Anda di halaman 1dari 27

MAKALAHKEWIRAUSAHAAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah IPS SD 2

Dosen Pengampu:
Raihanah Sari, M.Pd

3B PGSD
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2
1. Aulia Rahmah 2010125120042
2. Gusti Hidayati 2010125120035
3. Mahliyani 2010125220114
4. Muhammad Ridha Ardana 2010125310072
5. Norsenawati 2010125220097
6. Supriadi 2010125310067
7. Vera Novitasari 2010125220099

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BANJARMASIN

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT, kami sebagai penulis dapat menyelesaikan Makalah
berjudul “Kewirausahaan” dengan lancar. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah IPS SD 2. Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah memberikan bantuan dan saran atas penyusunan makalah ini:

1. Raihanah Sari, M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah IPS SD 2.


2. Semua rekan sekelas Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Lambung Mangkurat dan pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan namanya satu
persatu.

Kami sebagai penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini, untuk itu kami mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun para pembaca.

Banjarmasin, 18 Agustus 2021

Hormat kami,

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................i
DAFTAR ISI ................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................1
C. Tujuan Masalah .................................................................................1
D. Manfaat Penulisan .............................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaa ..................................................................
B. Tujuan Kewirausahaan ......................................................................
C. Manfaat Kewirausahaan ...................................................................
D. Sikap Seorang Wirausahaan .................................................................
E. Konsep Kewirausahaan ...................................................................
F. Contoh Usaha Kecil Diindonesia .....................................................

BAB III KESIMPULAN


A. Kesimpulan ......................................................................................
B. Saran ................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................


BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring dengan perubahan global yang terjadi dalam hampir seluruh


aspek kehidupan, perhatian terhadap pentingnya kewirausahaan hampir
dirasakan oleh setiap orang dan setiap bangsa. Konsep kewirausahaan itu
merupakan konsep ilmu sosial yang bersifat dinamis dan akan selalu
mengalami perubahan seiring dengan kemajuan yang dicapai oleh
perkembangan ilmu itu sendiri.

Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan


dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Seorang
wirausahawan mempunyai cara berpikir yang berbeda dengan manusia pada
umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, inovasi, serta tekad
yang kuat yang sangat terkait dengan nilai-nilai, sikap dan perilaku sebagai
manusia unggul.

Kewirausahaan adalah semangat, pelaku dan kemampuan untuk


memberikan tanggapanyang positif terhadap peluang memperolehkeuntungan
diri sendiri dan atau pelayanan yang lebih baik pada pelangganatau
masyarakat, dengan selalu berusahan mencari dan melayani lebih banyak dan
lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat
dan menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian

Keberadaan pengusaha kecil dan menengah merupakan proses awal


perkembangan industrialisasi di daerah, tapi kenyataannya di lapangan, masih
banyak kendala yang dihadapi oleh usaha kecil dan menengah. Kendala
internal yang dihadapi oleh pengusaha kecil yaitu kualitas SDM yang masih
rendah, lemahnya akses dan pengembangan pangsa pasar, lemahnya struktur
pemodalan, terbatasnya penguasaan teknologi, lemahnya organisasi dan
manajemen, serta terbatasnya jaringan usaha dan kerjasama dengan pelaku-
pelaku ekonomi lainnya. Untuk menghadapi kendala tersebut, seorang
pengusaha harus memiliki pondasi yang kuat sebelum mendirikan
danmenjalankan usahanya.

Seorang pengusaha harus memiliki orientasi kewirausahaan untuk


menghadapi persaingan dan tekanan pasar yang terus meningkat. Salah satu
aspek penting dari kewirausahaan adalah pemasaran.Tujuan pemasaran adalah
untuk mendapatkan laba bagi perusahaan melalui promosi dan distribusi
produk. Sudah menjadi tuntutan bagi setiap pengusaha untuk menyusun
strategi pemasaran dalam menjalankan aktivitas-aktivitas usaha guna
mencapai target yang ingin dicapai oleh suatu usaha. Strategi pemasaran perlu
dilakukan untuk menghadapi persaingan dan memenuhi keinginan konsumen.

Kewirausahaan adalah suatu usaha untuk menambahkan nilai lebih


dengan cara mengkombinasikan sumber daya alam dan sumber daya manusia.
Penyatuan kedua sumber daya tersebut dapat menghasilkan sesuatu yang baru
jika didukung oleh inovasi dan kreatifitas. Sehingga dengan memanfaatkan
potensi tersebut seseorang diharapkan menjadi manusia yang mandiri bahkan
dapat memberikan manfaat untuk orang lain. Selain itu meningkatnya jumlah
pengangguran di Indonesia yang disebabkan ketidakseimbangan antara jumlah
angkatan kerja dengan lapangan kerja, merupakan salah satu alasan
dibutuhkannya kewirausahaan. Dunia kerja yang kini membutuhkan lebih
banyak tenaga kerja terdidik dan terlatih menimbulkan tingginya persaingan
yang menuntut setiap orang untuk meningkatkan pengetahuan dan
kemampuannya.

Setidaknya sebagai mahasiswa yang telah menempuh beberapa jenjang


pendidikan diharapkan mampu mengembangkan semangat kewirausahaan
selain mengembangkan kualitas keilmuan dalam jurusannya. Hal ini
dikarenakan tingginya pendidikan seseorang tidak sepenuhnya menjadi tolak
ukur kesuksesannya dalam mencari kerja.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian kewirausahaan?
2. Apa tujuan dari adanya kewirausahaan?
3. Apa manfaat dari adanyakewirausahaan?
4. Apa saja sikap yang harus dimiliki seorang wirausaha?
5. Apa saja contoh usaha kecil yang ada di Indonesia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa pengertian kewirausahaan.
2. Untuk mengetahui apa tujuan dari adanya kewirausahaan.
3. Untuk mengetahui apa manfaat dari adanya kewirausahaan.
4. Untuk mengetahui apa saja sikap yang harus dimiliki seorang wirausaha.
5. Untuk mengetahui apa saja contoh usaha kecil yang ada di Indonesia.
D. Manfaat Penulisan
- Bagi penulis
Untuk memberikan wawasan baru dan pengetahuan baru mengenai minat
mahasiswa untuk berwirausaha dan memberikan pengetahuan yang lebih luas
tentang wirausaha dan pentingnya berwirausaha.
- Bagi pembaca
Sebagai salah satu sumber informasi dan pembaca akanmendapatkan
gambaran tentang pentingnya berwirausaha dan bagaimana minat
seseorang untuk menjadi seorang wirausaha.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti :pejuang,
pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah beranidan berwatak agung.
Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu. Jadi wirausaha adalah
pejuang atau pahlawan yang berbuat sesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul
kata). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai
atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun
operasi untuk mengadakan produk baru, mengatur permodalan operasinya serta
memasarkannya.
Istilah kewirausahaan merupakan padanan kata darientrepreneurship dalam
bahasa inggris. Kata entrepreneurship sendiri sebenarnya berawal dari bahasa
perancis yaitu ‘entreprende’ yang berarti petualang, pencipta, dan pengelola usaha.
Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Rihard Cantillon (1755). Istilah ini makin
populer setelah digunakan oleh pakar ekonomi J.B. Say (1803) untuk
menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber daya ekonomis
dari tingkat produktivitas rendah di tingkat yang lebih tinggi serta menghasilkan lebih
banyak lagi (Rambat Lupiyoadi, 2004;1)

Beberapa ahli mengatakan sebagai berikut:

Menurut John J.Kao berkewirausahaan adalah: usaha untuk menciptakan nilai


melalui pengenalan kesempatan bisnis, menejemen pengambilan resiko yang tepat,
dan melalui keterampilan komunikasi untuk memobilisasi seseorang, manusia,  uang
dan bahan-bahan baku atau sumberdaya lain yang diperlukan untuk lain yang
diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik.
Menurut Robert D.Hisrich, Berkewirausahaan adalah proses dinamis atau
penciptaan tambahan kekayaan-kekayaan diciptakan oleh individu yang berani
mengambil resiko utama dengan syarat-syarat kewajaran, waktu, dan komitmen karir
atau penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa produk dan jasa tersebut tidak
atau mungkin baru atau unik, tetapi nilai tersebut bagaimanapun juga harus dipompa
oleh usahawan dengan penerimaan dan penempatan kebutuhan, keterampilan dan
sumber-sumber daya.
Pengertian kewirausahaan menurut intruksi presiden RI No.4 tahun 1995;
“Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan seseorang dalam
menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaca mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi
dalam rangka memberikan pelayanan yangh lebih baik dan memperoleh keuntungan
yang lebih besar.
Jadi, dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa berkewirausahaan
adalah hal-hal atau upaya-upaya yang berkaitan dengan penciptaan kegiatan atau
usaha atau aktivitas bisnis atas dasar kemauannya sendiri dan mendirikan usaha atau
bisnis dengan kemauan dan kemampuan sendiri.
Dengan demikian, sebenarnya apa yang dimaksud dengan kewirausahan, Agar
lebih jelas dan ada pegangan, di bawah ini diuraikan beberapa pengertian
kewirausahaan dan wirausaha, sebagai berikut:
a. Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha
meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
b. Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-
peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa
memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan (Robin, 1996).
c. Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan
kemakmuran.
d. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan
menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko, serta
menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.

B. Tujuan Kewirausahaan
Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa, apabila
sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari prosetase
keseluruhan penduduk di negara tersebut menjadi wirausahawan, Indonesia sendiri
sampai saat ini menurut sebuah riset jumlah penduduk yang menjadi wirausaha baru
sekitar 0,18%, menurut informasi yang saya baca di internet hari ini tanggal 5 Maret
2012 jumlahnya telah melonjak tajam menjadi  maka tidaklah mengherankan apabila
saat ini, kondisi pereekonomian Indonesia tertinggal jauh dari negeara tetangga yaitu
Singapura yang memiliki prosentase wirausaha sebesar 7%, Malaysia 5%, China
10%, apalagi jika harus dibandingkan dengan negara adidaya Amerika Serikat yang
hampir 13%  penduduknya menjadi wirausahawan.
Maka dari itu, dengan ditumbuh kembangkanya pengetahuan seputar
kewirausahaan, akan membangkitkan semangat masyarakat Indonesia khusunya
generasi muda atau mahasiswa, untuk ikut menciptakan lapangan kerja dengan
berwirausaha, tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeking). Dengan dilandasi
semangat nasionalisme bahwa bangsa Indonesia harus mampu bersaing dikancah
percaturan perekonomian dunia, maka akan banyak mahasiswa yang termotivasi
untuk meningktakan kualitas dirinya dan mencetuskan ide-ide kretaif dalam bidang
kewirausahaan yang berdaya saing tinggi.
Mengapa dengan semakin banyak wirausahawan disuatu negara akan
meningkatkan daya saing negara tersebut?, jawabanya saya kira cukup jelas. Pertama,
sebuah negara yang memiliki wirausahawan banyak tentunya akan mendapatkan
penghasilan yang besar dari sektor pajak, atas kegiatan ekonomi yang mereka
lakukan, coba bayangkan apabila suatu negara terlalu banyak pegawai negeri sipil
yang kurang atau bahkan tidak produktif, maka mereka setiap bulan memakan
anggaran negara untuk menggaji mereka, namun sumbangsih mereka pada
perekonimian nasional sangat minim baik dari segi pajak maupun tingkat konsumsi.
Mari kita lihat contoh lainya, dengan semakin banyak penduduk menjadi
wirausaha, maka ekonomi mereka akan mandiri, tidak akan bergantung pada sistem
ekonomi kapitalis, dalam hal ini pemerintah harus pro aktif menyediakan modal bagi
para pengusaha agar benar-benar produktif dengan bunga yang kompetitif, dan tidak
menghancurkan pengusaha maupun pemerintah, hasil keuntungan usaha mereka akan
disimpan di bank-bank dalam negeri, sehingga perputaran uang semakin lancar,
dengan hal tersebut modal mereka akan bertambah sehingga mampu menembus
pangsa pasar global, yang nantinya menaikkan neraca ekspor-impor dan akan
menambah devisa negara secara signifakan, maka dengan hal tersebut sangatlah jelas,
bahwa kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting untuk menaikkan harkat
martabat suatu bangsa dikancah internasional.
Selanjutnya ditinjau dari segi GNP (Gross National Product), apabila semakin
banyak uang yang dihasilkan oleh putra-putri bangsa Indonesia, karena berwirausaha
maka uang yang dihasilkan berpeluang semakin besar, berbeda dengan gaji yang
nominalnya relatif tetap. Akan meningkatkan GNP yaitu keseluruhan barang dan jasa
yang diproduksi warga negara penduduk tersebut dimanapun berada (di dalam dan
luar negeri), dengan meningkatkan GNP ini akan semakin memperkuat ekonomi
nasional secara makro, dan mempercepat roda pembangunan nasional, karena
ketersediaan anggaran semakin meningkat.
Dari beberapa dampak positif kewirausahaan tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa kewirausahaan bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan secara
umum meningkatkan harkat dan martabat pribadi wirausahawan serta bangsa dan
negara, dengan pengetahuan tersebut diharapkan akan semakin banyak warga negara
Indonesia khusunya mahasiswa yang terjun dalam dunia usaha, namun perlu
diperhatikan dalam berusaha harus mengedepankan kejujuran, sehingga apa yang
dihasilkan dapat bermanfa’at bagi masyarakat luas.
Dalam berwirausaha, tentunya terdapat berbagai tujuan yang ingin dicapai dan
tidak hanya sebatas mencari keuntungan. Berikut ini berbagai tujuan wirausaha yang
bisa dijadikan sebagai referensi sebelum memulai berwirausaha supaya tidak salah
langkah dan melenceng dari pengertian wirausaha.
1. Meningkatkan jumlah wirausaha berkualitas
Ketika seseorang berwirausaha, tentunya ia membutuhkan sumber daya
manusia yang dapat membantunya meningkatkan kualitas dari usahanya.
Dengan memberdayakan sumber daya manusia, tidak hanya dapat
meningkatkan pencapaian usaha, juga dapat melatih sumber daya manusia
tersebut menjadi calon wirausaha yang berkualitas. Dengan begitu, ketika ia
telah mempunyai usaha sendiri, bukan tidak mungkin ia menjadi seorang
wirausaha yang sukses, sehingga jumlah wirausaha berkualitas semakin
bertambah.
2. Memberikan kesadaran terhadap masyarakat untuk berwirausaha dengan
tangguh dan kuat
Seorang wirausahawan yang sukses, tentunya akan membuat
masyarakat tergerak dan sadar untuk mencoba berwirausaha, sekaligus
memahami pentingnya pengertian wirausaha. Masyarakat akan berusaha
untuk mencari tahu tips dari wirausahawan tersebut dalam menjalankan usaha
hingga berhasil mencapai kesuksesan. Masyarakat akan paham bahwa mereka
harus berusaha dengan kuat dan tangguh dalam menjalankan usahanya jika
ingin mencapai kesuksesan.
3. Memajukan dan Menyejahterakan Masyarakat
Usaha yang sukses dan semakin besar, tentunya semakin banyak
membutuhkan sumber daya manusia. Dengan memberdayakan masyarakat
sekitar tempat usaha, hal tersebut dapat memberikan lapangan pekerjaan
sekaligus mengurangi jumlah pengangguran. Dan dengan mempunyai
pekerjaan yang tetap, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat dapat tercapai.
4. Membudayakan perilaku, sikap, semangat, dan kemampuan wirausahan di
masyarakat
Jika di masyarakat terdapat wirausaha yang sukses, bukan tidak
mungkin hal tersebut akan menggugah semangat masyarakat di sekitar untuk
mencoba berwirausaha. Tidak hanya semangat, masyarakat juga akan belajar
untuk berperilaku dan bersikap layaknya seorang wirausahawan yang sukses
jika ingin meraih keberhasilan dalam usahanya. Dengan begitu, seorang
wirausahawan dapat menularkan rahasia suksesnya kepada masyarakat mulai
dari pengertian wirausaha.

C. Manfaat Kewirausahaan
Dari beerapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro, kecil,
atau percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan lebih
banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu perusahaan besar.
Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya mempertimbangkan
manfaatkepemilikikan bisnis mikro, kecil atau menengah.
Thomas W Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat kewirausahaan adalah
sebagai berikut:
1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri
memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang bagi
pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan mencoba
memenangkan hidup mereka dan memungkinkan mereka untuk
memanfaatkan bisnisnya guna untuk untuk mewujudkan cita-citanya.
2. Memberi peluang melakukan perubahan
Semakin banyak bisnis yang memulai usahanya karena mereka dapat
menagkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang menurut
mereka sangat penting. Mungkin berupa penyediaan perumahan sederhana
yang sehat dan layak pakai, dan mendirikan daur ulang limbah untuk
melestarikan sumber daya alam yang terbatas, pebisnis kini menemukan
cara untuk mengombinasikan wujud kepedulian mereka terhadap berbagai
masalah ekonomi dengan sosial dengan harapan untuk menjalani hidup
yang lebih baik.
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya
Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan seringkali
membosanka, kurang menantang dan tidak ada daya tarik. Hal ini tentu
tidak berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi mereka tidak banyak
perbedaan antara bekerja atau menyalurkan hobi atau bermain, keduanya
sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh wirausahawan merupakan alat
untuk menyatakan aktualisasidiri. Keberhasilan mereka adalah suatu hal
yang ditentukan oleh kreativitas, antusias, inovasi, dan visimereka sendiri.
Memiliki usaha atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada
mereka, kebangkitan spiritual dan mampu mengikuti minat atau hobinya
sendiri.
4. Memiliki peluang untruk meraih keuntungan
Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi
wirausahawan, keuntungan berwirausahawan merupakan faktor motivasi
yang penting untuk mendirikan usaha sendiri, kebanyakan pebisnis tidak
ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan diantara mereka yang menang
menjadi berkecukupan. Hampir 75% yang termasuk dalam daftar orang
terkaya (Majalah Forbes) merupakan wirausahawan generasi pertama.
Menurut hasil penelitian, Thomas stanley dan William Danko, pemilik
perusahaan sendiri mencapai 2/3dari jutawan Amerika serika. “Orang-
orang yang bekerja memiliki perusahaan sendiri empat kali lebih
besaruntuk menjadi jutawan daripada orang-orang yang bekerja untuk
orang lain (karyawan perusahaan lain).
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan
pengakuan atas usahanya
Pengusaha atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga
masyarakat yang paling dihormati dan dipercaya. Kesepakatan bisnis
berdasarkan kepercayaan dan saling merhormati adalah ciri pengusaha
kecil.Pemilik menyukai kepercayaan dan pengakuan yang diterima dari
pelanggan yang telah dilayani dengan setia selam bertahun-tahun. Peran
penting yang dimainkan dalam sistem bisnis dilingkungan setempat serta
kesadaran bahwa kerja memilki dampak nyata dalam melancarkan fungsi
sosial dan ekonomi nasional adalah merupakan imbalan bagi manajer
perusaan kecil.
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan
menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakan
Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan
kecil adalah bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya bukan kerja.
Kebanyakan kewierausahawan yang berhasil memilih masuk dalam bisnis
tertententu, sebab mereka tertarik dan mrenyukai pekerjaan tersebut.
Mereka menyalurkan hobi atau kegemaran mereka menjadi pekerjaan
mereka dan mereka senang bahwa mereka melakukannya. Wirausahawan
harus mengikutu nasihat Harvey McKey. Menurut McKey: “Carilah dan
dirikan usaha yang anda sukai dan anda tidak akan penrnah terpaksa
harus bekerja sehari pun dalam hidup anda”  Hal ini yang menjadi
penghargaan terbesar bagi pebisnis/wirausahawan bukan tujuannya,
melainkan lebih kepada proses atau perjalanannya.

Tujuan wirausaha tersebut jika dijalankan dengan baik, maka akan memberikan
banyak manfaat bagi masyarakat sekitar. Berikut ini beragam manfaat dari wirausaha
yang bisa didapatkan oleh para pelaku usaha ataupun masyarakat sekitar.
1. Membuka lowongan pekerjaan.
Seseorang yang memulai untuk berwirausaha, tentunya memerlukan
sumber daya manusia yang dapat membantunya meningkatkan hasil usaha.
Dengan semakin banyaknya wirausaha, hal tersebut berarti membuka
lowongan pekerjaan dan mampu menambah daya tampung pekerja.
Semakin banyaknya lowongan pekerjaan yang dibuka, hal tersebut akan
membantu pemerintah dalam mengurangi jumlah pengangguran di
masyarakat.
2. Generator pembangun kesejahteraan lingkungan
Seseorang yang berwirausaha, secara tidak langsung ia akan
membangkitkan semangat lingkungan di sekitarnya untuk ikut
menyejahterakan kehidupan masyarakat. Di lingkungan sekitar akan
tumbuh sikap untuk terus berusaha semaksimal mungkin guna
mendapatkan kesuksesan yang diinginkan. Dengan semakin banyak yang
sukses, pembangunan di masyarakat dapat terus ditingkatkan.
3. Memberi contoh ketekunana, kerja keras, dan berkepribadian unggul
Seorang pemilik usaha yang sukses akan memberikan contoh baik untuk
lingkungan sekitarnya, yakni menumbuhkan semangat kerja keras,
berusaha dengan tekun, dan mempunyai kepribadian yang unggul. Dengan
begitu, masyarakat dapat melatih dirinya menjadi lebih baik lagi dan
berusaha mencontoh apa yang telah dicapai oleh wirausahawan tersebut.
4. Mendidik karyawan menjadi mandiri, tekun, disiplin, dan jujur dalam
bekerja
Seorang wirausahawan yang sukses dapat menularkan semangat
kemandirian dan ketekunan dalam bekerja untuk meraih kesuksesan.
Tentunya, semangat tersebut harus dibarengi dengan rasa disiplin dan
kejujuran, sekaligus betul-betul memahami pengertian wirausaha yang
sebenarnya.
D. Sikap seorang wirausahawan
1.Sikap dan perilaku Wirausahawan
Menurut Suryana (2014: 33), “wirausahawan adalah orang yang mempunyai usaha
sendiri”. Wirausahawan adalah orang yang berani membuka kegiatan produktif yang
mandiri. Sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki
oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, beroreintasi pada kemajuan dan positif
merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha agar wirausaha
tersebut dapat lebih maju/sukses”.
sikap adalah aktivitas-aktivitas atau kegiatan yang nyata dan terwujud dalam gerakan-
gerakan bagian tubuh. Sedangkan yang dimaksud wirausaha tingkah laku dari
seorang wirausaha dimana tingkah laku ini diantaranya dibina oleh beberapa faktor
yaitu percaya diri, berorientasi tugas dan hasil, keberanian pengambilan resiko,
kepemimpinan, keorsinilan, berorientasi kemasa depan
Sikap wirausaha yang dimiliki oleh seorang wirausaha pada kenyataannya memang
perlu dikembangkan, misalnya dengan menambah pengetahuan wawasan.
Penambahan pengetahuan dan wawasan itu seharusnya dilakukan secara bertahap dan
terus menerus melalui proses belajar. Terkadang setiap proses belajar itu tidak
disadari sebagai alat dalam mengembangkan perilaku wirausaha, karena biasanya itu
dianggap sebagai bagian dari pengalaman. Padahal pengalaman itu sendiri dapat
dijadikan cermin untuk selalu menetukan yang terbaik di masa yang akan datang.
Dengan pengalaman-pengalaman itu pula setiap wirausaha diharapkan selalu belajar
dan belajar untuk menambah pengetahuannya.
Berdasarkan uraian di atas dapat dijelaskan jika sikap wirausaha yaitu kemampuan
yang ada dalam diri seseorang untuk wirausaha, mengacu pada respon individu
terhadap risiko dalam berbisnis dan mampu menghadapi rintangan dalam dunia
usaha. Sikap seorang wirausahawan ditunjukkan dariadanya percaya diri, berorientasi
tugas dan hasil, berani mengambil resiko, kepemimpinan, keorsinilan, dan
berorientasi ke masa depan.

Seorang wirausahawan harus mempunyai beberapa sikap, yaitu:


a. Memiliki rasa percaya diri (teguh pendirian, tidak tergantung pada orang lain,
berkepribadian yang baik, optimis terhadap pekerjaannya)
b. Berorientasi pada tugas dan hasil (haus akan prestasi, berorintasi pada laba, tekun
dan tabah, mempunyai motivasi tinggi dan kerja keras)
c. Pengambil resiko (energik dan berinisiatif, mempu mengambil resiko, suka pada
tantangan, bertingkah laku sebagi pemimpin, dapat menanggapi saran dan kritik)
d. Kepemimpinan (Wirausahawan adalah seseorang yang akan memimpin jalannya
sebuah usaha, wirausahawan harus bisa memimpin pekerjanya agar dapat
menjalankan usaha dengan baik)
e. Keorisinilan ( inovatif, kreatif dan fleksibel, serba bisa dan mengetahui banyak hal)
f. Berorientasi pada masa depan (optimis pada masa depan) Di samping harus
memiliki sikap dan perlaku tersebut diatas seorang wirausaha harus juga memiliki
ketrampilan untuk menunjang keberhasilannya, yaitu keterampilan dasar dan
keterampilan khusus
Keterampilan dasar:
a. Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi
b. Memiliki kepribadian yang unggul
c. Pandai berinisiatif
d. Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha
Ketrampilan khusus:
a. Keterampilan konsep (conceptual skill) : ketrampilan melakukan kegiatan usaha
secara menyeluruh bersarakan konsep yang dibuat.
b. Ketrampilan teknis (technical skill) : ketrampilan melakukan teknik tertentu dalam
mengelola usaha.
c. Human Skill : keterampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahan dan sesama
usahawan.
2. Etika Wirausaha
Suatu kegiatan haruslah dilakukan dengan etika atau norma-norma yang berlaku di
masyarakat bisnis. Etika atau norma-norma ini digunakan agar para pengusaha tidak
melanggar aturan yang telah ditetapkan dan usaha yang telah dijalankan memperoleh
simpati dari berbagai pihak. Pada akhirnya, etika tersebut ikut membentuk pengusaha
yang bersih dan dapat memajukan serta membesarkan usaha yang dijalankan dalam
waktu yang relatif lebih lama. Dalam etika berusaha perlu ada ketentuan yang
mengaturnya. Adapun ketentuan yang diatur dalam etika wirausaha secara umum
adalah sebagai berikut :
a. Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang berlaku dalam
suatu negara atau masyarakat.
b. Penampilan yang ditunjukan seseorang pengusaha harus selalu apik, sopan,
terutama dalam menghadapi situasi atau acara-acara tertentu.
c. Cara berpakain pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan tempat dan waktu
yang berlaku.
d. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya, sopan, penuh tata
krama, tidak menyinggung atau mencela orang lain.
e. Gerak-gerik pengusaha juga dapat menyenangkan orang lain, hindarkan gerak-
gerik yang dapat mencurigakan.
Kemudian, etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap pengusaha
adalah sebagai berikut :
a. Kejujuran Seorang pengusaha harus selalu bersikap jujur, baik, dalam berbicara
maupun bertindak. Jujur ini perlu agar berbagai pihak percaya terhadap apa yang
akan dilakukan. Tanpa kejujuran, usaha tidak akan maju dan tidak di percaya
konsumen atau mitra kerjanya.
b. Bertanggung Jawab Pengusaha harus bertangungjawab terhadap segala kegiatan
yang dilakukan dalam bidang sahanya. Kewajiban terhadap berbagai pihak harus
segera diselesaikan. Tanggung jawab tidak hanya terbatas pada kewajiban, tetapi juga
kepada seluruh karyawannya, masyarakat dan pemerintah.
c. Menepati Janji
Pengusaha dituntut untuk selalu menepati janji, misalnya dalam hal pembayaran,
pengiriman barang atau penggantian. Sekali seorang pengusaha ingkar janji hilanglah
kepercayaan pihak lain terhadapnya. Pengusaha juga harus konsisten terhadap apa
yang telah dibuat dan disepakati sebelumnya.
d. Disiplin
Pengusaha dituntut untuk selalu disiplin dalam berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan usahanya, misalnya dalam hal waktu pembayaran atau pelaporan kegiatan
usahanya.
e. Taat Hukum
Pengusaha harus selalu patuh dan menaati hukum yang berlaku, baik yang berkaitan
dengan masyarakat ataupun pemerintah. Pelanggaran terhadap hukum dan peraturan
telah dibuatkan berakibat fatal dikemudian hari. Bahkan, hal itu akan menjadi beban
moral bagi pengusaha apabila tidak diselesaikan segera.
f. Suka Membantu
Pengusaha secara moral harus sanggup membantu berbagai pihak yang memerlukan
bantuan. Sikap ringan tangan ini dapat ditunjukan kepada masyarakat dalam berbagai
cara. Pengusaha yang terkesan pelit akan dimusuhi oleh banyak orang.
g. Komitmen dan Menghormati
Pengusaha harus komitmen dengan apa yang mereka jalankan dan menghargai
komitmen dengan pihak-pihak lain. Pengusaha yang menjungjung komitmen terhadap
apa yang telah diucapkan atau disepakati akan dihargai oleh berbagai pihak.
h. Mengejar Prestasi
Pengusaha yang sukses harus selalu berusaha mengejar prestasi setinggi mungkin
tujuannya agar perusahaan dapat terus bertahan dari waktu ke waktu. Prestasi yang
berhasil dicapai perlu terus ditingkatkan. Di samping itu, perusaha juga harus tahan
mental tidak mudah putus asa terhadap berbagai kondisi dan situasi yang dihadapi.
E. KONSEP KEWIRAUSAHAAN
Berbicara tentang dan tantangan pada era revolusi industri 4.0 sekarang ini
makin kuat dan cepat peredarannya dalam setiap aspek kehidupan teknologi
informasi telah telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. maka salah satu
elemen penting yang harus menjadi perhatian untuk mendorong pertumbuhan
ekonomi dan daya saing bangsa diera ini adalah mempersiapkan sistem pembelajaran
yang lebih inovatif, dan meningkatkan kompetensi lulusan yang memiliki
keterampilan abad ke-21 (learning and innovation skills).
Keterampilan abad 21 dikenal dengan istilah 4C yaitu Ciritical Thinking and
Problem Solving, Creativity and Innovation,Communication,and
Collaboration.Secara spesifik keterampilan abad 21 diartikan oleh Bernie Triling dan
Charles Fadel, sebagai berikut : keterampilan abad 21 merupakan keterampilan yang
dibutuhkan untuk survive dalam menghadapi kehidupan global yang teramat
kompleks, keterampilan ini berimplikasi pada proses pendidikan yang tidak hanya
memfokuskan diri pada kegiatan pembelajaran konvensonal yang bersifat kognitif
seperti membaca, berhitung dan menulis, akan tetapi pendidikan diarahkan pada isu-
isu kontemporer seperti kesadaran gelobal, ekonomo atau keuangan, kesehatan dan
kepedulian terhadap lingkungan. Melalui keterampilan abad 21 ini diharapkan
perserta didik mampu memperaktekan pengetahuannya untuk memahami dan
memberikan solusi pada tantangan didunia nyata.
Keterampilan abad 21 adalah keterampilan dimana pada abad ini setiap
individu dituntut untuk memiliki kecakapan atau keterampilan baik hard skill maupun
soft skill yang mumpuni agar dapat terjun ke dunia pekerjaan dan siap berkompetisi
dengan negara lain. Abad ke-21 ditandai dengan era revolusi industri 4.0 sebagai
abad keterbukaan atau abad globalisasi, artinya kehidupan manusia pada abad ini
mengalami perubahan-perubahan yang fundamental yang berbeda dengan tata
kehidupan dalam abad sebelumnya. Abad 21 meminta sumber daya manusia yang
berkualitas yang dihasilkan oleh lembaga-lembaga yang dikelola secara profesional.
Dalam konteks pembelajaran pada abad ini, beberapa keterampilan yang
dituntut ada dalam diri peserta didik adalah sebagai berikut :

a. Communication (Komunikasi) adalah sebuah kegiatan mentransfer sebuah


informasi baik secara lisan maupun tulisan. Namun, tidak semua orang mampu
melakukan komunikasi dengan baik. Terkadang ada orang yang mampu
menyampaikan semua informasi secara lisan tetapi tidak secara tulisan ataupun
sebaliknya.
Beberapa teknik dalam komunikasi:
a) Ucapan yang jelas, utuh dan tidak bermakna ganda.
b) Berbicara dengan tegas, tidak berbelit-belit.
c) Memahami betul siapa yang diajak bicara, hadapkan wajah dan badan, pahami
pikiran lawan bicara.
d) Menyampaikan informasi dengan bahasa penerima informasi.
e) Menyampaikan dengan kemampuan dan kadar akal penerima informasi
f) Menyampaikan informasi dengan global dan tujuannya baru detailnya.
g) Memberikan contoh nyata.
h) Menyampaikan informasi dengah lembut, agar berkesan, membuat sadar dan
menimbulkan kecemasan yang mencerahkan.
i) Kendalikan suara dan carilah umpan balik untuk meyakinkan informasi Saudara
diterima. Contoh dengan bertanya atau menyuruh mengulanginya.

Adapun strategi melatih dan mengakses keterampilan komunikasi yaitu:


a) Menyampaikan informasi dan memastikan penerima informasi memahami pesan
yang disampaikan.
b) Berkomunikasi secara lisan dan tulisan melalui berbagai media.
c) Memilih media dan cara berkomunikasi yang paling tepat terkait dengan karakter
penerima pesan dan tujuan disampaikannya suatu pesan.
d) Mengelola dan menggunakan teknologi serta sumberdaya digital lainnya dalam
mengungkapkan ide dan pendapat.
e) Berinteraksi secara kooperatif dalam suatu kelompok kerja.

b. Collaboration (Kolaborasi) adalah kemampuan berkolaborasi atau bekerja sama,


saling bersinergi, beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab; bekerja
secara produktif dengan yang lain; menempatkan empati pada tempatnya;
menghormati perspektif berbeda. Kolaborasi juga memiliki arti mampu menjalankan
tanggung jawab pribadi dan fleksibitas secara pribadi, pada tempat kerja, dan
hubungan masyarakat; menetapkan dan mencapai standar dan tujuan yang tinggi
untuk diri sendiri dan orang lain; memaklumi kerancuan.

Keterampilan kolaborasi meliputi:


a) Memberi dan menerima umpan balik dari rekan-rekan atau anggota tim lainnya
untuk melakukan tugas yang sama.
b) Berbagi peran dan ide-ide yang baik dengan orang lain.
c) Mengakui keterampilan, pengalaman, kreativitas, dan kontribusi orang lain.
d) Mendengarkan dan mengakui perasaan, kekhawatiran, pendapat, dan gagasan
orang lain.
e) Berkembang pada ide-ide seorang rekan atau anggota tim.
f) Menyatakan pendapat pribadi dan bidang pertentangan dengan bijaksana.
g) Mendengarkan orang lain dengan sabar dalam situasi konflik.
h) Mendefinisikan masalah dengan cara yang tidak mengancam.
i) Mendukung keputusan kelompok.

Kecakapan kolaborasi yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran seperti


dikemukakan Kivunja, C. (2014), antara lain sebagai berikut :

a) Tanggung jawab untuk bekerja sama dengan orang lain untuk menghasilkan tujuan
tertentu.
b) Menghargai dan menghormati pendapat yang berbeda.
c) Mampu bekerja efektif dan fleksibel dalam tim yang beragam.
d) Mampu berkompromi dengan anggota yang lain dalam tim demi tercapainya
tujuan yang telah ditetapkan.

c. Critical Thinking and Problem Solving (Berfikir kritis dan solutif ) adalah
kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang rumit, mengkoneksikan
informasi satu dengan informasi lain, sehingga akhirnya muncul berbagai perspektif,
dan menemukan solusi dari suatu permasalahan. Critical thinking dimaknai juga
kemampuan menalar, memahami dan membuat pilihan yang rumit, memahami
interkoneksi antara sistem, menyusun, mengungkapkan, menganalisis, dan
menyelesaikan masalah.

Finken dan Ennis (1993) mengkategorikan keterampilan berpikir kritis dalam enam
komponen yaitu:
a) F (Focus): memfokuskan pertanyaan atau isu yang ada untuk membuat keputusan
tentang apa yang diyakini.
b) R (Reason): mengetahui alasan-alasan yang mendukung atau menolak putusan-
putusan yang dibuat berdasar situasi dan fakta yang relevan.
c) I (Inference): membuat kesimpulan yang beralasan atau meyakinkan. d) S
(Situation): memahami situasi dan selalu menjaga situasi dalam berpikir untuk
membantu memperjelas pertanyaan (dalam F) dan mengetahui arti istilah-istilah
kunci, bagian-bagian yang relevan sebagai pendukung.
e) C (Clarity): menjelaskan arti atau istilah-istilah yang digunakan.
f) O (Overview): meninjau kembali dan meneliti secara menyeluruh keputusan yang
diambil
d. Creativity and Innovation (Kreativitas dan inovasi ) adalah kemampuan untuk
mengembangkan, melaksanakan, dan menyampaikan gagasan-gagasan baru kepada
yang lain; bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.
Kreativitas juga didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam menciptakan
penggabungan baru. Kreativitas akan sangat tergantung kepada pemikiran kreatif
seseorang, yakni proses akal budi seseorang dalam menciptakan gagasan baru.
Kreativitas yang bisa menghasilkan penemuan-penemuan baru (dan biasanya bernilai
secara ekonomis) sering disebut sebagai inovasi. Untuk membangun kecakapan
kreatif yang efektif, siswa harus belajar untuk menggunakan berbagai teknik
pembuatan ide (seperti brainstorming), membuat ide baru dan
bermanfaat,menyempurnakan, menganalisis, dan mengevaluasi ide mereka sendiri
untuk meningkatkan dan memaksimalkan upaya kreatif serta bertindak atas ide-ide
kreatif untuk membuat kontribusi yang nyata dan berguna pada bidang dimana
inovasi tersebut dilakukan (Berryessa Union School District Education services. 21st
Century Learning and the 4Cs).

F. contoh usaha kecil di Indonesia

1. Bisnis Kuliner

Kuliner adalah bisnis yang tak pernah mati karena makanan merupakan
kebutuhan semua orang. Ragam usaha kuliner yang bisa dikembangkan pun sangat
banyak. Anda dapat memulai berbisnis di bidang ini dengan modal awal yang kecil.
Untuk sukses, kuncinya terletak pada kualitas rasa makanan, pelayanan, dan strategi
pemasaran.

2. Bisnis Fashion

Bisnis fashion juga berpotensi menghasilkan profit yang besar, terutama pada


momen tertentu seperti hari raya. Tren mode yang terus berganti seiring perubahan
zaman membuat bisnis ini tidak pernah jalan di tempat. Anda bisa mengembangkan
UKM di bagian produksi maupun jual beli produk fashion, baik di toko konvensional,
maupun online.

3. Bisnis Pendidikan

Tempat-tempat kursus dan pelatihan tatap muka cukup digemari, baik pelajar
sekolah maupun orang yang ingin menambah keahlian khusus. Untuk memulai
berbisnis di bidang ini, Anda harus mengenali kemampuan diri sendiri sebagai modal
awal. Selanjutnya, tawarkan keunggulan yang tidak bisa diperoleh pengguna jika
hanya belajar secara online.

4. Bisnis Otomotif

Ada banyak peluang bisnis UKM di bidang otomotif, antara lain jual beli suku
cadang kendaraan, rental mobil atau motor, bengkel otomotif, dan jasa cuci
kendaraan. Bisnis ini sangat potensial karena jumlah kendaraan terus bertambah..

5. Bisnis Agribisnis

Sebagai kebutuhan pokok, peluang bisnis , yaitu bisnis di bidang pertanian dan
peternakan, sangat terbuka lebar. Namun, pelaku UKM masih didominasi oleh orang
tua. Beberapa contohnya adalah ternak ayam potong atau ayam petelur, budidaya
tanaman rempah, jual sayur organik, dan jual bibit tanaman.

6. Bisnis Tour & Travel

Bisnis tour & travel sangat potensial, terutama di daerah pariwisata. Anda bisa


menawarkan paket tur dengan ekstra fasilitas yang memudahkan wisatawan. Bisnis
ini juga mencakup layanan akomodasi, seperti guest house, cottage, villa, losmen,
dan sebagainya. Ada pula bisnis oleh-oleh yang menggiurkan, baik makanan maupun
produk khas.

7. Bisnis Produk Kreatif

Ragam produk kreatif atau kerajinan tangan memiliki nilai jual yang tinggi.
Keunggulannya terletak pada keunikan dan sisi artistiknya. Ada banyak peluang
usaha kecil dan menengah di bidang ini, mulai dari membuat produk fesyen hingga
aksesori dan ornamen untuk rumah.

8. Bisnis Teknologi Internet

Berbasis teknologi internet, bisnis UKM jauh lebih berkembang. Bisnis ini
dibutuhkan oleh masyarakat masa kini yang akrab dengan dunia maya. Selain
potensial, bisnis teknologi internet juga memiliki lingkup yang luas sehingga
memungkinkan beragam inovasi dan eksplorasi.

9. Bisnis Kecantikan

Dengan modal yang tidak terlalu besar, Anda bisa memulai bisnis kecantikan
seperti salon. Peluangnya pun cukup besar. Supaya sukses, hal yang bisa ditawarkan
adalah kualitas layanan dan variasi jasa.

10. Bisnis Event Organizer

Anda juga bisa menggeluti bisnis event organizer dalam skala kecil hingga


menengah jika modal tak seberapa.  Ada banyak contoh yang bisa dicoba, seperti
menyelenggarakan acara ulang tahun, anniversary, pernikahan, dan sebagainya.

11. Bisnis Jasa Kebersihan

Jasa kebersihan, contohnya laundry, merupakan kebutuhan masyarakat modern.


Dengan modal yang tidak terlalu banyak, bisnis sudah bisa dimulai. Selain laundry,
Anda juga bisa mengembangkan jenis lain, seperti membersihkan sepatu, helm, atau
rumah.
12. Bisnis Kebutuhan Anak

Kebutuhan anak bermacam-macam, mulai dari pakaian, makanan, bacaan,


hingga mainan. Bidang bisnis ini sangat menjanjikan karena orang tua biasanya tak
sungkan mengeluarkan uang untuk kebutuhan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari, Kewirausahaan. Bandung: PT Alfabeta, 2013

Guru, P. (2016). Produk Kreatif dan Kewirausahaan. Bandung: Yrama Widia


Suryana. 2014. Kewirausahaan, Edisi IV. Jakarta: Salemba Empat.
Latief, Jamil. 2017. Kewirausahaan Kiat Menjadi Wirausaha. Jakarta : Dinas Pendidikan
Nasional Jakarta

Anwar, Muhammad. 2017. Pengantar Kewirausahaan Teori dan Aplikasi.


Jakarta : Kencana

Anda mungkin juga menyukai