Anda di halaman 1dari 11

JURNAL NASIONAL

ILMU UKUR TANAH

Disusun Oleh:

Renold Yanspri Pratama


21410013

DOSEN : DR. Ligal Sebastian,S.T.,M.SI / KH. Rizal, S.T

JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS PALEMBANG
Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Kejuruan
(JIPTEK)
Jurnal Homepage: https://jurnal.uns.ac.id/jptk

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS VIDEO TUTORIAL PADA


MATA KULIAH ILMU UKUR TANAH I

Arif Sofarul Anwar, Sukatiman, Abdul Haris Setiawan


Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jalan Ahmad Yani 200 Surakarta
Email: sukatiman@staff.fkip.uns.ac.id

ABSTRAK
Tujuan Penelitian ini adalah : (1) Merancang media pembelajaran berbasis video tutorial pada
mata kuliah Ilmu Ukur Tanah II. (2) Mengetahui tingkat kelayakan media pembelajaran
berbasis video tutorial pada mata kuliah Ilmu Ukur Tanah II. Penelitian ini merupakan
penelitian Research & Development (R&D) melalui prosedur pengembangan media
pembelajaran yaitu : (1) Tahap studi pendahuluan dengan melaksanakan studi lapangan dan
studi literatur. (2) Tahap studi perancangan dengan melakukan penyusunan desain media yang
dibagi menjadi 3 bagian diantaranya: penyusunan draft materi, penyusunan naskah materi,
penyusunan storyboard dan penentuan kebutuhan software dan hardware. Kemudian
pengambilan video, screenshoot video, editing video, dubbing audio dan penyusunan dalam
adobe flash professional cs6. Selanjutnya melakukan validasi penilaian kepada para ahli / pakar
materi, media dan pembelajaran untuk menilai kelayakan media pembelajaran. Selanjutnya
melakukan uji coba terbatas dengan 8 mahasiswa yang pernah menempuh mata kuliah ilmu
ukur tanah II dan uji coba luas kepada 54 mahasiswa PTB FKIP UNS yang pernah menempuh
mata kuliah ilmu ukur tanah II. (3) Tahap evaluasi merupakan tahap akhir dari proses
perancangan terkait model final media pembelajaran mata kuliah ilmu ukur tanah II.
Berdasarkan hasil penelitian dari penilaian ahli materi menyatakan bahwa media pembelajaran
ilmu ukur tanah II sangat layak digunakan dengan persentase sebesar 90%. Penilaian ahli media
menyatakan bahwa perancangan media pembelajaran ilmu ukur tanah II termasuk kategori
sangat layak dengan persentase 98,5%. Penilaian ahli pembelajaran menyatakan bahwa
perancangan media pembelajaran ilmu ukur tanah II sangat layak dengan persentase sebesar
92% sedangkan uji coba terbatas hasil yang diperoleh sebesar 82,5% menyatakan bahwa media
pembelajaran yang dirancang sangat layak kemudian pada uji coba luas menyatakan dengan
persentase 79% bahwa media pembelajaran termasuk kategori layak.

Kata Kunci: media pembelajaran, ilmu ukur tanah II, video tutorial

JIPTEK, Vol. X No. 1, Januari 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i1.14964 1


PENDAHULUAN kualitas sumber daya manusia
Perkembangan teknologi dan informasi di berpendidikan tinggi, serta kemampuan
Indonesia dewasa ini menunjukan indeks Iptek dan inovasi untuk keunggulan daya
cukup signifikan yang membawa dampak saing bangsa, dijabarkan dalam 5 (lima)
terhadap berbagai bidang dalam kehidupan sasaran strategis sesuai dengan
sehari-hari. Misalnya pada bidang ekonomi, permasalahan-permasalahan yang harus
dengan ditetapkannya Masyarakat Ekonomi diselesaikan dalam kurun waktu 2015-2019.
Asean (MEA)/AEC (Asean Economic Sasaran strategis tersebut adalah: 1)
Community) 2015, masyarakat indonesia meningkatnya kualitas pembelajaran dan
dituntut untuk turut mengikuti kemahasiswaan pendidikan tinggi, 2)
perkembangan teknologi dan informasi meningkatnya kualitas kelembagaan Iptek
tersebut sebagai upaya bersaing dengan dan pendidikan tinggi, 3) meningkatnya
Negara anggota ASEAN lainnya. relevansi, kualitas, dan kuantitas sumber
Seperti yang di terbitkan berita harian daya Iptek dan pendidikan tinggi, 4)
Online Warta Ekonomi, Direktur Human meningkatnya relevansi dan produktivitas
Capital and General Affairs PT. Telkom riset dan pengembangan, dan 5) menguatnya
Priyantono Rudito menyatakan bahwa, kapasitas inovasi.
"Persaingan usaha semakin ketat saat Sehubungan dengan peraturan
memasuki MEA 2015. Peningkatan tersebut, komponen Lembaga Pendidikan
kapasitas SDM merupakan sebuah Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai salah
keharusan dan pembelajaran dengan sistem satu wadah peningkatan kualitas sumber
digital akan menjadi solusi menghadapi daya manusia memiliki peran yang sangat
bergulir Masyarakat Ekonomi ASEAN besar melalui kegiatan pembelajaran yang
(MEA)," Rabu (24/9/2014). Pernyataan dilaksanakan. Mata kuliah Ilmu Ukur Tanah
tersebut secara tidak langsung memiliki II merupakan bagian dari mata kuliah yang
hubungan dengan bidang pendidikan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa Pendidikan
memberikan tugas besar dalam Teknik Bangunan. Mata kuliah tersebut,
meningkatkan kualitas pembelajaran di memiliki bobot 3 SKS (Satuan Kredit
perguruan tinggi. Semester) yang terdiri dari kegiatan
Berdasarkan Permenristek No. 13 pembelajaran materi dan praktik. Mata
Tahun 2015 (Peraturan Menteri Riset, kuliah ini adalah mata kuliah lanjutan dari
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi), mata kuliah Ilmu Ukur Tanah I. Pada dunia
menyebutkan tujuan strategis dalam teknik sipil, ilmu ukur tanah merupakan ilmu
meningkatkan relevansi, kuantitas dan dasar yang perlu dimiliki oleh praktisi

JIPTEK, Vol. X No. 1, Januari 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i1.14964 2


konstruksi maupun mahasiswa dalam pembelajaran masingmasing. Video sebagai
melakukan kegiatan konstruksi. alat atau sarana pembelajaran yang berisi
Pembelajaran yang sering dilaksanakan materi, metode, batasan-batasan, dan cara
dalam mata kuliah ini, mahasiswa diberikan mengevaluasi yang dirancang secara
penjelasan oleh dosen dengan menggunakan sistematis dan menarik untuk mencapai
media ajar yang berbentuk modul atau kompetensi yang diharapkan. Tutorial atau
petunjuk praktik Ilmu Ukur Tanah II. tutoring adalah bantuan atau bimbingan
Berdasarkan observasi yang telah belajar yang bersifat akademik oleh tutor
dilakukan, proses memahami panduan dan kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu
tingkat pemahaman mahasiswa berbeda- kelancaran proses belajar mandiri
beda. Hal ini dapat dilihat dari nilai mahasiswa secara perorangan atau
mahasiswa dari salah satu angkatan program kelompok berkaitan dengan materi ajar.
studi pendidikan teknik bangunan yang Tutorial dilaksanakan secara tatap muka atau
masih banyak di bawah batas standar nilai jarak jauh berdasarkan konsep belajar
ketuntasan, dari jumlah mahasiswa sebanyak mandiri. (Sudjana & Rivai: 89)
62 mahasiswa, hanya 26 mahasiswa atau Penggunaan video tutorial dalam
41,93% yang mampu mencapai batas nilai mata kuliah ukur tanah II belum pernah
ketuntasan. Masalah inilah yang menjadi digunakan. Maka dari itu, penggunaan
pekerjaan rumah bagi peneliti untuk dapat media pembelajaran berbasis video tutorial
membantu proses pembelajaran lebih efektif akan lebih membantu dosen (sender) dalam
dan komunikatif. Selain adanya menyampaikan materi pembelajarannya
permasalahan tersebut, penyelesaian kepada mahasiswa (receiver) agar lebih
pembelajaran yang dilaksanakan mengalami mudah memahami materi secara mandiri di
keterlambatan. luar jam perkuliahan.
Berawal dari munculnya Tujuan dari penelitian ini adalah
permasalahan tersebut maka perlu dilakukan untuk merancang media pembelajaran
tindakan yang tepat. Permasalahan waktu berbasis video tutorial pada diharapkan
yang minim dan rendahnya pemahaman dapat membantu proses pembelajaran mata
mahasiswa dapat diselesaikan dengan kuliah Ilmu Ukur Tanah II dan selanjutnya
penggunaan media yang mendukung. dilakukan mengetahui tingkat kelayakan
Pendekatan pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis video tutorial
menggunakan video memberikan pada mata kuliah Ilmu Ukur Tanah II.
kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar Menurut Arsyad (2004: 6)
secara mandiri sesuai dengan percepatan menyatakan bahwa “media pembelajaran

JIPTEK, Vol. X No. 1, Januari 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i1.14964 3


sering digantikan dengan istilah-istilah terhadap suatu materi pembelajaran sebagai
seperti alat pandang dengar, bahan bimbingan atau bahan pengajaran tambahan
pengajaran (instructional material), kepada individu maupun sekelompok
komunikasi pandang dengar (audio-visual peserta didik. Media video tutorial tepat
communication), pendidikan alat peraga digunakan karena mahasiswa dapat lebih
pandang (visual education), teknologi memahami langkah-langkah praktek dan
pendidikan (educational technology), alat pengolahan data mata kuliah ilmu ukur tanah
peraga dan media penjelas. Dari uraian II.
diatas dapat disimpulkan media
pembelajaran merupakan alat untuk METODE
menyampaikan informasi belajar serta Penelitian ini mengacu pada Research and
merangsang pikiran dengan memanfaatkan Development (R&D) atau metode penelitian
kemajuan teknologi dan informasi, sehingga dan pengembangan. Metode penelitian dan
mahasiswa mampu memahami materi yang pengembangan adalah metode penelitian
disampaikan oleh dosen dengan lebih mudah yang digunakan untuk menghasilkan produk
dan efisien. tertentu, dan menguji keefektifan produk
Menurut Abdulhak dan tersebut (Sugiyono, 2014: 297).
Darmawan (2012: 47) menyatakan bahwa Data penelitian diperoleh dari hasil
pembelajaran multimedia pada dasarnya observasi, dokumentasi, dan angket
merupakan pembelajaran yang diharapkan penilaian media pembelajaran.
mampu memberdayakan semua aktivitas Sumber data diperoleh dari
otak selama peserta didik melakukan mahasiswa, dosen pengampu mata kuliah
aktivitas pembelajaran. ilmu ukur tanah II dan dosen ahli.
Video merupakan suatu medium yang Teknik pengumpulan data penelitian
sangat efektif untuk membantu proses ini meliputi: observasi, dokumentasi, angket
pembelajaran, baik untuk pembelajaran penilaian media. Menurut Sukmadinata
masal, individual, maupun untuk (2010: 220) “Observasi (observation) atau
berkelompok (Daryanto, 2012: 86). pengamatan merupakan suatu teknik atau
Berdasarkan pendapat diatas dapat diambil cara mengumpulkan data dengan jalan
kesimpulan video tutorial adalah rangkaian mengadakan pengamatan terhadap kegiatan
gambar hidup yang ditayangkan oleh yang sedang berlangsung”. Dokumentasi
seorang pengajar baik tatap muka maupun adalah cara pengumpulan data yang dapat
secara mandiri yang berisi pesan-pesan berupa foto, rekaman maupun dokumen lain.
pembelajaran untuk membantu pemahaman Angket dalam penelitian digunakan sebagai

JIPTEK, Vol. X No. 1, Januari 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i1.14964 4


uji kelayakan untuk para ahli dan sebagai mengambil mata kuliah Ilmu Ukur Tanah II
tanggapan mahasiswa tentang media dan Dosen Pengampu Mata Kuliah Ilmu
pembelajaran berbasis video tutorial. ukur tanah II. Dari hasil observasi melalui
Responden yang dilibatkan dalam wawancara personal yang telah dilakukan
pengambilan data adalah ahli materi, ahli didapatkan bahwa mahasiswa dalam
media, ahli pembelajaran untuk uji validasi melaksanakan praktik ilmu ukur tanah II
media video tutorial dan Mahasiswa belum memiliki persiapan praktik ilmu ukur
Pendidikan Teknik Bangunan FKIP UNS. tanah II yang mengakibatkan mahasiswa
Penelitian ini dianalisis secara statistik mengalami kesulitan memahami materi saat
deskriptif untuk mendapatkan hasil dosen memberi petunjuk sebelum praktik
penelitian pengembangan. Kategori dan berujung pada keterlambatan proses
kelayakan media pembelajaran ini dipakai pembelajaran praktik.
skala pengukuran skala likert. Jawaban Studi literatur atau studi pustaka
setiap item instrumen yang menggunakan merupakan kajian untuk mempelajari
skala likert mempunyai gradasi dari sangat konsep-konsep atau teori-teori yang
positif sampai sangat negatif (Sugiyono, berkenaan dengan produk atau model yang
2013: 135). dirancang. Pada tahap ini didapatkan konsep
yang berupa acuan dari penelitian relevan
HASIL PENELITIAN DAN
sebelumnya yang tersusun dalam kajian
PEMBAHASAN
teori. Sedangkan materi-materi mata kuliah
Hasil penelitian perancangan media
ilmu ukur tanah II didapatkan dari sumber
pembelajaran berbasis video tutorial pada
bahan ajar pada media pembelajaran video
mata kuliah ilmu ukur tanah II
tutorial. Hasil dari studi literatur dapat
dikembangkan berdasarkan prosedur yang
dilihat pada sumber belajar silabus mata
telah dirancang. Dalam pelaksanaannya,
kuliah ilmu ukur tanah II.
penelitian ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu :
b) Tahap Studi Perancangan
a) Tahap Studi Pendahuluan
Penyusunan desain media adalah awal
Dalam studi pendahuluan, terbagi
dari studi perancangan dengan menyusun
menjadi studi, yaitu : studi lapangan dan
draft materi mata kuliah ilmu ukur tanah II
studi literatur. Studi lapangan dilaksanakan
yang mengacu pada silabus. Penyusunan
untuk mengumpulkan data, menggali
draft materi dilakukan bersama dosen
permasalahan dan mengidentifikasi
pengampu mata kuliah ilmu ukur tanah.
masalah. Studi lapangan dilakukan pada
Selanjutnya, penyusunan naskah materi
mahasiswa angkatan 2013 yang telah
digunakan untuk menjelaskan isi materi

JIPTEK, Vol. X No. 1, Januari 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i1.14964 5


dalam media pembelajaran berbasis video Flash Professional CS6. Berikut tampilan
tutorial, penyusunan storyboard yang berupa dalam media pembelajaran yang telah
keterangan visual yang disusun berurutan dirancang :
sesuai dengan naskah, selanjutnya
menentukan kebutuhan software dan
hardware.
Tahap selanjutnya yaitu pengambilan
video. Pada proses pengambilan video
Gambar 1. Menu Utama
dilakukan pada tanggal 17,28 April 2016 dan
6 Juni 2016 di Lingkungan Kampus V UNS
dengan mempraktikan langsung pengenalan
alat total station, pengukuran poligon
tertutup, situasi, dan kontur.
Selanjutnya melakukan screenshoot Gambar 2. Tampilan Silabus
video menggunakan aplikasi camtasia studio
8. Pada saat yang sama, tampilan pada layar
monitor akan direkam dengan bantuan
program camtasia studio 8 sebagai program
perekam aktifitas yang tampak dalam
tampilan layar monitor. Gambar 3. Menu Materi
Program camtasia studio 8 juga
sekaligus merekam narasi yang dibacakan
peneliti saat membuat video pengolahan
data, ilustrasi materi, maupun
penggambaran hasil praktik mata kuliah
ilmu ukur tanah II. Gambar 4. Tampilan Profil
Editing video bertujuan untuk
mengolah hasil pengambilan video praktik,
tangkapan layar dan rekaman suara agar
menjadi sebuah video yang siap untuk di
susun berupa media pembelajaran berbasis
video tutorial. Gambar 5. Tampilan Video Opening

Video yang sudah selesai di rangkai


kemudian dikemas dengan program Adobe

JIPTEK, Vol. X No. 1, Januari 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i1.14964 6


Setelah dilakukan pembuatan media,
kemudian dilakukan tahap validasi tim ahli
dan uji coba. Tahap ini bertujuan untuk
menguji kelayakan media pembelajaran
video tutorial oleh 1 ahli media, 1 ahli
Gambar 6. Tampilan Video
Pengukuran dengan Total Station materi, 1 ahli pembelajaran dan 8
mahasiswa pada uji coba terbatas dan 54
mahasiswa pada uji coba luas angkatan
2013 dan 2014 FKIP UNS yang telah
mengambil mata kuliah Ilmu Ukur Tanah
II.
Tabel 1. Penilaian media oleh Ahli Materi
Gambar 7. Tampilan Animasi Poligon 1 Relevansi materi-materi 88%
Tertutup Mengenai bagian-bagian
teodholoit
(Sokkia DT6)
2 Relevansi materi 88%
Menggunakan alat dengan
benar (Total
Station)
3 Relevansi materi 88%
melakukan pengukuran
Gambar 8. Tampilan Video Pengukuran sudut dan jarak (Total
Poligon Station)
4 Relevansi materi 92%
membuat kerangka
pemetaan dengan sistem
poligon tertutup
5 Relevansi Materi 88%
melakukan perhitungan
data pengukuran
Gambar 9. Tampilan Perhitungan 6 Relevansi materi 92%
memetakan
detil lahan

7 Relevansi 92%
materi melakukan
perhitungan dan
penggambaran
peta situasi dan kontur
Gambar 10. Tampilan Penggambaran Total 90%
AutoCAD

JIPTEK, Vol. X No. 1, Januari 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i1.14964 7


Pada Tabel 1. menampilkan hasil Tabel 3. Penilaian Media oleh Ahli
Pembelajaran
pengujian oleh ahli materi memiliki rata-
No. Aspek Skor (%)
rata penilaian sebesar 90%. Angka 90% ini 1. Tujuan 100 %
didapat dari rata-rata penilaian per aspek 2. Ketepatgunaan 85 %
3. Mutu Teknis 91 %
dari ahli materi. Media pembelajaran
4. Tingkat 96 %
dikatakan sangat layak jika memiliki Kemampuan
Mahasiswa
penilaian antara 81% – 100%. Sehingga
5 Manfaat 91 %
dari aspek materi, media pembelajaran Total 92 %
yang telah dikembangkan masuk dalam Pada Tabel 3. hasil akhir pengujian
kategori sangat layak digunakan dalam oleh ahli pembelajaran memiliki rata-rata
proses pembelajaran mata kuliah ilmu ukur penilaian sebesar 92%. Angka 92% ini
tanah II. didapat dari rata-rata penilaian per aspek.
Tabel 2. Penilaian Media oleh Ahli Media pembelajaran dikatakan sangat layak
Media
No. Aspek Skor jika memiliki penilaian antara 81% – 100%.
(%) Sehingga dari penilaian uji kelayakan oleh
1. Mutu Teknis 94 %
ahli pembelajaran, media pembelajaran
2. Komposisi 100 %
yang telah dikembangkan masuk dalam
3. Keseimbangan 100 %
4. Keterpaduan 100 % kategori sangat layak digunakan dalam
Total 98,5 % proses pembelajaran mata kuliah ilmu ukur
tanah II.
Pada Tabel 2. hasil pengujian oleh ahli
Tabel 4. Rekapitulasi Uji Coba Terbatas
media memiliki rata-rata penilaian sebesar No. Aspek Skor (%)
98,5%. Angka 98,5% ini didapat dari rata- 1. Kesederhanaan 83 %
2. Kejelasan 78 %
rata penilaian per aspek dari ahli media.
3. Kemudahan 79 %
Media pembelajaran dikatakan sangat layak 4. Edukatif 83 %
jika memiliki penilaian antara 81% – 100%. 5. Daya Tarik 86 %
Total 82,5%
Sehingga dari aspek media, media
pembelajaran yang telah dikembangkan
Pada Tabel 4. hasil rekapitulasi
masuk dalam kategori sangat layak
tanggapan mahasiswa uji coba terbatas
digunakan dalam proses pembelajaran mata
dengan jumlah 8 mahasiswa memiliki rata-
kuliah ilmu ukur tanah II.
rata penilaian sebesar 82,5%, dan dapat
diketahui bahwa secara keseluruhan siswa
memberikan tanggapan positif terhadap
media pembelajaran video tutorial mata

JIPTEK, Vol. X No. 1, Januari 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i1.14964 8


kuliah ilmu ukur tanah II. Persentase KESIMPULAN
tanggapan mahasiswa ini sudah memenuhi Berdasarkan hasil penelitian dan
indikator keberhasilan yang ingin dicapai, pembahasan penelitian pengembangan ini
yaitu ≥ 81%, sehingga media pembelajaran dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
yang telah dirancang dikatakan sangat 1) Prosedur perancangan media
layak. pembelajaran berbasis video tutorial pada
Tabel 5. Rekapitulasi Uji Coba Luas mata kuliah ilmu ukur tanah II, dengan
No. Aspek Skor (%) kompetensi dasar I dan III, meliputi
1. Kesederhanaan 79 %
2. Kejelasan 76 % beberapa tahap yaitu: (a) tahap studi
3. Kemudahan 78 % pendahuluan (b) tahap perancangan (c)
4. Edukatif 77 %
tahap evaluasi. 2) Kelayakan media
5. Daya Tarik 82 %
Total 79 % pembelajaran berdasarkan pakar ahli materi
dengan skor sebesar 90 % (sangat layak),
Pada Tabel 5. hasil rekapitulasi berdasarkan pakar ahli media dengan skor
tanggapan mahasiswa uji coba luas dengan sebesar 98,5% (sangat layak), dan
jumlah 54 mahasiswa memiliki rata-rata berdasarkan pakar ahli pembelajaran
penilaian sebesar 79%, dan dapat diketahui dengan skor sebesar 92% (sangat layak). 3)
bahwa secara keseluruhan siswa Kelayakan uji coba terbatas terhadap media
memberikan tanggapan positif terhadap pembelajaran berdasarkan pendapat 8
media pembelajaran video tutorial mata mahasiswa PTB FKIP UNS diperoleh skor
kuliah ilmu ukur tanah II. Persentase sebesar 82,5% (sangat layak). Kelayakan
tanggapan mahasiswa ini sudah memenuhi uji coba luas terhadap media pembelajaran
indikator layak. berdasarkan pendapat 54 mahasiswa PTB
c) Tahap Evaluasi FKIP UNS mendapatkan rata-rata skor
Dalam tahap ini, media pembelajaran sebesar 79% (layak).
yang telah divalidasi oleh ahli materi,
media dan pembelajaran yang berupa SARAN
model final kemudian diterapkan kepada Berdasarkan hasil penelitian
pengguna atau mahasiswa. Hasil akhir ini pengembangan yang telah dilaksanakan,
berupa media pembelajaran video tutorial maka ada beberapa saran yang dikemukakan
yang siap untuk digunakan pada mata yaitu: Dikarenakan produk media
kuliah ilmu ukur tanah II. pembelajaran berupa DVD maka spesifikasi
komputer dan laptop setidaknya mempunyai

JIPTEK, Vol. X No. 1, Januari 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i1.14964 9


DVD rom agar media pembelajaran dapat DAFTAR PUSTAKA
digunakan. Abdulhak, I & Darmawan, D. (2013).
Media pembelajaran berbasis video Teknologi Pendidikan. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
tutorial ini hanya sebagai media Arsyad. A. (2004). Media Pembelajaran
pembelajaran guru/ dosen dalam (cetakan kelima). Jakarta: Raja
Grafindo
menyampaikan materi dan langkahlangkah, Daryanto. (2012). Media Pembelajaran.
sehingga tetap perlu adanya penggabungan Bandung: PT. Sarana Tutorial Nurani
Sejahtera
metode-metode lain dalam pembelajaran. _________. (2014). Pembelajaran Sistem
Produk yang dihasilkan hanya Digital Solusi MEA. Diperoleh 13
Februari 2016, dari
mengembangkan mata kuliah Ilmu Ukur http://wartaekonomi.co.id/re
Tanah II pada kompetensi dasar I dan III ad/2014/09/25/35595/telkom -
pembelajaran-sistemdigital-solusi-
sehingga diharapkan peneliti selanjutnya hadapimea.html
untuk menciptakan pengembangan lanjut Permenristek. (2015). Rencana Strategis
Kementerian Riset, Teknologi, dan
pada materi yang lebih lengkap. Pendidikan Tinggi tahun 2015-2019.
Diharapkan dalam pengembangan Jakarta: Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia
selanjutnya, peneliti selanjutnya mampu Sudjana, N. & Rivai, A. (1990). Media
mengetahui peningkatan hasil belajar Pengajaran. Bandung: Sinar Baru.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian
mahasiswa dengan membandingkan hasil Kuantitatif Kualitatif dan
pre test dan post test. R&D. Bandung: PT. Alfabeta
Sukmadinata, Nana S. (2010). Metode
Penelitian Pendidikan. Cetakan ke-4.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

JIPTEK, Vol. X No. 1, Januari 2017 DOI: http://dx.doi.org/10.20961/jiptek.v10i1.14964 10

Anda mungkin juga menyukai