TUGAS 7
Disusun oleh:
Mohamad Faran Al Khafid
20601241045
Dosen pengampu:
Fathan Nurcahyo S.Pd.Jas, M.Or.
Assalamualaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Administrasi
Penjas. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang kita nantikan syafaaatnya di yaumul kiyamah nanti.
Wassalamualaikum Wr.Wb
8 Standar Nasional
1. Standar Isi
Standar Isi mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi
minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Standar isi memuat kerangka dasar dan struktur
kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender
pendidikan. Standar Isi Kesetaraan untuk pendidikan program paket. hnjn
2. Standar Proses Pendidikan
Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan
fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu, dalam proses pembelajaran
pendidik memberikan keteladanan. Setiap satuan pendidikan melakukan
perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran,
penilaian
hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya
proses pembelajaran yang efektif dan efisien.
(Afandi 2013)
1. Kharismatis
Gaya kepemimpinan kharismatis adalah gaya kepemimpinan yang mampu
menarik atensi banyak orang, karena berbagai faktor yang dimiliki oleh
seorang pemimpin yang merupakan anugerah dari Tuhan. Kepribadian dasar
pemimpin model ini adalah kuning. Kelebihan gaya kepemimpinan karismatis
ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona dengan cara berbicaranya
yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan kepribadian
kuning ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan.
Namun, kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa saya analogikan
dengan peribahasa “ Tong Kosong Nyaring Bunyinya ”. Mereka mampu
menarik orang untuk datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang –
orang yang datang ini akan kecewa karena ketidak-konsistenan pemimpin
tersebut. Apa yang diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta
pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan alasan, permintaan
maaf dan janji.
2. Otoriter
Gaya kepemimpinan otoriter adalah gaya pemimpin yang memusatkan
segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh.
Segala pembagian tugas dan tanggung jawab dipegang oleh si pemimpin yang
otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya melaksanakan tugas yang
telah diberikan. Dalam gaya kepemimpinan otoriter, pemimpin mengendalikan
semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin
dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama
maupun
sasaran minornya. Pemimpin yang menjalankan gaya kepemimpinan ini juga
berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi
jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak
perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang
diputuskan pemimpin.
3. Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan
wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu
mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya
kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang
tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Kepribadian dasar pemimpin
model ini adalah putih. Pada gaya kepemimpinan demokrasi, anggota memiliki
peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya
menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai
sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi
keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
4. Moralis
Gaya kepemimpinan moralis adalah gaya kepemimpinan yang paling
menghargai bawahannya. Kepribadian dasar pemimpin model ini adalah biru.
Biasanya seorang pemimpin bergaya moralis sifatnya hangat dan sopan kepada
semua orang. Pemimpin bergaya moralis pada dasarnya memiliki empati yang
tinggi terhadap permasalahan para bawahannya. Segala bentuk kebajikan ada
dalam diri pemimpin ini. Orang – orang datang karena kehangatannya akan
terlepas dari segala kekurangannya. Pemimpin bergaya moralis adalah sangat
emosinal. Dia sangat tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan,
kadang pula bisa sangat menyenangkan dan bersahabat.
1. Visi dan Tujuan: Seorang pemimpin memiliki visi yang jelas tentang arah
yang ingin dicapai dan tujuan yang ingin dicapai. Mereka mampu
mengilhami orang lain dengan visi ini dan mengarahkan upaya mereka
menuju pencapaian tujuan bersama.
2. Keberanian dan Kepercayaan Diri: Seorang pemimpin memiliki
keberanian untuk mengambil risiko dan menghadapi tantangan. Mereka
memiliki kepercayaan diri yang tinggi dalam kemampuan mereka sendiri
dan kemampuan anggota tim.
3. Integritas: Kepemimpinan yang efektif melibatkan integritas yang tinggi.
Seorang pemimpin berperilaku dengan jujur, konsisten, dan adil. Mereka
memegang nilai-nilai moral yang kuat dan bertindak sesuai dengan nilai-
nilai tersebut.
4. Komunikasi yang Efektif: Kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas
dan efektif merupakan ciri penting dari seorang pemimpin. Mereka
mampu mendengarkan dengan baik, menyampaikan gagasan dengan jelas,
dan memotivasi orang lain melalui komunikasi yang efektif.
5. Kemampuan Memotivasi: Pemimpin mampu memotivasi dan
menginspirasi anggota tim mereka. Mereka dapat mengenali kebutuhan,
keinginan, dan potensi individu, dan menggunakan berbagai strategi untuk
memotivasi dan meningkatkan kinerja mereka.
6. Kemampuan Mengambil Keputusan: Seorang pemimpin harus mampu
mengambil keputusan yang baik dan cepat. Mereka harus dapat
menganalisis informasi yang tersedia, mempertimbangkan faktor-faktor
yang relevan, dan mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai
tujuan.
7. Kemampuan Delegasi: Seorang pemimpin mampu mendistribusikan tugas
dan tanggung jawab kepada anggota tim dengan cara yang efisien. Mereka
memahami kekuatan dan kelemahan anggota tim, dan mampu memberikan
tanggung jawab yang sesuai untuk memaksimalkan kinerja tim secara
keseluruhan.
8. Kolaborasi dan Kemampuan Memimpin Tim: Pemimpin efektif mampu
bekerja dalam tim dan memimpin tim dengan baik. Mereka mendorong
kolaborasi, memfasilitasi komunikasi yang baik antar anggota tim, dan
mampu mengelola konflik yang mungkin timbul.
Berikut adalah beberapa tujuan umum kepemimpinan:
1. Visi dan Ketegasan: Pemimpin yang ideal memiliki visi yang jelas tentang
arah yang ingin dicapai dan mampu mengkomunikasikan visi tersebut
dengan jelas kepada anggota tim. Mereka juga harus memiliki ketegasan
dalam mengambil keputusan dan mengikuti jalur yang telah ditentukan.
2. Integritas dan Etika: Pemimpin yang ideal berperilaku dengan integritas
yang tinggi. Mereka memegang nilai-nilai moral yang kuat, bertindak
secara konsisten dengan nilai-nilai tersebut, dan menjadi contoh yang baik
bagi anggota tim.
3. Keberanian dan Kepercayaan Diri: Pemimpin yang ideal memiliki
keberanian untuk mengambil risiko yang dibutuhkan dan menghadapi
tantangan. Mereka juga memiliki kepercayaan diri yang kuat dalam
kemampuan mereka sendiri dan mampu menginspirasi kepercayaan diri
pada anggota tim.
4. Kemampuan Komunikasi yang Efektif: Pemimpin yang ideal memiliki
kemampuan komunikasi yang baik. Mereka mampu mendengarkan dengan
baik, menyampaikan gagasan dengan jelas, dan memotivasi orang lain
melalui komunikasi yang efektif.
5. Kemampuan Memotivasi: Pemimpin yang ideal mampu memotivasi dan
menginspirasi anggota tim. Mereka dapat mengenali kebutuhan,
keinginan, dan potensi individu, dan menggunakan berbagai strategi untuk
memotivasi dan meningkatkan kinerja mereka.
6. Keterampilan Kolaborasi dan Kepemimpinan Tim: Pemimpin yang ideal
mampu bekerja dalam tim dan memimpin tim dengan baik. Mereka
mendorong kolaborasi, memfasilitasi komunikasi yang baik antara anggota
tim, dan memiliki keterampilan dalam mengelola konflik dan
mengarahkan upaya tim menuju pencapaian tujuan bersama.
7. Kepekaan Sosial dan Empati: Pemimpin yang ideal memiliki kepekaan
sosial yang tinggi dan mampu memahami perasaan, kebutuhan, dan
perspektif orang lain. Mereka dapat berempati dengan anggota tim,
membangun hubungan yang kuat, dan membuat keputusan yang
mempertimbangkan kepentingan semua pihak terlibat.
8. Kemampuan Mengembangkan dan Meningkatkan Orang Lain: Pemimpin
yang ideal memiliki kemampuan untuk mengembangkan dan
meningkatkan kinerja individu dalam tim. Mereka memberikan arahan,
pelatihan, dan
umpan balik yang konstruktif, serta mendukung pengembangan karir dan
pertumbuhan anggota tim.
1. Visi yang Kuat: Pemimpin yang efektif memiliki visi yang jelas dan
inspirasional tentang arah yang ingin dicapai. Mereka mampu
mengkomunikasikan visi tersebut dengan jelas kepada tim dan mengilhami
mereka untuk mencapainya.
2. Kepercayaan dan Integritas: Pemimpin yang efektif membangun
kepercayaan dengan tim melalui integritas yang tinggi. Mereka berperilaku
konsisten dengan nilai-nilai, menjunjung tinggi etika, dan memenuhi janji-
janji yang diberikan.
3. Kemampuan Komunikasi yang Baik: Pemimpin yang efektif memiliki
kemampuan komunikasi yang kuat. Mereka mendengarkan dengan aktif,
mengkomunikasikan ide dan instruksi dengan jelas, serta memfasilitasi
komunikasi yang efektif di antara anggota tim.
4. Kemampuan Memotivasi: Pemimpin yang efektif mampu memotivasi
anggota tim untuk memberikan yang terbaik. Mereka mengenali
kebutuhan dan keinginan individu, memberikan umpan balik yang
konstruktif, memberikan pengakuan atas prestasi, dan menciptakan
lingkungan yang mendukung dan berinspirasi.
5. Kemampuan Mengambil Keputusan yang Tepat: Pemimpin yang efektif
memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dan berani.
Mereka menganalisis informasi dengan hati-hati, mempertimbangkan
konsekuensi, dan memilih jalur tindakan yang paling baik untuk mencapai
tujuan.
6. Kemampuan Delegasi: Pemimpin yang efektif mampu mendelegasikan
tugas dengan tepat. Mereka mengenali kekuatan individu dalam tim dan
memberikan tanggung jawab yang sesuai, sambil tetap memberikan arahan
dan dukungan yang diperlukan.
7. Keterbukaan terhadap Pembelajaran dan Perbaikan: Pemimpin yang
efektif memiliki sikap pembelajaran yang terus-menerus. Mereka
menerima umpan balik dengan terbuka, mencari peluang untuk belajar dan
berkembang, dan terbuka terhadap perubahan dan inovasi yang diperlukan.
8. Kemampuan Memimpin dan Mengelola Konflik: Pemimpin yang efektif
memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengelola konflik. Mereka
mampu mengatasi perbedaan pendapat, menengahi konflik, dan mencapai
kesepakatan yang saling menguntungkan.
9. Empati: Pemimpin yang efektif memiliki kemampuan untuk memahami
dan menghargai perasaan dan perspektif orang lain. Mereka
memperhatikan kebutuhan dan kepentingan anggota tim, dan bertindak
dengan kepekaan terhadap situasi dan perasaan mereka.
10. Kolaborasi dan Kemampuan Membangun Tim: Pemimpin yang efektif
mampu membangun kolaborasi yang kuat dan memfasilitasi kerjasama di
antara anggota tim.
Harapan
Sebagai calon guru PJOK saya berharap agar guru PJOK selalu aman
mengemban tugas yang sudah diberikan, dan selalu berusaha menjadi lebih baik.
Upaya
Daftar Pustaka