Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PROFIL WIRAUSAHA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen dan


Kewirausahaan

Dosen Pengampu:
Fahimatul Anis S.Pd., M.Pd
Dyah Ayu Puspitaningrum SE., M.Si.

Disusun Oleh :
Elsa Alifia 220210204025
Dina Maulida choirun Ni’mah 220210204040
Danang Andi Wicaksono 220210204103
Muhammad Fahmi Zainul Anwar 220210204118
Ferida Putri Tri Trtisnani 220210204205

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2024
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
judul dari makalah ini adalah "Profil Wirausaha"
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besamya kepada dosen mata kuliah Pembelajaran Terpadu yaitu Ibu Fahimatul Anis
S.Pd., M.Pd dan Ibu Dyah Ayu Puspitaningrum SE., M.Si. yang telah memberikan
tugas terhadap kami. Kami juga. ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami sadar makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna bagi saya pada
khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya

Jember, 29 Februari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB 1. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 1

1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2

BAB 2. PEMBAHASAN ........................................................................................ 3

2.1 Makna Kewirausahaan dalam Menggapai Keberhasilan .............................. 3

2.2 Jiwa Wirausaha pada Setiap Insan ................................................................. 3

2.3 Profil Wirausaha Salesmaster ........................................................................ 4

2.4 Perlukah Seorang Pemimpin Berjiwa Wirausaha? ........................................ 5

2.5 Pengangguran dan Kesempatan Kerja ........................................................... 7

2.6 Perlukah Pendidikan Kewirausahaan dalam Masyarakat .............................. 8

BAB 3. PENUTUP ............................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 10

3.2 Saran ............................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................11

iii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada era kompetitif saat ini, peluang mendapatkan pekerjaan sangatlah sulit.
Rendahnya kualitas sumber daya manusia, kurangnya informasi, serta rendahnya
pendapatan ekonomi dalam suatu wilayah menjadi salah satu faktor penghambat
yang dapat menghalangi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan. Kondisi tersebut
mendapatkan perhatian khususnya dalam bidang pendidikan, sehingga pendidikan
berperan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar menciptakan
lulusan yang unggul dalam bidangnya. Tingkat pengangguran yang rendah dapat
menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berdampak baik dalam setiap wilayah.
Salah satu upaya pemerintah dalam mengatasi pertumbuhan perekonomian yang
rendah yaitu dengan memberikan fasilitas dan dukungan kepada masyarakat
melalui pengembangan dalam kegiatan kewirausahaan seperti program UMKM
(Usaha Mikro Kecil dan Menengah) dan lain-lain.

Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, salah


satu upaya pemerintah yaitu dengan mengembangkan peluang wirausaha bagi
masyarakat. Kegiatan wirausaha menjadi pekerjaan yang paling diminati selain
memberikan lapangan pekerjaan yang luas, upah yang tinggi, dan wirausaha lebih
mudah untuk dilakukan. Kemampuan wirausaha dapat mendorong masyarakat
untuk menciptakan suatu peluang baru bagi dirinya maupun masyarakat sekitarnya.

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui beberapa sikap atau karakteristik


apa saja yang harus dimiliki seorang wirausaha serta mengetahui faktor apa saja
yang dapat mendukung seorang wirausaha untuk mengembangkan kemampuan
atau potensi yang dimiliki dengan maksimal.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dari makna kewirausahaan dalam menggapai
keberhasilan?
2. Apa yang dimaksud dari jiwa wirausaha pada setiap insan?
3. Apa itu profil wirausaha salesmaster?

1
2

4. Apakah perlukah seorang pemimpin berjiwa wirausaha?


5. Apa itu pengangguran dan kesempatan kerja?
6. Apa perlukah pendidikan kewirausahaan bagi masyarakat?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui makna kewirausahaan dalam menggapai keberhasilan.
2. Mengetahui jiwa wirausaha pada setiap insan.
3. Mengetahui dan memahami profil wirausaha salesmaster Mengtahui
bagaimana cara membuat grafik microsoft excel.
4. Mengetahui dan memahami mengenai perlukah seorang pemimpin berjiwa
wirausaha.
5. Mengetahui tentang pengangguran dan kesempatan kerja
6. Mengetahui perlunya pendidikan kewirausahaan bagi masyarakat
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Makna Kewirausahaan dalam Menggapai Keberhasilan
Kata wirausaha berasal dari serapan 2 frasa yakni wira yang artinya laki-
laki atau mandiri dan usaha yang artinya sebuah kegiatan dengan mengerahkan
tenaga dan pikiran. Kewirausahaan adalah sebuah kemandirian dan kemauan untuk
usaha yang berada dalam jiwa seseorang.

Saat ini adalah masa era kewirausahaan baru yang dikenal dengan istilah
enterpreneur. Masyarakat umum banyak yang mengartikan kewirausahaan
memiliki kaitan erat dengan kegiatan praktik langsung dan hanya dapat dilakukan
oleh orang tertentu dan berkecukupan. Padahal kewirausahaan bukan hanya
mencakup mengenai kegiatan lapangan, tetapi bagaimana seseorang dapat melihat
dan memanfaatkan suatu peluang kemudian di eksekusi dengan kreatif dan inovatif.

Kreativitas adalah kemampuan dimana seseorang dapat mengembangkan


ide baru dalam melihat suatu permasalahan atau peluang, sedangkan inovatif adalah
kemampuan seseorang dalam mengimplementasian kreativitas dalam suatu
permasalahan atau peluang agar menciptakan sesuatu yang baru menggantikan
yang lama merupakan contoh seorang wirausaha menuju kesuksesan.

2.2 Jiwa Wirausaha pada Setiap Insan


Setiap orang tidak semuanya memiliki jiwa wirausaha dalam dirinya, tetapi
mereka bisa menumbuhkan dan melatih jiwa wirausaha jika ada kemauan. Jiwa
kewirausahaan seseorang bisa saja di dapat secara turun menurun atau turunan,
menurut penelitian yang dilakukan Rianda Elvianawanty, dkk. Arti kewirausahaan
berbeda-beda pada etnis-etnis yang ada.

Menurut penelitian yang dilakukan Hasbullah dan Jamaluddin (2013)


menyatakan bahwa etnis Melayu memiliki mental berwirausaha yang sudah
menjadi bakat kemudian lanjut pada penelitian Junaidi (2016), yang menemukan
kewirausahaan pada etnis Melayu didasari dari gaya hidup yang optimis, toleran,
serta tetap berpegang pada adat istiadat dimana sopan santun, ramah, demokratis
dan mementingkan diplomasi.

3
4

Selanjutnya pada etnis Jawa, menurut penelitian Andri, dkk (2019),


mengatakan bahwa etnis Jawa sendiri memiliki beberapa nilai yang terdiri dari etos
kerja yang kuat, menghindari konflik, menerima semua dengan tulus,
mementingkan kekerabatan, dan juga memberi maksimalupaya dalam melakukan
pekerjaan mereka.

Selanjutnya pada etnis Tionghoa, terdapat beberapa ciri khas yang menonjol
pada etnis Tionghoa yaitu kemandirian. Menurut penelitian Koning (2007),
keberhasilan bisnis etnis Tionghoa di dasari dengan kemandirian dan solidaritas
keluarga. Sama halnya seperti penilitian yang dilakukan Nurrachman (2018) kunci
dari keberhasilan etnis Tionghoa yaitu kestabilan emosi, ketelitian, keberanian,
serta menjungjung tinggi kejujuran.

Terakhir etnis India, menurut penelitian Mariana dan Eliana (2012), pada
suku India terdapat nilai yang dipegang teguh yaitu motivasi dan prestasi.
Sedangkan menurut Zulkifli (2005) dalam penelitiannya menyatakan bahwa etnis
India memegang teguh agar mencapai keberhasilan yaitu taat menjalankan upacara-
upacara sebagai permintaan doa demi keberhasilan.

Selain itu faktor keturunan tentunya terdapat ciri-ciri yang menandakan


seorang wirausaha antara lain memiliki rasa percaya diri, berorientasi pada tugas
dan hasil, berorientasu masa depan, jiwa kepemimpinan, berani mengambil resiko,
dan original.

2.3 Profil Wirausaha Salesmaster


Profil ini adalah contoh dari salesmanship yang memiliki jiwa wirausaha
dengan menjual hal-hal yang nyata. Beberapa seseorang mengajak orang lain
untuk bekerja sama juga termasuk salesmanship yang berjiwa entrepreneur atau
seseorang yang mampu menciptakan bisnis baru dan menanggung sebagian risiko
yang ada. Seseorang sudah mencapai target kehidupan yang tinggi, dikarenakan
mereka telah memperoleh kemampuan menjual ide (wirausaha salesmaters).
kualitas pribadi yang unggul dapat menolong untuk membuat kesempatan yang
besar, tetapi pertama-tama harus menciptakan kesempatan kerja karena
5

salesmanship tidak hanya digunakan kepada pemasaran barang-barang dan jasa


saja tetapi juga dapat menjual ide supaya dapat berhasil menggunakan strategi
menjual dan berwirausaha salesmater.

Menurut Jean Beltrand, mengemukakan beberapa definisi terhadap


salesmanship, sebagai berikut:

1. Menjual merupakan suatu kemampuan yang sekaligus menunjukkan


loyalitas dan kualitas barang yang dijual.
2. Menjual merupakan suatu kemampuan profesional yang bersifat umum
dalam tugas-tugas yang memberikan pelayanan, bantuan dan bekerja sama
untuk membentuk suatu keputusan serta merupakan manfaat bagi
masyarakat.
3. Menjual merupakan suatu kemampuan di dalam pelaksanaan kerja, tugas,
dan kewajiban yang dapat memberikan suatu keputusan terhadap atasan
dalam meningkatkan imbalan jasa pada para karyawan.
4. Menjual merupakan suatu kemampuan yang mempunyai segi kejujuran,
keramahan, persesuaian, serta pertimbangan dalam mencapai keputusan
terhadap sesuatu yang berharga.
5. Menjual merupakan suatu kemampuan dalam segi menulis, mendesain,
menciptakan, menyusun, serta membentuk suatu keinginan sebagian
masyarakat.

Seorang salesmanship harus mempunyai presentasi yang tinggi, dengan


kemampuannya dalam mendekatkan dengan orang lain serta memberi tindakan
daya motivasi tanpa menimbulkan pertentangan atau perselisihan.

2.4 Perlukah Seorang Pemimpin Berjiwa Wirausaha?


Untuk mencapai kesuksesan dalam dunia penjualan, hendaknya selalu
cenderung kepada gaya menjual. Selalu mencoba dan mencoba untuk menjadi
master dalam penjualan. Selain itu strategi dalam menjual juga harus bersikap
6

luwes dan telaten, tidak berkata kasar dan tidak memaksa. Dengan demikian
kesempatan akan membuka peluang besar bagi wirausaha salesmaters.

Pemimpin adalah pilar organisasi dan merupakan aktor utama yang


membimbing timnya menuju tujuan bersama. Di era yang berkembang ini, konsep
kepemimpinan tradisional telah berubah. Kewirausahaan, yang dahulu cuman
dianggap dalam bidang bisnis, kini diakui sebagai kualitas penting bagi para
pemimpin di industri apa pun.

Berikut keunggulan seorang pemimpin yang berjiwa wirausaha.


1. Inovasi dan Adaptasi.
Pemimpin yang memiliki jiwa wirausaha cenderung inovatif dan cepat
beradaptasi terhadap perubahan. Mereka mengidentifikasi peluang di
antara tantangan, menghasilkan solusi baru, dan mendorong tim mereka
untuk berpikir kreatif.
2. Pengambilan Risiko yang Terkalkulasi.
Kewirausahaan adalah tentang mengambil risiko, dan pemimpin
wirausaha mampu menilai risiko dengan bijak. Mereka tidak takut
untuk mengambil langkah besar berdasarkan analisis yang cermat dan
pemahaman mendalam terhadap situasi
3. Mampu menyelesaikan masalah dengan cepat dan efektif.
Pemimpin wirausaha mampu melihat masalah sebagai peluang untuk
tumbuh dan berkembang, bukan sebagai hambatan untuk maju.
4. Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Pemimpin wirausaha tidak hanya fokus pada perolehan materi namun
juga pengembangan sumber daya manusia. Mereka menginspirasi dan
membimbing anggota tim untuk mencapai potensi penuh mereka,
menciptakan lingkungan kerja yang mendukung inovasi dan
pertumbuhan.
5. Memperluas cakupan.
Pemimpin wirausaha cenderung memperluas cakupan organisasinya.
Tidak pernah puas dengan status dan keberhasilannya pada saat itu,
7

akan tetapi selalu mencari peluang pertumbuhan baru dan mengambil


risiko yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

2.5 Pengangguran dan Kesempatan Kerja


Pengangguran merupakan suatu kondisi individu yang belum memperoleh
suatu pekerjaan dalam angkatan pekerjaannya, kondisi tersebut terjadi karena
terdapat suatu alasan atau keinginan bekerja yang tidak sungguh-sungguh.
Beberapa pihak yang terlibat untuk menangani permasalahan tersebut yaitu;
pemerintah, individu, lingkungan, serta pihak luar seperti lembaga-lembaga terkait
yang dapat memberikan kesempatan kerja yang luas.

Pemerintah memiliki peran yang penting dalam upaya mengatasi


permasalahan pengangguran tersebut karena salah satu alasan suatu negara dapat
dikatakan sebagai negara maju jika tingkat pengangguran yang rendah serta tingkat
kesempatan kerja yang tinggi. Beberapa faktor penyebab yang menjadikan
seseorang atau individu mendapat permasalahan tersebut antara lain;

1. Kurangnya lapangan pekerjaan yang tersedia


2. Jumlah kesempatan kerja tidak seimbang dengan jumlah pencari kerja
3. Kualitas sumber daya manusia yang rendah
4. Kurangnya keterampilan yang dimiliki setiap individu
5. Informasi atau akses para pencari kerja yang kurang
6. Pemerataan kesempatan kerja yang tidak seimbang
7. Peran pemerintah yang belum maksimal dalam upaya memberikan
pelatihan

Kualitas sumber daya manusia merupakan aset penting dalam suatu perusahaan
atau lembaga, sehingga kualitas sumber daya manusia tersebut sangat
mempengaruhi tingkat kesempatan kerja suatu individu agar sebuah perusahaan
atau lembaga dapat meningkatkan kinerja karyawan dan menghasilkan output yang
sesuai dengan target yang diinginkan. Salah satu faktor yang menjadi penyebab
rendahnnya kualitas sumber daya pada suatu wilayah yaitu tingkat pendidikan.
Pemerintah perlu memberikan kebijakan yang sesuai untuk mengatasi
8

permasalahan ketenagakerjaan serta masyarakat atau individu yang sulit untuk


mendapatkan pekerjaan. Sebagai masyarakat harusnya dapat memaksimalkan
kesempatan yang telah diberikan oleh pemerintah, perusahaan, atau lembaga
lainnya. dalam hal ini, pemerintah juga mendapatkan pengaruh yang positif
terhadap kenaikan PDB pada suatu wilayah serta mengatasi permasalahan tingkat
pengangguran yang tinggi. Peningkatan jumlah PDB dalam suatu wilayah secara
tidak langsung dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi wilayah
tersebut, dapat diartikan bahwa dengan meningkatnya pertembuhan ekonomi maka
aktivitas industri atau kegiatan wirausaha wilayah tersebut berhasil.

Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, salah satu


upaya pemerintah yaitu dengan mengembangkan peluang wirausaha bagi
masyarakat. Kegiatan wirausaha menjadi pekerjaan yang paling diminati selain
memberikan lapangan pekerjaan yang luas, upah yang tinggi, dan wirausaha lebih
mudah untuk dilakukan. Beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk
mengembangkan kegiatan wirausaha pada suatu wilayah yaitu; meningkatkan akses
informasi terkait lapangan pekerjaan, memberikan kesempatan bagi masyarakat
untuk mengembangkan keterampilan melalui pelatihan-pelatihan yang dapat
melatih softskill sesuai dengan keahlian yang dibutuhkan, meningkatkan standar
gaji UMR, mempermudah pinjaman modal usaha, menciptakan program yang dapat
membantu masyarakat dalam mengembangkan keahliannya, melakukan kerja sama
antara Balai Latihan Kerja (BLK) dengan perusahaan atau lembaga-lembaga
wirausahadan untuk menciptakan suatu kolaborasi sinergi yang saling
menguntungkan, serta memberikan kepada usia produktif melalui sosialisasi agar
terjun ke dunia wirausaha atau ekonomi kreatif. Strategi tersebut dapat mengurangi
tingkat pengangguran dan meningkatkan kesempatan kerja bagi masyarakat atau
angkatan kerja yang sedang mencari suatu pekerjaan.

2.6 Perlukah Pendidikan Kewirausahaan dalam Masyarakat


Pendidikan kewirausahaan merupakan suatu langkah yang dilakukan oleh
pemerintah untuk memberikan persiapan kepada masyarakat agar mampu
9

melakukan kegiatan wirausaha dengan baik, karena peran pendidikan menjadi salah
satu faktor yang mendukung dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada
pada suatu wilayah. Pendidikan kewirausahaan memiliki arti sebagai pembentukan
kompetensi kewirausahaan melalui pemberian keterampilan, konsep serta
membangun pemikiran atau suatu inovasi dalam kewirausahaan. Kemampuan
wirausaha dapat mendorong seseorang untuk mencipatakan usahanya sendiri atau
membangun kerja sama dengan perusahaan atau lembaga usaha melalui kegiatan
usaha kreatif sehingga dengan kegiatan wirausaha tersebut dapat menghasilkan
penghasilan. Kemampuan wirausaha dapat dimiliki bagi setiap individu secara
alami atau sejak lahir maupun pengaruh dari lingkungannya.

Pendidikan kewirausahaan berpengaruh positif terhadap kegiatan


wirausaha, selain sebagai sarana untuk mengembangkan keahlian kewirausahaan
pendidikan kewirausahaan juga menjadi sarana atau alat untuk menciptakan sumber
daya manusia yang unggul dalam mengembangkan system perekonomian serta
meningkatkan kesejahteraan Masyarakat.
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kewirausahaan adalah sebuah kemandirian dan kemauan untuk usaha yang
berada dalam jiwa seseorang. Setiap orang tidak semuanya memiliki jiwa wirausaha
dalam dirinya, tetapi mereka bisa menumbuhkan dan melatih jiwa wirausaha jika
ada kemauan. Pendidikan kewirausahaan merupakan suatu langkah yang dilakukan
oleh pemerintah untuk memberikan persiapan kepada masyarakat agar mampu
melakukan kegiatan wirausaha dengan baik, karena peran pendidikan menjadi salah
satu faktor yang mendukung dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada
pada suatu wilayah

3.2 Saran
Dari penjelasan-penjelasan di atas, penulis berharap pembaca dapat
memahami isi dari makalah ini. Penulis menyadari jika makalah ini jauh dari kata
baik dan masih minim pengetahuan penulisan makalah dengan baik dan benar.
Maka dari itu, penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca mengenai
pembahasan dalam materi di atas.

10
DAFTAR PUSTAKA
Akhmad, K. A. (2021). Peran Pendidikan Kewirausahaan Untuk Mengatasi
Kemiskinan. Jurnal Ekonomi, Sosial & Humaniora, 2(06), 173-181.

Elvinawanty, R., Yusnita, L., Rania, V., Silaban, L. b., & Sembiring, W. C. (2020).
Makna Kewirausahaan Pada Etnis Melayu, Etnis Jawa, Etnis Tionghoa,
dan Etnis India di Kota Medan. Jurnal Penelitian PEndidikan, Psikolog
dan Kesehatan (J-P3K) 2020, Vol. 1 (No.3), 174-181.

Franita, R., Harahap, A. F. D., & Sukriah, Y. (2019). Analisa pengangguran di


Indonesia. Nusantara: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 6(1), 88-91.

Sanawiri, B., & Iqbal, M. (2018). KEWIRAUSAHAAN. Malang: UB Press.

Suryana, Y., & Bayu, K. (Oktober 2010). Kewirausahaan: Pendekatan


Karakteristik Wirausahawan Sukses. Jl. Tambra Raya No. 23
Rawamangun-Jakarta: Prenada Media Group.

Sutrisno, S. (2023). Determinan Kesempatan Kerja di Indonesia Tahun 2006-2021.


Innovative: Journal Of Social Science Research, 3(3), 10870-10884.

11

Anda mungkin juga menyukai