Anda di halaman 1dari 62

LAPORAN PROGRAM PENGENALAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN

STKIP SETIA BUDHI RANGKASBITUNG

DI SMK NEGERI 1 RANGKASBITUNG KABUPATEN LEBAK

TAHUN AJARAN 2022/2023

Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Persyaratan PPLK

DISUSUN OLEH :

NAMA: WAWAN SUWANDA

NIM: 4322319030017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP)

SETIA BUDHI RANGKASBITUNG

2022
LEMBAR PENGESAHAN

1
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .......................................................................................... 1


DAFTAR ISI ................................................................................................................ 2
KATA PENGANTAR .................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................ 5
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 5
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 5
B. Tujuan PPLK ......................................................................................................... 6
C. Manfaat PPLK ....................................................................................................... 6
D. Sejarah Berdirinya SMKN 1 RANGKASBITUNG .............................................. 8
BAB II ........................................................................................................................ 20
MASALAH-MASALAH KEPENDIDIKAN ............................................................ 20
A. Yang Berhubungan dengan Profil Sekolah ......................................................... 20
B. Yang Berhubungan dengan Kegiatan Praktikan .................................................. 24
BAB III ....................................................................................................................... 27
TEMUAN ................................................................................................................... 27
A. Pendekatan Pembelajaran .................................................................................... 27
B. Metode Pembelajaran .......................................................................................... 28
BAB IV ....................................................................................................................... 30
PENUTUP .................................................................................................................. 30
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 30
B. Saran .................................................................................................................... 30
LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................... 32

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada ALLAH SWT yang telah memberikan nikmat sehat

sehingga senantiasa bisa mengikuti kegiatan PPLK tahun 2022, serta panjatkan

kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga

saya dapat menyelesaikan laporan PPLK ini dengan waktu yang tepat. Sholawat dan

Salam, mudah-mudahan tetap melimpahkan kepada Nabi Muhammad SWT. Yang

telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam ilmiah.

Penyusunan laporan sebagai wujud serta partisipasi dalam mengembangkan

dan mengaktualisasi ilmu-ilmu yang telah saya peroleh selama dibangku kuliah

STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dan mengikuti PPLK di SMK NEGERI 1

RANGKASBITUNG kabupaten Lebak.

Mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun tidak langsung maupun

seacara langsung. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada.

1. Drs. H. Suherman, M. Pd selaku ketua STKIP Setia Budhi RANGKASBITUNG

2. Mrs Dr. Berita Mambarasi Nehe, M. Pd Ketua Prodi B. INGGRIS STKIP Setia

Budhi RANGKASBITUNG sekaligus dosen pembimbing

3. Drs. Mukmin, M. Pd selaku kepala Sekolah SMKN 1 RANGKASBITUNG

4. Ibu Lia Khaliawati, M. Pd sebagai guru pamong yang senantiasa membimbing

selama kegiatan PPLK

5. Segenap guru dan Staf SMKN 1 RANGKASBITUNG

6. Seluruh siswa yang terutama Siswa kelas 10 BPF, 11 MPLB 1 dan 11 MPLB 2

3
7. Keluarga tercinta yang telah begitu tulus memberikan semangat, dorongan dan doa

yang bermanfaat

8. Teman-teman PPLK dan semua pihak yang telah membantu kegiatan ini

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan laporan ini tentunya

masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penyusun dengan lapang hati menerima

kritik dan saran konstruktif dari para pembaca untuk menyempurnakan dan

memperbaiki laporan ini agar lebih baik lagi.

Akhir kata, atas perhatiannya kami ucapka terima kasih. Penulis berharap

semoga laporan ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat bagi penulis

khususnya dan juga bagi pembaca pada umumnya.

RANGKASBITUNG 01 Oktober 2022

Wawan Suwanda

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

STKIP Setia Budhi RANGKASBITUNG merupakan lembaga pendidikan

tinggi yang salah satu misi utamanya adalah menyeiapkan, mencetak, tenaga

pendidik yang mampu dan mempunyai kompentensi untu siap bertugas dalam

bidang pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu komposisi kurikulum pendidikan

untuk program S1 tidak terlepas adanya Program Pengenalan Lapangan

Kependidikan (PPLK) yang berupa praktik pengajaran di sekolah-sekolah latihan

bagi calon guru.

Program Pengenalan Lapangan Kependidikan (PPLK) merupkan salah satu

kegiatan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa program kependidikan. STKIP

Setia Budhi RANGKASBITUNG. Kegiatan PPLK meliputi praktik mengajar,

praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat

kulikuler dan ekstrakulikuler yang berlaku disekolah latihan. Seluruh kegiatan

tersebut harus dilaksanakan oleh mahasiswa praktikan, karena kesiapan calon

pendidikan dapat dilihat dari kesiapan mahasiswa praktikan mengikuti PPLK ini.

PPLK dilaksankan atas dasar tanggung jawab bersama antara STKIP Setia Budhi

Rangkasbitung dengan sekolah latihan yang ditunjuk.

Program Pengenalan Lapangan Kependidikan (PPLK) yang diikuti berlokasi

di SMKN 1 RANGKASBITUNG yang di harapkan dapat mengembangan dan

mendapatkan pengalaman baru dalam proses pendidikan terhadap calon-calon

tenaga pendidik.

5
B. Tujuan PPLK

Tujuan akhir PPLK adalah memberikan latihan bagi mahasiswa calon pendidik

agar mampu melaksanakan tugasnya. Secara lebih rinci dan bertahap, PPLK

bertujuan agar para mahasiswa calon pendidik:

1. Menggali pemahaman tentang kompetensi sebagai pendidik.

2. Mengenal lingkungan fisik, administratitif, akademik, serta kondisi sosial sebagai

tempat berkarya kelak.

3. Menerapkan berbagai kemampuan kependidikan secara utuh dan terintegrasi dalam

situasi nyata di bawah bimbingan para pembimbing.

4. Menerapkan berbagai kemampuan kependidikan secara utuh dan terintegrasi 2

dalam situasi yang sebenarya dengan bimbingan yang minimal atau bahkan tanpa

bimbingan.

5. Mampu menarik pelajaran dari penghayatan dan pengalamannya selama latihan

melalui repleksi merupakan salah satu ciri penting pendekatan profesional.

6. Mengembangkan perangkat pembelajaran berbasis ICT dan kurikulum merdeka

menerapkannya pada masa pemulihan pembelajaran setelah pandemic Covid-19.

C. Manfaat PPLK

Manfaat PPLK secara umum yaitu memberi bekal kepada mahasiswa

praktikan agar memiliki kompetensi professional, kompetensi pedagogic,

kompetensi kepribadian, dan kompetensi social. Selain itu, pelaksanaan PPLK

diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap semua komponen yang terkait

dalam PPLK tersebut, seperti mahasiswa, sekolah, dan perguruan tinggi yang

bersangkutan.

1. Manfaat bagi mahasiswa

6
1.1 Mendapatkan kesempatan untuk memperaktikan bekal yang diperoleh selama

perkuliahan di tempat PPLK

1.2 Mengetahui dan mengenal secara langsung proses belajar mengajar disekolah

latihan.

1.3 Mendewasakan cara berpikir, meningkatkan daya penelaahan, dan pemecahan

masalah pendidikan yang ada disekolah

2. Manfaat bagi sekolah

2.1 Meningkatkan kualitas pendidikan

2.2 Memberikan masukan kepada sekolah atas hal-hal atau ide-ide baru dalam

perencanaan program pendidikan yang akan datang

2.3 Mempererat kerjasama antara sekolah latihan dengan perguruan tinggi yang

bersangkutan yang dapat bermanfaat bagi para lulusanya kelak.

3. Manfaat bagi STKIP Setia Budhi Rangkasbitung

3.1 Meperoleh masukan tentang kasus pendidikan yang dipakai sebagai bahan

pertimbangan penelitian

3.2 Memperluas dan meningkatkan jaringan kerja sama dengan sekolah-sekolah

latihan

3.3 Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPLK, sehingga

kurikulum dan metode yang dipakai dapat disesuaikan dengan tuntutan yang ada

dilapangan.

7
D. Sejarah Berdirinya SMKN 1 RANGKASBITUNG

SMK Negeri 1 RANGKASBITUNG adalah Sekolah Menengah Kejuruan

yang dirintis bulan Maret 1966 dibawah pembinaan PEMDA Lebak, dimana salah

seorang perintisnya adalah Drs. H. SUDIYA SAPUTRA yang juga merupakan

Kepala Sekolah SMKN 1 RANGKASBITUNG. Kampus awalnya berlokasi di

SMEP yang sekarang menjadi SLTP Negeri 4 RANGKASBITUNG. Tanggal 1

Januari 1968 berdasarkan SK No. 34/PP/IV/1967 secara resmi menjadi SMEA

Negeri dan sepenuhnya dibawah pembinaan DEPDIKBUD.

Tahun Pelajaran 1986/1987 kampus SMEA Negeri pindah ke Jln. Komplek

Pendidikan dengan luas area 20.000 m2, yang merupakan bantuan dari ADB (ASIA

DEVELOPMENT BANK). Salah satu prestasi SMKN 1 Rangkasbitung yang

paling monumental adalah sebagai salah satu juara Nasional Wawasan

Wiyatamandala pada tahun 1992. sekarang SMKN 1 RANGKASBITUNG

berlokasi di JL.Dewi Sartika No.61L Rangkasbitung Lebak Banten. Sekolah ini

memiliki 8 Kompetensi Keahlian (Spektrum Terbaru) yaitu :

1. AKL (Akuntansi Keauangan dan Lembaga)

2. MPLB (Manjemen Perkantoran dan Layanan Bisnis)

3. BDP (Bisnis Daring dan Pemasaran)

4. TJKT (Teknik Jaringan Komputer dan Telekomunikasi)

5. DKV (Desain Komunikasi Virtual)

6. TELIN (Teknik Elektronika Industri)

7. BPF (Broadcasting Production Film )

8. Kuliner

8
Sejak tahun 2009 SMKN 1 RANGKASBITUNG di rintis sebagai Rintisan

Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Tak heran jika sekolah ini merupakan

rujukan atau “imam” bagi SMK-SMK lain di Kabupaten Lebak. Setiap tahun

Sekolah ini mengirimkan siswa-siswi terbaiknya dalam ajang LKS (Lomba

Kompetensi Siswa) untuk mengikuti berbagai perlombaan, baik tingkat Provinsi

maupun tingkat Nasional.

Prestasi yang di raih SMKN 1 RANGKASBITUNG memang tidak mudah.

ISO telah dicapai. Kini, SMKN 1 RANGKASBITUNG sedang memperjuangkan

untuk dapat menjadi sekolah bertaraf internasional. Memang berat menjadikan

sekolah ini menjadi sekolah bertaraf internasional. Namun dengan kerja keras dan

dukungan semua pihak, dengan berupaya terus mempertahankan nilai ANBK

(Assesmen Nasional Berbasis Komputer) baik untuk calon siswa baru maupun

lulusannya dan sosialisasi kepada orangtua tentang program sekolah. Selain itu,

meningkatkan kemampuan siswa berbahasa Inggris dan komputer, karena dua

program ini yang menjadi standar utama hal itu bisa terlaksana, Semoga semua bisa

tercapai.

Dan pada tahun 2021 SMKN 1 RANGKASBITUNG resmi menjadi SMK PK

(Pusat Keunggulan) dengan sistem pembelajaran menggunakan kurikulum merdeka.

9
1. Alamat dan Peta lokasi Sekolah

a. Alamat dan Peta Lokasi SMKN 1 RANGKASBITUNG

SMKN 1 RANGKASBITUNG yaitu sebuah sekolah mengengah kejuruan

negeri yang mempunyai di kecamatan Rangkasbitung, kabupaten Lebak, Banten.

Nama : SMKN 1 RANGKASBITUNG

NPSN : 20607803

Alamat : JLN. DEWI SARTIKA NO. 61L RANGKASBITUNG

Kode Pos : 42314

Desa/Kelurahan : MUARA CIUJUNG TIMUR

Kecamatan/Kota (LN) : Kec. Rangkasbitung

Kab.-Kota/Negara (LN) : Kab. Lebak

Propinsi/Luar Negeri (LN) : Prov. Banten

Status Sekolah : NEGERI

Waktu Penyelenggaraan : Sehari Penuh/5 hari

Jenjang Pendidikan : SMK

10
PETA LOKASI SMKN 1 RANGKASBITUNG

Pasar kota Kecamatan

SMPN 2 SMKN 2 STM

Jl. Budi Utomo


STKIP
SMKN 1 RANGKASBITUNG

lokasi

Pengadilan

Ona

11
b. Administrasi Sekolah

Berikut ini merupakan administrasi yang ada di sekolah SMKN 1

RANGKASBITUNG di antaranya :

a) Program pengajaran

Kurikulum merdeka (semester 1 dan semester 2), Modul Ajar (MA) Alur Tujuan

Pembelajaran (ATP) Penilaian berupa rubrik penilaian, rangkuman penilaian,

percakapan, observasi, hasil karya, penugasan, absensi anak, rekapitulasi absen

anak.

b) Administrasi kesiswaan

Formulir pendaftaran anak didik, buku induk, buku penerimaan murid, buku

data anak didik, buku klaper, anak, buku penyerahan raport, buku data anak

yang menerima izasah, buku mutasi anak didik.

c) Administrasi kepegawaian

Buku pembagian tugas penerima murid baru (PMB), buku tugas pembagian

kelas, buku agenda kelas, buku ekspedisi, buku absensi pegawai, buku daftar

piket, buku notulen, buku supervise, buku tamu dinas, buku tamu umum, buku

hadir pertemuan, buku pengembangan propesi, buku usulan peningkatan angka

kredit, buku daftar hidup, buku kegiatan komite.

d) Pembiayaan sekolah

Keadaan fasilitas persoalan dan kelengkapan serta lingkungan proses

pembelajaran di sekolah.

12
2. Status Satuan Lembaga SMKN 1 RANGKASBITUNG

a. Identitas

1) Nama Lembaga : SMKN 1 RANGKASBITUNG

2) Alamat / desa : Jln. Dewi Sartika No. 61l Rangkasbitung

Kecamatan : Rangkasbitung

Kabupaten : Lebak

Propinsi : Banten

Kode Pos : 42314

3) Status Sekolah : Terakreditasi

4) Status Lembaga : Negeri

5) NIS / NPSN : 20607803

6) Tahun didirikan : 30 November 1967

7) Status Tanah : Sertifikat Hak Milik

8) Luas Tanah : 20.000 m2

9) Nama Kepala Sekolah : Drs.H. Mukmin, M. Pd

10) Status akreditasi :A

11) No dan SK akreditasi : 755/BAN-SM/SK/2019

b. Data Guru dan Siswa

1) Data Guru, Tendik dan PTK

Uraian Guru Tendik PTK PD

Laki-laki 26 24 50 723

13
Uraian Guru Tendik PTK PD

Perempuan 48 13 61 884

Total 74 37 111 1543

Keterangan PD:

2) Jumlah Siswa
Status L P Jumlah
Siswa 723 884 1543

Pelaksanaan KBM di SMKN 1 RANGKASBITUNG (07.30- 15.30)

c. Data Fasilitas Sekolah


1) Ruangan
Kondisi
Jumlah
No Jenis Ruangan Rusak Rusak
Ruangan Baik
Ringan Berat
1 Ruang Kelas 50 
2 Ruang Laboratorium 7 
3 Ruang Tata Usaha 1 -
4 Ruang Kepala Sekolah 1 
5 Ruang Guru 2 
6 Ruang UKS 1 
7 Gudang 1 
8 Perpustakaan 1 
9 Mesjid 1 
10 Ruang kurikulum 1 
11 Ruang seni 1 
12 Ruang OSIS 1 

14
13 Ruang BK 1 
Ruang wakabid
14 kesiswaan 1 

15 Lab Tata boga 1 

16 Gedung TEFA 1 

17 Ruang Praktik 5 

18 Ruang Bangunan 2 

2) Infrastruktur
Kondisi
No Jenis Jumlah Rusak Rusak
Baik
Ringan Berat
1 Pagar Depan - 
2 Pagar Samping - 
3 Pagar Belakang - 
4 Tiang Bendera - 
5 Bak Sampah 2 
6 Sarana olah raga 1 
7 Alat Cuci tangan 18 

3) Sanitasi dan Air Bersih


Kondisi
No Ruang / Fasilitas Jumlah Rusak
Baik Rusak Berat
Ringan
1 KM / WC Siswa 2 

2 KM / WC Guru 2 

15
4) Sumber Air Bersih
Kondisi
N0 Jenis Rusak
Baik Rusak Berat
Ringan
Sumur dengan pompa
1 - - -
listrik
Sumur tanpa pompa
2 - - -
listrik
3 Tadah Hujan - - -
4 PDAM 

5) Sumber Listrik ( Beri cek (V) untuk yang sesuai dan isi angka KVA PLN 900 KVA
Pemanfaatan Kondisi
N0 Fasilitas Jumlah
Berfungsi Tidak Baik RR RB
1 Lampu TL - 
2 AC -  - - - -
Akses
3 - 
internet
4 Kipas Angin - 
5 CCTV -  - - - -

6) Alat Penunjang KBM


Pemanfaatan Alat Kondisi
N0 Fasilitas Jumlah Dipak
Tidak Jarang Baik RR RB
ai
1 Proyektor -  
White
2 -  
Board
3. Buku -  

16
7) Alat Mesin Kantor
Pemanfaatan Alat Kondisi
N0 Fasilitas Jumlah
Dipakai Tidak Jarang Baik RR RB
1 Komputer -  
2 Printer -  

d. Tugas Pokok Dan Fungsi Personal SMKN 1 RANGKASBITUNG

1) Tugas Pokok dan Kompetensi Kepala SMKN 1 RANGKASBITUNG

Tugas pokok kepala SMK pada semua jenjang mencakup tiga bidang, yaitu:

a) Tugas Manajerial

Tugas kepala SMKN 1 RANGKASBITUNG dalam bidang manajerial berkaitan

dengan pengelolaan SMK sehingga semua sumber daya dapat disediakan dan

dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai tujuan SMK secara efektif dan efisien.

Tugas manajerial ini meliputi aktivitas sebagai berikut:

a. Menyusun perencanaan

b. Mengelola program pembelajaran

c. Mengelola kesiswaan

d. Mengelola sarana dan prasarana

e. Mengelola personal

f. Mengelola keuangan

g. Mengelola hubungan degan masyarakat

h. Mengelola administrasi

i. Mengelola sistem informasi

j. Mengevaluasi program

k. Memimpin

b) Tugas Supervisi

17
Selain tugas manajerial, kepala SMK juga memiliki tugas pokok melakukan

supervisi terhadap pelaksanaan kerja guru dan staf. Tujuannya adalah untuk menjamin

agar guru dan staf bekerja dengan baik serta menjaga mutu proses maupun hasil

pendidikan di SMK Dalam tugas supervisi ini tercakup kegiatan-kegiatan:

a. Merencanakan program supervise

b. Melaksanakan program supervise

c. Menindaklanjuti program supervise

c) Tugas Kewirausahaan

Di samping tugas manajerial dan supervisi, kepala SMK juga memiliki tugas

kewirausahaan.Tugas kewirausahaan ini tujuannya adalah agar SMK memiliki sumber-

sumber daya yang mampu mendukung jalannya SMK khususnya dari segi finansial.

Selain itu juga agar SMK membudayakan perilaku wirausaha di kalangan warga SMK,

khususnya para siswa.

2) Tugas Pokok dan Fungsi Guru

a) Membuat kelengkapan mengajar dengan baik dan lengkap

b) Melaksanakan kegiatan pembelajaran

c) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar

d) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan

e) Mengisi daftar nilai peserta didik

f) Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan), kepada

guru lain dalam proses pembelajaran

g) Membuat alat pelajaran/alat peraga

h) Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni

i) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum

18
j) Melaksanakan tugas tertentu di SMK

k) Mengadakan pengembangan program pembelajaran

l) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar peserta didik

m) Mengisi dan meneliti daftar hadir sebelum memulai pelajaranMengatur

kebersihan ruang kelas dan sekitarnya.

19
BAB II

MASALAH-MASALAH KEPENDIDIKAN
A. Yang Berhubungan dengan Profil Sekolah
1. Struktur Organisasi Sekolah:
1. Kepala Sekolah : Drs.H. Mukmin

2. Ketua LSP : Hj Teti Sumiyati, M. Pd

3. Ket. Komite Sekolah : Drs. H. Hasan Basri

4. Wakabid Kurikulum : H Yeppi Huzaefi, M. Si

5. Wakabid Kesiswaan : Iqro Nuriman S. Si, M. Pd

6. Wakabid Sarpras : Otong Hidayat, M. Pd

7. Wakabid Humas : Hj Teti Sumiyati, M. Pd

8. Wakabid DKV : Ahmad Yusup, S. Pd

9. Ketua Komp. TELIN : Tatang Johadi, ST

10. Ketua Komp. TJKT : Enting Firdaus, M. Kom

11. Ketua Komp. DKV : Rini Marlina, M. Kom

12. Ketua Komp. FILM : Deassy Arisandy, M. Kom

13. Ketua Komp BDP : Siti Sukaesih, S. Pd

14. Ketua Komp MPLB : Suhartini, S. Pd

15. Ketua Komp AKL : Neneng Rachmawati, M. Pd

16. Ketua Komp TB : Eti Sumiyati, M. Pd

17. Kordinator BK : Hj. Teti sumiyati M. Pd

18. Kepala Perpustakaan : Neni

19. Kordinator UP : Teti Sumiyati, M. Pd


20. Kepala Labolatorium : M. Abdu Al-Afgani, S. Kom
21. Wali Kelas
22. Siswa

20
2. Pengelolaan atau Pelaksanaan Kurikulum

Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tahun sistem pendidikan nasional

menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat terencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahkan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Oleh sebab itu, kurikulum yang digunakan pada SMKN 1 RANGKASBITUNG yaitu

kurikulum merdeka atau di sebut kurtilas, dimana pada pengelolaan dan pelaksanaan

kurikulum ini memiliki beberapa komponen penting seperti apa adanya kerangka dasar

dan struktur kurikulum, pedoman deteksi dini tumbuh kembang anak, pedoman

pembelajaran dan pedoman penilaian perkembangan anak.

Pada tahap pengelolaan kurikulum merdeka ini dilakukan oleh masing-masing

tutor, serta dalam pelaksanaan pembelajaran kurikulum merdeka ini dilakukan setiap

hari pada pembelajaran di sekolah dengan menggunakan komponen-komponen yang

telah disebutkan, serta dalam pelaksanaan pembelajaran ruang lingkup pembelajaran

diperhatikan seperti penataan ruang kelas yang menggunakan sentra kelompok. Pada

saat kegiatan pembelajaran oleh karena itu, kurtilas untuk pendidikan anak usia dini

bertujuan mendorong berkembangnya potensi anak agar memiliki kesiapan untuk

menempuh pendidikan selanjutnya.

a) Profil Sekolah

Alamat SMKN 1 RANGKASBITUNG

1. Dusun : Komplek Pendidikan

2. Desa/Kelurahan : Muara Ciujung Timur

3. Kecamatan : Rangkasbitung

4. Kabupaten : Lebak

21
5. Provinsi : Banten.

6. Kode Pos : 42314

7. Visi : Visi didirikannya SMKN 1 RANGKASBITUNG adalah

“Berkarakter Pancasila Berdaya Saing Global”

Misi SMKN 1 RANGKASBITUNG:

1. Mengembangkan pendidikan dan latihan yang berorientasi pada nilai-nilai

keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

2. Menanamkan norma-norma kedisiplinan bagi peserta didik, pendidik dan

tenaga kependidikan.

3. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.

4. Mengembangkan sistem pendidikan yang berwawasan global.

5. Mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris bagi peserta didik, pendidik,

dan tenaga kependidikan.

6. Menumbuhkembangkan kemampuan seluruh warga sekolah dalam

berwirausaha.

7. Menumbuhkembangkan kepedulian dan kesadaran seluruh warga sekolah

dalam pelestarian lingkungan hidup di lingkungan sekolah maupun di

masyarakat sekitar.

8. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penempatan kerja bagi para lulusan

baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

9. Meningkatkan hubungan kerjasama dengan SMK lainnya dan masyarakat

sekitar dalam berbagai bidang.

3. Kegiatan Ekstrakurikuler dan Pengembangan Diri

22
Adapun kegiatan ekstrakurikuler utama dan ekstrakurikuler pilihan yang ada di

SMKN 1 RANGKASBITUNG seperti berikut ini :

Ekstrakurikuler Utama:

1. Paskibra

2. Sispala

3. PKS (Patroli Keamanan Sekolah)

4. PMR (Palang Merah Remaja)

5. Pramuka

6. Padus (Paduan Suara)

Ekstrakurukuler utama adalah ekstra kurikuler yang di programkan oleh sekolah

yang dijalankan oleh pihak OSIS. Program ini mewajibkan para siswa khususnya kelas

X untuk mengikuti salahsatu ekstrakurikuler diatas.

Ekstrakurikuler Pilihan:

1. Ikatan Remaja Masjid (IKRAMA)

2. Drum Band

3. Pencak Silat

4. Futsal

5. Bola Basket Putra

6. Bola Voli

7. Bulutangkis

8. Taekwondo

4. Pengelolaan Fasilitas Lingkungan Belajar

23
Pengelolaan fasilitas lingkungan belajar di kelas sangat baik dan tertata rapih,

disesuaikan dengan pembelajaran kegiatan hariannya seperti bangku dan kursi di

sesuaikan, , lemari guru, tempat penyimpanan tas ruan kipas angin dan fentilasi udara

sehingga di dalam kelas sejuk dan anak nyaman saat pembelajaran.

B. Yang Berhubungan dengan Kegiatan Praktikan

1. Nama Mahasiswa Praktikan

Berikut ini merupakan nama mahasiswi yang melakukan kegiatan PPLK di SMKN 1

RANGKASBITUNG, yaitu:

NAMA NIM JURUSAN

WAWAN SUWANDA 4322319030017 PEND SEJARAH

2. Jadwal Mengajar Mahasiswa Selama Praktikan


Berikut ini merupakan jadwal mengajar mahasiswa PPLK selama 2 bulan setiap hari
senin-jum’at.
JADWAL TATAP MUKA IMA MUKHOFILAH

NO HARI KELAS JAM


1 SENIN XI FILM 10:30 s/d 12:00
2 SELASA XI AKL 1 07:00 s/d 08:30
XI TJKT 1 10:30 s/d 12:00
3 RABU XI TELIN 07:00 s/d 08:30
4. JMUA’T XI TJKT 2 07:45 s/d 09:13
XI AKL 2 14:00 s/d 15:30

3. Saat Proses Penampilan Berlangsung

24
Saat proses penampilan berlangsung dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari

selama PPLK seperti datang pagi, berdoa sebelum melakukan kegiatan, lalu proses

pembelajaran dilakukan dengan cara menjelaskan terlebih dahulu apa yang ingin di

pelajari, menyediakan media pembelajaran berupa lembar kerja, alat peraga untuk guru

baik itu berupa media nyata, gambar ataupun tulisan, serta pengelolaan kelas pun harus

sudah disiapkan dengan keadaan yan bersih sehingga nyaman saat pembelajaran

dilakukan.

4. Partisipasi dalam Kehidupan Sekolah dan Hubungan dengan Lingkungan

Sekolah

Adapun partisipasi yang dilakukan mahasiswa PPLK selama disekolah seperti

adanya ke ikut sertaan dalam kegiatan membantu proses belajar mengajar selama

kurang lebih dua bulan dan ikut serta melaksanakan semua kegiatan yang ada di sekolah

termasuk kegiatan di ruangan piket termasuk ikut serta bertugas, dan ikut semua

kegiatan ekstra kurikuler di sekolah setiap hari jum’at sore.

5. Proses Pembimbingan Guru Pamong, Dosen Pembimbing dan Kepala Sekolah

Proses pembimbingan yang dilakukanoleh guru pamong, dosen pembimbing dan

kepala sekolah dilakukan dengan Cara yang baik, dan proses penyampainya pun

sangat menyenangkan yaitu sebagai berikut:

a. Dosen pembimbing menjelaskan tentang semua tata cara pelaksanaan selama

PPLK, memberikan arahan yang baik dan nasehat yang baik selama PPLK,

b. Kepala sekolah dan guru pamong menjelaskan tata tertib dan peraturan semua yang

ada di sekolah SMKN 1 RANGKASBITUNG, serta memberikan arahan selama

25
proses PPLK berlangsung, memberikan nasehat dan selalu memperbaiki jika ada

kekeliruan dan kesalahan yang dilakukan oleh mahasiswa PPLK.

26
BAB III
TEMUAN

A. Pendekatan Pembelajaran

Dalam kegiatan PPLK di SMKN 1 RANGKASBITUNG, peserta PPLK

menggunakan beberapa pendekatan dalam kegiatan pembelajaran daring maupun luring.

Adapun pendekatan pembelajaran yang peserta PPLK gunakan yaitu :

1. Discovery Learning

Pendekatan pertama yang dilakukan dengan model Discovery Learning yang

dirumuskan pertama kali oleh Jerome Buner dan dikembangkan oleh beberapa ahli di

dalam negeri.

Menurut Jerome Bruner. Discovery Learning adalah pembelajaran yang

berlangsung tanpa adanya informasi final dari suatu konsep atau materi, melainkan

peserta didik harus mengorganisasi solusinya secara mandiri.

Pendekatan Discovery Learning adalah Teori belajar yang di definisikan sebagai

proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam

bentuk Final, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.

Sebagai strategi belajar, discovery learning mempuunyai prinsip yang sama

dengan inkuiri ( Inquriy) dan problem solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada

ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukanya konsep

atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui.perbedaaannya dengan Discovery ialah

bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah

yang direkayasa oleh guru.

27
2. Teknological pedagogical content knowledge

Teori menurut Hewitt TPACK dianggap sebagai kerangka kerja berpotensi yang

dapat memberikan arah baru bagi guru dalam memeccahkan masalah terkait dengan

mengintegrasikan TIK kedalam kegiatan belajar mengajar diruang kelas. Jadi TPACK

adalah pengetahuan pendekatan tentang bagaimana memfasilitasi pembelajaran peserta

pelatihan dari content tertentu melalui pendekatan pedagogic sehingga dapat

mengerahui factor apa yang paling significan mempengaruhi guru dalam proses belajar

mengajar guna proses perencanaan kedepan dalam rangka meningkatkan kualitas guru

yang professional dan berbasis TIK.

B. Metode Pembelajaran

Berikut ini merupakan metode pembelajaran yang digunakan oleh peserta PPLK

yang melakukan praktek mengajar di SMKN 1 RANGKASBITUNG yang terdiri dari

beberapa metode, antara lain:

1. Menurut Nurhadi ( 2004 : 65 ) Problem Based Learning adalah kegiatan

interaksi antara stimulus dan respon, merupakan hubungan antara dua arah

belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi masukan kepada siswa berupa

bantuan dan masalah, sedangkan system sarap otak berfungsi menafsirkan

bantuan itu secara efektif sehingga yang dihadapi dapat diselidiki, dinilai,

Dianalisis, serta dicari pemecahannya dengan baik. Masalah ini digunakan

untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang di maksud.

2. Menurut Fathurrohman (2016) pembelajaran berbasis proyek / projek based

learning adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek atau kegiatan

28
sebagai sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan

dan keterampilan. Projek based learning adalah salah satu model pembelajaran

student centered anjuran kurikulum 2013 yang menggunakan proyek atau

kegiatan nyata sebagai inti pembelajaran. Dalam PJBL peserta didik akan

melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintetis, dan pengolahan informasi

lainya untuk menghasilkan berbagai bentuk belajar yang sangat dekat pekerjaan

nyata dilapanga

29
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan diadakannya kegiatan PPLK ini Mahasiswa mendapat pengalaman,

pengetahuan dan dapat berinteraksi langsung maupun tidak langsung dengan peserta

didik melalui proses belajar mengajar secara Luring (Tatap Muka) yang nantinya dapat

dijadikan sebagai bekal kelak setelah memasuki dunia pendidikan sesungguhnya.

Disamping itu juga Mahasiswa dapat mengenal perangkat tenaga pendidik atau guru

khususnya, serta administrasi dan management sekolah pada umumnya sehingga setelah

lulus dari STKIP Setia Budhi Rangkasbitung dan ditempaktan disuatu Institusi

Pendidikan sudah benar-benar siap dan memiliki profesionalisme.

Dengan demikian SMKN 1 RANGKASBITUNG adalah sebuah sekolah yang

sudah menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran dan management pendidikan yang

sesuai dengan model management pembelajaran berbasis kompetensi. Maka dari itu

kami banyak mendapat manfaat dan pelajaran tentang proses pembelajran yang benar

dan baik.

B. Saran

Sebagai penutup laporan ini, ada beberapa saran yang dapat kami sampaikan,

saran ini diharapkan bermafaat dalam memberikan masukan yang positif bagi

peningkatan kualitas pelaksanaan PPLK :

1. Kegiatan PPLK dimasa mendatang agar lebih ditingkatkan kualitasnya, baik

dalam kinerja kepanitiaan dan Adminstrasi PPLK.

30
2. Prestasi yang telah dicapai harus dipertahankan dan ditingkatkan agar mejadi

lebih baik demi kemajuan SMKN 1 RANGKASBITUNG dimasa yang Akan

datang.

3. Kegiatan PPLK ini dijadikan hubungan erat silaturahim antara pihak sekolah dan

STKIP Setia Budhi RANGKASBITUNG dalam persaudaraan, kekeluargaan dan

kerjasama yang harus dipertahankan.

Demikianlah Laporan yang dapat kami sajikan, semoga Rahmat Ridho Allah

SWT selalu menyertai kita semua, segala kelebihan dan kebaikan yang ada dalam

laporan ini semata mata datangnya dari Allah SWT segala kekurangan yang ada semata

mata karena keterbatasan ilmu yang dimiliki oleh para penyusun.

Kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dan membangun dari

semua pihak yang terkait. Akhirnya kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak,

khususnya kepada dosen pembimbing dan guru pamong, yang telah membimbing

hingga selesai, dan rekan-rekan sekelompok yang telah membantu baik moril maupun

materil dalam penulisan dan pembuatan laporan kegiatan PPLK ini.

31
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Kegiatan SKJ 2 minggu sekali bersama bapak


Pengantaran mahasiswa PPLK oleh dosen
kepala sekolah
pembimbing

Pembelajaran kelas XI AKL 2 Pengantaran mahasiswa PPLK

KELAS XII TELIN Kelas XI AKL 1

32
Ucapan dari Kelas XI FILM
Kelas XI TJKT I

Mengikuti upacara setiap hari senin Piket di ruang rsepsionis

Mengikuti eskul badminton disetiap Bersosialisasi dengan guru-guru yang di


hari rabu sekolah

33
Bersama bapak kepsek setelah SKJ

Penyerahan cenderamata dari mahasiswa


Persiapan penjemputan mahasiswa PPLK
PPLK, kepada pihak sekolah

Foto bersama antara mahasiswa PPLK, seluruh guru


pamong, dan ketua kurikulum

Prakata dari ketua kelompok PPLK SMKN 1


RANGKASBITUNG

34
MODUL AJAR SEJARAH INDONESIA

A. Informasi Umum

Nama penyusun : Wawan Suwanda

Asal Instansi : SMKN 1 RANGKASBITUNG

Tahun Penyusunan : 2022

Jenjang sekolah : SMK

Kelas : XI (Sebelas) AKL 1

Kata Kunci : Pendudukan Jepang di Indonesia

Kode Perangkat : Sej.

Jumlah Peserta : 36

Moda : Tatap Muka

Alokasi waktu : 2 JP x 1 ertemuan ( 90 menit)

B. Tujuna pembelajaran

Capaian pembelajaran Alur tujuan pembelajaran

- Peserta didik kelas XI mampu A. Menjelaskan kependudukan jepang di

memahami kependudukan indonesia

jepang di indonesia, melalui - Awal mula kependudukan jepang di indonesia

literasi dan diskusi yang - 1942-1945

dilakukan siswa. penyelidikan


- Masuknya tentara jepang
(penelitian) berbasis proyek

35
kolaboratif peserta didik - jepang mendarat

mampu menjelaskan dampak


- Strategi Politik Jepang Membentuk Organisasi
dari kependudukan jepang di
Kemasyarakatan
indonesia
- Pendudukan militer jepang di indonesia
- Pesetra didik kelas XI mampu
- jepang menarik simpati
memberikan contoh daerah
- pemerintahan militer jepang
mana saja yang pernah

diduduki oleh jepang. - Dampak kependudukan jepeng

- Aspek politik, ekonomi dan dampak kehidupan

jepang

C. Fropil pelajar pancasila

Dengan mempelajari sejarah pendudukan Jepang di Indonesia peserta didik diharapkan

dapat:

1. Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia

Selalu bersyukur terhadap karunia Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat yang

diberikan sehingga bangsa Indonesia dapat terelepas dari penjajahan Jepang menuju

Indonesia merdeka.

2. Berkebhinekaan Global

36
Mengambil pelajaran dari Restorasi Meiji bahwa untuk menjadi negara yang besar

harus

berani berubah untuk mengambil nilai-nilai yang positif dari bangsa lain sehingga

terwujud negara yang lebih beradab dan maju.

3. Mandiri

- Mengerjakan tugas-tugas belajar yang diberikan guru secara mandiri

- Meneladani sikap mandiri dan tegas seperti para pendahulu yang menolak budaya

Sekere yang dipaksakan terhadap bangsa Indonesia.

4. Integritas

- Menumbuhkan nilai kejujuran kepada para siswa dalam mengerjakan evaluasi dan

tugas-tugas belajarnya.

- Meneladani para pejuang pergerakan nasional yang sabar, pantang menyerah, rela

berkorban untuk mencapai kemerdekaan.

5. Kritis

- Dapat memetik pelajaran (value) dari budaya Jepang yang tidak mudah menyerah

dalam mencapai cita-cita walaupun banyak hambatan yang menghadang.

6. Kreatif

37
- Kreatif dalam memilih sumber belajar sebagai bahan diskusi kelompok sehingga

menghasilkan materi hasil diskusi dapat dipertanggungjawabkan.

7. Gotong royong

- Berkolaborasi dalam diskusi kelompok dengan saling menghargai pendapat orang

lain dan tidak memaksakan pendapatnya diterima oleh orang lain.

- Mengambil hikmah bahwa sebuah keberhasilan aktifitas di dunia sebagian besar/

didasari karena adanya kolaborasi atau kerjasama

D. Sarana Prasarana

1. Jaringan internet yang memadai

2. Komputer/laptop

3. Perpustakaan, buku-buku sejarah sebagai referensi

4. Peta Indonesia (Tarakan, Kalimantan Timur) sebagai tempat yang harus dikuasai Jepang

terlebih dahulu agar dapat menguasai seluruh kepulauan Indonesia.

E. Target peserta didik

Perangkat ajar ini dapat digunakan untuk peserta didik reguler

F. Jumlah peserta didik

35 peserta didik/kelas

38
G. Ketersediaan materi:

1. Materi pengayaan

2. Materi remedial

H. Model Pembelajaran:

PJJ luring

I. Materi ajar, alat dan bahan

1. Materi

Pendudukan Jepang di Indonesia

A. Awal mula pendudukan jepang di indonesia

Jepang berhasil mendarat di Pulau Jawa, tepatnya di Teluk Banten pada tanggal 1

Maret 1942, kemudian juga di Kragan (Jawa Timur), dan di Eretan (Jawa Barat). Nah setelah

itu, empat hari kemudian kota Batavia jatuh ke tangan Jepang, tepatnya pada tanggal 5 Maret

1942. Setelah Jepang berhasil menguasai beberapa wilayah tersebut, akhirnya tanggal 8

Maret 1942 Belanda secara resmi menyerah kepada Jepang.

39
B. Strategi Politik Jepang Membentuk Organisasi Kemasyarakatan

1. Organisasi sosial kemasyarakatan

a. Gerakan 3A

Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia dalam perang Asia Timur Raya atau

perang Pasifik, Jepang membentuk sebuah perkumpulan yang dinamakan Gerakan 3A

(Nipon cahaya Asia, Nipon pelindung Asia, Nipon pemimpin Asia). Perkumpulan ini

dibentuk pada 29 Maret 1942. Jepang berusaha agar gerakan ini menjadi alat propaganda

yang efektif untuk memenangkan perang dengan Sekutu. Oleh karena itu, di berbagai daerah

dibentuk berbagai komite-komite. Ternyata, sekalipun dengan berbagai upaya, gerakan ini

kurang mendapat simpati rakyat karena ternyata Jepang sudah mulai menampakkan sifat-

sifat penjajahannya. Pada Desember 1942, Gerakan 3A dinyatakan gagal dan dibubarkan.

b. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)

Karena Gerakan 3A gagal, kemudian Jepang mengajak para tokoh pergerakan untuk

bekerja sama. Jepang kemudian mendirikan organisasi pemuda yang dipimpin oleh Sukardjo

Wiryopranoto. Karena lambat laun organisasi ini tidak mendapat sambutan rakyat, akhirnya

Jepang membubarkannya. dukungan rakyat terhadap Jepang memang tidak seperti awal

kedatangannya, karena Jepang sudah banyak berubah. Misalnya, melarang pengibaran

bendera Merah Putih yang berdampingan dengan bendera Hinomaru serta mengganti lagu

“Indonsia Raya” dengan lagu “Kimigayo”.Jepang ketika perang dengan sekutu mulai

menampakkan kekalahan di mana-mana sehingga rakyat Indonesia mulai tidak percaya

dengan Jepang. Untuk memulihkan keadaan itu, Jepang harus bekerja sama dengan tokoh-

tokoh nasionalis terkemuka, misalnya Sukarno dan Moh. Hatta. Karena Sukarno masih

40
ditahan oleh pemerintah kolonial Belanda di Padang, maka Jepang membebaskannya. Jepang

kemudian membentuk organisasi massa yang dapat diharapkan bekerja sama untuk

menggerakkan rakyat. Pada Desember 1942, Sukarno, Hatta, K.H. Mas Mansyur, dan Ki

Hajar Dewantara dipercaya untuk membentuk gerakan baru. Gerakan itu bernama Pusat

tenaga Rakyat (Putera) yang kemudian berdiri pada 16 April 1943. Tokoh-tokoh nasionalis

ini terkenal dengan sebutan empat serangkai. putera diketuai oleh Sukarno. Tujuan Putera

adalah untuk membangun dan menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan

kolonial Belanda. Jepang menginginkan Putera bekerja untuk menggali potensi masyarakat

guna membantu Jepang dalam perang. Di samping bertugas sebagai propaganda perang,

Putera juga bertugas memperbaiki bidang sosial dan ekonomi.

Putera kemudian membentuk organisasi sampai ke tingkat daerah-daerah dan pimpinan pusat

tetap dipegang oleh empat serangkai sehingga dalam waktu singkat Putera berkembang

sangat pesat. Melalui rapat-rapat, para tokoh nasionalis memanfaatkan Putera untuk

menyiapkan Indonesia merdeka. Rupanya, Jepang mulai sadar bahwa Putera dimanfaatkan

oleh para nasonalis bukan untuk kepentingan Jepang sehingga pada tahun 1944 Putera

dibubarkan Jepang.

c. Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia)

Berbeda dengan pemerintah kolonial Belanda yang anti organisasi Islam, Jepang

lebih bersahabat terhadap umat Islam. Jepang mendekati umat Islam karena Jepang

menginginkan agar umat Islam di Indonesia membantu Jepang melawan Sekutu. Olehkarena

itu, organisasi Islam yang bernama MIAI yang cukup berpengaruh pada masa pemerintahan

Belanda dan dibubarkan Belanda mulai dihidupkan kembali oleh Jepang. Tanggal 4

41
September 1942, MIAI diizinkan aktif kembali. Dengan demikian, MIAI dapat dimobilisasi

untuk keperluan Jepang.MIAI berkembang sangat pesat karena merupakan tempat

bersilaturahmi antar sesamapara tokoh Islam untuk menuju Indonesia merdeka. Arah

perkembangan MIAI mulai dipahami oleh Jepang. MIAI dianggap tidak memberi kontribusi

terhadap Jepang dan itu berarti tidak sesuai dengan harapan Jepang. Maka, pada November

1943, MIAI dibubarkan Jepang. Sebagai penggantinya, Jepang membentuk organisasi Islam

baru yang bernama Masyumi (Majelis Syuro Muslimin Indonesia). Tugas dari Masyumi

adalah dapat mengumpulkan dana dan dapat menggerakkan umat Islam untuk menopang

kegiatan perang Asia Timur Raya. Masyumi diketuai oleh Hasyim Asy’ari dan wakil

ketuanya dijabat oleh Mas Mansur dan Wahid Hasyim, sedangkan penasihatnya adalah Ki

Bagus Hadikusumo. Masyumi sebagai Gambar 4.d. K.H. Hasyim Asy’ari. Seorang ulama

yang diberi kepercayaan Jepang memimpin Masyumi. 140 organisasi induk umat Islam,

anggotanya sebagian besar dari para ulama. Dengan kata lain, ulama dilibatkan dalam

kegiatan pergerakan politik. Organisasi Islam ini berkembang sangat pesat dan di setiap

karesidenan ada cabangnya. Masyumi dalam perkembangannya menjadi tempat

penampungan berkeluh kesah rakyat. Masyumi berkembang menjadi organisasi yang pro

dengan rakyat sehingga tidak heran bila Masyumi menentang keras kebijakan romusha.

Bahkan, Masyumi menolak permintaan Jepang agar organisasi bentukan Jepang ini

menggerakan romusha. Dengan demikian, masyumi telah membentuk dirinya menjadi

organisasi pejuang yang membela rakyat.

d. Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa)

Pada tahun 1944, dalam Perang Asia Timur Raya, Jepang terus mengalami kekalahan

di mana-mana sehingga kondisi ini sangat mengkhawatirkan keberadaan Jepang di

42
Indonesia. untuk itu, panglima ke-16, Jenderal Kumakici Harada membentuk oganisasi baru

yang bernama Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Rakyat Jawa). Organisasi ini dibentuk

karena Jepang membutuhkan bantuan segenap rakyat secara lahir batin, yakni rakyat

memberikan darmanya kepada pemerintah Jepang demi kemenangan perang. agar

pengalaman yang sudah terjadi tidak terulang, yakni pimpinan organisasi membelokkan

organisasi sehingga tidak sesuai harapan Jepang, maka Jawa Hokokai dipimpin langsung

oleh orang Jepang, yakni gunseikan. Sedangkan penasehatnya boleh orang Indonesia, yakni

Sukarno dan Hasyim Asy’ari. Organisasi ini sampai ke tingkat RT (rukun tetangga). Di

tingkat daerah (syu/shu) dipimpin oleh syucokan dan seterusnya sampai ke tingkat daerah ku

oleh kuco, bahkan sampai ke gumi di bawah pimpinan gumico. Dengan demikian, Jawa

Hokokai memiliki alat sampai ke desa-desa, dukuh, bahkan sampai RT (gumi atau tonari

gumi). Tonari gumi dibentuk untuk memobilisasi seluruh penduduk dalam kelompok-

kelompok yang terdiri dari 10 sampai 20 keluarga. Para kepala desa atau kepala dukuh atau

ketua RT bertanggung jawab atas kelompoknya masing-masing. Program kegiatan Jawa

Hokokai adalah sebagai berikut. 1) Melaksanakan segala tindakan dengan nyata dan ikhlas

demi pemerintah Jepang. 2) Memimpin rakyat berdasarkan semangat kekeluargaan. 3)

Memperkukuh pembelaan tanah air.

Jawa Hokokai adalah organisasi pusat yang anggotaanggotanya atas bermacam-macam

hokokai (himpunan kebaktian) sesuai dengan bidang profesinya. Misalnya, Kyoiku Hokokai

(kebaktian para guru), Isi Hokokai (kebaktian para dokter), dan sebagainya. Dalam

perkembangannnya, Jawa Hokokai memobilisasi potensi rakyat untuk kemenangan perang

Jepang, misalnya dalam bidang ekonomi dengan cara penarikan hasil bumi untuk keperluan

perang.

43
C. Pendudukan militer jepang di indonesia

- jepang menarik simpati

Kedatangan Jepang disambut baik oleh Sukarno, Hatta, dan Ki Hajar Dewantara.

Mereka optimistis bahwa kedatangan Jepang akan membawa kemerdekaan. Dasarnya adalah

hal-hal Menyerahnya Belanda dianggap sebagai akhir penjajahan Belanda. Dengan

kekalahan belanda, maka berarti dimulainya era baru ketika bangsa-bangsa Asia bebas

merdeka dan menentukan nasibnya sendiri dengan dipelopori oleh Jepang. Keyakinan itu

bertambah tebal setelah Jepang memperkenalkan diri sebagai saudara tua bangsa-bangsa

Asia. Jepang berjanji jika Perang Pasifik dimenangkan, maka bangsabangsa di Asia akan

mendapatkan kemerdekaan. Jepang bersifat simpatik kepada aktivis pergerakan

kemerdekaan, misalnya membebaskan tokoh-tokoh yang ditahan dan diasingkan kolonial

Belanda seperti Sukarno, Hatta, Syahrir, dan lain-lain. Jepang menjanjikan kepada bangsa

Indonesia untuk memberikan kemudahan-kemudahan yang tidak pernah diberikan oleh

kolonial Belanda, misalnya mengibarkan bendera Merah Putih berdampingan dengan

bendera Hinomaru Jepang, menggunakan bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari,

kebebasan beribadah sesuai keyakinan, dan membolehkan menyanyikan lagu kebangsaan

“Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”.

D. Dampak pendudukan jepang

Masa pendudukan Jepang membawa dampak yang luar biasa terhadap bangsa

Indonesia, baik dampak secara politik, ekonomi, dan sosial budaya. Untuk lebih jelasnya,

berikut paparannya.

44
1. Bidang Politik

Setelah Jepang berkuasa di Indonesia, organisasi kemasyarakatan baik itu organisasi politik,

sosial, maupun keagamaan dibubarkan dan menggantikannya dengan organisasi bentukan

Jepang. Satu-satunya organisasi yang dibiarkan oleh Jepang adalah Majelis Islam A’la

Indonesia (MIAI) yang berdiri sejak pemerintahan kolonial Belanda. Organisasi ini

mendapat simpati masyarakat sehingga berkembang dengan cepat. Karena organisasi ini

mengkhawatirkan Jepang, maka pada tahun 1943 MIAI dibubarkan dan menggantikannya

dengan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) dengan K.H. Hasyim Asy’ari sebagai

ketuanya.

Untuk menekan tokoh pergerakan yang tidak kooperatif terhadap Jepang, dilakukan

pengawasan yang ketat dengan menyebar polisi rahasia yang sangat ditakuti, yakni

Kempetai. Jepang tidak segan-segan menangkap, menginterogasi, bahkan menghukum mati

orang yang dianggap bersalah tanpa proses pengadilan.Di samping cara-cara represif, Jepang

juga menerapkan caracara yang diharapkan

mengundang simpati, misalnya:

a. Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dan melarang keras penggunaan

bahasa Belanda.

b. Membentuk kerja sama dengan para nasionalis serta membentuk gerakan 3A (Nipon

cahaya Asia, Nipon pelindung Asia, Nipon pemimpin Asia) dengan menunjuk Mr.

Syamsuddin sebagai ketuanya. Tujuan gerakan bentukan Jepang ini adalah menarik simpati

45
rakyat Indonesia agar membantu Jepang menghadapi Amerika Serikat dan sekutunya.

Gerakan ini akhirnya tidak mendapat simpati rakyat karena pada kenyataannya Jepang

terlalu kejam bagi rakyat Indonesia.

c. Membentuk organisasi yang bernama Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dan menunjuk

Sukarno, Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur sebagai pemimpinnya. Tujuan

organisasi ini adalah memusatkan segala potensi rakyat Indonesia untuk membantu Jepang

melawan tentara Sekutu. Namun, organisasi ini dimanfaatkan pimpinannya untuk

membangkitkan nasionalisme yang sempat pudar. Karena organisasi ini ternyata lebih

menguntungkan Indonesia daripada kepentingan Jepang, maka akhirnya Putera dibubarkan.

d. Membentuk Badan Pertimbangan Pusat yang kemudian disebut Cuo Sangi In (pada zaman

kolonial Belanda disebut Volksraad). Badan ini bertugas memberikan usul atau saran-saran

terhadap Jepang tentang masalah-masalah politik. Jepang menunjuk Sukarno sebagai

ketuanya.

e. Membentuk Jawa Hokokai (Himpunan Kebaktian Jawa) sebagai lembaga yang bertugas

mengumpulkan dana, misalnya dalam bentuk uang, beras, ternak, logam mulia, kayu jati,

dan sebagainya. Jepang menunjuk gunseikan atau seorang kepala pemerintahan sebagai

ketuanya. Seperti organisasi lain bentukan Jepang, organisasi ini tidak mendapat sambutan

rakyat, terutama di luar Pulau Jawa.

2. Bidang Ekonomi

46
Dalam bidang ekonomi, Jepang menginginkan Indonesia sebagai tempat eksploitasi

segala sumber daya, baik itu pangan, sandang, logam, dan minyak demi kepentingan perang,

sebagaimana tampak dalam hal-hal berikut ini.

a. Menyita Aset Ekonomi

Jepang menyita aset hasil perkebunan (teh, kopi, karet, tebu), pabrik, bank, dan

perusahaan-perusahaan penting. Banyak lahan pertanian yang terbengkalai karena

pemerintah Jepang fokus pada ekonomi perang dan industri perang. Dampaknya, kelaparan

rakyat dan kemiskinan di mana-mana.

Kebijakan Jepang di antaranya juga adanya ekonomi perang. Ekonomi perang adalah semua

kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk menopang kegiatan perang. Bagi Jepang,

Indonesia merupakan negara yang sangat menarik perhatian karena merupakan negara

kepulauan yang kaya akan hasil bumi, pertanian, tambang, dan lain sebagainya.

Kekayaan Indonesia tersebut sangat cocok untuk keperluan industri Jepang. Setelah

berhasil menguasai Indonesia, Jepang mengambil kebijakan dalam ekonomi yang sering

disebut Self Help, yaitu hasil perekonomian di Indonesia dijadikan modal untuk mencukupi

kebutuhan pemerintahan Jepang, contohnya sebagai berikut. 1) Jepang memerintahkan

menanam padi karena beras adalah sumber energi tentara Jepang. Jepang memerintahkan

menanam jarak karena getah jarak dijadikan pelumas mesin-mesin industri alat perang

Jepang termasuk pesawat tempur. 3) Jepang memerintahkan menanam tanaman kina karena

menjadi obat antimalaria. Penyakit malaria sangat melemahkan kemampuan bertempur

pasukan Jepang.

b. Pengawasan Ketat di Bidang Ekonomi

47
Jepang melakukan pengawasan ekonomi secara ketat. Pengawasan tersebut antara

lain

penggunaan dan penyediaan barang serta pengendalian harga untuk mencegah

meningkatkan harga barang. Jika ada yang melanggar, akan dikenai sanksi sangat berat.

c. Kebijakan Self-sufficiency

Kebijakan self-sufficiency yaitu pemerintah Jepang mengharuskan pada wilayah-

wilayah yang ada di bawah pemerintah Jepang harus memenuhi kebutuhannya sendiri.

d. Memberlakukan Setoran Wajib, Romusha

Pada tahun 1944, Jepang dalam ambisi perangnya semakin terdesak dan kalah di berbagai

front sehingga kebutuhan bahanbahan pangan semakin meningkat. Untuk mengatasinya,

Jepang membuat aturan agar rakyat menyerahkan bahan pangan dan barang secara besar-

besaran melalui organisasi bentukan Jepang yang bernama Jawa Hokokai (Himpunan

Kebaktian Rakyat Jawa) dan Nagyo Kumiai (koperasi pertanian). Setiap rakyat harus

menyerahkan bahan makanan 30 persen untuk pemerintah Jepang, 30 persen untuk lumbung

desa (simpanan), dan 40 persen menjadi hak miliknya. Kewajiban yang memberatkan itu

membuat rakyat menderita dan kekurangan pangan sehingga rakyat makan makanan yang

tidak biasa seperti umbi-umbian hutan, bekicot, dan sebagainya. Karena sandang juga

langka, rakyat terpaksa memakai pakaian dengan bahan dasar karung goni. Keadaan itu

diperparah dengan kewajiban romusha atau kerja paksa. Banyak rakyat meninggal di tempat

kerja atau ditembak mati karena melarikan diri dari kewajiban romusha.

3. Bidang Sosial

a. Romusha

48
Penerapan romusha pada awalnya secara sukarela dari rakyat karena mendapat upah

dari pemerintah Jepang. Namun, lambat laun romusha menjadi kerja paksa yang tidak ada

lagi sistem pengupahan. Banyak pemuda desa dan laki-laki desa lainnya yang dipaksa kerja

romusha sehingga mengakibatkan lahan pertanian menjadi tidak tergarap. Mereka

dimobilisasi tidak saja untuk membangun jalan, bandara, dan pelabuhan di dalam negeri,

tetapi juga di luar negeri seperti Burma, Thailand, Vietnam, dan Malaysia.

b. Jugun Ianfu

Selain memobilisasi para pemuda desa untuk romusha, pemerintah Jepang juga

merekrut wanita-wanita desa untuk dijadikan perempuan penghibur tentara Jepang atau yang

dikenal dengan Jugun Ianfu. Para wanita itu awalnya direkrut dijanjikan dididik menjadi

perawat kesehatan, tetapi pada kenyataanya mereka dijadikan sebagai wanita penghibur.

c. Pendidikan

Pada masa Jepang, sistem pendidikan lebih buruk daripada masa kolonial Belanda.

Jumlah sekolah menurun drastis dan jumlah warga buta aksara semakin banyak. Sistem

pembelajaran dan kurikulum dijadikan untuk kepentingan perang. Pelajar diindoktrinasi

dengan slogan Hakko Ichiu (delapan penjuru dunia di bawah satu atap). Slogan ini terus

diterapkan sebagai alat propaganda Jepang bahwa Jepang pemimpin dunia dan alat

pembenaran Jepang selalu menginvansi negara lain selama Perang Dunia II.

d. Bahasa dan Stratifikasi Sosial

Ada sisi positif dalam diri Jepang. Pertama, dalam bidang bahasa, karena bahasa

Indonesia wajib digunakan sebagai bahasa pengantar. Bahasa Indonesia juga dijadikan

sebagai pelajaran wajib. Kedua, dalam penjajahan Jepang ini, stratifikasi sosial golongan

bumiputra (inlander, zaman Belanda) ditempatkan di atas golongan Eropa dan golongan

49
timur Asing kecuali Jepang. Jepang ingin mengambil hati rakyat dalam usaha menghadapi

Sekutu dalam Perang Pasifik.

4. Bidang Kebudayaan

Sebagai negara fasis, Jepang memang mendidik warga negaranya dengan sangat

ketat. Semua urusan warga negaranya harus taat pada aturan yang ditetapkan oleh negara.

Walaupun menjadi negara modern akibat Restorasi Meiji, Jepang tetap sangat menghormati

kaisarnya. Sebab bagi mereka, kaisar dianggap sebagai keturunan Dewa Matahari. Oleh

karena itu, dalam tradisi Jepang, mereka memberi hormat ke arah matahari terbit dengan cara

membungkukkan punggung dalam-dalam (disebut dengan Seikerei) sebagai simbol

penghormatan terhadap kaisar.

Kebiasaan Jepang itu dipaksakan kepada setiap negara jajahannya, termasuk di Indonesia

sehingga menimbulkan rasa tidak suka terhadap Jepang. Perilaku seperti itu bertentangan

dengan agama karena dianggap sebagai Syrik (menyekutukan Tuhan). Perlawanan K.H.

Zainal Mustafa di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tahun 1944 sebagai bukti bahwa Jepang

tidak bisa memaksa begitu saja budayanya kepada tanah jajahan.Dalam usaha

mengendalikan kebudayaan, Jepang membentuk organisasi yang bernama Keimin Bunkei

Shidoso (pusat kebudayaan). Keimin Bunkei Shidoso dijadikan sebagai wadah

perkembangan kesenian Indonesia. Lembaga ini juga dimanfaatkan Jepang untuk mengawasi

dan mengarahkan seniman-seniman Indonesia agar karyanya tidak menyimpang dari

kepentingan Jepang. Jika ada seniman yang berani mengkritik Jepang, maka seniman itu

ditangkap dan dipenjarakan. Contohnya, Chairil Anwar dijebloskan ke penjara karena karya

sastranya yang berjudul Siap Sedia.

50
2. Alat dan bahan

- Komputer/laptop

- Internet

- Power Point

E. kegiatan pembelajaran utama

Pengaturan peserta didik Metode

Kelompok Diskusi

Ceramah

Tanya jawab

Debat

Bermain peran

F. Asesmen

Individu Kelompok

- Kuis - Diskusi kelompok

- Sikap peserta didik selama - Produk hasil diskusi

mengikuti pembelajaran

51
G. Persiapan pembelajaran

No Langkah persiapan pembelajaran Waktu

1. Membuat maind maping materi pendudukan Jepang di 15

Indonesia menit

2. Mencari informasi materi dan membuat pemaparan 35

power point menit

3. Membuat tekhnis diskusi kelompok 10

menit

4. Membuat assesmen 30

menit

H. Kegiatan pembelajaran

No Jenis Kegiatan yang dilakukan Waktu

kegiatan

- Presensi kehadiran peserta didik - Berdoa

bersama-sama dipimpin salah satu peserta


10
1. Pendahuluan didik
menit
- Kesepakatan aturan dalam kegiatan

pembelajaran pada hari ini - Apersepsi

52
tentang pembelajaran hari in

- Peserta didik diberi pertanyaan pemantik:

Mengapa Jepang menduduki indonesia

- Menyajikan informasi awal materi tentang

keterkaitan tahun awal pendudukan, dan

dampak pendudukan jepang dengan media


70
2. Kegiatan inti power point.
menit
- Guru menggunakan metode diskuasi

kelompok untuk membahas pendudukan

jepang

- Presentasi di depan kelas setelah selesai

diskusi kelompok

- Kesimpulan tentang materi hari itu -

Evaluasi kegiatan pembelajaran hari ini 10


3. Penutup
- Refleksi tentang kelebihan dan kelemahan menit

pembelajaran hari ini

I. Kriteria untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dan asesmennya (asesmen

formatif)

1. Penilain Individu

53
a. Penilaian Tertulis

Kisi-kisi Soal:

NOMOR

SOAL
CP ATP INDIKATOR
/BENTU

K SOAL

- Pada Fase - 11.3.1 Disajikan beberapa

F, peserta Menganalisis pernyataan, peserta didik dapat

didik di Kelas keterkaitan mengidentiffikasi bidang

XI dan XII Restorasi garapan Restorasi Meij

mampu Meiji,

mengembang kemajuan

kan konsep- industri, 2 Essay

konsep dasar perluasan

sejarah untuk pasar, dengan

mengkaji keterlibatan

peristiwa Jepang dalam

sejarah dalam Perang Dunia

dimensi II

manusia, - 11.3.2 Disajikan ilustrasi tentang


3 Essay
ruang, dan Menganalisis spionase Jepang di Indonesia

54
waktu. keterkaitan peserta didik dapat menentukan

Melalui antara sebabsebab Jepang

literasi, spionase menggunakan matamata

diskusi, dan (mata-mata) (spionase) sebelum merebut

penyelidikan Jepang Indonesia dari kekuasaan

(penelitian) dengan Belanda

berbasis keberhasilan

proyek Jepang dalam

kolaboratif mengambil

peserta didik alih wilayah

mampu Hindia

menjelaskan Belanda

berbagai - 11.3.3 Peserta didik dapat mengkaji

peristiwa Menganalisis alasan Jepang membolehkan

sejarah yang keterkaitan menyanyikan lagu Indonesia

terjadi di strategi Raya bersanding dengan lagu

Indonesia dan Jepang untuk Kimigayo


2 Essay
dunia mendapatkan

meliputi simpati rakyat

Pemerintahan dengan

Orde Baru, pemerintahan

Pemerintahan militer Jepang

Reformasi, 11.3.4 Disajikan beberapa gambar 3 Essay

55
serta Revolusi Menjelaskan tentang tanaman-tanaman yang

Besar Dunia, dampak di tanam di Indonesia peserta

Perang Dunia pendudukan didik dapat mengidentifikasi

I dan II, Jepang di tanaman yang diwajibkan

Perang Indonesia Jepang untuk menunjang

Dingin, dan kemenangan Jepang dalam

Peristiwa Perang Pasifik

Kontemporer - 11.3.5 Disajikan beberapa pernyataan,

Dunia sampai Menganalisis peserta didik dapat

abad-21. - keterkaitan mengidentifikasi tujuan Jepang

Peserta didik strategi membentuk tentara Pet

di Kelas XII politik Jepang

mampu membentuk

menggunakan organisasi
5 Essay
sumber kemasyarakat

sekunder dan an dengan

sumber persiapan

primer untuk kelengkapan

melakukan alat negara

penelitian setelah

sejarah kemerdekaan

nasional, - 11.3.6 Disajikan ilustrasi tentang


4 Essay
sejarah dunia, Menjelaskan hubungan Jepang dan Sukarno

56
dan/atau perlawanan peserta didik dapat

sejarah terhadap mengidentifikasi manfaat untuk

tematis Jepang bangsa dari Sukarno menjalin

melalui kerjasama dengan Jepang

perjuangan

bawah tanah

dan

bersenjata

J. Penilaian kelompok

No Aspek penilaian Sekor

Keaktifan

diskusi/ debat a.

Aktif memberi

masukan
1.
pemikiran b.

mendengarkan

pendapat orang

lain

Kreatifitas

2. diskusi a.Kreatif

dan inovasi

57
dalam diskusi/

debat

b.Ide/gagasan

adalah original

Kualitas hasil
3.
diskusi

a.Hasil runtut

dan logis
4.
b.Pengumpulan

hasil diskusi

Indikator rubik penilaian

No Indikator Rubik

1. Aktif memberi masukan 2 = aktif berpendapat

pemikiran
1.= kurang aktif

0 = tidak aktif

P. Pertanyaan refleksi untuk peserta didik

- Apakah peserta didik aktif dalam diskusi sesuai harapan guru?

- Apakah peserta didik sudah menerapkan karakter yang ditanamkan guru dalam proses

pembelajaran?

58
- Kesulitan apa yang dialami para peserta didik selama proses pembelajaran?

- Perlu adanya langkah-langkah dari peserta didik untuk memperbaiki hasil belajar.

- Perlu adanya sikap dari peserta didik untuk selalu mengikuti pelajaran dengan baik

59
Q. Daftar Pustaka

Kahin, George Mc Turnan. 2013. Nasionalisme Dan Revolusi Indonesia, Jakarta: Komunitas

Bambu Kasenda,

Peter. 2015. Sukarno di Bawah Bendera Jepang (1942-1945). Jakarta: Kompas Media

Sarana.

Kurasawa, Aiko. 1993. Mobilisasi dan Kontrol: Studi Tentang Perubahan Sosial di Pedesaan

Jawa, 1942-1945 (terjemahan). Jakarta: Grasindo

Lilik Suharmaji. 2018. Sejarah Indonesia Modern, Dari Imperialisme Kuno Sampai

Pengakuan Kedaulatan RI, Yogyakarta: Lingkar Antarnusa

Lilik Suharmaji, 2019. Sultan Hamengku Buwono IX Keteladanan Sang Penjaga Gawang

RI. Yogyakarta: Ombak

Peter Kasenda, 2015. Soekarno Di Bawah Bendera Jepang (1942-1945). Jakarta: Kompas

Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Ricklefs, MC. 2005. Sejarah Indonesia Baru 1200-2004, Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Ricklefs, MC. 2016. Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Link Literasi Siswa

https://www.minews.id/kisah/pengaruh-restorasi-meiji-terhadap-kemajuan-jepang

https://lensabudaya.com/restorasi-meiji-latar-belakang-dan-dampaknya/

60
https://tirto.id/sejarah-jepang-mendarat-dan-betapa-loyonya-knil-di-tarakan-dckd

https://www.kompasiana.com/roby_irzal_maulana/56d51497e2afbdda0c52734a/selamatdata

ng-saudara-tua

https://www.harianaceh.co.id/2020/10/05/soekarno-juga-bertanggung-jawab-untuk-tragedi-

romusha

/https://www.donisetyawan.com/perlawanan-yang-dipicu-penolakan-seikerei/

https://kelasips.com/organisasi-bentukan-jepang/

61

Anda mungkin juga menyukai