PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1. Rasional
Kondisi Nyata Berdasarkan Hasil EDS
Sampai saat ini, SMK Negeri 1 Mananggu memiliki 20 ruang belajar yang telah
dilengkapi dengan perangkat teknologi informasi dan komunikasi, sarana ibadah, sarana
olahraga, dan berbagai sarana kegiatan lain yang dapat mendukung terlaksananya kegiatan
pembelajaran walaupun beberapa Laboratorium komputer belum maksimal untuk digunakan
dalam kegiatan belajar mengajar. Sebanyak 33 guru yang menjadi tenaga pendidik di SMK
Negeri 1 Mananggu, 24 guru PNS, 3 GTT, 4 guru telah berpendidikan S-2 dan yang lain
berpendidikan S-1. Tenaga Kependidikan berjumlah 6 orang, 3 orang PNS, 3 orang PTT.
Hasil evaluasi diri sekolah (EDS)/Raport Mutu SMK Negeri 1 Mananggu diketahui bahwa
nilai rata-rata untuk standar isi 5.94, standar proses 6.91, standar kompetensi lulusan 6.91,
standar pendidik dan tenaga kependidikan 3.77, standar sarpras 3.12, standar pengelolaan
6.49, standar pembiayaan 5.54 dan standar penilaian 6.28 Rata-rata nilai hasil EDS
diperoleh 5.62. Angka ini menunjukkan bahwa masih perlu banyak peningkatan dalam
semua standar untuk mencapai nilai ideal sesuai standar nasional pendidikan yaitu masing-
masing standar mencapai angka 7.0. Upaya peningkatan mutu tersebut tentunya dengan
memperhatikan potensi dan karakteristik SMK Negeri 1 Mananggu. Hasil evaluasi diri sekolah
(EDS) dan rencana capaian kinerja sekolah tahun 2018/2019 ditunjukkan pada tabel berikut:
Pencapaian Rencana
KODE STANDAR tahun pencapaian tahun
2019/2020 2020/2021
1.0.0.0.0 Standar Isi 5,94 6,06
2.0.0.0.0 Standar Proses 6,91 6,99
3.0.0.0.0 Standar Kompetensi Lulusan 6,91 6,99
4.0.0.0.0 Standar PTK 3,77 4,08
5.0.0.0.0 Standar Sarana dan Prasarana 3,12 3,42
6.0.0.0.0 Standar Pengelolaan 6,49 6,91
7.0.0.0.0 Standar Pembiayaan 5,54 5,94
8.0.0.0.0 Standar Penilaian 6,28 6,49
RATA-RATA 5,62 5,86
Nautika Kapal Penangkap Ikan | 1
Upaya peningkatan pencapaian kinerja sekolah tersebut tidak lepas dari kondisi sosial
masyarakat di SMK Negeri 1 Mananggu. Kondisi sosial masyarakat di SMK Negeri 1
Mananggu dapat dikatakan respek tinggi terhadap dunia pendidikan. Perhatian dan
kepedulian terhadap perkembangan dan penyelenggaraan pendidikan masih menjadi
perhatian utama di kalangan masyarakat luas. Angka partisipasi masih tinggi. Namun
demikian, masih juga ada sebagian masyarakat yang kurang peduli atau rendah
partisipasinya terhadap perkembangan sekolah. Hal ini juga tetap akan berpengaruh
terhadap upaya peningkatan mutu sekolah.
Ditinjau dari kondisi ekonomi orang tua masih heterogen. Angka partisipasi dalam
pembiayaan pengembangan sekolah masih diwarnai keberagaman kondisi ekonomi orang
tua/masyarakat, yakni dari kelompok ekonomi atas, ekonomi menengah maupun ekonomi
bawah, dari kelompok Pra Sejahtera, Sejahtera I, Sejahtera II dan Purna Sejahtera.
Sehingga dari segi ekonomi, angka partisipasi ataupun kepedulian terhadap perkembangan
sekolah beragam pula. Angka partisipasi yang mendukung terhadap perkembangan SMK
Negeri 1 Mananggu saat ini mencapai 80 %.
Ditinjau dari kondisi geografis, SMK Negeri 1 Mananggu terletak di Jalan Akses Etalase
Perikanan Desa Kramat Kec. Mananggu Kab. Boalemo – Gorontalo, sangat berdekatan
dengan SMK dan SMA yang lain dan berada di perkampungan padat penduduk. Berdasarkan
letak tersebut maka kondisi geografis tersebut kurang mendukung terlaksananya proses
pembelajaran yang kondusif. Akibatnya input peserta didik kurang memenuhi harapan
secara akademis maupun ekonomis.
Berdasarkan uraian di atas, SMK Negeri 1 Mananggu menyusun Kurikulum Tahun 2013
yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
pada bidang Teknologi Informasi dan bisnis manajemen serta menitik beratkan pada budaya
karakter bangsa yang diaplikasikan pada sistem informasi sekolah, kegiatan pembelajaran,
penilaian, administrasi sekolah dan muatan lokal. Kegiatan pembelajaran yang harmonis,
nyaman, efektif dan kreatif membutuhkan dukungan dan kerjasama yang baik dari seluruh
pihak terkait dan pemerhati pendidikan.
Melalui Kurikulum 2013 ini sekolah dapat melaksanakan program pendidikannya sesuai
dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, dalam
pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah dengan berkoordinasi kepada
pemangku kepentingan di lingkungan sekitar sekolah. Dalam dokumen ini dipaparkan
tentang Kurikulum SMK Negeri 1 Mananggu, yang secara keseluruhan mencakup:
1. Struktur Dan Muatan Kurikulum;
2. Beban Belajar Peserta Didik;
3. Kalender Pendidikan;
4. Silabus,
Kurikulum disusun berdasarkan Standart Kelulusan (Permen No. 54 tahun 2013), Standr
Isi (Permen No. 64 tahun 2013), Kerangka dasar Struktur Kulikulum SMK (Permen No. 60
Tahun 2014), Standar Proses (Permen No. 65 tahun 2013), dan Standar Penilaian (Permen
No 66 Tahun 2013), Permendikbud No. 61 tahun 2014 tentang KTSP, Permendikbud No. 62
tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler, Permendikbud No. 63 tahun 2014 tentang
Kepramukaan, Pemendikbud No. 64 tahun 2014 tentang Peminatan
Sesuai dengan Permen 54 tahun 2013 tentang standar Kelulusan, sasaran pembelajaran
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi.
Sedangkan menurut Permen Dikbud No. 64 tahun 2013 tentang Standar Isi, Sikap diperoleh
melalui aktivitas : menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.
Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas : mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas :
mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta"
Berdasarkan Kompetensi Inti Lulusan dan Standar Isi; prinsip pembelajaran yang
digunakan adalah:
1. Peserta didik mencari tahu;
2. Berbasis aneka sumber belajar;
3. Menggunakan pendekatan ilmiah;
4. Pembelajaran berbasis kompetensi;
5. Pembelajaran terpadu;
6. Pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. Pembelajaran dengan ketrampilan aplikatif;
8. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal {hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
9. Mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar
sepanjang hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso
sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan
kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan dimasyarakat;
12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
siswa, dan di mana saja adalah kelas.
13. Pemanfaatan Bisnis dan Manajemen untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Berdasarkan Permen No. 60 tahun 2014 tentang kerangka dasar dan struktur kurikulum
SMK disebutkan tentang karakteristik Kurikulum 2013 sebagai berikut:
1) Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial, rasa
ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;
2) Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke
masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam
berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4) Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5) Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih lanjut
dalam kompetensi dasar Mata pelajaran;
6) Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi
dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk
mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
7) Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar Mata pelajaran.
Menurut Permen No. 65 tahun 2013 tentang standar proses bahwa pembelajaran
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
keaktifan, serta meningkatkan prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu wajib adanya perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran.
Pada Permen no 66 tahun 2013 tentang Standart Penilaian disebutkan bahwa Penilaian
merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis
portofolio, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah.
Penilaian Kompetensi Pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran. Instrumen tes
lisan berupa daftar pertanyaan. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau
projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik disesuaika dengan
silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Ujian sekolah
dilakukan dengan menyusun kisi-kisi ujian, mengembangkan (menulis, menelaah, dan
merevisi) instrumen, melaksanakan ujian, mengolah (menyekor dan menilai) dan
menentukan kelulusan peserta didik, dan melaporkan serta memanfaatkan hasil penilaian.
Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah Prosedur Operasi Standar (POS). Pada
Ulangan harian diharapkan lulus sesuai KKM,yang kurang dari KKM harus mengikuti
pembelajaran remedial.
Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam membuat
rancangan dan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai dengan
indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman penyekoran sesuai dengan teknik
penilaian yang dipilih.
Hasil penilaian harus dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan dan kesulitan
belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai balikan (feedback) berupa komentar
yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada pihak terkait dan dimanfaatkan untuk
perbaikan pembelajaran.
Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua pendidik selama
satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam bentuk deskripsi kompetensi oleh
wali kelas/guru kelas.
Sekolah menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) dan ijazah setiap
setelah penyelenggaraan Ujian Nasional bagi satuan pendidikan yang telah terakreditasi.
Dengan jumlah siswa yaitu sekitar 75 siswa adalah merupakan potensi untuk
menjadikan sekolah yang dapat diunggulkan dikarenakan dana yang didapatkan dari
pemerintah juga jumlahnya sedang dan menjadikan modal untuk operasional sekolah dan
kesejahteraan guru.
2. Dasar Hukum
Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah kurikulum baru yang
dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang
mengutamakan pemahaman, skill, dan pendidikan berkarakter, siswa dituntut untuk paham
Pasal 35 Undang-undang Nomor Nomor 20 Tahun 2003 juga mengatur bahwa ... “(2)
Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.” Selanjutnya di dalam
penjelasan Pasal 35 dinyatakan bahwa “kompetensi lulusan merupakan kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan
standar nasional yanga telah disepakati.”
Pada hakikatnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
pada Pasal 1 Ayat (1) menyebutkan bahwa “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengem-bangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Dalam rangka mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran tersebut diperlukan
suatu kurikulum yang dijadikan sebagai pedoman bagi para pendidik dalam
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam
Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
A. Tujuan Pendidikan
B. Visi Sekolah
Mengembangkan potensi siswa menjadi manusia pembangunan yang mandiri, kreatif,
dan produktif di bidang pelayaran, pengolahan, budidaya serta keuangan.
C. Misi Sekolah
1. Menyiapkan tamatan menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat jasmani dan berdisiplin tinggi,
terampil di bidang pelayaran, pengolahan, budidaya serta keuangan.
2. Menyiapkan tamatan menjadi tenaga kerja tingkat menengah di bidang pelayaran,
pengolahan, budidaya serta keuangan.
3. Menyiapkan tamatan agar mampu berwirasta sehingga dapat menciptakan
lapangan pekerja di bidang pelayaran, pengolahan, budidaya dan keuangan
4. Menyiapkan tamatan menjadi generasi bangsa yang mampu memperkokoh
pertumbuhan ekonomi negara melalui bidang perikanan, pengolahan, budidaya
serta keuangan.
D. Tujuan Sekolah
Mengacu pada visi dan misi sekolah, serta tujuan umum pendidikan menengah kejuruan,
tujuan sekolah dalam mengembangkan pendidikan ini adalah sebagai berikut ini.
1. Meningkatkan taraf pendidikan masyarakat Kecamatan Mananggu dan sekitarnya
khususnya usia wajib pendidikan sekolah menengah
2. Menyiapakan SDM yang produktif, ulet, dan unggul dalam memenangkan
persaingan di era global
3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kecamatan Mananggu dan sekitarnya
melalui pendidikan menengah kejuruan
4. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan
kompetensi-kompetensi di bidang pelayaran, pengolahan, budidaya serta
keuangan agar mampu :
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk
mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata
pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban
belajar per minggu untuk setiap peserta didik. Struktur kurikulum adalah juga merupakan
aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban
belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang
digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran per
semester. Struktur kurikulum adalah juga gambaran mengenai penerapan prinsip kurikulum
mengenai posisi seorang peserta didik dalam menyelesaikan pembelajaran di suatu satuan
atau jenjang pendidikan. Dalam struktur kurikulum menggambarkan ide kurikulum mengenai
posisi belajar seorang peserta didik yaitu apakah mereka harus menyelesaikan seluruh mata
pelajaran yang tercantum dalam struktur ataukah kurikulum memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk menentukan berbagai pilihan. Struktur kurikulum terdiri atas sejumlah
mata pelajaran, dan beban belajar.
Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok Mata pelajaran yang
substansinya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok mata
pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan
lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Kegiatan Ekstrakurikuler : Pramuka
(wajib), OSIS, UKS, PMR, dan Iain-Iain, diatur lebih lanjut dalam bentuk Pedoman Program
Ekstrakurikuler.
Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukan saat peserta
didik mendaftar pada SMK/MAK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian dalam bentuk
pilihan Paket Keahlian dilakukan pada semester 1, hasil tes penempatan {placement test)
oleh psikolog dan kemauan orang tua dan peserta didik.
Pada SMK/MAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas:
1. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (CI);
2. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2);
3. Kelompok Mata Pelajaran Kompetensi Keahlian (C3).
Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan industri.
Adapun Struktur Kurikulum untuk paket keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan
berdasarkan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :
Kelas
Mata Pelajaran X XI XII
1 2 1 2 1 2
A. Muatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 2 2
4. Matematika 4 4 4 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 3 3 − − − −
6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4
Jumlah A 19 19 15 15 15 15
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya 3 3 − − − −
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 2 2 2 2 − −
JUMLAH B 5 5 2 2 - -
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 − − − −
2. Fisika 2 2 − − − −
3. Kimia 2 2 − − − −
C2. Dasar Program Keahlian
1. Permesinan Kapal Penangkap Ikan 2 2 − − − −
2. Bangunan dan Stabilitas Kapal Penangkap Ikan 2 2 − − − −
3. Hukum Maritim dan Peraturan Perikanan 2 2 − − − −
Teknik Penangkapan Ikan, Penanganan, dan
4. 2 2 − − − −
Penyimpanan Hasil Tangkapan
5. Tata laksana perikanan yang bertanggung jawab 2 2 − − − −
(Code of Conduct for Responsible Fisheriess/CCRF)
6. Prosedur Darurat 2 2 − − − −
7. Biologi Perikanan 2 2 − − − −
8. Bahasa Inggris Maritim (Maritime English) 2 2 − − − −
C3. Kompetensi Keahlian
1. Perencanaan Pelayaran − − 2 2 4 4
2. Ilmu Pelayaran Datar − − 3 3 4 4
3. Navigasi Radar dan Elektronik − − 2 2 4 4
4. Dinas Jaga/P2TL − − 3 3 − −
5. Kompas Magnet dan Kompas Gasing − − 2 2 4 4
Olah Gerak dan Pengendalian Kapal Penangkap
6. − − 3 3 − −
Ikan
7. Komunikasi − − 2 2 4 4
8. Meteorologi dan Oseanografi − − 2 2 − −
B. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SMK Negeri 1 Mananggu meliputi sejumlah mata pelajaran
yang kedalamanya merupakan beban belajar bagi siswa pada satuan pendidikan. Muatan
Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran serta kegiatan pengembangan diri yang tidak
termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Satandar Nasional
Pendidikan menegaskan bahwa kedalaman muatan kurikulum pada setiap satuan pendidikan
diuntungkan dalam kompetensi pada setiap tingkat dan semester sesuai dengan Satandar
Nasional Pendidikan. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas kompetensi dasar dam
kompensi inti.
Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Jam
Pelajaran : 318 JP (@ 45 Menit)
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Semua Bidang Keahlian
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Jam
Pelajaran : 318 JP (@ 45 Menit)
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
1.3 Mengakui peran Roh Kudus dalam 2.3 Menyatakan bersedia hidup baru sebagai
membaharui kehidupan orang wujud percaya pada peran Roh Kudus
beriman sebagai pembaharu
1.4 Mensyukuri karunia Allah melalui 2.4 Membangun hidup bersama dengan
kebersamaan dengan orang lain tanpa orang lain tanpa kehilangan identitas
kehilangan identitas
1.5 Mensyukuri keberadaan Allah sebagai 2.5 Merespons keberadaan Allah sebagai
pembaharu dalam relasi dengan pembaharu dalam relasi dengan
sesama manusia dan alam sesama manusia dan alam
1.6 Mengakui peran Allah dalam kehidupan 2.6 Mengembangkan perilaku tanggung
keluarga jawab sebagai wujud pengakuan
terhadap peran Allah dalam kehidupan
keluarga
1.8 Mengakui peran k eluarga dan sekolah 2.8 Mengkritis peran keluarga dan sekolah
sebagai lembaga pendidikan utama sebagai lembaga pendidikan utama
dalam kehidupan masa kini dalam kehidupan masa kini
1.13 Menghayati dan menjalankan peran 2.13 Membiasakan peran murid Kristus
murid Kristus sebagai pembawa sebagai pembawa damai
damai
3.2 Menerapkan makna nilai-nilai Kristiani: 4.2 Menyajikan nilai-nilai Kristiani: kesetiaan,
kesetiaan, kasih, dan keadilan dalam kasih dan keadilan dalam kehidupan
kehidupan
3.3 Menganalisis peran Roh Kudus dalam 4.3 Mempresentasi peran Roh Kudus sebagai
membaharui kehidupan orang beriman membaharui kehidupan orang beriman
3.5 Menelaah keberadaan Allah sebagai 4.5 Membuat karya bahan daur ulang yang
pembaharu dalam relasi dengan mengambarkan peran Allah sebagai
sesama manusia dan alam pembaharu dalam relasi dengan sesama
manusia dan alam
3.6 Memahami peran Allah dalam kehidupan 4.6 Mengaplikasikan peran Allah dalam
keluarga kehidupan keluarga
3.7 Menganalisis nilai-nilai Kristiani dalam 4.7 Menentukan berbagai aktivitas yang
menghadapi gaya hidup masa kini menggambarkan nilai-nilai Kristiani
menghadapi gaya hidup masa kini
3.8 Menganalisis peran keluarga dan sekolah 4.8 Membuat program yang berkaitan
sebagai lembaga pendidikan utama dengan peran keluarga dan sekolah
dalam kehidupan masa kini sebagai lembaga pendidikan utama
dalam kehidupan masa kini
3.13 Mengevaluasi murid Kristus sebagai 4.13 Menata murid Kristus sebagai pembawa
pembawa damai damai.
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
1.3 Mensyukuri nilai-nilai Pancasila dalam 2.3 Menunjukkan sikap peduli terhadap
praktik penyelenggaraan pemerintahan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
Negara sebagai salah satu bentuk kehidupan berbangsa dan bernegara
pengabdian kepada Tuhan Yang Maha
Esa
1.6 Menghayati nilai-nilai terkait fungsi dan 2.6 Peduli terhadap fungsi dan
kewenangan lembaga-lembaga negara kewenangan lembaga-lembaga
menurut Undang-Undang Dasar negara menurut Undang- Undang
Negara Republik Indonesia Tahun Dasar Negara Republik Indonesia
1945 sebagai bentuk sikap beriman Tahun 1945
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa
1.12 Menghayati hak asasi manusia 2.12 Peduli terhadap hak asasi manusia
berdasarkan perspektif Pancasila berdasarkan perspektif Pancasila
sebagai anugerah Tuhan yang Maha dalam kehidupan berbangsa dan
Esa bernegara
1.14 Mengamalkan nilai-nilai ke- Tuhanan 2.14 Peduli dalam berdemokrasi Pancasila
dalam berdemokrasi Pancasila sesuai Undang- Undang Dasar
sesuai Undang- Undang Dasar egara Negara Republik Indonesia Tahun
Republik Indonesia Tahun 1945 1945
1.15 Mengahayati nilai-nilai dalam sistem 2.15 Disiplin terhadap aturan sistem hukum
hukum dan peradilan Indonesia dan peradilan sesuai dengan Undang-
sesuai dengan Undang-Undang Undang Dasar Negara Republik
Dasar Negara Republik Indonesia Indonesia Tahun 1945
Tahun 1945 sebagai rasa syukur
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1.16 Mengamalkan nilai-nilai dalam sistem 2.16 Proaktif terhadap sistem perlindungan
perlindungan tenaga kerja di tenaga kerja di Indonesia
Indonesia berlandaskan Ketuhanan
Yang Maha Esa
1.17 Menghayati nilai-nilai dalam sistem 2.17 Disiplin terhadap aturan sistem
hukum dan peradilan Internasional hukum dan peradilan Internasional
sebagai rasa syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa
1.18 Mensyukuri peran Indonesia dalam 2.18 Toleran dan cinta damai sebagai
mewujudkan perdamaian dunia refleksi peran Indonesia dalam
sebagai anugerah Tuhan Yang Maha perdamaian dunia dalam hidup
Esa bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara
1.19 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha 2.19 Responsif terhadap ancaman negara
Esa atas nilai-nilai yang membentuk dan strategi mengatasinya
kesadaran akan ancaman terhadap berdasarkan asas Bhinneka Tunggal
negara strategi mengatasinya Ika
berdasarkan asas Bhinneka Tunggal
Ika
1.20 Bersyukur pada Tuhan Yang Maha Esa 2.20 Proaktif dalam menerapkan nilai-nilai
atas nilai-nilai persatuan dan persatuan dan kesatuan bangsa
kesatuan bangsa dalam Negara dalam Negara Kesatuan Republik
Kesatuan Republik Indonesia Indonesia
Nautika Kapal Penangkap Ikan | 36
1.21 Menghayati perbedaan sebagai 2.21 Proaktif menghindari pelanggaran hak
anugerah Tuhan yang Maha Esa dan pengingkaran kewajiban warga
dalam rangka menghindari negara dalam kehidupan berbangsa
pelanggaran hak dan pengingkaran dan bernegara
kewajiban warga negara dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara
1.22 Mengamalkan perilaku orang beriman 2.22 Berperilaku jujur dalam praktik
kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam perlindungan dan penegakan
praktik pelindungan dan penegakan hukum di tengah masyarakat
hukum untuk menjamin keadilan dan
kedamaian
1.27 Mengamalkan etos kerja masyarakat 2.27 Peduli terhadap etos kerja masyarakat
Indonesia dengan berlandaskan nilai- Indonesia
nilai ketuhanan Yang Maha Esa
3.3 Menganalisis nilai-nilai Pancasila dalam 4.3 Menyaji hasil analisis nilai-nilai Pancasila
kerangka praktik penyelenggaraan dalam kerangka praktik penyelenggara-
pemerintahan Negara an pemerintahan Negara
3.4 Menganalisis ketentuan Undang-Undang 4.4 Menyaji hasil analisis tentang ketentuan
Dasar Negara Republik Indonesia Undang-Undang Dasar Negara Republik
Tahun 1945 yang mengatur tentang Indonesia Tahun 1945 yang mengatur
wilayah negara, warga negara dan tentang wilayah negara, warga negara
penduduk, agama dan kepercayaan, dan penduduk, agama dan
serta pertahanan dan keamanan kepercayaan, serta pertahanan dan
keamanan
3.5 Menganalisis sistem politik di Indonesia 4.5 Menyaji hasil analisis tentang sistem
politik di Indonesia
3.6 Menganalisis fungsi dan kewenangan 4.6 Menyaji hasil analisis tentang fungsi dan
lembaga-lembaga Negara menurut kewenangan lembaga-lembaga Negara
Undang- Undang Dasar Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 Republik Indonesia
Tahun 1945
3.10 Menganalisis ancaman terhadap 4.10 Menyaji hasil analisis tentang ancaman
negara dan upaya penyelesaiannya terhadap negara dan upaya
di bidang ideologi, politik, ekonomi, penyelesaiannya di bidang Ideologi,
sosial, budaya, pertahanan, dan politik, ekonomi, sosial, budaya,
keamanan dalam bingkai Bhinneka pertahanan, dan keamanan dalam
Tunggal Ika bingkai Bhineka Tunggal Ika
3.12 Menganalisis pelanggaran hak asasi 4.12 Menyaji hasil analisis pelanggaran hak
manusia dalam perspektif Pancasila asasi manusia dalam perspektif
dalam kehidupan berbangsa dan Pancasila dalam kehidupan
bernegara berbangsa dan bernegara
3.15 Menganalis sistem hukum dan 4.15 Menyaji hasil analisis tentang sistem
peradilan di Indonesia sesuai dengan hukum dan peradilan di Indonesia
Undang-Undang Dasar Negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945 Negara Republik Indonesia Tahun 1945
3.16 Menganalisis sistem perlindungan 4.16 Menyaji hasil analisis tentang sistem
tenaga kerja di Indonesia perlindungan tenaga kerja di Indonesia
3.17 Menganalisis system hukum dan 4.17 Menyaji hasil analisis tentang system
peradilan internasional hukum dan peradilan internasional
3.18 Mengevaluasi dinamika peran 4.18 4.18 Menyaji hasil evaluasi tentang
Indonesia dalam perdamaian dunia peran Indonesia dalam perdamaian
sesuai Undang-Undang Dasar dunia sesuai Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun Negara Republik Indonesia Tahun
1945 1945
3.24 3.24 Menganalisis pengaruh kemajuan 4.24 Menyaji hasil analisis tentang pengaruh
ilmu pengetahuan dan teknologi kemajuan ilmu pengetahuan dan
terhadap bangsa dan negara dalam teknologi terhadap bangsa dan negara
bingkai Bhinneka Tunggal Ika dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
3.25 Mengevaluasi dinamika persatuan dan 4.25 Menyaji hasil evaluasi tentang dinamika
kesatuan bangsa sebagai upaya persatuan dan kesatuan bangsa
menjaga dan mempertahankan sebagai upaya menjaga dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia mempertahankan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
3.26 Mengevaluasi peranan pers di Indonesia 4.26 Menyaji hasil evaluasi tentang peranan
pers di Indonesia
3.27 Mengevaluasi etos kerja masyarakat 4.27 Menyaji hasil evaluasi tentang
Indonesia etos kerja masyarakat
Indonesia
Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Jam Pelajaran : 354 JP (@ 45 Menit)
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.1 Memahami laporan hasil observasi 4.1 Menyajikan isi teks (intisari) laporan hasil
berkaitan dengan bidang pekerjaan yang observasi berkaitan dengan bidang
dipresentasikan dengan lisan dan tulis pekerjaan berdasarkan interpretasi baik
secara lisan maupun tulis
3.2 Menganalisis isi dan aspek 4.2 Mengonstruksikan teks laporan observasi
kebahasaan dari minimal dua teks berkaitan bidang pekerjaan dengan
laporan hasil observasi berkaitan memerhatikan isi dan aspek
dengan bidang pekerjaan kebahasaan baik lisan maupun tulis
3.4 Menganalisis struktur dan kebahasaan 4.4 Mengonstruksikan teks eksposisi berkaitan
teks eksposisi yang berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan memerhatikan
bidang pekerjaan isi (permasalahan, argumen,
pengetahuan, dan rekomendasi),
struktur dan kebahasaan
3.5 Menganalisis teks anekdot dari aspek 4.5 Mengonstruksi makna tersirat dalam
makna tersirat sebuah teks anekdot baik lisan maupun tulis
3.6 Mengevaluasi struktur dan kebahasaan 4.6 Menciptakan kembali teks anekdot
teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan
kebahasaan baik lisan maupun tulis.
3.7 Mendeskripsikan nilai-nilai dan isi yang 4.7 Menceritakan kembali isi cerita rakyat
terkandung dalam cerita rakyat (hikayat) yang didengar dan dibaca
(hikayat) baik lisan maupun tulis
3.8 Membandingkan nilai-nilai dan kebahasaan 4.8 Mengembangkan cerita rakyat (hikayat)
cerita rakyat dan cerpen ke dalam bentuk cerpen dengan
memerhatikan isi dan nilai-nilai
3.13 Menganalisis isi debat berkaitan dengan 4.13 Mengembangkan permasalahan/ isu
bidang pekerjaan (permasalahan/isu, dari berbagai sudut pandang yang
sudut pandang dan argumen beberapa dilengkapi argumen dalam berdebat
pihak, dan simpulan) berkaitan dengan bidang pekerjaan
3.14 Menganalisis butir-butir penting yang 4.14 Menyajikan hal-hal yang dapat diteladani
dapat diteladani dari teks biografi dari tokoh yang terdapat dalam teks
berkaitan dengan bidang pekerjaan biografi berkaitan dengan bidang
pekerjaan yang dibaca secara tertulis
3.15 Menganalisis aspek makna dan 4.15 Membuat teks biografi berkaitan
kebahasaan dalam teks biografi dengan bidang pekerjaan baik lisan
berkaitan dengan bidang pekerjaan maupun tulis
3.17 Menganalisis unsur pembangun puisi 4.17 Menulis puisi dengan memerhatikan
unsur pembangunnya (tema, diksi,
gaya bahasa, imaji, struktur,
perwajahan)
3.18 Menganalisis isi dari minimal satu buku 4.18 Menyajikan replikasi isi buku ilmiah yang
fiksi dan satu buku nonfiksi yang sudah dibaca dibaca dalam bentuk resensi
4.19 Merancang pernyataan umum
3.19 Menganalisis informasi berupa
dan tahapan-tahapan dalam teks
pernyataan-pernyataan umum dan
prosedur berkaitan bidang pekerjaan
tahapan-tahapan dalam teks prosedur
dengan organisasi yang tepat secara
berkaitan dengan bidang pekerjaan lisan dan tulis
3.20 Menganalisis struktur dan kebahasaan 4.20 Mengembangkan teks prosedur berkaitan
teks prosedur berkaitan dengan bidang bidang pekerjaan dengan memerhatikan
pekerjaan hasil analisis terhadap isi, struktur,
dan kebahasaan
3.22 Menganalisis struktur dan kebahasaan 4.22 Memproduksi teks eksplanasi berkaitan
teks eksplanasi berkaitan dengan dengan bidang pekerjaan secara lisan
bidang pekerjaan atau tulis dengan memerhatikan
struktur dan kebahasaan
3.25 Mendeskripsikan butir-butir penting 4.25 Menyajikan butir-butir penting dari satu
dari satu buku pengayaan (nonfiksi) buku pengayaan (nonfiksi) berkaitan
berkaitan dengan bidang pekerjaan dengan bidang pekerjaan
yang dibaca
3.26 Menemukan butir-butir penting dari dua 4.26 Menyajikan persamaan dan perbedaan
buku pengayaan berkaitan dengan isi dua buku pengayaan berkaitan
bidang pekerjaan (nonfiksi) yang dengan bidang pekerjaan (nonfiksi)
dibaca yang dibaca
3.27 Menganalisis pesan dari satu buku fiksi 4.27 Menyusun ulasan terhadap pesan dari
yang dibaca satu buku fiksi yang dibaca
3.28 Mendeskripsikan informasi penting yang 4.28 Melengkapi informasi dalam proposal
ada dalam proposal kegiatan atau berkaitan dengan bidang pekerjaan
penelitian berkaitan dengan supaya lebih efektif
bidang pekerjaan
3.29 Menganalisis isi, sistematika, dan 4.29 Merancang sebuah proposal karya
kebahasaan suatu proposal berkaitan ilmiah berkaitan bidang pekerjaan
dengan bidang pekerjaan dengan memerhatikan informasi,
tujuan, dan esensi karya ilmiah
yang diperlukan
3.30 Menganalisis informasi, tujuan dan 4.30 Merancang informasi, tujuan, dan esensi
esensi sebuah karya ilmiah yang harus disajikan dalam karya
berkaitan dengan bidang pekerjaan ilmiah berkaitan dengan bidang
yang dibaca pekerjaan
3.31 Menganalisis sistematika dan kebahasaan 4.31 Mengonstruksi sebuah karya ilmiah
karya ilmiah berkaitan dengan bidang berkaitan bidang pekerjaan dengan
pekerjaan memerhatikan isi, sistematika,
dan kebahasaan
3.33 Menganalisis kebahasaan resensi dalam 4.33 Mengkonstruksi sebuah resensi dari buku
kumpulan cerpen kumpulan cerita
atau novel setidaknya dua pendek atau novel yang sudah
karya yang berbeda dibaca
3.34 Menganalisis alur cerita, babak demi 4.34 Mempertunjukkan salah satu tokoh
babak, dan konflik dalam drama yang dalam drama yang dibaca atau
dibaca atau ditonton ditonton secara lisan
3.35 Menganalisis isi dan kebahasaan drama 4.35 Mendemonstrasikan sebuah naskah
yang dibaca atau ditonton drama dengan memerhatikan isi dan
kebahasaan
3.36 Menganalisis pesan dari dua buku fiksi 4.36 Menyusun ulasan terhadap pesan dari
(novel dan buku kumpulan puisi) yang dua buku kumpulan puisi yang
dibaca dikaitkan dengan situasi kekinian
3.37 Mendeskripsikan isi dan sistematika surat 4.37 Menyajikan simpulan sistematika dan
lamaran pekerjaan yang dibaca unsur-unsur isi surat lamaran baik
secara lisan maupun tulis
3.38 Menganalisis unsur kebahasaan surat 4.38 Menyusun surat lamaran pekerjaan
lamaran pekerjaan dengan memerhatikan isi, sistematika
dan kebahasaan
3.42 Menganalisis struktur dan kebahasaan 4.42 Merancang teks editorial berkaitan
teks editorial berkaitan dengan bidang bidang pekerjaan dengan
pekerjaan memerhatikan struktur dan
kebahasaan baik secara lisan maupun
tulis
3.43 Menilai isi dua buku fiksi (kumpulan 4.43 Menyusun laporan hasil diskusi buku
cerita pendek atau kumpulan puisi) tentang satu topik baik secara lisan
dan satu buku pengayaan (nonfiksi) maupun tulis
yang dibaca
3.44 Menganalisis isi teks iklan sesuai 4.44 Mengonstruksi makna dan tujuan isi teks
bidang pekerjaan iklan sesuai bidang pekerjaan
3.46 Mengevaluasi informasi, baik fakta 4.46 Menyusun opini dalam bentuk artikel
maupun opini, dalam sebuah artikel berkaitan dengan bidang pekerjaan
berkaitan dengan bidang pekerjaan
yang dibaca
3.48 Mendeskripsikan isi dan sistematika surat 4.48 Menyajikan simpulan sistematika dan
dinas berkaitan dengan bidang unsur-unsur isi surat dinas berkaitan
pekerjaan dengan bidang pekerjaan baik secara
lisan maupun tulis
3.49 Menganalisis unsur kebahasaan surat 4.49 Menyusun surat dinas yang berkaitan
dinas yang sesuai bidang pekerjaan bidang pekerjaan dengan
memerhatikan isi, sistematika dan
kebahasaan
3.50 Menganalisis nilai-nilai yang 4.50 Menulis refleksi tentang nilai-
terdapat dalam sebuah buku nilai yang terkandung dalam
pengayaan (nonfiksi) dan satu sebuah buku pengayaan
buku drama (fiksi) (nonfiksi) dan satu buku drama
(fiksi)
Muatan : Nasional
Bidang Keahlian : Seluruh Bidang Keahlian
Mata Pelajaran : Matematika
Jam Pelajaran : 424 JP (@ 45 Menit)
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.3 Menentukan nilai variabel pada sistem 4.3 Menyelesaikan masalah sistem
persamaan linear dua variabel dalam persamaan linier dua variabel
masalah kontekstual
3.5 Menganalisis barisan dan deret aritmetika 4.5 Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan barisan dan
deret aritmatika
3.6 Menganalisis barisan dan deret geometri 4.6 Menyelesaikan masalah kontekstual
yang berkaitan dengan barisan dan
deret geometri
3.9 Menentukan nilai sudut berelasi 4.9 Menyelesaikan masalah nilai sudut
diberbagai kuadran berelasi diberbagai kuadran
3.16 Menetukan nilai determinan, invers dan 4.16 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
tranpos pada ordo 2 x 2 dan nilai dengan determinan, invers dan
determinan dan tranpos pada ordo 3 tranpose pada ordo 2 x 2 serta nilai
x3 determinan dan tranpos pada ordo 3
x3
3.17 Menentukan nilai besaran vektor pada 4.17 Menyelesaikan masalah yang
dimensi dua berkaitan dengan nilai besaran vektor
pada dimensi dua
3.18 Menentukan nilai besaran vektor pada 4.18 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
dimensi tiga dengan nilai besaran vektor pada
dimensi tiga
3.19 Menentukan nilai variabel pada 4.19 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
persamaan dan fungsi dengan persamaan dan fungsi
Kuadrat kuadrat
3.20 Menganalisis operasi komposisi dan 4.20 Menyelesaikan masalah operasi
operasi invers pada fungsi komposisi dan operasi invers pada fungsi
3.30 Menentukan nilai limit fungsi aljabar 4.30 Menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan limit fungsi
aljabar
3.31 Menentukan turunan fungsi aljabar 4.31 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
menggunakan definisi limit fungsi atau dengan turunan fungsi aljabar
sifat – sifat turunan fungsi serta
penerapannya
3.33 Menentukan nilai integral tak tentu 4.33 Menyelesaikan masalah yang
dan tertentu fungsi aljabar berkaitan dengan integral tak
tentu dan tertentu fungsi jabar
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 Menganalisis kehidupan manusia dan 4.2 Menyajikan informasi mengenai manusia
hasil-hasil budaya masyarakat Pra dan hasil-hasil budaya khususnya
Aksara Indonesia masyarakat Pra Aksara Indonesia
3.3 Menganalisis berbagai teori tentang 4.3 Mengolah informasi tentang berbagai
proses masuknya agama dan teori masuknya agama dan kebudayaan
kebudayaan Hindu dan Buddha serta Hindu dan Buddha serta pengaruhnya
pengaruhnya terhadap kehidupan terhadap kehidupan masyarakat
masyarakat Indonesia pemerintahan, Indonesia (pemerintahan, budaya)
budaya)
3.4 Menganalisis berbagai teori tentang 4.4 Menyajikan hasil analisis berbagai teori
proses masuknya agama dan tentang proses masuknya agama dan
kebudayaan Islam serta kebudayaan Islam serta pengaruhnya
pengaruhnya terhadap kehidupan terhadap kehidupan masyarakat
masyarakat Indonesia (ekonomi, Indonesia (ekonomi, pemerintahan,
pemerintahan, budaya) budaya)
3.5 3Menganalisis proses masuk dan 4.5 Mengolah informasi tentang proses
perkembangan penjajahan bangsa masuk dan perkembangan
Eropa (Portugis, Spanyol, Belanda, penjajahan bangsa Eropa (Portugis,
Inggris) ke Indonesia Spanyol, Belanda, Inggris) ke
Indonesia
3.6 Menganalisis dampak politik, 4.6 Menalar dampak politik, budaya, sosial,
budaya, sosial, ekonomi, dan ekonomi, dan pendidikan pada masa
pendidikan pada masa penjajahan penjajahan bangsa Eropa lahirnya
bangsa Eropa, lahirnya pergerakan pergerakan nasional dan peristiwa
nasional dan peristiwa sumpah sumpah pemuda
pemuda
3.8 Menganalisis strategi dan bentuk 4.8 Mengolah informasi tentang strategi dan
perjuangan bangsa Indonesia bentuk perjuangan bangsa Indonesia
dalam upaya mempertahankan dalam upaya mempertahankan
kemerdekaan dari ancaman kemerdekaan dari ancaman Sekutu dan
Sekutu dan Belanda Belanda
3.9 Mengevaluasi upaya bangsa 4.9 Menyajikan hasil kesimpulan tentang
indonesia dalam menghadapi upaya bangsa Indonesia dalam
ancaman disintegrasi bangsa antara menghadapi ancaman disintegrasi
lain PKI Madiun 1948, DI/TII, APRA, bangsa antara lain PKI Madiun 1948,
Andi Aziz, RMS, PRRI, Permesta, G- DI/TII, APRA, Andi Aziz, RMS, PRRI,
30-S/PKI Permesta,
G-30-S/PKI
3.12 Mengevaluasi peran bangsa 4.12 Menyajikan hasil telaah tentang peran
Indonesia dalam perdamaian dunia bangsa Indonesia dalam perdamaian
antara lain KAA, Misi Garuda, dunia antara lain KAA, Misi Garuda,
Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok,
Blok, dan ASEAN, OKI, dan Jakarta dan ASEAN, OKI, dan Jakarta
Informal Meeting Informal Meeting
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.2 Menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sederhana yang
interaksi interpersonal lisan dan melibatkan tindakan memberikan
tulis yang melibatkan tindakan ucapan selamat bersayap (extended),
memberikan ucapan selamat dan responnya dengan memperhatikan
bersayap (extended), dan fungsi sosial, struktur teks, dan unsur
responnya, sesuai dengan konteks kebahasaan yang benar dan sesuai
penggunaannya. konteks.
3.3 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.3 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis pendek dan sederhana
interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi
yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi terkait niat
dan meminta informasi terkait niat melakukan suatu tindakan/kegiatan,
melakukan suatu tindakan/kegiatan, dengan memperhatikan fungsi sosial,
sesuai dengan konteks struktur teks, dan unsur kebahasaan
penggunaannya. (Perhatikan unsur yang benar dan sesuai konteks
kebahasaan be going to, would like penggunaannya.
to)
3.4 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.4 Menyusun teks deskriptif lisan dan tulis,
teks, dan unsur kebahasaan beberapa pendek dan sederhana, terkait orang,
teks deskriptif lisan dan tulis dengan benda dan tempat, dengan
memberi dan meminta informasi memperhatikan fungsi sosial, struktur
pendek dan sederhana terkait orang, teks, dan unsur kebahasaan, secara
benda dan tempat sesuai dengan benar dan sesuai konteks
konteks penggunaannya.
3.5 Menganalisis fungsi sosial, 4.5 Menyusun teks khusus dalam bentuk
struktur teks, dan unsur pemberitahuan (announcement), lisan
kebahasaan beberapa teks dan tulis, pendek dan sederhana,
khusus dalam bentuk dengan memperhatikan fungsi sosial,
pemberitahuan (announcement), struktur teks, dan unsur kebahasaan,
dengan memberi dan meminta secara benar dan sesuai konteks
informasi terkait kegiatan
3.7 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.7 Menyusun teks recount lisan dan tulis,
teks, dan unsur kebahasaan pendek dan sederhana, terkait
beberapa teks recount lisan dan tulis peristiwa/pengalaman, dengan
dengan memberi dan meminta memperhatikan fungsi sosial, struktur
informasi terkait peristiwa/ teks, dan unsur kebahasaan, secara
pengalaman sesuai dengan konteks benar dan sesuai konteks
penggunaannya
3.8 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.8 Menyajikan teks naratif pendek dan
teks, dan unsur kebahasaan sederhana terkait legenda rakyat secara
beberapa teks naratif lisan dan tulis lisan dan tulis dengan memperhatikan
dengan memberi dan meminta fungsi social, struktur teks dan unsur
informasi terkait legenda rakyat kebahasaan secara benar dan sesuai
sederhana, sesuai dengan konteks konteks
penggunaannya
3.9 Menganalisis fungsi social, struktur 4.9 Menyusun teks khusus dalam bentuk
teks dan unsur kebahasaan memo, menu, jadwal dan tanda-tanda
beberapa teks khusus dalam bentuk (signs) lisan dan tulis, pendek dan
memo, menu, schedule dan signs sederhana, dengan memperhatikan
dengan memberi dan meminta fungsi sosial, struktur teks dan unsur
informasi terkait kegiatan sekolah kebahasaan secara benar dan sesuai
atau tempat kerja, sesuai dengan konteks.
konteks penggunaannya di dunia
kerja.
3.10 Menerapkan fungsi social, struktur 4.10 Menyusun teks interaksi transaksional
teks dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis yang melibatkan
interaksi transaksional lisan dan tindakan member dan meminta
tulis yang melibatkan tindakan informasi terkait perbandingan kata
memberi dan meminta informasi sifat dengan memperhatikan fungsi
terkait perbandingan kata sifat social, struktur teks dan unsur
sesuai dengan bidang kebahasaan yang benar dan sesuai
keahlian dan konteks konteks.
penggunaannya.
3.12 Menganalisis fungsi social, struktur 4.12 Menyusun teks interaksi transaksional
teks dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis, pendek dan sederhana
interaksi transaksional yang yang melibatkan tindakan memberi
melibatkan tindakan memberi dan dan meminta informasi terkait
meminta informasi terkait kegiatan/tugas-tugas rutin sederhana
kegiatan/tugas-tugas rutin (simple routine tasks) dengan
sederhana (simple routine tasks) memperhatikan fungsi social, struktur
sesuai dengan konteks penggunaan teks dan unsur kebahasaan yang
di dunia kerja. benar dan sesuai konteks dunia kerja.
3.13 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.13 Menyusun teks interaksi transaksional,
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis, pendek dan
interaksi transaksional lisan dan sederhana, yang melibatkan
tulis yang melibatkan tindakan tindakan memberi dan meminta
memberi dan meminta informasi informasi terkait saran dan tawaran,
terkait saran dan tawaran, sesuai dengan memperhatikan fungsi
dengan konteks penggunaannya. sosial, struktur teks, dan unsur
(Perhatikan unsur kebahasaan kebahasaan yang benar dan sesuai
should, can) konteks
3.14 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.14 Menyusun teks interaksi transaksional,
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis, pendek dan
interaksi transaksional lisan dan sederhana, yang melibatkan
tulis yang melibatkan tindakan tindakan memberi dan meminta
memberi dan meminta informasi informasi terkait pendapat dan
terkait pendapat dan pikiran, pikiran, dengan memperhatikan
sesuai dengan konteks fungsi sosial, struktur teks, dan
penggunaannya. (Perhatikan unsur kebahasaan yang benar dan
unsur kebahasaan I think, I sesuai konteks
suppose, in my opinion)
3.15 Menerapkan fungsi social, struktur 4.15 Menuliskan kembali teks pesan
teks dan unsur kebahasaan teks sederhana lewat telephone terkait
interaksi transaksional yang tempat kerja dengan memperhatikan
melibatkan tindakan memberi dan fungsi sosial, struktur teks dan unsur
meminta informasi terkait pesan kebahasaan secara benar dan sesuai
sederhana lewat telephone (taking konteks dunia kerja
simple phone message) sesuai
dengan konteks penggunaannya di
dunia kerja
3.16 Menganalisis fungsi 6sosial, struktur 4.16 Menyusun teks khusus dalam bentuk
teks, dan 6unsur kebahasaan undangan resmi lisan dan tulis,
beberapa teks khusus dalam terkait kegiatan sekolah/tempat
bentuk undangan resmi dengan kerja, dengan memperhatikan fungsi
memberi dan meminta informasi 6nsure, struktur teks, dan 6unsur
terkait kegiatan sekolah/tempat kebahasaan, secara benar dan sesuai
kerja sesuai dengan konteks konteks
penggunaannya
Nautika Kapal Penangkap Ikan | 58
3.17 Membedakan fungsi sosial, struktur 4.17 Menyusun teks khusus dalam bentuk
teks, dan unsur kebahasaan surat pribadi terkait kegiatan diri
beberapa teks khusus dalam sendiri dan orang sekitarnya, lisan dan
bentuk surat pribadi dengan tulis, dengan memperhatikan fungsi
memberi dan menerima informasi sosial, struktur teks, dan unsur
terkait kegiatan diri sendiri dan kebahasaan, secara benar dan sesuai
orang sekitarnya, sesuai dengan konteks
konteks penggunaannya
3.18 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.18 Menyusun teks prosedur, lisan dan tulis,
teks, dan unsur kebahasaan dalam bentuk manual terkait
beberapa teks prosedur lisan dan penggunaan teknologi dan kiat-kiat
tulis dengan memberi dan meminta (tips), dengan memperhatikan fungsi
informasi terkait manual sosial, struktur teks, dan unsur
penggunaan teknologi dan kiat-kiat kebahasaan, secara benar dan sesuai
(tips), pendek dan sederhana, konteks
sesuai dengan bidang keahlian dan
konteks penggunaannya
3.19 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.19 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis yang melibatkan tindakan
interaksi transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta informasi terkait
yang melibatkan tindakan memberi keadaan/tindakan/ kegiatan/kejadian
dan meminta informasi terkait tanpa perlu menyebutkan pelakunya
keadaan/ tindakan/ kegiatan/ dalam teks ilmiah, dengan
kejadian tanpa perlu menyebutkan memperhatikan fungsi sosial, struktur
pelakunya dalam teks ilmiah, sesuai teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dengan konteks penggunaannya. dan sesuai konteks
(Perhatikan unsur kebahasaan
passive voice)
3.20 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.20 Menyusun teks lisan dan tulis untuk
teks, dan unsur kebahasaan untuk menyatakan dan menanyakan tentang
menyatakan dan menanyakan pengandaian jika terjadi suatu
tentang pengandaian jika terjadi keadaan/ kejadian/peristiwa di waktu
suatu keadaan/ kejadian/peristiwa di yang akan datang, dengan
waktu yang akan datang, sesuai memperhatikan fungsi sosial, struktur
dengan konteks teks, dan unsur kebahasaan yang
penggunaannya. benar dan sesuai konteks.
3.21 Menganalisis struktur teks dan unsur 4.21 Menyusun teks ilmiah faktual (factual
kebahasaan untuk melaksanakan report), lisan dan tulis, sederhana,
fungsi sosial teks factual report tentang orang, binatang, benda,
dengan menyatakan dan gejala dan peristiwa alam dan sosial,
menanyakan tentang teks ilmiah terkait dengan mata pelajaran lain
faktual tentang orang, binatang,
benda, gejala dan peristiwa alam
dan sosial, sederhana, sesuai
dengan konteks pembelajaran di
pelajaran lain
3.22 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.22 Menyusun teks eksposisi analitis tulis,
teks, dan unsur kebahasaan terkait isu aktual, dengan
beberapa teks eksposisi analitis memperhatikan fungsi sosial, struktur
lisan dan tulis dengan memberi dan teks, dan unsur kebahasaan, secara
meminta informasi terkait isu benar dan sesuai konteks
aktual, sesuai dengan
konteks penggunaannya
3.24 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.24 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis yang melibatkan tindakan
interaksi transaksional lisan dan tulis memberi dan meminta informasi terkait
yang melibatkan tindakan memberi hubungan sebab akibat, dengan
dan meminta informasi terkait memperhatikan fungsi sosial, struktur
hubungan sebab akibat, sesuai teks, dan unsur kebahasaan yang benar
dengan konteks penggunaannya. dan sesuai konteks
(Perhatikan unsur kebahasaan
because of ..., due to ..., thanks
to ...)
3.25 Menganalisis fungsi social, struktur 4.25 Menyusun teks interaksi transaksional
teks dan unsur kebahasaan teks tulis yang melibatkan tindakan
interaksi transaksional yang memberi dan meminta informasi
melibatkan tindakan memberi dan terkait penulisan laporan sederhana
meminta informasi terkait penulisan dengan memperhatikan fungsi social,
laporan sederhana. struktur teks dan unsur kebahasaan
yang benar dan sesuai dengan
konteks penggunaannya di dunia
kerja.
3.26 Menganalisis fungsi social, struktur 4.26 Menyusun teks interaksi transaksional
teks dan unsur kebahasaan teks lisan yang melibatkan tindakan
interaksi transaksional yang memberi dan meminta informasi
melibatkan tindakan memberi dan terkait penyajian laporan dengan
meminta informasi terkait penyajian memperhatikan fungsi social,
laporan secara lisan (report struktur teks dan unsur kebahasaan
presentation) yang benar dan sesuai dengan
konteks penggunaannya di dunia
kerja.
3.27 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.27 Menyusun teks interaksi interpersonal
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis sederhana yang
interaksi interpersonal lisan dan melibatkan tindakan menawarkan jasa,
tulis yang melibatkan tindakan dan menanggapinya dengan
menawarkan jasa, serta memperhatikan fungsi sosial, struktur
menanggapinya, sesuai dengan teks, dan unsur kebahasaan yang
konteks penggunaannya. benar dan sesuai konteks
(Perhatikan unsur kebahasaan May
I help you? What can I do for you?
What if ...?)
3.28 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.28 Menyusun teks khusus surat lamaran
teks, dan unsur kebahasaan kerja, yang memberikan informasi
beberapa teks khusus dalam bentuk antara lain jati diri, latar belakang
surat lamaran kerja, dengan pendidikan/pengalaman kerja, dengan
memberi dan meminta informasi memperhatikan fungsi sosial, struktur
terkait jati diri, latar belakang teks, dan unsur kebahasaan, secara
pendidikan/pengalaman kerja, benar dan sesuai konteks
sesuai dengan konteks
penggunaannya
3.32 Menganalisis fungsi sosial, struktur 4.32 Menyusun teks interaksi transaksional
teks, dan unsur kebahasaan teks lisan dan tulis yang melibatkan
interaksi transaksional lisan dan tulis tindakan memberi dan meminta
yang melibatkan tindakan memberi informasi terkait pengandaian diikuti
dan meminta informasi terkait oleh perintah/saran, dengan
pengandaian diikuti oleh perintah/ memperhatikan fungsi sosial, struktur
saran, sesuai dengan bidang teks, dan unsur kebahasaan yang
keahlian dan konteks benar dan sesuai konteks
penggunaannya. (Perhatikan unsur
kebahasaan if dengan
imperative, can, should)
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran,
damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasihat,
penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah,
dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan dan kondisi peserta
didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 Menerapkan teknik dasar salah satu 4.2 Mempraktikan teknik dasar salah
aktifitas olahraga permainan bola kecil satu aktifitas olahraga permainan
untuk menghasilkan koordinasi gerak bola kecil untuk menghasilkan
koordinasi gerak
3.4 Menerapkan salah satu keterampilan 4.4 Mempraktikan salah satu keterampilan
aktifitas olahraga beladiri untuk aktifitas olahraga beladiri untuk
menghasilkan gerak yang efektif menghasilkan gerak yang efektif
3.10 Menganalisis teknik dasar salah satu 4.10 Mempraktikan teknik dasar salah satu
aktifitas olahraga permainan bola aktifitas olahraga permainan bola
besar untuk menghasilkan koordinasi besar untuk menghasilkan koordinasi
gerak yang baik gerak yang baik
3.11 Menganalisis teknik dasar salah satu 4.11 Mempraktikan teknik dasar salah satu
aktifitas olahraga permainan bola kecil aktifitas olahraga permainan bola kecil
untuk menghasilkan koordinasi gerak untuk menghasilkan koordinasi gerak
3.12 Menganalisis salah satu keterampilan 4.12 Mempraktikan salah satu keterampilan
aktifitas atletik untuk menghasilkan aktifitas atletik untuk menghasilkan
gerak yang efektif gerak yang efektif
3.13 Menganalisis salah satu keterampilan 4.13 Mempraktikan salah satu keterampilan
aktifitas olahraga beladiri untuk aktifitas olahraga beladiri untuk
menghasilkan gerak yang efektif menghasilkan gerak yang efektif
3.14 Menganalisis latihan pengukuran 4.14 Mempraktikan latihan pengukuran
komponen kebugaran jasmani untuk komponen kebugaran jasmani untuk
kesehatan (daya tahan, kekuatan, kesehatan (daya tahan, kekuatan,
komposisi tubuh, dan kelenturan) komposisi tubuh, dan kelenturan)
menggunakan instrumen terstandar menggunakan instrumen terstandar
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.5 Menganalisis fitur yang tepat untuk 4.5 Membuat slide untuk presentasi
pembuatan slide
3.6 Menerapkan teknik presentasi yang 4.6 Melakukan presentasi yang efektif
efektif
3.8 Memahami konsep Kewargaan Digital 4.8 Merumuskan etika Kewargaan Digital
3.12 Merancang dokumen tahap pra-produksi 4.12 Membuat dokumen tahap pra- produksi
3.13 Menganalisis produksi video, animasi 4.13 Memroduksi video dan/atau animasi
dan/atau musik digital dan/atau musik digital
3.14 Mengevaluasi pasca-produksi video, 4.14 Membuat laporan hasil pasca- produksi
animasi dan/atau musik digital
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.2 Menerapkan sistem mesin 4Tax 4.2 Mengoperasikan sistem mesin 4Tax
3.6 Menerapkan peraturan Biro Klasifikasi 4.6 Melaksanakan peraturan Biro Klasifikasi
Indonesia (BKI) untuk kapal ikan. Indonesia (BKI) untuk kapal ikan.
3.7 Menelaah data stabilitas, daftar trim dan 4.7 Menghitung data stabilitas, daftar trim
stabilitas, kondisi awal. dan stabilitas, kondisi awal.
3.2 Menerapkan istilah dalam peraturan 4.2 Melaksanakan istilah dalam peraturan
pemerintah tentang pemerintah tentang
undang-undang perikanan. undang-undang perikanan.
4.3 Menunjukkan daerah perikanan
3.3 Menganalisis daerah perikanan dan
dan sumber daya ikan.
sumber daya ikan.
Mata Pelajaran : Teknik Penangkapan Ikan, Penanganan dan Penyimpanan Hasil Tangkapan
Jam Pelajaran : 72 JP ( @45 menit )
3.7 Menerapkan cara pengoperasian alat 4.7 Melaksanakan cara pengoperasian alat
tangkap pukat tangkap pukat
3.11 Menerapkan cara pengoperasi kan alat 4.11 Melaksanakan cara pengoperasi kan
tangkap lift net alat tangkap lift net
4.12 Mendemonstrasikan penanganan ikan
3.12 Menerapkan penanganan ikan secara
secara higienis.
higienis.
4.13 Melaksanakan penanganan cepat hasil
3.13 Menerapkan penanganan cepat
tangkapan diatas deck.
hasil tangkapan diatas deck.
3.18 Menerapkan bongkar muat hasil 4.18 Mendemonstrasikan bongkar muat hasil
tangkapan tangkapan
Mata Pelajaran: Tata Laksana Perikanan Yang Bertanggung Jawab Code Of Counduct
For Responsible Fisheries (Ccrf)
Jam Pelajaran : 72 JP ( @ 45 menit )
3.3 Menerapkan tugas dan tanggung jawab 4.4 Melaksanakan tugas dan tanggun
dalam keadaan jawab dalam keadaan darurat
darurat
3.4 Menganalisis tindakan setelah terjadi 4.5 Merumuskan tindakan setelah terjadi
kondisi kondisi
darurat darurat
Tujuan kurikulum mencakup empat aspek kompetensi, yaitu (1) aspek kompetensi
sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Aspek-aspek
kompetensi tersebut dicapai melalui proses pembelajaran intrakurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuler.
Rumusan kompetensi sikap spiritual yaitu, “Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya”. Sedangkan rumusan kompetensi sikap sosial yaitu, “Menghayati
dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama,
toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan,
pemberian nasihat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan
serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia”. Kedua kompetensi tersebut dicapai
melalui pembelajaran tidak langsung ( indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan,
dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan
dan kondisi peserta didik.
Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan sepanjang proses
pembelajaran berlangsung, dan dapat digunakan sebagai pertimbangan guru dalam
mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
3.14 Memahami bahaya-bahaya yang ada 4.14 Menunjukkan bahaya-bahaya yang ada
pada pelayaran dengan jarak pada Pelayaran dengan jarak pandang
pandang terbatas terbatas
4.15 Melaksanakan pelayaran pada jalur
3.15 Menerapkan metode pelayaran pada
pemisah
jalur pemisah
4.16 Menunjukkan bahaya-bahaya yang ada
3.16 Memahami bahaya-bahaya yang ada
pada pelayaran di jalur pemisah.
pada pelayaran di jalur pemisah.
4.17 Membuat buku harian kapal (log book)
3.17 Menerapkan prinsip pembuatan buku
harian kapal (log book)
Mata Pelajaran : Olah Gerak Dan Pengendalian Kapal Penangkap Ikan Jam
Pelajaran : 108 JP ( @ 45 menit )
3.3 Menganalisis prinsip dan ruang lingkup 4.3 Menunjukan prinsip dan ruang lingkup
manajemen di kapal penangkap ikan
manajemen di kapal penangkap ikan
3.2 Menganalissi sifat bahan alat 4.2 Menunjukan sifat bahan alat
penangkap ikan dari serat penangkap ikan dari serat alam
alam dan buatan dan buatan
4.3 Mengaplikasikan bahan alat
3.3 Menerapkan Penggunaan bahan
penangkap ikan sesuai dengan
alat penangkap ikan sesuai
syarat-syaratnya
dengan syarat-syaratnya
4.4 Menunjukan Jenis-jenis dan
3.4 Mengidentifikasi Jenis-jenis dan
kegunaan bahan alat penangkap
kegunaan bahan alat penangkap
ikan sesuai dengan jenis kapal
ikan sesuai dengan jenis kapal
2. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh
guru. Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan
minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru,atau tenaga kependidikan yang yang
dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri
pribadi dan kehidupan sosial belajar,dan pengembangan karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti
pada mata pelajaran. Tahapan Kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara :
a. Identifikasi
Daya dukung dan potensi
Bakat dan minat siswa.
b. Pemetaan
Jenis layanan pengembangan diri
Petugas yang melayani
Siswa yang dilayani
c. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program
(Standar kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok,
Indikator, Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
Pelaksanaan (Orentasi, pemantapan, pengembangan )
Monitoring Pelaksanan
Penilaian (terjadwal, terstruktur, kualitatif)
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi, nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa
dan bernegara pembentukan karakter siswa dilakukan melalui :
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun
di sekolah. Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin
di SMK Negeri 1 Mananggu adalah sebagai berikut:
Sholat berjamaah
Upacara bendera setiap hari senin
Berdoa sebelum dan sesudah belajar
Pengajian setiap hari Jum’at dan menyimak bacaan surat pendek
dalam Al Qur’an
Pemeriksaan kebersihan badan serta pakaian sebelum masuk kelas
Membersihkan kelas serta halaman sebelum dan sesudah belajar
Membaca buku di perpustakaan
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada
tingkat kelas maupun tingkat sekolah.
Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
Pekan Kreatifitas dan olahraga
Nautika Kapal Penangkap Ikan | 96
Peringatan Hari Besar Nasional
Karyawisata, darmawisata, study tour
Pekan Olahraga antar kelas
Bina Olimpiade MIPA
c. Spontan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja, tanpa dibatasi oleh
ruang.
Membiasakan memberi salam
Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
Membiasakan antri
Membiasakan membantu teman yang kena musibah
Berdiskusi dengan baik dan benar
Operasi Semut
3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang
lebih mengutamakan pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang
lain kepada siswanya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tatatertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah
h. Memuji hasil kerja siswa yang baik
Tabel 2 :
Beban Belajar Kegiatan Tatap Muka Keseluruhan SMK Negeri 1 Mananggu.
Satu jam Minggu
Jumlah jam Waktu
pembelajaran Efektif
Kelas pembelajaran pembelajaran
tatap per tahun
Per Minggu per tahun
muka/menit ajaran
1739 jam
X 45 47 37 pembelajaran
(78255 menit)
1776 jam
XI 45 48 37 pembelajaran
(79920 menit)
1776 jam
XII 45 48 37 pembelajaran
(79920 menit)
4. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio,
ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah,
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian
hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d 100%. Kriteria ideal
ketuntasan belajar untuk masing-masing idikator adalah 75%. Sekolah harus
menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan mempertimbangkan tingkat
kemampuan rata-rata siswa serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
menyelenggarakan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu
mengusakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan
belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas,
esensial intake siswa, dan sarana prasarana. Adapun Standar Hasil Belajar/SKBM SMK
Negeri 1 Mananggu Tahun Pelajaran 2018/2019 adalah sebagai berikut :
Tabel 3 :
Standar Hasil Belajar/SKBM
SKBM
No Mata Pelajaran
Angka Huruf
A. Mutatan Nasional
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Pancasila dan
2.
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Sejarah Indonesia
Nautika Kapal Penangkap Ikan | 99
Bahasa Inggris dan Bahasa Asing
6.
Lainnya
B. Muatan Kewilayahan
1. Seni Budaya
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2.
Kesehatan
C. Muatan Peminatan Kejuruan
C1. Dasar Bidang Keahlian
1. Simulasi dan Komunikasi Digital
2. Fisika
3. Kimia
C2. Dasar Program Keahlian
1. Permesinan Kapal Penangkap Ikan
Bangunan dan Stabilitas Kapal
2.
Penangkap Ikan
Hukum Maritim dan Peraturan
3.
Perikanan
Teknik Penangkapan Ikan,
4. Penanganan dan Penyimpanan Hasil
Tangkapan
Tata laksana perikanan yang
5. bertanggungjawab (Code of Conduct
for Responsible Fisheriess/CCRF)
6. Prosedur Darurat
7. Biologi Perikanan
Bahasa Inggris Maritim (Maritime
8.
English)
C3. Kompetensi Keahlian
1. Perencanaan Pelayaran
2. Ilmu Pelayaran Datar
3. Navigasi Radar dan Elektronik
4. Dinas Jaga/P2TL
5. Kompas Magnet dan Kompas Gasing
Olah Gerak dan Pengendalian Kapal
6.
Penangkap Ikan
7. Komunikasi
8. Meteorologi dan Oseanografi
9. Manajemen Kapal Perikanan
10. Bahan dan Alat Tangkap
11. Produk Kreatif dan Kewirausahaan
1) Kenaikan Kelas
Siswa SMK Negeri 1 Mananggu dapat dikatakan naik kelas jika dapat melalui
beberapa tahapan. Adapun tahapan yang dilalui terdiri dari 3 tahap dengan unsur-
unsur penilaian tersendiri dan dikelompokkan dalam prosentase tertentu. Jika
Siswa sudah memenuhi prosentase pada tahapan pertama (40%), maka siswa
tersebut harus menunggu penambahan prosentase pada tahapan kedua. Karena
pada tahapan ini adalah merupakan tahapan yang mendasar. Jika pada tahapan
pertama siswa lolos, maka dapat dilanjutkan penilaian pada tahapan kedua yaitu
sebesar 30%. Adapun jika pada tahapan kedua siswa tidak dapat memenuhinya,
maka siswa tidak dapat melanjutkan pada tahapan ketiga (30%) atau dengan kata
lain siswa tidak naik kelas. Siswa dikatakan naik kelas jika dapat melampaui ketiga
tahapan tersebut secara berurutan, Yaitu Tahapan pertama lalu tahapan kedua
dan terakhir tahapan ketiga dan mengumpulkan bobot prosentase maksimal 50%.
Maksud diadakan tahapan-tahapan ini adalah untuk benar-benar menjadikan siswa
yang dapat memenuhi tujuan pendidikan di SMK Negeri 1 Mananggu yaitu
menjadikan siswa yang mempunyai budi pekerti yang luhur dan dapat menguasai
ilmu yang ada pada program studinya.
Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
Tahap 1 : Etika dan Tingkah Laku Siswa (bobot 40%)
Dasarnya adalah : Bahwa ilmu yang paling tinggi adalah akhlak dan Budi Pekerti
yang luhur.
Adapun unsur-unsur penilaian yang terkandung didalamnya adalah :
1. Tidak melakukan tindak pidana/pelanggaran hukum seperti : minuman keras,
narkoba, mencuri, asusila dll.
2. Kesopanan baik kepada guru maupun siswa yang lain seperti tidak berkata
jorok dan sikap berpakaian.
3. Tidak bikin onar atau ramai dalam kelas.
4. Tidak melawan guru.
5. Tidak mengganggu proses belajar mengajar seperti sering terlambat/masuk
seenaknya sendiri.
Tahap 2 : Kehadiran atau absensi (30%)
Dasarnya adalah : Siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar jika siswa hadir
dan paham tentang materinya.
Nautika Kapal Penangkap Ikan | 101
Adapun unsur-unsur penilaiannya adalah :
1. Absensi kehadiran siswa minimal sebesar 80% dari total tatap muka selama 1
semester.
2. Siswa tidak melakukan banyak pelanggaran dalam kelas.
3. Siswa jarang terlambat.
4) Mutasi
1. Persyaratan Mutasi Keluar
a. Surat permohonan pindah keluar dari orang tua/wali bermaterai Rp.
10.000,- (sepuluh ribu rupiah)
b. Surat Mutasi
c. Surat Keterangan kesediaan ditempati baru
d. Foto copy raport lengkap dan dilegalisir oleh Kepala Sekolah
e. Surat Keterangan pindah keluar (ditanda tangani oleh Kepala Sekolah,
Dinas Pendidikan Kotamadya) dan Tanda Tangan Dinas Pendidikan Tingkat
Propinsi setempat jika berasal dari luar Propinsi
2. Persyaratan Mutasi Masuk
a. Surat Keterangan pindah keluar dari sekolah asal
b. Raport asli dan Foto Copy yang dilegalisir kepala sekolah asal
c. Surat keterangan kekurangan pagu dan pelaporan ke Dinas Pendidikan
Kota/Propinsi
d. Surat Permohonan pindah masuk dari orang tua/wali bermaterai Rp.6000,-
e. Surat permohonan pindah masuk (ditanda tangani oleh Kepsek, Ka. Seksi
Dinas Pendidikan Kotamadya) dan tanda tangan Dinas Pendidikan Tk.
Propinsi setempat jika berasal dari luar Propinsi
5) Kelulusan
Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan Permendikbud No.66 Th.2013 adalah
bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah
setelah:
a. menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran; yang berarti peserta didik
telah dinyatakan tuntas atau kompeten oleh gurunya untuk seluruh
kompetensi pendidikan dan pembelajaran yang diikuti.
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan
kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Berarti peserta
Tabel 4
Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
NILAI DESKRIPSI
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap
pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan
pemeluk agama lain.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,
suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain
yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh
pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh
dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas,
serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara
atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada
9. PRAKERIN
Ketentuan untuk pelaksanaan Prakerin SMK Negeri 1 Mananggu diberikan ke Kelas /
Tingkat XI. Strategi Pelaksanaan Prakerin sebgai berikut :
1. Wakil Kepala Humas beserta Ketua Paket Keahlian pada awal tahun ajaran
menyusun Jadwal Prakerin
2. Prakerin dilaksanakan selama 6 (enam) bulan
2. Tiga bulan sebelum pemberangkatan sekolah mengirimkan surat permohonan
Prakerin ke Perusahaan / DUDI / Industri Pasangan
3. Satu minggu sebelum pemberangkatan diadakan pembekalan Prakerin yang berisi
:
o Pembagian kelompok
o Pembagian Jurnal
o Pembagian Sertifikat
o Pemberian Informasi dari DUDI yang khusus didatangkan oleh sekolah
o Pembagian guru pembimbing
4. Pada waktu pelaksanaan Prakerin guru pembimbing berkewajiban untuk
mengantar siswa pada waktu berangkat, memonitoring siswa dan menjemput jika
telah selesai
5. Setelah selesai Prakerin, siswa segera menyerahkan Foto Copy sertifikat Prakerin
ke Sekolah untuk digunakan sebagaimana mestinya atau diarsip.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada
Tabel dibawah ini:
Pedoman pada Kalender Pendidikan
Alokasi
No Kegiatan Keterangan
Waktu
minggu
Maksimum 2
3. Jeda antar semester Antara semester I dan II
minggu
Digunakan untuk
Libur akhir tahun Maksimum 3 penyiapan kegiatan dan
4.
pelajaran minggu administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
Waktu Pembelajaran
SMK Negeri 1 Mananggu memiliki alokasi waktu pembelajaran/Beban belajar SMK meliputi
kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah, dan kegiatan kerja praktik di dunia
usaha/industri dengan jumlah 50 jam pelajaran per minggu @ 45 menit. Penyelenggaraan
pendidikan SMK maksimum 38 minggu efektif dalam satu tahun pelajaran.
Dalam satu tahun pelajaran dibagi menjadi semester gasal (bulan Juli - Desember) dan
semester genap (bulan Januari – Juni).
Kegiatan pembelajaran teori praktek dilaksanakan selama 6 hari dengan alokasi waktu
sebagai berikut :
Semester 1
Seperti telah diuraikan pada awal pendahuluan bahwa fungsi Pendidikan Budaya dan
Karakter Bangsa selain mengembangkan dan memperkuat potensi pribadi juga menyaring
pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk karakter peserta didik yang dapat
mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya pembentukan karakter sesuai dengan
budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya dilakukan di sekolah melalui serangkaian
kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun serangkaian kegiatan
pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan luar sekolah. Pembiasaan-pembiasan
(habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius, jujur, disiplin, toleran, kerja keras, cinta
damai, tanggung-jawab, dsb. perlu dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai
dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat. Nilai-nilai tersebut tentunya perlu
ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat membentuk pribadi karakter peserta didik
yang selanjutnya merupakan pencerminan hidup suatu bangsa yang besar.
Pedoman yang disusun ini lebih diperuntukkan kepada kepala sekolah. Pembentukan budaya
sekolah (school culture) dapat dilakukan oleh sekolah melalui serangkaian kegiatan
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan
penilaian yang bersifat komprehensif. Perencanaan di tingkat sekolah pada intinya adalah
melakukan penguatan dalam penyusunan kurikulum di tingkat sekolah (KURIKULUM 2013),
seperti menetapkan visi, misi, tujuan, struktur kurikulum, kalender akademik, dan
penyusunan silabus. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik tolak dari melakukan
analisis kekuatan dan kebutuhan sekolah akan dapat dihasilkan program pendidikan yang
lebih terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan dan
keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang akhirnya dapat membentuk ahklak budi
luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri
sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya penanaman nilai-nilai
baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun budaya sekolah. Peta nilai
dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan contoh penyebaran nilai yang
dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD) dan
Kompetensi Inti (KI) yang terdapat dalam standar isi (SI). Begitu pula melalui program
pengembangan diri, seperti kegiatan rutin sekolah, kegiatan spontan, keteladanan,
Nautika Kapal Penangkap Ikan | 118
pengkondisian. Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini
perlu dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di sekolah yang secara bersama-sama
sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum sekolah yang selanjutnya
diharapkan menghasil budaya sekolah.
Penyempurnaan pedoman ini akan terus menerus dilanjutkan seiring dengan kompleksnya
permasalahan pendidikan terutama dalam pembentukan budaya dan karakter bangsa.
Penyajian pembelajaran yang bernuansa belajar aktif dengan muatan budaya dan karakter
bangsa perlu menjadi perhatian terutama dalam membelajarkan peserta didik. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari semua pihak pemerhati,
pelaksana pendidikan untuk kesempurnaan yang akhirnya dapat memberikan pencerahan
pelaksanaan di tingkat sekolah. Selanjutnya diharapkan kualitas produk peserta didik yang
memiliki ahklak budi mulia sebagai pencerminan bangsa yang besar.