Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Implementasi Metode Hazard Identification, Risk Assessment And Risk


Control (HIRARC) Dalam Menganalisis Bahaya dan Risiko Keselamatan
dan Kesehatan Kerja pada Tambang Batubara Bawah Tanah CV. Tahiti
Coal, Sangkar Puyuh, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana


Teknik Pada Program S-1 Teknik Pertambangan

Disusun Oleh :

Lulu Dwi Oktari


2017/17137012

Konsentrasi : Pertambangan Umum

Program Studi : S1 Teknik

Pertambangan Jurusan : Teknik Pertambangan

PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI
PADANG
PADANG
2021
A. JUDUL PENELITIAN

Implementasi Metode Hazard Identification, Risk Assessment And

Risk Control (HIRARC) Dalam Menganalisis Bahaya dan Risiko

Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tambang Batubara

Bawah Tanah CV. Tahiti Coal, Sangkar Puyuh, Kecamatan Talawi,

Kota Sawahlunto

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Industri pertambangan merupakan salah satu sektor industri

yang berpengaruh besar dalam perkembangan perekonomian suatu

negara. Beberapa negara seperti Australia dan Amerika Serikat

menggerakan pembangunan ekonomi dan sosialnya dari

pertambangan. Begitu juga di Indonesia pertambangan memegang

peran sangat penting dalam perekonomian. Sebagai negara yang

berkembang, Indonesia terus berusaha meningkatkan pembangunan di

segala bidang salah satunya adalah memanfaatkan sumberdaya alam

yang banyak terkandung di dalamnya. Salah satu sumberdaya alam

yang dapat dimanfaatkan saat ini adalah batubara. Batubara merupakan

sumberdaya alam dengan jumlah cadangan yang memadai serta cukup

berpotensial di Indonesia. Batubara merupakan bahan galian yang

berupa senyawa organik yang terbentuk dari sisa tumbuh-tumbuhan

yang telah lama mengendap di dalam perut bumi.

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan hal penting

dalam setiap proses dan operasional, khususnya dalam masyarakat


yang sedang beralih dari suatu kebiasaan lain. Namun demikian

permasalahan K3 sering diabaikan oleh banyak perusahaan

sehubungan dengan rendahnya kesadaran dari perusahaan dan

karyawan (Royke, 1999). Manajemen Keselamatan dan Kesehatan

Kerja mengandung nilai perlindungan tenaga kerja dari kecelakaan

atau penyakit akibat kerja. Tenaga kerja merupakan aset organisasi

yang sangat berharga dan merupakan unsur penting dalam proses

produksi di samping unsur lainnya seperti material, mesin, dan

lingkungan kerja. Oleh karena itu tenaga kerja harus dijaga, dibina dan

dikembangkan untuk meningkatkan produktivitasnya (Ramli, 2010).

Salah satu sistem manajemen K3 yang berlaku global atau

international adalah OHSAS 18001;2007. Menurut OHSAS 18001,

manajemen K3 adalah upaya terpadu untuk mengelola risiko yang ada

dalam aktivitas perusahaan yang dapat mengakibatkan cidera pada

manusia, kerusakan atau gangguan terhadap bisnis perusahaan.

Manajemen risiko terbagi atas tiga bagian yaitu Hazard Idenfication,

Risk Assessment dan Risk Control. Biasanya dikenal dengan singkatan

HIRARC. Metode ini merupakan bagian dari manajemen risiko dan

yang menentukan arah penerapan keselamatan dan kesehatan kerja

dalam perusahaan (Ramli, 2020).

CV. Tahiti Coal merupakan perusahaan yang bergerak dibidang

industri pertambangan yang melakukan penambangan batubara.

CV.Tahiti Coal telah memiliki Izin Usaha Pertambangan (IUP)


Operasi produksi batubara berdasarkan keputusan Wali Kota Nomor

05.77 Perindagkop Tahun 2010. Dilanjutkan dengan perpanjangan Izin

Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi dengan Nomor 05.09

Perindagkop Tahun 2018 tanggal 21 Oktober 2028 dengan luas areal

53,80 Ha dengan masa berlaku 10 (sepuluh) Tahun. Secara

administrasi lokasi izin tersebut berada di Sangkar Puyuh, Desa

Sijantang, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Provinsi Sumatera

barat.

CV. Tahiti Coal mempunyai Standar Operasional Prosedur

(SOP) Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, tapi pada

kenyataannya di lapangan masih banyak karyawan atau para pekerja

yang masih belum mematuhi peraturan atau SOP yang telah dibuat.

Dari hasil pengamatan penulis di lapangan saat melakukan Praktek

Lapangan Industri (PLI) pada bulan Januari-Februari 2021, penulis

melihat kurangnya keselamatan dan kesehatan kerja yang diterapkan di

perusahaan. Baik itu dari faktor manusia maupun lingkungan. Masih

ada para pekerja yang mengabaikan APD (Alat Pelindung Diri),

seperti tidak menggunakan helm (safety helmet), sepatu (safety shoes),

kacamata, sarung tangan, tidak memakai baju saat bekerja, dan

kurangnya kesadaran akan akibat dari kecelakaan itu bagi diri sendiri,

perusahaan, dan lingkungan.

Dilihat dari penelitian Rika Almaida Simajuntak diketahui

bahwasanya sering terjadi kecelakaan tambang di CV. Tahiti Coal.


Pada tahun 2015 sampai tahun 2017 telah terjadi 27 kecelakaan kerja

di CV. Tahiti Coal. Kecelakaan kerja dengan klasifikasi luka ringan

memiliki jumlah kejadian terbanyak dengan 23 kali kejadian,

sedangkan kecelakaan kerja dengan klasifikasi luka berat terjadi

sebanyak 4 kali.

Kemudian pada tahun 2020 terdapat 3 kali kecelakaan kerja

diantaranya kecelakaan akibat lori yang mengakibatkan satu korban

patah tulang, terjadinya swabakar yang mengakibatkan 8 korban dan

terjadinya runtuhan pada lubang tambang yang mengakibatkan 3 orang

meninggal dunia, 1 orang mengalami cacat fisik dan satu orang

selamat. Pada tahun 2021 pada akhir bulan Februari juga terdapat

kecelakaan kerja yang mengakibatkan 1 orang patah tulang dan pada

bulan maret terdapat kecelakaan kerja yang disebabkan karena kawat

sling lori yang putus sehingga menimbulkan 1 orang korban

mengalami patah tulang pada kedua kakinya. Tindakan-tindakan tidak

aman yang dilakukan oleh karyawan CV. Tahiti Coal seperti tidak

menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), masih banyaknya karyawan

CV. Tahiti Coal yang menggunakan atau menumpang pada lori untuk

masuk kedalam terowongan.

Dari hasil pengamatan di lapangan dan data kecelakaan di atas,

diketahui bahwa dalam pelaksanaan kegiatan di CV. Tahiti Coal masih

terdapat tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman. Untuk itu perlu

dilakukannya analisis terhadap bahaya dan risiko K3 dalam upaya


mengidentifikasi sejauh mana manajemen keselamatan dan kesehatan

kerja yang telah diterapkan di CV. Tahiti Coal.

Berdasarkan permasalahan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

pada CV. Tahiti Coal maka penulis mengangkat judul “Implementasi

Metode Hazard Identification, Risk Assessment And Risk Control

(HIRARC) Dalam Menganalisis Bahaya dan Risiko Keselamatan

dan Kesehatan Kerja pada Tambang Batubara Bawah Tanah CV.

Tahiti Coal, Sangkar Puyuh, Kecamatan Talawi, Kota

Sawahlunto”.

C. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan sebagai berikut:

1. Terdapat 27 kasus kecelakaan di CV. Tahiti Coal pada tahun 2015-


2017.

2. Terdapat 5 kasus kecelakaan di CV. Tahiti Coal pada tahun 2020-

Maret 2021.

3. Kurangnya kesadaran diri dari para karyawan untuk

menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dilingkungan

perusahaan seperti helm safety, sepatu safety, dll.

4. Masih banyaknya karyawan CV. Tahiti Coal yang menggunakan

atau menumpang pada lori untuk masuk kedalam terowongan.


D. BATASAN MASALAH

Batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi bahaya dan risiko keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) di CV. Tahiti Coal dengan menggunakan metode

Hazard Identification, Risk Assessment And Risk Control

(HIRARC).

2. Data penelitian diambil dalam rentang waktu 5 tahun belakangan


(2017–2021)

E. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana identifikasi bahaya dan risiko Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) di tambang batubara bawah tanah CV.

Tahiti Coal?

2. Bagaimana penilaian risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) di tambang batubara bawah tanah CV. Tahiti Coal?

3. Bagaimana pengendalian risiko Keselamatan dan Kesehatan

Kerja (K3) di tambang batubara bawah tanah CV. Tahiti Coal?

F. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan pada penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi bahaya dan risiko Keselamatan Kesehatan Kerja

(K3) di tambang batubara bawah tanah CV. Tahiti Coal.

2. Memperoleh penilaian risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(K3) di tambang batubara bawah tanah CV. Tahiti Coal.

3. Memberikan solusi serta pengendalian risiko Keselamatan dan


Kesehatan Kerja (K3) di tambang batubara bawah tanah CV.

Tahiti Coal.

G. MANFAAT PENELITIAN

Setelah kegiatan penelitian ini dilakukan diharapkan dapat

memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

a. Penulis dapat mengaplikasikan teori perkuliahan kedalam

kondisi nyata dilapangan.

b. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam

keselamatan dan kesehatan kerja pada tambang bawah tanah

agar dapat menjadi bekal untuk memasuki dunia kerja

nantinya.

2. Bagi Perusahaan

Sebagai informasi mengenai bahaya dan risiko

keselamatan dan kesehatan kerja agar tidak membahayakan para

pekerja tambang bawah tanah dan tidak merugikan perusahaan

tambang.

3. Bagi Universitas Negeri Padang

Dapat dijadikan sebagai referensi dan pedoman bagi

mahasiswa yang akan melakukan penelitian khususnya dibidang

keilmuan teknik pertambangan.


H. METODELOGI PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah prosedur atau langkah-langkah

dalam mendapatkan pengetahuan ilmiah atau ilmu (Suryana

2010:15). Sedangkan menurut Sugiono (2013:18) menyatakan

bahwa metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Dari penjelasan beberapa ahli tersebut maka dapat dijelaskan

bahwa metode penelitian menggambarkan suatu rancangan

penelitian yang isinya menjelaskan tentang langkah-langkah atau

prosedur yang harus ditempuh atau menganalisis data tersebut.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian terapan

(applied) yang mengacu pada penelitian eksperimen. Penelitian

terapan bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ilmiah

dengan suatu tujuan praktis. Penelitian terapan berkepentingan

dengan penemuan-penemuan yang berkenaan dengan aplikasi dan

sesuatu konsep-konsep teoritis tertentu (A. Muri Yusuf,

2005:102). Data yang akan ditampilkan pada tugas akhir ini

adalah data kuantitatif.

Menurut Sugiyono (2013:23) metode penelitian

kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang

berlandaskan filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan


instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik

dengan bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

2. Objek Penelitian

Adapun yang menjadi objek penelitian adalah penerapan

keselamatan dan kesehatan kerja oleh seluruh lapisan karyawan

yang bekerja pada tambang batubara bawah tanah CV. Tahiti

Coal.

3. Instrumen Penelitian

Adapun isntrumen (peralatan) yang dibutuhkan selama

penelitian adalah sebagai berikut:

a. Laptop

b. Kamera

c. Alat tulis

d. Kuesioner

e. Tabel HIRARC

f. Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah di

tetapkan oleh CV. Tahiti Coal

4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Studi Literatur

Mempelajari studi pustaka yaitu kegiatan mengutip dari

berbagai literatur baik berupa buku, penelitian terdahulu,


data-data yang telah dimiliki perusahaan dan sebagainya yang

merujuk pada hal-hal mendukung kegiatan penelitian.

b. Pengamatan Langsung di Lapangan

Penelitian langsung di lapangan meliputi orientasi

lapangan bersama karyawan perusahaan untuk langkah awal

penelitian, penentuan objek yang diteliti dan pengambilan

data primer.

c. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah mempelajari

literatur dan orientasi lapangan. Data yang diambil berupa

data primer dan data sekunder. Untuk data primer diukur dan

diamati sendiri di lapangan, sedangkan untuk data sekunder

didapat dari literatur perusahaan.

1) Data Primer

Data primer merupakan data yang di dapatkan dari

hasil pengamatan langsung di lapangan. Data tersebut berupa :

a) Data hasil kuesioner bahaya dan risiko keselamatan

dan kesehatan kerja

2) Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian

yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui

media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau


laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data

dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan. Data sekunder tersebut berupa :

a) Jumlah kecelakaan tahun 2017-2021 di CV. Tahiti

Coal

b) Jenis kecelakaan

c) Jumlah karyawan CV. Tahiti Coal

d) Standar Operasional Prosedur (SOP)

e) Tabel HIRARC

g. Pengolahan Data

Teknik yang dilakukan dalam analisis data yaitu

dengan menggabungkan antara teori dengan data-data

lapangan sehingga dari keduanya didapat pendekatan

penyelesaian masalah. Setelah data didapatkan maka

selanjutnya adalah pengelompokan dan pengolahan data

dikarenakan penelitian terdiri dari beberapa variabel, maka

data harus dikelompokkan sesuai dengan tahapan pengerjaan.

h. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan diperoleh dari hasil analisis bahaya dan

risiko keselamatan dan kesehatan kerja pada tambang

batubara bawah tanah CV. Tahiti Coal. Hasil pengolahan data

yang didapatkan yaitu berupa hasil dari analisis identifikasi

bahaya dan risiko, dan penilaian resiko. Sedangkan saran


yang disampaikan berdasarkan kekurangan-kekurangan yang

ada dalam penelitian untuk mendapatkan hasil penelitian

yang lebih baik dari yang diteliti sekarang.

I. DIAGRAM PENELITIAN

Mulai

Pengamatan di
Studi Literatur
Lapangan (Observasi)

Pengumpulan

Data Primer Data Sekunder


1. Jumlah kecelakaan tahun 2017-2021
Data hasil kuesioner bahaya dan 2. Jenis kecelakaan
risiko keselamatan dan kesehatan 3. Jumlah karyawan CV. Tahiti Coal
kerja 4. Standar Operasional Operation
(SOP)
5. Tabel HIRARC

Pengolahan Data
1. Menganalisis bahaya dan risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja di CV.
Tahiti Coal
2. Mencari faktor penyebab kecelakaan kerja tertinggi yang terjadi di CV. Tahiti
Coal

Selesai

Keluaran/Hasil
DAFTAR PUSTAKA

Mu’amalla, Khurry. 2015. “Pengaruh Perilaku Karyawan Terhadap Penerapan Norma

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Area Penambangan Batubara Bawah

Tanah PT. Nusa Alam Lestari Sawahlunto, Sumatera Barat Tahun 2015”. Skripsi.

Padang: Universitas Negeri Padang.

Ahmad Dharief Dahlawy. 2008. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Area Pengolah PT. ANTAM Tbk, Unit

Bisnis Pertambangan Emas Pongkor Kabupaten Bogor Tahun 2008”. Skripsi.

Jakarta:UIN

Appendix. Pengaruh Perilaku Tenaga Kerja Terhadap Penerapan Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bagian Produksi PT. Gold Coin Indonesia

Tahun 2010. Medan: Universitas Sumatera Utara.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai