur oleh
Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007, baik dalam hal prinsip-prinsip penilaian, teknik dan instrumen
penilaian, maupun yang berkaitan dengan meka-nisme dan prosedur penilaian.
h. Standar Sarana dan Prasarana
Dengan mengacu pada Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, sarana dan prasarana pendidikan
padaSMP negeri 26 Seluma belum terpenuhi dan memenuhi standar nasional sehingga perlu
menginventarisir kebutuhan sarana dan prasarana terutama untuk persiapan akreditasi.
2. Data Potensi Madrasah
a. Posisi SMP Negeri 26 seluma terletak di Jalan Bengkulu – Tais Desa Talang tinggi Kecamatan
Seluma Barat Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu. Lokasi yang sangat nyaman dan aman untuk
kegiatan pembelajaran karena jauh dari keramaian dan pemukiman warga. SMP negeri 26 Seluma
berdiri sejak tahun 2004 dibawah pimpinan Taharman,S.Pd sebagai kepala Sekolah.Lokasi yang
dikelilingi oleh SMP/MTs lain membuat SMP Negeri 26 Seluma harus tampil beda yang tidak dimiliki oleh
SMP/MTs disekitarnya.
b. Sarana Prasarana
1) Tanah dan Halaman
Tanah SMP Negeri 26 seluma seluas 10080 M2 dengan luas bangunan 500 M2 dan luas halaman
580 M2 adalah tanah wakaf dari warga sekitar SMP Negeri 26 Seluma
2) Gedung Sekolah
Jumlah dan Luas Ruang SMP negeri 26 Seluma
NO RUANG JUMLAH LUAS (m2) KONDISI
1. Ruang kelas 6 7x8 Baik
2. Ruang Guru 1 7x8 Baik
3. Ruang Staf Tata Usaha 1 3x8 Baik
4. Ruang Kepala Sekolah 1 3x8 Baik
5. Ruang Perpustakaan 1 3x8 Baik
6. Ruang Lab TIK 1 3x8 Baik
7. Ruang Lab IPA 1 7x8 Baik
8. Ruang osis,uks,dan bk 3 3x8 Baik
9. Toilet guru 1 3x4 Baik
10. Toilet siswa 3 3x4 Baik
11. Musholah 1 7x8 Baik
12. Tempat Wudhu 1 3x4 Baik
13. Kantin 3 3x4 Baik
14. Rumah Dinas 1 7x8 Baik

3) Sumber Belajar
(a) Sarana Sumber Belajar
Sumber belajar berupa buku pegangan guru/refrensi, buku penunjang/paket belajar siswa dan buku LKS
yang disediakan oleh koperasi.
(b) Media Pembelajaran Media pembelajaran yang tersedia meliputi:
- LCD proyektor
- internet
- Lapangan olah raga
4)Potensi Madrasah
1) Data Guru
NO NAMA PNS/P3K/ NON PNS PENDIDIKAN MAPEL
1. Heri Nusa Susanto,S.Pd PNS S1 PKN
2. Herawati,S.Pd PNS S1 Matematika
3. Muharmiyanti,S.Pd PNS S1 IPS
4. Titi Sumanti,S.P PNS S1 IPA
5. Happy Efriadi,S.Pd PNS S1 BK
6. Isnaini,S.Pd.I PNS S1 PAI
7. Pupi Diarti,S.Pd PNS S1 Bahasa Indonesia
8. Oka Titin,S.Pd PNS S1 IPA
9. Efrianto,S.Pd P3K S1 Bahasa Indonesia
10. Rina Ariani Daulay,S.Pd PNS S1 Bahasa Inggris
11. Rihwan suhada NON PNS S1 Seni Budaya
12. Juwita.M,S.Pd.I NON PNS S1 Prakarya
2) Data Pegawai
Status Tata Usaha Keling Keamanan Jumlah
PNS 0 0 0 0
HONORER 2 1 1 4
JUMLAH 2 1 1 4

3) Peserta Didik
Berkaitan dengan data peserta didik berikut ini akan dijelaskan hal-hal sebagai berikut:
1) Proses penerimaan siswa baru didasarkan pada tes masuk. Adapun materi tes yang harus
diikuti oleh siswa meliputi: tes Baca Tulis Al-Qur’an, dan Tes Potensi Akademik.
2) Jumlah siswa secara keseluruhan adalah sebagai berikut:
Jumlah Siswa
Kelas Program
Kelas Rombel LK Pr Jumlah
VII 1 2 30 22 52
VIII 1 2 19 22 41
IX 1 3 35 30 65
Jumlah 84 74 158
d. Kerjasama Sebagai upaya untuk mengembangkan mutu pendidikan dalam berbagai bidang,
MTs Darul Ishlah telah melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak, di antaranya:
1) Dengan Puskesmas Talang Tinggi dalam pembinaaan UKS.
2) Dengan FTIK UNIB dalam Program PPL.
3) Dengan Organisasi remaja dalam Gerakan Sekolah Menyenangkan
4) Dengan RT/RW terkait keamanan lingkungan
e. Prestasi Sekolah
Beberapa prestasi yang diraih SMP negeri 26 seluma sejak tahun 2004 – 2020 adalah sbb:
1) Lomba Pramuka Tingkat Kabupaten
2) Lomba Lari Tingkat Kabupaten dan Provinsi
3) Lomba Lukis tingkat kabupaten
4) OSN/O2SN
F. Visi, Misi, Strategi, Tujuan, dan Moto
Dengan mengacu pada kebijakan madrasah, maka visi dan misi SMP negeri 26 seluma adalah:
1. Visi
Meningkatkan mutu pendidikan dan terciptanya SDM yang handal, berbudi pekerti luhur dan
berahlak mulia.
2. Misi
1.Meningkatkan prestasi siswa melalui pelayanan belajar yang maksimal
2.meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru dalam menjalankan tugas
3. menciptakan lingkungan sekolah yang aman,sejuk,rindang dan indah
4.menumbuhkan rasa memiliki dan kebersamaan dalam membina sekolah
5. melaksanakan kegiatan keagamaan,olahraga,kesenian,pramuka dan kegiatan lain yang dapat
menunjang dan meningkatkan prestasi belajar di sekolah
6. menuntaskan program pemerintah dalam melaksanakan bebas buta aksara dan bebas buta Al-Qur’an.
3. Motto
Kunci kesuksesan adalah kedisiplinan
g. Struktur dan Muatan Kurikulum Struktur
Muatan kurikulum bisa dikatakan merupakan core atau inti dalam kurikulum Sekolah. Berikut
ini adalah penjelasan struktur dan muatan kurikulum yang dimaksud.
1. Struktur Kurikulum Berkaitan dengan struktur kurikulum SMP negeri 26 seluma dapat dijelaskan
halhal sebagai berikut: a. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan
khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia.
2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian.
3) kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi.
4) kelompok mata pelajaran estetika.
5) kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran tersebut jika disajikan dalam bentuk tl maka akan terlihat
sebagai berikut:
1. Agama dan Akhlak Mulia Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, atau moral sebagai perwujudan dari
pendidikan agama.
2. Kewarganegaraan dan Kepribadian Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepri-badian
dimaksudkan untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan kewajiban-
nya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta peningkatan kualitas dirinya
sebagai manusia. Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela
negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup, kesetaraan gender, demo-krasi, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak, dan sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk
memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah
secara kritis, kreatif dan mandiri. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada
SMA/MA/SMALB dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi lanjut ilmu No Kelompok Mapel Cakupan
pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi pada SMK/MAK dimaksudkan untuk
menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi, membentuk kompetensi, kecakapan, dan kemandirian
kerja.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas,
kemampuan mengekspresi-kan dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan harmoni. Kemampuan
mengapresiasi dan mengeks-presikan keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik
dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam
kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada
SD/MI/SDLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan
kesadaran hidup sehat. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kese-hatan pada
SMP/MTs/SMPLB dimaksudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sportivitas dan
kesadaran hidup sehat. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan pada
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK dimak-sudkan untuk meningkatkan potensi fisik serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat. Budaya hidup sehat termasuk kesadaran, sikap, dan
perilaku hidup sehat yang bersifat individual ataupun yang bersifat kolektif kemasyarakatan seperti
keterbebasan dari perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba, HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber,
dan penyakit lain yang potensial untuk mewabah.
2. Muatan Kurikulum Dengan memperhatikan struktur kurikulum seperti di atas, maka muatan
kurikulum di SMP negeri 26 seluma terdiri dari:
a.Pendidikan kewarganegaraan
b. Bahasa Indonesia
c. Matematika
d. Ilmu Pengetahuan Alam
e. Ilmu Pengetahuan Sosial
f. Seni Budaya dan Ketrampilan
g. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
h. Bahasa Inggris
i. Pendidikan agama
b. Muatan Lokal
c. Pengembangan Diri Yaitu kegiatan yang diarahkan untuk mengembangkan bakat dan potensi yang
dimiliki siswa. Pengembangan diri merupakan kegiatan yang dipilih oleh siswa untuk mengembangkan
bakat dan potensi yang dimiliki. Peserta pengembangan diri tidak didasarkan kepada kelas, tetapi
berdasarkan kesamaan bakat dan potensi siswa. Pengembangan meliputi:
1. Pramuka
2. Pencak silat
3. Kaligrafi
4. Sepak Bola
5. Sendratari
d. Pembiasaan Yaitu kegiatan yang diarahkan untuk membentuk kebiasaan, baik berupa perilaku
maupun ketrampilan. Kegiatan pembiasaan yang dilaksanakan SMP negeri 26 Seluma adalah adalah:
1) Jum’at bersih. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membiasakan siswa menjaga kebersihan. Kegiatannya
diikuti oleh seluruh warga madrasah, yaitu pimpinan, guru, pegawai, siswa, dan masyarakat yang
berjualan di kantin.
2) Shalat Zhuhur berjamaah. Shalat wajib ini harus dilaksanakan oleh siswa baik pada saat di sekolah
maupun di rumah,Shalat berjamaah diikuti oleh seluruh warga madrasah, tanpa kecuali.
3) Kegiatan bersedekah, yaitu dalam bentuk mengumpulkan dana sedekah siswa setiap hari Jum’at.
Dana hasil sedekah siswa ini digunakan untuk Fasilitas musholah
4) Berdoa. Kegiatan berdoa ini dilaksanakan dalam berbagai kesempatan, terutama pada saat memulai
dan mengakhiri pembelajaran. Selain itu pembiasaan berdoa ini terlihat dalam kegiatan upacara
bendera, setiap selesai shalat berjamaah, dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan di sekolah.
5) Shalat Dhuha. Kegiatan shalat Dhuha dimaksudkan untuk membiasakan murid melaksanakan shalat
sunnah Dhuha. Shalat dhuha ini dilaksanakan secara bergilir dan dipandu oleh guru wali kelas.
Selain keenam pembiasaan di atas, dalam hal akhlak SMP negeri 26 seluma mencanangkan adanya
pembudayaan lima akhlak atau karakter. Kelima akhlak atau karakter tersebut adalah: jujur, santun,
disiplin, peduli, dan bertanggung jawab.
e. Pengaturan beban Belajar Dengan memperhatikan struktur dan muatan kurikulum di atas,
maka pembagian beban kurikulum dapat dilihat pada tabel berikut:
KOMPONEN Kelas dan Alokasi waktu
VII VIII IX Tambahan
A. Pelajaran Wajib
1. Pendidikan Agama islam 3 3 3
2. Pendidikan kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 5 5 5
4. Bahasa Inggris 4 4 4
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu pengetahuan alam 5 5 5
7. Ilmu penegtahuan sosial 4 4 4
8. Seni budaya 3 3 3
9. Prakarya 2 2 2
10. PJOK 3 3 3
Jumlah 37 37 37
7) Sistem Evaluasi Yang dimaksud dengan sistem evaluasi adalah kegiatan evaluasi yang
menunjukkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan bentuknya, evaluasi dilakukan dalam 2 (dua), yaitu
tertulis dan praktik. Sedangkan berdasarkan jenisnya, evaluasi terdiri dari PTS, PAS, PAT, dan UM.
Perhatikan tabel berikut:
NO Jenis Bentuk keterangn
1. PTS Tulis dan praktik Ganjil & Genap
2. PAS Tulis dan Praktik Ganjil & Genap
3. UM Tulis dan praktik Kelas IX Sm Genap
8) Kriteria Ketuntasan Minimal
Lampiran 2
9) Kenaikan Kelas Kriteria kenaikan kelas adalah sbb :
a) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pela-jaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;
c) Absen setiap semester alpa tidak boleh lebih dari 8x.
d) Nilai kurang maksimal 3 dari seluruh mata pelajaran
e) Berkelakuan baik.
10) Kelulusan Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik
dinyatakan lulus memenuhi persyaratan berikut, yaitu:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Mengikuti seluruh kegiatan ujian tulis dan praktek
c. Berkelakuan baik.
11) Mutasi Siswa Mutasi ada dua macam, yaitu mutasi ke dalam dan mutasi ke dalam.
Berdasarkan kesepakatan musyawarah sekolah, mutasi siswa dari luar SMP negeri 26 seluma dilakukan
melalui prosedur sebagai berikut:
a) Mutasi ke SMP Negeri 26 seluma bisa dilakukan kalau terdapat formasi (ada kelas yang jumlah
siswanya kurang)
b) Siswa yang akan mutasi ke SMP negeri 26 seluma berasal dari SMP/MTs.
c) Siswa yang akan mutasi ke SMP negeri 26 Seluma melengkapi syarat-syarat administrasi (raport, surat
mutasi, dll)
d) Siswa yang akan mutasi harus mengikuti tes mutasi yang diadakan oleh SMP negeri 26 seluma.
Selanjutnya untuk siswa yang akan melakukan mutasi ke luar SMP negeri 26 seluma harus
mengikuti prosedur sebagai berikut:
a) Orang tua siswa mengajukan permohonan mutasi secara tertulis lengkap dengan alasan mutasi.
b) Orang tua siswa wajib menyerahkan surat dari sekolah/madrasah yang akan menerima pemutasian
siswa.
c) Siswa yang mutasi keluar akan diberikan surat keterangan raport yang di dalamnya menjelaskan
pemutasian siswa.
12)Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global (PBKLB) PBKLG adalah pendidikan yang
dimaksudkan untuk mempersiapkan siswa mampu mengapresiasi kebutuhan-kebutuhan lokal tetapi
juga mampu membekali siswa untuk bisa hidup di era global. Di SMP negeri 26 seluma pendidikan
tersebut berupa Pembinaan Karakter Islam, Motivasi, dan Belajar Efektif yang didesain dalam bentuk
pelatihan dan pembiasaan. Metode pembinaan akhlak mulia adalah: ceramah, kerja tim, diskusi,
demontrasi, dan pelatihan.
13)Kalender Akademik
Lampiran
KURIKULUM
DARURAT SMP NEGERI
26 SELUMA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
ADalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal seperti
biasanya, namun demikian peserta didik harus tetap mendapatkan layanan pendidikan dan
pembelajaran. Pada masa darurat Covid-19 Sekolah telah melaksanakan kegiatan
pembelajaran di tengah kondisi darurat sesuai dengan kondisi dan kreatifitas masing-masing
madrasah dimana peserta didik belajar dari rumah dengan bimbingan dari guru dan orang
tua. Menghadapi tahun pelajaran 2020/2021 yang masih dalam masa darurat, tentunya
madrasah membutuhkan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran yaitu
Kurikulum Darurat yang merupakan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang disusun dan
dilaksanakan oleh satuan pendidikan pada masa darurat dengan memperhatikan rambu-
rambu ketentuan yang berlaku serta kondisi keterbatasan masing-masing satuan pendidikan
di masa darurat. Masa darurat yang dimaksud bukan hanya pada masa darurat wabah
Corona Virus Disease (Covid-19), tetapi berlaku pula pada masa darurat karena terjadi
bencana alam, huru-hara dan sebagainya. Suplemen kurikulum darurat ini dikembangkan
untuk menghadapi masa darurat covid 19 oleh Tim Pengembang Kurikulum sekolah yang
meliputi kerangka dasar Kurikulum Darurat, tujuan tingkat satuan pendidikan, struktur dan
muatan kurikulum, serta kalender pendidikan. Sebelum mengembangkan kurikulum darurat,
madrasah melakukan analisis kondisi internal yang ada di satuan pendidikan dan analisis
kondisi lingkungan eksternal satuan pendidikan dengan melakukan skrening zona lokasi
tempat tinggal guru, tenaga kependidikan dan peserta didik untuk memastikan tempat
tinggalnya bukan merupakan episentrum penularan Covid-19. Suplemen Kurikulum Darurat
ini disusun dan dilaksanakan pada masa darurat covid 19. Oleh karena itu semua aspek yang
berkenaan dengan perencanaan pembelajaran, kegiatan pembelajaran dan penilaian hasil
belajar disesuaikan dengan kondisi darurat pada setiap satuan pendidikan sekolah. Dalam
menyusun suplemen kurikulum darurat, satuan pendidikan dapat melakukan modifikasi dan
inovasi kurikulum, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan . Dengan tersusunnya
dokumen Suplemen Kurikulum Darurat ini, Sekolah akan menjadi madrasah yang memiliki
Kurikulum Darurat yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan madrasah dimasa
pandemi covid 19, sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis lingkungan
madrasah dengan mengembangkan berbagai keunggulan-keunggulan dan kreatifitas dan
inovasi madrasah.
B. Dasar Hukum
1. Surat Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6981 Tahun 2019 tentang petunjuk teknis penyusunan
Dan pengembangan kurikulum.
2.Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.01.07/MENKES/ 328/2020 tentang Panduan
Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 di Tempat Kerja Perkantoran dan Industri dalam
Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.
3.Surat Edaran no 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa
Darurat Penyebaran Covid 19.
4. Surat Edaran Kemendikbud nomor 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar
dari Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Covid 19.
5. Surat Edaran Dirjen Pendis Nomor : B-937/DJ.I/Dt.I.I/PP.00/05/2020 tentang Kurikulum
Darurat pada Madrasah.
C. Tujuan Penyusunan
Dokumen Kurikulum Darurat Secara umum tujuan diterapkan Kurikulum adalah untuk
memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan
(otonomi), dan mendorong madrasah untuk melakukan pengambilan keputusan
secarapartisipatif dalam pengembangan kurikulum. Sedangkan secara khusus tujuannya adalah:
1. Menyamakan persepsi kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik dan
komite madrasah tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang mendasari
implementasi kurikulum 2013 pada masa pandemic covid 19
2. Sebagai acuan tekhnis atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran selama pandemi covid
19 di sekolah. Dengan harapan agar pembelajaran di SMP negeri 26 Seluma ini dapat terlaksana
dengan baik dan efektif
3. Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia Indonesia
agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi padakehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia
4. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum.
5. Memberdayakan sumber daya yang tersedia.
6. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dalam mengembangkan kurikulum melalui
pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan keunggulan sekolah.
7. Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan Pendidikan, melindungi warga
satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta
didik dan orang tua.
D. Landasan dan Prinsip Pengembangan Suplemen Kurikulum Darurat SMP Negeri 26 Seluma
dikembangkan sesuai dengan kondisi lingkungan eksternal dan internal sekolah yang meliputi
sarana prasarana, pendidik dan tenaga kependidikan, peserta didik, pemetaan zona lokasi
tempat tinggal peserta didik maupun pendidik pada masa darurat pandemic covid 19.
Pengembangan Suplemen Kurikulum Darurat SMP negeri 26 seluma mengacu pada regulasi dan
pedoman yang sesuai, serta memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan dikembangkan
berdasarkan landasan dan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Landasan pengembangan Suplemen Kurikulum darurat adalah sebagai berikut :
a. Landasan Filosofis Kurikulum darurat madrasah dikembangkan menggunakan filosofi:
1. sekolah sebagai satuan pendidikan formal dengan Berlandaskan kedisiplinan yang
mendasarkan kepada peraturan pemerintah terutama dinas pendidikan.
2. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan
masa mendatang.
3. Target utama pendidikan sekolah adalah pembentukan karakter mulia atau akhlakul karimah
serta pembekalan kompetensi sebagaibekal masa depan peserta didik.
4. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
5. Guru adalah sosok teladan yang baik bagi peserta didik.
b. Landasan Sosiologis Kurikulum darurat dikembangkan atas dasar kebutuhan
merespon perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika
kehidupan keberagamaan, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, membangun masyarakat
yang sejahtera dan berkeadilan terutama pada masa darurat covid 19
c. Landasan Psiko-pedagogis Kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan
peserta didik sesuaidengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan
pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan zamannya pada masa daruratcovid 19. 2.
Prinsip-prinsip Pengembangan Suplemen Kurikulum darurat Suplemen Kurikulum darurat
dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan di bawah koordinasi dinas pendidikan provinsi.
Kurikulum darurat ini dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian
tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan tuntutan lingkungan. Memiliki posisi
sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
b. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman
karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, terutama pada masa
darurat covid 19 saat ini.
c. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni. Kurikulum
dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang
berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, pada masa darurat semangat dan isi kurikulum
memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
perkembangan ilmu pengetahuan melalui teknologi .
d. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia
industry Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial,
keterampilan akademik dan keterampilan vokasional sangat penting.
e. Menyeluruh dan berkesinambungan Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi
kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan menyesuaikan dengan kondisi masa
darurat.
f. Belajar Sepanjang Hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan,
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
g. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan
dengan memperhatikan kepentingan nasional dandaerah untuk membangun kehidupan
bermasyrakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi
dan memberdayakan sejalan dengan 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD1945, Bhinekka
Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
VISI, MISI DAN TUJUAN ( menyesuaikan di sekolah)
A. Visi
Meningkatkan mutu pendidikan dan terciptanya SDM yang handal, berbudi pekerti luhur dan
berahlak mulia.
B. Misi
1.Meningkatkan prestasi siswa melalui pelayanan belajar yang maksimal
2.meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru dalam menjalankan tugas
3. menciptakan lingkungan sekolah yang aman,sejuk,rindang dan indah
4.menumbuhkan rasa memiliki dan kebersamaan dalam membina sekolah
5. melaksanakan kegiatan keagamaan,olahraga,kesenian,pramuka dan kegiatan lain yang dapat
menunjang dan meningkatkan prestasi belajar di sekolah
6. menuntaskan program pemerintah dalam melaksanakan bebas buta aksara dan bebas buta Al-Qur’an
C. Tujuan sekolah
TUJUAN UMUM Terbentuknya Insan Kamil yang mendalami nilai-nilai islam ahlusunnah wal jama’ah
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Memiliki wawasan tentang permasalahan
Masyarakat dan bangsa Indonesia. Serta memiliki tanggung jawab social sehingga mampu
mengaplikasikan kemampuan itu baik secara konseptual ataupun operasional
TUJUAN KHUSUS
 menyediakan fisik edukasi (Gedung Pesantren) yang menunjang pada proses belajar mengajar yang
mengarah pada tujuan yayasan puspita bangsa dan tujuan pembangunan nasional.
 Melengkapi dan meningkatkan sarana kelengkapan edukasi yang emndukung dan menunjang fisik.
 Memelihara fasilitas yang sudah tersedia sehingga terciptanya kondusif dalam proses pembinaannya
dan menyediakan kelengkapan sarana ibadah sebagai penunjang sarana social kemasyarakatan.
BAB III KERANGKA DASAR, STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM DARURAT
A. Kerangka Dasar Kurikulum Darurat
1. Konsep Kurikulum Darurat
a. Kurikulum Darurat disusun dan dilaksanakan hanya pada masa darurat covid 19.
b. Penyusunan kurikulum darurat dilakukan dengan cara memodifikasi dan melakukan inovasi
pada struktur kurikulum, beban belajar, strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar dan lain
sebagainya sesuai dengan kondisi madrasah.
c. Pada masa darurat covid 19, seluruh peserta didik tetap mendapatkan layanan pendidikan
dan pembelajaran dari madrasah.
d. Kurikulum darurat hanya diterapkan pada masa darurat covid 19 dan dilakukan apabila
sekolah mampu memenuhi persyaratan protocol kesehatan yang ditetapkan pemerintah
setempat yang meliputi sarana yaitu tempat cuci tangan, hand sanitizer, penataan kelas yang
memenuhi physical distanching, bilik untuk penyemprotan disinfektan, Alat pengukur suhu
badan, masker cadangan, pengoptimalan fungsi UKS dll. Bila kondisi sudah normal makakegiatan
pembelajaran akankembali dilaksanakan secara normal seperti biasanya.
2. Konsep Pembelajaran Masa Darurat
a. Kegiatan pembelajaran pada masa darurat dilakukan
dengan berpedoman pada Kalender Pendidikan sekolah tahun pelajaran 2020/2021 yang
ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia.
b. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilakukan tidak hanya untuk mencapai ketuntasan
kompetensi dasar (KD) kurikulum, namun lebih menititik beratkan pada penguatan karakter,
praktek ibadah, peduli pada lingkungan dan kesalehan social lainnya.
c. Kegiatan pembelajaran masa daruratcovid 19 melibatkan guru, orang tua, peserta didik dan
lingkungan sekitar.
d. Kegiatan pembelajaran dilakukan setelah madrasah melakukan: Pemetaan/skrining zona
desa/kelurahan tempat tinggal peserta didik, guru serta tenaga kependidikan yang ada di
sekolah sebagai bahan penentuan pelaksanaan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan
oleh sekolah, selain itu untuk memastikan tempat tinggalnya bukan merupakan episentrum
penularan Covid-19 (zona hijau) atau termasuk lingkungan yang tidak aman (zona merah),
dalam hal ini dapat diketahui antara lain melalui gugus tugas penanganan covid 19, melalui
aplikasi pemantauan covid 19 atau surat keterangan dari kepala desa/kelurahan atau
kecamatan, selain itu pemetaan/ skrining kesehatan bagi pesertadidik, guru dan tenaga
kependidikan untuk memastikan kondisi kesehatannya tidak berpotensi untuk menularkan atau
tertular Covid-19 hal tersebut dapat ditunjukkan melalui surat keterangan sehat dari puskesmas
sebagai bentuk pemenuhan kelengkapan apabila proses pembelajaran akan dilakukan secara
tatap muka atau kelas nyata.
e. Kegiatan pembelajaran masa darurat dilaksanakan dengan mempertimbangkan terjaganya
kesehatan, keamanan, dan keselamatan peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan dan
masyarakat baik pada aspek fisik maupun psikologi, untuk pembelajaran tatap muka atau kelas
nyata hal tersebut ditunjukkan dengan surat rekomendasi dari pemerintah setempat melalui
Kementerian pendidikan dan surat persetujuan dari orang tua.
3. Prinsip Pembelajaran Masa Darurat
a. Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, tatap muka
terbatas, dan/atau pembelajaran jarak jauh, baik secara Daring (dalam jaringan) dan Luring (luar
jaringan) kegiatan tersebut dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna
bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk
kenaikan kelas maupun kelulusan.
b. Pembelajaran berlangsung di sekolahh, di rumah, dan di lingkungan sekitar sesuai dengan
kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ fasilitas belajar di
rumah.
c. Pembelajaran dikembangkan secara kreatif dan inovatif dalam mengoptimalkan tumbuhnya
kemampuan kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif peserta didik.
d. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta
didik, dan di mana saja adalah kelas.
e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran.
f. Pembelajaran yang dilaksanakan dari rumah lebih menitikberatkan pada pendidikan
kecakapan hidup, misalnya pemahaman mengatasi pandemi Covid-19, penguatan nilai karakter
atau akhlak, serta keterampilan beribadah peserta didik di tengah keluarga.
g. Keselamatan dan kesehatan lahir batin peserta didik, pendidik, kepala satuan pendidikan dan
seluruh warga satuan pendidikan menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan belajar dari
rumah
h. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif antara guru dengan peserta didik
dan orang tua/wali i. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang
bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif
3. Materi, Metode dan Media Pembelajaran Masa Darurat
a. Pengembangan Materi Ajar. Guru
memilih materi pelajaran esensi untuk dijadikan prioritas dalam pembelajaran. Sedangkan
materi lain dapat dipelajari peserta didik secara mandiri. Materi pembelajaran diambilkan dan
dikumpulkan serta dikembangkan dari:
1. Buku-buku sumber seperti buku peserta didik, buku pedoman guru, maupun buku atau
literatur lain yang berkaitan dengan ruang lingkup yang sesuai dan benar.
2. Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan dengan fenomena sosial yang
bersifat kontekstual, misalnya berkaitan dengan pandemi Covid-19 atau hal lain yang sedang
terjadi di sekitar peserta didik.
b. Model dan MetodePembelajaran.
1. Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis ilmiah/saintifik berbentuk
model-model pembelajaran, seperti model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery
learning) model Pembelajaran Berbasis Penelitian (Inquiry learning), Model Pembelajaran
Berbasis Proyek (Project Based Learning), Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning), dan model pembelajaran lainnya yang memungkinkan peserta didik belajar
secara aktif dan kreatif.
2. Guru memilih metode yang memungkinkan pencapaian tujuan pembelajaran pada kondisi
darurat.
3. Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif yang disesuaikan dengan
karakteristik materi/tema dan karaktersituasi yang dihadapi sekolah pada kondisi darurat.
4. Aktivitas dan tugas pembelajaran pada masa belajar dari rumah dilaksanakan bervariasi antar
peserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbang
kankesenjangan akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah.
5. Pemberian tugas pembelajaran dilaksanakan dengan mempertimbangkan konsep belajar dari
rumah, yaitu sebagai usaha memutus mata rantai penyebaran Covid-19, maka beban tugas
yang diberikan kepada peserta didik dipastikan dapat diselesaikan tanpa keluar rumah dan
tetap terjaga kesehatan, serta cuku pnya waktu istirahat untuk menunjang daya imunitas
peserta didik
c. Media dan Sumber Belajar. Guru menggunakan media yang ada di sekitar lingkungan, dapat
berupa bendabenda yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sederhana. Pemilihan
media disesuaikan dengan materi/tema yang diajarkan dan tagihan dengan tetap
mempertimbangkan kondisi kedaruratan. Selain itu guru dan peserta didik dapat menggunakan
media dan sumber belajar antara lain:buku sekolah elektronik (https://bse.kemendikbud.go.id),
sumber bahan ajar peserta didik,), (web Rumah Belajar oleh Pusdatin
Kemendikbud(https://belajar.kemdikbud.go.id), TVRI, TV edukasi Kemendikbud
(https:tve.kemendikbud.go.id/live/), Pembelajaran Digital oleh Pusdatin dan SEAMOLEC,
Kemendikbud (http://rumahbelajar.id), Tatap muka daring program sapa duta rumah belajar
Pusdatin Kemendikbud (pusdatin.webex.com), Aplikasi daring untuk paket A,B,C.
(http://setara.kemdikbud.go.id/), Guru berbagi (http://guruberbagi.kemdikbud.go), Membaca
digital (http://aksi.puspendik.kemdikbud.go.id/membacadigital/), Video pembelajaran ( Video
pembelajaran), Radio edukasi Kemendikbud (https://radioedukasi.kemdikbud), Ruang guru
PAUD Kemendikbud (http://anggunpaud.kemdikbud), Mobile edukasi - Bahan ajar multimedia
(https://medukasi.kemdikbud.go.id/meduka), Modul Pendidikan Kesetaraan
(https://emodul.kemdikbud.go.id/), Kursus daring untuk Guru dari SEAMOLEC
(http://mooc.seamolec.org/)
5. Langkah-langkah Pengelolaan Pembelajaran Masa Darurat.
A. Langkah- Langkah Penyiapan sarana pendukung pembelajaran kurikulum darurat yang
dilakukan oleh sekolah:
1. Melakukan pemetaan/ skrining zona tempat tinggal peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan untuk menentukan model pengelolaan pembelajaran dan mengajukan rekomendasi
apabila termasuk pada zona hijau
2. Menetapkan model pengelolaan pembelajaran selama masa darurat
3. Memastikan system pembelajaran yang terjangkau bagi semua peserta didik termasuk
pesertadidik penyandang disabilitas
4. Membuat program pengasuhan untuk mendukung orang tua/wali dalam mendampingi
peserta didik belajar, minimal satu kali dalam satu minggu melalui materi pengasuhan pada laman
https://sahabatkeluarga. kemdikbud.go.id/laman/.
5. Membentuk tim siaga darurat untuk penanganan COVID-19 di madrasah terdiri dari unsur
guru, tenaga kependidikan, komite madrasah, dan memberikan pembekalan mengenai tugas dan
tanggungjawab kepadatim, berkoordinasi dengan Kemenag dan / gugus tugas penanganan COVID-19
setempat.
6. Memberikan laporan secara berkala kepada Kantor dinas pendidikan melalui pengawas
sekolahh tentang kondisi kesehatan warga sekolah, metode pembelajaran yang digunakan ( kelas nyata,
daring/luring atau kombinasi), kendala pelaksanaan dan praktik pelaksanaannya serta capaian hasil
belajar peserta didik.
B. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran kurikulum darurat yang dilakukan oleh guru:
1. Menyiapkan Perencanakan Pembelajaran
a. Sebelum melakukan aktivitas pembelajaran, guru menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang disusun secara simple/sederhana, mudah dilaksanakan, serta memuat hal-hal
pokok saja namun tetap berpedoman pada SK Dirjen Pendis Nomor 5164 Tahun 2018 dan
permendikbud Nomor 37 tahun 2018.
b. Dalam menyusun RPP, guru merujuk pada SKL, KI-KD dari materi esensial dan indikator
Pencapaian yang diturunkan dari KD.
c. Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensi yang akan di ajarkan kepada peserta
didik pada masa darurat.
d. Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu dicapai dan perlu
diperhatikan pada setiap akhir pembelajaran, yaitu dimensi sikap, aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan.
e. Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud iman dan takwa kepada Allah Swt,
mengamalkan akhlak yangterpuji dan menjadi teladan bagi keluarga masyarakat danbangsa, yaitu sikap
peserta didik yang jujur, disipilin, tanggungjawab, peduli, santun, mandiri, dan percaya diri dan
berkemauan kuat untuk mengimplementasikan hasil pembelajarannya di tengah kehidupan dirinya dan
masyarakatnya dalam rangka mewujudkan kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara yang lebih baik.
f. Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan pengetahuan secara konseptual,
faktual, prosedural dan metakognitif secara teknis dan spesifik dari tingkat sederhana, kongkrit sampai
abstrak, komplek berkenaaan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
masyarakat sekitar, lingkungan alam, bangsa, negara dan kawasan regional, nasional maupun
internasional.
g. Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi dan bertindak:
kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif serta mampu bersaing di era global
dengan kemampuan sikap, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki
h. Setelah penyusunan RPP selesai dan disahkan oleh kepala madrasah, RPP tersebut dapat juga
dibagikan kepada orang tua peserta didik agar orang tua mengetahui kegiatan pembelajaran, tugas dan
target
2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran : (opsi dipilih atau dimodivikasi sesuai dengan kondisi sekolah)
A. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Kelas Nyata (tatap muka)
1. Kegiatan Pendahuluan.
a. Guru menyiapkan kondisi pisik dan psikhis peserta didik
b. Mengucapkan salam dan doa bersama sebelum mulaipembelajaran
c. Guru menyapa dengan menanyakan kondisi peserta didik dan keluarganya
d. Guru melakukan Pretest secara lisan.
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
f. Guru menyampaikan lingkup materi pelajaran
2. Kegiatan Inti.
a. Guru mengorganisir pesertadidik dalam pembelajaran.
b. Guru menyampaikan materi pelajaran dan mendiskusikan bersama pesertadidik
c. Pesertadidik melakukan kegiatansaintifik yang meliputi: mengamati, menanya, mencari informasi,
menalar/ mengasosiasi, dan mengomunikasikan/ menyajikan/ mempresentasikan.
d. Guru menggunakan media ataualat peraga yang sesuai dengan karakteristik materi di masa darurat.
e. Hasil pekerjaan peserta didik dapat berupa video, animasi, portofolio, proyek, produk, gambar,
keterampilan, puisi, cerpen dan lain sebagainya yang memungkinkan dilaksanakan pesertadidik di masa
darurat.
f. Guru member apresiasi terhadap hasil karya peserta didik.
g. Guru melaksanakan penilaian sikap selama aktivitas peserta didik belajar melalui pengamatan
dan/atau menanyakan kepada orang tua sisiwa.
3. KegiatanPenutup.
a. Post test, dapatdilakukan dengan tes dan non tes.
b. Guru dan peserta didik melakukan refleksi dengan mengevaluasi seluruh aktivitas pembelajaran serta
menyimpulkan manfaat hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c. Kegiatan penutup diakhiri dengan guru memberikan informasi kepada peserta didik tentang
materi/kompetensi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya dan memberikan pesan moral serta
informasi pandemic covid 19.
d. Penugasan, atau pekerjaan rumah dapatdilakukan secara individu maupun kelompok dan diberikan
secara memadai sehingga tidak menyita banyakwaktu, tenaga dan biaya.
e. Doapenutup dan salam
B. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Daring
1. Kegiatan pra pembelajaran
a. Guru menyiapkan nomor telepon pesertadidik atau orang tua/wali peserta didik dan membuat grup
WhatsApp (atau aplikasi komunikasi lainnya) sebagai media interaksi dan komunikasi
b. Guru melakukan diskusi dengan orang tua/ wali dan peserta didik untuk memastikan orang tua/wali
peserta didik atau peserta didik mendukung proses pembelajaran daring
c. Memberikan penjelasan tentang materi, media/ aplikasi yang akan dipakai pembelajaran daring d.
Guru menyiapkan RPP yang sesuai dengan kondisi dan akses pembelajaran daring.
2. Kegiatan saat pembelajaran
a. Guru memeriksa kehadiran pesertadidik dan pastikan peserta didik dalam kondisi sehat dan siap
mengikuti pembelajaran
b. Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pembelajaran
c. Guru menyampaikan materi sesuai dengan metode yang direncanakan
d. Guru memberikan kesempatan kepada pesertadidik untuk bertanya, mengemukakan pendapat
dan/atau melakukan refleksi
3. Kegiatan pasca pembelajaran
a. Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar harian.
b. Mengingatkan orang tua/wali pesertadidik atau pesertadidik untuk mengumpukan foto
aktifitas/lembar tugas atau file penugasan
c. Memberikan umpan balik terhadap hasil karya/tugas pesertadidik/lembar refleksi pengalaman belajar
d. Kegiatan penutup diakhiri dengan membaca doa, guru memberikan informasi kepada peserta didik
tentang materi/kompetensi yang akandipelajari pada pertemuan berikutnya dan memberikan pesan
moral serta informasi tentang pandemic covid 19
C. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara Luring
1. Kegiatan Pra Pembelajaran
a. Guru menyiapkan RPP, bahan ajar, jadwal dan penugasan
b. Jadwal pembelajaran dan penugasan belajar dikirim melalui kurir atau diambil oleh orangtua/wali
pesertadidik sekali seminggu di akhir minggu dan atau disebarkan melalui media komunikasi yang
tersedia
c. Guru memastikan semua peserta didik telah mendapatkan bahan ajar, lembar jadwal dan penugasan.
d. Guru dan orangtua/wali peserta didik yang bertemu untuk menyerahkan jadwal dan penugasan
diwajibkan melakukan prosedur keselamatan pencegahan COVID-19.
2. Saat Pembelajaran
a. Pembelajaran luring dibantu orang tua/wali pesertadidik sesuai dengan jadwal dan penugasan yang
telah diberikan.
b. Guru dapat melakukan kunjungan kerumah peserta didik untuk melakukan pengecekan dan
pendampingan belajar dengan wajib melakukan prosedur pencegahan penyebaran COVID19.
c. Berdoa Bersama sebelum dan sesudah belajar.
3. Pasca Pembelajaran
a. Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan belajar harian.
b. Orang tua/wali peserta didik memberikan tandatangan pada tiap sesi belajar yang telah tuntas di
lembar pemantauan harian
c. Memberikan tambahan muatan penugasan yaitu Pendidikan kecakapan hidup, antara lain mengenai
pandemic COVID-19. Selain itu, menambahkan konten rekreasional dan ajakan melakukan olahraga/
kegiatan fisik dalam upaya menjaga kesehatan mental dan fisik peserta didik selamamasa belajar dari
rumah.
d. Hasil penugasan dan lembar pemantauan aktivitas harian dikumpulkan setiap akhir minggu sekaligus
mengambil jadwal dan penugasan untuk minggu berikutnya yang dilakukan pengirimannya dapat juga
melalui alat komunikasi atau kurir.
6. Pengelolaan Kelas Masa Darurat
a. Pedoman Pengelolaan Kelas pada Madrasah yang berada pada zona hijau (opsi 1) Kegiatan
pembelajaran berbentuk kelas nyata atau tatap muka dilaksanakan berdasarkan rekomendasi dari
pemerintah daerah setempat atau kantor kementerian agama, dengan alasan bahwa semua peserta
didik, pendidik dan tenaga kependidikan bertempat inggal di zona hijau, namun pelaksanaan proses
pembelajaran tetap mengikuti kepada protokol Kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah baik dari
segi sarana prasarana, metode pembelajaran maupun jumlah peserta didik dalam satu kelas,
Bilaruangankelastidakmencukupi, maka proses pembelajaran dilaksanakan secara sift pagi dan siang
sesuai dengan kondisi kedaruratan.Atau pembelajaran dapat dilakukan dengan membagi menjadi dua
kelompok masing-masing kelompok secara bergiliran dengan cara melakukan pembelajaran 3 hari tatap
muka dan 3 hari secara daring/ luring pada masing-masing kelompok secara bergantian. Kegiatan
pembelajaran kelas nyata dimulai pada bulanpertama dan kedua tahun pelajaran 2020/2021 untuk
jenjang MA dan MTs, dimulai pada bulan ketiga dan keempa tuntukj enjang MI dan dimulai pada bulan
kelima pada jenjang RA dan PAUD dengan pertimbangan kemampuan peserta didik dalam menerapkan
protocol kesehatan. Namun pelaksanaan pembelajaran kelas nyatakan dihentikan apabila ada
perubahan kondisi menjadi darurat pada lingkungan madrasah dan sekitarnya
b. Pedoman Pengelolaan Kelas pada Madrasah yang berada pada zona merah(opsi2)
1. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan secara jarak jauh atau kelas virtual Dalam Jaringan(Daring)
yaitu bagi peserta didik yang terpenuhi fasilitasnya berupa laptop Hp android maupun jaringan internet,
madrasah dan guru menggunakan aplikasi pembelajaran digital dengan menyediakan menu/pengaturan
kelas virtual ntara lain E-learning sekolah, dan/atau aplikasi lain yang sejenis. Pada proses bembelajaran
Daring tatap muka virtual juga dilakukan melalui videoconference, teleconference, dan/atau diskus
idalam group di media social atau aplikasi pesan, haltersebut dilakukan untuk memastikan adanya
interaksi/ komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik.
2. Untuk pembelajaran jarak jauh Luar Jaringan (Luring) dilaksanakan bagi peserta didik yang belum
terpenuhi fasilitasnya berupa laptop, Hp android maupunj aringan internet, guru dan peserta didik
menggunakan vasilitas melalui media buku, modul, dan bahan ajar dari lingkungan sekitar. Selain itu,
para peserta didik juga dapat menggunakan media televisi dan radio atau pengiriman bahan ajar
menggunakan kurir.
3. Dalam pelaksanaan Kegiatan pembelajaran jarak jauh baik Daring maupun Luring, jadwal kelas diatur
secarap roporsional, yaitu dalam sehari hanya ada satu atau dua kelas virtual, hal tersebut dilakukan
agar peserta didik tidak berada di depan komputer/laptop/HP seharian penuh. Disamping itu juga untuk
menghemat penggunaan paket data internet.
B. Struktur dan Muatan Kurikulum
1. Struktur Kurikulum dan Muatan Kurikulum Struktur kurikulum SMP Negeri 26 Seluma meliputi
sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya sesuai dengan kompetensi inti dan
kompetensi dasar yang ditetapkan pemerintah secara nasional. mata pelajaran Umum sesuai dengan
Permendikbud Nomor 24 tahun 2016 dan Permendikbud nomor 37 tahun 2018 tentang tentang KI KD
Kurikulum 2013 Jenjang Dikdasmen KI, KD Terlampir).
a. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu Bahasa Indonesia (5 JP), Bahasa Inggris (4 JP), ematika (5
JP), IPA (5 JP), IPS (4 JP), PKN (3 JP), Pengaturan Beban Belajar Terdapat 9 Jam pelajaran dengan 20
Menit per jam pelajaran
3. Penilaian Hasil Belajar Pada Masa Darurat Penilaian hasil belajar pada masa darurat memperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
a. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/ jukni spenilaian hasil belajar dari diknas pendidikan RI
dengan penyesuaian masa darurat.
c. Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek keterampilan.
d. Penilaian hasil belajar berbentuk antara laian portofolio, penugasan, proyek, praktek, tulis dan bentuk
lainnya, yang diperoleh melalui tes daring, dan/atau bentuk asesmen lainnya yang memungkinkan
ditempuh secarajarak jauh dan tetap memperhatikan protocol kesehatan dan/atau keamanan.
e. Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian akhir tahun
(PAT)
f. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak dipaksakan untuk
mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh;
g. Pemberian tugas kepada peserta didik dan penilaian hasil belajar pada masa Belajar dari Rumah
dilaksanakan bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk
mempertimbangkan kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah. Pemberian tugas
diberikan secara proporsional atau tidak berlebihan dengan tujuan perlindungan kesehatan, keamanan,
dan motivasi peserta didik selama masa darurat tetap terjaga.
h. Hasil belajar peserta didik dikirim ke guru antara lain berupa foto, gambar, video, animasi, karya seni
dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya dan yang memungkinkan diwujudkan di masa darurat.
i. Terkait penugasan yang diberikan oleh guru, waktu pembelajaran dan pengerjaan tugas disesuaikan
dengan jadwal tayang/siaran dan waktu pengumpulan tugas setiap akhir minggu atau disesuaikan
dengan kondisi peserta didik dan ketersediaan waktu peserta didik dan orang tua/wali
j. Dari hasil belajar tersebut, guru melakukan penilaian baik dengan teknik skala capaian perkembangan,
maupun hasil karya.
k. Guru melakukan analisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang muncul lalu dilakukan
skoring. 4. Kenaikan Kelas (sekolah dapat melakukan kebijakan sesuai dengan kondisi di masing-masing
lembaga) Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018.
D.Tentang Petunjuk Teknis
Penilaian Hasil Belajar Pada 31 Agustus 2020 menentukan kriteria kenaikan kelas sebagai berikut:
Peserta Didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang
diikuti.;
b. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan oleh sekolah;
c. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan kriteria
yang ditetapkan oleh sekolah;
d. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing capaian pengetahuan dan/atau
keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai KKM pada semester ganjil
dan/atau semester genap, maka nilai akhir mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai mata pelajaran
pada semester ganjil dan genap untuk aspek yang sama.
5. Kelulusan (menyesuaikan kondisi dan kebutuhan) Sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar Pada SMP
Negeri 26 Seluma Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah memenuhi kriteria:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK;
c. Lulus ujianSekolah (UAS) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional Berstandar Nasional (USBN) d. Telah
mengikuti Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN). Sedangkan untuk kriteria kelulusan
peserta didik MTs Darul Ishlah Pamulang ditentukan sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran di SMP Negeri 26 Seluma peserta didik pindahan
memiliki rapot dari sekolah/madrasah sebelumnya yang menunjukkan peserta didik telah mengikuti
program pembelajaran di kelas sebelum melakukan pindah.
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
c. Mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh SMP Negeri 26 Seluma Bila terdapat peserta didik yang
tidak lulus, harus diadakan pendekatan kepada peserta didik dan keluarga agar peserta didik yang
bersangkutan dapat mengulang di kelas sembilan Tahun Pelajaran berikutnya, atau dapat mengikuti
alternative pendidikan lain.
6. Mutasi peserta didik pada masa darurat Mutasi peserta SMP Negeri 26 Seluma pada masa darurat
sebagai berikut:
a. Mutasi masuk :
1. Menunjukkan surat pindah dari madrasah/sekolah asal
2. Menunjukkan surat keterangan sehat dari Puskesmas
3. Menunjukkan rapot asl idari madrasah/sekolah asal yang telah direkomendasi oleh instans iterkait
. 4. Memenuhi pernyaratan administrative
b. Mutasi keluar
r 1. Mempunyai alasan yang jelas dan dibenarkan dibuktikan dengan surat permohonan orang tua
2. Menunjukkan surat pernyataan diterima dari sekolah yang menjadi tujuan mutasi.
3. Mengisi surat pernyataan untuk tidak kembali keSMP negeri 26 Seluma asal
4. Memperoleh rekomendasi dari instansi yang terkait.

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN


A. Alokasi Waktu
1. Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti
kalender pendidikan pada setiap tahun pelajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan haril ibur.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam
pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk
kegiatan pengembangan diri
4. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal
pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester,jeda antar
semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari liburk husus.
5. sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengatur hari
libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran
efektif. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus
tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
6. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan
disesuaikan dengan peraturan pemerintah pusat/provinsi/ kabupaten/kota. Tabel Alokasi Waktu pada
Kalender Pendidikan
No Kegiatan Alokasi waktu Keterangan
1 Minggu efektif belajar Minimum 36 minggu dan Digunakan untuk kegiatan
maksimum 38 minggu pembelajaran efektif
2 Jeda antar semster Maksimum 2 minggu antara semester I dan II
3 Libur akhir tahun pelajaran Maksimum 3 minggu Digunakan untuk penyiapan
kegiatan dan administrasi akhir
dan awal tahun pelajaran
4 Hari libur keagamaan 2-4 minggu Daerah khusus memerlukan libur
keagamaan lebih panjang dan
mengatur waktunya sendiri
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan waktu
pembelajaran efektif
5 Hari libur umum/hari libur maksimum 2 minggu disesuaikan dengan peraturan
nasional pemerintah
6 Hari libur khusus Maksimum 1 minggu Untuk status pendidikan sesuai
dengan ciri kekhususan masing-
masing
7 Kegiatan khusus sekolah Maksimum 3 minggu Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan khusus untuk
sekolah tanpa mengurangi jam
minggu efektif

B. Jadwal Waktu Libur


C. Penetapan Kalender Pendidikan
1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun
berikutnya.
2. Hari libur madrasah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah tingkat
kabupaten/kota, dan atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
3. Pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota dapat menetapkan hari libur serentak untuk satuan-
satuan pendidikan.
4. Kalender pendidikan untu ksetiap satuan pendidikan disusun oleh masing-masing satuan pendidikan
berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut pada dokumen standar isi ini dengan memerhatikan
ketentuan dari pemerintah/ pemerintah daerah.
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untu kkegiatan pembelajaran,
sesuai dengan tuntutan kurikulum
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 tahun pelajaran 2020/2021 adalah 258 hari belajar yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang betul-betul digunakan untuk proses pembelajaran sesuai
tuntutan kurikulum. Jumlah jam belajar efektif setiap minggu untuk kelas 7 (Tujuh) sebanyak 45 jam
pelajaran sedangkan untuk kelas 8 (Delapan) sebanyak 45 jam. Untuk kelas 9 (Sembilan) sebanyak 45
jam pelajaran, dengan alokasi waktu 20 menit perjam pelajaran. Jumlah jam belajar efektif selama satu
tahun untuk kelas 7 (Tujuh) sebanyak 1.530 jam pelajaran, sedangan kelas 8 (Delapan) sebanyaK 1.530
jam pelajaran, dan kelas 9 (Sembilan) sebanyak 1.530 jam pelajaran. Sesuai acuan penetapan kalender
pendidikan, SMP Negeri 26 Seluma berdasarkan:
1. Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia
2. Keputusan Kepala Kantor Wilayah Kementrian pendidikan kabupaten seluma.
3. Program kegiatan SMP Negeri 26 Seluma

BAB V PENUTUP
Dengan telah selesainya penyusunan dokumen Suplemen Kurikulum Darurat SMP negeri 26
Seluma pada awal tahun pelajaran 2020/2021, maka salah satu pedoman dan acuan dalam
penyelenggaraan pendidikan di SMP negeri 26 Seluma telah tersedia. Besar harapan kami, semoga
Dokumen Suplemen Kurikulum Darurat SMP negeri 26 Seluma ini dapat digunakan dan mengoptimalkan
kegiatan-kegiatan dalam proses penyelenggaraan pendidikan di masa darurat pandemi covid 19. Kami
juga sangat mengharap dukungan dari semua pihak, khususnya guru, karyawan, maupun para peserta
didik serta masyarakat yang peduli terhadap pendidikan agar dapat bekerja sama mendukung
keterlaksanaan kurikulum darurat ini. Bantuan yang sudah diberikan kepada kami dari berbagai pihak,
kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pemerintah khususnya Kepala Kantor, Kasi Penmad, dan
Pengawas pendidikan Kabupaten Seluma, yang memberi dukungan dan bimbingan kepada kami dalam
Menyusun Kurikulum darurat. Semoga Dokumen Suplemen Kurikulum Darurat SMP Negeri 26 Seluma ini
mampu menjadi sarana bagi Sekolah untuk ikut mencerdaskan generasi muda harapan bangsa di masa
pandemi covid 19 ini.
Amiiin
KEPUTUSAN KEPALA SMP Negeri 26 Seluma
NOMOR : 005 /A-1/SK KET/DAI/VI/2020
TENTANG TIM PENGEMBANG KURIKULUM
Tahun Pelajaran 2020/2021
Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 26 seluma
Menimbang : Bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan
relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah di
bawah koordinasi dan bidang Pendidikan kabubpaten Seluma maka SMP Negeri 26
Seluma perlu menetapkan Tim Pengembang Kurikulum
Mengingat : 1. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No.HK.01.07/MENKES/ 328/2020 tentang
Panduan Pencegahan dan Pengendalian COVID19 di Tempat Kerja Perkantoran dan
Industri dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.
2.Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Islam Nomor 3063 Tahun 2019 tentang Kalender
Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2019/2020,
3. Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Nomor 2491 Tahun 2020 tentang
Kalender Pendidikan TP. 2020/2021, dan
4.Surat Keputusan Dirjen Pendidikan Nomor 2791 Tahun 2020 tentang Panduan
Kurikulum Darurat pada sekolah 5. KMA nomor 183 dan 184 tahun 2019 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum Pada sekolah
5.Surat Keputusan Dirjen Pendis Nomor 6981 Tahun 2019 tentang petunjuk teknis
penyusunan dan pengembangan KTSP
6. Surat Edaran no 4 tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam
Masa Darurat Penyebaran Covid 19
7. Surat Edaran No. 15 tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari
Rumah Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Covid 19
Memperhatikan : 1. Program Kepala SMP Negeri 26 Seluma
2. Rapat Penyusun SMP Negeri 26 Seluma
MEMUTUSKAN
Kesatu :Pembagian tugas guru dalam melaksanakan tugas sebagai Tim Pengembang Kurikulum
di SMP Negeri 26 Seluma.
Kedua : Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini, dibebankan kepada
anggaran yang sesuai
Ketiga : Apabila terjadi kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan.
Ditetapkan di : Talang Tinggi
Pada Tanggal : 10 Juli 2020
Kepala Sekolah

Taharman,S.Pd
NIP. 196104051983041003
TIM PENGEMBANG KURIKULUM SEKOLAH
Tahun pelajaran 2020/2021

PENANGGUNG JAWAB : Taharman,S.Pd


KETUA : Heri Nusa Susanto,S.Pd
BIDANG KEGIATAN
1. BIDANG KURIKULUM : Herawati,S.Pd
2. BIDANG SARANA DAN PRASARANA : Pupi Diarti,S.Pd
3. BIDANG KEPESERTA DIDIKAN : Titi Sumanti,S.P
4. BIDANG HUMAS : Happy Efriadi,S.Pd
5. BIDANG KETATAUSAHAAN : Lista Oktariana,SE
6. KOMITE SEKOLAH : Osihan Pakpahan
5. KOORDINATOR MGMP SEKOLAH : Rina Ariani Daulay, S. Pd

Talang Tinggi, 10 Juli 2020


Kepala sekolah

Taharman,S.Pd
NIP. 196104051983041003
DESKRIPSI TUGAS TIM PENGEMBANG KURIKULUM
Smp Negeri 26 Seluma
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
A. PENAGGUNG JAWAB
1. Memberikan kebijakan-kebijakan untuk memperlancar kegiatan
2. Mengadakankontrolterhadapkegiatan
3. Mengevaluasikegiatan
B. KETUA
1. Menkoordinir seluruh personil dalam melaksanakan tugasnya.
2. Menganalisisanggaranpengembanganmadrasah
3. Membantukepala Sekolah dalam memberikanevaluasikegiatan
C. BIDANG KURIKULUM
1. Menyiapkan program kurikulum.
2. Memantaupelaksanaankegiatankurikulum
3. Membuatmatrikspengembangankurikulum
4. Menyusun jadwalkegiatankurikulum
D. BIDANG SARANA DAN PRASARANA
1. Menyiapkan program sarana dan prasarana
2. Menginventarisirbarang yang ada.
3. Menginventarisirbarang yang diperlukan.
4. MemnyusunAnggaranpengadaan / belanjabarang
5. Membuatmatrikspengembangansarana dan prasarana
6. Menyusun jadwalkegiatansarana dan prasarana
E. BIDANG KEPESERTA DIDIKAN
1. Menyiapkan program kepesertadidikan,
2. Menyiapkan program ekstrakurikuler
3. Menyiapkanpenanganankedisiplinanpesertadidik
F. BIDANG HUMAS
1. Menyiapkan program Humas,
2. MerencanakanRapatdenganKomite Sekolah
3. Mendokumentasikan Hasil Rapat Sekolah maupun rapat dengan Komite,
G. BIDANG KETATAUSAHAAN
1. Menyiapkan program ketatausahaan
2. Menyiapkanadministrasitenagapendidik dan tenagakependidikan
3. Menyusun anggarankeuangan Sekolah
H. KOMITE SEKOLAH
1. Memberikan input materi/ non materi kepada sekolah,
2. Melakukan evaluasi bersama dengan sekolah, tentang kualiatas pendidikan.
I. KOORDINATOR MGMP SEKOLAH
1. Menyiapkan program pengajaran
2. Menyiapkanpelaksanaanpengajaran,
3. Menyiapkanevaluasipembelajaran,
4. Menyiapkan program tindaklanjut.
Talang Tinggi, 10 Juli 2020
Kepala Sekolah

TAHARMAN,S.Pd
NIP. 196104051983041003
HASIL EVALUASI KURIKULUM TAHUN AJARAN 2020/2021
Pimpinan Rapat : Taharman,S.Pd
Hasil Rapat dan evaluasi

NO BIDANG HASIL EVALUASI


1. Bidang Administrasi 1. Tidak menggunakan pembelajaran KTSP
melainkan menggunakan k13
2. Setiap tahunnya diperlukan kalender
pendidikan untuk dibagikan kepada setiap guru
3. Menyusun kembali jadwal monitoring
pembelajaran

2. Bidang Kurikulum 1. Penetapan Ketuntasan Belajar Minimal (KBM)


mapel melalui MGMP
2. Menyusun kurikulum darurat yang tujuannya
hanya dilaksanakan pada masa Covid 19
3. Terdapat persoalan dalam penentuan KBM.
Satu sisi KBM harus ditentukan dengan
mempertimbangan kemampuan siswa dan
tingkat kesulitan mapel, tetapi di sisi lain ada
keharusan untuk menetapkan KBM dengan batas
minimal 70 (tujuh puluh), maka peningkatan
kualitas pembelajaran adalah langkah yang
ditempuh untuk mencapai KBM. Bagi anakanak
yang belum mencapai KBM, maka harus
diintensifkan melalui kegiatan remedial.

HASIL EVALUASI KURIKULUM TAHUN AJARAN 2019/2020


Pimpinan Rapat : Taharman,S.Pd
Hasil Rapat dan evaluasi

NO BIDANG HASIL EVALUASI


1. Bidang Administrasi dalam Kurikulum 1. Kalender akademik tahun 2019/2020
2. Membuat evaluasi dan monitoring
pembelajaran
3. Menyiapkan dokumen naskah PTS, PAS, PAT,
dan UM
2. Bidang Kurikulum 1. Membuat silabus dan RPP untuk pelajaran
Mulok 2. Penetapan Ketuntasan Belajar Minimal
(KBM) mapel melalui MGMP 3. KBM harus
ditentukan dengan mempertimbangan
kemampuan siswa dan tingkat kesulitan mapel
dengan batas minimal 70 4. Menyelenggarakan
pembelajaran remedial dan pengayaan untuk
setiap masing-masing mata pelajaran dan
membuat soal maupun KKM
HASIL EVALUASI KURIKULUM TAHUN AJARAN 2018/2019
Pimpinan Rapat : Taharman,S.Pd
Hasil Rapat dan evaluasi

NO BIDANG HASIL EVALUASI


1. Bidang Administrasi dalam 1. Membuat administrasi guru 2. Membuat Kalender
Kurikulum pendidikan setiap tahunnya 3. Penjilidan KTSP, Absen,
jurnal
2. Bidang Kurikulum 1. Menyusun jadwal pembelajaran 1 tahun
2. Membuat dan melengkapi RPP, Silabus, Prota,
prosem
3. Membuat soal dan penyusunan program pelaksanaan
PTS, PAS, PAT
4. Membuat ketetapan nilai KKM masing-masing mata
pelajaran

Anda mungkin juga menyukai