Anda di halaman 1dari 13

54 | Jurnal Pendidikan Kewaraganegaraan dan Hukum Volume 10 No.

1 Tahun 2021

LEMBAR PENGESAHAN JOURNAL

Judul : Soal HOTS Penilaian Akhir Tahun Pendidikan Pancasila Dan


Kewarganegaraan Kelas X Sekolah Menegah Atas Kabupaten Magelang
Tahun Pelajaran 2018/2019

Nama : Iva Zulaiha

NIM :13401244012

Prodi : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Yogyakarta, 23 Februari 2021

Reviewer Pembimbing

Dr. Mukhamad Murdiono, M.Pd Drs. Suyato, M.Pd


NIP.19780302003121002 NIP. 196706161994031002

Rekomendasi Pembimbing : (mohon dilingkari salah satu)


1. Dikirim ke Journal Student
2. Dikirim ke Journal Civic
3. Dikirim ke Journal lain
Soal HOTS Penilaian.... (Iva Zulaiha ) | 55

SOAL HOTS PENILAIAN AKHIR TAHUN PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN KELAS X SEKOLAH MENEGAH ATAS KABUPATEN
MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2018/2019

THE YEAR END EXAMINATION QUESTIONS WITH HOTS TYPE ABOUT PANCASILA AND
CITIZENSHIP OF CLASS X MIDDLE SCHOOL MAGELANG DISTRICT FOR YEAR 2018/2019

by: Iva Zulaiha dan Suyato


13401244012@student.uny.ac.id
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial UNY

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan soal HOTS Penilaian Akhir Tahun (PAT) Mata Pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas X Sekolah Menegah Atas (SMA) Kabupaten
Magelang tahun ajaran 2018/2019 ditinjau dari jenis stimulus, kemampuan berpikir kritis, dan
kemampuan berpikir kreatif. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jenis analisis isi atau
dokumen. Obyek penelitian ini yaitu stimulus, kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif serta soal
Penilaian Akhir Tahun. Teknik pengumpulan data dengan teknik non-tes yang berupa angket dan Focus
Group Discussion (FGD). Pengambilan keputusan sekaligus keabsahan data dilakukan dengan FGD.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa karakteristik soal tipe HOTS yang ada pada
soal penilaian akhir tahun tersebut yaitu stimulus. Bentuk stimulus dan persentase masing-masing
bentuk yaitu gambar 4%, tabel 5%, contoh 24% dan penggalan kasus 18%. Indikator kemampuan
berpikir kritis dan persentase masing-masing indikator yaitu memberikan penjelasan sederhana 70%,
membangun keterampilan dasar 26%, menyimpulkan 6%, membuat penjelasan lanjut 16%, serta
mengatur strategi dan taktik 16%. Indikator kemampuan berpikir kreatif dan persentase masing-masing
indicator yaitu kemahiran 4%, fleksibilitas 4%, originalitas 0%, elaborasi 0% dan sintesis 0%.
Kata kunci: Higher Order Thinking Skill (HOTS), kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan
berpikir kreatif.

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine HOTS questions for the Penilaian Akhir Tahun (PAT) of
Pancasila and Citizenship Education Subjects for class X Magelang Senior High School (SMA) in the
2018/2019 academic year in terms of the type of stimulus, critical thinking skills, and creative thinking
abilities. This research was a quantitative research with the type of content or document analysis. The
object of this research were the stimulus, the ability to think critically and think creatively as well as the
end of year assessment questions. Data collection techniques using non-test techniques in the form of
questionnaires and Focus Group Discussion (FGD). Decision making as well as the validity of the data
was carried out by means of FGD. Based on the research conducted, it showed that the characteristics
of the HOTS type question in the year-end assessment questions were stimulus.The form of the stimulus
and the percentage of each form was figure 4%, table 5%, example 24% and case fragment 18%.
Indicators of critical thinking skills and the percentage of each indicator contained were giving simple
explanations 70%, building basic skills 26%, concluding 6%, making further explanations 16%, and
arranging strategies and tactics 16%. Indicators of creative thinking skills and the percentage of each
indicator contained in the questions were 4% proficiency, 4% flexibility, 0% originality, 0% elaboration
and 0% synthesis.
Keywords: Higher Order Thinking Skill (HOTS), critical thinking skills, and creative thinking skills

PENDAHULUAN generasi muda (siswa) untuk menjadi warga


Perkembangan ilmu pengetahuan dan negara yang memiliki pengetahuan, kecakapan,
teknologi di era globalisasi seperti sekarang ini dan nilai-nilai yang diperlukan untuk
dibutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang berpartisipasi aktif dalam masyarakat (Samsuri,
berkualitas dan mampu bersaing dengan bangsa 2011: 28). Berdasarkan tujuan yang ingin
lain. Hal inilah pendidikan dibutuhkan untuk dicapai PPKn memiliki beberapa dimensi yaitu,
mewujudkannya. Dalam kaitannya civic knowledge, civic skill, dan civic value.
meningkatkan sumber daya manusia yang Untuk dapat mencapai tujuan PPKn tersebut
berkualitas mata pelajaran Pendidikan Pancasila maka peserta didik harus mampu berpikir pada
dan Kewarganegaraan memiliki peranan yang tahapan mencipta (C6), namun pada
sangat penting. Pendidikan Pancasila dan kenyataannya kemampuan berpikir peserta didik
Kewarganegaraan diartikan sebagai penyiapan khususnya pada jenjang SMA hanya mencapai
56 | Jurnal Pendidikan Kewaraganegaraan dan Hukum Volume 10 No.1 Tahun 2021
pada tahapan menerapkan (C3), mereka hanya menggunakan bentuk soal beragam. Meskipun
mampu mengingat fakta-fakta atau istilah, demikian soal-soal yang berbasis HOTS tidak
memahami dan masih sedikit yang mampu berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall
menerapkan dengan kata lain kemampuan (Kemendikbud, 2016).
berpikir peserta didik masih berada dalam Berdasarkan hal tersebut maka perlu
keterampilan berpikir tingkat rendah. diketahui apakah soal-soal yang diberikan
Berdasarkan Taksonomi Bloom yang kepada peserta didik tidak terkecuali soal
telah direvisi oleh Anderson &Krathwohl (2001) Penilaian Akhir Tahun (PAT) sudah termasuk
Dimensi proses berpikir dalam Taksonomi dalam soal yang memiliki tipe HOTS yang
Bloom sebagaimana yang telah disempurnakan memberi stimulus kepada peserta didik untuk
terdiri atas kemampuan: mengetahui (knowing- berpikir tingkat tinggi, maka diperlukan analisis
C1), memahami (understanding-C2), soal agar dapat dilakukan perbaikan.
menerapkan (aplying-C3), menganalisis
(analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), METODE PENELITIAN
dan mengkreasi (creating-C6). Soal-soal HOTS JENIS PENELITIAN
pada umumnya mengukur kemampuan pada Penelitian ini merupakan penelitian jenis
ranah menganalisis (analyzing-C4), analisis isi atau dokumen. Analisis isi atau
mengevaluasi (evaluating-C5), dan mengkreasi dokumen (content or document analysis)
(creating-C6). ditunjukkan untuk menghimpun dan
Menurut Ernawati (2017: 196-197), menganalisis dokumen-dokumen resmi,
berpikir tingkat tinggi atau Higher Order dokumen yang validitas dan keabsahannya
Thinking Skills (HOTS) merupakan cara berpikir terjamin.
yang tidak lagi hanya menghafal secara Penelitian ini menggunakan metode
verbalistik saja namun juga memaknai hakikat penelitian deskriptif kuantitatif merupakan suatu
dari yang terkandung diantaranya, untuk mampu penelitian yang mempunyai tujuan untuk
memaknai makna dibutuhkan cara berpikir yang mendeskripsikan suatu fenomena, peristiwa,
integralistik dengan analisis, sintesis, gejala, dan kejadian yang terjadi secara faktual,
mengasosiasi hingga menarik kesimpulan sistematis, serta akurat. Fenomena dapat berupa
menuju penciptaan ide-ide kreatif dan produktif. bentuk, aktivitas, hubungan, karakteristik, serta
Kemampuan berpikir tingkat tinggi/ persamaan maupun perbedaan antar fenomena.
Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah Dalam penelitian ini fenomena yang dimaksud
proses berpikir yang mengharuskan murid untuk yaitu berupa karakteristik dari soal.
memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara Metode penelitian deskriptif kuantitatif
tertentu yang memberi mereka pengertian dan bertujuan untuk menjelaskan suatu fenomena
implikasi baru (Gunawan, 2012: 171) dengan menggunakan angka yang
Untuk mengembangkan berpikir tingkat menggambarkan karakteristik onjek yang
tinggi (HOTS) pada peserta didik ada beberapa diteliti. Penelitian kuantitatif menilai sifat dan
cara yaitu melalui pembelajaran dan penilaian. suatu kondisi fenomena yang terlihat. Tujuan
Perbaikan kurikulum 2013 lainnya juga penelitian kuantitatif dibatasi untuk
dilakukan pada standar penilaian. Penilaian hasil mendeskripsikan karakteristik sebagaimana
belajar diharapkan dapat membantu peserta adanya.
didik untuk meningkatkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill/ TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
HOTS), berpikir tingkat tinggi mampu Penelitian ini dilaksanakan pada Satuan
mendorong peserta didik untuk berpikir secara Pendidikan Sekolah Menengah Atas di
luas dan mendalam tentang materi pembelajaran Kabupaten Magelang. Waktu penelitian akan
(Widana, 2017: 1) dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan
Peserta didik perlu dilatih dalam hal selesai.
keterampilan berpikirnya dengan cara
memberikan peserta didik tersebut soal yang SUBJEK DAN OBYEK PENELITIAN
dapat digunakan untuk memperbaiki Subjek penelitian menurut Lexy J.
keterampilan berpikir dari peserta didik tersebut Moleong (2012: 233) adalah orang yang
yaitu soal yang bertipe HOTS. Soal tersebut dimanfaatkan untuk memberikan informasi
dibuat dengan menerapkan kompetensi dasar tentang situasi dan kondisi latar belakang secara
yang dapat digunakan untuk mengukur factual. Subjek penelitian dalam penelitian ini
keterampilan berpikir tingkat dari peserta didik. ditentukan dengan teknik purposive yaitu berupa
Karakteristik soal-soal HOTS diantara, yaitu: teknik pengambilan sumber data dengan
mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi, pertimbangan tertentu.
berbasis permasalah kontektual, dan
Soal HOTS Penilaian.... (Iva Zulaiha ) | 57

Subjek dalam penelitian ini adalah guru 1) Mengelompokkan butir soal Penilaian
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Akhir Tahun PPKn tingkat SMA di Kabupaten
pada satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas Magelang yang termasuk dalam kategori HOTS.
khususnya di Kabupaten Magelang. Alasan Pada proses FGD adalah keberadaan
pemilihan guru Pendidikan Pancasila dan karakteristik soal tipe HOTS, yaitu stimulus,
Kewarganegaraan sebagai subjek penelian ini kemampuan berpikir kritis, dan kemampuan
karena dianggap memiliki kemampuan tentang berpikir kreatif. Perolehan data yang diperoleh
pemahaman soal HOTS. dari angket melalui proses FGD kemudian
Penelitian ini memiliki karakteristik ditabulasikan ke dalam tabel. Setelah itu
yang digunakan sebagai obyek penelitian yaitu direkapitulasi dengan cara menghitung
stimulus, kemampuan berpikir kritis dan berpikir persentase keberadan karakteristik soal tipe
kreatif. Obyek kedua yaitu soal Penilaian Akhir HOTS, yaitu stimulus, kemampuan berpikir
Tahun (PAT) mata pelajaran PPKn kelas X SMA kritis dan kemampuan berpikir kreatif dengan
kabupaten Magelang tahun ajaran 2018/2019. menggunakan rumus:
x 100%
TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Teknik Non-tes Keterangan:
Pada teknik ini peneliti mengumpulkan K: Persentase indikator dari masing-masing
sumber dari dua narasumber yang berbeda. karakteristik soal tipe HOTS
Narasumber yang pertama yaitu peneliti sendiri Ki: Banyaknya butir soal hasil analisis dari
sebagai mahasiswa. Narasumber yang kedua indikator masing-masing karakteristik.
yaitu beberapa guru mata pelajaran Pendidikan Setelah didapatkan hasil perhitungan dengan
Pancasila dan Kewarganegaraan pada satuan masing-masing karakteristik baik stiumulus,
pendidikan Sekolah Menengah Atas di kemampuan berpikir kritis dan kemampuan
Kabupaten Magelang. Tujuan dari teknik berpikir kreatif dituliskan
pengumpulan data non-tes adalah untuk dalam tabel persentase. Setelah
mendapatkan data primer hasil analisis diperoleh hasil persentase dari masing-masing
narasumber yang selanjutnya direduksi dan karakteristik selanjutnya persentase tiap
digunakan sebagai pedoman dalam FGD. penganalisis soal dijumlahkan dan dibagi
2. Focus Group Discussion banyaknya penganalisis soal. Hasil akhir
Focus group discussion (FGD) atau diskusi persentase tersebut di interpretasikan ke dalam
kelompok terfokus merupakan kegiatan diskusi, kriteria kriteria sebagai berikut:
tukar pikiran beberapa orang mengenai topik- Tabel 1. Skala Kesesuaian
topik khusus yang telah disepakati oleh anggota Skala Keterangan
kelompok (Latipun, 2011: 180). FGD dilakukan 0-20% Sebagian Kecil
para narasumber yang melakukan analisis dalam 21%-40% Kurang dari setengah
penelitian ini. Tujuan dalam pelaksanaan FGD 41%-60% Setengah
adalah untuk menyamakan persepsi jika 61%-80% Sebagian besar
ditemukan hasil analisis yang berbeda-beda yang 81%-100% Hampir semua
diperoleh dari teknik non-tes. Berdasarkan FGD Sumber: dimodifikasi dari Arikunto, 2011:245
diharapkan terdapat persamaan pendapat dari 2) Setelah didapatkan persentase masing-
semua narasumber sehingga didapatkan masing indikator langkah selanjutnya
kesimpulan yang sama. mendeskripsikan masing-masing
karakteristik baik stimulus, kemampuan
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA berpikir kritis, dan kemampuan berpikir
Intrumen yang digunakan dalam kreatif berdasarkan persentase dan kriteria
penelitian ini yaitu angket dan pedoman FGD. kesesuain.
Selain angket dan pedoman FGD, instrumen
dalam penelitian ini juga dilengkapi dengan soal HASIL PENELITIAN DAN
Penilaian Akhir Tahun (PAT) Pendidikan PEMBAHASAN
Pancasila Dan Kewarganegaraan (PPKn) Kelas HASIL PENELITIAN
X Sekolah Menengah Atas (SMA) Kabupaten Tabel 2. Persentase Hasil Analisis Soal PAT
Magelang Tahun Ajaran 2018/2019. PPKn SMA Kelas X Kabupaten Magelang
tahun 2018/2019 ditinjau dari karakteristik
TEKNIK ANALISIS DATA stimulus
Teknik analisis data yang digunakan No. Bentuk A B C D
dalam penelitian ini adalah analisis isi atau Stimulus
dokumen. Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut:
58 | Jurnal Pendidikan Kewaraganegaraan dan Hukum Volume 10 No.1 Tahun 2021
1 Gambar 4% 4% 4% 4% 4 Membuat 20% 16% 12% 14% 16%
penjelasan
2 Tabel 16% 16% 16% 16% lanjut
3 Contoh 6% 28% 26% 24% 5 Mengatur 8% 16% 16% 16% 16%
strategi dan
4 Penggalan 14% 18% 16% 16%
taktik
kasus
Keterangan:
Keterangan:
A: Riyadi Faturohman S.Pd
A: Riyadi Faturohman S.Pd
B: Wahyu Ari Wibowo SH
B: Wahyu Ari Wibowo SH
C: Anni Lailatus Syarifah S.Pd
C: Anni Lailatus Syarifah S.Pd
D: Iva Zulaih
D: Iva Zulaiha

Tabel 3. Hasil FGD Soal PAT PPKn SMA


Tabel 5. Persentase Hasil Analisis Soal
Kelas X Kabupaten Magelang tahun 2018/2019
PAT PPKn SMA Kelas X Kabupaten
ditinjau dari karakteristik stimulus
Magelang tahun 2018/2019 ditinjau
No Bentuk Butir Jumlah Persentase
dari karakteristik kemampuan berpikir
stimulus soal
kreatif
1 Gambar 13, 47 2 4%
No Indikator A B C D FGD
2 Tabel 2,7, 8 16%
18, 20,
21, 34, 1 Kemahiran 2% 4% 4% 4% 4%
36, 41
2 Fleksibilitas 0% 0% 4% 4% 4%
3 Contoh 5, 12, 12 24%
16, 19, 3 Originalitas 0% 0% 0% 0% 0%
23, 24,
28, 35, 4 Elaborasi 0% 0% 2% 0% 0%
38, 39,
40, 43
5 Sintesis 0% 0% 0% 0% 0%

Keterangan:
4 Penggalan 3, 4, 6, 8 16% A: Riyadi Faturohman S.Pd
kasus 8, 15. B: Wahyu Ari Wibowo SH
17, 25, C: Anni Lailatus Syarifah S.Pd
32 D: Iva Zulaiha

PEMBAHASAN
Tabel 4. Persentase Hasil Analisis Soal Karakteristik Stimulus
PAT PPKn SMA Kelas X Kabupaten a. Gambar
Magelang tahun 2018/2019 ditinjau Berdasarkan tabel hasil analisis, tidak
dari karakteristik kemampuan berpikir ditemukan perbedaan dalam menentukan
kritis stimulus bentuk gambar. Bentuk stimulus
No Indikator A B C D FGDtersebut sangat jelas terlihat dari suatu soal.
Contoh butir soal yang menunjukkan adanya
gambar adalah soal nomor 13 dan 47. Soal
1 Memberi 58% 72% 70% 68% 70%
nomor 13 menunjukkan gambar kerja bakti yang
penjelasan
sedang dilakukan oleh siswa. Soal nomor 47
sederhana
menunjukkan gambar mengenai gaya hidup
2 Membangun 30% 24% 24% 20% 26% kebarat-baratan kaum muda/milenial. Pada
keterampilan dasarnya bentuk stimulus pada soal Soal PAT
dasar PPKn SMA Kabupaten Magelang tahun
3 Menyimpulka 2% 4% 8% 4% 6%2018/2019 tersebut sangat jelas pada saat FGD
n tidak terdapat perbedaan pendapat dalam
menentukan stimulus ini. Berdasarkan kriteris
Soal HOTS Penilaian.... (Iva Zulaiha ) | 59

kesesuaian maka stimulus gambar jumlahnya contoh kasus namun tidak dikemukakan secara
sebagian kecil dari jumlah total soal. mendalam. Berdasarkan kriteria kesesuaian
b. Tabel maka jumlah stimulus penggalan kasus yaitu
Tabel adalah daftar berisi ikhtisar sebagian kecil.
sejumlah (besar) data informasi, biasanya berupa Karakteristik Kemampuan Berpikir Kritis
kata-kata dan bilangan yang tersusun secara a. Memberikan Penjelasan Sederhana
bersistem, urut ke bawah dalam lajur dan deret Pada proses pelaksanaan FGD peneliti
tertentu dengan garis pembatas sehingga dapat menyampaikan bahwa memberi penjelasan
dengan mudah disimak. Contoh butir soal yang sederhana yang terdiri dari keterampilan
menunjukkan adanya tabel adalah soal nomor 2, memfokuskan pertanyaan dapat ditunjukkan
7, 18, 20, 21, 34, 36 dan nomor 41. Soal nomor dengan siswa harus mengetahui fokus
2 menunjukkan tabel mengenai judul lagu-lagu pertanyaan yang tertera pada soal. Pada aspek
nasional bertema kebhinekaan bangsa Indonesia menganalisis argumen siswa berargumen untuk
dan penciptanya. Soal nomor 7 menunjukkan menemukan jawaban dari soal tersebut
tabel tentang faktor-faktor integrasi nasional, kemudian dianalisis dan selanjutnya
dalam tabel disajikan faktor pembentuk dan menanyakan pada diri sendiri apakah jawaban
faktor penghambat pada soal tersebut siswa tersebut benar sehingga siswa dapat menjawab
dapat menjawa pertanyaan dengan terlebih dengan suatu keyakinan. Pada soal penilaian
dahulu mengetahui apa itu integrasi nasional akhir tahun mata pelajaran Pendidikan
selanjutnya dapat menganalisis apa saja faktor- Kewarganegaraan kelas X SMA Kabupaten
faktor integrasi nasional. Magelang sebagian besar soal memenuhi
Berdasar hasil FGD sumber data sepakat indikator memberikan penjelasan sederhana.
bahwa soal-soal tersebut menunjukkan stimulus Berdasarkan hasil butir soal yang memenuhi
tabel dengan jumlah 16%, berdasarkan kriteria indikator memberikan penjelasan sederhana
kesesuaian stimulus tabel jumlahnya masih sebanyak 70% yaitu butir soal nomor 1, 3, 4, 5,
sebagian kecil. 6, 7, 8, 10, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21,
c. Contoh 22, 24, 25, 26, 27, 28, 30, 34, 35, 36, 37, 38, 39,
Contoh adalah barang atau sebagian dari 40, 41, 42 dan nomor soal 47. Dalam soal-soal
barang yang rupa macam dan keadaannya sama tersebut siswa diminta untuk memfokuskan pada
dengan semua barang yang ada atau bisa juga pertanyaan yang tertera pada soal kemudian
diartikan barang yang dapat mewakili barang menganalisis dan menemukan jawaban dari soal
yang lain karena sama sifat-sifatnya. Butir soal tersebut yang kemudian ditanyakan pada diri
yang menunjukkan stimulus contoh yaitu nomor sendiri apakah jawaban tersebut benar. misalnya
5, 12, 16, 19, 23, 24, 28, 35, 38, 39, 40 dan 43. pada butir soal nomor 1 siswa harus dapat
Menurut Anni Lailatus Syarifah soal nomor memfokuskan pada pertanyaan yaitu
8 walaupun terdapat contoh faktor-faktor pernyataan-pernyataan yang bukan merupakan
penghambat integrasi nasional namun pada bentuk penjabaran dari makna semboyan
nomor tersebut lebih menekankan pada stimulus Bhinneka Tunggal Ika. Berdasarkan hasil FGD
penggalan kasus dimana siswa diharapkan untuk Persentase indikator memberikan penjelasan
menganalisis kasus yang disediakan. Menurut sederhana yaitu sebanyak 70% dengan demikian
peneliti soal nomor 44 dan 45 walaupun terdapat menurut kriteria kesesuaian maka jumlahnya
kata contoh tetapi dalam soal tidak menyajikan sebagian besar.
contoh, mainkan siswa diminta untuk b. Membangun Keterampilan Dasar
menyebutkan contohnya, dengan demikian Indikator membangun keterampilan
stimulus contoh tidak terdapat pada soal ini. dasar terdiri dari menyesuaikan dengan
Berdasarkan kreteria kesesuaian maka sumber mengamati dan melaporkan hasil
stimulus contoh jumlahnya kurang dari observasi. Berdasarkan hasil diskusi pada
setengah. FGD aspek melaporkan hasil observasi
d. Penggalan Kasus sangat mungkin ditemukan pada soal-soal
Kasus adalah hubungan antara argumen dan
pendidikan kewarganegaraan. Observasi
predikator dalam suatu proposisi dalam teori
kasus. Butir soal yang menunjukkan stimulus adalah mengamati atau peninjauan secara
penggalan kasus yaitu soal nomor 3, 4, 6, 8, 15, cermat suatu permasalahan (KBBI). Pada
17, 25, dan 32. Berdasarkan FGD menurut soal penilaian akhir tahun mata pelajaran
Wahyu Ari Wibowo soal nomor 35 bukan Pendidikan Kewarganegaraan SMA kelas X
merupakan stimulus penggalan kasus melainkan Kabupaten Magelang ini terdapat banyak
contoh kasus, dimana stimulus penggalan kasus stimulus yang berupa penggalan kasus
harusnya hanya memfokuskan satu kasus pada sehingga soal ini memenuhi indikator
satu soal namun pada soal ini ada beberapa
60 | Jurnal Pendidikan Kewaraganegaraan dan Hukum Volume 10 No.1 Tahun 2021
membangun keterampilan dasar dimana menunjukkan kemampuan berpikir kritis
siswa diminta untuk melakukan observasi siswa. Pada aspek ini siswa dapat
permasalahan dari penggalan-penggalan memberikan definisi atau alasan atas pilihan
kasus tersebut misalnya pada soal nomor 4 jawaban yang dipilihnya Berdasarkan hasil
siswa harus dapat mengobservasi penggalan FGD soal-soal yang memenuhi indikator
kasus yang kemudian dianalisis untuk membuat penjelasan lebih lanjut yaitu soal
menjawab soal. Soal-soal yang memenuhi nomor 1, 4, 31, 32, 36, 44, 45, dan 46. Soal
indikator membangun keterampilan dasar nomor 1 memenuhi indikator membuat
yaitu soal nomor 4, 6, 8, 9, 10, 11, 15, 17, 25, penjelasan lanjut yaitu dengan menjabarkan
33, 35, 43 dan 47. Misalnya pada butir soal makna dari semboyan Bhinneka Tunggal Ika
47 soal tersebut memenuhi indikator dengan memilih jawaban yang menurutnya
membangun keterampilan dasar dimana benar. Soal nomor 4 juga memenuhi
siswa harus mengamati gambar melaporkan indikator ini dimana siswa diminta untuk
hasil pengamatan tersebut dengan mendeskripsikan integrasi nasional. Soal
menyebutkan 4 karakteristik ancaman non nomor 31 siswa diminta untuk
militer yang dihadapi bangsa Indonesia yang mendefinisikan mengenai hakikat wawasan
berhubungan dengan gambar tersebut. nusantara dalam konteks NKRI, dalam
Berdasarkan hasil FGD Persentase indikator mendefinisikan tidak hanya dibutuhkan
membangun keterampilan dasar yaitu kemampuan mengingat namun juga
sebanyak 26% dengan demikian menurut memberikan penjelasan setelah membaca
kriteria kesesuaian maka jumlahnya kurang uraian pada soal. Soal nomor 46 juga
dari setengah. memenuhi indikator ini dimana siswa
c. Menyimpulkan diminta untuk mendeskripsikan atau
Indikator menyimpulkan terdiri dari mengartikan bentuk-bentuk peran serta
keterampilan mempertimbangkan warga negara. Berdasarkan hasil FGD
kesimpulan, melakukan generalisasi dan Persentase indikator membuat penjelasan
melakukan evaluasi. Berdasarkan hasil FGD lanjut yaitu sebanyak 16% dengan demikian
pada soal penilaian akhir tahun tersebut menurut kriteria kesesuaian maka jumlahnya
muncul beberapa aspek yang sebagian kecil.
mempertimbangkan kesimpulan melakukan e. Mengatur Strategi dan Taktik
generalisasi dan aspek melakukan evaluasi. Indikator mengatur strategi dan takdir terdiri
Soal-soal yang memenuhi indikator dari menentukan suatu tindakan dan
menyimpulkan yaitu soal nomor more 3, 8, berinteraksi dengan orang lain. Berdasarkan
dan 47. Butir soal nomor 3 siswa diminta hasil FGD indikator tersebut sangat mungkin
untuk menyimpulkan sikap dan perilaku dapat terpenuhi karena dalam mata pelajaran
yang mencerminkan komitmen persatuan PPKn karena sangat mungkin muncul soal
dari penggalan kasus yang tersedia. soal dimana siswa diminta untuk memberikan
nomor 8 siswa diminta untuk mengevaluasi pendapat mengenai suatu tindakan yang
faktor-faktor penghambat integrasi nasional perlu dilakukan terhadap suatu hal atau
dari kasus yang disediakan. Soal nomor 47 permasalahan. Soal yang memenuhi
memenuhi indikator menyimpulkan karena indikator mengatur strategi dan taktik yaitu
siswa diminta untuk menyimpulkan 4 soal nomor 3, 17, 23, 25, 26, 28, 29, dan 50.
karakteristik dari ancaman non-militer yang Misalnya pada butir soal nomor 50
dihadapi bangsa Indonesia sehubungan memenuhi indikator mengatur strategi dan
dengan lifestyle milenial seperti pada taktik yaitu siswa diminta untuk
gambar. Berdasarkan hasil FGD Persentase memberikan tindakan yang berbentuk peran
indikator menyimpulkan yaitu sebanyak 6% serta warga negara dalam mendukung
dengan demikian menurut kriteria implementasi wawasan kebangsaan dalam
kesesuaian maka jumlahnya sebagian kecil. hidup bermasyarakat berbangsa dan
d. Membuat Penjelasan Lebih Lanjut bernegara.
Indikator membuat penjelasan lebih Berdasarkan hasil FGD didapatkan
lanjut terdiri dari mengartikan istilah dan keputusan bahwa pada soal penilaian akhir
membuat definisi. Penjelasan lebih lanjut, tahun mata pelajaran PPKn SMA kelas X
menurut Anni Lailatus Syarifah merupakan Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2018-
indikator yang paling utama yang dapat 2019 belum terdapat karakteristik
Soal HOTS Penilaian.... (Iva Zulaiha ) | 61

kemampuan berpikir kritis, tidak kemampuan menghasilkan ide-ide yang


terpenuhinya karakteristik tersebut berbeda.
dikarenakan tidak ada 1 soal pun yang c. Originalitas
memenuhi seluruh indikator kemampuan Originalitas yaitu kemampuan
berpikir kritis hanya ada beberapa soal yang menghasilkan ide yang unik. Berdasarkan
memenuhi satu atau lebih indikator hasil analisis tidak ada ada soal yang
kemampuan berpikir kritis, hal tersebut tidak memenuhi indikator originalitas. Pada
dapat dikatakan bahwa soal tersebut proses FGD semua sumber data juga sepakat
merupakan soal berkarakteristik bahwa pada soal penilaian akhir tahun mata
kemampuan berpikir kritis. pelajaran PPKn SMA kelas X Kabupaten
Magelang tidak ada yang memenuhi
Karakteristik Kemampuan Berpikir Kreatif indikator originalitas.
a. Kemahiran d. Elaborasi
Kemahiran yaitu kemampuan Elaborasi yaitu kemampuan
menghasilkan banyak ide. Menurut Riyadi menghasilkan hal yang bersifat detail. Pada
Fathurrahman soal yang memenuhi hasil analisis menurut Riyadi Faturohman,
indikator kemahiran yaitu soal nomor 46 Wahyu Ari Wibowo dan Iva Zulaiha tidak
saja. Menurut Wahyu Ari Wibowo, Anni ada soal yang memenuhi indikator elaborasi
dan Iva soal yang memenuhi kemahiran sedangkan menurut Ani soal nomor 49
yaitu soal nomor 46 dan 48. Menurut merupakan kan soal yang memenuhi
ketiganya soal nomor 48 juga termasuk soal indikator elaborasi, namun hal ini dibantah
yang memenuhi indikator kemahiran dimana oleh Wahyu Ari Wibowo, beliau
pada soal siswa diminta untuk memberikan mengatakan elaborasi menghasilkan hal
masing-masing 1 contoh dari lima bidang, yang bersifat detail sedangkan soal nomor
hal ini menandakan bahwa siswa harus 49 hanya diperlukan kemampuan mengingat
mempunyai kemampuan untuk asas wawasan nusantara saja sehingga
menghasilkan banyak ide. Sehingga dalam disepakati bahwa tidak ada soal yang yang
proses diskusi disepakati bahwa soal yang memenuhi indikator elaborasi..
memenuhi indikator kemahiran yaitu soal e. Sintesis
nomor 46 dan 48. Sintesis yaitu kemampuan
b. Fleksibilitas menggabungkan komponen-komponen
Fleksibelitas yaitu kemampuan menjadi suatu rangkaian pemikiran yang
menghasilkan ide-ide yang berbeda menurut baru. Pada pelaksanaan analisis dan diskusi
Riyadi Faturrohman dan Wahyu Ari semua sepakat bahwa tidak ada soal yang
Wibowo tidak ada soal yang memenuhi memenuhi indikator sintesis hal ini
indikator ini, sedangkan menurut Anni dan diakibatkan karena tidak ada soal yang
Iva soal nomor 46 dan 50 memenuhi mengharuskan siswa untuk menggabungkan
indikator fleksibilitas karena pada soal berbagai komponen sehingga menjadi suatu
meminta siswa untuk menghasilkan ide-ide pemikiran yang baru.
yang berbeda antara satu siswa dengan siswa Dari hasil FGD indikator-ndikator
yang lain misalnya pada soal nomor 46 berpikir kritis belum dapat terpenuhi
antara siswa satu dengan siswa lain dalam seluruhnya pada soal soal penilaian akhir
menyebutkan bentuk-bentuk peran serta tahun mata pelajaran PPKN SMA kelas X
warga negara dalam menjaga persatuan dan tahun pelajaran 2018-2019 Kabupaten
kesatuan bangsa pada masa reformasi saat Magelang hanya ada beberapa soal yang
ini dapat berbeda-beda begitu pula pada soal memenuhi satu atau lebih dari lima indikator
nomor 50 untuk menyebutkan contoh bentuk berpikir kreatif. Hal tersebut tidakdapat
peran serta warga negara dalam mendukung dikatakan bahwa soal tersebut merupakan
implementasi wawasan kebangsaan dalam soal yang berkarakteristik berpikir kreatif
hidup berbangsa bermasyarakat dan karena untuk dapat dikatakan soal
bernegara antara satu siswa dengan siswa berkarakteristik berpikir kreatif maka soal
lain dapat menyebutkan contoh yang tersebut harus memenuhi kelima indikator.
berbeda-beda hal ini merupakan seperti yang sudah disebutkan di atas
62 | Jurnal Pendidikan Kewaraganegaraan dan Hukum Volume 10 No.1 Tahun 2021
Karakteristik soal HOTS mengkategorikan, memadukan, dan
Soal-soal HOTS sangat direkomendasikan menyusun.
untuk digunakan pada berbagai bentuk b. Berbasis Permasalahan Kontekstual
penilaian kelas. Untuk menginspirasi guru Soal-soal HOTS merupakan asesmen
menyusun soal-soal HOTS di tingkat satuan yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan
pendidikan, berikut ini dipaparkan sehari-hari, dimana peserta didik diharapkan
dapat menerapkan konsep-konsep pembelajaran
karakteristik soal-soal HOTS :
di kelas untuk menyelesaikan masalah.
a. Mengukur kemampuan berpikir tingkat
Permasalahan kontekstual yang dihadapi oleh
tinggi
masyarakat dunia saat ini terkait dengan
The Australian Council for Educational
lingkungan hidup, kesehatan, kebumian dan
Research (ACER) menyatakan bahwa
ruang angkasa, serta pemanfaatan ilmu
kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan
pengetahuan dan teknologi dalam berbagai
proses: menganalisis, merefleksi, memberikan
aspek kehidupan. Dalam pengertian tersebut
argumen (alasan), menerapkan konsep pada
termasuk pula bagaimana keterampilan peserta
situasi berbeda, menyusun, menciptakan.
didik untuk menghubungkan (relate),
Kemampuan berpikir tingkat tinggi bukanlah
menginterpretasikan (interprete), menerapkan
kemampuan untuk mengingat, mengetahui, atau
(apply) dan mengintegrasikan (integrate) ilmu
mengulang. Dengan demikian, jawaban soal-
pengetahuan dalam pembelajaran di kelas untuk
soal HOTS tidak tersurat secara eksplisit dalam
menyelesaikan permasalahan dalam konteks
stimulus. Kemampuan berpikir tingkat tinggi
nyata (Kemdikbud, 2015:5)
termasuk kemampuan untuk memecahkan
Berdasarkan hasil analisis bahwa dalam
masalah (problem solving), keterampilan
soal Penilaian Akhir Tahun tersebut sudah
berpikir kritis (critical thinking), berpikir kreatif
banyak mengandung permasalahan kontekstual
(creative thinking), kemampuan berargumen
yaitu soal nomor 3, 4, 6, 8, 15, 17, dan 25.
(reasoning), dan kemampuan mengambil
c. Menggunakan Bentuk Soal Beragam
keputusan (decision making).
Bentuk-bentuk soal yang beragam dalam sebuah
Kemampuan berpikir tingkat tinggi
perangkat tes (soal-soal HOTS) sebagaimana
merupakan salah satu kompetensi penting dalam
yang digunakan dalam PISA, bertujuan agar
dunia modern, sehingga wajib dimiliki oleh
dapat memberikan informasi yang lebih rinci
setiap peserta didik. Kreativitas menyelesaikan
dan menyeluruh tentang kemampuan peserta tes.
permasalahan dalam HOTS, terdiri atas :
Hal ini penting diperhatikan oleh guru agar
1) Kemampuan menyelesaikan
penilaian yang dilakukan dapat menjamin
permasalahan yang tidak familiar;
prinsip objektif. Artinya hasil penilaian yang
Dalam soal Penilaian Akhir Tahun
dilakukan oleh guru dapat menggambarkan
tersebut permasalahan yang dipaparkan
kemampuan peserta didik sesuai dengan keadaan
merupakan permasalahan yang ada
yang sesungguhnya. Penilaian yang dilakukan
dalam kehidupan sehari-hari sehingga
secara objektif, dapat menjamin akuntabilitas
cukup familiar untuk siswa.
penilaian. Terdapat beberapa alternatif bentuk
2) Kemampuan mengevaluasi strategi yang
soal yang dapat digunakan untuk menulis butir
digunakan untuk menyelesaikan
soal HOTS (yang digunakan pada model
masalah dari berbagai sudut pandang
pengujian PISA), sebagai berikut:
yang berbeda;
1) Pilihan ganda
Mengevaluasi stategi di dalamnya
Pada umumnya soal-soal HOTS
meliputi membuat penilaian
menggunakan stimulus yang bersumber pada
berdasarkan standar, membandingkan,
situasi nyata. Soal pilihan ganda terdiri dari
menyimpulkan, menilai dan mengkritik,
pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option).
soal yang memenuhi kriteria tersebut
Pilihan jawaban terdiri atas kunci jawaban dan
yaitu soal nomor 47.
pengecoh (distractor). Soal PAT ini
3) Menemukan model-model penyelesaian
menggunakan soal berbentuk pilihan ganda yang
baru yang berbeda dengan cara-cara
terdiri dari soal nomor 1 sampai dengan nomor
sebelumnya.
45.
Dalam soal Penilaian Akhir Tahun
2) Pilihan ganda kompleks (benar/salah,
tersebut tidak terdapat karakteristik
atau ya/tidak)
menemukan model-model penyelesaian
Soal bentuk pilihan ganda kompleks
baru yang berbeda dengan cara-cara
bertujuan untuk menguji pemahaman peserta
sebelumnya tidak ditemukan, dimana
didik terhadap suatu masalah secara
dalam hal ini siswa diminta untuk
komprehensif yang terkait antara pernyataan
mengatur, mengumpulkan,
satu dengan yang lainnya. Sebagaimana soal
Soal HOTS Penilaian.... (Iva Zulaiha ) | 63

pilihan ganda biasa, soal-soal HOTS yang sekolah seperti Ujian Sekolah (US) bentuk soal
berbentuk pilihan ganda kompleks juga memuat HOTS yang disarankan cukup 2 saja, yaitu
stimulus yang bersumber pada situasi bentuk pilihan ganda dan uraian.Pemilihan
kontekstual. bentuk soal itu disebabkan jumlah peserta US
Pada soal PAT tersebut tidak terdapat umumnya cukup banyak, sedangkan penskoran
soal bentuk pilihan ganda kompleks harus secepatnya dilakukan dan diumumkan
(benar/salah, atau ya/tidak), soal pilihan ganda hasilnya. Sehingga bentuk soal yang paling
hanya terdiri dari pokok soal dan pilihan memungkinkan adalah soal bentuk pilihan ganda
jawaban dari a, b, c, d, dan e. dan uraian. Sedangkan untuk penilaian harian,
3) Isian singkat atau melengkapi dapat disesuaikan dengan karakteristik KD dan
Soal isian singkat atau melengkapi kreativitas guru mata pelajaran.
adalah soal yang menuntut peserta tes untuk Pemilihan bentuk soal hendaknya
mengisi jawaban singkat dengan cara mengisi dilakukan sesuai dengan tujuan penilaian yaitu
kata, frase, angka, atau simbol. Karakteristik assessment of learning, assessment for learning,
soal isian singkat atau melengkapi adalah dan assessment as learning. Masing-masing
sebagai berikut : a) bagian kalimat yang harus guru mata pelajaran hendaknya kreatif
dilengkapi sebaiknya hanya satu bagian dalam mengembangkan soal-soal HOTS sesuai dengan
ratio butir soal, dan paling banyak dua bagian KI-KD yang memungkinkan dalam mata
supaya tidak membingungkan siswa dan b) pelajaran yang diampunya. Wawasan guru
jawaban yang dituntut oleh soal harus singkat terhadap isu-isu global, keterampilan memilih
dan pasti yaitu berupa kata, frase, angka, simbol, stimulus soal, serta kemampuan memilih
tempat, atau waktu. Jawaban yang benar kompetensi yang diuji, merupakan aspek-aspek
diberikan skor 1, dan jawaban yang salah penting yang harus diperhatikan oleh guru, agar
diberikan skor 0. dapat menghasilkan butir-butir soal yang
Pada soal PAT tersebut tidak terdapat bermutu.
soal jenis isian singkat atau melengkapi. Pada soal PAT tersebut terdapat soal
4) Jawaban singkat atau pendek bentuk uraian yaitu soal nomor 46 sampai
Soal dengan bentuk jawaban singkat dengan nomor 50.
atau pendek adalah soal yang jawabannya Dapat disimpulkan bahwa dalam soal
berupa kata, kalimat pendek, atau frase terhadap Penilaian Akhir Tahun tesebut hanya terdapat
suatu pertanyaan. Karakteristik soal jawaban soal bentuk pilihan ganda dan uraian yang
singkat adalah sebagai berikut: keseluruhannya berjumlah 50 butir soal.
a) Menggunakan kalimat pertanyaan
langsung atau kalimat perintah; Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
b) Pertanyaan atau perintah harus jelas, Menurut Bloom Yang Direvisi Anderson Dan
agar mendapat jawaban yang Krathwol
singkat; Dimensi proses kognitif Bloom
c) Panjang kata atau kalimat yang harus sebagaimana yang telah direvisi oleh Anderson
dijawab oleh siswa pada semua soal dan Krathwol adalah sebagai berikut:
diusahakan relatif sama; 1) Mengingat kembali (Recall)
d) Hindari penggunaan kata, kalimat, Mengingat (C1), ingatan termasuk ranah
atau frase yang diambil langsung dari hafalan yang meliputi kemampuan menyatakan
buku teks, sebab akan mendorong kembali fakta, konsep, prinsip, prosedur atau
siswa untuk sekadar mengingat atau istilah yang telah dipelajari tanpa harus
menghafal apa yang tertulis dibuku. memahami atau dapat menggunakannya
Setiap langkah/kata kunci yang Mengingat kembali artinya
dijawab benar diberikan skor 1, dan mendapatkan kembali atau pengembalian
jawaban yang salah diberikan skor 0. pengetahuan relevan yang tersimpan dari
Pada soal PAT tersebut tidak memori jangka panjang. Pertanyaan mengingat
terdapat soal bentuk jawaban singkat atau kembali adalah pertanyaan mengingat kembali
pendek, tentang informasi, fakta konsep, generalisasi
5) Uraian yang didiskusikan, definisi, metode, dan
Soal bentuk uraian adalah suatu soal sebagainya. Contoh kata kerja operasional yang
yang jawabannya menuntut siswa untuk digunakan pada level mengetahui yaitu:
mengorganisasikan gagasan atau hal-hal yang menyebutkan, menjelaskan, menggambarkan
telah dipelajarinya dengan cara mengemukakan dan menunjukkan.
atau mengekspresikan gagasan tersebut Pada soal Penilaian Akhir Tahun PPKn
menggunakan kalimatnya sendiri dalam bentuk kelas X tersebut soal-soal yang termasuk ranah
tertulis. Untuk penilaian yang dilakukan oleh C1 yaitu soal nomor 2, 3, dan 49 dalam soal-soal
64 | Jurnal Pendidikan Kewaraganegaraan dan Hukum Volume 10 No.1 Tahun 2021
tersebut hanya diperlukan kemampuan hal. Misalnya soal nomor 34 siswa diminta untuk
menghafal misalnya soal nomor 49 dimana menerapkan asas wawasan nusantara dalam
siswa diminta untuk menyebutkan azaz wawasan hidup berbangsa dan bernegara, soal nomor 44
nusantara. meminta siswa unutk mengimplementasikan
2) Memahami (Comprehension) wawasan nusantara dalam idelogi atau politik.
Memahami (C2), pemahaman adalah 4) Menganalisis
kemampuan dalam memahami pengetahuan Analisis (C4), menganalisis merupakan
yang telah diajarkan seperti kemampuan kemampuan menguraikan suatu materi atau
′′menjelaskan′′ pembacaan kode warna resistor, konsep kedalam bagian-bagian yang lebih rinci.
′′membandingkan′′ bentuk fisik macam-macam Kemampuan menganalisis merupakan salah satu
resistor, ′′menafsirkan′′, dan sebagainya. Istilah komponen yang sangat penting dalam proses
kemampuan memahami dalam ranah taksonomi tujuan pembelajaran. Analisis merupakan usaha
ini disebut juga dengan ′′mengerti′′. memilah suatu integritas menjadi unsur- unsur
Memahami artinya mendeskripsikan atau bagian-bagian kecil sehingga jelas
susunan dalam artian pesan pembelajaran, hierarkinya atau susunannya.
mencakup oral, tulisan dan komunikasi grafik. Menganalisis yaitu memecahkan materi
Pertanyaan ini menyangkut kemampuan peserta menjadi bagian-bagian pokok dan
didik menyerap informasi, menginterpretasi arti, menggambarkan bagaimana bagian-bagian
dan melakukan eksplorasi atau memberikan tersebut, dihubungkan satu sama lain maupun
saran. Kata kerja operasional yang digunakan menjadi sebuah struktur keseluruhan atau tujuan.
pada level memahami yaitu: memperkirakan, Pertanyaan analisis meminta peserta didik
menjelaskan, mencirikan dan membandingkan. menyelesaikan permasalahan melalui
Pada soal Penilaian Akhir Tahun PPKn kelas X pemeriksaan sistematik tentang fakta atau
tersebut soal-soal yang termasuk ranah C2 yaitu informasi
soal nomor 1, 4, 14, 26, 31, 32, 36, 38, 39, dan Contoh kata kerja operasional yang
40 dalam soal-soal tersebut siswa hanya perlu digunakan pada level menganalisis yaitu:
memahami materi yang sudah diterima. menganalisis, memecahkan, menegaskan,
3) Menerapkan (mengaplikasikan) menelaah dan mengaitkan.
Menerapkan (C3), penerapan ialah Pada soal Penilaian Akhir Tahun PPKn
kemampuan untuk menggunakan konsep, kelas X tersebut soal-soal yang termasuk ranah
prinsip, prosedur atau teori tertentu pada situasi C4 yaitu soal nomor 5, 7, 8, 9,10, 12, 13, 15, 16,
tertentu. Peserta didik dikatakan telah menguasai 17, 20, 21, 25, 27, 30, 33, 35, 37, 42, dan 43
kemampuan tertentu bilamana peserta didik dalam soal tersebut siswa diminta untuk
tersebut telah dapat memberi contoh dengan kata menggunakan kemampuan menguraikan suatu
kerja operasional seperti menggunakan, materi atau konsep kedalam bagian-bagian yang
menerapkan, menggeneralisasikan, lebih rinci conothnya soal nomor 7 dan 8 siswa
menghubungkan, memilih, menghitung, harus menganalisis faktor pendukung dan faktor
menemukan, mengembangkan, penghambat integrasi nasional, soal nomor 37
mengorganisasikan, memindahkan, menyusun, siswa diminta untuk mengkaitkan antara tujuan
menunjukkan, mengklasifikasikan, dan wawasan nusantara dengan tujuan pembangunan
mengubah. nasional.
Menerapkan yaitu menggunakan 5) Mengevaluasi atau menilai
prosedur dalam situasi yang dihadapi. Evaluasi (C5), evaluasi didefinisikan sebagai
Pertanyaan ini meminta peserta didik pembuatan keputusan berdasarkan kriteria dan
menggunakan abstraksi dan generalisasi secara standar yang telah ditetapkan. Kriteria yang
bebas dari suatu keadaan dimana generalisasi sering digunakan adalah kriteria berdasarkan
telah digambarkan sebelumnya. Pertanyaan kualitas, efisiensi, dan konsistensi. Kriteria
aplikasi sebenarnya erat dengan pertanyaan tersebut berlaku untuk guru dan peserta didik.
pemahaman. Contoh kata kerja operasional yang Pada tahap evaluasi, peserta didik harus mampu
digunakan pada level menerapkan yaitu: membuat penilaian dan keputusan tentang nilai
menugaskan, mengurutkan, menentukan dan suatu gagasan, metode, produk atau benda
menerapkan. dengan menggunakan kriteria tertentu.
Pada soal Penilaian Akhir Tahun PPKn Tingkatan ini mencakup dua macam proses
kelas X tersebut soal-soal yang termasuk ranah kognitif, yaitu memeriksa (checking) dan
C3 yaitu soal nomor 11, 18, 19, 22, 23, 24, 28, mengkritik (critiquing).
29, 34, 41, 44, 45, 46, 48, dan 50 dalam soal-soal Mengevaluasi yaitu melakukan evaluasi
tersebut siswa diminta unutk menggunakan atau penilaian yang didasarkan pada kriteria dan
kemampuan menerapkan atau atau standar. Pertanyaan ini meminta peserta
mengimplementasikan suatu teori terhadap suatu didik membuat penilaian tentang suatu
Soal HOTS Penilaian.... (Iva Zulaiha ) | 65

berdasarkan sebuah acuan atau standar. Contoh Kesimpulan yang dapat diambil
kata kerja pada level mengevaluasi yaitu: berdasarkan Hasil Penelitian dan Pembahasan
membandingkan, menyimpulkan, menilai dan karakteristik soal tipe Higher Order Thinking
mengkritik. Skill atau HOTS dalam soal penilaian akhir
Pada soal Penilaian Akhir Tahun PPKn tahun mata pelajaran PPKn SMA kelas X
kelas X tersebut soal-soal yang termasuk ranah Kabupaten Magelang tahun pelajaran 2018-2019
C yaitu soal nomor 47 dimana dalam soal adalah sebagai berikut:
tersebut siswa diminta untuk menyimpulkan 1. Persentase keberadaan karakteristik stimulus
karakteristik ancaman nonmiliter yang dihadapi pada soal penilaian akhir tahun mata
bangsa Indonesia sehubungan dengan lifestyle pelajaran PPKn SMA kelas X Kabupaten
milenial. Magelang tahun pelajaran 2018-2019 adalah
6) Menciptakan (berkreasi) sebagai berikut gambar: 4%, tabel: 16%,
Menciptakan (C6), menciptakan contoh: 4%, penggalan kasus: 18%.
merupakan proses kognitif yang melibatkan 2. Persentase keberadaan indikator pada
kemampuan mewujudkan suatu konsep ke dalam karakteristik kemampuan berpikir kritis
suatu produk. Peserta didik dikatakan memiliki dalam soal penilaian akhir tahun mata
kemampuan proses kognitif menciptakan, jika pelajaran PPKn SMA Kabupaten Magelang
peserta didik tersebut dapat membuat suatu tahun pelajaran 2018-2019 yaitu sebagai
produk baru yang merupakan reorganisasi dari berikut, memberikan penjelasan sederhana:
beberapa konsep 70%, membangun keterampilan dasar: 26%,
Menempatkan bagian-bagian secara menyimpulkan: 6%, membuat penjelasan
bersama-sama ke dalam suatu ide, semuanya lanjut: 16%, mengatur strategi dan taktik:
saling berhubungan untuk membuat hasil yang 16%.
baik (Kusnawa, 2012: 115). Pertayaan ini 3. Persentase keberadaan indikator pada
meminta peserta didik untuk menemukan karakteristik berpikir kreatif dalam soal
penyelesaian masalah melalui pemikiran kreatif penilaian akhir tahun mata pelajaran PPKn
(Sani, 2016 : 110-112). Contoh kata kerja SMA kelas X Kabupaten Magelang tahun
operasional yang digunakan pada level 2018/2019 yaitu sebagai berikut, kemahiran:
menciptakan yaitu: mengatur, mengumpulkan, 4%, fleksibilitas: 4%, originalitas: 0%,
mengkategorikan, memadukan dan menyusun. elaborasi: 0%, sintesis: 0%.
Pada soal Penilaian Akhir Tahun PPKn
kelas X tersebut tidak terdapat soal yang IMPLIKASI
termasuk dalam ranah C6. Implikasi hasil penelitian dalam skripsi ini
Kemampuan berpikir tingkat tinggi menunjukkan bahwa karakteristik soal Higher
yaitu kemampuan pada ranah C4 sampai dengan Order Thinking Skill atau HOTS yang terdapat
C6, sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam dalam soal penilaian akhir tahun mata pelajaran
soal Penilaian Akhir Tahun PPKn kelas X PPKn SMA kelas X Kabupaten Magelang tahun
tersebut yang termasuk soal kemampuan pelajaran 2018-2019 yaitu karakteristik stimulus
berpikir tinggi yaitu soal nomor 5, 7, 8, 9,10, 12, sedangkan karakteristik yang lain yaitu
13, 15, 16, 17, 20, 21, 25, 27, 30, 33, 35, 37, 42, kemampuan berpikir kritis dan kreatif belum
dan 43 yang termasuk dalam ranah C4. Soal dapat diambil kesimpulan karena hanya
nomor 47 yang termasuk ranah C5 sedangkan dilakukan analisis terhadap soal tidak dengan
ranag C6 tidak terpenuhi. penyelesaian soal oleh siswa. Penilaian akhir
Hal ini sejalan dengan penelitian Nur tahun yang merupakan penilaian siswa dalam
Rochmah Laily dan Asih Widi Wisudawati yang suatu jenjang atau ketika siswa akan naik ke
menghasilkan bahwa karakteristik soal tipe jenjang berikutnya maka sudah seharusnya
HOTS yang ada pada soal UN Kimia SMA terdapat soal tipe HOTS di dalamnya. Soal
Rayon B Tahun 2012/2013 yaitu stimulus, HOTS yang bertujuan agar siswa dapat
sedangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif memecahkan masalah merupakan soal yang
belum dapat dihasilkan kesimpulan. Bentuk sangat dibutuhkan oleh siswa sehingga ketika
stimulus dan persentase masing-masing bentuk siswa lulus dari suatu jenjang pendidikan maka
yang terdapat pada soal UN tersebut yaitu siswa siap dalam menghadapi tantangan yang
gambar/grafik/diagram sebesar 15%, tabel lebih besar, salah satu contoh tantangan yang
sebesar 15%, simbol/rumus/persamaan kimia akan dihadapi siswa dalam kehidupan
sebesar 47,5%, contoh sebesar 22,5%, dan selanjutnya adalah literasi informasi meluasnya
penggalan kasus sebesar 32,5%. informasi yang berkaitan dengan kehidupan
bernegara. Ketika siswa dihadapkan pada suatu
SIMPULAN DAN SARAN masalah yang berhubungan dengan kehidupan
SIMPULAN dalam bernegara bermasyarakat maupun
66 | Jurnal Pendidikan Kewaraganegaraan dan Hukum Volume 10 No.1 Tahun 2021
berbangsa dengan kemampuan berpikir kritis Kusnawa, Wowo Sunaryo. 2012. Taksonomi
dan kreatif maka siswa dapat menggunakan Kognitif: Pengembangan Ragam Berpikir.
keterampilannya untuk mencari menemukan Bandung: PT Remaja Rosdakarya Latipun,
kembali dan menganalisis informasi serta 2011.
menyelesaikan masalah yang dihadapinya Psikologi Konseling Edisi Ketiga. Malang: UMM
tersebut. Press.
Moleong, Lexy J. 2012. Metodelogi Penelitian
SARAN
Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Saran-saran yang dapat diberikan
Rosdakarya
berdasarkan kesimpulan yang telah disampaikan
di atas yaitu sebagai berikut: Nur Rochmah Lailly dan Asih Widi Wisudawati.
1. Perlu diadakan pengembangan soal HOTS 2015. Analisis Soal Tipe Higher Order
untuk mata pelajaran PPKn SMA khususnya Thinking Skill (HOTS) dalam Soal UN Kimia
yang berkarakteristik berpikir kritis dan SMA Rayon B Tahun 2012/2013. Program
berpikir kreatif. Studi Pendidikan Kimia Fakultas Sains dan
2. Kemampuan dalam mengerjakan soal HOTS Teknologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
perlu dimiliki oleh setiap siswa sehingga Volume XI No. 1 diakses pada tanggal 17
siswa terbiasa dalam menghadapi September 2020 pukul 13.00 WIB
permasalahan-permasalahan yang lebih rumit Samsuri, 2011. Pendidikan Karakter Warga
pada tahap kehidupan selanjutnya. Negara. Yogyakarta: Diandra.
3. Perlu diadakan perbaikan dan peningkatan Sani, Ridwan Abdullah. 2016. Penilaian
kualitas soal penilaian akhir tahun ditinjau Autentik. Jakarta: Bumi Aksara.
dari kemampuan berpikir siswa. Widana, I.W. 2017. Modul Penyusunan Soal
4. Perlu diadakan penelitian lanjutan berupa Higher Order Thinking Skill (HOTS).
pengembangan soal tipe hots untuk mata
Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA
pelajaran PPKn sehingga dapat diterapkan
Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah
pada kegiatan pembelajaran.
5. Pada penelitian yang menganalisis soal maka Kemdikbud.
indikator yang digunakan adalah untuk
mengukur soal tersebut, sedangkan untuk
penelitiana analisis proses berpikir siswa
maka perlu dilibatkan peran siswa sebagai
subjek penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W., Krathwohl, D.R. 2001. A
Taxonomy for Learning, Teaching, and
Assessing: A Revision of Bloom's
Taxonomy of Educational Objectives,
Complete Edition. New York: Addison
Wesley Longman
Arikunto, S. 2001. Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Ernawati, L. 2017. Pengembangan High Order
Thinking (HOT) Melalui Metode
Pembelajaran Mind Banking Dalam
Pendidikan Agama Islam, 189, diakses
melalui http://bit.ly/2k66VLI pada
tanggal 12 September 2020 pukul 10.09
WIB.
Gunawan, Adi W. 2012. Genius Learning
Strategy: petunjuk praktis untuk
menerapkan accelerated learning.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Kemendikbud. 2016. Permendikbud No. 020
tahun 2016 tentang Standart Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar dan
Menengah. Jakarta: Kemendikbud

Anda mungkin juga menyukai