Anda di halaman 1dari 7

SISTEM KESELAMATAN KERJA PT DIAMOND

ELECTRIC INDONESIA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian diploma bahasa
Jepang pada Program Studi Bahasa Jepang STBA JIA Bekasi

NUR LUQMANSYAH

PROGRAM STUDI D-111 BAHASA JEPANG


SEKOLAH TINGGI BAHASA ASING JIA BEKASI
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan sumber daya yang sangat penting

organisasi membutuhkannya. Sumber daya manusia sumber daya yang memainkan

peran aktif dalam operasi organisasi dan prosesnya pengambilan keputusan. Hanya

sumber daya manusia perasaan, keinginan, kemampuan, Pengetahuan, dorongan,

kekuatan, pekerjaan (hubungan, rasa, niat). Semua potensi sumber daya manusia

adalah Sebuah organisasi untuk mencapai tujuannya. Secanggih apapun teknologinya

pengembangan informasi, ketersediaan modal, dan sumber daya yang relevan tanpa

bakat, sulit bagi sebuah organisasi untuk mencapainya sasaran.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) tidak terlepas dari proses produksi

baik di sektor jasa maupun industri. Kemajuan pembangunan setelah Indonesia

merdeka telah meningkatkan intensitas tenaga kerja, yang juga menyebabkan

peningkatan risiko kecelakaan di lingkungan kerja.

Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan sepanjang tahun 2020 terdapat

225.000 kasus kecelakaan kerja dan 53 kasus penyakit akibat kerja, yang sebelas di

antaranya disebabkan Covid-19. Kemudian, sepanjang Januari hingga September

2021, terdapat 82.000 kasus kecelakaan kerja dan 179 kasus penyakit

akibat kerja yang 65 persennya disebabkan karena Covid-19.

Analisis kecelakaan menunjukkan bahwa semua kecelakaan memiliki

hubungan sebab akibat. Penyebab tersebut adalah karena peralatan mesin, lingkungan

kerja, dan orang itu sendiri. Untuk menghindari kecelakaan, penyebab ini perlu

dihilangkan. Delapan puluh lima persen (85%) kecelakaan adalah faktor manusia.

Oleh karena itu, upaya keselamatan perlu mendapat perhatian khusus dari sisi manusia

maupun teknik mesin. Pengetahuan yang luas dan pengalaman profesional tentang

(Suma`mur, 1993: 3).


K3, risiko kecelakaan menarik perhatian pekerja yang terlibat. Keakraban

dengan pekerjaan dan bahaya kecelakaan jauh kurang dari cukup untuk keselamatan

kerja. Hal ini karena penyebarannya bersifat pasif dan tidak ada hubungannya dengan

proses pembelajaran yang sebenarnya. Oleh karena itu, upaya keselamatan harus

dimulai dengan tingkat pelatihan tenaga kerja agar penerapan K3 benar-benar

diterapkan di tempat kerja (Sugeng Budiono, 2003: 190).

Seiring dengan itu, kemajuan pembangunan dituangkan dalam UU Pokok-

pokok Ketenagakerjaan No. 14 Tahun 1969, kemudian direvisi menjadi UU

Ketenagakerjaan No. 12 Tahun 2003 (Kementerian Komunikasi dan Informatika

Republik Indonesia, 2010). Selain itu, dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970

tentang Keselamatan dan Pencegahan Kecelakaan, perusahaan mengedukasi pekerja

tentang kondisi dan bahaya kerja, alat pelindung diri yang diperlukan di tempat kerja,

dan alat pelindung diri bagi pekerja. melindungi keselamatan tenaga kerja. Dan

metode serta tindakan yang harus diikuti harus memastikan pekerjaan yang aman.

PT. Diamond Electric Indonesia adalah perusahaan bergerak di bidang

otomotif. PT. Diamond Electric Indonesia sebagai perusahaan yang bergerak di

bidang produksi, sumber daya manusia Orang adalah salah satu langkah utama untuk

bisnis mencapai tujuannya, termasuk sumber daya manusia di tingkat eksekutif

departemen produksi yang berhubungan langsung dengan produksi barang yang akan

diterima oleh konsumen oleh perusahaan.

Dalam proyek ini peneliti memilih untuk meneliti keselamatan kerja di PT.

Diamond Electric Indonesia yang berlokasi di Jl. Madura I Blok L-9 Komplek

Industri, MM2100 - Ejip Bridge, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat 17530. PT.

Diamond Electric Indonesia merupakan anak perusahaan dari Diamond Electric

MFG.CO., LTD Jepang adalah perusahaan perdagangan dan manufaktur.

Memproduksi suku cadang otomotif, terutama koil pengapian. Proses sangat tinggi

sebagai jika sumber daya manusia tidak tahu dan menerapkan SOP jadi tentu saja

perusahaan harus memiliki sistem keselamatan kerja untuk memastikan keselamatan


karyawan. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk meneliti sistem keselamatan

kerja di PT. Diamond Electric Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, identifikasi masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengetahuan karyawan lapangan mengenai konsep keselamatan

dan kecelakan kerja secara umum?

2. Apakah jenis kecelakaan kerja tersering yang terjadi pada karyawan di

lapangan?

C. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian kali ini peneliti berharap dapat rnernberikan rnanfaat,

diantaranya:

1. Bagi PT. Diamond Electric Indonesia

Hasil menurut penelitian ini diperlukan bisa rnenjadi bahan penilaian &

pemugaran dalarn penerapan sistern keselarnatan kerja pada perusahaan

2. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memajukan ilmu pengetahuan dengan

langsung memasuki bidang dan memberikan kemampuan penelitian,

keterampilan, dan pengalaman belajar untuk mengembangkan pengetahuan

yang lebih dalam khususnya di bidang penelitian.

D. Definisi Operasional

Sebagai acuan bagi penulis dan pembaca, berikut definisi operasional dari

judul yang peniliti tulis:

1. Sistem diartikan sebagai pendekatan prosedur dan dengan pendekatan

komponen (Jogiyanto, 2009, 34).

2. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Menurut Simanjuntak (1994),

keselamatan kerja adalah suatu keadaan aman tanpa adanya resiko

kecelakaan atau bahaya di tempat kita bekerja, seperti kondisi gedung,

kondisi mesin, alat pengaman, kondisi pekerja.


3. Incoming didefinisikan sebagai proses memperoleh bahan baku yang

termasuk dalam persediaan perusahaan.

4. Loading diartikan sebagai proses memasukan barang yang akan di kirim

ke dalam kendaraan khusus.

5. Unloading adalah proses mengeluarkan barang dari kendaraan truck

delivery.

6. Slitting adalah proses pemotongan bahan baku dari kumparan induk ke

ukuran lebar yang dibutuhkan

7. Packing adalah proses pengemasan produk jadi dengan baik. Ini termasuk

proses pelabelan dan serialisasi produk.

E. Metode Penelitian

Dengan teknik penelitian kualitatif yang intensif, peneliti telah lama berkecimpung di

bidang ini, mencatat secara cermat apa yang terjadi, melakukan analisis reflektif terhadap

berbagai dokumen yang ditemukan di lapangan, dan dibuat laporan penelitian yang detail.

(Sugishirono, 2016: 22). Dalarn penelitian ini peneliti akan rnendeskripsikan

bagairnana penerapan keselarnatan di PT Diamond Electric Indonesia.

Adapun teknik yang digunakan untuk rnernperoleh data antara lain:

1. Observasi

Dengan teknik ini, penulis melakukan penelusuran langsung dari

berbagai sumber yang ada untuk mengumpulkan data dan informasi sesuai

dengan keadaan sebenarnya di lapangan.

2. Wawancara

Dengan cara ini, informasi dan data dikumpulkan dengan

menggunakan sumber yang ada, wawancara atau dialog dengan karyawan

F. Sistematika Penelitian:

BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, definisi operasional, metode penelitian dan sistematika

penulisan.
BAB II Landasan Teoritis yang mencakup teori-teori penunjang yang

membantu peneliti dalam melakukan penelitian.

BAB III Profil Perusahaan yang mencakup, sejarah singkat perusahaan,

lokasi, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, standar kerja.

BAB IV Laporan Hasil Observasi, akan menguraikan tentang hasil penelitian

yang berupa jawaban atas rumusan masalah. Jawaban itu terdiri atas pengetahuan

dan definisi, kendala-kendala yang dihadapi ketika observasi dan pemecahan

masalah.

BAB V berisi kesimpulan dari semua hasil pembahasan pada penelitian yang

dilakukan dan saran yang berkaitan dengan hasil penelitian yang dapat menjadi

pertimbangan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai