Anda di halaman 1dari 21

Struktur Aljabar

DOSEN PENGAMPU
Dr.Mulyono,S.Si ,M.Si

RING FAKTOR
KELOMPOK III
Dasrin Pohan (8206172008)
Kamila Harahap(8206172012)

Grup B-2 Pascasarjana Pendidikan Matematika


PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RING FAKTOR
Pada materi sebelumnya kita telah membicarakan bahwa bila N adalah
suatu subgroup normal dari G, maka kita dapat membetuk suatu factor dari
G/N.

Pada suatu ring R, bila N adalah suatu subring dari R, maka


R/N = { r + N : r ∈ R }dengan operasi penjumlahan dari R adalah suatu
grup factor. Hal ini dijamin oleh kenyataan< R,+> adalah suatu grup
komutatif

Selanjutnya kita ingin membentuk R/N menjadi suatu ring. Persoalan yang
timbul adalah bagaimana cara kita mendefinisikan operasi perkalian atas
R/N.
 kita ingin membentuk R/N menjadi suatu ring
Maka kita mendefinisikannya dengan menggunakan operasi perkalian di ring R. Andaikan(r1 + N ),(r2 + N ) ∈ R/N maka
kita mengunakan operasi perkalian di ring R
(r1 + N ) (r2 + N ) = r1r2 + r1N + N r2 + NN

= r1 r2 + r1N + Nr2 +N

Secara umum kita tidak mempunyai jaminan bahwa (r 1 + N ) (r2 + N) ∈ R/N. tetapi bila N adalah suatu ideal dari R

maka r1 N N dan Nr2 Hal ini berakibat bahwa r1N + N r2 + N = N ,sehingga (r1 + N ) (r2 + N ) = r1r2 +N ∈ R/N

Kemudian kita harus menjamin operasi

(r1 + N ) (r2 + N ) = r1r2 +N , untuk semua (r1 + N ) (r2 + N ) = ∈ R/N adalah terdefenisi dengan baik.
Teorema 1-1 :

Misalkan R adalah suatu Ring dan S adalah suatu Ideal dari R. R/S ={S + a | a Î R} adalah
Ring dengan (S + a) + (S + b) = S + (a +b) dan (S + a) . (S + b) = S + (a . b). Ring semacam ini
disebut Ring Faktor atau Ring Koisen.

Sekarang akan kita buktikan bahwa R/S = {S + a | a Î R} membentuk suatu Ring, yaitu dengan
memperhatikan syarat-syarat dari suatu struktur aljabar dengan dua operasi biner yaitu terhadap
penjumlahan (+) dan terhadap perkalian (.) yang membentuk suatu Ring (R/K,+,.)

Adapun syarat-syarat suatu struktur aljabar yang mempunyai dua operasi biner membentuk suatu
Ring adalah sebagai berikut :

Aksioma-aksioma pada Ring, dimana a, b, c ϵ R :


1. Tertutup terhadap penjumlahan (+) di R/S
Misalkan a, b Î R dan a + b Î R
Maka :

Untuk setiap (S + a), (S + b) Î R/S berlaku (S


+ a) + (S + b) = S + (a +b) yang berarti S +
(a + b) Î R/S
Sehingga S + (a + b) Î R/S, tertutup terhadap
penjumlahan di R/S
2. Assosiatif terhadap penjumlahan (+) di R/S
Misalkan a, b, c Î R
maka (a + b) + c = a + (b + c)
Sehingga :
Untuk setiap (S + a), (S + b),
(S + c) Î R/S
[(S + a) + (S + b)] + (S + c
= (S + a) + [(S + b) + (S +
c)]

= (S + a) + [S
+ (b + c)] = S + [a + (b
+ c)]
= S + [(a + b)
+ c]
= [S + (a + b)]
+ (S + c)
3. Adanya unsur satuan atau identitas terhadap penjumlahan (+) di R/S Misalkan a Î R
maka a + e = e + a = a Sehingga :
Untuk setiap (S + a) Î R/S

(S + 0) + (S + a) = S + (0 + a) = S + a

(S + a) + (S + 0) = S + (a + 0) = S + a
Þ (S + 0) + (S + a) = (S + a) + (S + 0) = S + a

4. Adanya unsur balikan atau invers terhadap penjumlahan (+) di R/S Misalkan a Î R
maka a + (-a) = (-a) + a = e = 0 Sehingga :
Untuk setiap (S + a) Î R/S
(S + a) + (S + (-a)) = S + (a + (-a)) = S
+0=S
(S + (-a)) + (S + a) = S + ((-a) + a) = S
+0=S
Þ (S + a) + (S + (-a)) = (S + (-a)) + (S + a)
=S+0=S
5. Komutatif terhadap penjumlahan (+) di R/S Misalkan a,b Î R
maka a + b = b + a Sehingga :
Untuk setiap (S + a), (S + b) Î R/S

(S + a)+(S + b) = (S + b) + (S + a)

= S + (b + a)
= S + (a + b)
= (S + a)+(S + b)

6. Tertutup terhadap perkalian (.) di R/S Misalkan a, b Î R dan a . b Î R


Maka :

Untuk setiap (S + a), (S + b) Î R/S


berlaku (S + a) . (S + b) = S + (a . b) yang berarti S + (a . b) Î R/S
Sehingga S + (a . b) Î R/S, tertutup terhadap perkalian di R/S

7. Assosiatif terhadap perkalian (.) di R/S Misalkan a, b, c Î R


maka (a . b) . c = a . (b . c) Sehingga :
Untuk setiap (S + a), (S + b), (S + c) Î R/S

[(S + a) . (S + b)] . (S + c) = (S + a) . [(S +


b) . (S + c)]
[S + (a . b)] . (S + c) = (S + a) . [S +
(b . c)]

S + [(a . b) . c] = S + [a . (b . c)]
S + [a . (b . c)] = S + [(a . b) . c]
(S + a) . [S + (b . c)] = [S + (a . b)] .
(S + c)
8. Adanya unsur satuan atau identitas terhadap
perkalian (.) di R/S Misalkan a Î R
maka a . e = e . a
= a Sehingga :
Untuk setiap (S
+ a) Î R/S
(S + 1) . (S + a)
= S + (1 . a) =
S+a
(S + a) . (S + 1)
= S + (a . 1) =
S+a
Þ (S + 1) . (S + a)
= (S + a) . (S + 1)
=S+a
9. Distributif perkalian (.) terhadap penjumlahan (+) di R/S Misalkan a, b, c Î R
maka a . (b + c) = (a . b) + (a . c) dan (a + b) . c = (a . c) + (b . c) Sehingga :
Untuk setiap (S + a), (S + b), (S + c) Î R/S
(S + a) . [(S + b) + (S + c)] = [(S+a).(S+b)] + [(S+a).(S+c)]
(S + a) . [S + (b + c)] = [S + (a . b)] + [S + (a . c)]
S + [a . (b + c)] = S + [(a . b) + (a . c)]
S + [(a . b) + (a . c)] = S + [a . (b + c)]

[S + (a . b)] + [S + (a . c)] = S + a) . [S + (b + c)]

[(S+a).(S+b)] + [(S+a).(S+c)] = (S + a) . [(S + b) + (S + c)]


dan
[(S + a) + (S + b)] . (S + c) = [(S+a).(S+c)] + [(S+b).(S+c)]
[S + (a + b)] . (S + c) = [S + (a . c)] + [S + (b . c)]
S + [(a +b) . c] = S + [(a . c) + (b . c)]
S + [(a . c) + (b . c)] = S + [(a +b) . c]
[S + (a . c)] + [S + (b . c)] = [S + (a + b)] . (S + c)
[(S+a).(S+c)] + [(S+b).(S+c)] = [(S + a) + (S + b)] . (S + c)

Dengan kata lain, misalkan R adalah suatu Ring dan S adalah suatu Ideal dari R, maka R/S disebut Ring Faktor jika :
1. (R/S,+) merupakan suatu Grup Komutatif
2. (R/S,.) merupakan suatu Semigrup/Monoid
3. (R/S,+,.) merupakan distributif perkalian terhadap penjumlaha
 
Contoh 1-1 :

Bila K = {0, 2, 4} adalah suatu Ideal yang dibangun oleh 2 dalam Z 6. Tunjukan Z6/K adalah merupakan Ring Faktor.
Penyelesaian :
Ada dua koset / Ideal dari Ring Z6, yaitu :
Tabel 1-1.
K = {0, 2, 4}
Daftar Cayley (Z6/K = Z6/{0, 2, 4}, +) dan (Z6/K = Z6/{0, 2, 4}, .)
K + 1 = {1, 3, 5}
Sehingga Z6/K = {K, K + 1} + K K+1 . K K+1

K K K +1 K K K

K+1 K+1 K K+1 K K+1

dari tabel juga kita telah bisa mengetahui bahwa Z 6/K adalah merupakan Ring Faktor, karena hasil dari

penjumlahan dan perkalian unsur-unsur Z 6/K menghasilkan unsur-unsur itu sendiri. Jadi bila K adalah suatu Ideal
dan R adalah suatu Ring, maka kita dapat menentukan Ring Faktor dari R/K dengan membuat tabel daftar Cayley
terhadap penjumlahan dan perkalian unsur-unsur dari R/K, yang disebut tabel Ring Faktor dari R/K.
Aksioma – aksioma Ring pada nomor 1 hingga nomor 5 dapat kita ringkas menjadi grup
komutatif penjumlahan, karena aksioma tersebut merupakan syarat terbentuknya grup
komutatif pada penjumlahan. Dengan kata lain, aksioma Ring :

Grup komutatif (R, +)

1. Tertutup dan memenuhi sifat asosiatif pada perkalian


2. Memenuhi hukum distributif kiri dan kanan
Kemudian kita lihat bahwa operasi pekalian adalah asosiatif dan distribusi terhadap
operasi penjumlahannya.
Ambil sembarang
1. Misalkan a, b, c Î R
maka (a + b) + c = a + (b + c) Sehingga :
Untuk setiap (S + a), (S + b), (S + c) Î R/S
[(S + a) + (S + b)] + (S + c) = (S +
a) + [(S + b) + (S + c)]

[S + (a + b)] + (S + c) = (S + a) + [S + (b + c)]
S + [(a + b) + c] = S + [a + (b + c)]
S + [a + (b +c)] = S + [(a + b) + c]
(S + a) + [S + (b + c)] = [S + (a + b)] + (S + c)
(S + a) + [(S + b)+(S + c)] = [(S + a)+(S + b)] + (S + c)

Sehingga operasi perkalian adalah asosiatif .selanjutnya akan ditunjukkan berlaku


distributif kiri,perhatikan bahwa
2. Misalkan a, b, c Î R
maka (a . b) . c = a . (b . c) Sehingga
:
Untuk setiap (S + a), (S + b), (S
+ c) Î R/S
[(S + a) . (S + b)] . (S + c)

= (S + a) . [(S + b) . (S + c)]
[S + (a . b)] . (S + c)

= (S + a) . [S + (b . c)]
S + [(a . b) . c]

= S + [abahwa
Jadi terbukti . (b . c)] . bersifat distributif kiri terhadap + . secara analog

dapat dibuktikan bahwa bersifat distributif kanan terhadap +.


S + [a . (b . c)]

  = S + [(a . b) . c]
(S + a) . [S + (b . c)]
Dengan mudah akan dapat ditunjukkan bahwa jika  R merupakan ring komutatif maka
ring faktor  ( R/ S +, . ) juga bersifat komutatif dan jika R  merupakan ring dengan
elemen satuan  SR maka ring faktor ( R/ S +, . )  juga mempunyai elemen satuan SR
Contoh Misal diambil ring bilangan bulat Z dan ideal 2Z  di ring  Z Mudah dipahami bahwa hanya
ada dua koset dari ideal 2Z, yaitu koset 0 + 2Z dan 1 + 2Z. Dengan demikian, diperoleh ring
faktor
  Z/2Z = { 0 +2Z , 1 +2Z} = {0, 1}
Dengan

{0 + 2Z} + {0 + 2Z} = {0 + 0} +2Z = 0 +2Z

{1 + 2Z} + {1 + 2Z} = {1 + 1} +2Z = 1 +2Z

{0 + 2Z} +{1 + 2Z} = {0 + 1} +2Z = 1 +2Z

{0 + 2Z}. {0 + 2Z} = {0 . 0} +2Z = 0 +2Z

{1 + 2Z} . {1 + 2Z} = {1 . 1} +2Z = 1 +2Z

{0 + 2Z} . {1 + 2Z} = {0. 1} +2Z = 0 +2Z


Misalkan I ideal dari suatu ring R, maka R/I = { r + I | r  R } merupakan
suatu ring yang disebut ring faktor (qoutient rings) terhadap opersi
penjumlahan dan pergandaan yang didefinisikan sebagai berikut:

a + I, b + I  R/I,

(a + I) + (b + I) = (a + b) + I

(a + I)(b + I) = ab + I
Contoh :

Z12 = {0, 1, 2, 3, …, 11} adalah ring dari bilangan-


bilangan bulat modulo 12.

IDEAL RING FAKTOR

P = { 0, 6 } Z12 / P = { P, {1,7}, {2,8}, {3,9}, {4,10}, {5,11} }

R = { 0, 3, 6, 9 }

Z12 / R = {R,{1,4,7,10}, {2,5,8,11}}

S = { 0, 2, 4, 6, 8, 10 }

Z12 / S = {S, {1,3,5,7,9,11}}


TEOREMA 1-4

Andaikan R adalah suatu ring komutatif dengan unsur kesatuan I dan misalkan N adalah ideal dari
R .R/N adalah suatu daerah untegral jika dan hanya jika N adalah ideal prima.

Buktinya

Karena R adalah suatu ring komutatif dengan unsur kesatuan I, Lemma 1-2 menjmin R/N adalah suatu ring komutatif dengan
unsur kesatuan (1+N) .andaikan N adalah suatu ideal prima.

Untuk memperlihatkan R/N adalah daerah integral ,kita tinggal memperlihatkan bahwa R/N tidak mempunyai unsur pembagi
nol.yakni bila

(r1 + N ) (r2 + N ) maka harus diperlihatkan

(r1 + N ) = N atau (r2 + N ) =N

Misalnya (r1 + N ) (r2 + N ) = N

Maka r1 r2 + N = N hal berrti r1 r2 + ∈ N karena N adalah suatu ideal prima maka

r1∈ N atau r2 ∈ N sehingga ) (r1 + N ) = N atau ) (r2 + N ) = N


sebaliknya misalkan R/N adalah suatu daerah integral ,kita perlihatkan bahwa N adalah ideal
prima.yakni

r1r2 ∈ N

r1 ∈ N atau r2∈ N untuk semua r1r2 ∈ R

r1 + N dan r2 + N di R/N

(r1 + N ) (r2 + N ) = r1r2 N=N karena R/N adalah suatu daerah integral

(r1 + N ) (r2 + N )=N akan berakibatkan (r1 + N ) = N atau r2 + N

Maka hal itu berarti r1 ∈ N atau r2 ∈ N Sehingga N adalah suatu idela prima.
Contoh perhatikan ring Z12 dengan ideal maksiamal N ={ 0.3.6.9} n+1 ={ 1.4.7.10}, n+2 = {2.5.8.11}
maka R/N = { N, 1 +N , 2+N } adalah suatu ring dengan tabel Cayley dari operasi penjumlahan dan
perkaliannya sebagai berikut

+ N 1+N 2+N . N 1+N 2+N

N N 1+N 2+N N N N N

1+N 1+N 2+N N 1+N N 1+N 2+N

2+N 2+N N 1+N 2+N N 2+N 1+N

Dari tabel diatas kita mengetahui bahwa R/N


adalah suatu lapangan dan juga R/N adalah
suatu daerah integral .
Terimakasih semuanya

Anda mungkin juga menyukai