Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Volume. 27, No.

3, Desember 2022
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN: 2656-886

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Sebagai Peran


Pencegahan Kecelakaan Kerja Di PT Konsuil Perdana Indonesia Area
Lubuklinggau

Muhamad Effendi1, Putri Surya2


1,2
Fakultas Ilmu Ekonomi dan Humaniora, Manajemen, Univesitas Bina Insan, Lubuklinggau,
Indonesia
Email: 1muhammadeffendi@univbinainsan.ac.id, 2putri.surya0321@gmail.com

ABSTRAK

Masalah dalam penelitian ini adalah dalam penerapan SMK3 masih kurangnya kesadaran
tenaga teknik tentang penggunaan alat pelindung diri dan tergolong Ketercapaian sama-sama
cukup baik dan diperlukan peningkatan lagi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
penelitian menganalisis data dari hasil pengamatan langsung di PT Konsuil Perdana Indonesia
Area Lubulinggau, hasil wawancara dengan kepala teknik dan para stafnya, dan evaluasi dari
studi kepustakaan teori dan pendapat para ahli sebagai data pendukung. Penerapan SMK3
telah direncanakan dan diterapkan dengan cukup baik di PT Konsui Perdana Indonesia Area
Lubuklinggau. Dan dari perbandingan hasil penelitian yang sesuai dengan peraturan Menteri
Tenaga Kerja No 05/MEN/1996 lebih tinggi yaitu 60% dengan kiteria cukup baik. Sedangkan
menurut indikator keselamatan dan kesehatan kerja yaitu 52% dengan kiteria cukup baik.
Kesimpulan penelitian ini adalah dalam penerapan SMK3 yang menggunakan penerapan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor: PER.05/MEN/1996 dan indikator K3 Penerapan
SMK3 memberi pengaruh yang cukup baik bagi PT Konsuil Perdana Indonesia Area
Lubuklinggau, dilihat dari jumlah tenaga teknik yang mengalami kecelakaan dan penyakit
kerja masih tergolong rendah dan tidak mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan.

Kata Kunci : Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Kecelakaan kerja

ABSTRACT

The problem in this study is that in the implementation of SMK3 there is still a lack of
awareness of technical personnel about the use of personal protective equipment and is
classified as achieving both quite well and further improvement is needed. This study uses
qualitative research methods to analyze data from direct observations at PT Konsuil Perdana
Indonesia Lubulinggau Area, results of interviews with the head of engineering and his staff,
and evaluation of the literature study of theories and expert opinions as supporting data. The
implementation of SMK3 has been planned and implemented quite well in PT Konsui Perdana
Indonesia Lubuklinggau Area. And from the comparison of research results in accordance with
the regulation of the Minister of Manpower No. 05/MEN/1996 it is higher, namely 60% with
quite good criteria. Meanwhile, according to occupational safety and health indicators, it is
52% with quite good criteria. The conclusion of this research is the implementation of SMK3
which uses the application of the Regulation of the Minister of Manpower Number:
PER.05/MEN/1996 and K3 indicators. The implementation of SMK3 has a fairly good effect on
PT Konsuil Perdana Indonesia Area Lubuklinggau, seen from the number of technical
personnel who have accidents and occupational disease is still relatively low and does not
affect the implementation of work.

Keywords: Occupational Safety, Health, and Accidents

18
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Volume. 27, No. 3, Desember 2022
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN: 2656-886

I. PENDAHULUAN kecelakaan kerja terjadi dan juga adanya


Sumberdaya manusia merupakan tenaga teknik yang kurang teliti dalam
elemen penting dalam menjalankan suatu pemasangan maupun pemeriksaan
organisasi. Sumber daya manusia adalah instalasi listrik berlangsung yang
sumber daya yang memiliki banyak menyebabkan tersentrum. Peneliti juga
potensi seperti akal, perasaan, melihat masih kurangnya kesadaran
keterampilan, kemampuan daya pikir, tenaga teknik dalam penggunaan alat
daya fisik dan pengetahuannya. Sumber pelindung diri terutama helm safety,tetapi
daya manusia adalah aset terpenting dari prosedur yang diterapkan sudah
dalam melakukan bisnis di sebuah cukup baik hanya saja adanya kelalaian
perusahaan, Dengan adanya sumber daya tenaga tekniknya.
manusia, rencana organisasi dapat Selanjutnya, dari kesehatan kerjanya,
berjalan dengan baik dan tujuan peneliti telah melakukan observasi
perusahaan mampu berjalan secara langsung dan wawancara langsung pada
maksimal. bapak kepala area dan staf PT Konsuil
Keselamatan kerja ialah suatu Perdana Indonesia Area Lubuklinggau
caramelindungan kesejahteraan fisik bahwa tempat kerja yang dekat dengan
karyawan dengan tujuan mencegah jalan raya dan menyebabkan kebisingan
kecelakaan terjadi pada perkerjaan yang dan mengganggu dalam menjalan
menyebabkan suatucidera (Catrina & perkerjaan para staf dan dengan ventilasi
Andi, 2012) udara yang tidak ada dan menyebabkan
Kesehatan kerja adalah keadaan dan udara keluar masuk kurang baik.
kondisibebas dari suatu gangguan fisik
dan psikis oleh organisasi terhadap II. TINJAUAN PUSTAKA
karyawannya (Lijan, 2019).
Menurut M. Sulaksmono (1997) 2.1 Pengertian Kecelakan Kerja
kecelakaan ialah kejadian tidak terduga Kecelakaan kerja adalah suatu
dan tidak diinginkan dan dapat kejadian tak diduga dan tidak
mengacaukan aktivitas yang telah diatur. dikehendaki yang mengacaukan proses
Penerapan sistem manajemen suatu aktivitas yang telah diatur.(M.
keselamatan dan kesehatan kerja Sulaksmono, dalam Anizar, 2009)
merupakan syarat yang tidak dapat Adapun indikator-indikator
diabaikan guna melindungi tenaga kerja kecelakaan kerja sebagai berikut :
dari resiko yang membahayakan a. Tempat Kerja
keselamatan dan kesehatan para Tempat kerja yang harus memenuhi
karyawannya. syarat seperti, ukuran ruangan tempat
Berdasarkan hasil observasi yang kerja, ventilasi udara, suhu,
dilakukan pada PT Konsuil Perdana penerangan, kebersihan ruangan dan
Indonesia Area Lubuklinggau, mengenai sebagainya.
keselamatan kerja masih adanya tenaga b. Kondisi Peralatan
teknik lalai dalam penggunaan alat Mesin-mesin dan peralatan kerja pada
pelindung diri seperti helm safety yang dasarnya banyak mengandung bahaya
dimana helm dapat menjaga kepala dan menjadi sumber terjadinya
perkerja dalam menjalankan kecelakaan kerja. Maka dari itu
perkerjaannya dan dapat melindungi jika haruslah memperhatikan keselamatan

19
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Volume. 27, No. 3, Desember 2022
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN: 2656-886

dan kesehatan pekerja dengan suhu udara yang tidak dikondisikan


memberi alat pelindung diri untuk pengaturannya.
pencegahan terjadinya kecelakaan c. Pengaturan penerangan
kerja. Pengaturan dan penggunaan sumber
c. Transportasi cahaya yang tidak tepat. Ruang kerja
Banyak terjadi kecelakaan kerja yang kurang cahaya atau remang-
dengan penggunaan transportasi yang remang.
tidak tepat atau asal-asalan, beban d. Pemakaian peralatan kerja
yang berlebih, jalan yang tidak baik, Pengamanan peralatan kerja yang
kecepatan kendaraan yang berlebihan. sudah usang atau rusak. Penggunaan
d. Alat mesin, alat elektronik tanpa
Harus memperhatikan kondisi suatu pengamanan yang baik.
alat dengan melakukan peremajaan e. Kondisi fisik dan mental karyawan
pada alat-alat yang sudah tua dan Kerusakan alat indera, stamina
melakukan kualitas control pada alat- karyawan yang tidak stabil. Emosi
alat yang ada ditempat kerja. karyawan yang tidak stabil,
e. Kemampuan dan Keterampilan yang kepribadian karyawan yang rapuh,
kurang cara berfikir dan kemampuan persepsi
f. Kurangnya kesadaran akan yang lemah, motivasi kerja yang
keselamatan.(Anwar Prabu rendah, sikap karyawan yang ceroboh,
Mangkunegara, 2016) kurang pengetahuan dalam
penggunaan fasilitas kerja terutama
2.2 Pengertian Keselamatan Kerja fasilitas kerja yang membawa resiko
Keselamatan berasal dari kata dasar bahaya (Keselamatan et al., 2018).
selamat bersumber dari Bahasa Inggris,
yaitu safety yang dihubungkan dengan 2.3 Pengertian Kesehatan Kerja
keadaan bebasnya seseorang dari kondisi Kesehatan kerja adalah kondisi bebas
celaka (accident). Dan keselamatan dari gangguan fisik, mental, emosi atau
sebagi suatu pendekatan keilmuan rasa sakit yang disebabkan lingkungan
maupun pendekatan praktis akan kerja (Catrina & Andi, 2016)
mempelajari berbagai faktor yang dapat Adapun indikator-indikator Kesehatan
menyebabkan terjadinya kecelakaan dan Kerja antara lain adalah :
berupaya mengembangkan berbagai cara a. Keadaan tempat lingkungan kerja
untuk meminimalisasi terjadinya Penyusunan dan penyimpanan
kecelakaan (Agung,2017). barang-barang yang berbahaya kurang
Adapun indikator-indikator di perhitungkan keamanannya. Ruang
Keselamatan Kerja antara lain : kerja yang terlalu padat dan sesak.
a. Keadaan tempat lingkungan kerja b. Pengaturan Udara
Penyusunan dan penyimpanan Pergantian udara di ruang kerja yang
barang-barang yang berbahaya kurang tidak baik (ruang kerja yang kotor,
di perhitungkan keamanannya. Ruang berdebu, dan berbau tidak enak) dan
kerja yang terlalu padat dan sesak. suhu udara yang tidak dikondisikan
b. Pengaturan Udara pengaturannya.
Pergantian udara di ruang kerja yang c. Pengaturan penerangan
tidak baik (ruang kerja yang kotor, Pengaturan dan penggunaan sumber
berdebu, dan berbau tidak enak) dan cahaya yang tidak tepat. Ruang kerja

20
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Volume. 27, No. 3, Desember 2022
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN: 2656-886

yang kurang cahaya atau remang- manajemen keselamatan dan


remang. kesehatan kerja yakni agar tenaga
d. Pemakaian peralatan kerja kerja merasa aman, nyaman dan
Pengamanan peralatan kerja yang tenang dalam melakukan
sudah usang atau rusak. Penggunaan pekerjaannya. Teori lama yang
mesin, alat elektronik tanpa mengatakan bahwa kecelakaan
pengamanan yang baik. ditempat kerja merupakan kesalahan
e. Kondisi fisik dan mental karyawan dari pekerja, kini sudah diubah bahwa
Kerusakan alat indera, stamina karyawan kecelakaan ditempat kerja
yang tidak stabil. Emosi karyawan yang dikarenakan kesalahan manajemen
tidak stabil, kepribadian karyawan yang organisasi dari perusahaan di mana
rapuh, cara berfikir dan kemampuan tenaga kerja itu bekerja. Oleh karena
persepsi yang lemah, motivasi kerja yang itu kini manajemen keselamatan dan
rendah, sikap karyawan yang ceroboh, kesehatan kerja sangat diutamakan
kurang pengetahuan dalam penggunaan sebagai peranan dalam penyelesaian
fasilitas kerja terutama fasilitas kerja sebuah pekerjaan konstruksi.
yang membawa resiko bahaya Penelitian ini
(Keselamatan et al., 2018). diselesaikan dengan menggunakan
metode studi kepustakaan. Hasil dari
2.4. Pengertian Manajemen pembahasan menitikberatkan pada
Keselamatan dan Kesehatan peranan manajemen keselamatan dan
Kerja (K3) kesehatan kerja sebagai suatu alat
Keselamatan dan kesehatan yang dipakai untuk mencegah
karyawan menunjukan pada psikologis terjadinya kecelakaan kerja di bidang
fisik dan psikologis tenaga kerja yang konstruksi, dan bagaimana usaha
diakibatkan oleh lingkungan kerja untuk mengendalikan terjadinya
perusahaan, apabila sebuah perusahaan kecelakaan khususnya di Provinsi
melaksanakan tindakan-tindakan Nusa Tenggara Timur.
keselamatan dan kesehatan yang efektif, b. (Pangkey et al., 2012), Sistem
maka penderita cedera atau penyakit- Manajemen Keselamatan dan
penyakit jangka pendek maupun jangka Kesehatan Kerja (SMK3) merupakan
panjang akan makin berkurang.(Siti Al sistem perlindungan bagi tenaga kerja
Fajar dan Tri Heru, 2015). dan jasa konstruksi untuk
meminimalisasi dan menghindarkan
2.5 Penelitian yang Relevan diri dari resiko kerugian moral
Dalam penulisan ini, Penulis maupun material, kehilangan jam
mengambil pertimbangan hasil penelitian kerja, maupun keselamatan manusia
yang relevan sebagai berikut : dan lingkungan sekitarnya yang
nantinya dapat menunjang
a. (Sebastianus, 2015), Pembangunan peningkatan kinerja yang efektif dan
proyek kontruksi merupakan suatu efisien. Pedoman penerapan SMK3 di
kegiatan yang banyak mengandung Indonesia diatur dalam Peraturan
unsur bahaya. Hal ini dilihat dari Menteri Tenaga Kerja Nomor:
berbagai kegiatan proyek konstruksi PER.05/MEN/1996. Penelitian ini
yang sangat kompleks dan sulit mencoba memberikan jawaban
dilaksanakan. Tujuan utama adanya tentang bagaimana standar dan

21
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Volume. 27, No. 3, Desember 2022
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN: 2656-886

pedoman SMK3 yang digunakan pada yang bertujuan untuk memahami dan
proyek pembangunan Jembatan Dr. Ir. mengevaluasi penerapan sistem
Soekarno di Manado serta membahas manajemen keselamatan dan
bagaimana pengaruh dari penerapan kesehatan kerja PT. Cakra Buana
SMK3 bagi perusahaan dan tenaga Megah pada peningkatan fasilitas PT.
kerja itu sendiri. Analisis data Trakindo Utama Balikpapan.
dilakukan dengan menyusun dan Penelitian ini menggunakan metode
membahas hasil wawancara dengan survai melalui lembar kuesioner yang
petugas K3, hasil observasi atau dibagikan kepada 18 orang anggota
pengamatan langsung di lokasi proyek Safety Healthy Executive (SHE)
dan hasil evaluasi data-data SMK3 Committee di PT. Cakra
yang tersedia serta studi kepustakaan Buana Megah lalu diolah dan
sebagai data pendukung.Berdasarkan disajikan dalam bentuk tabel distribusi
penelitian ini disimpulkan bahwa frekuensi. Hasil penelitian
SMK3 menyatakan bahwa perusahaan telah
telah direncanakan dan diterapkan membangun komitmen dan kebijakan
dengan baik di lokasi proyek. Standar K3 berdasarkan pada identifikasi
dan pedoman yang digunakan untuk bahaya penilaian resiko, telah
mengatur sistem ini disusun dalam melakukan perencanaan SMK3,
Rencana Mutu, Keselamatan dan pengukuran, evaluasi dan tinjauan
Kesehatan Kerja serta Lingkungan ulang serta melakukan penerapan
Proyek (RMK3LP). Dasar penerapan SMK3 dengan baik. Untuk
prosedur-prosedur tersebut meningkatkan pelaksanaan SMK3
disesuaikan dengan standar agar memberikan hasil maksimal
internasional yaitu Occupation Health perlu sosialisasi berbagai informasi
and Safety Management System tentang SMK3 pada seluruh tenaga
(OHSAS) 18001:1999 yang memiliki kerja dan dilakukan pengawasan oleh
kesamaan dengan SMK3 diatur dalam pihak manajemen atas pelaksanaan
Peraturan Menteri Tenaga Kerja SMK3 di perusahaan.
Nomor: PER.05/MEN/1996. d. (Catarina & Andi ,2012) Penelitian ini
Penerapan SMK3 ini membawa bertujuan untuk membuktikan
pengaruh yang baik bagi perusahaan pengaruh keselamatan dan kesehatan
maupun tenaga kerja, hal tersebut kerja (K3) terhadap prestasi kerja
terlihat dari jumlah tenaga kerja yang karyawan yang dimediasi variabel
mengalami kecelakaan atau penyakit motivasi kerja. Teknik pengumpulan
kerja masih tergolong rendah dan data menggunakan kuesioner,
tidak memberikan pengaruh yang wawancara, observasi dan
berarti bagi pelaksanaan pekerjaan. dokumentasi. Populasi dalam
c. (Tjakra et al., 2013), Dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan
mengantisipasi dan mengurangi angka PT. PLN (Persero) APJ Semarang
kecelakaan kerja dan penyakit akibat yang berjumlah 118 orang. Metode
kerja, pemerintah mewajibkan setiap pengambilan sampel menggunakan
perusahaan konstruksi menerapkan proportionate Stratified Random
sistem manajemen keselamatan dan Sampling dan ditetapkan sampel
kesehatan kerja (SMK3). Menanggapi sebanyak 55 orang. Analisis data
hal tersebut, dilakukan penelitian dilakukan dengan menggunakan

22
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Volume. 27, No. 3, Desember 2022
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN: 2656-886

analisis jalur. Berdasarkan hasil dari tenaga kerja ini belum pernah
penelitian, maka dapat disimpulkan mendapatkan pendidikan formal
bahwa keselamatan kerja dan apapun. Di dalam penelitian ini,
kesejahteraan (K3) berpengaruh perencanaan K3 dibuat berdasarkan
signifikan terhadap kinerja karyawan pedoman/ standar OHSAS 18001
yang dimediasi oleh variabel motivasi juga sesuai dengan peraturan dan
kerja. PT. PLN (Persero) APJ standar teknik terkait konstruksi di
Semarang seharusnya untuk Indonesia bahkan juga menurut
meningkatkan K3 bagi karyawan agar undang-undang dan peraturan yang
motivasi kerja mereka menjadi lebih dikeluarkan oleh pemerintah. Pada
tinggi, sehingga mereka dapat penelitian ini peneliti langsung
memberikan performa yang mengadakan survey di lapangan untuk
maksimal. mengidentifikasi mengenai risiko K3,
e. (DRENTH & MING, 2012), Masalah kemudian langsung memberikan
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) penilaian tentang risiko-risiko K3
secara umum di Indonesia masih yang terjadi di lapangan, serta
sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan mempelajari bagaimana tindakan
dengan masih tingginya angka penanganan yang baik terhadap risiko
kecelakaan kerja. Sektor jasa K3 pada kegiatan proyek
konstruksi adalah salah satu sektor pembangunan PT. Trakindo Utama.
yang paling berisiko terhadap Dari hasil penelitian didapat bahwa
kecelakaan kerja, disamping sektor masih banyak tenaga kerja yang tidak
utama lainnya yaitu pertanian, mengetahui tentang K3. Apa yang
perikanan, perkayuan, dan dimaksud dengan K3, bagaimana cara
pertambangan. Jumlah tenaga kerja penerapan K3, dan lain-lain
disektor konstruksi yang mencapai sebagainya. Ini menunjukkan bahwa
sekitar 4.5 juta orang, 53% masih kurangnya perhatian ataupun
diantaranya hanya mengenyam komitmen dari perusahaan kontraktor
pendidikan sampai dengan tingkat untuk melaksanakan program K3
Sekolah Dasar, bahkan sekitar 1.5% dengan baik.

III. METODOLOGI PENELITIAN A.Md. dan informasi pendukung stafnya


yaitu Asnul Fadli sebagai sekertaris,
3.1 Sumber Data sebagai M Puad Kepala Teknik, dan Tenaga
Berikut penjelasannya menurut Sugiyono TeknikDoi Fatullah, Rikka di PT. Konsuil
(2018): Perdana Indonesia Area Lubuklinggau
a. Data primer b. Data sekunder
Data primer merupakan data yang diperoleh Data sekunder adalah sumber yang tidak
langsung dari sumbernya.Dalam penelitian langsung memberikan data kepada
ini, peneliti memperoleh data primer pengumpul data, misalnya lewat orang lain
dokumentasi berupa data pegawai, data atau lewat dokumen, seperti mendapatkan
Profil perusahaan, visi dan misi, struktur referensi dari buku/jurnal dan dokumentasi.
organisasi dan lainnya dan dari hasil
wawancara, dan yang bersumber dari
informasi utama Kepala Area Rinaldi,

23
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Volume. 27, No. 3, Desember 2022
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN: 2656-886

3.2 Teknik Pengumpulan Data Kepala Teknik, dan Tenaga Teknik Doi
Menurut Nursafitra, Agustang, and Fatullah, Rikka.Dari hasil observasi
Idhan (2021) dalam penelitian teknik langsung di PT Konsuil Perdana
pengumpulan data melalui: Indonesia Area Lubuklinggau
a. Observasi dandikuatkan oleh dokumen dan berkas
b. Wawancara yang diberikan.
c. Dokumentasi Dalam penelitian ini, dalam
menvalidasin hasil data yang diperoleh
3.3 Teknik Analisis Data maka peneliti menggunakan tekhnik
triangulasi sumber, artinya informasi
Menurut (Sugiyono,2018) teknik analisis atauyang didapat dari berbagai subjek
data yaitu : yang berbeda dengan satu alat
1) Reduksi Data pengumpul data, lalu dilakukan
Proses pembentukan konsep. Dengan konfirmasi data secara triangulasi.
Peneliti melakukan observasi dan
pengumpulan data lalu menyeleksi data IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang akan digunakan. 4.1 Hasil Penelitian
2) Penyajian Data (Data Display) Hasil Penelitian menggunakan
Mencocokan kelengkapan data yang metodelogi penelitian kualitatif yang
tersedia dan menyajikan data agar lebih datanya didapatkan dari observasi langsung
mudah dipahami.. ke PT Konsuil Perdana Indonesia Area
3) Penarik Kesimpulan (Verification) Lubuklinggau, lalu melakukan wawancara
Kesimpulan dari uraian dan gambaran suatu pada informasi utama dengan Bapak kepala
objek yang belum jelas sehingga setelah area Rinaldi A.Md dan informasi
diteliti menjadi jelas. pendukung Asnul Fadly, Doi Fatullah, M
3.4 Pemeriksaan Keabsahan Data Puad dan Rikka yang telah dicocokkan juga
Menurut Sugiyono (2018) : dengan dokumentasi.
a. Triangulasi Sumber Dari hasil wawancara penelitian pada
Peneliti akan memperoleh data dari PenerapanSMK3 di PT Konsuil Perdana
berbagai sumber Kemudian diamati Indonesia Area Lubuklinggaumemiliki
untuk menarik kesimpulan. ketercapaian 60% sehingga masuk dalam
b. Triangulasi Teknik Triangulasi kriteria cukup baik, Dan dari hasil
memeriksa data kepada sumber yang wawancara penelitian menurut indikator K3
sama dengan teknik yang berbeda. di PT Konsuil Perdana Indonesia Area
Dengan mencocokan dari data dan hasil Lubuklinggau hasil ketercapaian dengan
wawancara dengan mewawancarai rata-rata 52% dalam kriteria cukup
informasi utama dengan bapak kepala baikhasil dari data penelitian dapat dilihat
area PT. Konsuil Pedana Indonesia dalam tabel dibawah ini :
Bapak Rinaldi, A.Md.Informasi
pendukung stafnya yaitu Asnul Fadli
sebagai sekertaris, M Puad sebagai

24
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Volume. 27, No. 3, Desember 2022
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN: 2656-886

Data diatas merupakan hasil dari Hasil kutipan wawancara yang memaparkan
wawancara dengan kepala area berserta staf jawaban dari narasumber yang beragam
serta observasi langsung yang dicocokan mengenai penerapan SMK3 sebagai peran
dengandata angketdan dokumentasi. Data pencegahan kecelakaan kerja di PT Konsuil
angket diperoleh dari hasil mewawancari Perdana Indonesia Area Lubuklinggau yang
kepada 5 responden yaitu 1 kepala area sesuai dengan peraturan Menteri Tenaga
Rinaldi, 1 wakil kepala area M. Puad, 1 Kerja No 05/MEN/1996 yang mengatur
sekertaris Asnul Fadly, tenaga teknik Doi tentang penerapan sistem manajemen
Fatullah dan Hasbullah. Data-data angket keselamatan dan kesehatan kerja yang
pada setiap responden akan diklarifikasi menggunakan prinsif dasarnya yaitu berupa
melalui wawancara dan observasi langsung, komitmen, perencanaan, implementasi,
untuk mengetahui disetiap kejelasan evaluasi, dan tinjauan ulang dan perbaikan.
pelaksanaan setiap sebagi pedoman dari Dari hasil perbandingan hasil wawancara
hasil data angket yang diperoleh. penelitian menurut indikator (K3) di PT
Dan berdasarkan hasil presentasi Konsuil Perdana Indonesia Area
penelitian mengunakan rumus sebagai Lubuklinggau hasil ketercapaian dengan
berikut : rata-rata 52% dalam kriteria cukup baik,
Rumus Prestasi menurut ( Sugiyono,2008) yaitu indikator keselamatan dan kesehatan
P = f/n x 100% kerja berupa keadaan lingkungan,
Keterangan: pengaturan udara, pengaturan penerangan,
(P) = Hasil presentasi pemakaian peralatan dan kondisi fisik dan
( f ) = Frekuensi Jawaban mental karywannya.
(N) = Jumlah Responden

25
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Volume. 27, No. 3, Desember 2022
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN: 2656-886

Dan menurut peneliti hasil ketercapaian manajemen keselamatan dan kesehatan


yang sesuai dengan peraturan Menteri kerja yang menggunakan prinsif
Tenaga Kerja No 05/MEN/1996 lebih dasarnya yaitu berupa komitmen,
tinggi yaitu 60% dengan kiteria cukup baik. perencanaan, implementasi, evaluasi,
Sedangkan menurut indikator keselamatan dan tinjauan ulang dan perbaikan. dan
dan kesehatan kerja yaitu 52% dengan memiliki ketercapaian 60% sehingga
kiteria cukup baik. masuk dalam kriteria cukup baik. Dan
Dalam penelitian ini, penulis hasil perbandingan hasil wawancara
mengambil pertimbangan hasil penelitian penelitian menurut indikator (K3)di PT
relevan dengan penelitian (Pangkey et al., Konsuil Perdana Indonesia Area
2012), Masalah dalam penelitian ini ialah Lubuklinggau berupa keadaan
bagaimana Penerapan Sistem Manajemen lingkungan, pengaturan udara,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang pengaturan penerangan, pemakaian
dijalankan sebagai pelindung oleh jasa peralatan, kondisi fisik dan mental
konstruksi dan tenaga kerjanyauntuk karyawan. Hasil ketercapaian dengan
mengurangi terjadinya kecelakaan kerja rata-rata 52% dalam kriteria cukup baik.
yang terjadi. Penelitian ini menggunakan Dan menurut peneliti hasil ketercapaian
metode kualitatif penelitian melakukan sama-sama cukup baik dan perlu
observasilangsungdi lokasi proyek, lalu ditingkatkan lagi untuk kedepannya
melakukan wawancara dari hasil untuk pencapaian yang lebih baik lagi.
wawancara ,mengevaluasi data serta data 2. Perubahan setelah dilaksanakan
pendukung lainya seperti studi penerapan SMK3 sebagai peran
kepustakaan.Dapat disimpulkan Penerapan pencegahan kecelakaan kerja di PT
SMK3 sudah diterapkan dengan baik di Konsuil Perdana Indonesia Area
lokasi proyekkontruksi.Penerapan tersebut Lubuklinggau adalah tenaga teknik lebih
menggunakansetara dengan (OHSAS) taat tertib aturan penggunaan alat
18001:1999 yang memiliki kesamaan pelindung diri dan mengurangi
dengan SMK3 diatur dalam Peraturan terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi
Menteri Tenaga Kerja Nomor: tetapi juga masih ada salah satunya yang
PER.05/MEN/1996. Dalam penerapan lalai.
SMK3 sangat memberi hasil yang baik bagi 3. Evaluasi yang dilakukan dalam
perusahaan kontruksi dan juga tenaga penerapan SMK3 di PT Konsuil Perdana
kerjanya, Dimana dapat mencegah Indonesia Area Lubuklinggau yaitu
kecelakaan kerja terjadi dan penyakit kerja diimbau agar slalu menaati aturan,
masih tergolong rendah tidak mengganggu memakai alat pelindung dirisesuai
perkerjaan. dengan SOP saat melakukan
pemasangan maupun pemeriksaan
V. KESIMPULAN instalasi listrik, dalam setiap melakukan
5.1 Kesimpulan pekerjaan tenaga kerja, dan merawat alat
Penelitian Penerapan SMK3 dapat tersebut agar tetap terawat.
disimpulkan sebagai berikut:
1. Perencanaan penerapan SMK3di PT VI. DAFTAR PUSTAKA
Konsuil Perdana Indonesia Area A.A.Anwar Prabu Mangkunegara.(2016),
Lubuklinggau menurut peraturan Manajemen Sumber Daya Manusia
Menteri Tenaga Kerja No 05/MEN/1996 Perusahaan. Bandung: PT Remaja
yang mengatur tentang penerapan sistem Rosda Karya.

26
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Volume. 27, No. 3, Desember 2022
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN: 2656-886

Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber and Safety Management Systems


Daya Manusia (Teori, Konsep dan Requirements. UK : BSI.
Indikator ), Riau: Zanafa Publishing. Oktarianita;Sartika, Andry;Wati, N. (1978).
Agung, A.A.G.(2017). Metode Penelitian Jurnal Imiah AVICENNA ISSN : 1978
Kuantitatif ( Persoetif Manajemen – 0664 EISSN : 2654 – 3249. 14(3),
Pendidikan). Singaraja : Univeritas 91–96.
Pendidikan Ganesha. Pangkey, F., Malingkas, G. Y., &
Anizar. (2009), Teknik Keselamatan dan Walangitan, D. O. R. (2012).
Kesehatan Kerja di Industri, PENERAPAN SISTEM
Yogyakarta;Graha Ilmu. MANAJEMEN KESELAMATAN
Catrina, C., & Andi, W. (2012). Pengaruh DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja PADA PROYEK KONSTRUKSI DI
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan INDONESIA (Studi Kasus:
Pada Pt. Pln (Persero) Apj Semarang. Pembangunan Jembatan Dr. Ir.
Jurnal Administrasi Bisnis, 1–11. Soekarno-Manado). Jurnal Ilmiah
Daryanto. (2007), Dasar-dasar Teknik MEDIA ENGINEERING, 2(2), 100–
Mesin, Jakarta : Rineka Cipta. 113.
DRENTH, P., & MING, W. (2012). Work Peraturan Mentri Tenaga Kerja. (1996)
and Organizational Psychology. The Nomor:PER.05/MEN/1996 Tentang
International Handbook of Sistem Manajemen
Psychology, 1(6), 479–496. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
https://doi.org/10.4135/978184860839 Ramli, Soehatman. (2014), Sistem
9.n25Fridayanti, N., & Kusumasmoro, Manajemen Keselamatan dan
R. (2016). Penerapan Keselamatan Kesehatan Kerja.Jakarta : PT Dian
Dan Kesehatan Kerja Di PT Ferron Rakyat.
Par Pharmaceuticals Bekasi. Jurnal Sebastianus, B. H. (2015). Manajemen
Administrasi Kantor, 4(1), 211–234. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
ILO.(1962). Encylopedia of Occupational Sebagai Peranan Pencegahan
Health and Safety : Geneva. Kecelakaan Kerja Di Bidang
Keselamatan, P., K, K. K., Trakindo, P. T., & Konstruksi. Seminar Nasionalteknik
Cabang, U. (2018). Pengaruh Sipil, 301–308.
keselamatan &kesehatan kerja (k3) https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlu
terhadap kinerja karyawan pada pt. i/bitstream/handle/11617/6463/Paper_
trakindo utama cabang bsd.(1), 110– Baki Henong
129. Sebastianus.pdf?sequence=1&isAllow
Lijan, P, S.,Saron, S.(2019), Manajemen ed=y
Kinerja Pengelolaan, Pengukuran dan Shariff, S.M, 2007. Occupational Safety
Implikasi Kinerja. Jakarta and Health Management, University
: Raja Grafindo Persada. Publication Centre (UPENA).
NOVRI SETIAWAN, I. (2013). Pengaruh Malaysia : University Teknologi
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja MARA.
Terhadap Produktivitas Karyawan Siti, A,F,.Tri,H.(2015). Manajemen Sumber
Pada Departemen Jaringan Pt Pln ( Daya Manusia, Yogjakarta : Sekolah
Persero) Area Surabaya Utara. Jurnal Tinggi Ilmu
Ilmu Manajemen (JIM), 1(2). Manajemen YKN.
OHSAS 18001: 2007. Occupational Health Sudjahan, N., Ibrahim , R. (2001).

27
Jurnal Media Ekonomi (JURMEK) Volume. 27, No. 3, Desember 2022
p-ISSN : 1693-4768, e-ISSN: 2656-886

Penelitian dan Penilaian Pendidikan.


Bandung : Sinar Baru Algesindo.
Sugiyono. (2018), Metode Penelitian
Kuantitatif. Bandung : CV Alfabeta.
Sulaksmono,M. (1997). Manajemen
Keselamatan Kerja. Surabaya: Pustaka.
Suma’mur. (1993). Keselamatan Kerja dan
Pencegahan Kecelakaan Kerja. Jakarta
: PT.Gunung Agung.
Suma’mur. (2006) Keselamatan dan
Pencegahann Kecelakaan Kerja,
Jakarta: PT Gunung Agung.
Tarwaka. (2008). Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Manajemen
Implementasi K3 Ditempat Kerja.
Surakarta: Harapa Press.
Tjakra, J., Langi, J. E. C., & Walangitan, D.
R. O. (2013). Evaluasi Penerapan
Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pada Peningkatan
Fasilitas PT. Trakindo Utama
Balikpapan. Jurnal Sipil Statik, 1(5),
318–327.

28

Anda mungkin juga menyukai