Anda di halaman 1dari 16

Daftar Isi BAB 1................................................................................................................................................. 2 PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 2 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. 1.7. 1.8. 1.9.

Latar Belakang ................................................................................................................. 2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3 Tujuan Penelitian ............................................................................................................. 3 Hipotesis Penelitian .......................................................................................................... 3 Manfaat Penelitian ........................................................................................................... 4 Asumsi Penelitian ............................................................................................................. 4 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................................... 4 Batasan Penelitian ............................................................................................................ 4 Definisi Operasional ......................................................................................................... 4

BAB II ............................................................................................................................................... 5 KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................................................ 5 2.1. Prestasi Belajar................................................................................................................. 5 Pengertian Prestasi Belajar ......................................................................................... 5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar................................................... 6

2.1.1. 2.1.2. 2.1.

Latar Belakang Pendidikan........................................................................................... 10 Pengertian Pendidikan .............................................................................................. 10 Jenis Latar Belakang Pendidikan ............................................................................. 10

2.1.1. 2.1.2. 2.2.

Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan Bidang Study (MKKBS) ......................... 11 Matematika Teknik .................................................................................................. 11

2.2.1.

BAB III ............................................................................................................................................ 13 METODE PENELITIAN .............................................................................................................. 13 3.1. 3.2. Rancangan Penelitian .................................................................................................... 13 Populasi dan Sampel ...................................................................................................... 13 Populasi .................................................................................................................... 13 Sampel ...................................................................................................................... 13

3.2.1. 3.2.2. 3.3.

Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 14 Jenis Data ................................................................................................................. 14 Sumber Data ............................................................................................................. 14 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................................... 14

3.3.1. 3.3.2. 3.3.3. 3.4. 3.5.

Instrumen Penelitian ...................................................................................................... 14 Analisis Data ................................................................................................................... 16

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan tidak sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. UU SISDIKNAS Nomor 20 tahun 2003.pendidikan diharapkan dapat terus berkelanjutan sehingga dalam setiap tingkatan pendidikan kemampuan yang didapat terus berkembang seiring kemajuan jaman.

Perguruan tinggi adalah adalah lembaga ilmiah yang mempunyai tugas menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di atas perguruan tingkat menengah , dan memberikan pendidikan dan pengajaran berdasarkan kebudayaan kebangsaan indonesia dan dengan cara ilmiah. UU PERGURUAN TINGGI Nomor 22 tahun 1961.

Universitas negeri Malang sebagai salah satu Lembaga pendidikan Tenaga Kependidikan yang menyiapkan pendidik atau calon pendidik yang profesional dibidangnya. Hal tersebut sesuai dengan tugas pokok Universitas Negeri Malang yaitu menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran dengan pendekatan yang fleksibel, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, dengan meletakkan bidang kependidikan sebagai misi kelembagaan yang utama, serta pengembangan organisasi, institusi dan komunitas (BAAKPSI UM, 2007: 5)

Penyelenggaraan program studi Pendidikan Teknik Bangunan (S1) dimaksudkan untuk menghasilkan sarjana pendidik teknik bangunan dengan gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) hyang memiliki kompetensi sebagai guru pemula pada SMK Rumpun Teknologi dan sebagai instruktur didunia usaha/industri dan memiliki fleksibilitas sebagai praktisi bidang jasa konstruksi (BAAKPSI FT UM,2008:5).

Pada jurusan teknik bangunan terdapat banyak kajian matakuliah yang harus dipelajari, akan tetapi ada beberapa matakuliah dasar yang harus dipahami dan dipelajari pada semester 1, salah satunya yaitu matakuliah Matematika.Pengembangan Kurikulum KBK berpijak Keputusan Mendiknas RI 232/U/2000.

Input dari penerimaan mahasiswa baru Universitas Negeri Malang dari berbagai macam latar pendidikan yang berbeda, yaitu dari SMA dan SMK. Dalam hal ini tentu nya terdapat perbedaan presepsi mahasiswa tentang matakuliah, khususnya pada matakuliah Matematika Teknik Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh Asal Sekolah Menengah Mahasiswa Prodi PTB Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah Matematika 1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. 2. Bagaimana prestasi belajar mahasiswa S1 PTB UM pada Matakuliah Matematika Teknik? Apakah ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa S1 PTB UM yang berasal dari SMA dan SMK pada matakuliah Matematika Teknik? 3. Apakah terdapat interaksi antara latar belakang sekolah dan matakuliah Matematika Teknik terhadap prestasi belajar mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. 1.3. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. 2. Mengetahui prestasi belajar mahasiswa S! PTB UM pada matakuliah Matematika Teknik. Mengetahui perbedaan prestasi belajar mahasiswa S1 PTB UM yang berasal dari SMA dan SMK pada matakuliah Matematika Teknik. 3. Mengetahui apakah terdapat interaksi antara latar belakang sekolah dan matakuliah Matematika teknik terhadap prestasi belajar mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. 1.4. 1. Hipotesis Penelitian Diduga ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa S1 PTB Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang berdasarkan latar belakang sekolah. 2. Diduga ada perbedaan prestasi belajar mahasiswa S1 PTB UM yang berasal dari SMA dan SMK pada matakuliah Matematika Teknik. 3. Diduga terdapat interaksi antara latar belakang sekolah dan matakuliah Matematika teknik terhadap prestasi belajar mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.

1.5.

Manfaat Penelitian Manfaat penelitian mengenai minat dan motivasi mahasiswa Prodi PTB UM untuk

menjadi guru adalah sebagai berikut. 1. Memberikan informasi yang lebih jelas bagi lembaga kependidikan Universitas Negeri Malang khususnya bagi Jurusan Teknik Sipil Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan tentang prestasi belajar dan perbedaan prestasi belajar mahasiswa S1 PTB UM yang berasal dari SMA dan SMK sehingga dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk merumuskan kebijakan-kebijakan baru demi kemajuan mutu pendidikan. 2. Dapat dijadikan bahan kajian sebagai acuan mahasiswa lain yang akan meneliti lebih dalam mengenai perbedaan prestasi belajar mehasiswa S1 PTB UM yang berasal dari SMA dan SMK. 1.6. Asumsi Penelitian Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. 2. Mahasiwa S1 PTB UM memiliki perbedaan prestasi belajar. Prestasi belajar yang terdapat dalam KHS semester pertama dianggap menunjukkan kemampuan mahasiswa sesungguhnya. 3. 4. 1.7. Mahasiswa mendapat perlakuan yang sama dalam proses belajar mengajar (PBM) Jenis kelamin mahasiswa dianggap tidak mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Ruang Lingkup Penelitian Agar pembahasan rumusan masalah tidak menyimpang dengan tujuan penelitian, maka ruang lingkup pada penelitian ini yaitu subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 PTB UM angkatan 2013. Karena pada angkatan tersebut sudah menempuh matakuliah Matematika Teknik. 1.8. Batasan Penelitian

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengahasilakan penelitian yang optimal, namun berbagai kelemahan dan keterlambatan akan muncul dan sulit dikendalikan. Adapun keterbatasan penelitian ini adalah subyek penelitian hanya mahasiswa S1 PTB UM angkatan tahun 2013. Dan matakuliah yang diteliti hanya Matematika Teknik. 1.9. Definisi Operasional

Prestasi belajar adalah nilai hasil belajar yang telah diperoleh mahasiswa setelah menempuh sajian matakuliah dalam bentuk Kartu Hasil Studi (KHS).

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. 2.1.1.

Prestasi Belajar Pengertian Prestasi Belajar Winkel (1996:226) mengemumakakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti

keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah meaksanakan usaha-usaha belajar. Gunarso (1993: 77) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. Prestasi belajar dibidang pendidikan adalah hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan menggunakan instrumen tes atau instrumen yang relevan. Jadi prestasi belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu. Presstasi belajar merupan hasil dari pengukuran terhadap peserta didik yang meliputi faktor kognitif, afektif dan psikomotor setelah mengikuti proses pembelajaran yang menggunakan instrumen tes yang relevan. Gagne(19985:26) menyebutkan ada 5 jenis hasil belajar sebagai berikut : (1) Intellectual Skill yaitu kemapuan untuk melakukan pekerjaan dan merupakan sarana

seseorang untuk melakukan hubungan dengan lingkungan melalui simbol. (2) Verbal Information yaitu kemampuan untuk mengungkapkan ide, berupa jalinan dari

berbagai pesan yang diperoleh seseorang baik secara lisan maupun tertulis. (3) Cognitive Strategis yaitu kemampuan mengorganisasikan kemampuan fisik sehingga dapat

melakukan pekerjaan dengan lancar. (4) Motor skill Motor skill yaitu kemampuan mengorganisasikan kemampuan fisik sehingga

dapat melakukan pekerjaan dengan lancar. (5) Attitude yaitu sikap yang tumbuh karena hasil belajar, erat kaitannya dengan tingkah laku

penampilan seseorang. Prestasi belajar dapat diketahui apabila telah dilakukan evaluasi hasil belajar. Evaluasi dilakukan untuk menentukan prestasi belajar mahasiswa apakah telah berhasil atau belum berhasil setelah dilakukan tiga kegiatan pembelajaran yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, dan (3) evaluasi. Surahmad (19986:25) menyatakan bahwa nilai keberhasilan belajar dapat dilihat dari nilai hasil nilai ulangan. Ini berarti melihat prestasi belajar hanya dari segi kognitif semata. Pandangan inilah yang paling banyak diikuti oleh masyarakat bahkan para dosen pen menggunakan ulangan

atau ujian untuk mengetahui prestasi atau hasil belajar seorang mahasiswa (Sudjana, 1995:22). Kemudian alat yang biasanya digunakan untuk mengukur prestasi adalah tes. Prestasi belajar sering juga diistilahkan sebagai hasil belajar. Bloom (1976,dalam Mardapi,2004:4) menyatakan bahwa prestasi belajar mencangkup prestasi belajar, kecepatan belajar, dan hasil belajar. Hal ini juga diperkuat oleh Andersen (1981) juga dalam Mardapi (2004: 4) yang menyatakan bahwa karakteristik manusia meliputi cara yang manusia meliputi cara yang tipikal dari berfikir, berbuat, dan perasaan. Dimyati (1994: 18) menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulakn bahwa prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh sibelajar (seorang yang belajar) sebagai akhir proses pembelajaran yang mencangkup prestasi belajar (berupa nilai/angka), kecepatan belajar dan hasil belajar. Dalam penelitian ini prestasi belajar (berupa nilai/angka), kecepatan belajar dan hasil belajar. Dalam penelitian ini prestasi yang dimaksud adalah prestasi belajar berupa nilai hasil evaluasi pembelajaran yang diperoleh mahasiswa yang dicantumkan pada Kartu Hasil Studi (KHS). Prestasi belajar mahasiswa merupakan masalah yang sanagat penting untuk dibahas karena memiliki beberapa fungsi. Arifin (1988:44) dalam Affandi (2005:19) menyebutkan ada lima fungsi prestasi belajar sebagai berikut: (1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai mahasiswa. (2) (3) (4) (5) Prestasi belajar sebagai lambung pemusatan hasrat ingin tahu. Prestasi belajar sebagai bahan informasi pendidikan. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Aprestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap mahasiswa. Prestasi/hasil belajar ini diperoleh mahasiswa dari pengalaman-pengalaman dan latihanlatihan yang telah diikutinya selama pembelajaran yang berupa ranah kognitif, efektif, dan psikomotor. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah tes berupa nilai baik angka/huruf yang diperoleh mahasiswa setelah mengikuti kegiatan perkuliahan selama kurun waktu tertentu. 2.1.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Untuk mencapai prestasi belajar mahasiswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri mahasiswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari dari luar mahasiswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang

berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah/lembaga pendidikan, dan masyarakat. 1. Faktor Intern Faktor intern adalah faktor yang timbul dari dalam diri individu itu sendiri, adapun yang dapat digolongkan krdalam faktor intern yaitu kecerdasan/intelegensi, bakat, minat, dan motivasi. a. Kecerdasan/intelegensi Kecardasan adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk mnyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya. Kemampuan ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal selalu menunjukkan kecakapan sesuai dengan tingkat perkembangan sebaya. Adakalanya perkembangan ini ditandai oleh kemajuan-kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak lainnya, sehingga seseorang anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kawan sebayanya. Oleh karena itu jelas bahwa faktor intelegensi merupakan suatu hal yang tidak diabaikan dalam kegiatan mengajar. Kartono(1995: 1) kecerdasan merupakan salah satu aspek yang penting, dan sangat menetukan befrhasil tidaknya studi seseorang. Kalau seorang murid mempunyai tingkat kecerdasan normal atau diatas normal maka secara potensi ia dapat mencapai prestasi tinggi. Slameto (1995: 56) mengatakan bahwa tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada yang memunyai tingkat intelegensi rendah. Muhibbin (1999: 135) berpendapat bahwa itelegensi adalah semakin tinggi kemampuan itelegensi seoramg siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih s ukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seseorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih sukses. Dari pendapat diatas jelaslah bahwa intelegensi yang baik merupakan faktor yang sangat penting bagi seorang mahasiswa dalam usaha belajar. b. Bakat Bakat adalah kemampuan tertentu yang telah dimiliki seseorang sebagai kecakapan pembawaan. Ungkapan ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Purwanto (1986: 28) bahwa bakat dalam hal ini lebih dekat pengertiannya dengan kata aptitude yang berarti kecakapan, yaitu mengenai kesanggupan-kesanggupan tertentu. Kartono (1995: 2) menyatakan bahwa bakat adalah potensi atau kemampuan kalau diberikan kesempatan untuk dikembangkan melalui belajar akan menjadi kecakapan yang nyata. Muhibbin (1999: 136)mengatakan bakat diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tanpa banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan.

Dari pendapat diatas jelaslah bahwa tumbuhnya keahlian tertentu pada seseorang sangat ditentukan oleh bakat yang dimilikinya sehubungan dengan bakat ini dapat menmpunyai tinggi rendahnya prestasi belajar bidang-bidang studi tertentu. Dalam proses belajar terutama belajar keterampilan, bakat memegang peranan penting dalam mencapai suatu hasil akan prestasi yang baik. c. Minat Minat adalah kecendurungan yang tetap untuk memperlihatkan dan mengenai beberapa kegiatan. Kegiatan ini terusmenerus diperhatikan dan disertai kasih sayang. Menurut Winkel (1996:24) minat adalah kecenderungan yang menetap dalam subyek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Slameto (1995: 57) mengemukakan bahwa minat adalah kecenderungnan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus yang disertai dengan rasa sayang. Sardiman (1992: 76) mengemukakan minat adlah suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya sendiri. Berdasarkan pendapat yang telah disebutka diatas, minat besar pengaruhnya terhadap belajar atau kegiatan. Bahkan pelajaran yang menarik minat siswa lebih mudah dipelajari dan disimpan karena minat menambah kegiatan beelajar. Untuk menambah minat seorang siswa didalam menerima pelajaran di sekolah siswa diharapkan dapat mengembangkan minat untuk melakukannya sendiri. Minat belajar yang telah dimiliki siswa merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Apabila seseorang mempunyai minat yang tinggi terhadap sesuatu hal maka akan terus berusaha untuk melakukan sehingga apa yang diinginkannya dapat tercapai sesuai dengan keinginannya. d. Motivasi Motivasi dalam belajar adalah faktor yang penting karena hal tersebut merupakan keadaan yang mendorong keadaan mahasiswa buntuk melakukan belajar. Persoalan mengenai motivasi dalam belajar adalah bagaimana cara mngatur agar motivasi dapat ditingkatkan. Nasution (1995: 73) mengatakan motivasi adalah segala daya yang mendorong sesuatu. Sedangkan menurut Sardiman (1992: 77) mengatakan bahwa motivasi adalah menggerakkan siswa untuk melakukan sesuatu atau ingin melakukan sesuatu. 2. Faktor Ekstern Fakror ekstern adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar diluar diri siswa, yaitu beberapa pengalaman-pengalaman, keadaan keluarga, lingkungan

sekitar dan sebagainya. Slameto (1995: 60) faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar adalah keadaan keluarga, keadaan sekolah dan lingkungan masyarakat. a. Keadaan Keluarga Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Sebagaimana dijelaskan oleh Slameto bahwa: Keluarga adalah lembagapendidikan pertama dan utama. Keluarga yang sehat basar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu akan membuat seseorang terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pedorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar. Dari penjelasan diatas, maka orang tua hendaknya menyadari bahwa pendidikan dimulai dari keluarga, karena anak memerlukan waktu, tempat dan keadaan yang baik untuk belajar.

b.

Keadaan Sekolah/ Lembaga pendidikan Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya. Kartono (1995: 6) mengemukakan guru dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang akan diajarkan, dan memiliki tingkah laku yang tepat dalam mengajar. Oleh karena itu harus dituntut untuk menguasai bahan pelajaran yang disajikan, dan memiliki metode yang tepat dalam mengajar.

c.

Lingkungan Masyarakat Lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalam proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada. Kartono (1995: 5) berpendapat : Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan kesukaran belajar anak, terutama anak-anak yang rajin belajar, maka anak akan terangsang untuk mengikuti jejak mereka. Sebaliknya bila anak-anak disekitarnya merupakan

kumpulan anak-anak nakal yang berkeliaran tiada menentukan anakpun dapat terpengaruh pula. 2.1. 2.1.1. Latar Belakang Pendidikan Pengertian Pendidikan Latar belakang pendidikan mahasiswa sebelum memasuki jenjang Perguruan Tinggi (PT) juga akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya di PT. Mahasiswa yang sebelumnya mengikuti pendidikan di SMA tentu secara teoritis akan lebih siap menerima materi pembelajaran di PT sebab kurikulum di SMA dirancang untuk mempersiapkan anak didik agar siap melanjutkan pendidikannya ke PT. Hal ini tentu berbeda dengan mahasiswa yang sebelumnya mengikuti pendidikan di SMK yang disiapkan untuk menghadapi dunia kerja sesuai dengan keahlian yang dipelajari di SMK. Fauzan, (2006: 8) yang disebut pendidikan adalah pemberian bantuan rohani bagi yang memerlukan. Syam (1987, dalam Fauzan,2006: 8) (1) Pendidikan adalah aktifitas dan usaha membina untuk meningkatkan kepribadiannya dengan jalan membina potensi-potensi pribadinya, yaitu rohani dan jasmani. (2) Pendidikan juga berarti lembaga yang bertanggung jawab menetapkan tujuan pendidikan isi, sistem organisasi pendidikan. Lembaga-lembaga ini meliputi :keluarga, sekolah dan masyarakat. (3) Pendidikan merupakan hasil atau prestasi yang dicapai oleh perkembangan manusia dan usaha-usaha lembaga tersebut dalam mencapai tujuannya. 2.1.2. Jenis Latar Belakang Pendidikan Latar belakang pendidikan mahasiswa pada jurusan Teknik Sipil dapat dikategorikan sebagai berikut. a. Sekolah Menengat Atas (SMA) Menurut kurikulum berbasis kompetensi 2004 tujuan dari sekolah menengah atas adalah menngkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Struktur kurikulum SMA meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai kelas X sampai dengankelas XII. Struktur kurikulum disusun befrdasarkan standart kompetensi lulusan dan standart kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas pada SMA dibagi kedalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh peserta didik, dan kelas XI ,XII merupakan program penjurusan yang terdiri dari empat program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam. (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, dan (3) Program Bahasa.

b.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Sekolah Menengah Kejuruan menurut kurikulum 2004 adalah pendidikan menengah

kejuaruan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu, kemampuan beradaptasi dilingkungan kerja, melihat peluang kerja dan mengembangkan diri dikemudian hari. Jadi dapat disimpulkan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan adalah sekolah yang mempunyai tugas untuk menghasilkan lulusan yang memiliki keahlian dan keterampilan sesuai dengan bidang keahliannya.

2.2. 2.2.1.

Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan Bidang Study (MKKBS) Matematika Teknik Hasan (2002: 723) mengemukakan matematika didefisikan sebagai ilmu tentang bilangan,

hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional yang digunakan dalam penyelesaikan masalah mengenai bilangan. Matematika diartikan sebagai cabang ilmu pengetahuan yang eksak dan terorganisasi secara sistematik. Selain itu, matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan. Sujono (1988: 5) mengemukakan matematika sebagai ilmu bantu dalam menginterprestasikan berbagai ide dan kesimpulan. Sumardoyono (2004: 28) secara umum definisi matematika dapat dideskripsikan sebagai berikut, diantanya: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Matematika sebagai struktur yang teroganisir Matematika sebagai alat Matematika sebagi pola pikir deduktif Matematika sebagai cara bernalar Matematika sebagai bahasa artifisial Matematika sebagai seni yang kreatif

Deskriptif pada matakuliah ini adalah memberikan kemapuan untuk menganalisis permasalahan geometri analitik, kalkulus, aljabar linier dan aljabar matrik untuk keperluan teknik bangunan. Sajian meliputi; trigonometri dan stereometri, system kordinat dan grafik fungsi, aljabar matrik, limit, deferensial macam-macam fungsi, integral tentu, dan integral tak tentu (Erwin, 1982: 22).

Bobot pada mata kuliah Matematika Teknik adalah 2 SKS dan 2 JS, di program pada semester 1, dan syarat lulus minimal C dan maksimal A. Dalam pembelajaran matakuliah Matematika Teknik terdapat tujuan pembelajaran matakuliah Matematika Teknik terdapat tujuan pembelajaran dan pokok atau sub pokok bahasan, yaitu: 1. Mampu menggambarkan kurve berbagai fungsi, menghitung nilai limit suatu fungsi, dan mengkonfersikan koordinat cartesius menjadi koordinat kutub serta kurve-kurve kutub. Pokok atau Sub pokok bahasannya antara lain: fungsi dan grafik, limit, sistem koordinat fungsi, kurve fungsi, limit kiri kanan. Konversi

koordinat cartesius ke koordinat kutub. Dipelajari dalam waktu 2 minggu. 2. Mampu memahami arti fisik geometri diferensial, menentukan derivatitive pertama, ke dua, dan ke n dari berbagai fungsi. 3. Mampu memahami dan mendiferensialkan perkalian atau pembagian fungsi metode logametrik. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Mampu memahami dan mendiferensialkan fungsi prametrik, dan fungsi limplicit. Mampu memahami dan maksimum fungsi dan aplikasi praktis Ujian tengah semester 1 (UTS 1) Mampu memahami integral Ujian tengah semester 2 (UTS 2) Mampu menghitung perkalian, determinan, invers matrik dan menyelesaikan sistem persamaan linier simultan metode eliminasi Gauss Jordan. Pokok atau Sub pokok bahasannya antara lain: Matriks, perkalian matriks, determinan, invers matrik dan metode eliminasi Gauss Jordan. Dipelajari dalam waktu 2 minggu. 10. Ujian akhir semester (UAS).

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.

Rancangan Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif, yang mana metode

kuantitatif merupakan melode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu yang diambil secara random (sugiyono,2007: 14). Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dalam bentuk dokumentasi, sedangkan untuk analisa data digunakan analisis statistik. Berdasarkankan permasalahan yang ada, desain rancangan penelitiannya adalah penelitian deskriptif yang bersifat ex-post facto (data dikumpulkan setelah semua kejadian sedang berlangsung maupun telah berlalu). Metode ini dipergunakan karena peneliti berusaha menemukan ada tidaknya perbedaan prestasi belajar berdasarkan asal sekolah pada matakuliah Matematika Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan. Variabel dalam penelitian ini adlah prestasi belajar dan asal sekolah.

3.2. 3.2.1.

Populasi dan Sampel Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik

Bangunan pada angkatan 2013 Universitas Negeri Malang berjumlah 175 mahasiswa. Data populasi ditunjukkan pada tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Malang Angkatan 2013.

No

Angkatan

Jumlah Mahasiswa

Asal sekolah SMA SMK 70 185

1 Total 3.2.2. Sampel

2013

175

125

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 2006: 131). Mengenai jumlah sampel yang harus diteliti dari suatu populasi dalam penelitian, untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Mengingat jumlah seluruh populasi 185 mahasiswa,

maka seluruhnya dijadikan sampel penelitian. Dengan demkian penelitian ini dikelompokkan juga dalam penelitian populasi (Arikunto, 2006:134). 3.3. 3.3.1. Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Jenis Data Jenis Data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif ini meliputi data prestasi belajar mahasiswa berupa nilai matakuliah Matematika Teknik 3.3.2. Sumber Data Sumber data untuk penelitian ini berasal dari pengambilan data dan dokumentasi. Pengambilan data diambil di Fakultas Teknik (H5), sedangkan Dokumentasi diambil di kasubag Pendidikan (A3). 3.3.3. Teknik Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan digunakan pengambilan data dan dokumentasi berupa nilai matakuliah dan data latar belakang sekolah mahasiswa. Pengambilan data diambil di Fakultas Teknik (H5), sedangkan Dokumentasi diambil di Kasubag Pendidikan (RR). 3.4. Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini disusun dan dikembangkan dalam bentuk pengambilan data. Jenis pengambilan data yang digunakan adalah pengambilan data nilai-nilai matakuliah dan asal sekolah mahasiswa. Adapun kisi-kisi penelitian yang digunakan pada masing-masing variabel dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut ini:

Variabel Prestasi Belajar

Sub Variabel

Indikator Matematika: 1. - Mampu

Alat

menggambarkan dan menghitung fungsi dan grafik. -Mampu menghitung limit. -Mampu menggambar kurve fungsi. 2. Mampu

memahami arti fisik geometri diferensial fungsi atau variabel. -Mampu mendiferensialkanfungsi komposit 3. Mampu memahami perkalian fungsi metode logametrik. -Mampu memahami dan mendiferensialkan perkalian perkalian fungsi metode logametrik.

Latar belakang Sekolah

Setingkat SMA

SMA dan SMK

Data Dokumentasi

Tabel 3.2 Tabel Kisi-kisi Instrumen

3.5.

Analisis Data
Untuk menguji hipotesis, analisa data dilakukan dengan melakukan uji one way Anova.

One Way Anova merupakan pengujian untuk mengetahui perbedaan nyata rata-rata antara varian dari dua atau tiga kelompok sampel maupun lebih akibat adanya satu faktor perlakuan (Triton,2006: 189). Akan tetapi sebelum dilakukan uji bdistribusi data penelitian yang diperoleh . Pengujian dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0.

Untuk menguji hipotesis tersebut berikut ini dirumuskan langkah langkah sebagai berikut: Merumuskan hipotesis: 1. 2. Nilai rata-rata (mean) didapat dari analisis statistik One Way Anova. H0 : j=0 Diduga secara signifikan tidak terdapat perbedaan prestasi belajar

dilihat dari latar belakang sekolah. H0 : j0 latar belakang sekolah 3. Menggunakan analisis Regresi berganda. Diduga secara signifikan terdapat perbedaan prestasi belajar dilihat dari

Anda mungkin juga menyukai