Anda di halaman 1dari 8

Available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.

php/geo
e-ISSN: 2549–7057 | p-ISSN: 2085–8167

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOGEOGRAFI BERBASIS KONSTRUKTIVIS DI


KELAS B REGULAR TA 2016/2017 JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Mona Adria Wirda 1 , Nurmala Berutu1 , Rohani1 , Rosni1


1 Dosen Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan
Email: monaadriawirda@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan utama dalam penelitian ini adalah menghasilkan bahan ajar untuk matakuliah
Biogeografi yang layak digunakan oleh mahasiswa di kelas B reguler angkatan
2016/2017. Tujuan lain yang ingin dicapai melalui penelitian ini mendiskripsikan
respon mahasiswa kelas B Reguler TA 2016/2017 terhadap bahan ajar berbasis
konstruktivis yang dikembangkan. Metode pengembangan bahan ajar ini mengacu
pada kerangka pikir Thiagarajan dan Semmel &Semmel. Pengumpulan data
dilakukan melalui angket dengan indikator penilaian kelayakan berupa kelayakan isi atau
materi, kebahasaan, kegrafisan dan penyajian. Analisis data dilakukan secara deskriptif
kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) bahan ajar yang dikembangkan sudah
layak untuk digunakan. Sesuai dengan hasil validasi kedua validator berkisar antara
97.19 dan 98.75 (2) respon mahasiswa mengenai bahan ajar ini tergolong bagus. 64%
mahasiswa menyatakan sangat setuju bahwa buku ini berguna bagi mereka, dan 36 %
menyatakan setuju. 91 % mahasiswa menyatakan bahwa penggunaan bahasa dalam
bahan ajar ini sangat jelas dan mudah dipahami. Selanjutnya, 73% mahasiswa
menyatakan bahwa pertanyaan yang diajukan di dalam bahan ajar ini juga sudah jelas
serta isi pembelajaran sudah sesuai dengan harapan mereka. Pendapat ahli dan respon
mahasiswa beberapa hal yang perlu diperbaiki ialah desain buku serta tata gambar, tabel
dan diagram.

Kata Kunci : bahan ajar, konstruktivis, biogeografi

ABSTRACT

The main objective of this research is to produce teaching materials for courses
eligible Biogeography used by students in class B 2016/2017 regular forces. Another goal
to be achieved through this study to describe the response of students of class B Regular
TA 2016/2017 of constructivist-based teaching materials developed. The development of
teaching materials refers to the framework Thiagarajan and Semmel & Semmel. The data
was collected through a questionnaire with a feasibility assessment indicators qualifying
the content, language, kegrafisan and presentation. The data were analyzed by descriptive
qualitative. The results showed that (1) the material developed is feasible to be used. In
accordance with the validator validation results ranged from 97.19 and 98.75 (2) The
student's response is quite good material. 64% of students stated strongly agree that this
book is useful for them, and 36% agree. 91% of students stated that the use of language
in teaching materials is very clear and easy to understand. Furthermore, 73% of students
said that the questions asked in these materials was also clear and the learning content is
suitable to their expectations. Expert opinion and the response of the students are some
things that need to be corrected is the design and layout of images, tables and diagrams.

Keywords: Learning Material, Constructivist, Biogeography

166| Vol 8 No. 2 - 2016 Jurnal Geografi Vol 9 No.2 (166-173)


Available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/geo
e-ISSN: 2549–7057 | p-ISSN: 2085–8167

PENDAHULUAN pada capaian pembelajaran (learning


Menghadapi perkembangan ilmu outcomes).
pengetahuan dan teknologi serta era Tuntutan untuk meningkatkan
global, dunia pendidikan, dituntut kualitas pembelajaran melalui
antisipatif untuk mempersiapkan tenaga pemanfaatan media yang efektif menjadi
kerja yang mampu bersaing di masa kewajiban yang harus dilakukan dalam
depan serta mengatasi permasalahan setiap proses pembelajaran. Hal ini
yang dihadapinya dalam kehidupan. terkadang menjadi permasalahan bagi
Akibat dari perkembangan dan kemajuan setiap pengajar yang sudah terlalu lama
ilmu pengetahuan dan teknologi juga melaksanakan pembelajaran yang bersifat
menyebabkan terjadinya pergeseran verbal, konvensional (Simanungkalit,
paradigma batasan belajar menjadi 2016).
learning to know, learning to do, learning to Selain penggunaan berbagai
be, dan learning to live together. Sejalan strategi pembelajaran, penggunaan bahan
dengan itu, Belajar menurut pandangan ajar menjadi salah satu garda terdepan
konstruktivistik adalah lebih sekedar dalam upaya peningkatan kualitas proses
mengingat. Seseorang yang memahami pembelajaran yang pada akhirnya akan
dan mampu menerapkan pengetahuan melahirkan mahasiswa yang memiliki
yang telah dipelajari mereka harus kompetensi lulusan yang sesuai dengan
mampu memecahkan masalah sendiri, kebutuhan stakeholder. Pengembangan
menemukan (discovery) sesuatu untuk bahan ajar yang dimaksud ialah suatu
dirinya sendiri dan berkutat dengan paket bahan ajar yang disusun secara
berbagai gagasan. Inti sari teori sistematis dan memuat serangkaian
konstruktivisme adalah bahwa siswa aktivitas belajar mandiri agar tujuan
harus menemukan dan pembelajaran dapat tercapai (Amus,
mentransformasikan informasi kompleks 2013). Dengan bahan ajar, mahasiswa
kedalam dirinya sendiri (Lepiyanto, 2011). dapat belajar menurut kecepatan dan
Sesuai dengan Peraturan Menteri caranya masing-masing serta
Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 148 menggunakan teknik yang berbeda-beda
Tahun 2014 Tentang Organisasi dan Tata untuk memecahkan masalah. Penggunaan
Kerja Universitas Negeri Medan Dalam bahan ajar merupakan elemen penting
rangka menyesuaikan dengan untuk mendukung tercapainya proses
pergeseran paradigma belajar tersebut, pembelajaran yang sesuai dengan apa
Universitas Negeri Medan telah yang telah direncanakan. Lebih jauh,
melakukan pembenahan pada penerapan pengembangan bahan ajar matakuliah
kurikulum berorientasi KKNI yang mulai ditujukan untuk meningkatkan kualitas
dilaksanakan pada tahun 2016. Hal ini pembelajaran.
merupakan bentuk konsistensi Matakuliah Biogeografi
Universitas Negeri Medan dalam merupakan salah satu matakuliah wajib di
meningkatkan kualitas lulusan (Wirda, Jurusan Pendidikan Geografi, FIS
dkk, 2017). UNIMED. Untuk meningkatkan kualitas
Penerapan kurikulum KKNI pembelajaran, penerapan strategi
tersebut tentu saja membawa dampak pembelajaran discovery yang disertai
perubahan pada kurikulum dan dengan penerapan metode penugasan dan
pengelolaannya. Perpres No. 8 Tahun presentasi di depan kelas telah
2012 tentang Kerangka Kualifikasi dilaksanakan. Beberapa keuntungan yang
Nasional Indonesia (KKNI) menerangkan diperoleh melalui penerapan strategi
berbagai strategi pembelajaran yang pada pembelajaran ini ialah : mahasiswa lebih
awalnya mengacu pada pencapaian aktif dalam mengkaji konsep dan berani
kompetensi saja kini menjadi mengacu mengemukakan pendapat. Namun,

Pengembangan Bahan ….. |167


Available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/geo
e-ISSN: 2549–7057 | p-ISSN: 2085–8167

kemampuan berfikir kritis dinilai masih Tahap awal penelitian berupa


rendah. Secara terperinci, Permasalahan pengembangan bahan ajar mengacu pada
yang ditemukan dalam pembelajaran model Thiagarajan dan Semmel & yang
mata kuliah Biogeografi ialah : (1) adanya terdiri dari empat tahap yaitu: tahap
miskonsepsi yang fatal pada mahasiswa define (penetapan), design (perancangan),
sehingga komunikasi tentang konsep develop (pengembangan), dan dessiminate
malah berdasarkan pada pemahaman (penyebaran). Tahap define dan design
yang salah mengenai konsep tersebut, (2) masuk pada fase perencanaan
kemampuan analisis mahasiswa terhadap pengembangan sedangkan develop dan
suatu objek atau fenomena masih sangat dessiminate masuk dalam fase
minim, (3) mahasiswa kurang terampil pengembangan. Bahan ajar yang sudah
memilih sumber belajar yang benar sesuai dikembangkan kemudian akan divalidasi
dengan konsep yang dipelajari sehingga oleh 2 orang validator internal sebanyak
menambah permasalahan dalam dua kali untuk mengukur kelayakan
penguasaan konsep, (4). Keterbatasan bahan ajar. Hasil validasi pertama akan
sumber belajar yang sesuai dengan menjadi bahan acuan untuk merevisi
capaian pembelajaran matakuliah. kembali bahan ajar. Bahan ajar yang
Untuk mengatasi permasalahan sudah direvisi tersebut divalidasi kembali
tersebut, maka penulis bermaksud oleh validator yang sama sampai akhirnya
menyedikan sebuah bahan ajar dihasilkan bahan ajar yang sudah layak
Matakuliah Biogeografi berbasis untuk digunakan dalam perkuliahan.
konstruktivis. Melalui bahan ajar ini Teknik pengumpulan dan analisis data
diharapkan mahasiswa mampu penelitian variabel kelayakan bahan ajar
mengembangkan konsep dan pemahaman dinilai berdasarkan komponen: (a)
sendiri mengenai berbagai fenomena yang Kelayakan isi, (b) Kebahasaan, (c)
ada. Bahan ajar ini diharapkan bukan sajian, dan (d) kegrafisan. Penilaian ini
sebagai sumber berbagai konsep, tetapi dilakukan oleh 2 orang validator
lebih jauh sebagai salah satu fasilator sebanyak dua kali dengan menggunakan
pembentuk pola fikir mahasiswa yang angket dengan skala skor 1 - 4, dimana
lebih kritis dan analitis. skor 1 berkategori tidak baik, skor 2
Tujuan utama dalam penelitian ini berkategori kurang baik, skor 3
adalah dihasilkan buku ajar untuk berkategori baik dan skor 4 berkategori
mata kuliah Biogeografi yang layak sangat baik.
digunakan ditinjau dari kesesuaian Tahap kedua, bahan ajar yang
buku tersebut dalam mengembangkan telah divalidasi kemudian diujikan secara
kemampuan berfikir kritis mahasiswa di terbatas pada mahasiswa kelas B Reguler
kelas B reguler TA 2016/2017. Tujuan tahun ajaran 2016/2017 di Jurusan
lain yang ingin dicapai melalui Pendidikan Geografi, FIS, Universitas
penelitian ini adalah (a) Mendiskripsikan Negeri Medan. Pada tahap ini diukur
kelayakan bahan ajar yang respon mahasiswa mengenai bahan ajar
dikembangkan pada mata kuliah yang telah dikembangkan dengan
Biogeografi di kelas B Reguler TA menggunakan angket dengan skala likert.
2016/2017, (b) Mendiskripsikan respon Bahan ajar Biogeografi berbasis
mahasiswa kelas B Reguler TA 2016/2017 Konstruktivis ini dikatakan layak untuk
terhadap bahan ajar berbasis konstruktivis digunakan jika rerata skor perolehan
yang dikembangkan. kelayakan bahan ajar tergolong “baik”
dan “sangat baik” serta persepsi
METODE PENELITIAN mahasiswa terhadap bahan ajar yang
Penelitian ini didesain dalam dikembangkan tergolong “setuju” dan
bentuk penelitian deskriptif kualitatif. “sangat setuju”.

168| Vol 8 No. 2 - 2016


Available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/geo
e-ISSN: 2549–7057 | p-ISSN: 2085–8167

HASIL DAN PEMBAHASAN oleh para ahli sebelum digunakan secara


umum di lingkungan akademis. Hal ini
Kelayakan Bahan Ajar Berbasis dimaksudkan agar bahan ajar yang akan
Konstruktivis Pada Matakuliah digunakan tersebut benar-benar sudah
Biogeografi layak untuk dimanfaatkan terutama oleh
Penyusunan bahan ajar ialah mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi
merancang atau mendesain bahan ajar FIS Universitas Negeri Medan.
sesuai dengan cakupan materi yang Perbandingan hasil validasi dari kedua
terdapat pada capaian pembelajaran validator dapat dilihat pada tabel 1
dalam perangkat perkuliahan yang sudah berikut:
dirancang sebelumnya. Bahan ajar yang
telah disusun perlu dievaluasi lebih lanjut

Tabel 1. Skor Rerata Validasi Bahan Ajar


VALIDATOR 1 VALIDATOR 2 PERSENTASE
N KOMPONE KENAIKAN
O N validasi validasi validasi validasi Validasi Validasi
1 2 1 2 1 2
1 kelayakan isi 3.00 4.00 3.67 4.00 33.33 9.09

2 kebahasaan 3.25 4.00 3.00 4.00 23.08 33.33

3 sajian 3.00 3.80 2.80 3.80 26.67 35.71

4 kegrafisan 2.75 3.75 2.75 4.00 36.36 45.45

Total 3 3.888 3.054 3.95

Sumber: Analisis Data Hasil Penelitian, 2016

4,50

4,00

3,50

3,00

2,50 Kelayakan Isi

2,00 Kebahasaan
Sajian
1,50
Kegrafisan
1,00

0,50

0,00
validasi 1 validasi 2 validasi 1 validasi 2
VALIDATOR 1 VALIDATOR 2

Gambar 1. Grafik Rerata Validasi Bahan Ajar, 2016

Rerata validasi pertama oleh “baik”. Hasil validasi validator pertama


kedua validator termasuk pada kategori menunjukan bahwa komponen kegrafisan

Pengembangan Bahan ….. |169


Available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/geo
e-ISSN: 2549–7057 | p-ISSN: 2085–8167

dari bahan ajar masih perlu perbaikan yang dikembangkan belum layak untuk
dengan rerata sebesar 2.75. Hasil validasi digunakan pada matakuliah Biogeografi.
pertama oleh validator kedua Analisis lebih lanjut mengenai
menunjukkan hasil yang hampir serupa kekurangan dalam bahan ajar
dimana kegrafisan sebesar 2,75, dan sajian berdasarkan hasil validasi pertama dapat
sebesar 2.80. Dari hasil validasi pertama dilihat pada tabel 2 berikut ini:
ini dapat disimpulkan bahwa bahan ajar

Tabel 2. Catatan Terhadap Bahan Ajar


No Aspek yang Dinilai Catatan
1 Kelayakan isi - Isi kurang mendorong mahasiswa untuk menemukan
sendiri
- Isi kurang sesuai dengan nilai, moralitas dan sosial
2 Kebahasaan - Penggunaan bahasa kurang efektif dan efisien
3 Sajian - Sajian kurang memberikan motivasi dalam bahan ajar
- Informasi yang diberikan kurang lengkap
4 Kegrafisan - Ilustrasi, grafis, gambar dan foto masih kurang
- Desain kurang menarik
Sumber: Analisis Data Hasil Penelitian, 2016

Rerata Hasil validasi kedua menilai perlu penambahan gambar lebih


menunjukan terdapat kenaikan persentase banyak agar mahasiswa juga bisa belajar
skor kelayakan bahan ajar dari jenis fauna dan flora secara visual.
berkategori “baik” menjadi “sangat baik”.
Dari hasil di atas dapat disimpulkan Respon Mahasiswa Mengenai Bahan
bahwa bahan ajar layak untuk digunakan Ajar Biogeografi
baik dari segi isi, kebahasaan, kegrafisan Respon mahasiswa merupakan
maupun sajiannya. Hasil rerata validasi faktor penting dalam menganalisis
baik oleh validator pertama maupun kelayakan bahan ajar Biogeografi. Respon
validator kedua pada komponen mahasiswa ini dinilai dengan
kelayakan isi dan kebahasaan sebesar 4. menggunakan lembar angket (quisioner)
Pada komponen sajian baik validator oleh 10 orang mahasiswa yang telah
pertama maupun kedua menilai sebesar menggunakan bahan ajar Biogeografi
3.8 dan kegrafisan dinilai oleh validator yaitu kelas B Reguler angkatan 2016/2017.
pertama sebesar 3.75 sedangkan validator Hasil analisis terhadap respon mahasiswa
kedua sebesar 4. Pada komponen mengenai bahan ajar tersebut dapat
kegrafisan dan sajian, validator pertama dilihat pada tabel 3 berikut ini:

Tabel 3. Respon Mahasiswa Mengenai Bahan Ajar Biogeografi


PENILAIAN
No. Pernyataan sikap
Tidak Sangat
Setuju
setuju setuju
1 Apa yang saya pelajari dalam buku ini berguna bagi 36% 64%
saya
2 Dengan buku ini, saya yakin dapat mengikuti 73% 27%
pelajaran dengan baik.
3 Penggunaan bahasa dalam buku ini jelas dan mudah 91% 9%
dipahami

170| Vol 8 No. 2 - 2016


Available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/geo
e-ISSN: 2549–7057 | p-ISSN: 2085–8167

PENILAIAN
No. Pernyataan sikap
Tidak Sangat
Setuju
setuju setuju
4 Buku ini relevan dengan capaian pembelajaran 64% 36%

5 Buku ini membantu saya menemukan konsep sendiri 18% 73% 9%


mengenai topic
6 Tampilan (lay out) buku ini menarik 18% 73% 9%

7 Desain gambar, foto dan diagram membantu proses 27% 45% 27%
berfikir saya menjadi lebih baik
8 Isi pembelajaran ini sesuai dengan harapan dan 9% 64% 27%
tujuan saya
9 Keuntungan pribadi dalam kegiatan pembelajaran ini 64% 36%
cukup jelas bagi saya.
10 Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam buku 73% 27%
ini mendorong rasa ingin tahu saya
Sumber:Analisis Data Hasil Penelitian, 2016

Berdasarkan data di atas sesuai validator termasuk pada kategori “baik”.


dengan respon mahasiswa yang Hasil validasi validator pertama
melaksanakan proses pembelajaran menunjukan bahwa komponen kegrafisan
dengan menggunakan bahan ajar yang dari bahan ajar masih perlu perbaikan
telah dikembangkan peneliti dapat dengan rerata sebesar 2.75. Hasil validasi
diinformasikan bahwa respon mahasiswa pertama oleh validator kedua
mengenai bahan ajar ini sudah sangat menunjukkan hasil yang hampir serupa
bagus. 64% mahasiswa menyatakan dimana kegrafisan sebesar 2,75, dan sajian
sangat setuju bahwa buku ini berguna sebesar 2.80. Dari hasil validasi pertama
bagi mereka, dan 36 % lagi menyatakan ini dapat disimpulkan bahwa bahan ajar
setuju. 91 % mahasiswa menyatakan yang dikembangkan belum layak untuk
bahwa penggunaan bahasa dalam bahan digunakan pada matakuliah Biogeografi.
ajar ini sangat jelas dan mudah dipahami. Rerata Hasil validasi kedua menunjukan
Selanjutnya, 73% mahasiswa menyatakan terdapat kenaikan persentase skor
bahwa pertanyaan yang diajukan di kelayakan bahan ajar dari berkategori
dalam bahan ajar ini juga sudah jelas serta “baik” menjadi “sangat baik”. Dari hasil
isi pembelajaran sudah sesuai dengan di atas dapat disimpulkan bahwa bahan
harapan mereka. ajar layak untuk digunakan baik dari segi
Hanya saja 18 % mahasiswa isi, kebahasaan, kegrafisan maupun
menyatakan bahwa perlu perbaikan lebih sajiannya. Hasil rerata validasi baik oleh
lanjut pada tampilan (layout), 18% validator pertama maupun validator
mahasiswa menyatakan perlu perbaikan kedua pada komponen kelayakan isi dan
dalam isi terkait kemampuan kebahasaan sebesar 4. Pada komponen
mengarahkan pembaca menemukan sajian baik validator pertama maupun
konsep, 27 % menyatakan perlu perbaikan kedua menilai sebesar 3.8 dan kegrafisan
dalam desain gambar, foto dan diagram. dinilai oleh validator pertama sebesar 3.75
sedangkan validator kedua sebesar 4.
KESIMPULAN DAN SARAN Pada komponen kegrafisan dan sajian,
Berdasarkan hasil penelitian dan validator pertama menilai perlu
pembahasan dapat disimpulkan bahwa penambahan gambar lebih banyak agar
Rerata validasi pertama oleh kedua

Pengembangan Bahan ….. |171


Available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/geo
e-ISSN: 2549–7057 | p-ISSN: 2085–8167

mahasiswa juga bisa belajar jenis fauna Volume I, Nomor 1 , Mei 2003.
dan flora secara visual. Hal: 7-11
Respon mahasiswa terhadap
bahan ajar Biogeografi dinilai bagus. Hal Rosa, Selviana.2014. Penggunaan Bahan
ini terbukti dengan persentase mahasiswa Ajar Berbasis Pendekatan
yang memilih setuju dan sangat setuju Konstruktivisme untuk
mencapai lebih dari 85 %. Beberapa saran Meningkatkan Kemampuan
yang disampaikan oleh mahasiswa Pemecahan Masalah Matematik
berkenaan dengan bahan ajar biogeografi Siswa SMA Materi Persamaan
ini hampir sama dengan yang disarankan Lingkaran, Universitas Islam
oleh validator. Komponen tersebut antara Negeri Syarif Hidayatullah
lain kegrafisan, penyajian dan isi. 18 % .Jakarta.
mahasiswa menyatakan bahwa perlu
Rostika, Deti. 2008. Pembelajaran
perbaikan lebih lanjut pada tampilan
Volume Bangun Ruang Melalui
(layout), 18% mahasiswa menyatakan
Pendekatan Konstruktivisme
perlu perbaikan dalam isi terkait
Untuk Siswa Sekolah Dasar, Jurnal
kemampuan mengarahkan pembaca
Pendidikan Dasar, No. 9, 2008.
menemukan konsep, 27 % menyatakan
perlu perbaikan dalam desain gambar, Simanungkalit, N. M., & Lumbantoruan,
foto dan diagram. W. (2016). MEKANISME DAN
RANCANGAN KONVERGENSI
DAFTAR PUSTAKA MEDIA PADA MATA KULIAH
GEOLOGI DASAR JURUSAN
Julismin, J. (2017). PENGARUH
PENDIDIKAN GEOGRAFI FIS
PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS
UNIMED. JURNAL
DAN KEMAMPUAN AWAL
GEOGRAFI, 8(1).
TERHADAP HASIL BELAJAR
METEOROLOGI DAN Thiagarajan, S., semmel, D.s., &
KLIMATOLOGI PADA Semmel, M.I. 1974.Instructional
MAHASISWA JURUSAN Development for Training
GEOGRAFI SEMESTER II Teachers of Exceptional Children.
UNIVERSITAS NEGERI Minneapolish, Minnesota:
MEDAN. JURNAL Leadership Training
GEOGRAFI, 2(2), 31-48. Institute/Special Education,
University of Minnesota.
Lepiyanto, 2011, Keterampilan Proses
dalam Pembelajaran Sains, Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran
http://duniagila.wordpress.com/ Inovatif Berorientasi
2011/03/12/keterampilan-proses- Konstruktivistik. Prestasi Pustaka.
dalampembelajaran-sains/ (12 Jakarta .
September 2015).
Wirda, M. A., Berutu, N., & Rahmad, R.
Nurhadiyanto ,Didik . 2003. Peningkatan (2017). KEMAMPUAN BERFIKIR
kualitas pembelajaran melalui
KRITIS MAHASISWA KELAS B
pendekatan konstruktivistik dan
evaluasi berbasis kinerja dalam REGULER TA 2016/2017
matakuliah Fisika pada siswa MELALUI PENGGUNAAN
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin BAHAN AJAR BIOGEOGRAFI
FT Universitas Negeri BERBASIS KONSTRUKTIVIS DI
Yogyakarta. Jurnal Dinamika JURUSAN PENDIDIKAN

172| Vol 8 No. 2 - 2016


Available at http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/geo
e-ISSN: 2549–7057 | p-ISSN: 2085–8167

GEOGRAFI UNIVERSITAS
NEGERI MEDAN. JURNAL
GEOGRAFI, 9(1), 67-77.

Pengembangan Bahan ….. |173

Anda mungkin juga menyukai