Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

PERBEDAAN MODEL, METODE, PENDEKATAN DAN STRATEGI


PEMBELAJARAN

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas UTS pada mata kuliah
“Perencanaan Pembelajaran Matematika”

Dosen Pengampu :
Siti Salamah Br Ginting, M.Pd

Disusun
Oleh :

Widya Sri Utami (0305192083)

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya,


sehingga saya dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Serta sholawat dan salam
kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita mendapatkan syafaat beliau di yaumul mahsyar
kelak nanti, Aamiin.

Pada makalah ini, saya telah menyusun sedemikian rupa materi Perencanaan
Pembelajaran Matematika tentang Perbedaan Model, Metode, Pendekatan dan Strategi
Pembelajaran. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah
Perencaan Pembelajaran Matematika yang diampu oleh Ibu Siti Salamah Br Ginting, M.Pd.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan sebagai kata pengantar, semoga makalah ini
bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Khususnya bagi mahasiswa/i jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
agar dapat membantu dalam proses pembelajaran.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Medan, 9 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i


DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1

C. Tujuan .................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3


A. Pengertian Model Pembelajaran ............................................................................ 3

B. Jenis-jenis Model Pembelajaran ............................................................................ 3

C. Pengertian Metode Pembelajaran .......................................................................... 8

D. Jenis-jenis Metode Pembelajaran .......................................................................... 9

E. Pengertian Pendekatan Pembelajaran .................................................................. 12

F. Jenis-jenis Pendekatan Pembelajaran .................................................................. 13

G. Pengertian Strategi Pembelajaran ........................................................................ 15

H. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran ........................................................................ 15

I. Perbedaan diantara Model, Metode, Pendekatan, dan Strategi Pembelajaran .... 17

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 19


A. Kesimpulan .......................................................................................................... 19

B. Saran .................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, dan tingkah laku, yang terjadi sebagai hasil dari usaha yang
disengaja dan pengalaman yang terkontrol dan tidak terkontrol. Pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dansumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Lingkungan belajar merupakansuatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan, bahan
pelajaran, alat, siswa dan guru. Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah
yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk
membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, dan model pembelajaran. Mempertimbangkan
pentingnya hal di atas maka kami sebagai calon pendidik akan membahas beberapa
model, pendekatan, metode dan strategi pembelajaran secara mendalam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Model Pembelajaran ?
2. Apa sajakah jenis-jenis Model Pembelajaran ?
3. Apa itu Metode Pembelajaran ?
4. Apa sajakah jenis-jenis Metode Pembelajaran ?
5. Apa itu Pendekatan Pembelajaran ?
6. Apa sajakah jenis-jenis Pendekatan Pembelajaran ?
7. Apa itu Strategi Pembelajaran ?
8. Apa sajakah jenis-jenis Strategi Pembelajaran ?
9. Apakah perbedaan diantara Model, Metode, Pendekatan, dan Strategi
Pembelajaran ?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian Model Pembelajaran
2. Dapat mengetahui jenis-jenis Model Pembelajaran
3. Dapat mengetahui pengertian Metode Pembelajaran
4. Dapat mengetahui jenis-jenis Metode Pembelajaran

1
5. Dapat mengetahui pengertian Pendekatan Pembelajaran
6. Dapat mengetahui jenis-jenis Pendekatan Pembelajaran
7. Dapat mengetahui pengertian Strategi Pembelajaran
8. Dapat mengetahui jenis-jenis Strategi Pembelajaran
9. Dapat mengetahui perbedaan diantara Model, Metode, Pendekatan, dan
Strategi Pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pembelajaran


Menurut Joyce, Weil, dan Calhuon (dalam Warsono dan Hariyanti, 2013: 172)
model pembelajaran adalah suatu deskripsi dari lingkungan pembelajaran, termasuk
perilaku guru menerapkan dalam pembelajaran.1 Model pembelajaran banyak
kegunaannya mulai dari perencanaan pembelajaran dan perencanaan kurikulum sampai
perancangan bahan-bahan pembelajaran, termasuk program-program multimedia.
Menurut Trianto (dalam Gunarto, 2013: 15) model pembelajaran adalah suatu
perencanaan atau pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan
pembelajaran di kelas atau pembelejaran tutorial. Model pembelajaran mengacu pada
pendekatan pembelajaran yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan
pengajaran, tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran, lingkungan pembelajaran dan
pengelolaan kelas.2

Jadi, model pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis yang digunakan
sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran di dalamnya terdapat strategi,
teknik, metode bahan, media dan alat. Menurut Arend (dalam Mulyono, 2018: 89)
memilih istilah model pembelajaran didasarkan pada dua alasan penting. Pertama,
istilah model memiliki makna yang lebih luas dari pada pendekatan, strategi, metode,
dan teknik. Kedua, model dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi yang penting,
apakah yang dibicarakan tentang mengajar di kelas atau praktik mengawasi anak-anak.

B. Jenis-jenis Model Pembelajaran


1. Model Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung dapat didefinisikan sebagai model pembelajaran di mana
guru mentransformasikan informasi atau keterampilan secara langsung kepada
peserta didik, pembelajaran berorientasi pada tujuan dan distrukturkan oleh guru.3
Model Pembelajaran Langsung dirancang untuk menciptakan lingkungan belajar
terstruktur dan berorientasi pada pencapaian akademik. Guru berperan sebagai

1
Shilphy A. Octavia, Model-Model Pembelajaran, (Yogyakarta: DeePublish, 2020), h. 12.
2
Muhamad Afandi, dkk, Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, (Semarang: UNISSULA
Press, 2013), h. 15.
3
Ibid, h. 16.

3
penyampai informasi, dalam melakukan tugasnya guru dapat menggunakan berbagai
media. Informasi yang disampaikan dengan strategi direktif dapat berupa
pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan
sesuatu) atau pengetahuan deklaratif (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat
berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi).

Kelebihan model pembelajaran langsung adalah sebagai berikut :

 Dengan model pembelajaran langsung, guru mengendalikan isi materi dan


urutan informasi yang diterima oleh siswa sehingga dapat mempertahankan
fokus mengenai apa yang harus dicapai oleh siswa.
 Dapat diterapkan secara efektif dalam kelas yang besar maupun kecil.
 Dapat digunakan untuk menekankan poin-poin penting atau kesulitan-
kesulitan yang mungkin dihadapi siswa sehingga hal-hal tersebut dapat
diungkapkan.
Kelemahan model pembelajaran langsung adalah sebagai berikut :

 Model pembelajaran langsung bersandar pada kemampuan siswa untuk


mengasimilasikan informasi melalui kegiatan mendengarkan, mengamati,
dan mencatat. Karena tidak semua siswa memiliki keterampilan dalam hal-
hal tersebut, guru masih harus mengajarkannya kepada siswa.
 Dalam model pembelajaran langsung, sulit untuk mengatasi perbedaan
dalam hal kemampuan, pengetahuan awal, tingkat pembelajaran dan
pemahaman, gaya belajar, atau ketertarikan siswa.
 Karena siswa hanya memiliki sedikit kesempatan untuk terlibat secara aktif,
sulit bagi siswa untuk mengembangkan keterampilan sosial dan
interpersonal mereka.
2. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Pengajaran berdasarkan masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk
pengajaran proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa untuk
memproses informasi yang sudah jadi dalam benaknya dan menyusun pengetahuan
mereka sendiri tentang dunia sosial dan sekitarnya. Pembelajaran ini cocok untuk
mengembangkan pengetahuan dasar maupun kompleks.

4
Menurut Tan (dalam Rusman, 2011:229) Pembelajaran Berbasis Masalah
merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PMB kemampuan berpikir
siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang
sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan
mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.4

Kelebihan model pembelajaran langsung adalah sebagai berikut :

 Realistik dengan kehidupan siswa;


 Konsep sesuai dengan kebutuhan siswa;
 Memupuk sifat inquiry siswa;
Kelemahan model pembelajaran langsung adalah sebagai berikut :

 Persiapan pembelajaran (alat, problem, konsep) yang kompleks;


 Sulitnya mencari problem yang relevan;
 Sering terjadi miss-konsepsi;
3. Model Pembelajaran Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Salah satu masalah mendasar dalam pendidikan di Indonesia adalah masalah
rendahnya prestasi siswa dalam belajar matematika. Beberapa laporan menyebutkan
faktor penyebabnya, antara lain kurangnya kualitas materi pembelajaran, metode
pengajaran yang mekanistik serta buruknya sistem penilaian. Anwar (2010)
menyatakan bahwa PMRI adalah satu pendekatan pembelajaran matematika yang
coba menggunakan pengalaman dan lingkungan siswa sebagai alat bantu mengajar
primer. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa Pendekatan PMRI adalah
suatu pendekatan pembelajaran matematika yang dekat dengan kehidupan nyata
siswa sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman dan daya nalar.5

Kelebihan pendekatan realistik adalah :

 Pembelajaran Matematika Realistik memberikan pengertian yang jelas dan


operasional kepada siswa tentang keterkaitan antar matematika dengan

4
Rustam Efensy Rasyid, dkk, Higher Order Thinking Skills, (Cirebon: CV. Syntax Corporation
Indonesia, 2020), h. 36.
5
Muhamad Afandi, dkk, Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, (Semarang: UNISSULA
Press, 2013), h. 29.

5
kehidupan sehari-hari (kehidupan dunia nyata) dan tentang kegunaan
matematika pada umumnya bagi manusia.
 Pembelajaran Matematika Realistik memberikan pengertian yang jelas dan
operasional kepada siswa bahwa matematika suatu bidang kajian yang
dikonstruksi dan dikembangkan sendiri oleh siswa, tidak hanya oleh mereka
yang disebut pakar dalam bidang tersebut.
 Pembelajaran Matematika Realistik memberikan pengertian yang jelas dan
operasional kepada siswa bahwa cara penyelesaian suatu soal atau masalah
tidak harus tunggal, dan tidak harus sama antara orang yang satu dengan
orang yang lain.
Kelemahan pendekatan realistik adalah :

 Upaya mengimplementasikan PMR membutuhkan perubahan pandangan


yang sangat mendasar mengenai berbagai hal yang tidak mudah dipraktikan,
misalnya mengenai siswa, guru, dan peranan soal kontekstual.
 Mengkonstruksi soal-soal kontekstual yang memnuhi syaratsyarat yang
dituntut PMR tidak selalu mudah untuk setiap topik matematika yang perlu
dipelajari siswa, apalagi jika soal-soal tersebut harus dapat diselesaikan
dengan bermacammacam cara.
 Upaya mendorong siswa agar dapat menemukan berbagai cara untuk
menyelesaikan soal juga merupakan hal yang tidak mudah dilakukan guru.
4. Model Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang menghadirkan dunia nyata
di dalam kelas untuk menghubungkan antara pengetahuan yang ada untuk
diterapkan dalam kehidupan siswa. Dengan CTL memungkinkan proses belajar
mengajar yang tenang dan menyenangkan, karena pembelajarannya dilakukan
secara alamiah, sehingga memungkinkan peserta dapat mempraktekkan secara
langsung materi yang dipelajarinya. CTL mendorong peserta memahami hakekat,
makna, dan manfaat belajar, sehingga memungkinkan mereka rajin, dan termotivasi
dalam belajar.6

6
Rustam Efensy Rasyid, dkk, Higher Order Thinking Skills, (Cirebon: CV. Syntax Corporation
Indonesia, 2020), h. 41.

6
Karakteristik Model Pembelajaran Kontekstual

 Pembelajaran dilaksanakan dalam konteks autentik, yaitu pembelajaran


yang diarahkan pada ketercapaian keterampilan dalam konteks kehidupan
nyata atau pembelajaran yang dilaksanakan dalam lingkungan yang alamiah
(learning in real life setting).
 Pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengerjakan
tugas-tugas yang bermakna (meaningful learning).
 Pembelajaran dilaksanakan dengan memberikan pengalaman bermakna
kepada siswa (learning by doing).
5. Model Pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan)
Menurut Zaini (2008: 67)) model pembelajaran Index Card Match (mencari
pasangan) adalah model pembelajaran yang cukup menyenangkan, digunakan untuk
mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya.7 Dengan model pembelajaran
Index Card Macth, peserta didik dapat belajar aktif dan berjiwa mandiri. Walaupun
dilakukan dengan cara bermain, model pembelajaran Index Card Macth dapat
merangsang peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar secara bertanggung
jawab dan disiplin sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dan prestasi belajar
dapat meningkat.

Kelebihan model pembelajaran Index Card Match:

 Menumbuhkan kegembiraan dalam proses pembelajaran.


 Materi pembelajaran yang disampaikan dapat lebih menarik perhatian
peserta didik.
 Mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.
Kelemahan model pembelajaran Index Card Match:

 Membutuhkan waktu yang lama bagi peserta didik untuk menyelesaikan


tugas dan presentasi.
 Guru harus membuat persiapan yang matang dengan waktu yang lebih lama.

7
Anjani Putri Belawati Pandiangan, Penelitian Tindakan Kelas (Sebagai Upaya Peningkatan
Kualitas Pembelajaran, Profesionalisme Guru dan Kompetensi Belajar Siswa), (Yogyakarta: DeePublish,
2019), h. 41.

7
 Menuntut sifat tertentu dari peserta didik untuk bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah.
6. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan metode pembelajaran kelompok. Ada
unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan pembelajaran
kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pada dasarnya cooperative learning
mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja
atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur, yang terdiri
dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan kerjasama sangat dipengaruhi oleh
keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Pada model cooperative
learning siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial
dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru bertindak
sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa.8

Berdasarkan pengertian kooperatif yang dikemukakan oleh ahli di atas, menurut


penulis pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah kegiatan
pembelajaran dengan cara bekerja kelompok untuk bekerjasama saling membantu.
Tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang,siswa heterogen (kemampuan, gender,
karakter).

Beberapa Tipe Model Pembelajaran Kooperatif

 Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw


 Pembelajaran Kooperatif tipe CIRC
 Kooperatif Tipe NHT
 Pembelajaran Kooperatif Tipe Make a Match
 Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
 Pembelajaran Kooperatif tipe TGT

C. Pengertian Metode Pembelajaran


Metode secara harfiah berarti “cara”. Dalam pengertian umum, metode diartikan
sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Metode

8
Muhamad Afandi, dkk, Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, (Semarang: UNISSULA
Press, 2013), h. 51.

8
pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah- langkah, dan cara yang digunakan guru
dalam pencapaian tujuan pembelajaran.9 Salah satu unsur pelaksanaan strategi belajar
mengajar adalah teknik penyajian bahan pelajaran atau biasa disebut dengan metode
mengajar. Metode pembelajaran dapat juga diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan pandangan di atas dapat dipahami bahwa metode mengajar merupakan


cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Metode itu sendiri merupakan salah satu sub sistem dalam sistem
pembelajaran, yang tidak bisa dilepaskan begitu saja.

D. Jenis-jenis Metode Pembelajaran


1. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh
setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan
tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru ataupun siswa. Guru biasanya
belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak
melakukan ceramah. Pada umumnya metode ceramah tidak seefektif metode diskusi
jika digunakan untuk mengajak siswa berpikir. Jika tujuan pembelajaran adalah
pembentukan sikap, maka sebaiknya tidak menggunakan metode ceramah. Ceramah
juga tidak efektif jika digunakan untuk mengajar keterampilan (ranah psikomotor).10

2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu keterkaitan
pada suatu topik atau pokok pernyataan atau masalah dimana para peserta diskusi
berusaha untuk mencapai suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama
maupun pemecahan terhadap suatu masalah dengan mengemukakan sejumlah data
dan argumentasi.

Menurut Mc.Keachie dari hasil penelitiannya, dibanding metode ceramah,


metode diskusi dapat meningkatkan anak dalam pemahaman konsep dan

9
Suci Handayani, Buku Model Pembelajaran Speaking Tipe STAD Yang Interaktif Fun Game
Berbasis Karakter, (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), h. 8.
10
Helmiati, Model Pembelajaran, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), h. 60.

9
keterampilan memecahkan masalah.11 Tetapi dalam transformasi pengetahuan,
penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah.
Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan
anak dari pada metode diskusi.

3. Metode Tanya Jawab


Metode tanya jawab adalah suatu cara penyampaian pelajaran oleh guru dengan
jalan mengajukan pertanyaan dan murid menjawab.12 Metode ini dimaksudkan
untuk menjajaki sejauh mana siswa telah memiliki pengetahuan dasar mengenai
materi yang akan dipelajari, memusatkan perhatian siswa serta melihat sejauh mana
kemajuan yang telah dicapai oleh siswa. Dengan demikian, metode ini dapat
digunakan sebagai apersepsi, pemusatan perhatian, dan evaluasi.

Metode tanya jawab mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan


metode lainnya. Di samping terdapat kelemahan-kelemahannya. Kelebihan metode
tanya jawab terletak pada: Suasana kelas lebih hidup karena murid-murid berpikir
aktif. Walaupun pelajaran berjalan agak lambat tetapi guru dapat melakukan kontrol
terhadap pemahaman murid. Sedangkan kelemahan metode tanya jawab terdapat
apabila terjadi perbedaan pendapat/jawaban maka akan terjadi perdebatan sengit
sehingga memakan waktu banyak untuk menyelesaikan, terkadang murid
mengalahkan pendapat guru.

4. Metode Demonstrasi
Demonstrasi adalah suatu metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu
proses, mekanisme atau cara kerja suatu alat yang berkaitan dengan bahan peserta
didikan. Pada metode ini adakalanya guru lebih aktif daripada peserta didik, jika
guru yang melaksanakan metode demonstrasi. Sebagai contoh pelaksanaan metode
demonstrasi adalah guru memperagakan suatu proses atau cara kerja suatu alat.
Metode Demonstrasi sangat efektif digunakan untuk mengajarkan materi yang
menekankan keterampilan, prosedur langkah demi langkah, tindakan, misalnya

11
Yenny Suzana dan Imam Jayanto, Teori Belajar & Pembelajaran, (Malang: Literasi
Nusantara, 2021), h. 31.
12
Muhammad Anas, Mengenal Metodologi Pembelajaran, (2014), h. 18.

10
proses mengerjakan sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lainnya, atau
melihat/ mengetahui kebenaran sesuatu.13

5. Metode Ekspeiment (Percobaan)


Metode pembelajaran eksperimental adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran
di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan
sendiri suatu yang dipelajarinya.14 Peranan guru dalam metode eksperimen adalah
memberi bimbingan agar eksperimen itu dilakukan dengan teliti sehingga tidak
terjadi kekeliruan atau kesalahan. Alasan penggunaan metode eksperimen adalah
karena metode ini dapat menumbuhkan cara berpikir rasional dan ilmiah pada siswa;
memungkinkan siswa belajar secara aktif dan mandiri; dan dapat mengembangkan
sikap dan prilaku kritis, tidak mudah percaya sebelum ada bukti-bukti nyata. Dengan
metode eksperimen diharapkan peserta didik tidak menelan begitu saja sejumlah
teori atau informasi yang diperoleh dalam pembelajaran, karena mereka sendiri yang
mengamati, mengumpulkan data untuk menguji hipotesis melalui eksperimen.

6. Metode Study Tour (Karya Wisata)


Metode Study Tour (karya wisata) adalah metode mengajar dengan mengajak
siswa mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya
peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil
kunjungan tersebut dengan didampingi oleh pendidik. Metode karya wisata
diterapkan antara lain terhadap objek yang akan dipelajari hanya terdapat di tempat
tertentu. Selain itu, pengalaman langsung dapat membuat setiap peserta didik lebih
tertarik kepada peserta didikan yang disajikan sehingga peserta didik lebih ingin
mendalami masalah yang diminati. Metode karyawisata berfungsi pula memberikan
hiburan kepada peserta didik karena juga bersifat rekreatif.

7. Metode Drill (Latihan Keterampilan)


Metode Drill adalah suatu metode mengajar dengan memberikan kegiatan
latihan keterampilan secara berulang kepada peserta didik agar siswa memiliki
keterampilan yang lebih tinggi terkait materi yang dipelajari. Latihan biasanya
diberikan setelah peserta didik mempeserta didiki suatu masalah atau topik atau

13
Helmiati, Model Pembelajaran, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), h. 72.
14
Luluk Indarti, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: Guepedia, 2020), h. 117.

11
setelah guru menjelaskan materi tersebut. Latihan juga diberikan untuk tujuan
mencapai suatu keterampilan atau skill tertentu.

Metode latihan juga sangat penting artinya untuk memantapkan konsep, hukum
dan teori.15 Materi ajar yang kurang latihannya, terutama dalam bentuk pemecahan
masalah kehidupan nyata di lapangan maka materi tersebut akan bersifat teoritis.

8. Metode Simulasi
Metode simulasi digunakan untuk mengajarkan materi dengan menerapkan
sesuatu yang hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya. Tujuannya untuk
meningkatkan aktivitas belajar dan keterampilan siswa melakukan suatu
keterampilan, melatih kerjasama kelompok, dan membangkitkan motivasi belajar
siswa.

9. Metode Simposium
Metode simposium merupakan metode yang memaparkan suatu seri pembicara
dalam berbagai kelompok topik dalam bidang materi tertentu.16 Sebuah simposium
hampir menyerupai panel, karena simposium harus pula terdiri atas beberapa
pembicara sedikitnya dua orang. Singkatnya, simposium merupakan metode
membelajarkan dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut
pandang berdasarkan keahlian.

10. Metode Permainan (Games)


Metode permainan merupakan salah satu metode yang bisa digunakan oleh guru
dalam membelajarkan peserta didik. Permainan juga dimaksudkan untuk
membangun suasana belajar yang dinamis, penuh semangat, dan antusiasme.
Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku
menjadi gerak, dan dari jenuh menjadi semangat.

E. Pengertian Pendekatan Pembelajaran


Pendekatan dalam proses belajar mengajar diartikan sebagai titik tolak atau sudut
pandang kita terhadap proses pembelajaran. Pendekatan adalah konsep dasar yang

15
Lufri, dkk, Metodologi Pembelajaran: Strategi, Pendekatan, Model, Metode Pembelajaran,
(Malang: CV IRDH, 2020), h. 60.
16
Moh. Ali Muhsin, Mengenal Istilah-Istilah Dalam Pendidikan, (Pamekasan: Duta Media
Publishing, 2020), h. 100.

12
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran. Pendekatan
Pembelajaran: dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan,
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.17

F. Jenis-jenis Pendekatan Pembelajaran


1. Pendekatan Kooperatif (Kerjasama)
Pendekatan pembelajaran kooperatif adalah rangkaian kegiatan belajar yang
dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang terlah dirumuskan.18 Pembelajaran kooperatif muncul dari
konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang
sulit jika mereka saling bekerja sama, saling berbagi dan berdiskusi dengan
temannya. Pendekatan pembelajaran kooperatif merupakan pendekatan yang
berorientasi pada kerja sama antarsiswa.

Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran


dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksi
konsep, mengerjakan tugas, menyelesaikan masalah/ persoalan, atau mengerjakan
sesuatu untuk mencapai tujuan bersama lainnya. Bukanlah cooperative learning
namanya jika siswa duduk bersama dalam kelompok-kelompok kecil dan
mempersilahkan salah seorang di antaranya untuk menyelesaikan pekerjaan seluruh
kelompok.

2. Pendekatan Tematik
Pembelajaan tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna kepada siswa.19 Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang
menjadi pokok pembicaraan. Tema yang diangkat dalam pendekatan tematik kaya

17
Saronom Silaban, Pengembangan Program Pengajaran, (Medan: Yayasan Kita Menulis,
2021), h. 66.
18
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2017), h. 295.
19
Anita Purba, dkk, Pengajar Profesional: Teori dan Konsep, (Medan: Yayasan Kita Menulis,
2021), h. 165.

13
dengan kemungkinan konsep-konsep terbaik dari berbagai disiplin. Tema yang
terpilih menjadi sentral kegiatan belajar siswa. Melalui tema siswa mempelajari
konsep-konsep dari suatu atau beberapa bidang studi.

3. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka.20 Landasan filosofi Pembelajaran Kontekstual adalah
konstruktivisme artinya filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya
sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksi (membangun) pengetahuan di
benak mereka sendiri. Untuk membangun penegetahuan tersebut diperlukan
pengalaman belajar yang nyata.

4. Pendekatan Konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan proses pembelajaran yang menerangkan bagaimana
pengetahuan disusun dalam otak manusia. Secara umum konstruktivisme merupakan
pandangan, landasan berpikir (filosofi), tapi bisa dimaknai lebih khusus atau lebih
sempit sebagai suatu pendekatan. Konstruktivisme memberikan keyakinan bahwa
pembelajaran berawal dari pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam
ingatan atau struktur kognitif siswa. Pembelajaran yang menggunakan prinsip
konstruktivisme yang menekankan guru tidak semata-mata memberikan
pengetahuan kepada siswa, tetapi pengetahuan itu harus dibangun oleh siswa di
dalam benaknya sendiri. Pendekatan pembelajaran konstruktivistik merupakan
pendekatan yang menekankan pentingnya peserta didik membangung sendiri
pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran. Sebagian
besar waktu proses pembelajaran berlangsung dengan berbasis pada aktivitas peserta
didik.21

20
Wiwin Sunarsih, Pembelajaran CTL (Contextual Teach and Learning), Belajar Menulis
Berita Lebih Mudah, (Indramayu: Penerbit Adab, 2020), h. 15.
21
Lufri, dkk, Metodologi Pembelajaran: Strategi, Pendekatan, Model, Metode Pembelajaran,
(Malang: CV IRDH, 2020), h. 47.

14
5. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif adalah pembelaajran yang berpangkal dari hal yang bersifat
umum lalu diarahkan pada hal yang bersifat khusus. Pendekatan deduktif ditandai
dengan pemaparan konsep, definisi istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran.
Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu
kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan
dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.

6. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif dalam pembelajaran adalah pendekatan yang bermula
dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi
suatu fakta, prinsip, atau aturan. Pembelajaran diawali dengan memberikan contoh-
contoh khusus kemudian sampai kepada generalisasinya. Dengan demikian,
pendekatan indektif dalam pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar mengajar,
dimana guru bertugas memfasilitasi siswa untuk menemukan suatu kesimpulan
sebagai aplikasi hasil belajar melalui strategi pembentukan konsep, interpretasi data
dan aplikasi prinsip.

G. Pengertian Strategi Pembelajaran


Strategi merupakan usaha memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam
mencapai tujuan. Strategi pembelajaran adalah penggunaan atau penerapan rencana
yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belaajr pada siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran merupakan langkah selanjutnya
dari proses desain pembelajaran, yakni bagaimana caranya menuju proses pembelajaran.
Dapat disimpulkan bahwa strategi pembelajaran adalah pendekatan dalam mengelola isi
dan proses pembelajaran secara komprehensif untuk mencapai satu atau sekelompok
tujuan pembelajaran.

H. Jenis-jenis Strategi Pembelajaran


1. Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Strategi pembelajaran langsung merupakan strategi yang kadar berpusat pada
gurunya paling tinggi, dan paling sering digunakan. Strategi pembelajaran langsung

15
efektif digunakan untuk memperluas informasi atau mengembangkan keterampilan
langkah demi langkah.22

2. Strategi Pembelajaran Tidak Langsung (Indirect Instruction)


Pembelajaran tidak langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa yang
tinggi dalam observasi, penyelidikan, penggambaran inferensi berdasarkan data,
atau pembentukan hipotesis. Dalam pembelajaran tak langsung peran seorang guru
tidak lagi sebagai seorang fasilitator, pemberi semangat, sumber belajar dan
sebagainya. Oleh karena itu, dalam kegiatan pembelajarannya guru hanya
memberikan umpan dan bimbingan kepada siswa untuk belajar.

Dengan adanya model pembelajaran tidak langsung diharapkan siswa mampu


untuk melakukan observasi, menganalisis, dan memiliki gagasan sendiri. Siswa
tidak lagi hanya sekedar menghafal atau menirukan pendapat dari orang lain
termasuk dari guru mereka. Selain itu, model pembelajaran ini akan merangsang
kepercayaan diri dan keberanian dalam menyatakan gagasan mereka.

3. Strategi Pembelajaran Interaktif (Interactive Instruction)


Strategi pembelajaran interaktif merujuk kepada bentuk diskusi dan saling
berbagi diantara peserta didik. Strategi pembelajaran interaktif dikembangkan dalam
rentang pengelompokan dan metode-metode interaktif. Strategi pembelajaran
interaktif merupakan proses yang memungkinkan para pembelajar aktif melibatkan
diri dalam keseluruhan proses, baik secara mental maupun secara fisik.23 Pola
interaksi optimal antara guru dan siswa, antara siswa dan guru dan antara siswa dan
siswa merupakan komunikasi multiarah yang sesuai dengan konsep siswa aktif.
Agar siswa termotivasi dalam komunikasi multiarah, maka guru perlu memilih
strategi pembelajaran yang menyenangkan.

22
Dian Kurniawan, Assessment For Learning (AFL) Dalam Pendidikan Matematika,
(Yogyakarta: DeePublish, 2020), h. 69.
23
M. Farid Nasrulloh dan Fitri Umardiyah, Efektivitas Strategi Pembelajaran Think Talk Write
(TTW) Pada Pembelajaran Matematika, (Jombang: LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah, 2020),
h. 17.

16
4. Strategi Pembelajaran melalui Pengalaman (Experimental Learning)
Strategi pembelajaran melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuensi
induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas. Guru dapat
menggunakan strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Pembelajaran
yang dilakukan melalui refleksi dan juga melalui suatu proses pembuatan makna
dari pengalaman langsung. Experimental Learning sebagai metode yang membantu
pendidik dalam mengaitkan isi materi pelajaran dengan keadaan dunia nyata,
sehingga dengan pengalaman nyata tersebut siswa dapat mengingat dan memahami
informasi yang didapatkan dalam pendidikan sehingga dapat meningkatkan mutu
pendidikan.

5. Strategi Pembelajaran Mandiri


Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Belajar mandiri
juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagian dari kelompok kecil. Pembelajaran
mandiri mengajak siswa melakukan tindakan mandiri yang melibatkan terkadang
satu orang, biasanya satu kelompok. Tindakan mandiri ini dirancang untuk
menghubungkan pengetahuan akademik dengan kehidupan sehari-hari secara
sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang bermakna.

I. Perbedaan diantara Model, Metode, Pendekatan, dan Strategi Pembelajaran


Ada beberapa istilah dalam pembelajaran yang memiliki kemiripan makna,
sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah
tersebut adalah model, metode, pendekatan, dan strategi pembelajaran.

Pendekatan pembelajaran terkait dengn bagaimana suatu proses pembelajaran dapat


menjadi jembatan memperoleh materi atau ilmu pengetahuan. Dalam penerapan
pendekatan pembelajaran juga dapat dilengkapi dengan bermacam-macam metode dan
strategi yang sekiranya mendukung proses pembelajaran.

Model pembelajaran menjadi pedoman bagi guru dalam melaksanakan kegiatan


belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Model pembelajaran
dijadikan sebagai rancangan secara keseluruhan yang mencakup pendekatan, strategi,
metode, teknik, dan taktik dalam proses pembelajaran.

17
Strategi pembelajaran berkaitan dengan suatu keputusan suatu kegiatan proses
pembelajaran yang mengarah pada sasaran tujuan. Strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa, agar tujuan pembelajaran
tercapai secara efektif. Strategi pembelajaran mengandung arti lebih luas dari metode
dan teknik. Artinya, metode atau prosedur dan teknik pembelajaran merupakan bagian
dari strategi pembelajaran.

Metode pembelajaran merupakan bentuk nyata dari sebuah strategi pembelajaran


yang telah ditetapkan. Metode pembelajaran menggambarkan kegiatan belajar yang
lebih spesifik dalam menunjang suatu strategi yang telah ditetapkan.24

Tabel Perbedaan Pendekatan, Model, Strategi, dan Metode dalam Proses


Pembelajaran

Unsur dalam Proses


Perbedaan
Pembelajaran

Cara pandang suatu proses pembelajaran, yang melatari dalam


Pendekatan
pemilihan model pembelajaran, strategi pembelajaran, serta
pembelajaran
metode.

Bungkus/bingkai dari penerapan sautu pendekatan, strategi,


Model pembelajaran
metode, teknik, maupun taktik mengajar.

Strategi pembelajaran Kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa.

Cara yang digunakan dalam mengimplementasikan strategi


Metode pembelajaran
pembelajaran.

24
Isrok’atun dan Amelia Rosmala, Model-Model Pembelajaran Matematika, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2018), h. 40.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Model pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis yang digunakan sebagai
pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran di dalamnya terdapat strategi, teknik,
metode bahan, media dan alat. Terdapat beberapa jenis model pembelajaran,
diantaranya model pembelajaran langsung, berbasis masalah, realistik, kontekstual,
index card match, dan kooperatif.

Metode mengajar merupakan cara-cara menyajikan bahan pelajaran kepada peserta


didik untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Beberapa jenis metode
pembelajaran diantaranya metode ceramah, diskusi, tanya jawab, demostrasi,
eksperimen, study tour, drill, dan simulasi.

Pendekatan Pembelajaran: dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Beberapa jenis pendekatan diantaranya pendekatan kooperatif, tematik, kontekstual,
konstruktivisme, deduktif, dan induktif.

Strategi pembelajaran adalah penggunaan atau penerapan rencana yang dirancang


untuk memungkinkan terjadinya proses belaajr pada siswa dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Jenis-jenis strategi dalam pembelajaran diantaranya adalah strategi
langsung, tidak langsung, interaktif, pengalaman, dan mandiri.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekhilafan, kritik dan saran membangun penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah ini.

19
DAFTAR PUSTAKA

Octavia, Shilphy A. 2020. Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: DeePublish

Afandi, Muhamad Afandi. Dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah.
Semarang: UNISSULA Press

Rasyid, Rustam Efendy. Dkk. 2020. Higher Order Thinking Skills. Cirebon: CV. Syntax
Corporation Indonesia

Pandiangan, Anjani Putri Belawati Pandiangan. 2019. Penelitian Tindakan Kelas


(Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran, Profesionalisme Guru dan
Kompetensi Belajar Siswa). Yogyakarta: DeePublish

Handayani, Suci. 2019. Buku Model Pembelajaran Speaking Tipe STAD Yang Interaktif
Fun Game Berbasis Karakter. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia

Helmiati. 2012. Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Pressindo

Suzana, Yenny Suzana, Imam Jayanto. 2021. Teori Belajar & Pembelajaran. Malang:
Literasi Nusantara

Anas, Muhammad Anas. 2014. Mengenal Metodologi Pembelajaran

Indarti, Luluk Indarti. 2020. Manajemen Pembelajaran. Jakarta: Guepedia

Lufri, dkk. 2020. Metodologi Pembelajaran: Strategi, Pendekatan, Model, Metode


Pembelajaran. Malang: CV IRDH

Muhsin, Moh. Ali. 2020. Mengenal Istilah-Istilah Dalam Pendidikan. Pamekasan: Duta
Media Publishing

Silaban, Saronom. 2021. Pengembangan Program Pengajaran. Medan: Yayasan Kita


Menulis

Rusman. 2017. Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.


Jakarta: Kencana

20
Purba, Anita, dkk. 2021. Pengajar Profesional: Teori dan Konsep. Medan: Yayasan
Kita Menulis

Sunarsih, Wiwin. 2020. Pembelajaran CTL (Contextual Teach and Learning), Belajar
Menulis Berita Lebih Mudah. Indramayu: Penerbit Adab

Kurniawan, Dian. 2020. Assessment For Learning (AFL) Dalam Pendidikan


Matematika. Yogyakarta: DeePublish

Nasrulloh, M. Farid, Fitri Umardiyah. 2020. Efektivitas Strategi Pembelajaran Think


Talk Write (TTW) Pada Pembelajaran Matematika. Jombang: LPPM Universitas
KH. A. Wahab Hasbullah

Isrok’atun, Amelia Rosmala. 2018. Model-Model Pembelajaran Matematika. Jakarta:


PT Bumi Aksara

21

Anda mungkin juga menyukai