Anda di halaman 1dari 6

JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS

IDENTIFIKASI TINGKAT KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI


ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE

1
Intan Pratiwi (*) Abstrak:Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
Intanpratiwi0611@gmail.com kemampuan berpikir kritis siswa Man 1 Muaro Jambi pada
materi Elastisitas dan Hukum Hooke.Penelitian ini termasuk ke
dalam penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.Subjek
penelitian adalah 25 siswa kelas XI Mipa 2 Man 1 Muaro
Jambi.Instrumen pengumpulan data berupa tes tertulis 10 soal
essay untuk mengukur kemampuan berpikir kritis siswa.Hasil
penelitian menunjukkan perolehan hasil tes siswa sebesar 10,37%,
(kategori sangat rendah),55,03%(kategori rendah),15,42%(kategori
sedang),17,75%(kategori tinggi) dan1,43%(kategori sangat tinggi).
Sedangkan ketercapaian indikator kemampuan berpikir kritis
untuk indikator memberikan penjelasan dasar sebesar (50,76%),
membangun keterampilan dasar (60,42%) menyimpulkan
(20,18%),membuat penjelasan lebih lanjut (35,93%),strategi dan
taktik(65,73%).Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI Mipa 2 Man 1
Muaro Jambi pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke masih
rendah dengan rata-rata skor 46,60.
Kata Kunci: Berpikir kritis,elastisitas dan hukum hooke.
1
Universitas Jambi Abstract: This study aims to determine the level of critical ability of
the students of Man 1 Muaro Jambi on the material of Elasticity and
Hooke's Law. This research is included in descriptive research with
a quantitative approach. written 10 essay questions to measure
Correspending author (*) students' critical thinking skills. The results showed that the
students' test scores were 10.37% (very low category), 55.03% (low
category), 15.42% (medium category), 17, 75 % (high category)
and 1.43% (very high category). Meanwhile, the achievement of
critical thinking ability indicators for indicators: providing basic
explanations (50.76%), building basic skills (60.42%), concluding
(20 .18 %), make further explanations (35.93%), strategies and
tactics (65.73%). Based on the results of the study, it can be
ensured that the critical thinking ability of students in class XI Mipa
2 Man 1 Muaro Jambi on the material of Elasticity and Hooke's Law
is still low with an average score of 46.60.

Keywords: Critical thinking, elasticity and Hooke's law

PENDAHULUAN Pendidikan bukan hanya pengajaran,namun


Pendidikan merupakan upaya menentukan sebagai suatu proses teransfer
sifat,nasib,bentuk manusia maupun ilmu,transformasi nilai,serta membentuk
masyarakat melalui proses yang meliputi tiga berbagai aspek kepribadian(Nurkholis, 2013).
aspek yaitu individu,masyarakat atau
Fisika ialah salah satu dari mata pelajaran
komunitas nasional dari individu tersebut dan
IPA yang dapat dijadikan sebagai media
kandungan realitas keseluruhan baik dalam
dalam melatih berbagai kemampuan siswa.
bentuk material maupun spiritual selain itu
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

Kemampuan tersebut berupa mengamati, Patmah(2017),Pembelajaran yang berpusat


menganalisa,berhipotesis,memprediksi,mera pada guru (teacher center) mengakibatkan
ngkai,mengukur dan menarik kesimpulan. siswa tidak pernah melakukan persiapan
Kemampuan tersebut ialah merupakan sebelum pembelajaran dimulai.Hal tersebut
kemampuan yang mestinya dilatih guru di mengakibatkan rendahnyaminat belajar
sekolah.Karena akan berpengaruh langsung siswa.Hal ini dipertegas oleh penelitian yang
terhadap potensi diri,perkembangan dilakukan oleh Herliandry dkk (2019),yang
intelektual dan attitude siswa.Hal ini sesuai menyatakan minat belajar yang rendah
dengan tuntutan pembelajaran IPA yaitu IPA ditimbulkan dari pembelajaran yang kurang
sebagaiproses, produk, dan sikap (Purwanto, menarik,sehingga dapat mengakibatkan
2013). peserta didik menjadi enggan
untukbelajar.Hal ini sesuai dengan penelitian
Dalam pembelajaran fisika
yang dilakukan oleh Snyder (2008), bahwa
menekankan adanya pemberian pengalaman
proses pembelajaran yang
langsung untuk mengembangkan kompetensi
dan menumbuhkan kemampuan berpikir. mementingkan hafalan tidak dapat
Perkembangan Kurikulum 2013 yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis
berbasis pada proses pembelajaran dengan siswa.
mengedepankan pengalaman personal
Berpikir kritis adalah sebuah proses
melalui proses megamati, menanya, menalar,
yang dilakukan seseorang untuk mencoba
dan mencoba (observation based learning)
menjawab pertanyaan sulit yang
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
informasinya tidak ditemukan pada saat itu
berpikir siswa.Sehingga proses pembelajaran
secara rasional, sehingga diperlukan
lebih optimal, tidak hanya mengacu pada
penyidikan untuk mengeksplorasi situasi
penerapan teori maupun konsep akan tetapi
fenomena, pertanyaan atau masalah untuk
perlu adanya suatu proses keterampilan
menyususn hipotesis atau konklusi, yang
dalam pembelajaran (Istiyono dkk, 2012).
memadukan semua informasi yang
Menurut Sagala(2010:61),pembelajaran dimungkinkan dan dapat diyakini
merupakan membelajarkan peserta didik kebenarannya(Surya, 2014).
menggunakan asas pendidikan maupun teori Menurut Facione (2011) proses berpikir
belajar merupakan penentu utama kritis dapat dilakukan dengan tahapan
keberhasilanpendidikan.Pembelajaran adalah
sebagaiberikut:interpretasi,analisis,evaluasi,i
komunikasi dua arah.Mengajar dilakukan
nferensi,eksplanasi,danregulasidiri.Keterampi
oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan
lan berpikir kritis ini dikembangkan pada
belajar dilakukan oleh peserta didik.Dalam
mencapai tujuan pembelajaran, peserta didik mata pelajaran fisika guna memberikan
dituntut tidak hanya memiliki kemampuan pengalaman siswa untuk dapat memahami
berpikir tingkat rendah (lower order dan mengklarifikasi data, mengumpulkan
thinking tetapi sampai pada kemampuan suatu informasi dan mengkombinasinya,
berpikir tingkat tinggi (higher order membuat suatu argumen dengan langkah
thinking).Oleh karena itu, berpikir kritis yang sistematis serta menilai kelayakan
penting untuk dikembangkan dalam proses pendapat.
pembelajaran sebagai bakat untuk
permasalahan dalam kehidupan Kemampuan berpikir kritis merupakan
bermasyarakat yang salah satunya dalam suatu kemampuan dasar dalam
pembelajaran fisika. memecahkan masalah. Kemampuan berpikir
kritis merupakan suatu proses kognitif dalam
Menurut (Sanjaya,2009),di Indonesia menganalisis secara sistematis dan spesifik
pembelajaran yang dilakukan masih
masalah yang dihadapi, membedakan
kurang mendorong untuk ketercapaian
masalah secara cermat dan teliti, serta
kemampuan berpikir kritis siswa.Didalam
mengidentifikasi dan mengkaji informasi guna
pembelajaran yang dilakukan,siswa
cenderunghanya sebatas menghapal materi merencanakan strategi pemecahan masalah
yang disampaikan oleh guru.Menurut (Azizah et al., 2018).Kemampuan berpikir
kritis adalah suatu kemampuan berpikir yang
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

meliputi kemampuan memahami, tingkat kemampuan berpikir kritis siswa


menganalisis, mensintesiskan dan dalam pembelajaran fisika pada materi fluida
mengevaluasi informasi atau materi yang statis.Sehingga peneliti tertarik untuk
diterima dalam memecahkan masalah yang melakukan penelitian dengan tujuan untuk
dihadapi (Annisa, 2011).Orang yang mampu mengidentifikasi tingkat kemampuan berpikir
berpikir kritis adalah orang yang mampu kritis siswa pada materi elastisitas dan hukum
menyimpulkan apa yang diketahuinya, hooke kelas XI MIPA 2 MAN 1 Muaro Jambi
mengetahui cara menggunakan informasi tahun ajaran 2020/2021.Adapun perbedaan
untuk memecahkan permasalahan, dan penelitian ini dengan penelitian terdahulu
mampu mencari sumber-sumber informasi yaitu pada penelitian ini menggunakan materi
yang relevan sebagai pendukung pemecahan elastisitas dan hukum hooke yaitu pada
masalah Adinda (2016).Kemampuan berpikir pembelajaran fisika di kelas XI SMA
kritis merupakan kemampuan menganalisis sederajat.Selain itu, pada penelitian ini
berdasarkan penalaran logis. Pada menggunakan instrumen berupa soal esai
prinsipnya, orang yang mampu berpikir kritis Dengan menggunakan instrumen berupa
adalah orang yang tidak begitu saja soal esai maka kemampuan berpikir kritis
menerima atau menolak sesuatu, mereka siswa lebih terlihat karena siswa
akan mencermati, menganalisis dan menjawab pertanyaan dengan pendapat
mengevalusi sebelum menentukan apakah mereka masing- masing dan sepengetahuan
mereka menerima atau menolak informasi mereka mengenai pertanyaan yang diberikan
(Susanti, 2019). dari pada menggunakan soal objektif atau
Berpikir kritis mengarahkan menggunakan angket.Manfaat dari penelitian
seseorang untuk mampu memecahkan ini yaitu agar siswa mengatahui tingkat
masalah dengan efektif (Peter, 2012). Pola kemampuan berpikir kritis yang mereka miliki
pikir kritis dapat dilatih atau dikembangkan dan dapat meningkatkan kemampuan
dalam kegiatan pembelajaran. Kemampuan berpikir kritis dalam pembelajaran. anfaat
berpikir kritis pembelajar dapat dilatih dengan bagi seorang guru yaitu agar mengetahui
cara dimunculkannya berbagai macam tingkat kemampuan berpikir kritis siswanya
masalah dalam pembelajaran. Seperti yang dan dapat menyempurnakan kualitas
diungkapkan Belecina & Ocampo (2018) pembelajaran agar siswa lebih tertarik untuk
bahwa penggunaan berbagai situasi masalah mengikuti pembelajaran.
dapat meningkatkan kemampuan berpikir Berdasarkan uraian tersebut,peneliti
kritis pembelajar. Selain itu, belajar untuk tertarik untuk mengidentifikasi kemampuan
berpikir kritis mengarahkan pembelajar untuk berpikir kritis siswa, khususnya siswa di
Man 1 Muaro Jambi.Sesuai dengan masalah
mengembangkan kemampuan lain seperti
dan latar belakang yang telah diuraikan,
tingkat konsentrasi yang lebih baik, maka peneliti mengambil judul “Identifikasi
kemampuan analisis yang lebih dalam, dan Tingkat Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
peningkatan proses berpikir (Van Roekel, Pada Materi Elastisitas Dan Hukum Hooke”.
2014).Dengan demikian,pengajar mempunyai Tujuan penelitian ini adalah untuk
peran penting untuk mengembangkan mengidentifikasi kemampuan berpikir kritis
berpikir kritis para pembelajar. Cara yang siswa kelas XI Mipa 2 Man 1 Muaro Jambi
pada materi Elastisitas dan Hukum Hooke.
dapat dilakukan yaitu sesering mungkin
memberikan soal soal berupa masalah yang
METODE
dalam mencari penyelesaiannya dituntut
Metode yang digunakan dalam
untuk berpikir kritis. penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif..
Mengingat pentingnya kemampuan Subjek penelitian adalah 25 siswa kelas
berpikir kritis siswa dalam pembelajaran VIII A SMP Negeri 4 Belik tahun pelajaran
terkhususnya dalam bidang studi fisika, 2018/2019.Penelitian ini dilakukan selama 5
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian hari dengan menggunakan instrumen
keterampilan berpikir kritis berupa tes
deskriptif untuk mengetahui seberapa baik
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

tertulis dengan menggunakan 10 soal essay. Strategi dan taktik, dengan sub indikator:
Dalam penyusunan instrumen tes berpikir memutuskan suatu tindakan.
kritis, peneliti berpedoman pada indikator
materi yang digunakan dalam pembelajran HASIL DAN PEMBAHASAN
IPA di sekolah dan indikator berpikir kritis Hasil
menurut Ennis (1996).Data yang sudah
diperoleh dianalisis secara destruktif.Indikator Hasil penelitian terhadap kemampuan
ketrampilan berpikir kritis yang digunakan berpikir kritis siswa kelas XI MIPA 2 MAN 1
dalam penelitian ini terdiri dari 1) Memberikan Muaro Jambi tahun ajaran 2020/2021
penjelasan dasar,dengan sub indikator menggunakan lima indikator kemampuan
berpikir kritis.Data hasil penelitian ini adalah
memfokuskan pertanyaan,menganalisis
argumen;2)Membangun keterampilan dasar skor nilai instrumen tes berupa soal esai
dengan sub indikator mempertimbangkan kemampuan berpikir kritis pada materi
apakah sumber dapat dipercaya atau elastisitas dan hukum hooke.
tidak,mengobservasi dan mempertimbangkan Hasil analisis indikator penilaian
hasil hasilobservasi;3) Menyimpulkan,dengan dengan menggunakan tes esay pada materi
sub indikator membuat dan mengkaji elastisitas dan hukum hooke untuk
nilai-nilai hasil pertimbangan, menginduksi mengetahui kemampuan berpikir kritis
dan mempertimbangkan induksi;4)Membuat seluruh siswa kelas XI Mipa 2 ditunjukkan
penjelasan lebihlanjut,dengan sub indikator: seperti tabel 1.
mengidentifikasi asumsi,mendefinisikan
istilah dan mempertimbangkan definisi.

Tabel 1. Hasil Tes Ketrampilan Berpikir Kritis Kelas XI Mipa 2 Pada Materi Elastisitas Dan
Hukum Hooke.
Indikator Sub Indikator Ketrampilan Presentase Kategori
Ketrampilan Berpikir Kritis Jawaban
Berpikir Kritis Siswa (%)
Memberikan 1. Memfokuskan 50,76% Kurang
penjelasan pertanyaan Baik
Dasar 2. Menganalisis argumen
Membangun 1. Mempertimbangkan 60,42% Kurang
keterampilan apakah sumber Baik
Dasar dapat dipercaya atau tidak
2. Mengobservasi dan
mempertimbangkan
hasil-hasil observasi
Menyimpulkan 1. Membuat dan 20,18% Kurang
mengkaji nilai-nilai hasil Baik
pertimbangan
2. Menginduksi dan
mempertimbangkan
Induksi
Membuat 1. Mengidentifikasi asumsi 35,93% Kurang
penjelasan lebih Baik
lanjut 2.
Mendefinisik
an istilah dan
mempertimb
angkan
definisi
Strategi dan taktik 1. Memutuskan suatu 65,73% Sedang
tindakan
Dari tabel 1 diperoleh indikator (60,42%), menyimpulkan (20,18%), membuat
memberikan penjelasan dasar sebesar penjelasan lebih lanjut (35,93%), strategi dan
(50,76%), membangun keterampilan dasar taktik (65,73%).Presentase rata-rata
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

kemampuan berpikir kritis siswa dari kelima pengetahuan dasar sebelum memberikan
indikator yang ditunjukkan pada tabel 2 pengetahuan yang lebih aplikatif pada
adalah 46,60 termasuk dalam kategori siswa, memberikan beberapa pertanyaan
rendah. yang dapat memebantu siswa dalam
Hasil analisis kemampuan awal berpikir mengidentifikasi suatu masalah, melakukan
kritis siswa yang didapatkan melalui tes evaluasi terhadap suatu fakta dan
esaay menunjukkan lebih separuh dari 25 menyusun kesimpulan (Greenstein, 2012).
siswa kelas XI Mipa 2 Man 1 Muaro Jambi Kemampuan berpikir kritis siswa pada
tahun pelajaran 2020/2021 memiliki materi fluida statid kelas XI MIPA 2 MAN 1
kemampuan tingkat berpikir kritis yang Muaro Jambi masih tergolong rendah,tetapi
termasuk dalam kategori rendah yaitu ada beberapa siswa yang masih memliki
sebesar (55,03%). kemampuan berpikir kritis yang tinggi.Oleh
Tabel 2. Kemampuan Awal Berpikir Kritis sebab itu,siswa harus meningkatakan
Kelas XI Mipa 2 kemampuan berpikir kritis agar dapat
Interval Kategori Persentase menyelesaikan suatu permasalahan dengan
baik. Guru juga sebagai pendidik lebih
Nilai (%) berperan dalam membimbing dan melatih
20-35 Sangat Rendah 10,37 serta dapat mengembangkan kemampuan
36-51 Rendah 55,03 berpikir kritis siswa dengan cara
52-66 Sedang 15,42 memberikan peluang kepada siswa untuk
67-82 Tinggi 17,75 berperan aktif dalam proses pembelajaran.
83-97 Sangat Tinggi 1,43 SIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian dan
Pembahasan pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa
Berdasarkan hasil penelitian dari lima presentase rata-rata yang diperoleh siswa
indikator kemampuan berpikir kritis siswa kelas XI Mipa 2 pada materi Elastistas dan
pada materi elastisitas dan hukum hooke Hukum Hooke yang meliputi lima indikator:
kelas XI MIPA 2 MAN 1 Muaro Jambi memberikan penjelasan dasar sebesar
terdapat dua indikator yang berkategori kritis (50,76%), membangun keterampilan dasar
dan satu indikator berkategori sangat kritis, (60,42%), menyimpulkan (20,18%), membuat
serta untuk dua indikator masih dikategri penjelasan lebih lanjut (35,93%), strategi dan
tidak kritis.Siswa yang dikategorikan kritis taktik (65,73%). Presentase rata-rata
yaitu pada indikator memberi penjelasan kemampuan berpikir kritis siswa dari kelima
sederhana dan membangun keterampilan indikator adalah 46,60 termasuk dalam
dasar, dan siswa yang kategorikan sangat kategori rendah.Untuk menggali kemampuan
baik terdapat pada indikator strategi dan berpikir kritis siswa.
taktik, sedangkan dua indikator yang Berdasarkan hasil penelitian ini, adapun
dikategorikan tidak kritis yaitu pada indikator saran yang direkomendasikan peneliti yaitu
menyiimpulkan dan membuat penjelasan guru harus melakukan inovasi dalam
lebih lanjut. pembelajaran.Salah satunya dengan
Hal tersebut dapat disebabkan oleh menggunakan model pembelajaran yang
beberapa faktor yang terjadi didalam dapat meningkatkan kemampuan berpikir
kegiatan pembelajaran.Faktor-faktor kritis siswa.
tersebut diantaranya metode pembelajaran
yang digunakan oleh guru, motivasi dan DAFTAR PUSTAKA
kesiapan siswa, fasilitas dan sumber belajar Adinda,A.(2016).“Berpikir Kritis dalam
dalam pembelajaran materi Elastisitas Dan
Pembelajaran Matematika”.Jurnal
Hukum Hooke.Kemampuan berpikir kritis
Logaritma. IV (1): 125-138.
sebenarnya dapat ditingkatkan dengan
salah satu caranya melalui penggunaan Annisa, Siti.(2011).Peningkatan Kemampuan
metode atau model pembelajaran yang Berpikir Kritis Siswa Pada
tepat oleh guru dalam memberikan Pembelajaran IPA Melalui Model
pembelajaran di kelas.Ada beberapa ide
Pembelajaran Problem Based
atau cara yang dapat diterapkan dalam
Learning DI Kelas V (Studi Penelitian
pembelajaran seperti menyusun tempat
duduk secara berkelompok, memberikan
JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN SAINS (JPPSI) Volume 4, Nomor 1, April 2021 ISSN: 2623-0852

Tindakan Kelas di SD Negeri Pasirlaja Sugiyono,(2013).Metodelogi Penelitian


03 Kabupaten Bogor. Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D.
Bandung: ALFABETA.
Arikunto, S.(2010).Prosedur Penelitian Suatu
Pendekatan Praktik.Jakarta:Rineka Surya, E., Khairil, dan Razali.(2014).
Cipta Penerapan Pembelajaran Berbasis
Masalah (PBL) Untuk Meningkatkan
Azizah.M.Sulianto,CIntang,N.(2018).Analisis
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Keterampilan Berpikir Kritis Siswa
Pada Konsep Sistem Pernapasan
Sekolah Dasar Pada Pembelajaran
Manusi.
Matematika Kurikulum 2013.Jurnal
Penelitian Pendidikan, 35(1): 61-70. Surya, Mohamad. (2014).Psikologi Guru
Konsep dan Aplikasi.Bandung:
Belecina, R. Rene., Ocampo M. Jose. (2018).
Alfabeta.
Effecting Change Students’ Critical
Thinking in Problem Solving. Susanti, Elli., Astri Sutisnawati., Iis Nurasiah.
EDUCARE: International Journal of 2019. Penerapan Model Group
Education Studies. ISSN 1979-7877. Investigation untuk Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa di
Facione, Peter A. (2011). Critical Thinking :
Kelas Tinggi.Jurnal Utile. Vol. 5 (2)
What It Is and Why It Counts.
123-133.
California:The California Academic
Press. Sutarto & Indrawati.(2010).Media
Pembelajaran Fisika.Jember:
Herliandry L.D.,Harjono,A.,dan Ardhuha, J.
Universitas Jember.
(2019).Kemampuan Berpikir Kritis
Fisika Peserta Didik KelasX Dengan Trianto. 2014. Model Pembelajaran Terpadu.
Model Brain Based Learning.Jurnal Jakarta: PT Bumi Aksara.
Penelitian Pendidikan IPA,5(1).
Van Roekel, R.J., Purcell, L.C.,(2014).
Greenstein,L. (2012). Assessing 21st Century Soybean Biomass and Nitrogen
Skills: A Guide to Evaluating Mastery Accumulation Rates and Radiation
and Authentic Learning. California: Use Efficiency in a Maximum Yield
Corwin, A Sage Company. Environment. Crop Science 54, 1189–
1196.
Nurkholis.(2013).Pendidikan dalam upaya
memajukan teknologi.Jurnal
Kependidikan, I(1), 24-44.
.
Patmah,Purwoko A.B.,dan Muntari. (2017).
Pengaruh Model Pembelajaran
Learning Cycle 7E Terhadap Hasil
Belajar Kimia Ditinjau Dari
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa.
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA. 3(2)
Putra dan Sudarti.(2015).Pengembangan
Sistem E-Learning Untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir
Kritis mahasiswa Pendidikan Fisika
Sagala, Syaiful.(2006).Konsep dan makna
Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sanjaya,W.(2010).Strategi pembelajaran
berorientasi standar proses
pendidikan. Jakarta: Kencana.

Anda mungkin juga menyukai