PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2023 ialah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
bagi dirinya serta masyarakat.
Proses belajar yang baik dapat dilihat salah satunya dari aspek
prestasi. Pengembangan prestasi belajar yang ideal meliputi segenap ranah
psikologis yang berubah sebagai akibat dari pengalaman dan proses belajar
siswa. Dengan demikian, prestasi belajar sendiri dapat dibagi menjadi
beberapa macam yaitu dibagi ke dalam tiga jenis prestasi diantaranya: a.
Prestasi yang bersifat kognitif (ranah cipta) yaitu: pengamatan, ingatan,
pemahaman, aplikasi atau penerapan, analisis (pemeriksaan dan penilaian
secara teliti), sintesis (membuat paduan baru dan utuh). b. Prestasi yang
bersifat afektif (ranah rasa) yaitu: penerimaan, sambutan, apresiasi (sikap
menghargai), internalisasi (pendalaman), karakterisasi (penghayatan). c.
Prestasi yang bersifat psikomotorik (ranah karsa) yaitu: keterampilan
bergerak dan bertindak, kecakapan ekspresi verbal dan non verbal.
Sebaran data diatas memperlihatkan untuk rataan 55-60 dan 60-65 dari
tahun ke tahun mengalami penurunan, namun dengan jumlah yang relatif
besar sampai dengan tahun 2019, walaupun tetap ada dengan nilai yang
cukup baik yakni 85-90, namun angkanya hanya diangka puluhan siswa
dari seluruh sekolah yang ada di Indramayu, permasalahan ini berkaitan
dengan prestasi belajar siswa yang rendah.
Rataan Ulangan
KKM
No. Nama Sekolah Harian
VII VIII VII VIII
1 MtsN Lohbener 71 74 75 75
2 MtsS Al-Ghifari 70 72 75 75
3 MtsS Ma’arif Langut 72 73 75 75
4 MtsS Al-Ma’arif Legok 70 70 75 75
5 MtsS Al-Mu’minien 73 73 75 75
Sumber : Dokumen nilai Ulangan Harian Pendidikan Kewarganegaraan
Pada temuan di penilitan yang sama pada salah satu SMA Pekan
baru terlihat tingkat kedisiplinan siswanya rendah dilihat dari siswanya
yang tidak tepat waktu hadir ke sekolah, tidak mengikuti seluruh mata
pelajaran, tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru bidang studi,
tidak mentaati semua peraturan yang ditentukan oleh pihak sekolah, tidak
melengkapi alat-alat belajar, kebanyakan siswa mencontek saat ulangan
dan ujian (Anggraini, 2011). Hal ini tentu membuat prestasi belajar siswa
rendah karena mereka tidak belajar dengan baik, tidak sepenuhnya
mengikuti proses belajar, tidak membuat tugas, tidak bisa menjawab soal-
soal ulangan dan ujian sehingga nilai ujian yang merupakan gambaran
hasil prestasi mereka rendah. Maka dapat disimpulkan bahwa peran
disiplin belajar sangat berperan penting terhadap prestasi belajar.
B. Identifikasi Masalah
Berkaitan dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan
diatas, maka dapat diketahui identifikasi masalah yang sejalan antara lain
sebagai berikut :
1. Prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan masih belum optimal, hal ini ditunjukkan
dengan rataan nilai KKM yang rendah.
2. Kurangnya motivasi belajar dalam diri siswa, siswa pasif dalam
mengikuti pelajaran dan tidak memperhatikan guru dengan baik
ketika pelajaran dimulai.
3. Prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan masih karena kehadiran siswa di sekolah tidak
didukung dengan motivasi belajar untuk berprestasi.
4. Perhatian orang tua yang rendah membuat siswa cenderung
memiliki prestasi belajar yang rendah.
5. Siswa masih belum mampu berdisiplin dalam proses pembelajaran
sehingga mempengaruhi prestasi belajar.
6. Masyarakat yang hidup pada rataan tingkat ekonomi menengah
kebawah membuat orang tua bekerja lebih keras bahkan memilih
menjadi TKI demi menghidupi keluarga.
7. Motivasi tidak terlalu signifikan dalam mendorong prestasi belajar.
8. Faktor kedisiplinan belajar memiliki pengaruh yang besar dalam
menunjang prestasi belajar.
9. Faktor kompetensi guru memiliki pengaruh yang paling besar dari
faktir yang dipaparkan, ditunjukkan pada taraf signifikansi yang
tinggi pada prestasi belajar.
C. Batasan Masalah
Dari beberapa masalah yang terindentifikasi, maka perhatian utama
dalam penelitian ini adalah hubungan perhatian orang tua dan persepsi
siswa atas kompetensi pedagogik guru sebagai independent variable
dengan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan sebagai dependent
variable.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat diketahui
adanya tiga variabel yang menjadi objek penelitian ini. variabel-variabel
tersebut adalah perhatian orang tua, dan persepsi siswa atas kompetensi
pedagogik guru, dan prestasi belajar. Untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antara tiga variabel tersebut, maka masalah yang hendak diteliti
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh perhatian orang tua dengan prestasi
belajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa SMP
Negeri di Indramayu?
2. Apakah terhadap pengaruh persepsi siswa atas kompetensi
pedagogik guru dengan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan siswa SMP Negeri di Indramayu?
3. Apakah ada pengaruh antara perhatian orang tua dan persepsi siswa
atas kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa SMP Negeri di
Indramayu?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang diharapkan sesuai dengan rumusan masalah di
atas, maka penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui :
1. Mengetahui pengaruh perhatian orang tua dengan prestasi belajar
mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa SMP Negeri di
Indramayu.
2. Mengetahui pengaruh persepsi siswa atas kompetensi pedagogik
guru dengan prestasi belajar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan siswa SMP Negeri di Indramayu.
3. Mengetahui pengaruh antara perhatian orang tua dan persepsi
siswa atas kompetensi pedagogik guru dengan prestasi belajar mata
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan siswa SMP Negeri di
Indramayu
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara
teoritis dan praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah pengetahuan, terutama dalam bidang
Pendidikan Kewarganegaraan untuk mengetahui hubungan antara
disiplin siswa dan persepsi siwa atas kompetensi pedagogik guru
dengan prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti, sebagai bekal menjadi pendidik dimasa mendatang,
menambah pengetahuan, dan pengalaman.
b. Bagi Guru, sebagai masukan dalam kegiatan pembelajaran agar
dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
c. Bagi siswa, sebagai masukan agar siswa mampu mengikuti
kegiatan pembelajaran dengan optimal.
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan pada penelitian ini terdiri dari 5 bab dan
setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Adapun rincian sistematika
penulisannya adalah sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Pada bab ini akan dijelaskan tentang berbagai landasan teori, kerangka
berpikir, dan hipotesis.
Pada bab ini dijelaskan tentang tempat dan waktu penelitian, metode
penelitian yang digunakan, populasi dan sampel, teknik pengumpulan
data, instrumen penelitian, dan teknik analisis data.
Pada bab ini dijelaskan tentang kesimpulan, implikasi, dan saran terhadap
penelitian yang telah dilakukan.
BAB 2
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Prestasi Belajar Pendidikan Kewarganegaraan
a. Pengertian Prestasi
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan atau
diciptakan, sedangkan belajar adalah proses perubahan tingkah laku pada
diri seseorang berkat pengalaman dan pelatihan yang didapat dari interaksi
individu dengan lingkungannya (Mawarni, 2019).
b. Pengertian Belajar
Lebih lanjut dalam perspektif Islam, makna belajar bukan hanya sekadar
upaya perubahan perilaku. Konsep belajar dalam Islam merupakan konsep
belajar yang ideal, karena sesuai dengan nilai-nilai ajaran Islam. Tujuan
belajar dalam Islam bukanlah mencari rezeki di dunia ini semata, tetapi
untuk sampai kepada hakikat, memperkuat akhlak, artinya mencari atau
mencapai ilmu yang sebenarnya dan akhlak yang sempurna (Syarifan
Nurjan, 2016).
c. Pendidikan Kewarganegaraan
PKn dibentuk oleh dua kata, ialah kata “pendidikan” dan kata
“kewarganegaraan”. Untuk mengerti istilah pendidikan, Anda dapat
melihat Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) atau secara lengkap lihat
definisi pendidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat (1). Mari
kita perhatikan definisi pendidikan berikut ini.
a) Faktor yang ada pada diri individu itu sendiri (intern) yang
meliputi faktor kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan,
latihan, motivasi dan faktor pribadi.
3) Faktor kelelahan.
a) Faktor Internal
Faktor internal berasal dari siswa yang berupa faktor fisiologis
(kesehatan, dan keadaan tubuh) dan psikologis (minat, bakat, intelegensi,
emosi, kelelahan dan cara belajar)
1) Aspek Fisiologis
Pertama, kondisi fisik yang normal. Kondisi fisik yang normal atau
tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir sudah
tentu merupakan hal yang sangat menentukan keberhasilan belajar
seseorang.
2) Aspek Psikologis
b) Faktor Eksternal
b. Jenis-jenis Perhatian
Dengan demikian, perhatian orang tua dalam hal ini adalah adanya
usaha yang sungguh-sungguh dari orang tua dalam melakukan tindakan
terhadap kegiatan belajar anaknya, baik itu di rumah maupun di sekolah.
Karena keberhasilan siswa dalam belajar tidak terlepas dari tanggung
jawab orang tua dalam memberikan perhatian kepada anak pada saat anak
sedang berada di rumah. Hal lain yang perlu diperhatikan orang tua adalah
menjaga kualitas hubungan antara orang tua dengan anaknya, karena
persoalan yang terjadi di dalam keluarga akan berpengaruh terhadap
perkembangan anak.
1) Pembawaan
3) Kebutuhan
Timbulnya perhatian orang tuan karena adanya suatu kebutuhan-
kebutuhan tertentu. Kebutuhan merupakan dorongan, sedangkan
dorongan itu mempunyai suatu tujuan yang harus dicurahkan.
Orang tua memberikan perhatian kepada anaknya disebabkan
adanya tujuan yang hendak dicapai misalnya orang tua
mengharapkan anaknya mengetahui suatu nilai yang berlaku.
4) Kewajiban
5) Keadaan jasmani
6) Suasana jiwa
7) Suasana sekitar
Adapun objek yang dimaksud dalam hal ini adalah anak. Anak
yang kurang mendapat perhatian orang tua, sehingga orang tua
akan terdorong untuk lebih perhatian kepada anak.
Kontribusi orang tua juga sangat diperlukan dalam beberapa hal berikut:
a. Pengertian Persepsi
b. Pengertian Guru
2) Pengalaman Mengajar
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis
X1
Y
X2
Gambar 2.1
Korelasi Hubungan antar Variabel
Keterangan :
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan pada 3 (tiga) sekolah SMP Negeri di
Indramayu yaitu SMP Negeri 3 Gabuswetan, SMP Negeri 1 Gantar
dan SMP Negeri 1 Kroya, kelas VIII tahun pelajaran 2023/2024.
Penelitian didasarkan pada pertimbangan :
a. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh perhatian
orang tua dan persepsi siswa atas kompetensi pedagogik guru
terhadap prestasi belajar Pendidikan Kewaganegaraan siswa
kelas VIII SMP Negeri di Indramayu yaitu SMP Negeri 3
Gabuswetan, SMP Negeri 1 Gantar dan SMP Negeri 1 Kroya
tahun pelajaran 2023/2024.
b. Lokasi berada di area Indramayu dan tidak terlalu jauh dari
sekolah tempat mengajar sehingga cenderung lebih efektif
dalam mobilitas.
c. Rataan ketuntasan SMP di Indramayu untuk KKM pada saat
AMBK masih rendah rataannya cukup jauh dibawah KKM dari
tahun ke tahun yakni dibawah 75. Adapun untuk di Indramayu
sendiri penelitian terakhir tahun 2014/2015 menunjukkan nilai
ulangan dari Mts Negeri menunjukkan rataan yang kurang
memuaskan.
2. Waktu Penelitian
Penelitain dilaksanakan mulai dari tanggal 07 September 2023
samapi selesai yang direncanakan selama 4 (empat) bulan, mulai dari
penentuan judul, pembuatan instrumen sampai penyusunan tesis dan
sidang dengan jadwal sebagai berikut.
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
B. Metode Penelitian
n = N/1+(N x d2)
Keterangan :
n = Jumlah anggota sampel
N = Jumlah populasi
d = Error level dalam mengambil sampel 10%
N
n=
1+(N . d 2)
diketahui :
N = 530
d = 10%
530
n=
1+(530.(0 ,1)2)
530
n=
1+(530.(0 ,01))
530
n=
1+(5 , 3)
530
n=
6,3
n = 84,1
Dari hasil yang telah didapatkan diatas maka sampel penelitian
berjumlah 84 siswa.
E. Instrumen Penelitian
1. Instrumen Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (Y)
a. Definisi Konseptual
Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah
ketercapaian siswa memenuhi kompetensinya dalam pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang telah yang ditunjukkan
dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru setelah
melakukan serangkaian aktivitas belajar yang berupa
perubahan tingkah laku baik berupa kognitif, afektif maupun
psikomotorik yang dapat dilihat dari prestasi belajar yang dapat
dilihat dari prestasi belajar di sekolah.
b. Definisi Operasional
Prestasi belajar Pendidikan Kewarganegaraan adalah adalah
nilai siswa yang mencerminkan hasil belajar siswa pada
pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada aspek
pengetahuan, pemahaman dan aplikasi tentang materi
Pendidikan Kewarganegaraan pada kelas VIII semester dua
tahun pelajaran 2023/2024.
2. Instrumen Perhatian Orang Tua (X1)
a. Definisi Konseptual
Perhatian menurut Slameto adalah kegiatan yang dilakukan
seseorang dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan
yang datang dari lingkungannya. Dari pengertian tersebut dapat
diketahui bahwa perhatian merupakan kegiatan yang dilakukan
dengan memusatkan kosentrasi terhadap suatu objek. Perhatian
dilakukan berdasarkan rangsangan yang diterima dari apa yang
individu dapat dari lingkungannya. perhatian orang tua
merupakan pemusatan atau kosentrasi orang tua terhadap
anaknya yang menyebabkan bertambahnya aktivitas seorang
anak, terutama dalam pemenuhan kebutuhan baik secara fisik
maupun non-fisik (Arifudin & dkk, 2020).
b. Definisi Operasional
Perhatian orang tua adalah skor total angket yang diperoleh
mengenai tingkat perhatian orang tua yang diberikan oleh
orang tua kepada siswa yang diukur dengan mengunakan skala
Likert rentang skor 1 – 5 yaitu skor SL (selalu) = 5, SR (sering)
= 4, KD (kadang) = 3, P (pernah) = 2 dan TP (tidak pernah) = 1
dengan jumlah 20 butir pernyataan.
Tabel 3.3
Kisi-kisi instrumen perhatian orang tua
Variabel Indikator Nomor Item Jumlah
Memberikan bimbingan
1-4 4
dalam belajar
Menyediakan fasilitas
12-15 4
belajar
Mengetahui kesulitan
16-20 5
anak dalam belajar
20
b. Definisi Operasional
Tabel 3.4
Kisi-kisi instrumen Persepsi siswa atas kompetensi pedagogik
Melaksanakan
4-14 10
Persepsi siswa pembelajaran
atas
Memahami karakteristik
kompetensi 15-19 5
peserta didik
pedagogik
guru (X2) Membimbing siswa 20-23 4
Merancang
24-27 4
pembelajaran
27
hitung =
n X X n Y Y
2 2 2 2
Keterangan :
rhitung = koefisien korelasi
∑Xi = jumlah skor item
∑Yi = jum1ah skor total
n = jumlah responden
Nilai r xy yang diperoleh dari perhitungan selanjutnya
dikonsuktasikan dengan r tabel product moment dengan taraf
signifikan a=0 , 05 dan derajat kepercayaan df = n−2 (dimana n =
jumlah responden).
Kriteria adalah jika r xy ≥ r tabel maka tabel butir pertanyaan
tersebut dikatakan valid dan butir pertanyaan dapat digunakan. Namun
sebaliknya jika butir pertanyaan tidak valid maka dibuang atau tidak
digunakan lagi dalam instrumen untuk mendapatkan data penelitian.
2) Reliabilitas lnstrumen
Pengujian kehandalan (reliabilitas) dilakukan untuk mengetahui
konsistensi interval antar variabel dan instrumen. Adapun butir soal
yang diuji adalah butir soal yang dinyatakan valid. Metode mencari
realibilitas interval yang digunakan adalah metode Cronbach Alpha,
dimana metode ini menganalisa realibilitas dari alat ukur dan satu kali
pengukuran (Arikunto, 2020).
k s
2
1 2
k 1 s1
r11 = , dimana
Kaidah keputusan:
Tabel 3.5.
Klasifikasi Interpretasi Derajat Reliabilitas
2. Analisis Deskriptif
Yi
a. Rata-rata(Mean) = n
b1
b1 b2
b. Modus = b + P
Y
Y n
2
2
d. Simpangan Baku = n1
2. Uji Linearitas
Pengujian hipotesis hubungan antar variabel dilakukan dengan
menentukan persamaan garis regresinya terlebih dahulu, untuk
mengetahui bentuk hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat. Linieritas dilakukan terhadap variabel-variabel independen
yang terdiri dari motivasi belajar dan minat belajar. Variabel
dependennya adalah prestasi belajar. Uji yang digunakan untuk
mengetahui linier atau tidaknya adalah menggunakan uji F yang
dikutip pada (Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, 2018)
rumusnya sebagai berikut:
Setelah didapat harga F, kemudian dikorelasikan dengan harga F pada
tabel dengan taraf signifikansi 5%. Jika harga F hasil analisis (Fa) lebih
kecil dari Ftabel (Ft) maka hubungan kriterium dengan prediktor adalah
hubungan linier. Jika F hasil analisis (Fa) lebih besar dari Ftabel (Ft)
maka hubungan kriterium dengan prediktor adalah hubungan non linier.
3. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan antar variabel bebas. Menggunakan analisis korelasi akan
diperoleh harga interkorelasi antar variabel bebas. Jika harga
interkorelasi antar variabel bebas lebih kecil atau sama dengan 0,600
maka tidak terjadi multikolinieritas. Kesimpulannya jika terjadi
multikolinieritas antar variabel bebas maka uji kolerasi ganda tidak
dapat dilanjutkan. Akan tetapi jika tidak terjadi multikolinieritas antar
variabel maka ujikorelasi ganda dapat dilanjutkan. Berikut rumus untuk
menghitung koefisien korelasi yang dikutip dari (Arikunto, 2020):
Syarat terjadinya multikolineritas adalah jika harga interkorelasi
antar variabel bebas lebih besar atau sama dengan 0,600. Apabila harga
interkorelasi antar variabel bebas kurang dari 0,600 berarti tidak terjadi
multikorelasi.
4. Uji Heterodeskesitas
Heteroskedastisitas adalah keadaan di mana dalam regresi terjadi
ketidaksamaan varian dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan
lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berbagai macam uji heteroskedastisitas yaitu dengan Uji Glesjer, dan
melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi, atau uji koefisien korelasi
Spearman’s rho. Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan
dengan menggunakan uji Spearman’s rho, yaitu mengorelasikan variabel
independen dengan nilai Unstandardized residual. Pengujian
menggunakan tingkat signifikansi 0,05 dengan uji 2 sisi. Jika korelasi
antara variable independen dengan residual didapat signifikansi lebih dari
0,05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas
pada model regresi.
Langkah-langkah uji heteroskedastisitas menurut Priyatno yaitu
klik Analyze >> Regression >> Linear. Selanjutnya akan terbuka kotak
dialog Linear Regression. Klik variabel prestasi belajar dan masukan ke
kotak Dependent, kemudian klik variabel kedisiplinan siswa dan perhatian
orang tua lalu masukan ke kotak Independent (Priyatno, 2010). Klik Save
pada kotak dialog Linear Regression: Save, beri tanda centang pada
Unstandardized. Selanjutnya klik Continue. Klik OK, hiraukan hasil
output karena hanya mencari nilai residualnya saja. Buka halaman Data
View maka aka nada tambahan satu variabel yaitu RES_1 (nilai residual).
Selanjutnya melakukan analisis korelasi Sperman’s rho dengan cara klik
Analyze >> Correlate >> Bivariate. Kemudian akan terbuka kotak dialog
Bivariate Correlation. Klik variabel Unstandardized Residual,
kedisiplinan siswa, dan perhatian orang tua dan masukan ke kotak
variables. Pada Correlation Coefficients hilangkan tanda centang pada
Pearson dan beri tanda centang pada Spearman. Jika sudah klik OK.
R2
k
1 R2
n k 1
F=
dimana :
R = koefisien korelasi ganda
n = banyaknya anggota sampel
k = banyaknya variabel bebas
b. Analisis Regresi
Coefficients.
Tabel 3.7.
Persamaan Garis Regresi
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) ao
1 X1 a1
X2 a2
a. Dependent Variable: Y
Dimana:
X1 = Kecerdasan intrapersonal
X2 = Minat belajar
Y = Prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
Ŷ = ao + a1X1+ a2X2
t dan Sig pada baris Variabel X2. Jika digunakan Kolom Sig, maka
Tabel 3.8.
Pengujian Signifikansi Regresi Ganda
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression
1
Residual
Total
a. Predictors: (Constant), X1, X2
b. Dependent Variable: Y
G. Hipotesis Statistik
1. Hipotesis 1
H0 : βl = β2 = 0
H1 : β1 ≠0; dan β2 ≠0
belajar Pkn
2. Hipotesis 2
H0 : βl = 0
H1 : β1 ≠0
3. Hipotesis 3:
H0 : βl = 0
H1 : β1 ≠0
Nama :
Kelas :
NIS/NISN :
Gender :
Petunjuk Pengisian
Keterangan :
SL : Selalu
SR : Sering
KD : Kadang
P : Pernah
TP : Tidak Pernah
No. Pertanyaan SL SR KD P TP
No. Pertanyaan SL SR KD P TP
Anggraini, D. (2011). Peran Disipin Belajar Terhadap Prestasi Belajar. Repository UIN
Sultan Syarif Kasim Riau, 28-29.
Arifudin, & dkk. (2020). Hubungan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Siswa. Jurnal Pendagogi dan Pembelajaran, 122-125.
Azmi, F., Halimah, S., Pohan, & Nurbiah. (2017). Pelaksanaan Pembimbingan Belajar
Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotorik Siswa di Madrasah Ibtidaiyah Swasta
Amal Shaleh Medan. At-Tazakki Vol. 1, 15.
Bulan, D. S., & dkk. (2017). The effect of suport parents, teachers’ pedagogic
competence and learning motivation on students’ achievement. UNM, 3.
Eka Susanti, d. (2018). Konsep Dasar IPS. Medan: CV. Widya Puspita.
Eka Susanti, d. (2018). Pengertian Pendidikan IPS. In d. Eka Susanti, Konsep Dasar IPS
(pp. 1-4). Medan: CV. Widya Puspita.
Fathurahman, M. (2017). Belajar dan Pembelajaran Modern: Konsep Dasar, Inovasi dan
Teori Pembelajaran. In M. Fathurohman. Yogyakarta: Garudhawaca.
Hafidz, A. (2018). Prestasi Belajar Siswa yang Bekerja Sebagai Tukang Semik di Kota Bukit
Tinggi. Jurnal As-Salam, 15.
Hanafi, H., & dkk. (2018). Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: Deepublish.
Harimurti, R., Ekohariadi, & dkk. (2017). Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi
Belajar siswa SMK pada Kompetensi Keahlian Teknik Komputer dan Jaringan.
Seminar Nasional Pendidikan Vokasi, 1-2.
Hasibua, A. S., Nelwati, S., & Mardison, S. (2020). Hubungan Kesiapan dengan Prestasi
Belajar Peserta Didik. Jurnal Al-Taujih, 43.
Iswahyuni. (2017). Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar IPS Siswa SMP
Negeri 4 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Skripsi Universitas Negeri Makasar,
43-46.
Jannah, W. (2020). Menjadi Guru Profesional: Memahami Hakikat dan Kompetensi Guru.
Riau: Universitas Riau, Prodi Pendidikan dan Bahasa Indonesia.
Kamal, M. (2018). GURU: SUATU KAJIAN TEORITIS DAN PRAKTIS. Bandar Lampung:
Anggota IKAPI.
Magdalena, I., & dkk. (2020). Pembelajaran Pkn di Sekolah Dasar Negeri Bojong 3
Pinang. Bintang : Jurnal Pendidikan dan Sains, 422.
Maksum. (2012). Pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap
prestasi belajar materi virus siswa kelas X di Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama 1
Losari Kabupaten Brebes. Eprint UIN Walisongo, 15-44.
Marinda, L. (2020). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget dan Problematika pada
Anak Usia Sekolah Dasar. An-Nisa : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol.
13, No. 1, 117-120.
Mawarni, F. (2019). Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Materi Pokok Teks
Eksposisi di Kelas X IPA 2 SMA Negeri 1. Jurnal Pembelajaran Bahasa Dan Sastra
Indonesia, 3.
Muazaroh, S., & Subaidi. (2019). Kebutuhan Manusia dalam Pemikiran Abraham
Maslow. Al-Mazhib, 27-32.
Muslim. (2020). Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak Dalam
Mata Pelajaran Agama Islam. Yoyakarta: Deepublish.
Muslim. (2021). Pengaruh Orang Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Anak
dalam Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Yogyakarta: Deepublish.
Nisa, A. (2015). Pengaruh Perhatian Orang Tua dan Minat Belajar siswa Terhadap
Prestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial. Faktor Jurnal Ilmiah Pendidikan, 1-29.
Noor, K. (2015). Pengaruh Tingkat Pendidikan, Perhatian Orang Tua, Dan Minat Belajar
Siswa Terhadap Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Siswa Smk Kesehatan Di Kota
Tangerang. Jurnal Pujangga. Vol. 1, No. 2, 2015, 87.
Nurwardani, P., & dkk. (2016). Tinggi, Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan.
Jakarta: Kemenristekdikti.
Ocktaviani, N. (2015). Hubungan Antara Disiplin dan Motivasi Belajar dengan Prestasi
Belajar Mata Pelajaran Pkn Siswa Mts Se-Kecamatan Lohbener Indramayu.
Universitas Negeri Yogyakarta, 3-6.
Octavia, S. A. (2019). Sikap dan Kinerja Guru Profesional. Sleman: Deepublish.
Priyatno, D. (2010). Teknik Mudah Dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian
Dengan SPSS Dan Tanya Jawab Ujian Pendadaran. Yogyakarta: Gava Media.
Saefudin, M. (2020). Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Jurnal Penelitian
Pendidikan Humaniora Vol. 5. No. 2, 100.
Salsabila, A., & Puspitasari. (2020). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Siswa Sekolah Dasar. Pandawa : Jurnal Pendidikan dan Dakwah, 184-186.
Suharto, M. P., & Humaeidi, S. (2019). Penurunan Prestasi Belajar Remaja pada Keluarga
TKW di Desa Juntinyuat Indramayu. Prosiding Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat, 162-165.
Sukaedi. (2016). Peningkatan Prestasi Belajar Pkn dengan Metode Presentasi dan Diksusi
Kelompok. Pancaran, 22.
Suryadi, B. (2016). Ilmu Sosial. In B. Suryadi, Pengantar Ilmu Sosial Budaya (p. 5).
Yogyakarta: Aswaja Pressindo.
Toni Nasution, d. (2018). Pengertian Pendidikan IPS. In d. Toni Nasution, Konsep Dasar
IPS (pp. 5-8). Yogyakarta: Samudera Biru.
Triwulandari, R. (2019). Pengaruh Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas V Sekolah Dasar Se-Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur. Eprints
UNM, 8-9.
Warsah, I., & Daheri, M. (2021). Psikologi : Suatu Pengantar. Yogyakarta: Tunas
Gemilang Press.