Anda di halaman 1dari 4

Nama : FINY ZAHRA PUTRI

Nim : 2102125042

Mata kuliah : Bahasa Indonesia F (Otang Kurniaman, S.Pd., M.Pd)

Hari/Tanggal : Kamis/ 13 April 2023

Lembar Jawaban Ujian Tengah Semester

1. Bahasa adalah system komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk


menyampaikan pesan, interaksi, dan berkomunikasi. Bahasa melibatkan penggunaan
simbol, tanda atau bunyi yang memilki makna ter tentu dan juga ada aturan tata
bahasa yang mengatur cara penggunaan simbol-simbol tersebut. Perkembangan
bahasa Indonesia lisan maupun tulisan berkembang mulai pada saat terbentuknya,
yaitu pada 28 Oktober 1928, bersamaan dengan momen Sumpah Pemuda. Setelah
terbentuk, bahasa Indonesia terus berkembang seiring berlakunya ejaan Van
Ophuijsen, Soewandi, Melindo bahkan hingga ke Ejaan yang Disempurnakan
(EYD).Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman
Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa penghubung antar suku di
Nusantara dan sebagai bahasa yang di gunakan dalam perdagangan antara
pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar Nusantara.Membahas tentang
sejarah perkembangan bahasa indonesia sebelum merdeka tidak terjadi dalam
suatu waktu yang singkat, tetapi mengalami proses pertumbuhan berabad-abad
lamanya. Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman
Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa penghubung antar suku di
Nusantara dan sebagai bahasa yang di gunakan dalam perdagangan antara
pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar Nusantara. Membahas tentang
sejarah perkembangan bahasa Indonesia sebelum merdeka tidak terjadi dalam
suatu waktu yang singkat, tetapi mengalami proses pertumbuhan berabad-abad
lamanya. Masyarakat Nusantara sendiri telah terlebih dahulu menggunakan bahasa
Melayu sebagai bahasa perhubungan di kepulauan Nusantara. Setidaknya dari bukti
sejarah yang ada penggunaan bahasa Melayu kuno ini sudah dipakai kurang lebih
pada abad ke-7 Masehi. Kerajaan Sriwijaya menggunakan bahasa Melayu Kuno untuk
kebutuhan perdagangan, kebudayaan, hingga ditetapkan sebagai bahasa resmi
kerajaan. Hingga masa kolonialisme Belanda, bahasa Melayu masih tetap digunakan
oleh masyarakat Hindia belanda. Beberapa bangsa-bangsa asing yang datang ke
Hindia Belanda pun menggandalkan bahasa Melayu untuk berkomunikasi dengan
masyarakat asli Nusantara. Penemuan beberapa prasasti juga menjadi sebuah bukti
penggunaan Bahasa Melayu telah digunakan di berbagai daerah di antaranya prasasti
gandasuli di Jawa Tengah (632 M), prasasti kedukuan bukit di Palembang (683 M),
prasasti talang tuo di Palembang (684 M), prasasti kota kapur di Palembang (686 M),
prasasti karang brahi di Jambi (688 M), prasasti bogor di Jawa Barat (942 M), dan
prasasti pagaruyung (1356 M). Semua bukti penggunaan Bahasa Melayu tertulis
dalam batu nisan di Minye Tujoh, Aceh (1380 M). Pada Masa Pergerakan Nasional,
penggunaan bahasa Melayu mulai menjadi perhatian serius bagi para tokoh
pergerakan bangsa. Bahasa Melayu disepakati sebagai alat perjuangan kaum
nasionalis untuk mencapai negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Pada tahun
1901, terdapat upaya menyusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Van Ophuijsen yang
kemudian dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan
Ibrahim. Ejaan Van Ophuijsen ini kemudian dimuat kedalam Kitab Logat Melayu.
Tahun 1908, pemerintah kolonial memutuskan untuk mendirikan sebuah badan
penerbit buku-buku bacaan dengan nama Commissie Voor de Volkslectuur (Taman
Bacaan Rakyat). Badan ini pada tahun 1917 diubah menjadi Balai Pustaka. Tahun
1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya. Peristiwa
tersebut merupakan pidato pertama penggunaan bahasa Indonesia dalam sidang
Volksraad, atau Dewan Rakyat.

2. Indonesia memiliki ragam bahasa karena yang suah kita ketahui bersama
bahwasannya Indonesia terdiri dari lebih 17.000 pulau dengan populasi yang sangat
beragam etnis, budaya,agama, dan sejarah. Dan ragam bahasa ini bersal juga dari asal-
usul budaya, sejarah serta letak geografis. Akibatnya muncul berbagai macam varian
bahasa indonesia. Dan perlu diingat Bahasa Indonesia merupakan Bahasa resmi dan
bahasa nasional, yang digunakan diseluruh Indonesia sebagai sarana komunikasi.

3. a. Pilihan kata sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase


 Tepat: makna kata dilihat dari kata pandang biasanya bersinonim,
tetapikelompok kata pandangan mata tidak dapat digantikan dengan lihatan
mata.
 Seksama: Kata besar, agung, akbar, raya, dan tinggi termasuk kata-kata yang
bersinonim. Kita biasanya mengatakan hari raya serta hari besar, tetapi kita
tidak pernah mengatakan hari agung, hari akbar ataupun hari tinggi. Begitu
pula dengan kata jaksa agung tidak dapat digantikan dengan jaksa besar
ataupun jaksa raya, atau pun jaksa tinggi karena kata tersebut tidak seksama.
 Lazim: kata itu sudah menjadi milik bahasa indonesia. Kata yang tidak lazim
dalam Bahasa Indonesia apabila dipergunakan sangatlah akan
membingungkan pengertiannya. Contoh: Kata makan dan santap bersinonim.
Akan tetapi tidak dapat mengatakan Anjing bersantap sebagai sinonim anjing
makan. Kemudian kata santapan rohani tidak dapat pula digantikan dengan
makanan rohani. Kedua kata ini mungkin tepat pengelompokannya, tetapi
tidak seksama serta tidak lazim dari sudut makna danpemakaian-nya.

b. pilihan kata sesuai dengan kaidah makna kata.

 Berdasarkan bentuk maknanya, makna dibedakan atas dua macam yaitu:


Makna Leksikal adalah makna kamus atau makna yang terdapat di dalam
kamus.Makna ini dimiliki oleh kata dasar. Contoh : makan, tidur, ibu, adik,
buku.
Makna Gramatikal adalah makna yang dimiliki kata setelah mengalami proses
gramatikal, seperti proses afiksasi (pengimbuhan), reduplikasi (pengulangan),
dan komposisi (pemajemukan).

4. Dilakukannya perubahan tersebut karena menurut saya adanya upaya


penyerderhanaan dan memperjelas aturan ejaan bahasa indonesia, yang mana ketika
didalam penggunaan EYD, terdapat banyak pertauran yang rumit dan
membingungkan serta menyebabkan penggunaan bahasa indonesia menjadi tidak
konsisten dan dengan adanya EBI diharakan masyarat lebih mudah paham. Dan
menurut saya EBI mengikuti standar internasional yang mana diharapkan dapat
memudahkan komunikasi antara bahasa indonesia dan bahasa internasional dan jugaa
ada untungnya bisa meningkatkan daya saing bahasa indonesia di kancah global.dan
EBI dibuat untuk mengikuti perkembangan bahasa indonesia seperti perubahan tata
bahasa, kosakata. Pada intinya menurut saya, saya mensetujui akan perubahan ini
karena akan perubahan ini masuk akal dalam hal penyederhanaan aturan ejaan,
mengikuti perkembangan bahasa, punya daya saing di kancah global.
5. Secara tradisional pembagian kelas/jenis kata di dalam bahasa-bahasa besar di dunia
termasuk bahasa Indonesia umumnya terdiri atas 10. Jelaskan disertai contoh....
a. Kata benda (Nomina): nama dari semua bneda dan segala yang dibendakan. Contoh:
nama diri, nama benda, nama zat, harta, buah.
b. Kata kerja (Verba): merupakan kata yang digunakan untuk menyatakan tindakan,
keadaan, atau perubahan yang dilakukan oleh subjek dalam suatu kalimat. Contoh:
makan, berlari, belajar, melangkah.
c. Kata sifat (Ajektiva): kata yangdigunakan untuk memberikan deskripsi atau sifat pada
kata benda atau kata ganti. Contoh: tinggi, cerah, ganteng, cantik, rendah, lama, baru.
d. Kata ganti (Pronomina): kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda atau
kata ganti lainnya dalam suatu kalimat. Contoh: saya, anda, kamu, mereka, kita.
e. Kata keterangan (Adverbia): kata yang digunakan untuk memberikan informasi
tambahan mengenai cara, tempat, sebab akibat atau keadaan. Contoh: cepat, kemariin,
karena.
f. Kata bilangan (Numerelia): kata yang digunakan untuk menghitung banyaknya suatu
hal yang kongret dan konsep. Contoh: kesatu, anak kelima, pemain ketiga, kesepuluh.
g. Kata sambung (Konjungsi): kata yang digunakan untuk menghubungkan kata, frasa,
klausa dalam suatu kalimat. Contoh: dan, atau, tetapi, yang.
h. Kata sandang (Artikula)
i. Kata seru (Interjeksi): kata yang digunakan untuk menyatakan perasaan atau emosi
dalam suatu kalimat. Contoh: oh, aduh, wow.
j. Kata depan (Preposisi): kata yang digunakan untuk menghubungkan kata benda atau
kata ganti dengan kata kerja atau kata sifatlainnya dalam suatu kalimat. Contoh: di,
dari, ke, dengan.

Anda mungkin juga menyukai