Anda di halaman 1dari 14

PENERAPAN KURIKULUM PADA JURUSAN TATA BOGA DI SMK

KARTIKA VI-1 MALANG

LAPORAN OBSERVASI

untuk memenuhi tugas matakuliah


Kurikulum Pendidikan Kejuruan
yang dibina oleh Ibu Teti Setiawati, M.Pd

Oleh

Maulida Dwi Rahmawati (180543635535)


Nabila Ummu Aliya (180543635553)
Nur Amaliah Safitri (180543635519)
Qorina Nadiva Fahira Junaidi (180543635543)
Tri Amalia Wahyuning Tias (180543635507)
Uswatun Hasanah Febiyawati (180543635558)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

Oktober 2019
i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, taufik,
serta hidayah yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
observasi tentang “Penerapan Kurikulum pada Jurusan Tata Boga di SMK
Kartika IV-1” sesuai waktu yang ditetapkan. Penulisan makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas Kurikulum Pendidikan Kejuruan. Dalam menyelesaikan
makalah, penulis mendapat bantuan dari beberapa pihak yang bersangkutan. Oleh
sebab itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Ibu Dra. Teti Setiawati, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Kurikulum
Pendidikan Kejuruan.
2. Orang tua penulis yang banyak memberi semangat dan bantuan, baik segi
moral maupun material.
3. Semua pihak yang membantu proses penyusunan laporan observasi.
Penulis sangat menyadari makalah yang dibuat masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, sangat diharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun agar kedepannya dapat menyusun laporan lebih baik lagi.

Malang, Oktober 2019

Penulis
ii

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................ i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................... 2
1.4 Manfaat ......................................................................................... 2
1.5 Metode .......................................................................................... 2
1.6 Waktu dan Tempat ......................................................................... 2
1.7 Topik .............................................................................................. 3
1.8 Sumber Data .................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Profil Sekolah dan Narasumber .................................................... 4
2.2 Hasil Observasi ............................................................................. 4

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan .................................................................................... 9
3.2 Saran .............................................................................................. 9

DAFTAR RUJUKAN ....................................................................................... 10


LAMPIRAN ...................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Menurut undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20 Tahun


2003 menyatakan bahwa “Kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk
mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu.. Tujuan tertentu ini meliputi
tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan
potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu
kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan
penyesuaian kelompok pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang
ada di daerah. Pada hakikatnya kurikulum selalu dikembangkan untuk
mencari bagaimana rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan untuk mencapai suatu tujuan dalam suatu
lembaga.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), menurut Undang undang No.


20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional didefinisikan bahwa :
pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta
didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. Lebih spesifik dijelaskan
dalam Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional yang menyebutkan target Pendidikan Menengah
yaitu : Pendidikan Menengah Kejuruan adalah pendidikan pada
pendidikan jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan
kemampuan siswa untuk jenis pekerjaan tertentu, karenanya pendidikan
kejuruan harus dekat dengan dunia kerja. Guru adalah pemeran utama
dalam proses transfer of knowledge dan memiliki peran yang sangat
strategis dalam proses pembelajaran yang dilakukan. Tuntutan terhadap
kualitas guru pada pendidikan kejuruan ini semakin tinggi terlebih-lebih
dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA) dan Asean Economic
Community (AEC) dimana salah satu dampaknya adalah jasa dapat
dengan bebas keluar masuk antar negara. Konsekuensi dari adanya
kesepakatan tersebut adalah guru pendidikan kejuruan harus mampu
menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi komparatif dan
kompetitif sehingga mampu bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain.

1
2

B. RUMUSAN MASALAH

1. Kurikulum apa yang sedang diterapkan di SMK Kartika IV-1


Malang dan bagaimana implementasinya?

2. Kompetensi keahlian apa saja yang diberikan di jurusan Tata Boga


SMK Kartika IV-1 Malang?

3. Apa kendala yang dialami dalam penerapan kurikulum tersebut?

4. Bagaimana proses penyususnan Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran (RPP) di SMK Kartika IV-1 Malang?

C. TUJUAN

Tujuan diselesaikannya laporan observasi ini adalah untuk


memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum Pendidikan Kejuruan. Tujuan
selanjutnya adalah untuk mengetahui seluk beluk kurikulum yang
digunakan di SMK Kartika IV-1 Malang, penerapan kurikulumnya hingga
proses penyususnan RPP.

D. MANFAAT

Manfaat bagi penulis adalah dengan begini penulis menjadi lebih


terlatih unttuk menulis dan berinteraksi dengan orang lain serta
mengetahui seluk beluk kurikulum di SMK Kartika IV-1 Malang untuk
dipelajari dan diterapkan di kemudian hari.

E. METODE OBSERVASI

Metode yang digunakan untuk menyelesaikan laporan observasi ini


adalah dengan melakukan waancara kepada pihak terkait, yaitu waka
kurikulum.

F. WAKTU DAN TEMPAT

Hari/Tanggal : Selasa, 24 September 2019

Waktu : Pukul 10.00 – 11.00 WIB

Nama Instansi : SMK Kartika IV-1 Malang

Alamat : Jl. Kesatrian No.1 A, Kesatrian, Kec. Blimbing, Kota


Malang
3

G. TOPIK OBSERVASI

Penerapan kurikulum yang ada di SMK Kartika IV-1 Malang serta


penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

H. SUMBER DATA

Wawancara, untuk mengumpulkan data mengenai kurikulum di SMK


Kartika IV-1 Malang melalui tanya jawab dengan narasumber yang
merupakan waka kurikulum di sekolah tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PROFIL SEKOLAH DAN NARASUMBER

1. Profil Sekolah

Nama : SMK Kartika IV-1 Malang

Status : Swasta

Nomor Telepon : (0341) 327653

Jumlah Keahlian : Tata Boga, Kecantikan, dan Tata Busana

Alamat : Jl. Kesatrian No.1 A, Kesatrian, Kec.


Blimbing, Kota Malang

Kurikulum : KTSP

2. Profil Narasumber

Nama : Kristina Rahayu, S.Pd

Jabatan : Wakasek Urusan Kurikulum & Sarpras

B. HASIL OBSERVASI

1. Kurikulum yang Diterapkan di SMK Kartika IV-1 Malang dan


Implementasinya

Kurikulum yang diterapkan di SMK Kartika IV-1 Malang


adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). KTSP
adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan
di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan
pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan
kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan
silabus. SMK Kartika IV-1 Malang menerapkan kurikulum KTSP
karea dirasa lebih cocok meskipun banyak sekolah lain yang
menerapakan Kurikulum 2013 maupun Kurikulum 2013 Revisi.
Narasumber menyatakan bahwa kurikulum 2013 dengan KTSP
materinya sama saja, hanya sistem pembelajarannya yang sedikit
berbeda. Selain diberi kompetensi keahlian Tata Boga, Tata
Busana, maupun kecantikan, siswa SMK Kartika IV-1 juga diberi
bekal untuk melakukan kegiatan kewirausahaan. Sesuai dengan
visinya yaitu menghasilkan lulusan yang beriman, bertaqwa dan
berbudi luhur memiliki kompetensi dan berjiwa wirausaha.

4
5

2. Kompetensi Keahlian di jurusan Tata Boga SMK Kartika IV-1


Malang

Kompetensi keahlian yang diajarkan di SMK Kartika IV-1 Malang


antara lain:

(1) IPA Aplikasi

(2) PengantarPariwisata

(3) Simulasi Digital

(4) Sanitasi, Hygiene dan Keselamatan Kerja

(5) Pengetahuan Bahan Makanan

(6) Boga Dasar

(7) lmu Gizi

(8) Tata Hidang

(9) Pengolahan dan Penyajian Makanan Kontinental

(10) Pengolahan dan Penyajian Makanan Indonesia

(11) Hidangan Kesempatan Khusus dan Fusion Food

(12) Pengelolaan Usaha Boga

3. Kendala yang Dialami pada Saat Proses Pelaksanaan Kurikulum

Waka kurikulum SMK Kartika IV-1 Malang memaparkan


bahwa sejauh ini terkait dengan materi yang diajarkan tidak
masalah, namun di SMK Kartika juga menyesuaikan apa yang
terjadi di luar, yaitu perubahan-perubahan kurikulum karena
memang setiap tahun harus ada perbaikan kurikulum dan pada
akhirnya memutuskan untuk memakai kurikulum KTSP ini.
Kendalanya lebih menitik beratkan ke pemahaman guru yang
berbeda-beda terkait dengan KTSP. Namun sejauh ini hal tersebut
bukan menjadi kendala yang serius.

4. Proses Penyusunan RPP

RPP yang diberikan SMK Kartika IV-1 Malang berisi tentang


identitas Mata Pelajaran (mata pelajaran, kompetensi keahlian,
kompetensi dasar, kelas/semester, tahun pelajaran, jumlah
pertemuan, dan alokasi waktu), kompetensi inti, kompetensi dasar,
6

indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajara, materi


pembelajaran, model dan metode, kegiatan pembelajaran, media
pemebelajaran, alat pembelajaran, bahan pembelajaran, sumber
pembelajaran, serta penilaian pembelajaran, remedial, dan
pengayaan.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

(1) Menuliskan Identitas Mata Pelajaran

Identitas mata pelajaran meliputi mata pelajaran,


kompetensi keahlian, kompetensi dasar, kelas/semester,
tahun pelajaran, jumlah pertemuan, dan alokasi waktu.
Contohnya dalam mata pelajaran Sanitasi, Hygiene, dan
Keselamatan Kerja memiliki kompetensi keahlian Jasa
Boga, kompetensi dasar yang berupa memahami sanitasi
dan hygiene di bidang makanan, dan dalam seminggu
terdapat dua kali pertemuan dengan waktu dua jam
pelajaran dan berdurasi 45 menit per jam.

(2) Menuliskan Kompetensi Inti

Kompetensi inti merupakan kualifikasi minimal


kemampuan siswa yang menggambarkan penguasaan
pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang diharapkan
dicapai pada suatu pelajaran.

Contohnya dalam mata pelajaran Sanitasi, Hygiene, dan


Keselamatan Kerja yaitu memahami, menerapkan,
menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif
sesuai dengan bidang dan lingkup kerja Tata Boga pada
tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks perkembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, egional, dan internasional.

(3) Menuliskan Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar merupakan sejumlah kemampuan yang


harus dikuasai oleh peserta didik dalam mata pelajaran
tertentu sebagai pedoman penyusunan indikator pencapaian
kompetensi.
7

Contohnya dalam Mata Pelajaran Hygiene, Sanitasi, dan


Keselamatan Kerja yaitu melakukan pengelompokan
hygiene dan sanitasi di bidang makanan.

(4) Menuliskan Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang


dapat diukur atau diobservasi untuk menunjukkan
ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan
penialaian mata pelajaran.

Contohnya dalam Mata Pelajaran Hygiene, Sanitasi, dan


Keselamatan Kerja yaitu memahami tujuan sanitasi hygiene
di bidang makanan.

(5) Menuliskan Tujuan Pembelajaran

Tujuan pemebelajaran merupakan gambaran proses dan


hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa
sesuai dengan kompetensi dasar yang dibuat berdasarkan
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator
Pencapaian Kompetensi.

Contohnya dalam Mata Pelajaran Hygiene, Sanitasi, dan


Keselamatan Kerja yaitu menjelaskan pengertian sanitasi
dan hygiene di bidang makanan dengan benar dan disipin.

(6) Menuliskan Materi Pembelajaran

Materi pembelajaran memuat pengetahuan, keterampilan,


dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka
memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan.

Contohnya dalam Mata Pelajaran Hygiene, Sanitasi, dan


Keselamatan Kerja yaitu pengertian hygiene dan sanitasi,
jenis sanitasi dan hygiene dalam bidang makanan, dan
tujuan sanitasi dan hygiene di bidang makanan.

(7) Menuliskan Model dan Metode

Model dan metode pembelajaran digunakan oleh guru


untuk mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan.

Contohnya dalam Mata Pelajaran Hygiene, Sanitasi, dan


Keselamatan Kerja yaitu menggunakan model
8

pembelajaran Discovery Learning dan dengan model


pembelajaran Brain Stoarming, ceramah, tanya jawab, dan
diskusi kelompok.

(8) Menuliskan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran tersebut berisi tentang nama


kegiatan yang akan dilaksanakan, deskripsi kegiatan, dan
alokasi waktu yang diperlukan.

Contohnya dalam pertemuan pertama kegiatannya yaitu


pendahuluan dengan waktu 20 menit, kegiatan inti dengan
waktu 85 menit, dan penutup dengan waktu 30 menit.

(9) Menuliskan Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar

Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar ditentukan sesuai


dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan Indikator
Pencapaian Kompetensi untuk mendukung kegiatan
pembelajaran tersebut sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan.

Contohnya dalam Mata Pelajaran Hygiene, Sanitasi, dan


Keselamatan Kerja yaitu menggunakan Media (Infokus,
Video, dan Gambar), Alat (Laptop, White Board, dan
Board Marker), Bahan (LKPD, ATK, Kertas Karton, dan
Spidol), dan Sumber Belajar (Buku Modul Sanitasi
Hygiene dan Keselamatan Kerja yang diterbitkan oleh
penerbit Yudhistira.

(10) Menuliskan Penialaian Pembelajaran, Remedial, dan


Pengayaan

Penilaian Pembelajaran, Remedial, dan Pengayaan


merupakan proses pengumpulan informasi/data tentang
capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan yang dilakukan
secara terencana dan sistematis yang dilakukan untuk
memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
belajar.
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil observasi yang bertempat di SMK Kartika IV-1


Malang yang terletak di Jalan Kesatrian Nomor 1 A, Kesatrian,
Kecamatan Blimbing, Kota Malang, kurikulum yan digunakan di sekolah
tersebut adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada
sekolah tersebut terdapat tiga macam keahlian, yaitu Tata Boga, Tata
busana, dan Kecantikan. Kendala yang dialami dlama penerapan
kurikulum KTSP tersebut adalah pemahaman guru yang berbeda-beda
terkait dengan KTSP. setiap tahun, SMK Kartika IV-1 selalu memperbaiki
kurikulum dan kualitas pemeblajarannya. Selain dibekali dengan keahlian
Tata Boga, Tata Busana, dan Kecantikan, siswa juga dibekali dengan
kemampuan untuk berwirausaha.

B. SARAN

Saran untuk observer yaitu sebaiknya lebih teliti dan lebih


profesional. Baik dalam hal yang akan ditanyakan maupun administrasi
surat menyuratnya. Seharusnya pertanyaan yang akan ditanyakan ke
naarasumber disusun terlebih dahulu supaya mendapat hasil wawancara
secara maksimal dan mendapat pengetahuan lebih banyak tentang masalah
kurukulum tersebut.

9
DAFTAR RUJUKAN

Arifin, M. (2005). pengembangan Kurikulum. Jakarta: Pustaka Karya.

Jaya, H. (2012). Pengembangan laboratorium virtual untuk kegiatan paraktikum


dan memfasilitasi pendidikan karakter di SMK. Jurnal Pendidikan
Vokasi, 2(1).

Kependidikan, D. T., JENDERAL, D., KEPENDIDIKAN, P. M. P. D. T., &


NASIONAL, D. P. (2008). Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga
Kependidikan: Departemen Pendidikan Nasional.

Yuniarti, N. (2015). Model Penyiapan Guru Pendidikan


Kejuruan. proceedingfptk, 439.

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai