Anda di halaman 1dari 35

SEJARAH PERKEMBANGAN,

FUNGSI, DAN KEDUDUKAN


BAHASA

Nori Purwanasari, M.Hum.


SEJARAH PERKEMBANGAN
BAHASA INDONESIA

 Bahasa Indonesia berasal dari bahasa


Melayu, sebuah bahasa Austronesia yang
digunakan sebagai lingua franca (bahasa
pergaulan) di Nusantara.
 Bentuk bahasa sehari-hari ini sering dinamai
dengan istilah Melayu Pasar. Jenis ini sangat
lentur, mudah dimengerti, dan ekspresif.
Toleransi kesalahan sangat besar dan mudah
menyerap istilah-istilah lain dari berbagai
bahasa yang digunakan para penggunanya.
 Melayu Tinggi adalah bentuk yang lebih
resmi dari Melayu Pasar. Bahasa Melayu
Tinggi digunakan oleh kalangan keluarga
kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan
Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini
lebih sulit, penggunaannya sangat halus,
penuh sindiran, dan tidak ekspresif.
 Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu
bisa dilihat dari beberapa peninggalan berikut.
 Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh,
Aceh pada tahun 1380 M.
 Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683
M.
 Prasasti Talang Tuo, di Palembang, pada tahun 684 M.
 Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686
M.
 Prasasti Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada
tahun 688 M.
 Semua prasasti beraksara Pallawa dengan
bahasa Melayu Kuno. Hal ini memberi petunjuk
bahwa bahasa Melayu dalam bentuk bahasa
Melayu Kuno sudah dipakai sebagai alat
komunikasi pada zaman Sriwijaya.
 Prasasti-prasasti lain dalam bahasa Melayu
Kuno juga terdapat di Jawa.
 Jawa Tengah: Prasasti Gandasuli, tahun 832, dan
Prasasti Manjucrigrha.
 Bogor: Prasasti Bogor, tahun 942.
 Kedua prasasti di Pulau Jawa itu memperkuat
dugaan bahwa bahasa Melayu Kuno pada saat
itu tidak hanya dipakai di Sumatera, tetapi juga
dipakai di Jawa.
 Bahasa Melayu di Indonesia kemudian
digunakan sebagai lingua franca. Namun, pada
waktu itu belum banyak yang
menggunakannya sebagai bahasa ibu (bahasa
pertama). Bahasa ibu masih menggunakan
bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 700-
an bahasa.
 Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel
Wallace menuliskan di bukunya Malay
Archipelago bahwa, “Penghuni Malaka telah
memiliki suatu bahasa tersendiri yang
bersumber dari cara berbicara yang paling
elegan dari negara-negara lain sehingga
bahasa orang Melayu adalah yang paling
indah, tepat, dan dipuji di seluruh dunia
Timur. Bahasa mereka adalah bahasa yang
digunakan di seluruh Hindia Belanda.”
 Jan Huyghen van Linschoten di dalam bukunya
Itinerario menuliskan bahwa, “Malaka adalah
tempat berkumpulnya nelayan dari berbagai
negara. Mereka lalu membuat sebuah kota dan
mengembangkan bahasa mereka sendiri
dengan mengambil kata-kata yang terbaik dari
segala bahasa di sekitar mereka. Kota Malaka,
karena posisinya yang menguntungkan, menjadi
bandar yang utama di kawasan Tenggara Asia,
bahasanya yang disebut dengan Melayu
menjadi bahasa yang paling sopan dan paling
pas di antara bahasa-bahasa di Timur Jauh.”
 Bahasa Indonesia modern dapat dilacak
sejarahnya dari literatur Melayu Kuno. Pada
awal abad ke-20, bahasa Melayu pecah menjadi
dua. Di tahun 1901, Indonesia di bawah Belanda
mengadopsi ejaan Van Ophuijsen, sedangkan
pada tahun 1904 Malaysia di bawah Inggris
mengadopsi ejaan Wilkinson.
 Bahasa Indonesia secara resmi diakui
sebagai Bahasa Nasional pada saat Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928. Penggunaan
bahasa Melayu sebagai Bahasa Nasional atas
usulan Muhammad Yamin, seorang politikus,
sastrawan, dan ahli sejarah.
 Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28
Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda
dari berbagai pelosok nusantara berkumpul
dalam rapat dan berikrar.
 Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah
yang satu, tanah air Indonesia.
 Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang
satu, bangsa Indonesia.
 Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.
 Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama
“Sumpah Pemuda”.
 Unsur yang ketiga dari “Sumpah Pemuda”
merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa
Indonesia merupakan bahasa persatuan
bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 bahasa
Indonesia dikokohkan kedudukannya
sebagai bahasa nasional.
 Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya
sebagai Bahasa Negara pada taggal 18
Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-
Undang Dasar 1945 di sahkan sebagai
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia. Di dalam UUD 1945 disebutkan
bahwa “Bahasa negara adalah bahasa
Indonesia” (Bab XV, Pasal 36).
FUNGSI BAHASA

 Bahasa secara umum berfungsi sebagai


alat komunikasi antarsesama.
 Fungsi bahasa secara umum dapat dirinci
menjadi fungsi ekspresi diri, komunikasi,
integrasi dan adaptasi diri, kontrol sosial.
 1. Fungsi Ekspresi Diri
Bahasa berfungsi untuk menyalurkan perasaan,
sikap, gagasan, emosi, atau tekanan-tekanan
pembicara. Bahasa sebagai alat untuk
mengekspresikan diri ini dapat menjadi media untuk
menyatakan keberadaan (eksistensi) diri,
membebaskan diri dari tekanan emosi, dan untuk
menarik perhatian orang lain.
contoh:
Perasaan senang, sedih, marah, dan perasaan yang
lainnya.
 2. Fungsi Komunikasi
Sebagai sarana penyampaian informasi kepada orang
lain secara lisan maupun tulisan mengenai apapun yang
ingin kita sampaikan agar orang lain dapat mengerti
maksud dan tujuan yang kita inginkan.
Contoh:
Berkomunikasi secara verbal dan nonverbal. Berkomunikasi secara
verbal dilakukan menggunakan alat/media bahasa (lisan dan tulis),
sedangkan berkomunikasi secara nonverbal menggunakan
dilakukan menggunakan media berupa aneka simbol, isyarat, kode,
dan bunyi seperti tanda lalu lintas, sirene. Setelah itu,
diterjemahkan dalam bahasa manusia.
 3. Fungsi Integrasi dan Adaptasi Diri
Berfungsi untuk menyesuaikan dan membaurkan diri
dengan anggota masyarakat. Melalui bahasa, seseorang
dapat belajar tentang adat istiadat, pola hidup, perilaku, dan
etika dalam masyarakat. Jika seseorang mudah beradaptasi
dengan masyarakat, maka dengan mudah juga dia akan
membaurkan diri (integrasi) dengan kehidupan masyarakat
tersebut.
Contoh:
Pada situasi apakah kita akan menggunakan kata tertentu, kata manakah
yang sopan dan tidak sopan. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa,
kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa
tersebut.
 4. Fungsi Kontrol Sosial
Bahasa berfungsi mempengaruhi sikap, tingkah
laku serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial
dapat diterapkan pada diri sendiri dan
masyarakat.
Contoh:
Buku-buku pelajaran, ceramah agama, orasi
ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan
masyarakat.
Fungsi Bahasa Berdasarkan
Kebutuhan Pemakai
 Fungsi Sosial
Fungsi pada bidang sosial didasarkan pada peran
bahasa dalam kehidupan bermasyarakat baik di
lingkungan tempat tinggal maupun di lingkungan
kerja.
 Fungsi Pendidikan
Fungsi bahasa pada bidang pendidikan didasarkan
pada peran bahasa sebagai alat untuk
menyampaikan ilmu pengetahuan.
 Fungsi Hukum
Fungsi bahasa pada bidang hukum didasarkan
pada peran bahasa sebagai alat untuk menjelaskan
kententuan dan kaidah hukum.
 Fungsi Agama
Fungsi bahasa pada bidang agama didasarkan pada
peran bahasa sebagai alat untuk menjelaskan ilmu
atau aturan agama.
 Fungsi Pemerintahan
Fungsi bahasa pada bidang pemerintahan
didasarkan pada peran bahasa sebagai alat untuk
menjelaskan aturan-aturan pemerintahan atau
ketatanegaraan.
 Fungsi Militer
Fungsi bahasa pada bidang militer didasarkan
pada peran bahasa sebagai alat untuk
menyampaikan aturan dalam bidang
kemiliteran.
Fungsi Bahasa Menurut Halliday

1. Fungsi personal, yaitu penggunaan bahasa


untuk mengungkapkan pendapat, pikiran, sikap
atau perasaan pemakainya.

2. Fungsi regulator, yaitu penggunaan bahasa


untuk mempengaruhi sikap atau pikiran/pendapat
orang lain, seperti rujukan, rayuwan, permohonan
atau perintah.
3. Fungsi interaksional, yaitu penggunaan bahasa untuk
menjalin kontak dan menjaga hubungan sosial, seperti
sapaan, basa-basi, simpati atau penghiburan.

4. Fungsi informatif, yaitu penggunaan bahasa untuk


menyampaikan informasi, ilmu pengetahuan atau
budaya.

5. Fungsi imajinatif, yaitu penggunaan bahasa untuk


memenuhi dan menyalurkan rasa estetis (indah), seperti
nyanyian dan karya sastra.
6. Fungsi heuristik, yaitu penggunaan bahasa
untuk belajar atau memperoleh informasi seperti
pertanyaan atau permintaan penjelasan atau
sesuatu hal.

7. Fungsi instrumental, yaitu penggunaan bahasa


untuk mengungkapkan keinginan atau kebutuhan
pemakainya, seperti saya ingin….
Fungsi Bahasa Menurut
Roman Jakobson
 Emotif: tumpuan pembicaraan pada si penutur.
Contoh: mengungkapkan rasa gembira, sedih,
terharu, dll.
 Konatif: tumpuan pembicaraan pada lawan bicara.
Contoh: berbahasa dengan tujuan agar lawan tutur
tidak tersinggung atau agar lawan bicara senang.
 Referensial: tumpuan pembicaraan pada konteks
pembicaraan.
Contoh: membicarakan suatu permasalahan
dengan topik tertentu.
 Puitik: tumpuan pembicaraan pada amanat/pesan.
Contoh: orang berbahasa untuk menyampaikan
pesan/amanat, misalnya dalam berpidato.
 Fatik: tumpuan pembicaraan pada kontak sosial.
Contoh: berbahasa sekadar melakukan kontak
sosial dengan orang lain.
 Metalingual: tumpuan pembicaraan pada kode.
Contoh: membicarakan bahasa menggunakan
bahasa tertentu.
Fungsi Bahasa Menurut
Hasan Alwi
 Fungsi Pemersatu
Bahasa mampu menyatukan dialek yang berasal
dari berbagai bahasa. Dalam hal ini, bahasa
mampu menyatukan masyarakat bahasa dan
proses identifikasi penutur dengan seluruh
masyarakat. Dengan demikian, bahasa dapat
menyatukan berbagai suku dan bahasa yang
berbeda-beda di Indonesia.
 Fungsi Pemberi Kekhasan
Bahasa mampu memberi kekhasan antara
bahasa yang satu dengan bahasa yang lain.
Dalam hal ini, bahasa dapat membedakan satu
bahasa dengan bahasa yang lain karena setiap
bahasa memiliki sistem tersendiri yang berbeda
satu dengan yang lain.
 Fungsi Pembawa Kewibawaan
Bahasa mampu membawa kewibawaan si penutur.
Dengan bahasa, seseorang akan terlihat
kewibawaannya. Berdasarkan hal tersebut,
pemilihan kata dalam berbahasa baik tulis, maupun
lisan harus sesuai dengan kebutuhan, waktu, dan
tempat pemakai bahasa tersebut berada sehingga
ragam bahasa yang digunakan akan sesuai dengan
konteks komunikasi. Hal ini akan menunjukkan
kewibawaan si penutur.
 Fungsi sebagai Kerangka Acuan
Bahasa berfungsi sebagai acuan untuk menjelaskan
aturan atau norma/kaidah yang berlaku di
masyarakat tertentu. Dengan demikian, bahasa
berfungsi sebagai acuan untuk memperjelas
pengetahuan berbagai bidang kehidupan di
masyarakat.
KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

Bahasa
Kedudukan Nasional
Bahasa
Indonesia
Bahasa Negara
Fungsi Khusus Bahasa Indonesia Berkaitan dengan
Kedudukannya sebagai Bahasa Nasional

a. Lambang Kebanggaan Kebangsaan


b. Lambang Identitas Nasional
c. Alat Penghubung Antarwarga, Antardaerah, dan
Antarbudaya
d. Alat Pemersatu
Fungsi Khusus Bahasa Indonesia Berkaitan
dengan Kedudukannya sebagai Bahasa Negara
a. Bahasa Resmi Kenegaraan
b. Bahasa Pengantar dalam Dunia Pendidikan
c. Alat Perencaanaan dan Pelaksanaan dalam
Pembangunan
d. Alat Pembangunan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan,
dan Teknologi
Terima Kasih
Nori Purwanasari, S.Pd., M.Hum.

Anda mungkin juga menyukai