BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi
daerah satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan ( KTSP ) SMA Negeri 1 Kabandungan disusun untuk memungkinkan
penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di Kecamatan
Kabandungan..
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP ) SMA Negeri 1
Kabandungan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian
tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi ( SI ),
standar proses ( SP ), standar kompetensi lulusan ( SKL ), standar tenaga pendidik dan
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan
dan standar penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan
acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan kurikulum.
Dalam Panduan Penyusunan KTSP yang diterbitkan oleh BSNP tersebut,
langkah awal yang harus dilakukan oleh satuan pendidikan dalam rangkaian proses
penyusunan KTSP tersebut adalah melakukan analisis konteks, yaitu dengan
mengidentifikasi Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL), menganalisis
Standar Proses, menganalisis Standar Penilaian, menganalisis Standar Pengelolaan,
menganalisis kondisi internal satuan pendidikan (peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, program-program dan pembiayaan) dan
menganalisis kondisi eksternal satuan pendidikan berupa peluang dan tantangan yang
ada di lingkungan sekitar satuan pendidikan.
1
DOKUMEN 1
1. Kondisi Ideal Sesuai 8 SNP
a) Standar Isi
Hal – hal yang diatur dalam standar isi mencakup materi minimal dan
tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal untuk
jenis dan jenjang pendidikan tertentu. Di dalam standar isi terdapat kerangka
dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan
pendidikan dan kalender pendidikan. Peraturan menteri terkait Standar isi yaitu
Permendikbud Nomor 21 tahun 2016
b) Standar Kompetensi Lulusan
Pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik menggunakan
Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Hal
– hal yang diatur dalam Standar Kompetensi Lulusan ( SKL ) mencakup standar
kompetensi lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar
kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi
lulusan minimal mata pelajaran.
Peraturan terkait pada Standar Kompetensi Lulusan ini terdapat pada
Permendikbud RI nomor 20 tahun 2016
c) Standar Proses
Dalam pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan dilaksanakan
secara interaktif, insfiratif, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk aktif
berpartisipasi. Proses belajar mengajar ini juga memberikan ruang bagi
kreativitas, prakarsa, dan kemandirian sesuai dengan minat, bakat, dan
perkembangan psikologis/fisik para peserta didik.
Peraturan terkait pada Standar Proses Pendidikan ini termaktub pada
Permendikbud RI Nomor 22 tahun 2016
d) Standar Sarana dan Prasarana
Semua satuan pendidikan harus dilengkapi dengan sarana pendidikan
seperti media pendidikan, peralatan pendidikan, buku dan sumber
belajarlainnya, perabot dan perlengkapan lainnya. Semua satuan pendidikan
harus dilengkapi dengan prasarana pendidikan seperti lahan, ruang kelas, ruang
pendidik, ruang pimpinan satuan pendidika, ruang perpustakaan dan lainnya.
Peraturan yang terkait pada Standar Sarana dan Prasarana ini di antaranya
terdapat dalam Permendibud RI Nomor 51 tahun 2014.
2
DOKUMEN 1
e) Standar Pengelolaan
Standar pengelolaan mencakup tiga bagian yaitu :
1) Standar pengelolaan oleh satuan pendidikan.
2) Standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah
3) Standar pengelolaan oleh Pemerintah Pusat
Peraturan yang melandasi dari pelaksanaan Standar Pengelolaan yaitu Peraturan
Pemerintah RI. Nomor. 17 tahun 2010.
f) Standar Pembiayaan Pendidikan
Beberapa hal yang termasuk dalam Standar Pembiayaan adalah biaya
investasi, biaya operasi dan pengembangan sumber daya manusia.
Biaya investasi satuan pendidikan mencakup biaya pengadaan prasarana
dan sarana pendidikan, modal kerja tetap dan pengembangan dari sumber daya
manusia.
Biaya operasi satuan pendidikan mencakup gaji tenaga pendidik, peralatan
pendidikan, biaya pemeliharaan sarana dan prasarana, pajak, asuransi, dan lain
sebaginya.
Biaya personal mencakup biaya pendidikan yang harus di bayar peserta
didik agar dapat mengikuti proses belajar mengajar.
Peraturan yang menauingi dari pelaksanaan Standar Pembiayaan
Pendidikan ini adalah Peraturan Pemerintah Nomor 48 tahun 2008
g) Standar Penilaian
Beberapa hal yang termasuk dalam standar penilaian pendidikan
diantaranya adalah penilaian hasil belajar oleh pendidk, penilaian hasil belajar
oleh satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah
Peraturan yang terkait pada Standar Penilaian Pendidikan yaitu
Permendikbud RI Nomor 23 tahun 2016
h) Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tenaga Pendidik atau guru harus mempunyai kualifikasi akademik dan
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat rohani dan jasmani, serta mampu
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Pendidik harus memiliki ijazah sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2017 dan
peraturan yang lainnya.
3
DOKUMEN 1
2. Kondisi Nyara Sesuai raport PMP (Penjamin Mutu Pendidikan)
Hasil analisis standar isi SMA Negeri 1 Kabandungan pada kerangka dasar
kurikulum belum sepenunnya melakukan analisis standar kompetensi lulusan satuan
pendidikan dan kelompok mata pelajaran, sehingga pada tahun 2020 - 2021 akan
melakukan analisis standar kompetensi lulusan santuan pendidikan dan kelompok mata
pelajaran.
a) Hasil analisis standar isi, struktur kurikulum menunjukkan :
1) SMA Negeri 1 Kabandungan sudah menerapkan pola dan susunan mata pelajaran
yang distandarkan.
2) SMA Negeri 1 Kabandungan membuka jurusan menjadi dua program studi yaitu
program Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam ( MIPA) Serta program Sejarah
dan Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS ).
3) SMA Negeri 1 Kabandungan masih belum optimal menyediakan sarana dan
prasarana dalam proses pembelajaran terutama dalam penyediakan sumber belajar.
4) Alokasi waktu tatap muka sudah menerapkan 1 jam mata pelajaran 45 menit.
5) Sudah memberlakukan jumlah tatap muka per minggu 48 jam karena sudah
memanfaatkan tambahan 6 jam pelajaran untuk kelas X dan 4 jam pelajaran untuk
kelas XI dan XII, berdasarkan hasil analisis kompetensi inti dan kompetensi dasar.
6) Mata Pelajaran muatan lokal yang dipilih adalah mata pelajaran bahasa sunda
(mulok wajib), dan Baca Tulis Al-Qur`an (khusus untuk kelas X).
7) SMA Negeri 1 Kabandungan dari tahun pelajaran 2013-2014 sudah menerapkan
kurikulum 2013 bagi siswa kelas X yang pelaksanaannya secara mandiri,
sedangkan pada tahun pelajaran 2016-2017 pelaksanaan kurikulum 2013 sudah
diberlakukan pada kelas X, XI dan XII.
4
DOKUMEN 1
Sesuai dengan hasil analisis standar isi, pada komponen kerangka dasar
kurikulum, SMA Negeri 1 Kabandungan yang belum maksimal melaksanakan analisis
standar kompetensi lulusan satuan pendidikan dan kelompok mata pelajaran, maka pada
tahun pelajaran 2020 - 2021 akan melaksanakan workshop analisis kompetensi inti
serta pelatihan terkait penerapan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran.
Sesuai dengan kondisi riil ini, SMA Negeri 1 Kabandungan melakukan kegiatan-
kegiatan, sebagai berikut :
a) Melakukan pemeriksaan dan pemantauan perkembangan hasil belajar peserta didik
yang diperoleh dari guru.
b) Melakukan pemeriksaan dan pemantauan program remedial dan pengayaan.
7
DOKUMEN 1
B. DASAR HUKUM
a) Landasan Filosofis
Sekolah sebagai pusat pengembangan budaya tidak terlepas dari nilai-nilai
budaya yang dianut oleh suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai
budaya yang bersumber dari Pancasila, sebagai falsafah hidup berbangsa dan
bernegara, yang mencakup religius, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan
keadilan. Nilai-nilai ini dijadikan dasar filosofis dalam pengembangan
kurikulum sekolah.
Sekolah sebagai bagian dari masyarakat tidak terlepas dari lokus, kewaktuan,
kondisi sosial dan budaya. Kekuatan dan kelemahan dari hal-hal ini akan
menjadi pertimbangan dalam penentuan Struktur Kurikulum sekolah ini.
b) Landasan Yuridis
Secara yuridis KTSP ini dikembangkan berdasarkan :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Ketentuan dalam UU 20/2003 yang mengatur
KTSP, adalah Pasal 1 ayat (19); Pasal 18 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 32
ayat (1), (2), (3); Pasal 35 ayat (2); Pasal 36 ayat (1), (2), (3), (4); Pasal 37
ayat (1), (2), (3); Pasal 38 ayat (1), (2).
10
DOKUMEN 1
2. PP No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
3. PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan
4. PP No. 57 tahun 2021 Perubahan atas PP No. 13 Tahun 2015, Perubahan
PP 19 Tahun 2005 dan PP 32 Tahun 2013 tentang SNP
5. PP Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan atas PP Nomor 74 Tahun
2008 tentang Guru
6. PP No. 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
7. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan
karakter
8. Permendiknas Nomor 24 tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Administrasi Sekolah
9. Permendiknas Nomor 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Perpustakaan
10. Permendiknas Nomor 26 tahun 2008 tentang Standar Tenaga
Laboratorium Sekolah
11. Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang SKL
12. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang SI
13. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses
14. Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian
15. Permendikbud Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan
16. Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan atas
Permendikbud No. 24 Tahun 2016 tentang KI-KD Pelajaran pada
Kurikulum 2013
17. Permendikbud 36 tahun 2018 Perubahan atas Permendikbud Nomor 59
Tahun 2014 tentang Kurikulum SMA
18. Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014 tentang KTSP
19. Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
20. Permendikbud Nomor 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
21. Permendikbud Nomor 64 Tahun 2014 tentang Peminatan
22. Permendikbud Nomor 79 Tahun 2014 tentang Mulok
23. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pembelajaran
24. Permendikbud Nomor 51 Tahun 2014 tentang Buku Teks
11
DOKUMEN 1
25. Permendikbud Nomor 144 Tahun 2014 tentang Kriteria Kelulusan
Peserta Didik dari Satuan Pendidikan
26. Permendikbud Nomor 160 Tahun 2014 tentang Pemberlakukan
Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013
27. Permendikbud Nomor 159 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum
28. Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014 tentang BK
29. Permendikbud no 5 Tahun 2015 tentang kriteria lulusan Peserta Didik
30. Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 tentang Gerakan Pembudayaan
Karakter
31. Permendikbud No 23 tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti
32. Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 tentang Penilaian Pendidikan
Dasar dan Menengah
33. Permendikbud Nomor 45 Tahun 2015 tentang Peran Guru TIK
34. Permendikbud Nomor 75 Tahun 2015 tentang Komite Sekolah
35. Permendikbud No 4 tahun 2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh
Satuan Pendidikan dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah
36. Permendikbud No 20 tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
pada Satuan Pendidikan Formal
37. Permendikbud Nomor 15 Tahun 2018 tentang Pemenuhan Beban Kerja
Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah
38. Permendikbud Nomor 32 tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan
Minimal Pendidikan
39. Permendikbud No. 6 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis BOS Reguler
40. Keputusan Bersama Mendikbud, Menag, Menkes dan Mendagri No.
031KB12021, No. 384 Tahun 2021, No. HK.01.08/MENKDS14242/2021,
dan No. 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran di Masa Pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid 19)
41. Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan
Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
Desease (Covid 19)
42. Kepmendikbud Nomor 719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan
Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam Kondisi Khusus
43. Kepmendikbud, Riset dan Teknologi No. 162 Tahun 2021 Tentang
Pelaksanaan Program Sekolah Penggerak.
12
DOKUMEN 1
44. Keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan
Kemendikbud Nomor 018/H/KR/2020 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Anak
usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah
Menengah Atas untuk Kondisi Khusus.
13
DOKUMEN 1
14
DOKUMEN 1
BAB II
MUATAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
B. MISI
Misi SMA Negeri 1 Kabandungan adalah sebagai berikut :
1. Membina warga sekolah untuk lebih meningkatkan ketaqwaan terhadap Allah
SWT
2. Menumbuh kembangkan warga sekolah untuk mewujudkan akhlaq mulia di
lingkungan sekolah
3. Membentuk warga sekolah untuk mewujudkan pendidikan yang bermutu,
menghasilkan prestasi akademik dan non akademik
4. Mendorong warga sekolah untuk mencintai kegiatan ekstrakurikuler
5. Mendorong warga sekolah untuk memiliki kemampuan melakukan inovasi,
dan memanfaatkan ICT dalam pembelajaran
6. Membentuk warga sekolah agar memupuk rasa solidaritas, cinta damai di
lingkungan sekolah
16
DOKUMEN 1
b. Kompetensi Akademik, berhubungan dengan kemampuan untuk
menguasai dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi;
c. Kompetensi Sosial, berhubungan dengan kemampuan beradaptasi dalam
lingkungan dan masyarakat;
d. Kompetensi okupasional, berhubungan dengan kemampuan berkarya dan
menghasilkan barang atau jasa yang diperlukan bagi dirinya, masyarakat
sekitar, bangsa dan Negara.
Kompetensi tersebut harus dicapai siswa SMA Negeri 1 Kabandungan melalui
tahapan :
a. Kompetensi dasar, kompetensi setelah siswa menyelesaikan aspek atau
sub aspek mata pelajaran tertentu;
b. Kompetensi rumpun, setelah siswa menyelesaikan rumpun mata
pelajaran tertentu;
c. Kompetensi lintas kurikulum, setelah siswa menyelesaikan beberapa
kompetensi dasar dari rumpun mata pelajaran yang sama atau dari
beberapa rumpun mata pelajaran;
d. Kompetensi tamatan, setelah siswa menyelesaikan suatu jenjang
tertentu.
2) Tujuan Khusus
Pada Tahun pelajaran 2021 - 2022 SMA Negeri 1 Kabandungan, mempunyai
tujuan:
1. Kulifikasi Sekolah menjadi RSKM
2. Siswa memiliki akhlak mulia dan menjadi tauladan masyarakat
3. Rata-rata KKM 75
4. Rata-rata Nilai Ujian Nasional 4,00
5. Menjadi juara OSN tingkat Kabupaten Sukabumi
6. Menjadi juara O2SN Bidang Volly Ball tingkat Kabupaten Sukabumi
7. Menjadi Juara O2SN bidang Atletik, Futsal tingkat Kabupaten Sukabumi
8. Menjadi Juara bidang seni tingkat Kabupaten Sukabumi
9. Menjadi Juara Olimpiade Al Qur’an tingkat kabupaten
10. Peningkatan lulusan yang melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri
melalui jalur SNPTN maupun jalur SBMPTN
17
DOKUMEN 1
11. Unggul dalam administrasi sekolah
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
21
DOKUMEN 1
4) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
B. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum SMA Negeri 1 Kabandungan mengacu pada
kepmendibud 719/2020 tentang pedoman pelaksanaan kurikulum satuan pendidikan
dalam kondisi khusus dan keputusan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
dan Perbukuan Kemendikbud nomor 018/H/KR/2020 tentang kompetensi inti dan
kompetensi dasar pelajaran pada kurikulum 2013 pada pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah berbentuk Sekolah Menengah Atas
untuk kondisi khusus.
1. Kompetensi Inti
22
DOKUMEN 1
harus menggambarkan kualitas yang seimbang antara pencapaian hard skills dan
soft skills.
Kompetensi Inti dirancang dalam empat kelompok yang saling terkait yaitu
berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), sikap sosial
(kompetensi 2), pengetahuan (kompetensi inti 3), dan penerapan pengetahuan
(kompetensi 4). Keempat kelompok itu menjadi acuan dari Kompetensi Dasar
dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif.
Kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan dan sosial dikembangkan
secara tidak langsung (indirect teaching) yaitu pada waktu peserta didik belajar
tentang pengetahuan (kompetensi kelompok 3) dan penerapan pengetahuan
(kompetensi Inti kelompok 4).
25
DOKUMEN 1
bernegara serta peningkatan kualitas dirinya
sebagai manusia.
b. Kurikulum SMA/MA
Kelas X - XI – XII (Kurikulum 2013)
Struktur Kurikulum 2013 menggambarkan konseptualisasi konten
kurikulum dalam bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam
kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun
pelajaran, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu
untuk setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi
konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian
beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam
sistem belajar yang digunakan adalah sistem semester sedangkan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam
pelajaran per semester.
27
DOKUMEN 1
Struktur kurikulum juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum
mengenai posisi seorang siswa dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu
satuan atau jenjang pendidikan. Lebih lanjut, struktur kurikulum
menggambarkan posisi belajar seorang siswa yaitu apakah mereka harus
menyelesaikan seluruh mata pelajaran yang tercantum dalam struktur
ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada siswa untuk menentukan
berbagai pilihan.
Mata pelajaran wajib merupakan mata pelajaran yang harus diambil oleh
setiap peserta didik di SMA/MA. Sedangkan mata pelajaran pilihan untuk
SMA/MA berbeda dengan untuk SMK/MAK. Untuk SMA/MA mata
pelajaran pilihan bersifat akademik, terdiri atas:
Kelompok mata pelajaran wajib yaitu kelompok A dan kelompok B.
Kelompok A adalah mata pelajaran yang memberikan orientasi
kompetensi lebih kepada aspek kognitif dan afektif sedangkan kelompok
B adalah mata pelajaran yang lebih menekankan pada aspek afektif dan
psikomotor.
Kelompok Mata Pelajaran Peminatan terdiri atas 3 (tiga) kelompok yaitu
Peminatan Matematika dan Sains, Peminatan Sosial, dan Peminatan
Bahasa.
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat yaitu mata pelajaran yang dapat
diambil oleh peserta didik di luar Kelompok Mata Pelajaran Peminatan
yang dipilihnya tetapi masih dalam Kelompok Peminatan lainnya.
Misalnya bagi peserta didik yang memilih Kelompok Peminatan Bahasa
28
DOKUMEN 1
dapat memilih mata pelajaran dari Kelompok Peminatan Sosial dan/atau
Kelompok Peminatan Matematika dan Sains.
Mata Pelajaran Pendalaman dimaksudkan untuk mempelajari salah satu
mata pelajaran dalam kelompok Peminatan untuk persiapan ke perguruan
tinggi.
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan Mata Pelajaran Pendalaman
bersifat opsional, dapat dipilih keduanya atau salah satu.
Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatan yang
dipilih peserta didik harus diikuti. Setiap Kelompok Peminatan terdiri atas 4
(empat) mata pelajaran dan masing-masing mata pelajaran berdurasi 3 jam
pelajaran untuk kelas X, dan 4 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII.
Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam
pelajaran untuk kelas X dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban
belajar ini terdiri atas Kelompok Mata Pelajaran Wajib A dan B dengan
durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran Peminatan dengan
durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 15 jam pelajaran untuk kelas XI
dan XII.
30
DOKUMEN 1
31
DOKUMEN 1
Jumlah Jam Pelajaran yang harus ditempuh per 42 44 44
minggu
33
DOKUMEN 1
34
DOKUMEN 1
35
DOKUMEN 1
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman 6 4 4
Minat
Jumlah Jam Pelajaran yang tersedia per minggu 60 72 72
Jumlah Jam Pelajaran yang harus ditempuh per 42 44 44
minggu
37
DOKUMEN 1
k. Menyusun dan melaksanakan tata tertib dan segala ketentuan yang
mengatur operasional warga sekolah;
l. Meningkatkan kualitas semua Sumber Daya Manusia baik tenaga
pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang dapat
berkompetisi baik lokal maupun global
39
DOKUMEN 1
e. Menggunakan pendekatan multi strategi dan multi media, sumber belajar dan
teknologi yang memadai, memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar dan fasilitas internet.
f. Mendayagunakan kondisi alam, sosial budaya serta kekayaan daerah untuk
keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan
jenis serta jenjang pendidikan.
40
DOKUMEN 1
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 3 3 3
Kesehatan
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B Per
Minggu
Peminatan Matematika dan Sains
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat
1 Ekonomi 3
2 Bahasa dan sastra Arab 3 4 4
42
DOKUMEN 1
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
10 Bahasa Sunda 2 2 2
11 Teknologi informasi dan Komunikasi 2 2 2
12 Baca Tulis Alqur`an 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B Per
Minggu
Peminatan Matematika dan Sains
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat
1 Ekonomi 3
2 Bahasa dan sastra Arab 3 4 4
Tabel 9. Struktur Kurikulum 2013 SMA Kelas X, XI dan XII Kelompok Peminatan
Sosial
ALOKASI WAKTU
BEBAN BELAJAR PER
MATA PELAJARAN MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
10 Bahasa Sunda 2 2 2
11 Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
12 Baca Tulis Al-Qur`an 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B Per
43
DOKUMEN 1
Minggu
Peminatan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat
1 Biologi 3
2 Bahasa dan sastra Inggris 3 4 4
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam
pembelajaran ditetapkan berlangsung selama 45 menit. Beban belajar kegiatan
tatap muka per minggu di SMA Negeri 1 Kabandungan, Kabupaten Sukabumi
adalah 46 jam pelajaran.
45
DOKUMEN 1
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu Provinsi di Indonesia memiliki
tujuan untuk melestarikan kebudayaan lokal. Sejalan dengan hal tersebut,
Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu kabupaten di Propinsi Jawa barat
mempunyai tugas untuk mengemban amanat melestarikan budaya lokal tersebut,
dalam hal ini Bahasa Sunda. Sejalan dengan hal tersebut dan dengan dasar
pemikiran tersebut dengan mempertimbangkan berbagai aspek, maka sejak
tahun pelajaran 2006/2007 sampai tahun pelajaran 2021/2022 SMA Negeri 1
Kabandungan menentukan muatan lokal wajib dengan nama Bahasa Sunda.
Strategi pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai berikut:
Untuk Bahasa Sunda adalah muatan lokal Propinsi Jawa Barat yang harus
dilaksanakan disetiap sekolah di Propinsi Jawa Barat dengan SK/KD sudah
dibuat propinsi, khusus untuk kelas X, XI dan XII menjadi mata pelajaran wajib
B. Dengan jumlah jam 2 jam pelajaran per minggu.
C. Muatan Kurikulum
1. Muatan KTSP
a. Muatan Kurikulum Pada Tingkat Nasional
Kurikulum SMA/MA Kelas X, XI dan XII (Kurikulum 2013)
Tabel 10. Struktur Kurikulum 2013 SMA Kelas X, XI dan XII Kelompok
Peminatan Matematika dan Sains
MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU
BEBAN BELAJAR PER
46
DOKUMEN 1
MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
10 Bahasa Sunda 2 2 2
11 Teknologi informasi dan Komunikasi 2 2 2
12 Baca Tulis Alqur`an 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B Per
Minggu
Peminatan Matematika dan Sains
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat
1 Ekonomi 3
2 Bahasa dan sastra Arab 3 4 4
Jumlah Jam Pelajaran yang tersedia per minggu 48 48 48
Tabel 11. Struktur Kurikulum 2013 SMA Kelas X, XI dan XII Kelompok Peminatan
Sosial
ALOKASI WAKTU
BEBAN BELAJAR PER
MATA PELAJARAN MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Matematika 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2
8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 3 3 3
9 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
47
DOKUMEN 1
10 Bahasa Sunda 2 2 2
11 Teknologi Informasi dan Komunikasi 2 2 2
12 Baca Tulis Al-Qur`an 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B Per
Minggu
Peminatan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi dan Antropologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat
1 Biologi 3
2 Bahasa dan sastra Inggris 3 4 4
b. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk
keunggulan daerah yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan.
Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu Provinsi di Indonesia memiliki
tujuan untuk melestarikan kebudayaan lokal. Sejalan dengan hal tersebut,
Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu kabupaten di Propinsi Jawa barat
mempunyai tugas untuk mengemban amanat melestarikan budaya lokal tersebut,
dalam hal ini Bahasa Sunda. Sejalan dengan hal tersebut dan dengan dasar
pemikiran tersebut dengan mempertimbangkan berbagai aspek, maka sejak
tahun pelajaran 2006/2007 sampai tahun pelajaran 2021/2022 SMA Negeri 1
Kabandungan menentukan muatan lokal wajib dengan nama Bahasa Sunda.
Strategi pelaksanaan muatan lokal tersebut adalah sebagai berikut:
Untuk Bahasa Sunda adalah muatan lokal Propinsi Jawa Barat yang harus
dilaksanakan disetiap sekolah di Propinsi Jawa Barat dengan SK/KD sudah
dibuat propinsi, khusus untuk kelas X, XI dan XII menjadi mata pelajaran wajib
B. Dengan jumlah jam 2 jam pelajaran per minggu.
KOMPETENSI INTI, STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI
DASAR MUATAN LOKAL BAHASA SUNDA
Tabel 12. Kompetensi Inti dan Konpetensi dasar Muatan lokal
KELAS X
48
DOKUMEN 1
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
10.1. Menghayati dan 10.1.1. Mensyukuri anugerah Tuhan akan
mengamalkanajaran keberadaan bahasa Sunda dan
agama yang dianutnya menggunakannnya sesuai dengan kaidah
dan konteks sosial budaya sebagai sarana
komunikasi melalui teks BIANTARA,
PAGUNEMAN, BIOGRAFI dan
OTOBIOGRAFI, AKSARA SUNDA,
DONGENG, CARITA WAYANG, CARPON,
GUGURITAN, DAN SISINDIRAN
10.2. Menghayati dan 10.2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
mengamalkan perilaku peduli, santun, dan proaktif dalam
jujur, disiplin, berbahasa Sunda untuk memahami
tanggungjawab, peduli BIANTARA dan PAGUNEMAN
(gotong royong, 10.2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
kerjasama, toleran, dan tanggung jawab dalam berbahasa Sunda
damai), santun, untuk memahami BIOGRAFI dan
responsif dan proaktif OTOBIOGRAFI serta AKSARA SUNDA
dan menunjukkan sikap 10.2.3. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, dan
sebagai bagian dari peduli dalam berbahasa Sunda untuk
solusi atas berbagai memahami DONGENG, CARITA
permasalahan dalam WAYANG,CARPON, GUGURITAN, dan
berinteraksi secara SISINDIRAN
efektif dengan
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
10.3. Memahami, 10.3.1. Mengidentifikasi dan menganalisis teks
menerapkan, BIANTARA sesuai dengan kaidah –
menganalisis kaidahnya
pengetahuan faktual, 10.3.2. Mengidentifikasi dan menganalisis teks
konseptual, prosedural PAGUNEMAN sesuai dengan
berdasarkan rasa kaidahkaidahnya
ingintahunya tentang 10.3.3. Mengidentifikasi dan menganalisisteks
ilmu pengetahuan, BIOGRAFI dan OTOBIOGRAFI sesuai
teknologi, seni, budaya, dengan kaidah-kaidahnya
dan humaniora dengan 10.3.4. Mengidentifikasi dan menganalisisteks
wawasan kemanusiaan, AKSARA SUNDA sesuai dengan kaidah-
kebangsaan, kaidahnya
kenegaraan, dan 10.3.5. Mengidentifikasi, menganalisis, dan
peradaban terkait membandingkan DONGENG dan CARITA
fenomena dan kejadian, WAYANG sesuai dengan kaidah-kaidahnya
serta menerapkan 10.3.6. Mengidentifikasi dan menganalisis
pengetahuan prosedural CARPON sesuai dengan kaidah-kaidahnya
pada bidang kajian 10.3.7. Mengidentifikasi dan Menganalisis
yang spesifik sesuai GUGURITAN sesuai dengan kaidah-
dengan bakat dan kaidahnya
49
DOKUMEN 1
minatnya untuk 10.3.8. Mengidentifikasi dan menganalisis
memecahkan masalah SISINDIRAN sesuai dengan kaidah-
kaidahnya
10.4. Mengolah, menalar, 10.4.1. Menyusun, menanggapi, dan
dan menyaji dalam memperagakan teks BIANTARA sesuai
ranah konkret dan dengan kaidah-kaidahnya
ranah abstrak terkait 10.4.2. Menyusun, menanggapi, dan
dengan pengembangan memperagakan teks PAGUNEMAN sesuai
dari yang dipelajarinya dengan kaidah-kaidahnya
di sekolah secara 10.4.3. Menyusun, menanggapi, dan
mandiri, dan mampu membandingkan teks BIOGRAFI dan
menggunakan metoda OTOBIOGRAFI sesuai dengan kaidah
sesuai kaidah keilmuan kaidahnya.
10.4.4. Menyusun dan menyunting teks pendek
yang menggunakan AKSARA SUNDA
sesuai dengan kaidah-kaidahnya
10.4.5. Menanggapi dan mengekspresikan
DONGENG dan CARITA WAYANG
sesuai dengan kaidah-kaidahnya.
10.4.6. Menanggapi dan mengekspresikan
CARPON sesuai dengan kaidah kaidahnya
10.4.7. Menanggapi dan mengekspresikan
GUGURITAN sesuai dengan kaidah-
kaidahnya secara lisan dan tulisan
10.4.8. Menanggapi dan mengekspresikan
SISINDIRAN sesuai dengan kaidah-
kaidahnya secara lisan dan tulisan
KELAS XI
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
11.1. Menghayati dan 11.1.1. Mensyukuri anugerah Tuhan akan
mengamalkan ajaran keberadaan bahasa Sunda dan
agama yang dianutnya menggunakannnya sesuai dengan kaidah dan
konteks sosial budaya sebagai sarana
komunikasi melalui RUMPAKA KAWIH,
SAJAK, MANTRA, NOVEL, BAHASAN,
DESKRIPSI, WARTA, dan
WAWANCARA
11.2. Menghayati dan 11.2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
mengamalkan perilaku peduli, dan santun dalam berbahasa Sunda
jujur, disiplin, untuk memahami RUMPAKA KAWIH,
tanggungjawab, peduli SAJAK, MANTRA, dan NOVEL.
(gotong royong, 11.2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
kerjasama, toleran, peduli, dan santun dalam berbahasa Sunda
damai), santun, untuk memahami teks BAHASAN
responsif dan proaktif BUDAYASUNDA dan DESKRIPSI YANG
50
DOKUMEN 1
dan menunjukkan sikap MENGANDUNG PAKEMAN BASA.
sebagai bagian dari 11.2.3. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
solusi atas berbagai peduli, santun, dan proaktif dalam berbahasa
permasalahan dalam Sunda untuk memahami teks
berinteraksi secara WAWANCARA serta WARTA dan/atau
efektif dengan IKLAN
lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri
sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia
KELAS XII
STANDAR KOMPETENSI DASAR
KOMPETENSI
1. Menyimak 12.1 Mampu menyimak untuk 12.1.1 Menyimak dongeng dari
(ngaregepkeun) memahami dan radio /kaset/yang
menanggapi wacana dibacakan
dalam bentuk dongeng 12.1.2 Menyimak percakapan
dan percakapan (paguneman) dalam
berbagai situasi
2. Berbicara 12.2 Mampu berbicara untuk 12.2.1 Bercakap-cakap
(nyarita) mengungkapkan pikiran, (pahuneman)
perasaan dan keinginan 12.2.2 Memandu acara (MC)
dalam bentuk kegiatan 12.2.3 Memimpin diskusi
bercakap-cakap, 12.2.4 Berdiskusi atau berseminar
memandu acara, 12.2.5 Berpidato dalam berbagai
memimpin diskusi, situasi
berdiskusi/berseminar dan
berpidato
3. Membaca 12.3 Mampu membaca untuk 12.3.1 Membaca artikel tentang
(maca) memahami dan budaya
menanggapi bacaan yang 12.3.2 Membaca carita buhun
berupa artikel, carita 12.3.3 Membaca bahasan tentang
buhun dan bahasan kesenian
4. Menulis (nulis) 12.4 Mampu menulis untuk 12.4.1 Menulis puisi (wangun
52
DOKUMEN 1
mengungkapkan pikiran, ugeran)
perasaan dan keinginan 12.4.2 Menulis esai berdasarkan
dalam bentuk puisi, esai topik tertentu
dan teks drama 12.4.3 Menulis teks drama
berdasarkan cerita
55
DOKUMEN 1
kepramukaan, kepemimpinan, dan kelompok ilmiah remaja, serta kegiatan
ekstrakurikuler lainnya
Kegiatan pengembangan diri dilakukan setara dengan 2 SKS namun jumlahnya
tidak dihitung dalam struktur kurikulum.
Pengembangan diri terdiri atas 2 (dua) bentuk kegiatan, yaitu terprogram dan
tidak terprogram
Tabel 13. Kegiatan Pengembangan diri secara terprogram
Kegiatan Pelaksanaan Uraian Kegiatan
Layanan dan Individual Melakukan
kegiatan pembimbingan antar
pendukung personal
konseling Kelompok : tatap Melakukan
muka guru BP masuk pembimbingan secara
ke kelas klasikal
56
DOKUMEN 1
services, menerima
bola, bloking bola,
smash
Pencak silat Mempelajari gerakan
Tenis Meja Mempelajari teknik
permainan
Pramuka Berlatih kepramukaan
Paskibra Berlatih baris berbaris
Marawis
Seni Sunda
Marching band
(rencana)
Karate
58
DOKUMEN 1
Ekstrakurikuler
1. Kerohanian Religius Beribadah rutin
Jujur Pembentukan sikap patuh
Toleransi melaksanakan ajaran yang
Disiplin dianutnya
Rasa Ingin Pembentukan sikap jujur, rasa
Tahu ingin tahun, cinta tanah air dan
Peduli sosial peduli sosial
Peringatan hari besar agama
Kegiatan keagamaan
2. English Kemandirian Pembentukan karakter atau
Club Percaya diri kepribadian
Kerjasama Pemberian motivasi
Komunikatif Pembentukan life skill dalam
Rasa ingin kebahasan
tahu
3. Kesenian Kreatif Pembentukan kreatifitas diri
Percaya diri dalam bidang seni
Komunikatif Latihan rutin
Rasa ingin Mengikuti vokal grup
tahu Berkompetisi internal dan
Cinta tanah air eksternal
Disiplin Pagelaran seni
Jujur
4. Futsal/ Kemandirian Melalui latihan rutin
Sepakbola Disiplin Perlombaan
Percaya diri Penerapan perilaku disiplin
Tanggung Pembentukan karakter dan
jawab kepribadian
Menghargai
prestasi
Kerja keras
5. Atletik Disiplin Penerapan perilaku disiplin
Kerja keras Selalu ada upaya
Tanggung Pembentukan setiap ada tugas dan
jawab kewajiban
Perlombaan
6. Vally ball Kemandirian Melalui latihan rutin
Disiplin Perlombaan
Percaya diri Penerapan perilaku disiplin
Tanggung Pembentukan karakter dan
jawab kepribadian
Kerja keras
7. Pencak Kemandirian Melalui latihan rutin
silat Disiplin Perlombaan
Percaya diri Penerapan perilaku disiplin
Tanggung Pembentukan karakter dan
jawab kepribadian
59
DOKUMEN 1
8. Tenis Meja Kemandirian Pembentukan karakter
Disiplin Pembentukan perilaku
Percaya diri Pembentukan sikap percaya diri
Tanggung dalam bidang permainan
jawab Pembentukan semangat jadi juara
9. Pramuka Demokratis Latihan terprogram
Disiplin (kepemimpinan berorganisasi)
Kerja sama
Rasa
kebangsaan
Toleransi
Peduli sosial
dan
lingkungan
Cinta damai
Kerja keras
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu
60
DOKUMEN 1
dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan
memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi
antara peserta didik dengan pendidik. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam
pembelajaran ditetapkan berlangsung selama 45 menit. Beban belajar kegiatan
tatap muka per minggu di SMA Negeri 1 Kabandungan, Kabupaten Sukabumi
adalah 46 jam pelajaran.
Alokasi waktu
Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan
satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam
tatap muka.
F. KETUNTASAN BELAJAR
Ketuntasan belajar di SMA N 1 Kabandungan mengacu pada
permendikbud No. 23 Tahun 2013. Ketuntasan belajar setiap indikator yang
telah ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100%.
Kriteria ideal ketuntasan untuk masin-masing indikator minimum 75%.
Satuan pendidikan SMA Negeri 1 Kabandungan Kabupaten Sukabumi telah
melakukan kajian dan analisa menentukan kriteria ketuntasan minimal (KKM)
dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik (Intake),
kompleksitas serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran. Diharapkan meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus
menerus untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) SMA Negeri 1 Kabandungan
Kabupaten Sukabumi tahun pelajaran 2021/2022 sebagai berikut :
Rata-rata 68 68 72 72 75 75
A : 90 – 100
B : 79 - 89
C : 68 - 78
D : < 67
Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:
NH, UTS, dan UAS menggunakan skala nilai 1 sd 100
Nilai rapor merupakan hasil rerata NH, UTS, dan UAS,
3) Penilaian kompetensi keterampilan
65
DOKUMEN 1
a) Penilaian kompetensi keterampilan dilakukan oleh Guru Mata
Pelajaran (Pendidik)melalui:
Tes praktik / unjuk kerja / kinerja
Projek
Produk
Portofolio
b) Penilaian kompetensi keterampilan terdiri atas:
Nilai Praktik / unjuk kerja / kinerja
Nilai Projek,
Nilai Produk
Nilai Portofolio
c) Penilaian Keterampilan dilakukan pada setiap akhir menyelesaikan
satu KD.
d) Penghitungan nilai keterampilan diperoleh dari optimum Penilaian
Praktik, Penilaian Projek , Penilaian Produk dan Penilaian Portofolio.
e) Pengolahan Nilai Rapor (LHB) untuk Keterampilan menggunakan
penilaian kuantitatif dengan skala 1 - 100 , dengan menggunakan
rerata optimum setiap KD
b. Kelas XII
Penilaian dilakukan secara menyeluruh, yaitu mencakup semua aspek
kompetensi yang meliputi kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif dan
dilakukan oleh semua guru.
1) Kemampuan kognitif dilaksanakan melalui:
Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Akhir
Semester (UAS)
Hasil ulangan (ulangan harian/UTS/UAS) dibagikan kepada peserta
didik untuk ditandatangani oleh orang tua dan dikumpulkan oleh guru
mata pelajaran menjadi portofolio nilai ulangan peserta didik yang
akan menjadi pertimbangan dalam kenaikan, penjurusan dan kelulusan
peserta didik.
Tugas Terstruktur (PT)
Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT)
66
DOKUMEN 1
Semua guru diwajibkan memiliki program remedial yang dibuat awal
tahun yang berisi tentang aturan bagi peserta didik yang harus
mengikuti remedial. Setelah melaksanakan remedial (apabila ada)
guru membuat laporan yang beirisi tentang siapa yang diremedial,
kapan diremedial dan bentuk remedialnya.
2) Kemampuan afektif dan psikomotor penilaiannya diintegrasikan ke dalam
penilaian kognitif dan praktik serta penilaiannya diserahkan ke guru
masing-masing serta hasil akhir penilaian disesuaikan dengan dominasi
ranah.
H. KELULUSAN
1. Kriteria Kelulusan
Kriteria kelulusan mengacu pada PP No.57 tahun 2021 sebagai perubahan atas PP
No. 13 Tahun 2015, PP No. 19 tahun 2005, dan PP No. 5 Tahun 2015 tentang
Standar Nasional Pendidikan.
2. Kriteria berdasarkan Permendikbud No. 5 Tahun 2015
67
DOKUMEN 1
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) merupakan kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Untuk tahun pelajaran 2021-2022, kelulusan kelas XII sesuai dengan
Permendikbud Nomor 5 Tahun 2015, peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan setelah :
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu memiliki nilai
Laporan Hasil Belajar Peserta Didik (LHBPD) dari mulai semester 1
kelas X sampai dengan semester 6 kelas XII.
2) memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan
kesehatan. Kriteria nilai baik yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia:
A = Sangat Baik = 90 – 100
B = Baik = 79 – 89
C = Cukup = 68 – 78
K = Kurang = < 67
Dengan indikator penilaian/pengamatan:
1. Kerajinan melaksanakan ibadah ;
2. Kerajinan mengikuti kegiatan keagamaan ;
3. Jujur dalam perkataan dan perbuatan ;
4. Mematuhi aturan sekolah ;
5. Hormat terhadap pendidik ;
6. Ketertiban ketika mengikuti pelajaran di kelas atau di tempat
lain
69
DOKUMEN 1
b) Rata-rata Nilai Sekolah (NS) untuk semua mata pelajaran yang
diujikan paling rendah sama dengan rata-rata KKM semester 3
sampai dengan 6.
4) Lulus UJIAN SEKOLAH.
I. KENAIKAN KELAS
1. Kriteria Kenaikan Kelas:
a. Dilaksanakan pada setiap akhir Tahun Pelajaran.
71
DOKUMEN 1
b. Kehadiran tatap muka pada setiap mata pelajaran minimal
90% diperhitungkan dari tatap muka tanpa memperhitungkan ketidak
hadiran karena sakit atau alasan tertentu sesuai dengan peraturan yang
berlaku.
c. Khusus untuk Kelas X dan XI, peserta didik harus
mencapai KKM untuk Kompetensi Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan
sesuai ketentuan penilaian yang berlaku.
d. Sikap, prilaku, budi pekerti peserta didik antara lain :
1) Tidak terlibat narkoba, perkelahian/tawuran dan tidak melawan tenaga
pendidik/tenaga kependidikan secara fisik atau non fisik.
2) Tidak terlibat tindak kriminal
e. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila yang
bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, setiap mata
pelajaran dan memiliki kepribadian yang tidak sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
f. Peserta didik dinyatakan tidak naik, apabila:
1) memiliki nilai tidak tuntas pada mata pelajaran peminatan untuk kelas
X dan XI.
2) Nilai kompetensi sikap kurang dari B
3) Kumulatif kehadiran A (alpha) lebih dari 7 dalam satu tahun pelajaran
2. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar di SMA N 1 Kabandungan mengacu pada
permendikbud No. 23 tahun 2016. Pelaksanaan penilaian hasil belajar ini terdiri
dari Ulangan harian, Penilaian tengah Semester, Penilaian Akhir Semester dan
Penilaian Akhir Tahun. Dengan ketentuan 50% dari ulangan harian dan tugas,
20% diambil dari Penilaian Tengah Semester dan 30% diambil dari penialaian
Akhir Semester.
3. Mekanisme dan Prosedur Pelaporan Hasil Belajar
b. Mutasi Keluar
1) Surat Pernyataan Pengunduran diri yang di tanda tangani orangtua/wali
siswa diatas materai
2) Raport Asli
3) Surat Keterangan Pindah sekolah dari sekolah yang bersangkutan
4) Validasi Nomor Induk Siswa Nasional (NISN) dari Dinas Pendidikan
setempat
75
DOKUMEN 1
K. PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DAN PENDIDIKAN BERBASIS
KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL
1. Pendidikan Kecakapan Hidup
a. Prinsip Umum Implementasi Kecakapan Hidup
Implementasi Pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran dapat
dilakukan secara integral. Hal tersebut dapat dilakukan karena pembekalan
kecakapan hidup merupakan pesan Pendidikan atau “hidden curriculum”
yang keberhasilannya sangat tergantung pada cara penyampaian bukan pada
materi pesannya.
Untuk seluruh peserta didik, secara Umum prinsip implemetasi konsep
kecakapan hidup mencakup tiga domain, yaitu sikap, pengetahuan, dan
keterampilan praktis dengan fokus;
1) Menekankan pada pola pembelajaran yang mengarahkan kepada prinsip
learning to think, learning to do, learning to be, learning to live together
2) Menggunakan pendekatan pembelajaran yang fleksibel (flexible
learning), dan pembelajaran yang menyenangkan (enjoy learning).
3) Pola pendekatan diarahkan kepada proses pembiasan,
4) Perancanangan pembelajaran mengacu pada keterpaduan penguasaan
personal skill, social skill, academic skill, dan vocasional skill.
5) Perancangan strategi pembelajaran diarahkan pada prinsip cara belajar
peserta didik aktif yaitu peserta didik sebagai subyek bukan obyek.
6) Menerapkan penggunaan multi metode dalam pembelajaran.
7) Peran Guru lebih sebagai perancang dan fasilitator untuk terjadi proses
belajar, bukan pada terjadinya proses mengajar.
76
DOKUMEN 1
sesamapeserta didik, menghargai kelebihan dan kekurangan masing-
masing anggota tim, kemampuan bekerja dalam tim, dan lain-lain.
2) Metode kasus dapat digunakan untuk menganalisis dan memecahkan
persoalan yang terjadi di lingkungan peserta didik. Pemilihan kasus
dapat diserahkan kepada peserta didik agar peserta didik lebih peka
untuk mengidentifikasi dan menganalisa permasalahan yang terjadi.
3) Metode Eksperimen dapat digunakan untuk melatih kemampuan peserta
didik dalam menganalisis sesuatu, menghubungkan sebab akibat,
mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada, berfikir berdasarkan
fakta yang ada dan didukung dengan landasan teori yang telah
ditanamkam atau diberikan melalui ceramah/tanya jawab. Peserta didik
diberi keleluasaan untuk melakukan percobaan yang berbeda antar yang
satu dengan yang lainnya. Melaui kegiatan ini diharapkan kecakapan
akademik dan berfikir peserta didik terlatih dan berkembang sesuai
potensi peserta didik.
4) Pemberian tugas dalam bentuk laporan disertai dengan presentasi
didepan kelas.
Metode ini digunakan untuk mengasah kemampuan peserta didik dalam
menuangkan pokok-pokok pikiran atau ide-ide yang berbentuk tulisan
sekaligus mengkomunikasikan secara lisan. Dari kegiatan ini,peserta
didik berlatih bagaimana berkomunikasi lisan dan tulisan, mengeluarkan
ide-ide atau gagasan, mendengarkan dan menghargai perbedaan pendapat
dari orang lain, mengelola emosi, dan hal-hal lain yang berhubungan
dengan dirinya dan orang lain
5) Debat grup, dapat digunakan untuk melatih kemampuan berkomunikasi,
mengeluarkan pendapat, menghargai pendapat orang, tidak memaksakan
kehendak pribadi, tidak emosional dalam diskusi, dan menghargai
adanya perbedaan sudut pandang.
2. Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis
Keunggulan Lokal
Pendidikan berbasis keunggulan lokal di SMAN 1 Kabandungan disesuaikan
dengan ciri khas dan potensi daerah Kabandungan, yang meiliki tujuan untuk
melestarikan kebudayaan lokal. Keunggulan lokal yang dikembangkan adalah
77
DOKUMEN 1
dari sketor pertanian dan perikanan yang dimasukan dalam mata pelajaran
prakarya.
L. PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN
1. Bentuk Pendidikan Kewirausahaan
Pendidikan Kewirausahaan di fokuskan Berbasis Keunggulan Lokal yaitu
pertanian dan perikanan. Keunggulan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi
daerah, termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak dapat dikelompokkan
ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh
satuan pendidikan. Provinsi Jawa Barat sebagai salah satu Provinsi di Indonesia
memiliki tujuan untuk melestarikan kebudayaan lokal. Sejalan dengan hal
tersebut, Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu kabupaten di Propinsi Jawa
barat mempunyai tugas untuk mengemban amanat melestarikan budaya lokal
tersebut, dalam hal ini Bahasa Sunda. SMA Negeri 1 Kabandungan
melaksanakan muatan lokal Bahasa Sunda yaitu untuk memberikan wawasan
dan apresiasi budaya sunda melalui bahasa Sunda.
2. Analisis Internal Sekolah dan Lingkungan Untuk Memperoleh Jenis
Kewirausahaan yang Sesuai
78
DOKUMEN 1
Pendidikan kewirausahaa yang Berbasis Keunggulan Lokal, melalui mata
pelajaran PKWU dengan harapan peserta didik dapat mengembangkan
kecakapan hidup (life skill). Pengembangan kecakapan hidup ini meliputi
keterampilan personal, sosial, vokasional dan akademik. Keterampilan personal
dan sosial diperlukan oleh seluruh peserta didik, keterampilan vokasional
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat dalam berbagai
pengalaman apresiasi dan berkreasi untuk menghasilkan suatu karya yang
bermanfaat langsung bagi kehidupan peserta didik, dan keterampilan akademik
diperlukan oleh mereka yang akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Karena keterampilan personal dan sosial diperlukan oleh seluruh peserta
didik, maka SMA Negeri 1 Kabandungan memberikan keterampilan ini secara
terintegrasi dengan semua mata pelajaran. Mengingat kondisi ekonomi orangtua
peserta didik dibatas rata-rata menengah kemungkinan melanjutkan ke
pendidikan yang lebih tinggi hanya 30% dan 70% ke dunia kerja maka
keterampilan yang diberikan adalah keterampilan vokasional.
3. Pelaksanaan Pendidikan Kewirausahaan
Pelaksanaan pendidikan kewirausahaan ini di SMA N 1 Kabandungan
dimasukan ke dalam mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang
waktunya sebanyak 2 jam pelajaran per minggu
4. Wujud Kegiatan Pendidikan Kewirausaan
Dalam rancangan kurikulum SMAN 1 KAbandungan tercantum pentas
seni yang dilaksanakan di tengah-tengah semester ganjil dan semester genap
yang waktunya setelah selesai Penilaian Tengah Semester selesai dilaksanakan.
Pada saat pentas seni tersebut dipamerkan juga hasil kreasi siswa.
M. KOMPETENSI ABAD 21
1. Gerkaan Literasi Sekolah
Di dalam menyongsong masa teknologi abad 21, dunia pendidikan lebih
dituntut lagi di dalam mengembangkan budaya literasi sekolah. Sehingga
disudut – sudut sekolah diberikan ruang baca dan buku bacaannya ini semua
dilakukan untuk membiasakan siswa membaca.
2. Penguatan Pendidikan Karakter
79
DOKUMEN 1
Senada dengan perkembangan jaman penguatan pendidikan karakter juga terus
dikembangkan sesuai dengan amanat dari Peraturan Presiden Nomor 87 tahun
2017 tentang Penguatan Prndidikan Karakter.
3. Keterampilan abad 21
Di dalam menyelenggarakan pendidikan, SMA Negeri Kabandungan
menegaskan bahwa lebih mengedepankan siswa untuk berlaku kreatif, berpikir
kritis, kolaboratif, komunikatif, dan inovatif guna untuk menyongsong
persaingan – persaingan di abad ke – 21.
80
DOKUMEN 1
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Setiap semester terdiri dari 18 minggu efektif yang digunakan: (a) dua minggu
untuk kegiatan ulangan tengah semester dan akhir semester; dan (b) 16 minggu
untuk kegiatan tatap muka, tugas terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur.
Jam belajar yang dijadwalkan mulai pukul 07.15 dan berakhir pukul 15.35
81
DOKUMEN 1
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Waktu
libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk
jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur
keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional dan hari libur
khusus. Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya
tertera pada tabel berikut:
Tabel 17. Rancangan Program Kegiatan
Hari Kegiatan Waktu
Upacara 07.15 - 08.00
Senin
Kegiatan Belajar Mengajar 08.00 – 15.35
Selasa Kegiatan Belajar Mengajar 07.15 – 15.35
Rabu Kegiatan Belajar Mengajar 07.15 – 15.35
Kamis Kegiatan Belajar Mengajar 07.15 – 15.35
Jumat Kegiatan Belajar Mengajar 07.15 – 11.30
3. Hari Libur
Hari libur sekolah terdiri dari hari libur nasional, libur akhir tahun, libur
akhir semester ganjil, libur tengah semester, dan libur khusus sekolah.
Pada hari libur nasional, libur akhir tahun, libur akhir semester ganjil, dan libur
khusus, tidak ada kegiatan tatap muka maupun kegiatan tugas terstruktur.
Peserta didik tidak diwajibkan hadir di sekolah.
Pada hari libur khusus, peserta didik wajib hadir mengikuti kegiatan di
sekolah meskipun tidak ada kegiatan tatap muka dan kegiatan tugas terstruktur.
Kegiatan yang dilakukan pada saat libur khusus bertujuan untuk memberikan
apresiasi terhadap prestasi, bakat dan potensi peserta didik secara individu atau
kelompok melalui lomba menyambut ulang tahun sekolah dan pekan kreatifitas
siswa.
82
DOKUMEN 1
Maret 2022 22
11 Libur Isro` Mi`raj Nabi Muhammad SAW
14 Libur Hari raya Nyepi
15 - 20 Penilaian Tengah Semester Genap
83
DOKUMEN 1
April 2022 18
2 Libur wafat Isa Almasih
1-9 Perkiraan Ujian Sekolah
12 - 14 Libur Awal Ramadhan 1442 H
19 - 28 Perkiraan AKM XII
29 – 6 Mei Pesantren Kilat
Mei 2022 10
1 Libur Hari Buruh
7 - 21 Libur hari raya Iedul Fitri
13 Libur kenaikan Isa Almasih
26 Libur Hari Raya Waisak
Juni 2022 18
1 Hari Lahir Pancasila
7 - 11 Penilaian Akhir Tahun ( PAT )
14 - 18 Remedial
21 Rapat pra pleno kenaikan kelas
22 Rapat pra pleno Kenaikan Kelas
25 Penetapan Pembagian Raport Semester 2
28 - 18 Libur akhir tahun pelajaran 2020 -2021
84
DOKUMEN 1
BAB V
PENUTUP
Dengan telah selesainya KTSP ini, diharapkan seluruh komponen yang ada di
SMA Negeri 1 Kabandungan dapat melaksanakan pembelajaran terhadap peserta didik
sebagaimana mestinya.
Tanpa semangat untuk dapat dilaksanakan, maka KTSP ini hanya merupakan
sebuah dokumen yang hanya berfungsi untuk memenuhi kewajiban administrasi atas
keberadaan sebuah lembaga pendidikan.
Kekurangan jelas ada, karena itu secara bertahap tahun demi tahun, KTSP SMA
N 1 Kabandungan ini direvisi dengan memperhatikan saran, kritik, dan masukan dari
seluruh komponen yang berkepentingan dengan penyelenggaraan proses belajar
mengajar di sekolah ini.
85