Anda di halaman 1dari 7

Premiere Educandum: Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

Volume 8(2) 206 – 212 Desember 2018


Copyright ©2018 Universitas PGRI Madiun
ISSN: 2088-5350 (Print) / ISSN: 2528-5173 (Online)
Available at: http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/PE
Doi: 10.25273/pe.v8i2.3207

Validasi modul pembelajaran: Materi dan desain tematik berbasis PPK

Denna Delawanti Chrisyarani1, Arnelia Dwi Yasa2


1,2
Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Kanjuruhan Malang
1
email: dennadelawanti@unikama.ac.id
2
email: arnelia@unikama.ac.id

Abstract
This study aims to develop a valid PPK-based thematic module based product. The modules that will
be developed have never been found on the surface, because there are PPK habituation activities and
thematic material management with PPK. Strengthening character in PPK is religious, nationalist,
independent, mutual cooperation, and integrity. This study uses the design research development of
Borg and Gall. The module development procedures, namely: (1) research / study introduction and
data collection, (2) planning, (3) draft development product, (4) the initial field trial or in this study is
a test validation by experts, (5) revising the results of the initial field trials, (6) field trials the main or
in this study is a small scale trial, (7) revise the product the results of the main field test, (8) field
implementation test or in this study is a field / class trial, (9) final product revision The instrument
used is a questionnaire. The results of this study are to determine validity. Material validation was
obtained by a percentage of 95% and in terms of design 93%, in a very valid category.

Keywords: Thematic modules, characters, PPK

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk pengembangan berupa modul tematik berbasis
PPK yang valid. Modul yang akan dikembangkan belum pernah ditemui di lapangan, karena terdapat
kegiatan pembiasaan PPK dan pengintegrasian materi tematik dengan PPK. Karakter yang diperkuat
pada PPK adalah religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Adapun prosedur
pengembangan modul, yaitu: (1) penelitian/studi pendahuluan dan pengumpulan data, (2)
perencanaan, (3) pengembangan draf produk, (4) uji coba lapangan awal atau dalam penelitian ini
merupakan uji validasi oleh ahli, (5) merevisi hasil uji coba lapangan awal, (6) uji coba lapangan
utama atau dalam penelitian ini adalah uji coba skala kecil, (7) merevisi produk hasil uji lapangan
utama, (8) uji pelaksanaan lapangan atau dalam penelitian ini adalah uji coba lapangan/kelas, (9)
revisi produk akhir. Instrumen yang digunakan adalah angket. Hasil dari penelitian ini untuk
mengetahui kevalidan dari segi materi dan desain. Segi validasi materi diperoleh prosentase 95% dan
dari segi desain 93%, dalam kategori sangat valid.

Kata Kunci: Modul tematik, karakter, PPK

A. PENDAHULUAN dampak dalam perkembangan dan


Siswa sekolah dasar memiliki hubungan anak dengan orang lain.
rentang usia 6-12 tahun. Periode ini Lingkungan, interaksi yang dialami
dimulai dengan masuknya anak ke dan diterimanya akan mempengaruhi
lingkungan sekolah, yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan anak,

206
Chrisyarani, D.D. & Yasa A. D./Premiere Educandum 8(2) 2018 207

sehingga lambat laun anak menjadi keterampilan abad 21 yang dibutuhkan


seorang yang lebih dewasa (Gunarsa, siswa: kualitas karakter, literasi dasar,
2008). dan kompetensi 4C, guna mewujudkan
Berbagai faktor yang keunggulan bersaing Generasi Emas
mempengaruhi proses perkembangan 2045. (3) kecenderungan kondisi
dan interaksi yang dilakukannya juga degradasi moralitas, etika, dan budi
mengarah pada pembentukan karakter. pekerti. Urgensi PPK inilah yang
Karakter terbentuk dari tiga macam menjadi tolak ukur keberhasilan
bagian yang saling berkaitan: pembelajaran dari segi kualitas
pengetahuan moral, perasaan moral, karakter, yang kemudian dijabarkan
dan perilaku moral (Lickona, 2013). dalam pembelajaran tematik di SD.
Dalam pembentukan inilah dibutuhkan Pembelajaran tematik
suatu kesadaran akan nilai sehingga merupakan pembelajaran yang
menjadi sebuah kebiasaan. diterapkan dalam kurikulum 2013
Pembiasaan akan nilai-nilai baik yang (Sari & Syamsi, 2015). Pembelajaran
harus ditanamkan sedini mungkin, tematik adalah pembelajaran yang
bertolak dari permasalahan dan krisis dirancang berdasarkan tema-tema
moral yang sedang bergema. Untuk itu tertentu yang dalam pembahasannya
seluruh lingkungan sekolah harus tema itu ditinjau dari berbagai mata
dapat mendukung perkembangan pelajaran (Majid, 2014). Tematik
tersebut. adalah inti dari seluruh muatan
Pendidikan karakter sudah pembelajaran yang mendorong siswa
pernah diluncurkan sebagai gerakan untuk memunculkan rasa ingin tahu
nasional pada 2010 (Judiani, 2010). dengan interaksinya tentang
Namun, gema gerakan pendidikan lingkungan di sekitar mereka (Akbar
karakter ini belum cukup kuat. & Sutama, 2010). Pembelajaran
Pendidikan karakter perlu diperkuat tematik mengarahkan guru agar lebih
kembali melalui program nasional kreatif dan inovatif sehingga dapat
Penguatan Pendidikan Karakter menghasilkan pembelajaran yang utuh
(PPK). PPK adalah program (Estuwardani & Mustadi, 2015).
pendidikan di sekolah untuk Pengembangan tema pada
memperkuat karakteristik siswa pembelajaran tematik Kurikulum 2013
melalui harmonisasi olah hati, olah bertujuan agar proses pendidikan
rasa, olah pikir, dan olahraga dengan dapat menghasilkan insan Indonesia
dukungan pelibatan publik dan yang produktif, kreatif, inovatif, dan
kerjasama antara sekolah, keluarga, afektif melalui penguatan sikap dan
dan masyarakat yang merupakan pengetahuan yang terintegrasi.
bagian dari Gerakan Nasional Berdasarkan analisis bahan ajar
Revolusi Mental (GNRM) tematik yang diterapkan di kelas IV
(Depdiknas, 2017). Menurut Kota Malang, ditemukan bahwa bahan
Depdiknas (2017) urgensi PPK dalah ajar tematik kurang bermuatan
(1) pembangunan SDM merupakan karakter. Bahan ajar berisi konsep dan
pondasi pembangunan bangsa. (2) kegiatan yang berhubungan dengan
208 Chrisyarani, D.D. & Yasa A. D./Premiere Educandum 8(2) 2018

pengusaan konsep siswa terhadap penelitian/studi


tema yang dipelajari. Integrasi nilai pendahuluan dan pengumpulan data,
karakter dalam mata pelajaran masih (2) perencanaan, (3) pengembangan
kurang dan aplikasi nilai-nilai karakter draf produk, (4) uji coba lapangan
pada proses pembelajaran kurang jelas awal atau dalam penelitian ini
karakter yang dimunculkan pada merupakan uji validasi oleh ahli, (5)
pembelajaran (Fatmawati, Pratiwi, & merevisi hasil uji coba lapangan awal,
Erviana, 2018). Penekanan pada Lima (6) uji coba lapangan utama atau
nilai karakter (religius, nasionalis, dalam penelitian ini adalah uji coba
mandiri, gotong royong, integritas) skala kecil, (7) merevisi produk hasil
perlu ditambahkan. Ditinjau dari sisi uji lapangan utama, (8) uji
karakteristik anak dan pembelajaran pelaksanaan lapangan atau dalam
tematik yang diuraikan, maka penelitian ini adalah uji coba
pengembangan modul tematik lapangan/kelas, (9) revisi produk
berbasis PPK penting untuk dilakukan. akhir. Secara khusus, penelitian pada
Pengembangan modul telah artikel ini berhenti pada tahap 4, yaitu
banyak dilakukan dan dipelajari dalam uji coba lapangan awal atau dalam
berbagai bidang. Beberapa penelitian penelitian ini merupakan uji validasi
sebelumnya mengembangkan modul oleh ahli. Mendeskripsikan mengenai
tematik (Aisyi et al., 2013; Amir & hasil validasi ahli, hasil uji
Kusuma, 2018; Fatmawati et al., 2018; kemenarikan dan kepraktisan. Bahan
Mudiono, Akbar, Dwi Yasa, & ajar yang berkualitas, jika memenuhi
Delawanti Chrisyarani, 2017; Troseth aspek-aspek: validitas (validity),
& Strouse, 2017). Melakukan validasi kepraktisan (practicality), dan
modul tematik (Chrisyarani & Akbar, keefektifan (effectiness) (Hobri, 2010)
2017; Łakuta, 2018; Peeters & Martin, . Pada penelitian dan pengembangan
2017). Penerapan modul dalam modul ini, peneliti menambahkan
pembelajaran (Nilasari, Try Djatmika, aspek kemenarikan, untuk mengetahui
& Santoso, 2016). Uji kelayakan respon dari siswa tentang modul yang
modul ditinjau dari segi materi tematik digunakan.
mengenai PPK dan dari segi desain. Subjek uji coba dalam penelitian
Tujuan penelitian ini, secara ini adalah ahli materi, ahli media,
umum untuk menghasilkan modul guru, dan siswa. instrumen
tematik berbasis PPK yang valid, pengumpulan data yang digunakan
menarik dan praktis; secara khusus adalah angket. Teknik analisis yang
untuk mendeskripsikan kevalidan digunakan adalah analisis data
modul tematik berbasis PPK. kualitatif dan analisis data kuantitatif.
Analisis data kualitatif diperoleh dari
B. METODE PENELITIAN masukan, saran dari validator ahli isi/
Pengembangan modul tematik materi, ahli media. Analisis data
berbasis PPK menggunakan model kuantitatif diperoleh dari skor angket.
Borg & Gall. Adapun prosedur Data yang diperoleh dari angket
pengembangan modul, yaitu: (1) validasi para ahli dianalisis dengan
Chrisyarani, D.D. & Yasa A. D./Premiere Educandum 8(2) 2018 209

persentase yang menggunakan rumus. (Sumber: diadaptasi dari (Akbar, S.,


Rumus untuk mengolah data hasil Sriwiyana, 2012))

validasi kepada para ahli diadaptasi


dengan modifikasi dari (Akbar, S., C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sriwiyana, 2012) adalah sebagai Data validasi, uji kemenarikan
berikut: dan kepraktisan modul tematik
berbasis MI diketahui melalui lembar
validasi berupa angket. Data tersebut
dikumpulkan untuk mengetahui
tingkat kevalidan dan hasil uji coba
Gambar 1. Rumus Pengolahan data Validasi skala kecil. Produk divalidasikan
kepada dua orang ahli, yaitu ahli
Keterangan: materi dan media.
Vm = Validitas ahli materi/isi Validasi ahli materi diperlukan
Vd = Validitas ahli desain sebagai evaluator terhadap materi serta
= Total Skor Empirik yang bahasa yang sudah dikembangkan oleh
dicapai (berdasarkan penilaian ahli) peneliti. Data yang diperoleh berupa
TSh = Total skor yang diharapkan data kuantitatif dan kualitatif melalui
Vt = Validasi total/gabungan angket yang diberikan peneliti kepada
100% = konstanta ahli materi.
Hasil validasi oleh ahli materi
Tabel 1 Kriteria Kevalidan Modul Tematik
menunjukkan bahwa rata-rata
Berbasis PPK
N Skor Tingkat Tingkat Tingkat persentase kevalidan modul siswa
o. Kemen Kemenar keprakt kevalid sebesar 95 % yang berarti modul
arikan ikan isan an
1. 86% - Sangat Keprak Sangat
sangat valid dan dapat digunakan
100% menarik, tisan Valid tanpa revisi dari segi materi. Meski
tidak sangat (dapat demikian, peneliti tetap melakukan
perlu baik, diguna
revisi tidak kan revisi dengan memerhatikan saran
perlu tanpa yang diberikan oleh validator. Saran
revisi revisi) perbaikan dari hasil validasi ahli
2. 70% - cukup Keprak cukup
85% menarik, tisan Valid materi yaitu perlu ditambahkan
tidak baik, (dapat refleksi dalam kegiatan pembelajaran
perlu tidak diguna
revisi perlu kan
dan sudah direvisi.
revisi dengan Validasi media diperlukan
revisi) sebagai evaluasi terhadap media
3. 60% - kurang Keprak tidak
69% menarik, tisan Valid modul yang dikembangkan oleh
perlu cukup, (tidak peneliti. Data yang diperoleh berupa
revisi perlu dapat data kuantitatif dan kualitatif melalui
kecil revisi diguna
kecil kan) angket yang diberikan peneliti kepada
4. 0% - tidak Keprak sangat ahli media pembelajaran.
59% menarik, tisan tidak
Hasil validasi oleh ahli media
revisi kurang, valid
total revisi menunjukkan bahwa rata-rata
total persentase kevalidan modul siswa
210 Chrisyarani, D.D. & Yasa A. D./Premiere Educandum 8(2) 2018

sebesar 94 % yang berarti modul siswa diri siswa. Karakter berkaitan dengan
valid. Peneliti juga memerhatikan interaksi atau tindakan yang dilakukan
saran dari validator untuk perbaikan sesorang. Karakter meliputi nilai-nilai
produk selanjutnya. Saran perbaikan moral, sikap, dan perilaku (Rokhman,
dari hasil validasi ahli media yaitu Hum, Syaifudin, & Yuliati, 2014).
cover harap dicetak dengan kertas foto Berdasarkan hal tersebut, Konsep
dan sudah dilakukan revisi. pendidikan karakter tidak diajarkan
Berdasarkan paparan data tetapi dimasukkan dalam contoh
kevalidan produk ditinjau dari isi dan aplikasi nilai-nilai untuk pembentukan
penyajian modul oleh para ahli, kebiasaan (Fahmy, Bachtiar, Rahim,
didapatkan rekapitulasi validasi total & Malik, 2015); Mendidik karakter
atau gabungan pada tabel 3 berikut ini. dengan melihat kondisi atau
permasalahan dari siswa, materi
Tabel 2. Rekapitulasi Data Validasi Total pembelajaran, evaluasi pembelajaran.
Modul Tematik Berbasis PPK Bahasa dituliskan dalam modul
Aspek Validator
disesuaikan dengan tingkat
Materi 95 %
pemahaman siswa kelas IV yang
Media 93 %
berada pada tahap operasional konkrit.
Jumlah 188
Bahasa yang digunakan dalam modul
Rata-rata 94
ini adalah bahasa Indonesia ragam
semi formal yang bersifat
Data validasi total modul siswa
komunikatif. Salah satu indikator
memperoleh persentasi sebesar 94%
kelayakan bahasa adalah pemakaian
dengan kriteria sangat valid.
bahasa yang komunikatif (Muslich,
Berdasarkan data hasil validasi
2010). Artinya, bahasa dalam bahan
yang dilakukan ahli, hasil uji
ajar mengutamakan komunikasi antara
kemenarikan oleh siswa dan uji
penulis dan pembaca.
kepraktisan oleh guru pada modul
Ditinjau dari segi media,
diketahui bahwa modul tematik
tingkat kevalidan modul ini sebesar
berbasis PPK yang dikembangkan
93%, dengan kritria sangat valid.
sudah sesuai dengan teori dan dapat
Tingginya tingkat kevalidan dari aspek
digunakan dalam pembelajaran.
media, dikarenakan modul ini didesain
Presentase kevalidan produk sebesar
dengan warna-warna yang cerah, tata
94% dari skor maksimal yang
letak penulisan yang menarik dan
diharapkan, dengan kriteria sangat
gambar yang mendukung materi
valid.
(Mudiono et al., 2017; Yasa,
Dari segi materi, tingkat
Chrisyarani, Akbar, & Mudiono,
kevalidan modul ini sebesar 95%
2016). Pembelajaran akan berjalan
dengan kriteria sangat valid. Modul ini
dengan maksimal jika pesan/materi
memiliki kelebihan dalam hal
disampaikan secara jelas, runtut, dan
rancangan materi berupa pembelajaran
menarik.
tematik yang dipadukan dengan PPK,
untuk menanamkan nilai-nilai dalam
Chrisyarani, D.D. & Yasa A. D./Premiere Educandum 8(2) 2018 211

D. SIMPULAN https://doi.org/http://dx.doi.org/10.1
Penelitian ini menghasilkan 7977/um009v26i22017p175
modul tematik berbasis PPK yang Depdiknas. (2017). Panduan
valid dengan presentase total sebesar Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta.
95%. Validasi materi dengan Estuwardani, N. A., & Mustadi, A.
presentase sebesar 95%. Validasi (2015). Pengembangan Bahan Ajar
Modul Tematik-Terintegratif dalam
media dengan presentase sebesar 93%. Peningkatan Karakter Peserta Didik
Modul tematik berbasis PPK layak Kelas 1 Sekolah Dasar. Jurnal
digunakan sebagai bahan ajar untuk Pendidikan Karakter, 5(2), 157–172.
membantu siswa dan guru pada proses Retrieved from
https://journal.uny.ac.id/index.php/jp
pembelajaran. Diharapkan setelah ka/article/view/8620/7113
melakukan validasi dan mendapatkan
Fahmy, R., Bachtiar, N., Rahim, R., &
prosentase yang baik, peneliti dapat Malik, M. (2015). Measuring
melanjutkan melakukan uji coba Student Perceptions to Personal
produk kepada siswa dan guru untuk Characters Building in Education:
An Indonesian Case in
mengetahui kemenarikan dan
Implementing New Curriculum in
kepraktisan. High School. Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 211, 851–858.
DAFTAR RUJUKAN https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015
Aisyi, F. K., Elvyanti, S., Gunawan, T., .11.112
Mulyana, E., Studi, P., & Teknik, P. Fatmawati, L., Pratiwi, R. D., & Erviana,
(2013). Pengembangan Bahan Ajar V. Y. (2018). Pengembangan Modul
Tik Smp Mengacu, IX(2), 117–128. Pendidikan Multikultural Berbasis
Akbar, S., Sriwiyana, H. (2012). Karakter Cinta Tanah Air dan
Pengembangan Kurikulum dan Nasionalis pada Pembelajaran
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Tematik. Scholaria: Jurnal
Sosial. Yogyakarta: Cipta Media. Pendidikan Dan Kebudayaan, 8(1),
80–92.
Akbar, S., & Sutama, I. W. (2010).
Pengembangan Model Pembelajaran Gunarsa, S. D. (2008). Psikologi Anak:
Tematik untuk Kelas 1 dan Kelas 2 Psikologi Perkembangan Anak dan
Sekolah Dasar Sa’dun, 17(April), Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung
32–40. Mulia.
Amir, M. F., & Kusuma, M. D. (2018). Hobri. (2010). Metodologi Penelitian
Pengembangan Perangkat Pengembangan (Aplikasi Pada
Pembelajaran Berbasis Masalah Penelitian Pendidikan Matematika).
Kontekstual Untuk Meningkatkan Jember: Pena Salsabila.
Kemampuan Metakognisi Siswa Judiani, S. (2010). Implementasi
Sekolah Dasar. Journal of Medives, Pendidikan Karakter di Sekolah
2(1), 117–128. Retrieved from Dasar Melalui Penguatan
http://e-journal.ikip- Pelaksanaan Kurikulum. Jurnal
veteran.ac.id/index.php/matematika/ Pendidikan Dan Kebudayaan,
article/view/538 16(April), 280–289.
Chrisyarani, D. D., & Akbar, S. (2017). Łakuta, P. (2018). Social anxiety
Modul komik tematik berbasis. questionnaire (SAQ): Development
Sekolah Dasar: Kajian Teori Dan and preliminary validation. Journal
Praktik Pendidikan, Tahun 26 N, of Affective Disorders, 238, 233–
175–181. 243.
212 Chrisyarani, D.D. & Yasa A. D./Premiere Educandum 8(2) 2018

https://doi.org/10.1016/j.jad.2018.05 6.001.
.036.
Rokhman, F., Hum, M., Syaifudin, A., &
Lickona, T. (2013). Educating For Yuliati. (2014). Character Education
Character. Jakarta: Bumi Aksara. for Golden Generation 2045
(National Character Building for
Majid, A. (2014). Pembelajaran Tematik
Indonesian Golden Years). Procedia
Terpadu. Bandung: PT. Remaja
- Social and Behavioral Sciences,
Rosdakarya.
141, 1161–1165.
Mudiono, A., Akbar, S., Dwi Yasa, A., & https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014
Delawanti Chrisyarani, D. (2017). .05.197.
Developing Multiple Intelligences-
Sari, I. P., & Syamsi, K. (2015).
Based Thematic Comic Module.
Pengembangan Buku Pelajaran
Pancaran Pendidikan, 6(4), 115–
Tematik-Integratif Berbasis Nilai
124.
Karakter Disiplin dan Tanggung
https://doi.org/10.25037/pancaran.v6
Jawab Di Sekolah Dasar. Jurnal
i4.111.
Prima Edukasia, 3(1), 73–83.
Muslich, M. (2010). Text Book Writing, https://doi.org/10.21831/JPE.V3I1.4
Dasar-dasar Pemahaman, 070.
Penulisan dan Pemakaian Buku
Troseth, G. L., & Strouse, G. A. (2017).
Teks. Yogyakarta: Arruzz Media.
Designing and using digital books
Nilasari, E., Try Djatmika, E., & Santoso, for learning: The informative case of
A. (2016). Pengaruh penggunaan young children and video.
modul pembelajaran kontekstual International Journal of Child-
terhadap hasil belajar siswa kelas V Computer Interaction, 12, 3–7.
sekolah dasar. Juenal Pendidikan, https://doi.org/10.1016/j.ijcci.2016.1
1(7), 1399–1404. 2.002.
Peeters, M. J., & Martin, B. A. (2017). Yasa, A. D., Chrisyarani, D. D., Akbar,
Validation of learning assessments: S., & Mudiono, A. (2016). A
A primer. Currents in Pharmacy framework development of thematic
Teaching and Learning, 9(5), 925– comic module based multiple
933. intelegence, 5–10.
https://doi.org/10.1016/j.cptl.2017.0

Anda mungkin juga menyukai