Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas UTS pada mata kuliah
“Perencanaan Pembelajaran Matematika”
Dosen Pengampu :
Siti Salamah Br Ginting, M.Pd
Disusun
Oleh :
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Pada makalah ini, saya telah menyusun sedemikian rupa materi Perencanaan
Pembelajaran Matematika tentang Perbedaan Model, Metode, Pendekatan dan Strategi
Pembelajaran. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Ujian Tengah Semester mata kuliah
Perencaan Pembelajaran Matematika yang diampu oleh Ibu Siti Salamah Br Ginting, M.Pd.
Demikianlah yang dapat saya sampaikan sebagai kata pengantar, semoga makalah ini
bermanfaat bagi teman-teman sekalian. Khususnya bagi mahasiswa/i jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
agar dapat membantu dalam proses pembelajaran.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
C. Tujuan .................................................................................................................... 1
B. Saran .................................................................................................................... 19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan,
kemampuan, keterampilan, dan tingkah laku, yang terjadi sebagai hasil dari usaha yang
disengaja dan pengalaman yang terkontrol dan tidak terkontrol. Pembelajaran adalah
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dansumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Lingkungan belajar merupakansuatu sistem yang terdiri dari unsur tujuan, bahan
pelajaran, alat, siswa dan guru. Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah
yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk
membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah pendekatan pembelajaran, strategi
pembelajaran, metode pembelajaran, dan model pembelajaran. Mempertimbangkan
pentingnya hal di atas maka kami sebagai calon pendidik akan membahas beberapa
model, pendekatan, metode dan strategi pembelajaran secara mendalam.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Model Pembelajaran ?
2. Apa sajakah jenis-jenis Model Pembelajaran ?
3. Apa itu Metode Pembelajaran ?
4. Apa sajakah jenis-jenis Metode Pembelajaran ?
5. Apa itu Pendekatan Pembelajaran ?
6. Apa sajakah jenis-jenis Pendekatan Pembelajaran ?
7. Apa itu Strategi Pembelajaran ?
8. Apa sajakah jenis-jenis Strategi Pembelajaran ?
9. Apakah perbedaan diantara Model, Metode, Pendekatan, dan Strategi
Pembelajaran ?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian Model Pembelajaran
2. Dapat mengetahui jenis-jenis Model Pembelajaran
3. Dapat mengetahui pengertian Metode Pembelajaran
4. Dapat mengetahui jenis-jenis Metode Pembelajaran
1
5. Dapat mengetahui pengertian Pendekatan Pembelajaran
6. Dapat mengetahui jenis-jenis Pendekatan Pembelajaran
7. Dapat mengetahui pengertian Strategi Pembelajaran
8. Dapat mengetahui jenis-jenis Strategi Pembelajaran
9. Dapat mengetahui perbedaan diantara Model, Metode, Pendekatan, dan
Strategi Pembelajaran.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Jadi, model pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis yang digunakan
sebagai pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran di dalamnya terdapat strategi,
teknik, metode bahan, media dan alat. Menurut Arend (dalam Mulyono, 2018: 89)
memilih istilah model pembelajaran didasarkan pada dua alasan penting. Pertama,
istilah model memiliki makna yang lebih luas dari pada pendekatan, strategi, metode,
dan teknik. Kedua, model dapat berfungsi sebagai sarana komunikasi yang penting,
apakah yang dibicarakan tentang mengajar di kelas atau praktik mengawasi anak-anak.
1
Shilphy A. Octavia, Model-Model Pembelajaran, (Yogyakarta: DeePublish, 2020), h. 12.
2
Muhamad Afandi, dkk, Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, (Semarang: UNISSULA
Press, 2013), h. 15.
3
Ibid, h. 16.
3
penyampai informasi, dalam melakukan tugasnya guru dapat menggunakan berbagai
media. Informasi yang disampaikan dengan strategi direktif dapat berupa
pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan
sesuatu) atau pengetahuan deklaratif (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat
berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi).
4
Menurut Tan (dalam Rusman, 2011:229) Pembelajaran Berbasis Masalah
merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam PMB kemampuan berpikir
siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang
sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan
mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan.4
4
Rustam Efensy Rasyid, dkk, Higher Order Thinking Skills, (Cirebon: CV. Syntax Corporation
Indonesia, 2020), h. 36.
5
Muhamad Afandi, dkk, Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, (Semarang: UNISSULA
Press, 2013), h. 29.
5
kehidupan sehari-hari (kehidupan dunia nyata) dan tentang kegunaan
matematika pada umumnya bagi manusia.
Pembelajaran Matematika Realistik memberikan pengertian yang jelas dan
operasional kepada siswa bahwa matematika suatu bidang kajian yang
dikonstruksi dan dikembangkan sendiri oleh siswa, tidak hanya oleh mereka
yang disebut pakar dalam bidang tersebut.
Pembelajaran Matematika Realistik memberikan pengertian yang jelas dan
operasional kepada siswa bahwa cara penyelesaian suatu soal atau masalah
tidak harus tunggal, dan tidak harus sama antara orang yang satu dengan
orang yang lain.
Kelemahan pendekatan realistik adalah :
6
Rustam Efensy Rasyid, dkk, Higher Order Thinking Skills, (Cirebon: CV. Syntax Corporation
Indonesia, 2020), h. 41.
6
Karakteristik Model Pembelajaran Kontekstual
7
Anjani Putri Belawati Pandiangan, Penelitian Tindakan Kelas (Sebagai Upaya Peningkatan
Kualitas Pembelajaran, Profesionalisme Guru dan Kompetensi Belajar Siswa), (Yogyakarta: DeePublish,
2019), h. 41.
7
Menuntut sifat tertentu dari peserta didik untuk bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah.
6. Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan metode pembelajaran kelompok. Ada
unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan pembelajaran
kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pada dasarnya cooperative learning
mengandung pengertian sebagai suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja
atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur, yang terdiri
dari dua orang atau lebih di mana keberhasilan kerjasama sangat dipengaruhi oleh
keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Pada model cooperative
learning siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial
dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajaran, sementara guru bertindak
sebagai motivator dan fasilitator aktivitas siswa.8
8
Muhamad Afandi, dkk, Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah, (Semarang: UNISSULA
Press, 2013), h. 51.
8
pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah- langkah, dan cara yang digunakan guru
dalam pencapaian tujuan pembelajaran.9 Salah satu unsur pelaksanaan strategi belajar
mengajar adalah teknik penyajian bahan pelajaran atau biasa disebut dengan metode
mengajar. Metode pembelajaran dapat juga diartikan sebagai cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan
praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengajar yang dicirikan oleh suatu keterkaitan
pada suatu topik atau pokok pernyataan atau masalah dimana para peserta diskusi
berusaha untuk mencapai suatu keputusan atau pendapat yang disepakati bersama
maupun pemecahan terhadap suatu masalah dengan mengemukakan sejumlah data
dan argumentasi.
9
Suci Handayani, Buku Model Pembelajaran Speaking Tipe STAD Yang Interaktif Fun Game
Berbasis Karakter, (Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia, 2019), h. 8.
10
Helmiati, Model Pembelajaran, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), h. 60.
9
keterampilan memecahkan masalah.11 Tetapi dalam transformasi pengetahuan,
penggunaan metode diskusi hasilnya lambat dibanding penggunaan ceramah.
Sehingga metode ceramah lebih efektif untuk meningkatkan kuantitas pengetahuan
anak dari pada metode diskusi.
4. Metode Demonstrasi
Demonstrasi adalah suatu metode yang digunakan untuk memperlihatkan suatu
proses, mekanisme atau cara kerja suatu alat yang berkaitan dengan bahan peserta
didikan. Pada metode ini adakalanya guru lebih aktif daripada peserta didik, jika
guru yang melaksanakan metode demonstrasi. Sebagai contoh pelaksanaan metode
demonstrasi adalah guru memperagakan suatu proses atau cara kerja suatu alat.
Metode Demonstrasi sangat efektif digunakan untuk mengajarkan materi yang
menekankan keterampilan, prosedur langkah demi langkah, tindakan, misalnya
11
Yenny Suzana dan Imam Jayanto, Teori Belajar & Pembelajaran, (Malang: Literasi
Nusantara, 2021), h. 31.
12
Muhammad Anas, Mengenal Metodologi Pembelajaran, (2014), h. 18.
10
proses mengerjakan sesuatu, membandingkan suatu cara dengan cara lainnya, atau
melihat/ mengetahui kebenaran sesuatu.13
13
Helmiati, Model Pembelajaran, (Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2012), h. 72.
14
Luluk Indarti, Manajemen Pembelajaran, (Jakarta: Guepedia, 2020), h. 117.
11
setelah guru menjelaskan materi tersebut. Latihan juga diberikan untuk tujuan
mencapai suatu keterampilan atau skill tertentu.
Metode latihan juga sangat penting artinya untuk memantapkan konsep, hukum
dan teori.15 Materi ajar yang kurang latihannya, terutama dalam bentuk pemecahan
masalah kehidupan nyata di lapangan maka materi tersebut akan bersifat teoritis.
8. Metode Simulasi
Metode simulasi digunakan untuk mengajarkan materi dengan menerapkan
sesuatu yang hampir serupa dengan kejadian yang sebenarnya. Tujuannya untuk
meningkatkan aktivitas belajar dan keterampilan siswa melakukan suatu
keterampilan, melatih kerjasama kelompok, dan membangkitkan motivasi belajar
siswa.
9. Metode Simposium
Metode simposium merupakan metode yang memaparkan suatu seri pembicara
dalam berbagai kelompok topik dalam bidang materi tertentu.16 Sebuah simposium
hampir menyerupai panel, karena simposium harus pula terdiri atas beberapa
pembicara sedikitnya dua orang. Singkatnya, simposium merupakan metode
membelajarkan dengan membahas suatu persoalan dipandang dari berbagai sudut
pandang berdasarkan keahlian.
15
Lufri, dkk, Metodologi Pembelajaran: Strategi, Pendekatan, Model, Metode Pembelajaran,
(Malang: CV IRDH, 2020), h. 60.
16
Moh. Ali Muhsin, Mengenal Istilah-Istilah Dalam Pendidikan, (Pamekasan: Duta Media
Publishing, 2020), h. 100.
12
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran. Pendekatan
Pembelajaran: dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses
yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan,
dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.17
2. Pendekatan Tematik
Pembelajaan tematik adalah pembelajaran terpadu yang menggunakan tema
untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman
bermakna kepada siswa.19 Tema adalah pokok pikiran atau gagasan pokok yang
menjadi pokok pembicaraan. Tema yang diangkat dalam pendekatan tematik kaya
17
Saronom Silaban, Pengembangan Program Pengajaran, (Medan: Yayasan Kita Menulis,
2021), h. 66.
18
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2017), h. 295.
19
Anita Purba, dkk, Pengajar Profesional: Teori dan Konsep, (Medan: Yayasan Kita Menulis,
2021), h. 165.
13
dengan kemungkinan konsep-konsep terbaik dari berbagai disiplin. Tema yang
terpilih menjadi sentral kegiatan belajar siswa. Melalui tema siswa mempelajari
konsep-konsep dari suatu atau beberapa bidang studi.
3. Pendekatan Kontekstual
Pendekatan Kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang
diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat
hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka.20 Landasan filosofi Pembelajaran Kontekstual adalah
konstruktivisme artinya filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya
sekedar menghafal. Siswa harus mengkonstruksi (membangun) pengetahuan di
benak mereka sendiri. Untuk membangun penegetahuan tersebut diperlukan
pengalaman belajar yang nyata.
4. Pendekatan Konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan proses pembelajaran yang menerangkan bagaimana
pengetahuan disusun dalam otak manusia. Secara umum konstruktivisme merupakan
pandangan, landasan berpikir (filosofi), tapi bisa dimaknai lebih khusus atau lebih
sempit sebagai suatu pendekatan. Konstruktivisme memberikan keyakinan bahwa
pembelajaran berawal dari pengetahuan dan pengalaman yang tersimpan dalam
ingatan atau struktur kognitif siswa. Pembelajaran yang menggunakan prinsip
konstruktivisme yang menekankan guru tidak semata-mata memberikan
pengetahuan kepada siswa, tetapi pengetahuan itu harus dibangun oleh siswa di
dalam benaknya sendiri. Pendekatan pembelajaran konstruktivistik merupakan
pendekatan yang menekankan pentingnya peserta didik membangung sendiri
pengetahuan mereka lewat keterlibatan aktif dalam proses pembelajaran. Sebagian
besar waktu proses pembelajaran berlangsung dengan berbasis pada aktivitas peserta
didik.21
20
Wiwin Sunarsih, Pembelajaran CTL (Contextual Teach and Learning), Belajar Menulis
Berita Lebih Mudah, (Indramayu: Penerbit Adab, 2020), h. 15.
21
Lufri, dkk, Metodologi Pembelajaran: Strategi, Pendekatan, Model, Metode Pembelajaran,
(Malang: CV IRDH, 2020), h. 47.
14
5. Pendekatan Deduktif
Pendekatan deduktif adalah pembelaajran yang berpangkal dari hal yang bersifat
umum lalu diarahkan pada hal yang bersifat khusus. Pendekatan deduktif ditandai
dengan pemaparan konsep, definisi istilah-istilah pada bagian awal pembelajaran.
Dalam sistem deduktif yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu
kesimpulan. Metode deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan
dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus.
6. Pendekatan Induktif
Pendekatan induktif dalam pembelajaran adalah pendekatan yang bermula
dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi
suatu fakta, prinsip, atau aturan. Pembelajaran diawali dengan memberikan contoh-
contoh khusus kemudian sampai kepada generalisasinya. Dengan demikian,
pendekatan indektif dalam pembelajaran adalah suatu kegiatan belajar mengajar,
dimana guru bertugas memfasilitasi siswa untuk menemukan suatu kesimpulan
sebagai aplikasi hasil belajar melalui strategi pembentukan konsep, interpretasi data
dan aplikasi prinsip.
15
efektif digunakan untuk memperluas informasi atau mengembangkan keterampilan
langkah demi langkah.22
22
Dian Kurniawan, Assessment For Learning (AFL) Dalam Pendidikan Matematika,
(Yogyakarta: DeePublish, 2020), h. 69.
23
M. Farid Nasrulloh dan Fitri Umardiyah, Efektivitas Strategi Pembelajaran Think Talk Write
(TTW) Pada Pembelajaran Matematika, (Jombang: LPPM Universitas KH. A. Wahab Hasbullah, 2020),
h. 17.
16
4. Strategi Pembelajaran melalui Pengalaman (Experimental Learning)
Strategi pembelajaran melalui pengalaman menggunakan bentuk sekuensi
induktif, berpusat pada siswa, dan berorientasi pada aktivitas. Guru dapat
menggunakan strategi ini baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Pembelajaran
yang dilakukan melalui refleksi dan juga melalui suatu proses pembuatan makna
dari pengalaman langsung. Experimental Learning sebagai metode yang membantu
pendidik dalam mengaitkan isi materi pelajaran dengan keadaan dunia nyata,
sehingga dengan pengalaman nyata tersebut siswa dapat mengingat dan memahami
informasi yang didapatkan dalam pendidikan sehingga dapat meningkatkan mutu
pendidikan.
17
Strategi pembelajaran berkaitan dengan suatu keputusan suatu kegiatan proses
pembelajaran yang mengarah pada sasaran tujuan. Strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa, agar tujuan pembelajaran
tercapai secara efektif. Strategi pembelajaran mengandung arti lebih luas dari metode
dan teknik. Artinya, metode atau prosedur dan teknik pembelajaran merupakan bagian
dari strategi pembelajaran.
24
Isrok’atun dan Amelia Rosmala, Model-Model Pembelajaran Matematika, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2018), h. 40.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pembelajaran adalah prosedur atau pola sistematis yang digunakan sebagai
pedoman untuk mencapai tujuan pembelajaran di dalamnya terdapat strategi, teknik,
metode bahan, media dan alat. Terdapat beberapa jenis model pembelajaran,
diantaranya model pembelajaran langsung, berbasis masalah, realistik, kontekstual,
index card match, dan kooperatif.
Pendekatan Pembelajaran: dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang
kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi,
menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Beberapa jenis pendekatan diantaranya pendekatan kooperatif, tematik, kontekstual,
konstruktivisme, deduktif, dan induktif.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekhilafan, kritik dan saran membangun penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, Muhamad Afandi. Dkk. 2013. Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah.
Semarang: UNISSULA Press
Rasyid, Rustam Efendy. Dkk. 2020. Higher Order Thinking Skills. Cirebon: CV. Syntax
Corporation Indonesia
Handayani, Suci. 2019. Buku Model Pembelajaran Speaking Tipe STAD Yang Interaktif
Fun Game Berbasis Karakter. Ponorogo: Uwais Inspirasi Indonesia
Suzana, Yenny Suzana, Imam Jayanto. 2021. Teori Belajar & Pembelajaran. Malang:
Literasi Nusantara
Muhsin, Moh. Ali. 2020. Mengenal Istilah-Istilah Dalam Pendidikan. Pamekasan: Duta
Media Publishing
20
Purba, Anita, dkk. 2021. Pengajar Profesional: Teori dan Konsep. Medan: Yayasan
Kita Menulis
Sunarsih, Wiwin. 2020. Pembelajaran CTL (Contextual Teach and Learning), Belajar
Menulis Berita Lebih Mudah. Indramayu: Penerbit Adab
21