Anda di halaman 1dari 4

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja & Puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT, karena tanpa
Rahmat & RidhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan selesai tepat
waktu.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Drs. Pengindon Sembiring selaku dosen pengampu
kewarganegaraan yang membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal
mengumpulkan data- data dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan
tentang individu dan masyarakat.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui. Maka dari itu
kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun rencana pendidikan, memberikan pedoman
dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.

Ada delapan standar Nasional Pendidikan (SNP) yang dijadikan acuan dan tolak ukur untuk menilai
apakah suatu satuan pendidikan itu berkualitas tinggi atau rendah. Seperti yang dituangkan dalam
peraturan pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasical
Pendidikan, bahwa Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermanfaat.

Standar Nasional Pendidikan meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Salah satunya standar isi adalah ruang
lingkup materi dan tingkatan kompetensi untuk mencapai kompetensin. Demi tercapainya makalah
yang sempurna.

Gorontalo, 28 Mei 2023

Penyusun

BAB 1

Pendahuluan

Pendidikan memiliki peran yang sangat signifikan dalam kehidupan bermasyarakat, terutama dalam
memenuhi kebutuhan hidup yang kompleks dan berkembang seiring dengan perkembangan zaman.
Oleh karena itu, ada perangkat penting yang harus dimiliki oleh suatu lembaga pendidikan, guna
menciptakan pendidikan yang relevan dengan kemajuan masyarakat Perangkat tersebut termuat dan
tergambar dalam bentuk kurikulum.

Kurikulum merupakan seperangkat "alat" mata pelajaran yang dipakai guru dalam proses
pembelajaran. Ia juga menjadi elemen penting untuk mencapai tujuan pendidikan itu sendiri. Jadi
tanpa adanya. kurikulum, mustahil suatu pendidikan akan berjalan dengan sempurna

Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan.
Menurut Mauritz Johnson, kurikulum merupakan suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman
dan pegangan tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan. Ada delapan Standar
Nasional

Pendidikan (SNP) yang dijadikan acuan dan tolak ukur untuk menilai apakah suatu satuan pendidikan
itu berkualitas tinggi atau rendah. Seperti yang dituangkan dalam peraturan pemerintah (PP)
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasical Pendidikan, bahwa Standar
Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat.

Standar Nasional Pendidikan meliputi standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Salah satunya standar isi adalah ruang
lingkup materi dan tingkatan kompetensi untuk mencapai kompetensi kelulusan pada jenjang dan
jenis pendidika tertentu. Salah satu aspek yang berpengaruh dalam keberhasilan suatu pendidikan
yaitu kurikulum, karena kurikulum mempunyai peran yang penting dalam sistem pendidikan
khususnya dalam proses belajar mengajar. Dimana kurikulum menjadi suatu pedoman atau acuan
dalam penyelenggaraan kegiatan pendidikan. selaras dengan pendapat yang dikemukakan oleh Asep
Saefudin (Hamid, 2012:15). *Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan pendidikan
atau pembelajaran dan hasil pendidikan yang harus dicapai oleh siswa, kegiatan belajar-mengajar,
dan pemberdayaan sumberdaya pendidikan dalam pengembangan kurikulum itu sendiri"

Kurikulum juga mencerminkan falsafah hidup bangsa dan menjadi suatu alat untuk mengembangkan
peserta didik menjadi manusia yang berilmu. Kurikulum memiliki peran yang strategis dalam kegiatan
belajar mengajar pada setiap satuan lembaga pendidikan. Oleh sebab itu, tiap-tiap komponen yang
terdapat dalam kurikulum diharapkan dapat berfungsi dengan baik. Mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi. Sehingga mampu mendukung perkembangan wawasan peserta didik.

Mengingat pentingnya kurikulum dalam suatu sistem pendidikan, maka perlu adanya pengembangan
kurikulum secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi di masyarakat. Dalam
penerapannya, sekolah diberikan kebebasan untuk mengembangkan kurikulum yang ada. Hal
tersebut seperti yang tercantum dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat 2 yang berbunyi "Kurikulum pada semua jenjang
dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi daerah, dan peserta didik”. Beberapa sekolah yang ada di Indonesia telah menerapkan
kurikulum internasional sebagai upaya perbaikan mutu sekolah. Salah satu kurikulum internasional
yang banyak diterapkan di Indonesia adalah Cambridge International Examination (CIE) atau yang
lebih dikenal dengan Kurikulum Cambridge. Kurikulum Cambridge merupakan kurikulum terbesar di
dunia dan sudah diterapkan di 10.000 sekolah di 160 negara (Cambridge Assessment Intemational
Education, 2018).. Cambridge International Examination (CIE)

adalah bagian dari The Cambridge Assessment Group, yang mana merupakan organisasi nirlaba di
bawah naungan University of Cambridge. Kurikulum Cambridge ini menekankan fleksibilitas, sejak
pendidikan dasar hingga menengah. Siswa diberikan kebebasan dalam memilih pelajaran sesuai
dengan, kemampuan dan minat, sehingga para siswa dapat mengembangkan kemampuannya (Lee,
2012).

Kurikulum Cambridge tidak hanya mengembangkan kemampuan siswa, tetapi juga meminta siswa
untuk menarik pemahaman mereka sehingga mereka dapat menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan yang didapatkan. Pembelajaran aktif juga menjadi kunci dari pengembangan kurikulum
Cambridge.

Dengan kurikulum Cambridge siswa akan ditanamkan lima atribut pelajar untuk mengembangkan
sikap dan keterampilan hidup serta keterampilan akademik:

1. Confident (percaya diri), siswa percaya diri dalam bekerja dan mampu berkomunikasi. 2.
Responsible (bertanggung jawab), siswa bertanggung jawab untuk diri mereka sendiri,
responsif dan menghormati orang lain. 3. Reflective (reflektif), siswa mengembangkan kemampuan
mereka dalam belajar. 4. Innovative (inovatif), siswa dibiasakan untuk beradaptasi dan fleksibel
terhadap situasi baru yang membutuhkan cara berpikir yang baru. 5. Enganged (terlibat), siswa
terlibat secara intelektual dan sosial. Siswa terbiasa untuk terlibat dan bekerja sama dalam kelompok
maupun lingkungan sosial untuk belajar dengan sikap rasa ingin tahu yang tinggi. (Cambridge
Assessment International Education, 2017: 6) Menurut Rohman dan Amri (2015: 233) implementasi
merupakan suatu proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu tindakan praktis
sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan maupun nilai dan
sikap.

Berdasarkan hasil

BAB 11

Pembahasan

A. Kurikulum cambridge

Cambridge International Examination (CIE) merupakan salah satu kurikulum internasional dari
unit Cambridge University yang dibuat agar dapat diadopsi di semua negara. Cambridge
International Examinations adalah program yang menangi kurikulum Cambridge. Kurikulum ini
mengembangkan pengetahuan, pemahaman konseptual, dan keterampilan berfikir kritis peserta
didik yang merupakan inti dari pengalaman belajar. Hal terpenting dalam kurikulum tersebut
adalah proses, karena dapat mencerminkan pikiran peserta didik dalam bekerja Program ini
memiliki standar internasional dan penyedia kualifikasi terbesar di dunia untuk anak usia 5-19
tahun yang dibagi menjadi empat tahap, yaitu Cambridge Primer, Cambridge Secondary 1,
Cambridge Secondary 2. dan Cambridge Advanced. Selain itu kurikulum Cambridge juga
menyediakan ujian dari tingkat dasar sampai menengah dan menyediakan kurikulum yang sudah
diaplikasikan lebih dari 9000 sekolah dari 160 negara di dunia (Oktavia dkk, 2013).

Kurikulum Cambridge menyajikan soal yang bersifat analitis dan tidak terlalu teoritis seperti pada
kurikulum nasional, lebih menggunakan nalar, logika, dan konsep. Kurikulum Cambridge lebih
menekankan pada logika berpikir daripada sekedar hitungan dan menghafal rumus. Selain itu
dapat membantu peserta didik untuk lebih berpikir kritis dan memperdalam belajar tetapi tidak
menyulitkan walaupun menggunakan bahasa asing (Hariyanti, 2016: 35).

Kurikulum Cambridge menetapkan tiga hal penting yaitu mengembangkan pengetahuan,


pemahaman konseptual, dan keterampilan berpikir kritis peserta didik. Melalui pembelajaran
pada kurikulum Cambridge menurut CAIE (Cambridge Assessment International Education,
2017:6) peserta didik akan memiliki lima kebiasaan belajar yaitu: 1) Confident (percaya diri) yaitu
peserta didik tertarik untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi ide dan argumen secara
terstruktur, kritis, serta analitis. 2) Responsible (bertanggung jawab) yaitu peserta didik
bertanggung jawab untuk diri sendiri dan orang lain, mereka juga memahami bahwa tindakan
yang dilakukan akan berdampak terhadap orang lain maupun lingkungan. 3) Reflective (reflektif)
yaitu peserta didik paham diri mereka sebagai pelajar dan sadar bahwa belajar merupakan hal
yang penting untuk dilakukan. 4) Innovative (inovatif) yaitu peserta didik mampu menerapkan
pengetahuan dan pemahamannya untuk memecahkan masalah baru dan asing, mereka mampu
beradaptasi secara fleksibel dengan situasi baru yang membutuhkan cara berpikir yang baru. 5)
Engaged (terlibat) yaitu peserta didik terbiasa untuk terlibat dan berkerja sama dalam kelompok
maupun lingkungan masyarakat untuk belajar dengan sikap rasa ingin tahu yang mendalam,
tertarik untuk mempelajari keterampilan baru dan mudah menerima ide-ide baru.

Dasar-dasar penerapan kurikulum Cambridge. Pertama, merupakan penyedia program dan


kurikulum pendidikan internasional terbesar di dunia selama 19 tahun. Kedua, merupakan
lembaga nirlaba dan bagian dari Universitas Cambridge yang merupakan universitas terbaik dan
terpercaya di dunia. Ketiga, standar kurikulum sudah diakui oleh berbagai universitas dan
perusahaan terbaik dunia Keempat, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta didik,
agar nantinya dapat berguna bagi masyarakat. Kelima, mengembangkan pola pikir peserta didik
didalam dan diluar sekolah (Hariyanti, 2016:17-18).

Menurut Hariyanti (2016:18) Tujuan penerapan kurikulum Cambridge yaitu: 1) untuk


memberikan pendidikan yang unggul dalam kelas dunia melalui penyediaan kurikulum, penilaian,
dan jasa. 2) Berkomitmen untuk memperluas akses pendidikan yang berkualitas tinggi kepada
peserta didik di seluruh dunia.

Misi Cambridge International Examination adalah untuk memberikan pendidikan yang unggul
dalam kelas dunia melalui penyediaan kurikulum, penilaian dan jasa. Mereka berkomitmen untuk
memperluas akses pendidikan yang berkualitas tinggi kepada peserta didik di seluruh dunia (Rois
Haqiqi, 2017:5-6)

kurikulum Cambridge merupakan salah satu program kuri kurikulum internasional terbesar yang
berasal dari Cambridge University. Kurikulum ini sengaja dikembangkan agar dapat diadopsi oleh
sekolah di seluruh dunia, terbukti dengan adanya 9000 sekolah dari 160 negara di dunia yang
sudah mengadopsi kurikulum tersebut. Kurikulum Cambridge mengembangkan pengetahuan,
pemahaman konseptual, dan keterampilan peserta didik yang merupakan inti dari pengalaman
belajar. Hal terpenting dalam kurikulum tersebut adalah proses, karena dapat mencerminkan
pikiran peserta didik dalam bekerja. Kurikulum Cambridge adalah kurikulum yang diadaptasi dari
lembaga internasional yang memilik kualifikasi internasional dan diakui secara luas, misalnya
Cambridge IB (International).

Anda mungkin juga menyukai