Anda di halaman 1dari 7

Vol.

2 Issue (2) 2022


Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar
https://ojs.unm.ac.id/jppsd/index

Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Sd Dalam


Mengerjakan Soal Higher Order Thinking Skills (HOTS)

Satriani1, Muhammad Amran2, Lu’mu Taris3 , Muh. Syahrir Amin1


1,2,4
PGSD FIP UNM
3
Pend. Teknik Elektronika
Abstrak
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui
Kata Kunci : kemampuan berpikir kritis siswa kelas V Sd Negeri 22 Jeppe’e Kec.Tanete
Kemampuan berpikir Riattang Barat Kab.Bone dalam mengerjakan soal Higher Order Thinking
kritis; Higher Order Skills (HOTS). Hasil penelitian menunjukkan , Kemampuan berpikir kritis
Thinking Skills (HOTS); melalui soal HOTS siswa kelas V SD Negeri 22 Jeppe’e tergolong dalam
Pengalaman belajar kirteria sedang,. Hasil penelitian tes dan wawancara yang diperoleh di
antaranya: 1) Sebagaian besar subjek memiliki pengalaman belajar dalam
mengerjakan soal atau permasalahan baik yang diperoleh melalui proses
pembelajaran di kelas sehingga dapat memberikan kesempatan siswa
untuk berpikir kritis dalam menyelesaikan soal HOTS. 2) Nilai-nilai yang
diperoleh siswa dalam menyelesaikan soal HOTS yaitu tinggi 13,51%,
sedang 67,56% dan kurang 19,91 % dari keseluruhan sampel sebanyak 37
siswa. Nilai yang diperoleh hasil tes kemampuan berpikir kritis yaitu
70,33%, sehingga kemampuan berpikir krtisi siswa dikategrikan baik.
dalam menyelesaikan soal HOTS.

Abstract
Keywords: This study is a qualitative research that aims to determine the critical
Critical thinking ability; thinking skills of fifth grade students of SD Negeri 22 Jeppe'e Kec.Tanete
Higher Order Thinking Riattang Barat Kab.Bone in working on Higher Order Thinking Skills
Skills (HOTS); Learning (HOTS) questions. The results showed that the critical thinking ability
experience through HOTS questions for fifth grade students of SD Negeri 22 Jeppe'e
was classified as moderate. The results of the test and interview research
obtained include: 1) Most of the subjects have learning experience in
working on questions or problems both obtained through the learning
process in the classroom so that they can provide opportunities for students
to think critically in solving HOTS questions. 2) The values obtained by
students in solving HOTS questions are high 13.51%, moderate 67.56%
and less than 19.91% of the total sample of 37 students. The value
obtained from the critical thinking ability test is 70.33%, so that the
students' critical thinking ability is categorized as good. in solving HOTS
questions.

© Universitas Negeri Makassar, 2022


Alamat Penulis:
Email: satriani@unm.ac.id e-ISSN : 2807-7016

271
Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar

PENDAHULUAN mengenai sesuatu yang diyakini


Pendidikan merupakan salah satu kebenarannya dan akan dilakukan nanti.
hal yang penting dalam kehidupan manusia. Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir
Perubahan ke era globalisasi seperti reflektif yang berfokus pada memutuskan
sekarang, membuat pendidikan menjadi apa yang diyakini atau dilakukan”. (Zakiah
suatu kebutuhan pada diri manusia sebagai & Lestari, 2019). Komponen untuk
makhluk yang berpikir dalam mengukur keberhasilan peserta didik dalam
mengembangkan potensi yang ada pada proses pembelajaran salah satunya yaitu
dirinya. Menurut (Amran, 2019) dengan menggunakan asesmen dalam
“Pendidikan sebagai salah satu sektor bentuk soal tes HOTS.
pembangunan nasional dalam upaya Higher Order Thinking Skills
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan (HOTS) memiliki peranan penting dalam
sebagai pranata sosial yang kuat dan pengembangan kognitif peserta didik.
berwibawa untuk memberdayakan semua Menurut (Dinni, 2018) High Order
warga negara Indonesia”. Hal tersebut Thinking Skills merupakan suatu proses
sejalan dengan fungsi pendidikan nasional berpikir peserta didik dalam tingkat
menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun pengetahuan yang lebih tinggi yang
2003 pada pasal 1 tentang Sistem dikembangkan dari berbagai konsep dan
Pendidikan Nasional yang mengemukakan metode kognitif dan taksonomi
bahwa : pembelajaran seperti metode problem
Pendidikan nasional berfungsi solving, taksonomi bloom, dan taksonomi
mengembangkan kemampuan dan pembelajaran, pengajaran, serta penilaian.
membentuk watak serta peradaban Berdasarkan pendapat tersebut
bangsa yang bermartabat dalam Higher Order Thinking Skills
rangka mencerdaskan kehidupan (HOTS) menurut (Fradia Mayang Intan,
bangsa, bertujuan untuk Eko Kuntaro, Alirmansyah, 2020) yaitu
berkembangnya potensi peserta didik suatu kemampuan yang menunjang siswa
agar menjadi manusia yang beriman untuk berpikir kritis, kreatif, analisis, serta
dan bertakwa kepada Tuhan Yang mampu menyelesaikan suatu permasalahan.
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, Kemampuan berpikir kritis lebih mudah
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan dikembangkan apabila siswa langsung
menjadi warga negara yang dihadapkan dengan contoh permasalahan
demokratis serta bertanggungjawab. yang ada di dunia nyata. Soal-soal IPA
(Undang-Undang Nomor 20 Tahun pada kurikulum 2013 yang sudah
2003 Pasal 1, 2003). mengadopsi soal dengan tipe HOTS.
Amran & Muslimin (2020) Dengan demikian siswa belajar tidak
menyatakan bahwa “Dunia pendidikan sekedar menghafal dan mengulang kembali
dasar atau lebih kenal dengan sekolah dasar informasi yang diketahui melainkan dengan
memiliki peran yang sangat dasar dalam menganalis, mengevaluasi dan mencipta
rangka pengelolaan satuan pendidikan yang beberapa informasi yang ada.
mampu menghasilkan sistem pembelajaran Menurut (Sani, 2019), bahwa
yang terarah dan berkesinambungan.” (h. Higher Order Thinking Skills berkaitan
130). Hal ini dengan pembelajaran dengan kemampuan seseorang dalam
pemberian soal HOTS mampu menyelesaikan permasalahan melalui
meningkatkan kemampuan berpikir peserta proses berpikir, yaitu berpikir kritis dan
didik. Berpikir kritis merupakan berpikir berpikir kreatif. Artinya dengan adanya soal
tingkat tinggi yang menuntut agar peserta HOTS dapat meningkatkan kemampuan
didik berpikir secara logis dan rasional. berpikir kritis peserta didik. Berikut peran
Menurut Ennis (Karim, 2011) berpikir kritis soal HOTS dalam meningkatkan mutu
merupakan suatu proses berpikir pada penilaian menurut Kemendikbud 2017
seseorang yang bertujuan untuk membuat (Maria Vanny Febiana, 2019) : 1).
keputusan-keputusan yang masuk akal Mempersiapkan kompetensi peserta didik
menyongsong abad ke-21. 2). Memupuk

272
Vol, 2. No, 2. Tahun 2022

rasa cinta dan peduli terhadap kemajuan siswa agar lebih mudah menyelesaikan soal
daerah. 3). Meningkatkan motivasi belajar HOTS.
peserta didik. 4). Meningkatkan mutu
pendidikan. METODE PENELITIAN
Berdasarkan penelitian yang telah Penelitian ini menggunakan
dilakukan (Lukma dkk., 2013) bahwa ada penelitian kualitatif. Sugiyono (2018)
pengaruh pemberian pertanyaan HOTS Penelitian kualitatif adalah metode
dalam model pembelajaran Problem Based penelitian yang berlandaskan pada filsafat
Learning terhadap kemampuan berpikir postpositivisme, digunakan untuk meneliti
kritis berdasar dari aspek interpretation, pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai
analysis, evaluate, inference, explanation, lawanannya adalah eksperimen) dimana
self-regulation serta ada pengaruh peneliti adalah instrumen kunci, teknik
pemberian pertanyaan HOTS terhadap pengumpulan data dolakukan secara
aspek-aspek kemampuan berpikir kritis triangulasi (gabungan), analisis data bersifat
yang tertinggi hingga terendah. Penelitian induktif/kualitatif dan hasil penelitian
yang sama juga dilakukan (Tarlinah dkk., kualitatif lebih menekankan makna
2020) bahwa ada pengaruh yang signifikan daripada generalisasi (h. 9). Penelitian ini
antara kedua variable yakni pemberian soal menggunakan pendekatan kualitatif.
HOTS dan kemampuan berpikir kritis. Hal Penelitian jenis deksriptif adalah suatu
ini ditunjukkan dengan t tabel = 2.02 dan t metode penelitian yang ditujukan untuk
hitung = 3.17 maka t hitung > t tabel. Maka menggambarkan fenomena-fenomena yang
angka koefisien penentu atau desterminasi ada, yang berlangsung pada saat ini atau
sebesar 33%, hal ini menunjukan adanya saat lampau.
pengaruh soal HOTS terhadap Prosedur penelitian yang dimaksud
kemampuan berpikir kritis siswa di SD peneliti adalah langkah-langkah yang akan
Angkasa 10 Jakarta Barat. Sedangkan dilaksanakan dalam penelitian nantinya
sisanya 67% kemampuan berpikir siswa di yaitu, melakukan pra penelitian, melakukan
SD Angkasa 10 jakarta Barat di pengaruhi pengurusan surat izin penelitian,
faktor lain. melaksanakan penelitian, penulisan laporan
Berdasarkan uraian di atas, maka Teknik pengumpulan data yang
peneliti tertarik untuk melakukan digunakan dalam penelitian ini adalah tes
penelitian dengan judul “Analisis dan wawancara. Tes yang digunakan dalam
Kemampuan Berpikir Kritis Melalui Soal penelitian ini berupa soal ipa yang disajikan
HOTS Siswa Kelas V SD Negeri 22 dalam bentuk pilihan ganda dan essai, yang
Jeppe’e” di gunakan untuk memperoleh data
Berdasarkan fokus penelitian maka kemampuan berpikir kritis siswa.
tujuan penelitian yang dicapai dalam Wawancara dingunakan dalam penelitian
penelitian ini adalah Mendeskripsikan untuk mengetahui kemampuan berfikir
kemampuan berpikir kritis siswa melalui kritis siswa dalam menyelesaikan soal
soal HOTS siswa kelas V SD Negeri 22 HOTS.
Jeppe’e. Teknik analisis data yang
Manfaat teoritis memperluas digunakan dalam penelitian ini yaitu
pengetahuan guru tentang kemampuan analisis statistik deskriptif, reduksi data,
menyelesaikan soal HOTS dan Menambah model data, dan penarikan kesimpulan.
wawasan, pengetahuan, serta sebagai bahan Analisis statistik deskriptif digunakan
perbandingan untuk mengembangkan dengan teknik analisis rata-rata, analisis
penelitian lebih lanjut. persentase dan pengkategorian. Sedangkan
Manfaat praktis Memberi reduksi adata, model data, dan penarikan
pengetahuan baru untuk meningkatkan kesimpulan digunakan untuk mengelolah
kemampuan menyelesaikan soal HOTS hasil data wawancara siswa.
melalui kemampuan membaca pemahaman
dan Menjadi masukan yang bermanfaat dan
menjadi acuan guru untuk meningkatkan

273
Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar

HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN ini adalah Analisis Kemampuan berpikir


kritis melalui soal HOTS Siswa Kelas V SD
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 22 Jeppe’e Kec.Tanete Riattang
Negeri 22 Jeppe’e Kec.Tanete Riattang Barat Kab.Bone dengan menggunakan tes
Barat Kab.Bone tentang analisis dan wawancara.
kemampuan berpikir kritis melalui soal a. Deskripsi kemampuan berpikir kritis
HOTS. Penelitian ini dilaksanakant 23 Skor hasil pengumpulan data dari intrumen
Agustus – 31 Agustus 2021. Hal yang kemampuan berpikir kritis dapat dilihat
menjadi pembahasan dalam hasil penelitian pada tabel distribusi frekunsi berikut:

Tabel 1 Distibusi Frekuensi Kemampuan Berfikir Kritis Siswa


Interval F X X2 Fx F(x)2
Nilai
25-35 3 0 900 90 2700
36-46 3 41 1681 123 5043
47-57 5 52 2704 260 13520
58-68 10 63 3969 630 39690
69-79 11 74 5476 814 60236
80-90 5 85 7225 425 36125
∑ 37 2342 157314
𝑓
2342 𝑃 = 𝑥 100%
M2 = 37 = 63,29 𝑁
2342
Dari Hasil perhitungan tersebut, 𝑃= 𝑥 100%
menunjukkan bahwa analisis rata-rata skor 3330
234200
variabel M2 yaitu 63,29. 𝑃=
3330
2 2 𝑃 = 70,33 %
∑𝑓. 𝑋 ∑𝑓. 𝑋
𝑆𝐷 = √ −( ) Berdasarkan data kecerdasan
𝑁 𝑁
interpersonal yang diperoleh, agar lebih
157314 2342 2 memudahkan dalam membaca data maka
𝑆𝐷 = √ −( ) terlebih dahulu ditentukan kelas dari
37 37
masing-masing kategori. Diketahui mean
𝑆𝐷 = √4251,73 − (63,29)2 atau nilai rata-rata 63,29 dan standar deviasi
𝑆𝐷 = √4251,73 − 4005,62 15,68. Selanjutnya kelas dari masing-
SD=15,68 masing kategori dirincikan berikut:
Hasil tersebut menunjukkan bahwa Kelompok tinggi
standar deviasi kemampuan berpikir kritis X ≥ M + 1 SD
siswa 15,68. Nilai standar deviasi yang X ≥ 63,29 + 1 (15,68)
diperoleh menunjukkan keragaman data X ≥ 78,97
atau variasi data hasil dari analisis rata-rata Kelompok sedang
yakni 63,29>15,68. (M – 1SD ) ≤ X < (M + SD)
Analisis persentase dilakukan 63,29 – 1 (15,68) ≤ X < 63,29 + 15,68
setelah memperoleh analisis rata-rata dan 47,61≤ X < 78,97
diketahui jumlah skor yang diperoleh Kelompok kurang
keseluruhan, f = ∑FX yaitu 2342. Nilai (X <M- 1 SD)
yang diharapkan (N) yaitu jumlah X < 63,29 – 1 (15,68)
responden dikali skor maksimal yakni 37 x X < 47,61
90 = 3330 sehingga:

Tabel 2 Pengkategorian kemampuan berpikir kritis


Nilai Frekuensi Kategori
interval Frekuensi %

274
Vol, 2. No, 2. Tahun 2022

X≥ 5 13,51 Tinggi
78,97
47,61≤ 25 67,56 Sedang
X<
78,97
X< 7 18,91 Kurang
47,61
mengutarakan arti dari bermacam
1. Gambaran kemampuan Berpikir pengalaman, situasi, data, peristiwa,
Kritis Siswa Kelas V Sd negeri 22 pendapat, konvensi, kepercayaan, peraturan,
jeppe’e dalam Mengerjakan Soal prosedur atau kriteria. mengenai upaya
Higher Order Thinking Skills (HOTS). subjek untuk memahami maksud soal secara
Hasil penelitian mengenai gambaran kesuluruhan subjek sama, yaitu membaca
kemampuan berpikir kritis siswa melalui soal berulang-ulang berdasarkan dari hasil
soal berbais Higher Order Thinking Skills wawancara semua subjek menggunakan cara
(HOTS, diperoleh berdasarkan hasil ini untuk memahami maksud soal.
wawancara dan tes yang diberikan ke pada Berpikir kritis menyimpulkan
subjek penelitian. (Inference) yaitu untuk mengidentifkkasi
Kemampuan berpikir kritis dan mendapatan elemen yang dibutuhkan
pengaturan diri (Self-regulation) yaitu dalam membuat kesimpulan yang wajar,
kesadaran diri untuk memntau salah satu membuat dugaan dan hipotesis,
aktivitas kognitif, unsur-unsur yang mempertimbangkan informasi yang relevan
digunakan dalam aktivitas tersebut, dan memutuskan konsekuensi yang mengalir
memutuskan hasil.Dari hasil wawancara dari data, laporan, prinsip, bukti, penilaian,
semua subjek pernah menyelesaikan soal keyakinan. Dari hasil wawancara semua
atau permasalahan seperti soal yang telah subjek merasa kesulitan saat menyelesaikan
diberikan oleh peneliti, berdasarkan dari soal atau permasalahan yang diberikan oleh
hasil wawancara oleh siswa. Hal tersebut peneliti. Seperti halnya yang sampaikan oleh
kemudian menjadi faktor mempengaruhi S1 mengatakan perlunya kemampuan
siswa mampu menjawab soal dengan baik. berpikiir unutk menyelesaikan
Kemampuan berpikir kritis permasalahan.
pengaturan diri (Self-regulation) yaitu Berpikir kritis analisis (analisys)
Kesadaran diri untuk memntau salah satu untuk mengidentifikasi maksud dan
aktivitas kognitif, unsur-unsur yang hubungan infrensial susungguhnya antara
digunakan dalam aktivitas tersebut, dan pernyataan, pertanyaan, konsep, deksripsi,
memutuskan hasil, terutama dengan atau bentuk lainnya dari representasi maksud
menerapkan keterampilan dalam analisis, untuk mengekspresikan keyakinan,
dan evaluasi terhadap penilaian inferensial penilaian, pengalaman, alasan, infirmasi,
diri sendiri dengan memandang pertnyaan, atau opini. Dari hasill wawancara mengenai
mengkomfirmaikan, memvalidasi, atau cara subjek untuk menemukan jawaban
mengoreksi baik penalaran atau hasil secara keseluruhan hampir sama yaitu cara
seseorang. Dari hasil wawancara semua untuk menyelesaikan permasalahan di
subjek pernah menemukan soal atau di perlukan kemampuan berpikir, analisis da
ajarkan oleh guru dalam proses mengingat.
pembelajaran di kelas, Seperti soal yang Indikator berpikir krtisis
telah diberikan oleh peneliti. Hal tersebut menjelaskan (Explanation) yaitu untuk
menyatakan dan membenarkan alasan dalam
kemudian menjadi indikator untuk hal pembuktian, konseptual, metodologis,
menyelesaikan soal atau permasalahan kriteria logis, dan pertimbangan kontekstual
dengan baik. dimana hasil seseorang didasarkan dan
Berpikir kritis interpretasi untuk menyajikan penalaran seseorang
(Interpretation) yaitu Untuk memahami dan dalam bentuk argumen yang meyakinkan.

275
Jurnal Pendidikan & Pembelajaran Sekolah Dasar

Dari hasil wawancara subjek yaitu Saat Keberhasilan siswa tersebut


subjek mengerjakan soal menemukan dua didukung dengan hasil wawancara,
jawaban yang di anggap tepat serta menunjukan bahwa siswa memiliki
bagaimana subjek untuk menentukan mana pengetahuan dasar. Dengan ditemukannya
jawaban yang di anggap tepat. berbagai informasi dari subjek dalam
Pertanyaaan evaluasi (Evaluation) menyelesaikan soal berbasis HOTS yaitu
yaitu Untuk menilai kerdebilitas pernyataan siswa pernah menemukan soal yang
atau repserentasi lain yang mnyebabkan atau diberikan oleh peneliti dalam pembelajaran
mendeksripsikan persepsi seseorang, di kelas. Serta Kemampuan analis siswa
pengalaman, situasi, keyakinan, atau dalam memahami maksud soal terbilang
pendapat; dan untuk menilai kekuatan logis baik hal ini terbuktikan dari jawaban subjek
sebenarnya atau maksud hubungan saat dilontarkan pertanyaan oleh peniliti.
inferensial antara pernyataan, deksripsi, Untuk dapat memahami makna dari soal,
pertanyaan. Dari hasil wawancara tersebut siswa membaca soal berulang kali dengan
hanya ada dua subjek merasa yakin dari saksama dan teliti. hal ini sesuai dengan
keseluruhan jawabanya benar dan sebagian pernyataan oleh Kusmana (2009, h.76)
subjek tidak yakin dari hasil jawawabnya kemampuan membaca pemahaman
sedangkang sebagian subjek menganggap merupakan kegiatan membaca bacaan secara
soal essai lebih banyak yang benar. teliti dan saksama dengan tujuan
Berdasarkan hasil analisis deskriptif mehamimemahami secara secara rinci untuk
yang memberikan gambaran tentang menumbuhkan dan mengasah kemampuan
kemampuan berpikir kritis siswa kelas V SD membaca secara kritis. Hal ini untuk
Negeri 22 Jeppe’e yang dilihat hasil tes menganalis soal dengan baik sangat
siswa dalam menyelesaikan soal Higher diperlukan kemampuan membaca secara
Order Thinking Skills (HOTS), menunjukkan kritis dalam mengerjakan soal.
bahwa hasil tes kemamampuan berpikir Berdasarkan uraian hasil penelitian
kritis siswa diperoleh nilai sebesar 70,33% dan pembahasan diatas, ditemukan fakta
sehingga dapat dinyatakan bahwa bahwa siswa kelas V SD Negri 22 Jeppe’e
kemampuan berpikir kritis siswa Kec.Tanete Riattang Barat Kab.Bone
dikategorikan baik. Dalam menyelesaikan terdapat faktor yang mendukung
soal Higher Order Thinking Skills (HOTS) kemampuan berpikiri kritis siswa dalam
terdapat 7 dari 37 siswa tidak mampu menyelesailkan soal berbasis HOTS dengan
menyelesaikan soal Higher Order Thinking baik. Dikarenakan siswa pernah
Skills (HOTS) dengan baik hal tersebut dapat menemukan soal yang sama dan
dilihat dari hasil tes soal Higher Order memperolehnya dalam pembelajaran.
Thinking Skills (HOTS) siswa berada dalam Dengan dukungan kemampuan membaca
ketegori rendah yaitu <47,61 dengan nilai pemahaman siswa dalam memahami soal
25-47. Dan terdapat 5 siswa dari 37 siswa sudah tergolong baik. Kemudian tahap
memiliki kemampuan berpikir kritis kategori kemampuan analisis siswa juga tergolong
sangat baik, dilihat dari hasil tes baik. Hal ini sejalan dengan pendapat
menyelesaikan soal Higher Order Thinking bahwa kemampuan (Qonita & Sumardi,
Skills (HOTS) yaitu ≥ 78,97 dengan nilai 80- 2020) mengungkapkan bahwa kemampuan
90. analisis yang baik dapat dilihat dari
Kemampuan berpikir kritis kemampuan siswa dalam menjawab soal
merupakan suatu kemampuan untuk dengan benar dan mampu menjelaskan
memproses, menganalisis, mengevaluasi dan langkah-langkah penyelesain, mampu
menggunakan informasi untuk mencari memahami informasi yang terkandung
solusi yang logis. Hal ini sejalan dengan dalam soal, serta memahami konsep dalam
pendapat Zubaidah, (2010) bahwa berpikir pembelajaran dan mampu
kritis dapat diartikan sebagai proses dalam mengaplikasikannya ke dalam soal
memahami konsep, menerapkan, sehingga memperoleh jawaban yang benar
mensintesis, dan mengevaluasi informasi dan tepat.
yang didapat atau informasi yang dihasilkan.

276
Vol, 2. No, 2. Tahun 2022

SIMPULAN DAN SARAN Kusmana. (2009). Guru Bahasa Indonesia


Berdasarkan hasil dan pembahasan Profesional. Jakarta: Multi Kreasi Satu
pada sebelumnya maka dapat disimpulkan Delapan.
bahwa, kemampuan berpikir kritis siswa Lukma, R., Putri, A., Dwiastuti, S., &
kelas V SD Negeri 22 Jeppe’e Kec.Tanete Karyanto, P. (2013). Pengaruh
Riattang Barat Kab.Bone berada pada Pemberian Pertanyaan Higher Order
kategori baik. Beberapa-bebrapa faktor yang Thinking Skills dalam Model
mempengerahi siswa mampu mengerjakan Pembelajaran Problem Based Learning
soal dengan baik yaitu siswa pernah terhadap Kemampuan Berpikir Kritis
memperoleh beberapa soal yang pernah di Siswa The Effect of Higher Order
berikan oleh peneliti dalam proses Thinking Skills Question in Problem
pembelajaran di kelas, kemampuan Based Learning Model toward Student ’
membaca pemahaman yang baik dan s Crit. 15, 324–328.
kemampuan menganalis permasalahan yang Maria Vanny Febiana, (2019). Peran Higher
baik. Oleh karna itu kemampuan berpikir Order Thinking Skills dalam
kritis sangat diperlukan dalam meningkatkan mutu pendidikan OKU.
menyelesaikan soal dengan baik. Jurnal Ilmiah Kependidikan, 12(1),
Berdasarkan hasil penelitian yang 141–148.
diperoleh, maka disarankan siswa agar dapat Tarlinah , Y., & Hendratno. (2020).
lebih semangat dalam proses pembelajaran Pengaruh Soal Berbasis Higher Order
di kelas terutama dalam dalam Thinking Skill Terhadap Kemampuan
menyelesaikan permasalahan Higher Order Berpikir Kritis Siswa. Jpgsd, 01(02),
Thingking Skills (HOTS). Karena dengan 1–10.
belajar materi mengenai HOTS untuk Qonita, N., & Sumardi. (2020). Konfersi
mendapatkan pengetahuan dasar dan Nasional Penelitian Matematikadan
pengalaman-pengalam dalam meningkat Pembelajaran (KNPNP) Universitas
kemampuan berpikir kritis siswa. Muhammadiyah Surakarta.
Sani, R. A. (2019). Pembelajaran hots edisi
DAFTAR RUJUKAN revisi: Higher Order Thinking skills
Amran, M. (2019). Pembelajaran Aktif Pada (Vol. 1). Tira Smart.
Mata Kuliah Konsep Dasar IPA 1 dI Sugiyono. (2018). Metode Penelitian
Amran, M., & Muslimin. (2020). Penerapan Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Pembelajaran Keterampilan Proses Kualitatif, dan R&D. Bandung:
untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Alfabeta.
SD Kelas IV pada Materi Konsep Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
Energi Bunyi. JIKAP PGSD: Jurnal Pasal 1. (2003).
Ilmiah Ilmu Kependidikan, 4(2), 130– Zakiah, L., & Lestari, I. (2019). Berpikir
134. Kritis dalam Konteks Pembelajaran.
Dinni, H. N. (2018). HOTS ( High order Bogor: Erzatama Karya Abadi.
thinking skills ) dan kaitannya dengan Zubaidah, S. (2010). Berfikir Kritis:
kemampuan literasi matematika. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
Prisma, 1, 170–176. Yang dapat Dikembangkan Melalui
Fradia Mayang Intan, Eko Kuntaro, Pembelajaran Sains. Seminar
Alirmansyah. (2020). Kemampuan Nasional Sains 2010 dengan Tema
Siswa dalam Mengerjakan Soal HOTS “Optimalisasi Sains untuk
(Higher Order Thinking Skills) pada Memberdayakan Manusia,” January
Pembelajaran Matematika di Kles V 2010, 11.
Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan
Dasar Indonesia Is Licinsed Under,
Volum 5 no.
Karim, A. (2011).. Penerapan Metode
Penemuan Terbimbing dalam
Pembelajaran

277

Anda mungkin juga menyukai