Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

KATA SERAPAN

Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Dosen: Ibu Yanti Sam Amir, M.Pd.

Disusun Oleh:
Icha Chantika Utami
Khansa Zahira
Salsabila Munisa

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


PERSATUAN ISLAM
2023 M/1444 H
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penggunaan kata – kata serapan dewasa ini kian marak. Masyarakat senang
menggunakannya karena terkesan keren dan modern. Selain itu, alasan masyarakat
menggunakan kata – kata serapan adalah pengucapan kata – kata serapan lebih singkat
dibandingkan dengan pengucapan kata – kata dalam Bahasa Indonesia baku.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang ada, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan kata serapan?
2. Bagaimana proses penyerapan kata?
3. Apa saja contoh kata-kata serapan dalam ilmu pendikan dan konseling?
4. Apakah dampak dari penggunaan kata – kata serapan bagi bangsa Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Agar masyarakat mengetahui tentang kata serapan.
2. Memberikan pengetahuan tentang beberapa contoh kata-kata
3. Untuk memberikan pengetahuan tentang dampak dari penggunaan kata – kata serapan.
4. Mengetahui cara – cara melestarikan Bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kata Serapan


Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan ke dalam
suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum.
Masyarakat Indonesia sekarang, telah banyak menggunakan kata – kata serapan. Mereka
berpendapat bahwa menggunakan kata – kata serapan adalah suatu hal yang dapat menjadikan
mereka dianggap sebagai orang yang terpelajar, gaul, modern dan lain-lain. Padahal, di sisi lain
penggunaan kata serapan tidak hanya menimbulkan dampak positif, namun juga akan
menimbulkan dampak negatif yang tidak disadari oleh masyarakat.
Ironisnya, masyarakat kita kurang menyadari itu. Mereka justru menunjukkan pemahaman
yang rendah terhadap pemakaian bahasa. Hal ini mengakibatkan terjadinya kesalahan yang
berterima. Artinya, pemakaian bahasa tersebut salah tetapi karena banyak pemakai di masyarakat
akhirnya diterima.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa
Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19. Dalam
perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja di
lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20.
Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928,
untuk menghindari kesan "imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap
digunakan.Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa
Melayu yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui
penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, Bahasa Indonesia
bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan
salah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu. Penutur Bahasa Indonesia
kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek
Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia digunakan sangat luas
di perguruan-perguruan, di media massa, sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan
berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa Bahasa Indonesia digunakan
oleh semua warga Indonesia.

B. Proses Penyerapan Kata


Ada beberapa proses atau cara masuknya bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia sehingga
bisa terserap. Di bawah ini adalah proses penyerapan tersebut:
1. Adopsi
Proses adopsi adalah terserapnya bahasa asing karena pemakai bahasa tersebut
mengambil kata bahasa asing yang memiliki makna sama secara keseluruhan tanpa
mengubah lafal atau ejaan dengan bahasa Indonesia.
Contoh: Hotdog, Shuttle cock, reshuffle, plaza, supermarket, dan lain-lain.
2. Adaptasi
Proses adaptasi adalah proses diserapnya bahasa asing akibat pemakai bahasa mengambil
kata bahasa asing, tetapi ejaan atau cara penulisannya berbeda dan disesuaikan dengan
aturan bahasa Indonesia.
Contoh:
Option = Opsi
Fluctuate = Fluktuatif
Organization = Organisasi
Maximal = maksimal
3. Pungutan
Masuknya bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia terjadi akibat pemakai bahasa
mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa sumbernya, kemudian dicarikan padanan
katanya dalam bahasa Indonesia. Cara ini dapat disebut juga dengan konsep terjemahan
dimana kata serapan dihasilkan dengan cara menerjemahkan kata / istilah tersebut tanpa
mengubah makna kata tersebut.
Contoh:
Spare part = Suku cadang
Try out = Uji coba

C. Latar Belakang Munculnya Kata Serapan


Yang melatar belakangi munculnya kata serapan adalah kosakata bahasa indonesia yang
semakin bertambah, yang tentunya pertambahan itu sejalan dengan perkembangan masyrakat dan
lingkungan hidup.
Sumber perluasan kosakata itu pada garis besarnya ada dua macam, yaitu sumber dalam dan
sumber luar.
1. Sumber Dalam
Sumber dalam adalah berasal dari bahasa Indonesia sendiri. Bahasa itu dapat berwujud:
a. Pengaktifan kata-kata lama
b. Pembentukan baru
c. Penciptaan kata-kata baru
d. Pengakroniman
2. Sumber Luar
Sumber luar perluasan kosakata Indonesia adalah kata-kata dari:
a. Bahasa serumpun (bahasa-bahasa daerah yang terdapat di Indonesia/rumpun bahasa
Austronesia)
b. Bahasa asing (Arab, Sansekerta, Portugis, Belanda, Inggris, dan sebagainya).Kata-kata
yang diambil dari sumber lua ini disebut kata pungutan, atau lebih akrab disebut
sebagai kata serapan.

D. Contoh Kata-kata serapan


Kata – kata serapan yang digunakan kebanyakan masyarakat Indonesia diambil dari
beberepa sumber. Seperti berikut.
Bahasa Arab menjadi sumber serapan ungkapan, terutama dalam bidang agama Islam. Sebagian
kata-kata Arab ini masih utuh dalam arti yang sesuai antara lafal dan maknanya, dan ada sebagian
lagi berubah. Seperti,
1. Lafal dan arti masih sesuai dengan aslinya
a. abad, abadi, abah, abdi, adat, adil, amal, aljabar, almanak, awal, akhir,
b. bakhil, baligh, batil, barakah,
c. daftar, hikayat, ilmu, insan, hikmah, halal, haram, hakim,
d. khas, khianat, khidmat, khitan, kiamat
e. musyawarah, markas, mistar, mahkamah, musibah, mungkar, maut,
f. kitab, kuliah, kursi, kertas, nisbah, nafas,
g. syariat, ulama, wajib, ziarah.
2. Lafalnya berubah, artinya tetap
a. berkah, barakat, atau berkat dari kata barakah
b. buya dari kata abuya
c. derajat dari kata darajah
d. kabar dari kata khabar
e. lafal dari kata lafazh
f. lalim dari kata zhalim
g. makalah dari kata maqalatun
h. masalah dari kata mas-alatuna
i. mungkin dari kata mumkinun
j. resmi dari kata rasmiyyun
k. soal dari kata suaalun
l. rezeki dari kata rizq
m. Sekarat dari kata Zakarotil
n. Nama-nama hari dalam sepekan : Ahad (belakangan jadi Minggu artinya=1), Senin
(Isnaini=2), Selasa (Salasa), Rabu (Arba'a), Kamis (Khomsa), Jumat (Jumu'ah) dan
Sabtu (sab`atun)
3. lafal dan arti berubah dari lafal dan arti semula, seperti:
a. Keparat dalam bahasa Indonesia merupakan kata makian yang kira-kira bersepadan
dengan kata sialan, berasal dari kata kafarat yang dalam bahasa Arab berarti tebusan.
b. Logat dalam bahasa Indonesia bermakna dialek atau aksen, berasal dari kata lughah
yang bermakna bahasa atau aksen.
c. Naskah dari kata nuskhatun yang bermakna secarik kertas.
d. Perlu, berasal dari kata fardhu yang bermakna harus.
e. Petuah dalam bahasa Indonesia bermakna nasihat, berasal dari kata fatwa yang
bermakna pendapat hukum.
f. Laskar dalam bahasa indonesia bermakna prajurit atau serdadu, berasal dari kata
'askar yang berarti sama.

Bahasa Inggris juga menjadi salah satu sumber serapan, khususnya dibidang teknologi yang
kebanyakan berbahasa inggris, walaupun produk teknologi tersebut dibuat di Indonesia.
Contohnya:
 application - aplikasi
 actor - aktor
 aquarium - akuarium
 allergy - alergi
 artist - artis
 access - akses
 acting - akting
 accessory - asesori
 activist – aktivis
 ballpoint - bolpen
 balloon - balon
 decade - dekade
 department - departemen
 ice - es
 idol - idola
 infrastructure - infrastuktur
 naturalization - naturalisasi
 national - nasional
 negotiation - negosiasi
 dan lain-lain
Selain dari dua bahasa yang disebutkan diatas, masih banyak bahasa-bahasa asing yang
menjadi sumber serapan didalam bahasa indonesia.

E. Keterkaitan Kata Serapan Dalam Ilmu Pendidikan dan Konseling


Kata serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang masuk ke dalam bahasa
Indonesia dan digunakan dalam percakapan sehari-hari atau dalam tulisan. Kata serapan biasanya
mengalami penyesuaian ejaan dan pelafalan sehingga sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia.
a. Penggunaan Kata Serapan dalam Ilmu Pendidikan
Kata serapan dapat ditemukan dalam berbagai aspek ilmu pendidikan, Contoh:
1) Kurikulum
Kata "kurikulum" berasal dari bahasa Belanda "curriculum." Kurikulum merujuk
pada rencana dan program pendidikan yang mencakup materi pelajaran dan metode
pengajaran. Sumber: Bahasa Belanda.
2) Penelitian
Kata "penelitian" sendiri merupakan kata serapan dari bahasa Belanda, yaitu
"onderzoek." Di dalam bahasa Indonesia, kata "penelitian" digunakan untuk merujuk
pada kegiatan atau proses penyelidikan, pengumpulan data, analisis, dan eksplorasi
terhadap suatu topik atau masalah dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang
lebih mendalam. Jadi, kata "penelitian" adalah contoh yang baik dari kata serapan
dalam bahasa Indonesia.
3) Pengajaran
Kata "pengajaran" juga merupakan kata serapan dalam bahasa Indonesia. Kata ini
berasal dari bahasa Sanskerta "ajaran" dan "peng-" adalah awalan yang menunjukkan
tindakan atau proses, sehingga "pengajaran" merujuk pada proses atau tindakan
mengajar atau memberikan pelajaran. Ini adalah salah satu contoh kata serapan yang
digunakan secara luas dalam konteks pendidikan di Indonesia
b. Keterkaitan Kata Serapan Dalam Ilmu Konseling
Kata serapan sering digunakan dalam konseling untuk menggambarkan konsep atau
istilah yang tidak memiliki padanan dalam bahasa Indonesia. Penggunaan kata serapan
dalam konseling dapat membantu konselor dan klien untuk memahami konsep yang
kompleks dan sulit dijelaskan dengan kata-kata sederhana.
Namun, penggunaan kata serapan juga harus diimbangi dengan penjelasan dan contoh
yang jelas agar tidak menimbulkan kebingungan atau kesalahpahaman pada klien.
Contoh:
1) Konseling - Kata "konseling" berasal dari bahasa Inggris "counseling." Konseling
adalah proses membantu individu atau kelompok untuk mengatasi masalah,
mengambil keputusan, dan mengembangkan potensi mereka. Sumber: Bahasa Inggris.
2) Stres - Kata "stres" berasal dari bahasa Inggris "stress." Stres merujuk pada tekanan
mental atau emosional yang dapat dirasakan individu.
3) Self-esteem - Kata "self-esteem" berasal dari bahasa Inggris. Ini merujuk pada harga
diri atau persepsi positif individu terhadap diri mereka sendiri.
4) Konselor - Kata "konselor" berasal dari bahasa Inggris "counselor."
5) Behavior modification - Kata "behavior modification" berasal dari bahasa Inggris. Ini
merujuk pada perubahan perilaku melalui teknik-teknik tertentu dalam proses
konseling.
6) Crisis intervention - Kata "crisis intervention" berasal dari bahasa Inggris. Ini merujuk
pada intervensi atau tindakan yang diambil untuk membantu individu yang sedang
mengalami krisis emosional atau mental.

F. Dampak dari penggunaan kata – kata serapan.


Seringnya masyarakat menggunakan kata-kata serapan, dapat menimbulkan dampak positif
dan juga dampak negatif sebagai berikut.
1. Dampak Positif Penggunaan Kata – Kata Serapan
Masyarakat lebih bangga menggunakan kata-kata serapan karena dinilai lebih modern. Para
remaja juga senang memakai kata-kata atau istilah-istilah asing agar dikatakan lebih gaul, dan
sebagainya. Selain itu, dampak positif lain adalah pengucapan kata-kata serapan terkenal lebih
singkat dari pada pengucapan kata-kata Bahasa Indonesia.Seperti, kata “discon” yang dalam
Bahasa Indonesianya berarti “potongan harga”.
2. Dampak Negatif Penggunaan Kata – Kata Serapan
Menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa yang rendah dimata masyarakat.
Kecintaan masyarakat terhadap Bahasa Indonesia, bahkan Bangsa Indonesia berkurang, lebih
mengutamakan bahsa gaul dari pada bahasa indonesia sebagai bahasa resmi negara.
BAB III
PENUTUP

1. Simpulan
Penggunaan Kata-kata serapan dalam Bahasa indonesia dapat menimbulkan dampak positif
maupun negatif. Dampak positif selain yang telah disebutkan ialah, komunikasi sehari-hari
dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang disisipi kata-kata serapan terdengar lebih mudah,
flexibel, dan singkat. Namun, dampak negatifnya yaitu, tersamarnya identitas kita sebagai Bangsa
Indonesia yang mempunyai bahasa pemersatu yaitu Bahasa Indonesia. Kata-kata serapan ini
memberikan keseragaman terminologi dan memudahkan komunikasi di dalam ilmu pendidikan
dan konseling, terutama ketika merujuk kepada teori-teori dan praktik-praktik yang memiliki
pengakuan global. Dengan demikian, pemahaman dan penggunaan kata-kata serapan ini menjadi
penting dalam konteks pendidikan dan konseling di Indonesia.

2. Saran
Sebagai anak-anak Bangsa Indonesia kita seharusnya lebih mencintai Bahasa Indonesia.
Walupun, dalam komunikasi sehari-hari kita menggunakan bahasa yang tidak terdapat dalam
kaidah Bahasa Indonesia yang benar. Tapi, setidaknya kita menggunakan Bahasa Indonesia yang
baik dan benar saat berada dalam forum-forum resmi. Kepada para pengajar, pendidik, dan
pembimbing, diharapkan dapat lebih menumbuhkan rasa nasionalisme terhadap Bangsa Indonesia
kepada anak-anaknya dengan salah satu cara mengajarkan mereka Bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com(pengertiankataserapan)www.google.com(contohkataserapandalambahasaindon
esia)
http://lianalin.blogspot.co.id/2014/04/kata-serapan-dalam-bahasa-indonesia.html
http://jasonwalkerpanggabean.blogspot.co.id/2013/09/makalah-serapan-bahasa-daerah-ke-
dalam.html

Anda mungkin juga menyukai