Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR

DI PT. CARITAS ENERGI INDONESIA

Diajukan oleh:
ARIYONO
NIM : 710015162

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


INSTITUT TEHKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
2019
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR

“KAJIAN TEKNIS MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN


KERJA PADA PT. CARITAS ENERGI INDONESIA, KABUPATEN
SOROLANGUN, PROVINSI JAMBI”

Diajukan Untuk Penelitian Tugas Akhir Di PT. Caritas Energi Indonesia, Sebagai
Syarat Kelulusan Di Program Studi Teknik Petambangan Istitut Teknologi Nasinal
Yogyakarta (ITNY) Tahun Akademik 2019/2020

OLEH:

ARIYONO

NIM. 710015162

Menyetujui Yogyakarta, Maret 2019


Ketua Program Studi
Teknik Pertambangan Mahasiswa

Dr. R. Andy Erwin Wijaya, S.T., M.T. Ariyono


NIK. 19730227 NIM. 710015162
I. JUDUL TUGAS AKHIR
Judul penelitian tugas akhir yang di ambil yaitu:
Nama : ARIYONO
NIM : 710015162
Judul : KAJIAN TEKNIS MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PADA PT. CARITAS ENERGI INDONESIA

II. LATAR BELAKANG

Kerja Praktek merupakan kegiatan mahasiswa sebagai syarat untuk


menyelesaikan program studi pada suatu perguruan tinggi, dimana mahasiswa
dituntut untuk dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama di bangku kuliah
dengan keadaan lapangan yang sebenarnya.
Adapun pelaksanaan Kerja Praktek (KP) tersebut dilakukan pada perusahaan
yang bergerak pada bidang usaha sesuai atau relevan dengan bidang ilmu yang
dipelajari, dalam hal ini bidang Pertambangan (sesuai bidang ilmu dan jurusan yang
dipraktekkan). Perusahaan yang ditunjuk untuk kegiatan praktek tersebut adalah
perusahaan yang diharapkan mampu membina dan mengarahkan serta bersedia
memberikan pengalaman ilmu teori dan praktek secara langsung di lapangan kepada
mahasiswa yang melaksanakan praktek. Sesuai dengan alasan inilah yang menjadi
dasar praktikan memilih tempat Kerja Praktek (KP) pada PT. Caritas Energi
Indonesia. Dengan adanya bantuan dari perusahaan dengan memberi izin kepada
mahasiswa untuk melaksanakan penelitian ini, di harapkan akan terjalin hubungan
yang baik dan harmonis bagi perusahaan dan pihak Universitas serta mahasiswa
diharapkan dapat memberikan feedback kepada perusahaan untuk memberikan
optimalisasi dan peningkatan kualitas perusahaan.

III. TUJUAN
Berikut adalah tujuan yang di harapkan dari pelaksanaan tugas akhir ini.
3.1 Tujuan Bagi Mahasiswa
Tujuan yang ingin di dapatkan adalah sebagai berikut.
1. Melaksanakan tugas akhir sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana stara satu
(S1).
2. Mendapatkan gambaran secara actual mengenai permasalahan yang ada di
perusahaan.
3. Dapat menerapkan ilmu tenik pertambangan pada permasalahan nyata
4. Dapat membantu pihak perusahaan dalam memecahkan permasalahan yang di
hadapi.

3.2 Tujuan Bagi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY)


Tujuan Bagi Institut Teknologi Nasional Yogyakarta adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan mampu meningkatkan hubungan baik dan kerjasama dengan PT.
Caritas Energi Indonesia.
2. Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana kurikulum
yang di buat sesuai dengan kebutuhan dunia industri akan tenaga kerja yang
terampil di bidangnya.
3. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu.

3.2 Tujuan bagi PT. Caritas Energi Indonesia


Adapun tujuan kegiatan penelitian tugas akhir ini bagi PT. Caritas Energi Indonesia:
1. Terjalin hubungan yang baik dengan pihak ITN Yokyakarta, Terutama jurusan
Teknik Pertambangan sebagai salah satu instansi Pendidikan bagi calon tenaga
ahli bidang Teknik yang sangat di butuhkan dalam perusahaan.
2. Sebagai sarana untuk memberikan kriteria tenaga kerja yang di butuhkan oleh
perusahaan.

IV. MANGFAAT DAN KEGUNAAN


Adapun manfaat dan kegunaan yang di harapkan dari pelaksanaan tugas akhir ini
adalah:
1. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu pengetahuan dan metodologinya yang selama ini
telah di terima di bangku kuliah pada dunia kerja.
2. Menguji kemampuan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah di
peroleh.
3. Memberikan informasi kepada mahasiswa keadaan dunia kerja nyata sehingga
memotivasi untuk mempersiapkan diri.
4. Menjebatani hubungan kerjasama antara perusahaan dengan Jurusan Teknik
Pertambangan Institut Teknologi Nasional Yokyakarta.

V. RENCANA WAKTU PELAKSANAAN


Kegiatan penelitian ini akan dilaksanakan di Di PT. Caritas Energi Indonesia,
selama 2 bulan, dengan runtutan kegiatan penelitian sebagai berikut.

April Mei

No. Kegiatan Minggu ke Minggu ke

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Registrasi, dan Induksi K3

2 Orientasi Lapangan

Pengumpulan data - data


3 3 penunjang kegiatan dan Studi
Literatur

Pengamatan dan pengambilan


4
data kegiatan di lapangan

5 Pengolahan data

6 Penulisan laporan

7 Evaluasi

VI. TEMPAT PELAKSANAAN


Pelaksanaan penelitian tugas akhir ini akan di laksanakan
di tambang batubara PT. Caritas Energi Indonesia, Sorolangun,
Jambi.
VII. MAHASISWA PELAKSANA
Identitas mahasiswa yang melaksanakan penelitian tugas
akhir adalah sebagai berikut:
Nama : ARIYONO
NIM : 710015162
Jurusan : Teknik Pertambangan
Perguruan tinggi: Institut Teknologi Nasional Yokyakarta

VIII. METODE PENGAMBILAN DATA


Dalam pelaksanaan tugas akhir ini di gunakan dua metode dalam pengumpulan
data, yaitu:
1. Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Adalah suatu metode yang digunakan dalam mendapatkan data dengan jalan studi
literatur di perpustakaan serta dengan membaca sumber-sumber data informasi lainya
yang berhubungan dengan pembahasan.
2. Metode Penelitian Lapangan (Field Research)
Metode ini di gunakan dalam pengumpulan data , dimana penyelidik secara
langsung terjun pada proyek penelitian, sedangkan cara lain yang dipaki dalam field
research ini adalah:
a. Interview yaitu suatu metode yang digunakan dalam mendapatkan data dengan jalan
mengajukan pertanyaan secara langsung pada saat perusahaan mengadakan suatu
kegiatan
b.Observasi, yaitu suatu metode dalam memperoleh data dengan mengadakan
pengamatan langsung keadaan yang sebenarnya dalam perusahaan.

IX. DASAR TEORI

8.1 Kerangka Dasar Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang merupakan bagian dari proses
manajemen keseluruhan mempunyai peranan penting di dalam pencapaian tujuan
perusahaan melalui pengendalian rugi perusahaan tersebut. Alasan ini adalah tepat
mengingat penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam suatu perusahaan
betujuan mencegah, mengurangi dan menanggulangi setiap bentuk kecelakaan yang
dapat menimbulkan kerugian-kerugian yang tidak dikehendaki.
Kerangka dasar manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat disusun sebagai
berikut :
1. Fungsi utama manajemen yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengendalian, dan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan masalah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
2. Kegiatan utama manajemen yang meliputi pembiayaan dan pelaporannya,
pengoperasian, produk pemasaran dan penjualan serta sistem komunikasi dan
informasi. Kegiatan-kegiatan ini merupakan sasaran dan tujuan yang ingin dicapai
oleh perusahaan.
3. Sumber daya dan pembatas yang meliputi manusia, materialisme dan peralatan,
kebutuhan konsumen, kondisi ekonomi, masyarakat dan lingkungan kerja serta
peraturan pemerintah dapat merupakan masukan kegiatan manajemen dan fungsi
manajemen.
Dengan melandaskan pada kerangka dasar manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja tersebut diatas maka tujuan manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja adalah melakukan pencegahan kecelakaan atau kerugian perusahaan dengan
merealisasikan setiap fungsi manajemen dalam melaksanakan kegiatan yang dibatasi
oleh sumber atau masukan yang dimiliki.
8.2 Konsep Sebab Kecelakaan
Sebab kecelakaan merupakan landasan dari manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, karena usaha Keselamatan dan Kesehatan Kerja diarahkan untuk
mengendalikan sebab terjadinya kecelakaan. Untuk dapat memahami dengan baik
tentang konsep sebab kecelakaan kerja maka manajemen dituntut memahami sumber
penyebab terjadinya kecelakaan.
Dalam kaitannya dengan manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, sebab
kecelakaan dapat bersumber dari empat kelompok besar, yaitu :
a. Faktor Lingkungan
Faktor ini berkaitan dengan kondisi fisik ditempat kerja yang meliputi :
1. Keadaan lingkungan kerja
2. Kondisi proses produksi
3. Proses Produksi
b. Faktor Alat Kerja
Dimana bahaya yang ada dapat bersumber dari peralatan dan bangu,…nan tempat
kerja yang salah dirancang atau salah pada saat pembuatan serta terjadinya kerusakan-
kerusakan yang diakibatkan oleh salah rancang. Selain itu kecelakaan juga bisa
disebabkan oleh bahan baku produksi yang tidak sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan, kesalahan dalam penyimpanan, pengangkutan dan penggunaan.
c. Faktor Manusia
Faktor ini berkaitan dengan perilaku dan tindakan manusia didalam melakukan
pekerjaan, meliputi :
1. Kurang pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang kerjanya maupun dalam
bidang keselamatan kerja.
2. Kurang mampu secara fisik (karena cacat atau kondisi yang lemah) atau secara
mental.
3. Kurang motifasi kerja dan kurang kesadaran akan keselamatan kerja.
4. Tidak memahami dan menaati prosedur kerja secara aman.
5. Bahaya yang ada bersumber dari faktor manusianya sendiri yang sebagian besar
disebabkan tidak menaati prosedur kerja.
d. Kelemahan Sistem Manajemen
Faktor ini berkaitan dengan kurang adanya kesadaran dan pengetahuan dari pucuk
pimpinan untuk menyadari peran pentingnya masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
meliputi :
1. Sikap manajemen yang tidak memperhatikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di
tempat kerja.
2. Organisasi yang buruk dan tidak adanya pembagian tanggung jawab dan
pelimpahan wewenang bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara jelas.
3. Sistem dan prosedur kerja yang lunak atau penerapannya tidak tegas.
4. Tidak adanya standar atau kode Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang dapat
diandalkan.
5. Prosedur pencatatan dan pelaporan kecelakaan atau kejadian yang kuang baik.
6. Tidak adanya monitoring terhadap sistem produksi.
Kelemahan Sistem manajemen ini mempunyai peranan yang sangat besar sbagai
penyebab kecelakaan, karena sistem manajemenlah yang mengatur ketiga unsur
produksi (manusia, peralatan, dan tempat kerja). Ketimpangan yang terjadi pada sistem
manajemen akan menimbulkan ketimpangan pada ketiga unsur sistem produksi yang
lain. Sehingga sering dikatakan bahwa kecelakaan merupakan manifestasi dari adanya
kesalahan manajemen dalam sistem manajemen yang menjadi penyebab timbulnya
masalah dalam proses produksi.
8.3 Konsep Akibat Kecelakaan
Pengertian terjadinya kecelakaan sering dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan,
untuk memahami dengan baik tentang kecelakaan maka hal yang harus dipertimbangkan
adalah konsepsi akibat yang ditimbulkan.
Didalam penerapannya, para manager harus bepandangan bahwa suatu kejadian
yang mengakibatkan terjadinya kecelakaan tidak hanya terbatas pada keadaan didalam
lingkungan pengolahan saja, akan tetapi lingkungan luar pengolahan juga harus
dipertimbangkan. Karena pada dasarnya kejadian di dalam berdampak negatif terhadap
lingkungan luar.
Demikiian pula terhadap pengertian kecelakaan tersebut tidak harus selalu dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan atau kerugian yang dialami. Maksud pengertian ini
menekankan bahwa suatu kejadian baru dikatakan kecelakaan apabila mengakibatkan
cedera, korban jiwa, penyakit akibat kerja atau kerugian-kerugian lainnya.
8.4 Prinsip Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan dalam kaitannya dengan masalah Keselamatan dan
Kesehatan Kerja harus mengacu dan bertitik tolak pada konsep sebab akibat kecelakaan,
yaitu dengan mengendalikan sebab, dan mengurangi akibat kecelakaan.
Upaya ini dilandasi dengan kenyataan bahwa suatu kecelakaan terjadi bila adanya
bahaya tidak dapat terkendali dan penanganan bahaya akan lebih mudah bila dilakukan
sejak tahap awal. Demikian pula terhadap akibat yang terjadi dapat ditekan seminimal
mungkin.
Berdasarkan prinsip pencegahan kecelakaan tersebut maka fungsi dasar manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja memegang peranan penting terhadap upaya
pengenalian kecelakaan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
8.5 Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja Di industri Pertambangan
Program keselamatan kerja yang baik adalah program yang didasarkan pada prinsip
close the loop atau prinsip penindaklanjutan hingga tuntas. Secanggih apapun program
yang ditawarkan, jikalau berhenti di tengah jalan dan tidak diikuti dengan tindak lanjut
yang nyata tentu tidak memiliki arti. Baik Internationa Loss Control Institute (ILCI)
maupun National Occupational Safety Association (NOSA) menyebutkan bahwa sistem
keselamatan kerja yang efektif harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Identifikasi Bahaya (Identification Hazzard)
Adalah tidak sama bahaya di lingkungan kerja satu dengan yang lain. Untuk
program yang umum dijumpai di industri pertambangan dalam kaitannya dengan prinsip
ini antara lain :
1. Program pengenalan dan peduli bahaya (Hazzard Recognition and awareness
Program)
2. Program komunikasi bahaya dan inventori bahan kimia ( Hazard Communication
and Chemical Inventory Program)
3. Program Pemantauan Higiena Perusahaan
4. Program Percontoh (Sampling Program)
5. STOP Program
6. Program Penilaian Resiko (Risk Assesment Program)
7. Program Inspeksi Keselamatan Kerja (Safety Inspection Program)
8. Audit Dasar Pihak Ketiga (Third Party Baseline Audit)
b. Menyusun Standart Kinerja Dan Sistem Pengukuran (Set Standart of Performance
and Measurement)
Di dalam langkah ini dipandang sangat penting untuk menmbuat standart, prosedur
atau kebijakan yang berkaitan dengan potensi bahaya yang telah diketahui. Dalam
penyusunan prosedur ini sebaiknya melibatkan semua tingkatan managemen dan
pelaksana di lapangan.
1. Program Penyusunan Kebijakan, Standart Kerja, Prosedur dengan tolok ukur
standart institusi international, pemerintah dan pabrik.
2. Program Review Prosedur Kritis (Critical Prosedur Review)
3. Program Inspeksi Keselamatan Kerja (Safety Inspection Program)
4. Program Pertanggunggugatan Keselamatan Kerja (Safety Accountability Program)
5. Program Pertemuan Keselamatan Kerja (Safety Meeting Program)
c. Menyusun Standart Pertangunggugatan (Set Standard of Accountability)
Langkah ini adalah untuk menetapkan sistem pertanggunggugatan untuk masing-
masing tingkatan manajemen. Program yang sering dijumpai berkaitan dengan langkah
ini adalah :
1. Program Standarisasi Penugasan (Assignment Standardization Program )
2. Program Standarisasi Pertanggunggugatan (Accountability Standardisation
Program)
3. Program Evaluasi Diskripsi Kerja (Job Description Evaluation Program)
4. Program KRA-KPI
d. Mengukur Kinerja Terhadap Standar yang Ditentukan (Measure Performance against
Standard)
Langkah ini untuk mengetahui seberapa tinggi kinerja yang dipakai terhadap
standar yang ada. Beberapa program yang telah sangat dikenal dalam langkah ini adalah
1. Audit keselamatan kerja Internal dan Eksternal (Internal & External Safety Audit)
2. Inspeksi Keselamatan Kerja (Safety Inspection Program)
3. Program Analisa Kecelakaan (Accident Investigation Program)
4. NOSA Five Starrs Grading Audit
5. Housekeeping Evaluation
e. Mengevaluasi Hasil yang dicapai (Evaluate Outcome)
Termasuk dalam langkah ini adalah mengevaluasi adanya penyimpangan dari
peraturan perundangan dan standar internasional yang berlaku. Contoh program dalam
langkah ini antara lain:
1. Program statistik kecelakaan (Safety Statistic Program)
2. Program Pelaporan ke Pemerintah (Government Reporting )
3. Program Analisa Kecelakaan (accident Analysis Program)
4. Evaluasi Kesehatan Karyawan (Medical Evaluation)
5. Program Perlindungan Pendengaran dan Pernafasan
6. Audit Follow up
f. Melakukan Koreksi Terhadap Penyimpangan yang Ada (Correct Deviations and
Deficiencies ) Salah satu contoh yang amat dikenal dalam langkah ini adalah :
1. Program Penghargaan Safety (Safety Recognition Program)
2. Program Koreksi Tuntas (Correction –Close The Loop Program)
3. Program Pertemuan Kepala Teknik Tambang (Technical Manager Meeting)
4. Audit Tindak Lanjut Oleh Manajemen (Audit Follow Up By Management)

X. PENUTUP
Demikian proposal penelitian tugas akhir ini kami ajukan sebagai salah satu syarat
untuk pelaksanaan penelitian tugas akhir di PT. Caritas Energi Indonesia. besar harapan
saya semoga PT. Caritas Energi Indonesia berkenan membantu dan memberikan tempat
yang dapat kami pergunakan untuk kelancaran kegiatan penelitian tugas akhir sesuai
dengan tujuan yang di inginkan. Kami juga berharap PT. Caritas Energi Indonesia
berkenan memberikan bimbingan dan konsultasi dalan pelaksanaan tugas akhir ini. Kami
berusaha memberikan feedback dengan menerapkan ilmu Teknik Pertambangan yang
kami miliki dalam menyelsaikan permasalahan yang kami teliti dan berupaya
memberikan perbaikan terlebih optimalisasi yang dapat meningkatkan peforma
perusahaan. Demikian harapan kami, atas perhatian Bapak/Ibu kami mengucapkan
terimakasih.
CURRCULUM VITAE

DATA PRIBADI

1. Nama : Ariyono
2. Tempat/Tanggal lahir : Kebumen, 27 Oktober 1997
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Agama : Islam
5. Status : Belum Menikah

6. Tinggi/Berat Badan : 165cm /51kg

7. Telepon : 082138882388

8. Alamat Asal : Dk.Tampingan 1,

RT/RW 001/001,

Desa. Wergonayan,

Kec. Mirit,

Kab. Kebumen,

Provinsi Jawa Tengah.

9. Email : ariyonosttnas@gmail.com

Education Background :
2004-2009 : SDN 5 Bukit Tiga, Kalimantan Tengah
2009-2012 : SMP Negeri 1 Rungau, Kalimantan Tengah
2012-2015 : SMK Negeri 2 Sampit, Kalimantan Tengah
2015- Sekarang : Istitut Teknologi Nasinal Yogyakarta (ITNY)

Anda mungkin juga menyukai