DISUSUN OLEH :
NIM: 4322319030017
2022
LEMBAR PENGESAHAN
1
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat sehat
sehingga senantiasa bisa mengikuti kegiatan PPLK tahun 2022, serta panjatkan
kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga
saya dapat menyelesaikan laporan PPLK ini dengan waktu yang tepat. Sholawat dan
dan mengaktualisasi ilmu-ilmu yang telah saya peroleh selama dibangku kuliah
penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung maupun
2. Mrs Dr. Berita Mambarasi Nehe, M. Pd Ketua Prodi B. INGGRIS STKIP Setia
6. Seluruh siswa yang terutama Siswa kelas 10 BPF, 11 MPLB 1 dan 11 MPLB 2
3
7. Keluarga tercinta yang telah begitu tulus memberikan semangat, dorongan dan doa
yang bermanfaat
8. Teman-teman PPLK dan semua pihak yang telah membantu kegiatan ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun dengan lapang hati menerima
kritik dan saran konstruktif dari para pembaca untuk menyempurnakan dan
Akhir kata, atas perhatiannya kami ucapka terima kasih. Penulis berharap
semoga laporan ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi penulis
Wawan Suwanda
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tinggi yang salah satu misi utamanya adalah menyeiapkan, mencetak, tenaga
pendidik yang mampu dan mempunyai kompentensi untu siap bertugas dalam
bidang pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu komposisi kurikulum pendidikan
kegiatan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa program kependidikan. STKIP
praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat
pendidikan dapat dilihat dari kesiapan mahasiswa praktikan mengikuti PPLK ini.
PPLK dilaksankan atas dasar tanggung jawab bersama antara STKIP Setia Budhi
tenaga pendidik.
5
B. Tujuan PPLK
Tujuan akhir PPLK adalah memberikan latihan bagi mahasiswa calon pendidik
agar mampu melaksanakan tugasnya. Secara lebih rinci dan bertahap, PPLK
dalam situasi yang sebenarya dengan bimbingan yang minimal atau bahkan tanpa
bimbingan.
C. Manfaat PPLK
dalam PPLK tersebut, seperti mahasiswa, sekolah, dan perguruan tinggi yang
bersangkutan.
6
1.1 Mendapatkan kesempatan untuk memperaktikan bekal yang diperoleh selama
1.2 Mengetahui dan mengenal secara langsung proses belajar mengajar disekolah
latihan.
2.2 Memberikan masukan kepada sekolah atas hal-hal atau ide-ide baru dalam
2.3 Mempererat kerjasama antara sekolah latihan dengan perguruan tinggi yang
3.1 Meperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai bahan
pertimbangan penelitian
latihan
kurikulum dan metode yang dipakai dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada
dilapangan.
7
D. Sejarah Berdirinya SMKN 1 RANGKASBITUNG
yang dirintis bulan Maret 1966 dibawah pembinaan PEMDA Lebak, dimana salah
Pendidikan dengan luas area 20.000 m2, yang merupakan bantuan dari ADB (ASIA
8. Kuliner
8
Sejak tahun 2009 SMKN 1 RANGKASBITUNG di rintis sebagai Rintisan
Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Tak heran jika sekolah ini merupakan
rujukan atau “imam” bagi SMK-SMK lain di Kabupaten Lebak. Setiap tahun
sekolah ini menjadi sekolah bertaraf internasional. Namun dengan kerja keras dan
(Assesmen Nasional Berbasis Komputer) baik untuk calon siswa baru maupun
lulusannya dan sosialisasi kepada orangtua tentang program sekolah. Selain itu,
program ini yang menjadi standar utama hal itu bisa terlaksana, Semoga semua bisa
tercapai.
9
1. Alamat dan Peta lokasi Sekolah
NPSN : 20607803
10
PETA LOKASI SMKN 1 RANGKASBITUNG
lokasi
Pengadilan
Ona
11
b. Administrasi Sekolah
RANGKASBITUNG di antaranya :
a) Program pengajaran
Kurikulum merdeka (semester 1 dan semester 2), Modul Ajar (MA) Alur Tujuan
anak.
b) Administrasi kesiswaan
Formulir pendaftaran anak didik, buku induk, buku penerimaan murid, buku
data anak didik, buku klaper, anak, buku penyerahan raport, buku data anak
c) Administrasi kepegawaian
Buku pembagian tugas penerima murid baru (PMB), buku tugas pembagian
kelas, buku agenda kelas, buku ekspedisi, buku absensi pegawai, buku daftar
piket, buku notulen, buku supervise, buku tamu dinas, buku tamu umum, buku
d) Pembiayaan sekolah
pembelajaran di sekolah.
12
2. Status Satuan Lembaga SMKN 1 RANGKASBITUNG
a. Identitas
Kecamatan : Rangkasbitung
Kabupaten : Lebak
Propinsi : Banten
Laki-laki 26 24 50 723
13
Uraian Guru Tendik PTK PD
Perempuan 48 13 61 884
Keterangan PD:
2) Jumlah Siswa
Status L P Jumlah
Siswa 723 884 1543
14
13 Ruang BK 1
Ruang wakabid
14 kesiswaan 1
16 Gedung TEFA 1
17 Ruang Praktik 5
18 Ruang Bangunan 2
2) Infrastruktur
Kondisi
No Jenis Jumlah Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
1 Pagar Depan -
2 Pagar Samping -
3 Pagar Belakang -
4 Tiang Bendera -
5 Bak Sampah 2
6 Sarana olah raga 1
7 Alat Cuci tangan 18
2 KM / WC Guru 2
15
4) Sumber Air Bersih
Kondisi
N0 Jenis Rusak
Baik Rusak Berat
Ringan
Sumur dengan pompa
1 - - -
listrik
Sumur tanpa pompa
2 - - -
listrik
3 Tadah Hujan - - -
4 PDAM
5) Sumber Listrik ( Beri cek (V) untuk yang sesuai dan isi angka KVA PLN 900 KVA
Pemanfaatan Kondisi
N0 Fasilitas Jumlah
Berfungsi Tidak Baik RR RB
1 Lampu TL -
2 AC - - - - -
Akses
3 -
internet
4 Kipas Angin -
5 CCTV - - - - -
16
7) Alat Mesin Kantor
Pemanfaatan Alat Kondisi
N0 Fasilitas Jumlah
Dipakai Tidak Jarang Baik RR RB
1 Komputer -
2 Printer -
Tugas pokok kepala SMK pada semua jenjang mencakup tiga bidang, yaitu:
a) Tugas Manajerial
dengan pengelolaan SMK sehingga semua sumber daya dapat disediakan dan
dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan SMK secara efektif dan efisien.
a. Menyusun perencanaan
c. Mengelola kesiswaan
e. Mengelola personal
f. Mengelola keuangan
h. Mengelola administrasi
j. Mengevaluasi program
k. Memimpin
b) Tugas Supervisi
17
Selain tugas manajerial, kepala SMK juga memiliki tugas pokok melakukan
supervisi terhadap pelaksanaan kerja guru dan staf. Tujuannya adalah untuk menjamin
agar guru dan staf bekerja dengan baik serta menjaga mutu proses maupun hasil
c) Tugas Kewirausahaan
Di samping tugas manajerial dan supervisi, kepala SMK juga memiliki tugas
sumber daya yang mampu mendukung jalannya SMK khususnya dari segi finansial.
Selain itu juga agar SMK membudayakan perilaku wirausaha di kalangan warga SMK,
18
j) Melaksanakan tugas tertentu di SMK
19
BAB II
MASALAH-MASALAH KEPENDIDIKAN
A. Yang Berhubungan dengan Profil Sekolah
1. Struktur Organisasi Sekolah:
1. Kepala Sekolah : Drs.H. Mukmin
20
2. Pengelolaan atau Pelaksanaan Kurikulum
tujuan, isi, dan bahkan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
Oleh sebab itu, kurikulum yang digunakan pada SMKN 1 RANGKASBITUNG yaitu
kurikulum merdeka atau di sebut kurtilas, dimana pada pengelolaan dan pelaksanaan
kurikulum ini memiliki beberapa komponen penting seperti apa adanya kerangka dasar
dan struktur kurikulum, pedoman deteksi dini tumbuh kembang anak, pedoman
tutor, serta dalam pelaksanaan pembelajaran kurikulum merdeka ini dilakukan setiap
diperhatikan seperti penataan ruang kelas yang menggunakan sentra kelompok. Pada
saat kegiatan pembelajaran oleh karena itu, kurtilas untuk pendidikan anak usia dini
a) Profil Sekolah
3. Kecamatan : Rangkasbitung
4. Kabupaten : Lebak
21
5. Provinsi : Banten.
tenaga kependidikan.
berwirausaha.
masyarakat sekitar.
22
Adapun kegiatan ekstrakurikuler utama dan ekstrakurikuler pilihan yang ada di
Ekstrakurikuler Utama:
1. Paskibra
2. Sispala
5. Pramuka
yang dijalankan oleh pihak OSIS. Program ini mewajibkan para siswa khususnya kelas
Ekstrakurikuler Pilihan:
2. Drum Band
3. Pencak Silat
4. Futsal
6. Bola Voli
7. Bulutangkis
8. Taekwondo
23
Pengelolaan fasilitas lingkungan belajar di kelas sangat baik dan tertata rapih,
sesuaikan, , lemari guru, tempat penyimpanan tas ruan kipas angin dan fentilasi udara
Berikut ini merupakan nama mahasiswi yang melakukan kegiatan PPLK di SMKN 1
RANGKASBITUNG, yaitu:
24
Saat proses penampilan berlangsung dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari
selama PPLK seperti datang pagi, berdoa sebelum melakukan kegiatan, lalu proses
pembelajaran dilakukan dengan cara menjelaskan terlebih dahulu apa yang ingin di
pelajari, menyediakan media pembelajaran berupa lembar kerja, alat peraga untuk guru
baik itu berupa media nyata, gambar ataupun tulisan, serta pengelolaan kelas pun harus
sudah disiapkan dengan keadaan yan bersih sehingga nyaman saat pembelajaran
dilakukan.
Sekolah
adanya ke ikut sertaan dalam kegiatan membantu proses belajar mengajar selama
kurang lebih dua bulan dan ikut serta melaksanakan semua kegiatan yang ada di sekolah
termasuk kegiatan di ruangan piket termasuk ikut serta bertugas, dan ikut semua
kepala sekolah dilakukan dengan Cara yang baik, dan proses penyampainya pun
PPLK, memberikan arahan yang baik dan nasehat yang baik selama PPLK,
b. Kepala sekolah dan guru pamong menjelaskan tata tertib dan peraturan semua yang
25
proses PPLK berlangsung, memberikan nasehat dan selalu memperbaiki jika ada
26
BAB III
TEMUAN
A. Pendekatan Pembelajaran
1. Discovery Learning
dirumuskan pertama kali oleh Jerome Buner dan dikembangkan oleh beberapa ahli di
dalam negeri.
berlangsung tanpa adanya informasi final dari suatu konsep atau materi, melainkan
proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam
dengan inkuiri ( Inquriy) dan problem solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada
ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukanya konsep
bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah
27
2. Teknological pedagogical content knowledge
Teori menurut Hewitt TPACK dianggap sebagai kerangka kerja berpotensi yang
dapat memberikan arah baru bagi guru dalam memeccahkan masalah terkait dengan
mengintegrasikan TIK kedalam kegiatan belajar mengajar diruang kelas. Jadi TPACK
mengerahui factor apa yang paling significan mempengaruhi guru dalam proses belajar
mengajar guna proses perencanaan kedepan dalam rangka meningkatkan kualitas guru
B. Metode Pembelajaran
Berikut ini merupakan metode pembelajaran yang digunakan oleh peserta PPLK
interaksi antara stimulus dan respon, merupakan hubungan antara dua arah
bantuan itu secara efektif sehingga yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai,
untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang di maksud.
28
sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Projek based learning adalah salah satu model pembelajaran
kegiatan nyata sebagai inti pembelajaran. Dalam PJBL peserta didik akan
lainya untuk menghasilkan berbagai bentuk belajar yang sangat dekat pekerjaan
nyata dilapanga
29
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
pengetahuan dan dapat berinteraksi langsung maupun tidak langsung dengan peserta
didik melalui proses belajar mengajar secara Luring (Tatap Muka) yang nantinya dapat
Disamping itu juga Mahasiswa dapat mengenal perangkat tenaga pendidik atau guru
khususnya, serta administrasi dan management sekolah pada umumnya sehingga setelah
lulus dari STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dan ditempaktan disuatu Institusi
sesuai dengan model management pembelajaran berbasis kompetensi. Maka dari itu
kami banyak mendapat manfaat dan pelajaran tentang proses pembelajran yang benar
dan baik.
B. Saran
Sebagai penutup laporan ini, ada beberapa saran yang dapat kami sampaikan,
saran ini diharapkan bermafaat dalam memberikan masukan yang positif bagi
30
2. Prestasi yang telah dicapai harus dipertahankan dan ditingkatkan agar mejadi
datang.
3. Kegiatan PPLK ini dijadikan hubungan erat silaturahim antara pihak sekolah dan
Demikianlah Laporan yang dapat kami sajikan, semoga Rahmat Ridho Allah
SWT selalu menyertai kita semua, segala kelebihan dan kebaikan yang ada dalam
laporan ini semata mata datangnya dari Allah SWT segala kekurangan yang ada semata
Kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dan membangun dari
semua pihak yang terkait. Akhirnya kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak,
khususnya kepada dosen pembimbing dan guru pamong, yang telah membimbing
hingga selesai, dan rekan-rekan sekelompok yang telah membantu baik moril maupun
31
LAMPIRAN-LAMPIRAN
32
Ucapan dari Kelas XI FILM
Kelas XI TJKT I
33
Bersama bapak kepsek setelah SKJ
34
MODUL AJAR SEJARAH INDONESIA
A. Informasi Umum
Jumlah Peserta : 36
B. Tujuna pembelajaran
35
kolaboratif peserta didik - jepang mendarat
jepang
dapat:
1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
Selalu bersyukur terhadap karunia Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat yang
diberikan sehingga bangsa Indonesia dapat terelepas dari penjajahan Jepang menuju
Indonesia merdeka.
2. Berkebhinekaan Global
36
Mengambil pelajaran dari Restorasi Meiji bahwa untuk menjadi negara yang besar
harus
berani berubah untuk mengambil nilai-nilai yang positif dari bangsa lain sehingga
3. Mandiri
- Meneladani sikap mandiri dan tegas seperti para pendahulu yang menolak budaya
4. Integritas
- Menumbuhkan nilai kejujuran kepada para siswa dalam mengerjakan evaluasi dan
tugas-tugas belajarnya.
- Meneladani para pejuang pergerakan nasional yang sabar, pantang menyerah, rela
5. Kritis
- Dapat memetik pelajaran (value) dari budaya Jepang yang tidak mudah menyerah
6. Kreatif
37
- Kreatif dalam memilih sumber belajar sebagai bahan diskusi kelompok sehingga
7. Gotong royong
D. Sarana Prasarana
2. Komputer/laptop
4. Peta Indonesia (Tarakan, Kalimantan Timur) sebagai tempat yang harus dikuasai Jepang
35 peserta didik/kelas
38
G. Ketersediaan materi:
1. Materi pengayaan
2. Materi remedial
H. Model Pembelajaran:
PJJ luring
1. Materi
Jepang berhasil mendarat di Pulau Jawa, tepatnya di Teluk Banten pada tanggal 1
Maret 1942, kemudian juga di Kragan (Jawa Timur), dan di Eretan (Jawa Barat). Nah setelah
itu, empat hari kemudian kota Batavia jatuh ke tangan Jepang, tepatnya pada tanggal 5 Maret
1942. Setelah Jepang berhasil menguasai beberapa wilayah tersebut, akhirnya tanggal 8
39
B. Strategi Politik Jepang Membentuk Organisasi Kemasyarakatan
a. Gerakan 3A
Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia dalam perang Asia Timur Raya atau
(Nipon cahaya Asia, Nipon pelindung Asia, Nipon pemimpin Asia). Perkumpulan ini
dibentuk pada 29 Maret 1942. Jepang berusaha agar gerakan ini menjadi alat propaganda
yang efektif untuk memenangkan perang dengan Sekutu. Oleh karena itu, di berbagai daerah
dibentuk berbagai komite-komite. Ternyata, sekalipun dengan berbagai upaya, gerakan ini
kurang mendapat simpati rakyat karena ternyata Jepang sudah mulai menampakkan sifat-
sifat penjajahannya. Pada Desember 1942, Gerakan 3A dinyatakan gagal dan dibubarkan.
Karena Gerakan 3A gagal, kemudian Jepang mengajak para tokoh pergerakan untuk
bekerja sama. Jepang kemudian mendirikan organisasi pemuda yang dipimpin oleh Sukardjo
Wiryopranoto. Karena lambat laun organisasi ini tidak mendapat sambutan rakyat, akhirnya
Jepang membubarkannya. dukungan rakyat terhadap Jepang memang tidak seperti awal
bendera Merah Putih yang berdampingan dengan bendera Hinomaru serta mengganti lagu
“Indonsia Raya” dengan lagu “Kimigayo”.Jepang ketika perang dengan sekutu mulai
dengan Jepang. Untuk memulihkan keadaan itu, Jepang harus bekerja sama dengan tokoh-
tokoh nasionalis terkemuka, misalnya Sukarno dan Moh. Hatta. Karena Sukarno masih
40
ditahan oleh pemerintah kolonial Belanda di Padang, maka Jepang membebaskannya. Jepang
kemudian membentuk organisasi massa yang dapat diharapkan bekerja sama untuk
menggerakkan rakyat. Pada Desember 1942, Sukarno, Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki
Hajar Dewantara dipercaya untuk membentuk gerakan baru. Gerakan itu bernama Pusat
tenaga Rakyat (Putera) yang kemudian berdiri pada 16 April 1943. Tokoh-tokoh nasionalis
ini terkenal dengan sebutan empat serangkai. putera diketuai oleh Sukarno. Tujuan Putera
adalah untuk membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan
kolonial Belanda. Jepang menginginkan Putera bekerja untuk menggali potensi masyarakat
guna membantu Jepang dalam perang. Di samping bertugas sebagai propaganda perang,
Putera kemudian membentuk organisasi sampai ke tingkat daerah-daerah dan pimpinan pusat
tetap dipegang oleh empat serangkai sehingga dalam waktu singkat Putera berkembang
sangat pesat. Melalui rapat-rapat, para tokoh nasionalis memanfaatkan Putera untuk
menyiapkan Indonesia merdeka. Rupanya, Jepang mulai sadar bahwa Putera dimanfaatkan
oleh para nasonalis bukan untuk kepentingan Jepang sehingga pada tahun 1944 Putera
dibubarkan Jepang.
Berbeda dengan pemerintah kolonial Belanda yang anti organisasi Islam, Jepang
lebih bersahabat terhadap umat Islam. Jepang mendekati umat Islam karena Jepang
menginginkan agar umat Islam di Indonesia membantu Jepang melawan Sekutu. Olehkarena
itu, organisasi Islam yang bernama MIAI yang cukup berpengaruh pada masa pemerintahan
Belanda dan dibubarkan Belanda mulai dihidupkan kembali oleh Jepang. Tanggal 4
41
September 1942, MIAI diizinkan aktif kembali. Dengan demikian, MIAI dapat dimobilisasi
bersilaturahmi antar sesamapara tokoh Islam untuk menuju Indonesia merdeka. Arah
perkembangan MIAI mulai dipahami oleh Jepang. MIAI dianggap tidak memberi kontribusi
terhadap Jepang dan itu berarti tidak sesuai dengan harapan Jepang. Maka, pada November
1943, MIAI dibubarkan Jepang. Sebagai penggantinya, Jepang membentuk organisasi Islam
baru yang bernama Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia). Tugas dari Masyumi
adalah dapat mengumpulkan dana dan dapat menggerakkan umat Islam untuk menopang
kegiatan perang Asia Timur Raya. Masyumi diketuai oleh Hasyim Asy’ari dan wakil
ketuanya dijabat oleh Mas Mansur dan Wahid Hasyim, sedangkan penasihatnya adalah Ki
Bagus Hadikusumo. Masyumi sebagai Gambar 4.d. K.H. Hasyim Asy’ari. Seorang ulama
yang diberi kepercayaan Jepang memimpin Masyumi. 140 organisasi induk umat Islam,
anggotanya sebagian besar dari para ulama. Dengan kata lain, ulama dilibatkan dalam
kegiatan pergerakan politik. Organisasi Islam ini berkembang sangat pesat dan di setiap
penampungan berkeluh kesah rakyat. Masyumi berkembang menjadi organisasi yang pro
dengan rakyat sehingga tidak heran bila Masyumi menentang keras kebijakan romusha.
Bahkan, Masyumi menolak permintaan Jepang agar organisasi bentukan Jepang ini
Pada tahun 1944, dalam Perang Asia Timur Raya, Jepang terus mengalami kekalahan
42
Indonesia. untuk itu, panglima ke-16, Jenderal Kumakici Harada membentuk oganisasi baru
yang bernama Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa). Organisasi ini dibentuk
karena Jepang membutuhkan bantuan segenap rakyat secara lahir batin, yakni rakyat
pengalaman yang sudah terjadi tidak terulang, yakni pimpinan organisasi membelokkan
organisasi sehingga tidak sesuai harapan Jepang, maka Jawa Hokokai dipimpin langsung
oleh orang Jepang, yakni gunseikan. Sedangkan penasehatnya boleh orang Indonesia, yakni
Sukarno dan Hasyim Asy’ari. Organisasi ini sampai ke tingkat RT (rukun tetangga). Di
tingkat daerah (syu/shu) dipimpin oleh syucokan dan seterusnya sampai ke tingkat daerah ku
oleh kuco, bahkan sampai ke gumi di bawah pimpinan gumico. Dengan demikian, Jawa
Hokokai memiliki alat sampai ke desa-desa, dukuh, bahkan sampai RT (gumi atau tonari
gumi). Tonari gumi dibentuk untuk memobilisasi seluruh penduduk dalam kelompok-
kelompok yang terdiri dari 10 sampai 20 keluarga. Para kepala desa atau kepala dukuh atau
Hokokai adalah sebagai berikut. 1) Melaksanakan segala tindakan dengan nyata dan ikhlas
hokokai (himpunan kebaktian) sesuai dengan bidang profesinya. Misalnya, Kyoiku Hokokai
(kebaktian para guru), Isi Hokokai (kebaktian para dokter), dan sebagainya. Dalam
Jepang, misalnya dalam bidang ekonomi dengan cara penarikan hasil bumi untuk keperluan
perang.
43
C. Pendudukan militer jepang di indonesia
Kedatangan Jepang disambut baik oleh Sukarno, Hatta, dan Ki Hajar Dewantara.
Mereka optimistis bahwa kedatangan Jepang akan membawa kemerdekaan. Dasarnya adalah
kekalahan belanda, maka berarti dimulainya era baru ketika bangsa-bangsa Asia bebas
merdeka dan menentukan nasibnya sendiri dengan dipelopori oleh Jepang. Keyakinan itu
bertambah tebal setelah Jepang memperkenalkan diri sebagai saudara tua bangsa-bangsa
Asia. Jepang berjanji jika Perang Pasifik dimenangkan, maka bangsabangsa di Asia akan
Belanda seperti Sukarno, Hatta, Syahrir, dan lain-lain. Jepang menjanjikan kepada bangsa
Masa pendudukan Jepang membawa dampak yang luar biasa terhadap bangsa
Indonesia, baik dampak secara politik, ekonomi, dan sosial budaya. Untuk lebih jelasnya,
berikut paparannya.
44
1. Bidang Politik
Setelah Jepang berkuasa di Indonesia, organisasi kemasyarakatan baik itu organisasi politik,
Jepang. Satu-satunya organisasi yang dibiarkan oleh Jepang adalah Majelis Islam A’la
Indonesia (MIAI) yang berdiri sejak pemerintahan kolonial Belanda. Organisasi ini
mendapat simpati masyarakat sehingga berkembang dengan cepat. Karena organisasi ini
mengkhawatirkan Jepang, maka pada tahun 1943 MIAI dibubarkan dan menggantikannya
dengan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) dengan K.H. Hasyim Asy’ari sebagai
ketuanya.
Untuk menekan tokoh pergerakan yang tidak kooperatif terhadap Jepang, dilakukan
pengawasan yang ketat dengan menyebar polisi rahasia yang sangat ditakuti, yakni
orang yang dianggap bersalah tanpa proses pengadilan.Di samping cara-cara represif, Jepang
a. Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan melarang keras penggunaan
bahasa Belanda.
b. Membentuk kerja sama dengan para nasionalis serta membentuk gerakan 3A (Nipon
cahaya Asia, Nipon pelindung Asia, Nipon pemimpin Asia) dengan menunjuk Mr.
Syamsuddin sebagai ketuanya. Tujuan gerakan bentukan Jepang ini adalah menarik simpati
45
rakyat Indonesia agar membantu Jepang menghadapi Amerika Serikat dan sekutunya.
Gerakan ini akhirnya tidak mendapat simpati rakyat karena pada kenyataannya Jepang
c. Membentuk organisasi yang bernama Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dan menunjuk
Sukarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur sebagai pemimpinnya. Tujuan
organisasi ini adalah memusatkan segala potensi rakyat Indonesia untuk membantu Jepang
membangkitkan nasionalisme yang sempat pudar. Karena organisasi ini ternyata lebih
d. Membentuk Badan Pertimbangan Pusat yang kemudian disebut Cuo Sangi In (pada zaman
kolonial Belanda disebut Volksraad). Badan ini bertugas memberikan usul atau saran-saran
ketuanya.
e. Membentuk Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa) sebagai lembaga yang bertugas
mengumpulkan dana, misalnya dalam bentuk uang, beras, ternak, logam mulia, kayu jati,
dan sebagainya. Jepang menunjuk gunseikan atau seorang kepala pemerintahan sebagai
ketuanya. Seperti organisasi lain bentukan Jepang, organisasi ini tidak mendapat sambutan
2. Bidang Ekonomi
46
Dalam bidang ekonomi, Jepang menginginkan Indonesia sebagai tempat eksploitasi
segala sumber daya, baik itu pangan, sandang, logam, dan minyak demi kepentingan perang,
Jepang menyita aset hasil perkebunan (teh, kopi, karet, tebu), pabrik, bank, dan
pemerintah Jepang fokus pada ekonomi perang dan industri perang. Dampaknya, kelaparan
Kebijakan Jepang di antaranya juga adanya ekonomi perang. Ekonomi perang adalah semua
kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk menopang kegiatan perang. Bagi Jepang,
Indonesia merupakan negara yang sangat menarik perhatian karena merupakan negara
kepulauan yang kaya akan hasil bumi, pertanian, tambang, dan lain sebagainya.
Kekayaan Indonesia tersebut sangat cocok untuk keperluan industri Jepang. Setelah
berhasil menguasai Indonesia, Jepang mengambil kebijakan dalam ekonomi yang sering
disebut Self Help, yaitu hasil perekonomian di Indonesia dijadikan modal untuk mencukupi
menanam padi karena beras adalah sumber energi tentara Jepang. Jepang memerintahkan
menanam jarak karena getah jarak dijadikan pelumas mesin-mesin industri alat perang
Jepang termasuk pesawat tempur. 3) Jepang memerintahkan menanam tanaman kina karena
pasukan Jepang.
47
Jepang melakukan pengawasan ekonomi secara ketat. Pengawasan tersebut antara
lain
meningkatkan harga barang. Jika ada yang melanggar, akan dikenai sanksi sangat berat.
c. Kebijakan Self-sufficiency
wilayah yang ada di bawah pemerintah Jepang harus memenuhi kebutuhannya sendiri.
Pada tahun 1944, Jepang dalam ambisi perangnya semakin terdesak dan kalah di berbagai
Jepang membuat aturan agar rakyat menyerahkan bahan pangan dan barang secara besar-
besaran melalui organisasi bentukan Jepang yang bernama Jawa Hokokai (Himpunan
Kebaktian Rakyat Jawa) dan Nagyo Kumiai (koperasi pertanian). Setiap rakyat harus
menyerahkan bahan makanan 30 persen untuk pemerintah Jepang, 30 persen untuk lumbung
desa (simpanan), dan 40 persen menjadi hak miliknya. Kewajiban yang memberatkan itu
membuat rakyat menderita dan kekurangan pangan sehingga rakyat makan makanan yang
tidak biasa seperti umbi-umbian hutan, bekicot, dan sebagainya. Karena sandang juga
langka, rakyat terpaksa memakai pakaian dengan bahan dasar karung goni. Keadaan itu
diperparah dengan kewajiban romusha atau kerja paksa. Banyak rakyat meninggal di tempat
kerja atau ditembak mati karena melarikan diri dari kewajiban romusha.
3. Bidang Sosial
a. Romusha
48
Penerapan romusha pada awalnya secara sukarela dari rakyat karena mendapat upah
dari pemerintah Jepang. Namun, lambat laun romusha menjadi kerja paksa yang tidak ada
lagi sistem pengupahan. Banyak pemuda desa dan laki-laki desa lainnya yang dipaksa kerja
dimobilisasi tidak saja untuk membangun jalan, bandara, dan pelabuhan di dalam negeri,
tetapi juga di luar negeri seperti Burma, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.
b. Jugun Ianfu
Selain memobilisasi para pemuda desa untuk romusha, pemerintah Jepang juga
merekrut wanita-wanita desa untuk dijadikan perempuan penghibur tentara Jepang atau yang
dikenal dengan Jugun Ianfu. Para wanita itu awalnya direkrut dijanjikan dididik menjadi
perawat kesehatan, tetapi pada kenyataanya mereka dijadikan sebagai wanita penghibur.
c. Pendidikan
Pada masa Jepang, sistem pendidikan lebih buruk daripada masa kolonial Belanda.
Jumlah sekolah menurun drastis dan jumlah warga buta aksara semakin banyak. Sistem
dengan slogan Hakko Ichiu (delapan penjuru dunia di bawah satu atap). Slogan ini terus
diterapkan sebagai alat propaganda Jepang bahwa Jepang pemimpin dunia dan alat
pembenaran Jepang selalu menginvansi negara lain selama Perang Dunia II.
Ada sisi positif dalam diri Jepang. Pertama, dalam bidang bahasa, karena bahasa
Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar. Bahasa Indonesia juga dijadikan
sebagai pelajaran wajib. Kedua, dalam penjajahan Jepang ini, stratifikasi sosial golongan
bumiputra (inlander, zaman Belanda) ditempatkan di atas golongan Eropa dan golongan
49
timur Asing kecuali Jepang. Jepang ingin mengambil hati rakyat dalam usaha menghadapi
4. Bidang Kebudayaan
Sebagai negara fasis, Jepang memang mendidik warga negaranya dengan sangat
ketat. Semua urusan warga negaranya harus taat pada aturan yang ditetapkan oleh negara.
Walaupun menjadi negara modern akibat Restorasi Meiji, Jepang tetap sangat menghormati
kaisarnya. Sebab bagi mereka, kaisar dianggap sebagai keturunan Dewa Matahari. Oleh
karena itu, dalam tradisi Jepang, mereka memberi hormat ke arah matahari terbit dengan cara
Kebiasaan Jepang itu dipaksakan kepada setiap negara jajahannya, termasuk di Indonesia
sehingga menimbulkan rasa tidak suka terhadap Jepang. Perilaku seperti itu bertentangan
dengan agama karena dianggap sebagai Syrik (menyekutukan Tuhan). Perlawanan K.H.
Zainal Mustafa di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tahun 1944 sebagai bukti bahwa Jepang
tidak bisa memaksa begitu saja budayanya kepada tanah jajahan.Dalam usaha
perkembangan kesenian Indonesia. Lembaga ini juga dimanfaatkan Jepang untuk mengawasi
kepentingan Jepang. Jika ada seniman yang berani mengkritik Jepang, maka seniman itu
ditangkap dan dipenjarakan. Contohnya, Chairil Anwar dijebloskan ke penjara karena karya
50
2. Alat dan bahan
- Komputer/laptop
- Internet
- Power Point
Kelompok Diskusi
Ceramah
Tanya jawab
Debat
Bermain peran
F. Asesmen
Individu Kelompok
mengikuti pembelajaran
51
G. Persiapan pembelajaran
Indonesia menit
menit
4. Membuat assesmen 30
menit
H. Kegiatan pembelajaran
kegiatan
52
tentang pembelajaran hari in
jepang
diskusi kelompok
formatif)
1. Penilain Individu
53
a. Penilaian Tertulis
Kisi-kisi Soal:
NOMOR
SOAL
CP ATP INDIKATOR
/BENTU
K SOAL
mampu Meiji,
mengembang kemajuan
mengkaji keterlibatan
dimensi II
54
waktu. keterkaitan peserta didik dapat menentukan
berbasis keberhasilan
kolaboratif mengambil
mampu Hindia
menjelaskan Belanda
Pemerintahan dengan
55
serta Revolusi Menjelaskan tentang tanaman-tanaman yang
mampu membentuk
menggunakan organisasi
5 Essay
sumber kemasyarakat
sumber persiapan
penelitian setelah
sejarah kemerdekaan
56
dan/atau perlawanan peserta didik dapat
perjuangan
bawah tanah
dan
bersenjata
J. Penilaian kelompok
Keaktifan
diskusi/ debat a.
Aktif memberi
masukan
1.
pemikiran b.
mendengarkan
pendapat orang
lain
Kreatifitas
2. diskusi a.Kreatif
dan inovasi
57
dalam diskusi/
debat
b.Ide/gagasan
adalah original
Kualitas hasil
3.
diskusi
a.Hasil runtut
dan logis
4.
b.Pengumpulan
hasil diskusi
No Indikator Rubik
pemikiran
1.= kurang aktif
0 = tidak aktif
- Apakah peserta didik sudah menerapkan karakter yang ditanamkan guru dalam proses
pembelajaran?
58
- Kesulitan apa yang dialami para peserta didik selama proses pembelajaran?
- Perlu adanya langkah-langkah dari peserta didik untuk memperbaiki hasil belajar.
- Perlu adanya sikap dari peserta didik untuk selalu mengikuti pelajaran dengan baik
59
Q. Daftar Pustaka
Kahin, George Mc Turnan. 2013. Nasionalisme Dan Revolusi Indonesia, Jakarta: Komunitas
Bambu Kasenda,
Peter. 2015. Sukarno di Bawah Bendera Jepang (1942-1945). Jakarta: Kompas Media
Sarana.
Kurasawa, Aiko. 1993. Mobilisasi dan Kontrol: Studi Tentang Perubahan Sosial di Pedesaan
Lilik Suharmaji. 2018. Sejarah Indonesia Modern, Dari Imperialisme Kuno Sampai
Lilik Suharmaji, 2019. Sultan Hamengku Buwono IX Keteladanan Sang Penjaga Gawang
Peter Kasenda, 2015. Soekarno Di Bawah Bendera Jepang (1942-1945). Jakarta: Kompas
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.
Ricklefs, MC. 2016. Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
https://www.minews.id/kisah/pengaruh-restorasi-meiji-terhadap-kemajuan-jepang
https://lensabudaya.com/restorasi-meiji-latar-belakang-dan-dampaknya/
60
https://tirto.id/sejarah-jepang-mendarat-dan-betapa-loyonya-knil-di-tarakan-dckd
https://www.kompasiana.com/roby_irzal_maulana/56d51497e2afbdda0c52734a/selamatdata
ng-saudara-tua
https://www.harianaceh.co.id/2020/10/05/soekarno-juga-bertanggung-jawab-untuk-tragedi-
romusha
/https://www.donisetyawan.com/perlawanan-yang-dipicu-penolakan-seikerei/
https://kelasips.com/organisasi-bentukan-jepang/
61