PENDAHULUAN
pemecahan masalah atau permasalahan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya dan
dapat juga diartikan sebagai pengkajian terhadap suatu peristiwa (tindakan, hasil pemikiran
dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Adapun kata SWOT merupakan
dan Treaths (Tantangan). Untuk kekuatan dan kelemahan yakni berasal dari lingkungan
internal dan eksternal organisasi. Faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan, sedangkan
Dari hal tersebut maka dapat dipahami bahwa analisis SWOT adalah suatu strategi
untuk memecahkan masalah dalam dunia pendidikan dengan melihat kekuatan dan
kelemahan dari lingkungan internal dan peluang serta hambatan dari lingkungan eksternal.
kompetitif dalam menghadapi persaingan bagi lembaga pendidikan. Strenghts ini juga
merupakan keunggulan lembaga-- baik dari segi sumber daya yang dimiliki maupun upaya
yang telah dilakukan -- yang lebih baik dari pesaing. Kekuatan ini yang kemudian menjadi
kunci perbedaan lembaga pendidikan satu dengan lembaga pendidikan yang lainnya
1
(competitor).
Dari hal tersebut dapat dipahami faktor-faktor kekuatan dalam suatu lembaga
Hal ini bisa dilihat jika suatu lembaga pendidikan mempunyai keunggulan yang
ketrampilan skill yang dimiliki peserta didik dan selain itu output atau hasil dari lulusan
lembaga pendidikan tersebut menjadi andalan dan dapat melanjutkan kejenjang pendidikan
yang lebih baik serta kelebihan-kelebihan lain sehingga membuatnya lebih unggul dari
SDM yang dimiliki, produk yang tidka berkualitas, image yang tidak kuat, kepemimpinan
yang buruk, dan lain- lain. Dengan kata lain kelemahan adalah kekurangan yang dimiliki
oleh suatu lembaga pendidikan, sehingga lembaga pendidikan tersebut harus tahu
hukum, menurunnya pesaing, dan meningkatnya jumlah siswa baru. Jika dapat
2
lembaga pendidikan berupa kelangsungan hidup lembaga dan masa depan lembaga secara
lebih baik.
Dari hal tersebut dapat dipahami bahwa peluang merupakan suatu kondisi yang
akan datang yang tidak menguntungkan, dan secara serius dapat mempengaruhi masa
depan lembaga pendidikan. Tantangan ini dapat berupa munculnya pesaing-pesaing baru,
penurunannya jumlah siswa, dan lain-lain. Dari hal tersebut dipahami bahwa tantangan
Sesuai dengan Permendikbud No 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan
(SNP) Pendidikan Anak Usia Dini, Satuan atau program PAUD adalah layanan PAUD yang
Penitipan Anak (TPA), dan Satuan PAUD Sejenis (SPS). Dengan demikian setiap sekolah
tuntutan SNP tersebut yaitu 8 (delapan) standar nasional pendidikan: kompetensi lulusan, isi
(kurikulum), proses, pendidik dan tenaga kependidikan, pengelolaan, prasarana dan sarana,
3
pembiayaan, dan penilaian.
isi pendidikan adalah mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi
memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan
mendorong peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik sesuai dengan bakat,
peserta didik dari satuan pendidikan. Standar kompetensi lulusan meliputi kompetensi
untuk seluruh mata pelajaran atau kelompok mata pelajaran, termasuk komp etensi
membaca dan menulis. Komp etensi lulusan mencakup pengetahuan, keterampilan, dan
4
sikap sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan
yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau
137 Tahun 2014 Tentang SNP adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan
dengan persyaratan minimal tentang lahan, ruang kelas, tempat berolahraga, tempat
berkreasi, perabot, alat dan media pendidikan, buku, dan sumber belajar lain, yang
Seperti dijelaskan dalam Permendikbud No 137 Tahun 2014 Tentang SNP PAUD
5
kemandirian, kemitraan, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas dalam perencanaan
PAUD bahwa standar pembiayaan mengatur komponen dan besarnya biaya operasi
pendidikan adalah bagian dari dana pendidikan yang diperlukan untuk membiayai
yang sesuai standar nasional pendidikan secara teratur dan berkelanjutan. Pembiayaan
pendidikan terdiri dari biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal.
Dijelaskan dalam Permendikbud No 137 Tahun 2014 Tentang SNP PAUD bahwa
standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan
mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian prestasi belajar peserta didik. Penilaian
hasil belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik secara berkesinambungan untuk
memantau proses, kemampuan, dan kemajuan hasil belajar. Penilaian digunakan untuk:
menilai pencapaian kompetensi peserta didik; bahan penyusunan laporan kemajuan hasil
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Sekolah
Raudhatul Athfal (RA) Perwanida 1 merupakan salah satu bentuk pendidikan pra
sekolah yang dikelola oleh Yayasan Dharma Wanita Kanwil Kementerian Agama
Provinsi Kalimantan Tengah, yang mempunyai peranan sangat penting dalam rangka
membentuk kepribadian anak dan untuk mempersiapkan anak pada jenjang pendidikan
selanjutnya.
dengan masyarakat yang lebih luas yaitu sekolah dasar beserta lingkungannya.
kemajuan hingga kini berusia 34 tahun dan sudah terakreditasi B. Oleh karena itu,
untuk meningkatkan predikat tersebut diperlukan kerja keras dari kita semua, dewan
guru, Badan Pengasuh, dan peran serta orang tua murid serta bimbingan dan pembinaan
dari pihak Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah sebagai
Kementerian Agama Kota Palangka Raya serta Dinas Pendidikan melalui para
pengawasnya.
Raudhatul Athfal (RA) Perwanida-1 Palangka Raya berdiri pada tahun 1981
dengan nama TK Perwanida 1, status TK berubah menjadi RA pada tahun 1998 dengan
7
memiliki standar bangunan dan halaman yang baik untuk sebuah Raudhatul Athfal
(RA),bentuk bangunannya ditata dengan baik diatas tanah seluas 957 m² dan luas
bangunan 480 m². Halaman 380 m² serta luas kebun sekolah 97 m².
Wanita Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah, yang dirintis
dan diprakarsai oleh Ibu Hj. Syamsuddin Thohir (Istri Kepala Kantor Wilayah
Departemen Agama Provinsi Kalimantan Tengah kala itu). Kepala Sekolah RA perwanida
1 Palangka Raya adalah Ibu Hj. Listra, S.Pd yang didukung oleh 15 orang tenaga
pendidik dan 1 Tenaga Kependidikan (Petugas Kebersihan) yang penuh dedikasi, disertai
Surah, Hafalan Hadist, Hafalan Do’a Harian dan Praktek Sholat Berjamaah dalam
menjalankan proses belajar mengajar dan juga sumber daya manusia yang dibina
NAMA RA : RA PERWANIDA 1
8
JUMLAH ROMBONGAN BELAJAR :6
Adapun yang pernah menjabat sebagai kepala Raudhatul Atfhal (RA) Perwanida 1
Kreatif, Inovatif, Mandiri serta Mengembangkan Potensi Anak Sejak Usia Dini.
9
2) Membekali anak dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan dasar
2) Membentuk kepribadian yang mantap dan perilaku yang baik yang sesuai
masyarakat.
3. Keadaan Murid
Pada Akhir Tahun Pelajaran 2021/2022 ini murid RA Perwanida 1 berjumlah 145
Kepala RA : 1 orang
Guru : 12 orang
TU/Guru : 1 orang
10
Jumlah : 16 orang
- 1 (satu) pendopo untuk kegiatan di luar kelas dan kegiatan pengajian orang tua
murid/wali murid
- 1 (satu) luncuran/perosotan
- Area Agama
11
- Area Berhitung
- Area Balok
- Area Memasak
- Area Drama
- Area Bahasa
- Area musik
- Area Sains/IPA
6. Model Pembelajaran
pembelajaran kelompok.
2) Pelaksanaan KBM
(180 menit) pada hari senin s/d kamis, dan 5 Jam Pelajaran (150 menit) pada hari
12
Karena pembelajaran masih dalam metode daring (dalam jaringan) maka
pembelajaran dilaksanakan di rumah melalui zoom meeting dan video call serta
pada waktu merekap nilai untuk pelaporan sudah siap dan tidak memerlukan tes
ulangan umum.
Dilaksanakan setelah jam pulang sekolah setiap hari senin s/d kamis selama 60
@ Senin : Iqra’
Selama ini menari dan menyanyi diiringi musik baru dapat dilaksanakan ketika
menghadapi lomba dan penampilan pada acara tertentu, jadi belum dapat
Dilaksanakan pada saat kegiatan pagi di dalam kelas dan di area seni untuk
d) Drumband
13
Dilaksanakan rutin setiap hari jum’at atau sabtu untuk peserta ekskul reguler,
namun ada tambahan waktu (disesuaikan) untuk tim yang telah terbentuk
perlombaan.
d) Story Telling
f) Kegiatan Manasik Haji yang dilaksanakan secara kolektif seluruh RA oleh IGRA
Islam 1437 H
14
k) Jalan Santai Keliling Lingkungan terdekat Sekolah dan sekitarnya pada hari
o) Mengikuti Peringatan Hari Kartini, Hardiknas dan Isra Mi’raj gabungan seluruh
p) Sosialisasi dan pengenalan rambu lalu lintas oleh Ditlantas Polda Kalteng
2) Kegiatan Lomba
15
c. Manajemen Program Kepegawaian dan Umum
a) Mengikuti pembinaan setiap bulan pada : rapat berkala IGRA, MKKS/K3RA dan
KKG-RA
Raya
2) Prestasi Guru
Menambah alat peraga di luar dan untuk area secara rutin pada awal tahun pelajaran
1) Sumber Dana
c) Iuran Komite
16
d) Subsidi Yayasan
2) Penggunaan Dana
2) Berpartisipasi dalam setiap kegiatan lomba yang dilaksanakan oleh organisasi dan
instansi terkait
3) Bekerjasama dengan kantor Kementerian agama Kota Palangka Raya dan Dinas
4) Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan / Puskesmas dalam hal imunisasi dan
pemberian vaksinasi/vitamin
5) Mengadakan pertemuan rutin dengan orang tua/wali murid 1 (satu) kali dalam
17
7) Bekerja sama dengan Perpustakaan Daerah dalam Kegiatan Story Telling
18
1. STRENGTH (KEKUATAN)
a. Kelembagaan
berupa Komite.
Kementerian Agama Kota Palangka Raya, rumah jabatan (Rujab) Gubernur Provinsi
sesuai dengan jumlah dari peserta didik dan pembagian ruangan kelompok sebanyak
6 kelas.
c. Faktor Kesiswaan
2) Perhatian dan kepercayaan orang tua sangat baik terhadap program pembelajaran.
19
3) Kedisiplinan siswa dalam belajar dan berperilaku sangat baik.
2) RA Perwanida 1 memiliki ruang belajar yang memadai serta APE di dalam ruangan
masing-masing kelompok.
3) RA Perwanida 1 memiliki ruangan khusus untuk ruang UKS, dapur dan halaman
bermain luas.
jungkitan, papan titian, tangga majemuk, panjatan jala, komedi putar, terowongan,
e. Proses Pembelajaran
1) Semua guru melaksanakan tugas pembelajaran dengan baik dan berdasar pada
f. Hasil Belajar
pendek, doa harian, hadits pilihan, bacaan sholat, kalimat thoyyibah, dan asma’ul
husna.
20
2. WEAKNESS (KELEMAHAN)
a. Kelembagaan
1) Status akademik guru masih ada yang belum S1 dan bukan dari jurusan Pendidikan
c. Faktor Kesiswaan
menuntut terhadap sekolah agar anak segera bisa calistung dan memasukkan anak
3) Masih ada orang tua yang selalu ingin masuk ruang belajar sehingga anak susah
pendopo sekolah.
e. Proses Pembelajaran
1) Proses pembelajaran yang dirasa kurang maksimal apalagi pada masa pandemi
dibandingkan Luring/Offline.
f. Hasil Belajar
21
1) Ada beberapa anak yang belum aktif dan mandiri.
3. OPPORTUNITY (PELUANG)
a. Kelembagaan
2) Pendiri dan pengurus yayasan merupakan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan juga
tokoh pendidikan yang cukup di kenal sehingga lebih menunjang dalam mencari
4) Sudah terakreditasi B.
1) Seluruh guru memiliki semangat untuk maju dan terus berupaya untuk
2) Berupaya untuk konsisten terhadap tugas dan pekerjaan sesuai dengan bidangnya
masing-masing.
antar personal
c. Faktor Kesiswaan
1) Jumlah populasi penduduk yang tinggi akan berpeluang besar untuk semakin
2) Perilaku peserta didik masih terus dapat diarahkan untuk memiliki akhlak dan budi
22
pekerti yang lebih baik.
1) Pendiri dan pengurus yayasan yang cukup peduli dalam peningkatan sarana dan
prasarana.
e. Proses Pembelajaran
1) Semua guru mau melaksanakan tugas mendidik dengan baik dengan berdasar pada
program yang dibuat dengan berorientasi pada karakteristik dasar anak yaitu bermain
seraya belajar.
f. Hasil Belajar
4. TREATS (ANCAMAN)
a. Kelembagaan
pendidikan yang berorientasi bisnis sehingga tidak memperhatikan letak atau jarak
dari RA lain.
2) Masih banyak sebagian oknum yang dengan mudahnya memberikan ijin pendirian
23
b. Sumber Daya Manusia
1) Karena ada sebagian guru yang bukan PNS jadi dengan mudah meminta resign
c. Faktor Kesiswaan
2) Banyaknya pedagang yang mendekati area sekolah menjajakan makanan yang kurang
sehat (dikhawatirkan menggunakan zat kimia yang berbahaya untuk kesehatan anak-
anak).
e. Proses Pembelajaran
f. Hasil Belajar
1) Masih ada orang tua yang memaksakan anak masuk SD/MI sebelum usianya
memadai.
2) Masih ada anak yang keluar dari RA yang tamat belum sesuai dengan standar
kelulusan.
24
BAB III
PENUTUP
(peluang), maupun treats (ancaman) yang dapat menjadi bahan evaluasi dalam rangka
pengembangan RA ke depannya.
SWOT yang dapat dilakukan dengan cara pendeskripsian atau job description untuk setiap
tugas bisa tertulis dengan jelas agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas
serta pengambilan keputusan dengan banyak memperhatikan pendapat dari segala aspek.
Kemudian bagi tenaga pendidik, dan kependidikan merupakan roda penggerak suatu
25