Disusun oleh :
RAIRA NAFISA
2003101010280
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb
Puji dan syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat dan
rahmat serta hidayah-Nya Saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang
Oleh karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan agar lebih baik selanjutnya.
Akhir kata, kurang lebihnya penulisan ini saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Wassalamu’alaikum wr. wb
Raira Nafisa
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
TAHUN 2022
INTISARI
PENDAHULUAN
perkembangan industri yang pesat dan mandiri dalam rangka mewujudkan era
proses produksi, dapat pula menambah jumlah dan ragam bahaya di tempat
kerja. Selain itu akan terjadi pula lingkungan kerja yang kurang memenuhi
syarat, proses, dan sifat pekerjaan yang berbahaya, serta peningkatan intensitas
kerja operasional tenaga kerja. Masalah tersebut akan sangat mempengaruhi dan
kesehatan kerja para karyawan, agar mereka dapat dan mampu mewujudkan
tujuan dari industri tersebut, karyawan merupakan aset yang terpenting bagi
membantu perusahaan dalam menangani karyawan dengan cepat dan tepat, maka
di perlukan adanya sistem manajemen keselamatan dan Kesehatan Kerja di suatu
industri.
dilakukan pada dua komponen penting dalam industri yaitu tenaga kerja dan
lingkungan kerja.
pekerja di dunia meninggal setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160
pekerja mengalami sakit akibat kerja. Hasil survei WHO menyebutkan bahwa
Indonesia berada pada peringkat dua terendah di dunia dalam penerapan K3,
yaitu menempati urutan ke 152 dari 153 negara. Dipaparkan bahwa dari 15.043
yang paling buruk jika dibandingkan dengan negara-negara lain dikawasan Asia
Tenggara . Hal ini dapat dikaitkan dengan masih tingginya angka kecelakaan
tahun 2012 dan menjadi 103.285 kasus di tahun 2013. Pada tahun 2014 terjadi
penururan dengan 88.207 kasus, tercatat cacat tetap 37 orang, 1978 orang
(Zulmiyar, 2016).
lembaga penjaminan itu menerima klaim untuk 5.255 kasus. “Sepanjang 2016,
Dia menyebut, 5.255 kasus sepanjang tahun lalu itu berbuntut klaim Rp 63,2
miliar. Untuk 2016, ada 4.113 kasus, dengan nilai klaim Rp 62,8 miliar. “Semua
kerja melalui sosialisasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Upaya ini juga
Engineering (alat-alat berat) yang bertindak sebagai agen tunggal dan distributor
cabang yang ada di kalimantan timur yaitu berada di Jln. Cipto Mangunkusumo,
Loa Janan Ilir, samarinda seberang ini bergerak di bidang marketing serta
banyak menimbulkan masalah baik bagi tenaga kerja maupun lingkungan kerja.
Salah satu masalah yang menjadi perhatian penting adalah kecelakaan kerja yang
diakibatkan oleh kelalaian pekerja dan lingkungan kerja yang kurang aman. Hal
ini bisa terjadi pada proses kerja yang berisiko terhadap timbulnya kecelakaan
kerja.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui “pengetahuan dan sikap pekerja mengenai penerapan
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Institusi agar dapat menjadi bahan referensi untuk bahan pembelajaran
materi perkuliahan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perlindungan bagi tenaga kerja dan jasa konstruksi untuk meminimalisir dan
menghindarkan diri dari resiko kerugian moral maupun material, kehilangan jam
dapat menunjang peningkatan kinerja yang efektif dan efisien. Penerapan ini
membawa pengaruh yang baik bagi perusahaan maupun tenaga kerja, hal
tersebut terlihat dari jumlah tenaga kerja yang mengalami kecelakaan atau
penyakit kerja masih tergolong rendah dan tidak memberikan pengaruh yang
c. Sebagai sertifikasi
menerapkan organisasinya.
1. Perlindungan Karyawan
Karyawan atau pekerja merupakan asset yang sangat perlu dijaga sehingga sangat
kerja.
3. Mengurangi Biaya.
dalam proses audit akan mengeluarkan biaya besar tetap akan lebih efisien
18001 : 2007
kerja yang berlaku di dunia. OHSAS secara resmi dipublikasikan tahun 2007
Standar ini dapat diterapkan pada setiap organisasi yang memiliki tekad
dengan sistem yang sudah ada di organisasi untuk saling melengkapi. Organisasi
terorganisir dengan wewenang dan tanggung jawab yang tegas, sasaran yang
jelas, hasil pencapaian yang di ukur dan pendekatan yang terstruktur untuk
50 tahun 2012
beberapa tahapan dan elemen yang terkadung dalam PP No. 50 tahun 2012.
sedikitnya 100 orang pekerja atau mempunyai tingkat risiko bahaya yang
1. Penetapan kebijakan.
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan rencana
manusia dana sarana dan prasarana. Sumber daya yang digunakan harus
memiliki kualifikasi dan sarana prasarana harus memadai sehingga dapat
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
A. Kesimpulan
1. Pengetahuan dan sikap seluruh pekerja di PT berada pada kategori baik dan
mendukung.
Kesehatan Kerja.
B. Saran
1. Pengetahuan dan Sikap pekerja yang sudah dalam kategori baik dan
3. Sikap pekerja mengenai penerapan bagi tempat kerja yang aman, efisien dan
produktif harus lebih di evaluasi lagi karna tujuan dari ini sendiri di terapkan
dalam penerapan yang lebih terjadwal melalui pelatihan dan pendidikan kerja
pekerja.
DAFTAR PUSTAKA
PT. Altrak 1978 Samarinda. Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja: 2009.
Republik Indonesia, 2012. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 tahun
2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 100. Jakarta:
Sekretarian Negara RI.