Anda di halaman 1dari 228

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
1. RASIONAL

KONDISI NYATA BERDASARKAN EDS

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2013 sebagai pengganti Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
mengamanatkan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang
pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan
mengacu kepada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP).
Sampai saat ini, SMK Pawiyatan Surabaya memiliki .... ruang belajar
yang telah dilengkapi dengan perangkat teknologi informasi dan komunikasi,
sarana ibadah, sarana olahraga, dan berbagai sarana kegiatan lain yang
dapat mendukung terlaksananya kegiatan pembelajaran walaupun beberapa
Laboratorium komputer belum maksimal untuk digunakan dalam kegiatan
belajar mengajar. Sebanyak 71 guru yang menjadi tenaga pendidik di SMK
Pawiyatan Surabaya, 1 guru PNS, 10 guru telah berpendidikan S-2 dan yang
lain berpendidikan S-1.
Hasil evaluasi diri sekolah (EDS) SMK Pawiyatan Surabaya diketahui
bahwa nilai rata-rata untuk standar isi 1.75, standar proses 1.27 , standar
kompetensi lulusan 1.13, standar pendidik dan tenaga kependidikan 1.79,
standar sarpras 1.20, standar pengelolaan 1.44, standar pembiayaan 1.68
dan standar penilaian 1.75 Rata-rata nilai hasil EDS diperoleh 1.50. Angka ini
menunjukkan bahwa masih perlu banyak peningkatan dalam semua standar
untuk mencapai nilai ideal sesuai standar nasional pendidikan yaitu masing-
masing standar mencapai angka 3.0. Upaya peningkatan mutu tersebut
tentunya dengan memperhatikan potensi dan karakteristik SMK Pawiyatan

1
Surabaya. Hasil evaluasi diri sekolah (EDS) dan rencana capaian kinerja
sekolah tahun 2014/2015 ditunjukkan pada tabel berikut:

KODE STANDAR Pencapaia Rencana


n tahun pencapaia
2013/2014 n tahun
2014/2015
1.0.0.0. STANDAR ISI 1,75 1,80
0
2.0.0.0. STANDAR PROSES 1,27 1,75
0
3.0.0.0. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN 1,13 1,25
0
4.0.0.0. STANDAR PTK 1,79 1,98
0
5.0.0.0. STANDAR SARANA DAN PRASARANA 1,20 1,32
0
6.0.0.0. STANDAR PENGELOLAAN 1,44 1,70
0
7.0.0.0. STANDAR PEMBIAYAAN 1,68 1,90
0
8.0.0.0. STANDAR PENILAIAN 1,75 2,00
0
RATA-RATA 1,50 1,71

Upaya peningkatan pencapaian kinerja sekolah tersebut tidak lepas dari


kondisi sosial masyarakat di SMK Pawiyatan Surabaya. Kondisi sosial
masyarakat di SMK Pawiyatan Surabaya dapat dikatakan respek tinggi
terhadap dunia pendidikan. Perhatian dan kepedulian terhadap
perkembangan dan penyelenggaraan pendidikan masih menjadi perhatian
utama di kalangan masyarakat luas. Angka partisipasi masih tinggi. Namun
demikian, masih juga ada sebagian masyarakat yang kurang peduli atau
rendah partisipasinya terhadap perkembangan sekolah. Hal ini juga tetap
akan berpengaruh terhadap upaya peningkatan mutu sekolah.

Ditinjau dari kondisi ekonomi orang tua masih heterogen. Angka

2
partisipasi dalam pembiayaan pengembangan sekolah masih diwarnai
keberagaman kondisi ekonomi orang tua/masyarakat, yakni dari kelompok
ekonomi atas, ekonomi menengah maupun ekonomi bawah, dari kelompok
Pra Sejahtera, Sejahtera I, Sejahtera II dan Purna Sejahtera. Sehingga dari
segi ekonomi, angka partisipasi ataupun kepedulian terhadap perkembangan
sekolah beragam pula. Angka partisipasi yang mendukung terhadap
perkembangan SMK Pawiyatan Surabaya saat ini mencapai .......... %.

Ditinjau dari kondisi geografis, SMK Pawiyatan Surabaya terletak di Jalan


Tangkis Turi No. 4-6 Surabaya, sangat berdekatan dengan SMK dan SMA
yang lain dan berada di perkampungan padat penduduk. Berdasarkan letak
tersebut maka kondisi geografis tersebut kurang mendukung terlaksananya
proses pembelajaran yang kondusif. Akibatnya input peserta didik kurang
memenuhi harapan secara akademis maupun ekonomis.

Berdasarkan uraian di atas, SMK Pawiyatan Surabaya menyusun


Kurikulum Tahun 2013 yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan,
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar pada bidang Teknologi Informasi dan
bisnis manajemen serta menitik beratkan pada budaya karakter bangsa yang
diaplikasikan pada sistem informasi sekolah, kegiatan pembelajaran,
penilaian, administrasi sekolah dan muatan lokal. Kegiatan pembelajaran
yang harmonis, nyaman, efektif dan kreatif membutuhkan dukungan dan
kerjasama yang baik dari seluruh pihak terkait dan pemerhati pendidikan.

Melalui Kurikulum 2013 ini sekolah dapat melaksanakan program


pendidikannya sesuai dengan karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta
didik. Untuk itu, dalam pengembangannya melibatkan seluruh warga sekolah
dengan berkoordinasi kepada pemangku kepentingan di lingkungan sekitar
sekolah. Dalam dokumen ini dipaparkan tentang Kurikulum SMK Pawiyatan
Surabaya, yang secara keseluruhan mencakup:
1.Struktur Dan Muatan Kurikulum;
2.Beban Belajar Peserta Didik;
3.Kalender Pendidikan;
4.Silabus,
5.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

3
KONDISI IDEAL SESUAI DENGAN PERMENDIKBUD
Kurikulum disusun berdasarkan Standart Kelulusan (Permen No. 54 tahun
2013), Standr Isi (Permen No. 64 tahun 2013), Kerangka dasar Struktur Kulikulum
SMK (Permen No. 60 Tahun 2014), Standar Proses (Permen No. 65 tahun 2013), dan
Standar Penilaian (Permen No 66 Tahun 2013), Permendikbud No. 61 tahun 2014
tentang KTSP, Permendikbud No. 62 tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler,
Permendikbud No. 63 tahun 2014 tentang Kepramukaan, Pemendikbud No. 64 tahun
2014 tentang Peminatan
Sesuai dengan Permen 54 tahun 2013 tentang standar Kelulusan, sasaran
pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dielaborasi. Sedangkan menurut Permen Dikbud No. 64 tahun
2013 tentang Standar Isi, Sikap diperoleh melalui aktivitas : menerima, menjalankan,
menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas
: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, mencipta.
Keterampilan diperoleh melalui aktivitas : mengamati, menanya, mencoba, menalar,
menyaji, dan mencipta"
Berdasarkan Kompetensi Inti Lulusan dan Standar Isi; prinsip pembelajaran
yang digunakan adalah:

1. Peserta didik mencari tahu;


2. Berbasis aneka sumber belajar;
3. Menggunakan pendekatan ilmiah;
4. Pembelajaran berbasis kompetensi;
5. Pembelajaran terpadu;
6. Pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. Pembelajaran dengan ketrampilan aplikatif;
1. Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal {hardskills) dan
keterampilan mental (softskills);
2. Mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pembelajar sepanjang hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri

4
handayani);
11. Pembelajaran berlangsung di rumah, di sekolah, dan dimasyarakat;
12. Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa
saja adalah siswa, dan di mana saja adalah kelas.
13. Pemanfaatan Bisnis dan Manajemen untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budaya peserta didik.

Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar


mata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan
pembelajaran berbasis penyingkapan/penelitian (discovery / inquiry learning). Untuk
mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual
menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan
masalah (project based learning).
Berdasarkan Permen No. 60 tahun 2014 tentang kerangka dasar dan struktur
kurikulum SMK disebutkan tentang karakteristik Kurikulum 2013 sebagai berikut:
1)mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik;
2)sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di

sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;


3)mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4)memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5)kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar Mata pelajaran;
6)kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi
inti;

5
7)kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar Mata pelajaran.

Berdasarkan Permen No 60 tahun 2014 Kurikulum 2013 dikembangkan


berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Tantangan Internal
yakni kondisi pendidikan dikaitkan dengan 8 Standar Nasional Pendidikan (standar
isi, standar proses, Kompetensi Inti lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan)
b. Tantangan Ekstemal
terkait dengan arus globalisasi, masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi
dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya, dan perkembangan
pendidikan di tingkat internasional.
c. Penyempurnaan Pola Pembelajaran yakni
1) berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap
materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) interaktif (interaktif guru - peserta didik - masyarakat - lingkungan alam, sumber/
media lainnya);
3) secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana
saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);
1) siswa aktif-mencari dengan model pendekatan sains;
2) belajar kelompok;
3) berbasis multi media;
4) berbasis kebutuhan pelanggan (users) dengan memperkuat
pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;

8) berfokus pada ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines);


9) siswa berfikir kritis.
d. Penguatan Tata Kelola Kurikulum, antara lain dengan :
1) tata kerja guru yang bersifat kolaboratif;
2) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen
kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan

6
penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan
proses pembelajaran.
e. Penguatan Materi
Penguatan materi dilakukan dengan cara pendalaman dan perluasan materi
yang relevan bagi peserta didik.
Menurut Permen No. 65 tahun 2013 tentang standar proses bahwa pembelajaran
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
keaktifan, serta meningkatkan prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk itu wajib adanya
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran.
Pada Permen no 66 tahun 2013 tentang Standart Penilaian disebutkan bahwa
Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian berbasis portofolio, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan
ujian sekolah.
Prinsip - prinsip Penilaian mengacu pada penilaian yang objektif, terpadu,
ekonomis, transparan, akuntabel, dan edukatif.
Kriteria penilaian menggunakan KKM (kriteria ketuntasan belajar minimal) yang
ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi
Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
Ruang lingkup Penilaian mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang dilakukan secara berimbang untuk menentukan posisi relatif setiap
peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada
ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi
program, dan proses.
Teknik penilaian dengan menggunkan penilaian sikap, penilaian pengetahuan dan
ketrampilan. Penilaian sikap dilakukan melalui observasi, penilaian diri, penilaian
"teman sejawat" (peer evaluation) dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk
observasi, penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan

7
pendidik.
Penilaian Kompetensi Pengetahuan dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-
salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan. Instrumen penugasan berupa pekerjaan
rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.
Penilaian Kompetensi Keterampilan dilakukan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian dengan mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu berupa tes praktik,
projek, dan portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang dilengkapi rubrik.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan; dan
3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuaidengan tingkat
perkembangan peserta didik.
Penilaian hasil belajar dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah
dan/atau lembaga mandiri. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian
otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian
sekolah, dan ujian nasional.
Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik disesuaika dengan
silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Ujian sekolah
dilakukan dengan menyusun kisi-kisi ujian, mengembangkan (menulis, menelaah, dan
merevisi) instrumen, melaksanakan ujian, mengolah (menyekor dan menilai) dan
menentukan kelulusan peserta didik, dan melaporkan serta memanfaatkan hasil
penilaian. Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah Prosedur Operasi Standar
(POS). Pada Ulangan harian diharapkan lulus sesuai KKM,yang kurang dari KKM harus
mengikuti pembelajaran remedial.
Hasil penilaian dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi
kepada orangtua dan pemerintah.

8
Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam membuat
rancangan dan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai dengan
indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman penyekoran sesuai dengan
teknik penilaian yang dipilih.
Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan penelusuran
(pretest) dan diakhiri dengan tes dan/atau non tes. Penelusuran dilakukan dengan
menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai
dengan kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.
Hasil penilaian harus dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan dan
kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai balikan (feedback) berupa
komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada pihak terkait dan
dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.
Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua pendidik
selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam bentuk deskripsi
kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.
Sekolah menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) dan ijazah
setiap setelah penyelenggaraan Ujian Nasional bagi satuan pendidikan yang telah
terakreditasi.

POTENSI DAN KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN


SMK PAWIYATAN Surabaya selalu berusaha meningkatkan mutu Pendidikan
berkarakter dan berkepribadian, berakhlak mulia dan berwawasan lingkungan serta
berbasis Teknologi Informasi.
Dengan jumlah siswa yang banyak yaitu sekitar 1127 siswa adalah potensi yang
besar untuk menjadikan sekolah unggulan dikarenakan dana yang didapatkan dari
pemerintah juga besar dan menjadikan modal untuk operasional sekolah dan
kesejahteraan guru.

9
TANTANGAN DAN SOLUSI SEKOLAH DALAM IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013

NO TANTANGAN SOLUSI

1. Struktur Kurikulum selalu berubah 1. Koordinasi dengan Pengawas Kota


-ubah setiap saat sehingga Surabaya untuk menentukan
membingungkan dalam penataan Struktur Kurikulum yang
penyusunan Jadwal Pembelajaran digunakan dalam penyusunan
Jadwal Pembelajaran
2. Koordinasi dengan MGMP Kota
Surabaya untuk menyamakan
persepsi tentang pemilihan
Struktur Kurikulum yang dipakai

2. Buku Pegangan Guru dan Siswa yang 1. Guru inti dan sasaran 3 mapel
ada dari pusat hanya ada tiga, yaitu : mensosialisasikan cara
Bahasa Indonesia, Matematika, Sejarah penyusunan RPP dam model
Indonesia sehingga mapel yang lain Pembelajaran Kurikulum 2013
masih menggunakan Buku yang KTSP 2. Meningkatkan kinerja Kepala Paket
Keahlian dan MGMP Lokal SMK
Pawiyatan Surabaya untuk
menyusun Bahan Ajar
3. Menyamakan Persepsi
Implementasi Kurikulum 2013 oleh
3. Turunnya Struktur Kurikulum sebagian Kepala Sekolah
Meningkatkan danKepala
Kinerja Pengawas
Paket
besar masih belum dilengkapi dengan Keahlian, MGMP Lokal dan Guru SMK
Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar untuk menyusun:
(KD) dan Silabus sehingga menyulitkan 1. Analisis Kompetensi Inti (KI),
guru untuk menyusun Perangkat Kompetensi Dasar (KD) dan
Mengajar dan kesulitan dalam Kompetensi Inti Lulusan (SKL)
mengimplementasikan Kompetensi Inti 2. Silabus
(KI), Kompetensi Dasar (KD), dan 3. Perangkat Mengajar
Kompetensi Inti Lulusan (SKL)

10
2. DASAR HUKUM YANG RELEVAN :

1. UU No 20 th 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional


2. Permendiknas No 32 th 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 th 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Permendikbud No. 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
4. Permendikbud No.64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi
5. Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses.
6. Permendikbud No. 66 Tahun 2013 Standar Penilaian
7. Permendikbud Nomor 60 Tahun 2014 tentang Struktur Kurikulum 2013.
8. Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang KTSP.
9. Permendikbud No.62 tahun 2014 tentang kegiatan Ekstrakurikuler.
10. Permendikbud No.63 Tahun 2014 tentang pendidikan Kepramukaan.
11. Permendikbud No.64 tahun 2014 tentang Peminatan
12. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan dan Kebudayaan Nomor:
7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan menengah
kejuruan.
13. Pergup No. 19 Tahun 2014 tentang mata pelajaran mulok

3. PENYEMPURNAAN POLA PIKIR KTSP 2013


Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut:
1) Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta
didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya
belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi yang sama;
2) Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-
masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);
3) Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba
ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta
diperoleh melalui internet);
4) Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari
semakin diperkuat dengan pendekatan pembelajaran saintifik);
5) Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);
6) Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;

11
7) Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap
memperhatikan pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta
didik;
8) Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines);
dan
Penguatan pola pembelajaran kritis.

4. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013


Dihubungkan dengan konsep dasar dan desain kurikulum maka KTSP 2006
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Dilihat dari desainnya KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada displin
ilmu. Hal ini dapat dilihat dari: pertama, strukutur program KTSP yang
memuat sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik.
Kedua, kriteria keberhasilan KTSP lebih banyak diukur dari kemampuan
siswa menguasai materi pelajaran.
2. KTSP adalah kurikulum yang berorientasi pada pengembangan individu
3. KTSP adalah kurikulum yang mengakses kepentingan daerah
4. KTSP adalah kurikulum teknologis

KARAKTERISTIK KTSP 2013


Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut.
1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan,
dan keterampilan, serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan
masyarakat;
2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan
pengalaman belajar, agar peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari di
sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas
yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
5. Mengembangkan kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing
elements) kompetensi dasar. Semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;
1. Mengembangkan kompetensi dasar berdasar pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar-mata pelajaran
dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

12
5. ACUAN KONSEPTUAL PENGEMBANGAN KTSP

1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia

Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pengembangan kepribadian


peserta didik secara utuh. KTSP disusun agar semua mata pelajaran dapat
meningkatkan iman, takwa, dan akhlak mulia.

2. Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama

Kurikulum dikembangkan untuk memelihara dan meningkatkan toleransi dan


kerukunan interumat dan antarumat beragama.

3. Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan

Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan


peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan
dan kesatuan bangsa dalam kerangka NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus
menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan
nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, Bakat, dan Minat sesuai dengan Tingkat


Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik

Pendidikan merupakan proses holistik/sistemik dan sistematik untuk


meningkatkan harkat dan martabat manusia yang memungkinkan potensi diri
(sikap, pengetahuan, dan keterampilan) berkembang secara optimal. Sejalan
dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, bakat, minat,
serta tingkat perkembangan kecerdasan; intelektual, emosional, sosial, spritual,
dan kinestetik peserta didik.

5. Kesetaraan Warga Negara Memperoleh Pendidikan Bermutu

Kurikulum diarahkan kepada pengembangan sikap, pengetahuan, dan


keterampilan yang holistik dan berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan
warga negara memperoleh pendidikan bermutu.

6. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan

Kompetensi peserta didik yang diperlukan antara lain berpikir kritis dan membuat
keputusan, memecahkan masalah yang kompleks secara lintas bidang
keilmuan, berpikir kreatif dan kewirausahaan, berkomunikasi dan berkolaborasi,
menggunakan pengetahuan kesempatan secara inovatif, mengelola keuangan,

13
kesehatan, dan tanggung jawab warga negara.

7. Tuntutan Dunia Kerja

Kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi


peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup.
Oleh sebab itu, kurikulum perlu mengembangkan jiwa kewirausahaan dan
kecakapan hidup untuk membekali peserta didik dalam melanjutkan studi
dan/atau memasuki dunia kerja. Terlebih bagi peserta didik pada satuan
pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang
lebih tinggi.

8. Perkembangan Ipteks

Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat


berbasis pengetahuan di mana Ipteks sangat berperan sebagai penggerak
utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan penyesuaian
terhadap perkembangan Ipteks sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan
perubahan. Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan
berkesinambungan sejalan dengan perkembangan Ipteks.

9. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah serta Lingkungan

Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik


lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan yang sesuai dengan
karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu,
kurikulum perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang
relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah dan lingkungan.

10. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional

Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media
pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi
masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu,
kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan
nasional.

11. Dinamika Perkembangan Global

Kurikulum dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian, baik pada individu


maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas.
Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri
dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan

14
dengan bangsa lain.

12. Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat

Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya


masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya.
Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkembangkan
terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

13. Karakteristik Satuan Pendidikan

Kurikulum dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan


pendidikan.

6. TUJUAN KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki


kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu 'berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

7. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KTSP

Prinsip pengembangan KTSP:

1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan


peserta didik dan lingkungannya pada masa kini dan yang akan datang.

Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik


memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi
peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan pada masa kini dan
yang akan datang. Memiliki posisi sentral berarti bahwa kegiatan
pembelajaran harus berpusat pada peserta didik.

2. Belajar sepanjang hayat

Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan, dan

15
pemberdayaan kemampuan peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.
Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan
formal, nonformal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan
tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan
manusia seutuhnya.

3. Menyeluruh dan berkesinambungan

Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi (sikap,


pengetahuan, dan keterampilan) bidang kajian keilmuan dan mata
pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan
antar jenjang pendidikan.

B. VISI, MISI DAN TUJUAN

1. TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL


Berdasarkan UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang
dimaksud dengan Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.
Dan Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

2. TUJUAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai bentuk satuan Pendidikan


kejuruan sebagaimana ditegaskan dalam penjelasan pasal 15 UU Sisdiknas.
Merupakan Pendidikan menengah Yang mempersiapkan peserta didik terutama
untuk bekerja dalam bidang tertentu.
Tujuan Umum dan Khusus pendidikan menengah kejuruan adalah sebagai berikut

1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang


Maha Esa.

16
2. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokrasi dan
bertanggung jawab.

3. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,


memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa.

4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap


lingkungan hidup, serta memanfaatkan sumberdaya alam dengan efektif dan
efisien.

3. TUJUAN KOMPETENSI KEAHLIAN MULTIMEDIA


Tujuan Program Keahlian Multimedia secara umum mengacu pada isi Undang-
Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) pasal 3 mengenai tujuan
Pendidikan
Nasional dan penjelasan pasal 15 yang menyebutkan bahwa pendidikan
kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik
terutama
untuk bekerja dalam bidang tertentu. Secara khusus tujuan Program Keahlian
Multimedia adalah membekali peserta didik dengan keterampilan, pengetahuan
dan sikap agar kompeten:
a. mengoperasikan software dan periferal digital illustration, digital imaging,
dan web design
b. mengoperasikan software dan periferal multimedia, presentation,2D
animation,dan 3D animation
c. mengoperasikan software dan periferal digital audio , digital video, dan
visual effects.

4. VISI SATUAN PENDIDIKAN :


Menjadi SMK pencetak tenaga kerja yang professional dan atau mampu
berwirausaha yang berdaya saing global, beriman dan bertakwa.

5. MISI SATUAN PENDIDIKAN:


S iap memperoleh dan memelihara sertifikat SMM ISO 9001:2008
M elatih siswa untuk mandiri berwirausaha
E tos kerja dan belajar yang tinggi dan berkarakter

17
P ribadi yang beriman dan bertakwa
Y akin dalam prestasi

6. TUJUAN SMK PAWIYATAN SURABAYA

1. Menjadi lembaga pendidikan yang dikelola secara professional sehingga


dapat mencapai Sekolah Berstandart Nasional dengan tidak melupakan
sejarah dan warisan budaya.
2. Menjadi lembaga yang dapat memuaskan pelanggan di bidang Bisnis
Manajemen dan Teknologi Informasi yang diakui oleh dunia usaha dan dunia
industri.
3. Menjadi lembaga yang berwawasan wirausaha yang handal.

18
BAB II

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STRUKTUR KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN

Mata pelajaran Kelompok A dan C adalah kelompok Mata pelajaran yang


substansinya dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B adalah kelompok
mata pelajaran yang substansinya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi
dengan muatan lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Kegiatan
Ekstrakurikuler : Pramuka (wajib), OSIS, UKS, PMR, dan Iain-Iain, diatur lebih lanjut
dalam bentuk Pedoman Program Ekstrakurikuler.

Pemilihan Peminatan Bidang Keahlian dan program keahlian dilakukan saat


peserta didik mendaftar pada SMK/MAK. Pilihan pendalaman peminatan keahlian
dalam bentuk pilihan Paket Keahlian dilakukan pada semester 3, berdasarkan nilai rapor
dan/atau rekomendasi guru BK di SMK/MAK dan/atau hasil tes penempatan
{placement test) oleh psikolog.

Pada SMK/MAK, Mata Pelajaran Kelompok Peminatan (C) terdiri atas:


1. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian (CI);
2. Kelompok Mata Pelajaran Dasar Program Keahlian (C2);
3. Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian (C3).

Mata pelajaran serta KD pada kelompok C2 dan C3 ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyesuaikan
dengan perkembangan teknologi serta kebutuhan dunia usaha dan industri.

Adapun Struktur Kurikulum untuk jurusan Multimedia berdasarkan Kurikulum 2013


adalah sebagai berikut :

19
STRUKTUR KURIKULUM SMK/MAK
BIDANG KEAHLIAN : TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK KOMPUTER DAN INFORMATIKA (TKI)

KELAS
MATA PELAJARAN X XI XII
1 2 1 2 1 2
Kelompok A (Wajib)
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3 3 3 3
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4 4 4 4
4 Matematika 4 4 4 4 4 4
5 Sejarah Indonesia 2 2 2 2 2 2
6 Bahasa Inggris 2 2 2 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7 Seni Budaya 2 2 2 2 2 2
8 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2 2 2 2
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga & Kesehatan 3 3 3 3 3 3
Kelompok C (Peminatan)
C1. Dasar Bidang Keahlian
10 Fisika 2 2 2 2 - -
11 Pemrograman Dasar 2 2 2 2 - -
12 Sistem Komputer 2 2 2 2 2 - -
13 Muatan Lokal (Bahasa Jawa) 2 2 2 2 - -
C2. Dasar Program Keahlian
14 Perakitan Komputer 4 4 - - - -
15 Simulasi Digital 4 3 3 - - - -
16 Sistem Operasi 3 3 - - - -
17 Jaringan Dasar 4 4 - - - -
18 Pemrograman Web 4 4 - - - -
C3. Paket Keahlian
Paket Keahlian Multimedia - - 18 18 24 24
1. Desain Multimedia - - 2 2 -
2. Pengolahan Citra Digital - - 4 4 4 -
3. Teknik Animasi 2 Dimensi - - 4 4
4. Teknik Animasi 3 Dimensi - - 4 4
19 5. Komposisi Foto Digital - - 4 4 4 -
6. Teknik Pengambilan Gambar Bergerak - - - 4 4
7. Teknik Pengolahan Audio - - - - 4 -
8. Teknik Pengolahan Video - - - - 4 4

20
9. Desain Mutimedia Interaktif - - - - 4 4
10. Kerja Proyek - - - - - 12
18 18 24 24
TOTAL 50 50 50 50 48 48

B. MUATAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN


Muatan Kurikulum Kelas X
Muatan Kurikulum X terdiri dari Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar
Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada
kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertical berbagai kompetensi dasar
pada kelas yang berbeda dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi
sebagai berikut :
1. Kompetensi Inti -1 (K1-1) untuk kompetensi initi sikap spritiual
2. Kompetensi Inti -2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap social;
3. Kompetensi Inti -3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;dan
4. Kompetensi Inti 4(KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Menengah Kejuruan
Madrasah Aliyah Kejuruan dapat dilihat pada Tabel Berikut :

21
KOMPETENSI INTI KELAS KOMPETENSI INTI KOMPETENSI INTI
X KELAS XI KELAS XII

1. Menghayati dan 1. Menghayati dan 1. Menghayati dan


mengamalkan ajaran agama mengamalkan ajaran mengamalkan ajaran
yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya

2. Menghayati dan 2. Menghayati dan 2. Menghayati dan


Mengamalkan perilaku jujur, mengamalkan perilaku mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung-jawab, jujur, disiplin, tanggung- disiplin, tanggung-jawab,
peduli (gotong royong, jawab, peduli (gotong peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), royong, kerjasama, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro- toleran, damai), santun, santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukan sikap responsif dan pro-aktif aktif dan menunjukan sikap
sebagai bagian dari solusi atas dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi
berbagai permasalahan dalam sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
berinteraksi secara efektif atas berbagai dalam berinteraksi secara
dengan lingkungan sosial dan permasalahan dalam efektif dengan lingkungan
alam serta dalam berinteraksi secara efektif sosial dan alam serta
menempatkandiri sebagai dengan lingkungan sosial dalam menempatkan diri
cerminan bangsa dalam dan alam serta dalam sebagai cerminan
pergaulan dunia. menempatkan diri bangsa dalam pergaulan
sebagai cerminan dunia.
bangsa dalam
pergaulan dunia.

22
3. Memahami, 3. Memahami, 3. Memahami,
menerapkan dan menerapkan, dan menerapkan,
menganalisis menganalisis menganalisis, dan
pengetahuan faktual, pengetahuan faktual, mengevaluasi
konseptual, dan konseptual, pengetahuan faktual,
prosedural ' prosedural, dan konseptual,
berdasarkan rasa metakognitif prosedural, dan
ingin tahunya tentang berdasarkan rasa metakognitif dalam
ilmu pengetahuan, ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam budaya, dan humaniora dengan
wawasan humaniora dalam wawasan
kemanusiaan, wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian dalam penyebab fenomena dan kejadian dalam
bidang kerja yang dan kejadian dalam bidang kerja yang
spesifik untuk bidang kerja yang spesifik untuk
memecahkan
4. Mengolah, menalar, spesifik untuk
4. Mengolah, menalar, memecahkan
4. Mengolah, masalah
menalar,
dan menyaji dalam dan menyaji dalam menyaji, dan mencipta
ranah konkret dan ranah konkret dan dalam ranah konkret
ranah abstrak terkait ranah abstrak terkait dan ranah abstrak
dengan dengan dan terkait dengan
pengembangan dari gembangan dari yang pengembangan dari
yang dipelajarinya di dipelajarinya di yang dipelajarinya di
sekolah secara sekolah secara sekolah secara
mandiri, dan mampu mandiri, bertindak mandiri, dan mampu
melaksanakan tugas secara efektif dan melaksanakan tugas
spesifikdi bawah kreatif, dan mampu spesifik di bawah
pengawasan melaksanakan tugas pengawasan
langsung. spesifik di bawah langsung.

23
Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi
dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta
ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan
pengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:

1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka


menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4.
Pengelompokkan kompetensi dasar seperti tersebut di atas adalah sebagai berikut:

Kompetensi Dasar Kelompok Mata Pelajaran Wajib Sekolah Menengah Kejuruan


KELOMPOK A ( WAJIB )
1. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

- a. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

KELAS: X

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 1.1. Menghayati nilai-nilai keimanan kepada
agama yang dianutnya. Malaikat-malaikat Allah SWT.
1.2. Berpegang teguh kepada Al-Quran, iHadits
dan Ijtihad sebagai pedoman hidup.
1.3. Meyakini kebenaran hukum Islam.
1.4. Berpakaian sesuai dengan ketentuan
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1. Menunjukkan perilaku jujur dalam
perilaku jujur, disiplin, tanggung- kehidupan sehari-hari sebagai
jawab, peduli(gotong royong, implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Maidah
kerjasama, toleran, damai), santun, (5): 8, dan Q.S. At-Taubah (9): 119 dan
hadits terkait.

24
responsif dan pro-aktif dan 2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh
menunjukkan sikap sebagai kepada orang tua dan guru sebagai
bagian dari solusi atas berbagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-
permasalahan dalam berinteraksi Isra (17): 23 dan hadits terkait.
secara efektif dengan lingkungan 2.3 Menunjukkan perilaku kontrol diri
sosial dan alam serta dalam (mujahadah an-nafs), prasangka baik
menempatkan diri sebagai (ukhuwah) sebagai implementasi dari
cerminan bangsa dalam pemahaman Q.S. Al-Anfal (8): 72; Q.S. Al-
pergaulan dunia. Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits yang
terkait.
2.4 Menunjukkan perilaku menghindarkan
diri dari pergaulan bebas dan perbuatan
zina sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-Isra' (17): 32, dan
Q.S. An-Nur (24): 2, serta hadits yang
terkait.
2.5 Menunjukkan sikap semangat menuntut
ilmu dan menyampaikannya kepada
sesama sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. At-Taubah (9): 122 dan
hadits terkait.
2.6 Menunjukkan sikap keluhuran budi,
kokoh pendirian, pemberi rasa aman,
tawakkal dan perilaku adil sebagai
implementasi dari pemahaman Asmaul
Husna al-Kariim, al-Mu'min, al-Wakiil, al-
Matiin, al-Jaami', al-'Adl, dan al-Akhiir.
2.7 Menunjukkan sikap tangguh dan
semangat menegakkan kebenaran

25
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis Q.S. Al-Anfal (8): 72); Q.S.
menganalisis pengetahuan Al-Hujurat (49) : 12; dan QS Al-Hujurat
faktual, konseptual, prosedural (49): 10; serta hadits tentang kontrol
berdasarkan rasa ingin tahunya diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
tentang ilmu pengetahuan, (husnuzzhan), dan persaudaraan
teknologi, seni, budaya, dan (ukhuwah).
humaniora dengan wawasan 3.2 Memahami manfaat dan hikmah kontrol
kemanusiaan, kebangsaan, diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik
kenegaraan, dan peradaban (husnuzzhan) dan persaudaraan
terkait penyebab fenomena dan (ukhuwah), dan menerapkannya dalam
kejadian, serta menerapkan kehidupan.
pengetahuan prosedural pada 3.3 Menganalisis Q.S. Al-Isra' (17): 32, dan
bidang kajian yang spesifik Q.S. An-Nur (24): 2, serta hadits
sesuai dengan bakat dan tentang larangan pergaulan bebas dan
minatnya untuk memecahkan perbuatan zina.
masalah. 3.4 Memahami manfaat dan hikmah larangan
pergaulan bebas dan perbuatan zina.
3.5 Memahami makna
hadits terkait Asmaul
tentang Husna:menuntut
semangat al-

ilmu, menerapkan dan menyampaikannya


kepada sesama.
3.8 Memahami kedudukan Alquran, Hadits,
dan Ijtihad sebagai sumber hukum Islam
3.9 Memahami pengelolaan wakaf.
3.10.1. Memahami substansi dan strategi
dakwah Rasullullah saw. di Mekah.
3.10.2. Memahami substansi dan strategi
dakwah Rasulullah saw. di Madinah.

26
4. Mengolah, menalar, dan 4.1.1 Membaca Q.S. Al-Anfal (8): 72); Q.S. Al-
menyaji dalam ranah konkret Hujurat (49): 12; dan Q.S. Al-Hujurat
dan ranah abstrak terkait (49): 10, sesuai dengan kaidah tajwid
dengan pengembangan dari dan makhrajul huruf.
yang dipelajarinya di sekolah 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Anfal
secara mandiri, dan mampu (8): 72); Q.S. Al-Hujurat (49): 12; QS
menggunakan metoda sesuai Al-Hujurat (49): 10 dengan lancar.
kaidah keilmuan. 4.2.1 Membaca Q.S. Al-Isra' (17): 32, dan Q.S.
An-Nur (24): 2 sesuai dengan kaidah
tajwid dan makhrajul huruf.
4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Al-Isra'
(17): 32, dan Q.S. An-Nur (24): 2
dengan lancar.
4.3 Berperilaku yang mencontohkan
keluhuran budi, kokoh pendirian, pemberi
rasa aman, tawakal dan perilaku adil
sebagai implementasi dari pemahaman
makna Asmaul Husna al-Kariim, al-
Mu'min, al-Wakiil, al-Mati'm, al-Jaami', al-
x
Adl, dan al-Akhiir
4.4 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada malaikat-
malaikat Allah SWT
4.5 Menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam
semangat mencari ilmu
4.6 Menyajikan macam-macam sumber
hukum Islam

27
KELAS: XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada


ajaran agama yang dianutnya. Kitab-kitab Allah SWT.
1.2 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada
Rasul-rasul Allah SWT
1.3 Berperilaku taat kepada aturan.
1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam
dalam penyelenggaraan jenazah.
1.5 Menerapkan ketentuan syariat Islam
dalam pelaksanaan khutbah, tabligh da'n
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur dalam
perilaku jujur, disiplin, kehidupan sehari-hari sebagai implentasi
tanggung-jawab, peduli (gotong dari pemahaman Q.S. At Taubah (9):
royong, kerjasama, toleran, 119 dan had its terkait.
damai), santun, responsif dan 2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan patuh
pro-aktif dan menunjukkan kepada orang tua dan guru sebagai
sikap sebagai bagian dari solusi implentasi dari pemahaman Q.S. Al Isra'
atas berbagai permasalahan (17) : 23-24 dan hadits terkait.
dalam berinteraksi secara 2.3 Menunjukkan perilaku kompetitif dalam
efektif dengan lingkungan sosial kebaikan dan kerja keras sebagai
dan alam serta dalam implementasi dari pemahaman QS. Al
menempatkan diri sebagai Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39): 39;
cerminan bangsa dalam dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta Hadits
pergaulan dunia. yang terkait.
2.4 Menunjukkan sikap toleran, rukun dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan
sebagai implementasi dari pemahaman
Q.S. Yunus (10): 40-41 dan Q.S. Al-
Maidah (5): 32, serta hadits terkait.
2.5 Menunjukkan sikap 'semangat
menumbuh-kembangkan ilmu
pengetahuan dan kerja keras sebagai

28
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menganalisis Q.S. Al-Maidah (5) : 48;
menganalisis pengetahuan Q.S. Az-Zumar (39): dan Q.S. At-Taubah
faktual, konseptual, (9): 105, serta hadits tentang taat,
prosedural, dan metakognitif kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.
berdasarkan rasa ingin 3.2 Menganalisis Q.S. Yunus (10): 40-41 dan
tahunya tentang ilmu Q.S. Al-Maidah (5): 32, serta hadits
pengetahuan, teknologi, tentang toleransi dan menghindarkan diri
seni, budaya, dan dari tindak kekerasan.
humaniora dengan 3.3 Memahami makna iman kepada Kitab-
wawasan kemanusiaan, kitab Allah SWT.
kebangsaan, kenegaraan, 3.4 Memahami makna iman kepada Rasul-
dan peradaban terkait rasul Allah SWT.
penyebab fenomena dan 3.5 Memahami makna taat kepada aturan,
. kejadian, serta menerapkan 3.6 kompetisi dalam
Memahami maknakebaikan,
toleransi dan
dan bekerja
kerukunan.
3.7 Memahami bahaya perilaku tindak
kekerasan dalam kehidupan.
3.8 Menelaah prinsip-prinsip dan praktik
ekonomi dalam Islam.
3.9 Memahami pelaksanaan tatacara
penyelenggaraan jenazah.
3.10 Memahami pelaksanaan khutbah, tabligh
dan dakwah.
3.11 Menelaah perkembangan peradaban
Islam pada masa kejayaan.

29
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Membaca Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-
menyaji dalam ranah konkret Maidah (5) : 48; Q.S. At Taubah (9) : 105
dan ranah abstrak terkait sesuai dengan kaidah tajwid dan
dengan pengembangan dari makhrajul huruf.
yang dipelajarinya di sekolah 4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. An-Nisa
secara mandiri, bertindak (4): 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At-
secara efektif dan kreatif, Taubah (9): 105 dengan lancar.
serta mampu menggunakan 4.3 Membaca Q.S. Yunus (10): 40-41 dan
metoda sesuai kaidah Q.S. Al-Maidah (5): 32sesuai dengan
keilmuan. kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
4.4 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Yunus
(10): 40-41 dan Q.S. Al-Maidah (5): 32
dengan lancar.
4.5 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada Kitab-kitab
Suci Allah SWT.
4.6 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada Rasuf-rasul
Allah SWT.
4.7 Menampilkan perilaku taat kepada aturan,
kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja
keras.
4.8 Menampilkan contoh perilaku toleransi
dan kerukunan.
4.9 Mendeskripsikan bahaya perilaku tindak
kekerasan dalam kehidupan.
4.10 Mempresentasikan praktik-praktik
ekonomi Islam.

30
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

dan kejadian, serta menerapkan menasihati dan berbuat baik (ihsan) dalam
pengetahuan prosedural pada kehidupan.
bidang kajian yang spesifik sesuai 3.6 Memahami ketentuan pernikahan dalam
dengan bakat dan minatnya untuk Islam.
memecahkan masalah. 3.7 Memahami hak dan kedudukan wanita
dalam keluarga berdasarkan hukum
Islam.
3.8 Memahami ketentuan waris dalam Islam.
3.9 Memahami strategi dakwah dan
perkembangan Islam di Indonesia.

31
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan 4.1.1 Membaca Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan
mencipta dalam ranah konkret dan Q.S. Ali Imran (3): 159; sesuai dengan
ranah abstrak terkait dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
pengembangan dari yang 4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Ali
dipelajarinya di sekolah secara Imran (3): 190-191 dan Q.S. Ali Imran
mandiri serta bertindak secara (3): 159 dengan lancar.
efektif dan kreatif, dan mampu 4.2.1 Membaca Q.S. Luqman (31): 13-14 dan
menggunakan metoda sesuai Q.S. Al-Baqarah (2): 83 sesuai dengan
kaidah keilmuan. kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. Luqman
(31): 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83
denagn lancar.
4.3 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada Hari Akhir.
4.4 Berperilaku yang mencerminkan
kesadaran beriman kepada Qadha dan
Qadar Allah SWT.
4.5 Menyajikan hikmah dan manfaat saling
menasihati dan berbuat baik (ihsan)
dalam kehidupan.
4.6 Memperagakan tata cara pernikahan
dalam Islam.
4.7 Menyajikan hak dan kedudukan wanita
dalam keluarga berdasarkan hukum
Islam.
4.8 Mempraktikkan pelaksanaan pembagian
waris dalam Islam.

32
b. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen dan Budi pekerti

KELAS X

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati danmengamalkan 1.1 Mensyukuri karunia Allah bagi dirinya


ajaran agama yang dianutnya. yang terus bertumbuh sebagai pribadi
dewasa.
1.2 Menghayati nilai-nilai Kristiani:
Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam
kehidupan sosial.
1.3 Mengakui peran Ron Kudus dalam
membarui kehidupan orang beriman.
1.4 Mensyukuri karunia Allah melalui
kebersamaan dengan orang lain tanpa
kehilangan identitas.
1.5 Mensyukuri keberadaan Allah sebagai
pembaharu kehidupan manusia dan
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Mengembangkan perilaku sebagai pribadi
perilaku jujur, disiplin, tanggung- yang terus bertumbuh menjadi dewasa.
jawab, peduli (gotong royong, 2.2 Meneladani Yesus dalam mewujudkan
kerjasama, toleran, damai), nilai-nilai Kristiani: Kesetiaan, kasih dan
santun, responsif dan pro-aktif keadilan dalam kehidupan.
dan menunjukkan sikap sebagai 2.3 Bersedia hidup baru sebagai wujud
bagian dari solusi atas berbagai percaya pada peran Roh Kudus sebagai
permasalahan dalam pembaharu.
berinteraksi secara efektif 2.4 Bersedia hidup bersama dengan orang
dengan lingkungan sosial dan lain tanpa kehilangan identitas.
alam serta dalam menempatkan 2.5 Merespon keberadaan Allah sebagai
diri sebagai cerminan bangsa pembaharu dalam relasi dengan sesama
dalam pergaulan dunia. manusia dan alam.

33
3. Memahami,menerapkan, 3.1 Mengidentifikasi ciri-ciri pribadi yang
menganallsis pengetahuan terus bertumbuh menjadi dewasa.
faktual, konseptual, prosedural 3.2 Memahami makna nilai-nilai Kristiani:
berdasarkan rasa ingintahunya Kesetiaan, kasih dan keadilan dalam
tentang ilmu pengetahuan, kehidupan.
teknologi, seni, budaya, dan 3.3 Menjelaskan peran Roh Kudus dalam
humaniora dengan wawasan membaharui kehidupan orang beriman.
kemanusiaan, kebangsaan, 3.4 Menjelaskan makna kebersamaan
kenegaraan, dan peradaban dengan orang lain tanpa kehilangan
terkait penyebab fenomena dan identitas.
kejadian, serta menerapkan 3.5 Memahami keberadaan Allah sebagai
pengetahuan prosedural pada pembaharu kehidupan manusia dan
bidang kajian yang spesifik alam.
sesuai dengan bakat dan
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menunjukkan ciri-ciri pribadi yang terus
menyaji dalam ranah konkret bertumbuh menjadi dewasa.
dan ranah abstrak terkait 4.2 Menerapkan nilai-nilai Kristiani:
dengan pengembangan dari Kesetiaan, Kasih dan Keadilan dalam
yang dipelajarinya di sekolah kehidupan.
secara mandiri, dan mampu 4.3 Memberikan kesaksian tentang peran
menggunakan metoda sesuai Roh Kudus sebagai pembaharu.
kaidah keilmuan. 4.4 Mengkaji bagian Alkitab yang berbicara
mengenai peran Roh Kudus dalam
membarui kehidupan orang beriman dari
kitab Kisah Rasul.
4.5.1 Menjalani kebersamaan dengan orang

34
KELAS XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Mengakui peran Allah dalam kehidupan


ajaran agama yang dianutnya. keluarga.
1.2 Menghayati nilai-nilai Kristiani dalam
kehidupan keluarga agar siap
menghadapi gaya hidup modern.
1.3 Mengakui peran keluarga dan sekolah
sebagai lembaga pendidikan utama
dalam kehidupan modern.
1.4 Mengakui bahwa perkembangan
kebudayaan, ilmu pengetahuan dan
teknologi adalah anugerah Tuhan.

2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Mengembangkan perilaku tanggang


perilaku jujur, disiplin, jawab sebagai wujud dari pengakuan
tanggungjawab, peduli (gotong terhadap peran Allah dalam kehidupan
royong, kerjasama, toleran, keluarga.
damai), santun, responsif dan 2.2 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam
pro-aktif dan menunjukkan kehidupan keluarga untuk menghadapi
sikap sebagai bagian dari gaya hidup modern.
solusi atas berbagai 2.3 Bersikap kritis dalam menyikapi peran
permasalahan dalam keluarga dan sekolah sebagai lembaga
berinteraksi secara efektif pendidikan dalam kehidupan modern.
dengan lingkungan sosial dan 2.4 Bersikap kritis dalam menghadapi
alam serta dalam perkembangan kebudayaan, ilmu
menempatkan diri sebagai pengetahuan dan tekonologi dengan
cerminan bangsa dalam mengacu pada Alkitab.
pergaulan dunia

35
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menjelaskan peran Allah dalam
menganalisis pengetahuan kehidupan keluarga.
faktual, konseptual, 3.2 Menjelaskan pentingnya nilai-nilai
prosedural, dan metakognitif Kristiani dalam kehidupan keluarga untuk
berdasarkan rasa ingin menghadapi gaya hidup modern.
tahunya tentang ilmu 3.3 Menganalisis peran keluarga dan sekolah
pengetahuan, teknologi, seni, sebagai lembaga pendidikan dalam
budaya, dan humaniora kehidupan modern.
dengan wawasan 3.4 Mengidentifikasi perkembangan
kemanusiaan, kebangsaan, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan
kenegaraan, dan peradaban tekonologi dengan mengacu pada
terkait penyebab fenomena Alkitab.
dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Bersaksi tentang peran Allah dalam


menyaji dalam ranah konkret keluarganya.
dan ranah abstrak terkait 4.2 Berperan aktif mewujudkan nilai-nilai
dengan pengembangan dari Kristiani dalam kehidupan keluarganya
yang dipelajarinya di sekolah untuk menghadapi gaya hidup modern.
secara mandiri, bertindak 4.3 Membuat refleksi tentang peran keluarga
secara efektif dan kreatif, dan sekolah sebagai lembaga pendidikan
serta mampu menggunakan dalam kehidupan modern.
metoda sesuai kaidah 4.4 Membuat karya untuk mengkritisi
keiimuan. perkembangan kebudayaan, ilmu

36
KELAS: XII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menerima HAM sebagai anugerah Allah.


ajaran agama yang dianutnya 1.2 Mensyukuri pemberian Allah dalam
kehidupan multikultur.
1.3 Menghayati kasih Allah kepada semua
orang yang diwujudkan dalam nilai-nilai
demokrasi pada konteks lokal dan global.
1.4 Menghayati perannya sebagai pembawa
damai sejahtera dalam kehidupan sehari-
hari.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Mengembangkan perilaku yang
perilaku jujur, disiplin, mencerminkan nilai-nilai HAM.
tanggung-jawab, peduli 2.2 Mengembangkan sikap dan perilaku yang
(gotong royong, kerjasama, menghargai multikultur.
toleran, damai), santun, 2.3 Menunjukkan nilai-nilai demokrasi pada
responsif dan pro-aktif dan konteks lokal dan global.
menunjukkan sikap sebagai 2.4 Mengembangkan perilaku sebagai
bagian dari solusi atas pembawa damai sejahtera dalam
berbagai permasalahan dalam kehidupan sehari-hari.
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam

37
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami arti HAM dan hubungannya
menganalisis dan dengan tuntutan keadilan yang Allah
mengevaluasi pengetahuan kehendaki.
faktual, konseptual, 3.2 Menganalisis berbagai pelanggaran HAM
prosedural, dan metakognitif di Indonesia yang merusak kehidupan
berdasarkan rasa ingin dan kesejahteraan manusia.
tahunya tentang ilmu 3.3 Memahami nilai-nilai multikultur.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.4 Menjelaskan makna nilai-nilai demokrasi
budaya, dan humaniora pada konteks lokal dan global dengan
dengan wawasan mengacu pada teks Alkitab.
kemanusiaan, kebangsaan, 3.5 Menguraikan perannya sebagai
kenegaraan, dan peradaban pembawa damai sejahtera dalam
terkait penyebab fenomena kehidupan sehari-hari selaku murid
dan kejadian, serta Kristus.
menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, menyaji, 4.1 Menerapkan sikap dan perilaku yang


dan mencipta dalam ranah menghargai HAM.
konkret dan ranah abstrak 4.2 Berperan aktif dalam menjunjung
terkait dengan pengembangan kehidupan yang multikultur.
dari yang dipelajarinya di 4.3 Menalar nilai-nilai demokrasi pada
sekolah secara mandiri serta konteks lokal dan global mengacu pada
bertindak secara efektif dan teks Alkitab.
kreatif, dan mampu 4.4 Proaktif sebagai pembawa damai
menggunakan metoda sesuai sejahtera selaku murid Kristus.
kaidah keilmuan.

38
c. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

KELAS: X

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati keberadaan dirinya dengan


ajaran agama yang dianutnya. segala kemampuan dan keterbatasannya.
1.2 Menghayati makna bersyukur atas diri
apa adanya.
1.3 Menerima jati diri sebagai perempuan
atau laki-laki yang saling melengkapi dan
sederajat.
1.4 Menghayati sikap saling menghargai
sesama manusia yang diciptakan sebagai
citra Allah yang bersaudara satu sama
lain.
1.5 Bersikap patuh terhadap suara hati dan
dapat bertindak secara benar dan tepat.
1.6 Menghayati sikap kritis dan bertanggung-
jawab terhadap pengaruh mass media,
ideologi dan gaya hidup yang
berkembang.
1.7 Menghayati Kitab Suci dan Tradisi
sebagai dasar iman kristiani.
1.8 Menghayati Yesus Kristus yang datang
untuk mewartakan dan memperjuangkan
Kerajaan Allah.
1.9 Menghayati pribadi Yesus Kristus yang
rela menderita , sengsara, wafat, dan .
bangkit demi kebahagiaan manusia.
1.10 Menghayati pribadi Yesus Kristus

39
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Berperilaku tanggung jawab dalam
perilaku jujur, disiplin, menerima diri dengan segala
tanggung-jawab, peduli kemampuan dan keterbatasannya.
(gotong royong, kerjasama, 2.2 Berperilaku jujur dalam bersyukur atas
toleran, damai), santun, diri apa adanya.
responsif dan pro-aktif dan 2.3 Berperilaku santun sebagai perempuan
menunjukkan sikap sebagai atau laki-laki yang saling melengkapi dan
bagian dari solusi atas sederajat.
berbagai permasalahan dalam 2.4 Berperilaku santun dengan saling
berinteraksi secara efektif menghargai sesama manusia yang
dengan Iingkungan sosial dan diciptakan sebagai citra Allah yang
alam serta dalam bersaudara satu sama lain.
menempatkan diri sebagai 2.5 Berperilaku patuh terhadap suara hati
cerminan bangsa dalam dan dapat bertindak secara benar dan
pergaulan dunia. 2.7 tepat.
Berperiiaku tanggungjawab terhadap
ajaran Kitab Suci dan Tradisi sebagai
dasar iman kristiani.
2.8 Berperiiaku tanggungjawab sebagai
pengikut Yesus Kristus yang datang
untuk mewartakan dan memperjuangkan
Kerajaan Allah.
2.9 Berperiiaku jujur menerima pribadi Yesus
Kristus yang rela menderita, sengsara,
wafat, dan bangkit demi kebahagiaan
manusia.
2.10 Berperiiaku jujur menerima pribadi
Yesus Kristus sebagai sahabat sejati,
tokoh idola, dan Juru Selamat.
2.11 Berperiiaku tanggung jawab dalam
menerima Allah Tritunggal sebagai

40
3. Memahami, menerapkan, * 3.1 Memahami diri dengan segala
menganalisis pengetahuan kemampuan dan keterbatasannya.
faktual, konseptual, prosedural 3.2 Memahami makna bersyukur atas diri
berdasarkan rasa ingintahunya apa adanya.
tentang ilmu pengetahuan, 3.3 Memahami jati diri sebagai perempuan
teknologi, seni, budaya, dan atau laki-laki yang saling melengkapi dan
humaniora dengan wawasan sederajat.
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban 3.4 Memahami sikap saling menghargai
terkait penyebab fenomena sesama manusia yang diciptakan sebagai
dan kejadian, serta citra Allah yang bersaudara satu sama
menerapkan pengetahuan lain.
prosedural pada bidang kajian 3.5 Memahami sikap dan perilaku patuh
yang spesifik sesuai dengan terhadap suara hati dan dapat bertindak
bakat dan minatnya untuk secara benar dan tepat.
memecahkan masalah. 3.6 Memahami sikap kritis dan bertanggung-
jawab terhadap pengaruh mass media, -
ideologi dan gaya hidup yang
berkembang.
3.7 Memahami Kitab Suci dan Tradisi
sebagai dasar iman kristiani.
3.8 Memahami Yesus Kristus yang datang
untuk mewartakan dan memperjuangkan
Kerajaan Allah.
3.9 Memahami pribadi Yesus Kristus yang
rela menderita, sengsara, wafat, dan
bangkit demi kebahagiaan manusia.

41
KOMPETENSIINTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada


ajaran agama yang dianutnya hari akhir.
1.2 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada
qada dan qadar.
1.3 Menerapkan ketentuan syariat Islam
dalam melaksanakan pernikahan.
1.4 Menerapkan ketentuan syariat Islam
dalam melakukan pembagian harta
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menunjukkan
warisan. perilaku jujur dalam
perilaku jujur, disiplin, kehidupan sehari-hari sebagai
tanggung-jawab, peduli (gotong implementasi dari pemahaman Q.S. At-
royong, kerjasama, toleran, Taubah (9): 119 dan Q.S. Lukman (31):
damai), santun, responsif dan 14 serta hadits terkait.
pro-aktif dan menunjukkan sikap 2.2 Menunjukkan perilaku hormat dan
sebagai bagian dari solusi atas berbakti kepada orangtua dan guru Q.S.
berbagai permasalahan dalam Al-Isra (17): 23 dan hadits terkait.
berinteraksi secara efektif 2.3 Menunjukkan sikap kritis dan demokratis
dengan lingkungan sosial dan sebagai implementasi dari pemahaman
alam serta dalam menempatkan Q.S. Ali Imran (3): 190-191 dan 159,
diri sebagai cerminan bangsa serta hadits terkait.
dalam pergaulan dunia. 2.4 Menunjukkan perilaku saling menasihati
dan berbuat baik {//isan)sebaga\
implementasi dari pemahaman Q.S.
Luqman (31) : 13-14 dan Q.S. Al-Baqarah
(2): 83, serta hadits terkait.
2.5 Menunjukkan sikap mawas diri dan taat
beribadah sebagai cerminan dari
kesadaran beriman kepada hari akhir.
2.6 Menunjukkan sikap optimis, berikhtiar
dan bertawakal sebagasi cerminan dari
kesadaran beriman kepada Qadha dan
Qadar Allah SWT.

42
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Menganalisis Q.S. Ali Imran (3): 190-191,
menganalisis dan mengevaluasi dan Q.S. Ali Imran (3): 159, serta hadits
pengetahuan faktual, tentang berpikir kritis dan bersikap
konseptual, prosedural, dan demokratis.
metakognitif berdasarkan rasa 3.2 Menganalisis Q.S. Luqman (31): 13-14
ingin tahunya tentang ilmu dan Q.S. Al-Baqarah (2): 83, serta hadits
pengetahuan, teknologi, seni, tentang saling menasihati dan berbuat
budaya, dan humaniora dengan baik (ihsan).
wawasan kemanusiaan, 3.3 Memahami makna iman kepada hari
kebangsaan, kenegaraan, dan akhir.
peradaban 3.4 Memahami makna iman kepada Qadha
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 dan Qadar.
Melatih diri dengan segala kemampuan
menyaji dalam ranah konkret dan keterbatasannya.
dan ranah abstrak terkait 4.2 Mengungkapkan rasa yukur atas diri apa
dengan pengembangan dari adanya yang diciptakan Tuhan.
yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Menunjukkan jati diri sebagai perempuan
secara mandiri, dan mampu atau laki-laki yang saling melengkapi dan
menggunakan metoda sesuai sederajat.
kaidah keilmuan. 4.4 Bersikap saling menghargai sesama
manusia yang diciptakan sebagai citra
Allah yang bersaudara satu sama lain.
4.5 Berperilaku patuh terhadap suara hati
dan dapat bertindak secara benar dan
tepat.
4.6 Bersikap kritis dan bertanggung-jawab
terhadap pengaruh mass media, ideologi
dan gaya hidup yang berkembang.
4.7 Menghayati Kitab Suci dan Tradisi
sebagai dasar iman kristiani.
4.8 Bersaksi tentang Yesus Kristus yang
datang untuk mewartakan dan
memperjuangkan Kerajaan Allah.
4.9 Meneladani pribadi Yesus Kristus yang
rela menderita , sengsara, wafat, dan
bangkit demi kebahagiaan manusia.

43
KELAS: XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati Gereja sebagai umat Allah


ajaran agama yang dianutnya. dan persekutuan yang terbuka.
1.2 Menghayati sifat-sifat Gereja sebagai
dasar panggilan untuk merasul dan
memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan
Allah.
1.3 Mengahayati fungsi dan peranan hierarki.
1.4 Menghayati tugas pokok Gereja sesuai
dengan kedudukan dan peranannya
sebagai murid Yesus Kristus.
1.5 Menghayati hubungan Gereja dengan
dunia agar dapat terlibat dalam
menegakkan hak-hak asasi manusia.
1.7 Menghayati makna dan hakikat bersyukur
atas hidup sebagai anugerah Allah.

44
2. Menghayati dan mengamaikan 2.1 Berperilaku tanggung jawab sebagai
perilaku jujur, disiplin, anggota Gereja yang merupakan umat
tanggung-jawab, peduli Allah dan persekutuan yang terbuka.
(gotong royong{ kerjasama, 2.2 Berperilaku disiplin pada sifat-sifat
toleran, damai), santun, Gereja sebagai dasar panggilan untuk
responsif dan pro-aktif dan merasul dan memperjuangkan nilai-nilai
menunjukkan sikap sebagai Kerajaan Allah.
bagian dari solusi atas 2.3 Berperilaku santun pada fungsi dan
berbagai permasalahan dalam peranan hierarki.
berinteraksi secara efektif 2.4 Berperilaku tanggungjawab pada tugas
dengan lingkungan sosial dan pokok Gereja sesuai dengan kedudukan
alam serta dalam dan peranannya sebagai murid Yesus
menempatkan diri sebagai Kristus.
cerminan bangsa dalam 2.5 Berprilaku peduli pada hubungan Gereja
pergaulan dunia. dengan dunia agar dapat terlibat dalam
kegembiraan dan keprihatinan dunia.
2.6 Berprilaku peduli pada hak asasi
Manusia, sebagai dasar panggilan untuk
ikut serta menegakkan hak-hak asasi
manusia.
2.7 Berprilaku tanggungjawab sebagai
perwujudan dari makna dan hakikat
bersyukur atas hidup yang merupakan
anugerah Allah.

45
3. Memahami, menerapkan, dan . 3.1 Memahami Gereja sebagai umat Allah
menganalisis pengetahuan dan persekutuan yang terbuka.
faktual, konseptual, prosedural, 3.2 Memahami sifat-sifat Gereja sebagai
dan metakognitif berdasarkan dasar panggilan untuk merasul dan
rasa ingin tahunya tentang ilmu memperjuangkan nilai-nilai Kerajaan
pengetahuan, teknologi, seni, Allah.
budaya, dan humaniora 3.3 Memahami fungsi dan peranan hierarki.
dengan wawasan 3.4 Memahami tugas pokok Gereja sesuai
kemanusiaan, kebangsaan, dengan kedudukan dan peranannya
kenegaraan, dan peradaban sebagai murid Yesus Kristus.
terkait penyebab fenomena 3.5 Memahami hubungan Gereja dengan
dan kejadian, serta dunia agar dapat terlibat dalam
menerapkan pengetahuan kegembiraan dan keprihatinan dunia.
prosedural pada bidang kajian 3.6 Memahami tentang hak asasi Manusia,
yang spesifik sesuai dengan sebagai dasar panggilan untuk ikut serta
bakat dan minatnya untuk menegakkan hak-hak asasi manusia.
memecahkan
4. Mengolah, masalah.
menalar, dan 3.7
4.1 Memahami makna
Mengahayati Gerejadan hakikat
sebagai bersyukur
umat Allah
menyaji dalam ranah konkret dan persekutuan yang terbuka.
dan ranah abstrak terkait 4.2 Menghayati sifat-sifat Gereja sebagai
dengan pengembangan dari dasar panggilan untuk merasul dan
secara efektif dan kreatif,
yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Bersaksi tentang fungsi
memperjuangkan dan Kerajaan
nilai-nilai peranan
serta mampu menggunakan Hierarki.
metoda sesuai kaidah 4.4 Melibatkan diri dalam tugas pokok Gereja
keilmuan. sesuai dengan kedudukan dan
peranannya sebagai murid Yesus Kristus.
4.5 Menghayati hubungan Gereja dengan
dunia agar dapat terlibat dalam
kegembiraan dan keprihatinan dunia.
4.6 Menghayati hak asasi manusia, sebagai
dasar panggilan untuk ikut serta
menegakkan hak asasi manusia

46
KELAS: XII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati panggilan hidupnya sebagai


ajaran agama yang dianutnya umat Allah (Gereja) dengan menentukan
langkah yang tepat dalam menjawab
panggilan hidup tersebut.
1.2 Menghayati nilai-nilai keadilan, kejujuran,
kebenaran, perdamaian dan keutuhan
ciptaan sesuai dengan ajaran Yesus
Kristus.
1.3 Menghayati kemajemukan bangsa
Indonesia sebagai anugerah Allah.
1.4 Menghayati makna berdialog serta
bekerjasama dengan umat beragama

2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 lain.


Berperilaku tannggungjawab pada
perilaku jujur, disiplin, tanggung- panggilan hidupnya sebagai umat Allah
jawab, peduli (Gereja) dengan menentukan langkah
(gotong royong, kerjasama, yang tepat dalam menjawab panggilan
toleran, damai), santun, hidup tersebut.
responsif dan pro-aktif dan 2.2 Berperilaku peduli pada nilai-nilai
menunjukkan sikap sebagai keadilan, kejujuran, kebenaran,
bagian dari solusi atas berbagai perdamaian dan keutuhan ciptaan sesuai
permasalahan dalam berinteraksi dengan ajaran Yesus Kristus.
secara efektif dengan lingkungan 2.3 Berperilaku cinta damai pada
sosial dan alam serta dalam kemajemukan bangsa Indonesia sebagai
menempatkan diri sebagai anugerah Allah.
cerminan bangsa dalam 2.4 Berperilaku proaktif untuk berdialog serta
pergaulan dunia. bekerjasama dengan umat beragama
lain.

47
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Memahami panggilan hidupnya sebagai
menganalisis dan mengevaluasi umat Allah (Gereja) dengan menentukan
pengetahuan faktual, langkah yang tepat dalam menjawab
konseptual, prosedural, dan panggilan hidup tersebut
metakognitif berdasarkan rasa 3.2 Memahami nilai-nilai keadilan, kejujuran,
ingin tahunya tentang ilmu kebenaran, perdamaian dan keutuhan
pengetahuan, teknologi, seni, ciptaan sesuai dengan ajaran Yesus
budaya, dan humaniora dengan Kristus.
wawasan kemanusiaan, 3.3 Memahami kemajemukan bangsa
kebangsaan, kenegaraan, dan Indonesia sebagai anugerah Allah.
peradaban terkait penyebab 3.4 Memahami makna berdialog serta
fenomena dan kejadian, serta bekerjasama dengan umat beragama
menerapkan pengetahuan lain.
prosedural pada bidang kajian 3.5 Memahami makna keterlibatan aktif
yang spesifik sesuai dengan umat Katolik dalam membangun bangsa
4.bakat dan minatnya
Mengolah, menalar,untuk
menyaji, 4.1 dan negara Indonesia.
Melaksanakan panggilan hidupnya
dan mencipta dalam ranah sebagai umat Allah (Gereja) dengan
konkret dan ranah abstrak menentukan langkah yang tepat dalam
terkait dengan pengembangan menjawab panggilan hidup tersebut.
dari yang dipelajarinya di 4.2 Menerapkan nilai-nilai keadilan,
sekolah secara mandiri serta kejujuran, kebenaran, perdamaian dan
bertindak secara efektif dan keutuhan ciptaan sesuai dengan ajaran
kreatif, dan mampu Yesus Kristus.
menggunakan metoda sesuai 4.3 Mensyukuri kemajemukan bangsa
kaidah keilmuan. Indonesia sebagai anugerahr Allah.
4.4 Berdialog serta bekerjasama dengan
umat beragama lain.
Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
KELAS: X

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Membiasakan mengucapkan salam agama


ajaran agama yang dianutnya. Hindu.
1.2 Membiasakan mengucapkan dainika
upasana (doa sehari-hari).

48
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Toleran terhadap sesama, keluarga, dan
perilaku jujur, disiplin, lingkungan dengan cara menyayangi
tanggungjawab, peduli (gotong ciptaan Sang Hyang Widhi (Ahimsa).
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Berperilaku jujur (Satya), menghargai
damai), santun, responsif dan dan menghormati (Tat Tvam Asi)
pro-aktif dan menunjukkan makhluk ciptaan Sang Hyang Widhi.
sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara ektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam
3. Memahami,menerapkan, 3.1 Memahami hakekat dan nilai-nilai Yang
menganalisis pengetahuan terkandung dalam kitab Ramayana.
faktual, konseptual, prosedural 3.2 Menyebutkan ajaran Upaveda sebagai
berdasarkan rasa ingintahunya tuntunan hidup.
tentang ilmu pengetahuan, 3.3 Menjelaskan hakekat padewasan
teknologi, seni, budaya, dan (wariga) dalam kehidupan umat Hindu.
humaniora dengan wawasan 3.4 Menjelaskan ajaran Dharsana dalam
kemanusiaan, kebangsaan, agama Hindu.
kenegaraan, dan peradaban 3.5 Menjelaskan ajaran Catur Asrama.
terkait penyebab fenomena dan 3.6 Menjelaskan perilaku gotong royong dan
kejadian, serta menerapkan kerjasama, serta berinteraksi secara
pengetahuan prosedural pada efektif dengan menjalankan ajaran Catur
bidang kajian yang spesifik Warna sesuai sastra Hindu.
4. Mengolah, menalar,
sesuai dengan bakatdan
dan 4.1 Mempraktikkan pelaksanaan yadnya
menyaji dalam ranah konkret menurut kitab Ramayana dalam
dan ranah abstrak terkait kehidupan.
dengan pengembangan dari 4.2 MenalarUpaveda sebagai tuntunan hidup
yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Mempraktekkan cara menentukan
secara mandiri, dan mampu padewasan (wariga) dalam kehidupan
menggunakan metoda sesuai umat Hindu.
kaidah keilmuan. 4.4 Menalar ajaran Dharsana sabagai bagian
dalam filsafat Hindu.
4.5 Mempraktekkan manfaat menjalani
ajaran Catur Asrama dalam kehidupan.

49
KELAS XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Membiasakan mengucapkan salam agama


ajaran agama yang dianutnya. Hindu.
1.2 Membiasakan mengucapkan dainika
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 upasanaterhadap
Toleran (doa sehari-hari).
sesama, keluarga, dan
perilaku jujur, disiplin, tanggung- lingkungan dengan cara menyayangi
jawab, peduli (gotong royong, ciptaan Sang Hyang Widhi (Ahimsa).
kerjasama, toleran, damai), 2.2 Berperilaku jujur (Satya), menghargai
santun, responsif dan pro-aktif dan menghormati (Tat Tvam Asi)
dan menunjukkan sikap sebagai makhluk ciptaan Sang Hyang Widhi.
berbagai
baaian permasalahan
dari solusi atas dalam
berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam
menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menjelaskan pengertian dan pelaksanaan
menganalisis pengetahuan Yoga menurut Sastra Hindu.
faktual, konseptual, prosedural, 3.2 Memahami hakekat dan nilai-nilai Yaj a
dan metakognitif berdasarkan yang terkandung dalam kttab
rasa ingin tahunya tentang ilmu Mahabharata.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Memahami ajaran Catur Marga sebagai
budaya, dan humaniora dengan jalan berhubungan dengan Sang Hyang
wawasan kemanusiaan, Widhi.
kebangsaan, kenegaraan, dan 3.4 Menjelaskanajaran Wibuthi Marga dalam
peradaban terkait penyebab kehidupan.
fenomena dan kejadian, serta 3.5 Menjelaskan kitab Manawa Dharma
menerapkan pengetahuan Sastra sebagai kitab hukum Hindu.
prosedural pada bidang kajian 3.6 Menjelaskan nilai-nilai ajaran Niwerti dan
yang spesifik sesuai dengan Prawerti Marga dalam kehidupan.
bakat dan minatnya untuk 3.7 Memahami hakekat ajaran Catur
memecahkan masalah. Purusarta dalam kehidupan sehari-hari.
3.8 Menjelaskan perilaku bertanggungjawab,
peduli, santun dan cinta damai, untuk

50
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Mempraktikkan sikap-sikap yoga
menyaji dalam ranah konkret 4.2 Mempraktikkan pelaksanaan yadnya
dan ranah abstrak terkait menurut kitab Mahabharata dalam
dengan pengembangan dari kehidupan.
yang dipelajarinya di sekolah 4.3 Mempraktikan sikap melaksanakan Catur
secara mandiri, bertindak Marga.
secara efektif dan kreatif, serta 4.4 Menyajiajaran Wibuthi Marga dalam
mampu menggunakan metoda kehidupan.
sesuai kaidah keilmuan. 4.5 Mempraktikan ajaran Manawa Dharma
Sastra sebagai kitab hukum Hindu.
4.6 Menalar nilai-nilai ajaran Niwerti dan
Prawerti Marga dalam kehidupan.
4.7 Mempraktekan perilaku jujur, disiplin,
peduli dan ramah dengan menjalankan
ajaran Catur Purusarta dalam kehidupan
sehari-hari.

KELAS: XII

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Membiasakan mengucapkan salam agama


ajaran agama yang dianutnya. Hindu.
1.2 Membiasakan mengucapkan dainika
upasana (doa sehari-hari).

51
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Toleran terhadap sesama, keluarga, dan
perilaku jujur, disiplin, lingkungan dengan cara menyayangi
tanggung-jawab, peduli ciptaan Sang Hyang Widhi (Ahimsa).
(gotong royong, kerjasama, 2.2 Berperilaku jujur (Satya), menghargai
toleran, damai), santun, dan menghormati (TatTvam Asi)
responsif dan pro-aktif dan makhluk ciptaan Sang Hyang Widhi.
menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan
sosial dan alam serta dalam
menempatkan
3. Memahami, diri sebagai
menerapkan, 3.1 Menjelaskan ajaran Moksha dalam
menganalisis dan Susastra Veda.
mengevaluasi pengetahuan 3.2 Menyebutkan sumber-sumber Hukum
faktual, konseptual, Hindu dalam Susastra Veda.
prosedural, dan metakognitif 3.3 Menjelaskan kebudayan Prasejarah dan
berdasarkan rasa ingin Sejarah, toeri-teori masuknya agama
tahunya tentang ilmu Hindu di Indonesia.
pengetahuan, teknologi, seni, 3.4 Menjelaskan ajaran Yantra, Tantra dan
budaya, dan humaniora Mantra.
dengan wawasan 3.5 Menjelaskan ajaran Nawa Widha Bhakti.
kemanusiaan, kebangsaan, 3.6 Menjelaskan ajaran Tri Purusha.
kenegaraan, dan peradaban 3.7 Menerapkan sikap disiplin, peduli dan
terkait penyebab fenomena bertanggung jawab sesuai dengan ajaran
dan kejadian, serta Dasa Yama Bratha.
menerapkan pengetahuan 3.8 Menerapkan sikap disiplin, peduli dan
4. Mengolah, mehalar, menyaji, 4.1 Menyaji Astangga Yoga untuk mencapai
dan mencipta dalam ranah Moksa.
konkret dan ranah abstrak 4.2 Melantunkan sloka-sloka yang terkait
terkait dengan pengembangan dengan sumber hukum Hindu.
dari yang dipelajarinya di 4.3 Menyaji bukti-bukti prasejarah dan
sekolah secara mandiri serta sejarah perkembangan agama Hindu di *
bertindak secara efektif dan Indonesia.
kreatif, dan mampu 4.4 Mempraktekkan ajaran Yantra, Tantra
menggunakan metoda sesuai dan Mantra dalam kehidupan.

52
positif dalam kehidupan.
4.6 Menalar ajaran Tri Purusha sebagai
manifestasi Ida Sang Hyang Widhi.
4.7 Mempraktekan ajaran Dasa Yama Bratha
dalam kehidupan sehari-hari.
4.8 Mempraktekan ajaran Dasa Nyama
e. Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Budha dan Budi Pekerti
KELAS: X

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Mengamalkan manifestasi keyakinan


ajaran agama yang dianutnya. terhadapTuhan Yang Maha Esa.
1.2 Menghayati Triratna sebagai pelindung.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Mengembangkan sikap pluralisme,
perilaku jujur, disiplin, tanggung- inklusivisme, dan toleransi dalam
jawab, peduli (gotong royong, lingkungan social.
kerjasama, toleran, damai), 2.2 Mengembangkan perilaku jujur, disiplin,
santun, responsif dan pro-aktif tanggung jawab, peduli, dan santun
dan menunjukkan sikap sebagai sebagai manifestasi keyakinan agama
bagian dari solusi atas berbagai Buddha.
permasalahan dalam berinteraksi 2.3 Mengembangkan makna berlindung
secara efektif dengan lingkungan kepada Triratna dan cara
sosial dan alam serta dalam merealisasikannya dalam kehidupan
menempatkan diri sebagai sehari-hari.
cerminan bangsa dalam

53
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Merumuskan peranan agama, tujuan
menganalisis pengetahuan hidup, dan perlindungan berdasarkan
faktual, konseptual, prosedural agama Buddha
berdasarkan rasa ingintahunya 3.2 Merumuskan peranan Agama Buddha
tentang ilmu pengetahuan, dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
teknologi, seni, budaya, dan dan budaya.
humaniora dengan wawasan 3.3 Mendeskripsikan berbagai fenomena
kemanusiaan, kebangsaan, kehidupan sesesuai proses kerja hukum
kenegaraan, dan peradaban tertib kosmis {niyama)
terkait penyebab fenomena dan 3.4 Mendeskripsikan sejarah penulisan, ruang
kejadian, serta menerapkan lingkup dan intisari Tripitaka
pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menaiar, dan 4.1 Menerapkan ajaran agama Buddha


menyaji dalam ranah konkret dalam kehidupan bermasyakat
dan ranah abstrak terkait 4.2 Menaiar peranan Agama Buddha dalam.
dengan pengembangan dari ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
yang dipelajarinya di sekolah budaya.
secara mandiri, dan mampu 4.3 Menaiar berbagai fenomena kehidupan
menggunakan metoda sesuai sesesuai proses kerja hukum tertib
kaidah keilmuan kosmis

KELAS: XI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati puja dan doa dalam


ajaran agama yang dianutnya kehidupan sehari-hari
1.2 Menghayati hukum Kebenaran Mutlak
sebagaihukum alam yang berlaku
universal

54
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Mengembangkan Ucapan, Perbuatan dan
perilaku jujur, disiplin, Penghidupan Benar sebagai praktik Jalan
tanggungjawab, peduli (gotong Mulia Berunsur Delapan
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Mengembangkan perilaku ramah
damai), santun, responsif dan lingkungan dan responsif sebagai bentuk
pro-aktif dan menunjukkan sikap kepedulian lingkungan
sebagai bagian dari solusi atas 2.3 Mengembangkan perilaku gotong
berbagai permasalahan dalam royong, kerja sama, cinta damai, dan
berinteraksi secara efektif dengan proaktif sebagai bentuk kepedulian sosial
lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai
3. Memahami, menerapkan,
cerminan bangsa dalam dan 3.1 Memahami aspek-aspek dan
menganalisis pengetahuan pengklasifikasian sila
faktual, konseptual, prosedural, 3.2 Mendeskripsikan prinsip-prinsip normatif
dan metakognitif berdasarkan sertakriteria baik dan buruk suatu
rasa ingin tahunya tentang ilmu perbuatan
pengetahuan, teknologi, seni, 3.3 Merumuskan puja terkait denganbudaya
budaya, dan humaniora dengan 3.4 Menganalisis berbagai fenomena dan
wawasan kemanusia-an, kejadian berdasarkan proses kerja hukum
kebangsaan/ kenegaraan, dan Empat Kebenaran Mulia, Hukum Karma
peradaban terkait penyebab dan Kelahiran Kembali, Tiga Corak
fenomena dan kejadian, serta Universal, dan Sebab Akibat yang Saling
menerapkan pengetahuan Bergantungan
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan Masalah
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Mengimplementasikan aspek-aspek sila
dalam ranah konkret dan ranah sehingga menjadi manusia susila
abstrak terkait dengan 4.2 Menalar kriteria baik-buruk suatu
pengembangan dari yang perbuatan
dipelajarinya di sekolah secara 4.3 Mempraktikkan puja dan doa dalam
mandiri, bertindak secara efektif kehidupan sehari-hari
dan kreatif, serta mampu 4.4 Menerapkan konsep hokum-hukum
menggunakan metoda sesuai Kebenaran dalam aktivitas sehari-hari.
kaidah keilmuan

55
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati perbuatan dan akibatnya
ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan manusia berikutnya
1.2 Menghayati hidup penuh kesadaran
(mindfulness) dalam kehidupan sehari-
hari
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Mengembangkan sikap dan perilaku
perilaku jujur, disiplin, manusia susila sebagai agen transformasi
tanggungjawab, peduli (gotong masyarakat dalam membangun
royong, kerjasama, toleran, peradaban bangsa
damai), santun, responsif dan 2.2 Mengembangkan perilaku disiplin dalam
pro-aktif dan menunjukkan sikap melakukan Usaha, Perhatian, dan
sebagai bagian dari solusi atas Konsentrasi Benar sebagai praktik dari
berbagai permasalahan dalam Jalan Mulia Berunsur Delapan
berinteraksi secara efektif 2.3 Menumbuhkan Pandangan dan Pikiran
dengan lingkungan sosial dan Benar sebagai pelaksanaan Jalan Mulia
alam serta dalam menempatkan Berunsur Delapan
diri sebagai cerminan bangsa
3. Memahami, menerapkan, 3.1 Mendeskripsikan konsep alam semesta
menganalisis dan mengevaluasi dan alam-alam kehidupan
pengetahuan faktual, 3.2 Mendeskripsikan konsep meditasi
konseptual, prosedural, dan pandangan terang
metakognitif berdasarkan rasa 3.3 Mendeskripsikan masalah-masalah sosial
ingin tahunya tentang ilmu ditinjau dari agama Buddha
pengetahuan, teknologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan
menerapkan
peradaban pengetahuan
terkait penyebab
prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah

4. Mengolah, menalar, menyaji, 4.1 Membuat peta konsep alam-alam


dan mencipta dalam ranah Kehidupan
konkret dan ranah abstrak 4.2 Mempraktikkan hidup penuh kesadaran

56
terkait dengan pengembangan dalam kehidupan sehari-hari
dari yang dipelajarinya di 4.3 Mengatasi masalah-masalah kehidupan
sekolah secara mandiri serta sesuai dengan ajaran Buddha
bertindak secara efektif dan
kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

6. Kompetensi Dasar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


KELAS: X
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati nilai-nilai ajaran agama dan


ajaran agama yang dianutnya kepercayaan dalam kehidupan
bermasyarakat.
1.2 Menghayati isi dan makna pasal 28E dan
29 ayat (2) Undang-Undang Dasar
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Menghayati nilai-nilai Pancasila dalam
perilaku jujur, disiplin, kehidupan bermasyarakat, berbangsa
tanggungjawab, peduli (gotong dan bernegara
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung
damai), santun, responsif dan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
pro-aktif dan menunjukkan Negara Republik Indonesia Tahun 1945
sikap sebagai bagian dari dalam kehidupan berbangsa dan
solusi atas berbagai bernegara.
permasalahan dalam 2.3 Menghayati nilai-nilai yang terkandung
berinteraksi secara efektif dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar
dengan lingkungan sosial dan Negara Republik Indonesia Tahun 1945
alam serta dalam dalam berbagai aspek kehidupan
menempatkan diri sebagai ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya,
cerminan bangsa dalam pertahanan dan keamanan, serta hukum.
pergaulan dunia. 2.4 Mengamalkan sikap toleransi antarumat

57
2.5 Mengamalkan perilaku toleransi dan
harmoni keberagaman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara Indonesia.
2.6 Mengamalkan nilai dan budaya demokrasi
dengan mengutamakan prinsip
musyawarah mufakat dalam kehidupan
sehari-hari dalam konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
3. Memahami ,menerapkan, 3.1 Menganalisis kasus-kasus pelanggaran
menganalisis pengetahuan HAM dalam rangka pelindungan dan
faktual, konseptuai, prosedural pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai
berdasarkan rasa ingintahunya Pancasila dalam kehidupan
tentang ilmu pengetahuan, bermasyarakat, berbangsa, dan
teknologi, seni, budaya, dan bernegara.
humaniora dengan wawasan 3.2 Memahami pokok pikiran yang
kemanusiaan, kebangsaan, terkandung dalam Pembukaan Undang-
kenegaraan, dan peradaban Undang Dasar Negara Republik
terkait penyebab fenomena dan Indonesia Tahun 1945
kejadian, serta menerapkan 3.3 Memahami bentuk dan kedaulatan
pengetahuan prosedural pada Negara sesuai dengan Undang-Undang
bidang kajian yang spesifik sesuai Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
dengan bakat dan minatnya 1945.
untuk memecahkan masalah 3.4 Memahami hubungan struktural dan
fungsional pemerintahan pusat dan
daerah menurut Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3.5 Memahami sistem hukum dan peradilan
nasional dalam lingkup NKRI.
3.6 Menganalisis kasus pelanggaran hak
dan pengingkaran kewajiban sebagai
warga negara
3.7 Menganalisis indikator ancaman
terhadap negara dalam membangun
integrasi nasional dengan bingkai

58
4. Mengolah, menalar, dan 4.1 Menyaji kasus-kasus pelanggaran HAM
menyaji dalam ranah konkret dalam rangka perlindungan dan
dan ranah abstrak terkait pemajuan HAM sesuai dengan nilai-nilai-
dengan pengembangan dari Pancasila dalam kehidupan
yang dipelajarinya di sekolah bermasyarakat, berbangsa, dan
secara mandiri, dan mampu bernegara.
menggunakan metoda sesuai 4.2 Menyaji hasil telaah pokok-pokok pikiran
kaidah keilmuan Pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
4.3 Menyaji hasil telaah bentuk dan
kedaulatan negara sesuai dengan
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
4.4 Menyaji hasil telaah hubungan
struktural dan fungsional pemerintahan
4.6 pusat dan
Menyaji daerah
analisis menurut Undang-
penanganan kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban sebagai warga negara
4.7 Menyaji hasil analisis tentang indikator
ancaman terhadap negara dalam
membangun integrasi nasional dengan
bingkai Bhinneka Tunggal Ika.
4.8 Menyaji analisis tentang pentingnya
kesadaran berbangsa dan bernegara
dilihat dari konteks sejarah dan
geopolitik Indonesia
4.9.1 Berinteraksi dengan teman dan orang
lain berdasarkan prinsip saling
menghormati, dan menghargai dalam
keberagaman suku, agama, ras,

59
KELAS: XI

KOMPETENSI INTT KOMPETENSI DASAR

1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menghayati perilaku yang sesuai dengan


ajaran agama yang dianutnya prinsip-prinsip solidaritas yang dilandasi
ajaran agama dan kepercayaan yang
dianutnya
1.2 Mengamalkan isi pasal 28E dan 29 ayat 2
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
1.3 Menghayati persamaan kedudukan warga
negara tanpa membedakan ras, agama
dan kepercayaan, gender, golongan,
budaya, dan suku dalam kehidupan
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1 Mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam
perilaku jujur, disiplin, kehidupan bermasyarakat, berbangsa
tanggungjawab, peduli (gotong dan bernegara.
royong, kerjasama, toleran, 2.2 Menghayati nilai-nilai yang terkandung
damai), santun, responsif dan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar
pro-aktif dan menunjukkan Negara Republik Indonesia Tahun
sikap sebagai bagian dari 1945dalam kehidupan berbangsa dan
solusi atas berbagai bernegara.
permasalahan dalam 2.3 Mengamalkan nilai-nilai yang terkandung
berinteraksi secara efektif dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar
dengan lingkungan sosial dan Negara Republik Indonesia Tahun 1945"
alam serta dalam dalam berbagai aspek kehidupan
menempatkan diri sebagai (ipoleksosbudhankam dan hukum).
cerminan bangsa dalam 2.5 Menghayati budaya demokrasi dengan
mengutamakan prinsip musyawarah, mufakat
dan kesadaran bernegara kesatuan dalam
konteks NKRI.

60
3. Memahami, menerapkan, dan 3.1 Menganalisis kasus pelanggaran HAM
menganalisis pengetahuan dalam rangka pelindungan, pemajuan,
faktual, konseptual, dan pemenuhan HAM
prosedural, dan metakognitif 3.2 Menganalisis pasal-pasal yang mengatur
berdasarkan rasa ingin tentang wilayah negara, warga negara
tahunya tentang ilmu dan penduduk, agama dan kepercayaan,
pengetahuan, teknologi, seni, pertahanan dan keamanan
budaya, dan humaniora 3.3 Menganalisis perkembangan demokrasi
dengan wawasan dalam kehidupan bermasyarakat,
kemanusiaan, kebangsaan, berbangsa dan bernegara
kenegaraan, dan peradaban 3.4 Menganalisis sistem pembagian
terkait penyebab fenomena kekuasaan pemerintahan negara,
dan kejadian, serta kementerian negara, dan pemerintahan
menerapkan pengetahuan daerah menurut Undang-Undang Dasar
prosedural pada bidang kajian Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang spesifik sesuai dengan 3.5 Menganalisis praktik perlindungan dan
bakat dan minatnya untuk penegakan hukum dalam masyarakat
memecahkan masalah untuk menjamin keadilan dan kedamaian
3.6 Menganalisis kasus pelanggaraan hak dan
pengingkaran kewajiban sebagai warga
negara
3.7 Menganalisis strategi yang telah
diterapkan oleh negara dalam mengatasi
ancaman untuk membangun integrasi

4. Mengolah, menalar, dan 4.1 nasional dalam


Menyaji hasil bingkaitentang
analisis Bhinneka Tunggal
kasus
menyaji dalam ranah konkret pelanggaran HAM dalam pelindungan,
dan ranah abstrak terkait pemajuan, dan pemenuhan HAM
dengan pengembangan dari 4.2 Menyaji hasil kajian pasal-pasal yang
yang dipelajarinya di sekolah mengatur tentang wilayah negara, warga
secara mandiri, bertindak negara dan penduduk, agama dan
secara efektif dan kreatif, serta kepercayaan, pertahanan dan keamanan
mampu menggunakan metoda 4.3 Menyaji hasil analisis tentang
sesuai kaidah keilmuan perkembangan demokrasi dalam
4.4. Menyaji hasil analiasis tentang
sistem pembagian kekuasaan
pemerintahan negara, kementerian
negara dan pemerintahan daerah
menurut Undang- Undang Dasar

61
Negara Republik Indonesia Tahun
1945
4.5. Menyaji hasil analisis praktik
perlindungan dan penegakan
hukum untuk menjamin keadilan
dan kedamaian dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan
Bernegara
4.6. Menyaji hasil analisis kasus
pelanggaran hak dan pengingkaran
kewajiban sebagai warga Negara
4.7. Menyaji hasil analisis tentang
strategi untuk mengatasi ancaman
terhadap negara dalam
membangun integrasi nasional
dengan bingkai Bhinneka Tunggal Ika
4.8. Menyaji hasil analisis tentang

dinamika kehidupan bernegara


sesuai konsep NKRI dan bernegara
sesuai konsep federal dilihat dari
konteks geopolitik
4.9. Menyaji hasil analisis tentang
budaya politik di Indonesia
4.10. Menyaji hasil analisis tentang
perkembangan demokrasi dalam
kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
4.10.1. Berinteraksi dengan teman dan
orang lain berdasarkan prinsip
saling menghormati, dan
menghargai dalam keberagaman
suku, agama, ras, budaya, dan
Gender
4.10.2. Menyaji bentuk partisipasi
kewarganegaraan yang
mencerminkan komitmen terhadap
keutuhan nasional

62
Kompetensi Dasar Pendidikan Agama dan Budi Pekerti

1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Kejuruan


(SMK)

a. Agama Islam

Latar Belakang

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting
bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap
pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik
pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia


yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan
moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual
mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta
pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif
kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan
pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Pendidikan agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spiritual dan membetuk


peserta didik agar menajdi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan potensi
spiritual mencakup pengamalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai
keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual
ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada
akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang
aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan bahwa agama
diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan manusia yang bertakwa
kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta bertujuan untuk menghasilkan
manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti, etis, saling menghargai, disiplin, harmonis
dan produktif, baik personal maupun sosial. Tuntutan visi ini mendorong
dikembangkannya standar kompetesi sesuai dengan jenjang persekolahan yang

63
secara nasional ditandai dengan ciri-ciri:

1. Lebih menitikberatkan pencapaian kompetensi secara utuh selain penguasaan


materi;

2. mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan yang


tersedia;

3. memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pendidik di lapangan untuk


mengembangkan strategi dan program pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
dan ketersediaan sumber daya pendidikan.

Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran sesuai dengan


Kompetensi Inti dan kompetensi dasar. Pencapaian seluruh kompetensi dasar
perilaku terpuji dapat dilakukan tidak berurutan. Peran orang tua sangat penting
dalam mendukung keberhasilan pencapaian tujuan Pendidikan Agama Islam.

Tujuan

Pendidikan Agama Islam di SMK/MAK bertujuan untuk:

1. menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan


pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;

2. mewujudkan manusia Indonesia berakhlak mulia yaitu manusia yang produktif,


jujur, adil, etis, berdisiplin, bertoleransi (tasamuh), serta menjaga harmoni secara
personal dan sosial.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Al Quran dan Hadits

2. Aqidah

3. Akhlak

4. Fiqih

5. Tarikh dan peradaban Islam.

Pendidikan Agama Islam menekankan keseimbangan, keselarasan, dan keserasian


antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan sesama
manusia, hubungan manusia dengan diri sendiri, dan hubungan manusia dengan

64
alam sekitarnya.

65
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Al Quran
1. Memahami ayat-ayat 1. 1 Membaca QS Al Baqarah: 30, Al-Mukminum: 12-
Al-Quran tentang 14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
manusia dan tugasnya
1. 2 Menyebutkan arti QS Al Baqarah: 30, Al-
sebagai khalifah di
Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5
bumi
1. 3 Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi
seperti terkandung dalam QS Al Baqarah: 30, Al-
Mukminum: 12-14, Az-Zariyat: 56 dan Al-Hajj: 5

2. Memahami ayat-ayat 2. 1 Membaca QS Al Anam: 162-163 dan Al-Bayyinah:


Al-Quran tentang 5
keikhlasan dalam
2. 2 Menyebutkan arti QS Al Anam: 162-163 dan Al-
beribadah
Bayyinah: 5

2. 3 Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah


seperti terkandung dalam QS Al Anam: 162-163
dan Al-Bayyinah: 5

3. Meningkatkan 3. 1 Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-


keimanan kepada Allah Husna
melalui pemahaman
3. 2 Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Al-Asma al-
sifat-sifatNya dalam Al
Husna
Asma
3. 3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan
keimanan terhadap 10 sifat Allah dalam Al-Asma
al-Husna

66
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
Akhlak

4. Membiasakan perilaku 4. 1 Menyebutkan pengertian perilaku husnudhan


terpuji
4. 2 Menyebutkan contoh-contoh perilaku
husnudhan terhadap Allah, diri sendiri dan
sesama manusia

4. 3 Membiasakan perilaku husnudhan dalam


kehidupan sehari-hari

Fiqih

5. Memahami sumber 5. 1 Menyebutkan pengertian, kedudukan dan fungsi


hukum Islam, hukum Al Quran, Al Hadits, dan Ijtihad sebagai sumber
taklifi, dan hikmah hukum Islam
ibadah
5. 2 Menjelaskan pengertian, kedudukan, dan fungsi
hukum taklifi dalam hukum Islam

5. 3 Menjelaskan pengertian dan hikmah ibadah

5. 4 Menerapkan hukum taklifi dalam kehidupan


sehari-hari

Tarikh dan Peradaban


Islam
6. Memahami 6. 1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah SAW
keteladanan Rasulullah periode Mekkah
dalam membina umat
6. 2 Mendeskripsikan substansi dan strategi dakwah
periode Makkah
Rasulullah SAW periode Makkah
Al Quran

67
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
7. Memahami ayat-ayat 7. 1 Membaca QS Ali Imran: 159 dan QS Asy Syura:
Al-Quran tentang 38
demokrasi
7. 2 Menyebutkan arti QS Ali Imran: dan QS Asy
Syura: 38

7. 3 Menampilkan perilaku hidup demokratis seperti


terkandung dalam QS Ali Imran: dan QS Asy
Syura: 38 dalam kehidupan sehari-hari

68
Aqidah
8. Meningkatkan 8. 1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada
keimanan kepada Malaikat
Malaikat
8. 2 Menampilkan contoh-contoh perilaku beriman
kepada Malaikat

8. 3 Menampilkan perilaku sebagai cerminan beriman


kepada Malaikat dalam kehidupan sehari-hari

Akhlak
9. Membiasakan perilaku 9. 1 Menjelaskan pengertian adab dalam berpakaian,
terpuji berhias, bertamu, menerima tamu, dan bepergian

9. 2 Menampilkan contoh-contoh adab dalam


berpakaian, berhias, bertamu, menerima tamu, dan
bepergian

9. 3 Mempraktikkan adab dalam berpakaian, berhias,


bertamu, menerima tamu, dan bepergian dalam
kehidupan sehari-hari

10. Menghindari perilaku 10. 1 Menjelaskan pengertian hasud, riya dan aniaya
tercela
10. 2 Menyebutkan contoh perilaku hasud, riya, dan
aniaya

10. 3 Menghindari perilaku hasud, riya dan aniaya


dalam kehidupan sehari-hari

69
Fiqih
11. Memahami hukum 11. 1 Menjelaskan perundang-undangan tentang
Islam tentang infak, pengelolaan infak, zakat, haji dan wakaf
zakat, haji dan wakaf
11. 2 Menyebutkan contoh-contoh pengelolaan
infak, zakat, haji dan wakaf

11. 3 Membiasakan berinfak

Tarikh dan Peradaban


Islam
12. Memahami 12. 1 Menceritakan sejarah dakwah Rasulullah
keteladanan periode Madinah
Rasulullah SAW dalam
12. 2 Mendeskripsikan substansi dan strategi
membina umat periode
dakwah Rasulullah SAW periode Madinah
Madinah

Al Quran
13. Memahami ayat-ayat 13. 1 Membaca QS Al Baqarah: 148 dan QS Al-Fatir: 32
Al-Quran tentang
13. 2 Menjelaskan arti QS Al Baqarah: 148 dan QS Al-
kompetisi dalam
Fatir: 32
kebaikan
13. 3 Menampilkan perilaku berkompetisi dalam
kebaikan seperi terkandung dalam QS Al
Baqarah: 148 dan QS Al-Fatir: 32
14. Memahami ayat-ayat 14. 1 Membaca QS Al Isra: 2627 dan QS Al-Baqarah:
Al-Quran tentang 177
perintah menyantuni
14. 2 Menjelaskan arti QS Al-Isra: 26-27 dan QS Al
kaum dhuafa
Baqarah: 177

14. 3 Menampilkan perilaku menyantuni kaum duafa


seperti terkandung dalam QS Al-Isra: 26-27 dan
QS Al Baqarah: 177
Aqidah

70
Fiqih
11. Memahami hukum 11. 1 Menjelaskan perundang-undangan tentang
Islam tentang infak, pengelolaan infak, zakat, haji dan wakaf
zakat, haji dan wakaf
11. 2 Menyebutkan contoh-contoh pengelolaan
infak, zakat, haji dan wakaf

11. 3 Membiasakan berinfak

15. Meningkatkan 15. 1 Menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Rasul-


keimanan kepada rasul Allah
Rasul-rasul Allah
15. 2 Menunjukkan contoh-contoh perilaku beriman
kepada Rasul-rasul Allah

15. 3 Menampilkan perilaku yang mencerminkan


keimanan kepada Rasul-rasul Allah dalam
kehidupan sehari-hari

71
Akhlak
16. Membiasakan 16. 1 Menjelaskan pengertian taubat dan raja`
berperilaku terpuji
16. 2 Menampilkan contoh-contoh perilaku taubat dan
raja`

16. 3 Membiasakan perilaku bertaubat dan raja` dalam


kehidupan sehari hari

Fiqih
17. Memahami hukum 17. 1 Menjelaskan asas-asas transaksi ekonomi dalam
Islam tentang Islam
muamalah
17. 2 Memberikan contoh transaksi ekonomi dalam
Islam

17. 3 Menerapkan transaksi ekonomi Islam dalam


kehidupan sehari-hari
Tarikh dan Peradaban
Islam
18. Memahami 18. 1 Menjelaskan perkembangan Islam pada abad
perkembangan Islam pertengahan
pada abad
18. 2 Menyebutkan contoh peristiwa perkembangan
pertengahan
Islam pada abad pertengahan

72
Al Quran
19. Memahami ayat-ayat 19. 1 Membaca QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-Araf: 56-58,
Al Quran tentang dan QS Ash Shad: 27
perintah menjaga
19. 2 Menjelaskan arti QS Ar Rum: 41- 42, QS Al-Araf:
kelestarian lingkungan
56-58, dan QS Ash Shad: 27
hidup
19. 3 Membiasakan perilaku menjaga kelestarian
lingkungan hidup seperti terkandung dalam QS
Ar Rum: 41- 42, QS Al-Araf: 56-58, dan QS Ash
Shad: 27
Aqidah
20. Meningkatkan 20. 1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan
keimanan kepada keimanan terhadap Kitab-kitab Allah
Kitab-kitab Allah
20. 2 Menerapkan hikmah beriman kepada Kitab-kitab
Allah

Akhlak
21. Membiasakan perilaku 21. 1 Menjelaskan pengertian dan maksud menghargai
terpuji karya orang lain

21. 2 Menampilkan contoh perilaku menghargai karya


orang lain

21. 3 Membiasakan perilaku menghargai karya orang


lain dalam kehidupan sehari-hari
22. Menghindari perilaku 22. 1 Menjelaskan pengertian dosa besar
tercela
22. 2 Menyebutkan contoh perbuatan dosa besar

22. 3 Menghindari perbuatan dosa besar dalam


kehidupan sehari-hari
Fiqih
23. Memahami ketentuan 23. 1 Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah
hukum Islam tentang
23. 2 Memperagakan tatacara pengurusan jenazah
pengurusan jenazah

73
24. Memahami khutbah, 24. 1 Menjelaskan pengertian khutbah, tabligh, dan
tabligh, dan dakwah dakwah

24. 2 Menjelaskan tatacara khutbah, tabligh, dan


dakwah

24. 3 Memperagakan khutbah, tabligh, dan dakwah


25. Memahami 25. 1 Menjelaskan perkembangan Islam pada masa
perkembangan Islam modern
pada masa modern
25. 2 Menunjukkan contoh peristiwa perkembangan
Islam masa modern
Al Quran
26. Memahami ayatayat 26. 1 Membaca QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-41, dan
Al-Quran tentang QS Al-Kahfi: 29
anjuran bertoleransi
26. 2 Menjelaskan arti QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-
41, dan QS Al-Kahfi: 29

26. 3 Membiasakan perilaku bertoleransi seperti


terkandung dalam QS Al-Kafiruun, QS Yunus: 40-
41, dan QS Al-Kahfi: 29
27. Memahami ayat-ayat 27. 1 Membaca QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-
Al-Quran tentang etos Jumuah: 9-10
kerja
27. 2 Menjelaskan arti QS Al-Mujadalah: 11 dan QS Al-
Jumuah: 9-10

27. 3 Mebiasakan beretos kerja seperti terkandung


dalam QS Al-Mujadalah: 11, dan QS Al-Jumuah:
9-10
Aqidah
28. Meningkatkan 28. 1 Menampilkan perilaku yang mencerminkan
keimanan kepada Hari keimanan terhadap Hari Akhir
Akhir
28. 2 Menerapkan hikmah beriman kepada Hari Akhir

74
Akhlak
29. Membiasakan perilaku 29. 1 Menjelaskan pengertian adil, ridla, dan amal
terpuji shaleh

29. 2 Menampilkan contoh perilaku adil, ridla, dan


amal shaleh

29. 3 Membiasakan perilaku adil, ridla, dan amal


shaleh dalam kehidupan sehari-hari
Fiqih
30. Memahami hukum 30. 1 Menjelaskan ketentuan hukum perkawinan
Islam tentang hukum dalam Islam
keluarga
30. 2 Menjelaskan hikmah perkawinan

30. 3 Menjelaskan ketentuan perkawinan menurut


perundang-undangan di Indonesia
Tarikh dan Peradaban
Islam
31. Memahami 31. 1 Menjelaskan perkembangan Islam di Indonesia
perkembangan Islam
31. 2 Menampilkan contoh perkembangan Islam di
di Indonesia
Indonesia

31. 3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di


Indonesia

75
Al Quran
32. Memahami ayatayat 32. 1 Membaca QS Yunus:101 dan QS Al-Baqarah:
Al Quran tentang 164
pengembangan
32. 2 Menjelaskan arti QS Yunus: 101 dan QS Al-
IPTEK
Baqarah: 164

32. 3 Melakukan pengembangan iptek seperti


terkandung dalam QS Yunus: 101 dan QS Al-
Baqarah: 164
Aqidah
33. Meningkatkan 33. 1 Menjelaskan tanda-tanda keimanan kepada
keimanan kepada qadha dan qadar
qadha dan qadar
33. 2 Menerapkan hikmah beriman kepada qadha
dan qadar
Akhlak
34. Membiasakan perilaku 34. 1 Menjelaskan pengertian dan maksud persatuan
terpuji dan kerukunan

34. 2 Menampilkan contoh perilaku persatuan dan


kerukunan

34. 3 Membiasakan perilaku persatuan dan


kerukunan dalam kehidupan sehari-hari
35. Menghindari perilaku 35. 1 Menjelaskan pengertian isyrof, tabzir, ghibah,
tercela dan fitnah

35. 2 Menjelaskan contoh perilaku isyrof, tabzir,


ghibah, dan fitnah

35. 3 Menghindari perilaku isyraf, tabzir, ghibah, dan


fitnah dalam kehidupan sehari-hari
Fiqih
36. Memahami hukum 36. 1 Menjelaskan ketentuan-ketentuan hukum waris
Islam tentang waris
36. 2 Menjelaskan ketentuan hukum waris di
Indonesia

36. 3 Menjelaskan contoh pelaksanaan hukum waris


di Indonesia

76
Al Quran
32. Memahami ayatayat 32. 1 Membaca QS Yunus:101 dan QS Al-Baqarah:
Al Quran tentang 164
pengembangan
32. 2 Menjelaskan arti QS Yunus: 101 dan QS Al-
IPTEK
Baqarah: 164

32. 3 Melakukan pengembangan iptek seperti


terkandung dalam QS Yunus: 101 dan QS Al-
Baqarah: 164

Tarikh dan Peradaban


Islam
37. Memahami 37. 1 Menjelaskan perkembangan Islam di dunia
perkembangan Islam di
37. 2 Memberikan contoh perkembangan Islam di
dunia
dunia

37. 3 Mengambil hikmah dari perkembangan Islam di


dunia

3. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk Sekolah Menengah


Kejuruan (SMK)

Latar Belakang

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi
kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi
menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di
lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk peningkatan potensi spritual dan


membentuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika,
budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama. Peningkatan

77
potensi spritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai
keagamaan, serta pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual
ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada
akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang
aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Penerapan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di bidang Pendidikan Agama


Kristen (PAK), sangat tepat dalam rangka mewujudkan model PAK yang bertujuan
mencapai transformasi nilai-nilai kristiani dalam kehidupan peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
memberikan ruang yang sama kepada setiap peserta didik dengan keunikan yang
tberbeda untuk mengembangkan pemahaman iman kristiani sesuai dengan
pemahaman, tingkat kemampuan serta daya kreativitas masing-masing.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pendidikan Agama Kristen bukanlah


standar moral Kristen yang ditetapkan untuk mengikat peserta didik, melainkan
dampingan dan bimbingan bagi peserta didik dalam melakukan perjumpaan
dengan Tuhan Allah untuk mengekspresikan hasil perjumpaan itu dalam kehidupan
sehari-hari. Peserta didik belajar memahami, mengenal dan bergaul dengan Tuhan
Allah secara akrab karena seungguhnya Tuhan Allah itu ada dan selalu ada dan
berkarya dalam hidup mereka. Dia adalah Sahabat dalam Kehidupan Anak-anak.

Hakikat Pendidikan Agama Kristen (PAK) seperti yang tercantum dalam hasil
Lokakarya Strategi PAK di Indonesia tahun 1999 adalah: Usaha yang dilakukan
secara terencana dan kontinu dalam rangka mengembangkan kemampuan
peserta didik agar dengan pertolongan Roh Kudus dapat memahami dan
menghayati kasih Tuhan Allah di dalam Yesus Kristus yang dinyatakan dalam
kehidupan sehari-hari, terhadap sesama dan lingkungan hidupnya. Dengan
demikian, setiap orang yang terlibat dalam proses pembelajaran PAK memiliki
keterpanggilan untuk mewujudkan tanda-tanda Kerajaan Allah dalam kehidupan
pribadi maupun sebagai bagian dari komunitas.

Pada dasarnya PAK dimaksudkan untuk menyampaikan kabar baik


(euangelion = injil), yang disajikan dalam dua aspek, aspek ALLAH TRITUNGGAL
(ALLAH BAPA, ANAK, DAN ROH KUDUS) dan KARYANYA, dan aspek NILAI-
NILAI KRISTIANI. Secara holistik, pengembangan Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar PAK pada Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada dogma Allah
Tritunggal dan karya-Nya. Pemahaman terhadap Allah Tritunggal dan karya-Nya

78
harus tampak dalam nilai-nilai kristiani yang dapat dilihat dalam kehidupan
keseharian peserta didik.

Berdasarkan pemahaman tersebut, maka rumusan Kompetensi Inti dan


Kompetensi Dasar PAK di sekolah dibatasi hanya pada aspek yang secara
substansial mampu mendorong terjadinya transformasi dalam kehidupan peserta
didik, terutama dalam pengayaan nilai-nilai iman kristiani. Dogma yang lebih spesifik
dan mendalam diajarkan di dalam gereja.

Fokus Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar berpusat pada kehidupan manusia
(life centered). Artinya, pembahasan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
didasarkan pada kehidupan manusia, dan iman Kristen berfungsi sebagai cahaya
yang menerangi tiap sudut kehidupan manusia. Pembahasan materi sebagai
wahana untuk mencapai kompetensi, dimulai dari lingkup yang paling kecil, yaitu
manusia sebagai ciptaan Allah, selanjutnya keluarga, teman, lingkungan di sekitar
peserta didik, setelah itu barulah dunia secara keseluruhan dengan berbagai
dinamikanya.

Tujuan dan Fungsi

1. Mata pelajaran PAK di SMK bertujuan:

a. Memperkenalkan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan karya-karya-Nya


agar peserta didik bertumbuh iman percayanya dan meneladani Allah
Tritunggal dalam hidupnya

b. Menanamkan pemahaman tentang Allah dan karya-Nya kepada peserta


didik, sehingga mampu memahami dan menghayatinya

c. Menghasilkan manusia Indonesia yang mampu menghayati imannya secara


bertanggungjawab serta berakhlak mulia di tengah masyarakat yang
pluralistik.

2. Fungsi

79
a. Memampukan peserta didik memahami kasih dan karya Allah dalam
kehidupan sehari-hari

b. Membantu peserta didik mentransformasikan nilai-nilai kristiani dalam


kehidupan sehari-hari

Ruang Lingkup

Ruang lingkup PAK meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

1. Allah Tritunggal (Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus) dan karya-Nya

2. Nilai-nilai kristiani.

Karena jenjang pendidikan SMK merupakan jenjang terakhir dalam pendidikan


dasar dan menengah serta persiapan memasuki perguruan tinggi, maka sebagai
klimaks dari Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar PAK di jenjang SD sampai
SMA, peserta didik dibimbing untuk mampu memberitakan kabar baik dan menjadi
pembawa damai sejahtera dalam kehidupan pribadi, dalam kehidupan keluarga,
gereja, masyarakat dan bangsa.

80
Kelas X, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


Nilai-Nilai Kristiani
1. Mewujudkan nilai-nilai 1.1 Mengalami proses pertumbuhan sebagai
Kristiani dalam pergaulan pribadi yang dewasa dan memiliki karakter
antar pribadi dan kehidupan yang kokoh dengan pola pikir yang
sosial dengan menunjukkan komprehensif dalam segala aspek
bahwa remaja Kristen
1. 2 Mengidentifikasi berbagai pergumulan dalam
bertumbuh sebagai pribadi
keluarga dalam kaitannya dengan pengaruh
dewasa yang tidak
modernisasi
kehilangan identitas

Kelas X, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


Nilai-Nilai Kristiani
2. Mewujudkan nilai-nilai 2.1 Mengidentifikasi berbagai pergumulan dalam
Kristiani dalam pergaulan keluarga serta kaitannya dengan pengaruh
antar pribadi dan kehidupan modernisasi
sosial dengan menunjukkan
2.2 Menjelaskan makna kebersamaan dengan
bahwa remaja Kristen
orang lain tanpa kehilangan identitas
bertumbuh sebagai pribadi
dewasa yang tidak
kehilangan identitas

81
Kelas XI, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


Nilai-Nilai Kristiani
1. Merespon nilai-nilai Kristiani yang 1.1 Mengidentifikasikan dan mewujudkan
diperhadapkan dengan gaya hidup nilai-nilai Kristiani
modern serta perkembangan ilmu
1.2 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani dalam
pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
pergaulan antar pribadi dan sosial
dan menjelaskan cara
mewujudkannya dalam kehidupan
sehari-hari

Kelas XI, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


Nilai-Nilai Kristiani
2. Merespon nilai-nilai Kristiani yang 2.1 Mewujudkan nilai-nilai Kristiani di
diperhadapkan dengan gaya hidup dalam menghadapi gaya hidup
modern serta perkembangan ilmu modern
pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
2.2 Memahami dan bersikap kritis
dan menjelaskan cara mewujudkannya
terhadap perkembangan budaya
dalam kehidupan sehari-hari
serta ilmu pengetahuan dan
teknologi

82
Kelas XII, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


Nilai-Nilai Kristiani
1. Bertanggung jawab sebagai orang 1.1 Menjelaskan gereja dan perannya
Kristen dalam perannya sebagai sebagai institusi sosial dan sebagai
warga Gereja dalam mewujudkan nilai- persekutuan orang percaya di tengah
nilai demokrasi dan HAM, khususnya tantangan kehidupan masa kini
dalam tindakan sebagai pembawa
1.2 Bersikap kritis terhadap peran agama
kabar baik dan damai sejahtera
dalam masyarakat

Kelas XII, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


Nilai-Nilai Kristiani
2. Bertanggung jawab sebagai orang 2.1 Bersikap kritis terhadap nilai-nilai
Kristen dalam perannya sebagai demokrasi dan HAM dalam hidupnya
warga gereja dalam mewujudkan nilai-
2.2 Mewujudkan perannya sebagai
nilai demokrasi dan HAM, khususnya
pembawa kabar baik dan damai
dalam tindakan sebagai pembawa
sejahtera secara pribadi dan
kabar baik dan damai sejahtera
komunitas

C. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Menengah Kejuruan


(SMK)

Latar Belakang

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia.
Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting
bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap
pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik
pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi

83
manusia yang

beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa dan berakhlak mulia
serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan
moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spiritual
mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan dalam
kehidupan individual ataupun kolektif kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual
tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki
manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan.

Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana


dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai
dengan ajaran Gereja Katolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap
agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat
untuk mewujudkan persatuan nasional.

Dari pengalaman dapat dilihat bahwa apa yang diketahui (pengetahuan,


ilmu) tidak selalu membuat hidup seseorang sukses dan bermutu. Tetapi
kemampuan, keuletan dan kecekatan seseorang untuk mencernakan dan
mengaplikasikan apa yang diketahui dalam hidup nyata, akan membuat hidup
seseorang sukses dan bermutu. Demikian pula dalam kehidupan beragama. Orang
tidak akan beriman dan diselamatkan oleh apa yang ia ketahui tentang imannya,
tetapi terlebih oleh pergumulannya bagaimana ia menginterpretasikan dan
mengaplikasikan pengetahuan imannya dalam hidup nyata sehari-hari. Seorang
beriman yang sejati seorang yang senantiasa berusaha untuk melihat, menyadari
dan menghayati kehadiran Allah dalam hidup nyatanya, dan berusaha untuk
melaksanakan kehendak Allah bagi dirinya dalam konteks hidup nyatanya. Oleh
karena itu Pendidikan Agama Katolik di sekolah merupakan salah satu usaha untuk
memampukan peserta didik menjalani proses pemahaman, pergumulan dan
penghayatan iman dalam konteks hidup nyatanya. Dengan demikian proses ini
mengandung unsur pemahaman iman, pergumulan iman, penghayatan iman dan
hidup nyata. Proses semacam ini diharapkan semakin memperteguh dan
mendewasakan iman peserta didik.

Kompetensi Inti dan kompetensi dasar untuk Sekolah Menengah Atas dan
Sekolah Menengah Kejuruan ini merupakan standar umum yang minimal. Minimal
dalam konteks ini berarti mengandung dasar-dasar umum ajaran iman Katolik yang

84
harus diketahui, dihayati dan diamalkan para peserta didik. Karena bersifat umum
dan minimal maka dapat membuka peluang bagi pengayaan lokal sesuai kebutuhan
sekolah setempat.

Tujuan

Pendidikan Agama Katolik (PAK) pada dasarnya bertujuan agar peserta


didik memiliki kemampuan untuk membangun hidup yang semakin beriman.
Membangun hidup beriman Kristiani berarti membangun kesetiaan pada Injil Yesus
Kristus, yang memiliki keprihatinan tunggal, yakni Kerajaan Allah. Kerajaan Allah
merupakan situasi dan peristiwa penyelamatan: situasi dan perjuangan untuk
perdamaian dan keadilan, kebahagiaan dan kesejahteraan, persaudaraan dan
kesetiaan, kelestarian lingkungan hidup, yang dirindukan oleh setiap orang dari
pelbagai agama dan kepercayaan.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup pembelajaran mencakup empat aspek yang telah dibahas di


Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Keempat aspek ini akan dibahas
semakin mendalam sesuai tingkat kemampuan pemahaman peserta didik pada
jenjang Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.

1. Pribadi Peserta Didik

Dalam Aspek pribadi peserta didik dibahas tentang pemahaman diri sebagai pria
dan wanita yang memiliki kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan
kekurangan dalam berelasi dengan sesama serta lingkungan sekitarnya.

2. Yesus Kristus

Dalam aspek Yesus Kristus dibahas tentang bagaimana meneladani pribadi


Yesus Kristus yang mewartakan Allah Bapa dan Kerajaan Allah.

3. Gereja

Dalam aspek Gereja dibahas tentang makna Gereja, bagaimana mewujudkan


kehidupan menggereja dalam realitas hidup sehari-hari.

4. Kemasyarakatan

85
Dalam aspek kemasyarakatan dibahas secara mendalam tentang hidup
bersama dalam masyarakat sesuai dengan firman/sabda Tuhan, ajaran Yesus
dan ajaran Gereja.

86
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kelas X, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


Pribadi Peserta didik
1. Memahami nilai-nilai 1.1 Mengenal diri dengan segala kelebihan dan
keteladanan Yesus Kristus kekurangannya, cita-cita dan panggilan
sebagai landasan hidupnya, sehingga menerima diri
mengembangkan diri sebagai sebagaimana adanya
perempuan atau laki-laki yang
1.2 Memahami dirinya sebagai manusia yang
memiliki rupa-rupa kemampuan
diciptakan Allah menurut citra-Nya, sehingga
dan keterbatasan sehingga
menyadari bahwa semua manusia adalah
dapat berelasi dengan sesama
saudara se Allah Bapa Ibu
secara lebih baik
1.3 Memahami jati diri pria dan wanita yang
diciptakan Allah untuk saling melengkapi
sebagai partner yang sederajat

1.4 Mengenal suara hatinya, sehingga dapat


bertindak secara benar dan tepat

1.5 Bersikap kritis terhadap pengaruh mass


media, kelompok tertentu dan sebagainya
sehingga mampu mengambil keputusan
yang tepat dan benar yang dapat
dipertanggung jawabkan

87
Kelas X, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


Yesus Kristus
2. Memahami nilai-nilai 2.1 Mengenal Kitab Suci dan Tradisi sebagai
keteladanan Yesus Kristus tolok ukur tertinggi dari imannya
sebagai landasan
2.2 Mengenal Yesus yang datang untuk
mengembangkan diri sebagai
mewartakan dan memperjuangkan Kerajaan
perempuan atau laki-laki yang
Allah, sehingga peserta didik merasa
memiliki rupa-rupa
terpanggil untuk berjuang bersama Yesus
kemampuan dan keterbatasan
2.3 Mengenal Yesus yang berani memberikan
sehingga dapat berelasi
diri-Nya dengan menderita sengsara, wafat
dengan sesama secara lebih
di salib, bangkit dan naik ke surga demi
baik
kebahagiaan manusia

2.4 Mengenal pribadi Yesus Kristus sebagai


sahabat sejati, tokoh idola, Putera Allah dan
Juru Selamat

2.5 Mampu mengenal Roh Kudus yang


melahirkan, membimbing dan menghidupi
Gereja dan mengenal Allah Tritunggal
sebagai kebenaran iman Kristen

88
Kelas XI, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


Gereja
1. Memahami karya Yesus 1.1 Memahami arti Gereja sebagai Umat Allah
Kristus yang mewartakan dan persekutuan yang terbuka
Kerajaan Allah dan
1.2 Memahami fungsi dan peranan Hierarki,
penerusannya oleh Gereja,
sehingga bersedia berpartisipasi dan bekerja
sehingga dapat
sama dengan hierarki (dan pimpinan Gereja
mengembangkan hidup
yang lain) dalam hidup menggereja
bersama dan bergereja sesuai
1.3 Memahami sifat-sifat Gereja yang satu,
dengan nilai-nilai Kerajaan
Kudus, Katolik dan Apostolik, sehingga
Allah
menjaga keutuhan serta terpanggil untuk
merasul dan memperjuangkan kepentingan
umum

1.4 Mengenal dan memahami tugas Gereja yang


menguduskan, mewartakan, memberi
kesaksian dan melayani, sehingga merasa
terpanggil untuk terlibat dalam tugas
tersebut sesuai dengan kedudukan dan
peranannya

89
Kelas XI, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


Kemasyarakatan
2. Memahami karya Yesus 2.1 Mengenal dan memahami hubungan Gereja
Kristus yang mewartakan dan dunia, sehingga bersedia ikut terlibat
Kerajaan Allah dan dalam kegembiraan dan keprihatinan dunia
penerusannya oleh Gereja,
2.2 Memahami hakikat Hak Asasi Manusia,
sehingga dapat
sehingga terpanggil untuk ikut serta
mengembangkan hidup
menegakkan Hak-hak Asasi Manusia
bersama dan bergereja sesuai
2.3 Memahami dan menghargai hidup sebagai
dengan nilai-nilai Kerajaan
anugerah Allah, sehingga bersedia untuk
Allah
menghargai dan memelihara hidup pribadi
dan sesamanya

Kelas XII, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


Kemasyarakatan
1. Memahami makna firman 1.1 Menghargai dan bersedia berdialog serta
Allah, ajaran Yesus dan ajaran bekerja sama dengan umat beragama atau
Gereja dalam berkepercayaan lain
mengembangkan kehidupan
1.2 Bersedia untuk berjuang menegakkan
bersama sesuai dengan
keadilan, kejujuran, kebenaran, perdamaian
kehendak Allah, sehingga
dan keutuhan ciptaan sesuai dengan
mampu mewujudkannya
perannya
dalam kehidupan sehari-hari
1.3 Memahami dan menyadari kemajemukan
bangsa Indonesia, sehingga mampu hidup
dan terlibat dalam membangun masyarakat
yang adil dan sejahtera

90
Kelas XII, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


Kemasyarakatan
2. Memahami makna firman 2.1 Memahami peranannya sebagai warga
Allah, ajaran Yesus dan negara, sehingga mampu terlibat
ajaran Gereja dalam membangun negara dan bangsanya
mengembangkan kehidupan
2.2 Mengenal dan menyadari panggilan
bersama sesuai dengan
hidupnya sehingga mampu menentukan
kehendak Allah, sehingga
langkah yang tepat untuk menjawab
mampu mewujudkannya
panggilan tersebut
dalam kehidupan sehari-hari

d. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Hindu untuk Sekolah Menengah Kejuruan


(SMK)

Latar Belakang

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting
bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap
pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik
pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia


yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
serta peningkatan potensi spritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan
moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual
mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta
pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif
kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan
pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Pendidikan Agama Hindu adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik

91
untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama
Hindu.

Kurikulum Pendidikan Agama Hindu yang berbasis Kompetensi Inti dan kompetensi
dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara nasional. Standar
ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan dalam
mengembangkan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu sesuai dengan kebutuhan
daerah atau pun sekolah.

Tujuan

Mata pelajaran Pendidikan Agama Hindu bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.

1. Menumbuhkembangkan dan meningkatkan kualitas Sradha dan Bhakti


melalui pemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran
agama

2. Membangun insan Hindu yang dapat mewujudkan nilai-nilai Moksartham


Jagathita dalam kehidupannya.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup pendidikan Agama Hindu meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Sradha

2. Susila

3. Yadnya

4. Kitab Suci

5. Orang Suci

6. Hari-hari suci

92
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Sejarah Agama Hindu

1. Memahami sejarah Menjelaskan perkembangan agama Hindu di


perkembangan agama Hindu di India Menjelaskan perkembangan agama
India dan negara-negara Hindu di negara lain Mengambil hikmah
lainnya dari perkembangan agama Hindu di India
dan negara lainnya Menunjukkan bukti-
bukti peninggalan sejarah perkembangan
agama Hindu di India dan negara lain

Kepemimpinan

2. Memahami kepemimpinan 2.1 Menjelaskan tipe-tipe kepemimpinan


menurut Niti Sastra menurut Niti Sastra

2.2 Mengidentifikasi kelebihan dan


kekurangan dari masing-masing tipe
kepemimpinan menurut Niti Sastra

2.3 Merumuskan kepemimpinan yang ideal


menurut Niti Sastra

2.4 Menteladani figur pemimpin yang telah


mempraktekkan ajaran kepemimpinan
Niti Sastra

93
Yadnya

3. Memahami tata cara 3.1 Menguraikan pengertian, tujuan dan


persembahyangan makna persembahyangan

3.2 Melafalkan mantra-mantra sembahyang

3.3 Melaksanakan sembahyang sesuai


dengan tata cara yang benar

Hari Suci

4. Memahami perhitungan hari- 4.1 Menentukan hari-hari suci menurut Hindu


hari suci menurut Hindu
4.2 Menunjukkan cara-cara menentukan
hari-hari suci berdasarkan perhitungan
Hindu (wuku dan sasih)

4.3 Menentukan baik-buruknya hari


berdasarkan perhitungan Hindu

94
Kelas X, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Susila

5. Memahami sifat-sifat Tri Guna dan 5.1 Menguraikan pengertian Tri Guna dan
Dasa Mala Dasa Mala

5.2 Menjelaskan bagian-bagian Tri Guna dan


Dasa Mala

5.3 Mengidentifikasi pengaruh Tri Guna dan


Dasa Mala terhadap kepribadian manusia

5.4 Menunjukkan contoh-contoh perilaku yang


dipengaruhi oleh Tri Guna dan Dasa Mala

5.5 Melakukan upaya-upaya untuk


menghindari pengaruh Dasa Mala

Tempat Suci

6. Memahami struktur, hakikat dan 6.1 Menguraikan struktur dan hakikat tempat
pelestarian kesucian tempat suci suci

6.2 Menggambarkan struktur tempat suci


menurut daerah setempat

6.3 Melakukan upaya-upaya pelestarian


kesucian tempat suci

Sradha

7. Memahami Atman sebagai sumber 7.1 Menjelaskan pengertian dan fungsi Atman
hidup
7.2 Menguraikan sifat-sifat Atman

7.3 Menjelaskan hubungan Atman dengan


Brahman

Kelas XI, Semester 1

95
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Sradha

1. Memahami Hukum Karma dan 1.1 Menjelaskan pengertian Hukum Karma


Punarbhawa dan Punarbhawa

1.2 Menjelaskan bagian-bagian Hukum


Karma

1.3 Menguraikan hubungan antara Hukum


Karma dengan Punarbhawa

1.4 Menunjukkan contoh-contoh Hukum


Karma dan Punarbhawa
Alam Semesta

2. Memahami proses penciptaan dan 2.1 Menguraikan proses terciptanya Bhuana


pralaya alam semesta Agung dan Bhuana Alit

2.2 Menunjukkan sloka dan mitologi yang


berkaitan dengan penciptaan Bhuana
Agung dan Bhuana Alit

2.3 Menjelaskan proses pralaya Bhuana


Agung dan Bhuana Alit

Kepemimpinan 3.1 Menguraikan kepemimpinan menurut


ajaran Hindu, seperti Panca Dasa
3. Memahami hakekat
Pramiteng Prabhu, Sad Warnaning Raja
kepemimpinan Hindu
Niti, Panca Upaya Sandhi dan Nawa
Natya

3.2 Menteladani sifat-sifat kepemimpinan


Hindu

96
Budaya

4. Memahami nilai-nilai budaya 4. 1 Menguraikan nilai-nilai kebenaran,


dalam Dharma Gita estetika dan etika moral dalam Dharma
Gita

4.2 Menunjukkan contoh-contoh nilai


kebenaran, estetika dan etika moral
dalam Dharma Gita

4.3 Menyanyikan Dharma Gita yang


mengandung nilai-nilai budaya

97
Kelas XI, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Yadnya

5. Memahami pelaksanaan Yadnya 5.1 Menguraikan hakikat dan tujuan


dalam kehidupan Yadnya

5.2 Menyebutkan bentuk-bentuk


pelaksanaan Yadnya dalam kehidupan
nyata dan kehidupan masyarakat
setempat

5.3 Mengaplikasikan nilai-nilai Yadnya


dalam kehidupan nyata dan kehidupan
masyarakat setempat

Susila

6. Memahami ajaran Tat Twam Asi 6.1 Menjelaskan pengertian Tat Twam
sebagai landasan etika dan moral Asi

6.2 Menunjukkan perilaku sebagai


implementasi ajaran Tat Twam Asi

Kitab Suci

7. Memahami pokok- pokok ajaran 7.1 Menguraikan isi pokok Weda Sruti
Weda dan Smerti

7.2 Menjelaskan makna isi pokok Weda


Sruti dan Smerti

98
Kelas XII, Semester 1

Standar Kopetensi Kompetensi Dasar

Sradha

1. Memahami ajaran Moksa sebagai 1.1 Menjelaskan pengertian Moksa


tujuan tertinggi
1.2 Menguraikan tingkatan Moksa

1.3 Melakukan upaya-upaya mencapai


Moksa

Budaya

2. Memahami seni keagamaan Hindu 2.1 Menguraikan jenis-jenis seni


keagamaan (sakral dan profan)

2.2 Menguraikan tujuan dan makna seni


keagamaan (sakral dan profan)

2.3 Menguraikan manfaat seni


keagamaan Hindu dalam
pembentukan kepribadian

2.4 Melatih diri untuk memperagakan


seni keagamaan Hindu sesuai
kondisi setempat

99
Susila

3. Memahami Catur Warna, Catur 3.1 Menjelaskan pengertian dan bagian-


Asrama dan Catur Purusartha bagian Catur Warna, Catur Asmara
dan Catur Purusartha

3.2 Menjelaskan hubungan antara Catur


Warna dengan Catur Asrama

3.3 Menjelaskan hubungan antara Catur


Asrama dengan Catur Purusartha

3.4 Menunjukkan contoh-contoh Catur


Warna dan Catur Asrama dalam
masyarakat Hindu

Kelas XII, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Yadnya

4. Memahami perkawinan menurut 4.1 Menguraikan pengertian, tujuan dan


Hindu (Wiwaha) hakikat Wiwaha

4.2 Menjelaskan sistim dan pelaksanaan


Wiwaha

4.3 Menguraikan syarat-syarat perkawinan


menurut Hindu

4.4 Menunjukkan contoh-contoh sistim


perkawinan menurut daerah setempat

100
Kitab Suci

5. Memahami Weda sebagai sumber 5.1 Menjelaskan pengertian hukum Hindu


hukum Hindu
5.2 Menguraikan sumber-sumber hukum
Hindu

5.3 Melakukan upaya mentaati hukum


Hindu dalam kehidupan keagamaan
dalam kerangka hukum nasiponal

D. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Budha untuk Sekolah Menengah Kejuruan


(SMK)

Latar Belakang

Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama
menjadi pemandu dalam upaya untuk mewujudkan suatu kehidupan yang
bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari bahwa peran agama amat penting
bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap
pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik
pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat.

Pendidikan Agama dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia


yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
serta peningkatan potensi spritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan
moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spritual
mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, serta
pengamalan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan individual ataupun kolektif
kemasyarakatan. Peningkatan potensi spritual tersebut pada akhirnya bertujuan
pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya
mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan.

Pendidikan Agama Buddha adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan
berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik
untuk memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia, serta peningkatan potensi spiritual sesuai dengan ajaran agama
Buddha.

101
Kurikulum Pendidikan Agama Buddha yang berbasis Kompetensi Inti dan
kompetensi dasar mencerminkan kebutuhan keragaman kompetensi secara
nasional. Standar ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai kerangka acuan
dalam mengembangkan Kurikulum Pendidikan Agama Buddha sesuai dengan
kebutuhan daerah atau pun sekolah.

Tujuan

Pendidikan Agama Buddha bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan


sebagai berikut.

1. Mengembangkan keyakinan (Saddha) dan ketakwaan (Bhakti) kepada Tuhan


Yang Maha Esa, Tiratana, Para Bodhisattva dan Mahasattva

2. Mengembangkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia melalui peningkatan


pelaksanaan moral (Sila), meditasi (Samadhi) dan kebijaksanaan (Panna)
sesuai dengan Buddha Dharma (Agama Buddha)

3. Mengembangkan manusia Indonesia yang memahami, menghayati, dan


mengamalkan/menerapkan Dharma sesuai dengan Ajaran Buddha yang
terkandung dalam Kitab Suci Tipitaka/Tripitaka sehingga menjadi manusia yang
bertanggung jawab sesuai dengan prinsip Dharma dalam kehidupan sehari-hari

4. Memahami agama Buddha dan sejarah perkembangannya di Indonesia.

Ruang Lingkup

Pendidikan Agama Buddha meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Sejarah

2. Keyakinan (Saddha)

3. Perilaku/moral (Sila)

4. Kitab Suci Agama Buddha Tripitaka (Tipitaka)

5. Meditasi (Samadhi)

6. Kebijaksanaan (Panna).

102
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kelas X, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Saddha

1. Mengungkapkan Buddha 1.1 Merumuskan peranan macam-macam


Dharma sebagai salah satu agama dalam kehidupan dan ruang
agama lingkup agama

1.2 Menjelaskan pluralisme, inklusivisme,


toleransi, dan tujuan hidup menurut
agama Buddha

1.3 Menjelaskan pengertian dan ciri khas


agama Buddha

Saddha

2. Kemampuan memahami 2.1 Memerumuskan dasar-dasar keyakinan


makna beriman kepada dan cara mengembangkannya
Tuhan
2.2 Mendeskripsikan hukum-hukum
universal (Niyama) yang mengatur alam
semesta

2.3 Mendeskripsikan pokok-pokok


keyakinan dalam agama Buddha.

2.4 Menjelaskan manifestasi keyakinan


terhadap Tuhan Yang Mahaesa

103
Kelas X, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Tripitaka

3. Mengungkapkan kitab suci 3.1 Menjelaskan sejarah penulisan kitab suci


sebagai pedoman hidup Tripitaka

3.2 Mendeskripsikan ruang lingkup dan


intisari Tripitaka

3.3 Menjelaskan kebenaran yang terdapat


dalam Tripitaka

Saddha

4. Kemampuan memahami 4.1 Mendeskripsikan Triratna sebagai


makna berlindung pelindung
kepada Triratna
4.2 Menjelaskan makna berlindung kepada
Triratna

4.3 Menjelaskan manfaat berlindung


kepada Triratna dalam kehidupan
sehari-hari

4.4 Mengembangkan diri dan merealisasi


pernyataan berlindung kepada Triratna

104
Kelas XI, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Saddha

1. Memahami manfaat puja 1.1 Menjelaskan makna dan manfaat puja


dan kekuatan doa serta doa

1.2 Mendeskripsikan sejarah dan petunjuk


tentang puja

1.3 Mengidentifikasi praktik puja terkait


dengan budaya

1.4 Menjelaskan praktik puja dalam hari-hari


raya Agama Buddha

Sila

2. Mengembangkan etika- 2.1 Mendeskripsikan sila sebagai bagian


moral dalam agama dari Jalan Mulia Berunsur Delapan
Buddha
2.2 Merumuskan manfaat sila dan vinaya
sebagai sumber nilai dalam agama
Buddha.

2.3 Menjelaskan pembagian sila

2.4 Menjelaskan prinsip-prinsip normatif


serta kriteria baik dan buruk

105
Kelas XI, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Saddha

3. Memahami Hukum Dharma 3.1 Mendeskripsikan hukum kebenaran


sebagai hukum alam

3.2 Menguraikan hukum kebenaran


universal

3.3 Mengenali proses kerja hukum


kebenaran

Sila

4. Mengkonstruksi sikap umat 4.1 Menjelaskan wawasan ekosistem dan


Buddha terhadap kesalingtergantungan
lingkungan
4.2 Menjelaskan tanggung jawab manusia
terhadap sesama, keluarga dan
masyarakat

4.3 Mendeskripsikan kesetiakawanan sosial


dalam agama Buddha

4.4 Menjelaskan tanggung jawab manusia


terhadap dunia

106
Kelas XII, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Sila

1. Mengkonstruksi umat 1.1 Menjelaskan manusia seutuhnya


Buddha sebagai manusia menurut agama Buddha
seutuhnya
1.2 Menjelaskan sikap dan perilaku sesuai
dengan nilai-nilai yang dijunjung
sehingga menjadi manusia susila

1.3 Mengenal dan mengatasi masalah


sesuai dengan Buddha Dharma

Panna

2. Mengenal Buddha, Arahat, 2.1 Menjelaskan pengertian benar, pikiran


dan Bodhisattva benar sebagai bagian dari Jalan Mulia
Berunsur Delapan

2.2 Menjelaskan pengertian kesucian atau


keselamatan menurut agama Buddha
dan cara-cara untuk mencapai tingkat-
tingkat kesucian hingga Kebuddhaan

2.3 Mendeskripsikan konsep Buddha,


Bodhisattva, dan Manusia Buddha

2.4 Menjelaskan ikrar Bodhisattva dan


cara mempraktikkannya

107
Kelas XII, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Samadhi

3. Mengembangkan meditasi 3.1 Mendeskripsikan meditasi sebagai


untuk belajar bagian dari Jalan Mulia Berunsur
mengendalikan diri Delapan

3.2 Mendeskripsikan meditasi pandangan


terang

3.3 Mengidentifikasi faktor-faktor


penghambat, penunjang, dan manfaat
meditasi pandangan terang dalam
kehidupan sehari-hari

3.4 Melatih meditasi pandangan terang

Saddha

4. Mengenal asal-usul dan 4.1 Menjelaskan kosmologi dan alam


kelanjutan hidup manusia kehidupan

4.2 Menjelaskan proses evolusi,


pembentukan dan penghancuran dunia
(bumi) beserta isinya

4.3 Mendeskripsikan pembagian 31 alam


kehidupan

4.4 Menafsirkan karma dan akibatnya


dalam kehidupan manusia berikutnya

1. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Menengah Kejuruan


(SMK)

108
Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi


warga negara yang memiliki komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hakikat negara kesatuan Republik Indonesia
adalah negara kebangsaan modern. Negara kebangsaan modern adalah negara
yang pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan --atau
nasionalisme-- yaitu pada tekad suatu masyarakat untuk membangun masa depan
bersama di bawah satu negara yang sama walaupun warga masyarakat tersebut
berbeda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya. [Risalah Sidang Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Jakarta: Sekretariat Negara Republik
Indonesia, 1998].
Komitmen yang kuat dan konsisten terhadap prinsip dan semangat kebangsaan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, perlu ditingkatkan secara terus
menerus untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Secara historis, negara Indonesia telah diciptakan sebagai
Negara Kesatuan dengan bentuk Republik.
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah negara yang berkedaulatan rakyat
dengan berdasarkan kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil
dan beradab, Persatuan Indonesia dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan
suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. [Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia 1945].
Dalam perkembangannya sejak Proklamasi 17 Agustus 1945 sampai dengan
penghujung abad ke-20, rakyat Indonesia telah mengalami berbagai peristiwa yang
mengancam keutuhan negara. Untuk itu diperlukan pemahaman yang mendalam
dan komitmen yang kuat serta konsisten terhadap prinsip dan semangat
kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang
berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Konstitusi Negara
Republik Indonesia perlu ditanamkan kepada seluruh komponen bangsa Indonesia,
khususnya generasi muda sebagai generasi penerus.
Indonesia harus menghindari sistem pemerintahan otoriter yang memasung hak-hak
warga negara untuk menjalankan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kehidupan yang demokratis di dalam
kehidupan sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, pemerintahan,

109
dan organisasi-organisasi non-pemerintahan perlu dikenal, dipahami, diinternalisasi,
dan diterapkan demi terwujudnya pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi. Selain itu,
perlu pula ditanamkan kesadaran bela negara, penghargaan terhadap hak azasi
manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan hidup, tanggung jawab
sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan membayar pajak, serta sikap dan perilaku
anti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warganegara yang memahami dan mampu
melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warganegara Indonesia
yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD
1945.

Tujuan

Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta didik


memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu


kewarganegaraan

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara


cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-
korupsi

3. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri


berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara


langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi aspek-


aspek sebagai berikut.

1. Persatuan dan Kesatuan bangsa, meliputi: Hidup rukun dalam perbedaan,


Cinta lingkungan, Kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah Pemuda,
Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, Partisipasi dalam pembelaan

110
negara, Sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia,
Keterbukaan dan jaminan keadilan

2. Norma, hukum dan peraturan, meliputi: Tertib dalam kehidupan keluarga,


Tata tertib di sekolah, Norma yang berlaku di masyarakat, Peraturan-
peraturan daerah, Norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
Sistim hukum dan peradilan nasional, Hukum dan peradilan internasional

3. Hak asasi manusia meliputi: Hak dan kewajiban anak, Hak dan kewajiban
anggota masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM, Pemajuan,
penghormatan dan perlindungan HAM

4. Kebutuhan warga negara meliputi: Hidup gotong royong, Harga diri sebagai
warga masyarakat, Kebebasan berorganisasi, Kemerdekaan mengeluarkan
pendapat, Menghargai keputusan bersama, Prestasi diri , Persamaan
kedudukan warga negara

5. Konstitusi Negara meliputi: Proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang


pertama, Konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,
Hubungan dasar negara dengan konstitusi

6. Kekuasan dan Politik, meliputi: Pemerintahan desa dan kecamatan,


Pemerintahan daerah dan otonomi, Pemerintah pusat, Demokrasi dan sistem
politik, Budaya politik, Budaya demokrasi menuju masyarakat madani, Sistem
pemerintahan, Pers dalam masyarakat demokrasi

7. Pancasila meliputi: kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi


negara, Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, Pengamalan
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi
terbuka

8. Globalisasi meliputi: Globalisasi di lingkungannya, Politik luar negeri


Indonesia di era globalisasi, Dampak globalisasi, Hubungan internasional dan
organisasi internasional, dan Mengevaluasi globalisasi.

111
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kelas X, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Memahami hakikat bangsa 1.1 Mendeskripsikan hakikat bangsa dan unsur-


dan Negara Kesatuan unsur terbentuknya negara
Republik Indonesia (NKRI)
1.2 Mendeskripsikan hakikat negara dan bentuk-
bentuk kenegaraan

1.3 Menjelaskan pengertian, fungsi dan tujuan


NKRI

1.4 Menunjukkan semangat kebangsaan,


nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

2. Menampilkan sikap positif 2.1 Mendeskripsikan pengertian sistem hukum dan


terhadap sistem hukum dan peradilan nasional
peradilan nasional
2.2 Menganalisis peranan lembaga-lembaga
peradilan

2.3 Menunjukkan sikap yang sesuai dengan


ketentuan hukum yang berlaku

2.4 Menganalisis upaya pemberantasan korupsi di


Indonesia

2.5 Menampilkan peran serta dalam upaya


pemberantasan korupsi di Indonesia

112
3. Menampilkan peran serta 3.1 Menganalisis upaya pemajuan, penghormatan,
dalam upaya pemajuan, dan penegakan HAM
penghormatan dan
3.2 Menampilkan peran serta dalam upaya
perlindungan Hak Asasi
pemajuan, penghormatan, dan penegakan
Manusia (HAM)
HAM di Indonesia

3.3 Mendeskripsikan instrumen hukum dan


peradilan internasional HAM

113
Kelas X, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

4. Menganalisis hubungan 4.1 Mendeskripsikan hubungan dasar negara


dasar negara dengan dengan konstitusi
konstitusi
4.2 Menganalisis substansi konstitusi negara

4.3 Menganalisis kedudukan pembukaan UUD 1945


Negara Kesatuan Republik Indonesia

4.4 Menunjukkan sikap positif terhadap konstitusi


negara
5. Menghargai persamaan 5.1 Mendeskripsikan kedudukan warga negara dan
kedudukan warga negara pewarganegaraan di Indonesia
dalam berbagai aspek
5.2 Menganalisis persamaan kedudukan warga
kehidupan
negara dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan negara

5.3 Menghargai persamaan kedudukan warga negara


tanpa membedakan ras, agama, gender,
golongan, budaya, dan suku

6. Menganalisis sistem politik 6.1 Mendeskripsikan supra struktur dan infra struktur
di Indonesia politik di Indonesia

6.2 Mendeskripsikan perbedaan sistem politik di


berbagai negara

6.3 Menampilkan peran serta dalam sistem politik di


Indonesia

Kelas XI, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

114
1. Menganalisis budaya politik 1.1 Mendeskripsikan pengertian budaya politik
di Indonesia
1.2 Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang
berkembang dalam masyarakat Indonesia

1.3 Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi


pengembangan budaya politik

1.4 Menampilkan peran serta budaya politik


partisipan
2. Menganalisis budaya 2.1 Mendeskripsikan pengertian dan prinsip-prinsip
demokrasi menuju budaya demokrasi
masyarakat madani
2.2 Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani

2.3 Menganalisis pelaksanaan demokrasi di


Indonesia sejak orde lama, orde baru, dan
reformasi

2.4 Menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam


kehidupan sehari-hari

3. Menampilkan sikap 3.1 Mendeskripsikan pengertian dan pentingnya


keterbukaan dan keadilan keterbukaan dan keadilan dalam kehidupan
dalam kehidupan berbangsa berbangsa dan bernegara
dan bernegara
3.2 Menganalisis dampak penyelenggaraan
pemerintahan yang tidak transparan

3.3 Menunjukkan sikap keterbukaan dan keadilan


dalam kehidupan berbangsa dan bernegara

Kelas XI, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

115
4. Menganalisis hubungan
4.1 Mendeskripsikan pengertian, pentingnya, dan
internasional dan organisasi
sarana-sarana hubungan internasional bagi suatu
internasional
negara

4.2 Menjelaskan tahap-tahap perjanjian internasional

4.3 Menganalisis fungsi Perwakilan Diplomatik

4.4 Mengkaji peranan organisasi internasional


(ASEAN, AA, PBB) dalam meningkatkan
hubungan internasional

4.5 Menghargai kerja sama dan perjanjian


internasional yang bermanfaat bagi Indonesia

116
Kelas XII, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menampilkan sikap positif 1.1 Mendeskripsikan Pancasila sebagai ideologi


terhadap Pancasila terbuka
sebagai ideologi terbuka
1.2 Menganalisis Pancasila sebagai sumber nilai dan
paradigma pembangunan

1.3 Menampilkan sikap positif terhadap Pancasila


sebagai ideologi terbuka
2. Mengevaluasi berbagai 2.1 Menganalisis sistem pemerintahan di berbagai
sistem pemerintahan negara

2.2 Menganalisis pelaksanaan sistem pemerintahan


Negara Indonesia

2.3 Membandingkan pelaksanaan sistem


pemerintahan yang berlaku di Indonesia
dengan negara lain

Kelas XII, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

3. Mengevaluasi peranan pers 3.1 Mendeskripsikan pengertian, fungsi dan peran


dalam masyarakat serta perkembangan pers di Indonesia
demokrasi
3.2 Menganalisis pers yang bebas dan bertanggung
jawab sesuai kode etik jurnalistik dalam
masyarakat demokratis di Indonesia

3.3 Mengevaluasi kebebasan pers dan dampak


penyalahgunaan kebebasan media massa dalam
masyarakat demokratis di Indonesia

117
4. Mengevaluasi dampak globalisasi 4.1 Mendeskripsikan proses, aspek,
dan dampak globalisasi dalam
kehidupan berbangsa dan
bernegara

4.2 Mengevaluasi pengaruh globalisasi


terhadap kehidupan Bangsa dan
Negara Indonesia

4.3 Menentukan sikap terhadap


pengaruh dan implikasi globalisasi
terhadap Bangsa dan Negara
Indonesia

4.4 Mempresentasikan tulisan tentang


pengaruh globalisasi terhadap
Bangsa dan Negara Indonesia

2. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Latar Belakang

Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib.
Melalui penguasaan kompetensi mata pelajaran bahasa Indonesia, peserta didik
diarahkan, dibimbing, dan dibantu agar mampu berkomunikasi bahasa Indonesia
secara baik dan benar. Pada era global penggunaan bahasa secara baik dan benar
merupakan syarat mutlak di dunia kerja.

Untuk menghadapi tantangan masa depan, kemampuan berkomunikasi menjadi


salah satu syarat keberhasilan bekerja. Karena itu pelajaran Bahasa Indonesia
dirancang, dikembangkan serta diarahkan untuk dapat mempersiapkan peserta didik
mampu berkomunikasi di dunia kerja secara efisien dan efektif.

Cakupan mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi peserta didik meliputi pembentukan
kompetensi berkomunikasi secara lisan dan tertulis pada tingkat Semenjana, Madia,
dan Unggul.

Tujuan

118
Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.

1. Meningkatkan kemampuan peserta didik untuk mencapai tingkat kualifikasi


unggul

2. Menerapkan kompetensi berbahasa Indonesia secara baik dan benar pada


mata pelajaran lainnya

3. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efisien dan efektif, baik


lisan maupun tertulis

4. Meningkatkan kemampuan memanfaatkan berbahasa Indonesia untuk


bekerja.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi aspek-aspek sebagai


berikut.

1. Berkomunikasi pada tingkat Semenjana

2. Berkomunikasi pada tingkat Madia

3. Berkomunikasi pada tingkat Unggul.

119
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Berkomunikasi 1. 1 Menyimak untuk memahami lafal,


dengan bahasa tekanan, intonasi, dan jeda yang
Indonesia setara lazim/baku dan yang tidak
tingkat Semenjana 1. 2 Menyimak untuk memahami informasi
lisan dalam konteks bermasyarakat

1. 3 Membaca cepat untuk memahami


informasi tertulis dalam konteks
bermasyarakat

1. 4 Memahami informasi tertulis dalam


berbagai bentuk teks

1. 5 Melafalkan kata dengan artikulasi yang


tepat

1. 6 Memilih kata, bentuk kata, dan


ungkapan yang tepat

1. 7 Menggunakan kalimat yang baik, tepat,


dan santun

1. 8 Mengucapkan kalimat dengan jelas,


lancar, bernalar, dan wajar

1. 9 Menulis dengan memanfaatkan


kategori/kelas kata

1. 10 Membuat berbagai teks tertulis dalam


konteks bermasyarakat dengan
memilih kata, bentuk kata, dan
ungkapan yang tepat

1. 11 Menggunakan kalimat tanya secara


tertulis sesuai dengan situasi
komunikasi

1. 12 Membuat parafrasa dari teks tertulis

120
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

2. Berkomunikasi dengan 2. 1 Menyimak untuk menyimpulkan informasi


bahasa Indonesia setara yang tidak bersifat perintah dalam konteks
tingkat Madia bekerja

2. 2 Menyimak untuk memahami perintah yang


diungkapkan atau yang tidak dalam
konteks bekerja

2. 3 Memahami perintah kerja tertulis

2. 4 Membaca untuk memahami makna kata,


bentuk kata, ungkapan, dan kalimat dalam
konteks bekerja

121
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

2. 5 Menggunakan secara lisan kalimat


tanya/pernyataan dalam konteks bekerja

2. 6 Membuat parafrasa lisan dalam konteks


bekerja

2. 7 Menerapkan pola gilir dalam berkomunikasi

2. 8 Bercakap-cakap secara sopan dengan


mitra bicara dalam konteks bekerja

2. 9 Berdiskusi yang bermakna dalam konteks


bekerja

2. 10Bernegosiasi yang menghasilkan dalam


konteks bekerja

2. 11 Menyampaikan laporan atau presentasi


lisan dalam konteks bekerja

2. 12Menulis wacana yang bercorak naratif,


deskriptif, ekspositoris, dan argumentatif

2. 13Meringkas teks tertulis dalam konteks


bekerja

2. 14Menyimpulkan isi teks tertulis dalam


konteks bekerja

3. Berkomunikasi dengan 3. 1 Menyimak untuk memahami secara


bahasa Indonesia kreatif teks seni berbahasa dan teks
setara tingkat Unggul ilmiah sederhana

3. 2 Mengapresiasi secara lisan teks seni


berbahasa dan teks ilmiah sederhana

3. 3 Menulis proposal untuk kegiatan ilmiah


sederhana

3. 4 Menulis surat dengan memperhatikan


jenis surat

3. 5 Menulis laporan ilmiah sederhana

122
4. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)

Latar Belakang

Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan merupakan bagian integral dari


pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran
jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial,
penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.

Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur


hidup, pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang diajarkan di sekolah
memiliki peranan sangat penting, yaitu memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk terlibat langsung dalam berbagai pengalaman belajar melalui aktivitas
jasmani, olahraga dan kesehatan yang terpilih yang dilakukan secara sistematis.
Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk membina pertumbuhan fisik
dan pengembangan psikis yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat
dan bugar sepanjang hayat.

Pendidikan memiliki sasaran pedagogis, oleh karena itu pendidikan kurang lengkap
tanpa adanya pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, karena gerak sebagai
aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia dan dirinya
sendiri yang secara alami berkembang searah dengan perkembangan zaman.

Selama ini telah terjadi kecenderungan dalam memberikan makna mutu pendidikan
yang hanya dikaitkan dengan aspek kemampuan kognitif. Pandangan ini telah
membawa akibat terabaikannya aspek-aspek moral, akhlak, budi pekerti, seni,
psikomotor, serta life skill. Dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan akan memberikan peluang untuk
menyempurnakan kurikulum yang komprehensif dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.

Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan merupakan media untuk mendorong


pertumbuhan fisik, perkembangan psikis, keterampilan motorik, pengetahuan dan
penalaran, penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-sportivitas-spiritual-

123
sosial), serta pembiasaan pola hidup sehat yang bermuara untuk merangsang
pertumbuhan dan perkembangan kualitas fisik dan psikis yang seimbang.

Tujuan

Mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan bertujuan agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan


dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai
aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih

2. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik

3. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar

4. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-nilai


yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan

5. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama,


percaya diri dan demokratis

6. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang


lain dan lingkungan

7. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih


sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup
sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Pendiidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan untuk
meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan. eksplorasi


gerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,dan manipulatif, atletik, kasti,
rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan,
bulu tangkis, dan beladiri, serta aktivitas lainnya

2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran


jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya

3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat,

124
ketangkasan dengan alat, dan senam lantai, serta aktivitas lainnya

4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dan senam aerobic
serta aktivitas lainnya

5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, keterampilan bergerak di


air, dan renang serta aktivitas lainnya

6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalan lingkungan,


berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung

7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari-


hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat
lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah
dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif
dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri,
dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kelas X, Semester 1

125
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Mempraktikkan berbagai 1.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah
keterampilan permainan satu permainan dan olahraga beregu bola
olahraga dalam bentuk besar serta nilai kerjasama, kejujuran,
sederhana dan nilai-nilai menghargai, semangat, dan percaya diri**)
yang terkandung di dalamnya
1.2 Mempraktikkan keterampilan salah satu
permainan olahraga beregu bola kecil dengan
menggunakan alat dan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran,
menghargai, semangat dan percaya diri**)

1.3 Mempraktikkan keterampilan atletik


dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi serta nilai kerjasama,
kejujuran, menghargai, semangat, dan
percaya diri**)

1.4 Mempraktikkan keterampilan salah satu cabang


olahraga bela diri serta nilai kejujuran,
menghargai orang lain, kerja keras dan percaya
diri**)

2. Mempraktikkan latihan 2.1 Mempraktikkan latihan kekuatan, kecepatan,


kebugaran jasmani dan cara daya tahan dan kelentukan untuk kebugaran
mengukurnya sesuai dengan jasmani dalam bentuk sederhana serta nilai
kebutuhan dan nilai nilai tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
yang terkandung di dalamnya
2.2 Mempraktikkan tes kebugaran jasmani serta
nilai tanggung jawab, disiplin, dan percaya
diri.

2.3 Mempraktikkan perawatan tubuh agar tetap


segar

126
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Mempraktikkan keterampilan 3.1 Mempraktikkan rangkaian senam lantai
rangkaian senam lantai dan dengan menggunakan bantuan serta nilai
nilai nilai yang terkandung di percaya diri, kerjasama, tanggungjawab,
dalamnya menghargai teman

3.2 Mempraktikkan rangkaian senam lantai tanpa


alat serta nilai percaya diri, kerjasama dan
tanggung jawab
4. Mempraktikkan aktivitas 4.1 Mempraktikkan keterampilan gerak dasar
ritmik tanpa alat dengan langkah dan lompat pada aktivitas ritmik tanpa
koordinasi yang baik dan alat serta nilai kedisiplinan, konsentrasi dan
nilai-nilai yang terkandung di keluwesan
dalamnya
4.2 Mempraktikkan keterampilan dasar ayunan
lengan pada aktivitas ritmik tanpa alat dengan
koordinasi gerak yang benar serta nilai disiplin,
toleransi dan estetika

5. Mempraktikkan salah satu 5.1 Mempraktikkan keterampilan dasar salah satu


gaya renang dan loncat indah gaya renang serta nilai disiplin, keberanian,
sederhana dan nilai-nilai yang tanggung jawab, dan kerja keras
terkandung di dalamnya*)
5.2 Mempraktikkan keterampilan teknik dasar
loncat indah dari samping kolam dengan teknik
serta nilai disiplin, keberanian, tanggung jawab,
dan kerja keras

127
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

6. Mempraktikkan perencanaan 6.1 Mempraktikkan keterampilan dasar-dasar


penjelajahan dan kegiatan menjelajah pantai serta nilai
penyelamatan aktivitas di tanggung jawab, kerjasama, toleransi,
alam bebas dan nilai-nilai tolong menolong, melaksanakan keputusan
yang terkandung di kelompok
dalamnya***)
6.2 Mempraktikkan keterampilan dasar
penyelamatan kegiatan penjelajahan di pantai
serta nilai tanggung jawab, kerjasama,
toleransi, tolong menolong, keputusan dalam
kelompok

6.3 Mempraktikkan keterampilan memilih makanan


dan minuman yang sehat

7. Menerapkan budaya hidup 7.1 Menganalisis bahaya penggunaan narkoba


sehat
7.2 Memahami berbagai peraturan perundangan
tentang narkoba

128
Kelas X, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


8. Mempraktikkan berbagai 8.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah
keterampilan permainan satu permainan dan olahraga beregu bola
olahraga dalam bentuk dengan menggunakan peraturan yang
sederhana dan nilai-nilai dimodifikasi serta nilai kerjasama, kejujuran,
yang terkandung di menghargai, semangat, percaya diri **)
dalamnya
8.2 Mempraktikkan keterampilan bermain salah
satu permainan dan olahraga bola kecil dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi
serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai,
percaya diri**)

8.3 Mempraktikkan keterampilan atletik dengan


menggunakan peraturan yang dimodifikasi
serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai,
semangat, percaya diri **)

8.4 Mempraktikkan keterampilan olahraga bela diri


serta nilai kejujuran, toleransi, kerja keras dan
percaya diri**)

9. Mempraktikkan latihan 9.1 Mempraktikkan berbagai bentuk kebugaran


kebugaran jasmani dan cara jasmani sesuai dengan kebutuhan serta nilai
mengukurnya sesuai dengan kejujuran, tanggungjawab, disiplin, dan percaya
kebutuhan dan nilai nilai diri
yang terkandung di
9.2 Mempraktikkan tes kebugaran dan interpretasi
dalamnya
hasil tes dalam menentukan derajat kebugaran
serta nilai kejujuran, semangat, tanggungjawab,
disiplin, dan percaya diri

129
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
10. Mempraktikkan 10.1 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam
keterampilan rangkaian lantai dengan menggunakan alat serta nilai
senam lantai dan nilai nilai percaya diri, kerjasama, tanggungjawab dan
yang terkandung di menghargai teman
dalamnya
10.2 Mempraktikkan keterampilan rangkaian senam
lantai tanpa alat serta nilai percaya diri,
kerjasama, tanggungjawab dan menghargai
teman

11. Mempraktikkan aktivitas 11.1 Mempraktikkan kombinasi keterampilan


ritmik tanpa alat dengan langkah kaki dan ayunan lengan pada
koordinasi yang baik dan nilai aktivitas ritmik berirama tanpa alat serta nilai
nilai yang terkandung di disiplin, toleransi, keluwesan dan estetika
dalamnya
11.2 Mempraktikkan rangkaian senam irama tanpa
alat dengan koordinasi gerak serta nilai
disiplin, toleransi, keluesan dan estetika

12. Mempraktikkan keterampilan 12.1 Mempraktikkan kombinasi teknik renang gaya


beberapa gaya renang dan dada, gaya bebas dan salah satu gaya lain
pertolongan kecelakaan di air serta nilai disiplin, kerja keras keberanian dan
dan nilai nilai yang tanggung jawab
terkandung di dalamnya*)
12.2 Mempraktikkan keterampilan dasar
pertolongan kecelakaan di air dengan sistim
Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) serta nilai
disiplin, kerja keras keberanian dan tanggung
jawab

130
13. Mempraktikkan perencanaan 13.1 Mempraktikkan keterampilan dasar-dasar
penjelajahan dan kegiatan menjelajah gunung serta nilai
penyelamatan aktivitas di tanggung jawab, kerjasama, toleransi, tolong-
alam bebas dan nilai-nilai menolong, dan melaksanakan keputusan
yang terkandung di dalam kelompok
dalamnya***)
13.2 Mempraktikkan keterampilan dasar
penyelamatan penjelajahan di pegunungan
serta nilai tanggung jawab, kerjasama,
toleransi, tolong menolong, dan
melaksanakan keputusan kelompok

13.3 Mempraktikkan keterampilan penjagaan


lingkungan yang sehat

14. Menerapkan budaya hidup 14.1 Menganalisis dampak seks bebas


sehat
14.2 Memahami cara menghindari seks bebas

131
Kelas XI, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


1. Mempraktikkan berbagai 1.1 Mempraktikkan keterampilan teknik bermain
keterampilan permainan salah satu permainan olahraga bola besar
olahraga dengan teknik dan secara sederhana serta nilai kerjasama,
nilai nilai yang terkandung di kejujuran, menghargai, semangat dan percaya
dalamnya. diri **)

1.2 Mempraktikkan keterampilan teknik bermain


salah satu permainan olahraga bola kecil
secara sederhana serta nilai kerjasama,
kejujuran, menghargai, kerja keras dan
percaya diri**)

1.3 Mempraktikkan keterampilan teknik salah satu


nomor atletik dengan menggunakan peraturan
yang dimodifikasi serta nilai kerjasama,
kejujuran, kerja keras dan percaya diri **)

1.4 Mempraktikkan keterampilan teknik


penyerangan salah satu permainan
olahraga bela diri serta nilai kerjasama,
kejujuran, menghargai orang lain, kerja
keras dan percaya diri**)

2. Mempraktikkan aktivitas 2.1 Mempraktikkan berbagai bentuk latihan


pengembangan untuk kelincahan, power dan daya tahan untuk
meningkatkan kualitas peningkatan kebugaran jasmani serta nilai
kebugaran jasmani dan cara tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
pengukurannya dan nilai
2.2 Mempraktikkan tes untuk kelincahan, power
nilai yang terkandung di
dan daya tahan dalam kebugaran jasmani
dalamnya
serta nilai tanggungjawab, disiplin, dan
percaya diri

132
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
4. Mempraktikkan aktivitas 4.1 Mempraktikkan keterampilan aktivitas ritmik
ritmik menggunakan alat tanpa alat dengan koordinasi gerak lanjutan
dengan koordinasi dan nilai serta nilai kedisiplinan, konsentrasi dan
nilai yang terkandung di keluwesan dan estetika
dalamnya

4.2 Mempraktikkan keterampilan aktivitas ritmik


menggunakan alat serta nilai disiplin,
toleransi,kerja sama, keluesan dan estetika

5. Mempraktikkan salah satu 5.1 Mempraktikkan keterampilan salah satu gaya


gaya renang dan loncat renang untuk pertolongan serta nilai disiplin,
indah dan nilai nilai yang keberanian, kerja sama, dan kerja keras
terkandung di dalamnya*)
5.2 Metakukan keterampilan loncat indah dari
papan satu meter dengan teknik serta nilai
disiplin, keberanian dan kerja keras

6. Menerapkan budaya hidup 6.1 Memahami bahaya HIV/AIDS


sehat
6.2 Memahami cara penularan HIV/AIDS

6.3 Memahami cara menghindari penularan


HIV/AIDS

133
Kelas XI, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


7. Mempraktikkan berbagai 7.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah
keterampilan dasar satu permainan olahraga bola besar serta nilai
permainan olahraga dengan kerjasama, kejujuran, kerja keras dan percaya
teknik dan taktik , dan nilai diri **)
nilai yang terkandung di
7.2. Mempraktikkan keterampilan bermain salah
dalamnya
satu permainan olahraga bola kecil serta nilai
kerjasama, kejujuran, kerja keras, toleransi
dan percaya diri**)

7.3. Mempraktikkan teknik salah atletik dengan


menggunakan peraturan yang dimodifikasi
serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai,
percaya diri**)

7.4. Mempraktikkan keterampilan teknik salah


satu permainan olahraga bela diri serta nilai
kerjasama, kejujuran, menghargai, percaya
diri.**)

8. Meningkatkan kualitas 8.1 Mempraktikkan latihan sirkuit untuk


kebugaran jasmani dan cara peningkatan kebugaran jasmani serta nilai
pengukurannya dan nilai tanggung jawab, disiplin, dan percaya diri
nilai yang terkandung di
8.2 Mempraktikkan peningkatan beban latihan
dalamnya
sirkuit untuk meningkatkan kebugaran jasmani
serta nilai tanggungjawab, disiplin, dan
percaya diri

8.3 Mempraktikkan tes untuk mengukur tingkat


kebugaran jasmani serta nilai
tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri

134
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
9. Mempraktikkan 9.1 Mempraktikkan keterampilan senam
keterampilan senam ketangkasan dengan menggunakan alat
ketangkasan dengan alat lanjutan serta nilai percaya diri, kerjasama,
dan nilai nilai yang tanggungjawab, menghargai teman
terkandung di dalamnya
9.2 Mempraktikkan keterampilan senam
ketangkasan tanpa menggunakan alat
lanjutan serta nilai percaya diri, kerjasama,
tanggungjawab dan menghargai teman

10. Mempraktikkan aktivitas 10.1 Mempraktikkan koombinasi gerak berirama


ritmik menggunakan alat menggunakan alat dengan koordinasi
dengan koordinasi yang baik serta nilai kedisiplinan, konsentrasi dan
dan nilai yang terkandung di keluwesan
dalamnya
10.2 Merangkai aktivitas ritmik menggunakan alat
serta nilai kedisiplinan, konsentrasi dan
keluwesan

11. Mempraktikkan dasar 11.1 Mempraktikkan keterampilan kombinasi


pertolongan kecelakaan di air gerakan renang serta nilai disiplin, kerja
dan nilai-nilai yang sama serta keberanian
terkandung di dalamnya*)
11.2 Mempraktikkan keterampilan dasar
pertolongan kecelakaan di air dengan sistim
Resusitasi Jantung dan Paru (RJP) serta nilai
disiplin dan tanggungjawab

12. Mempraktikkan 12.1 Mempraktikkan keterampilan merencanakan


perencanaan dan penjelajahan di perbukitan
keterampilan penjelajahan,
12.2 Mempraktikkan keterampilan dasar
dan penyelamatan di alam
penyelamatan penjelajahan di perbukitan
bebas dan nilai-nilai yang
serta nilai disiplin, tanggungjawab dan
terkandung di dalamnya***)
keselamatan

135
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
13. Menerapkan budaya hidup 13.1 Memahami cara pemanfaatan waktu luang
sehat untuk kesehatan

13.2 Menerapkan pola hidup sehat

136
Kelas XII, Semester 1

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


1. Mempraktikkan keterampilan 1.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah
permainan olahraga dengan satu permainan olahraga bola besar lanjutan
peraturan yang sebenarnya dengan peraturan yang dimodifikasi serta nilai
dan nilai-nilai yang kerjasama, kejujuran, toleransi, kerja keras dan
terkandung di dalamnya percaya diri**)

1.2 Mempraktikkan keterampilan bermain salah


satu permainan olahraga bola kecil dengan
peraturan yang dimodifikasi serta nilai
kerjasama, kejujuran, toeleransi, kerja keras
dan percaya diri**)

1.3 Mempraktikkan teknik atletik dengan


menggunakan peraturan yang sesungguhnya
serta nilai kerjasama, kejujuran, menghargai,
semangat, percaya diri **)

1.4 Mempraktikkan keterampilan bermain salah


satu permainan olahraga bela diri secara
berpasangan dengan peraturan yang
sebenarnya serta nilai kerjasama, kejujuran,
menghargai lawan, kerja keras, percaya diri
dan menerima kekalahan**)
2. Mempraktikkan 2.1 Merancang program latihan fisik untuk
perancangan aktivitas pemeliharaan kebugaran jasmani serta nilai
pengembangan untuk tanggungjawab, disiplin, dan percaya diri
peningkatan dan
2.2 Melaksanakan program latihan fisik sesuai
pemeliharaan kebugaran
dengan prinsip-prinsip latihan yang benar
jasmani
serta nilai tanggungjawab, disiplin, dan
percaya diri.

137
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
3. Mempraktikkan rangkaian 3.1 Mempraktikkan keterampilan gerakan
gerak senam ketangkasan kombinasi rangkaian senam lantai serta nilai
dengan konsep yang benar percaya diri, kerjasama, tanggungjawab dan
dan nilai nilai yang menghargai teman
terkandung di dalamnya
3.2. Mempraktikkan keterampilan gerakan
kombinasi rangkaian senam ketangkasan
serta nilai percaya diri, kerjasama,
tanggungjawab, dan menghargai teman

4. Mempraktikkan satu 4.1. Mempraktikkan keterampilan gerak berirama


rangkaian gerak berirama senam aerobik serta nilai kerjasama,
berbentuk aktivitas aerobik kedisiplinan, percaya diri, keluwesan, dan
secara beregu dengan estetika
diiringi musik dan nilai nilai
4.2 Mempraktikkan keterampilan menyelaraskan
yang yerkandung di
antara gerak dan irama dengan iringan musik
dalamnya
serta nilai kerjasama, disiplin, percaya diri,
keluwesan, dan estetika

5. Mempraktikkan berbagai 5.1 Mempraktikkan keterampilan renang gaya


gaya renang lanjutan dan dada lanjutan serta nilai disiplin, kerja keras
nilai nilai yang terkandung di dan keberanian
dalamnya*)
5.2 Mempraktikkan keterampilan renang gaya
bebas lanjutan serta nilai disiplin, kerja keras
dan keberanian

5.3 Mempraktikkan keterampilan renang gaya


punggung lanjutan serta nilai disiplin, kerja
keras dan keberanian

5.4 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya


renang lanjutan lainnya serta nilai disiplin, kerja
keras dan keberanian

138
Kelas XII, Semester 2

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


6. Mempraktikkan keterampilan 6.1 Mempraktikkan keterampilan bermain salah
permainan olahraga dengan satu permainan olahraga bola besar dengan
peraturan dan nilai-nilai yang peraturan yang sebenarnya serta nilai
terkandung di dalamnya kerjasama, kejujuran, menerima kekalahan,
kerja keras dan percaya diri**)

6.2 Mempraktikkan keterampilan bermain salah


satu permainan olahraga bola kecil dengan
peraturan sebenarya serta nilai kerjasama, ,
kejujuran, menerima kekalahan kerja keras
dan percaya diri**)

6.3 Mempraktikkan keterampilan atletik dengan


menggunakan peraturan yang sebenarnya
serta nilai kerjasama, kejujuran, menerima
kekalahan,kerja keras dan percaya diri**)

6.4 Mempraktikkan keterampilan bela diri secara


berpasangan dengan menggunakan peraturan
yang sebenarnya serta nilai kerjasama,
kejujuran, menerima kekalahan kerja keras
dan percaya diri**)

7. Memelihara tingkat 7.1 Mempraktikkan program latihan fisik untuk


kebugaran jasmani yang pemeliharaan kebugaran jasmani
telah dicapai dan nilai-nilai
7.2 Mempraktikkan membaca hasil tes
yang terkandung di dalamnya
bedasarkan tabel yang cocok

8. Mengkombinasikan 8.1 Mempraktikkan rangkaian gerakan senam


rangkaian gerakan senam lantai serta nilai percaya dirim, tanggung
lantai dan senam jawab, kerja sama, dan percaya kepada teman
ketangkasan dengan alat
8.2. Mempraktikkan rangkaian gerakan senam
dan nilai-nilai yang
ketangkasan dengan menggunakan alat serta
terkandung di dalamnya
nilai percaya diri, tanggungjawab, kerja sama,
dan percaya kepada teman

139
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
9. Mempraktikkan satu 9.1 Mempraktikkan rangkaian gerak senam
rangkaian gerak berirama aerobik dengan iringan musik serta nilai
secara beregu dan nilai-nilai kerjasama, disiplin, keluwesan dan estetika
yang terkandung di
9.2 Mempraktikkan senam irama tradisional sesuai
dalamnya
budaya daerah secara kerjasama, disiplin,
percaya diri, keluwesan dan estetika

10. Mempraktikkan keterampilan 10.1 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya


penguasaan berbagai teknik renang untuk kepentingan bermain di air
gaya renang dan nilai-nilai dengan peraturan yang dimodifikasi serta
yang terkandung di nilai disiplin, sportif, jujur, toleran, kerja keras,
dalamnya*) dan keberanian

10.2 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya


renang untuk estafet sesuai dengan
peraturan yang dimodifikasi serta nilai disiplin,
sportif, jujur, toleran, kerja keras, dan
keberanian

10.3 Mempraktikkan keterampilan berbagai gaya


renang untuk kepentingan pertolongan serta
nilai disiplin, sportif, jujur, toleran, kerja keras,
dan keberanian

140
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
11. Mengevaluasi kegiatan luar 11.1 Mengevaluasi kegiatan di sekitar sekolah
kelas/sekolah dan nilai-nilai serta nilai percaya diri, kebesamaan, saling
yang terkandung di menghormati, toleransi, etika, dan demokrasi
dalamnya***)
11.2 Mengevaluasi kegiatan di alam bebas serta
nilai percaya diri, kebesamaan, saling
menghormati, toleransi, etika, dan demokrasi

11.3 Mengevaluasi kegiatan kunjungan ke tempat-


tempat bersejarah serta nilai percaya diri,
kebesamaan, saling menghormati, toleransi,
etika, dan demokrasi

11.4 Mengevaluasi kegiatan karya wisata serta nilai


percaya diri, kebesamaan, saling
menghormati, toleransi, etika, dan demokrasi

12. Mempraktikkan budaya 12.1 Mempraktikkan pola hidup sehat


hidup sehat
12.2 Menampilan perilaku hidup sehat

Keterangan

1. *) Diajarkan sebagai kegiatan pilihan, disesuaikan dengan situasi dan kondisi


sekolah

**) Materi pilihan, disesuaikan dengan fasilitas dan peralatan yang tersedia

***) Diajarkan sebagai kegiatan yang dapat dilakukan dalam semester 1 dan atau
semester 2

2. Untuk pembinaan peserta didik yang berminat terhadap salah satu atau
beberapa cabang tertentu dapat dilakukan melalui kegiatan ekstra kurikuler.

5. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


Latar Belakang

141
Muatan seni budaya sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena budaya itu sendiri meliputi
segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni Budaya, aspek budaya tidak
dibahas secara tersendiri tetapi terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran
Seni Budaya pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya.

Pendidikan Seni Budaya diberikan di sekolah karena keunikan perannya yang tak
mampu diemban oleh mata pelajaran lain. Keunikan tersebut terletak pada
pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan
berapresiasi melalui pendekatan: belajar dengan seni, belajar melalui seni dan
belajar tentang seni.

Pendidikan Seni Budaya memiliki sifat multilingual, multidimensional, dan


multikultural. Multilingual bermakna pengembangan kemampuan mengekspresikan
diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media seperti bahasa rupa, bunyi,
gerak, peran dan berbagai perpaduannya. Multidimensional bermakna
pengembangan beragam kompetensi meliputi konsepsi (pengetahuan, pemahaman,
analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis
unsur estetika, logika, kinestetika, dan etika. Sifat multikultural mengandung makna
pendidikan seni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi
terhadap beragam budaya Nusantara dan mancanegara. Hal ini merupakan wujud
pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara
beradab serta toleran dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.

Pendidikan Seni Budaya memiliki peranan dalam pembentukan pribadi peserta didik
yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam
mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal,
visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan
adversitas (AQ), kreativitas (CQ), spiritual dan moral (SQ).

Bidang seni rupa, musik, tari, dan teater memiliki kekhasan tersendiri sesuai dengan
kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni budaya, aktivitas
berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang tertuang dalam pemberian
pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini diperoleh
melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam
konteks budaya masyarakat yang beragam.
Tujuan

Mata pelajaran Seni Budaya bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

142
sebagai berikut.

1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya

2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya

3. Mengekspresikan kreativitas melalui seni budaya

Ruang Lingkup

Mata pelajaran Seni Budaya meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Seni rupa, mencakup keterampilan tangan dalam menghasilkan karya seni


berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya

2. Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan


alat musik, apresiasi karya musik

3. Seni tari, mencakup keterampilan gerak berdasarkan olah tubuh dengan dan
tanpa rangsangan bunyi, apresiasi terhadap gerak tari

4. Seni teater, mencakup keterampilan olah tubuh, olah pikir, dan olah suara yang
pementasannya memadukan unsur seni musik, seni tari dan seni peran.
Di antara keempat bidang seni yang ditawarkan, minimal diajarkan satu bidang seni
sesuai dengan kemampuan sumberdaya manusia serta fasilitas yang tersedia. Pada
sekolah yang mampu menyelenggarakan pembelajaran lebih dari satu bidang seni,
peserta didik diberi kesempatan untuk memilih bidang seni yang akan diikutinya.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


Seni Rupa

143
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
1. Mengapresiasi karya seni 1.1 Mengidentifikasi keunikan gagasan dan
rupa teknik dalam karya seni rupa terapan

1.2 Menampilkan sikap apresiatif terhadap


keunikan gagasan dan teknik dalam karya
seni rupa terapan di wilayah Nusantara
2. Mengekspresikan diri 2.1 Mendiskusikan karya seni rupa terapan
berkaitan dengan karya seni yang memanfaatkan berbagai teknik dan
rupa corak

2.2 Melaporkan pengamatan terhadap karya


seni rupa terapan yang memanfaatkan
teknik dan corak di wilayah Nusantara

Seni Musik
1. Mengapresiasi karya seni 1.1 Mengidentifikasi fungsi dan latar belakang
music musik

1.2 Menunjukkan nilai-nilai musikal dari hasil


pengalaman musikal yang didapatkan
melalui pertunjukan musik

2. Mengekspresikan diri 2.1 Memainkan music


berkaitan dengan karya seni
2.2 Mendiskusikan persiapan pertunjukan
musik
musik yang diselenggarakan di sekolah

2.3 Mendiskusikan suatu pertunjukan musik

144
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

Seni Tari

1. Mengapresiasi karya seni 1.1 Mengidentifikasi jenis, peran, dan


tari perkembangan tari

1.2 Mengidentifikasi keunikan gagasan dan teknik


dalam karya seni tari di wilayah Nusantara
2. Mengekspresikan diri 2.1 Mengidentifikasi gagasan untuk disusun ke
berkaitan dengan karya seni dalam tari kreasi dalam bentuk tari tunggal
tari atau berpasangan/kelompok

2.2 Mendiskusikan tari kreasi yang berbentuk tari


tunggal atau berpasangan/kelompok
Teater
1. Mengapresiasi karya seni 1.1 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap unsur
teater estetis pertunjukan teater

1.2 Menunjukkan sikap apresiatif terhadap pesan


moral (kearifan lokal) pertunjukan teater

2. Mengekspresikan diri 2.1 Merancang persiapan pergelaran teater


berkaitan dengan seni teater
2.2 Menerapkan prinsip kerja sama dalam
berteater

6. Mata Pelajaran Bahasa Inggris untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


Latar Belakang

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan


emosional peserta didik dan merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari
semua bidang studi. Pembelajaran bahasa diharapkan membantu peserta didik
mengenal dirinya, budayanya, dan budaya orang lain. Selain itu, pembelajaran
bahasa juga membantu peserta didik mampu mengemukakan gagasan dan
perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan bahkan menemukan serta
menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

Bahasa merupakan alat berkomunikasi secara lisan dan tulis, untuk memahami dan
mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, serta sebagai sarana pengembangan
ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya. Kemampuan berkomunikasi adalah

145
kemampuan berwacana, yakni kemampuan memahami atau menghasilkan kalimat
lisan dan tulis. Keterampilan berbahasa meliputi mendengarkan, berbicara,
membaca dan menulis yang dapat digunakan untuk menanggapi atau menciptakan
wacana dalam kehidupan bermasyarakat.

Mata pelajaran Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran adaptif, yang bertujuan
membekali peserta didik kemampuan berkomunikasi bahasa Inggris dalam konteks
material komunikasi yang diperlukan bagi program keahliannya, baik yang bersifat
lisan maupun tulis.

Di samping itu mata pelajaran Bahasa Inggris membekali peserta didik kemampuan
berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan tuntutan global, serta
membekali peserta didik untuk mengembangkan komunikasi ke taraf yang lebih
tinggi.

Tujuan

Mata pelajaran Bahasa Inggris bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut.

1. Menguasai pengetahuan dan keterampilan dasar Bahasa Inggris untuk


mendukung pencapaian kompetensi program keahlian

2. Menerapkan penguasaan kemampuan dan keterampilan Bahasa Inggris


untuk berkomunikasi baik lisan maupun tertulis pada level intermediate.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Inggris meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Dasar komunikasi Bahasa Inggris level novice

2. Dasar komunikasi Bahasa Inggris level elementary

3. Dasar komunikasi Bahasa Inggris level intermediate.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

146
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Berkomunikasi dengan 1. 1 Memahami ungkapan-ungkapan dasar


Bahasa Inggris setara pada interaksi sosial untuk kepentingan
Level Novice kehidupan

1. 2 Menyebutkan benda-benda, orang, ciri-ciri,


waktu, hari, bulan, dan tahun

1. 3 Mendeskripsikan benda-benda, orang, ciri-


ciri, waktu, hari, bulan, dan tahun

1. 4 Menghasilkan tuturan sederhana yang


cukup untuk fungsi-fungsi dasar

1. 5 Menjelaskan secara sederhana kegiatan


yang sedang terjadi

1. 6 Memahami memo dan menu sederhana,


jadwal perjalanan kendaraan umum, dan
rambu-rambu lalu lintas

1. 7 Memahami kata-kata dan istilah asing serta


kalimat sederhana berdasarkan rumus

1. 8 Menuliskan undangan sederhana

147
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

2. Berkomunikasi dengan 1. 1 Memahami percakapan sederhana sehari-


Bahasa Inggris setara hari baik dalam konteks profesional maupun
Level Elementary pribadi dengan orang bukan penutur asli

1. 2 Mencatat pesan-pesan sederhana baik dalam


interaksi langsung maupun melalui alat

1. 3 Merinci tugas pekerjaan dan latar belakang


pendidikan yang dimilikinya secara lisan
dan tulisan

1. 4 Menceritakan pekerjaan di masa lalu dan


rencana kerja yang akan datang

1. 5 Mengungkapkan berbagai macam maksud


hati

1. 6 Memahami instruksi-instruksi sederhana

1. 7 Membuat pesan-pesan pendek, petunjuk dan


daftar dengan pilihan kata, ejaan dan tata
tulis yang berterima

3. Berkomunikasi dengan 3. 1 Memahami monolog yang muncul pada


Bahasa Inggris setara situasi kerja tertentu
Level Intermediate 3. 2 Memahami percakapan terbatas dengan
penutur asli

3. 3 Menyajikan laporan

3. 4 Memahami manual penggunaan peralatan

3. 5 Memahami surat-surat bisnis sederhana

3. 6 Memahami dokumen-dokumen teknis

3. 7 Menulis surat bisnis dan laporan sederhana

7. Mata Pelajaran Matematika Kelompok untuk Teknologi Informasi dan


Teknologi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Latar Belakang

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi

148
modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan
daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan
komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori
bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai
dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang
kuat sejak dini.

Matematika merupakan sarana komunikasi sains tentang pola-pola yang berguna


untuk melatih berfikir logis, kritis, kreatif dan inovatif. Oleh karena itu hampir semua
negara menempatkan Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang penting
bagi pencapaian kemajuan negara bersangkutan. Di samping itu mata pelajaran
Matematika membekali peserta didik kemampuan bekerjasama. Kompetensi
tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,
mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang
selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.

Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran


matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah
terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara
penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu
dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika,
menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya.

Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan


pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan
mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk
menguasai konsep matematika.

Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan


teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media
lainnya. Selain itu, perlu ada pembahasan mengenai bagaimana matematika
diterapkan dalam teknologi informasi sebagai perluasan pengetahuan peserta didik.

Penguasaan mata pelajaran Matematika bagi peserta didik SMK/MAK juga


berfungsi membentuk kompetensi program keahlian. Dengan mengajarkan
Matematika diharapkan peserta didik dapat menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari dan mengembangkan diri di bidang keahlian dan pendidikan pada tingkat
yang lebih tinggi.
Tujuan

Mata pelajaran Matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan

149
sebagai berikut.

1. Memahami konsep Matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan


mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat,
dalam pemecahan masalah

2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika


dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika

3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,


merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi
yang diperoleh.

4. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain


untuk memperjelas keadaan atau masalah

5. Menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin


tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah

6. Menalar secara logis dan kritis serta mengembangkan aktivitas kreatif dalam
memecahkan masalah dan mengkomunikasikan ide. Di samping itu memberi
kemampuan untuk menerapkan Matematika pada setiap program keahlian.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Matematika meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

a. Operasi bilangan

b. Persamaan, pertidaksamaan, dan matriks

c. Trigonometri

d. Barisan dan deret

e. Geometri dimensi dua

f. Statistika.

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

150
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
INTI
1. Memecahkan 1.1 Menerapkan operasi - Sistem bilangan riil
masalah pada bilangan riil dan - Sistem bilangan kompleks
berkaitan bilangan kompleks - Operasi pada bilangan bulat
dengan konsep - Operasi pada bilangan
operasi pecahan
bilangan riil dan - Konversi bilangan
bilangan - Perbandingan (senilai dan
kompleks berbalik nilai), skala, dan
persen
- Operasi pada bilangan
kompleks
- Penerapan bilangan riil dan
bilangan kompleks dalam
menyelesaikan masalah
kompetensi keahlian
1.2 Menerapkan operasi - Konsep bilangan berpangkat
pada bilangan dan sifat-sifatnya
berpangkat - Operasi pada bilangan ber-
pangkat
- Penyederhanaan bilangan
berpangkat
1.3 Menerapkan operasi - Konsep bilangan irasional
pada bilangan irasional - Operasi pada bilangan bentuk
akar
- Penyederhanaan bilangan
bentuk akar
- Bentuk akar digunakan untuk :
Perhitungan konversi ukuran
1.4 Menerapkan konsep - Konsep logaritma
logaritma - Operasi pada logaritma
- Grafik logaritma

151
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
INTI
2. Memecahkan 2.1 Menerapkan konsep - Membilang dan mengukur
masalah kesalahan pengukuran - Galat mutlak dan galat relatif
berkaitan - Persentase ke-salahan
dengan konsep - Toleransi hasil pengukuran
aproksimasi
kesalahan
2.2 Menerapkan operasi - Penjumlahan, pengurangan,
kesalahan pengukuran perkalian dan pembagian
galat
- Macam-macam galat
- Pertumbuhan galat

2.3 Menerapkan konsep - Jumlah dan selisih hasil


operasi hasil pengukuran pengukuran
- Hasil kali pengukuran
3. Memecahkan 3.1 Mendeskripsikan - Relasi dan fungsi
masalah yang perbedaan konsep relasi
berkaitan dan fungsi
3.2 Menerapkan konsep - Fungsi linier dan grafiknya
dengan fungsi,
fungsi linier - Invers fungsi linier
persamaan
3.3 Menggambarkan fungsi - Fungsi kuadrat dan grafiknya
fungsi linear
kuadrat
dan fungsi 3.4 Menerapkan konsep - Fungsi kuadrat dan grafiknya
kuadrat fungsi kuadrat
3.5 Menerapkan konsep - Fungsi eksponen dan
fungsi eksponen grafiknya
3.6 Menerapkan konsep - Fungsi logaritma dan grafiknya
fungsi logaritma
3.7 Menerapkan konsep - Fungsi trigonometri dan
fungsi trigonometri grafiknya

4. Menerapkan 4.1 Menentukan nilai - Perbandingan trigonometri


perbandingan, perbandingan - Panjang sisi dan besar sudut
fungsi, trigonometri suatu sudut segitiga siku-siku
persamaan, - Perbandingan trigonometri di
dan identitas berbagai kuadran

152
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
INTI
trigonometri 4.2 Mengkonversi koordinat - Koordinat kartesius dan kutub
dalam kartesius dan koordinat - Konversi koordinat kartesius
pemecahan kutub dan kutub
4.3 Menerapkan aturan - Aturan sinus dan kosinus
masalah
sinus dan kosinus
4.4 Menentukan luas suatu - Luas segitiga
segitiga
4.5 Menerapkan rumus - Rumus trigonometri jumlah
trigonometri jumlah dan dan selisih dua sudut
selisih dua sudut
4.6 Menyelesaikan - Identitas dan persamaan
persamaan trigonometri trigonometri

6. Menentukan 5.1 Mengidentifikasi sudut - Macam-macam satuan sudut


kedudukan, - Konversi satuan sudut
jarak, dan
5.2 Menentukan keliling - Keliling bangun datar
besar sudut
bangun datar dan luas - Luas daerah bangun datar
yang
daerah bangun datar - Penerapan konsep keliling
melibatkan titik,
garis dan dan luas
5.3 Menerapkan - Jenis-jenis transformasi
bidang dalam
transformasi bangun bangun datar
ruang dimensi
datar - Penerapan transformasi
dua
bangun datar

7. Menentukan 6.1 Mengidentifikasi bangun - Bangun ruang dan unsur-


kedudukan, ruang dan unsur- unsurnya
jarak, dan unsurnya - Jaring-jaring bangun ruang
6.2 Menghitung luas - Perhitungan luas bangun
besar sudut
permukaan bangun ruang
yang
ruang
melibatkan titik,
garis dan 6.3 Menerapkan konsep - Volume bangun ruang
bidang dalam volume bangun ruang
ruang dimensi
tiga

153
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
INTI
6.4 Menentukan hubungan - Hubungan antar unsur dalam
antara unsur-unsur bangun ruang
dalam bangun ruang

8. Menerapkan 7.1 Menerapkan konsep - Lingkaran dan unsur-


konsep irisan lingkaran unsurnya
kerucut dalam - Persamaan dan garis
memecahkan singgung lingkaran
7.2 Menerapkan konsep - Parabola dan unsur-
masalah
parabola unsurnya
- Persamaan parabola dan
grafiknya
7.3 Menerapkan konsep - Elips dan unsur-unsurnya
elips - Persamaan elips dan
grafiknya
7.4 Menerapkan konsep - Hiperbola dan unsur-
hiperbola unsurnya
- Persamaan hiperbola dan
grafik/sketsanya.

9. Memecahkan 8.1 Mendeskripsikan - Macam-macam matriks


masalah macam-macam matriks
8.2 Menyelesaikan operasi - Operasi matriks
berkaitan
matriks
dengan konsep
matriks
8.3 Menentukan determinan - Determinan dan Invers
dan invers matriks

10. Menerapkan 9.1 Menerapkan konsep - Vektor pada bidang datar


konsep vektor vektor pada bidang datar - Operasi vektor
dalam - Phasor
9.2 Menerapkan konsep - Vektor pada bangun ruang
pemecahan
vektor pada bangun - Operasi vektor
masalah
ruang - Operasi phasor

154
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
INTI
11. Memecahkan 10.1 Menentukan - Persamaan dan
masalah himpunan penyelesaian pertidaksamaan linier serta
berkaitan persamaan dan penyelesaiannya
sistem pertidaksamaan linier
persamaan dan 10.2 Menentukan - Persamaan dan
pertidaksamaan himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat serta
linier dan persamaan dan penyelesaiannya
kuadrat pertidaksamaan kuadrat - Akar-akar persamaan kuadrat
dan sifat-sifatnya
10.3 Menerapkan - Menyusun persamaan kuadrat
persamaan dan - Penerapan persamaan dan
pertidaksamaan kuadrat pertidaksamaan kuadrat
dalam kompetensi keahlian
10.4 Menyelesaikan sistem - Sistem persamaan linier dua
persamaan dan tiga variabel
- Sistem persamaan dengan
dua variabel, satu linier dan
satu kuadrat
12. Menyelesaikan 11.1 Membuat grafik - Grafik himpunan penyelesaian
masalah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linier
program linier sistem pertidaksamaan dengan 2 variabel
linier
11.2 Menentukan model - Model matematika
matematika dari soal
ceritera (kalimat verbal)
11.3Menentukan nilai - Fungsi objektif
optimum dari sistem - Nilai optimum
pertidaksamaan linier.
11.4Menerapkan garis - Garis selidik
selidik
13. Menerapkan 12.1 Mendeskripsikan - Pernyataan dan bukan per-
logika pernyataan dan bukan nyataan
matematika pernyataan (kalimat
dalam terbuka)

155
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
INTI
pemecahan 12.2 Mendeskripsikan - Ingkaran, konjungsi, disjungsi,
masalah yang ingkaran, konjungsi, implikasi, biimplikasi dan
berkaitan disjungsi, implikasi, ingkarannya
dengan biimplikasi dan
pernyataan ingkarannya
12.3 Mendeskripsikan - Invers, konvers dan
majemuk dan
invers, konvers dan kontraposisi dari implikasi
pernyataan
kontraposisi
berkuantor
12.4 Menerapkan modus - Modus ponens, modus tollens
panens, modus dan silogisme
tollens dan prinsip
silogisme dalam
menarik kesimpulan
14. Menerapkan 13.1 Mengidentifikasi pola, - Pola bilangan, barisan, dan
konsep barisan barisan dan deret deret
dan deret bilangan - Notasi sigma
13.2 Menerapkan konsep - Barisan dan deret aritmatika
dalam
barisan dan deret - Suku ke-n suatu barisan
pemecahan
aritmatika aritmatika
masalah
- Jumlah n suku suatu deret
aritmatika
13.3 Menerapkan konsep - Barisan dan deret geometri
barisan dan deret - Suku ke-n suatu barisan
geometri geometri
- Jumlah n suku suatu deret
geometri
- Deret geometri tak hingga

15. Memecahkan 14.1 Mendeskripsikan - Kaidah pencacahan


masalah kaidah pencacahan, permutasi dan kombinasi
dengan konsep permutasi dan
teori peluang kombinasi
14.2 Menghitung peluang - Peluang suatu kejadian
suatu kejadian

156
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
INTI
16. Menerapkan 15.1 Mengidentifikasi - Pengertian statistik dan
aturan konsep pengertian statistik, statistika.
statistika dalam statistika, populasi dan - Pengertian populasi dan
pemecahan sampel sampel
masalah - Macam-macam data
15.2 Menyajikan data - Tabel dan diagram
dalam bentuk tabel dan
diagram
15.3 Menentukan ukuran - Mean
pemusatan data - Median
- Modus
15.4 Menentukan ukuran - Jangkauan
penyebaran data - Simpangan rata-rata
- Simpangan baku
- Jangkauan semi interkuartil
- Jangkauan persentil
- Nilai standar (Z-score)
- Koefisien variasi

17. Menggunakan 16.1 Menjelaskan secara - Pengertian limit fungsi


konsep limit intuitif arti limit fungsi
fungsi dan di suatu titik dan di
turunan fungsi tak hingga
dalam 16.2 Menggunakan sifat - Sifat limit fungsi

pemecahan limit fungsi untuk - Bentuk tak tentu

masalah menghitung bentuk


tak tentu fungsi
aljabar dan
trigonometri
16.3 Menggunakan - Turunan fungsi
konsep dan aturan
turunan dalam
perhitungan turunan
fungsi

157
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN
INTI
16.4 Menggunakan - Karakteristik grafik fungsi
turunan untuk berdasar turunannya
menentukan
karakteristik suatu
fungsi dan
memecahkan
masalah
16.5 Menyelesaikan model - Model matematika ekstrim
matematika dari fungsi
masalah yang
berkaitan dengan
ekstrim fungsi dan
penafsirannya

18. Menggunakan 17.1 Memahami konsep - Integral tak tentu


konsep integral integral tak tentu dan - Integral tentu
dalam integral tentu
17.2 Menghitung integral - Teknik pengintegralan:
pemecahan
tak tentu dan integral - Substitusi
masalah
tentu dari fungsi - Parsial
aljabar dan fungsi - Substitusi trigonometri
trigonometri yang
sederhana
17.3 Menggunakan - Luas daerah
integral untuk - Volume benda putar
menghitung luas
daerah di bawah
kurva dan volume
benda putar
17.4 Menerapkan konsep - Persamaan differensial
Persamaan
differensial

17.5 Menerakan konsep - Integral lipat dua


intergral lipat dua

158
8. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)
Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta
prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan
sehari-hari.

IPA diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia


melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasi. Penerapan IPA
perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan.
Mata pelajaran IPA diharapkan menekankan pembelajaran Salingtemas (Sains,
lingkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diarahkan pada pengalaman belajar
untuk menerapkan konsep IPA secara bijaksana.

Mata pelajaran IPA berhubungan dengan bagaimana memahami alam secara


sistematis, juga merupakan wahana bagi peserta didik untuk memahami diri dan
alam sekitar, serta bagaimana memperlakukan alam sekitar guna menjaga
kelestariannya.

Mata pelajaran IPA merupakan mata pelajaran adaptif, yang bertujuan membekali
peserta didik dasar pengetahuan tentang hukum-hukum kealaman serta makhluk
hidup dan tidak hidup yang menjadi dasar sekaligus syarat kemampuan, yang
berfungsi mengantarkan peserta didik guna mencapai kompetensi program
keahliannya. Di samping itu mata pelajaran IPA mempersiapkan kemampuan
peserta didik agar dapat mengembangkan program keahliannya pada tingkat
pendidikan yang lebih tinggi.

Tujuan

Mata pelajaran IPA bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.

159
1. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya

2. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep


dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari

3. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara, menjaga,


dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam

4. Mengembangkan pemahaman dan kemampuan IPA untuk menunjang


kompetensi produktif.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran IPA meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Gejala-gejala alam

2. Polusi dan pencemaran lingkungan

3. Ekosistem, komponen ekosistem, keseimbangan lingkungan, dan Amdal.

160
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


1. Memahami gejala-gejala 1. 1 Mengidentifikasi obyek secara terencana
alam melalui pengamatan dan sistematis untuk memperoleh
informasi gejala alam biotik

1. 2 Mengidentifikasi obyek secara terencana


dan sistematis untuk memperoleh
informasi gejala alam abiotik

2. Memahami polusi dan 2. 1 Mengidentifikasi jenis limbah


dampaknya terhadap 2. 2 Mengidentifikasi jenis polusi pada
manusia dan lingkungan lingkungan kerja

2. 3 Mendeskripsikan dampak polusi


terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan

2. 4 Mendeskripsikan cara-cara menangani


limbah

3. Memahami komponen 3. 1 Mengidentifikasi komponen ekosistem


ekosistem serta peranan 3. 2 Menjelaskan konsep keseimbangan
manusia dalam menjaga lingkungan
keseimbangan lingkungan
3. 3 Mendeskripsikan Amdal
dan Amdal

161
9. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK)

Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMK/MAK mata
pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi, dan
Antropologi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat
menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta
warga dunia yang cinta damai.

Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman,


dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat. Kemampuan tersebut
diperlukan untuk memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis.

Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam
proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di
masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan peserta didik akan
memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang
berkaitan.

Tujuan

Mata pelajaran IPS bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.

1. Memahami konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan


lingkungannya

2. Berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial

3. Berkomitmen terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan

4. Berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang


majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global.

162
Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Manusia, tempat, dan lingkungan

2. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan

3. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan

4. Sistem sosial dan budaya.

163
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


1. Memahami kehidupan 1. 1 Mengidentifikasi interaksi sebagai
sosial manusia proses sosial

1. 2 Mendeskripsikan sosialisasi sebagai


proses pembentukan kepribadian

1. 3 Mengidentifikasi bentuk-bentuk interaksi


sosial
2. Memahami proses 2. 1 Menjelaskan proses perkembangan
kebangkitan nasional kolonialisme dan imperialisme Barat,
serta pengaruh yang ditimbulkannya di
berbagai daerah

2. 2 Menguraikan proses terbentuknya


kesadaran nasional, identitas Indonesia,
dan perkembangan pergerakan
kebangsaan Indonesia

3. Memahami permasalahan 3. 1 Mengidentifikasi kebutuhan manusia


ekonomi dalam kaitannya
3. 2 Mendeskripsikan berbagai sumber
dengan kebutuhan
ekonomi yang langka dan kebutuhan
manusia, kelangkaan dan
manusia yang tidak terbatas
sistem ekonomi
3. 3 Mengidentifikasi masalah pokok
ekonomi, yaitu tentang apa, bagaimana,
dan untuk siapa barang dan jasa
diproduksi

164
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
4. Memahami konsep ekonomi 4. 1 Mendeskripsikan berbagai kegiatan
dalam kaitannya dengan ekonomi dan pelaku-pelakunya
kegiatan ekonomi
4. 2 Membedakan prinsip ekonomi dan motif
konsumen dan produsen
ekonomi
termasuk permintaan,
penawaran, keseimbangan 4. 3 Mendeskripsikan peran konsumen dan
harga, dan pasar produsen

4. 4 Mengidentifikasi faktor-faktor yang


mempengaruhi permintaan dan
penawaran

4. 5 Menjelaskan hukum permintaan dan


hukum penawaran serta asumsi yang
mendasarinya

4. 6 Mendeskripsikan pengertian
keseimbangan dan harga

4. 7 Mendeskripsikan berbagai bentuk pasar,


barang dan jasa

5. Memahami struktur sosial 5. 1 Mendeskripsikan bentuk-bentuk struktur


serta berbagai faktor sosial dalam fenomena kehidupan
penyebab konflik dan
5. 2 Menganalisis faktor penyebab konflik
mobilitas sosial
sosial dalam masyarakat

6. Mendeskripsikan kelompok 6. 1 Mendeskripsikan berbagai kelompok


sosial dalam masyarakat sosial dalam masyarakat multikultural
multikultural
6. 2 Mendeskripsikan perkembangan
kelompok sosial dalam masyarakat
multikultural

6. 3 Mendeskripsikan keanekaragaman
kelompok sosial dalam masyarakat
multikultural

165
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar
7. Memahami kesamaan dan 7. 1 Mengidentifikasi berbagai budaya lokal,
keberagaman budaya pengaruh budaya asing, dan hubungan
antarbudaya

7. 2 Mendeskripsikan potensi keberagaman


budaya yang ada di masyarakat
setempat dalam kaitannya dengan
budaya nasional

7. 3 Mengidentifikasi berbagai alternatif


penyelesaian masalah akibat adanya
keberagaman budaya

7. 4 Menunjukkan sikap toleransi dan empati


sosial terhadap keberagaman budaya

10. Mata Pelajaran Fisika untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-
prinsip dsaja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA
diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri
dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya
di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajaran menekankan pada pemberian
pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan
untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.

Fisika merupakan salah satu cabang IPA yang mendasari perkembangan teknologi
maju dan konsep hidup harmonis dengan alam. Perkembangan pesat di bidang
teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dipicu oleh temuan di bidang fisika
material melalui penemuan piranti mikroelektronika yang mampu memuat banyak
informasi dengan ukuran sangat kecil. Sebagai ilmu yang mempelajari fenomena
alam, fisika juga memberikan pelajaran yang baik kepada manusia untuk hidup

166
selaras berdasarkan hukum alam. Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
serta pengurangan dampak bencana alam tidak akan berjalan secara optimal tanpa
pemahaman yang baik tentang fisika.

Mata pelajaran Fisika merupakan mata pelajaran adaptif, yang bertujuan membekali
peserta didik dasar pengetahuan tentang hukum-hukum kealaman yang
penguasaannya menjadi dasar sekaligus syarat kemampuan yang berfungsi
mengantarkan peserta didik guna mencapai kompetensi program keahliannya. Di
samping itu mata pelajaran Fisika mempersiapkan peserta didik agar dapat
mengembangkan program keahliannya pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi.
Penguasaan mata pelajaran Fisika memudahkan peserta didik menganalisis proses-
proses yang berkaitan dengan dasar-dasar kinerja peralatan dan piranti yang
difungsikan untuk mendukung pembentukan kompetensi program keahlian.

Tujuan

Mata pelajaran Fisika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut.

1. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari keteraturan dan


keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka, ulet, kritis dan dapat
bekerjasama dengan orang lain

3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah, mengajukan


dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan merakit instrumen
percobaan, mengumpulkan, mengolah, dan menafsirkan data, serta
mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis

4. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan


deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan
berbagai peristiwa alam dan menyelesaian masalah baik secara kualitatif
maupun kuantitatif

5. Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan


mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap percaya diri sebagai
bekal untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi

6. Menguasai konsep dasar Fisika yang mendukung secara langsung pencapaian


kompetensi program keahliannya

167
7. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mendukung penerapan kompetensi
program keahliannya dalam kehidupan sehari-hari

8. Menerapkan konsep dasar Fisika untuk mengembangkan kemampuan program


keahliannya pada tingkat yang lebih tinggi.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Fisika meliputi aspek-aspek sebagai berikut.

1. Besaran dan satuan fisis

2. Hukum-hukum gerak

3. Usaha/daya dan energi

4. Impuls dan momentum

5. Suhu dan kalor

6. Konsep dasar fluida

7. Konsep magnet, elektromagnet, dan kelistrikan

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

18. Mengukur besaran 1.1 Mengukur 18. Besaran pokok dan besaran

dan menerapkan besaran-besaran turunan


satuannya pokok dan 19. Satuan dan konversinya

turunannya 20. Jenis jenis alat ukur


21. Pengukuran dan
ketakpastian pengamatan
1.2 Menerapkan 22. Besaran dan dimensi

analisis 23. Angka penting


dimensional dan 24. Notasi ilmiah

vektor untuk 25. Besaran skalar dan vektor


membantu 26. Penjumlahan dan

menyelesaikan pengurangan vektor


persoalan fisika

168
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

19. Memahami konsep- 2.1 Memahami konsep 18. Definisi gerak lurus,
konsep dan prinsip- gerak sebuah perpindahan dan jarak
prinsip dasar benda titik melalui 19. Definisi kecepatan,

kinematika dan besaran-besaran kecepatan rerata dan


dinamika benda titik fisika yang terkait kecepatan sesaat
20. Kecepatan dan kelajuan
21. Definisi percepatan
22. Gerak lengkung
2.2 Memahami gerak 23. Gerak lurus beraturan

lurus dengan 24. Gerak lurus berubah


kecepatan tetap beraturan

dan gerak lurus 25. Gerak lurus dengan


dengan percepatan percepatan tetap

tetap 26. Gerak jatuh bebas


27. Gerak tidak beraturan
2.3 Memahami gerak 28. Pengertian dan ciri ciri
melingkar dengan gerak lingkar

laju tetap dan 29. Kecepatan linier dan


gerak melingkar kecepatan sudut

dengan percepatan 30. Percepatan sentripetal


sudut tetap 31. Gerak lingkar beraturan
32. Gerak lingkar berubah
beraturan
33. Perioda dan frekuensi gerak
lingkar
2.4 Menggambarkan 34. Grafik yang menggambarkan
gerak dalam grafik jarak sebagai fungsi waktu
35. Grafik yang mengungkapkan
perubahan kecepatan
sebagai fungsi waktu
36. Grafik yang menunjukan
percepatan sebagai fungsi
waktu

169
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

2.5 Memahami hukum 37. Gaya penyebab gerakan


Newton dan 38. Hukum I Newton, resultan
konsep gaya gaya nol
39. Hukum II Newton, ada
resultan gaya
40. Hukum III Newton, aksi da
reaksi
41. Macam macam gaya :
gaya berat, gaya normal,
gaya sentripetal, gaya gesek
2.6 Menerapkan 42. Gerak jatuh bebas

hukum Newton 43. Gerak pada bidang miring


untuk gerak lurus 44. Gerak parabola

berubah beraturan 45. Gerak pada permukaan


kasar
20. Menerapkan gerak 3.1 Memahami konsep 18. Perbedaan gerak translasi
translasi, rotasi, dan gerak translasi dan dan rotasi

keseimbangan rotasi 19. Titik pusat rotasi dan momen


benda tegar inersia
20. Kecepatan linier dan
kecepatan sudut
21. Momen gaya/torsi
3.2 Memahami konsep 22. Syarat-syarat keseimbangan
keseimbangan 23. Keseimbangan statis dan
benda tegar dinamis
24. Titik pusat massa dan titik
berat
3.3 Menghitung gerak 25. Gerak pada sistem katrol
translasi dan rotasi 26. Gerak menggelinding
27. Gerak menggelinding pada
bidang miring
28. Penyelesaian gerak rotasi
dengan hukum II Newton

170
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

3.4 Menghitung 29. Menentukan titik pusat

keseimbangan massa benda berbentuk


benda tegar teratur
30. Menentukan titik pusat
massa benda tak beraturan
bentuknya
31. Menentukan keseimbangan
melalui analisis resultan
momen gaya
21. Menerapkan konsep 4.1 Memahami konsep 18. Pengertian Impuls dan
impuls dan impuls dan hukum momentum

momentum kekekalan 19. Impuls sebagai perubahan


momentum momentum
20. Hukum kekekalan
momentum
4.2 Menerapkan 21. Perhitungan impuls pada
hubungan impuls gerak benda yang dikenai

dan momentum gaya


dalam perhitungan 22. Perubahan kecepatan benda
sebagai akibat bekerjanya
gaya

4.3 Menyelesaikan 23. Jenisjenis tumbukan:

persoalan lenting sempurna, lenting


tumbukan sebagian dan tidak lenting
24. Koefisien restitusi
25. Perhitungan tumbukan
dengan hukum kekekalan
momentum
22. Menerapkan konsep 5.1 Memahami konsep 18. Pengertian usaha dan energi
usaha, energi dan usaha, energi dan 19. Usaha sebagai perubahan
daya daya energi
20. Satuan usaha dan energi
21. Energi potensial dan energi
kinetik
22. Definisi daya dan satuannya

171
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

5.2 Memahami hukum 23. Hukum kekekalan energi


kekekalan energi 24. Hukum kekekalan energi
mekanik total
25. Perubahan bentuk energi
26. Penerapan hukum kekekalan
energi mekanik pada
berbagai gerak (gerak jatuh
bebas, gerak rotasi,
tumbukan)
5.3 Menghitung usaha, 27. Penerapan perhitungan
energi dan daya usaha pada berbagai kasus
gerak
28. Perhitungan energi dan daya
pada berbagai kasus gerak
23. Menginterpretasikan 6.1 Memahami konsep 18. Deformasi bahan oleh gaya
sifat mekanik bahan elastisitas bahan (tarik, tekan dan geser)
19. Sifat elastis dan plastis
bahan
6.2 Menguasai hukum 20. Pengertian tegangan dan

Hooke regangan
21. Kurva tegangan dan
regangan suatu bahan
22. Hukum Hooke
23. Modulus elastisitas
6.3 Menentukan 24. Kekuatan tarik dan kekuatan

kekuatan bahan luluh


25. Regangan tarik, regangan
tekan dan regangan geser
26. Menentukan modulus elastis
dan modulus geser
27. Ketangguhan dan kepecahan
bahan

172
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

24. Menerapkan konsep 7.1 Memahami hukum- 18. Tekanan hidrostatik


Fluida hukum yang 19. Gaya Archimedes
berhubungan 20. Hukum Pascal

dengan fluida statik 21. Tegangan permukaan


dan dinamik 22. Tekanan udara
23. Hukum Bernoulli
24. Viskositas dan hukum Stokes
7.2 Menerapkan 25. Mengapung, melayang dan
hukum-hukum tenggelam (kapal selam)

fluida statik dan 26. Bejana berhubungan


dinamik dalam 27. Pompa hidrolik dan dongkrak

kehidupan sehari 28. Pesawat terbang


hari 29. Manometer dan barometer
30. Terjun bebas dan terjun
payung
25. Menerapkan konsep 8.1 Memahami konsep 18. Pengertian suhu dan kalor
suhu dan kalor suhu dan kalor 19. Penentuan skala suhu dan
termometer
20. Jenis-jenis skala suhu
21. Jenis-jenis termometer
8.2 Menguasai 22. Perubahan suhu zat

pengaruh kalor 23. Pemuaian (muai panjang,


terhadap zat muai luas dan muai ruang)
24. Perubahan wujud zat
(melebur, menguap,
membeku, mengembun,
menyublim)
8.3 Melakukan 25. Konversi skala suhu
perhitungan yang 26. Perhitungan pemuaian dan

berkaitan dengan penentuan koefisien muai


suhu dan kalor 27. Azas Black dan
penerapannya
28. Penentuan nilai kalor pada
perubahan wujud

173
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

8.4 Mengenal cara 29. Konduksi

perpindahan kalor 30. Konveksi


31. Radiasi
32. Konduktor dan isolator termal
33. Kondensor dan radiator
26. Menerapkan hukum 9.3 Mendeskripsikan 18. Definisi gas ideal dan ciri
Termodinamika sifatsifat gas ideal cirinya

dan persamaan 19. Tekanan dan energi kinetik


keadaan gas gas ideal
20. Keadaan mikroskopik sistem
dan persamaan keadaan gas
9.4 Memahami hukum- 21. Keadaan makroskopik sistem
hukum (suhu, tekanan dan volume)

termodinamika 22. Hukum termodinamika : nol,


I, II dan III
23. Proses dan siklus
termodinamika
9.5 Melakukan 24. Perhitungan proses :
perhitungan isotermal, isobarik, isokhorik

berdasarkan dan adiabatik


hukum 25. Siklus dan mesin Carnot

termodinamika 26. Siklus dan mesin lainnya


untuk berbagai (Rankine, Otto dan Diesel)

proses 27. Efisiensi siklus/mesin

27. Menerapkan 10.1 Memahami 18. Pengertian getaran dan

getaran, konsep dan contohnya


gelombang, dan prinsipprinsip 19. Energi, rambatan getaran

bunyi gejala gelombang dan gelombang


secara umum 20. Medium rambatan
gelombang
21. Kecepatan getaran dan
rambatan
22. Frekuensi, kecepatan rambat
dan panjang gelombang

174
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

10.2 Membedakan 23. Gelombang transversal dan

jenis-jenis longitudinal
gelombang 24. Gelombang tali, gelombang
permukaan air, gelombang
bunyi dan gelombang
cahaya
25. Efek Doppler
10.3 Menerapkan 26. Gelombang sonar
konsep gelombang 27. Supersonik dan sonic boom
dalam kegidupan 28. Ultrasonik dan infrasonik
seharihari dan 29. Gelombang radio, TV dan

teknologi RADAR
28. Menginterpretasika 11.1. Membeda 18. Muatan listrik
n listrik statis dan kan konsep listrik 19. Hukum Coulomb
dinamis statis dan dinamis 20. Hukum Gauss
21. Medan dan potensial listrik di
sekitar muatan
22. Aliran muatan karena
perbedaan potensial listrik
11.2. Menjelask 23. Muatan listrik pada pelat
an penerapan sejajar

listrik statis dan 24. Energi listrik tersimpan dan


dinamis kapasitor
25. Definisi arus listrik, kuat arus,
dan rapat arus
29. Menerapkan 12.1 Menguasai 18. Hukum I dan II Kirchoff
konsep listrik arus hukum kelistrikan 19. Hambatan listrik

searah arus searah 20. Rangkaian tertutup


12.2 Menguasai 21. Hukum Ohm

hubungan antara 22. Analisis pada rangkaian


tegangan, sederhana

hambatan, dan
arus

175
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

12.3 Menghitung daya 23. Perhitungan energi dan daya

dan energi listrik listrik berdasarkan hukum


arus searah Ohm
24. Perhitungan daya alatalat
listrik
30. Menerapkan 13.1 Mengenal gejala 18. Medan magnet oleh arus
konsep magnet dan kemagnetan listrik

electromagnet 19. Medan magnet dari kutub-


kutub magnet
20. Kemagnetan bumi
13.2 Menguasai 21. Medan magnet di sekitar

hokum-hukum kawat berarus lurus


kemagnetan dan 22. Medan magnet di sekitar

melakukan kawat melingkar berarus


perhitungan 23. Medan magnet di sekita

sederhana solenoida
24. Medanmagnet di sekitar
toroida
25. Medan magnet di sekitar
kawat sejajar
26. Medan magnet di sekitar
kumparan
27. Gerak muatan dalam medan
magnet
13.3 Mengenal 28. Alat-alat ukur listrik

penggunaan 29. Piranti komunikasi


magnet dan 30. Penggunaan medan magnet

elektromagnet 31. Gelombang elektromagnetik


dalam teknologi dan spektrumnya

176
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

31. Menerapkan 14.1 Menguasai 18. Gejala peralihan pada

konsep listrik arus hukum kelistrikan induktor


bolak-balik arus bolak-balik 19. Gejala transien pada
kapasitor
20. Sumber tegangan bolak-balik
21. Resistor sumber tegangan
bolak-balik
22. Induktor pada arus bolak-
balik
14.2 Menguasai 23. Perumusan impedansi RLC
hubungan antara seri

tegangan, 24. Perumusan impedansi RLC


impedansi, dan paralel

arus listrik bolak- 25. Keadaan resonansi


balik rangkaian RLC

14.3 Menghitung daya 26. Nilai rms pada arus bolak-


dan energi listrik balik
arus bolak-balik 27. Perhitungan daya pada arus
bolak-balik
32. Menerapkan prinsip 15.1 Memahami ciri 18. Deskripsi benda optik
kerja peralatan ciri cermin dan cermin dan lensa

optic lensa 19. Jenis cermin dan lensa


20. Sinar-sinar istimewa pada
pemantulan
21. Sinar-sinar istimewa pada
pembiasan
15.2 Menggunakan 22. Pembentukan bayangan

hukum pemantulan pada cermin


dan pembiasan 23. Pembetukan bayangan pada

cahaya lensa
24. Perbesaran bayangan
25. Mengenal prisma

177
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

15.3 Mengenal 26. Pemantulan dan pembiasan

penggunaan alat pada gelembung sabun,


alat optik dalam lapisan minyak di atas air,

kehidupan sehari titik-titik hujan (pelangi)


hari dan teknologi 27. Peralatan optik
menggunakan lensa dan
cermin
28. Serat optik
29. Komunikasi dengan serat
optik
33. Memahami gejala 16.1 Mengenal teori 18. Kecepatan cahaya

dan konsep dalam relativitas khusus 19. Penjumlahan kecepatan


fisika modern dan Einstein dan menurut mekanika klasik

radioaktivitas penerapannya 20. Penjumlahan kecepatan


menurut relativitas khusus
21. Pemuluran waktu
22. Kontraksi panjang
23. Momentum relativistik
24. Kesetaraan massa-energi
16.2 Mendeskripsikan 25. Radiasi benda hitam
gejala-gejala fisis 26. Efek fotolistrik

yang mendorong 27. Foton dan teori kuantum


timbulnya konsep- cahaya

konsep kuantum 28. Difraksi elektron


29. Dualisme sifat partikel dan
gelombang
16.3 Memahami 30. Penemuan elektron

perkembangan 31. Model atom Thompson


teori atom 32. Model atom Rutherford
33. Teori atom Bohr
34. Model atom menurut teori
kuantum
16.4 Mengenal inti 35. Inti atom

atom dan gejala 36. Partikel radioaktif


radioaktivias 37. Peluruhan radioaktif
38. Waktu paruh

178
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR MATERI PEMBELAJARAN

16.5 Memahami 39. Radioisotop

penggunaan 40. Penggunaan radioaktivitas


radioaktivitas dalam bidang teknologi,

dalam kehidupan kesehatan dan pertanian


seharihari

11.Mata Pelajaran Kewirausahaan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Latar Belakang

Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan pada dasarnya mencakup


pengembangan aspek-aspek moral, akhlak, budi-pekerti, pengetahuan,
keterampilan, kesehatan, seni dan budaya. Adapun pengembangan aspek-aspek
tersebut, bermuara pada peningkatan dan pengembangan kecakapan hidup, yang
diwujudkan melalui pencapaian kompetensi dasar untuk bertahan hidup, serta
mampu menyesuaikan diri agar berhasil dalam kehidupan bermasyarakat.

Kompetensi Inti dan kompetensi dasar mata pelajaran Kewirausahaan berfungsi


sebagai acuan pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum pada dasarnya
disesuaikan dengan potensi dan karakteristik daerah masing-masing.

Mata pelajaran Kewirausahaan bertujuan agar peserta didik dapat


mengaktualisasikan diri dalam perilaku wirausaha. Isi mata pelajaran
Kewirausahaan difokuskan pada perilaku wirausaha sebagai fenomena empiris
yang terjadi di lingkungan peserta didik. Berkaitan dengan hal tersebut, peserta didik
dituntut lebih aktif untuk mempelajari peristiwa-peristiwa ekonomi yang terjadi di
lingkungannya.

Pembelajaran kewirausahaan dapat menghasilkan perilaku wirausaha dan jiwa


kepemimpinan, yang sangat terkait dengan cara mengelola usaha untuk membekali
peserta didik agar dapat berusaha secara mandiri.

Tujuan

Mata pelajaran Kewirausahaan bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan


sebagai berikut.

179
1. Memahami dunia usaha dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi
di lingkungan masyarakat

2. Berwirausaha dalam bidangnya

3. Menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupannya

4. Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Kewirausahaan di SMK/MAK meliputi aspek-aspek


sebagai berikut.

1. Sikap dan perilaku wirausaha

2. Kepemimpinan dan perilaku prestatif

3. Solusi masalah

4. Pembuatan keputusan.

180
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar


1. Mengaktualisasikan sikap 1. 1 Mengidentifikasi sikap dan perilaku
dan perilaku wirausaha wirausahawan

1. 2 Menerapkan sikap dan perilaku kerja


prestatif

1. 3 Merumuskan solusi masalah

1. 4 Mengembangkan semangat wirausaha

1. 5 Membangun komitmen bagi dirinya dan


bagi orang lain

1. 6 Mengambil resiko usaha

1. 7 Membuat keputusan

2. Menerapkan jiwa 2. 1 Menunjukkan sikap pantang menyerah


kepemimpinan dan ulet

2. 2 Mengelola konflik

2. 3 Membangun visi dan misi usaha

3. Merencanakan usaha 4. Menganalisis peluang usaha


kecil/mikro 5. Menganalisis aspek-aspek pengelolaan
usaha

6. Menyusun proposal usaha

4. Mengelola usaha 4. 1 Mempersiapkan pendirian usaha


kecil/mikro 4. 2 Menghitung resiko menjalankan usaha

4. 3 Menjalankan usaha kecil

4. 4 Mengevaluasi hasil usaha

181
1. kompetensi dasar kejuruan (kurikulum 2006)

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Merakit personal computer 1.1 Merencanakan kebutuhan dan spesifikasi

1.2 Melakukan instalasi komponen PC

1.3 Melakukan keselamatan kerja dalam


merakit komputer

1.4 Mengatur komponen PC menggunakan


software (melalui setup BIOS dan aktifasi
komponen sistem operasi)

1.5 Menyambung periferal menggunakan


Software

1.6 Memeriksa hasil perakitan PC dan


pemasangan periferal

2. Melakukan instalasi sistem 2.1 Menjelaskan langkah instalasi sistem operasi


operasi dasar
2.2 Melaksanakan instalasi software sesuai
Installation Manual

2.3 Mengecek hasil instalasi menggunakan


software (sampling)

2.4 Melakukan troubleshooting

3. Menerapkan Keselamatan, 3.1 Mendeskripsikan keselamatan dan kesehatan


Kesehatan Kerja dan kerja (K3)
Lingkungan Hidup (K3LH)
3.2 Melaksanakan prosedur K3

3.3 Menerapkan konsep lingkungan hidup

3.4 Menerapkan ketentuan pertolongan pertama


pada kecelakaan.

182
2. kompetensi kejuruan (2006)

STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

1. Memahami etimologi multimedia 1.1 Mendeskripsikan tentang multimedia

1.2 Menjelaskan multimedia content


production

1.3 Menjelaskan multimedia communication

2. Memahami alir proses produksi 2.1 Menjelaskan proses pre production


produk multimedia multimedia

2.2 Menjelaskan proses production multimedia

2.3 Menjelaskan proses post production


multimedia

3. Merawat peralatan multimedia 3.1 Menjelaskan langkah-langkah


perawatan peralatan multimedia

3.2 Melakukan perawatan peralatan


multimedia

3.3 Membuat kartu perawatan


peralatan multimedia

4. Mengelola isi halaman web 4.1 Memeriksa informasi untuk


relevansi dan currency

4.2 Memeriksa links dan navigasi

4.3 Mengedit informasi sesuai


kebutuhan

4.4 Menguji dan memastikan


perubahan perubahan

183
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

5. Menerapkan teknik pengambilan 5.1 Menjelaskan prosedur


gambar produksi pengoperasian kamera video

5.2 Mengoperasikan kamera


video

5.3 Mengisi dan merawat


battery selama pengambilan gambar

5.4 Mengoperasikan kamera

5.5 Menata kabel-kabel


kamera

5.6 Mengoperasikan clapper


board

6. Menerapkan prinsip-prinsip seni 6.1 Menjelaskan kaidah estetika dan


grafis dalam desain komunikasi etika seni grafis (nirmana)
visual untuk multimedia
6.2 Membuat sketsa

6.3 Menggambar perspektif

6.4 Menggambar objek

6.5 Menggambar ilustrasi

7. Menguasai cara menggambar 7.1 Menjelaskan syarat


kunci untuk animasi animasi

7.2 Membuat gambar


kunci

7.3 Mengatur dan


melengkapi gambar kunci

8. Menguasai cara menggambar 8.1 Mendeskripsikan


clean-up dan sisip gambar yang asli

8.2 Membuat gambar-


gambar asli

8.3 Mendeskripsikan
gambar tiga dimensi

184
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

8.4 Membuat gambar


tiga dimensi

9. Menguasai dasar animasi stop- 9.1 Mendeskripsikan syarat-syarat animasi


motion (bidang datar)
9.2 Membuat model warna dan tempat warna

10. Menggabungkan teks kedalam 10.1 Meng


sajian multimedia gunakan software teks multimedia

10.2 Mend
esain teks multimedia

11. Menggabungkan gambar 2D 11.1 Mengedit gambar digital


kedalam sajian multimedia 11.2 Menggunakan software grafik multimedia
2D

11.3 Menciptakan design grafik Multimedia 2D

11.4 Menampilkan karya seni digital 2D

12. Menggabungkan fotografi digital 12.1 Menggunakan kamera digital


kedalam sajian multimedia 12.2 Menggabungkan foto digital ke
dalam rangkaian multimedia

12.3 Menciptakan susunan karya seni


foto digital dan grafik 2D

13. Menggabungkan audio ke dalam 13.1 Menjabarkan format audio digital


sajian multimedia 13.2 Menggunakan software audio digital

13.3 Merancang audio digital

13.4 Membangun track audio digital

14. Membuat story board aplikasi 14.1 Mengidentifikasi kebutuhan


multimedia 14.2 Merencanakan alur isi story board

14.3 Medeskripsikan proses pelaksanaan dalam


story board

185
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR

15. Memahami cara penggunaan 15.1 Menjelaska


peralatan tata cahaya n dasar tata cahaya

15.2 Menjelaska
n efek cahaya

15.3 Menyiapkan
operasi lighting

16. Menerapkan efek khusus pada 16.1 Mengidentifikasikan materi


objek produksi penunjang efek khusus

16.2 Menginstallasi software efek


khusus

16.3 Membuat efek khusus pada obyek

17. Menyusun proposal penawaran 17.1 Menganalisa syarat-


syarat proyek

17.2 Mengidentifikasi
keterampilan yang sesuai dengan
persyaratan laporan

17.3 Membuat rancangan


biaya-biaya dan sumber-sumber yang ada

17.4 Membuat proposal

17.5 Membuat pengajuan


permohonan tender.

186
STRUKTUR KURIKULUM MUATAN KTSP 2006

Durasi
NO. KOMPONEN Waktu
(Jam)
A. Mata Pelajaran
1. Normatif
1.1 Pendidikan Agama 192
1.2 Pendidikan Kewarganegaraan 192
1.3 Bahasa Indonesia 192
1.4 Pendidikan Jasmani Olahraga & Kesehatan 192
1.5 Seni Budaya 128
2. Adaptif
2.1 Matematika 516
2.2 Bahasa Inggris 440
2.3 Ilmu Pengetahuan Alam 192
2.4 Ilmu Pengetahuan Sosial 128
2.5 KKPI 202
2.6 Kewirausahaan 192
3. Produktif
3.1 Dasar Kompetensi Kejuruan: Dasar-dasar Multimedia 140
3.1.1 Mengidentifikasi bidang multimedia
3.1.2 Mengidentifikasi alir proses produksi produk multimedia
3.1.3 Menerapkan prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi
visual
3.1.4 Menerapkan prinsip-prinsip seni fotografi dalam desain
komunikasi visual untuk multimedia
3.1.5 Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi di bidang
multimedia

187
3.1 Kompetensi Kejuruan: Multimedia 1044
3.2.1 Menyiapkan sebuah proposal
3.2.2 Mengikuti prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan
kerja
3.2.3 Memeriksa, merawat, dan memperbaiki peralatan
3.2.4 Memperbarui isi halaman web
3.2.5 Men-set-up dan mengoperasikan kamera video dasar
3.2.6 Merancang dan membuat rencana kerja kamera
3.2.7 Merawat daya battery dan stok video untuk sebuah shooting
3.2.8 Mengkoordinir dan mengisi stok film
3.2.9 Melakukan pemeriksaan kamera sebelum shooting
3.2.10 Mengoperasikan clapperboard
3.2.11 Men-set-up sebuah kamera
3.2.12 Menata kabel-kabel kamera
3.2.13 Membuat gambar kunci untuk animasi
3.2.14 Membuat gambar clean-up dan sisip
3.2.15 Membuat animasi stop-motion (bidang datar)
3.2.16 Menggabungkan teks kedalam sajian multimedia
3.2.17 Menggabungkan gambar 2D kedalam sajian multimedia
3.2.18 Menggabungkan fotografi digital kedalam sajian multimedia
3.2.19 Menggabungkan audio ke dalam sajian multimedia
3.2.20 Menyiapkan, memasang dan memantau peralatan
pencahayaan
3.2.21 Menjalankan konsol-konsol pencahayaan
3.2.22 Merakit dan merawat item-item efek khusus selama produksi
B. Muatan Lokal
Budi pekerti 192
C. Pengembangan Diri 192**)
Pramuka, jujitsu, Paskibra,wushu, dll.
JUMLAH 4602

DIAGRAM PENCAPAIAN KOMPETENSI KEJURUAN

Diagram ini menunjukkan tahapan atau tata urutan kompetensi yang diajarkan dan
dilatihkan kepada peserta didik dalam kurun waktu yang dibutuhkan serta kemungkinan

188
multi exit -multi entry yang dapat diterapkan.

SLTP & Yang


Sederajat 1 10 17

2 11 Tamat SMK

3 12

4 13

5 14

6 15

7 16

Level 1 Level 2 Level 3

Keterangan :

189
Kompetensi
Memahami etimologi multimedia
Merawat peralatan multimedia
Memahami alir proses produksi multimedia
Menyusun proposal penawaran
Memperbaharui isi halaman web
Menerapkan teknik pengambilan gambar produksi + fotografi
Menerapkan prinsip prinsip seni grafis dlm desain komunikasi visual untuk multimedia
Menguasai cara menggambar kunci untuk animasi
Menguasai cara menggambar clean up dan sisip
Menguasai dasar animasi stop motion
Menggabungkan teks ke dalam sajian multimedia
Menggabungkan gambar 2D kedalam sajian multimedia
Menggabungkan fotografi digital kedalam sajian multimedia
Menggabungkan audio kedalam sajian multimedia
Membuat storyboard aplikasi multimedia
Memahami cara penggunaan peralatan cahaya
Menerapkan efek khusus pada obyek produksi

Kompetensi Inti Muatan Lokal Bahasa Jawa


A. Latar Belakang

Muatan lokal, dalam Penjelasan Atas Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, merupakan bahan kajian yang dimaksudkan untuk
membentuk pemahaman peserta didik terhadap potensi di daerah tempat tinggalnya.

Dalam Pasal 77 N Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan


Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional dinyatakan
bahwa : (1) Muatan lokal untuk setiap satuan pendidikan berisi muatan dan proses
pembelajaran tentang potensi dan keunikan lokal; (2) Muatan lokal dikembangkan dan
dilaksanakan pada setiap satuan pendidikan. Selanjutnya, dalam Pasal 77 P antara lain
dinyatakan bahwa :

(1) Pemerintah daerah provinsi melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan


muatan lokal pada pendidikan menengah; (2) Pemerintah daerah kabupaten/kota
melakukan koordinasi dan supervisi pengelolaan muatan lokal pada pendidikan dasar;
(3) Pengelolaan muatan lokal meliputi penyiapan, penyusunan, dan evaluasi terhadap
dokumen muatan lokal, buku teks pelajaran, dan buku panduan guru; dan (4) Dalam hal
seluruh kabupaten/kota pada 1 (satu) provinsi sepakat menetapkan 1 (satu) muatan
lokal yang sama, koordinasi dan supervisi pengelolaan kurikulum pada pendidikan

190
dasar dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi.

B. Karakteristik Kurikulm 2013 Mulok Bahasa Jawa

Pengimpelementasi Kurikulum 2013 Mulok Jawa bertujuan agar peserta didik memiliki
kompetensi sebagai sebai berikut :
(1) menjaga dan memelihara kelestaraian bahasa, sastra, dan aksara Jawa sehingga
menjadi faktor penting untuk peneguhan jati diri daerah
(2) menyeleraskan fungsi bahasa,sastra,dan Jawa dalam kehidupan masyarakat
sejalan dengan arah pembinaan bahasa upaya pembinaan dan pengembangan
kebudayaan nasional
(3) mendayagunakana bahasa, sastra, dan aksara Jawa sebagai wahana untuk
pembangunan karakter dan budi pekerti.

Arah pembelajaran bahasa Jawa, adalah untuk (1) menyelaraskan keberadaan bahasa,
sastra, dan aksara Jawa sebagai unsur kebudayaan Jawa untuk mewujudkan keadaan
masyarakat yang lebih berbudaya dan (2) menggali nilai-nilai yang terkandung dalam
bahasa, sastra, dan aksara Jawa dilaksanakan melalui upaya di lingkungan pendidikan
formal, meliputi: (1) menyusun dan menyempurnakan kurikulum bahasa dan sastra
Jawa sesuai dengan perkembangan dan kemajuan;(2) menyediakan dan mengangkat
guru mulok bahasa dan sastra Jawa profesional (bersertifikat) sesuai dengan strata
pendidikannya; (3) meningkatkan kualitas guru mulok bahasa Jawa yang profesional
melalui pendidikan dan pelatihan; (4) menyediakan bahan ajar, buku pelajaran, buku
bacaan, dan media pembelajaran bahasa Jawa; (5) meningkatkan kegiatan apresiasi
dan kompetisi mengenai penulisan dan penggunaan bahasa, sastra, dan aksara Jawa;
(6) melakukan kegiatan penelitian dan pengajian terhadap bahasa, sastra, dan aksara
Jawa; dan (7) meningkatkan perhatian dan dukungan terhadap kegiatan transkripsi, dan
transliterasi naskah-naskah sastra Jawa yang memiliki nilai-nilai unggul.

II. LANDASAN KURIKULUM 2013 MULOK BAHASA JAWA


A. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas


peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta
didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan

191
dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional.

Pada dasarnya tidak ada satupun filosofi pendidikan yang dapat digunakan
secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan
manusia yang berkualitas. Berdasarkan hal tersebut, Kurikulum 2013
dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.

1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan


bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang
beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini, dan untuk
membangun dasar bagi kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan.
Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi
kepedulian kurikulum, hal ini mengandung makna bahwa kurikulum adalah
rancangan pendidikan untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda
bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa
menjadi tugas utama suatu kurikulum. Untuk mempersiapkan kehidupan
masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013 mengembangkan
pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini
dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap mengembangkan
kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli
terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
2. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa
lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk
dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang
memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi
dirinya menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik
dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca,
dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh
lensa budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Selain mengembangkan kemampuan berpikir
rasional dan cemerlang dalam akademik, Kurikulum 2013 memposisikan
keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga,
diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi

192
sosial di masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
3. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin
ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
4. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi
untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum
2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik menjadi
kemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang
lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas
dalam mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa dan umat
manusia.
B. Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori pendidikan berdasarkan standar


(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar
kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar arana dan prasarana, standar pengelolaan, dan
standar pembiayaan pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam
mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, kerketerampilan,
dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan
pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar

193
langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang,
karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar
seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

C. Landasan Yuridis

1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


2. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 Tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 2025
4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
5. Peraturan menteri 77N Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 54 Tahun 2013
tentang Standar Kompetensi Lulusan.
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 64 Tahun 2013
tentang Standar Isi.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 65 Tahun 2013
tentang Standar Proses.
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013
tentang Standar Penilaian
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 70 Tahun 2013
tentang Struktur Kurikulum SMK/MAK.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 81A Tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum 2013.

Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar

Kelas X/1
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 1.1 Menerima, mensyukuri, menghayati,
agama yang dianutnya. dan mengamalkan anugerah Tuhan

194
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks Serat Wedhatama pupuh
Pangkur.
1.2 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks crita cekak.
1.3 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks pawarta.
1.4 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks deskripsi tentang rumah adat
Jawa.
1.5 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks 2 (dua) paragraf aksara Jawa.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
perilaku jujur, disiplin, tanggung tanggung jawab, peduli (gotong
jawab, peduli (gotong royong, royong, kerjasama, toleran, damai),
kerjasama, toleran, damai), santun, santun, responsif, dan proaktif dalam
responsif, dan proaktif dan menggunakan bahasa Jawa dalam
menunjukkan sikap sebagai bagian bentukteks Serat Wedhatama Pupuh
dari solusi atas berbagai Pangkur.
permasalahan dalam berinteraksi 2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
secara efektif dengan lingkungan tanggung jawab, peduli (gotong

sosial dan alam, serta dalam royong, kerjasama, toleran, damai),

menempatkan diri sebagai cerminan santun, responsif, dan proaktif dalam

bangsa dalam pergaulan dunia. menggunakan bahasa Jawa dalam


bentuk teks crita cekak.
2.3. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan proaktif dalam
menggunakan bahasa Jawa dalam
bentuk teks pawarta.

195
2.4. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan proaktif dalam
menggunakan bahasa Jawa dalam
bentuk teks deskripsi tentang rumah
adat Jawa.
2.5. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan proaktif dalam
menggunakan bahasa Jawa dalam
bentuk teks dua paragraf aksara Jawa.
3. Memahami, menerapkan, 3.1. Menelaah teks Serat Wedhatama
menganalisis pengetahuan faktual, Pupuh Pangkur.
konseptual, prosedural dan 3.2. Menelaah teks crita cekak.
3.3. Menelaah teks pawarta.
metakognitif berdasarkan rasa ingin 3.4. Menelaah teks deskriptif tentang
tahunya tentang ilmu pengetahuan, rumah adat Jawa.
teknologi, seni, budaya, dan 3.5. Mengidentifikasi kaidah penulisan
humaniora dengan wawasan aksara Jawa dalam 2 (dua)
kemanusiaan, kebangsaan, paragraph yang menggunakan
kenegaraan, dan peradaban terkait sandhangan mandaswara.
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji dalam 4.1. Menanggagpi isi Serat Wedhatama
ranah konkret dan ranah abstrak pupuh Sinom dan menulis, serta
terkait dengan pengembangan dari menyajikan syair tembang Sinom
yang dipelajarinya di sekolah secara dengan bahasa sendiri.
mandiri, bertindak secara efektif dan 4.2. Menulis sinopsis teks cerita teks
kreatif, serta dan mampu Mahabharata (Bima Bungkus) dan

menggunakan metoda sesuai kaidah menyajikannya.


4.3. Membaca teknik teks panatacara.
keilmuan. 4.4. Menanggapi dan menceritakan
kembali isi teks deskriptif tentang

196
makanan tradisional Jawa.
4.5. Menulis dan menyajikan dua paragraf
berhuruf Jawa yang menggunakan
aksara angka.

Kelas X/2
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 1.1 Menerima, mensyukuri, menghayati,
agama yang dianutnya. dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks crita cekak.
1.2 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks pawarta.
1.3 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks deskripsi tentang rumah adat
Jawa.
1.4 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks 2 (dua) paragraf aksara Jawa.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
perilaku jujur, disiplin, tanggung tanggung jawab, peduli (gotong
jawab, peduli (gotong royong, royong, kerjasama, toleran, damai),
kerjasama, toleran, damai), santun, santun, responsif, dan proaktif dalam
responsif dan proaktif dan menggunakan bahasa Jawa melalui
menunjukkan sikap sebagai bagian teks Serat Wedhatama pupuh Sinom.
2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
dari solusi atas berbagai
tanggung jawab, peduli (gotong
permasalahan dalam berinteraksi
royong, kerjasama, toleran, damai),
secara efektif dengan lingkungan
santun, responsif, dan proaktif dalam
sosial dan alam serta dalam
menggunakan bahasa Jawa melalui
menempatkan diri sebagai cerminan
petikan teks crita wayang.
bangsa dalam pergaulan dunia.
2.3. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong

197
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan proaktif dalam
menggunakan bahasa Jawa melalui
teks panatacara.
2.4. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan proaktif dalam
menggunakan bahasa Jawa melalui
teks deskripsi tentang makanan
tradisional Jawa.
2.5. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan proaktif dalam
menggunakan bahasa Jawa melalui
teks dua paragraf aksara Jawa.
3. Memahami, menerapkan, 3.1. Menelaah teks Serat Wedhatama
menganalisis pengetahuan faktual, pupuh Sinom.
3.2. Memahami isi teks crita Mahabharata
konseptual, prosedural dan
(Bima Bungkus).
metakognitif berdasarkan rasa ingin
3.3. Menelaah teks panatacara.
tahunya tentang ilmu pengetahuan, 3.4. Memahami isi teks deskriptif tentang
teknologi, seni, budaya, dan makanan tradisional Jawa.
3.5. Mengidentifikasi kaidah penulisan
humaniora dengan wawasan
aksara Jawa dalam dua paragraf yang
kemanusiaan, kebangsaan,
menggunakan aksara angka.
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1. Menanggagpi isi Serat Wedhatama
dalam ranah konkret dan ranah pupuh Sinom dan menulis, serta
abstrak terkait dengan menyajikan syair tembang Sinom
pengembangan dari yang dengan bahasa sendiri.
4.2. Menulis sinopsis teks cerita teks
dipelajarinya di sekolah secara
Mahabharata (Bima Bungkus) dan
mandiri, bertindak secara efektif dan

198
kreatif, serta dan mampu menyajikannya.
4.3. Membaca teknik teks panatacara.
menggunakan metoda sesuai kaidah
4.4. Menanggapi dan menceritakan
keilmuan.
kembali isi teks deskriptif tentang
makanan tradisional Jawa.
4.5. Menulis dan menyajikan dua paragraf
berhuruf Jawa yang menggunakan
aksara angka.

Kelas XI/1
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran 1.1 Menerima, mensyukuri, menghayati,
agama yang dianutnya. dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks Serat Wedhatama pupuh
Pocung .
1.2 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks novel .
1.3 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks sesorah.
1.4 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks eksposisi tentang adat Jawa
misalnya mantu.
1.5 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks empat paragraf aksara Jawa.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, tanggung jawab, peduli (gotong
peduli (gotong royong, kerjasama, royong, kerjasama, toleran, damai),
toleran, damai), santun, responsif dan santun, responsif, dan proaktif dalam
proaktif dan menunjukkan sikap menggunakan bahasa Jawa melalui
sebagai bagian dari solusi atas teks Serat Wedhatama pupuh

199
berbagai permasalahan dalam Pocung .
2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
berinteraksi secara efektif dengan
tanggung jawab, peduli (gotong
lingkungan sosial dan alam serta
royong, kerjasama, toleran, damai),
dalam menempatkan diri sebagai
santun, responsif, dan proaktif dalam
cerminan bangsa dalam pergaulan
menggunakan bahasa Jawa melalui
dunia.
teks novel
2.3. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (royong,
kerjasama, toleran, damai), santun,
responsif, dan proaktif dalam
menggunakan bahasa Jawa melalui
teks sesorah.
2.4. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan proaktif dalam
menggunakan bahasa Jawa melalui
teks eksposisi tentang adat Jawa
2.5. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan proaktif dalam
menggunakan bahasa Jawa melalui
teks empat paragraf aksara Jawa .
3. Memahami, menerapkan, 3.1. Menelaah teks Serat Wedhatama
menganalisis pengetahuan faktual, pupuh Pocung.
3.2. Memahami isi petikan teks novel
konseptual, prosedural dan
berbahasa Jawa.
metakognitif berdasarkan rasa
3.3. Menelaah teks sesorah.
ingintahunya tentang ilmu 3.4. Memahami isi teks eksposisi tentang
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, adat tradisi mantu.
3.5. Mengidentifikasi kaidah penulisan
dan humaniora dengan wawasan
aksara Jawa empat paragraf yang
kemanusiaan, kebangsaan,
menggunakan aksara rekan.
kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan

200
minatnya untuk memecahkan
masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji 4.1 Menanggapi isi serat Wedhatama
dalam ranah konkret dan ranah pupuh Pocung dan menulis serta
abstrak terkait dengan pengembangan menyajikan syair tembang Pocung.
4.2 Menceritakan isi petikan novel
dari yang dipelajarinya di sekolah
berbahasa Jawa.
secara mandiri, bertindak secara
4.3 Menanggapi, menulis, menyajikan
efektif dan kreatif, serta mampu
teks sesorah.
menggunakan metoda sesuai kaidah 4.4 Menanggapi isi dan menulis teks
keilmuan. eksposisi tentang adat tradisi mantu.
4.5 Menulis dan menyajikan empat
paragraf aksara Jawa yang
menggunakan aksara rekan.

Kelas XI/1
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
1. Menghayati dan mengamalkan 1.1 Menerima, mensyukuri, menghayati,
ajaran agama yang dianutnya. dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks Serat Wedhatama pupuh
Gambuh.
1.2 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks crita rakyat daerah setempat.
1.3 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks dengaran iklan berbahasa Jawa.
1.4 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks eksposisi tentang seni
pertunjukan Jawa.
1.5 Menerima, mensyukuri, menghayati,
dan mengamalkan anugerah Tuhan
berupa bahasa Jawa dalam bentuk
teks empat paragraf aksara Jawa.
2. Menghayati dan mengamalkan 2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,

201
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, tanggung jawab, peduli (gotong
peduli (gotong royong, kerjasama, royong, kerjasama, toleran, damai),
toleran, damai), santun, responsif dan santun, responsif, dan proaktif dalam
proaktif dan menunjukkan sikap menggunakan bahasa Jawa melalui
sebagai bagian dari solusi atas teks Serat Wedhatama pupuh
berbagai permasalahan dalam Gambuh.
2.2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
berinteraksi secara efektif dengan
tanggung jawab, peduli (gotong
lingkungan sosial dan alam serta
royong, kerjasama, toleran, damai),
dalam menempatkan diri sebagai
santun, responsif, dan proaktif dalam
cerminan bangsa dalam pergaulan
menggunakan bahasa Jawa melalui
dunia.
teks crita rakyat daerah setempat.
2.3. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan proaktif dalam
menggunakan bahasa Jawa melalui
teks dengaran iklan berbahasa Jawa.
2.4. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan proaktif dalam
menggunakan bahasa Jawa melalui
teks eksposisi tentang seni
pertunjukan Jawa.
2.5. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif, dan proaktif dalam
menggunakan bahasa Jawa melalui
teks empat paragraf aksara Jawa.
3. Memahami, menerapkan, 3.1. Menelaah teks Serat Wedhatama
menganalisis pengetahuan faktual, pupuh Gambuh.
3.2. Memahami isi teks crita rakyat.
konseptual, prosedural dan
3.3. Menelaah teks iklan berbahasa
metakognitif berdasarkan rasa
Jawa.
ingintahunya tentang ilmu 3.4. Menelaah teks eksposisi tentang seni
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, pertunjukan Jawa.
3.5. Mengidentifikasi kaidah penulisan
dan humaniora dengan wawasan

202
kemanusiaan, kebangsaan, empat paragraf berhuruf Jawa yang
kenegaraan, dan peradaban terkait menggunakan aksara murda.
penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan
minatnya untuk memecahkan masalah.

5. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan


kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat, setiap peserta didik dan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan/atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan lainnya yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan antara lain melalui
kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier.

Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran. Penilaian kegiatan


pengembangan diri dilakukan secara kualitatif, tidak kuantitatif seperti pada mata
pelajaran. Pengembangan diri pada SMK terutama ditujukan untuk pengembangan
kreativitas dan bimbingan karir.
Bentuk kegiatan pengembangan diri di SMK Pawiyatan Surabaya adalah :

1. Pelayanan konseling bertujuan memberikan bimbingan kepada siswa,bersosial


dan beradapatasi dengan lingkungan belajaar
2. Bimbingan meningkatkan kemampuan belajar
3. Konseling tentang masalah kesulitan belajar
4. Konseling kehidupan sosial peserta didik
5. Pramuka bertujuan mengembangkan kepanduan, cinta tanah air dan
berorganisasi
6. Seni music (kasidah) dengan tujuan:
a. Melestarikan budaya islam
b. Menumbuhkan sifat cinta terhadap budaya islam
7. Paskibra bertujuan memupuk jiwa patriotisme, nasionalisme dan bela Negara

6. KETUNTASAN BELAJAR
PANDUAN PENETAAPAN KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)
KKM adalah Kriteria Ketuntasan Belajar (KKB) yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.

203
Penentuan KKM ditetapkan oleh satuan pendidikan dan dapat menentukan KKM diatas
KKM yang telah ditentukan oleh pemerintah. Penetapan KKM oleh satuan pendidikan
(sekolah) dengan memperhatikan:
1) Intake (kemampuan rata-rata peserta didik)
2) Kompleksitas (mengidentifikasi indikator sebagai penanda tercapainya
kompetensi dasar)
3) Kemampuan daya dukung (berorientasi pada sumber belajar

Berdasarkan Permendikbud 60 2014 tentang implementasi kurikulum dinyatakan


bahwa.
Ketuntasan minimal untuk seluruh kompetensi dasar pada kompetensi
pengetahuan dan kompetensi keterampilan yaitu 2.67 (B-)
Untuk KD-KD yang terdapat pada KI-3 dan KI-4, peserta didik dinyatakan tuntas
belajar apabila pencapaian nilai 2.67 dari hasil test formatif.
Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan peserta didik dilihat dari sikap seluruh
mata pelajaran, jika jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada
kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang
bersangkutan maka ia dinyatakan tuntas.
Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut:
a) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, diberikan remedial individual sesuai dengan
kebutuhan peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.67.
b) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, diberikan kesempatan untuk melanjutkan
pelajarannya ke KD selanjutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai
2.67 atau lebih dari 2.67
c) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, diadakan remedial klasikal sesuai dengan
kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari
2.66
d) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2. Peserta didik yang secara umum profil
sikapnya belum berkategori baik, maka dilakukan pembinaan secara holistik
(oleh guru kelas, matapelajaran, guru BK, dan orang tua).

204
Hal yang harus diperhatikan dalam menentukan KKM
1) Hitung jumlah Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran setiap kelas.
2) Tentukan kekuatan/nilai untuk setiap aspek/komponen, sesuaikan dengan
kemampuan masing-masing aspek:
a) Aspek Kompleksitas: semakin komplek (sukar) KD maka nilainya semakin
rendah tetapi semakin mudah KD maka nilainya semakin tinggi. Tingkat
kesulitan materi dipandang dari sudut penguasaan guru terhadap materi
tersebut. Semakin baik penguasaan guru terhadap materi semakin kecil
tingkat kompleksitasnya.
b) Aspek Sumber Daya Pendukung: semakin tinggi sumber daya pendukung
maka nilainya semakin tinggi.
c) Aspek Intake: semakin tinggi kemampuan awal siswa (intake) maka nilainya
semakin tinggi.
3) Jumlahkan nilai setiap komponen, selanjutnya dibagi 3 untuk menentukan KKM
setiap KD.
4) Jumlahkan seluruh KKM KD, selanjutnya dibagi dengan jumlah KD untuk
menentukan KKM mata pelajaran.
5) KKM setiap mata pelajaran pada setiap kelas tidak sama tergantung pada
kompleksitas KD, daya dukung, dan potensi (Inteks) siswa.

Panduan Konversi skor dari (1-100) ke (1-4)


INTERVAL SKOR HASIL KONVERSI PREDIKAT KRITERIA SIKAP

96-100 4.00 A SB
91-95 3.66 A-
86-90 3.33 B+ B
81-85 3.00 B
75-80 2.66 B-
70-74 2.33 C+ C
65-69 2.00 C
60-64 1.66 C-
55-59 1.33 D+ K
< 54 1.00 D
Keterangan: SB: Sangat Baik, B: Baik, C: Cukup, K: Kurang

205
KKM
Kriteria Penetapan Ketuntasan
NO KI DAN KD Nilai
Kompleksitas Daya Dukung Intake KKM

Memilih dan menerapkan aturan


eksponeg akan diselesaikan dan dan
logaritma sesuai dengan karakteristik
3.1 2,5 2 2,75 81
permasalahan yang akan diselesaikan
dan memeriksa kebenaran langkah-
langkahnya
Menyajikan masalah nyata
menggunakan operasi aljabar berupa
eksponen dan logaritma serta
3.2 2 2,75 2,5 81
menyelesaikannya menggunakan sifat-
sifat dan aturan yang telah terbukti
kebenarannya
Memiliki motivasi internal,
kemampuan bekerja sama, konsisten,
sikap displin, rasa percaya diri, dan
3.3 sikap toleransi dalam perbedaan 2 2,75 2,5 81
strategi berfikir dalam memilih dan
menerapkan strategi menyelesaikan
masalah
Mampu menstransformasi diri dalam
berprilaku jujur,tangguh menghadapi
3.4 1,5 2,75 3 81
masalah, kritis,dan disiplin dalam
melakukan tugas belajar matematika
Nilai KKM Mata Pelajaran 81

Cara Penghitungan KKM

7. KENAIKAN KELAS

Yang dimaksud dengan kenaikan kelas adalah pernyataan yang menegaskan bahwa
peserta didik telah kompeten dan berhak melanjutkan ke jenjang kompetensi-
kompetensi tahun selanjutnya. Pernyataan kompeten atau yang berarti dapat
melanjutkan, ditetapkan berdasarkan pertimbangan kinerja peserta didik yang meliputi
aspek :

a. Akademik : sesuai dengan KKM


b. Nonakademik :
1). Kehadiran 80%
2). Sikap/kepribadian minimal B

206
Pernyataan kenaikan kelas dilakukan melalui pembagian buku rapor yang dilakukan di
akhir tahun pelajaran. Setiap siswa akan memperoleh buku rapor yang berisi laporan
hasil belajar sesuai dengan jumlah kompetensi yang telah dinyatakan kompeten.
Adapun untuk mencapai kenaikan jelas di SMK Pawiyatan dengan mempertimbangkan
hal-hal di atas dan berbagai aspek dan kondisi yang ada di SMK Pawiyatan sendiri.

KRITERIA KENAIKAN KELAS DI SMK PAWIYATAN


(STANDART OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) KENAIKAN KELAS)

Siswa SMK Pawiyatan dapat dikatakan naik kelas jika dapat melalui beberapa tahapan.
Adapun tahapan yang dilalui terdiri dari 3 tahap dengan unsur-unsur penilaian tersendiri
dan dikelompokkan dalam prosentase tertentu. Jika Siswa sudah memenuhi prosentase
pada tahapan pertama (40%), maka siswa tersebut harus menunggu penambahan
prosentase pada tahapan kedua. Karena pada tahapan ini adalah merupakan tahapan
yang mendasar. Jika pada tahapan pertama siswa lolos, maka dapat dilanjutkan
penilaian pada tahapan kedua yaitu sebesar 30%. Adapun jika pada tahapan kedua
siswa tidak dapat memenuhinya, maka siswa tidak dapat melanjutkan pada tahapan
ketiga (30%) atau dengan kata lain siswa tidak naik kelas. Siswa dikatakan naik kelas
jika dapat melampaui ketiga tahapan tersebut secara berurutan, Yaitu Tahapan pertama
lalu tahapan kedua dan terakhir tahapan ketiga dan mengumpulkan bobot prosentase
maksimal 50%. Maksud diadakan tahapan-tahapan ini adalah untuk benar-benar
menjadikan siswa yang dapat memenuhi tujuan pendidikan di SMK Pawiyatan yaitu
menjadikan siswa yang mempunyai budi pekerti yang luhur dan dapat menguasai ilmu
yang ada pada program studinya.

Tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :


tahap 1 : Etika dan Tingkah Laku Siswa (bobot 40%)
Dasarnya adalah : Bahwa ilmu yang paling tinggi adalah akhlak dan Budi Pekerti yang
luhur.
Adapun unsur-unsur penilaian yang terkandung didalamnya adalah :
1. Tidak melakukan tindak pidana/pelanggaran hukum seperti : minuman keras,
narkoba, mencuri, asusila dll.
2. Kesopanan baik kepada guru maupun siswa yang lain seperti tidak berkata jorok dan
sikap berpakaian.
3. Tidak bikin onar atau ramai dalam kelas.
4. Tidak melawan guru.
5. Tidak mengganggu proses belajar mengajar seperti sering terlambat/masuk

207
seenaknya sendiri.
Tahap 2 : Kehadiran atau absensi (30%)
Dasarnya adalah : Siswa dapat mengikuti proses belajar mengajar jika siswa hadir dan
paham tentang materinya.
Adapun unsur-unsur penilaiannya adalah :
1. Absensi kehadiran siswa minimal sebesar 80% dari total tatap muka selama 1
semester.
2. Siswa tidak melakukan banyak pelanggaran dalam kelas.
3. Siswa jarang terlambat.

Tahap 3 : Nilai Siswa (30%)


Dasarnya adalah : Siswa dapat dikatakan naik kelas jika siswa mampu menyelesaikan
materi yang diberikan pada kelas sebelumnya. Karena sistem pendidikan di SMK
adalah berkelanjutan atau saling berhubungan.
Adapun kriterianya adalah :
1. Nilai siswa tidak boleh kosong maksimal pada 7 mata pelajaran yang didapat pada 1
semester.
2. Nilai harus KKM pada setiap mata pelajaran.
3. Siswa harus mengerjakan tugas yang telah diberikan kepada gurunya.
Demikian tahapan-tahapan yang harus dilalui siswa agar dapat dikatakan naik ke kelas
yang lebih tinggi jika dapat melalui 3 tahapan tersebut di atas secara berurutan.
Ketidaknaikkan siswa bukan suatu kegagalan, akan tetapi proses untuk
mempersiapkan diri yang lebih baik untuk ke masa depan.
Pada dasarnya sekolah SMK Pawiyatan mempunyai tugas dan tanggung jawab yang
berat untuk mendidik siswa agar mempunyai akhlak dan budi pekerti yang luhur serta
mampu untuk memberikan yang terbaik khususnya bagi keluarga.
Karena salah satu usaha untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan merubah
kehidupan keluarga menjadi lebih baik adalah dengan pendidikan.

MEKANISME PENILAIAN
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan
instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk


mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian

208
nasional, dan ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut.

1. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk


menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran.

2. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara
reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah
ditetapkan.
3. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk menilai
keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk penugasan
perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas khususnya pada
sikap/perilaku dan keterampilan.
4. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk
memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.
5. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk menilai
kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau
lebih.
6. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 9
minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh
indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
7. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan
ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada
semester tersebut.

8. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan


pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian
tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

9. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat
kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang
merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

209
10. Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran
kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian
Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
11. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi
di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.

B. Prinsip dan Pendekatan Penilaian


Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.

1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi faktor


subjektivitas penilai.

2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu


dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.

3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,


pelaksanaan, dan pelaporannya.

4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan


keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

5. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal


sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.

6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru. Pendekatan
penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan criteria (PAK). PAK merupakan
penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan
minimal (KKM). KKM merupakan criteria ketuntasan belajar minimal yang
ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik
Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta
didik.

C. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian


1. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,

210
dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan
untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah
ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi
mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses.
2. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.

a. Penilaian kompetensi sikap


Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri,
penilaian teman sejawat(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen
yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik
adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan
pada jurnal berupa catatan pendidik.

1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara


berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah
indikator perilaku yang diamati.

2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.

3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta


peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.

4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang
berkaitan dengan sikap dan perilaku.

b. Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.

1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-

211
salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman
penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan


Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian
yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan
menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan
berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan


melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu.
3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau
kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat
berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap
lingkungannya.

Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:

1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;


2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen
yang digunakan; dan
3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik.

D. Mekanisme dan Prosedur Penilaian


1. Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga
mandiri.

212
2. Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah,
dan ujian nasional.
a. Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
b. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan
harian.
c. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema
pelajaran.
d. Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
e. Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
f. Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir
kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI
(tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah.
Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat
4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN.
g. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survey oleh
Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII
(tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
h. Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang undangan
i. Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

3. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan
silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
4. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
a. menyusun kisi-kisi ujian;
b. mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
c. melaksanakan ujian;
d. mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik;
dan
e. melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
5. Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur
Operasi Standar (POS).

213
6. Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan
ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus
mengikuti pembelajaran remedial.
7. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk
nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah.

E. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian


1. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan
bertujuan untuk memantau proses dan kemajuan belajar peserta didik serta untuk
meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memperhatikan hal-hal sebaga berikut.
a. Proses penilaian diawali dengan mengkaji silabus sebagai acuan dalam
membuat rancangan dan kriteria penilaian pada awal semester. Setelah
menetapkan kriteria penilaian, pendidik memilih teknik penilaian sesuai dengan
indikator dan mengembangkan instrumen serta pedoman penyekoran sesuai
dengan teknik penilaian yang dipilih.
b. Pelaksanaan penilaian dalam proses pembelajaran diawali dengan penelusuran
dan diakhiri dengan tes dan/atau nontes. Penelusuran dilakukan dengan
menggunakan teknik bertanya untuk mengeksplorasi pengalaman belajar sesuai
dengan kondisi dan tingkat kemampuan peserta didik.
c. Penilaian pada pembelajaran tematik-terpadu dilakukan dengan mengacu pada
indikator dari Kompetensi Dasar setiap mata pelajaran yang diintegrasikan
dalam tema tersebut.
d. Hasil penilaian oleh pendidik dianalisis lebih lanjut untuk mengetahui kemajuan
dan kesulitan belajar, dikembalikan kepada peserta didik disertai balikan
(feedback) berupa komentar yang mendidik (penguatan) yang dilaporkan kepada
pihak terkait dan dimanfaatkan untuk perbaikan pembelajaran.
e. Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian
kompetensi pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil
pembelajaran tematik-terpadu.
2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap
sosial.
f. Laporan hasil penilaian oleh pendidik disampaikan kepada kepala
sekolah/madrasah dan pihak lain yang terkait (misal: wali kelas,guru Bimbingan
dan Konseling, dan orang tua/wali) pada periode yang ditentukan.

214
g. Penilaian kompetensi sikap spiritual dan sosial dilakukan oleh semua pendidik
selama satu semester, hasilnya diakumulasi dan dinyatakan dalam bentuk
deskripsi kompetensi oleh wali kelas/guru kelas.
2. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi lulusan peserta didik yang meliputi kegiatan sebagai berikut:
a. menentukan kriteria minimal pencapaian Tingkat Kompetensi dengan mengacu
pada indikator Kompetensi Dasar tiap mata pelajaran;
b. mengoordinasikan ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ulangan kenaikan kelas, ujian tingkat kompetensi, dan ujian akhir
sekolah/madrasah;
c. menyelenggarakan ujian sekolah/madrasah dan menentukan kelulusan peserta
didik dari ujian sekolah/madrasah sesuai dengan POS Ujian
Sekolah/Madrasah;
d. menentukan kriteria kenaikan kelas;
e. melaporkan hasil pencapaian kompetensi dan/atau tingkat kompetensi kepada
orang tua/wali peserta didik dalam bentuk buku rapor;
f. melaporkan pencapaian hasil belajar tingkat satuan pendidikan kepada dinas
pendidikan kabupaten/kota dan instansi lain yang terkait;
g. melaporkan hasil ujian Tingkat Kompetensi kepada orangtua/wali peserta didik
dan dinas pendidikan.
h. menentukan kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan melalui rapat
dewan pendidik sesuai dengan kriteria:
1) menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
2) mencapai tingkat Kompetensi yang dipersyaratkan, dengan ketentuan
kompetensi sikap (spiritual dan sosial) termasuk kategori baik dan
kompetensi pengetahuan dan keterampilan minimal sama dengan KKM
yang telah ditetapkan;
3) lulus ujian akhir sekolah/madrasah; dan
4) lulus Ujian Nasional.
i. menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) setiap peserta
didik bagi satuan pendidikan penyelenggara Ujian Nasional;dan
j. menerbitkan ijazah setiap peserta didik yang lulus dari satuan pendidikan bagi
satuan pendidikan yang telah terakreditasi.
3. Pelaksanaan dan Pelaporan Penilaian oleh Pemerintah Penilaian hasil belajar oleh
Pemerintah dilakukan melalui Ujian Nasional dan ujian mutu Tingkat Kompetensi,
dengan memperhatikan hal-hal berikut.

215
a. Ujian Nasional
1) Penilaian hasil belajar dalam bentuk UN didukung oleh suatu sistem yang
menjamin mutu dan kerahasiaan soal serta pelaksanaan yang aman, jujur, dan
adil.
2) Hasil UN digunakan untuk:
a) salah satu syarat kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan;
b) salah satu pertimbangan dalam seleksi masuk ke jenjang pendidikan
berikutnya;
c) pemetaan mutu; dan
d) pembinaan dan pemberian bantuan untuk peningkatan mutu.
3) Dalam rangka standarisasi UN diperlukan acuan berupa kisi-kisi bersifat nasional
yang dikembangkan oleh Pemerintah, sedangkan soalnya disusun oleh
Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dengan komposisi tertentu yang
ditentukan oleh Pemerintah.
4) Sebagai salah satu penentu kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan,
kriteria kelulusan UN ditetapkan setiap tahun oleh Pemerintah.
5) Dalam rangka penggunaan hasil UN untuk pemetaan mutu program dan/atau
satuan pendidikan, Pemerintah menganalisis dan membuat peta daya serap UN
dan menyampaikan hasilnya kepada pihak yang berkepentingan.

b. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi


1) Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan oleh Pemerintah pada seluruh satuan
pendidikan yang bertujuan untuk pemetaan dan penjaminan mutu pendidikan di
suatu satuan pendidikan.

2) Ujian mutu Tingkat Kompetensi dilakukan sebelum peserta didik menyelesaikan


pendidikan pada jenjang tertentu, sehingga hasilnya dapat dimanfaatkan untuk
perbaikan proses pembelajaran.

3) Instrumen, pelaksanaan, dan pelaporan ujian mutu Tingkat Kompetensi mampu


memberikan hasil yang komprehensif sebagaimana hasil studi lain dalam skala
internasional.

PEMINATAN DAN PENJURUSAN

Yang dimaksud penjurusan pada SMK menyangkut 2 hal:

216
a. Permendikbud No. 64 Th. 2014 tentang peminatan peserta didik

b. Persyaratan siswa memilih masuk Kompetensi Keahlian Multimedia,


meliputi:
1) persyaratan akademik : seperti nilai hasil UN, nilai tes masuk.
2) persyaratan non akademik : antara lain persyaratan administrasi,
persyaratan tidak buta warna, tidak bertato.

MUTASI SISWA
1. Persyaratan Mutasi Keluar
a. Surat permohonan pindah keluar dari orang tua/wali
bermaterai Rp. 6000,- (enam ribu rupiah)
b. Surat Mutasi
c. Surat Keterangan kesediaan ditempati baru
d. Foto copy raport lengkap dan dilegalisir oleh Kepala
Sekolah
e. Surat Keterangan pindah keluar (ditanda tangani oleh
Kepala Sekolah, Dinas Pendidikan Kotamadya) dan Tanda Tangan Dinas
Pendidikan Tingkat Propinsi setempat jika berasal dari luar Propinsi
2. Persyaratan Mutasi Masuk
a. Surat Keterangan pindah keluar dari sekolah asal
b. Raport asli dan Foto Copy yang dilegalisir kepala
sekolah asal
c. Surat keterangan kekurangan pagu dan pelaporan ke
Dinas Pendidikan Kota/Propinsi
d. Surat Permohonan pindah masuk dari orang tua/wali
bermaterai Rp.6000,-
e. Surat permohonan pindah masuk (ditanda tangani oleh
Kepsek, Ka. Seksi Dinas Pendidikan Kotamadya) dan tanda tangan
Dinas Pendidikan Tk. Propinsi setempat jika berasal dari luar Propinsi

KELULUSAN
Yang dimaksud kelulusan menurut ketentuan Permendikbud No.66 Th.2013 adalah
bahwa peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar dan menengah
setelah:

a. menyelesaikan seluruh kompetensi pembelajaran; yang berarti peserta didik telah


dinyatakan tuntas atau kompeten oleh gurunya untuk seluruh kompetensi
pendidikan dan pembelajaran yang diikuti.

217
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olahraga, dan kesehatan. Berarti peserta didik memperoleh nilai
kepribadian minimal B (baik) atau telah dinyatakan kompeten untuk mata pelajaran
kompetensi normatif.

c. lulus ujian sekolah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
Berarti telah mengikuti ujian sekolah dan dinyatakan lulus atau kompeten untuk
mata pelajaran yang diujikan. Program produktif tidak menjadi bagian dari ujian
sekolah. Pelaksanaan ujian sekolah mengikuti ketentuan Permendiknas dan SOP
yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

d. lulus Ujian Nasional untuk mata pelajaran yang diujikan (Bahasa Indonesia, Bahasa
Inggris, Matematika, dan Ujian Kompetensi Keahlian). Pelaksanaan Ujian Nasional
mengikuti Permendiknas yang dikeluarkan setiap tahun oleh Depdiknas dan SOP
yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Ke empat persyaratan di atas merupakan urutan prasyarat, artinya kelulusan bukan


semata-mata hanya ditentukan oleh kelulusan ujian nasional; tetapi untuk bisa
mengikuti ujian nasional dan ujian sekolah syarat sebelumnya harus dilalui.

PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP

a. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan pendidikan


kecakapan hidup yaitu pendidikan yang memberikan kecakapan personal,
kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja
atau usaha mandiri (penjelasan Pasal 26 ayat (3) UU Nomor 20 Tahun 2003).

b. Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian integral dari


pendidikan semua mata pelajaran dan/atau berupa paket/modul yang direncanakan
secara khusus.

c. Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik dari satuan


pendidikan yang bersangkutan melalui kegiatan kurikuler, kegiatan ekstrakurikuler,
kegiatan organisasi siswa dan atau dari satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal, seperti kegiatan kepemudaan, pemberdayaan perempuan, kursus, dan
lain-lain.

PENDIDIKAN BERBASIS KEUNGGULAN LOKAL DAN GLOBAL

218
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang
memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
ekonomi, budaya, bahasa, Bisnis dan Manajemen, ekologi, dan lain-lain, yang
semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik.

b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK dapat memasukkan pendidikan


berbasis keunggulan lokal dan global.

c. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian


dari semua mata pelajaran dan atau dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal.

d. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat diperoleh peserta


didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan atau dari satuan pendidikan
formal lain dan/atau non formal.

e. Didalam mata pelajaran yang berhubungan dengan sosial kemasyarakatan


dan etika perlu diterangkan juga tentang Pendidikan Anti KKN yang menyelimuti
semua aspek kerugian yang ditimbulkannya.
Tabel . Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

NILAI DESKRIPSI
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam
melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama
lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama
lain.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya
menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai
perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap,
dan tindakan orang lain yang berbeda dari
dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-
sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan
belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas
dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk

219
NILAI DESKRIPSI
menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu
yang telah dimiliki.
7. Mandiri Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung
pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-
tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang
menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan
orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari
sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan
didengar.
10. Semangat
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang
Kebangsaan
menempatkan kepentingan bangsa dan negara
di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang
menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,
lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan
politik bangsa.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya
untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain.
Tindakan yang memperlihatkan rasa senang
13. Bersahabat/
berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan
Komuniktif
orang lain.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan, dantindakan yang
menyebabkan orang lain merasa senang dan
aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca
berbagai bacaan yang memberikan kebajikan
bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya
mencegah kerusakan pada lingkungan alam di
sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya

220
NILAI DESKRIPSI
untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah
terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi
bantuan pada orang lain dan masyarakat yang
membutuhkan.
18. Tanggung-jawab Sikap dan perilaku seseorang untuk
melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan
budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

Pendidikan Lingkungan Hidup sudah terintegrasi dalam silabus dan RPP


mata pelajaran.
Visi dan Misi sekolah berwawasan Lingkungan Hidup
Kegiatan Ekstrakulikuler yang berwawasan Lingkungan, meliputi :
1. Keterlibatan siswa dalam pelestarian lingkungan hidup termasuk cara
pencegahan kerusakan
2. Adanya silabus yang berbasis Lingkungan

PRAKERIN

Ketentuan untuk pelaksanaan Prakerin SMK PAWIYATAN Surabaya diberikan ke


Kelas / Tingkat XI. Strategi Pelaksanaan Prakerin sebgai berikut :

1. Wakil Kepala Humas beserta Ketua Paket Keahlian


pada awal tahun ajaran menyusun Jadwal Prakerin
2. Tiga bulan sebelum pemberangkatan sekolah
mengirimkan surat permohonan Prakerin ke Perusahaan / DUDI / Industri
Pasangan
3. Satu minggu sebelum pemberangkatan diadakan
pembekalan Prakerin yang berisi :
o Pembagian kelompok
o Pembagian Jurnal
o Pembagian Sertifikat

221
o Pemberian Informasi dari DUDI yang khusus didatangkan
oleh sekolah
o Pembagian guru pembimbing
4. Pada waktu pelaksanaan Prakerin guru pembimbing
berkewajiban untuk mengantar siswa pada waktu berangkat, memonitoring
siswa dan menjemput jika telah selesai
5. Setelah selesai Prakerin, siswa segera menyerahkan
Foto Copy sertifikat Prakerin ke Sekolah untuk digunakan sebagaimana
mestinya atau diarsip.

VII. KALENDER PENDIDIKAN

A. Dasar Penetapan Kalender Pendidikan

SMK PAWIYATAN SURABAYA dalam menyusun dan menetapkan kalender pendidikan


sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik pendidikan sistem ganda (pembelajaran di
sekolah dan pembelajaran di dunia kerja), pembelajaran berbasis kompetensi,
karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat .

1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran


peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran


pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk


setiap tahun pelajaran.

4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,


meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antarsemester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar
nasional, dan hari libur khusus.

222
6. Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah dan mengacu pada Kalender
Pendidikan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota SURABAYA.

7. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.

8. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan


Nasional dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya
keagamaan, Kepala Daerah Kabupaten/Kota. Organisasi penyelenggara
pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.

9. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota dapat menetapkan hari libur


serentak untuk satuan-satuan pendidikan.

10. Kalender pendidikan untuk setiap satuan pendidikan disusun oleh masing-
masing satuan pendidikan berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tersebut
pada dokumen Standar Isi dengan memperhatikan ketentuan dari
Pemerintah/pemerintah daerah.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada
Tabel dibawah ini:

Pedoman pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan


Minimum 34 Digunakan untuk kegiatan
minggu dan pembelajaran efektif pada
1. Minggu efektif belajar
maksimum 38 setiap satuan pendidikan
minggu
Maksimum 2 Satu minggu setiap
2. Jeda tengah semester
minggu semester
Maksimum 2
3. Jeda antar semester Antara semester I dan II
minggu
Digunakan untuk
Libur akhir tahun Maksimum 3 penyiapan kegiatan dan
4.
pelajaran minggu administrasi akhir dan
awal tahun pelajaran
5. Hari libur keagamaan 2 4 minggu Daerah khusus yang
memerlukan libur
keagamaan lebih panjang
dapat mengaturnya sendiri

223
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
tanpa mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran
efektif
Maksimum 2 Disesuaikan dengan
6. Hari libur umum/nasional
minggu Peraturan Pemerintah
Untuk satuan pendidikan
Maksimum 1 sesuai dengan ciri
7. Hari libur khusus
minggu kekhususan masing-
masing
Digunakan untuk kegiatan
yang diprogramkan secara
khusus oleh
Kegiatan khusus Maksimum 3 sekolah/madrasah tanpa
8.
sekolah/madrasah minggu mengurangi jumlah
minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran
efektif

B. Waktu Pembelajaran

SMK PAWIYATAN SURABAYA memiliki alokasi waktu pembelajaran / Beban


belajar SMK meliputi kegiatan pembelajaran tatap muka, praktik di sekolah, dan
kegiatan kerja praktik di dunia usaha/industri dengan jumlah 50 jam pelajaran per
minggu @ 45 menit. Penyelenggaraan pendidikan SMK maksimum 38 minggu
efektif dalam satu tahun pelajaran.

Dalam satu tahun pelajaran dibagi menjadi semester gasal ( bulan Juli - Januari )
dan semester genap (bulan Januari Juni).

Kegiatan pembelajaran teori praktek dilaksanakan selama 6 hari dengan alokasi


waktu sebagai berikut :

224
WAKTU BELAJAR HARI
JAM SENIN,SELASA KETERANGAN
TEORI / PRAKTEK PAGI
1 06.00 - 06.45
2 06.45 - 07.30
3 07.30 - 08.15
4 08.15 - 09.00
ISTIRAHAT
5 09.15 - 10.00
6 10.00 - 10.45
7 10.45 - 11.30
8 11.30 - 12.15
9 12.15 13.00

WAKTU BELAJAR HARI


JAM RABU,KAMIS,SABTU KETERANGAN
TEORI / PRAKTEK PAGI

1 06.00 - 06.45

2 06.45 - 07.30

3 07.30 - 08.15

4 08.15 - 09.00

ISTIRAHAT

5 09.15 - 10.00

6 10.00 - 10.45

7 10.45 - 11.30

8 11.30 - 12.15

225
WAKTU BELAJAR HARI JUMAT
JAM KETERANGAN
TEORI / PRAKTEK PAGI
1 06.00 - 06.40
2 06.40 - 07.20
3 07.20 08.00
4 08.00 - 08.40
ISTIRAHAT
5 08.55 - 09.35
6 09.35 - 10.15
7 10.15 - 10.50
8 10.50 - 11.25

WAKTU BELAJAR SENIN,


JAM SELASA KETERANGAN
TEORI / PRAKTEK SIANG
1 10.15 - 11.00
2 11.00 - 11.45
3 11.45 - 12.30
4 12.30 - 13.15
ISTIRAHAT
5 13.30 - 14.15
6 14.15 - 15.00
7 15.00 - 15.45
8 15.45 - 16.30
9 16.30 - 17.15

WAKTU BELAJAR RABU, KAMIS,


JAM SABTU KETERANGAN
TEORI / PRAKTEK SIANG
1 11.00 - 11.45
2 11.45 - 12.30
3 12.30 - 13.15
4 13.15 - 14.00
ISTIRAHAT
5 14.15 - 15.00
6 15.00 - 15.45
7 15.45 - 16.30
8 16.30 - 17.15

226
WAKTU BELAJAR JUMAT
JAM KETERANGAN
TEORI / PRAKTEK SIANG
1 13.00 - 13.30
2 13.30 - 14.00
3 14.00 - 14.30
4 14.30 - 15.00
ISTIRAHAT
5 15.15 - 15.45
6 15.45 - 16.15
7 16.15 - 16.45
8 16.45 - 17.15

C. Kegiatan Pembelajaran .
Berdasarkan Kalender Pendidikan Tahun 2014 2015 yang ditetapkan SMK
PAWIYATAN SURABAYA dan mengacu pada Kalender Pendidikan yang
dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan Kota SURABAYA, bahwa kegiatan awal tahun
pelajaran sebagai berikut :
Kegiatan kelas X XI dan XII

MINGGU ALOKASI
NO KEGIATAN BULAN
KE WAKTU
1 Penerimaan siswa baru Juli 1-2 10 hari
2 Masa Orientasi Siswa Baru Juli 3 3 hari
Juli -
3 Pembelajaran efektif semester gasal 127 hari
Januari
4 Uji Kompetensi Awal Semester Agustus 3-4 10 hari
5 Uji Kompetensi Tengah Semester Oktober 3-4 10 hari
Desember 4
6 Uji Kompetensi Akhir semester 10 hari
Januari 1
7 Penerimaan Rapor semester gasal Januari 3 1 hari
8 Libur semester Gasal Januari 4 6 hari
Januari -
9 Pembelajaran efektif semester genab 122 hari
Juni
10 Uji Kompetensi Awal Semester Pebruari 3-4 10 hari
11 Uji Kompetensi Tengah Semester April 3-4 10 hari
12 Uji Kompetensi Akhir semester Juni 2-3 10 hari
Penerimaan Rapor semester genap
13 Juni 4 1 hari
kenaikan kelas X dan XI

Kegiatan Akhir Pendidikan khusus kelas XII semester 6

227
MINGGU ALOKASI
NO KEGIATAN BULAN
KE WAKTU
1 Ujian Kompetensi akhir semester 6 Pebruari 4 8 hari
2 Uji Kompetensi Keahlian praktek Pebruari 3-4 10 hari
3 Uji Kompetensi Keahlian teori Pebruari 4 1 hari
4 Ujian Nasional tertulis Maret 2 3 hari
5 Ujian Sekolah (praktek) Maret 4 6 hari
6 Ujian Sekolah (tertulis) April 1 4 hari

D. Kegiatan Pendukung Pembelajaran


Pada Kalender Pendidikan Tahun 2014 2015 yang ditetapkan SMK PAWIYATAN
SURABAYA terdapat kegiatan pendukung pembelajaran yang diprogramkan
setiap semester / tahun pelajaran bejalan sebagai berikut :
Rapat bersama guru / tenaga kependidikan

MINGGU ALOKASI
NO KEGIATAN RAPAT BULAN
KE WAKTU
1 Awal tahun pelajaran Juli 1
2 Penyusunan evaluasi awal semester Agustus 1
Penyusunan evaluasi tengah
3 Oktober 1
semester
4 Penyusunan evaluasi akhir semester Desember 1
5 Akhir semester gasal Januari 1
6 Penyusunan evaluasi awal semester Pebruari 1
Penyusunan evaluasi tengah
7 April 1
semester
8 Penyusunan evaluasi akhir semester Mei 1
9 Verifikasi hasil ujian Nasional Juni 1
Akhir semester genap / kenaikan
10 Juni 2
kelas

228

Anda mungkin juga menyukai