Anda di halaman 1dari 9

TUGAS INDIVIDU :

LAPORAN KNOWLEDGE ACQUISITION

Dosen Pengampu : Martina Sinta Kristanti, S.Kep., Ns., MN., PHD

Disusun Oleh :

Mohamad Yasser Rumlus 20/466284/PKU/18911

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT DAN


KEPERAWATAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA

2020
A. KAJIAN DATA OBSERVASI
Observasi knowledge acquisition dilakukan pada 3 dosen berbeda kepada mahasiswa
S-1 Keperawatan Universitas Gadjah Mada dan pada waktu yang berbeda-beda
melalui perkuliahan Daring (Dalam Jaringan)
Observasi pertama dilakukan pada tanggal 24 September 2020 pukul 10.00 WIB pada
ibu W melalui Daring :
a. Manajemen waktu
Telat 10 menit dari waktu kuliah
b. Gaya komunikasi dan human approach
Tidak menyalakan kamera video jadi tidak ada tatap muka terhdap dosen dan
mhasiswa, terlalu cepat dalam penyampaian materi, tidak ada komunikasi 2
arah, mahasiswa tidak di berikan kesempatan untuk bertanya
c. Metode & sistematika belajar mengajar
Ceramah dan diskusi
d. Penggunaan media ajar
Powerpoint slide (berbhasa inggris dan indonesia), Jumlah slide :54 slide
e. Content perkuliahan: keluasan dan kedalaman
Cukup, sudah spesifik dan merujuk ke kondisi lapangan secara langsung
f. Kemampuan untuk mendukung partisipasi mahasiswa
Kurang karena melakukan random dalam menyampaikan pertanyaan sehingga
kurang partisipasi dari mahasiswa
g. Strategi yang digunakan dalam menjawab pertanyaan
Langsung menjawab apa yang di tanyakan oleh dosen
h. Strategi yang dilakukan untuk memberikan feedback kepada mahasiswa
Langsung di tanyakan saat membaca materi, tidak ada pengaktifan video saat
feedback dan mahasiswa tidak di koordinir sehingga saat menjawab pertma
kali semuanya bersuara namun pada saat salah satu mnyampaikan yg lain
memberikan kesempatan
i. Dapat anda kembangkan sesuai dengan kebutuhan
Dari 83 mhasiswa hanya 1 mahasiswa yang menyalakan video, Dosen
mematikan kamera sehingga tidak ada tatap muka
Observasi kedua dilakukan pada tanggal 25 September 2020 pukul 10.00 WIB pada ibu
U melalui Daring :
a. Manajemen waktu
Tepat waktu memulai perkuliahan, dan berakhir pada waktu yang telah
ditentukan
b. Gaya komunikasi dan human approach
Jelas dan mudah dimengerti, contoh yang diberikan sudah lebih aplikatif
c. Metode & sistematika belajar mengajar
Ceramah, Tanya jawab, Diskusi
d. Penggunaan media ajar
Powerpoint slide, Jumlah slide: 19 slide
e. Content perkuliahan: keluasan dan kedalaman
Mudah di pahami dan sudah lebih spesifik menjurus kepada materi yang
diberikan, mudah di mengerti, contoh kasus nya juga sangat relevan dan spesifik
f. Kemampuan untuk mendukung partisipasi mahasiswa
Sangat aktif dalam membuat umpan kepada mahasiswa
g. Strategi yang digunakan dalam menjawab pertanyaan
Langsung ke contoh yang sangat mudah dimngerti dan sebelum menjawab,
mengklarifikasi pertanyaan mahasiswa terlebih dahulu, langsung spesifik
h. Strategi yang dilakukan untuk memberikan feedback kepada mahasiswa
Sudah ada reward dari dosen kepada mahasiswa
i. Dapat anda kembangkan sesuai dengan kebutuhan
Dari 73 mahasiswa S-1 ada 6 mahasiswa yang mengaktifkan kamera Dari 6
mahasiswa ada 5 yang menampakan wajah,sedangkan 1 orang tidak
menampakan wajah. Setelah 30 menit pertama semua kamera dimatikan
Sedangkan dosennya masih tetap mengaktifkan kamera video. Ada evaluasi di
akhir berupa kuis yang akan di krimkan kepada mahasiswa dan diberikan 10
menit untuk menjwab. Mahasiswa mengaktifkan kamera hanya saat di minta
oleh dosen.
Observasi ketiga dilakukan pada tanggal 01 Oktober 2020 pukul 10.00 WIB pada ibu
L melalui Daring :
a. Manajemen waktu
Tepat waktu dalam memulai perkuliahan dan selesai pada waktu yang telah
ditentukan
b. Gaya komunikasi dan human approach
Mengintruksikan untuk mengaktifkan kamera kepada mahasiswa
c. Metode & sistematika belajar mengajar
Ceramah, Tanya jawab, Diskusi
d. Penggunaan media ajar
Powerpoint slide, Video, Ada artikel yang diberikan untuk dipelajari
e. Content perkuliahan: keluasan dan kedalaman
Penjelasan sngat aplikatif karena menggunakan video yang mudah dimengerti
oleh mahasiswa
f. Kemampuan untuk mendukung partisipasi mahasiswa
Recall teori pembelajaran sebelumnya, menanyakan mahasiswa ada
pertanyaan atau tidak, dan mengontrak waktu bertanya untuk mahasiswa jika
ada pertanyaan, ada pertanyaan yang diberikan dosen kepada mahasiswa
g. Strategi yang digunakan dalam menjawab pertanyaan
Ada reward utk penanya, menjwab sesuai dgn pertnyaan
h. Strategi yang dilakukan untuk memberikan feedback kepada mahasiswa
Klarifikasi pertnyaan dri penanya, menanyakan apakah sdh sesuai atau tdk
sehingga menjadi sebuah diskusi
i. Dapat anda kembangkan sesuai dengan kebutuhan
8 mahasiswa yg mengaktifkan kamera dri 80 mahasiswa, Ada evaluasi, diakhir
kuliah
B. KAJIAN DATA EMPIRIS
Knowledge Acquisition adalah aktivitas multidimensi sumber pengetahuan
berbeda yang digabungkan (Hilmersson & Johanson, 2020). Knowledge Acquisition
merupakan salah satu hambatan dalam pembangunan system pakar, masalah
komunikasi menghalangi proses transfer keahlian (Hayes-Roth et al., 1983, p.129)
dalam (Gaines, 2013). Menurut KBBI Akuisisi adalah perolehan, dengan demikian dari
beberapa pengertian ini bisa disimpulkan bahwa Knowledge Acquisition adalah
perolehan pengetahuan yang didapat dari aktivitas pembelajaran dalam sistem pakar.
Syncronous Online Learning adalah mode pembelajaran kelas online. Didalam
pembelajaran Syncronous Online Learning guru bertemu siswa dalam satu waktu yang
sama, misalnya melalui konferensi video atau obrolan, yang difasilitasi melalui alat
seperti adobe connect, google hangout, atau Skype (Stöhr et al., 2020). Penelitian yang
dilakukan oleh (Stöhr et al., 2020) pada mahasiswa tahun ajaran 2013/2014,2014/2015
dan 2015/2016 tentang “Efek Polarisasi flipped classroom online” Hasilnya
mengungkapkan bahwa, meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik
dalam kinerja rata-rata antara flipped classroom berbasis kampus dan online, flipped
classroom online menyebabkan penyebaran yang jauh lebih besar - polarisasi - dalam
kinerja. Yang pasti, pengajaran dan pembelajaran online termasuk flipped classroom
online memiliki banyak keuntungan dalm seni mengajar. Hasil yang didapat tentang
pentingnya memasukkan aktivitas pembelajaran yang sinkron dan aktif dalam
pembelajaran online dan mendorong semua siswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan
belajar mengajar. Flipped classroom adalah pemberian tugas diluar kelas dan
mencurahkan hasil yang didapat saat didalam kelas (DeLozier & Rhodes, 2017).
Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh (Harandi, 2015) tentang Pengaruh
E-learning Terhadap Motivasi Mahasiswa di Universitas Tehran Alzahra menegaskan
bahwa e-learning merupakan elemen yang mempengaruhi motivasi mahasiswa.
Penelitian ini dilakukan pada 140 mahasiswa dari jurusan dan level pendidikan yang
berbeda-beda menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara E-learning dan
motivasi mahasiswa. Hasil ini berupa ketika guru menerapkan E-learning, kebih banyak
motivasi yang didapat oleh mahasiswa begitupun sebaliknya. Mahasiswa lebih
cenderung termotivasi ketika menerapkan E-learning. Kesesuaian pembelajaran dengan
menggunakan E-learning dan keefektivan pendidikan dalam konten perkuliahan adalah
asumsi lembaga pendidikan, Fasilitas TIK, memastikan fasilitas personil, asumsi
mahasiswa, literasi TIK, akses ke TIK dan aspek ekonomi.
Walaupun kuliah online memberikan peluang untuk pendidik professional
kesehatan regional, pedesaan dan tempat terpencil, kuliah online juga mengandung
risiko. Pendidik yang biasa menggunakan seni dalam mengajar (pendadogi) secara
tatap muka mungkin akan menemukan kesulitan dalam memaksimalkan strategi kuliah
yang menarik dalam kelas online. Kuliah online juga dengan mudah menjadikan
kurangnya keakraban dan keyakinan dengan fitur teknologi modern, fungsionalitas dari
kuliah online juga dapat membuat pelajar yang memiliki keterbatasan akses internet
bisa terasingkan untuk mengakses pembelajaran. Pendidik professional kesehatan harus
memastikan bahwa pendekatan dengan pendadogi mempertimbangkan dan
mengakomodasi hambatan yang dihadapi oleh pelajar melalui status social ekonomi,
lokasi geografis, atau keduanya (Seymour-Walsh & Bell, 2020).
Pertimbangan peserta didik dalam kuliah online berupa pertanyaan dan gambar
untuk merangsang pemikiran dan dorongan penyelesaian masalah, mengumpulkan
masukan dari siswa melalui obrolan berbasis teks atau anggapan audio, berencana
untuk memanfaatkan kelompok kecil agar menambah dan memperluas apa yang
dibahas dalam kuliah, latihan untuk memungkinkan pelajar untuk mengidentifikasi diri
dan kesenjangan didalam kuliah, menyediakan sumber daya untuk meninjau kembali
palajaran sebelumnya dan penyesuaian skema yang baru untuk materi yang baru,
mengurangi banyaknya informasi baru agar sesuai dengan potensi kognitif peserta
didik. (Seymour-Walsh & Bell, 2020). Ada beberapa solusi yang diberikan oleh
(Seymour-Walsh & Bell, 2020) untuk merencanakan penyampaian ketika kuliah online
antara lain adalah menentukkan kapabilitas dari sistem online yang dipakai,
memperjelas ekspektasi, mendukung organisasi pengetahuan baru, “potongan”
informasi, dan merangsang pikiran melalui gambar. Hopkins & Dixon (2006) dan Wall
(2007) menyatakan bahwa kuliah online memiliki banyak keuntungan dan
memungkinkan pendidik untuk melihat isyarat visual dari ekspresi pelajar, Bahasa
tubuh, dan memungkinkan interpretasi belajar secara real-time, keterlibatan dan
pemahaman ketika beberapa pelajar mengajukan pertanyaan, kehadiran siswa untuk
pengaturan jasmani (Seymour-Walsh & Bell, 2020)
C. ANALISA KRITIS DATA OBSERVASI DAN DATA EMPIRIS
Kelebihan dari proses pembelajaran yang terdapat pada observasi yang ketiga
adalah dosen menggunakan video tentang materi perkuliahan yang membuat materi
kuliah lebih mudah tersampaikan kepada mahasiswa, sudah dilakukan juga riview
materi sebelumnya dimana ini tidak dilakukan pada observasi pertama dan kedua.
Kekurangan secara umum untuk obervasi pertama,kedua, dan ketiga adalah interaksi
tatap muka yang tidak dilakukan. Rata-rata mahasiswa mematikan kamera saat
perkuliahan, bahkan saaat menjawab pertanyaan atau memberikan pertanyaan juga
masih mematikan kamera video sehingga menjadi hambatan sendiri dalam
berkomunikasi. Kekuranagan selanjutnya berasal dari observasi pertama mengenai
strategi dalam memberikan feedback kepada mahasiswa, kurang masksimalnya
keluasan dan kedalaman materi dan metode belajar yang hanya ada ceramah ini juga
sejalan dengan (Seymour-Walsh & Bell, 2020) yang mengatakan bahwa pendidik yang
biasa menggunakan seni dalam mengajar (pendadogi) secara tatap muka mungkin akan
menemukan kesulitan dalam memaksimalkan strategi kuliah yang menarik dalam kelas
online. Pada observasi kedua dan ketiga sudah cukup baik namun perlu dipertahankan
dan bahkan ditingkatkan lagi kedepannya.
Setelah melakukan 3 kali observasi kuliah besar dengan dosen yang berbeda-
beda ada beberapa hal dari masing-masing kuliah besar yang bisa diambil yaitu pada
observasi pertama tidak ada partisipasi mahasiswa atau bisa dikatakan mahasiswa
menjadi pasif sehingga perkuliahan menjadi monoton dan hanya sekedar pemberian
informasi satu arah. Untuk itu mungkin bisa dilakukan metode Flipped classroom
online yang bisa mendorong mahasiswa untuk lebih berpartisipasi dalam perkuliahan
(Stöhr et al., 2020). Sedangkan untuk observasi kedua dan ketiga sudah ada partisipasi
mahasiswa masih kurang sehingga untuk model ini mungkin akan bisa menjadi pilihan
dalam kuliah online. Dari observasi yang dilakukan rata-rata semua mahasiswa tidak
mengaktifkan video camera bahkan pada observasi pertama dosen juga tidak
mengaktifkan kamera sehingga menjadikan komunikasi yg terjadi kurang efektif dan
hal tersebut juga bisa menurunkan motivasi mahasiswa. Hal ini kurang sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Harandi, 2015) yang menyatakan bahwa Mahasiswa
lebih cenderung termotivasi ketika menerapkan E-learning. Kesesuaian pembelajaran
dengan menggunakan E-learning. Jadi ini mungkin bisa menjadi alasan untuk
menghimbau kepada mahasiswa untuk bisa mengaktifkan kamera video dalam
perkuliahan online.
Hopkins & Dixon (2006) dan Wall (2007) menyatakan bahwa kuliah online
memiliki banyak keuntungan dan memungkinkan pendidik untuk melihat isyarat visual
dari ekspresi pelajar, Bahasa tubuh, dan memungkinkan interpretasi belajar secara real-
time, keterlibatan dan pemahaman ketika beberapa pelajar mengajukan pertanyaan,
kehadiran siswa untuk pengaturan jasmani (Seymour-Walsh & Bell, 2020). Namun
pada ketiga observasi kebanyakan kamera video dimatikan, mahasiswa juga masih
kurang aktif dalam bertanya.
Kesimpulan dari hasil observasi yang dilakukan adalah dari 3 kali observasi bisa
dikatakan yang terbaik adalah observasi yang ketiga namun perlu ditingkatkan lagi agar
menjadi lebih baik, ada beberapa kemungkinan solusi berdasarkan telaah literatur yang
telah dilakukan antara lain adalah :
1. Merangsang pemikiran mahasiswa melalui gambar ataupun video
(Seymour-Walsh & Bell, 2020)
2. Mahasiswa mengaktifkan kamera video didalam perkuliahan
3. Mengembangkan pendadologi (seni dalam mengajar) secara online agar
meningktakan partisipasi maupun motivasi mahasiswa

Usulan atau rekomendasi yang bisa digunakan berdasarkan hasil telaah literatur
adalah menggunakan model “flipped classroom online” untuk meningkatkan
partisipasi mahasiswa dalam diskusi atau tanya jawab terkait dengan materi
perkuliahan.
DAFTAR PUSTAKA

DeLozier, S. J., & Rhodes, M. G. (2017). Flipped Classrooms: a Review of Key Ideas and
Recommendations for Practice. Educational Psychology Review, 29(1), 141–151.
https://doi.org/10.1007/s10648-015-9356-9

Gaines, B. R. (2013). Knowledge acquisition: Past, present and future. International Journal
of Human Computer Studies, 71(2), 135–156.
https://doi.org/10.1016/j.ijhcs.2012.10.010

Harandi, S. R. (2015). Effects of e-learning on Students’ Motivation. Procedia - Social and


Behavioral Sciences, 181, 423–430. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.04.905

Hilmersson, M., & Johanson, M. (2020). Knowledge acquisition strategy, speed of capability
development and speed of SME internationalisation. International Small Business
Journal: Researching Entrepreneurship. https://doi.org/10.1177/0266242620909029

Seymour-Walsh, A. E., & Bell, A. (2020). Pedagogical foundations to online lectures in


health professions education. Rural and Remote Health, 20, 6038.

Stöhr, C., Demazière, C., & Adawi, T. (2020). The polarizing effect of the online flipped
classroom. Computers and Education, 147(September 2019).
https://doi.org/10.1016/j.compedu.2019.103789

Anda mungkin juga menyukai