PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
Nama : Rendi Fadilah
NIM : 200317
PENDAHULUAN
baik dalam skala lokal, nasional, maupun internasional. Hal ini tentunya
kontraktor.
menambah jumlah dan ragam bahaya di tempat kerja. Selain itu akan
terjadi pula lingkungan kerja yang kurang memenuhi syarat, proses dan
bahaya yang sangat tinggi. Situasi dalam lokasi yang terlihat tidak aman,
dibutuhkan stamina yang prima dan alat pelindung diri yang layak bagi
rendah.
tahunnya 2.2 juta orang meninggal karena kecelakaan dan penyakit akibat
bahwa setiap tahun terjadi 270 juta kecelakaan akibat kerja yang tidak
dari pekerjaan) dan 180 juta orang mengalami penyakit akibat kerja.
Angka K3 perusahaan di Indonesia secara umum ternyata masih rendah.
negara dalam hal keselamatan dan jauh tertinggal dari Negara Asia
kecelakaan kerja.
kecelakaan itu tidaklah terjadi begitu saja terjadi. Kecelakaan pasti ada
pemilihan metode kerja yang kurang tepat, dan perubahan tempat kerja
tingkat Sekolah Dasar, bahkan sekitar 1.5% dari pekerja ini belum pernah
berstatus pekerja harian lepas atau borongan yang tidak memiliki ikatan
pekerja yang sangat besar dan berpotensi terjadi kecelakaan kerja. Karena
kecelakaan kerja. Ini terlihat dari lokasi kerja, proses kerja dan peralatan
kerja.
program K3, tetapi masih terjadi kecelakan yang disebabkan oleh beberapa
faktor. Jatuh 26%, terbentur 12%, tertimpa 9%, mesin dan alat 8%, alat
tangan 7%, kendaraan 7%, dan lain-lain 6%. Akibat kecelakaan kerja
sakit, biaya pengobatan, biaya untuk memperbaiki alat yang rusak, dan
B. Identifikasi Masalah
saja penerapannya belum maksimal hal ini dapat dilihat dari masih
yang baku.
C. Batasan Masalah
yang diteliti tidak terlalu luas dan menyimpang, maka penelitian ini
pelaksanaannya.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
1. Penulis
konstruksi.
3. Perusahaan
KAJIAN TEORITIK
A. Deskripsi Konseptual
mempunyai pengertian sebagai sikap mental yang selalu berpandangan bahwa mutu
kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari
hari ini. Sedangkan secara umum seperti yang banyak terdapat dalam buku-
yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa produktivitas memiliki dua
unjuk kerja yang maksimal yaitu pencapaian target yang berkaitan dengan
kualitas, kuantitas, dan waktu. Yang kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan
kerja adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja
menghasilkan barang atau jasa, yang ditujukan untuk menjadikan hari esok lebih
definisi yang berbeda-beda tentang namun pada dasarnya mempunyai prinsip yang
sama.
tindakan yang efisien dalam memproduksi sesuatu, baik barang maupun jasa,
peran serta tenaga kerja per satuan waktu (lazimnya per jam per orang) .
menunjukkan adanya kaitan antara output ( hasil kerja ) dengan waktu yang
bahwa produktivitas tenaga kerja sangat berkaitan dengan hasil kerja yang
produktivitas kerja karyawan adalah hubungan antara hasil nyata (barang atau
jasa), dengan masukan yang sebenarnya yaitu suatu perbandingan antara hasil
yaitu hasil atau jumlah penyelesaian tugas ( dalam ton, unit, area, rupiah ),
jika struktur ini merupakan wahana yang sudah tua, rumit dan tidak
efektif.
kerja karyawan.
oleh Husein Umar (2004:11), ada enam faktor utama yang menentukan
a. Sikap kerja.
b. Tingkat keterampilan.
c. Hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan.
d. Manajemen produktivitas.
f. Kewiraswastaan.
d. Memahami pekerjaan.
meliputi:
b. Sarana pendukung.
c. Supra sarana.
Sedangkan menurut Ravianto faktor-faktor yang
a. Pendidikan.
b. Ketrampilan.
c. Disiplin.
e. Motivasi.
g. Tingkat penghasilan.
h. Jaminan Sosial.
k. Teknologi.
l. Sarana produksi.
m. Manajemen.
adanya tenaga kerja yang memiliki keterampilan dan keahlian bekerja, karena
itu Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah hak asasi setiap tenaga
kerja. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan suatu upaya untuk
menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman, dan tujuan akhirnya adalah
metode yang digunakan, yang artinya ketiga unsur tersebut tidak dapat
(K3)yang efektif dan efisien. Sebagai bagian dari iImu Kesehatan Kerja,
salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan
nyaman sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja
dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi
dan kesehatan kerja ini harus ditanamkan pada diri masing-masing individu
keselamatan dan kesehatan kerja dapat dipahami dengan jelas maka penulis akan
kerja. Kecelakaan adalah tindakan yang tidak terduga dan tidak diharapkan tidak
hubungan kerja pada perusahaan. Hubungan kerja disini dapat berarti bahwa
adalah suatu kejadian yang tidak diinginkan dimana aksi atau reaksi objek,
merugikan fisik seseorang atau kerusakan hak milik yang disebabkan kontak
dengan energi (kinetik, listrik, kimiawi dan lain-lain) yang melewati ambang
batas dari benda atau bangunan.Dari definisi diatas jelaslah bahwa pengertian
terjadinya luka-luka saja, tetapi juga meliputi kerugian fisik dan materil sebab-
materil maupun penderitaan dari yang paling ringan sampai yang paling berat dan
bahkan ada yang tewas, oleh karena itu sebelum terjadi kecelakaan, perlu
faktor penyebab kecelakaan kerja yang paling sering terjadi. Hal ini terutama
lain pihak pemerintah juga memegang peranan penting dalam usaha untuk
berikut :
kerusakan peralatan, material dan kecelakaan fisik dari personil kerja dapat
2002)
yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat
menimbulkan kerugian baik korban manusia dan atau harta benda (Modul 1 tentang
kerusakan harta benda dan gangguan lingkungan atau ko0mbinasi dari selama ini.
a. Keselamatan Kerja
sentosa, sejahtera, tidak kurang suatu apapun, sehat, tidak mendapat gangguan,
bahasa Indonesia).
perhatian yang sama dengan kualitas, jadwal dan biaya (Yustono, 2000).
Penyediaan fasilitas keselamatan keja meliputi peralatan perlindungan
diri dan sarana keselamatan kerja. Peralatan perlindungan diri terdiri dari
(Ridley, 2001)
kegiatan konstruksi.
c. Kesehatan Kerja
pengertian sehat mempunyai makna sehat secara fisik, mentaldan juga sehat
mencegah agar manusia tidak menderita sakit, bahkan menjadi lebih sehat.
lainnya terhadap kondisi fisik manusia, pikiran, dan sikap tingkah laku para
pegawai.
mencakup langkah-langkah:
dengan mempelajari sifat dan sesuatu zat atau kondisi dan keadaan
pekerja.
tidak diharapkan bukanlah suatu peristiwa kebetulan saja, tetapi ada sebab-
Kecelakaan tidak terjadi begitu saja, kecelakaan terjadi karena tindakan yang
salah atau kondisi yang tidak aman. Kelalaian sebagai sebab kecelakaan
berjalan mencapai suatu yang jauh diatas sebuah tangga. Hal tersebut
menunjukkan cara yang lebih baik selamat untuk menghilangkan
seperti helm dan gudang yang kurang baik. Diantara tindakan yang
a. Penyebab langsung :
1. Fungsi manajemen
2. Kondisi pekerja.
mereka lalai ataupun kondisi kerja yang kurang aman, tidak hanya satu saja.
keselamatan.
kecelakaan adalah:
batas.
b. Unsafe Action and Mechanical Condition (Kondisi fisik dan mekanis yang
a. Terjatuh
perusahaan lain tidaklah sama. Ada yang mengabaikan dan ada pula yang
sikap serta pandangan atau sistem nilai yang hidup dan diatur oleh
industri kimia akan berbeda dengan pertambangan atau dengan industri farmasi.
Salah satu hal yang ikut menentukan adalah normal/standar keselamatan kerja
dipakai. Fase pertumbuhan dan ukuran perusahaan yang baru dirintis atau
perusahaan atau nilai investasi yang ditanam akan semakin besar pula
mulai dari yang cukup besar sampai yang ukuran raksasa. Orientasi
perusahaan.
ini biasanya telah lepas dari tahap survival. Ukuran perusahaan atau
melakukan pekerjaannya.
kerugian yang timbul akibat kecelakaan dan karyawan akan terlatih dalam
mungkin hanya sedikit yang diketahuinya. Satu lagi pertanyaan yang tak
terhadap kecelakaan yang kecil atau salah satu kecelakaan yang besar.
lain. Ada kemungkinan bahwa kejadian secara acak dari sebuah kecelakaan
(Silalahi,2000).
“alat produksi” yang paling tidak effisien ditinjau dari aspek tenaga,
keluaran, ketahanan fisik dan mental. Pembebanan yang berlebihan atau
diimbangi oleh pengurangan jam kerja dan istirahat yang lebih lama
(Hinze, 1985).
perusahaan akan lebih besar lagi mengeluarkan dana untuk hal lain akibat
dari:
(aspek teknis)
e. Menganalisa kecelakaan
kecelakaan. Dalam hal ini pengetahuan lingkungan kerja adalah faktor utama
sebagai berikut:
a. Segala urusan yang bersifat khusus terhadap penyakit akibat
biaya yang dikeluarkan pun menjadi percuma. Menurut Handoko upaya untuk
benar dan melatih melakukan pekerjaan dengan cara aman dan efisien.
perusahaan.
kesehatan kerja.
barang lain yang berada pada tempat kerja, serta sumber produksi dan
kesehatan kerja.
dalam :
kerja.
terorganisasi.
keselamatan kerja.
dikembangkan. Demikian pula tenaga kerja dan orang lain yang berada
yang sehat.
kerja.
berkesinambungan :
pekerja.
pengendalian risiko.
Aktifitas pekerjaan, baik itu pekerjaan utama ataupun
berupa :
a. Aktifitas penunjang
b. Gudang alat
c. Gudang bahan
d. Workshop besi
e. Workshop kayu
f. Lapangan
g. Produksi beton
j. Pekerjaan pengecoran
mudah ditemukan, versi terbaru selalu tersedia dan dokumen versi lama
Tabel. 1
Muhammad Al- Kerja dan Keselamatan 2. Kesehatan Kerja variabel keselamatan kerja
Musadieq, Jurnal Kerja Terhadap Kualitas 3. Kualitas Kehidupan karyawan memperoleh grand
Administrasi Bisnis Kehidupan Kerja dan Kerja mean sebesar 4.43 sehingga
(JAM). Vol. 44 No. 1 Produktifitas Kerja 4. Produktifitas Kerja dapat diindikasikan bahwa
yang baik.
variabel
memperoleh grand
dapat diindikasikan
memiliki kesehatan
variabel kualitas
kehidupannkerja karyawan
memperoleh grand
dapat diindikasikan
memiliki kualitas
yang baik.
dapat diindikasikan
Paiton memiliki
yang baik.
Kasus
Nilai hasil pengujian hipotesis
Hutama Sidoarjo)
nilai koefisien inner model
merupakan nilai
tentang
kesehatan kerja
tenaga kerja.
pengaruh dari
terhadap
adalah
korelasi /
kerja (Y1)
nilai
dari variabel
variabel
sebesar 0,623.
hipotesis dapat
(Persero)Cabang yakni
Ternate
sebanyak 17 orang (41%). Hal
ini berarti
sudah
keselamatan kerja.
(29%)
dengan hal
karyawan yang
(17%),
(10%) dan 2
setuju
Berdasarkan nilai
pernyataan
rata-rata
karyawan
peralatan kerja
standar
diberikan
berada pada
C. Kerangka Teoritik
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
a. Kelengkapan alat
pengaman keselamatan
kerja
b. Petunjuk tentang cara
menggunakan alat
pengaman keselamatan
kerja
c. Frekuensi penggunaan
alat pengaman kesela-
matan kerja
d. Kerusakan alat penga-
Produktifitas Karyawan (Y)
a. Sikap Kerja
b. Tingkat Ketrampilan
c. Hubungan anatara
tenaga kerja dan
Pimpinan
Kesehatan Kerja (X2) d. Manajemen
produktivitas
a. Usaha yang bersifat e. Efesiensi Tenaga Kerja
khusus terhadap
penyakit akibat
Pekerjaan.
b. Usaha yang meliputi
pemeriksaan dan
rehabilitas.
c. Usaha yang
menyangkut factor
lingkungan kerja
D. Hipotesis Penelitian
telah dikemukakan diatas dapat ditarik suatu hipotesa sebagai berikut : “Diduga
A. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar
tian sampai terlaksananya laporan penelitian ini, yaitu pada bulan No-
C. Metode Penelitian
paradigma penelitian ini adalah paradigma ganda dengan dua variabel independen
yaitu Keselamatan dan Kesehatan kerja (X) dan satu dependen yaitu Produktifitas
karyawan (Y).
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang tediri dari objek atau subjek
2009:80)
Dalam penelitian ini populasi yang digunakan ialah seluruh karyawan yang
bekerja di PT. Dasindo Konstruksi sebagai populasi yang sampai tahun 2021
b. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumah dan karakteristik yang dimiliki oleh
sampling, yaitu populasi yang dijadikan sampel adalah populasi yang memenuhi
kriteria tertentu dengan tujuan agar sample yang diambil bisa lebih
kerja lebih dari lebih dari dua tahun. Hal ini dikarenakan pada tahun
n= N
1+N(e)2
Di mana :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran populasi
e = Tingkat Kesalahan
172
n= = 42,52 dibulatkan 43
1+172 (10%)2
kepada karyawan.
analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
sumber data lain terkumpul. Maka teknik analisis data dalam penelitian
20. Untuk melihat pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja PT. Dasindo
Y = β0 + β1 X1 + β2 X2 + ε
β = Koefisien regresi
X1 = keselamatan Kerja
X2 = Kesehatan Kerja
ε = error/tingkat kesalahan
= 100% - 0%
5
= 20 %
Tabel. 3.1
Klasifikasi dan Interval Penilaian
B Baik 4 60 % - 79,99%
C Cukup 3 40 % - 59,99%
D Buruk 2 20 % - 39,99%
1. Uji F
variabel dependen.
r √ n−2
thitung =
√ 1−r 2
keterangan
n = jumlah sampel
3. Koefisien Determinasi
bagai berikut :
Kd=r2 X 100%
Keterangan :
persentase)
G. Hipotesis Statistik
rumusan masalah dalam sebuah penelitian, disebut sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang belum menggunakan fakta. Karena itulah,
dalam setiap penelitian yang dilakukan mempunyai jawaban sementara atau hipotesis
terhadap penelitian yang dilaksanakan. Dari hipotesis tersebut, maka akan dilaksanakan
hipotesis rasional. Hipotesis deskriptif adalah hipotesis yang secara khusus menyatakan
keberadaan, nilai, bentuk, ukuran, atau distribusi suatu variabel. Atau pengertian
hipotesis deskriptif yaitu dugaan terhadap suatu variabel dalam suatu sampel meskipun
maka dengan demikian hipotesis penelitian yang diajukan jika secara persial dilihat
Karyawan.
yang lebih dari dua biasanya ada yang menduga secara parsial dan ada juga yang secara
simultan, maka jika dilihat dari jumlahnya variabel dalam penelitian ini harus dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
Gary Desler, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 2, PT. Prehalindo, Jakarta,
2000.
Husein Umar, Riset Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi, PT. Gramedia
Jakarta, 1999
P.K., Suma’mur, Hygiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja, CV Haji Masagung,
Jakarta, 2001.
Jakarta, 2003