Disusun oleh:
Kelompok 7
Dewi Susilawati (A1G123051)
Rani Ariyanti Rohmat (A1G123031)
Nuning Anggraeni (A1G123029)
Dian Agus Artamevia (A1G123009)
Komang Ayunia (A1G123025)
Ines (A1G123022)
Fatma (A1G123014)
Terima kasih seagung-agungnya kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah mengizinkan
dan memberikan kelancaran selama proses penulisan makalah Mata kuliah Pengembangan
Literasi Dasar di SD. Terima kasih juga kepada teman-teman kelompok yang membantu
dalam pembuatan dan penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik guna memenuhi kegiatan bukti belajar kita.
Makalah ini membahas tentang “Kompetensi yang diperlukan Guru dan Siswa Sesuai
Kompetensi Global dan Nasional”. Dibuatnya makalah ini dengan tujuan agar kita bisa
memahami apa saja Kompetensi-kompetensi yang diperlukan Guru dan Siswa Sesuai
Kompetensi Global dan Nasional.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman dari Kami. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini. Dan semoga segala isi dan pemahaman yang di dapat dari makalah ini dapat bermanfaat
dan berguna bagi pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
mendengar setiap kata yang diucapkan. Kondisi seperti ini akan berdampak positif
terhadap kinerja selanjutnya. Kompetensi dapat mempengaruhi tercapainya tujuan
pendidikan secara sempurna, efektif dan efisien. Pertumbuhan dan perkembangan peserta
didik sejalan dengan perkembangan zaman. Pertumbuhan dan perkembangan pendidikan
sangat bergantung kepada kemampuan (kompetensi) guru.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut UU nomber 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 10 dan
pemmendiknas No 16 tahun 2007 tentang kopetensi Guru menyebutkan ada 4 kompetensi
3
guru yang harus dimiliki oleh seseorang guru yaitu kopetensi pedagogic,kepribadian
,sosoal ,dan professional . keempat kopetensi tersebut menurut M.Alkaff dalam
persentasinya harus di tambah dengan kopetensi TIK . Kompetensi TIK untuk guru
diperlukan dalam lintas komptensi dasar yang di miliki guru . Bahkan penguasaan
kopetensi TIK yang memadai akan mampu mentransformasi guru menjadi pendidik
global yang memiliki kekayaan sumber belajar lintas batas, konektivitas dengan beragam
sumber ilmu pengetahuan di berbagai belahan dunia ,dan kemampuan untuk berbagi ilmu
dan kreativitas ke berbagai sasaran di manapun mereka berada . Ada pun sedikit
penjelasan dari 4 kopetensi tersebut adalah :
1. Kompetensi pedegogic
Kompetensi pedagogic yaitu kemampuan seseorang guru dalam memahami
perserta didik, pengembangna perserta didik, perancangan dan pelaksaan
pemblajaran, pengembangan perserta didik, dan evaluasi hasil belajar perserta didik
untuk mengatualisasi potensi yang mereka miliki .
Kompetensi pedagogik dibagi menjadi beberapa bagian, diantaranya sebagai
berikut:
a) Dapat memahami peserta didik dengan lebih mendalam. Dalam hal ini, seorang
guru harus memahami peserta didik dengan cara memanfaatkan prinsip-prinsip
kepribadian, perkembangan kognitif, dan mengidentifikasi bekal untuk mengajar
peserta didik.
b) Melakukan rancangan pembelajaran. Guru harus memahami landasan pendidikan
untuk kepentingan pembelajaran, seperti menerapkan teori belajar dan
pembelajaran, memahami landasan pendidikan, menentukan strategi pembelajaran
didasarkan dari karakteristik peserta didik, materi ajar, kompetensi yang ingin
dicapai, serta menyusun rancangan pembelajaran.
c) Melaksanakan pembelajaran. Seorang guru harus dapat menata latar pembelajaran
serta melaksanakan pembelajaran secara kondusif.
d) Merancang dan mengevaluasi pembelajaran. Guru harus mampu merancang dan
mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan
dengan menggunakan metode, melakukan analisis evaluasi proses dan hasil
belajar agar dapat menentukan tingkat ketuntasan belajar peserta didik, serta
memanfaatkan hasil penilaian untuk memperbaiki program pembelajaran.
4
e) Mengembangkan peserta didik sebagai aktualisasi berbagai potensi peserta didik.
Seorang guru mampu memberikan fasilitas untuk peserta didik agar dapat
mengembangkan potensi akademik dan nonakademik yang mereka miliki.
2. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi guru yang pertama adalah kompetensi kepribadian. Kompetensi
kepribadian adalah kemampuan personal yang dapat mencerminkan kepribadian
seseorang yang dewasa, arif dan berwibawa, mantap, stabil, berakhlak mulia, serta
dapat menjadi teladan yang baik bagi peserta didik.
Kompetensi kepribadian dibagi menjadi beberapa bagian ,meliputi :
a) Kepribadian yang stabil dan mantap. Seorang guru harus bertindak sesuai dengan
norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat, bangga menjadi seorang guru,
serta konsisten dalam bertindak sesuai dengan norma yang berlakun.
b) Kepribadian yang dewasa. Seorang guru harus menampilkan sifat mandiri dalam
melakukan tindakan sebagai seorang pendidik dan memiliki etos kerja yang tinggi
sebagai guru.
c) Kepribadian yang arif. Seorang pendidik harus menampilkan tindakan
berdasarkan manfaat bagi peserta didik, sekolah dan juga masyarakat serta
menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan melakukan tindakan
d) Kepribadian yang berwibawa. Seorang guru harus mempunyai perilaku yang
dapat memberikan pengaruh positif dan disegani oleh peserta didik.
e) Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan. Seorang guru harus bertindak sesuai
dengan norma yang berlaku (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong) dan
dapat diteladani oleh peserta didik.
3. Kompetensi Sosial
Kompetensi guru selanjutnya adalah kompetensi sosial. Kompetensi sosial yaitu
kemampuan yang dimiliki oleh seorang guru untuk berkomunikasi dan bergaul
dengan tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua peserta didik, dan masyarakat di
sekitar sekolah.
Kompetensi sosial meliputi:
a) Memiliki sikap inklusif, bertindak obyektif, dan tidak melakukan diskriminasi
terhadap agama, jenis kelamin, kondisi fisik, ras, latar belakang keluarga, dan
status social.
5
b) Guru harus dapat berkomunikasi secara santun, empatik, dan efektif terhadap
sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, serta masyarakat sekitar.
c) Guru dapat melakukan adaptasi di tempat bertugas di berbagai wilayah Indonesia
yang beragam kebudayaannya.
d) Guru mampu melakukan komunikasi secara lisan dan tulisan.
4. Kompetensi Profesional
Kompetensi guru yang terakhir adalah kompetensi profesional. Kompetensi
profesional yaitu penguasaan terhadap materi pembelajaran dengan lebih luas dan
mendalam. Mencakup penguasaan terhadap materi kurikulum mata pelajaran dan
substansi ilmu yang menaungi materi pembelajaran dan menguasai struktur serta
metodologi keilmuannya.
Kompetensi profesional meliputi:
a) Penguasaan terhadap materi, konsep, struktur dan pola pikir keilmuan yang dapat
mendukung pembelajaran yang dikuasai
b) Penguasaan terhadap standar kompetensi dan kompetensi dasar setiap mata
pelajaran atau bidang yang dikuasai
c) Melakukan pengembangan materi pembelajaran yang dikuasai dengan kreatif
d) Melakukan pengembangan profesionalitas secara berkelanjutan dengan
melakukan tindakan yang reflektif Menggunakan teknologi dalam berkomunikasi
dan melakukan pengembangan diri.
6
peserta didik mulai melakukan kegiatan, sedang, dan setelah selesai melaksanakan
kegiatan pembelajaran. Penilaian juga bisa mengukur berbagai aspek seperti hasil
tes/ulangan, kinerja dan berdasarkan produk yang dihasilkan.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa, yaitu: kognitif, interpersonal, dan
intrapersonal. Ketiga domain ini mewakili aspek yang berbeda dari pemikiran dan
perilaku manusia. Adapun penjelasan lengkapnya sebagai berikut:
a) Kompetensi kognitif, meliputi: berpikir kritis, pemecahan masalah, analisis, penalaran
dan argumentasi, interpretasi, pengambilan keputusan, pembelajaran adaptif.
b) Kompetensi Interpersonal meupakan kemampuan seseorang dalam bekerja dengan
orang lain. Diantaranya: kemampuan berkomunikasi secara efektif, kemampuan
mengelola diri agar dapat bekerjasama dengan orang lain, kemampuan menjaga
hubungan dengan orang lain, etika bekerja.
c) Kompetensi Intrapersonal adalah kompetensi antarpribadi. Kerja tim, kolaborasi,
komunikasi, kerja sama, koordinasi, keterampilan interpersonal. Dari aktivitas ini
dihasilkan: tanggung jawab, komunikasi yang bagus dan tegas, presentasi diri,
pengaruh sosial dengan orang lain.Ke-tiga domain kompetensi di atas perlu di dukung
ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai.
Dalam konteks nasional dan global, siswa harus memiliki kompetensi yang sesuai
dengan kerangka kompetensi nasional dan global, diantaranya:
7
belajar Sebagai hasil demostrasi kompetensi yang ditunjukkan oleh peserta didik,
pembelajaran lebih menekankan pada kegiatan individual personal untuk menguasai
kompetensi yang dipersyaratkan, peserta didik dapat dinilai kompetensinya.
Departemen Pendidikan Nasional mengemukakan bahwa kurikulum berbasis
kompetensi memiliki karakteristik sebagai
berikut:
Menekankan pada ketercapaian kompetensi peserta didik baik secara individual
maupun klasikal;
Berorientasi pada hasil belajar (learning out comes) dan keberagaman;
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi;
Sumber belajar bukan guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi
unsur edukatif;
Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi.
2. Kompetensi siswa dalam kerangka global
Model kompetensi global OECD mencerminkan sifat PISA sebagai suatu asesmen
dan diwarnai oleh nilai-nilai, sikap, pengetahuan, dan keyakinan yang dijunjung oleh
PISA; yang seluruhnya dibutuhkan untuk dapat tumbuh dan berkembang sebagai
individu yang kompeten secara global. Mengembangkan kemampuan diri sejatinya
tidak hanya penting bagi murid, tetapi juga bagi guru. Sebab bagaimana seorang guru
dapat memberi contoh dan menginspirasi murid tanpa memiliki kualitas tersebut
dalam dirinnya?
Indonesia adalah contoh bangsa pluralistis yang termasuk di dalamnya masyarakat
dari berbagai suku, tradisi, adat istiadat, budaya, dan bahasa daerah. Keragaman ini
kerap tercermin di dalam kelas di berbagai sekolah di Indonesia, di mana murid-murid
dari berbagai latar belakang setiap harinya belajar dan tumbuh Bersama Guru sebagai
pendukung kompetensi global perlu membangun budaya berpikiran terbuka dan
saling menghormati, serta mengembangkan nilai-nilai dan sikap positif yang akan
membekali muridnya dalam berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang yang
beragam. Selain itu, guru juga harus mengarahkan para murid untuk mampu
memahami serta peka terhadap situasi dan isu global yang sedang berkembang,
8
sehingga memungkinkan murid untuk memahami implikasi positif serta negatif dari
isu terkini yang berkembang di dunia terhadap komunitas lokal mereka.
Guru yang berkompeten secara global akan membimbing muridnya untuk
mengembangkan pola pikir global yang terbuka terhadap pemikiran serta ide baru.
Suatu pola pikir untuk mengembangkan jaringan antarbudaya, beradaptasi dengan
masyarakat yang plural dan heterogen, menerima perbedaan, serta merayakan
keberagaman. Guru yang berwawasan global akan berkolaborasi dengan berbagai
pihak untuk memajukan pendidikan secara inovatif dan kreatif sembari tetap
menjunjung tinggi nilai-nilai yang diyakini oleh masyarakat lokal.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk meningkatkan kompetensi
global yang akan membawa dampak baik kepada murid, seperti:
Guru dan murid bersama-sama menciptakan suasana kelas yang merayakan
keragaman
Meningkatkan pengalaman belajar agar memungkinkan murid berinteraksi dalam
kerangka keragaman budaya
Mendorong murid untuk terhubung, berkomunikasi, dan belajar dengan murid dari
negara lain menggunakan teknologi.
Memfasilitasi komunikasi antarbudaya di antara para murid secara berkala
Mendorong murid mempelajari bahasa dan budaya lain.
9
Mengikuti Kursus Kependidikan
Mengadakan Penataran Guru
Memberikan Penghargaan (Reward)
b) Cara Meningkatkan Kompetensi Sosial
Mengembangkan Kecerdasan Sosial
Mengikuti Pelatihan Yang Berhubungan Dengan Kompetensi Sosial Guru
Menjadi Tempat Curhat Siswa.
Menggunakan Media Sosial Sebagai Alat Komunikasi Dan Informasi Kepada
Siswa
c) Cara Meningkatkan Kompetensi Kepribadian Guru
Mengikuti Kegiatan Keagamaan Di Sekolah
Membiasakan Kesadaran Berperilaku, sehingga apapun yang Dilakukan bukan
tanpa alasa dan tanggung jawab pendidikan.
Menunjukan etos kerja,tanggung jawab yang tinggi,rasa bangga menjadi
guru,dan rasa percaya diri
Menjunjung tinggi kode etik profensi guru
Melakukan Penilaian Diri dengan Lembar Quesionare
d) Cara Meningkatkan Kompetensi Profesional Guru
Menyusun Program Penyetaraan Bagi Guru- Guru
Ikut Serta Dalam Seminar Dan Pelatihan Dari Diknas
Ikut Serta Dalam Kegiatan Pemantapan Kerja Guru
Meningkatkan Kesejahteraan Guru
10
c) Motivasi, ciri khas dari teori-teori belajar ialah memperlakukan motivasi sebagai
suatu konsep yang dihubungkan dengan asas-asas untuk menimbulkan terjadinya
belajar pada diri siswa. Konsep ini memusatkan perhatian pada dilakukannya
manipulasi lingkungan yang bisa mendorong siswa seperti membangkitkan
perhatian siswa, mempelajari peranan peransang atau membuat agar bahan ajar
menarik bagi siswa.
Ketiga hal diatas harus diperhatikan yang dibarengi dengan penciptaan suasan
kelas yang menyenangkan sehingga tingkah laku, respon yang dikeluarkan oleh siswa
menghasilkan suasan pembelajarn yang nyaman dan menyenangkan akibat dari
stimulus lingkungan yang dimanipulasi tersebut. Disamping ketiga hal diatas yang
perlu diperhatikan dalam kontek peningkatan kompetensi siswa, maka kurikulum juga
merupakan hal yang tidak terpisahkan dengan kompetensi siswa dalam pembelajaran.
Untuk mengimbangi peningkatan kemampuan siswa dalam kontek tingkah laku, maka
kurikulum juga perlu menjadi perhatian sehingga siswa benar-benar memiliki
kompetensi yang sangat memadai.
Selain itu kurikulum harus bersifat luwes, sederhana dan bisa menampung berbagai
kemungkinan perubahan dimasa yang akan datang sebagai dampak dari perkembangan
terknologi dan tuntutan masyarakat. Kurikulum hanya bersifat pedoman pokok dalam
kegiatan pembelajaran siswa dan dapat dikembangkan dengan potensi siswa, keadaan
sumber daya pendukung dan kondisi yang ada.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Kami sadar banyak kekurangan dalam makalah yang kami buat, baik dari tulisan
maupun pembahasan yang kami sajikan. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita
semua, dan menjadi wawasan kita dalam memahami setiap paragraf.
12
DAFTAR PUSTAKA
I G Agung Jaya Suryawan. (2022). Kajian Kompetensi Siswa Menghadapi Tantangan Masa
Depan. Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya, Vol 6 (1).
Christin Septina Basani. (2015). Kurikulum Nasional yang Berbasis Kompetensi Perguruan
Tinggi dengan Mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Untuk Menghasilkan Kualitas Manusia yang Kompeten dan Berdaya Saing. Jurnal
Dialogia Luridica, Vol 7 (1), 56–66.
Jaka Warsihna. (2012). Kompetensi TIK untuk Guru. Jurnal Teknodik, Vol 16 (2).
13