Abstract
PT. Wijaya Karya Beton (WIKA) Tbk is one of the manufacturing companies engaged in
pre-printing or manufacturing concrete by printing. In 2017, work accidents experienced
by employees, especially the Spinning area in line 1. This study identified work accidents
and looked for potential sources of work accident hazards so that this research was
carried out with the Hazard method and the WISE Safety Danone Standard. This
identification makes field observations. And based on the process of identifying hazards
in the Spinning area there are several sources of potential hazards, namely; Work
environment conditions, tools and materials, cables are scattered, employees are not
disciplined, and often joke during work.
1. PENDAHULUAN
496
Bina Darma Conferenceon Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: 2686-5777
2. METODOLOGI
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 2 (dua), yaitu data primer
dan data sekunder. Data primer adalah data yang diambil sendiri dari lapangan.
Data primer pada penelitian ini adalah mengenai kondisi lokasi pekerjaan, yang
berhubungan dengan K3 pada proyek konstruksi.
Sedangkan data sekunder ialah data dari catatan-catatan perusahaan data tenaga
kerja dan data-data lainnya.
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data diambil dengan cara observasi
untuk meneliti faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja.
Dari proses pelaksanaan pengumpulan data ini disebutkan pada observasi atau
terjun langsung kelapangan, namun hanya sebagai pengamat yang hanya
mengamati setiap kecelakaan kerja.
Pada metode ini pengolahan data dilakukan dan penulis meneliti di PT.Wjaya
Karya BETON Tbk Lampung Selatan, dengan metode Standar WISE Safety
Danone dan Hazard. Kemudian data analisis berdasarkan tabel penilaian resiko
yang kemudian dinarasikan atau di analisiskan dan proses pengolahan data
menggunakan komputer dengan program microsoft word. [3].
Perencanaan k3 yang baik dimulai dengan melakukan identifikasi bahaya dan
penilaian resiko.
8 kecelakaan
6 parah
4
kecelakaan
2
sedang
0
tahun tahun tahun kecelakaan
2015 2016 2017 ringan
Dari gambar tersebut bahwa insiden di PT Wijaya Karya BETON Tbk Lampung
Selatan Sangatlah kecil bahkan zero accident pun terlihat tetapi banyaknya
kecelakaan ringan yang mengakibatkan pekerja atau karyawan di skorsing kerjaan.
Dan penulis juga mewawancarai beberapa karyawan untuk menjelaskan atau
mengetahui seberapa sering terjadinya kecelakaan kerja, ternyata paling sering
terjadi kecelakaan ringan seperti, tangan terluka, kuku tangan terlepas.
Persiapan inspeksi yang baik harus selalu dimulai dengan sikap perilaku
positif dan berfikir positif untuk keberhasilan tugas, merencanakan tugas dan
menentukan apa-apa yang akan dilihat dan apa-apa yang akan dicari. [7] Hal-hal
yang perlu diperhatikan dalam tugas persiapan ini ialah:
a) Mulailah dengan sikap perilaku positif. Ialah dengan memberikan perhatian
penuh, bahwa segala sesuatu yang ada ditempat kerja telah sesuai dengan
standar aturan yang berlaku.
b) Rencakan inspeksi. Mendefinisikan area yang menjadi tanggung jawab
masing-masing
c) Tentukan apa yang akan dilihat. Agar dapat berjalan dengan baik dengan
menentukan objek apa saja dan lokasi mana saja yang akan di inspeksi
d) Pahami apa yang akan dicari. Mencari sesuatu sifatnya lebih dalam bukan
hanya dari sekedar melihat.
e) Buatlah checklist. Merupakan alat utama untuk inspeksi.
c) Lingkungan
Masih banyak sisa-sisa kayu dan bekas oli buat perawatan mesin berceceran
dan sering terjadi kecelakaan kerja.
d) Manusia
Tidak fokus pada saat bekerja dan masih banyak pekerja yang belum
memahami pekerjaannya serta seringnya pekerja mengobrol antara pekerja
lainnya.
e.) Metode
Banyaknya karyawan atau pekerja yang belum memahami metode kerja mesin
tersebut, dan kurangnya bekal pembelajaran bagi karyawan.
3. HASIL
Dari hasil observasi peneliti yang dilakukan dilapangan, diketahui bahwa sumber
bahaya yang terdapat di area Spinning, karena mesin berputar dan sekaligus
produk berputar dengan kecepatan tinggi dan bisa mengakibatkan baut terlepas
dan terlempar.
Berikut ini beberapa kutipan hasil wawancara dengan beberapa karyawan pekerja
di PT Wijaya Karya BETON Tbk Lampung Selatan dan rekan kerja penelitian.
“kita memantau dari jauh, kalau dekat juga bisa terkena lemparan baut/mur dari
mesin Spinning”(Staff Karyawan),
“itu juga ada maintenance yang kuku tangan nya lepas,karena kerja tidak hati-hati
dan tidak disarankan juga pekerja maintenance kuku panjang” (Karyawan
Spinning)
“jika tidak memakai earplug udah parah ini telinga,karena kebisingan mesin
sangatlah tinggi” (pegawai Spinning)
“kejatuhan dari ketinggian juga bisa, tapi sampai saat ini belum tau saya”
(Karyawan Pabrik 2).
“cuaca juga disini panas,iya dikatakan dingin bisa juga, karena kan dipinggir laut
jadi panas benerr” (Karyawan Stressing)
“kemarin tahun lalu itu ada pegawai karyawan stressing itu tangan kirinya patah
karena kelalaian pada saat mesin berputar (Karyawan Jalur 4)”
Shafrotu Jukaza,Reni Laili, M.Kumroni Makmuri|501
Bina Darma Conferenceon Engineering Science
http://conference.binadarma.ac.id/index.php/BDCES e-ISSN: 2686-5777
Dalam prinsip WISE yang diterapkan di PT Wijaya Karya Tbk lampung selatan
juga diadakan klasifikasi rating sebagai berikut :
1. <30 : Unsatisfactory
2. 30-40 : Satisfactory
3. 40-50 : Excellent
4. >50 : World Class
3.2 HAZARD
Sumber Bahaya
Sedang Ekstrim Tinggi
80%
10% 10%
Berdasarkan Gambar diatas dapat diketahui bahwa sumber bahaya yang paling
banyak ditemukan adalah sumber bahaya yang tergolong Tinggi. Sumber bahaya
yang tergolong tinggi banyak dijumpai pada Jalur 1 dan jalur 2.
3 Mungkin Seharusnya terjadi dan mungkin 1 kali per 5 tahun sampai 1 kali
telah menjadi/muncul disini atau pertahun
ditempat lain
4 Kemungkina Dapat terjadi dengan mudah, Lebih dari 1 kali per tahun
n Besar mungkin hingga 1 kali per bulan
muncul dalam keadaan yang paling
banyak terjadi
5 Hampir Sering terjadi, diharapkan muncul Lebih dari 1 kali per bulan
Pasti dalam
keadaan yang paling banyak terjadi
2 Kecil Menimbulkan cidera ringan, kerugian kecil Masih dapat bekerja pada
dan tidak menimbulkan dampak serius hari/shift yang sama
terhadap kelangsungan bisnis
3 Sedang Cedera berat dan dirawat dirumah sakit, Kehilangan hari kerja
tidak menimbulkan cacat tetap, kerugian dibawah 3 hari
finansial sedang
4 Berat Menimbulkan cidera parah dan cacat tetap Kehilangan hari kerja 3
dan kerugian finansial besar serta hari atau lebih
menimbulkan dampak serius terhadap
kelangsungan usaha
5 Bencana Mengakibatkan korban meninggal dan Kehilangan hari kerja
kerugian parah bahkan dapat menghentikan selamanya
kegiatan usaha selamanya
a. Sumber Bahaya
Berdasarkan hasil dari wawancara dapat diketahui sumber bahaya yang sering
ditemui dijalur 1 dan jalur 2 yaitu Perakitan Tulang Besi atau Behel
b. Resiko
Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui resiko yang mungkin terjadi dari
sumber bahaya yang ada di jalur 1 dan jalur 2 yaitu tangan terluka,kena goresan
behel, tangan akan kapalan.
c. Fasilitas
Berdasarkan hasil wawancara diperoleh hasil yaitu fasilitas kelengkapan APD
masih kurang dan masih tidak ada yang memakai masker.
4. KESIMPULAN
Menurut hasil analisis data, disimpulkan bahwa Human Error, merupakan sangat
utama terjadinya kecelakaan kerja. Hal tersebut muncul diakibatkan oleh sikap
pekerja yang tidak disiplin terhadap peraturan kerja dengan bekerja secara tidak
serius dan mengobrol ataupun bercanda dengan pekerja lain saat jam kerja
berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA