Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

INFORMASI KARIR YANG SESUAI DENGAN PEMINATNYA

Dosen Pengampu : Rosnelly Roesdy, SE., M.Si

Disusun Oleh :
Tasya Putri Maharani 2102110414
Finy Zahra Putri 2102125042
Titah Sweety 2102111593

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpah rahmat, inayah taufik dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususnan makalah ini tepat pada
waktunya. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunujuk maupun
pedoman bagi pembaca untuk memperdalam ilmu Manajemen Talenta.

Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan terhadap makalah ini. Oleh karena itu,
penulis berharap bagi para pembaca untuk memberikan masukan yang bermanfaat yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini agar dapat diperbaiki bentuk maupun isi makalah
sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik.

Pekanbaru, 08 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3

BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 4


1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 4
1.3 Tujuan ................................................................................................................ 5

BAB 2. PEMBAHASAN ......................................................................................... 6

2.1 Hubungan antara efektivitas bimbingan karir dan orentasi masa depan terhadap pengambilan
keputusan karir ......................................................................................................... 6

2.2 Informasi karir yang sesuai dengan peminatnya ................................................ 8

BAB 3. PENUTUP ................................................................................................... 9


3.2 Kesimpulan ........................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 10
BAB 1.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Karier adalah bagian hidup yang berpengaruh pada kebahagiaan hidup manusia secara
keseluruhan. Oleh karenanya ketepatan memilih serta menentukan keputusan karier menjadi
titik penting dalam perjalanan hidup manusia. Keputusan memilih suatu karir dimulai saat
individu berada pada masa remaja. Pada usia remaja, sekolah merupakan aspek penting
dalam kehidupan karena pendidikan menyiapkan mereka dalam kondisi siap untuk
mengambil keputusan karir.

Seligman (dalam Marliyah dkk, 2004) mengatakan bahwa sejumlah karir mulai dibangun dan
dikembangkan sejak masa sekolah dan karir dapat juga dikatakan sebagai suatu cita-cita yang
diinginkan, baik yang berkaitan dengan suatu bidang pendidikan, pekerjaan maupun suatu
profesi tertentu.

Remaja adalah peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa kedewasaan. Suatu masa
yang mempengaruhi perkembangan dalam aspek sosial, emosi, dan fisik. Remaja memiliki
tugas-tugas perkembangan yang mengarah pada persiapan memenuhi tuntutan dan peran
sebagai orang dewasa. Pada tahap ini, salah satu tugas perkembangan remaja adalah memilih
dan mempersiapkan diri untuk menjalankan suatu pekerjaan, serta membuat keputusan karir.
Menurut Conger (Marliyah dkk, 2004) salah satu tugas perkembangan remaja adalah
pemilihan dan persiapan karir. Pemilihan karir merupakan saat seorang remaja mengarahkan
diri pada suatu tahapan baru dalam kehidupan mereka. Membuat keputusan memilih karir
merupakan usaha remaja menemukan dan melakukan pilihan di antara berbagai
kemungkinan yang timbul dalam proses pemilihan karir. Remaja mulai membuat rencana
karir dengan eksplorasi dan mencari informasi berkaitan dengan karir yang diminati. Setelah
remaja mencapai tahap perkembangan kognitif operasional formal (11 tahun – dewasa) yaitu
tahap dimana mereka sudah dapat berpikir secara abstrak. Pada fase ini mereka
mengeksplorasi berbagai alternatif ide dan jurusan dalam cara yang sistematis, misalnya jika
ingin menjadi dokter maka harus memilih jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Usia
remaja dalam teori perkembangan karir Ginzberg termasuk dalam tahap tentatif yaitu dengan
usia 11–17 tahun. Tahapan usia ini adalah masa transisi dari tahap fantasi pada anak-anak
menjadi pengambilan keputusan realistik pada remaja. Sejalan dengan perkembangan karir
tersebut, proses karir telah muncul pada usia sekolah yaitu ketika anak-anak mulai
mengembangkan minatnya dan adanya pemahaman keterkaitan antara kemampuan dengan
karir dimasa depan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah ada hubungan antara efektivitas bimbingan karir dan orientasi masa depan
terhadap pengambilan keputusan karir remaja ?
2. Bagaiaman cara mencari informasi karir yang sesuai dengan peminatnya?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan antara efektivitas bimbingan karir dan orientasi masa depan
terhadap pengambilan keputusan karir remaja
2. Untuk mengetahui informasi karir yang sesuai dengan peminatnya
BAB 2.
PEMBAHASAN
1. Hubungan antara efektivitas bimbingan karir dan orentasi masa depan terhadap
pengambilan keputusan karir
Pengertian Peluang Usaha Dalam Kewirausahaan Menurut Para Ahli Peluang
usaha terdiri dari dua kata yaitu " peluang " dan " usaha ". Peluang yang dalam bahasa
Inggris di sebut dengan opportunity memiliki arti sesuai dengan KBBI adalah
kesempatan. Secara sederhana peluang di artikan sebagai kesempatan muncul atau terjadi
pada satu peristiwa. Sementara itu, usaha memiliki pengertian berbagai daya untuk
mendapatkan apa yang di inginkan. Sehingga secara terminologis pengertian peluang
usaha adalah kesempatan yang dapat dimanfaatkan seseorang untuk mendapatkan apa
yang di inginkannya ( keuntungan - kekayaan - uang ) dengan memanfaatkan berbagai
faktor baik faktor eksternal maupun internal. Peluang usaha adalah sebuah kesempatan
untuk kita dalam mengembangkan usaha dengan melihat hal-hal positif yang ada untuk
dapat dimanfaatkan dalam pengmbangan usaha yang dimiliki. Dengan adanya peluang
berarti adanya hal-hal positif yang mengarah pada kemajuan atau perkembangan suatu
usaha yang sedang di bangun atau yang baru mulai di bangun dengan melihat prospek ke
depan usaha nantinya akan menjadi lebih baik dan meningkatnya pendapatan usaha
tersebut. Ciri-ciri peluang usaha yang baik :
1) Peluang itu orisinil dan tidak meniru.
2) Peluang itu harus dapat mengantisipasi perubahan, persaingan, dan kebutuhan
pasar dimasa yang akan datang.
3) Benar-benar sesuai dengan keinginan agar peluang bisa bertahan lama.
4) Tingkat visibilitas (kelayakkan usaha) benar-benar teruji untuk dilakukan riset
dan trial. 5) Bersifat ide kreatif dan inovatif bukan tiruan dari orang lain.
6) Ada keyakinan untuk mewujudkannya.
7) Ada rasa senang dalam menjalankannya.
Peluang usaha dapat muncul dari hobi kita sendiri, yang sebelumnya mungkin Anda tidak
sadar bahwa hobi Anda bisa dijadikan sebagai usaha. Kalau hobi atau bidang yang Anda
kuasai saat ini belum layak untuk dijadikan peluang usaha, anda membutuhkan ide-ide
yang menimbulkan peluang usaha. Ide yang berpeluang usaha bisa didapatkan dari hal-
hal seperti berikut ini :
1. Cita-cita Peluang bisa muncul dari cita-cita Anda sendiri. Bila keinginan Anda untuk
menjadi seorang pengusaha sangat kuat, maka Anda akan melihat peluangpeluang di
hampir semua bidang. Hampir setiap apa yang dilihat adalah peluang usaha. Atau
setidaknya, Anda secara naluri akan berupaya mencari peluang di suatu jenis usaha.
Hal ini tidak akan terjadi pada orang yang tidak memiliki citacita menjadi seorang
pengusaha
2. Tekanan Bila seseorang menghadapi tekanan maka banyak gagasan yang mucul.
Tekanan bisa datang dari luar, bisa pula diciptakan oleh diri sendiri. Ketika seseorang
mendapatkan tekanan untuk bisa hidup dan menghidupi keluarganya, biasanya dia akan
banyak berpikir untuk mendapatkan solusinya.
3. Kecenderungan pasar Mengamati kebutuhan konsumen di pasar dapat menimbulkan
peluang usaha. Contoh, kecenderungan sebagian orang akan belanja langsung ke pabrik
dengan harga murah. Maka muncullah factory outlet di mana-mana. Dengan berbagai
promosi maka FO menawarkan barang dengan harga murah dengan kualitas barang yang
dapat dijamin.
4. Inovasi baru Gagasan untuk menciptakan produk baru timbul karena adanya
kebutuhan, sementara produk itu belum ada di pasaran. Apabila kita berhasil menciptakan
produk tersebut dan dibutuhkan konsumen maka kita dapat menjadi yang pertama dan
menguasai usaha tersebut (leader).

2. Informasi karir yang sesuai dengan peminatnya


Bagaimana individu memandang masa depannya tergambar melalui orientasi
masa depannya. Orientasi masa depan merupakan faktor penting yang mempengaruhi
minat dan kebutuhan remaja yang akan menjalani pendidikan. Orientasi yang baik
terhadap masa depan akan memberi motivasi siswa dalam menjalani pendidikan.
Menurut Nurmi (2004) merencanakan dan memikirkan masa depan merupakan hal
yang penting pada masa remaja. Pada masa ini, remaja dihadapkan pada sejumlah
tugas normatif yang menuntut mereka berpikir dan mengambil keputusan tentang
masa depan.

Cara pandang atau orientasi remaja tentang masa depan akan berpengaruh
terhadap keputusan karir yang mereka lakukan yang nantinya akan berdampak pada
kehidupan mereka di masa yang akan datang. Orientasi masa depan menurut Nurmi
(2004) merupakan kemampuan seorang individu untuk merencanakan masa depan
yang merupakan salah satu dasar dari pemikiran manusia. Orientasi masa depan
menggambarkan bagaimana seseorang memandang dirinya di masa yang akan datang,
gambaran tersebut membantu individu dalam menempatkan dan mengambil
keputusan karirnya. Orientasi tentang pekerjaan apa yang akan digeluti di masa yang
akan datang merupakan faktor penting yang harus dimiliki remaja karena hal ini
berhubungan dengan pemilihan bidang pendidikan yang akan dipilih. Remaja dalam
membuat Keputusan membutuhkan bimbingan dari guru, konselor, orangtua, atau
orang dewasa lainnya sehingga dapat merencanakan masa depan yang sesuai dengan
bakat, minat, atau kemampuan yang dimilikinya. Pandangan yang obyektif tentang
pekerjaan membantu siswa mengembangkan dan merancang masa depan yang lebih
baik dan cemerlang.

Creed, Patton, dan Prideaux, (2006) mengungkapkan bahwa sebanyak 50% siswa
mengalami kebingungan dalam pengambilan keputusan. Salah satu faktornya adalah
begitu banyak pilihan jenjang pendidikan dan jenis pekerjaan yang tersedia, serta
kebutuhan untuk mengetahui nilai-nilai kehidupan serta tujuan apa yang dibutuhkan
dalam pilihan karir tersebut. Selain itu, terbatasnya eksplorasi dan pengalaman pada
role model karir maka minat dan aspirasi siswa berkaitan dengan bidang karir tertentu
sering kali menjadi stereotipe atau sesuatu yang telah terpolakan dalam fikiranya dan
terbatas. Terbatasnya informasi mengenai karir membuat siswa memilih sesuai apa
yang diketahui. Informasi yang akurat tentang dunia kerja dan diri sendiri merupakan
hal yang penting untuk mempengaruhi persepsi remaja terhadap keputusan karirnya
agar remaja dapat menyesuaikan pilihan karir dengan potensi dirinya (Winkel, 2005).
Pihak yang cukup berkompeten memberi informasi karir pada siswa adalah guru
bimbingan konseling. Melalui program bimbingan karir siswa mencoba memahami
bakat dan minat, mendapat informasi mengenai berbagai bidang pekerjaan dan
keterampilan apa saja yang diperlukan dalam bidang tertentu, adanya mata pelajaran
BK (bimbingan konseling) yang diberikan selama 1 jam pelajaran setiap minggunya
bagi kelas XII. Menurut Sukadji (2000) layanan bimbingan karir untuk individu yang
berada dalam tahap eksplorasi membantu individu memahami faktor-faktor relevan
dan memperoleh pengalaman membuat pilihan karir, mengeksplorasi bidang-bidang
pekerjaan dalam hubungannya dengan minat dan kemampuan, membuat perencanaan
dan mengembangkan strategi pencapaiannya. Dalam panduan model pengembangan
diri yang dikeluarkan oleh Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas (2007)
dikemukakan bahwa bimbingan karir merupakan suatu bidang pelayanan yang
ditujukan untuk membantu peserta didik dalam memahami dan menilai informasi,
serta memilih dan membuat keputusan karir. Surya (dalam Solehuddin dkk, 2008)
mengungkapkan bahwa tujuan bimbingan karir adalah membantu individu
memperoleh kompetensi yang diperlukan untuk memenuhi perjalanan hidupnya
secara optimal ke arah pilihannya. Pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah
menurut Solehuddin dkk (2008) memiliki fungsi dan berperan sebagai kunci dalam
pendidikan di sekolah, yaitu sebagai pendamping fungsi utama sekolah dalam bidang
pengajaran dan perkembangan intelektual siswa, terutama pada jenjang sekolah
menengah atas, karena di jenjang itulah konselor dapat berperan secara maksimal
dalam memfasilitasi konseli mengaktualisasi potensi yang dimiliki secara maksimal.
BAB 3.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Informasi yaitu berbagai keterangan, fakta dan ide mengenai karir yang disajikan dalam
bentuk kuantitatif, kualitatif atau gabungan keduannya. Berbagai informasi karir mencakup
informasi tentang kesuksesan kerja seseorang dalam berbagai bidang, macam-macam kerja,
kondisi aktivitas kerja (aktivitas kerja yang memberikan pelayanan kepada manusia, aktivitas
kerja yang menggunakan peralatan atau teknologi, dan aktivitas kerja yang berada diruang
terbuka), kompensasi kerja seperti gaji, jaminan kesehatan dan hati tua atau pensiun, syarat
pekerjaan yaitu kompetensi yang dimiliki, jenjang pendidikan, pengalaman kerja dan informasi
berbagai perguruan tinggi yang terkait dengan jenis pekerjaan Priyatno menyatakan bahwa ada
tiga alasan utama mengapa pemberian informasi perlu diselenggarakan. Pertama, membekali
individu dengan berbagai masalah yang dihadapi berkenaan dengan sekitar, pendidikan, jabatan
maupun sosial budaya. Kedua, memmungkinkan individu dapat menentukan arah hidupnya “ke
mana dia ingin pergi”. Ketiga, setiap individu adalah unik.
Karier menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia karier adalah perkembangan dan kemajuan
dalam kehidupan pekerjaan dan jabatan yang memberikan harapan untuk maju. Selain itu, karier
juga dapat diartikan sebagai suatu status dalam jenjang pekerjaan/jabatan sebagai sumber nafkah
apakah itu mata pencaharian utama/mata pencaharian sambilan.
DAFTAR PUSTAKA

http://semuamakalah28.blogspot.com/2019/05/makalah-informasi-karir.html?m=1
https://core.ac.uk/download/pdf/148605933.pdf
MAKALAH

Informasi Mengenai Perusahaan-Perusahaan Terkemuka atau


Jenis-Jenis Bisnis Populer yg Memiliki Prospek yg Baik
Dosen Pengampu : Rosnelly Roesdy, SE., M.Si

Disusun Oleh :
Tasya Putri Maharani 2102110414
Finy Zahra Putri 2102125042
Titah Sweety 2102111593

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2023/2024

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala limpah rahmat, inayah taufik dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyususnan makalah ini tepat pada
waktunya. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunujuk maupun
pedoman bagi pembaca untuk memperdalam ilmu Manajemen Talenta.

Penulis berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan terhadap makalah ini. Oleh karena itu,
penulis berharap bagi para pembaca untuk memberikan masukan yang bermanfaat yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini agar dapat diperbaiki bentuk maupun isi makalah
sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik.

Pekanbaru, 08 Mei 2023

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3

BAB 1. PENDAHULUAN ...................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
1.3 Tujuan ............................................................................................................... 4

BAB 2. PEMBAHASAN ......................................................................................... 5

2.1 Perusahaan .......................................................................................................... 5

2.2 Indikator Nilai Perusahaan ................................................................................. 5

BAB 3. PENUTUP ................................................................................................... 11


3.2 Kesimpulan ........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 12
BAB 1.
PEMBAHASAN
1.1 Latar belakang

Indonesia memiliki sederet perusahaan dengan kinerja terbaik dan berhasil mendapatkan
pendapatan bersih yang sangat fantastis. Daftar perusahaan terbesar di Indonesia ini tidak hanya berasal
dari perusahaan milik negara, namun juga perusahaan milik swasta. Bagi sebuah perusahaan, value atau
nilai perusahaan merupakan salah satu fondasi penting dalam membangun culture & arah tujuan
perusahaan.

Pada saat yang bersamaan, value perusahaan juga menjadi identitas perusahaan di mata publik.
Tidak heran, banyak perusahaan yang berusaha untuk menanamkan value-nya baik kepada audience
internal (karyawan) maupun eksternal.Hal ini dikarenakan mengenalkan value perusahaan kepada
karyawan ternyata dapat mendorong terciptanya sense of ownership antar karyawan yang turut
memengaruhi kepuasan dan employee retention.

Namun, menjalankan dan menanamkan nilai-nilai perusahaan tersebut kepada seluruh karyawan di
perusahaan tidaklah mudah. Perusahaan membutuhkan perencanaan serta pengenalan value secara
konsisten kepada karyawan.Value perusahaan merupakan nilai-nilai yang menjadi landasan perilaku dan
motivasi karyawan serta identitas perusahaan bagi karyawan maupun khalayak luas. Value perusahaan
juga akan menjadi ciri khas membedakan sebuah perusahaan dengan yang lainnya, meskipun mereka
bergerak di industri yang sama.Selain itu, value perusahaan juga berperan sebagai fondasi utama dalam
mencapai visi dan misi perusahaan.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, value perusahaan merupakan identitas dan fondasi
utama. Artinya, meskipun rencana dan strategi bisnis terus berubah mengikuti perkembangan industri
yang dinamis, nilai-nilai utama dari sebuah perusahaan akan tetap sama. Hal ini akan membantu bisnis
perusahaan Anda tetap bertumbuh dan tetap fokus pada visi dan misi utama.

Bahkan, menurut Forbes, lebih dari 50% eksekutif setuju bahwa value perusahaan dapat
memengaruhi produktivitas, kreativitas, profitabilitas, nilai perusahaan, dan tingkat pertumbuhan
sebuah perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Perusahaan?

2. Bagaimana Indikator nilai perusahaan?


1.3Tujuan

1. untuk mengetahui pengertian dari perusahaan

2. untuk mengetahui indicator nilai perusahaan

BAB 2.
PEMBAHASAN
1. Nilai perusahaan

Nilai-nilai perusahaan mengacu pada serangkaian filosofi inti yang memandu misi, budaya, dan visi
organisasi. Seringkali terkait dengan aspek budaya seperti pertumbuhan bisnis, akuntabilitas, dan
hubungan pelanggan dan karyawan, nilai perusahaan mendukung budaya perusahaan yang sehat dan
membedakan organisasi dari pesaing mereka.Nilai-nilai perusahaan harus mendukung skenario
pernyataan visi . Misalnya, jika pernyataan visi organisasi menjelaskan skenario tanggung jawab sosial,
nilainya mungkin terkait dengan kepemilikan, dampak lingkungan, dan aktivisme. Nilai-nilai inti yang
kuat bersifat spesifik, mudah diingat, dan sederhana, dan harus secara akurat menjelaskan dan
berkembang bersama organisasi dari waktu ke waktu. Singkatnya, setiap nilai perusahaan harus menjadi
prinsip panduan.

Beberapa contoh nilai perusahaan antara lain:

a. Transparansi

b. Sosial

c. Integritas

d. Pelayanan pelanggan

e. Inovasi

2. Indikator nilai perusahaan

Berkaitan dengan aspek-aspek nilai perusahaan di atas, proses penilaian perusahaan dilakukan dengan
indikator tertentu. Adapun beberapa indikator yang dipakai dalam proses penentuan nilai perusahaan
adalah sebagai berikut,

Catatan keuangan, indikator utama yang dilihat dalam proses penentuan nilai perusahaan adalah
catatan keuangan perusahaan. Hal ini tentunya mencakup pendapat hingga biaya dan utang. Untuk itu,
setiap perusahaan diharapkan memiliki catatan keuangan yang rinci dan terdokumentasikan dengan
baik. Investor juga akan melihat arus kas dan penentuan proyeksi keuntungan di masa depan melalui
catatan keuangan ini.

Management experience, indikator lain dari penentuan nilai perusahaan terdapat pada sektor sumber
daya manusia, khususnya pihak manajemen. Setiap manajer dengan catatan sukses atau pengalaman
positif akan memengaruhi nilai perusahaan. Indikator ini penting dikarenakan perusahaan tidak bisa
hanya bergantung pada jajaran eksekutifnya saja. Investor akan melihat perusahaan lebih dalam dari
jajaran direktur dan eksekutif, dan hal ini umumnya akan mengarah pada penanggung jawab
operasional dan para manajer di berbagai departemen.

Kondisi pasar, indikator eksternal dari proses penentuan nilai perusahaan sudah tentu adalah kondisi
pasar. Keadaan ekonomi dan seluruh kompleksitasnya berpengaruh pada hal ini. Sektor ini meliputi
tingkat suku bunga hingga gaji karyawan yang diperhitungkan secara umum. Perekonomian yang
berkembang pesat dapat meningkatkan permintaan akan produk dan layanan tertentu. Jika kondisi
pasar stagnan untuk pergerakan suatu produk maka perusahaan bisa saja mendapat penurunan nilai
perusahaan, begitu juga sebaliknya.

Aset perusahaan, indikator lain yang digunakan dalam proses penentuan nilai perusahaan adalah aset
perusahaan. Aset terdiri dari aset berwujud dan tak berwujud. Aset berwujud umumnya meliputi
tempat usaha, peralatan, kendaraan, dan berbagai aset fisik yang menunjang operasional perusahaan.
Sedangkan, aset tak berwujud meliputi reputasi, merek dagang, dan relasi bisnis dengan pelanggan.

3. Fungsi nilai perusahaan

Jika dilihat dari faktor dan aspek yang dinilai dari suatu perusahaan, nilai perusahaan itu sendiri
berfungsi utama sebagai tolok ukur investor atau pelanggan terhadap kinerja bisnis suatu perusahaan
tertentu. Adapun beberapa fungsi lain dari nilai perusahaan yang relevan adalah sebagai berikut,

a. Meningkatkan harga saham

b. Meningkatkan kemakmuran pemegang saham

c. Menjadi tolok ukur atas prestasi kerja para manajer

d. Mendorong peningkatan kinerja perusahaan secara umum

e. Mempertegas okupasi pasar terhadap produk perusahaan

f. Membantu proyeksi keuntungan di masa mendatang

4. Faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan

Meski dalam prosesnya dilakukan dengan menganalisis beberapa aspek penting baik dari aspek internal
maupun eksternal perusahaan, namun nilai perusahaan tetap dapat terpengaruh oleh berbagai hal.
Adapun 6 faktor yang memengaruhi nilai perusahaan ini antara lain adalah sebagai berikut:

1. Saham

Saham merupakan permodalan atau perseroan yang didapat dari para investor. Saham adalah modal
utama perusahaan yang berperan penting pada pendirian dan operasional perusahaan secara umum.
Faktor ini merupakan hal utama yang memengaruhi nilai perusahaan karena perkembangan dan
keberhasilan perusahaan di pasar dapat bergantung pada besaran modal yang didapat dari tiap lembar
saham terjual.

Saham perusahaan yang terjual di pasar modal juga memiliki nilai yang fluktuatif seiring kondisi pasar
dan ekonomi serta pengaruh lainnya. Nilai saham perusahaan dan tingkat stabilitasnya juga menentukan
nilai perusahaan, baik di mata investor maupun di mata pelanggan. Umumnya, harga saham suatu
perusahaan dapat naik dan turun ditentukan oleh situasi dan kondisi umum pasar dan faktor lain yang
memengaruhi pelanggan, seperti krisis atau tekanan ekonomi, hingga rasa tidak percaya terhadap suatu
produk tertentu.

2. Pertumbuhan perusahaan

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, pertumbuhan dan perkembangan perusahaan juga
dipengaruhi oleh saham atau permodalan umum perusahaan. Lebih daripada itu, nilai perusahaan juga
dipengaruhi oleh pertumbuhan perusahaan tersebut. Jika suatu perusahaan dapat bertumbuh dan
bersaing secara dinamis dari waktu ke waktu, bisa dimungkinkan nilai perusahaan juga akan ikut
bertumbuh. Sebaliknya, jika suatu perusahaan tidak mampu membuat terobosan atau strategi tertentu
untuk membuat produknya menguasai pasar maka tingkat kepercayaan pelanggan dan investor akan
turun. Hal ini tentu saja akan berdampak pada turunnya nilai perusahaan secara khusus.

3. Kebijakan utang

Secara khusus, kebijakan utang berpengaruh pada nilai perusahaan khususnya terkait dengan book
value atau pencatatan keuangan perusahaan. Jika suatu perusahaan ingin mempertahankan atau
meningkatkan nilai perusahaannya, maka perusahaan tersebut harus menentukan kebijakan utang yang
tetap dapat diatasi atau memiliki rasio dengan probabilitas tinggi pada tahap pembayarannya.

Kebijakan utang yang keliru dan tidak tepat umumnya dapat menyebabkan perusahaan kesulitan untuk
mempertahankan keseimbangan neraca keuangan karena rasio utang lebih besar daripada rasio aset
dan pendapatan secara selisih umum. Dampak dari kondisi semacam itu adalah penurunan nilai
perusahaan di mata investor.

4. Kebijakan dividen

Seperti yang telah dijelaskan di bagian awal, nilai perusahaan semakin baik jika investor atau para
pemodal mendapatkan kesejahteraan dari dividen perusahaan. Dividen atau besaran pendapatan
perusahaan yang dibagikan pada pemilik saham menjadi penting untuk dirasionalisasikan setiap
tahunnya. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi proses ketidakseimbangan antara kesejahteraan investor
dengan stabilitas finansial perusahaan.

Kebijakan dividen yang baik adalah dengan bertolok ukur pada besaran pendapatan serta anggaran
perusahaan untuk tahun mendatang. Sehingga dividen yang dibagikan pada pemilik saham tetap
terkontrol dan tidak serta-merta untuk membuat mereka sejahtera dalam satu waktu tertentu, tetapi
lebih utama agar besaran dividen ini bertambah dari waktu ke waktu seiring meningkatnya keuntungan
perusahaan.

5. Skala perusahaan

Skala perusahaan atau company size juga merupakan faktor yang memengaruhi nilai perusahaan secara
khusus. Skala perusahaan masuk dalam indikator yang dipakai dalam penentuan nilai perusahaan karena
ukuran dapat menentukan besaran uang yang tersebar dalam suatu perusahaan. Pelbagai kebutuhan
untuk memenuhi skala perusahaan, entah itu dalam perusahaan induk maupun anak perusahaan dapat
membebani finansial perusahaan sekaligus meningkatkan okupasi pasar.

Sebagaimana dua hal yang berseberangan, di satu sisi perusahaan dengan skala besar akan lebih mudah
menggapai pasar dan memberi akses luas kepada pelanggan. Tetapi, di sisi lain besarnya skala
perusahaan juga berarti besarnya pembiayaan yang dikeluarkan dalam suatu periode produksi. Hal ini
nantinya akan memengaruhi nilai perusahaan di mata pelanggan dan investor, yaitu tentang bagaimana
perusahaan mampu mengembangkan bisnis dan sekaligus mampu menyelaraskan keuangan mereka.

6. Kemampuan perusahaan menghasilkan laba

Faktor terakhir yang paling penting dari suatu perusahaan adalah kemampuannya untuk menghasilkan
laba atau keuntungan. Setiap perusahaan harus memiliki prioritas tinggi pada peningkatan laba
perusahaan. Selain itu, laba yang didapat dalam satu tahun operasional perusahaan juga dituntut untuk
mampu lebih besar daripada besaran pembiayaan operasional perusahaan dalam waktu yang sama. Jika
suatu perusahaan mampu mendapat laba dengan jumlah besar dan terus bertumbuh dari waktu ke
waktu, maka bukan tidak mungkin tingkat kepercayaan investor terhadap nilai perusahaan juga
bertumbuh.

5. Metode pengukuran nilai perusahaan

Untuk mengukur nilai perusahaan terdapat beberapa cara atau metode penghitungan yang didasarkan
pada rasio penilaian terhadap ukuran kinerja menyeluruh pada suatu perusahaan. Adapun cara dan
metode itu adalah sebagai berikut,

1. Price Earning Ratio (PER)

Price earning ratio adalah metode yang dilakukan dengan bertumpu pada harga jual perusahaan pada
pembeli apabila suatu perusahaan dijual. Harga ini didapat dari perbandingan harga saham dengan laba
bersih perusahaan. Harga saham sebuah emiten akan dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan
oleh emiten dalam periode tertentu, biasanya satu tahun. Price earning ratio merupakan metode
penghitungan nilai perusahaan yang berfokus pada laba bersih, sehingga emiten dapat mengetahui
tingkat kewajaran harga sahamnya secara riil. Price earning ratio dapat diperoleh dari rumus sebagai
berikut:

Price Earning Ratio (PER) = Price per share/Earning per share

Price per share merupakan harga atau nilai jual saham sedangkan earning per share adalah pendapatan
atau laba perusahaan dalam setahun.

2. Price to Book Value

Jika PER tadi membandingkan nilai harga saham suatu perusahaan dengan pendapatan atau laba, maka
price to book value (PBV) didapat dengan membandingkan harga saham dengan nilai buku perusahaan.
Metode penghitungan nilai perusahaan ini bisa menghasilkan nilai baik jika suatu perusahaan memiliki
manajemen yang mumpuni. Manajemen atau pengelolaan perusahaan yang efisien dan efektif
memungkinkan setidaknya PBV dalam setahun bernilai 1 atau lebih dari nilai buku, kondisi ini disebut
overvalued.
Sedangkan, jika nilai PBV kurang dari 1 maka dipastikan bahwa harga saham lebih rendah dari nilai buku
perusahaan tersebut atau disebut undervalued. Nilai PBV yang rendah umumnya menandakan adanya
penurunan kinerja dari perusahaan tersebut. Adapun rumus penghitungan PBV adalah sebagai berikut

Price to Book Value (PBV) = Harga Saham/Nilai Buku Perusahaan

3. Tobin’s Q

Rasio Q atau dikenal sebagai Tobin’s Q adalah nilai perusahaan yang didapat dengan membagi nilai
pasar suatu perusahaan dengan biaya penggantian aset. Rasio Q akan menemukan titik ekuilibrium
ketika nilai pasar perusahaan sama dengan biaya penggantian. Pada dasarnya, Rasio Q dapat
menunjukkan hubungan antara penilaian pasar dan nilai intrinsik perusahaan. Dengan kata lain, Rasio Q
adalah sarana untuk memperkirakan apakah bisnis atau nilai pasar suatu perusahaan itu undervalued
atau overvalued. Rasio Q ditemukan oleh Nicholas Kaldor pada tahun 1966 dan dipopulerkan oleh James
Tobin. Nilai penggantian aset atau replacement value of assets (RVA) dalam rasio Q ini dapat
menentukan kesempatan investasi bagi investor. Jika Rasio Q tinggi ( Q > 1) maka potensi pertumbuhan
suatu perusahaan tinggi dan manajemen berkinerja dengan baik terhadap aset perusahaan.

Adapun rumus penghitungan Tobin’s Q adalah:

Q = (MVS + MVD)/RVA

Q = Nilai perusahaan

MVS = Market value of all outstanding shares, nilai pasar dari semua saham ekuitas

MVD = Market value of all debt, nilai pasar dari semua utang, MVD didapat dari (Kewajiban - Aset +
Utang jangka panjang)

RVA = Nilai penggantian aset

Setelah memahami beberapa indikator dan rumus penghitungan nilai perusahaan di atas, kita jadi
paham tentang bagaimana aset dan pembukuan finansial perusahaan adalah hal penting dalam proses
penentuan nilai perusahaan. Aspek-aspek terkait utang hingga pendapatan juga menjadi salah satu
penentu nilai perusahaan dan nilai tawarnya di pasar modal.

Bagi kamu yang tertarik mendalami bidang keuangan, finansial, maupun investasi, kamu bisa merintis
kariermu dengan mendaftar lewat EKRUT. EKRUT akan menghubungkanmu dengan berbagai
perusahaan terkait yang relevan. Klik tautan di bawah ini untuk mulai mendaftar dan mencari pekerjaan
yang cocok denganmu lewat EKRUT.

6. Perusahaan terbesar di dunia

Sejak era revolusi industri yang pertama, terjadi perubahan besar-besaran terhadap banyak kegiatan
ekonomi di seluruh dunia. Hal ini melahirkan banyak perusahaan baru yang unggul dalam bidangnya
masing-masing.

Beberapa di antaranya bahkan menyadang gelar perusahaan terbesar di dunia menurut bidang
industrinya. Mulai dari bidang pertambangan, teknologi, FMCG, fast food, dan masih banyak lagi
Di dunia saat ini, ada banyak perusahaan yang merajai bidang-bidang bisnisnya sendiri. Apa saja daftar
perusahaan terbesar di dunia sekarang?

Sejak era revolusi industri yang pertama, terjadi perubahan besar-besaran terhadap banyak kegiatan
ekonomi di seluruh dunia. Hal ini melahirkan banyak perusahaan baru yang unggul dalam bidangnya
masing-masing. Beberapa di antaranya bahkan menyadang gelar perusahaan terbesar di dunia menurut
bidang industrinya. Mulai dari bidang pertambangan, teknologi, FMCG, fast food, dan masih banyak lagi.

Adapun perusahaan terbesar di dunia untuk beberapa bidang yakni;

a. Teknologi

Menurut Forbes, urutah nomor wahid dari daftar perusahaan terbesar di dunia dalam bidang teknologi
masih ditempati oleh Apple.Apple memimpin daftar perusahaan teknologi terbesar di dunia tujuh kali
berturut-turut berkat rekor penjualan $378.7 miliar, naik hampir 29% dari satu tahun sebelumnya.Apple
juga tetap menjadi perusahaan paling berharga di dunia, dengan kapitalisasi pasar mencapai $2.6 triliun
(naik 13%).

Kemudian, peringkat kedua ditempat oleh Alphabet dengan rekor penjualan $257.5 miliar yang
didorong oleh lonjakan permintaan untuk iklan digital Google.

Peringkat ketiga diisi oleh Microsoft karena perangkat lunak cloud-nya terus mendorong pertumbuhan
pendapatan.

b. Pertambangan

Dalam bidang pertambangan, perusahaan terbesar di dunia ditempati oleh BHP Group dengan nilai
pasar sebesar $162.910 billion pada Januari 2022 lalu. Perusahaan tambang asal Australia tersebut juga
menempati peringkat ke-79 sebagai perusahaan terbesar di dunia. Berikut daftar lengkap perusahaan
terbesar di dunia dalam bidang pertambangan.

c. FMCG

Perusahaan terbesar di dunia dalam bidang FMCG ditempat oleh Nestle. Perusahaan tersebut kini sudah
mempunyai lebih dari 2.000 brand dari seluruh dunia dan hadir di 187 negara.

FMCG sendiri merupakan perusahaan yang memproduksi barang-barang kebutuhan harian yang cepat
habis dan cepat terjual dengan harga murah, seperti sabun, bahan makanan, dan lainnya.

d. FAST food

Perusahaan terbesar di dunia dalam bisang makanan cepat saji ditempati oleh McDonald’s. Peringkat ini
dibuat berdasarkan jumlah gerai yang dimiliki di seluruh dunia.

Inilah beberapa perusahaan terbesar berdasarkan bidang yg paling banyak diminati bagi pelaku bisnis
dan memiliki prospek baik dalam oprasional nya.
BAB 3.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nilai-nilai perusahaan mengacu pada serangkaian filosofi inti yang memandu misi, budaya, dan visi
organisasi. Seringkali terkait dengan aspek budaya seperti pertumbuhan bisnis, akuntabilitas, dan
hubungan pelanggan dan karyawan, nilai perusahaan mendukung budaya perusahaan yang sehat dan
membedakan organisasi dari pesaing mereka.Nilai-nilai perusahaan harus mendukung skenario
pernyataan visi . Misalnya, jika pernyataan visi organisasi menjelaskan skenario tanggung jawab sosial,
nilainya mungkin terkait dengan kepemilikan, dampak lingkungan, dan aktivisme. Nilai-nilai inti yang
kuat bersifat spesifik, mudah diingat, dan sederhana, dan harus secara akurat menjelaskan dan
berkembang bersama organisasi dari waktu ke waktu. Singkatnya, setiap nilai perusahaan harus menjadi
prinsip panduan.
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/107128-ID-layanan-informasi-karir-membantu-
peserta.pdf
https://id.scribd.com/document/360363488/makalah-karir

Anda mungkin juga menyukai