PENDAHULUAN
1. RASIONAL
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan
pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum disusun oleh satuan
pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang
beragam mengacu pada standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana prasarana,
pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan
standar nasional pendidikan tersebut, yaitu standar isi (SI) dan Standar
Kelulusan (SKL) merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum
A. LATAR BELAKANG
Pemberlakuan Undang – undang Republik Indonesia No. 32 Tahun
2004 tentang Pemerintah daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah
dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan
yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik.
Penerapan desentralistik pengelolaan pendidikan adalah dengan
diberikannya wewenang kepada sekolah untuk menyusun kurikulum. Hal
ini juga mengacu kepada Undang – undang Republik Indonesia No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang
fungsi dan tujuan pendidikan nasional serta pasal 35 tentang standar
nasional pendidikan. Selain itu juga adanya tuntutan globalisasi dalam
pendidikan nasional agar dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-
negara maju.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bukti
nyata yaitu dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah
diberikannya kewenangan kepada sekolah untuk mengambil keputusan
berkenaan dengan pengelolaan pendidikan seperti dalam pengelolaan
kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaan di sekolah.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yang beragam mengacu pada standar nasioanal pendidikan untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional
pendidikan terdiri atas standar isi, proses, standar kompetensi lulusan,
tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan
penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan
tersebut, yaitu Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL)
merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan
kurikulum.
Dalam dokumen ini dibahas standar isi sebagaimana dimaksud
oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, yang secara keseluruhan
mencakup :
1. Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang merupakan pedoman
dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuam pendidikan
2. Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan
menengah
3. Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh
satuan pendidikan berdasarkan panduan penyusunan kurikulum
sebagai bagian tidak terpisahkan dari standar isi dan kelulusan
4. Kalender pendidikan untuk penyelenggaraan pendidikan pada satuan
pendidikan jenjang pendiddikan dasar dan menengah.
Standar Isi dikembangkan oleh Badan Standar Nasional
Pendidikan (BSNP) yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005.
B. LANDASAN
1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 tentang
Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tentang Standar
Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun
2006
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 tahun 2007 tentang
Standar Proses
7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2007 tentang
Standar Sarana
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang
Standar Penilaian
9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 tahun 2007 tentang
Standar Pengelolaan
10. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015
tentang perubahan kedua PP no 19 tahun 2005
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 6 tahun 2015 tentang Ujian Sekolah
C. PENGERTIAN
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu.
2. KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari
tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan dan silabus.
3. Silabus adalah rencana pembelajaran pada kelompok mata pelajaran/
tema tertentu yang mencakup standar kompetensi dasar, materi pokok/
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.
4. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem
pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
5. Badan Standar Nasioanl Pendidikan (BSNP) adalah badan mandiri dan
independen yang bertugas mengembangkan, memantau pelaksanaan,
dan mengevaluasi Standar Nasional Pendidikan.
6. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi
bahan kajian, kompetensi mata pelajaran dan silabus pembelajaran
yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
7. Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang di tetapkan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam
penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan silabusnya
pada setiap satuan pendidikan.
8. Beban belajar adalah perumusan dalam bentuk satuan waktu yang
dibutuhkan oleh peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran
melalui sistem tatap muka, penugasan, struktur dan kegiatan mandiri
tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta
kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan
peserta didik.
9. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan
lingkungan.
10. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh
pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi /
kemampuan lainnya pada kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian
penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan dan
percepatan.
11. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang
didesain oleh pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat
kompetensi mata pelajaran atau lintas mata pelajaran atau kemampuan
lainnya yang waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.
12. Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang
peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran
dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan yang
dimaksud.
13. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program
pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar
dan mata pelajaran yang diikutinya setiap semester pada satuan
pendidikan yang dimaksud.
14. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif
belajar, waktu dimulainya kegiatan pembelajaran efektif dan waktu
libur.
15. Permulaan tahuan ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pada setiap satuan pendidikan.
16. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk stiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
17. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran termasuk muatan lokal ditambah jumlah jam untuk
pengembangan diri.
18. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang
dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari
libur umum (termasuk hari-hari besar nasioanal), dan hari libur khusus.
19. Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam
kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam
5 kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kewarganegaraan dan kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi,
estetika, jasmani olah raga dan kesehatan
Cakupan setiap kelompok mata pelajaran disajikan pada tabel sebagai berikut :
Kelompok
No Cakupan
Mata Pelajaran
1. Agama dan Kelompok mata pelajaran Agama dan Akhlak
Akhlak mulia mulia dimaksudkan untuk membentuk peserta
didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan YME serta berakhlak mulia. Akhlak
mulia mencakup etika, budi pekerti atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganegaraan Kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan
dan kepribadian kepribadian dimaksudkan untuk peningkatan
kesadaran dan wawasan peserta didik akan status,
hak dan kewajiban dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela Negara,
penghargaan terhadap hak asasi manusia,
kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan
hidup. Kesetaraan gender, demokrasi, tanggung
jawab sosial. Ketaatan pada hukum, ketaatan
membayar pajak dan sikap serta prilaku anti
korupsi, kolusi, dan nepotisme.
3. Ilmu Kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan dan
Pengetahuan dan Teknologi pada jenjang SD/MI/SDLB
Teknologi dimaksudkan untuk mengenal, menyikapi dan
mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi
serta menanamkan kebiasaan berfikir dan
berprilaku ilmiah, kritis, kreatif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran Estetika dimaksudkan
untuk meningkatkan sensitifitas, kemampuan
mengekspresikan keindahan dan harmoni
mencakup apresiasi dan ekspresi baik dalam
kehidupan individual sehingga mampu menikmati
dan mensyukuri hidup maupun dalam kehidupan
masyarakat sehingga mampu menciptakan
kebersamaan yang harmonis.
Agar lebih jelas kami suguhkan profil SDN Jatake 5 sebagai berikut
D 3 Pendidikan - - - - -
D3 Non Pendidikan - - - - -
D2 Pendidikan - - - - -
D2 Non Pendidikan - - - -
SLA - - - 3 3
Jumlah 9 13 - 4 26
b. Sarana Pendukung
No. Nama Barang Jumlah Kondisi
3. Televisi 1 Baik
c. Keadaan Siswa
Siswa Siswa
Tahun Pelajaran Ket.
Mendaftar Diterima
2012 – 2013 150 120
d. Keadaan Lulusan
2013 – 2014 81 81 25
2014 – 2015 93 93 25
g. Daya dukung :
- Dinas terkait
- Orang tua siswa
- Pengurus komite
- Masyarakat sekitar
BAB II
TUJUAN
A. TUJUAN PENDIDIKAN
pada tujuan umum pendidikan. Adapun tujuan umum pendidikan dasar adalah
pengembangan daerah.
12. Mengembangkan visi, misi, tujuan sekolah, kondisi, dan ciri khas sekolah.
B. VISI
Unggul Dalam prestasi, berwawasan lingkungan Iman dan Taqwa
dalam bertindak
C. MISI
1. Menanamkan keyakinan/Aqidah melalui sikap dan perilaku Iman
dan Taqwa di dalam dan di luar sekolah.
2. Mewujudkan peningkatan kualitas dan prestasi kerja bagi Pendidik
dan Tenaga Kependidikan.
3. Memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
4. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan
nyaman.
5. Membiasakan perilaku hemat energy, mencintai, memelihara dan
melestarikan lingkungan .
6. Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran.
7. Terwujudnya sekolah yang bersih, hijau, dan sehat.
D. STRATEGI
1. Mengefektifkan pembelajaran membaca, menulis, dan berhitung.
2. Menerapkan Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (PAIKEM).
3. Memberlakukan pendalaman materi pelajaran melalui media alam.
4. Mengefektifkan penggunaan alat peraga dalam pembelajaran.
5. Melaksanakan tadarus Alquran dan bimbingan rohani.
6. Melaksanakan kegiatan Pagi Bersih dan kreatif.
E. TUJUAN
1. Mewujudkan Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mewujudkan seluruh siswa sehat jasmani dan rohani.
3. Dapat meraih prestasi akademik maupun non akademik .
4. Mengupayakan siswa agar kreatif dan inovatif untuk mengembangkan diri
secara optimal dan terus menerus.
5. Menanamkan jiwa siswa agar peka terhadap masalah-masalah yang
berkaitan dengan pencemaran lingkungan dan cara penanggulangannya.
6. Seluruh warga sekolah memahami dan menerapkan konsep 5 R (Recycle,
Reuse, Reduce, Replace, Replant).
7. Menyadarkan masyarakat sekolah untuk hemat energi dan berperilaku
ramah lingkungan.
8. Berupaya meningkatkan sekolah yang dapat diminati oleh masyarakat .
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang
harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman
muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan
dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan
beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang
dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Muatan lokal dan
kegiatan pengembangan diri merupakan bagian integral dari struktur
kurikulum pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Struktur kurikulum SD Negeri Jatake 5 meliputi substansi
pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam
tahun mulai dari kelas 1 – VI. Struktur kurikulum SD Negeri Jatake 5 disusun
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Kompetensi Mata
Pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Kurikulum SD Negeri Jatake 5 memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal
dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan potensi yang disesuaikan dengan ciri khas dari potensi
daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan. Pengembangan diri bukan merupakan
mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap
peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga
kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstra
kurikurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui pelayanan
konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan
sosial belajar dan pengembangan karir peserta didik.
2. Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan IPA Terpadu dan IPS
Terpadu.
3. Pembelajaran pada kelas I – III melalui pendekatan Tematik sedangkan
pada kelas IV – VI dilaksanakan melalui pendekatan Mata Pelajaran.
4. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana
tertera dalam struktur kurikulum Satuan Pendidikan dimungkinkan
menambah maksimum 4 jam pelajaran per minggu secara keseluruhan
5. Alokasi jam pembelajaran adalah 35 menit.
6. Minggu efektif satu jam pembelajaran (dua semester) adalah 34 – 38
minggu.
C. Pengembangan Diri
1. Pramuka.
2. Bimbingan Rohani Islam
3. Drum Band
4. Taekwondo
5. Paskibra
6. Marawis
7. Futsal
8. Seni Suara
Jumlah 30 31 32 36 36 36
B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum meliputi 8 mata pelajaran, 4 mutan lokal dan 8
pengembangan diri.
1. Mata Pelajaran
2. Muatan Lokal
Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah
termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak dapat dikelompokkan
ke dalam mata pelajaran yang ada.
Mata pelajaran yang dipilih sebagai muatan lokal di SDN Jatake 5
didasarkan pada:
a. Hasil Rapat Kepala Sekolah, guru, dengan Komite Sekolah.
b. Pendidikan Budi Pekerti merupakan Program Pemerintah Kota
Tangerang khususnya Dinas Pendidikan Kota Tangerang dalam rangka
mendukung Moto Kota Tangerang dalam membentuk masyarakat yang
berakhlaqul karimah.
c. Bahasa Inggris sebagai bahasa komunikasi Internasional sehingga
dituntut pembekalan dasar dalam pengembangan potensi kemampuan
Bahasa Inggris.
d. Baca Tulis Qur’an merupakan implementasi dari visi sekolah yaitu
menghasilkan lulusan yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
e. Pendidikan komputer merupakan pelaksanaan dari Program Unggulan
di SDN Jatake 5.
3. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh
oleh guru. Program Pengembangan Diri bertujuan untuk :
a. Memberi kesempatan kepada peserta untuk mengembangkan diri sesuai
dengan bakat dan minat.
b. Memberi kesempatan kepada siswa mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan dan bakat siswa.
c. Mendukung kegiatan pembelajaran dikelas.
6. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu
pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0 – 100.
Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75 %. SDN Jatake 5
menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal berdasarkan hasil musyawarah
dengan Pengurus Komite dan Paguyuban Kelas yang menjadi perwakilan
seluruh orang tua siswa dengan ketetapan yang dihasilkan sebagai berikut :
a. Kriteria Ketuntasan Minimal merupakan standar minimal yang harus
dicapai oleh siswa dan dijadikan kriteria penentuan kenaikan kelas.
b. Kriteria Ketuntasan Minimal harus mempertimbangkan tingkat
ketercapaian rata-rata peserta didik.
c. Pencapaian ketuntasan belajar harus didukung oleh seluruh komponen
guru, kepala sekolah, komite Sekolah dan seluruh orang tua siswa.
d. Kriteria Ketuntasan Minimal harus memperhatikan tingkat kompleksitas,
daya dukung dan intake yang telah ditetapkan.
e. SDN Jatake 5 diharapkan dapat terus meningkatkan Kriteria Ketuntasan
Minimal secara terus menerus untuk mencapai ketuntasan yang ideal.
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ditentukan berdasarkan
musyawarah guru, kepala sekolah, dan komite sekolah dengan berbagai
pertimbangan beberapa hal sesuai dengan kriteria di atas. Penetapan KKM
dilakukan melalui tahapan - tahapan :
No Tahapan Waktu Kegiatan Pelaksana
.
1. 1 Desiminasi Penetapan KKM Kepala
dan pembagian tugas Sekolah
2 2 - Menentuan KKM tiap Guru kelas
indikator dan guru
bidang
- Menentukan KKM setiap
KD dan mata pelajaran
3 3 Sidang pleno penentuan Guru Kepsek
KKM tiap mata pelajaran dan komite
b. Kelulusan
Kelulusan ditentukan pada setiap akhir tahun pelajaran dengan kriteria
sebagai berikut :
1) Siswa memiliki nilai rapor semester 1 dan 2 di kelas I-V dan nilai
semester 1 di kelas VI.
2) Mengikuti kegiatan USBD, US, dan Ujian Praktek.
3) Memperoleh nilai USBD dan US sesuai dengan standar nilai kelulusan
yang telah ditetapkan :
-Pendidikan Agama : 75 -PPkn : 75
-Bahasa Indonesia : 76 -Matematika : 76
-IPA : 76 -IPS : 75
-SBK : 75 -Penjasorkes : 75
-Budi Pekerti : 75 -Bahasa Inggris :70
-Baca Tulis Qur’an : 75
4). Berbudi Pekerti Baik
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
a. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global di SD Negeri
Jatake 5 adalah Batik Celup dan Telur Asin
b. Sistem pembelajaran pendidikan keunggulan lokal dan global dengan
mata pelajaran Muatan Lokal
8. Pendidikan Karakter
Sistem pembelajaran Pendidikan Karakter di SD Negeri Jatake 5
terintegrasi kesemua mata pelajaran, ke Mulok, dan ke pengembangan
diri.
9. Pendidikan Berbasis Lingkungan Hidup
Pendidikan berbasis lingkungan hidup di SDN Jatake 5 terintegrasi
kesemua mata pelajaran , muatan lokal dan pengembangan diri yaitu:
a. Pendidikan Agama Islam
b. Pendidikan Kewarganegaraan
c. Bahasa Indonesia
d. Matematika
e. Ilmu Pengetahuan Alam
f. Ilmu Pengetahuan Sosial
g. Seni Budaya dan Keterampilan
h. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan
i. Budi Pekerti
j. Baca Tulis Qur’an
k. Bahasa Inggris
l. Pendidikan Kecakapan Hidup
m. ……..
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
A. Alokasi Waktu
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran
untuk setiap tahun pembelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya
minggu efektif belajar sesuai dengan keadaan dan kebutuhan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap
minggu meliputi jumlah jam pelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk
muatan lokal ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada setiap pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum, termasuk hari-hari besar
nasional dan hari libur khusus.
Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional/ Keputusan Menteri Agama dalam hal yang terkait
dengan hari raya keagamaan. Kepala daerah tingkat kabupaten/Kota dan
oraganisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus.
Sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan hari libur keagamaan
lebih panjang dapat mengatur hari libur kegamaan sendiri tanpa mengurangi
jumlah jam efektif belajar, waktu pembelajaran efektif. Bagi sekolah yang
memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus
tanpa mengurangi jumlah minggu efektif dan waktu pembelajaran efektif.
Hari-hari libur nasional atau penetapan hari libur serentak untuk
jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan peraturan Pemerintah Pusat/
Provinsi/ Kabupaten/ Kota.
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran
pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Kamis
Selasa
Jumat
Senin
Sabtu
Rabu
27, 28, 29
Juli 1 1 1 3 Kegiatan awal
masuk sekolah
15 Persami
Agustus 4 4 4 4 4 4 24
17 HUT RI
September 4 5 5 3 4 4 25 24 Idul Adha
5-10 Ulangan
tengah semester
14 Tahun baru
hijriah
Oktober 3 3 2 4 3 3 18 23 Santunan
anak yatim
24 Pembagian
rapor mid
semester
15 Tahun baru
November 5 4 4 4 4 4 25
Hijriah.
7- 12 Ulangan
Semester I,
19 Pembagian
Desember - 1 1 1 1 1 5
Raport
21-31 Libur
Semester I
Jumlah 16 17 16 16 17 17 100
ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF SEMESTER II 2015 / 2016
H a r i
Jum
Bulan Kegiatan
Kamis
Selasa
Jumat
Senin
Sabtu
Rabu
hari
7 - 12 Mid Semester.
Maret 2 1 3 3 2 2 13
30 Pembagian raport Mid.
3,4,5 Try out kelas VI
April 3 3 3 3 3 3 18
21 Peringatan hari kartini
4,5 Libur resmi nasional
Mei 4 4 2 2 3 3 18
16 – 21 Ulangan Akhir Sekolah
4-9 Ulangan Semester II, 16
Libur resmi nasional, 23
Juni 1 1 1 1 4
Pembagian Raport,
25-30 Libur Semester II
Jumlah 16 16 17 17 17 17 100
Santunan anak
4 23 Oktober 2015
yatim
Pembagian Rapor
Tengah Semester 24 Oktober 2015
Ganjil
5 November - -
6 Desember Ulangan Umum / 7 - 12 Desember
Semester 2015
Ulangan Tengah
semester genap 7 – 12 Maret 2016
9 Maret
Pembagian rapor 30 Maret 2016
Mid
Try out Kelas VI
3 – 5 April 2016
10 April Peringatan hari
21 April 2016
Kartini
NURSADI, S. Pd
NIP. 19600808 198305 1 004
* KALENDER PENDIDIKAN SDN TOTAL PERSADA*
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
JULI 2015 AGUSTUS 2015
Ming u 5 12 19 26 Ming u 2 9 16 23 30 Ming u
Senin 6 13 20 27 Senin 3 10 17 24 31 Senin
Selasa 7 14 21 28 Selasa 4 1 18 25 Selasa
Rabu 1 8 15 2 29 Rabu 5 12 19 26 Rabu
BAB V
PENUTUP
Sekolah dasar negeri dan swasta dalam hal ini menyambut gembira akan
lahirnya Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah tersebut telah berusaha
menyusun kurikulumnya dengan segenap kemampuan yang ada. Penyusunan
kurikulum ini dapat dikatakan baik manakala dapat dilaksanakan. Keberhasilan
kurikulum Tahun Pelajaran 2015- 2016 ini sangat bergantung kepada komitmen
dan kerja sama para guru sebagai ujung tombak pelaksanaan Kegiatan Belajar
Mengajar di kelas masing-masing dengan berbagai unsur yang terkait yang ada di
sekolahnya.
Harapan kami semoga kurikulum ini bermanfaat bagi kita semua dan dapat
dilaksanakan dengan baik dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan
Sekolah Dasar khususnya di SDN Jatake 5 umumnya di Kota Tangerang.
PROGRAM PENGEMBANGAN SEKOLAH
1. Alokasi Waktu
2. Muatan Materi
2.1. KomputerUnggulan
Semeste Standar
Kelas Kompetensi Dasar
r Kompetensi
NURSADI, S. Pd
NIP. 19600808 198305 1 004
MATERI PROGRAM TADARUS
SDN JATAKE 5 KECAMATAN JATIUWUNG
KOTA TANGERANG
TAHUN PELAJARAN 2016 – 2017
MISI :
1. Menanamkan keyakinan/Aqidah melalui sikap dan perilaku Iman dan Taqwa di dalam dan di
luar sekolah.
2. Mewujudkan peningkatan kualitas dan prestasi kerja bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
3. Memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat.
4. Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, rapi, bersih, dan nyaman.
5. Membiasakan perilaku hemat energy, mencintai, memelihara dan melestarikan lingkungan .
6. Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai media pembelajaran.
7. Terwujudnya sekolah yang bersih, hijau, dan sehat.
TUJUAN :
1. Mewujudkan Siswa beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Mewujudkan seluruh siswa sehat jasmani dan rohani.
3. Dapat meraih prestasi akademik maupun non akademik .
4. Mengupayakan siswa agar kreatif dan inovatif untuk mengembangkan diri secara
optimal dan terus menerus.
5. Menanamkan jiwa siswa agar peka terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan
pencemaran lingkungan dan cara penanggulangannya.
6. Seluruh warga sekolah memahami dan menerapkan konsep 5 R (Recycle, Reuse,
Reduce, Replace, Replant).
7. Menyadarkan masyarakat sekolah untuk hemat energi dan berperilaku ramah
lingkungan.
8. Berupaya meningkatkan sekolah yang dapat diminati oleh masyarakat .