Anda di halaman 1dari 16

KOMPETENSI YANG DIPERLUKAN

GURU DAN SISWA SESUAI KOMPETENSI


GLOBAL DAN NASIONAL
Dosen pengampu: Ali Mulya Rende, S.Pd.,M.Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 7
Dewi Susilawati (A1G123051)
Rani Ariyanti Rohmat (A1G123031)
Nuning Anggraeni (A1G123029)
Dian Agus Artamevia (A1G123009)
Komang Ayunia (A1G123025)
Ines (A1G123022)
Fatma (A1G123014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Terima kasih seagung-agungnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mengizinkan
dan memberikan kelancaran selama proses penulisan makalah Mata kuliah Pengembangan
Literasi Dasar di SD. Terima kasih juga kepada teman-teman kelompok yang membantu
dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik guna memenuhi kegiatan bukti belajar kita.

Makalah ini membahas tentang “Kompetensi yang diperlukan Guru dan Siswa Sesuai
Kompetensi Global dan Nasional”. Dibuatnya makalah ini dengan tujuan agar kita bisa
memahami apa saja Kompetensi-kompetensi yang diperlukan Guru dan Siswa Sesuai
Kompetensi Global dan Nasional.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dari Kami. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini. Dan semoga segala isi dan pemahaman yang di dapat dari makalah ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi pembaca.

Kendari, 18 Novermber 2023

Penyusun

i
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................ i


DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang....................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................. 2
C. Tujuan ................................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3
A. Pengertian Kompetensi Guru dan Siswa ................................................................................. 3
B. Kompetensi yang diperlukan Guru Sesuai Kerangka Kompetensi Global dan Nasional .......... 3
C. Kompetensi yang diperlukan siswa sesuai kerangka kompetensi global dan nasional .............. 6
D. Upaya Pengembangan Kompetensi Guru dan Strategi Pengembangan Kompetensi Guru ........ 9
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................... 12
A. Kesimpulan.......................................................................................................................... 12
B. Saran ................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses yang berkesinambungan, sistematis dan


dilakukan secara sadar serta terkoordinir. Pendidikan juga merupakan investement yang
sangat penting dan utama bagi setiap bangsa. Untuk itu, pendidikan menentukan maju
mundurnya suatu bangsa dimana pendidikan itu berlangsung. Dalam usaha perwujudan
konteks di atas, tentunya berkaitan dengan kompetensi tenaga pendidikan (guru) sebagai
pelaksana proses belajar mengajar. Nasution (1981 : 1) menerangkan bahwa mutu
pendidikan banyak bergantung pada mutu guru dalam membimbing proses belajar
mengajar. Namun demikian dianggap bahwa mengajar itu masih terlampau banyak
merupakan seni yang banyak bergantung kepada bakat dan kepribadian guru. Pendapat ini
menerangkan kemampuan (kompetensi) merupakan salah satu komponen utama untuk
mewujudkan keberhasilan mencapai tujuan pendidikan yang telah disusun sebelumnya
secara efektif dan efisien.
Pengertian dasar kompetensi adalah kemampuan dan kecakapan. Sesorang yang
dinyatakan kompoten di bidang tertentu adalah seseorang yang menguasai kecakapan
kerja atau keahlian selaras dengan tuntutan bidang kerja yang bersangkutan. Kompetensi
guru dapat memberikan kontribusi atas peningkatan prestasi belajar mampu menjadi
teladan aktif kreatif inovatif dan mempunyai integritas yang tinggi di sekolah.
Dalam membimbing dan membina peserta didik guru memiliki kemampuanm
tersendiri. Diantara kemampuan yang diharapkan adalah mengawasi, membina,
mengembangkan potensi peserta didik, baik individu maupun kelompok dengan jalan
personal dan profesional secara keseluruhan. Kenyataan yang terlihat, guru belum
melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional dan kompetensi yang baik
sementara guru dituntut untuk bekerja dengan teratur, sistematis dan konsisten tanpa
menghilangkan kreativitas dan inovasinya. Memiliki kompetensi dapat melahirkan
kinerja yang baik pula. kinerja yang baik akan melahirkan pengakuan. Pengakuan akan
melahirkan rasa hormat. Rasa hormat akan melahirkan wibawa. Munir (2012 : 69-70)
menerangkan bahwa dengan wibawa inilah pengaruh guru akan mengikat kuat dalam diri
anak didiknya. Guru yang berwibawa tidak perlu banyak energi agar para muridnya

1
mendengar setiap kata yang diucapkan. Kondisi seperti ini akan berdampak positif
terhadap kinerja selanjutnya. Kompetensi dapat mempengaruhi tercapainya tujuan
pendidikan secara sempurna, efektif dan efisien. Pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik sejalan dengan perkembangan zaman. Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan
sangat bergantung kepada kemampuan (kompetensi) guru.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Kompetensi Guru dan Siswa?


2. Apa Kompetensi yang diperlukan guru sesuai Kerangka Kompetensi Global dan
Nasional?
3. Apa Kompetensi yang diperlukan guru sesuai Kerangka Kompetensi Global dan
Nasional?
4. Bagaimana Upaya pengembangan Kompetensi Guru dan Strategi Kompetensi Siswa?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian kompetensi guru dan siswa


2. Untuk mengetahui kompetensi apa yang diperlukan Guru sesuai kerangka kompetensi
Global dan Nasional
3. Untuk mengetahui Kompetensi apa saja yang diperlukan Siswa sesuai kerangka
kompetensi Global dan Nasional
4. Untuk mengetahui Upaya pengembangan Kompetensi Guru dan Strategi Kompetensi
Siswa

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kompetensi Guru dan Siswa

Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai nilai dan


sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Mc Ashan dalam
Ramaliya (2018) mengemukakan bahwa kompetensi adalah pengetahuan, keterampilan,
dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya
sehingga ia dapat melakukan perilaku perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan
sebaik baiknya. Sementara menurut Jejen Musfah (2011) kompetensi merupakan
kemampuan seseorang yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang dapat
diwujudkan dalam hasil kerja nyata yang bermanfaat bagi dirinya dan lingkungannya.
Kompetensi guru merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru
meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, proses berfikir, penyesuaian diri, sikap dan
nilai nilai yang dianut dalam melaksanakan profesi sebagai guru. Ada 4 jenis kompetensi
yang harus dimiliki oleh seorang guru yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi
kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Sementara kompetensi siswa
merupakan kemampuan yang harus dimilki/dicapai siswa setelah mengikuti
pembelajaran. Kemampuan tersebut adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan,
nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Kompetensi
yang harus dimiliki oleh seorang siswa meliputi kemampuan berkomunikasi, bekerja
sama, berpikir kritis serta berpikir kreatif.
Kompetensi guru dan siswa dipandang sangat penting untuk dikembangkan dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran di sekolah, serta untuk mewujudkan tujuan
pendidikan baik secara nasional maupun global.

B. Kompetensi yang diperlukan Guru Sesuai Kerangka Kompetensi Global dan


Nasional

Menurut UU nomber 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 dan
pemmendiknas No 16 tahun 2007 tentang kopetensi Guru menyebutkan ada 4 kompetensi

3
guru yang harus dimiliki oleh seseorang guru yaitu kopetensi pedagogic,kepribadian
,sosoal ,dan professional . keempat kopetensi tersebut menurut M.Alkaff dalam
persentasinya harus di tambah dengan kopetensi TIK . Kompetensi TIK untuk guru
diperlukan dalam lintas komptensi dasar yang di miliki guru . Bahkan penguasaan
kopetensi TIK yang memadai akan mampu mentransformasi guru menjadi pendidik
global yang memiliki kekayaan sumber belajar lintas batas, konektivitas dengan beragam
sumber ilmu pengetahuan di berbagai belahan dunia ,dan kemampuan untuk berbagi ilmu
dan kreativitas ke berbagai sasaran di manapun mereka berada . Ada pun sedikit
penjelasan dari 4 kopetensi tersebut adalah :
1. Kompetensi pedegogic
Kompetensi pedagogic yaitu kemampuan seseorang guru dalam memahami
perserta didik, pengembangna perserta didik, perancangan dan pelaksaan
pemblajaran, pengembangan perserta didik, dan evaluasi hasil belajar perserta didik
untuk mengatualisasi potensi yang mereka miliki .
Kompetensi pedagogik dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya sebagai
berikut:
a) Dapat memahami peserta didik dengan lebih mendalam. Dalam hal ini, seorang
guru harus memahami peserta didik dengan cara memanfaatkan prinsip-prinsip
kepribadian, perkembangan kognitif, dan mengidentifikasi bekal untuk mengajar
peserta didik.
b) Melakukan rancangan pembelajaran. Guru harus memahami landasan pendidikan
untuk kepentingan pembelajaran, seperti menerapkan teori belajar dan
pembelajaran, memahami landasan pendidikan, menentukan strategi pembelajaran
didasarkan dari karakteristik peserta didik, materi ajar, kompetensi yang ingin
dicapai, serta menyusun rancangan pembelajaran.
c) Melaksanakan pembelajaran. Seorang guru harus dapat menata latar pembelajaran
serta melaksanakan pembelajaran secara kondusif.
d) Merancang dan mengevaluasi pembelajaran. Guru harus mampu merancang dan
mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan
dengan menggunakan metode, melakukan analisis evaluasi proses dan hasil
belajar agar dapat menentukan tingkat ketuntasan belajar peserta didik, serta
memanfaatkan hasil penilaian untuk memperbaiki program pembelajaran.

4
e) Mengembangkan peserta didik sebagai aktualisasi berbagai potensi peserta didik.
Seorang guru mampu memberikan fasilitas untuk peserta didik agar dapat
mengembangkan potensi akademik dan nonakademik yang mereka miliki.

2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi guru yang pertama adalah kompetensi kepribadian. Kompetensi
kepribadian adalah kemampuan personal yang dapat mencerminkan kepribadian
seseorang yang dewasa, arif dan berwibawa, mantap, stabil, berakhlak mulia, serta
dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik.
Kompetensi kepribadian dibagi menjadi beberapa bagian ,meliputi :
a) Kepribadian yang stabil dan mantap. Seorang guru harus bertindak sesuai dengan
norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat, bangga menjadi seorang guru,
serta konsisten dalam bertindak sesuai dengan norma yang berlakun.
b) Kepribadian yang dewasa. Seorang guru harus menampilkan sifat mandiri dalam
melakukan tindakan sebagai seorang pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi
sebagai guru.
c) Kepribadian yang arif. Seorang pendidik harus menampilkan tindakan
berdasarkan manfaat bagi peserta didik, sekolah dan juga masyarakat serta
menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan melakukan tindakan
d) Kepribadian yang berwibawa. Seorang guru harus mempunyai perilaku yang
dapat memberikan pengaruh positif dan disegani oleh peserta didik.
e) Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan. Seorang guru harus bertindak sesuai
dengan norma yang berlaku (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong) dan
dapat diteladani oleh peserta didik.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi guru selanjutnya adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial yaitu
kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru untuk berkomunikasi dan bergaul
dengan tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat di
sekitar sekolah.
Kompetensi sosial meliputi:
a) Memiliki sikap inklusif, bertindak obyektif, dan tidak melakukan diskriminasi
terhadap agama, jenis kelamin, kondisi fisik, ras, latar belakang keluarga, dan
status social.

5
b) Guru harus dapat berkomunikasi secara santun, empatik, dan efektif terhadap
sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, serta masyarakat sekitar.
c) Guru dapat melakukan adaptasi di tempat bertugas di berbagai wilayah Indonesia
yang beragam kebudayaannya.
d) Guru mampu melakukan komunikasi secara lisan dan tulisan.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi guru yang terakhir adalah kompetensi profesional. Kompetensi
profesional yaitu penguasaan terhadap materi pembelajaran dengan lebih luas dan
mendalam. Mencakup penguasaan terhadap materi kurikulum mata pelajaran dan
substansi ilmu yang menaungi materi pembelajaran dan menguasai struktur serta
metodologi keilmuannya.
Kompetensi profesional meliputi:
a) Penguasaan terhadap materi, konsep, struktur dan pola pikir keilmuan yang dapat
mendukung pembelajaran yang dikuasai
b) Penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata
pelajaran atau bidang yang dikuasai
c) Melakukan pengembangan materi pembelajaran yang dikuasai dengan kreatif
d) Melakukan pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan yang reflektif Menggunakan teknologi dalam berkomunikasi
dan melakukan pengembangan diri.

C. Kompetensi yang diperlukan siswa sesuai kerangka kompetensi global dan


nasional

Kompetensi peserta didik adalah kemampuan yang harus dimiliki/dicapai


pesertadidik setelah mengikuti pembelajaran. Kemampuan tersebut adalah perpaduan dari
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir
dan bertindak. Seseorang yang telah memiliki kompetensi dalam bidang tertentu bukan
hanyamengetahui, tetapi juga dapat memahami dan menghayati bidang tersebut yang
tercermindalam pola perilaku sehari-hari.
Kualitas pembelajaran yang baik dapat terlihat dari kualitas penilaian, begitupun
sebaliknya kualitas penilaian dapat menunjukkan kualitas dari sebuah proses
pembelajaran. Sebagai Pendidik harus bisa merancang sistem penilaian yang relevan
dengan tujuan pembelajaran dan bersifat kontinu. Artinya penilaian dilakukan sejak

6
peserta didik mulai melakukan kegiatan, sedang, dan setelah selesai melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Penilaian juga bisa mengukur berbagai aspek seperti hasil
tes/ulangan, kinerja dan berdasarkan produk yang dihasilkan.

Kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa, yaitu: kognitif, interpersonal, dan
intrapersonal. Ketiga domain ini mewakili aspek yang berbeda dari pemikiran dan
perilaku manusia. Adapun penjelasan lengkapnya sebagai berikut:
a) Kompetensi kognitif, meliputi: berpikir kritis, pemecahan masalah, analisis, penalaran
dan argumentasi, interpretasi, pengambilan keputusan, pembelajaran adaptif.
b) Kompetensi Interpersonal meupakan kemampuan seseorang dalam bekerja dengan
orang lain. Diantaranya: kemampuan berkomunikasi secara efektif, kemampuan
mengelola diri agar dapat bekerjasama dengan orang lain, kemampuan menjaga
hubungan dengan orang lain, etika bekerja.
c) Kompetensi Intrapersonal adalah kompetensi antarpribadi. Kerja tim, kolaborasi,
komunikasi, kerja sama, koordinasi, keterampilan interpersonal. Dari aktivitas ini
dihasilkan: tanggung jawab, komunikasi yang bagus dan tegas, presentasi diri,
pengaruh sosial dengan orang lain.Ke-tiga domain kompetensi di atas perlu di dukung
ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.

Dalam konteks nasional dan global, siswa harus memiliki kompetensi yang sesuai
dengan kerangka kompetensi nasional dan global, diantaranya:

1. Kompetensi siswa dalam kerangka nasional


Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) diarahkan untuk mengembangkan
pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat peserta didik agar
dapat melakukan sesuatu dalam bentuk kemahiran, ketepatan, dan keberhasilan
dengan penuh tanggung jawab. KBK memfokuskan pemerolehan kompetensi
kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu kurikulum ini mencakup
sejumlah kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan
sedemikian rupa. Sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau
keterampilan peserta didik sebagai sesuatu kriteria keberhasilan. Kurikulum berbasis
kompetensi (KBK) juga menuntut guru yang berkualitas dan profesional untuk
melakukan kerjasama dalam rangkaian meningkatkan kualitas pendidikan. Dalam
hubungannya dengan pembelajaran memenuhi spesifikasi tertentu dalam proses

7
belajar Sebagai hasil demostrasi kompetensi yang ditunjukkan oleh peserta didik,
pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan individual personal untuk menguasai
kompetensi yang dipersyaratkan, peserta didik dapat dinilai kompetensinya.
Departemen Pendidikan Nasional mengemukakan bahwa kurikulum berbasis
kompetensi memiliki karakteristik sebagai
berikut:
 Menekankan pada ketercapaian kompetensi peserta didik baik secara individual
maupun klasikal;
 Berorientasi pada hasil belajar (learning out comes) dan keberagaman;
 Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi;
 Sumber belajar bukan guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi
unsur edukatif;
 Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi.
2. Kompetensi siswa dalam kerangka global
Model kompetensi global OECD mencerminkan sifat PISA sebagai suatu asesmen
dan diwarnai oleh nilai-nilai, sikap, pengetahuan, dan keyakinan yang dijunjung oleh
PISA; yang seluruhnya dibutuhkan untuk dapat tumbuh dan berkembang sebagai
individu yang kompeten secara global. Mengembangkan kemampuan diri sejatinya
tidak hanya penting bagi murid, tetapi juga bagi guru. Sebab bagaimana seorang guru
dapat memberi contoh dan menginspirasi murid tanpa memiliki kualitas tersebut
dalam dirinnya?
Indonesia adalah contoh bangsa pluralistis yang termasuk di dalamnya masyarakat
dari berbagai suku, tradisi, adat istiadat, budaya, dan bahasa daerah. Keragaman ini
kerap tercermin di dalam kelas di berbagai sekolah di Indonesia, di mana murid-murid
dari berbagai latar belakang setiap harinya belajar dan tumbuh Bersama Guru sebagai
pendukung kompetensi global perlu membangun budaya berpikiran terbuka dan
saling menghormati, serta mengembangkan nilai-nilai dan sikap positif yang akan
membekali muridnya dalam berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang
beragam. Selain itu, guru juga harus mengarahkan para murid untuk mampu
memahami serta peka terhadap situasi dan isu global yang sedang berkembang,

8
sehingga memungkinkan murid untuk memahami implikasi positif serta negatif dari
isu terkini yang berkembang di dunia terhadap komunitas lokal mereka.
Guru yang berkompeten secara global akan membimbing muridnya untuk
mengembangkan pola pikir global yang terbuka terhadap pemikiran serta ide baru.
Suatu pola pikir untuk mengembangkan jaringan antarbudaya, beradaptasi dengan
masyarakat yang plural dan heterogen, menerima perbedaan, serta merayakan
keberagaman. Guru yang berwawasan global akan berkolaborasi dengan berbagai
pihak untuk memajukan pendidikan secara inovatif dan kreatif sembari tetap
menjunjung tinggi nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat lokal.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kompetensi
global yang akan membawa dampak baik kepada murid, seperti:
 Guru dan murid bersama-sama menciptakan suasana kelas yang merayakan
keragaman
 Meningkatkan pengalaman belajar agar memungkinkan murid berinteraksi dalam
kerangka keragaman budaya
 Mendorong murid untuk terhubung, berkomunikasi, dan belajar dengan murid dari
negara lain menggunakan teknologi.
 Memfasilitasi komunikasi antarbudaya di antara para murid secara berkala
 Mendorong murid mempelajari bahasa dan budaya lain.

D. Upaya Pengembangan Kompetensi Guru dan Strategi Pengembangan


Kompetensi Guru

1. Upaya pengembangan kompetensi guru


Guru wajib memiliki kualifikasi, kompetensi, sertifikasi pendidik, sehat jasmani
dan rohani. Menurut PP RI No 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 28
pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat kompetensi yakni
kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. Dalam konteks itu
kompetensi guru dapat diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang diwujudkan dalam bentuk perangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung
jawab yang dimiliki seorang calon guru untuk memangku jabatan guru sebagai profesi.
a) Cara Meningkatkan Kompetensi Pedagogika
 Mengikuti kegiatan organisasi seperti musyawarah guru mata kuliah pelajaran
(MGMP)

9
 Mengikuti Kursus Kependidikan
 Mengadakan Penataran Guru
 Memberikan Penghargaan (Reward)
b) Cara Meningkatkan Kompetensi Sosial
 Mengembangkan Kecerdasan Sosial
 Mengikuti Pelatihan Yang Berhubungan Dengan Kompetensi Sosial Guru
 Menjadi Tempat Curhat Siswa.
 Menggunakan Media Sosial Sebagai Alat Komunikasi Dan Informasi Kepada
Siswa
c) Cara Meningkatkan Kompetensi Kepribadian Guru
 Mengikuti Kegiatan Keagamaan Di Sekolah
 Membiasakan Kesadaran Berperilaku, sehingga apapun yang Dilakukan bukan
tanpa alasa dan tanggung jawab pendidikan.
 Menunjukan etos kerja,tanggung jawab yang tinggi,rasa bangga menjadi
guru,dan rasa percaya diri
 Menjunjung tinggi kode etik profensi guru
 Melakukan Penilaian Diri dengan Lembar Quesionare
d) Cara Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru
 Menyusun Program Penyetaraan Bagi Guru- Guru
 Ikut Serta Dalam Seminar Dan Pelatihan Dari Diknas
 Ikut Serta Dalam Kegiatan Pemantapan Kerja Guru
 Meningkatkan Kesejahteraan Guru

2. Strategi pengembangan kompetensi siswa


a) Dunia pendidikan dewasa ini yang semakin banyakj menghadapi tantangan, salah
satu diantaranya ialah bahwa pendidikan itu berlangsung kecil (cooperative
learning), tutorial, dan belajar mandiri serta belajar individu.
b) Kesiapan untuk belajar Kesiapan seorang siswa dalam kegiatan pembelajaran
sangat mempengaruhi hasil pembelajaran yang bermanfaat baginya. Karena belajar
sifatnya kumulatif, kesiapan untuk belajar baru mengacu pada kapabilitas, dimana
kesiapan untuk belajar itu meliputi keterampilan-keterampilan yang rendah
kedudukannya dalam tata hirarki keterampilan intelktual

10
c) Motivasi, ciri khas dari teori-teori belajar ialah memperlakukan motivasi sebagai
suatu konsep yang dihubungkan dengan asas-asas untuk menimbulkan terjadinya
belajar pada diri siswa. Konsep ini memusatkan perhatian pada dilakukannya
manipulasi lingkungan yang bisa mendorong siswa seperti membangkitkan
perhatian siswa, mempelajari peranan peransang atau membuat agar bahan ajar
menarik bagi siswa.

Ketiga hal diatas harus diperhatikan yang dibarengi dengan penciptaan suasan
kelas yang menyenangkan sehingga tingkah laku, respon yang dikeluarkan oleh siswa
menghasilkan suasan pembelajarn yang nyaman dan menyenangkan akibat dari
stimulus lingkungan yang dimanipulasi tersebut. Disamping ketiga hal diatas yang
perlu diperhatikan dalam kontek peningkatan kompetensi siswa, maka kurikulum juga
merupakan hal yang tidak terpisahkan dengan kompetensi siswa dalam pembelajaran.
Untuk mengimbangi peningkatan kemampuan siswa dalam kontek tingkah laku, maka
kurikulum juga perlu menjadi perhatian sehingga siswa benar-benar memiliki
kompetensi yang sangat memadai.

Kurikulum saat ini, terutama kurikulum pendidikan nasional akan dikembangkan


apa yang dinamakan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau Competency based
Curriculum. Dalam konsep ini, kurikulum harus dikuasai oleh siswa setelah ia
menyelesaikan satu unit pelajaran, satu satuan waktu dan satu satuan pendidikan.
Materi kurikulum harus ditekankan pada mata pelajaran yang sanggup menjawab
tantangan global dan perkembangan iptek yang sangat cepat. Disamping itu kurikulum
yang dikembangkan harus berlandaskan pendidikan etika dan moral yang
dikembangkan dalam mata pelajaran agama dan mata pelajaran lain yang relevan.

Selain itu kurikulum harus bersifat luwes, sederhana dan bisa menampung berbagai
kemungkinan perubahan dimasa yang akan datang sebagai dampak dari perkembangan
terknologi dan tuntutan masyarakat. Kurikulum hanya bersifat pedoman pokok dalam
kegiatan pembelajaran siswa dan dapat dikembangkan dengan potensi siswa, keadaan
sumber daya pendukung dan kondisi yang ada.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai nilai dan


sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak. Dalam pendidikan, guru
dan siswa memiliki kompetensi yang dipandang sangat penting untuk dikembangkan
dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran di sekolah, serta untuk mewujudkan tujuan
pendidikan baik secara nasional maupun global. Kompetensi-kompetensi yang diperlukan
guru itu ada 4 diantaranya (1) Kompetensi Pedagogik, (2) Kompetensi kepribadian (3)
Kompetensi Sosial (4) Kompetensi Profesional sedangkan kompetensi yang diperlukan
siswa adalah (1) Kompetensi kognitif, (2) Kompetensi Interpersonal, dan (3) Kompetensi
Intrapersonal.

B. Saran

Kami sadar banyak kekurangan dalam makalah yang kami buat, baik dari tulisan
maupun pembahasan yang kami sajikan. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua, dan menjadi wawasan kita dalam memahami setiap paragraf.

12
DAFTAR PUSTAKA

I G Agung Jaya Suryawan. (2022). Kajian Kompetensi Siswa Menghadapi Tantangan Masa
Depan. Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya, Vol 6 (1).

Ramaliya. (2018). Pengembangan Kompetensi Guru dalam Pembelajaran. Journal of State


Islamic Institute of teungku Dirundemg Meulob,. Vol 9 (1).

Supratman Zakir. (2012). Strategi Pengembangan Kompetensi Siswa dengan Manajemen


Berbasis Sekolah. Jurnal Analis, Vol 9 (1).

Christin Septina Basani. (2015). Kurikulum Nasional yang Berbasis Kompetensi Perguruan
Tinggi dengan Mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Untuk Menghasilkan Kualitas Manusia yang Kompeten dan Berdaya Saing. Jurnal
Dialogia Luridica, Vol 7 (1), 56–66.

Jaka Warsihna. (2012). Kompetensi TIK untuk Guru. Jurnal Teknodik, Vol 16 (2).

Sukanti. (2008). Meningkatkan Kompetensi Guru Melalui Pelaksanaan Penelitian Tindakan


Kelas. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol 6 (1), 1-11.

13

Anda mungkin juga menyukai