Anda di halaman 1dari 217

PERANGKAT PEMBELAJARAN

DI SD NEGERI 24 UJUNG GURUN

Laporan ini Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Penyelesaian


Pelaksanaan Program Praktik Lapangan Kependidikan (PPLK) Periode
Semester
Januari-Juni 2020

SRI MAYORI
16129225/2016

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PERANGKAT PEMBELAJARAN

DI SD NEGERI 24 UJUNG GURUN

KECAMATAN PADANG BARAT KOTA PADANG

Diajukan sebagai Salah Satu Tugas


dalam Mata Kuliah Pengalaman Lapangan Kependidikan (PLK)
Semesteri Genap Januari-Juni 2020

Disusun oleh:
SRI MAYORI
NIM. 15129055

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang

Padang, Mei 2020


Disetujui Oleh :

Dosen Pembimbing

Dra. Zuryanty, M.Pd


NIP. 19630611 198703 2 001
KURIKULUM SATUAN
PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN

RASIONAL
A. LATAR BELAKANG
Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke
desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa aspek
pendidikan, termasuk kurikulum. Dalam kaitan ini kurikulum sekolah dasar pun
menjadi perhatian dan pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-
perubahan kebijakan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
36 Ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkanlah
apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah Kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan
amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 bahwa
Kurikulum Satuan Pendidikan pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah
mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta berpedoman pada
panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan.
Pemberlakuan UU Pendidikan Indonesia No. 32 tahun 2004 tentang
pemerintah Daerah. Perubahan paradigma pendidikan dari sentralisasi ke
desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan pada beberapa
Aspek, pendidikan termasuk kurikulum Sekolah Dasar pun menjadi perhatian dan
pemikiran baru, Desentralisasi pengelolaan pendidikan dengan diberikan wewenang

1
kepada Kepala Sekolah untuk menyusun kurikulumnya yang mengacu pada
Undang-undang no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dan kondisi daerah. Wewenang yang diberikan kepada Kepala Sekolah
dapat mengambil keputusan yang berkenan dengan pengelolaan pendidikan seperti
dalam pengelolaan Kurikulum baik dalam penyusunan maupun pelaksanaannya
disekolah.
Kurikulum adalah Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. Tujuan ini meliputi tujuan
pendidikan nasional serta sesuai dengan prinsip diversifikasi dengan satuan
pendidikan potensi daerah dan peserta didik, atas dasar pemikiran itu maka
dikembangkan apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP
).
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan disusun dan
dilaksanakan masing-masing satuan pendidikan yang mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Standar Nasional Pendidikan terdiri dari atas Standar isi,
proses, Kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan, dua dari delapan standar nasional pendidikan
tersebut : Standar isi ( SI ) dan Standar Kompetensi Lulusan ( SKL ) merupakan
Acuan dalam mengembangkan kurikulum sesuai dengan PP No. 19 tahun 2005.
Kurikulum Sekolah Dasar Negeri 24 Ujung Gurun dikembangkan sebagai
perwujudan dari kurikulum pendidikan Dasar dan Menengah.
1. Deskripsi Kondisi Nyata, Ideal, dan Rencana Tindak Lanjut Untuk Semua
Standar Nasional Pendidikan.
Standar Isi
a. Kondisi Ideal
Kurikulum 100% memenuhi Standar Nasional Pendidikan lengkapnya
Komponen Kurikulum tentang bahan ajar, silabus, muatan lokal dan metode
serta media pembelajaran teknik evaluasi pembelajaran.
b. Kondisi Nyata
Kurikulum baru memenuhi 90% Standar Nasional Pendidikan muatan
Kurikulum 2013 antara lain : Pengaturan beban belajar, muatan lokal,
pengembangan diri, kecakapan hidup dimana belum lengkap bahan ajar dan
media pembelajaran.
c. Rencana Tindak Lanjut
Usaha yang dilakukan adalah dengan melengkapi semua komponen termasuk
media pembelajaran yang belum lengkap.

2. Standar Proses
a. Kondisi Ideal
Kepemilikian Perangkat Pembelajaran ( Silabus, RPP, Sumber belajar/ bahan
ajar ) seharusnya 100%.
Sedangkan realisasinya kepemilikan Silabus mencapai 95%, RPP 90%, dan
Sumber Belajar / Bahan Ajar 90%.
Usaha yang dilakukan adalah dengan menggunakan sumber belajar untuk
meningkatkan proses pembelajaran.
Dalam pembelajaran jumlah siswa pembelajaran 28 anak. Rasio buku teks
siswa 1 : 1 dan pengelolaan kelas 100%.
Kondisi nyata jumlah siswa pembelajaran 9 – 18 rasio buku teks siswa 1 : 1
dan pengelolaan kelas 90%.
Usaha yang dilakukan adalah dengan mengadakan sosialisasi tentang
penerimaan siswa baru di kelas I. Dalam pelaksanaan pembelajaran cakupan
pendahuluan dalam pembelajaran oleh guru di kelas 100% dan cakupan
penerapan prinsip pembelajaran yang eksploratif, elaboratif, dan konfirmatif,
penerapan pakem, penerapan pembelajaran di luar kelas / sekolah
pelaksanaan penutupan dalam pembelajaran serta melaksanakan motivasi
yang menunjang pengembagnan Standar Nasional Pendidikan (SNP).
b. Kondisi Nyata
Kondisi nyata di sekolah cakupan pendahuluan pembelajaran oleh guru di
kelas 100%, penerapan prinsip pembelajaran yang eksploratif, elaboratif dan
konfirmatif 80%, penerapan pakem 80%, penerapan pembelajaran di luar
sekolah 30%, pelaksanaan penutupan dalam pembelajaran 80%, serta
melaksanakan inovasi yang menunjang pengembang SNP 80%.
c. Rencana Tindak Lanjut
Usaha yang dilakukan untuk pemecahan masalah ini dengan melaksanakan
KKG di gugus serta KKG sekolah dalam menunjang pelaksanaan
pembelajaran.
Pengembangan Instrumen penilaian hasil belajar 100%.
Pengembangan Instrumen penilaian hasil belajar di sekolah saat ini baru 80%
sesuai dengan indikator.
Upaya dilakukan dengan melaksanakan KKG di sekolah serta pemberian
blangko penilaian.dan pelatihan.
3. Standar Kelulusan
a. Kondisi Ideal
Memiliki kemampuan menyusun KKM, menyusun kisi – kisi soal serta
mengolah hasil pembelajaran harus 100%.
b. Kondisi Nyata
Kondisi saat ini kemampuan guru menyusun KKM, menyusun
kisi – kisi soal serta mengolah hasil pembelajaran baru 80%
c. Rencana Tindak Lanjut
Upaya yang harus dilakukan sekolah adalah pelatihan menysuun KKM, kisi-
kisi soal mengolah hasil pembelajaran di KKG gugus serta KKG sekolah.
4. Standar Penilaian
a. Kondisi Ideal
Frekuensi Ulangan Harian, cakupan materi Ulangan, Mid dan Semester,
teknik penilaian, penuntasan proses Remedial, pengembangan evaluasi
pembelajaran oleh guru harus 100%.
b. Kondisi Nyata
Kondisi saat ini frekuensi Ulangan harian, cakupan materi Ulangan, mid dan
semester mencapai 80%, teknik penilaian 85%, serta proses remedial oleh
guru serta pengembangan evaluasi pembelajaran oelh guru 80%.
c. Rencana Tindak Lanjut
Upaya yang dilakukan dengan melaksanakan supervisi penilaian oleh guru.

5. Standar Pengelolaan
a. Kondisi Ideal
Dokumen Rencana pengembangan sekolah, PSB, pembinaan kesiswaan, tata
tertib, penugasan guru serta administrasi sekolah 100%
b. Kondisi Nyata
Kondisi saat ini dokumen rencana pengembangan sekolah 80%, PSB 85%,
pembinaan kesiswaan 75%, tata tertib 75%, penugasan guru 85% serta
administrasi 75%.
c. Rencana Tindak Lanjut
Usaha yang dilakukan untuk hal ini dengan mendokumenkan semua data
dalam hardisk.

6. Standar Pendidik Dan Tanaga Kependidikan


Kepala sekolah
a. Kondisi Ideal
Memiliki kemampuan mengelola sekolah dengan MBS, mampu
menggunakan ICT 100% kualifikasi S.1.
b. Kondisi Nyata
Memiliki kemampuan mengelola sekolah dengan MBS serta mengumumkan
ICT 50% serta kualifikasi S.1.
c. Rencana Tindak Lanjut
Upaya dilakukan dengan melakukan pelatihan dan seminar serta penggunaan
teknologi.
Guru
a. Kondisi Ideal
Pembelajaran tuntas, menguasai pakem, menguasai penilaian, evaluasi,
menguasai TIK, pelatihan KTSP, penelitian pendidikan, kualifiaksi guru S.1,
guru sertifikasi, tenaga tata usaha 100%.
b. Kondisi Nyata
Kondisi saat ini, pembelajaran tuntas, menguasai pakem, penilaian, evaluasi
80%, untuk TIK 50%, pelatihan KTSP 75%, penelitian pendidikan 70%.
Kualifikasi guru S.1 60 % dan D2 40 %.
c. Rencana Tindak Lanjut
Upaya yang dilakukan dengan melakukan KKG Gugus dan sekolah serta
mengikuti kuliah ke jenjang lebih tinggi ( S1 ).

7. Standar Sarana dan Prasarana


a. Kondisi Ideal
Kelengkapan sarana prasarana 6 lokal, ruang kepala sekolah 1, ruang guru
6,1 m x 6,2 m, perpustakaan 6,35 x 8,7 m, WC 4 buah.
b. Kondisi Nyata
Kondisi saat ini yang dimiliki adalah : ruang kelas 5 lokal, ruang kepala
sekolah satu ruangan dengan ruang guru dengan ukuran : 38 m2 ,
perpustakaan berukuran : 55 m2, ruang labor belum ada, wc sebanyak 4
ruang, ruang tata usaha bergabung dengan perpustakaan.
c. Rencana Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan untuk sarana prasarana ini cuma melalui Dana
Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ).

8. Standar Pembiayaan
a. Kondisi Ideal
Adanya Bantuan Operasional Sekolah ( BOS ) dari pemerintah.
b. Kondisi Nyata
Semua pembiayaan yang ada di sekolah untuk mendukung kegiatan sekolah
bersumber dari Dana BOS.
c. Rencana Tindak Lanjut
Upaya yang dilakukan untuk mendukung program kegiatan sekolah yang
tidak boleh menggunakan dana BOS dengan kerjasama dengan Komite
Sekolah.

Pengembangan kurikulum ini dasarkan pada kesempatan peserta didik


untuk : belajar beriman dan bertaqwa pada potensi perkembangan kebutuhan
peserta didik, belajar tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi dan seni belajar sepanjang hayat, seimbang anatara kepentingan
nasional dan kepentingan daerah.
Kewenangan sekolah dalam menyusun Kurikulum memungkinkan
sekolah menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah dan
kondisi daerah.
Dengan demikian pembelajaran di Sekolah Dasar hendaknya, bersifat
mendidik, mencerdaskan, membangkitkan, aktif dan kreatifitas anak, efektif,
demokratis, menentang menyenangkan dan mengasyikkan.
Berikut ini akan dipaparkan kondisi ideal dan kondisi nyata masing-masing 8
Standar Pendidikan Nasional yang terjadi di SD Negeri 24 Ujung Gurun :
a. Deskripsi Potensi dan Karakteristik Satuan Pendidikan
(Keunggulan Akademik dan Non Akademik Serta Kekhasan Sekolah)

1. Analisis Lingkungan
Lokasi Sekolah

SD Negeri 24 Ujung Gurun yang terletak di Jalan Veteran No. 82,


Kecamatan Padang Barat Kota Padang, dengan suasana belajar yang cukup aman
dan nyaman mudah dijangkau, dengan letaknya sebagai berikut:
- Sebelah Utara berbatas dengan Kecamatan Padang Utara
- Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Padang Utara
- Sebelah Barat berbatas dengan Samudera Indonesia
- Sebelah Selatan berbatas dengan Kecamatan Padang Selatan

SD NEGERI 23
SD NEGERI 24
Ujung Gurun
UJUNG GURUN

Toko- Toko BPN DEKOPIN P U Kota Padang


JL
V
E JL UJUNG GURUN
T
Show Room
E
Toko-Toko
E R
A
N

Toko-Toko
1. Keadaan Sekolah
SD Negeri 24 Ujung Gurun dengan luas ± 3754 m2 yang memiliki ruang belajar,
ruang perpustakaan, kantor guru dan Kantor kepala sekolah. SD Negeri 24 Ujung Gurun
saat ini memiliki sebagai berikut:
a. Jumlah Rombongan belajar 14
b. Jumlah siswa 386 orang
2. Keadaan Siswa
Peserta didik di SD Negeri 24 Ujung Gurun sebagian berasal dari golongan
ekonomi menengah ke bawah, jumlah peserta didik di SD Negeri 24 Ujung Gurun dapat
kami gambarkan pada tabel dibawah ini:
NO TAHUN KELAS KELAS KELAS KELAS KELAS KELAS JUMLAH
PELAJARAN I II III IV V VI

1 2016/2017 62 71 76 59 61 56 376
2 2017/2018 56 64 73 64 60 60 377
3 2018/2019 75 57 64 74 62 61 386
4 2019/2020 54 73 54 56 45 60 342

3. Keadaan Orang Tua


Pada umumnya orang tua siswa berasal dari kalangan menengah ke bawah seperti
pada tabel di bawah ini:
Pekerjaan Orang Tua Peserta Didik
Pekerjaan Jumlah Penghasilan Jumlah Tk Pendidikan Jumlah
% Rp % %
PNS 20 > 1.000.000 19 SD 18
TNI/POLRI 15 1-2 juta 15 SMP 13
Karyawan Swasta 20 2-3 juta 22 SMA 19
Wiraswasta 31 > 3.000.000 44 SI 36
Pedagang 13,9 S2 14
Nelayan 0,1
4. Keadaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Data Guru
N
Nama Regist Golongan Jabatan Ijazah
o
1. Hatmurisna, S.Pd. IV/a Kepala Sekolah S1
2. Rahmawati, S.Pd. 25042 IV/a Guru Kelas S1
3. Yusra, S.Pd. 1483 IV/a Guru Kelas S1
4. Vivi Handri Yani, S.T.,S.Pd. 25043 II/d Guru Kelas S1
5. Marnis, S.Pd. IV/a Guru Kelas S1
6. Adrianty S.Pd. 26361 III/a Guru Kelas S1
7. Imelda Rosi 1486 II/c Guru Kelas SPG
8. Drs. Dahutri 19259 III/a Guru Kelas S1
9. Weni Novedia, S.E. 18901 II/d Guru Kelas S1
10. Nurhasni Hasan, S. Pd III/a Guru Kelas S1
11. Yesi Gusmarianti, S.Pd.I. III/a Guru PAI S1
12. DESNIDA ERITA,M.Pd III/a Guru PJOK S1
13. Dian Surya Dasta, M.Pd. 23795 GTT Guru Kelas S2
14. Elvida Santi, S.Ag. 5813 GTT Guru Kelas S1
15. Risma Ermita, S.P.,S.Pd. 23716 GTT Guru Kelas S1
16. Elvira Dewi, S.Pd. 23796 GTT Guru Penjas S1
17. Melisa, S.Pd. 16410 GTT Guru Kelas S1
18. Silvia Yuliani GTT Guru Kelas SI
19. Meki Sasmito GTT Guru Kelas SI
20. Sapran GTT Guru Agama S1
Data Staf Tata Usaha dan Pustakawan
No Nama Regist Golongan Jabatan Ijazah
1 Yesi Gusmarianti, S.Pd.I. 23472 PTT OP S1
2 Deni Jasmadi, S.Pd. PTT Pustakawan S1
2 Zulhendri PTT TU S1

Data Penjaga Sekolah dan Petugas Kebersihan


No Nama Regist Golongan Jabatan Ijazah
1 Nazir PTT PENJAGA SD
SEKOLAH
2 Zaiyarni PTT PETUGAS SD
KEBERSIHAN

Kualifikasi Pendidikan
NO IJAZAH STATUS
TERTINGGI PNS NON PNS KET
1. S2 2
2. S1 11 8
3. D2 1
4. SPG 1

5. Sarana dan Prasarana


1. Ruangan belajar
2. Media belajar
3. Perpustakaan dilengkapi dengan buku terbitan dalam dan luar Negeri
4. Ruangan UKS ( Unit Kesehatan Sekolah )
5. Gudang
6. Kerjasama Sekolah
a. Orang Tua
1. Untuk kemajuan perkembangan, pembinaan mental dan akhlak, serta
moral pada anak didik. Diskusi dengan orang tua dengan mengundang
datang kesekolah dan mencari kendala yang dihadapi oleh siswa dengan
pemberian layanan individual
2. Menciptakan budaya belajar dirumah bersama
3. Mendorong anak untuk dalam berbagai kegiatan dan organisasi sekolah,
baik yang bersifat kurikuler maupun ekstrakurikuler.
4. Memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan gagasan,
ide, berbagai aktifitas yang menunjang kegiatan belajar.
5. Menciptakan situasi yang demokratis dirumah agar terjadi tukar pendapat
dan pikiran sebagai sarana pembelajaran
6. Memahami apa yang telah, sedang dan akan di lakukan oleh sekolah
dalam mengembangkan potensi anaknya.
7. Menyediakan sarana prasarana belajar yang memadai sesuai dengan
kemampuan

b. Masyarakat / Lembaga
Pendekatan yang dapat dilakukan sekolah dan masyarakat sebagai berikut :
1. Melibatkan masyarakat dalam berbagai program kegiatan di sekolah yang
bersifat sosial kemasyarakatan dan keagamaan.
2. Mengidentifikasi tokoh masyarakat, yaitu orang - orang yang
mempengaruhi masyarakat pada umumnya.
3. Melibatkan tokoh masyarakat dalam berbagai kegiatan sekolah yang
sesuai dengan minatnya seperti pembinaan olahraga sekolah.

8. Keuangan Sekolah
Sumber Dana
 Dana BOS
Penggunaan Dana
 Peningkatan kemampuan Profesional Guru / Pelatihan
 Pembelian ATK
 Daya dan jasa
 Biaya Perbaikan/Pemeliharaan Gedung
 Media pembelajaran
 Biaya Ujian
 dll
Laporan
Penggunaan dana sekolah di pertanggung jawabkan oleh
penyelenggaraan sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
9. Pemanfaatan Lingkungan
Pemanfaatan lingkungan, meliputi peningkatan kebersihan, keindahan,
keamanan, kesehatan dan pelestarian lingkungan serta pemanfaatan
sebagai sumber dan alat belajar.
 Lingkungan
Kebersihan
Dalam rangka mewujudkan kebersihan di upayakan agar:
a. Halaman dan pekarangan, selalu bersih dan terawat baik.
b. Toilet/WC selalu bersih, cukup air
c. Selokan selalu bersih, terawat dan berfungsi
d. Ruang kepala sekolah, guru, perpustakaan selalu bersih dan
teratur
 Keindahan
Dalam rangka mewujudkan keindahan diusahakan :
a. Penghijauan
b. Taman di tata dan terawat
c. Pot bunga dan gambar dinding di tata dengan secara harmonis
B.Landasan Penyusunan Kurikulum 2013
Dalam penyusunan Kurikulum 2013 SD Negeri 24 Ujung Gurun berlandaskan
pada:
1. Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah No.32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Permendikbud No. 20 tahun 2016 tentang Standar Kopetensi Kelulusan
4. Permendikbud No. 21 tahun 2016 tentang Standar Isi
5. Permendikbud No. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses
6. Permendikbud No. 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian
7. Permendikbud No. 24 tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62
tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler.
9. Peraturan Pemerintah RI Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama
dan Pendidikan Keagamaan
10. Peraturan Presiden No 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter
11. Permendikbud RI Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah;
12. Permendikbud RI Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum Sekolah Dasar
13. Permendikbud RI Nomor 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran dan
Buku Panduan Guru untuk Pendidikan Dasar dan Menengah;
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63
tahun 2014 tentang Kepramukaan.
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79
tahun 2014 tentang muatan lokal
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 23
Tahun 2015 tentang penumbuhan budi pekerti dan gerakan literasi sekolah.
17. Permendikbud RI Nomor 58 Tahun 2014 tentang Kurikulum Sekolah Dasar;
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2015 tentang Pencegahan dan penanggulangan tindak kekerasan di
lingkungan satuan pendidikan.

C.oTujuan Penyusunan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan memberikan ilmu pengetahuan secara utuh kepada

siswa dan tidak terpecah-pecah. Kurikulum ini menekankan pada keaktifan siswa

untuk menemukan konsep pelajaran dengan guru berperan sebagai fasilitator.Tujuan

utama pemerintah dalam pengembangan kurikulum 13 adalah tujuan sebagai berikut:

1. Menciptakan lulusan yang memeiliki kemampuan berkomunikasi, berfikir kritis,


mampu bertanggungjawab.

2. Menjadikan kurikulum sesuai dengan lingkungan

a. Menciptakan suasanan pembelajaran di sekolah yang bersifat mendidik,


mencerdaskan dan mengembangkan kreatifitas anak
b. Menciptakan pembelajaran yang efektif, demokratis, menantang,
menyenangkan dan mengasyikkan.
c. Menjadikan tenaga pendidik mengerti dan memahami 8 standar nasional
pendidikan
d. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama
e. Mengembangkan muatan lokaldan ekstrakurikuler yang sesuai dengan minat
dan bakat peserta didik.
f. Mengembangkan kegiatan pengembangan diri.
g. Mengembangkan pendidikan berbasis lokal dan global yang dapat
dikembangkan di sekolah.
D. Acuan Konseptual

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia Iman, takwa, dan akhlak mulia
menjadi dasar pengembangan kepribadian peserta didik secara utuh.
Kurikulum 2013 disusun agar semua mata pelajaran dapat meningkatkan
iman, takwa, dan akhlak mulia.
2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama Kurikulum dikembangkan untuk
memelihara dan meningkatkan toleransi dan kerukunan interumat dan
antarumat beragama.
3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan Kurikulum diarahkan untuk
membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi
landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa
dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat
Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik Pendidikan merupakan proses
holistik/sistemik dan sistematik untuk meningkatkan harkat dan martabat
manusia yang memungkinkan potensi diri (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum
disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat, serta tingkat
perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual, dan
kinestetik peserta didik.
5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu Kurikulum
diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan warga negara
memperoleh pendidikan bermutu.
6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan Kompetensi peserta didik yang
diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat keputusan, memecahkan
masalah yang kompleks secara lintas bidang keilmuan, berpikir kreatif dan
kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi, menggunakan pengetahuan
kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan, kesehatan, dan tanggung
jawab warga negara.
7. Tuntutan Dunia Kerja Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung
tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan
mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, kurikulum perlu
mengembangkan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup untuk membekali
peserta didik dalam melanjutkan studi dan/atau memasuki dunia kerja.
Terlebih bagi peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik
yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
8. Perkembangan Ipteks Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang
membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan
sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus
melakukan penyesuaian terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan
dan kontekstual dengan perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus
dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan
perkembangan Ipteks.
9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan Daerah
memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik
lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai
dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena
itu, kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan
yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.
10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional Dalam era otonomi dan
desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang
keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap
mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu
memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.
11. Dinamika Perkembangan Global Kurikulum dikembangkan untuk
meningkatkan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat
penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa
yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing
serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan bangsa lain.
12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat Kurikulum dikembangkan
dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan
menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada
budaya setempat ditumbuhkembangkan terlebih dahulu sebelum mempelajari
budaya dari daerah dan bangsa lain.
13. Karakteristik Satuan Pendidikan Kurikulum dikembangkan sesuai dengan
kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

E. Prinsip-Prinsip Penyusunan Kurikulum 2013

Prinsip pengembangan Kurikulum SDN 24 Ujung Gurun adalah:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta


didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang. Kurikulum
dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi
sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut
pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi,
perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan
lingkungan pada masa kini dan yang akan datang. Memiliki posisi sentral
berarti bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.
2. Belajar sepanjang hayat. Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan,
pembudayaan, dan pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar
sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur
pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi
dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.
3. Menyeluruh dan berkesinambungan. Substansi kurikulum mencakup
keseluruhan dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan
secara berkesinambungan antarjenjang pendidikan.
Kurikulum SDN 24 Ujung Gurun disusun dengan tujuan sebagai berikut:

a. Sebagai acuan dalam pelaksanaan pembelajaran di sekolah


b. Menjadikan kurikulum sesuai dengan lingkungan
c. Menciptakan suasanan pembelajaran di sekolah yang bersifat mendidik,
mencerdaskan dan mengembangkan kreatifitas anak
d. Menciptakan pembelajaran yang efektif, demokratis, menantang,
menyenangkan dan mengasyikkan.
e. Menjadikan tenaga pendidik mengerti dan memahami 8 standar nasional
pendidikan
f. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam
pengembangan kurikulum melalui pengambilan keputusan bersama
g. Mengembangkan muatan lokaldan ekstrakurikuler yang sesuai dengan
minat dan bakat peserta didik.
h. Mengembangkan kegiatan pengembangan diri.
i. Mengembangkan pendidikan berbasis lokal dan global yang dapat
dikembangkan di sekolah.
BAB II
VISI DAN MISI SATUAN PENDIDIKAN

A. Visi Satuan Pendidikan


Visi Pendidikan Nasional adalah pendidikan nasional mempunyai visi
terwujudnya sistem pendidikan sebaga pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk
memberdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang
berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah.
Visi Pendidikan Kota Padang adalah mewujudkan pendidikan berkualitas
yang bertaqwa, beradab dan berbudaya tinggi serta menjadi pelopor keteladanan,
melalui sistem dan iklim pendidikan yang kondusif.
Merujuk kepada visi Pendidikan Nasional dan Kota Padang, maka di bawah
ini adalah visi dari SD Negeri 24 Ujung Gurun :
“Unggul, Bertaqwa, Berbudi Luhur, Berprestasi dan Cinta Lingkungan”

B. Misi Satuan Pendidikan


1. Menyelenggarakan pendidikan yang berorientasi pada mutu lingkungan
global, baik secara keilmuan, kecakapan pribadi maupun secara moral dan
sosial.
2. Memberikan bekal kemampuan dasar yang beragam terutama membaca, menulis
dan menghitung serta keterampilan yang unggul dan bermanfaat bagi siswa.
3. Membina Melatih dan Mengembangkan prestasi sesuai dengan bakat minat
siswa.
4. Meningkatkan kwalitas dan kinerja guru secara nasional dan internasional.
5. Mengembangkan dan mengintegrasikan kecintaan lingkungan, kecerdasan
intelektual, emosional serta spiritual dalam semua mata pelajaran.
6. Pembiasaan keluhuran budi pekerti yang senantiasa jujur tercermin dalam
pemikiran ucapan dan perbuatan siswa.
7. Memberikan kemampuan pengetahuan Agama serta pengamalannya dalam
kehidupan sehari – hari
C. Tujuan Satuan Pendidikan
Membentuk anak yang berkepribadian (Good Character) melalui proses
belajar yang menyenangkan dan berkesinambungan untuk dapat menjawab tuntutan
kualitas SDM pada era globalisai yaitu anak yang:
 Problem Solver
 Senang Belajar ( Long life Learner )
 Bertanggung Jawab
 Berwawasan Luas
 Berkomunikasi Efektif
 Dapat dipercaya
 Kritis
 Percaya diri
 Kreatif
 Jujur, Tulus dan konsekwen
 Melindungi
 Rasa Ingin tahu besar
 Toleransi
 Empati
 Disiplin
 Fleksibel

D. Strategi Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah


Kegiatan literasi identik dengan aktivitas membaca dan menulis dan
bagaimana seeorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi juga bernakna
praktik dan hubungan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya.
Gerakan Literasi Sekolah merupakan suatu kegiatan yang bersifat partsifasif dengan
melibatkan warga sekolah ( peserta didik, guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan,
pengawas sekolah, komite sekolah, orang tua wali murid peserta didik.
1. Lingkungan fisik sekolah / Sekolah Ramah Anak
Setiap peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu
strategi membaca dan jenis teks yang dibaca perlu di variasikan dan di sesuaikan
dengan usia peserta didik
Sekolah yang mendukung pengembangan budaya literasi sebaiknya
memajangkan karya peserta didik di seluruh area sekolah termasuk kantor dan
ruangan majelisguru.dan
Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan
kolaboratif berbagai elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya
berupa pembiasaan membaca peserta didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan
kegiatan 15 menit membaca (guru membacakan buku dan warga sekolah
membaca dalam hati, yang disesuaikan dengan konteks atau target sekolah).
Ketika pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap
pengembangan, dan pembelajaran (disertai tagihan berdasarkan Kurikulum
2013). Variasi kegiatan dapat berupa perpaduan pengembangan keterampilan
reseptif maupun produktif. memberikan kesempatan pada peserta didik yang lain
untuk berkarya.
2. Lingkungan sosial dan Afektif
Program literasi yang baik bersifat berimbang Sekolah yang menerapkan
program literasi berimbang menyadari bahwa tiap peserta didik memiliki
kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, strategi membaca dan jenis teks yang
dibaca perlu divariasikan dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan. Program
literasi yang bermakna dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan bacaan kaya
ragam teks, seperti karya sastra untuk anak dan remaja.
Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif sebagai model komunikasi
dan interaksi yang literat Lingkungan sosial dan afektif dibangun melalui model
komunikasi dan interaksi seluruh komponen sekolah. Hal itu dapat
dikembangkan dengan pengakuan atas capaian peserta didik sepanjang tahun.
Pemberian penghargaan dapat dilakukan saat upacara bendera setiap minggu
untuk menghargai kemajuan peserta didik di semua aspek. Prestasi yang dihargai
bukan hanya akademik, tetapi juga sikap dan upaya peserta didik. Dengan
demikian, setiap peserta didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh
penghargaan sekolah. Selain itu, literasi diharapkan dapat mewarnai semua
perayaan penting di sepanjang tahun pelajaran. Ini bisa direalisasikan dalam
bentuk festival buku, lomba poster, mendongeng, karnaval tokoh buku cerita, dan
sebagainya. Pimpinan sekolah selayaknya berperan aktif dalam menggerakkan
literasi, antara lain dengan membangun budaya kolaboratif antarguru dan tenaga
kependidikan. Dengan demikian, setiap orang dapat terlibat sesuai kepakaran
masing-masing. Peran orang tua sebagai relawan gerakan literasi akan semakin
memperkuat komitmen sekolah dalam pengembangan budaya literasi.
3. Lingkungan Akademik
Mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat
Lingkungan fisik, sosial, dan afektif berkaitan erat dengan lingkungan akademik.
Ini dapat dilihat dari perencanaan dan pelaksanaan gerakan literasi di sekolah.
Sekolah sebaiknya memberikan alokasi waktu yang cukup banyak untuk
pembelajaran literasi. Salah satunya dengan menjalankan kegiatan membaca
dalam hati dan guru membacakan buku dengan nyaring selama 15 menit sebelum
pelajaran berlangsung. Untuk menunjang kemampuan guru dan staf, mereka
perlu diberikan kesempatan untuk mengikuti program pelatihan tenaga
kependidikan untuk peningkatan pemahaman tentang program literasi,
pelaksanaan, dan keterlaksanaannya.
Program Gerakan Literasi Sekolah dilaksanakan secara bertahap dengan
mempertimbangkan kesiapan sekolah di seluruh Indonesia. Kesiapan ini
mencakup kesiapan kapasitas sekolah (ketersediaan fasilitas, bahan bacaan,
sarana, prasarana literasi), kesiapan warga sekolah, dan kesiapan sistem
pendukung lainnya (partisipasi publik, dukungan kelembagaan, dan perangkat
kebijakan yang relevan).
E. Strategi Pelaksanaan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah/ PPK
Sesuai Permendikbud No 23 Tahun 2015 tentang penumbuhan Budi Pekerti.
Setiap sekolah harus menjadi tempat yang aman dan inspiratif bagi siswa, guru, dan
tenaga kependidikan untuk pembiasaan sikap dan prilaku positif disekolah merupakan
cermin dari nilai- nilai pancasila dan menjadi bagian dalam proses pembelajaran.
Pendidikan karakter menjadi gerakan bersama yang melibatkan pemerintah,
masyarakat dan orang tua.
Penumbuhan Budi Pekerti di sekolah sakrang ini sudah menjadi penguatan
pendidikan Karakter (PPK) merupakan pembiasaan sikap dan prilaku positif disekolah
yang dimulai dari hari pertama masuk sekolah, masa orientasi peserta didik baru
Metode pelaksanaan kegiatan PBP untuk jenjang pendidikan sekolah dasar
masih merupakan masa transisi dari masa bermain di pendidikan anak usia dini
(taman kanak-kanak akhir) memasuki situasi sekolah formal. Metode pelaksanaan
dilakukan dengan mengamati dan meniru perilaku positif guru dan kepala sekolah
sebagai contoh langsung di dalam membiasakan keteraturan dan pengulangan.
Seluruh pelaksanaan kegiatan PBP bersifat konstekstual, yaitu disesuaikan
dengan nilai-nilai muatan lokal daerah pada peserta didik sebagai upaya untuk
memperkuat nilai-nilai kemanusiaan.
1. Penumbuhan nilai- nilai moral dan Spritual
Mewujudkan nilai-nilai moral dalam perilaku sehari-hari. Nilai moral
diajarkan pada siswa, lalu guru dan siswa mempraktekkannya secara rutin hingga
menjadi kebiasaan dan akhirnya bisa membudaya. Guru dan peserta didik berdoa
bersama sesuai dengan keyakinan masing-masing, sebelum dan sesudah hari
pembelajaran, dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian di bawah
bimbingan guru. Contoh-contoh pembiasaan baik yang dapat dilakukan oleh
sekolah: Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan
kepercayaannya baik dilakukan di sekolah maupun bersama masyarakat;
Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan yang sederhana
dan hikmat.
2. Menumbuhkan Nilai-nilai Kebangsaan dan Kebhinnekaan
Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan menerima keberagaman sebagai
anugerah untuk bangsa Indonesia. Anugerah yang harus dirasakan dan disyukuri
sehingga manfaatnya bisa terasa dalam kehidupan sehari-hari. 1) Melaksanakan
upacara bendera setiap hari Senin dengan mengenakan seragam atau pakaian
yang sesuai dengan ketetapan sekolah. 2) Melaksanakan upacara bendera 3)
Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan peserta didik
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan/atau satu lagu wajib nasional
atau satu lagu terkini yang menggambarkan semangat patriotisme dan cinta tanah
air. 4) Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta didik
menyanyikan satu lagu daerah (lagu-lagu daerah seluruh Nusantara). Contoh-
contoh pembiasaan baik yang dapat dilakukan: Mengenalkan beragam keunikan
potensi daerah asal siswa melalui berbagai media dan kegiatan., Membiasakan
perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau mengenalkan pemikiran dan
semangat yang melandasinya melalui berbagai media dan kegiatan.
3. Mengembangkan Interaksi Positif Antara Peserta Didik dengan Guru dan
Orangtua
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara sekolah, peserta didik
dan orangtua. Interaksi positif antara tiga pihak tersebut dibutuhkan untuk
membangun persepsi positif, saling pengertian dan saling dukung demi
terwujudnya pendidikan yang efektif. Sekolah mengadakan pertemuan dengan
orangtua siswa pada setiap tahun ajaran baru untuk mensosialisasikan: (a) visi;
(b) aturan; (c) materi; dan (d) rencana capaian belajar siswa agar orangtua turut
mendukung keempat poin tersebut. Contoh-contoh pembiasaan baik yang dapat
dilakukan oleh sekolah: 1) Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap
orang di komunitas sekolah. 2) Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal
untuk menyambut kedatangan peserta didik sesuai dengan tata nilai yang berlaku.
Contoh-contoh pembiasaan periodik: 1) Membiasakan peserta didik (dan
keluarga) untuk berpamitan dengan orangtua/wali/penghuni rumah saat pergi dan
lapor saat pulang, sesuai kebiasaan/adat yang dibangun masing-masing keluarga;
2) Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada guru
sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik secara
bergantian.
4. Mengembangkan Interaksi Positif Antar Peserta Didik
Peserta didik hadir di sekolah bukan hanya belajar akademik semata, tapi
juga belajar bersosialisasi. Interaksi positif antar peserta didik akan mewujudkan
pembelajaran dari rekan (peer learning) sekaligus membantu siswa untuk belajar
bersosialisasi. Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau rumah
untuk belajar kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau orangtua. Contoh-
contoh pembiasaan baik yang dapat dilakukan oleh sekolah: Gerakan kepedulian
kepada sesama warga sekolah dengan menjenguk warga sekolah yang sedang
mengalami musibah, seperti sakit, kematian, dan lainnya. Membiasakan siswa
saling membantu bila ada siswa yang sedang mengalami musibah atau kesusahan.
5. Merawat Diri dan Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah akan mempengaruhi warga sekolah baik dari aspek
fisik, emosi, maupun kesehatannya. Karena itu penting bagi warga sekolah untuk
menjaga keamanan, kenyamanan, ketertiban, kebersihan dan kesehatan
lingkungan sekolah serta diri. Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan
sekolah dengan membentuk kelompok lintas kelas dan berbagi tugas sesuai usia
dan kemampuan siswa. Contoh-contoh pembiasaan baik yang dapat dilakukan
oleh sekolah: Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik,
telepon, dsb) secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif dari dan oleh
siswa., Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan.
Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan di bangkunya
masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab individu maupun kebersihan
kelas dan lingkungan sekolah sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan pada saat
bergantian memakai fasilitas sekolah,. Peserta didik melaksanakan piket
kebersihan secara beregu dan bergantian regu,. Menjaga dan merawat tanaman di
lingkungan sekolah, bergilir antar kelas,. Melaksanakan kegiatan bank sampah
bekerja sama dengan dinas kebersihan setempat.

6. Mengembangkan Potensi Diri Peserta Didik Secara Utuh


Setiap siswa mempunyai potensi yang beragam. Sekolah hendaknya
memfasilitasi secara optimal agar siswa bias menemukenali dan mengembangkan
potensinya. Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca
buku selain buku mata pelajaran (setiap hari). Seluruh warga sekolah (guru, tenaga
kependidikan, siswa) memanfaatkan waktu sebelum memulai hari pembelajaran
pada hari-hari tertentu untuk kegiatan olah fisik seperti senam kesegaran jasmani,
dilaksanakan secara berkala dan rutin, sekurang-kurangnya satu kali dalam
seminggu. Contoh-contoh pembiasaan baik yang dapat dilakukan oleh sekolah:,
Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam berbagai bentuk
(rekening bank, celengan, dan lainnya). Membangun budaya bertanya dan melatih
peserta didik mengajukan pertanyaan kritis dan membiasakan siswa mengangkat
tangan sebagai isyarat akan mengajukan pertanyaan; Membiasakan setiap peserta
didik untuk selalu berlatih menjadi pemimpin dengan cara memberikan
kesempatan pada setiap siswa tanpa kecuali, untuk memimpin secara bergilir
dalam kegiatan-kegiatan bersama/berkelompok; Siswa melakukan kegiatan positif
secara berkala sesuai dengan potensi dirinya.
7. Keterlibatan Orang tua dan Masyarakat di Sekolah
Pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Karena itu, sekolah
hendaknya melibatkan orangtua dan masyarakat dalam proses belajar.
Keterlibatan ini diharapkan akan berbuah dukungan dalam berbagai bentuk dari
orangtua dan masyarakat. Mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir
tahun ajaran dengan mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi
apresiasi pada siswa. Contoh-contoh pembiasaan baik yang dapat dilakukan
dan/atau didukung oleh sekolah: Orangtua membiasakan untuk menyediakan
waktu 20 menit setiap malam untuk bercengkerama dengan anak mengenai
kegiatan di sekolah Masyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk
mengakomodasi kegiatan kerelawanan oleh peserta didik dalam memecahkan
masalah-masalah yang ada di lingkungan sekitar sekolah. Masyarakat dari
berbagai profesi terlibat berbagi ilmu dan pengalaman kepada siswa di dalam
sekolah.
BAB III

MUATAN KURIKULUM

A. Muatan Kurikulum Tingkat Nasional

Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar


Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap
tingkat kelas. Kompetensi Inti dirancang untuk setiap kelas/usia tertentu. Melalui
Kompetensi Inti, sinkronisasi horisontal berbagai Kompetensi Dasar antarmata
pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu sinkronisasi vertikal berbagai
Kompetensi Dasar pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat
dijaga pula.

Rumusan Kompetensi Inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk Kompetensi Inti sikap spiritual;

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk Kompetensi Inti sikap sosial;

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk Kompetensi Inti pengetahuan; dan

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk Kompetensi Inti keterampilan.

1. Daftar Mata Pelajaran dan Muatan Lokal Sesuai dengan Standar Isi

Struktur Kurikulum SD/MI terdiri atas mata pelajaran umum kelompok A


dan mata pelajaran umum kelompok B. Mata pelajaran umum kelompok A
merupakan program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik
sebagai dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Mata pelajaran umum kelompok merupakan program kurikuler
yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi
pengetahuan,dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam
bidang sosial, budaya, dan seni. Khusus untuk MI, dapat ditambah dengan mata
pelajaran keagamaan yang diatur oleh Kementerian Agama.

Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


MATA PELAJARAN JUM
LAH

I II III IV V VI

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4 24

2 Pendidikan Pancasila dan 5 5 6 5 5 5 31


Kewarganegaraan

3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7 48

4 Matematika 5 6 6 6 6 6 35

5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3 9

6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3 9

Kelompok B

7 Seni budaya dan Prakarya 2 2 2 2 2 2 12

8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 4 4 4 4 4 4


2
Kesehatan 4

9 Baca Tulis Alqur’an 2 2 2 2 2 2 12

JUMLAH ALOKASI WAKTU PER 30 32 34 36 36 36 204


MINGGU

Tabel3:Struktur KurikulumSD/MI

Keterangan:

a. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran

yang muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.

b. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten
lokal.

c. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan

lokal yang berdiri sendiri.

d. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah

e. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.

f. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40%

dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.

g. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai

dengan kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik,

sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.

h. Untuk Mata Pelajaran SeniBudayadan Prakarya,


satuan pendidikan wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek

yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu aspek yang

disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap

semesternya.

i. Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat dikembangkan sesuai


dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.

j. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib),

usaha kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai
dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.

k.Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu kecuali


mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

2. Pengaturan Alokasi Waktu Permata Pelajaran disesuaikan standar isi dan atau
kerangka dasar dan struktur kurikulum, kebutuhan peserta didik di Sekolah

ALOKASI WAKTU PER MINGGU


MATA PELAJARAN JUM
LAH

I II III IV V VI

Kelompok A

1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4 24

2 Pendidikan Pancasila dan 5 5 6 5 5 5 31


Kewarganegaraan

3 Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7 48

4 Matematika 5 6 6 6 6 6 35
5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3 9

6 Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3 9

Kelompok B

7 Seni budaya dan Prakarya 2 2 2 2 2 2 12

8 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan 4 4 4 4 4 4


Kesehatan 2
4

9 Baca Tulis Alqur’an 2 2 2 2 2 2 12

JUMLAH ALOKASI WAKTU PER 30 32 34 36 36 36 204


MINGGU

B. Muatan Kurikulum Tingkat Daerah Lokal

1. Jenis dan starategi Pelaksamnaan Muatan Lokal yang dilaksanaakan sesuai


dengan kebijakan daerah dan kebijakan sekolah

Jenis dan strategi pelaksanaan muatan local di SDN 24 Ujung Gurun


adalah sebagai berikut:

Mata Strategi
No Kelas Jam / Minggu
Pelajaran Pelaksanaan

1. BTA I-VI 1 Jam (1x35mnt) Guru PAI

2. Latar belakang tujuan ruamg lingkup SKL, KI dan KD

Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi


kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama
pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, dan standar pembiayaan.Ruang LingkupStandar Kompetensi Lulusan
terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat
dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengahPeraturan pemerintah no 24 tahun 2016 tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar. Kompetensi inti pada kurikulum 2013
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang
harus dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas. Kompetensi dasar
merupakan kemampuan dan materi pembelajaran minimal yang harus dicapai
peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan
yang mengacu pada kompetensi inti. Kompetensi inti sebagaimana dimaksud
terdiri atas: a). kompetensi inti sikap spiritual; b). kompetensi inti sikap sosial; c).
kompetensi inti pengetahuan; dan d). kompetensi inti keterampilan.

Pelaksanaan pembelajaran pada Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah


(SD/MI) dilakukan dengan pendekatan pembelajaran tematik-terpadu, kecuali
untuk mata pelajaran Matematika dan Pendidikan Jasmani Olahraga dan
Kesehatan (PJOK) dan agama sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri untuk
kelas IV, V, dan VI.

Contoh

Sistem Jam Pelajaran


Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem jam pelajaran
dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu
untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu
tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap.
Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per
minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping
dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di
dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi.

C. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan

1. Penerapan Pendidikan Kecakapan Hidup yang menggambarkan


kewirausahaan dan ekonomi kreatif
Pengembangan kecakapan hidup itu mengedepankan aspek-aspek berikut:
(1) kemampuan yang relevan untuk dikuasai peserta didik, (2) materi
pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, (3) pengalaman
belajar dan kegiatan peserta didik untuk mencapai kompetensi, (4) fasilitas, alat
dan sumber belajar yang memadai, dan (5) kemampuan-kemampuan yang dapat
diterapkan dalam kehidupan peserta didik.

Kecakapan hidup akan memiliki makna yang luas apabila pengalaman-


pengalaman belajar yang dirancang memberikan dampak positif bagi peserta
didik dalam memecahkan problematika kehidupannya. Pendidikan kecakapan
hidup menyiapkan peserta didik dalam mengatasi problematika hidup dan
kehidupan yang dihadapi secara proaktif dan reaktif guna menemukan solusi dari
permasalahan.

2. Penyelenggaraan Pendidikan Berbasis Keunggulan dan Global


Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan global dalam aspek ekonomi, seni budaya,
SDM, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain ke
dalam kurikulum sekolah yang akhirnya bermanfaat bagi pengembangan
kompetensi peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk persaingan global.
Keunggulan lokal adalah hasil bumi, kreasi seni, tradisi, budaya,
pelayanan, jasa, sumber daya alam, sumber daya manusia atau lainnya yang
menjadi keunggulan suatu daerah.
Masing-masing daerah mempunyai keunggulan potensi daerah yang perlu
dikembangkan yang lebih baik lagi. Keunggulan yang dimiliki oleh masing-
masing daerah sangat bervariasi. Dengan kebergaman potensi daerah ini
pengembangan potensi dan keunggulan daerah perlu mendapatkan perhatian
secara khusus bagi pemerintah daerah sehingga anak-anak tidak. Sehingga anak-
anak daerah tidak asing dengan daerahnya sendiri dan faham betul tentang
potensi dan nilai-nilai serta budaya daerahnya sendiri, sehingga anak-anak dapat
mengembangkan dan memberdayakan potensi daerahnya sesuai dengan tuntutan
ekonomi global yang telah disepakati oleh pemerintah Indonesia. Diharapkan
dengan ekonomi global tersebut, masing-masing daerah ingin berlomba bersaing
dengan negara lain untuk memasarkan keunggulan daerahnya sendiri.

D. Pelaksanaan Penguatan Pendidikan Karakter


1. Berbasis Kelas
Manajemen kelas (pengelolaan kelas) adalah momen Pendidikan yang
menempatkan para guru sebagai individu yang berwenang dan memiliki otonomi
dalam proses pembelajaran untuk mengarahkan, membangun kultur
pembelajaran, mengevaluasi dan mengajak seluruh komunitas kelas membuat
komitmen bersama agar proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan berhasil.

Pendidik memiliki kewenangan dalam mempersiapkan (sebelum masuk


kelas), mengajar, dan setelah pengajaran, dengan mempersiapkan skenario
pembelajaran yang berfokus padanilai-nilai utama karakter. Manajemen kelas
yang baik akan membantu peserta didik belajar dengan lebih baik dan dapat
meningkatkan prestasi belajar.

Pendidikan Karakter Dalam proses pengelolaan dan pengaturan kelas


terdapat momen penguatan nilai-nilai pendidikan karakter. Contohnya, sebelum
memulai pelajaran pendidik bisa mempersiapkan peserta didik untuk secara
psikologis dan emosional memasuki materi pembelajaran, untuk menanamkan
nilai kedisiplinan dan komitmen bersama, guru Bersama peserta didik membuat
komitmen kelas yang akan disepakati pada saat peserta didik belajar. Aturan ini
dikomunikasikan, didialogkan, dan disepakati bersama dengan peserta didik.
Tujuan pengaturan kelas adalah agar proses pembelajaran berjalan dengan baik
dan membantu setiap individu berkembang maksimal dalam belajar. Pengelolaan
kelas yang baik dapat membentuk penguatan karakter. Berikut ini contoh
pengelolaan kelas yang berusaha memberikan penguatan karakter.

1. Peserta didik menjadi pendengar yang baik atau menyimak saat guru
memberikan penjelasan di dalam kelas (dapat menguatkan nilai saling
menghargai dan toleransi).
2. Peserta didik mengangkat tangan/mengacungkan jari kepada guru sebelum
mengajukan pertanyaan/tanggapan, setelah diizinkan oleh guru ia baru boleh
berbicara (dapat menguatkan nilai saling menghargai dan percaya diri).
3. Pemberian sanksi yang mendidik kepada peserta didik sebagai konsekuensi
dan bentuk tanggung jawab bila terjadi keterlambatan dalam mengerjakan
atau mengumpulkan tugas (dapat menguatkan nilai disiplin, bertanggung
jawab, dan komitmen diri).
4. Guru mendorong peserta didik melakukan tutor teman sebaya, siswa yang
lebih pintar diajak untuk membantu temannya yang kurang dalam belajar dan
dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru (dapat menguatkan nilai
gotong royong, kepedulian sosial, percaya diri, dan bertanggung jawab).

2. Berbasis Kultur (Budaya)

PPK Berbasis Budaya Sekolah Sebagai salah satu pendekatan dalam


penguatan pendidikan karakter selain PPK Berbasis Kelas, pendidikan karakter
berbasis budaya sekolah merupakan sebuah kegiatan untuk menciptakan iklim
dan lingkungan sekolah yang mendukung praksis PPK mengatasi ruang-ruang
kelas dan melibatkan seluruh sistem, struktur, dan pelaku pendidikan di sekolah.
aaaaaPenguatan Pendidikan Karakter berbasis budaya sekolah berfokus pada
pembiasaan dan pembentukan budaya yang merepresentasikan nilai-nilai utama
PPK yang menjadi prioritas satuan pendidikan. Pembiasaan ini diintegrasikan
dalam keseluruhan kegiatan di sekolah yang tercermin dari suasana dan
lingkungan sekolah yang kondusif.

Sekolah memulai program PPK dengan melakukan asesmen awal. Salah


satu kegiatan asesmen awal adalah bahwa satuan pendidikan memilih nilai utama
yang akan menjadi fokus dalam pengembangan pembentukan dan penguatan
karakter di lingkungan mereka. Pemilihan nilai utama ini didiskusikan,
dimusyawarahkan, dan didialogkan dengan seluruh pemangku kepentingan
sekolah (kepala sekolah, pendidik, tenaga kependidikan, komite sekolah, dan
peserta didik). Bersamaan dengan itu, dirumuskan pula sejumlah nilai
pendukung yang dipilih dan relevan. Sekolah mendeskripsikan bagaimana jalinan
antarnilai utama tersebut, yaitu antarnilai utama yang dipilih dengan nilai
pendukung. Seluruh pemangku kepentingan menyepakati nilai utama yang
menjadi prioritas serta nilai pendukung, dan jalinan antarnilai dalam membentuk
karakter warga sekolah, dan sekaligus tertuang dalam visi dan misi sekolah.

3. Berbasis Komunitas

Pendidikan berbasis Komunitas di sekolah digunakan sebagai salah satu


pendekatan dalam penguatan pendidikan yang melibatkan peran serta orang tua,
dan memberdayakan seluruh potensi yang ada untuk menciptakan iklim dan
lingkungan sekolah yang mendukung kemajuan pendidikan di sekolah.

Berikut ini adalah contoh peran serta komite, orang tua dan masyarakat
dilingkungan sekolah:
a.Memperkuat peranan Komite Sekolah dan orang tua sebagai pemangku
kepentingan utama pendidikan.

b.Melibatkan dan memberdayakan potensi lingkungan sebagai sumber


pembelajaran seperti keberadaan dan dukungan pegiat seni dan budaya, tokoh
masyarakat, dunia usaha, dan dunia industri.

c.Mensinergikan implementasi PPK dengan berbagai program yang ada dalam


lingkup akademisi, pegiat pendidikan, dan LSM.

d.Mensinkronkan program dan kegiatan melalui kerja sama dengan pemerintah


daerah, kementerian dan lembaga pemerintahan, dan masyarakat pada
umumnya.

E. Pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah

1. Lingkungan Fisik Sekolah


Sekolah harus mengkondisikan lingkungan fisik ramah literasi.
Lingkungan fisik adalah hal pertama yang dilihat dan dirasakan warga sekolah.
Oleh karena itu, lingkungan fisik perlu terlihat ramah dan kondusif untuk
pembelajaran. Sekolah yang mendukung pengembangan budaya literasi
sebaiknya memajang karya peserta didik dipajang di seluruh area sekolah,
termasuk koridor, kantor kepala sekolah dan guru. Selain itu, karya-karya peserta
didik diganti secara rutin untuk memberikan kesempatan kepada semua peserta
didik. Selain itu, peserta didik dapat mengakses buku dan bahan bacaan lain di
sudut baca di semua kelas, kantor, dan area lain di Sekolah serta ruang pimpinan
dengan pajangan karya peserta didik akan memberikan kesan positif tentang
komitmen Sekolah. Pada SD Negeri 24 Ujung Guruni Kecamatan Padang Barat
bentuk pelaksanaan gerakan literasi di lingkungan fisik sekolah adalah dengan
membuka sudut baca atau pojok baca bagi siswa di kelas sebelum proses belajar
rutin di mulai setiap paginya.
2. Lingkungan Sosial dan Afektif
Program literasi yang baik bersifat berimbang Sekolah yang menerapkan
program literasi berimbang menyadari bahwa tiap peserta didik memiliki
kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, strategi membaca dan jenis teks yang
dibaca perlu divariasikan dan disesuaikan dengan jenjang pendidikan.Program
literasi yang bermakna dapat dilakukan dengan memanfaatkan bahan bacaan kaya
ragam teks, seperti karya sastra untuk anak dan remaja.

Mengupayakan lingkungan sosial dan afektif sebagai model komunikasi


dan interaksi yang literat Lingkungan sosial dan afektif dibangun melalui model
komunikasi dan interaksi seluruh komponen sekolah.Hal itu dapat dikembangkan
dengan pengakuan atas capaian peserta didik sepanjang tahun.Pemberian
penghargaan dapat dilakukan saat upacara bendera setiap minggu untuk
menghargai kemajuan peserta didik di semua aspek. Prestasi yang dihargai bukan
hanya akademik, tetapi juga sikap dan upaya peserta didik. Dengan demikian,
setiap peserta didik mempunyai kesempatan untuk memperoleh penghargaan
sekolah.Selain itu, literasi diharapkan dapat mewarnai semua perayaan penting di
sepanjang tahun pelajaran.Ini bisa direalisasikan dalam bentuk festival buku,
lomba poster, mendongeng, karnaval tokoh buku cerita, dan sebagainya.
Pimpinan sekolah selayaknya berperan aktif dalam menggerakkan literasi, antara
lain dengan membangun budaya kolaboratif antarguru dan tenaga kependidikan.
Dengan demikian, setiap orang dapat terlibat sesuai kepakaran masing-masing.
Peran orang tua sebagai relawan gerakan literasi akan semakin memperkuat
komitmen sekolah dalam pengembangan budaya literasi.
F. Bimbingan Konseling (BK)

1. Penjelasan tentang layanan BK

Bimbingan dan Konseling adalah proses interaksi antara konselor


dengan konseling baik secara langsung maupun tidak langsung dalam rangka
untuk membantu konseling agar dapat mengembangkan potensi dirinya atau pun
memecahkan permasalahan yang dialaminya. Bimbingan dan Konseling juga
dapat didefinisikan sebagai upaya sistematis, objektif, logis, dan berkelanjutan
serta terprogram yang dilakukan oleh konselor untuk memfasilitasi
perkembangan konseling untuk mencapai kemandirian dalam kehidupannya.

2. Penjelasan tentang Mekanisme Pelaksanaan layanan BK

Pelaksanaan bimbingan dan konseling harus memperhatikan aspek


penggunaan data dan penggunaan waktu yang tersebar ke dalam kalender
akademik.
Aspek pertama adalah penggunaan data. Kumpulan data akan
memberikan informasi penting dalam pelaksanaan program dan akan diperlukan
untuk mengevaluasi program dalam kaitannya dengan kemajuan yang diraih
peserta didik/konseli. Data dikumpulkan sepanjang proses pelaksanaan
bimbingan dan konseling sehubungan dengan perencanaan apa yang dikerjakan,
apa yang tidak dikerjakan, apa yang berubah atau ditingkatkan. Data yang
dikumpulkan dipilah menjadi data tiga: (1)data jangka pendek yaitu data setiap
akhir aktivitas, (2)data jangka menengah merupakan data kumpulan dari periode
waktu tertentu, misalnya program semesteran maka data yang dimaksud adalah
data selama satu semester untuk mengukur indikator kemajuan ke arah
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, dan (3)data jangka panjang merupakan
data akhri serangkaian program misalnya program tahunan yang merupakan data
hasil seluruh aktivitas dan dampaknya pada perkembangan pribadi, sosial,
belajar, dan karir peserta didik.
Aspek kedua adalah penggunaan waktu yang tersebar dalam kalender
akademik. Proporsi waktu perencanaan dan pelaksanaan setiap komponen dan
bidang bimbingan dan konseling harus memperhatikan tingkat satuan pendidikan,
kebutuhan peserta didik, jumlah konselor atau guru bimbingan dan konseling,
jumlah peserta didik yang dilayani.Perhatian utama ditujukan kepada kebutuhan
peserta didik sebagai hasil analisis kebutuhan.
Persentase dalam distribusi waktu konselor atau guru bimbingan dan
konseling dalam setiap komponen program bimbingan dan konseling juga harus
memperhatikan tingkatan kelas dalam satuan pendidikan.Sebagian besar waktu
konselor atau guru bimbingan dan konseling (80%-85%) untuk pelayanan
langsung kepada peserta didik, sisanya (15%-20%) untuk aktivitas manajemen
dan administrasi.Kalender aktivitas bimbingan dan konseling sebagai
perencanaan program semua komponen dan bidang bimbingan dan konseling
diatur sejalan dengan kalender akademik satuan pendidikan.
PROGRAM LAYANAN KONSELING
SD NEGERI 24 UJUNG GURUN
TAHUN PELAJARAN 2019/2020

KEGIATA PELAKSANAAN
JENIS
N BIDANG N METOD K
PELAYANA KEGIATAN TUJUAN SASARAN
o BIMBINGAN PENDUKU E ET
N J A S O N D J F M MJ
NG
A
u g e k o e a e a e u
p
l s p t v s n b r i n
r
1 Layanan  Pengenalan  Siswa  Siswa  Bimbingan _  Ceramah √ √ √ √ √ √ √
Orientasi sekolah mengenal Kelas I pribadi  Tanya
lingkungan jawab
sekolah  Diskusi
 Kemasyarakat  Siswa dapat  Orang tua,  Sosial _ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
an pelayanan memahami siswa  Bimbingan
BK serta belajar
memanfaatkan
layanan BK
35
2 Layanan  Memberikan  Siswa  Siswa asuh  Sosial  Aplikasi  Ceramah √ √ √ √

36
Informasi informasi memahami  Bimbingan instrument  Tanya
tentang tentang pribadi asi jawab
kurikulum di kurikulum SD,  Himpunan  Diskusi
SDN 42 Sistem data
Korong pengajaran
Gadang, serta cara
sistem belajar
pendidikan
dan cara
belajar
3 Layanan  Menyeleksi  Siswa  Semua  Bimbingan  Diskusi  Wawanca √ √
penempatan siswa yang mendapatkan siswa/ pribadi professiona ra
dan berprestasi layanan sesuai tamatan l  Angket
penyaluran  Penyaluran dengan kondisi  Himpunan
tamatan
 Menyalurkan
siswa yang
berprestasi
4 Layanan  Menetapkan  Siswa dapat  Siswa yang  Bimbingan  Himpunan  Tanya √ √ √ √ √
Pembelajaran subjek sesuai belajar mengalami pribadi data jawab
dengan maksimal kesulitan  Bimbingan  Aplikasi  Studi
permasalahan  Siswa berhasil belajar belajar instrument dokument
belajar dalam belajar asi asi
 Konfrensi  Diskusi
kasus
5 Layanan  Mengidentifik  Membantu  Siswa asuh  Pribadi  Himpunan  Tanya √ √ √ √
Konseling asi kasus siswa yang  Sosial data jawab
perorangan  Menetapkan mengalami  Konfrensi  Studi
waktu kesulitan kasus dokument
pertemuan sehingga yang  Aplikasi asi
 Melaksanakan bersangkutan informasi  Diskusi
konseling dapat  Home visit
mengatasi
masalahnya
6 Layangan  Mengidentifik  Membantu  Siswa  Bimbingan  Himpunan  Tanya √ √ √ √ √ √ √ √ √
bimbingan asi masalah siswa bermasalah sosial data jawab
kelompok  Membentuk memecahkan  Bimbingan  Aplikasi  Diskusi
kelompok masalah belajar instrument  Brain
masalah kelompok asi string
 Melaksanakan  Konfrensi
bimbingan kasus
kelompok
7 Layanan  Mengidentifik  Membantu  Siswa  Bimbingan  Himpunan  Tanya √ √ √ √ √ √
konseling asi masalah siswa bermasalah pribadi data jawab
kelompok  Membantu memecahkan  Bimbingan  Aplikasi  Diskusi
kelompok masalah secara sosial instrument
sesuai kelompok  Bimbingan asi
masalahnya belajar  Konfrensi
 Melaksanakan  Bimbingan kasus
layanan keluarga  Home visit
 Bimbingan
agama
8 Layanan  Mengidentifik  Membantu  Pihak yang  Bimbingan  Himpunan  Tanya √ √ √ √
medis asi masalah pihak yang bertikai pribadi data jawab
 Menetapkan bertikai  Bimbingan  Aplikasi  Diskusi
waktu mengatasi sosial instrument
pertemuan masalahnya, asi
 Melaksanakan sehingga  Konfrensi
layanan medis harmonis dan kasus
berintegrasi
9 Layanan  Mengidentifik  Membantu  Siswa asuh  Bimbingan  Himpunan  Tanya √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
konsultasi asi masalah siswa yang  Personil pribadi data jawab
 Menetapkan mengalami lain yang  Bimbingan  Aplikasi  Diskusi
waktu masalah terkait belajar instrument  Studi
pertemuan asi dokument
 Melaksanakan  Konfrensi asi
konsultasi kasus
1 Menetapkan  Membicaraka  Agar kegiatan  Masalah  Bimbingan  Himpunan  Tanya √ √ √ √ √
0 diskusi n kendala BK dapat yang sosial data jawab
professional yang ditemui terlaksana dihadapi  Diskusi
 Menetapkan secara optimal  Studi
alternatif dokument
pemecahan asi
1 Meningkatka  Penataan  Untuk  Staf BK  Bimbingan  Aplikasi  Ceramah √ √ √ √
1 n  MGBK meningkatkan pribadi informasi  Tanya
kemampuan  Seminar kemampuan jawab
profesi staf  Mendatangka staf BK
BK n nara sumber
1 Mengikuti  Rapat dinas  Agar kegiatan √ √ √ √
2 kegiatan  Ujian sekolah lancar
sekolah  Ko kurikuler  Mengetahui
 Ekstrakurikul perkembangan/
er rencana sekolah
 PSB
 IHT/
Lokakarya
1 Melaksanaka  Menerima  Tamatan dapat  Tamatan  Bimbingan  Aplikasi  Resisasi √ √ √ √
3 n kegiatan alumni yang dilayani sesuai pribadi informasi  Wawanca
BKK mengurus kondisi  Bimbingan  Himpunan ra
Ak.1 karir data
 Mengumumka
n cari CTK
 Memberi
Ak.1
 Memasyaraka
tkan BKK
1 Tindak lanjut  Merencanaka  Tersedianya  Program  Diskusi √ √ √ √
4 n kegiatan program baru baru  Studi
selanjutnya yang dapat dokumenta
dilaksanakan si
sesuai kondisi
sekolah

Padang, 15 Juli 2019


Kepala UPT SD Negeri 24 Ujung Gurun

Hatmurisna, S.Pd.
NIP.19661018 196603 2002
G. Ekstrakurikuler (Wajib dan Pilihan)

1. Ekstrakurikuler Wajib Pramuka

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan Peserta Didik di


luar jam belajar kurikulum standar. Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar Peserta
Didik dapat mengembangkan kepribadian, minat, dan kemampuannya di berbagai
bidang di luar bidang akademik. Ekstrakurikuler Wajib merupakan program
ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh seluruh peserta didik, terkecuali bagi Peserta
Didik dengan kondisi tertentu yang tidak memungkinkan untuk mengikuti kegiatan
Ekstrakurikuler tersebut. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh
pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan kepramukaan.

Pramuka adalah warga negara Indonesia yang aktif dalam pendidikan


kepramukaan serta mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Kepramukaan
adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga
dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang
dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti
luhur (SK. Kwarnas No. 231 Thn 2017). Pendidikan Kepramukaan adalah proses
pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia Pramuka melalui
penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.

a. Fungsi Ekstrakurikuler
1. Kegiatan menarik bagi anak atau pemuda
Kegiatan menarik di sini dimaksudkan kegiatan yang menyenangkan dan
mengandung pendidikan. Karena itu permainan harus mempunyai tujuan dan
aturan permainan, jadi bukan kegiatan yang hanya bersifat hiburan saja.
Karena itu lebih tepat kita sebut saja kegiatan menarik.

2. Pengabdian bagi orang dewasa


Bagi orang dewasa kepramukaan bukan lagi permainan, tetapi suatu tugas
yang memerlukan keikhlasan, kerelaan, dan pengabdian. Orang dewasa ini

43
mempunyai kewajiban untuk secara sukarela membaktikan dirinya demi
suksesnya pencapaian tujuan organisasi.

3. Alat bagi masyarakat dan organisasi


Kepramukaan merupakan alat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat setempat, dan juga alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan
organisasinya. Jadi kegiatan kepramukaan yang diberikan sebagai latihan
berkala dalam satuan pramuka itu sekedar alat saja, dan bukan tujuan
pendidikannya.

b. Tujuan Ekstrakurikuler
Gerakan Pramuka bertujuan mendidik anak-anak dan pemuda Indonesia
dengan prinsip-Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan yang pelaksanaannya
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan bangsa dan
masyarakat Indonesia dengan tujuan agar;

1. Anggotanya menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur serta


tinggi mental, moral, budi pekerti dan kuat keyakinan beragamanya.
2. Anggotanya menjadi manusia yang tinggi kecerdasan dan keterampilannya.
3. Anggotanya menjadi manusia yang kuat dan sehat fisiknya.
4. Anggotanya menjadi manusia yang menjadi warga negara Indonesia yang berjiwa
Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia; sehingga
menjadi angota masyarakat yang baik dan berguna, yang sanggup dan mampu
menyelanggarakan pembangunan bangsa dan negara.
c. Prinsip Pelaksanaan
Prinsip Dasar Kepramukaan bersama Nilai-Nilai Kepramukaan adalah norma
hidup setiap anggota Gerakan Pramuka yang ditanamkan dan ditumbuhkembangkan
kepada peserta didik melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadi dengan
bantuan tenaga pendidik, sehingga pengamalannya dapat dilakukan dengan inisiatif
sendiri, penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan
moral, baik sebagai pribadi maupun sebagai anggota masyarakat. Setiap anggota
Gerakan Pramuka wajib menerima Nilai dan Prinsip Dasar Kepramukaan.
d. Jenis Kegiatan
1. Keterampilan Tali Temali
2. Keterampilan Pertolongan Pertama Gawat Garurat (PPGD)
3. Ketangkasan Pionering
4. Keterampilan Morse dan Semaphore
5. Keterampilan Membaca Sandi Pramuka
6. Penjelajahan dengan Tanda Jejak
7. Kegiatan Pengembaraan
8. Keterampilan Baris-Berbaris (KBB)
9. Keterampilan Menentukan Arah
10. Internalisasi Nilai-nilai Karakter

e. Teknis pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler


Model pelaksanaan ekstrakurikuler wajib kepramukaan dalam kurikulum
2013. Seiring dengan diberlakukannya kurikulum 2013, kepramukaan (latihan
pramuka) ditetapkan menjadi ekstrakurikuler wajib di tingkat Sekolah Dasar
(SD/MI), SMP dan MTs, serta SMA, MA, dan SMK. Sebagai ekstrakurikuler
wajib, kepramukaan harus diikuti oleh seluruh peserta didik dalam sekolah
tersebut. Karenanya, pelaksanaan kepramukaan sebagai ekstrakurikuler wajib
dalam kurikulum 2013 diorganisasikan dalam model-model tertentu.

Penetapan kepramukaan sebagai ekstrakulrikuler wajib di


tingkat Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah adalah Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 Tentang
Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Dalam Permen ini salah satunya
mengatur tentang pengorganisasian model pelaksanaan ekstrakurikuler
kepramukaan pada kurikulum 2014.
f. Tata cara penilaian dan pelaporan
Sekolah hendaknya membuat laporan, baik laporan untuk keseluruhan
program kegiatan ekstrakurikuler dan untuk setiap jenis kegiatan ekstrakurikuler
ataupun pertanggungjawabn keuangan yang telah dialokasikan/digunakan untuk
kegiatan yang dimaksudkan.
Untuk laporan kegiatan, hendaknya dibuat format yang sederhana tetapi
cukup komprehensif dan mudah dipahami, misalnya mencakup: kata pengantar,
daftar isi, latar belakang, pengertian dari jenis kegiatan ekstrakurikuler,tujuan,
sasaran, hasil yang diharapkan; penyelenggaraan kegiatan yang meliputi
persyaratan peserta, bentuk dan materi kegiatan, organisasi penyelenggaraan,
jadwal dan mekanisme pelaksanaan, bentuk penghargaan, hasil yang diperoleh,
kesulitan yang dijumpai dan usaha mengatasi kesulitan itu, kesimpulan
keseluruhan dan saran-saran yang diajukan, serta lampiran-lampiran yang
diperlukan.
1. Ekstra Kurikuler
Pilihan Kesenian

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Sekolah Dasar merupakan suatu


kegiatan yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta untuk
membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,
dan minat siswa Sekolah Dasar. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya
sekarang ini di Sekolah Dasar tidak lagi menjadi sebuah mata pelajaran yang
berdiri sendiri tetapi menjadi satu kesatuan dalam sebuah pembelajaran tematik.

a) Fungsi dan Tujuan Ekstrakurikuler kesenian


Tujuan ekstrakurikuler untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3 Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Untuk mencapai tujuan tersebut, dilakukan kegiatan-kegiatan melalui
di lingkungan sekolah (intramural) dan di luar sekolah (ekstramural) sebagai
upaya memperkuat proses pembentukan karakter bangsa yang berbudi pekerti
luhur sesuai dengan nilai dan moral Pancasila. Pendidikan Kepramukaan
dinilai sangat penting. Melalui pendidikan kepramukaan akan timbul rasa
memiliki, saling tolong menolong, mencintai tanah air dan mencintai alam.
Karenanya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan mewajibkan setiap
sekolah melaksanakan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan.

Fungsi kegiatan ekstra kurikuler menjembatani kebutuhan


perkembangan peserta didik yang berbeda ; seperti perbedaan rasa akan nilai
moral dan sikap, kemampuan, dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam
kegiatan ekstrakurikuler peserta didik dapat belajar dan mengembangkan
kemampuan berkomunikasi, bekerja sama dengan orang lain, serta
menemukan dan mengembangkan potensinya.

Kegiatan ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.


Kegiatan ini juga bertujuan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat,
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi SD Negeri 24 Ujung Guruni
Kecamatan Padang Barat .

b) Prinsip Pelaksanaan
Pendidikan kesenian mengajarkan banyak nilai kebersmaan, estetika.
Kegiatan pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian lebih menekankan pada
aktivitas “belajar sambil melakukan” (learning by doing), sebagai upaya
menstimuli keberanian siswa Sekolah Dasar untuk mengekspresikan ide atau
gagasan seni mereka dalam bidang seni musik, seni tari,seni rupa, ataupun
seni teater.
c) Jenis Kegiatan
Kesenian merupakan ekstrakurikuler pilihan yang boleh diikuti oleh
semua siswa SD Negeri 24 Ujung Guruni Kecamatan Padang Barat mulai dari
kelas IV sampai kelas VI. Pendidikan Kesenian terbagi atas seni musik dan seni
tari.

d) Teknik Pelaksanaan Kegiatan Ekstra Kurikuler


Teknik Penerapan Pendidikan Kepramukaan mencakup:

1. Teori
2. Praktik langsung
e) Tata Cara Penilaian dan Pelaporan Kegiatan Ekstra kurikuler
Penilaian pendidikan kesenian mencakup hal-hal sebagai berikut:

1. Penilaian dilakukan secara kualitatif


2. Kriteria keberhasilan lebih ditentukan oleh proses dan keikutsertaan
peserta didik
3. Peserta didik diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal baik pada
kegiatan ekstrakurikuler pilihan pada setiap semester.
4. Nilai yang diperoleh pada kegiatan pendidikan kesenian sebagai
ekstrakurikuler pilihan berpengaruh terhadap kenaikan kelas peserta
didik.
5. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu mendapat
bimbingan terus menerus untuk mencapai niai baik.
Teknik penilaian

1. Teknik penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri,


dan penilaian antar peserta didik.
2. Teknik penilaian keterampilan dilakukan melalui demonstrasi
keterampilannya.
Media Penilaian

a. Jurnal / buku harian


b. Portofolio
Proses penilaian dilakukan setiap kali latihan dan setiap hari di
dalam proses pembelajaran.

H. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) (Sesuaikan dengan Permendikbud No. 23


Tahun 2016 dan Panduan Penilaian

1) KKM Kelas I, II, III,IV, V dan VI

Pada kurikulum 2013 nilai dinyatakan dalam bentuk huruf seperti halnya
di perguruan tinggi, namun lebih bervariasi, yaitu A, A-, B+, B, B-, C+, C, C-,
D+, dan D (terdapat variasi 10 nilai), dengan ketentuan batas minimal kelulusan
(ketuntasan) adalah B- atau 2,66, seperti tabel di bawah ini:

Berikut ini contoh tabel konversi dari nila 0 – 100 menjadi 1 – 4 (dalam
bentuk huruf)
Tabel itu diperoleh ketika pelatihan pendampingan kurikulum 2013.
Dari tabel itu batas minimal ketuntasan adalah 66. Apakah hanya seperti
itu? Tentu saja tidak. Bisa saja seperti di bawah ini:

Tabel ini batas minimal ketuntasannya juga 66, namun berbeda


untuk nilai A dan A-. Lalu bagaimana dengan KKM 75? Kalau semula
KKM 75 sekarang batas minimal ketuntasan 66 bukankah itu turun? ya
memang turun. Namun menurut pendapat saya, sudahlah lupakan 75,
karena 75 itu memaksakan diri.

b. Mekanisme Dan Prosedur Penentuan KKM

a. Prinsip Penetapan KKM

Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal perlu


mempertimbangkan beberapa ketentuan sebagai berikut:

1. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang


dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif.
Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional judgement
oleh pendidik dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan
pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya.
Sedangkan metode kuantitatif dilakukan dengan rentang angka yang
disepakati sesuai dengan penetapan kriteria yang ditentukan;

2. Penetapan nilai kriteria ketuntasan minimal dilakukan melalui analisis


ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan
memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake peserta didik
untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar dan standar kompetensi

3. Kriteria ketuntasan minimal setiap Kompetensi Dasar (KD)


merupakan rata-rata dari indikator yang terdapat dalam Kompetensi
Dasar tersebut. Peserta didik dinyatakan telah mencapai ketuntasan
belajar untuk KD tertentu apabila yang bersangkutan telah mencapai
ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan untuk seluruh
indikator pada KD tersebut;
4. Kriteria ketuntasan minimal setiap Standar Kompetensi (SK)
merupakan rata-rata KKM Kompetensi Dasar (KD) yang terdapat
dalam SK tersebut;

5. Kriteria ketuntasan minimal mata pelajaran merupakan rata-rata dari


semua KKM-SK yang terdapat dalam satu semester atau satu tahun
pembelajaran, dan dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar
(LHB/Rapor) peserta didik;

6. Indikator merupakan acuan/rujukan bagi pendidik untuk membuat


soal-soal ulangan, baik Ulangan Harian (UH), Ulangan Tengah
Semester (UTS) maupun Ulangan Akhir Semester (UAS). Soal
ulangan ataupun tugas-tugas harus mampu
mencerminkan/menampilkan pencapaian indikator yang diujikan.
Dengan demikian pendidik tidak perlu melakukan pembobotan
seluruh hasil ulangan, karena semuanya memiliki hasil yang setara;

7. Pada setiap indikator atau kompetensi dasar dimungkinkan adanya


perbedaan nilai ketuntasan minimal.

b. Langkah-Langkah Penetapan KKM

Penetapan KKM dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata


pelajaran. Langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:

1. Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan


mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya
dukung, dan intake peserta didik dengan skema sebagai berikut:
KKM KKM

Indikator KD

KKM MP KKM

SK

Hasil penetapan KKM indikator berlanjut pada KD, SK hingga


KKM mata pelajaran;

2. Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam
melakukan penilaian;

3. KKM yang ditetapkan disosialisaikan kepada pihak-pihak yang


berkepentingan, yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas
pendidikan;

4. KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan


kepada orang tua/wali peserta didik.

c. Penentuan Kriteria Ketuntasan Minimal

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penentuan kriteria


ketuntasan minimal adalah:

1. Tingkat kompleksitas, kesulitan/kerumitan setiap indikator,


kompetensi dasar, dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh
peserta didik.
Suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi,
apabila dalam pencapaiannya didukung oleh sekurang-kurangnya
satu dari sejumlah kondisi sebagai berikut:

a. guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus


dibelajarkan pada peserta didik;

b. guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang


bervariasi;

c. guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang


yang diajarkan;

d. peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi;

e. peserta didik yang cakap/terampil menerapkan konsep;

f. peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam


penyelesaian tugas/pekerjaan;

g. waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena


memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga
dalam proses pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan;

h. tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar


peserta didik dapat mencapai ketuntasan belajar.

Contoh penetapan KKM

Untuk memudahkan analisis setiap indikator, perlu dibuat skala penilaian yang
disepakati oleh guru mata pelajaran. Contoh:
Aspek yang dianalisis Kriteria dan Skala Penilaian

Tinggi Sedang Rendah


Kompleksitas
< 65 65-79 80-100

Tinggi Sedang Rendah


Daya Dukung
80-100 65-79 <65

Tinggi Sedang Rendah


Intake siswa
80-100 65-79 <65

Atau dengan menggunakan poin/skor pada setiap kriteria yang ditetapkan.

Aspek yang dianalisis Kriteria penskoran

Tinggi Sedang Rendah


Kompleksitas
1 2 3

Tinggi Sedang Rendah


Daya Dukung
3 2 1

Tinggi Sedang Rendah


Intake siswa
3 2 1

Jika indikator memiliki kriteria kompleksitas tinggi, daya dukung tinggi dan
intake peserta didik sedang, maka nilai KKM-nya adalah:

1+3+ 2

 x 100 = 66,7

9
Nilai KKM merupakan angka bulat, maka nilai KKM-nya adalah 67.

c. Upaya sekolah dalam Meningkatkan KKM Untuk Mencapai KKM


Ideal (100%)

Untuk meningkatkan KKM berbagai upaya dilakukan oleh SDN 24 Ujung


Gurun, setiap tahun harus ada peningkatannya, Upaya- upaya tersebut mengacu
kepada kriteria penetapan KKM, yaitu:

1. Tingkat kompleksitas

Dapat dilakukan dengan jalan :.

a. guru yang memahami dengan benar kompetensi yang harus


dibelajarkan pada peserta didik;

b. guru yang kreatif dan inovatif dengan metode pembelajaran yang


bervariasi;

c. guru yang menguasai pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang


diajarkan;

d. peserta didik dengan kemampuan penalaran tinggi;

e. peserta didik yang cakap/terampil dalam menerapkan konsep;

f. peserta didik yang cermat, kreatif dan inovatif dalam penyelesaian


tugas/pekerjaan;

g. waktu yang cukup lama untuk memahami materi tersebut karena


memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan yang tinggi, sehingga dalam
proses pembelajarannya memerlukan pengulangan/latihan;

h. tingkat kemampuan penalaran dan kecermatan yang tinggi agar peserta


didik dapat mencapai ketuntasan belajar.
2. Kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan
pembelajaran pada masing-masing sekolah.

a. Sarana dan prasarana pendidikan yang sesuai dengan tuntutan


kompetensi yang harus dicapai peserta didik seperti perpustakaan,
laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran;

b. Ketersediaan tenaga, manajemen sekolah, dan kepedulian stakeholders


sekolah.

3. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata peserta didik di sekolah yang


bersangkutan

Penetapan intake di kelas I dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat
penerimaan peserta didik baru, sedangkan penetapan intake di kelas II-VI
berdasarkan kemampuan peserta didik di kelas sebelumnya.

I. Penilaian (sesuai permendikbud nomor 23 tahun 2016 dan pedoman


penilaian)

1. Uraian tentang Jenis, teknik, dan prosedur penilaian untuk ranah


sikap Kurikulum 2013 (Kelas I, II,III, IV, V dan VI)

Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik Penilaian hasil


belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan bertujuan
untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
memperhatikan hal-hal sebagai berikut.

1) Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam


membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah
menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai
dengan indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman
penyekoran sesuai dengan teknik penilaian yang dipilih.
2) Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan
penelusuran dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes. Penelusuran
dilakukan dengan menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi
pengalaman belajar sesuai dengan kondisi dan tingkat kemampuan peserta
didik.
3) Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacu
pada indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang
diintegrasikan dalam tema tersebut.
4) Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui
kemajuan dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik
disertai balikan (feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan)
yang dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan
pembelajaran.
5) Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
a) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian
kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil
pembelajaran tematik-terpadu.
b) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan
sikap sosial.
6) Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala
sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas,guru
Bimbingan dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang
ditentukan.
7) Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua
pendidik selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan
dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.
8) Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan Penilaian
hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
a) menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan
mengacu pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;
b) mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, dan
ujian akhir sekolah/madrasah;
c) menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan
peserta didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian
Sekolah/Madrasah;
d) menentukan kriteria kenaikan kelas;
e) melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi
kepada orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;
f) melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada
dinas pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yangterkait;
g) melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali
peserta didik dan dinas pendidikan.
h) menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui
rapat dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
(1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
(2) mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan
ketentuan kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk
kategori baik dan kompetensi pengetahuan dan keterampilan
minimal sama dengan KKM yang telah ditetapkan;
(3) lulus ujian akhir sekolah/madrasah; dan
(4) lulus Ujian Nasional.
i) menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap
peserta didik bagi satuan pendidikan penyelenggara Ujian Nasional;
dan
j) menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan
pendidikan bagi satuan pendidikan yang telah terakreditasi.
2. Uraian tentang Jenis, teknik, dan prosedur penilaian untuk ranah
pengetahuan
Kurikulum 2013 (Kelas I, II, III, IV, V dan VI)

a) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah


dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau
lembaga mandiri.
b) Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi,
ujian sekolah, dan ujian nasional.
(1) Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
(2) Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum
ulangan harian.
(3) Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau
tema pelajaran.
(4) Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
(5) Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
(6) Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada
akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4),
dan kelas XI (tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun
oleh Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas VI
(tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan
melalui UN.
(7) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei
oleh Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2),
kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
(8) Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
(9) Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
3. Uraian tentang Jenis, teknik, dan prosedur penilaian untuk ranah
keterampilan
Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pemerintah Penilaian
hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan melalui Ujian Nasional dan ujian
mutu Tingkat Kompetensi, dengan memperhatikan hal-hal berikut.

a) Ujian Akhir Sekolah


(a) Penilaian hasil belajar dalam bentuk UAS didukung oleh suatu
sistem yang menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan
yang aman, jujur, dan adil.
(b) Hasil UAS digunakan untuk:
- salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan;
- salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan
berikutnya;
- pemetaan mutu; dan
- pembinaan dan pemberian bantuan untuk peningkatan mutu.
(c) Dalam rangka standarisasi UAS diperlukan acuan berupa kisi-kisi
bersifat nasional yang dikembangkan oleh Pemerintah, sedangkan
soalnya disusun oleh Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah
dengan komposisi tertentu yang ditentukan oleh Pemerintah.
(d) Sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan, kriteria kelulusan UAS ditetapkan setiap tahun oleh
Pemerintah.
(e) Dalam rangka penggunaan hasil UAS untuk pemetaan mutu
program dan/atau satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis dan
membuat peta daya serap UAS dan menyampaikan hasilnya kepada
pihak yang berkepentingan.
b) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
(1) Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan oleh Pemerintah pada
seluruh satuan pendidikan yang bertujuan untuk pemetaan dan
penjaminan mutu pendidikan di suatu satuan pendidikan.
(2) Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan sebelum peserta didik
menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu, sehingga hasilnya
dapat dimanfaatkan untuk perbaikan proses pembelajaran.
(3) Instrumen, pelaksanaan, dan pelaporan ujian mutu Tingkat
Kompetensi mampu memberikan hasil yang komprehensif
sebagaimana hasil studi lain dalam skala internasional.

J. Remedial dan Pengayaan

1. Remedial
a. Mencantumkan uraian tentang jenis pelaksanaan kegiatan remedial
(pembelajaran ulang, bimbingan kelompok, pemanfaatan tutor
sebaya.
Remedial merupakan suatu bantuan untuk mengatasi kesulitan
belajar. Ada beberapa program yang bisa dijalankan atau dijadikan acuan
dalam melakukan pengajaran remedial antara lain dalam bidang berhitung,
membaca pemahaman dan menulis.

Remediasi mempunyai padanan remediation dalam bahasa Inggris.


Kata ini berakar kata ‘toremedy’ yang bermakna menyembuhkan. Remediasi
merujuk pada proses penyembuahan. Remedial merupakan kata sifat. Karena
itu dalam bahasa Inggris selalu bersama dengan kata benda, misalnya
‘remedial work’, yaitu pekerjaan penyembuhan, ‘remedial teaching’ –
pengajaran penyembuhan. Di Indonesia, istilah ‘remedial’ sering ditulis
berdiri sendiri sebagai kata benda. Mestinya dituliskan menjadi pengajaran
remedial, atau kegiatan remedial.
b. Remedial wajib diikuti oleh siswa yang belum mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi
adalah menggunakan acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu
dalam menentukan kelulusan peserta didik. Kriteria paling rendah untuk
menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM).

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) harus ditetapkan sebelum


awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya jumlah peserta didik yang
melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan pendidik
dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak
diubah secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada acuan norma,
kurva normal sering digunakan untuk menentukan ketuntasan belajar peserta
didik jika diperoleh hasil rata-rata kurang memuaskan. Nilai akhir sering
dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan sejumlah peserta didik yang
melebihi nilai 6,0 sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria mengharuskan
pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu
memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau layanan
pengayaan bagi yang sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.

Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan


berdasarkan hasil musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau
beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik yang hampir sama.
Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara akademis menjadi
pertimbangan utama penetapan KKM.

Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi


sehingga dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal
100 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional
diharapkan mencapai minimal 75. Satuan pendidikan dapat memulai dari
kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian ditingkatkan
secara bertahap.

Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik,


dan orang tua peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan
terhadap penilaian di sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan
pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar informasi dapat diakses dengan
mudah oleh peserta didik dan atau orang tuanya. Kriteria ketuntasan minimal
harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan dalam
menyikapi hasil belajar peserta didik.

c. Remedial dimulai dengan kegiatan pembelajaran dan diakhiri


dengan penilaian pada indikator yang belum tuntas dalam setiap KD
i. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang
berbeda jika jumlah peserta yang mengikuti remedial lebih dari 50%
ii. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan
jika jumlah peserta didik yang mengikuti remedial maksimal 20%
iii. Pemberian tugas-tugas kelompok jika jumlah peserta yang mengikuti
remedial lebih dari 20 % tetapi kurang dari 50%
iv. Pemanfaatan tutor teman sebaya.
d. Remedial di laksanakan di dalam/luar (*) jam pembelajaran
Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi peserta didik,
langkah berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran
remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain:

1. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang


berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara
penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan
tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian
besar atau semua peserta didik belum mencapai ketuntasan belajar
atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan
penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media
yang lebih tepat.
2. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan.
Dalam hal pembelajaran klasikal peserta didik mengalami kesulitan,
perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan
secara individual. Pemberian bimbingan perorangan merupakan
implikasi peran pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan
bilamana terdapat satu atau beberapa peserta didik yang belum
berhasil mencapai ketuntasan.
3. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka
menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perlu
diperbanyak agar peserta didik tidak mengalami kesulitan dalam
mengerjakan tes akhir. Peserta didik perlu diberi latihan intensif (drill)
untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan.
4. Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang
memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk
memberikan tutorial kepada rekannya yang mengalami kelambatan
belajar. Dengan teman sebaya diharapkan peserta didik yang
mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.
e. Remedial dilakukan dalam satu semester yang sama
Terdapat beberapa alternatif berkenaan dengan waktu atau kapan
pembelajaran remedial dilaksanakan. Pertanyaan yang timbul, apakah
pembelajaran remedial diberikan pada setiap akhir ulangan harian, mingguan,
akhir bulan, tengah semester, atau akhir semester. Ataukah pembelajaran
remedial itu diberikan setelah peserta didik mempelajari SK atau KD
tertentu? Pembelajaran remedial dapat diberikan setelah peserta didik
mempelajari KD tertentu. Namun karena dalam setiap SK terdapat beberapa
KD, maka terlalu sulit bagi pendidik untuk melaksanakan pembelajaran
remedial setiap selesai mempelajari KD tertentu. Mengingat indikator
keberhasilan belajar peserta didik adalah tingkat ketuntasan dalam mencapai
SK yang terdiri dari beberapa KD, maka pembelajaran remedial dapat juga
diberikan setelah peserta didik menempuh tes SK yang terdiri dari beberapa
KD. Hal ini didasarkan atas pertimbangan bahwa SK merupakan satu
kebulatan kemampuan yang terdiri dari beberapa KD. Mereka yang belum
mencapai penguasaan SK tertentu perlu mengikuti program pembelajaran
remedial.
Hasil belajar yang menunjukkan tingkat pencapaian kompetensi
melalui penilaian diperoleh dari penilaian proses dan penilaian hasil.
Penilaian proses diperoleh melalui postes, tes kinerja, observasi dan lain-lain.
Sedangkan penilaian hasil diperoleh melalui ulangan harian, ulangan tengah
semester dan ulangan akhir semester.

f. Alternatif Penilaian Remedial yang dipilih


Untuk mengetahui berhasil tidaknya kegiatan remedial yang telah
dilaksanakan, harus dilakukan penilaian. Penilaian ini dapat dilakukan dengan
cara mengkaji kemajuan belajar siswa. Apabila sisiwa mengalami kemauan
belajar sesuai yang diharapkan, berarti kegiatan remedial yang direncanakan
dan dilaksanakan cukup efektif membantu siswa mengalami kemajuan dalam
belajarnya berarti kegiatan remedial yang direncanakan dan dilaksanakan
kurang efektif. Untuk itu guru harus menganalisis setiap komponen
pembelaran.
Evaluasi dan Follow Up, cara manapu yang ditempuh, evaluasi atas usaha
pemecahan masalah seyogyanya dilakukanevaluasi dan tindak lanjut, untuk
melihat seberapa pengaruh bantuan (treatment) yang telah diberikan terhadap
terhadap pemecahan masalah yang dihadapi peserta didik. Kriteria-kriteria
keberhasilan pengajaran remedial yaitu:
1. Berkembangnya pemahaman baru yang diperoleh peserta didik berkaitan
dengan masalah yang dibahas.
2. Perasaan posistif sebagai dampak dari proses dan materi yang dibawakan
melaui layanan.
3. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh peserta didik sesudah
pelaksanaan remedial dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut
pengentasan masalah belajar yang dialaminya.
Sementara itu, Robinson dalam Abin Syamsuddin Makmum
(2003) mengemukakan beberapa kriteria dari keberhasilan dan efektifitas
remedial yang telah diberikan, yaitu apabiala:

1. Peserta didik telah menyadari (to be aware or) atas adanya masalah yang
dihadapi
2. Peserta didik telah memahami (self insight) permasalahan yang dihadapi
3. Peserta didik telah mulai menunjukkan kesediaan untuk menerima
kenyataan diri dan masalahnya secara obyektif (self acceptance).
4. Peserta didik telah menurun ketegangan emosinya (amotion stress
release)
5. Peserta didik telah menurun penentangan terhadap lingkungannya
6. Peserta didik mulai menunjukkan kemampuan dalam mempertimbangkan,
mengadakan pilihan dan mengambil keputusan secara sehat dan rasional
7. Peserta didik mulai menunjukkan kemampuan melakukan usaha-usaha
perbaikan dan penyesuaian diri terhadap lingkungannya, sesuai dengan
dasar pertimbanagan dan keputusan yang telah diambil.

b. Pengayaan
1. Mencantumkan uraian tentang jenis pelaksanaan kegiatan pengayaan
(pemberian tugas soal yang lebih sulit, meringkas materi tertentu dari
sumber lain)
Program remedial dan pengayaan dilakukan setelah penilaian
dilaksanakan. Sebelumya kegiatan yang dilakukan oleh pendidik adalah
melakukan analisis terhadap hasil penilaian.Pada tahap analisis ini adalah
menganalisis hasil penilaian ulangan harian menggunakan acuan kriteria yang
telah ditetapkan yaitu KKM. Analisis ini bermanfaat untuk dua tujuan, yaitu (1)
untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai KKM dan dapat
melanjutkan mengikuti pembelajaran KD berikutnya atau peserta didik belum
mencapai KKM dan masih memerlukan analisis diagnostik oleh pendidik sebagai
dasar bagi pemberian remedial, dan (2) untuk mendapatkan umpan balik bagi
pendidik dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran.

Berdasarkan hasil analisis pendidik baru dapat menentukan pelaksanaan


remedial atau pengayaan. Pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan
dilakukan setelah kegiatan pembelajaran yang efektif. Program remedial dan
pengayaan tergantung pada analisis hasil ujian siswa terhadap KD-KD yang
belum tuntas dan pendalamam terhadap materi yang telah tuntas.

2. Pengayaan wajib/boleh diikuti oleh siswa yang telah mencapai KKM dalam
setiap kompetensi dasar
Secara umum pengayaan dapat diartikan sebagai pengalaman atau
kegiatan peserta didik yang melampaui persyaratan minimal yang ditentukan oleh
kurikulum dan tidak semua peserta didik dapat melakukannya.

Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis kompetensi dan pembelajaran


tuntas, lazimnya guru mengadakan penilaian awal untuk mengetahui kemampuan
peserta didik terhadap kompetensi atau materi yang akan dipelajari sebelum
pembelajaran dimulai. Kemudian dilaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan berbagai strategi seperti ceramah, demonstrasi, pembelajaran
kolaboratif/kooperatif, inkuiri, diskoveri, dsb. Melengkapi strategi pembelajaran
digunakan juga berbagai media seperti media audio, video, dan audiovisual
dalam berbagai format, mulai dari kaset audio, slide, video, komputer
multimedia, dsb. Di tengah pelaksanaan pembelajaran atau pada saat kegiatan
pembelajaran sedang berlangsung, diadakan penilaian proses dengan
menggunakan berbagai teknik dan instrumen dengan tujuan untuk mengetahui
kemajuan belajar serta seberapa jauh penguasaan peserta didik terhadap
kompetensi yang telah atau sedang dipelajari. Penilaian proses juga digunakan
untuk memperbaiki proses pembelajaran bila dijumpai hambatan-hambatan.

Pada akhir program pembelajaran, diadakan penilaian yang lebih formal


berupa ulangan harian. Ulangan harian dimaksudkan untuk menentukan tingkat
pencapaian belajar, apakah seorang peserta didik gagal atau berhasil mencapai
tingkat penguasaan kompetensi tertentu. Penilaian akhir program ini
dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan apakah peserta didik telah mencapai
kompetensi (tingkat penguasaan) minimal atau ketuntasan belajar seperti yang
telah dirumuskan pada saat pembelajaran direncanakan.

Jika ada peserta didik yang lebih mudah dan cepat mencapai penguasaan
kompetensi minimal yang ditetapkan, maka sekolah perlu memberikan perlakuan
khusus berupa program pembelajaran pengayaan. Pembelajaran pengayaan
merupakan pembelajaran tambahan dengan tujuan untuk memberikan
kesempatan pembelajaran baru bagi peserta didik yang memiliki kelebihan
sedemikain rupa sehingga mereka dapat mengoptimalkan perkembangan minat,
bakat, dan kecakapannya. Pembelajaran pengayaan berupaya mengembangkan
keterampilan berpikir, kreativitas, keterampilan memecahkan masalah,
eksperimentasi, inovasi, penemuan, keterampilan seni, keterampilan gerak, dsb.
Pembelajaran pengayaan memberikan pelayanan kepada peserta didik yang
memiliki kecerdasan lebih dengan tantangan belajar yang lebih tinggi untuk
membantu mereka mencapai kapasitas optimal dalam belajarnya.

3. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam/luar jam pembelajaran


Pembelajaran remedial dilakukan ketika peserta didik teridentifikasi oleh
guru mengalami kesulitan terhadap penguasaan materi pada KD tertentu yang
sedang berlangsung. Guru dapat (segera) melakukan perbaikan pembelajaran
(remedial) sesuai dengan kesulitan peserta didik tersebut, tanpa mengganggu
hasil tes (ulangan harian). Program pembelajaran remedial dilaksanakan di luar
jam pelajaran efektif atau ketika proses pembelajaran berlangsung (bila
memungkinkan).
Program pembelajaran remedial dilaksanakan sampai peserta didik
menguasai kompetensi dasar yang diharapkan (tujuan tercapai). Ketika peserta
didik telah mencapai kompetensi minimalnya (setelah program pembelajaran
remedial dilakukan), maka pembelajaran remedial tidak perlu dilanjutkan.

K. Kenaikan Kelas dan Kelulusan

1. Kriteria Kenaikan Kelas


a. Mencantumkan syarat kenaikan kelas minimal sesuai dengan Model
Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria
kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait. Sesuai
dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus
dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah:

a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;

b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan;

c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran

ilmu pengetahuan dan teknologi; dan

d. lulus Ujian Nasional.

Ketentuan mengenai penilaian akhir dan ujian

sekolah/madrasah diatur lebih lanjut dengan peraturan Menteri

berdasarkan usulan BSNP.


b. Kriteria kenaikan kelas sesuai dengan kebutuhan sekolah dengan
mempertimbangkan ketentuan yang berlaku
Kenaikan kelas kategorikan menjadi 3 (tiga), yaitu (1) naik kelas murni,
(2) kenaikan ditunda, dan (3) tidak naik kelas. Kriteria ketiga kategori tersebut
sebagai berikut.
a) Peserta didik dinyatakan naik kelas murni apabila telah memenuhi syarat:
(1) telah mencapai dan/atau melampaui standar ketuntasan belajar minimal
yang telah ditetapkan
(2) memperoleh nilai sekurang-kurangnya 75 (tujuh puluh lima) pada mata
pelajaran agama, PKN, Seni Budaya, dan Penjaskes
(3) berakhlak dan berbudi pekerti yang baik.
(4) kehadiran siswa minimal 80% dalam satu semester
(5) tidak melakukan pelanggaran berat terhadap peraturan dan disiplin
sekolah. Kriteria tingkat pelanggaran terhadap peraturan dan disiplin sekolah
terlampir.
b) Peserta didik dinyatakan kenaikan kelasnya ditunda apabila:
(1) terdapat satu atau lebih mata pelajaran yang tidak mencapai standar
ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan
(2) memperoleh nilai sekurang-kurangnya 75 (tujuh puluh lima) pada mata
pelajaran agama, PKN, Seni Budaya, dan Penjaskes
(3) berakhlak dan berbudi pekerti yang baik.
(4) kehadiran siswa minimal 80% dalam satu semester
(5) tidak melakukan pelanggaran berat terhadap peraturan dan disiplin
sekolah.
Peserta didik yang dinyatakan kenaikan kelasnya ditunda diwajibkan
mengikuti dan menyelesaikan program perbaikan dari guru mata pelajaran
yang belum tuntas selambat-lambatnya hari ketiga pada hari permulaan
tahun pembelajaran berikutnya. Apabila sampai batas waktu tersebut siswa
yang bersangkutan tidak menyelesaikan program yang ditetapkan guru mata
pelajaran, maka siswa tersebut dinyatakan tidak naik kelas.
c) Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas, apabila:
(1) terdapat satu atau lebih mata pelajaran yang tidak mencapai standar
ketuntasan belajar minimal yang telah ditetapkan
(2) memperoleh nilai kurang dari 75 (tujuh puluh lima) pada mata pelajaran
agama, PKN, Seni Budaya, dan Penjaskes
(3) berakhlak dan berbudi pekerti kurang baik
(4) kehadiran siswa kurang dari 80% dalam satu semester
(2) melakukan pelanggaran berat terhadap peraturan dan disiplin sekolah.

c. Uraian tentang pelaksanaan penilaian hasil belajar siswa (Penilaian


Harian, Penilaian Tengah Semester, Penilaian Akhir Semester, Penilaian
kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam standar penilaian pendidikan.
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang
berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar
peserta didik.

1. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan


informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
2. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses
pembelajaran, untuk memantau kemajuan, melakukan perbaikan
pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta didik.
3. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan
satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.
4. Ulangan tengah semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan
meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada
periode tersebut.
5. Ulangan akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.
6. Ulangan kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di
akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan
sistem paket. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan KD pada semester tersebut.
7. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu
persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang
diujikan adalah mata pelajaran kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi yang tidak diujikan dalam ujian nasional
dan aspek kognitif dan/atau psikomotorik kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia serta kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian yang akan diatur dalam POS Ujian
Sekolah/Madrasah.
8. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN adalah kegiatan
pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pada beberapa
mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata pelajaran ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai pencapaian Standar
Nasional Pendidikan.
9. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar
(KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir
jenjang satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu
pengetahuan dan teknologi merupakan nilai batas ambang kompetensi.
d. Uraian tentang mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar peserta
didik
1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan pemerintah.
2. Perancangan strategi penilaian oleh pendidik dilakukan pada saat
penyusunan silabus yang penjabarannya merupakan bagian dari rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3. Ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan
kelas dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
4. Penilaian hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran dalam
kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak
diujikan pada UN dan aspek kognitif dan/atau aspek psikomotorik untuk
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia dan kelompok
mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian dilakukan oleh
satuan pendidikan melalui ujian sekolah/madrasah untuk memperoleh
pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu persyaratan
kelulusan dari satuan pendidikan.
5. Penilaian akhir hasil belajar oleh satuan pendidikan untuk mata pelajaran
kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran
pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan ditentukan melalui rapat
dewan pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik.
6. Penilaian akhir hasil belajar peserta didik kelompok mata pelajaran agama
dan akhlak mulia dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dilakukan oleh satuan pendidikan melalui rapat dewan
pendidik berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik dengan
mempertimbangkan hasil ujian sekolah/madrasah.
7. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah: (a)
menyusun kisi-kisi ujian, (b) mengembangkan instrumen, (c)
melaksanakan ujian, (d) mengolah dan menentukan kelulusan peserta didik
dari ujian sekolah/madrasah, dan (e) melaporkan dan memanfaatkan hasil
penilaian.
8. Penilaian akhlak mulia yang merupakan aspek afektif dari kelompok
mata pelajaran agama dan akhlak mulia, sebagai perwujudan sikap dan
perilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, dilakukan oleh guru
agama dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata pelajaran lain
dan sumber lain yang relevan.
9. Penilaian kepribadian, yang merupakan perwujudan kesadaran dan
tanggung jawab sebagai warga masyarakat dan warganegara yang baik
sesuai dengan norma dan nilai-nilai luhur yang berlaku dalam kehidupan
bermasyarakat dan berbangsa, adalah bagian dari penilaian kelompok mata
pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian oleh guru pendidikan
kewarganegaraan dengan memanfaatkan informasi dari pendidik mata
pelajaran lain dan sumber lain yang relevan.
10. Penilaian mata pelajaran muatan lokal mengikuti penilaian kelompok
mata pelajaran yang relevan.
11. Keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan diri dibuktikan dengan surat
keterangan yang ditandatangani oleh pembina kegiatan dan kepala
sekolah/madrasah.
12. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum
diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai
KKM harus mengikuti pembelajaran remedi.
13. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan disampaikan dalam
bentuk satu nilai pencapaian kompetensi mata pelajaran, disertai dengan
deskripsi kemajuan belajar.
14. Kegiatan penilaian oleh pemerintah dilakukan melalui UN dengan
langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS) UN.
15. UN diselenggarakan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
bekerjasama dengan instansi terkait.
16. Hasil UN disampaikan kepada satuan pendidikan untuk dijadikan salah
satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan dan salah satu
pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
17. Hasil analisis data UN disampaikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan untuk pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan
serta pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam
upaya meningkatkan mutu pendidikan.
2. Kriteria Kelulusan
Kriteria kelulusan berdasarkan PP 19 tahun 2005 pasal 72 ayat 1
dijelaskan yang berbunyi (1) peserta didik dinyatakan lulus dari satuan
pendidikan pada pendidikan dasar dan menengnah setelah :

a. Menyelelesaikan seluruh program pembelajaran.


b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran, kelompok mata pelajaran
1) kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
2) kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian
3) kelompok mata pelajaran estetika,
4) dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
c. Lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
dan teknologi.

d. Lulus ujian Nasional


Sesuai dengan dengan Permendikbud No. 13 tahun 2014 tentang
pelaksanaan Ujian Sekolah/ Madrasah pada tingkat SD/MI/SDLB/Paket A tahun
pelajaran 2014/2015 dan Peraturan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Kemdikbud No. 009/H/HK/2015 Tanggal 2 Januari 2015 tentang Prosedur
Operasi Standar Penyelenggaraan Ujian Sekolah/ Madrasah pada SD/MI/SDLB/
Paket A tahun Pelajaran 2014/2015:

a. Kelulusan US
1) Peserta didik dinyatakan lulus US pada SD,MI, dan SDLB apabila peserta
didik telah memenuhi Kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan perolehan nilai US
2) Kriteria kelulusan US ditetapkan melalui rapat pendidik sebelum
pelaksanaan US yang mencakup:
a) Nilai minimal setiap mata pelajaran US
b) Nilai rata-rata minimal mata pelajaran US
b. Kelulusan dari Satuan Pendidikan
1. Peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan melalui rapat
pendidik setelah :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh
mata pelajaran dan muatan lokal
c. Lulus US
2. Kriteria peserta didik telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran
ditentukan oleh pendidik dengan pertimbangan kehadiran peserta didik
pada program pembelajaran dari semester kelas I sampai semester 2 Kelas
VI
3. Kriteria peserta didik memperoleh nilai baik untuk seluruh mata pelajaran dan
muatan lokal ditentukan oleh pendidik melalui rapat pendidik tingkat satuan
pendidikan.

L. Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar yang digunakan pada SD Negeri 24 Ujung Gurun adalah
system paket. Jam pembelajaran untuk untuk setiap mata pelajaran pada system
paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Untuk
pembelajaran tematik kelas 1,2,3 pengalokasian waktu diatur dengan pembobotan,
50 % untuk membaca, menulis permulaan, dan berhitung, 15 % Pendidikan Agama
dan 35 % untuk mata pelajaran lainnya. Sekolah dimungkinkan menambah
maksimum 4 (empat) jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan.
1. Pengaturan Alokasi Waktu Pembelajaran
Pengaturan alokasi waktu pembelajaran SD Negeri 24 Ujung Gurun pada
tabel dibawah ini :

Satuan Kelas Satu jam Jumlah Minggu Waktu Jumlah


Pendidikan Pembelajaran jam efektif Pembelajaran jam
pelajaran per- pertahun pertahun
Tatap Muka
perminggu tahun
(menit) pelajara
n
SD I 35 30 36 I 1.050 I.630

II 31 II 1.085 II.631

III 32 III 1.120 III.672

Jam pembe -
lajaran kelas,

I. 37.800 mnt

II. 39.060 mnt

II 40.320 mnt

IV-VI 35 36 36 1.260 jam 756


pelajaran

45.360 menit
2. Pemanfaatan 40 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka pada mata
pelajaran tertentu, untuk penugasan terstruktur (PT) dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur (KMTT)
Dalam melaksanakan proses pembelajaran, 40 % dari alokasi tiap mata
pelajaran diberikan penugasan terstruktur dan tugas mandiri tidak terstruktur.

Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa


pendalaman pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk
mencapai standar kompetensi, waktunya ditentukan oleh pendidik. Contohnya
pemberian Remedi berupa tugas-tugas/ PR, pemberian waktu pembelajaran
tambahan untuk mencapai suatu kompetensi.

Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang


berupa pendalaman materi pembelajaran, yang dirancang oleh pendidik dan
waktunya ditentukan oleh peserta didik. Contohnya pemberian tugas–tugas
pengayaan. Kegiatan ini berupa percepatan bagi peserta didik yang punya
kemampuan lebih

Daftar waktu maksimal untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri


tidak terstruktur setiap mata pelajaran :

Jam Jumlah Waktu Jam


No Mata Pelajaran Keterangan
Perminggu Perminggu Penugasan

1 PKn 3 x 35 105 menit 42 menit Kelas III


sesuai dengan
2 Agama 3 x 35 105 menit 42 menit
tema dan
3 B. Indonesia 5 x 35 175 menit 70 menit waktu setiap
tema
4 Matematika 5 x 35 175 menit 70 menit

5 IPA 4 x 35 140 menit 56 menit


6 IPS 3 x 35 105 menit 42 menit

7 SBY. Keterampilan 2 x 35 70 menit 28 menit

8 Olah Raga 2 x 35 70 menit 28 menit

9 Budaya Alam 2 x 35 70 menit 28 menit


Minangkabau

10 Baca Tulis Al-Quran 2 x 35 70 menit 28 menit

Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman


materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan berstruktur ditentukan oleh guru.misalnya
pemberian tugas dari guru kepada siswa untuk mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS),
mengerjakan soal-soal buatan guru dan sebagainya yang harus ditandatangani orang tua
dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Kegiatan mandiri tidak terstruktur dalah kegiatan pembelajaran yang berupa


pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk mencapai
standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa.

Daftar waktu maksimal untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur setiap mata pelajaran :

2. Beban Belajar Tambahan


a.Rasionalisasi pemanfaatan penambahan jam pelajaran/minggu ooberdasarkan
hasil analisis standar isi dan kebutuhan sekolah.
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus di ikuti peserta
didik dalam Satu minggu, Satu Semester dan Satu Tahun Pelajaran. Beban belajar
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% untuk SD/MI, maksimal
50% untuk SMP/MTs, dan maksimal 60% untuk SMA/MA/SMK/MAK dari waktu
kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Beban belajar di Kelas I, II,
III IV, V dan VI dalam satu semester paling sedikit 18 minggu minggu efektif.
Berdasarkan Permendiknas no. 22 tahun 2004 tentang muatan Kurikulum 2013 untuk
Kelas I, II,III, IV,V dan VI adalah sebagai berikut :

KELAS/ALOKASI
N WAKTU ( JUMLAH JAM JUM
MATA PELAJARAN PEMBELAJARAN)
O LAH
I II III IV V VI

1 Pendidikan Agama 4 4 4 4 4 4 24

2 Pendidikan Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4 29

3 Bahasa Indonesia 8 8 8 7 7 7 53

4 Matematika 6 6 6 6 6 6 36

5 Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3 9

6 Ilmu pengetahuan Sosial - - - 3 3 3 9

7 Seni Budaya dan


4 4 4 6 6 6 30
Keterampilan

8
Pendidikan Jasmani Olahraga
4 4 4 3 3 3 21
dan kesehatan

Muatan Lokal

9 Budaya Alam Minangkabau - - 2 - - - -

10 Pendidikan Al-Qur’an* - - - - - - -

JUMLAH 31 32 34 36 36 36 211

*jam Pembelajarannya terimplisit dalam pembelajaran pendidikan agama


Keterangan:

Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat Bahasa Daerah.

 Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang


muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat.
 Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang
muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan
muatan/konten lokal.
 Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.
 Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah
 Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 35 menit.
 Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, maksimal 40% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan.
 Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya,
dan faktor lain yang dianggap penting.
 Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya, satuan pendidikan wajib
menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta
didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek
yang diikuti dapat diganti setiap semesternya.
 Khusus untuk Madrasah Ibtidaiyah struktur kurikulum dapat dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama.
 Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai
dengan kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.
 Pembelajaran menggunakan pendekatan pembelajaran Tematik-Terpadu
kecuali mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Satuan pendidikan boleh menambah beban belajar berdasarkan pertimbangan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan
faktor lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan dan/atau daerah, atas
beban pemerintah daerah atau satuan pendidikan yang menetapkannya.

Dalam melaksanakan proses pembelajaran, 40 % dari alokasi tiap mata


pelajaran diberikan penugasan terstruktur dan tugas mandiri tidak terstruktur.

Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa


pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk
mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan berstruktur
ditentukan oleh guru.misalnya pemberian tugas dari guru kepada siswa untuk
mengerjakan Lembar Kerja Siswa (LKS), mengerjakan soal-soal buatan guru dan
sebagainya yang harus ditandatangani orang tua dan dikumpulkan pada pertemuan
berikutnya.

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa


pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang dirancang oleh guru untuk
mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh siswa.

b. Tabel Penambahan Jam


Daftar waktu maksimal untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur setiap mata pelajaran :

Jumlah
Jam Jam
No Mata Pelajaran Waktu Keterangan
Permingg Penugasa
Permingg
u n
u
1 PKn 5 x 35 175 menit 42 menit Kelas I,II dan
III
2 Agama 4 x 35 140 menit 42 menit
sesuai
3 B. Indonesia 9 x 35 315 menit 135 menit
dengan tema
4 Matematika 6 x 35 210 menit 70 menit dan

waktu setiap
tema
5 SBDP 4 x 35 140 menit 42 menit

6 Olah Raga 4 x 35 140 menit 42 menit

Jumlah
Jam Jam
No Mata Pelajaran Waktu Keterangan
Permingg Penugasa
Permingg
u n
u
1 PKn 5 x 35 175 menit 75 menit Kelas IV,V dan
VI,
2 Agama 4 x 35 140 menit 42 menit
sesuai
3 B. Indonesia 7 x 35 245 menit 105 menit
dengan tema
4 Matematika 6 x 35 210 menit 70 menit dan

5 SBDP 4 x 35 140 menit 42 menit


waktu setiap

6 Olah Raga 4 x 35 140 menit 42 menit tema

M. Kalender Pendidikan

Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan
tahun perlajaran, Minggu efektif belajar, waktu pembelajaran dan hari libur.
Kalender SD Negeri 24 Ujung Gurundisusun berdasarkan kalender yang ditetapkan
oleh Dinas Pendidikan Kota Padang, disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik
sekolah, peserta didik dan masyarakat, dnegan memperhatikan aturan kalender
pendidikan yang tercantum dalam standar isi.

1. Permulaan Waktu Tahun Pelajaran


Permulaan waktu pelajaran disetiap satuan pendidikan di mulai pada
setiap awal tahun pelajaran 2019/2020 dimulai :

1. Semester I : Tanggal 15 Juli 2019


2. Semester II : Tanggal 02 Januari 2020

2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif


1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir bulan
Juni tahun berikutnya
2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan KeputusanMenteri Nasional dan /
atau Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari Raya
keagamaan Kepala Daerah Tingkat Kota dan / atau organisasi
penyelenggaraan pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus
3. Pemerintah Pusat, Propinsi danKota dapat menetapkan hari libur serentak
untuk satuan pendidikan
4. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-
masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut
dalam dokumen standar isi dengan memperhatikan ketentuan dari pemerintah
pusat/ daerah
5. Hari belajar efektif adalah hari belajar yang betul-betul digunakan untuk
kegiatan pembeljaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum
6. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 satu tahun pelajaran adalah 215 hari
7. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang digunakan dalam proses
pembelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum, jumlah jam belajar efektif
setiap minggu untuk kelas I dan IV dengan model pembelajaran tematik,
adalah Kls I = 30 jam, Kelas IV adalah 36 jam pelajaran.

Rincian hari efektif SD Negeri 24 Ujung Gurun Kecamatan Padang Barat adalah sebagai
berikut:

No. Tanggal Jenis Kegiatan Keterangan

1 1-13 Juli 2019 Libur Semester II T.P 13 hari efekitf


2018/2019

2 15 Juli 2019 Awal Tahun Ajaran 2019/2020 1 hari efektif

Masa Orientasi (MOS) siswa


3 15 – 17 Juli 2019 3 hari efektif
baru

4 15 – 20 Juli 2019 PBM 1 6 hari efektif

5 22 – 27 Juli 2019 PBM 2 6 hari efektif

6 29 Juli – 3 Agustus 2019 PBM 3 6 hari efektif

7 5 – 10 Agustus 2019 PBM 4 6 hari efektif

8 12 – 16 Agustus 2019 Ulangan Harian 1 5 hari efektif

9 17 Agustus 2019 HUT RI 1 hari efektif

10 19 – 24 Agustus 2019 PBM 5 6 hari efektif

11 26 – 31 Agustus 2019 PBM 6 6 hari efektif

12 2 – 7 September 2019 PBM 7 6 hari efektif

13 9 – 14 September 2019 PBM 8 6 hari efektif

14 16 – 21 September 2019 Ulangan Harian 2 6 hari efektif

15 23 – 28 September 2019 Mid Semester Ganjil 6 hari efektif

16 30 September – 5 Oktober 2019 PBM 9 6 hari efektif

17 7 -12 Oktober 2019 PBM 10 6 hari efektif

18 14 – 19 Oktober 2019 PBM 11 6 hari efektif

19 21 – 26 Oktober 2019 PBM 12 6 hari efektif


20 28 Oktober – 2 November 2019 Ulangan Harian 3 6 hari efektif

21 4 – 8 November 2019 PBM 13 5 hari efektif

22 9 November 2019 Maulid Nabi Muhammad SAW 1 hari efektif

23 11 – 16 November 2019 PBM 14 6 hari efektif

24 18 – 23 November 2019 PBM 15 6 hari efektif

25 25 – 30 November 2019 PMB 16 6 hari efektif

26 2 – 7 Desember 2019 Ulangan Harian 4 6 hari efektif

27 9 – 13 Desember 2019 Ujian Semester 1 6 hari efektif

Remedial dan Penyelesaian


28 16-20 Desember 2019 5 hari efektif
ADM

29 21 Desember 2019 Pembagian rapor semester 1 1 hari efektif

30 23 – 31 Desember 2019 Libur Semester Ganjil 8 hari efektif

31 1 Januari 2020 Tahun Baru Masehi 1 hari efektif

Awal tahun semester 2 T.P


32 2 Januari 2020 1 hari efektif
2019/2020

33 2 – 4 Januari 2020 PBM 1 3 hari efektif

34 6 – 11 Januari 2020 PBM 2 6 hari efektif

35 13 – 18 Januari 2020 PBM 3 6 hari efektif

36 20 – 22 Januri 2020 TO Sekolah 3 hari efektif

37 23 – 25 Januari 2020 PBM 4 3 hari efektif


38 27 Januari – 1 Februari 2020 Ulangan Harian 1 5 hari efektif

39 3 – 8 Februari 2020 PBM 5 6 hari efektif

40 10 – 12 Februari 2020 TO SD Tingkat Kecamatan 3 hari efektif

41 13 – 15 Februari 2020 PBM 6 3 hari efektif

42 17 – 22 Februari 2020 PBM 7 6 hari efektif

43 24 Februari 2020 PBM 8 1 hari efektif

44 25 Februari 2020 Tahun Baru Imlek 1 hari efektif

45 26 – 29 Februari 2020 PBM 8 4 hari efektif

46 2 – 7 Maret 2020 Ulangan Harian 2 6 hari efektif

47 9 – 14 Maret 2020 PBM 9 6 hari efektif

48 16 – 21 Maret 2020 Mid Semester Genap 6 hari efektif

49 23 – 24 Maret 2020 PBM 10 2 hari efektif

50 25 Maret 2020 Hari Raya Nyepi 1 hari efektif

51 26 – 28 Maret 2020 PBM 10 3 hari efektif

52 30 Maret – 3 April 2020 Ujian Praktek kelas VI 5 hari efektif

53 30 Maret – 4 April 2020 PBM 11 6 hari efektif

54 6 – 11 April 2020 PBM 12 6 hari efektif

55 13 - 17 April 220 USEK SD 5 hari efektif

56 18 – 22 April 2020 Ulangan Harian 3 4 hari efektif

57 23 April – 1 Mei 2020 Libur Awal Ramadhan 8 hari efektif


58 2 – 18 Mei 2020 Pesantren Ramadhan 14 hari efektif

Libur Hari Raya Idul Fitri Dan


59 19 Mei – 3 Juni 14 hari efektif
Cuti Bersama

Awal Sekolah Setelah Libur


60 4 Juni 2020 1 hari efektif
Idul Fitri

61 4 – 6 Juni 2020 PBM 13 3 hari efektif

62 8 – 13 Juni 2020 Ujian Semester Genap 6 hari efektif

Remedial dan Penyelesaian


63 15 – 19 Juni 2020 5 hari efektif
ADM

64 20 Juni 2020 Pembagian Rapor 1 hari efektif

65 22 – 30 Juni 2020 Libur Semester 2 8 hari efektif

3. Pengaturan Waktu Libur


Yang berlaku tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari libur nasional dan
hari libur khusus. Dibawah ini adalah penyusunan waktu libur SD Negeri 24 Ujung
Gurun Kecamatan Padang Barat pada Tahun Ajaran 2019/2020:

1. Semester I :
No Bulan Tanggal Kegiatan

1 Juli 1-13 Libur Semester II

2 Agustus 17 Hari kemerdekaan RI -

3 September 1 Tahun Baru Islam


4 Oktober - -

5 November 9 Maulid Nabi Muhammad SAW

6 Desember 24 Cuti Bersama Natal

7 Desember 25 Hari Raya Natal

2. Semester II :
No Bulan Tanggal Kegiatan

1 Januari 1 Libur Tahun Baru Masehi

2 Februari 25 Libur Hari Raya Imlek

3 Maret 22 Isra Mi’raj

4 Maret 25 Hari Raya Nyepi

5 April - -

6 Mei 1 Hari Buruh Nasional

7 Mei 21 Kenaikan Isa Almasih

8 Juni 1 Libur Hari Lahir Pancasila

9 Juni 24-25 LiburHari Raya Idul Fitri


4. Matrik Kelender Pendidikan Kota Padang
5. Matrik Kelender Pendidikan yang Pencerminan Kegiatan Sekolah

KALENDER PENDIDIKAN SD Negeri 24 Ujung Gurun

TAHUN PELAJARAN 2019-2020

Hari Juli 2019 Kegiatan

Minggu 7 14 21 28 HE : 15 Hari

Senin 1 8 15 22 29 1-13 : Libur Semester

Selasa 2 9 16 23 30 15-17 : MOS

Rabu 3 10 17 24 31 15-20 : ME 1

Kamis 4 11 18 24 22-27 : ME 2

Jumat 5 12 19 26 29-31 : ME 3

Sabtu 6 13 20 27

Hari Agustus 2019 Kegiatan

Minggu 4 11 18 25 HE : 26 Hari

Senin 5 12 19 26 1-3 : ME 3

Selasa 6 13 20 27 5-10 : ME 4

Rabu 7 14 21 28 12-16 : UH 1

Kamis 1 8 15 22 29 17 : Hut RI

Jumat 2 9 16 23 30 19-24 : ME 5

Sabtu 3 10 17 24 31 26-31 : ME 6
Hari September 2019 Kegiatan

Minggu 1 8 15 22 29 HE : 25 Hari

Senin 2 9 16 23 30 2-7 : ME 7

Selasa 3 10 17 24 9-14 : ME 8

Rabu 4 11 18 25 16-21 : UH 2

Kamis 5 12 19 26 23-28 : UTS

Jumat 6 13 20 27 30 : ME 9

Sabtu 7 14 21 28

Hari Oktober 2019 Kegiatan

Minggu 6 13 20 27 HE : 27 Hari

Senin 7 14 21 28 1-5 : ME 9

Selasa 1 8 15 22 29 7-12 : ME 10

Rabu 2 9 16 23 30 14-19 : ME 11

Kamis 3 10 17 24 31 21-26 : ME 12

Jumat 4 11 18 25 28-31 : UH 3

Sabtu 5 12 19 26

Hari November 2019 Kegiatan

Minggu 3 10 17 24 HE : 25 Hari

Senin 4 11 18 25 1-2 : UH 3
Selasa 5 12 19 26 4-8 : ME 13

Rabu 6 13 20 27 9 : Maulid Nabi

Kamis 7 14 21 28 11-16 : ME 14

Jumat 1 8 15 22 29 18-23 : ME 15

Sabtu 2 9 16 23 30 25-30 : ME 16

Hari Desember 2019 Kegiatan

Minggu 1 8 15 22 29 HE : 18 Hari

Senin 2 9 16 23 30 2-7 : UH 4

Selasa 3 10 17 24 31 9-13 : UTS

Rabu 4 11 18 25 16-20 : Remedial Penyelesaian Adm

Kamis 5 12 19 26 21 : Pembagin Rapor

Jumat 6 13 20 27 23-31 : Libur Semester Ganjil

Sabtu 7 14 21 28 25 : Hari Raya Natal

Hari Januari 2020 Kegiatan

Minggu 5 12 19 26 HE : 26 Hari

Senin 6 13 20 27 2 : Awal Masuk Sekolah 2-4 : ME 1

Selasa 7 14 21 28 6-11 : ME 2

Rabu 1 8 15 22 29 13-18 : ME 3

Kamis 2 9 16 23 30 20-22 : TO Sekolah


Jumat 3 10 17 24 31 23-25 : ME 4

Sabtu 4 11 18 25 27-1 Februari : UH 1

Hari Februari 2020 Kegiatan

Minggu 2 9 16 23 HE : 23 Hari

Senin 3 10 17 24 3-8 : ME 5

Selasa 4 11 18 25 10-11 : TO Kecamatan

Rabu 5 12 19 26 13-15 : ME 6

Kamis 6 13 20 27 17-22 : ME 7

Jumat 7 14 21 28 24-28 : ME 8

Sabtu 1 8 15 22 25 : Tahun Baru Imlek

Hari Maret 2020 Kegiatan

Minggu 1 8 15 22 29 HE : 25

Senin 2 9 16 23 30 2-7 : UH 2

Selasa 3 10 17 24 31 9-14 : ME 9

Rabu 4 11 18 25 16-21 : Mid Semester Genap

Kamis 5 12 19 26 23-28 : ME 10

Jumat 6 13 20 27 25 : Hari Raya Nyepi

Sabtu 7 14 21 28 30-3 April : Ujian Praktek

Hari April 2020 Kegiatan


Minggu 5 12 19 26 HE : 19 Hari

Senin 6 13 20 27 30-3 April : ME 11

Selasa 7 14 21 28 6-11 : ME 12

Rabu 1 8 15 22 29 13-17 : USEK SD

Kamis 2 9 16 23 30 18-22 : UH 3

Jumat 3 10 17 24 23-30 : Libur Awal Ramadhan

Sabtu 4 11 18 25

Hari Mei 2020 Kegiatan

Minggu 3 10 17 24 2-18 : Pesantren Ramadhan

Senin 4 11 18 25 19-3 Juni : Libur Lebaran

Selasa 5 12 19 26

Rabu 6 13 20 27 27-31 : UH 4

Kamis 7 14 21 28 30 : Kenaikan Isa Almasih

Jumat 1 8 15 22 29

Sabtu 2 9 16 23 30

Hari Juni 2020 Kegiatan

Minggu 7 14 21 28 HE : 15 Hari

Senin 1 8 15 22 29 1 : Hari Lahir Pancaisila

Selasa 2 9 16 23 30 4-6 : Awal Sekolah Setelah Liber


Rabu 3 10 17 24 31 8-13 : Ujian Semester

Kamis 4 11 18 25 15-19 : Remedial

Jumat 5 12 19 26 20 : Pembagian Rapor

Sabtu 6 13 20 27

Padang, 15 Juli 2019


SILABUS
MATA PELAJARAN
SILABUS PEMBELAJARAN
TAHUN PELAJARAN
2019/2020

Satuan Pendidikan : SD Negeri 24 Ujung Gurun


Tema : 6. Merawat Hewan dan Tumbuhan
Subtema : 4. Merawat
Tumbuhan Kelas /Semester : II C/ II
Tahun Pelajaran : 2019 / 2020

Kompetensi Inti
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual
dengan cara mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, sekolah dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

1
Pendidikan
Mata Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penguatan Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
Karakter
PPKn 1.2 Menunjukkan 1.2.1 Menunjukkan  Tata tertib  Bercerita tentang  Religius Sikap: 28 JP  Buku Guru
sikap patuh sikap patuh aturan dan aturan pengalaman  Nasionalis  Jujur  Buku Siswa
aturan agama agama yang dianut di sekolah melakukanpiket  Mandiri  Disiplin  Aplikasi
yang dianut dalam kehidupan kelas  Gotong Royong  Tanggung Media SCI
dalam sehari-hari dengan  Integritas Jawa  Internet
 Berdiskusi tentang
kehidupan benar.  Santun  Lingkungan
mematuhi aturan
sehari-hari. 1.2.2 Membuktikan  Peduli
yang berlaku di
2.2 Melaksanakan sikap patuh aturan  Percaya
sekolah
aturan yang agama yang dianut diri
berlaku di dalam kehidupan  Berdiskusi tentang  Kerja
rumah dan tata sehari-hari dengan bagaimana agar tugas Sama
tertib yang benar. ekolah dapat
berlaku di 2.2.1 Mematuhi aturan diselesaikan dengan Tes tertulis
sekolah. yang berlaku di baik
 Menjelaska
3.2 Mengidentifikasi rumah dan tata
 Bermain peran n
aturan dan tata tertib yang berlaku
dalam mematuhi aturan/tata
tertib yang di sekolah.
aturan di sekolah
Pendidikan
Mata Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penguatan Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
Karakter
berlaku di 2.2.2 Menerapkan aturan  Membaca percakapan tertib yang
sekolah. yang berlaku di tentang menanam berlaku di
4.2 Menceritakan rumah dan tata pohon di sekolah sekolah
kegiatan tertib yang berlaku
 Berdiskusi tentang  Menjelaska
sesuai aturan di sekolah.
merawat tanaman n
dan tata tertib 3.2.1 Mengetahui aturan
di sekolah penggunaa
yang berlaku dan tata tertib
n huruf
di sekolah. yang berlaku di  Berdiskusi tentang
kapital
sekolah. ketentuan
dalam
3.2.2 Menjelaskan aturan membuat kalimat
kalimat
dan tata tertib tanya
tanya yang
yang berlaku di
 Berlatih ditulis
sekolah dengan
membuat kalimat dengan
benar.
tanya tulisan
4.2.1 Mengidentifikasi
huruf
kegiatan yang  Membaca kalimat
tegak
sesuai aturan dan tanya dengan intonasi
tata tertib yang yang tepat
berlaku di sekolah
dengan tepat.
Pendidikan
Mata Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penguatan Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
Karakter
4.2.2 Mempresentasikan  Membaca teks bersambun
hasil identifikasi percakapan yang g
kegiatan sesuai ditulis dengan huruf
 Menjelaska
aturan dan tata tegak bersambung
n satuan
tertib yang berlaku
 Berdiskusi untuk baku untuk
di sekolah dengan
menemukan ukuran
tepat.
kalimat tanya berat
Bahasa 3.7. Mencermati 3.7.1 Mengidentifikasi  Penggunaan
dalam teks
Indonesia tulisan tegak tulisan tegak kalimat tanya  Menjelaska
bersambung bersambung  Teks  Berlatih n
dalam cerita dengan percakapan membandingkan pembuatan
dengan memperhatikan berat benda kreasi
memperhatikan penggunaan huruf hiasan dari
 Berkreasi membuat
penggunaan kapital pada awal bahan
hiasan dari bahan
huruf kapital kalimat, nama buatan
buatan
(awal kalimat, bulan dan hari,
 Menjelaska
nama bulan dan nama orang serta  Membuat kreasi
n variasi
hari, nama mengenal tanda hiasan dari bahan
buatan
Pendidikan
Mata Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penguatan Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
Karakter
orang) serta titik pada kalimat  Berlatih keseimbangan gerakan
mengenal tanda berita dan tanda menekuk
 Melakukan
titik pada tanya pada kalimat sesuai
gerakan meliukkan
kalimat berita tanya dengan tepat. irama
tubuh
dan tanda tanya 3.7.2 Memahami tulisan
 Menjelaska
pada kalimat tegak bersambung
n gerakan
tanya. dengan
meliukkan
4.7. Menulis dengan memperhatikan
tubuh
tulisan tegak penggunaan huruf
bersambung kapital pada awal
menggunakan kalimat, nama
huruf kapital bulan dan hari, Praktik/Kinerja
(awal kalimat, nama orang serta  Menceritak
nama bulan, mengenal tanda an
hari, dan nama titik pada kalimat pengalama
diri) serta tanda berita dan tanda n
titik pada tanya pada kalimat mematuhi
kalimat berita tanya.
Pendidikan
Mata Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penguatan Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
Karakter
dan tanda tanya 4.7.1 Mencontohkan aturan/tata
pada kalimat tulisan tegak tertib di
tanya bersambung sekolah
denganbenar. dengan
 Menulis
memperhatikan
kalimat
penggunaan huruf
tanya yang
kapital pada awal
ditulis
kalimat, nama
dengan
bulan dan hari,
huruf tegak
nama orang serta
bersambun
mengenal tanda
g dengan
titik pada kalimat
memperhat
berita dan tanda
ikan
tanya pada kalimat
penggunaa
tanya dengan tepat.
n huruf
4.7.1 Mengulang menulis
kapital
tulisan tegak
bersambung
Pendidikan
Mata Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penguatan Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
Karakter
dengan  Membandi
memperhatikan ngkan
penggunaan huruf berat
kapital pada awal benda yang
kalimat, nama diukur
bulan dan hari, dengan
nama orang serta satuan
mengenal tanda baku
titik pada kalimat
 berkreasi
berita dan tanda
membuat
tanya pada kalimat
hiasan dari
tanya dengan tepat.
bahan
Matemati- 3.6. Menjelaskan 3.6.1 Menentukan  Pengukuran
buatan
ka dan menentukan panjang (termasuk Panjang
panjang jarak), berat, dan benda  Memprakti
(termasuk waktu dalam  Alat kkan
jarak), berat, satuan baku, yang ukur gerakan
dan waktu berkaitan dengan Panjang
benda
Pendidikan
Mata Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penguatan Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
Karakter
dalam satuan kehidupan sehari- meliukkan
baku, yang hari degan benar. tubuh.
berkaitan 3.6.2 Menjelaskan
dengan panjang
Portofolio
kehidupan (termasuk jarak),
 Menilai
sehari-hari. berat, dan waktu
hasil
4.6. Melakukan dalam satuan
belajar
pengukuran baku, yang
peserta
panjang berkaitan dengan
didik pada
(termasuk kehidupan sehari-
aspek
jarak), berat, hari degan benar.
tertentu
dan waktu 4.6.1 Mempraktikkan
dari tahap
dalam satuan pengukuran
awal
baku, yang panjang
sampai
berkaitan (termasuk jarak),
tahap akhir
dengan berat, dan waktu
dalam
kehidupan dalam satuan
memahami
sehari-hari. baku, yang
berkaitan dengan
Pendidikan
Mata Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penguatan Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
Karakter
kehidupan sehari- materi atau
hari dengan tepat. praktik
4.6.2 yang
Mempresentasika terkait sub
n hasil identifikasi tema
pengukuran
panjang (termasuk
jarak), berat, dan
waktu dalam
satuan baku, yang
berkaitan dengan
kehidupan sehari-
hari dengan tepat.
Seni 3.4 Mengenal 3.4.1 Mengetahui bahan  Hiasan dari
Budaya pengolahan buatan dan alat bahan buatan
dan bahan alam untuk membuat  Langkah-
Prakarya dan buatan karya hiasan langkah
dalam dengan baik. membuat
berkarya. kreasi hiasan
Pendidikan
Mata Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penguatan Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
Karakter
4.4 Membuat 3.4.2 Menjelaskan bahan dari bahan
hiasan dari buatan dan alat buatan
bahan alam dan untuk membuat
buatan. karya hiasan
dengan baik.
4.4.1 Membuat karya
hiasan dari
bahan buatan
dengan benar.
4.4.2 Mendemonstrasikan
hasil karya hiasan
buatan dengan
benar.

Pendidikan 3.6. Memahami 3.6.1 Mengidentifikasi  Gerakan


Jasmani, penggunaan prosedur lokomotor
Olahraga, variasi gerak penggunaan variasi  Variasi
dasar lokomotor gerak menekuk gerakan
Pendidikan
Mata Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penguatan Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
Karakter
dan dan non- sesuai dengan irama meliukkan
Kesehatan lokomotor (ketukan) tubuh.
sesuai dengan tanpa/dengan
irama (ketukan) iringan musik
tanpa/dengan dalam aktivitas
musik dalam gerak berirama
aktivitas gerak dengan tepat.
berirama. 3.6.2 Menjelaskan
4.6. Mempraktikkan prosedur
penggunaan penggunaan variasi
variasi gerak gerak menekuk
dasar lokomotor sesuai dengan irama
dan non- (ketukan) tanpa /
lokomotor dengan iringan
sesuai dengan musik dalam
irama (ketukan) aktivitas gerak
tanpa/dengan berirama dengan
musik dalam tepat.
Pendidikan
Mata Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penguatan Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
Karakter
aktivitas gerak 4.6.1 Melatih
berirama penggunaan variasi
gerak menekuk
sesuai dengan irama
(ketukan) tanpa /
dengan iringan
musik dalam
aktivitas gerak
berirama dengan
tepat.
4.6.2 Mempraktikkan
penggunaan variasi
gerak menekuk
sesuai dengan
irama (ketukan)
tanpa / dengan
iringan musik
dalam
aktivitas gerak
Pendidikan
Mata Materi Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran Penguatan Penilaian
Pelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
Karakter
berirama dengan
tepat.
Padang, 3 Maret 2020
Mengetahui,
Mahasiswa PLK

Sri Mayori
NIM: 16129225
RENCANA
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas 2 Tema 6 (Merawat Hewan dan Tumbuhan) Subtema 4 (Merawat Tumbuhan)

Pembelajaran 1

RPP ini disusun untuk memenuhi Tugas Latihan Mengajar Mandiri (LMM)

Oleh

Nama : Sri Mayori

NIM 16129225

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
PEMETAAN KOMPETENSI DASAR
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri 24 Ujung gurun


Kelas/ Semester : II C/ II (Dua)
Tema/ Subtema : 6. Merawat Hewan dan Tumbuhan / 4. Merawat Tumbuhan
Muatan Terpadu : Bahasa Indonesia, SBdP, dan Matematika
Pembelajaran 1
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (6x35Menit)
Hari/Tanggal : Selasa, 3 Maret 2020

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator
Muatan Kompetensi Dasar Indikator
Pelajaran
Bahasa 3.7 Mencermati tulisan tegak 3.7.1 Mengidentifikasi tulisan
Indonesia bersambung dalam cerita tegak bersambung dengan
dengan memperhatikan memperhatikan
penggunaan huruf kapital (awal penggunaan tanda tanya.
kalimat, nama bulan dan hari,
nama orang) serta mengenal
tanda titik pada kalimat berita
dan tanda tanya pada kalimat
tanya.
4.7 Menulis dengan tulisan tegak 4.7.1 Menulis tegak
bersambung menggunakan bersambung dalam
huruf kapital (awal kalimat, kalimat tanya.
nama bulan, hari, dan nama
diri) serta tanda titik pada
kalimat berita dan tanda tanya
pada kalimat tanya dengan
benar.
Matematika 3.6 Menjelaskan dan menentukan 3.6.1 Mengidentifikasi ukuran
panjang (termasuk jarak),berat, berat dua benda yang
dan waktu dalam satuan baku, berbeda.
yang berkaitan dengan 3.6.2 Menentukan ukuran berat
kehidupan sehari-hari. dua benda yang berbeda.

4.6 Melakukan pengukuran panjang 4.6.1 Membandingkan ukuran


(termasuk jarak), berat, dan berat dua benda yang
waktu dalam satuan baku, yang berbeda.
berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari.

SBdP 3.4 Mengenal pengolahan bahan 3.4.1 Mengidentifikasi


alam dan buatan dalam berkarya bahan buatan dalam
berkarya.
3.4.2 Menyebutkan bahan
buatan dalam berkarya.
4.4 Membuat hiasan dari bahan alam 4.4.1 Membuat karya kreasi
dan buatan. dari bahan buatan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah membaca teks percakapan, siswa dapat mengidentifikasi tulisan tegak
bersambung dengan memperhatikan penggunaan tanda tanya dengan benar.
2. Dengan mengidentifikasi tulisan tegak bersambung, siswa dapat menulis tegak
bersambung dalam kalimat tanya dengan benar.
3. Dengan membaca teks yang memuat ukuran berat benda, siswa dapat
mengidentifikasi ukuran berat dua benda yang berbeda dengan benar.
4. Dengan mengidentifikasi ukuran berat dua benda, siswa dapat menentukan ukuran
berat dua benda yang berbeda dengan benar.
5. Dengan menentukan ukuran berat dua benda, siswa dapat membandingkan
ukuran berat dua benda yang berbeda dengan tepat.
6. Dengan mengamati model karya kreasi dari bahan buatan, siswa
mengidentifikasi bahan buatan dalam berkarya dengan benar.
7. Dengan mengamati model karya kreasi dari bahan buatan, siswa dapat
menyebutkan bahan buatan dalam berkarya dengan benar.
8. Dengan mengamati model karya kreasi dari bahan buatan, siswa dapat membuat
karya kreasi dari bahan buatan dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
1. Bahasa Indonesia : Kalimat tanya dalam tegak bersambung
2. Matematika : Satuan berat dalam kehidupan sehari-hari
3. SBdP : Membuat karya hiasan vas bunga dari karton berkas
E. Metode dan Pendekatan Pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific (mengamati, menanya, menalar, mencoba dan
mengkomunikasikan)
2. Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah.

F. Media, Alat, dan Sumber Pelajaran


1. Media : LKPD, Teks Percakapan Ayah dan Siti
2. Alat/bahan : Karton bekas tisu gulung, kertas warna, lem kertas, pensil dan gunting.
3. Sumber belajar:
Astuti Irene Maria Juli. 2017. Buku Guru Tema 6 Merawat Hewan dan Tumbuhan.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas II. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Astuti Irene Maria Juli. 2017. Buku Siswa Tema 6 Merawat Hewan dan Tumbuhan.
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 Kelas II. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran


Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru menyapa siswa dan mengkondisikan kelas 10
agar siap untuk belajar. Menit
2. Guru membimbing siswa untuk berdo’a. (PPK
Religius)
3. Guru mengecek kehadiran siswa.
4. Guru bersama siswa menyanyikan lagu
Garuda Pancasila. (PPK Nasionalisme)
5. Guru bersama siswa melaksanakan kegiatan literasi.
6. Guru menginstruksikan kegiatan apersepsi.
7. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan 1. Siswa mengamati judul teks percakapan 150
Inti (mengamati) Menit
2. Siswa dan guru bertanya jawab tentang judul
teks percakapan (menanya)
3. Siswa membaca dan mencermati teks percakapan
yang disajikan. (mengamati)
4. Siswa bertanya jawab dengan guru tentang teks
percakapan yang telah dibaca. (menanya)
5. Siswa berdiskusi untuk membahas pernyataan-
pernyataan yang diberikan sesuai dengan teks
percakapan. (mengkomunikasikan)
6. Siswa mengamati teks percakapan dan
mencoba mengidentifikasikan kalimat tanya
dalam teks percakapan. (mengamati)
7. Siswa mengamati apakah kalimat tanya yang
digunakan dalam teks percakapan diawali dengan
kata tanya: apa, apakah, siapa, mengapa,bolehkah.
(mengamati)
8. Siswa mengamati penggunaan tanda tanya
pada akhir kalimat. (mengamati)
9. Siswa membuat pertanyaan yang dimulai dengan
kata tanya yang ditulispada kotak yang tersedia pada
Buku Siswa. (mencoba dan menalar)
10. Siswa di ingatkan untuk menulis kalimat
pertanyaan tersebut dengan memperhatikan
penggunaan tanda tanya pada akhir kalimat dan
ditulis dengan menggunakan huruf tegak
bersambung.
11. Kemudian, siswa diminta untuk membaca kalimat
tanya tersebut dengan intonasi yang tepat.
(mencoba)
12. Siswa membaca teks yang ada di Buku Siswa
tentang Ayah yang akan membeli pupuk
tanaman. (mengamati)
13. Siswa mengamati berbagai kemasan pupuk yang
dijual di toko tanaman. (mengamati)
14. Siswa mengerjakan soal pada teks bacaan tersebut.
(mencoba)
15. Guru memberikan umpan balik atas jawaban siswa.
16. Kemudian, siswa diajak untuk menerapkan
pemahamannya mengenai kesetaraan ukuran berat.
(menalar)
17. Siswa mengerjakan soal yang ada di
Buku Siswa.(mencoba)
18. Siswa mengerjakan soal-soal tentang kesetaraan
ukuran berat dengan membubuhkan tanda >, <, dan
=.(mencoba dan menalar)
19. Siswa mengamati contoh kreasi guru dari karton
bekas. (mengamati)
20. Siswa membuat karya kreasi dengan menggunakan
karton berkas. (mencoba)
21. Siswa menyiapkan alat dan bahan yang
dibutuhkan, antara lain:Karton bekas tisu gulung
atau karton berwarna cokelat, kertas warna, lem
kertas, pensil, gunting.
22. Siswa mengikuti langkah-langkah pembuatan
sebagai berikut (mencoba dan menalar)
 Siapkan karton bekas tisu gulung.
 Kamu juga dapat membuat gulungan kertas
itu dari kertas karton warnacokelat.
 Hiaslah kertas karton bekas tisu
gulung dengan hiasan dari kertas
warna.
 Buatlah gambar pada kertas warna
sesuai keinginanmu
 Guntinglah gambar hiasanmu itu. Hati-hati
menggunakan gunting.
 Tempelkan hiasan dari kertas warna itu
pada karton bekas tisu gulung.
23. Siswa menampilkan hasil kreasinya di depan kelas.
(mengkomunikasikan)
Penutup 1. Siswa dibawah bimbingan guru 15
membuat kesimpulan pembelajaran Menit
2. Siswa melakukan refleksi tentang apa yang
dirasakan setelah melakukan kegiatan pembelajaran.
3. Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan guru.
4. Siswa diberi pekerjaan rumah dan diminta
mengulang pelajaran dirumah sebagai tindak
lanjut.
5. Siswa berdo’a bersama-sama. (PPK Religius)
H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Jenis : Non Tes
b. Bentuk : Pengamatan
c. Instrumen Penilaian : Jurnal (Terlampir)
2. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis : Tes
b. Bentuk : Tes Tulis
c. Instrumen Penilaian : Soal (Terlampir)

3. Penilaian Keterampilan
a. Jenis : Non tes
b. Bentuk : Unjuk Kinerja
c. Instrumen Penilaian : Lembar Pengamatan (Terlampir)
I. Remedial
Memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompetensi yang ditetapkan.

Padang, 3 Maret 2020

Mengetahui,

Mahasiswa PLK

Sri Mayori
NIM: 16129225
Lampiran 1

Uraian Materi

1. Bahasa Indonesia
Halaman rumah Siti ditumbuhi berbagai tanaman bunga.
Bunga-bunga bermekaran indah sekali.
Siti rajin merawat tanaman-tanaman tersebut.
2. Matematika
3. SBdP
Lampiran 2

Media Pembelajaran

Teks Percakapan Ayah dan Siti


Lampiran 3

1 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar


Kelas/ Semester : II/ 2 (Dua)
Tema/ Subtema : 6/4
Pembelajaran 1

Nama Siswa : ........................................................................................


Kelas :.........................................................................................

A. Kompetensi Dasar
4.6.1
Melakukan pengukuran panjang (termasuk jarak), berat, dan waktu dalam
satuan baku, yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
B. Indikator
4.6.1.1 Mengukur panjang benda dalam satuan baku
C. Tujuan
1. Siswa dapat mengukur panjang benda dalam satuan baku
D. Petunjuk Pengerjaan
1. Amatilah gambar kantong pupuk yang ada pada kolom pertama dan ke dua
2. Bandingkanlah berat gambar kantong pupuk yang ada pada kolom pertama
dan kedua.
E. Hasil Kerja
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Irene Maria Juli. 2017. Buku Guru Tema 6 Merawat Hewan dan Tanaman,
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 13 Kelas II. Jakarta : Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Astuti, Irene Maria Juli. 2017. Buku Siswa Tema 6 Merawat Hewan dan Tanaman, Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 13 Kelas II. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
LEMBAR KERJA PESERTA
DIDIK
2
(LKPD)

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar


Kelas/ Semester : II/ 2 (Dua)
Tema/ Subtema : 6/4
Pembelajaran 1

Nama Siswa : ........................................................................................


Kelas :.........................................................................................

A. Kompetensi Dasar
4.7 Menulis dengan tulisan tegak bersambung menggunakan huruf kapital (awal
kalimat, nama bulan, hari, dan nama diri) serta tanda titik pada kalimat berita dan
tanda tanya pada kalimat tanya denganbenar.
B. Indikator
4.7.1 Menulis tegak bersambung pada kalimat tanya
C. Tujuan
Siswa dapat menulis tegak bersambung pada kalimat tanya
D. Petunjuk Pengerjaan
Buatlah 4 buah kalimat tanya denga menggunakan tulisan tegak bersambung!
E. Hasil Kerja
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Irene Maria Juli. 2017. Buku Guru Tema 6 Merawat Hewan dan Tanaman,
Buku Tematik Terpadu Kurikulum 13 Kelas II. Jakarta : Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Astuti, Irene Maria Juli. 2017. Buku Siswa Tema 6 Merawat Hewan dan Tanaman, Buku
Tematik Terpadu Kurikulum 13 Kelas II. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan.
Lampiran 4

Penilaian dan Evaluasi


A. Penilaian Sikap
1. Jenis : Non Tes
2. Bentuk : Pengamatan
3. Instrumen Penilaian : Jurnal
Lembar Observasi

ContohPerilaku
Hari/ Nama Peserta Karakter
No Sikap Sikap TindakLanjut
tanggal Didik Operasional
Sosial Religius
1.
2.
dst.

B. Penilaian Pengetahuan
Jenis : Tes
Bentuk : Tes tertulis
Instrumen Penilaian : Soal
Kisi-Kisi Soal Evaluasi

Muata Level
Ben
n Indikator Kunci
KD Indikator Soal tuk
Pelaja Soal Jawaban
Soal
r
an
C1 C2 C3 C4 C5 C6

Bahasa 3.7 .Mencermati 3.7.1 Mengide 1. Menunjukk √ 1. Perhatikanlah percakapan  Bolehka Urai
Indones tulisan tegak ntifikasi an kalimat dibawah ini! h aku an
ia bersambung tulisan tanya melihat?
dalam cerita tegak dalam  Siapa
dengan bersambu tluisan yang
memperhatik ng tegak merawat
an dengan bersambun nya
penggunaan memperh ng setiap
huruf kapital atikan 2. Menyebutk hari,
(awal pengguna an awalan √ Lina?
kalimat, an tanda kata tanya  Dimana
nama bulan tanya. pada kamu
dan hari, dan kalimat menana
nama diri) tanya mnya?
serta tanda Berdasarkan percakapan  Apa saja
titik pada diatas, buatlah kalimat tanya yang
kalimat berita yang kamu temukan! dibutuka
dan tanda n agar
tanya pada bunga
kalimat matahari
tanya. bisa
tumbuh?
 Kapan
kamu
mau
datang
ke
rumahku
?

Matem 3.6Menjelaskan 3.6.1 Mengiden 1. Menyebutk √ 2. Berilah tanda <, >, atau = Urai
atika an ukuran pada gambar di bawah ini! = an
dan tifikasi
berat benda
menentukan ukuran yang satu
lebih berat
panjang berat dua
dari benda
(termasuk benda yang lain.
3. Perhatikanlah gambar di 5 kg dan 10 Urai
jarak), berat, yang
2. Menentuka √ bawah ini! kg an
dan waktu berbeda. n ukuran
berat benda
dalam satuan 3.6.2 Menentuk
baku, yang an ukuran
berkaitan berat dua Berdasarkan gambar diatas,
apbila Ibu ingin membeli
dengan benda pupuk 15kg. Ibu harus
mengambil karung pupuk
kehidupan yang yang memiliki berat berapa
saja?
sehari-hari. berbeda.

SBdP 3.4 Mengenal 3.4.1Mengiden 1. Menentuk √ 4. Apa saja alat yang digunakan Pensil dan Urai
tifikasi an alat dan untuk membuat hiasan vas gunting. an
pengolahan
bahan bahan bunga dari karton bekas?
bahan alam buatan yang
dalam digunakan 5. Tuliskanlah langkah-langkah
dan buatan
berkarya untuk dalam membuat hiasan vas 1. Siapkan Urai
dalam membuat bunga dari karton berkas karton an
3.4.2Menyebut hiasan vas yang kamu ketahui! bekas
berkarya.. kan bahan bunga dari tisu
buatan karton gulung.
dalam bekas 2. Kamu
berkarya 2. Menuliska √ juga
n lankah- dapat
langkah membua
pembuatan t
vas bunga gulunga
dari karton n kertas
bekas itu dari
kertas
karton
warna
cokelat.
3. Hiaslah
kertas
karton
bekas
tisu
gulung
dengan
hiasan
dari
kertas
warna.
4. Buatlah
gambar
pada
kertas
warna
sesuai
keingina
nmu.
5. Guntingl
ah
gambar
hiasanm
u itu.
Hati-hati
menggu
nakan
gunting.
Tempelk
an
hiasan
dari
kertas
warna
itu pada
karton
bekas
tisu
gulung.
LEMBAR EVALUASI

Nama Siswa :

Kelas :

1. Perhatikanlah percakapan dibawah ini!

Berdasarkan percakapan diatas, buatlah kalimat tanya yang kamu temukan!


2. Berilah tanda <, >, atau = pada gambar di bawah ini!
3. Perhatikanlah gambar di bawah ini!

Berdasarkan gambar diatas, apbila Ibu ingin membeli pupuk 15kg. Ibu harus
mengambil karung pupuk yang memiliki berat berapa saja?

4. Apa saja alat yang digunakan untuk membuat hiasan vas bunga dari karton bekas?
5. Tuliskanlah langkah-langkah dalam membuat hiasan vas bunga dari karton berkas
yang kamu ketahui!
Kunci Jawaban

1. Kalimat tanya yang di temukan:


 Bolehkah aku melihat?
 Siapa yang merawatnya setiap hari, Lina?
 Dimana kamu menanamnya?
 Apa saja yang dibutukan agar bunga matahari bisa tumbuh?
 Kapan kamu mau datang ke rumahku?
2. Tanda =
3. 5 kg dan 10 kg
4. Pensil dan gunting.
5. Langkah-langkah pembuatan:
 Siapkan karton bekas tisu gulung.
 Kamu juga dapat membuat gulungan kertas itu dari kertas karton warna cokelat.
 Hiaslah kertas karton bekas tisu gulung dengan hiasan dari kertas warna.
 Buatlah gambar pada kertas warna sesuai keinginanmu.
 Guntinglah gambar hiasanmu itu. Hati-hati menggunakan gunting.Tempelkan
hiasan dari kertas warna itu pada karton bekas tisu
C. Penilaian Keterampilan
1. Jenis : Non tes
2. Bentuk : Unjuk Kinerja
3. Instrumen Penilaian : Lembar Pengamatan
a. Bahasa Indonesia
1) Membaca kalimat tanya dalam huruf tegak bersambung dengan lafal dan intonasi yang tepat
Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan
No Kriteria 4 3 2 1
1 Mampu Semua kalimat 3 kalimat tanya 2 kalimat tanya atau tidak ada
membaca tanya dalam dalam bacaan dalam bacaan kalimat tanya
kalimat tanya bacaan dapat dapat dibaca dapat dibaca yang dibaca
dengan lafal dibaca dengan dengan lafal dengan lafal dengan lafal
dan intonasi lafal dan dan intonasi dan intonasi dan intonasi
yang tepat, intonasi yang yang tepat. yang tepat.. yang tepat.
minimal 4 tepat.
kalimat.

Lembar Penilaian

Kriteria Penilaian
Nama Peserta Mampu membaca kalimat tanya dengan
No Jumlah Skor
Didik lafal dan intonasi yang tepat
1 2 3 4
b. Matematika
Membandingkan Berat Benda yang Satu dengan Benda yang
Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan
No Kriteria 4 3 2 1
1 Ketepatan Semua Ada beberapa Ada beberapa Semua
membandingka benda yang perbandingan perbandingan perbandingan
n dibandingkan benda masih yang masih benda belum
berat dua benar, ditandai belum benar, belum benar, ada yang
benda. dengan tanda tanpa bantuan dengan benar, dengan
lebih besar, guru. bantuan guru. bantuan guru.
lebih kecil, atau
sama dengan,
tanpa bantuan
guru.

Lembar Penilaian

Kriteria Penilaian
Nama Peserta Ketepatan membandingkan berat dua benda.
No Jumlah Skor
Didik
1 2 3 4
a. SBdP
Membuat Karya Hiasan dari Bahan Buatan
Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan
No Kriteria 4 3 2 1
1 Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan 1 Semua bahan
bahan dengan minimal 3 bahan 2 bahan bahan dengan dan alat yang
tepat (3 bahan: dengan benar. dengan benar. benar. digunakan
kertas karton, belum benar
kertas warna,
lem kertas)
2 Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan Semua alat
alat dengan minimal 3 alat 2 alat dengan 1 alat dengan yang digunakan
benar: dengan benar. benar. benar. belum benar.
Gunting, lem,
Pensil
3. Keterampilan: Mampu Mampu Mampu Karya yang
Komposisi membentuk membentuk membentuk dibentuk
Bentuk karya dengan karya dengan karya, namun tidak sesuai
benar sesuai benar sesuai bentuknya model yang
model model dengan ada yang tidak direncanakan.
yang sudah bimbingan sesuai.
direncanakan guru.
tanpa bimbingan
guru.
Lembar Penilaian

Kriteria Penilaian
Nama Peserta Jumlah Skor
No Ketepatan hasil Menggunting Kebersihan dan Kerapian Tulisan
Didik
4 3 2 1 4 3 2 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas 3 Tema 7 (Perkembangan Teknologi) Subtema 4 (Perkembangan Teknologi

Transportasi) Pembelajaran 1

RPP ini disusun untuk memenuhi Tugas Latihan Mengajar

Mandiri (LMM)

Oleh :

Nama : Sri Mayori

NIM 16129225

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar
3.6 Mencermati isi teks informasi tentang
perkembangan teknologi produksi,
komunikasi, dan transportasi di SBdP
lingkungan setempat Kompetensi Dasar
4.6 Meringkas informasi tentang perkembangan 3.4 Mengetahui teknik potong, lipat, dan
teknologi produksi, komunikasi, dan sambung
transportasi di lingkungan setempat secara 4.4 Membuat karya dengan teknik
tertulis menggunakan kosakata baku dan potong, lipat, dan sambung
kalimat efektif Indikator:
Indikator: 3.1.1 Mengidentifikasi kombinasi garis, bidang,
3.6.1 Mengidentifikasi ide pokok dari dan warna dalam karya dekoratif
teks informasi perkembangan 4.1.1 Membuat hiasan pada kartu pos dengan
teknologi transportasi di lingkungan mengkombinasi garis, bidang, dan warna
sekitar yang kreatif
4.6.1 Menuliskan kembali isi teks informasi
dari kumpulan ide pokok dalam teks
perkembangan teknologi transportasi
4.6.2 Menceritakan kembali perkembangan
teknologi transportasi berdasarkan
gambar

Matematika
Kompetensi Dasar
3.10 Menjelaskan dan menentukan
keliling bangun datar
4.10 Menyajikan dan menyelesaikan
masalah yang berkaitan
dengan keliling bangun datar
Indikator:
3.10.1 Menjelaskan masalah sehari-
hari berkaitan keliling bangun
datar dengan satuan baku
3.10.2 Menentukan keliling bangun
datar dengan satuan baku
4.10.1 Menyajikan hasil penyelesaian
masalah tentang keliling
bangun datar dengan satuan
baku
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri 24 Ujung


Gurun Kelas/Semester : III B /2
Tema : 7. Perkembangan Teknologi
Subtema : 4. Perkembangan Teknologi
Transportasi Pembelajaran 1
Materi Pokok : Ide Pokok, Karya Seni Lipat, Keliling Bangun
Datar Alokasi Waktu : 6 x 35 menit
Hari/ Tanggal : Sabtu/ 7 Maret 2020

A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
Bahasa Indonesia
3.6 Mencermati isi teks informasi 3.6.1 Mengidentifikasi ide pokok dari
tentang perkembangan teknologi teks informasi perkembangan
produksi, komunikasi, dan teknologi transportasi di
transportasi di lingkungan setempat lingkungan sekitar
4.6 Meringkas informasi tentang 4.6.1 Menuliskan kembali isi teks
perkembangan teknologi produksi, informasi dari kumpulan ide pokok
komunikasi, dan transportasi di dalam teks perkembangan
lingkungan setempat secara tertulis teknologi transportasi
menggunakan kosakata baku dan 4.6.2 Menceritakan kembali
kalimat efektif perkembangan teknologi
transportasi berdasarkan gambar
SBdP
3.4 Mengetahui teknik potong, lipat, dan 3.4.1 Mengidentifikasi teknik potong,
sambung lipat dan sambung dalam
kombinasi suatu karya seni
Kompetensi Dasar Indikator
4.4 Membuat karya dengan teknik 4.4.1 Membuat karya keterampilan
potong, lipat, dan sambung dengan menggabungkan potong
dan lipat
Matematika
3.10 Menjelaskan dan menentukan 3.10.1Menjelaskan masalah sehari-hari
keliling bangun datar berkaitan keliling bangun datar
dengan satuan baku
3.10.2Menentukan keliling bangun datar
dengan satuan baku
4.10 Menyajikan dan menyelesaikan 4.10.1 Menyajikan hasil penyelesaian
masalah yang berkaitan dengan masalah tentang keliling bangun
keliling bangun datar datar dengan satuan baku

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati teks, siswa dapat mengidentifikasi ide pokok dari teks
perkembangan teknologi transportasi di lingkungan sekitar dengan benar.
2. Dengan mengidentifikasi ide pokok dari teks, siswa dapat menuliskan kembali
isi teks informasi dari kumpulan ide pokok dalam teks benar.
3. Dengan mencermati gambar, siswa dapat menceritakan kembali perkembangan
teknologi transportasi berdasarkan gambar dengan tepat.
4. Dengan mencermati gambar, siswa dapat mengidentifikasi teknik potong, lipat dan
sambung dalam kombinasi suatu karya seni dengan benar.
5. Dengan berkreasi, siswa dapat mengaplikasikan teknik potong dan lipat dalam
membuat karya seni dengan benar.
6. Dengan memahami konsep keliling, siswa dapat menjelaskan masalah sehari-hari
berkaitan keliling bangun datar dengan satuan baku dengan benar.
7. Dengan mengamati bangun datar, siswa dapat menentukan keliling bangun datar
dengan satuan baku dengan tepat.
8. Dengan menentukan keliling bangun datar, siswa dapat menyajikan hasil
penyelesaian masalah tentang keliling bangun datar dengan satuan baku
dengan tepat.
D. Materi Pembelajaran (terlampir)
- Bahasa Indonesia : Perkembangan transportasi di Indonesia
- SBdP : Karya seni tentang berbagai bentuk transportasi
- Matematika : Keliling bangun datar dengan satuan baku

E. Pendekatan dan Metode Pembelajaran


Pendekatan : Saintifik (mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan
mengomunikasikan)
Metode : Diskusi, tanya jawab, penugasan dan ceramah

F. Media, Alat dan Bahan, serta Sumber Pembelajaran


Media : Video “Perkembangan Transportasi di Indonesia”, gambar bangun
datar dengan ukuran satuan baku, gambar karya seni lipat
“pesawat
terbang”
Alat dan Bahan : LKPD, LCD Proyektor, Laptop, Kertas HVS, Pensil
Sumber : Diri anak. Lingkungan keluarga, lingkungan kelas dan sekolah
: Buku guru dan buku siswa kelas III kurikulum 2013 revisi 2018
Muhibba, Iba, dkk. 2018. Buku Guru Kelas III Tema 7
Perkembangan
Teknologi. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013.
Jakarta: Kemendikbud RI.
Muhibba, Iba, dkk. 2018. Buku Siswa Kelas III Tema 7
Perkembangan Teknologi. Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Jakarta: Kemendikbud RI.

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Mengkondisikan kelas
a. Peserta didik menjawab salam dari guru
b. Peserta didik membaca do’a menurut
kepercayaan masing-masing dengan khusyuk
c. Peserta didik mengacungkan tangan sewaktu
namanya dipanggil guru dengan sopan
2. Peserta didik menyanyikan lagu wajib nasional
Pendahuluan 3.Peserta didik menyimak apersepsi guru mengenai
pembelajaran yang lalu
4. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari
yaitu Tema 7.(Perkembangan Teknologi)
Subtema 4.(Perkembangan Teknologi
Transportasi) Pembelajaran 1.
25 menit
5. Peserta didik menyimak tujuan pembelajaran yang
disampaikan guru dengan cermat
1. Guru menyiapkan segala keperluan dalam proses
pembelajaran hari ini.
4. Siswa berlatih membaca tanpa suara (silent
Inti reading) sambil menccermati isi teks. 160 menit
5. Siswa diberi kesempatan membaca teks dengan baik.
6. Siswa mengidentifikasi ide pokok di setiap paragraf
pada teks informasi.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
7. Siswa bertanya jawab dengan bimbingan guru.
8. Siswa mengerjakan LKPD yng diberikan guru.
9. Siswa menuliskan ide pokok dalam setiap paragraf
berdasarkan teks.
10. Siswa mencermati gambar terkait perkembangan
teknologi transportasi.
11. Siswa diminta menyampaikan apa yang ada di
pikirannya tentang gambar.
12. Siswa diberikan kesempatan menceritakan kembali
gambar terkait perkembangan transportasi.
13. Siswa mengerjakan LKPD yang diberikan guru.
14. Siswa mengamati langkah-langkah membuat
pesawat terbang.
15. Siswa mengidentifikasi kombinasi teknik apa saja
yang dilakukan saat membuat pesawat terbang.
16. Setiap siswa dengan bimbingan guru membuat
pesawat terbang sesuai langkah-langkah.
17. Siswa yang mengalami kesulitan akan dibantu oleh
guru.
18. Pesawat terbang yang sudah jadi, ditunjukkan pada
guru untuk dinilai.
19. Siswa diminta untuk mencermati bangun datar pada
kertas untuk membuat pesawat terbang.
20. Siswa menyebutkan bentuk bangun datar tersebut.
21. Siswa diminta menyebutkan banyak sisi dan
panjang setiap sisinya.
22. Siswa menghitung keliling bangun datar mereka
masing-masing.
23. Siswa juga diminta berlatih kembali dalam
menentukan keliling bangun datar yang ada pada
soal dari guru.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
1. Siswa dibimbing oleh guru menyimpulkan materi
pada proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan
hari ini.
2. Sebelum menutup proses pembelajaran, guru
menanyakan bagaimana perasaan siswa setelah
mengikuti seluruh proses pembelajaran.
Penutup
3. siswa secara bergantian merespons pertanyaan guru. 25 menit
4. siswa mengerjakan soal evaluasi pembelajaran yang
diberikan guru.
5. Seorang peserta didik ditunjuk memimpin do’a
untuk mengakhiri proses pembelajaran.
6. Guru mengucapkan salam penutup.

H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
1) Jenis : Non Tes
2) Bentuk : Pengamatan
3) Instrumen Penilaian : Lembar Pengamatan (terlampir)

b. Penilaian Pengetahuan
1) Jenis : Tes Tulisan
2) Bentuk : Objektif
3) Instrumen Penilaian : Pilihan Ganda (terlampir)

c. Penilaian Keterampilan
1) Jenis : Perbuatan
2) Bentuk : Kinerja
3) Instrumen Penilaian : Rubrik Unjuk Kerja (terlampir)
Padang, 7 Maret 2020

Mengetahui,

Mahasiswa PLK

Sri Mayori
NIM: 16129225
LAMPIRAN 1

URAIAN MATERI

Berlibur di Rumah Paman


Saat liburan sekolah, Beni mengunjungi rumah paman. Rumah paman Beni di Manado.
Manado adalah ibukota Sulawesi Utara. Manado memiliki beberapa pulau yang mempesona.
Paman mengajak Beni berkeliling kota dengan mengendarai bendi. Bendi adalah alat
transportasi tradisional Manado. Orang Manado menggunakan bendi sejak dahulu. Di pulau
Jawa, bendi dikenal dengan delman atau dokar. Bendi adalah alat transportasi sederhana yang
ditarik kuda.
Beni melihat orang Manado menggunakan bermacam-macam alat transportasi. Ada yang
bersepeda dan mengendarai mobil pribadi. Ada juga yang mengendarai sepeda motor.
Sebagian besar orang Manado menggunakan angkutan kota.
Paman menjelaskan bahwa cara orang bepergian mengalami perubahan. Dulu, orang
bepergian dengan menggunakan bendi. Saat ini orang bepergian dengan menggunakan alat
transportasi modern. Beni pergi ke Manado menggunakan mobil dan pesawat.

Salah satu alat transportasi yang menjadi favorit digunakan masyarakat Indonesia adalah
pesawat terbang. Pernahkah kamu naik pesawat terbang? Maukah kamu membuat seni lipat
pesawat terbang? Tapi sebelum itu, ayo kita kita mengenal dulu mengenai teknik lipat,
potong, dan sambung dalam karya seni
Melipat pada hakekatnya merupakan keterampilan tangan untuk menciptakan bentuk-bentuk
tertentu tanpa menggunakan bahan perekat lem serta ketelitian ini membutuhkan
keterampilan koordinasi tangan, ketelitian dan kerapian, didalam kegiatan melipat jika
disajikan dengan minat anak yang akan memberikan keasikan dan kegembiraan serta
kepuasan bagi anak. Melipat kertas adalah aktivitas seni yang mudah dibuat dan
menyenangkan.Diantara perannya adalah sebagai aktivitas untuk mengisi waktu luang dan
media pengajaran dan komunikasi dengan anak karena biasa dilakukan secara bersama-
sama.Selain itu melipat kertas juga sangat fungsional untuk anak dan aktivitas ini memiliki
fungsi melatih motorik halus dalam masa perkembangannya.
Teknik potong adalah teknik dengan cara memotong atau memisahkan bahan menjadi dua
bagian atau lebih dalam membentuk benda kerajinan. Alat yang di gunakan dalam teknik
potong adalah cutter, gunting, pisau, gergaji, tiang, tape dispenser. Adapun teknik-tekniknta
dengan cara digunting, disayat, di cacah-cacah, dibelah, dipotong, diraut, digergaji, disobek,
diiris.
Teknik sambung adalah teknik dengan cara menyatukan/menggabungkan bahan dari dua
bagian atau lebih menjadi satu dalam membentuk benda kerajinan. Alat yang digunakan
dalam Teknik sambung biasanya, jarum, mesin jahit, pistol lem, staples, palu, alat las, soldier,
obeng. Adapun cara yang digunakan dalam menyambung bisa dengan dilem/ direkatkan, di
staples, di soldier, dipalu, di sekrup, di las, diikat, dijahit, dan dianyam.
Siapkanlah peralatan untuk membuat karya! Ikuti langkah-langkah yang sudah
disediakan! Mintalah bantuan gurumu jika menemui kesulitan!

Amatilah bangun datar yang terbentuk pada karya senimu! Bangun datar apa yang
kamu temukan? Coba sebutkan!
Perhatikan bingkai yang ada di kelasmu! Berapa ukurannya?
Jika kamu akan menghias bingkai tersebut dengan pita, berapa panjang pita yang kamu
butuhkan untuk menghias seluruh tepi kaca?
Mari kita hitung:
… cm + … cm + … cm + … cm = … cm
Panjang pita yang mengelilingi tepi bingkai adalah keliling bingkai tersebut.
Perhatikan kembali persegi berikut!

Perhatikan kembali sisi-sisi persegi panjang!


Lampiran 2

Media Pembelajaran

1. Video “Perkembangan Transportasi di Indonesia”

2. Video “membuat pesawat dari kertas”

3. Berbagai bangun datar dengan satuan baku


Lampiran
3 Lembar Kerja Peserta Didik 1 (LKPD 1)

Satuan Pendidikan : SD Negeri 24 Ujung Gurun


Kelas/Semester : III B/2
Tema : 7. Perkembangan Teknologi
Subtema : 4. Perkembangan Teknologi Transportasi
Pembelajaran 1

Nama :
Kelas :

A. Tujuan : Dengan mengamati teks, siswa dapat


mengidentifikasi ide pokok dari teks perkembangan
teknologi transportasi di lingkungan sekitar dengan
benar.

B. Langkah kerja
1. Bacalah kembali teks “Berlibur di Rumah Paman” dengan teliti!
2. Garis bawahi kalimat pertama dari setiap paragraf!
3. Tuliskan ide pokok cerita dari setiap paragraf!

Berlibur di Rumah Paman


Saat liburan sekolah, Beni mengunjungi rumah paman. Rumah paman
Beni di Manado. Manado adalah ibukota Sulawesi Utara. Manado memiliki
beberapa pulau yang mempesona.
Paman mengajak Beni berkeliling kota dengan mengendarai bendi.
Bendi adalah alat transportasi tradisional Manado. Orang Manado
menggunakan bendi sejak dahulu. Di pulau Jawa, bendi dikenal dengan
delman atau dokar. Bendi adalah alat transportasi sederhana yang ditarik
kuda.
Beni melihat orang Manado menggunakan bermacam-macam alat
transportasi. Ada yang bersepeda dan mengendarai mobil pribadi. Ada juga
yang mengendarai sepeda motor. Sebagian besar orang Manado menggunakan
angkutan kota.
Paman menjelaskan bahwa cara orang bepergian mengalami
perubahan. Dulu, orang bepergian dengan menggunakan bendi. Saat ini orang
bepergian dengan menggunakan alat transportasi modern. Beni pergi ke
Manado menggunakan mobil dan pesawat.

C. Hasil Kerja

Paragraf 1

Paragraf 2
Paragraf 3

Paragraf 4
Kunci Jawaban LKPD 1
(jawaban disesuaikan dengan jawaban siswa)
Lembar Kerja Peserta Didik 2 (LKPD 2)

Satuan Pendidikan : SD Negeri 24 Ujung


Gurun Kelas/Semester : III B/2
Tema : 7. Perkembangan Teknologi
Subtema : 4. Perkembangan Teknologi Transportasi
Pembelajaran 1

Nama :
Kelas :

A. Tujuan : Siswa dapat membuat karya seni lipat yang berkaitan dengan transportasi
dengan benar.
B. Alat dan Bahan
1. Kertas HVS putih dan warna 3. Penggaris
2. Pensil 4. Stapler

C. Langkah kerja
1. Lipat kertas menjadi setengah.
2. Lipat ujung kertas jadi siku-siku ke arah garis.
3. Lipat ke dalam (berbentuk segitiga).
4. Beri tanda di ujung segitiga sepanjang 1,5 cm dari ujung (beri tanda dengan pensil).
5. Lipat ujung atas segitiga, tepat ke arah garis yang tadi sudah diberi tanda di
ujung segitiga.
6. Lipat segitiga kecil yang dibawah ke atas.
7. Lipat ke belakang.
8. Lipat sisi atas untuk membuat sayap.
9. Tandai ekor pesawat sepanjang 1 cm.
10. Staplerkan ekor pesawat sesuai tanda.
Lampiran 4
LEMBAR EVALUASI

Nama :
Kelas :
Hari/Tanggal :

PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang (x) pada pilihan jawaban a, b, c, atau d yang benar!
1. Alat yang dibutuhkan manusia untuk
dengan delman atau dokar. Bendi adalah
memindahkan barang atau orang
alat transportasi sederhana yang ditarik
disebut….
kuda.
a. alat komunikasi
Beni melihat orang Manado
b. alat transportasi
menggunakan bermacam-macam alat
c. alat produksi
transportasi. Ada yang bersepeda dan
d. alat tulis
mengendarai mobil pribadi. Ada juga yang
2. Alat transportasi yang bergerak di atas
mengendarai sepeda motor. Sebagian besar
rel adalah ….
orang Manado menggunakan angkutan
a. Sepeda motor
kota.
b. Mobil
Paman menjelaskan bahwa cara orang
c. Kereta api
bepergian mengalami perubahan. Dulu,
d. Kapal laut
orang bepergian dengan menggunakan
Untuk menjawab soal nomor 3 – 5,
bendi. Saat ini orang bepergian dengan
Bacalah teks informasi di bawah ini!
menggunakan alat transportasi modern.
Saat liburan sekolah, Beni mengunjungi
Beni pergi ke Manado menggunakan
rumah paman. Rumah paman Beni di
mobil dan pesawat.
Manado. Manado adalah ibu kota Sulawesi
3. Teks informasi di atas
Utara. Manado memiliki beberapa pulau
memberikan kita informasi tentang
yang memesona.
….
Paman mengajak Beni berkeliling kota
a. perkembangan teknologi
dengan mengendarai bendi. Bendi adalah
transportasi
alat transportasi tradisional Manado.
b. Beni yang berlibur ke rumah
Orang Manado menggunakan bendi
paman di Manado
sejak dahulu. Di Pulau Jawa, bendi
c. kuliner di Manado
dikenal
d. jadwal liburan Beni
4. Berdasarkan teks informasi dari dua bagian atau lebih menjadi
tersebut, maka ide pokok pada satu dalam membentuk benda
paragraf 3 adalah …. kerajinan. Teknik ini disebut juga
a. Orang Manado menggunakan dengan ….
berbagai macam alat a. teknik menyambung
transportasi b. teknik melipat
b. Bendi adalah tranportasi c. teknik potong
tradisional Manado d. teknik sulap
c. Saat ini masyarakat menggunakan 8. Karya seni origami yang berasal dari
transportasi modern Jepang menerapkan teknik ….
d. Rumah Paman Beni di Manado a. teknik menyambung
5. … adalah transportasi tradisional b. teknik melipat
asal Manado. c. teknik potong
Kata yang tepat untuk mengisi titik- d. teknik sulap
titik di atas adalah …. 9. ketika akan membuat suatu karya seni
a. Delman yang menggunakan teknik potong,
b. Bentor melipat, dan menyambung, sikap
c. Bendi yang harus kita utamakan adalah ….
d. Kereta kencana a. Kesombongan
6. Perhatikan gambar berikut! b. Kasih sayang
c. Kebaikan
d. Kerapian dan keindahan

Dalam membuat
karya seni pesawat terbang dari
kertas 10. Perhatikanlah gambar dibawah ini!
tersebut, teknik yang digunakan
adalah ….
a. teknik menganyam Karya seni tersebut merupakan suatu
b. teknik menganyam dan potong karya seni yang menggunakan
c. teknik menyambung dan teknik beberapa teknik. Teknik yang
melipat dikombinasikan dalam karya seni
d. teknik melipat dan potong tersebut adalah ….
7. Dalam membuat karya seni, ada
salah satu teknik yang dilakukan
dengan menyatukan/
menggabungkan bahan
a. menyulam, menempel, c. 42 cm
dan memotong d. 52 cm
b. memotong dan merekatkan 13. Papan tulis di kelasku berukuran
c. memotong, melipat, dan panjang 3 m dan lebar 2 m. keliling
menyambung papan tulisku adalah ….
d. melipat, menggulung,dan a. 9 m
menghias b. 10 m
11. Keliling bangun datar dibawah c. 15 m
ini adalah …. d. 5 m
14. Buku gambar Hana berbentuk persegi
panjang. Jika panjang buku 30 cm dan
lebar 21 cm, maka keliling buku
gambar Hana adalah ….
a. 46 cm a. 99 cm
b. 56 cm b. 101 cm
c. 36 cm c. 102 cm
d. 65 cm d. 103 cm
12. Perhatikan bangun datar pada pada 15. Rizki akan membuat kerangka 4
gambar! Jika diketahui panjang setiap persegi panjang dari kawat. Panjang
sisinya 6 cm, maka kelilingnya adalah tiap persegi panjang 6 cm dan lebar
…. 4 cm. panjang kawat yang
dibutuhkan adalah ….
a. 70 cm
b. 90 cm
c. 80 cm
a. 22 cm d. 60 cm
b. 32 cm
KUNCI JAWABAN LEMBAR EVALUASI

PILIHAN GANDA

1. B 6. D 11. A
2. C 7. A 12. C
3. B 8. B 13. B
4. A 9. D 14. C
5. C 10. C 15. C
Lampiran 5
INSTRUMEN PENILAIAN
1. Penilaian Sikap
a. Penilaian Jurnal
Catatan Perilaku Karakter
No. Hari/Tanggal Nama Peserta didik Religius Sosial Tindak Lanjut Hasil
Operasional
1.
2.
3.
4.
5.

2. Penilaian Pengetahuan
skor perolehan
skor penilaian = × 100
skor maksimal

Rentang nilai Predikat


86 < A ≤ 100 A (Sangat Baik)
71 < B ≤ 85 B (Baik)
61 < C ≤ 70 C (Cukup)
D ≤ 60 D (Perlu Bimbingan)

3. Penilaian Keterampilan
KRITERIA
No. Nama Peserta didik 4 3 2 1 Predikat
1.
2.
Dst
Rubrik Penilaian Keterampilan:
1. Bahasa Indonesia : Bercerita
Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan
No. Kriteria 4 3 2 1
1. Penampilan Ada kontak mata, Memenuhi tiga Memenuhi dua Memenuhi satu
lancar, menarik kriteria kriteria kriteria
perhatian pendengar,
dan suara terdengar
seluruh kelas
2. Bahasa Menggunakan kosakata Memenuhi tiga Memenuhi dua Belum memenuhi
baku, kalimat efektif, kriteria kriteria kriteria
kata terucap dengan
benar, dan intonasi
sesuai kalimat
3. Isi Ada pembukaan, Memenuhi 3 kriteria, Memenuhi tiga Hanya memenuhi dua
seluruh urutan cerita tetapi urutan cerita ada kriteria, tetapi urutan kriteria
benar, ada penutup 2 kesalahan cerita ada 4 kesalahan
4. Banyak kalimat Di atas 15 kalimat 11-15 kalimat 5-10 kalimat Kurang dari 5 kalimat

2. SBdP : Membuat Karya Seni Pesawat Terbang dari Kertas


Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan
No. Kriteria 4 3 2 1
1. Teknik melipat Mempraktikkan teknik Hanya memenuhi tiga Hanya memenuhi dua Hanya memenuhi satu
melipat dengan rapi, kriteria kriteria kriteria
lurus, cekatan, dan
proposional
2. Teknik memotong Mempraktikkan teknik Hanya memenuhi tiga Hanya memenuhi dua Hanya memenuhi satu
melipat dengan rapi, kriteria kriteria kriteria
lurus, cekatan, dan
Proposional
Baik Sekali Baik Cukup Perlu Bimbingan
No. Kriteria 4 3 2 1
3. Menghias Warna variatif, penuh, Hanya memenuhi dua Hanya memenuhi dua Hanya memenuh satu
menggunakan asesorik, kriteria dan rapi kriteria, tidak rapi kriteria
dan rapi
4. Sikap tanggung jawab Berinisiatif, serius, Memenuhi tiga Memenuhi dua Memenuhi satu
antusias, dan menjaga kriteria kriteria kriteria
kerapian

skor perolehan
skor penilaian = × 100 Rentang nilai Predikat
skor maksimal 86 < A ≤ 100 A (Sangat Baik)
71 < B ≤ 85 B (Baik)
61 < C ≤ 70 C (Cukup)
D ≤ 60 D (Perlu Bimbingan)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Kelas 1 Tema 7 (Benda, Hewan, dan Tumbuhan di Sekitarku) Subtema 2 (Hewan di


Sekitarku) Pembelajaran 1

RPP ini disusun untuk memenuhi Tugas Latihan Mengajar Mandiri (LMM)

Oleh:

Sri Mayori

16129225

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2020
Pemetaan Kompetensi Dasar dan Indikator
Pembelajaran 1

BAHASA INDONESIA
PPKn
3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima
kasih, permintaan maaf, tolong, dan 1.2 Menerima kebersamaan dalam
pemberian pujian, ajakan, pemberitahuan, keberagaman sebagai anugerah Tuhan
perintah, dan petunjuk kepada orang lain Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan
dengan menggunakan bahasa yang santun sekolah.
secara lisan dan tulisan yang dapat 2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku
dibantu dengan kosa kata daerah. dalam kehidupan sehari-hari di rumah.
4.8 Mempraktikkan ungkapan terima kasih, 3.2 Meng identifikasi aturan yang berlaku
permintaan maaf, tolong, dan pemberian dalam kehidupan sehari-hari di rumah.
pujian, dengan menggunakan bahasa 4.2 Mencer itakan kegiatan sesuai dengan
yang santun kepada orang lain secara aturan yang berlaku dalam kehidupan
lisan dan tulis. sehari-hari di rumah.

INDIKATOR
INDIKATOR 3.2.1 Siswa dapat mengidentifikasi
3.8.1 Siswa dapat menjelaskan ungkapa n
pemberitahuan secara tertulis aturan merawat hewan di rumah
4. 8.1 Siswa dapat membuat ungkapan 4.2.1 Siswa dapat menyampaikan
pemberitahuan secara tertulis informasi tentang aturan merawat
hewan di rumah

SBdP

3.3 Mengenal gerak anggota tubuh melalui tari


4.3 Meragakan gerak anggota tubuh melalui tari sebuah lagu

INDIKATOR
3.3.1 Siswa dapat mengidentifikasi gera k anggota
tubuh menirukan gerak alam
4.3.1 Siswa dapat memperagakan gerak anggota tubuh menirukan gerak alam dalam suatu tarian
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SD Negeri 24 Ujung Gurun


Kelas / Semester :IA/2
Tema 7 : (Benda, Hewan dan Tanaman di Sekitarku)
Sub Tema 2 : (Hewan di Sekitarku)
Pembelajaran 1
Alokasi Waktu : 5 JP(5 X 35 Menit) 1 Hari
Hari / tanggal : Sabtu/ 14 Maret 2020

A. Kompetensi Inti
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati (mendengar, melihat,
membaca) dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator


Mata Kompetensi Dasar Indikator
Pelajaran
Bahasa 3.8 Merinci ungkapan penyampaian terima 3.8.1 Siswa dapat menjelaskan
Indonesia kasih, permintaan maaf, tolong, dan ungkapan pemberitahuan
pemberian pujian, ajakan, secara tertulis
pemberitahuan, perintah, dan petunjuk 4.8.1 Siswa dapat membuat
kepada orang lain dengan ungkapan pemberitahuan
menggunakan bahasa yang santun secara tertulis
secara lisan dan tulisan yang
dapat dibantu dengan kosa kata
daerah.
4.8 Mempraktikkan ungkapan terima
kasih, permintaan maaf, tolong, dan
pemberian pujian, dengan
menggunakan bahasa yang santun
kepada orang lain secara lisan dan tulis.
PPKn 1.2 Menerima kebersamaan dalam 3.2.1 Siswa dapat mengidentifikasi
keberagaman sebagai anugerah Tuhan aturan merawat hewan di
Yang Maha Esa di lingkungan rumah rumah
dan sekolah. 4.2.1 Siswa dapat menentukan
2.2 Melaksanakan aturan yang berlaku aturan merawat hewan di
dalam kehidupan sehari-hari di rumah. rumah
3.2 Mengidentifikasi aturan yang berlaku
dalam kehidupan sehari-hari di rumah.
4.2 Menceritakan kegiatan sesuai
dengan aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di rumah.

SBdP 3.3 Mengenal gerak anggota tubuh 3.3.1 Siswa dapat mengidentifikasi
melalui tari. gerak anggota tubuh
4.3 Memeragakan gerak anggota tubuh menirukan gerak alam
melalui tari. 4.3.1 Siswa dapat memperagakan
gerak anggota tubuh
menirukan gerak alam dalam
suatu tarian

C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati gambar, siswa dapat menjelaskan ungkapan pemberitahuan
secara tertulis dengan tepat.
2. Dengan mengamati gambar, siswa dapat membuat ungkapan pemberitahuan
secara tertulis dengan tepat.
3. Dengan membaca teks, siswa dapat mengidentifikasi aturan merawat hewan di
rumah dengan benar.
4. Dengan mengerjakan LKPD, siswa dapat menentukan kegiatan merawat hewan di
rumah dengan benar.
5. Dengan mengamati gambar, siswa dapat mengidentifikasi gerak anggota tubuh
menirukan gerak hewan dengan benar.
6. Dengan mengamati gambar, siswa dapat memperagakan gerak anggota
tubuh menirukan gerak alam dalam suatu tarian dengan benar.
D. Materi
Pembelajaran
1. Bahasa Indonesia
a. Pengetahuan tentang pemberitahuan secara tertulis
1) Fakta
Teks dengan judul “ Hewan Peliharaan Beni”
2) Konsep
Isi teks “Hewan Peliharaan Beni”
b. Membuat pemberitahuan secara tertulis
2. PPKn
a. Pengetahuan tentang aturan merawat hewan peliharaan
1) Fakta
Teks dengan judul “Hewan Peliharaan Beni”
2) Konsep
Isi teks “Hewan Peliharaan Beni”
b. Menyampaikan cara merawat hewan peliharaan di rumah
3. SBdP
a. Pengetahuan tentang gerak anggota tubuh meniru cara gerak hewan
1) Fakta
Teks dengan judul “Cara Gerak Hewan”
2) Konsep
Isi teks “Cara Gerak Hewan ”
3) Prosedural
Meniru Gerak Kelinci
a) Posisi Kelinci Berdiri
b) Kelinci Melompat
c) Gerak Kepala Kelinci
d) Gerakan Badan Kelinci
b. Memeragakan gerak hewan membentuk tarian
E. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Dengan langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mencoba
4. Menalar
5. Mengkomunikasikan
F. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Siswa disapa guru dan dikondisikan kelasnya agar 20 menit
siap mengikuti pembelajaran
2. Siswa berdo’a dengan bimbingan guru
3. Siswa dicek kehadirannya
4. Apersepsi
5. Siswa diingatkan tentang pelajaran sebelumnya
dan dikaitkan dengan pelajaran yang akan
disampaikan.
6. Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran yang
disampaikan oleh guru
Inti 1. Siswa membaca teks tentang Hewan Peliharaan Beni. 135 menit
2. Siswa membaca dengan cara bergantian.
3. Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai isi teks bacaan
4. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang informasi cara
merawat hewan yang ada pada teks.
5. Siswa berbagi pengalaman tentang cara merawat hewan
peliharaan.
6. Siswa menyampaikan pengalaman-pengalamannya tentang
cara merawat tumbuhan
7. Siswa mengamati gambar pemberitahuan yang ada pada
gambar. Ungkapan pemberitahuan yang ditulis Beni adalah
tidak memberi makan hewan sembarangan. Berdasarkan
tulisan tersebut, Beni tidak ingin orang lain memberi
makanan sembarangan, baik jenis atau waktunya.
8. Siswa berlatih menulis ungkapan pemberitahuan sesuai
gambar.
9. Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai gambar
binatang apa yang ada pada ungkapan pemberitahuan
10. Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai
aturan merawat hewan yang ada pada gambar
11. Siswa berlatih menuliskan aturan merawat hewan
yang diketahui.
12. Siswa mengamati gambar, lalu menuliskan aturan merawat
hewan berdasarkan gambar yang diamatinya.
13. Siswa berlatih menceritakan cara merawat hewan.
14. Siswa mengerjakan LKPD yang dibagikan oleh guru
15. Setelah selesei, siswa bertanya jawab mengenai lembar
kerja yang telah disediakan
16. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dimana satu
kelompok terdiri dari 4 orang
17. Siswa berdiskusi tentang cara gerak hewan.
18. Siswa menyampaikan cara gerak hewan yang diketahuinya
19. Siswa kembali ke tempat duduk masing-masing
20. Siswa mengamati gambar dan petunjuk tentang cara gerak
kelinci.
21. Siswa berlatih menirukan gerak kelinci dalam sebuah
tarian. Tahapan gerakan sebagai berikut.
Gerakan pertama
1. Gerakan pertama menirukan posisi berdiri kelinci.
2. Kedua tangan diletakkan di depan dada.
3. Kaki sedikit ditekuk.
Gerakan kedua
1. Gerakan kedua menirukan gerak kelinci melompat.
2. Kedua tangan diletakkan di depan dada. Kaki
sedikit ditekuk.
3. Lompat ke kanan satu langkah.
4. Lalu lompat ke kiri satu langkah.
Gerakan ketiga
1. Gerakan ketiga menirukan gerakan kepala kelinci.
2. Kedua tangan diletakkan di depan dada. Kaki
sedikit ditekuk.
3. Kepala menengok ke kiri satu kali. Kepala menengok ke
kanan satu kali.
Gerakan keempat
1. Gerakan keempat menirukan gerakan badan kelinci.
2. Kedua tangan diletakkan di depan dada. Kaki
sedikit ditekuk.
3. Lalu badan di goyang ke kiri dan ke
kanan. Lakukan gerakan sesuai urutan berikut.
 Lompat kanan
 Lompat kiri
 Lompat kanan
 Goyang kepala
Penutup 1. Siswa merangkum pembelajaran dengan bimbingan guru 20 menit
2. Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan guru
3. Melakukan refleksi apa yang dipelajari, menanyakan
perasaan siswa setelah melakukan kegiatan, kegiatan
yang paling disukai, info yang ingin diketahui lebih
lanjut.
4. Kelas ditutup dengan doa bersama.
H. Media, Alat dan Sumber Belajar
1. Media Pembelajaran
a) Gambar Beni dan Hewan Peliharaannya
b) Gambar Pemberitahuan
c) Gambar Gerakan Meniru Gerak Kelinci
d) Lembar Kerja Peserta Didik
2. Sumber Belajar
Sinyanyuri, Sodna dan Lubna Assagaf. 2017. Buku Guru Tema 7 Benda, Hewan
dan Tanaman di Sekitarku. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 13. Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Sinyanyuri, Sodna dan Lubna Assagaf. 2017. Buku Siswa Tema 7 Benda, Hewan
dan Tanaman di Sekitarku. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 13. Jakarta :
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Jenis : Non Tes
b. Bentuk : Pengamatan
c. Instrumen Penilaian : Jurnal (Terlampir)
2. Penilaian Pengetahuan
a. Jenis : Tes
b. Bentuk : Tes Tulis
c. Instrumen Penilaian : Soal (Terlampir)
3. Penilaian Keterampilan
a. Jenis : Non tes
b. Bentuk : Unjuk Kinerja
c. Instrumen Penilaian : Lembar Pengamatan (Terlampir)

I. Remedial
Memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompetensi yang ditetapkan.

J. Pengayaan
Memberikan kegiatan-kegiatan pengayaan bagi siswa yang melebihi target pencapaian
kompetensi
Padang, 14 Maret 2020

Mengetahui,

Mahasiswa PLK

Sri Mayori
NIM: 16129225
LAMPIRAN 1
MATERI PEMBELAJARAN

1. Bahasa Indonesia dan PPKn


Teks bacaan “Hewan Peliharaan Beni”
2. SBdP
Meniru Gerakan Kelinci
LAMPIRAN 2
MEDIA PEMBELAJARAN

1. Gambar Beni dan Hewan Peliharaannya

2. Gambar Pemberitahuan Tertulis


3. Gambar Menari dengan Gerak Hewan

4. Gambar Menari dengan Gerak Kelinci


Gerakan Pertama Gerakan Kedua
Gerakan Ketiga Gerakan Keempat
LAMPIRAN 3

1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) “ATURAN MERAWAT HEWAN”

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar


Kelas / Semester : I A / II
Tema / Subtema : 7/ 2
Pembelajaran 1
Nama : ..........................
Hari / Tanggal : ..........................

A. Tujuan
Siswa dapat membuat aturan merawat hewan yang ada di lingkungan sekitar
berdasarkan gambar
B. Alat dan Bahan
1. Pensil
2. Kertas
C. Petunjuk Pengerjaan
1. Siapkanlah buku siswamu
2. Siapkan pensil dan alat tulis yang diperlukan
3. Amatilah gambar yang telah disediakan
4. Kemudian buatkanlah cara merawat hewan yang ada pada gambar pada kolom
yang telah disediakan
D. Hasil Kerja
Kunci Lembar Kerja Peserta Didik

1. Cara Merawat Ikan di Akuarium (Kebijakan Guru)


a. Kita kenali jenis ikannya
b. Jangan campur ikan yang agresif dengan yang diam
c. Ikan yang sakit dipisahkan dari akuarium
d. Beri makan ikan secara teratur
e. Pergantian air secara terus menerus
2. Cara Merawat Burung
a. Berikan kasih sayang dan perhatian
b. Beri makan sesuai kebutuhannya
c. Beri makan dan minum secara teratur
d. Buatkan kandangnya
e. Bersihkan kandangnya
f. Perhatikan kondisinya
3. Cara Merawat Kelinci
a. Menyiapkan kandang kelinci
b. Bersihkan kandangnya secara rutin
c. Rawat bulunya
d. Berikan makan secara teratur
e. Beri nutrisi dan vitamin
f. Merawat dengan kasih sayang
g. Menggunting kukunya
LAMPIRAN 4
INSTRUMEN PENILAIAN

1. Penilaian Sikap
Lembar Observasi

No Nama Tanggal Karakter Catatan Perilaku Tindak Lanjut


Siswa Operasional
1.
2.
3.

2. Penilaian Pengetahuan
a. Muatan SBdP
Tuliskanlah 5 macam gerak binatang yang kamu ketahui !
1. ...........................................
2. ...........................................
3. ...........................................
4. ...........................................
5. ...........................................
b. Muatan Bahasa Indonesia
1.

c. Muatan PPKn
Pedoman Penskoran

Penskoran Penilaian Pengetahuan


jumlah skor
Perolehan Nilai =
skor maksimum × 100%
3. Penilaian Keterampilan
a. Muatan Bahasa Indonesia
Penilaian : Unjuk Kerja

“Membuat
Aspek yang dinilai (Kriteria) Nilai Akhir
Pemberitahuan
Nam Ketepatan Kejelasan Makna Ketepatan Ejaan Kelengkapan huruf
Secara Tertulis”
No a Kalimat dalam Kata
Sisw SB B C PB SB B C PB SB B C PB SB B C PB
a (4) (3 (2) (1) (4) (3) (2) (1) (4) (3) (2) (1) (4) (3) (2) (1)
)
1.

2.

3.

Dengan
Penjabaran Kriteria Sebagai Berikut :
b. Muatan SBdP

Penilaian : Unjuk Kera Meniru Gerak Kelinci dalam Sebuah Tarian

Aspek yang dinilai (Kriteria) Nilai Akhir


Nama Siswa Ketepatan Gerakan Kesesuaian Irama
No dan Gerak
SB B C PB SB B C PB
(4) (3) (2) (1) (4) (3) (2) (1)
1.

2.

3.

Dengan penjabaran kriteria sebagai berikut :


LAMPIRAN 5
KUNCI JAWABAN EVALUASI

a. Muatan Bahasa Indonesia (Kebijakan Guru)


1. Tidak boleh membuang kucing disini
2. Tidak boleh membawa kucing
3. Jangan menyakiti kucing
4. Jangan membuang anak kucing disini
5. Dilarang membawa kucing
b. Muatan PPKn
1. Tidak boleh menyakiti hewan peliharaan
2. Buatkan kandangnya
3. Bersihkan kandangnya
4. Berikan kasih sayang dan perhatian
5. Beri makan dan minum secara teratur
6. Bersihkan kotorannya
c. Muatan SBdP (Kebijakan Guru)
1. Gerak lompat ke kanan
2. Gerak lompat ke kiri
3. Gerak berlari
4. Gerak berjalan maju
5. Gerak mundur
LAMPIRAN 6
Kisi – kisi Soal Pengetahuan

Level Bentuk No Skor


No KD Indikator Indikator Soal Contoh soal
Kognitif Soal Soal
1. Bahasa Indonesia
3.8 Merinci 3.8.1 Siswa dapat Siswa dapat C6 Essay 2 1
ungkapan menjelaskan membuat kalimat
penyampaian ungkapan pemberitahuan
terima kasih, pemberitahuan sesuai gambar
permintaan maaf, secara tertulis
tolong, dan
pemberian pujian,
ajakan,
pemberitahuan,
perintah, dan
petunjuk kepada
orang lain dengan
menggunakan
bahasa yang
santun secara
lisan dan tulisan
yang dapat
dibantu dengan
kosa kata daerah.
2. SBdP
3.3 Mengenal gerak 3.3.1 Siswa dapat Siswa dapat C2 Tuliskanlah 5 macam gerak binatang Uraian 1 5
anggota tubuh mengidentifik memberi contoh yang kamu ketahui ! Singkat
melalui tari asi gerak gerak anggota 1. ...........................................
anggota tubuh tubuh menirukan 2. ...........................................
menirukan gerak hewan 3. ...........................................
gerak hewan 4. ...........................................
5. ...........................................

3. PPKn
3.2 Mengidentifikas 3.2.1 Siswa dapat Siswa dapat C3 Uraian 3 4
i aturan yang mengidentifik menentukan Singkat
berlaku dalam asi aturan aturan dalam
kehidupan merawat merawat hewan
sehari-hari di hewan di peliharaan
rumah. rumah

Skor Maksimal 10
PROGRAM TAHUNAN
PROGRAM TAHUNAN

KELAS II SEMESTER II

SD NEGERI 24 UJUNG GURUN

TAHUN PELAJARAN 2019-2020

NO TEMA SUBTEMA ALOKASI WAKTU


1. 5. PENGALAMANKU 1. PENGALAMANKU DI RUMAH 1 / 28 JP
2. PENGALAMANKU DI SEKOLAH 1 / 28 JP
3. PENGALAMANKU DI TEMPAT BERMAIN 1 / 28 JP
4. PENGALAMANKU DI TEMPAT WISATA 1 / 28 JP

2. 6. MERAWAT HEWAN DAN TUMBUHAN 1. HEWAN DI SEKITARKU 1 / 28 JP


2. MERAWAT HEWAN DI SEKITARKU 1 / 28 JP
3. TUMBUHAN DI SEKITARKU 1 / 28 JP
4. MERAWAT TUMBUHAN DI SEKITARKU 1 / 28 JP

3. 7. KEBERSAMAAN 1. KEBERSAMAAN DI RUMAH 1 / 28 JP


2. KEBERSAMAAN DI SEKOLAH 1 / 28 JP
3. KEBERSAMAAN DI TEMPAT BERMAIN 1 / 28 JP
4. KEBERSAMAAN DI TEMPAT WISATA 1 / 28 JP
4. 8. KESELAMATAN DI RUMAH DAN 1. ATURAN KESELAMATAN DI RUMAH 1 / 28 JP
PERJALANAN 2. MENJAGA KESELAMATAN DI RUMAH 1 / 28 JP
3. ATURAN KESELAMATAN DI PERJALANAN 1 / 28 JP
4. MENJAGA KESELAMATAN DI PERJALANAN 1 / 28 JP
JUMLAH 16 / 448 JP

Diketahui oleh: Padang, 02 januari 2019


PROGRAM SEMESTER
BUKU ABSEN
DAFTAR ABSEN SISWA SD NEGERI 24 UJUNG GURUN

TAHUN PELAJARAN 2019/2020

KELAS : II C

HARI/TANGGAL : SELASA, 3 MARET 2020

TEMA 6 SUBTEMA 4 PEMBELAJARAN 1

NO NAMA SISWA L/P KEHADIRAN KET


1 ADZIKRA FIRMAN DWI PUTRA L √
2 AGHERA PUTRA ANGGRIAWAN L √
3 AL AMIN L √
4 ALIFA ZARA ALMEIRA P √
5 ANDIKA PURNAMA DEZA L √
6 ASYILLA RAHMADINA P √
7 DAFFA MAHARDIKA L √
8 FAIZ REZKY MELFIA L √
9 JIEHAN DELMORA FADILA P √
10 KHAIRUNISA PUTRI R P √
11 MALIKA KALMANI BADLLIN P √
12 MUHAMAD FARHAN L √
13 M. MUKLAS SIDDIQ PASYAM L √
14 NEYSHA JULIANA SANTI P √
15 NURUL MASPRI ALIFA P √
16 PUTRI CHANTIKA R P √
17 PUTI SYAKILLA ANDAM D P √
18 QAFKA RASYA PRATAMA L √
19 RAFASYA FATIH RAMADHAN L √
20 RAHMAD NOFRI SAPUTRA L √
21 RAZEL IBRAHIM L √
22 SUCI ANISAH P √
23 VIQWATU RAMADHAN L √
24 YOHANA WULANDARI P √

Padang, 3 Maret 2020

Mahasiswa PLK

Sri Mayori
NIM.16129225

Anda mungkin juga menyukai