TENTANG
Kepala TK AL-FATH Sindanh Marga, Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Musi Banyuasin
Provinsi Sumatera Selatan:
Menimbang : a. Bahwa proses pengelolaan dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP)
dilaksanakan berdasarkan prinsip fleksibel, efektif, efisien, akuntabel, dan
transparan.
b. Untuk menjamin kelancaran pengelolaan dana Bantuan Operasional Satuan
Pendidikan (BOSP) yang dialokasikan melalui dana alokasi khusus nonfisik
dapat dikelola secara akuntabel dan tepat sasaran, maka perlu dibentuk Tim
Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan di TK AL-FATH
Mengingat : 1. Pasal 17 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang Undang Nomor
9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan.
4. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2021 tentang Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
5. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 28
MEMUTUSKAN
ini.
Kedua : Tim Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan (BOSP) Tahun
kepada Kepala Sekolah, dan semua biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan
ini, dibebankan pada anggaran yang sesuai.
Keempat : Keputusan ini terhitung mulai tanggal ditetapkan dan berakhir sesuai tahun anggaran
Keputusan ini diberikan kepada yang bersangkutan, untuk dilaksanakan dengan penuh rasa
tanggung jawab.
Kepala Sekolah
JUMIROH, S.Pd.
Lampiran I : Surat Keputusan Kepala TK AL-FATH
Tentang:
Kepala Sekolah
JUMIROH, S.Pd.
Lampiran II : Surat Keputusan Kepala TK AL-FATH
Tentang :
Kepala Sekolah, Bendahara, dan Anggota Tim Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Satuan
Pendidikan (BOSP) TK AL-FATH wajib melaksanakan tugas meliputi:
Kepala Sekolah, Bendahara, dan Anggota Tim Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Satuan
Pendidikan (BOSP) TK AK-FATH dilarang:
1. Melakukan transfer Dana BOSP ke rekening pribadi atau lainnya untuk kepentingan
selain penggunaan dana.
2. Membungakan untuk kepentingan pribadi.
3. Meminjamkan kepada pihak lain.
4. Membeli perangkat lunak untuk pelaporan keuangan Dana BOSP atau perangkat lunak
lainnya yang sejenis.
5. Menyewa aplikasi pendataan atau aplikasi penerimaan Peserta Didik baru dalam jaringan.
6. Membiayai kegiatan yang tidak menjadi prioritas Satuan Pendidikan.
7. Membiayai kegiatan dengan mekanisme iuran.
8. Membiayai kebutuhan pribadi pendidik, tenaga kependidikan, dan/atau peserta didik.
9. Memelihara prasarana Satuan Pendidikan dengan kategori kerusakan sedang dan berat.
10. Membangun gedung atau ruangan baru.
11. Membeli instrumen investasi.
12. Membiayai kegiatan untuk mengikuti pelatihan, sosialisasi, dan pendampingan terkait
program Dana BOSP yang diselenggarakan oleh pihak lain selain Dinas dan atau
Kementerian.
13. Membiayai kegiatan yang telah dibiayai secara penuh oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, atau sumber lain yang sah.
14. Menggunakan Dana BOSP untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu dan atau
15. Menjadi distributor atau pengecer bahan pembelajaran, buku, alat permainan edukatif,
dan atau peralatan lainnya kepada Satuan Pendidikan dan atau Peserta Didik.
Kepala Sekolah
JUMIROH,S.Pd.