Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JURNAL REVIEW

Metode Penelitian Kuantitatif

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA DALAM


MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA TIPE HIGHER ORDER
THINKING SKILL (HOTS)
(Shimawati Lutvy Pradani, Muhammad Ilman Nafi’a)

ANALYSIS OF STUDENTS' MATHEMATICAL PROBLEM SOLVING


ABILITY IN SOLVING HOTS PROBLEMS IN TERMS OF MATHEMATICAL
RESILIENCE
(Fitria Dwi Nurjanah, Hella Jusra)

Dibuat untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Metode Penelitian Kuantitatif
Dosen Pengampu : Dr. Syaukani, M.Ed.Adm

Oleh
Widya Sri Utami (0305192083)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
A. Identitas Jurnal
Jurnal Utama (Nasional)
1) Judul Artikel : Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa dalam
Menyelesaikan Soal Matematika Tipe Higher Order
Thinking Skill (HOTS)
2) Nama Jurnal : Jurnal Kreano (Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif)
3) Tahun Terbit : Tahun 2019
4) Volume : 10
5) Nomor :2
6) Pengarang Artikel : Shimawati Lutvy Pradani, Muhammad Ilman Nafi’a
7) Kota Terbit : Semarang
8) Nomor ISSN : 2442-4218

Jurnal Pembanding (Internasional/Bahasa Inggris)


1) Judul Artikel : Analysis of Students' Mathematical Problem Solving
Ability in Solving HOTS Problems in terms of
Mathematical Resilience (Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika Siswa dalam
Menyelesaikan HOTS Masalah dalam hal Ketahanan
Matematika)
2) Nama Jurnal : Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika
3) Tahun Terbit : Tahun 2021
4) Volume :9
5) Nomor :2
6) Pengarang Artikel : Fitria Dwi Nurjanah, Hella Jusra
7) Nomor ISSN : 2354-7146
B. Ringkasan/Deskripsi Jurnal

Jurnal Utama (Nasional)

I. Pendahuluan
Salah satu sumber daya pengetahuan dan keterampilan yaitu keterampilan berpikir
tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills), sehingga harus ditingkatkan dan
di kembangkan. Khususnya dalam pembelajaran matematika, HOTS merupakan salah
satu prioritas keterampilan yang dikembangkan. Pemecahan masalah (Problem Solving)
dan matematika merupakan dua komponen yang tidak terpisahkan. Berdasarkan latar
belakang masalah diatas, masalah penelitian ini difokuskan pada kemampuan
pemecahan masalah matematika siswa dalam menyelesaikan soal matematika tipe
Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada Kurikulum 2013. Tujuan penelitian adalah
untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dalam
menyelesaikan soal matematika tipe Higher Order Thinking Skill (HOTS) pada
Kurikulum 2013.

II. Metode
Penelitian ini ditinjau dari jenisnya termasuk penelitian kualitatif yang bersifat
alami dan ditampilkan sebagaimana adanya tanpa unsur manipulasi atau perlakuan
khusus terhadap objek penelitian. Penelitian ini akan dipilih subjek penelitian siswa
kelas XII IPA SMA Negeri 1 Kalidawir. Penentuan subjek penelitian menggunakan tes
yang akan di berikan pada 1 kelas yang berjumlah 27 siswa. Sedangkan cara
pengambilan subjek penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik Nonprobability
Sampling.

III. Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan hasil analisis data dan hasil penelitian yang telah diuraikan, maka
diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Kemampuan matematika yang dimiliki siswa
dalam tahap memahami masalah dapat menuhi indikator menganalisis, menciptakan,
dan mengevaluasi kerena siswa telah mampu memahami apa yang diketahui dan apa
yang ditanyakan, serta apa syarat-syarat yang diketahui; (2) Kemampuan matematika
yang dimiliki siswa dalam tahap membuat rencana dapat memenuhi indikator
menganalisis, menciptakan, dan mengevaluasi kerena siswa telah mampu menemukan
hubungan antara data dengan yang ditanyakan/dibuktikan, dapat memilih teorema atau
konsep yang telah dipelajari untuk dikombinasikan, sehingga dapat digunakan untuk
menyelesaikan masalah; (3) Kemampuan matematika yang dimiliki siswa dalam tahap
menjalankan rencana, dapat menuhi indikator menganalisis, dan mengevaluasi kerena
siswa telah mampu menyelesaikan rencana sesuai dengan yang direncanakan. Ada
beberapa siswa tidak memenuhi indikator menciptakan pada tahap menjalankan rencana
karena mengalami kesulitan dalam menyelesaikan rencananya; (4) Kemampuan
matematika yang dimiliki siswa dalam tahap memeriksa kembali, 50% siswa dapat
menuhi indikator menganalisis, menciptakan, dan mengevaluasi kerena siswa telah
mampu mencocokkan jawaban yang diperoleh dengan permasalahan dan menuliskan
kesimpulan terhadap apa yang ditanyakan. Sedangkan 50% siswa hanya mampu
memenuhi indikator mengevaluasi karena tidak dapat mencocokkan jawaban yang
diperoleh dengan permasalahan, dan hanya bisa memberikan kesimpulan dari solusinya.

Jurnal Pembanding (Terjemahan)

I. Pendahuluan
Salah satu kemampuan matematis adalah kemampuan memecahkan masalah
matematika yang memudahkan siswa menemukan solusi dari berbagai masalah dalam
kehidupan sehari-hari. Langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya adalah
memahami masalah, membuat rencana, melaksanakan rencana dan memeriksa kembali
(Polya, 1973). HOTS (Higher Order Thinking Skills) adalah keterampilan berpikir
tingkat tinggi yang meliputi analisis, evaluasi, dan kreativitas. Soal HOTS yang
diberikan kepada siswa tidak hanya fokus pada pemecahan masalah, tetapi juga
menuntut siswa untuk memecahkan masalah dan membuat siswa menganalisis secara
kritis, kreatif dan kolaboratif. Namun dalam menyelesaikan soal HOTS tentunya
berbeda-beda pada setiap siswa, salah satunya tergantung pada resiliensi matematis
siswa tersebut. Dimana setiap siswa memiliki kesulitan yang berbeda-beda dalam
menyelesaikan soal HOTS. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS
berdasarkan resiliensi matematis siswa yang diklasifikasikan dengan tingkat resiliensi
matematis tinggi, sedang dan rendah.
II. Metode
Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif untuk
mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam
menyelesaikan soal HOTS berdasarkan resiliensi matematis siswa. Sampel dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VII yang berjumlah 218 siswa yang dipilih secara
Purposive Sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket
resiliensi matematis siswa, kemampuan pemecahan masalah matematis siswa dalam
menyelesaikan soal HOTS, dan wawancara.

III. Hasil dan Pembahasan


Secara keseluruhan, berdasarkan hasil angket resiliensi matematis terdapat 22 siswa
dengan kategori resiliensi matematis rendah, 156 siswa dengan kategori resiliensi
matematis sedang dan 40 siswa dengan kategori resiliensi matematis tinggi.
Berdasarkan hasil pengisian resiliensi matematis siswa sebagian besar berada pada
kategori sedang. Namun dalam penelitian ini difokuskan pada hasil kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS berbasis
resiliensi matematis untuk 6 siswa yang terdiri dari 2 siswa masing-masing kategori
tinggi, sedang dan rendah. Subjek penelitian yang dipilih adalah S1 dan S2 yang
memiliki resiliensi matematis rendah, S3 dan S4 memiliki resiliensi matematis sedang,
sedangkan S5 dan S6 memiliki resiliensi matematis tinggi. Kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa dalam menyelesaikan soal HOTS menunjukkan bahwa
indikator pemahaman masalah menunjukkan siswa tidak dapat menuliskan informasi
yang terdapat pada soal, padahal dari hasil wawancara siswa mampu mengungkapkan
informasi yang terdapat dalam soal. masalah. Untuk indikator perencanaan
menunjukkan bahwa siswa merancang solusi yang mengarah pada solusi yang tidak
tepat, dan siswa tidak menuliskan rumus yang akan digunakan. Dari hasil wawancara
terdapat kendala yang dialami siswa yaitu siswa mengalami kebingungan dalam
menyelesaikan masalah tersebut. Dan untuk indikator ujian ulang menunjukkan bahwa
siswa langsung mengakhiri penyelesaiannya tanpa meneliti kembali penyelesaiannya,
tidak menuliskan kesimpulannya dan tidak membuktikan jawaban yang didapatnya.
C. Analisis Jurnal
a) Kekhasan
Jurnal utama memiliki kekhasan sebagai berikut :
1) Menjabarkan teori dasar dengan detail
2) Menggunakan banyak kutipan ahli
3) Dilengkapi tabel sebagai penjelas hasil penelitian
Jurnal pembanding (terjemahan) memiliki kekhasan sebagai berikut :
4) Menjelaskan teori dasar dengan singkat tetapi menyeluruh
5) Menggunakan diagram dalam menyajikan hasil penelitian
b) Kemutakhiran
Kemutakhiran jurnal utama ini sudah cukup mutakhir karena tahun terbitannya
cukup baru yaitu 2019 dan materi-materi yang dijabarkan juga masih bisa dipahami dan
digunakan. Referensi yang digunakan juga banyak dan cukup update.
Sedangkan untuk jurnal pembanding (terjemahan) ini juga mutakhir karena jurnal ini
masih sangat baru yaitu terbitan tahun 2021. Referensi yang digunakan juga banyak dan
sesuai. Jurnal pembanding ini memiliki beberapa referensi yang sudah agak jadul tapi tidak
mengurangi kemutakhiran kedua jurnal ini.
c) Kelebihan
Jurnal pertama dan jurnal kedua terdaftar pada website jurnal yang berindeks yang
memudahkan para pembaca untuk mengakses kedua jurnal tersebut kapan dan dimana
saja.
Pada jurnal utama yang penulis review cukup baik. Data-data pada kedua jurnal ini
juga memadai dari nama pengarang, judul, volume, nomor, dan tahun terbit. Pada jurnal
kedua data-data yang tertera juga cukup lengkap.
Pada jurnal utama, dan pembanding (terjemahan) materi yang dipaparkan sangat
bagus, menggunakan teori-teori para ahli yang dapat mendukung pendapat dari penulis
jurnal tersebut. Kedua jurnal ini memberikan simpulan yang padat, dan cukup mudah
dipahami oleh pembaca. Pada jurnal utama yang penulis review terdapat tabel-tabel
yang merincikan data-data dari apa yang sedang diteliti oleh penulis jurnal. Sedangkan
pada jurnal pembanding, penulis menggunakan diagram untuk menyajikan hasil
penelitian. Kemutakhiran pada jurnal utama dan kedua cukup update karena jurnal ini
terbitnya pada tahun 2019 dan 2021 jadi teori-teori yang ada masih bisa dipahami dan
sesuai dengan keadaan sekarang.
Isinya materi dari kedua jurnal tersebut sudah bagus karena membahas tentang
kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal Higher Order Thinking Skill (HOTS).
Pemilihan topik juga sangat bagus karena topik tentang HOTS sedang ramai
dibicarakan sehingga kemungkinan besar kedua jurnal ini dapat membantu pembaca.
d) Kekurangan
Kekurangan pada jurnal utama yaitu pada perhitungan data. Penulis jurnal tidak
memaparkan jawaban-jawaban yang diberikan oleh sampel penelitian sehingga hasil tes
yang dipaparkan terasa kurang memadai.
Sedangkan kekurangan pada jurnal pembanding (terjemahan) adalah tidak adanya
perhitungan data yang dicantumkan didalam jurnal, sisanya sudah bagus.

D. Perbandingan Jurnal
Aspek Jurnal Utama Jurnal Pembanding
Analisis Kemampuan Analysis of Students'
Pemecahan Masalah Siswa Mathematical Problem Solving
dalam Menyelesaikan Soal Ability in Solving HOTS
Matematika Tipe Higher Order Problems in terms of
Thinking Skill (HOTS). Mathematical Resilience
Judul (Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah
Matematika Siswa dalam
Menyelesaikan HOTS Masalah
dalam hal Ketahanan
Matematika).
Tujuan penelitian adalah untuk Tujuan penelitian ini adalah
mendeskripsikan kemampuan untuk mendeskripsikan
Tujuan pemecahan masalah kemampuan pemecahan
Penulisan matematika siswa dalam masalah matematis siswa dalam
menyelesaikan soal matematika menyelesaikan soal HOTS
tipe Higher Order Thinking berdasarkan resiliensi
Skill (HOTS) pada Kurikulum matematis siswa yang
2013. diklasifikasikan dengan tingkat
resiliensi matematis tinggi,
sedang dan rendah.
Penelitian ini ditinjau dari Jenis penelitian ini
Metode
jenisnya termasuk penelitian menggunakan metode
Penelitian
kualitatif. penelitian deskriptif kualitatif.
Berdasarkan kajian dalam Hasil penelitian ini
penelitian ini, ditemukan menunjukkan bahwa dari 218
hubungan antara kedua hal siswa terdapat 22 siswa dengan
tersebut. Siswa tergolong dalam kategori resiliensi matematis
siswa berkerampilan tingkat rendah, 156 siswa dengan
tinggi karena ketiga indikator kategori resiliensi matematis
HOTS telah ada dalam dirinya sedang dan 40 siswa dengan
pada tahap pemecahan masalah kategori resiliensi matematis
model Polya yang petama dan tinggi. Sebagian besar siswa
kedua. Pada tahap ketiga yaitu berada pada kategori resiliensi
menjalankan rencana, indikator matematis sedang, dan masing-
Pembahasan
HOTS telah ada dalam diri masing kategori tinggi, sedang
siswa. Sedangkan tahap dan rendah memiliki
memeriksa kembali, indikator kemampuan pemecahan
HOTS tidak muncul secara masalah matematis yang
keseluruhan, hanya indikator berbeda dalam menyelesaikan
mengevaluasi saja yang soal HOTS.
dimiliki semua siswa
berkemampuan tinggi,
sedangkan menganalisis dan
menciptakan hanya sebagian
saja yang muncul pada siswa.
 Jurnal pertama terdaftar  Jurnal kedua terdaftar pada
Kelebihan pada website jurnal yang website jurnal yang
berindeks. berindeks.
 Pada jurnal utama data-data  Pada jurnal pembanding
pada jurnal memadai dari data-data pada jurnal
nama pengarang, judul, memadai dari nama
volume, nomor, dan tahun pengarang, judul, volume,
terbit. nomor, dan tahun terbit.
 Materi yang dipaparkan  Materi yang dipaparkan
bagus dan detail. bagus dan detail.
 Pada jurnal utama yang  Pada pembahasan hasil
penulis review terdapat penulis menggunakan
tabel-tabel yang merincikan diagram untuk memperjelas
data-data dari apa yang hasil penelitian.
sedang diteliti oleh penulis  Kemutakhiran pada jurnal
jurnal. pembanding cukup update.
 Kemutakhiran pada jurnal  Topik jurnal menarik dan
utama cukup update. bagus.
 Topik jurnal menarik dan
bagus.
 Pada jurnal utama yaitu  Pada jurnal pembanding
pada perhitungan data. (terjemahan) adalah tidak
Penulis jurnal hanya adanya perhitungan data
mencantumkan hasilnya yang dicantumkan didalam
saja. jurnal.
Kekurangan  Selain itu penulis tidak
mencantumkan contoh
dokumentasi jawaban-
jawaban dari soal yang
dikerjakan oleh sampel
penelitian.

E. Rekomendasi
Dari beberapa kelemahan jurnal yang dipaparkan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan berupa rekomendasi diantaranya yakni:
1) Lebih memperhatikan detail dalam menjelaskan data hasil penelitian
2) Hendaknya penulis mencantumkan dokumentasi bukti jawaban-jawaban dari
instrumen penelitian yang berupa tes untuk mendukung hasil penelitian
Penulis menyarankan dalam membuat sebuah jurnal sebaiknya pengarang tidak
lupa memperhatikan detail-detail yang penting dalam jurnal tersebut.

F. Simpulan
Salah satu sumber daya pengetahuan dan keterampilan yaitu keterampilan berpikir
tingkat tinggi (Higher Order Thingking Skills), sehingga harus ditingkatkan dan
dikembangkan. HOTS (Higher Order Thinking Skills) adalah keterampilan berpikir
tingkat tinggi yang meliputi analisis, evaluasi, dan kreativitas. Soal HOTS adalah soal
yang memiliki ciri untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi yang meliputi
keterampilan berpikir kritis dan berpikir kreatif dapat diklasifikasikan berdasarkan
analisis, evaluasi dan kreativitas, dan soal HOTS bersumber dari masalah kontekstual
yang dapat melatih siswa untuk tidak hanya mengingat atau memahami pengetahuan
dan konsep saja tetapi juga dapat menghubungkan masalah dengan dunia nyata. Salah
satu langkah yang digunakan dalam pemecahan masalah adalah tahapan yang disusun
oleh Polya (1997) yaitu (1) memahami masalah, (2) membuat rencana pemecahan
masalah, (3) menyelesaikan rencana masalah, dan (4) memeriksa kembali hasil yang
diperoleh.

G. Daftar Pustaka
Pradani, SL, Muhammad Ilman Nafi’a. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan
Masalah Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Tipe Higher Order
Thinking Skill (HOTS). Jurnal Kreano (Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif),
10(2), 112-118.
Nurjannah, Fitria Dwi, Hella Jusra. (2021). Analysis of Students' Mathematical Problem
Solving Ability in Solving HOTS Problems in terms of Mathematical Resilience.
Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika, 9(2), 124-131.

Anda mungkin juga menyukai