Anda di halaman 1dari 9

Penerapan sistem manajemen….

(Eko Eibowo Saputro) 27

PENERAPAN SMK3 SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN


KERJA DI BENGKEL OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNY

APPLICATION OF SMK3 AS PREVENTION EFFORTS OF WORK ACCIDENT


IN AUTOMOTIVE WORKSHOP AT ENGINEERING FACULTY YSU
Eko Wibowo Saputro dan Moch. Solikin
Pendidikan Teknik Otomotif FT UNY
Ekowibsap.29@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3) di Bengkel Otomotif FT UNY, yang berdasarkan dari Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data
menggunakan angket dan di cross-check dengan dokumentasi dan wawancara. Analisis data
disajikan dalam bentuk grafik balok dan disajikan secara ringkas pada tabel yang berupa presentase
skor ketercapaian kemudian dikategorikan dan dideskripsikan berdasarkan sub indikatornya. Hasil
penelitian ketercapaian indikator dalam penerapan SMK3 di Bengkel Otomotif FT UNY yaitu
tercapai 73,57% masuk dalam ketegori cukup, karena itu maka perlu peningkatan dalam penerapan
K3 sesuai dengan sistem manajeman K3. Upaya yang dilakukan dalam mengatasi hambatan yaitu
dengan memberikan arahan dan himbauan kepada peserta didik akan pentingnya K3 dan peserta
didik di himbau selalu menggunkan APD saat praktek. Perlunya tim khusus yang menangani K3
dan dokumentasi yang berhubungan dengan K3 harus ditingkatkan agar pelaksanaan K3 di Bengkel
Otomotif berjalan sesuai dengan peraturan dan perundang-udangan.

Kata Kunci: Sistem Manajemen K3, upaya pencegahan kecelakaan

ABSTRACT

This study aims to determine the application of Health and Safety in the Automotive
Workshop Faculty of Engineering, State University of Yogyakarta, which is based on the Safety
Management System and Occupational Health. This research is quantitative descriptive. Collecting
data using questionnaires and in cross-checked with the documentation and interviews. Analysis of
the data presented in graphical form beams and are summarized in the table in the form of a
percentage of the achievement scores are then categorized and described by sub indicator. The
results of the research achievement indicators in the implementation of Safety Management System
and Occupational Health in Automotive Workshop Faculty of Engineering, State University of
Yogyakarta that reached 73.57% included in the category enough, therefore it is necessary to
increase the application of the Occupational safety and health management system in accordance
with occupational safety and health .Upaya made in overcoming obstacles is to provide direction
and appeal to students the importance of safety and occupational health and learners are called
upon always use the personal protective equipment when practice. The need for special team to
handle the safety and health of workers and documentation relating to occupational safety and
health should be improved so that the implementation of occupational safety and health in the
Automotive Workshop run in accordance with the prevailing rules and crustaceans.

Keywords: Management System Occupational health and safety, accident prevention efforts
28 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XV, Nomor 1, Tahun 2016

kasus.
PENDAHULUAN
Sudah menjadi sebuah keharusan
Keselamatan dan kesehatan kerja
menggunakan alat pelindung diri saat
merupakan hal yang penting tidak hanya di
bekerja, namun masih banyak yang tidak
perusahaan saja namun dimanapun berada
digunakan oleh pekerja. Hal ini disebabkan
seperti di lembaga pendidikan sekolahan
masih lemahnya kedisiplinan dan
maupun universitas, karena dampak
kesadaran para pekerja. Berdasarkan
kecelakaan dan penyakit kerja tidak hanya
temuan bahaya di perusahaan yang ada di
merugikan karyawan, tetapi juga
Indonesia bahwa 60% tenaga kerja cedera
menyebabkan kerugian pada perusahaan
kepala karena tidak menggunakan helm
baik secara langsung maupun tidak
pengaman, 90% tenaga kerja cedera wajah
langsung. Dalam Peraturan Menteri
karena tidak menggunakan alat pelindung
Tenaga kerja no.03/Men/1996 kecelakaan
wajah, 77% tenaga kerja cedera kaki karena
kerja adalah suatu kejadian yang tidak
tidak menggunakan sepatu pengaman, dan
dikehendaki dan tidak diduga semula yang
66% tenaga kerja cedera mata karena tidak
dapat menimbulkan korban manusia dan
menggunakan alat pelindung mata
atau harta benda.
(Jamsostek, 2011).
Di Indonesia sendiri angka
kecelakaan kerja masih tinggi, hal ini Selanjutnya ketentuan mengenai
menjadi salah satu fokus utama tentang penerapan Sistem Manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja di Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Indonesia. Data Kementerian Tenaga Kerja diatur dalam Permenaker RI. No. Per.
dan Transmigrasi (Kemenakertrans) 05/MEN/1996 pasal 3 ayat 1 dan 2 tentang
menyebutkan bahwa sepanjang tahun 2009 Sistem Manajemen Keselamatan dan
telah terjadi 54.398 kasus kecelakaan kerja Kesehatan
di Indonesia (Jamsostek, 2010). Data PT Kerja (SMK3) yang menyatakan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) bahwa ”Setiap perusahaan yang
sampai akhir 2011 mencatat sekitar 99.491 mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 100
kasus kecelakaan kerja atau sekitar 3,9% orang atau lebih dan atau mengandung
dari 2.567.671 tenaga kerja keseluruhan potensi bahaya yang ditimbulkan oleh
yang terdaftar Jamsostek di Indonesia. karakteristik proses atau bahan produksi
Selama tahun 2010 di Indonesia, yang dapat mengakibatkan kecelakaan
berdasarkan laporan dari daerah, terjadi kerja seperti peledakan, kebakaran,
kasus kecelakaan kerja sebanyak 98.711 pencemaran lingkungan dan penyakit
Penerapan sistem manajemen…. (Eko Eibowo Saputro) 29

akibat kerja wajib menerapkan Sistem METODE PENELITIAN


Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Waktu Dan Tempat Penelitian
Kerja (SMK3)”. Dengan demikian tenaga
Penelitian ini dilaksanakan
kerja merasa aman dan tenang dalam
pada tanggal 8 September 2015 sampai
melakukan pekerjaannya, hal ini
selesai dan dilaksanakan di bengkel
dikarenakan perusahaan telah
Otomotif Fakultas Teknik Universitas
memperhatikan keselamatan dan
Negeri Yogyakarta..
kesehataan mereka dan memberikan
jaminan jika terjadi kecelakaan akibat kerja Teknik Pengambilan Data
itu, maka secara tidak langsung para Angket atau Kuesioner
karyawan akan termotivasi untuk
Angket merupakan teknik
menjalankan pekerjaannya dengan baik
pengumpulan data yang dilakukan dengan
sehingga produk yang dihasilkan akan
cara memberikan seperangkat pertanyaan
berkualitas dan produktivitas karyawan
atau pernyataan tertulis kepada responden
juga akan meningkat.
untuk dijawabnya (Sugiyono, 2014: 142).
Keselamatan dan kesehatan kerja Sementara Arikunto (1995:136-138)
tidak hanya mengarah di perusahaan saja mengatakan angket tertutup adalah angket
namun pentingnya keselamatan dan yang disajikan dalam bentuk sedemikian
kesehatan kerja di sebuah lembaga rupa sehingga responden tinggal
pendidikan yang membutuhkan memberikan tanda centang (√) pada kolom
keselamatan dan kesehatan kerja dalam atau tempat yang sesuai. Angket terbuka
melakukan sebuah praktik pelajaran. adalah angket yang disajikan dalam bentuk
Dalam hal ini peneliti ingin melakukan sedemikaian rupa sehingga responden
sebuah analisa di sebuah bengkel otomotif dapat memberikan sisian sesuai dengan
di Universitas Negeri Yogyakarta tentang kehendak dan keadaannya.
sistem manajemen keselamatan dan SementaraaAngket campuran yaitu
kesehatan kerja apakah perilaku gabungan antara angket terbuka dan
penggunaan alat pelindung diri sudah tertutup. Angket atau kuesioner yang
dilakukan dengan benar atau belum. digunakan dalam penelitian ini berupa
angket terbuka.

Angket digunakan untuk


mengungkap data dengan pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja dengan
30 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XV, Nomor 1, Tahun 2016

responden Ketua Jurusan, Koordinator penelitian ini sebagai pengumpulan


bengkel dan Teknisi dengan pengukuran dokumentasi pendukung rata-rata
skala Guttman dengan 2 alternatif jawaban penelitian yang dibutuhkan.
Ya, bernilai 1 (satu) dan Tidak, bernilai 0
Teknik Analisis Data
(nol) (Sugiyono, 2014: 142).
Tujuan dari analisis data yang
Wawancara dilakukan adalah supaya informasi yang
Dalam penelitian ini dilakukan dihimpun agar menjadi jelas dan ekslisit.
wawancara dengan tujuan untuk Pengumpulan data yang diperoleh dari
mengumpulkan data tentang penerapan hasil angket atau kuesioner, wawancara
SMK3 di bengkel otomotif FT UNY. dan dokumentasi. Langkah analisis
Teknik wawancara yang digunakan adalah penelitian terdiri dari:
wawancara bebas terpimpin, yaitu
Pengumpulan data
mengajukan pertanyaan yang
Pengumpulan data yaitu suatu
dikemukakan secara bebas. Wawancara
usaha untuk mengumpulkan informasi
bebas terpimpin ini dilakukan untuk
yang berhubungan dengan penelitian.
mengungkap mengenai bagaimana
Pengumpulan data dilakukan secara
penerapan SMK3 untuk mencegah
serentak dengan komponen yang lain
terjadinya kecelakaan kerja saat praktek di
selama kegiatan penelitian berlangsung
bengkel otomotif FT UNY, apa saja
dengan menggunakan satu teknik atau
hambatan yang dihadapi dan bagaimana
lebih. Pada waktu data mulai terkumpul
upaya yang telah dilakukan untuk
maka dimulai memaknai dari setiap data
mencegah kecelakann kerja pada
yang ada, kemudian memberikan
mahasiswa yang sedang praktik.
penjelasan agar mudah dipahami dan
Dokumentasi ditafsirkan untuk menjawab dari setiap
Dokumentasi digunakan untuk pertanyaan yang ada.
mendapatkan informasi yang berkaitan
Reduksi data
dengan pelaksanaan SMK3 di bengkel
Reduksi data adalah suatu proses
otomotif FT UNY. Teknik pengumpulan
pemilihan, pemusatan perhatian terhadap
data dengan dokumentasi ditunjukkan
langkah-langkah penyederhanaan dan
kepada subyek penelitian yang berupa
transformasi data kasar yang muncul dari
buku-buku, dokumen, foto-foto dan data
catatan tertulis di lapangan. Cara
relevan lainnya. Dokumentasi dalam
mereduksi data yaitu dengan melakukan
Penerapan sistem manajemen…. (Eko Eibowo Saputro) 31

seleksi, membuat ringkasan atau uraian Lembar Pengamatan


singkat, menggolongkan ke pola-pola Dalam menganalisis, peneliti
dengan membuat transkrip penelitian
menggunakan langkah menghitung jumlah
untuk mempertegas, memperpendek skor dari data yang sudah dicocokkan
pembuatan fokus, membuang bagian yang antara data angket dengan dokumentasi
tidak penting dan mengatur agar dapat dan wawancara, kemudian menentukan
ditarik kesimpulan finalnya secara tepat
prosentase pelaksanaan setiap sub
sesuai dengan permasalahan fokus indikator. Perhitungan rumus prosentase
utamanya. (Sugiyono, 2012: 194) sebagai berikut:
Penyajian data
ST
P 100%
Penyatjian data adalah jumlah SM

informasi yang tersusun dan memberikan Keterangan:


kemungkinan-kemungkinan adanya
PS = Presentase skor
penarikan kesimpulan dan pengambilan
ST = Skor total yang dihasilkan
tindakan dalam melihat penyajian data,
dapat dipahami apa yang sedang terjadi SM = Skor maksimum yang
dan apa yang harus dilakukan selanjutnya. seharusnya diperoleh

Menarik kesimpulan atau verifikasi HASIL PENELITIAN DAN


PEMBAHASAN
Dalam pembuatan suatu laporan
maka langkah terakhir yang dilakukan Hasil dari pengolahan data yang
adalah mengambil kesimpulan. dilakukan dari instrumen koesioner
Kesimpulan adalah usaha untuk mencari terdapat pengkategorian yaitu kategori
atau memahami makna, alur sebab akibat baik dengan nilai 76%-100%, kategori
atau proposisi. Kesimpulan yang ditarik cukup 51%-75%, kategori kurang
diverifikasi dengan cara melihar dan 26%-50% dan kategori jelek 0%-25%.
memepertanyakan kembali sambil melihat Data diatas didapat dari data
catatan lapangan agar memperoleh angket beserta wawancara, observasi yang
pemahaman yang tepat. Hal ini dilakukan telah dicocokkan dan dicek dengan data
agar data yang didapat dan penafsiran dokumentasi per sub indikator dan
terhadap data memiliki validitas sehingga selanjutnya data diprsentasekan.
kesimpulan yang ditarik menjadi kuat. Berikut ini adalah grafik
ketercapaian penerapan sistem manajeman
32 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XV, Nomor 1, Tahun 2016

keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) mengetahui adanya penggunaan


berdasarkan perolehan hasil dari tabel di undang-undang dan peraturan yang
atas. berlaku. Undang-undang dan peraturan ini
digunakan dalam pengajaran kompetensi
Selanjutnya untuk melihat
K3. Dalam melaksanakan praktek secara
pencapaian nilai rata-rata KKM pada
lisan, selalu diingatkan mengenai
siklus I dan siklus II bisa dilihat pada tabel
keutamaan keselamatan dan kesehatan
3 di bawah ini.
kerja.

Komitmen dan Kebijakan


Komitmen dan kebijakan tercapai
hanya pada pemberian pelatihan dan
pembinaan mengenai keselamtan dan
kesehatan kerja yang terdapat pada mata
kuliah K3. Meskipun demikian dalam
pelaksanaan kegiatan praktek di bengkel
Otomotif FT UNY selalu mengutamakan
dan didasarkan pada komitmen terhadap
K3. Namun, memang belum tersedianya
unit khusus K3 yang menyebabkan
komitmen dan kebijakan K3 belum
Gambar 1. Grafik Ketercapaian Sistem terdokumentasi.
Manajemen K3 Perencanaan
Dalam sistem manajeman K3,
Berdasarkan hasil penelitian sesuai
perencanaan adalah tindak lanjut dari
dengan indikator dan sub indikator
komitmen dan kebijakan K3. Hasil yang
penelitian penerapan sistem manajemen
didapat dari semua item dalam sub
keselamatan dan kesehatan kerja, berikut
indikator tujuan dan program yaitu 44,44%
ini adalah pembahasannya:
hasil tersebut didapat dari identifikasi
Undang-undang dan Peraturan yang
bahaya dan tujuan dan program. Hal ini
Berlaku
Identifikasi potensi bahaya membuktikan
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa belum maksimalnya komitmen
bahwa di bengkel otomotif FT UNY dalam terhadap K3. Hal tersebut disebabkan
penerapan sistem manajeman K3 telah karena belum adanya dokumentasi
Penerapan sistem manajemen…. (Eko Eibowo Saputro) 33

prosedur identifikasi bahaya serta peningkatan dan perbaikan. Perbaikan


dokumen tujuan dan program, sesuai dilakukan sesuai dengan standar dan
dengan pedoman penerapan sistem peraturan yang berlaku terhadap
manajeman K3. setiap sub indikator yang masih
Penerapan memiliki ketercapaian dibawah 100%
Dari seluruh sub indikator dalam sesuai dengan perundangan dan
indikator penerapan, secara umum tercapai peraturan yang berlaku dalam
86,32%. Hasil penerapan ini sudah masuk penerapan K3 bahwa sistem
dalam kategori baik. Hal ini bisa manajemen K3 dibutuhkan
membuktikan bahwa kecilnya peningkatan pada Indikator kebijakan,
kemungkinan pernah terjadinya perencanaan dan evaluasi sesuai
kecelakaan kerja atau bahkan belum dengan pedoman sistem manajemen
pernah terjadi kecelakaan kerja saat K3 agar dalam pelaksanaan K3 di
praktek di bengkel Otomotif FT UNY bengkel Otomotif FT UNY dapat
ditingkatkan.
KESIMPULAN DAN SARAN
2. Hambatan-hambatan yang
Kesimpulan
mempengaruhi penerpan SMK3 di
Berdasarkan pengolahan data dan
bengkel Otomotif diantaranya yaitu
pembahasan tentang penerapan
kurangnya kesadaran dari peserta
keselamatan dan kesehatan kerja di
didik akan pentingnya K3, minimnya
bengkel Otomotif FT UNY, maka
dokumentasi yang ada di bengkel
penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
otomotif dan tidak adanya tim khusus
berikut:
yang menangani penerapan K3 di
1. Penerapan sistem manajemen bengkel Otomotif.
keselamatan dan kesehatan kerja di
3. Upaya yang dilakukan dalam
bengkel Otomotif FT UNY memiliki
mengatasi hambatan-hambatan
ketercapaian 73,57% sehingga
penerapan SMK3 yaitu dengan
penerapan SMK3 di bengkel
memberikan pengarahan pentingnya
Otomotif FT UNY masuk kedalam
penerapan K3 dalam diri sendiri dan
kriteria cukup. Dengan hasil
himbauan supaya selalu
penerapan SMK3 di bengkel
menggunakan alat pelindung diri saat
Otomotif FT UNY yang cukup
melakukan praktik, membuat
tentunya masih memerlukan
organisasi/ tim khusus yang
34 Jurnal Pendidikan Teknik Otomotif Edisi XV, Nomor 1, Tahun 2016

menangani K3 sehingga dalam 2. Manajemen K3 perlu dinyatakan


penerapan K3 akan lebih dalam lembaga pendidikan agar
terkoordinasi dengan baik selain itu dalam pelaksanaan K3 dapat
dokumentasi yang ada di bengkel terkontrol dengan baik, dalam
otomotif mengenai K3 dapat menerapkan pedoman K3 dilakukan
meningkat, dalam setiap melakukan segera mungkin dan memiliki sikap
praktek peserta didik di himbau untuk tegas terutama dalam pelaksanaan
menggunakan alat sesuai dengan kebijakan K3,pembuatan tim K3 dan
prosedur dan selalu menjaga alat pelaporan terjadinya kecelakaan kerja
tersebut agar tetap awet selain itu dan kemudian selalu melakukan
perlunya penggantian alat yang sudah evaluasi kebijakan dalam pelaksanaan
tua atau rusak dengan membeli yang K3 bila masih ada kekurangan dalam
baru dan menambah jumlah alat agar pelaksanaan K3.
tidak harus bergantian dalam 3. Seluruh elemen masyarakat jurusan
penggunaannya.
Otomotif harus ikut serta dalam
Saran penentuan kebijakan K3. Selain itu
pimpinan tertinggi haru ikut
Berdasarkan kesimpulan,
berpartisipasi dalam melakukan
pembahasan, keterbatasan penulis dalam
penerapan K3 tujuannya untuk
menginterprestasikan hasil penelitian
mengetahui kesalahan yang dibuat
maka, dapat dikemukakan saran-saran
sehingga kemungkinan untuk
untuk meningkatkan pelaksanaan K3 di
melakukan perbaiakan atau evaluasi
bengkel Otomotif FT UNY dan di dunia
terhadap penerapan K3 dapat berjalan
pendidikan pada umumnya yaitu sebagai
dengan baik.
berikut :
4. Dalam penerapan K3 di dunia
1. Dari hasil ketercapaian setiap sub
pendidikan pemerintah harus ikut
indikator yang belum mencapai 100%,
berperan dengan membuat peraturan
maka perlu melakukan peningkatan
sistem manajemen K3 yang
pemahaman tentang K3 kepada
diperlukan dan sesuai dengan
seluruh masyarakat yang ada di
keadaan di lembaga pendidikan.
lembaga pendididkan khususnya yang
ada di bengkel Otomotif FT UNY.
Penerapan sistem manajemen…. (Eko Eibowo Saputro) 35

5. Perlu adanya pembuatan dan penataan 6 November 2015 dari


dokumen-dokumen K3 maupun http:/menteri.depnakertrans.oo.id?
sistem manajemen K3, sehingga show=news&news.id=118.
dapat berguna dalam pelasanaan dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja. 1996.
peningkatan K3. Peraturan Menteri Tenaga
DAFTAR PUSTAKA Kerja Nomor 05 Tahun 1996
tentang Sistem Manajemen
Arikunto, Suharsimi. (2010). Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Kerja.
Kementerian Tenaga Kerja dan
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
transmigrasi Republik Indonesia
Pendidikan (Pendekatan
(2013). Cegah Kecelakaan Kerja,
Kuantitatif Kualitatif dan R &
Kemnakertrans Kerahkan 138
D). Bandung: Alfabeta
Mobil URC. Di akses pada tanggal

Anda mungkin juga menyukai