Disusun Oleh :
WIRANTI RAHAYU
E1D019213
UNIVERSITAS MATARAM
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
tepat waktu.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas dari Bapak Dr. H. Mansur Hakim, M.Pd selaku
dosen pada bidang studi/mata kuliah administrasi dan manajemen sekolah di Universitas
Mataram. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. H. Mansur Hakim,
M.Pd selaku dosen mata kuliah administrasi dan manajemen sekolah. Tugas yang telah
diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun penulis terima dan harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Wiranti Rahayu
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……....…………………………...……..........…..……….…………...
PEMBAHASAN……………….……………….............……………………...………..….…
➢ PENGERTIAN MANAJEMEN…………...………..…………………….......…..…...
DAFTAR REFERENSI…………….……….…………...………..….………..………........….
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN MANAJEMEN
disinonimkan dengan management suatu pengertian dalam lingkup yang lebih luas
manajemen bukan hanya pengaturan yang terkait dengan pekerjaan tulis-menulis, tetapi
Selain itu, Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengelola.
Pengelolaan dilakukan melalui proses dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-
fungsi manajemen itu sendiri. Manajemen adalah melakukan pengelolaan sumber daya
yang dimiliki oleh sekolah atau organisasi yang diantaranya adalah manusia, uang,
metode, material, mesin dan pemasaran yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu
proses. [ Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah, Teori Dasar dan Praktik. Bandung : PT
Refika Aditama ]
Pada waktu ini istilah-istilah yang digunakan dalam menunjuk pekerjaan pelayanan
dengan sikap dan jiwa seorang sarjana dan dengan menggunakan alat-alat
perumusan.
• Pengertian Mutu
Menurut bahasa mutu berarti kualitas, tingkat, derajat, kadar. Sebagai suatu
kepada pihak dan sudut pandang mana konsep itu di persepsikan. Dalam dunia
pendidikan, dua pertanyaan pokok yang penting dikemukakan adalah apa yang
nilai tambah yang diberikan oleh pendidikan dan pihak-pihak yang memproses
kompleks, tidak saja berkaitan dengan biaya pendidikan dan hasil belajar, tetapi
secara luas berkaitan dengan cita-cita atau harapan untuk menggapai kehidupan
• Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal yang mampu bersaing secara sehat
pendidikan tidak terbatas pada hafalan dan latihan penguasaan soal-soal ujian.
kesadaran, disiplin, tanggung jawab, dan budaya belajar yang baik. Proses
pendidikan bermutu. Selain itu, sikap dan moral yang baik harus ditanamkan
dalam diri setiap siswa maupun mahasiswa sejak dini agar ketika mereka turun
dan mengabdi kepada masyarakat, mereka mampu menjadi teladan yang baik,
serta mampu untuk memajukan negeri ini menuju negara yang lebih maju.
3. STANDAR PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS
Standar / parameter adalah ukuran atau barometer yang digunakan untuk menilai atau
mengukur sesuatu hal. Ini menjadi penting untuk kita ketahui, apalagi dalam rangka
mewujudkan suatu pendidikan yang berkualitas. Kalau kita mengacu pada Peraturan
Pemerintah (PP.) No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar
nasional pendidikan diatas, ada delapan (8) hal yang harus diperhatikan untuk
• Standar isi, adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
kompetensi lulusan.
evaluasi secara berkala dan berkelanjutan dalam setiap periode. Hasil yang
diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan.
• Standar sarana dan prasarana, adalah standar nasional pendidikan yang
• tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lain, yang diperlukan
peserta didik.
yaitu :
Untuk sarana fisik misalnya, banyak sekali sekolah dan perguruan tinggi kita yang
teknologi informasi tidak memadai dan sebagainya. Bahkan masih banyak sekolah yang
sebagai cermin kualitas, tenaga pengajar memberikan andil sangat besar pada kualitas
pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya. Kualitas guru dan pengajar yang rendah
Kesempatan memperoleh pendidikan masih terbatas pada tingkat Sekolah. Oleh karena
itu diperlukan kebijakan dan strategi pemerataan pendidikan yang tepat untuk
Hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya lulusan yang menganggur. Menurut data
Balitbang Depdiknas 1999, setiap tahunnya sekitar 3 juta anak putus sekolah dan tidak
tersendiri. Adanya ketidakserasian antara hasil pendidikan dan kebutuhan dunia kerja
ini disebabkan kurikulum yang materinya kurang fungsional terhadap keterampilan
Pendidikan bermutu itu mahal. Kalimat ini sering muncul untuk menjustifikasi
Perguruan Tinggi (PT) membuat masyarakat miskin tidak memiliki pilihan lain kecuali
tidak bersekolah. Orang miskin tidak boleh sekolah. Pendidikan berkualitas memang
tidak mungkin murah, atau tepatnya, tidak harus murah atau gratis. Tetapi persoalannya
Pemerintah justru ingin berkilah dari tanggung jawab. Padahal keterbatasan dana tidak
Secara teoritik, peningkatan mutu menurut Jerome S Arcaro (2005) dipahami dalam dua hal
berikut ini.Pertama, peningkatan mutu banyak dikaitkan dengan biaya pendidikan, padahal
sebenarnya tidak selalu demikian. Peningkatan mutu pendidikan tidak secara signifikan
ditentukan oleh besarnya biaya atau anggaran yang dikeluarkan. Kedua, jika ukuran mutu
masih tetap secara tradisional, yaitu output satuan pendidikan berupa prestasi belajar atau hasil
Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah harus disertai dengan upaya-upaya
kemerosotan mutu pendidikan di lndonesia. Dengan masukan ilmiah ahli itu, pemerintah tak
Dalam persfektif makro banyak faktor yang mempengaruhi mutu pendidikan, diantaranya
faktor kurikulum, kebijakan pendidikan, fasilitas pendidikan, aplikasi teknologi informasi dan
komunikasi dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan proses belajar mengajar,
aplikasi metode, strategi dan pendekatan pendidikan yang mutakhir dan modern, metode
evaluasi pendidikan yang tepat, biaya pendidikan yang memadai, manajement pendidikan yang
dilaksanakan secara profesional, sumberdaya manusia para pelaku pendidikan yang terlatih,
Pada tingkat sekolah, upaya tersebut ditunjukkan dalam kegiatan-kegiatan berikut yaitu:
e. Keterampilan mengajar.
Kemajuan pendidikan dapat dilihat dari kemampuan dan kemauan dari masyarakat untuk
menangkap proses informatisasi dan kemajuan teknologi. Karena Proses informatisasi yang
cepat karena kemajuan teknologi semakin membuat horizon kehidupan didunia semakin
meluas dan sekaligus semakin mengerut. Hal ini berarti berbagai masalah kehidupan manusia
menjadi masalah global atau setidak-tidaknya tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kejadian
dibelahan bumi yang lain, baik masalah politik, ekonomi , maupun sosial.
DAFTAR REFERENSI
Umar Faruq Unal, (2001). Aplication Of Total Quality Management In Higher Educational
Depdiknas. 2003. Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah; Buku 1. Konsep Dasar.
Jakarta: Depdiknas.
Hadis, Abdul dan Nurhayati. 2010. Manajemen Mutu Pendidikan. Bandung: Penerbit Alfabeta.