Anda di halaman 1dari 17

REVIEW JURNAL

Judul ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS


BERMUATAN HIGHER-ORDER THINKING SKILL DITINJAU
DARI GAYA BELAJAR SISWA
Nama Jurnal Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Volume Dan Halaman Volume 10, No. 3
Tahun 2021
Penulis Rifda Zahra Amalia1 , Windia Hadi2
Reviewer Aena Yazul Izaati
Permasalahan perlu adanya penelitian selanjutnya untuk mengetahui kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya belajar yang berbeda-
beda pada soal dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Tujuan Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah
matematis bermuatan higher-order thinking skills ditinjau dari gaya
belajar.
Kajian Literatur Pemahaman konsep matematis juga merupakan salah satu tujuan dari
setiap materi yang disampaikan oleh guru, sebab guru merupakan
pembimbing siswa untuk mencapai konsep yang diharapkan. Hal ini
sesuai dengan Hudoyo (2003:15) yang menyatakan: “Tujuan mengajar
adalah agar pengetahuan yang disampaikan dapat dipahami peserta
didik“. Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa siswa
kepada tujuan yang ingin dicapai yaitu agar bahan yang disampaikan
dipahami sepenuhnya oleh siswa.
Sumber Data Siswa diberikan angket terlebih dahulu untuk nantinya diperoleh 3 siswa
secara acak melakukan tes tertulis dan wawancara
Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah metode Kualitatif deskriptif artinya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan
Objek Penelitian siswa kelas 8 semester genap tahun 2021/2022 di SMP Negeri28
Tangerang.
Hasil Penelitian Dan Penelitian ini menganalisis tentang kemampuan pemecahan masalah
Pembahasan matematis siswa dalam soal bermuatan HOTS berdasarkan gaya belajar
visual, auditorial, dan kinestetik. Data penelitian ini didapatkan dari
pengisian angket gaya belajar, tes uraian kemampuan pemecahan masalah
matematis bermuatan HOTS dan wawancara dengan siswa yang memiliki
gaya belajar visual, auditorial maupun kinestetik. Selanjutnya di bawah
ini akan dipaparkan hasil wawancara siswa dalam menyelesaikan tes
uraian kemampuan pemecahan masalah matematis bermuatan HOTS.

Populasi Dan Sampel 3 siswa dari 36 siswa kelas 8 semester genap tahun 2021/2022 di SMP
Negeri 28 Tangerang.
Kelebihan Dan
Kekurangan
simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini, dapat
disimpulkan Kemampuan pemecahan masalah matematis bermuatan
HOTS pada siswa yang memiliki gaya belajar visual mampu memenuhi
dengan baik semua indikator pemecahan masalah pada soal C4, C5 dan
C6
Saran Penelitian selanjutnya disarankan subjek penelitian yang diambil lebih
banyak dengan karakteristik sekolah yang berbeda-beda
REVIEW JURNAL
Judul ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
BERMUATAN HIGHER-ORDER THINKING SKILL DITINJAU
DARI GAYA BELAJAR SISWA
Nama Jurnal Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Volume Dan Halaman Volume 10, No. 3
Tahun 2021
Penulis Rifda Zahra Amalia1 , Windia Hadi2
Reviewer Aena Yazul Izaati
Permasalahan perlu adanya penelitian selanjutnya untuk mengetahui kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa dengan gaya belajar yang berbeda-
beda pada soal dengan kemampuan berpikir tingkat tinggi.
Tujuan Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah
matematis bermuatan higher-order thinking skills ditinjau dari gaya
belajar.
Kajian Literatur Pemahaman konsep matematis juga merupakan salah satu tujuan dari
setiap materi yang disampaikan oleh guru, sebab guru merupakan
pembimbing siswa untuk mencapai konsep yang diharapkan. Hal ini
sesuai dengan Hudoyo (2003:15) yang menyatakan: “Tujuan mengajar
adalah agar pengetahuan yang disampaikan dapat dipahami peserta
didik“. Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa siswa
kepada tujuan yang ingin dicapai yaitu agar bahan yang disampaikan
dipahami sepenuhnya oleh siswa.
Sumber Data Siswa diberikan angket terlebih dahulu untuk nantinya diperoleh 3 siswa
secara acak melakukan tes tertulis dan wawancara
Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah metode Kualitatif deskriptif artinya
penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan
Objek Penelitian siswa kelas 8 semester genap tahun 2021/2022 di SMP Negeri28
Tangerang.
Hasil Penelitian Dan Penelitian ini menganalisis tentang kemampuan pemecahan masalah
Pembahasan matematis siswa dalam soal bermuatan HOTS berdasarkan gaya belajar
visual, auditorial, dan kinestetik. Data penelitian ini didapatkan dari
pengisian angket gaya belajar, tes uraian kemampuan pemecahan masalah
matematis bermuatan HOTS dan wawancara dengan siswa yang memiliki
gaya belajar visual, auditorial maupun kinestetik. Selanjutnya di bawah
ini akan dipaparkan hasil wawancara siswa dalam menyelesaikan tes
uraian kemampuan pemecahan masalah matematis bermuatan HOTS.

Populasi Dan Sampel 3 siswa dari 36 siswa kelas 8 semester genap tahun 2021/2022 di SMP
Negeri 28 Tangerang.
Kelebihan Dan
Kekurangan
simpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada penelitian ini, dapat
disimpulkan Kemampuan pemecahan masalah matematis bermuatan
HOTS pada siswa yang memiliki gaya belajar visual mampu memenuhi
dengan baik semua indikator pemecahan masalah pada soal C4, C5 dan
C6
Saran Penelitian selanjutnya disarankan subjek penelitian yang diambil lebih
banyak dengan karakteristik sekolah yang berbeda-beda
REVIEW JURNAL
Judul PENGEMBANGAN LKPD BERORIENTASI HOTS UNTUK
MEMFASILITASI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH NON-
RUTIN SISWA
Nama Jurnal Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika
Volume Dan Halaman Volume 11, No. 4
Tahun 2022
Penulis Sudrajat1* , Ali Mahmudi2 , Arifah Indah Setyorini3
Reviewer Aena Yazul Izaati
Permasalahan Masalah-masalah non-rutin dapat menggalih dan mengembangkan aspek-
aspek penting dalam HOTS, namun belum ada metode penyelesaiannya..
Tujuan Penelitian mengembangakan LKPD berorientasi HOTS untuk memfasilitasi
kemampuan pemecahan masalah non-rutin siswa yang valid, praktis dan
efektif.
Kajian Literatur HOTS merupakan proses berpikir kritis dan kreatif yang terjadi secara
kompleks dalam diri peserta didik untuk menginterprestasikan,
menganalisis, mensitesis, mengembangkan, menarik kesimpulan, menilai
dan menalar baik secara induktif maupun deduktif yang digunakan untuk
memecahkan suatu masalah (Chuseri et al., 2021)..
Sumber Data HOTS merupakan proses berpikir kritis dan kreatif yang terjadi secara
kompleks dalam diri peserta didik untuk menginterprestasikan,
menganalisis, mensitesis, mengembangkan, menarik kesimpulan,
menilai dan menalar baik secara induktif maupun deduktif yang
digunakan untuk memecahkan suatu masalah (Chuseri et al., 2021).
Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah research and development (R&D)
yang bertujuan mengembangkan LKPD berorientasi HOTS untuk
memfasilitasi kemampuan pemecahan masalah non-rutin siswa yang
berkualifikasi layak ditinjau dari kriteria kevalidan, kepraktisan dan
keefektifan
Objek Penelitian siswa SMP Negeri 7 Yogyakarta.
Hasil Penelitian Dan Bahan ajar yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah LKPD
Pembahasan berorientasi HOTS untuk memfasilitasi kemampuan pemecahan masalah
nonrutin siswa pada pokok bahasan unsurunsur lingkaran, keliling
lingkaran dan praktis, jika memenuhi kriteria minimal baik dari hasil
validasi ahli materi, ahli media dan angket respon siswa.

Populasi Dan Sampel Siwa kelas 8 SMP Negeri 7 Yogyakarta


Kelebihan Dan
Kekurangan
simpulan LKPD berbasis HOTS yang dikembangkan memenuhi aspek valid
dengan kriteria sangat baik, praktis dengan kriteria sangat baik, dan
efektif dengan kriteria sangat baik sehingga LKPD berbasis HOTS
layak digunakan untuk memfasilitasi kemampuan pemecahan masalah
non-rutin siswa kelas VIII di SMP Negeri 7 Yogyakarta pada sub pokok
materi lingkaran
Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
yaitu LKPD berorientasi HOTS yang dikembangkan menjadi alternatif
sumber belajar untuk memfasilitasi kemampuan pemecahan masalah
non-rutin siswa dan peneliti atau pembaca juga dapat mengembangkan
LKPD dengan materi yang berbeda untuk melatih kemampuan
matematis lainnya pada pembelajaran matematika.

REVIEW JURNAL
Judul PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING
BERBANTUAN APLIKASI GAGUNG DURAN TERHADAP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA

Nama Jurnal Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika


Volume Dan Halaman Volume 10, No. 3
Tahun 2021
Penulis Royyana Ulyl Albab(1*), Savitri Wanabuliandari(2), Sumaji Sumaji(3),
Reviewer Aena Yazul Izaati
Permasalahan Pada era teknologi saat ini, penggunaan media berbasis teknologi sangat
dibutuhkan untuk meningkatkan pola pikir siswa. Dimana siswa lebih
banyak belajar secara mandiri pada masa pandemi. Sehingga tidak
memungkiri siswa menjadi kesulitan dalam belajarnya. Maka dari itu
diperlukanya model ataupun media pembelajaran inovatif yang dapat
meningkatkan kecerdasan anak. Salah satunya adalah dalam bidang
kemampuan pemecaha masalah siswa.
Tujuan Penelitian 1.Untuk menganalisis perbedaan rata-rata kemampuan pemecahan
masalah siswa yang memperoleh pembelajaran model Problem Based
Learning berbantuan aplikasi Gagung Duran dibandingkan siswa yang
memperoleh pembelajaran secara konvensional; (2) Untuk menguji
apakah rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa sesudah
diterapkan model Problem Based Learning berbantuan aplikasi Gagung
Duran lebih baik daripada sebelumnya.
Kajian Literatur Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan
masalah siswa. Diantaranya siswa belum terbiasa untuk menyelesaikan
soal-soal non rutin (Afriansyah, 2016; (Putri, Suryani, & Jufri, 2019).
Sejalan dengan pendapat tersebut, diperoleh 80% siswa masih kesulitan
dalam mengerjakan soal kemampuan pemecahan masalah siswa (Fasha,
Johar, & Ikhsan, 2018).
Sumber Data hasil tes kemampuan pemecahan masalah.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan desain yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tipe eksperimen sejat
Objek Penelitian siswa SMP 1 Mejobo.
Hasil Penelitian Dan Berikut adalah hasil yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukan,
Pembahasan diawali dengan perhitungan statistik uji prasyarat dan diakhiri dengan uji
perbedaan rata-rata menggunakan uji-t dua sampel independen dan uji t
dua sampel dependen.

Populasi Dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP 1 Mejobo kelas VIII
dimana pemilihan sample menggunakan metode cluster sampling
Kelebihan Dan
Kekurangan
simpulan (1) Terdapat perbedaan rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas
eksperimen dibandingkan kelas kontrol; (2) Rata-rata kemampuan
pemecahan masalah siswa sebelum perlakuan lebih rendah
dibandingkan sesudah diterapkan perlakuan.
Saran Saran yang untuk penelitian yang sudah terlaksana dan penelitian
selanjutnya nanti adalah dalam pelaksanaan pembelajaran lebih
terkonsep untuk menjadikan siswanya bisa lebih tertarik lagi untuk
mencoba baik dari segi konsep dan isi dari apa yang akan disampaikan
atau materi..

REVIEW JURNAL
Judul ANALISIS KELAYAKAN ALAT PERAGA PAPAN PECAHAN
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH MATEMATIS

Nama Jurnal Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika


Volume Dan Halaman Volume 11, No. 2
Tahun 2022
Penulis Hayatun Nufus1* , Muliana2 , Mutia Fonna3 , Mursalin4
Reviewer Aena Yazul Izaati
Permasalahan Hal ini berakibat pada rendahnya pencapaian kemampuan pemecahan
masalah karena siswa cenderung hanya berpatokan pada halhal yang
disampaikan oleh guru atau bersifat rutin. Sedangkan, jika dihadapkan
pada suatu masalah yang berbeda dan lebih kompleks maka siswa
kesulitan untuk memecahkannya.
Tujuan Penelitian bertujuan untuk menganalisis kelayakan alat peraga papan pecahan untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SMP.
Kajian Literatur Melihat pentingnya kemampuan pemecahan masalah, maka diharapkan
siswa dapat menguasai kemampuan pemecahan masalah. Akan tetapi,
faktanya menunjukkan hal sebaliknya, kemampuan pemecahan masalah
siswa masih rendah. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa kemampuan pemecahan masalah siswa masih rendah
karena disebabkan oleh proses pembelajaran belum tepat dan kurang
terkait langsung dengan kehidupan sehari-hari (Asih & Ramdhani, 2019)..
Sumber Data Teknik Pengumpulan data yang digunakan adalah teknik angket dan tes.
Metode Penelitian metode peneltiian yag digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan
menguji efektivitas dari produk yang dikembangkan tersebut.
Objek Penelitian siswa SMP IT di kota Lhokseumawe.
Hasil Penelitian Dan Berikut adalah hasil yang diperoleh dalam penelitian yang dilakukan,
Pembahasan diawali dengan perhitungan statistik uji prasyarat dan diakhiri dengan uji
perbedaan rata-rata menggunakan uji-t dua sampel independen dan uji t
dua sampel dependen.

Populasi Dan Sampel sampelnya yaitu SMP IT AlMarkazul Islami dan SMP IT Zurriyatul
Qur’an Al-Ma’arif
Kelebihan Dan
Kekurangan
simpulan Berdasarkan hasil pengujian kelayakan, dapat disimpulkan bahwa alat
peraga papan pecahan yang dikembangkan telah memenuhi kriteria
layak. Kriteria layak ini meliputi layak dari segi materi, media,
keterpakaian, dan efektivitasnya dalam membantu meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Adapun masing-
masing hasil yaitu, untuk kelayakan materi sebesar 86,% dengan
kategori sangat baik, kelayakan media sebesar 78,24% dengan kategori
baik, dan dari aspek keterpakaian sebesar 83,5% dengan kategori sangat
baik. Selanjutnya, untuk uji efektivitas diperoleh hasil n-gain untuk
SMP IT Al-Markazul Islami dan SMP IT Zurriyatul Qur’an Al-Ma’arif
masingamsing sebesar 0,79 dan 0,71 yang keduanya masuk dalam
kategori tinggi.
Saran Adapun saran untuk penelitian selanjutnya adalah alat peraga yang telah
dihasilkan dapat dipadukan dengan model pembelajaran tertentu yang
juga berpengaruh positif terhadap proses peningkatan kemampuan
pemecahan masalah. Selain itu, dapat pula dikembangkan alat peraga
untuk materi matematika lainnya.
REVIEW JURNAL
Judul BAGAIMANA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
BARISAN DAN DERET DITINJAU DARI GAYA KOGNITIF
SISWA

Nama Jurnal Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika


Volume Dan Halaman Volume 11, No. 4
Tahun 2022
Penulis Samsul Maarif1 , Khoerul Umam2* , Febriantoni3 , Slamet
Reviewer Aena Yazul Izaati
Permasalahan kebutuhan untuk memahami bagaimana kemampuan pemecahan masalah
matematis siswa untuk masalah deret sangat dibutuhkan. Harapan bahwa
penelitian ini dapat memberikan sedikit kontribusi dalam memahami
bagiamana kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada materi
deret dan barisan.
Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini mengeksplorasi cara berpikir siswa dalam
memecahkan masalah barisan dan deret dari perbedaan gaya kogntif.
Kajian Literatur Beberapa penelitan-penelitian yang berkaitan dengan kemampuan
pemecahan masalah matematika berpendapat bahwa kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa dibutuhkan saat ini (T. Handayani et
al., 2020; Melin et al., 2015; Riawan & Puspananda, 2020; Silaban et al.,
2022). Siswa yang memahami konsep matematika dengan baik harus diuji
dalam memecahkan masalah matematika (Umam & Susandi, 2022).
Sumber Data Pengambilan data penelitian dilakukan dengan memberikan masalah
deret kepada seluruh siswa.
Metode Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif deskriptif yang
mempertimbangkan pentingnya memahami bagaimana memecahkan
masalah deret. Data penelitian akan terbagi dua yaitu data transkripsi
hasil wawancara dan hasil pekerjaan siswa. Data selanjutnya akan
dikomparasi dengan menggunakan kode-kode yang dihasilkan dari
analisis data..
Objek Penelitian siswa kelas IX.
Hasil Penelitian Dan Hal ini membuktikan bahwa field independent dalam pengambilan
Pembahasan keputusan selalu berbasis pada data yang ia pilih secara mandiri (N.
Handayani & Hidayat, 2018). Kemampuan mengecek ulang atas hasil
pekerjaan tentu membutuhkan ketelitian dan juga pemahaman konsep
yang baik..

Populasi Dan Sampel Kelas XI dengan jumlah siswa 27 yang terdiri atas 19 laki-laki dan 8
perempuan
Kelebihan Dan
Kekurangan
simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa
kemampuan siswa dengan kategori field independent selalu membuat
keputusan dengan dasar yang lebih kuat. Informasi-informasi yang
dibutuhkan selalu diseleksi dengan mengulang kembali bacaan yang ia
lakukan. Ia juga memilih tahapan penyelesaian dengan mencocokkan
beberapa konsep matematika. Ia juga tidak terburu-buru dalam
menentukan hasil yang diperoleh. Siswa dengan kategori ini
memecahkan masalah dengan lebih tertib dan rapih. Kemampuan ini
ditunjang oleh pemahaman konsep matematika yang baik dan analisis
informasi-informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah
Saran Penelitian yang akan datang masih sangat diperlukan karena penelitian
ini masih terbatas pada satu sekolah.

REVIEW JURNAL
Judul KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
DITINJAU DARI PERBEDAAN GENDER

Nama Jurnal Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika


Volume Dan Halaman Volume 10, No. 2
Tahun Juni 2021
Penulis Widi Lestari1*, Tri Atmojo Kusmayadi2 , Farida Nurhasanah3
Reviewer Aena Yazul Izaati
Permasalahan Namun belum menganalisis kemampuan pemecahan masalah berdasarkan
perbedaan gender, padahal melihat kemampuan seseorang berdasarkan
perbedaan gender nya penting untuk diketahui.
Tujuan Penelitian untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah siswa ditinjau dari
perbedaan gender. Metode penelitian menggunakan penelitian kualitati.
Kajian Literatur Berdasarkan beberapa kemampuan tersebut, kemampuan pemecahan
masalah menjadi salah satu fokus dalam pembelajaran matematika.
Pemecahan masalah merupakan konsep yang paling efektif untuk
kontekstualitas dan rekontekstualitas konsep, untuk operasional dan
transfer dasar pengetahuan matematika, dan untuk memastikan
pembelajaran yang berkelanjutan serta bermakna (Capriora, 2015).
Sumber Data Pada penelitian ini validitas data menggunakan metode triangulasi.
Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif.
Objek Penelitian Siswa SMK Maarif NU 2 Ajibarang Kab Banyumas
Hasil Penelitian Dan Hal ini membuktikan bahwa field independent dalam pengambilan
Pembahasan keputusan selalu berbasis pada data yang ia pilih secara mandiri (N.
Handayani & Hidayat, 2018). Kemampuan mengecek ulang atas hasil
pekerjaan tentu membutuhkan ketelitian dan juga pemahaman konsep
yang baik..

Populasi Dan Sampel kelas XI TLM A SMK Maarif NU 2 Ajibarang Kab Banyumas yang
berjumlah 25 siswa (21 siswa perempuan dan 4 siswa laki-laki)
Kelebihan Dan
Kekurangan
simpulan Berdasarkan hasil dan diskusi, dengan mengacu pada indikator
pemecahan masalah dapat disimpulkan bahwa pada tingkat memahami
masalah, siswa laki-laki lebih baik dari pada perempuan sehingga siswa
lakilaki mampu mencapai tingkat memahami masalah dengan baik
sehingga mampu menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan pada
soal dengan jelas. Pada tingkat melaksanakan rencana, Siswa
perempuan dan laki-laki sudah dapat dikatakan mampu mencapai
dengan baik karena terbukti pada jawaban siswa yang menunjukkan
bahwa siswa mengaplikasikan apa yang telah guru ajarkan. Pada tingkat
merencanakan penyelesaian, siswa laki-laki dan perempuan belum
mampu menyimpul-kan sesuatu yang ada menurut hasil yang telah
diketahui maka belum mampu mencapai tingkat merencanakan
penyelesaian. Pada tingkat memeriksa proses dan hasil, siswa
perempuan lebih mampu mencapai tingkat memeriksa proses dan hasil
terbukti dengan ketelitian yang ada pada jawaban siswa. Siswa laki-laki
kurang teliti saat menghitung bilangan pada matriks pengurangan.
Saran Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan lebih luas lagi
untuk mencari solusi terbaik untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa.

REVIEW JURNAL
Judul MEMAHAMI BAGAIMANA SISWA LAKI-LAKI DAN
PEREMPUAN MEMECAHKAN MASALAH MATERI SISTEM
PERSAMAAN LINEAR

Nama Jurnal Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika


Volume Dan Halaman Volume 10, No. 4
Tahun Desember 2021
Penulis Khoerul Umam*1 , Dedi Hidayat2 , Supandi3
Reviewer Aena Yazul Izaati
Permasalahan Dengan memahami bagaimana cara siswa perempuan dan laki-laki
memecahkan masalah matematika akan membantu banyak hal dalam
meningkatkan kualias pembelajaran matematika. Penelitian ini akan
mengeksplorasi bagaimana siswa perempuan dan laki-laki memecahkan
masalah matematika..
Tujuan Penelitian untuk mengembangkan pengetahuan matematika melalui pemecahan
masalah.
Kajian Literatur Proses pembelajaran matematika memerlukan beberapa kemampuan yang
harus dimiliki siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran terutama
kemampuan pemecahan masalah(NCTM, 2000; Phonapichat et al., 2014;
Radford, 2008).
Sumber Data dengan cara memberikan soal berbentuk soal cerita tentang
permasalahan konstekstual pada materi sistem persamaan linear kepada
siswa laki-laki dan perempuan untuk menguji kemampuan siswa dalam
menyelesaikan soal cerita tersebut.
Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif
Objek Penelitian kelas IX-1 dan IX-2 SMP tahun ajaran 2020/2021
Hasil Penelitian Dan Peneliti melihat bagaimana kecenderungan perempuan dalam banyak
Pembahasan details sedangkan siswa lakilaki tidak mendetailkan informasiinformasi.
Kebiasaan mendetailskan suatu masalah matematika membantu siswa
perempuan dalam memahami masalah dengan baik. Hal berbeda dengan
siswa laki-laki yang mayoritas ingin menyelesaikan masalah matematika
dengan cepat tetapi tidak mendetailskan permasalahan dapat
mengakibatkan kesalahan dalam pengambilan keputusan yang tepat
dalam memecahkan masalah matematika..

Populasi Dan Sampel siswa kelas IX-1 dan IX-2 SMP tahun ajaran 2020/2021. Jumlah siswa
sebanyak 60, kemudian dikelompokkan berdasarkan gender yaitu 22
siswa lakilaki dan 38 siswa perempuan
Kelebihan Dan
Kekurangan
simpulan Data penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan jenis kelamin laki-
laki dan perempuan melakukan tiga tahap pemecahan masalah yang
sama yaitu memodelkan masalah, mengeliminasi, dan mensubtitusi.
Dalam memodelkan masalah matematika, siswa perempuan lebih detail
pada masalah matematika, sedangkan siswa laki-laki cenderung fokus
pada kata kunci. Pemahaman masalah yang berbeda ini dapat
diinterpretasi bahwa siswa perempuan lebih fokus pada hal yang sangat
detail tetapi juga tidak mengecilkan informasi secara keseluruhan.
Berbeda dengan siswa laki-laki yang membutuhkan waktu untuk
mencari kata-kata kunci sebelum akhirnya dapat memodelkan masalah.
Perbedaan yang dapat didapat dari penelitian ini juga, kecenderungan
siswa perempuan untuk lebih teliti dibandingkan dengan siswa laki-laki
pada saat memerikan kembali jawaban yang sudah diperoleh
Saran Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mengembangkan lebih luas lagi
untuk mencari solusi terbaik untuk meningkatkan kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa.

REVIEW JURNAL
Judul BAGAIMANA SISWA MEMECAHKAN MASALAH
ARITMATIKA SOSIAL BERDASARKAN TINGKAT
KEMAMPUAN MATEMATIS SISWA

Nama Jurnal Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika


Volume Dan Halaman Volume 11, No. 1
Tahun maret 2022
Penulis Ervin Azhar1 , Sigid Edy Purwanto2* , Nurul Laili
Reviewer Aena Yazul Izaati
Permasalahan Aritmatika sosial menampilkan masalah matematika yang mengaitkan
dengan berbagai kegiatan seperti penjualan, kerugian, dan banyak hal
yang terkait dengan perdagangan. Dalam pembelajaran matematika,
aritmatika sosial mengandung unsur-unsur materi matematika yang
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
Tujuan Penelitian Untuk Ekspolrasi tentang pemecahan masalah matematis yang dilakukan
oleh siswa pada saat menyelesaikan aritmatika sosial yang ditinjau dari
kemampuan matematika.
Kajian Literatur Kegiatan pembelajaran yang terfokus pada kemampuan pemecahan
masalah merangsang siswa dalam penentuan konsep dasar, prosedur
penyelesaian, dan prinsip pada matematika baik kontekstual dan
aplikasinya di kehidupan sehari-hari (Maarif, 2016; Soebagyo, Habibie,
& Gunawan, 2021).
Sumber Data Pengambilan data dilakukan melalui pemberian soal.
Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
Objek Penelitian Siswa SMP PGRI Kalimulya
Hasil Penelitian Dan Berdasarkan hasil wawancara dalam tahap memeriksa kembali, S3 hanya
Pembahasan melihat soal dan jawaban yang telah S3 kerjakan, tidak ada upaya untuk
mengecek kembali perhitungan atau konsep dari permasalahan yang
diberikan. Meskipun S3 telah yakin atas apa yang telah dituliskan namun,
penyelesaian yang dilakukan masih banyak yang salah. Kesalahan
prosedural dalam penyelesaian masalah disebabkan karena siswa merasa
tidak perlu melakukan pengecekan karena dia yakin jawaban yang
diberikan sudah benar (Maarif, Setiarini, & Nurafni, 2020; Raudho et al.,
2020)..

Populasi Dan Sampel siswa kelas 7-2 SMP PGRI Kalimulya, Depok tahun ajaran 2020/2021.
Jumlah siswa sebanyak 32 siswa dengan 17 siswa laki-laki dan 15 siswa
perempuan
Kelebihan Dan
Kekurangan
simpulan Data hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa berkemampuan
matematis tinggi memenuhi dengan baik keempat langkah penyelesaian
Polya dalam pemecahan masalah dalam materi aritmetika sosial. Siswa
berkemampuan matematis sedang mampu memahami soal dan
pelaksanaan penyelesaian, namun kurang dalam menuliskan rencana
penyelesaian serta kurang menyeluruh dalam tahap memeriksa kembali.
Siswa berkemampuan matematis rendah masih belum memahami soal
sepenuhnya, kurang dalam merencanakan penyelesaian, dan masih
ditemukan kesalahan hasil dalam tahap memeriksa kembali.
Saran Penelitian yang akan datang perlu membahas lebih rinci bagaimana
proses berpikir siswa dengan kemampuan matematika tinggi, sedang
dan rendah dalam proses memecahkan suatu masalah matematika.

REVIEW JURNAL
Judul LEARNING OBSTACLE DALAM PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIS SISWA PADA MATERI BANGUN RUANG SISI
DATAR

Nama Jurnal Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika


Volume Dan Halaman Volume 11, No. 4
Tahun Desember 2022
Penulis Raudiyah Rizki R1 , Didi Suryadi2 , Elah Nurlaelah
Reviewer Aena Yazul Izaati
Permasalahan Proses dalam pemecahan masalah matematika pada bangun ruang sisi
datar pada masa sekarang masih menjadi masalah yang sulit bagi peserta
didik.
Tujuan Penelitian untuk menghasilkan gambaran mengenai learning obstacle yang dialami
siswa dalam menyelesaian pemecahan masalah berdasarkan kemampuan
pemecahan masalah siswa pada materi bangun ruang sisi datar
Kajian Literatur Pentingnya pemecahan masalah juga tertuang dalam kurikulum 2013
revisi 2017/2018 yang menyatakan bahwa siswa harus bisa mengatasi
tantangan yang kompleks seperti berpikir kritis, memecahkan masalah,
kreatifitas, komunikasi dan kolaorasi (Yulianti, 2018). Walaupun inti dari
pendidikan matematika ialah pemecahan masalah, namun di sisi lain
siswa masih merasa kesulitan dalam memecahkan masalah matematika
(Ruhyana, 2016).
Sumber Data Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil observasi, uji tes
kemampuan responden (TKR), dan wawancara
Metode Penelitian penelitian ini adalah penelitian kualitatif
Objek Penelitian Siswa SMP Negeri di Kota Bandung, Jawab Barat.
Hasil Penelitian Dan Berdasarkan hasil tes dari penelitian ini ditemukan bahwa kemampuan
Pembahasan untuk melakukan pengecekan ulang jawaban masih jarang diterapkan
oleh siswa. Padahal pengecekan kembali merupakan hal yang penting
dalam hasil jawaban, dimana siswa dapat melihat kekurangan dari
rencana yang dipergunakan seperti kurang sesuai atau langkah dari
perngerjaaan ada yang salah (Yuwono, 2018). Kebiasaan siswa untuk
menerapkan rumus kemudian melakukan perhitungan tanpa menganalisis
kembali keterkaitan masalah dengan jawaban yang mereka dapatkan
menjadi salah satu alasannya. Hal ini juga diungkapkan oleh Kurniawan,
dkk (2019)

Populasi Dan Sampel Siswa kelas VIII (12 orang) di salah satu SMP Negeri di Kota Bandung,
Jawab Barat
Kelebihan Dan
Kekurangan
simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai kemampuan pemecahan masalah
pada materi bangun ruang sisi datar diperoleh bahwa kemampuan
pemecahan masalah masih rendah. Siswa mengalami kesulitan dalam
memahami masalah, gagal merencanakan model penyelesaian yang
tepat, kesulitan menyelesaikan masalah dari model solusi yang telah
dibuat dan masih jarang melakukan pengecekan kembali pada soal yang
menyebabkan siswa salah dalam mengambil kesimpulan. Berdasarkan
hasil penelitian terdapat learning obstacle siswa pada penyelesaian soal
pemecahan masalah pada bangun ruang sisi datar yaitu ontogenic
obstacle, didactical obstacle dan epistemological obstacle
Saran Berdasarkan temuan hasil penelitian, direkomendasi Perlunya mengkaji
lagi mengenai penyajian, desain pembelajaran, serta urutan materi untuk
memperoleh alur belajar yang optimal bagi siswa ketika mempelajari
materi bangun ruang sisi datar.

Anda mungkin juga menyukai