Anda di halaman 1dari 8

Pengembangan Media Pembelajaran Video Tutorial

Pembuatan Tenun Tapestry pada Mata Kuliah Kriya Tekstil


di Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas
Teknik Universitas Negeri Makassar
Development Of Tutorial Video Learning Media For Making
Tapestry Weaving In Textile Craft Courses In The Departement
Of Family Welfare Education Faculty Of Engineering Makassar
State University
Nining 1, Hamidah Suryani 2 dan Hj. Kurniati 3
1 Nining

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar (Makassar, Indonesia)


niningfatiyah@gmail.com

2
Hamidah Suryani
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar (Makassar, Indonesia)
hamidah.suryani@unm.ac.id

3Kurniati

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar (Makassar, Indonesia)


kurniatiyahya@gmail.com

ABSTRAK - Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengetahui proses pengembangan media pembelajaran video
tutorial pembuatan tenun tapestry pada mata kuliah kriya tekstil di Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. 2)
Mengetahui kelayakan pengembangan media video tutorial pada pembuatan tenun tapestry pada mata kuliah kriya
tekstil di Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan
atau Resarch and Devolopment (R&D). Penelitian ini dilakukan di Laboratorium PKK Fakultas Teknik Universitas
Negeri Makassar. subjek yang digunakan dalam dua tahap yaitu tahap uji coba kelompok kecil (5 mahasiswa), dan
tahap penelitian lapangan (26) mahasiswa. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu
observasi/wawancara dan kuisioner. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif. Hasil
penelitian ini yaitu: 1) prosedur pengembangan media pembelajaran berbasis video tutorial ini mengacu pada model
pengembangan Ariesto Hadi Sutopo yang dilakukan melalui 5 langkah pengembangan yaitu : (concept)
pengumpulan materi pendukung, (design) merancang tampilan, (material collecting) pengumpulan bahan-bahan
pembuatan media, (assembly) pengembangan atau penyatuan bahan, dan (testing). 2) Hasil penilaian kelayakan
media pembelajaran video tutorial pembuatan tenun tapestry dari 2 validator ahli materi memperoleh nilai rata-rata
95% dikategorikan sangat layak dengan aspek penilaian yaitu aspek pembelajaran dan bahasa, sedangkan hasil
validaor dari 2 ahli media memperoleh nilai rata-rata 85,7%termasuk pada kategori sangat layak dengan aspek
penilaian yaitu kualitas media, penggunaan bahasa dan layout media, uji kelompok kecil memperoleh nilai rata-rata
90,3% dan uji coba lapangan memperoleh nilai rata-rata 84% dikategorikan sangat layak dengan aspek penilaian
yaitu aspek pembelajaran dan aspek media audio visual.

Kata Kunci - Pengembangan media Pembelajaran, Video Tutorial, Tenun tapestry

ABSTRACT - This study aims to: 1) Knowing the process of developing learning media video tutorial for making
tapestry weaving in the textile craft course in the Department of Education Family Welfare. 2) Development of video
tutorial media development on making tapestry weaving in the textile craft course at the Department of Welfare
Education Family. This research is a type of development research or Research and Development Development
(R&D). This research was conducted at the PKK Laboratory, Faculty of Engineering, University Makassar State.
subjects used in two stages, namely the small group trial stage (5 students), and the field research phase (26)
students. The data collection instrument that used are observation/interviews and questionnaires. This study uses
analytical techniques quantitative descriptive. The results of this study are: 1) learning media development
procedures Based on this video tutorial, it refers to the development model of Ariesto Hadi Sutopo which carried out
through 5 steps of development, namely: collection of supporting materials, (design) designing the display, collecting
the materials media, (assembly) development or assembly of materials, and (testing). 2) Assessment results learning
media for tapestry weaving tutorial videos from 2 expert validators The material with an average value of 95% is
considered very feasible with its aspects, namely: aspects of learning and language, meanwhile, the results of the
validator from 2 media experts obtained a score of an average of 85.7% in the very feasible category with the
assessment aspect, namely quality media, language use and media layout, small group test get the average score
90.3% and field trials obtained an average score of 84% categorized as very feasible with aspects, namely aspects of
learning and aspects of audio-visual media.

Keywords - Media development, Video Tutorial, Weaving tapestry

1. PENDAHULUAN bahwa dosen hanya menggunakan powert point sebagai


sumber belajar. mahasiswa hanya mendapatkan
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting
prosedur langkah pembuatan tenun tapestry berupa
dalam mewujudkan manusia yang utuh dan mandiri
presentasi power point dan diskusi, serta sistem
serta menjadi manusia yang bermanfaat bagi
pengarahan dari dosen berupa arahan langkah
lingkungannya. Pendidikan memiliki konstribusi yang
pembuatan. Arahan tersebut diberikan sesuai dengan
sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan
jobsheet yang tersedia, namun pembelajaran tersebut
merupakan wahana dalam menerjemahkan pesan-
kurang detail dan efektif. Jobsheet belum
pesan konstitusi serta membangun generasi bangsa
mengfasilitasi mahasiswa untuk belajar dengan
yang cerdas dan berkarakter. Era globalisasi yang
mandiri. Bentuk fasilitas seperti petunjuk jobsheet
berkembang begitu pesat mempengaruhi
belum menjelaskan langkah pembuatan produk dengan
perkembangan teknologi khususnya dalam bidang
rinci. Hal itu menyebabkan mahasiswa belum dapat
pendidikan. Di era sekarang teknologi merupakan
menyerap informasi langkah-langkah membuat tenun
unsur yang penting dalam proses pembelajaran.
tapestry dengan detail dan jelas.
Kemajuan teknologi dalam pendidikan tidak lepas dari
segi penggunaan media pembelajaran itu sendiri. Mengatasi hal tersebut, diharapkan penggunaan
Perubahan mediapun setiap tahunnya meningkat media pembelajaran berbasis video tutorial pembuatan
mengikuti teknologi yang semakin berkembang. tenun tapestry mampu merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat mahasiswa sehingga dosen tidak
Penggunaan Media secara umum berfungsi
harus menjelaskan ulang materi dan proses
untuk memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.
pembelajaran dapat berlangsung menarik, lebih efektif,
Penggunaan media dapat mengatasi keterbatasan
efesien dan pembelajaran dapat bersifat mandiri. Selain
ruang, waktu, dan tenaga. Hal ini memungkinkan
dari itu, dengan adanya media tersebut mahasiswa
peserta didik untuk belajar mandiri sesuai bakat dan
diharapkan mampu memahami prosedur atau langkah
kemampuan visual, auditori dan kinestetiknya. Selain
pembuatan tenun tapestry dengan mudah dikarenakan
itu media juga dapat menimbulkan gairah belajar
video tersebut dapat diputar diluar jam kuliah.
karena melibattkan interaksi langsung antara peserta
didik dengan sumber belajar (Susilana, 2007). Permasalahan ini mendorong peneliti untuk
melakukan penelitian pengembangan berjudul
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu
“Pengembangan Media Pembelajaran Video Tutorial
dosen pengampu mata kuliah kriya tekstil menyatakan
Pembuatan Tenun Tapestry Pada Mata Kuliah Kriya
bahwa proses pembelajaran khususnya tenun tapestry
Tekstil Di Jurusan Pendidikan Kesejahteraan
ini termasuk mata kuliah praktek yang membutuhkan
Keluarga”. Media pembelajaran dengan memanfaatkan
waktu yang cukup lama. Oleh karena itu dibutuhkan
video ini merupakan video tutorial membuat tenun
media pembelajaran yang akan membantu mahasiswa
tapestry. Fungsinya diharapkan mampu mempermudah
dalam memahami prosedur pembuatan tenun tapestry
mahasiswa dalam membuat tenun tapestry yang benar
tersebut. Yang menjadi masalah adalah keterbatasan
dan tepat.
alokasi waktu proses pembuatan tenun tapestry
sehingga untuk melanjutkan ketahap kompetensi 2. METODE PENELITIAN
berikutnya mahasiswa kadang mengalami kesulitan.
Penelitian yang dilaksanakan ini merupakan
hal ini juga di dukung dengan hasil observasi awal
jenis penelitian pengembangan atau Education
Research and Development (R&D). Prosedur yaitu dengan menganalisis data kuantitatif yang
pengembangan pembelajaran ini menggunakan diperoleh dari angket uji ahli dan uji lapangan. data
prosedur pengembangan yang dikemukakan oleh kuantitatif yang berupa angka-angka hasil perhitungan
Ariesto (2003). Prosedur pengembangan ini memiliki 5 atau pengukuran diproses dengan cara dijumlah
langkah yaitu : (1) concept, (2) design, (3) material kemudian dibandingkan dengan jumlah yang
collecting, (4) assembly, (5) testing. diharapkan.

3. TEKNIK ANALISIS DATA


Teknik analisis data dilakukan dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif kuantitatif,
Tabel 1 Skala Presentase Kelayakan

No Presentase pencapaian Interpretasi

1 0% - 20% Tidak layak

2 21% - 40% Kurang layak

3 41% - 60% Cukup

4 61% - 80% Layak

5 81% - 100% Sangat layak


Sumber : Arikunto (2009 : 44)

yang dibuat. Materi yang telah dikembangkan


4. HASIL DAN PEMBAHASAN
kemudian dimasukkan kedalam slide yang ada pada
Produk akhir yang dihasilkan dari peneltian
rancangan tampilan untuk memasuki tahap assembly.
pengembangan (research and development) ini adalah
Sehingga dapat dikatakan bahwa tahap design
pembuatan tenun tapestry berbasis video tutorial pada
merupakan tahap perencenaan awal untuk menentukan
mata kuliah kriya tekstil. Proses Pengembangan media
konsep tampilan video yang akan dibuat. Seperti yang
pembelajaran video tutorial ini menggunakan prosedur
dikemukakan oleh (Wina : 2012) ada beberapa tahapan
pengembangan yang dikemukakan oleh Ariesto (2003:
pengembangan media, salah satunya adalah tahapan
32). Prosedur pengembangan terbagi dalam 5 langkah,
perencanaan yaitu menetapkan tujuan yang harus
yaitu (1) concept, (2) design, (3) material collecting,
dicapai serta menentukan kegiatan yang harus
(4) assembly, (5) testing.
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Pada tahap concept, peneliti diawali dengan
Tahap material collecting merupakan tahapan
melakukan proses analisis awal dengan
inti dalam pembuatan media pembelajaran video
mengidentifikasi masalah, analisis kebutuhan
tutorial. Tahapan ini membutuhkan banyak persiapan
mahasiswa, dan analisis capaian pembelajaran pada
dikarenakan harus mengumpulkan bahan materi yang
mata kuliah. Analisis awal dilakukan untuk
akan digunakan dalam pembuatan video, misalnya
mengidentifikasi masalah pembelajaran yang ada pada
melakukan take video (pengambilan gambar/video)
mata kuliah terkhusus pada materi tenun tapestry.
dengan mempersiapkan alat dan bahan yang akan
Proses identifikasi masalah dimaksudkan untuk melihat
digunakan serta melakukan audio dubbing (proses
permasalahan yang terjadi pada saat proses
rekaman suara).
pembelajaran berlangsung. Hasil yang di dapat dari
Tahap assembly menjadi tahap penentu dari
proses identifikasi masalah inilah yang digunakan oleh
kualitas media pembelajaran video tutorial. Pada tahap
peneliti untuk menentukan apa saja yang harus
ini semua bahan yang telah dikumpulan seperti video
dimasukkan dalam video.
dan audio dubbing disatukan atau digabungkan
Tahap design dilakukan dengan dua tahapan
menjadi sebuah video tutorial. Pembuatan video
pembuatan, yaitu tahapan pembuatan flowchart, dan
tutorial menggunakan aplikasi Adobe Premier Pro.
pembuatan storyboard. Pembuatan flowchart dan
Video yang telah dibuat memiliki durasi 12 menit.
storyboard dilakukan guna memudahkan peneliti dalam
menghasilkan alur tampilan dari media pembelajaran
Tahapan Testing yaitu mengvalidasi media
pembelajaran oleh ahli media dan ahli materi yang
selanjutnya diujicobakan oleh mahasiswa dengan dua
tahapan yaitu uji coba kelompok kecil sebanyak 5
mahasiswa dan uji coba lapangan sebanyak 26
mahasiswa yang sedang memprogram mata kuliah
kriya teksil yang semuanya dari jurusan PKK FT
UNM.
1. Validasi Ahli Materi
Tabel 2 Skor Penilaian Ahli Materi 1
Frekuensi Ʃ Ʃ Ʃ
No Aspek %
1 2 3 4 Skor Butir Skor Max
1 Kualitas
Materi 0 0 1 8 35 9 36 97%
2 Bahasa 0 0 0 1 4 1 4 100%
Jumlah 39 10 40 97,5%
Sumber : Hasil analisis data primer 2021

HASIL PENILAIAN AHLI MATERI 1

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
Kualitas Bahasa Jumlah
Materi Keseluruhan

ASPEK PENILAIAN

Gambar 4.1 Diagram Persentase Hasil Penilaian Ahli Materi 1

(97,5%). Sehingga, skor 39 yang diperoleh dari uji ahli


Hasil penilaian ahli materi 1 ini ditinjau dari 2
materi 1, dengan persentase kelayakan 97,5%
aspek (1) kualitas materi, memperoleh skor 35 (97%)
dikategorikan sangat layak dari segi aspek materi serta
dan (2) aspek bahasa memperoleh skor 4 (100%).
bahasa yang digunakan.
Secara keseluruhan tingkat validasi materi
pembelajaran video tutorial memperoleh skor 39

Tabel 3 Skor Penilaian Ahli Materi 2


Frekuensi Ʃ Ʃ Ʃ
No Aspek %
1 2 3 4 Skor Butir Skor Max
1 Kualitas
0 0 3 6 33 9 36 91%
materi
2 Bahasa
0 0 0 1 4 1 4 100%
Jumlah 37 10 40 92,5%
Sumber : Hasil analisis data primer 2021
HASIL PENILAIAN AHLI MATERI 2

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
Kualitas Bahasa Jumlah
Materi Keseluruhan

ASPEK PENILAIAN

Gambar 4.2 Diagram Persentase Hasil Penilaian Ahli Materi 2

materi 2, dengan persentase pencapaian 92,5% berada


Hasil penilaian ahli materi 2 ini ditinjau dari
pada kategori sangat layak. Jadi media pembelajaran
aspek (1) kualitas materi, memperoleh skor 33 (91%)
ini dilihat dari materi dan penggunaan bahasanya
dan (2) aspek Bahasa memperoleh skor4 (100%).
dikategorikan sangat layak digunakan dalam
Secara keseluruhan tingkat validasi materi
pembelajaran.
pembelajaran video tutorial memperoleh skor 37
(92,5%). Sehingga, skor 37 yang diperoleh dari uji ahli

2. Validasi Ahli Media


Tabel 4 Skor Penilaian Ahli Media 1
Frekuensi Ʃ Ʃ Ʃ
No Aspek %
1 2 3 4 Skor Butir Skor Max
1 Kualitas
0 0 7 5 41 12 48 85,4%
Media
2 Bahasa 0 0 3 2 17 5 20 85%
3 Layout
0 0 2 3 18 5 20 90%
Media
Jumlah 76 22 88 86,3%
Sumber : Hasil analisis data primer 2021

HASIL PENILAIAN AHLI MEDIA 1

100,00%
90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%

ASPEK PENILAIAN

Gambar 4.3 Diagram Persentase Hasil Penilaian Ahli Media 1


pembelajaran video tutorial memperoleh skor 76
Hasil penilaian ahli media 1 ini ditinjau dari tiga
(86,3%). Sehingga, skor 76 yang diperoleh dari uji ahli
aspek: (1) kualitas media, memperoleh skor 41
media 1, dengan persentase pencapaian 86,3%
(85,4%), (2) penggunaan Bahasa memperoleh skor 17
dikategorikan sangat layak dinilai dari kejelasan
(85%), (3) layout media memperoleh skor 18 (90%).
tampilan media yang ditampilkan.
Secara keseluruhan tingkat validasi materi

Tabel 5 Skor Penilaian Ahli Media 2


Frekuensi Ʃ
Ʃ Ʃ
No Aspek Skor %
1 2 3 4 Skor Butir
Max
1 Kualitas
0 0 7 5 41 12 48 85,4%
Media
2 Bahasa 0 0 3 2 17 5 20 85%
3 Layout
0 0 3 2 17 5 20 85%
Media
Jumlah 85,2%
Sumber : Hasil analisis data primer 2021

HASIL PENILAIAN AHLI MEDIA 2

100,00%
90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%

ASPEK PENILAIAN

Gambar 4.4 Diagram Persentase Hasil Penilaian Ahli Media 2

pembelajaran video tutorial memperoleh skor 75


Hasil penilaian ahli media 2 ini ditinjau dari
(85,2%). Sehingga, skor 75 yang diperoleh dari uji ahli
aspek: (1) kualitas media, memperoleh skor 41
media 2, dengan persentase pencapaian 85,2%
(85,4%), (2) penggunaan Bahasa memperoleh skor 17
dikategorikan sangat layak dinilai dari materi dan
(85%), (3) layout media memperoleh skor 17 (85%).
media yang ditampilkan.
Secara keseluruhan tingkat validasi materi
3. Uji Hasil Respon
Tabel 6 Skor Penilaian uji kelompok kecil
Frekuensi Ʃ
Ʃ Ʃ
No Aspek Skor %
1 2 3 4 5 Skor Butir
max
1 Pembelajaran 1
0 0 0 22 162 7 175 92,5%
3
2 Media audio 2
0 0 3 25 222 10 250 88,8%
visual 2
Jumlah 385 17 425 90,3%
Sumber : Hasil analisis data primer 2021
HASIL PENILAIAN UJI KELOMPOK
KECIL

100,00%
90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%

ASPEK PENILAIAN

Diagram 4.5 Diagram Persentase Hasil Penilaian Uji Kelompok Kecil


memperoleh skor 385 (90,3%). Sehingga, skor 385
Hasil penilaian uji coba kelompok kecil ini
yang diperoleh dari uji kelompok kecil, dengan
ditinjau dari aspek: (1) pembelajaran, memperoleh skor
persentase pencapaian 90,3% dikategorikan sangat
162 (92,5%), (2) penggunaan media dan visual
layak dan layak digunakan dalam pembelajaran dinilai
memperoleh skor 222 (88,8%). Secara keseluruhan
dari kejelasan tampilan media serta keruntutan materi
tingkat validasi materi pembelajaran video tutorial
yang disampaikan.
Tabel 7 Skor Penilaian uji coba lapangan/kelompok besar
Frekuensi Ʃ
Ʃ Ʃ
No Aspek Skor %
1 2 3 4 5 Skor Butir
Max
1 Pembelajaran 0 1 10 114 57 773 7 910 84,9%
2 Media Audio
0 1 18 178 63 1.083 10 1.300 83%
Visual
Jumlah 1.856 17 2.210 84%
Sumber : Hasil analisis data primer 2021

HASIL UJI COBA LAPANGAN

100,00%
90,00%
80,00%
70,00%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%

ASPEK PENILAIAN

Gambar Diagram 4.6 Diagram Persentase Hasil Penilaian


Uji Coba Kelompok Besar
handphone yang digunakan dekat dengan sumber
Hasil penilaian uji coba lapangan ini ditinjau
suara agar suara yang dihasilkan lebih jelas.
dari aspek (1) pembelajaran, memperoleh skor 773
(84,9%), (2) penggunaan media dan visual memperoleh 2. Saran bagi peneliti selanjutnya adalah
mengaplikasikan lebih banyak lagi corak tenun
skor 1.083 (83%). Secara keseluruhan tingkat validasi
tapestry agar hasilnya lebih bervariasi. Sedangkan
materi pembelajaran video tutorial memperoleh skor Peneliti hanya menggunakan tiga teknik corak
1.856 (84%). Sehingga, skor 1.856 yang diperoleh dari tenun tapestry.
uji kelompok kecil, dengan persentase pencapaian 84%
dikategorikan sangat layak digunakan dalam UCAPAN TERIMA KASIH
pembelajaran dinilai dari kejelasan materi yang Penulis menyampaiakan ucapan terima kasih
disampaikan. yang setinggi-tingginya kepada Ibu Dr. Hamidah
Suryani M.Pd selaku pembimbing I dan Ibu Dra. Hj.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Kurniati M.Si selaku pembimbing II, Bapak Prof. Dr.
A.. Kesimpulan Husain Syam, M.TP selaku Rektor Universitas Negeri
Kesimpulan dari penelitian dan pengembangan media Makassar beserta seluruh pimpinan Universitas Negeri
pembelajaran pembuatan tenun tapestry berbasis video Makassar, Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Yahya,
tutorial sebagai berikut: M.Kes., M.Eng selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar.
1. Proses Pengembangan media pembelajaran video
tutorial pembuatan tenun tapestrydikembangkan DAFTAR PUSTAKA
melalui 5 tahap. 1) concept (konsep) berupa
[1] Afifah Nadhirah Faiz. (2018). Pengembangan
identifikasi masalah, analisis kebutuhan dosen dan
Video Sulam Pita untuk Pembelajaran Hiasan
mahasiswa, 2) design,berupa penyususnan konsep
Busana di SMK Negeri 3 Sukabumi. Yogyakarta:
tampilan media, 3) material collecting,berupa
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
pegumpulan alat dan bahan yang diperlukan untuk
pembuatan produk, 4) assembly, menggabungkan [2] Agnes Fahriana. (2018). Pengembangan Video
semua komponen yang telah dipersiapkan dan Pembelajaran Pembuatan Pola Dasar Badan
dibuat untuk media pembelajaran, 5) testing (uji Wanita Sistem Praktis Untuk Siswa Kelas X Tata
Busana SMK Dipenogoro Depok Yogyakarta.
coba), meliputi validasi 2 ahli materi dan 2 ahli Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Fakultas
media. Uji coba kelompok kecil dilakukan pada 5 Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
mahasiswa dan uji coba lapangan/kelompok besar
[3] Arsad,A. (2017). Media Pembelajaran, Depok:PT
dilakukan kepada 26 mahasiswa yang
Raja Grafindo Persada.
memprogram mata kuliah kriya tekstil.
[4] Asih Kuswardinah, 2009. Ilmu Kesejahteraan
2. Hasil penilaian kelayakan media pembelajaran
Keluarga. Penerbit: UNNES Pers.
video tutorial pembuatan tenun tapestry dari 2
validator ahli materi memperoleh nilai rata-rata [5] Munadi, Y. (2013). Media Pembelajaran. Jakarta:
95% dikategorikan sangat layak dengan aspek Referensi.
penilaian yaitu aspek kualitas materi dan bahasa,
[6] Nunuk Suryani & Leo Agung. (2012). Strategi
sedangkan hasil validaor dari 2 ahli media
Belajar Mengajar. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
memperoleh nilai rata-rata 85,7% termasuk pada
kategori sangat layak dengan aspek penilaian yaitu [7] Putri Desinta. (2019). Pengembangan Media
kualitas media, penggunaan bahasa dan layout Pembelajaran Berbasis Video Tutorial Pembuatan
media, uji kelompok kecil memperoleh nilai rata- Kain Ekspresi untuk Mata Kuliah Creative Fabric
rata 90,3% dan uji coba lapangan memperoleh di Program Studi S1 Pendidikan Tata Busana.
nilai rata-rata 84% dikategorikan sangat layak Malang: Fakultas Teknik Universitas Negeri
dengan aspek penilaian yaitu aspek pembelajaran Malang.
dan aspek media audio visual.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan hal-hal
sebagai berikut:
1. Pada proses pengambilan suara (audio dubbing)
hendaknya menggunakan headshet dan posisi

Anda mungkin juga menyukai