Disusun Oleh :
(SMK3) pada Tambang Batubara Bawah Tanah CV. Tahiti Coal, Sangkar
Batubara merupakan bahan galian yang berupa senyawa organik yang terbentuk
dari sisa tumbuh-tumbuhan yang telah lama mengendap di dalam perut bumi.
setiap proses dan operasional, khususnya dalam masyarakat yang sedang beralih
atau penyakit akibat kerja. Tenaga kerja merupakan aset organisasi yang sangat
berharga dan merupakan unsur penting dalam proses produksi di samping unsur
lainnya seperti material, mesin, dan lingkungan kerja. Oleh karena itu tenaga
kerja harus dijaga, dibina dan dikembangkan untuk meningkatkan
keputusan Wali Kota Nomor 05.77 Perindagkop Tahun 2010. Dilanjutkan dengan
05.09 Perindagkop Tahun 2018 tanggal 21 Oktober 2028 dengan luas areal 53,80
lapangan masih banyak karyawan atau para pekerja yang masih belum mematuhi
peraturan atau SOP yang telah dibuat. Dari hasil pengamatan penulis di lapangan
Masih ada para pekerja yang mengabaikan APD (Alat Pelindung Diri), seperti
tidak menggunakan helm (safety helmet), sepatu (safety shoes), kacamata, sarung
tangan, tidak memakai baju saat bekerja, dan kurangnya kesadaran akan akibat
sering terjadi kecelakaan tambang di CV. Tahiti Coal. Pada tahun 2015 sampai
tahun 2017 telah terjadi 27 kecelakaan kerja di CV. Tahiti Coal. Kecelakaan
kerja dengan klasifikasi luka ringan memiliki jumlah kejadian terbanyak dengan
23 kali kejadian, sedangkan kecelakaan kerja dengan klasifikasi luka berat terjadi
sebanyak 4 kali.
kecelakaan akibat lori yang mengakibatkan satu korban patah tulang, terjadinya
fisik dan satu orang selamat. Pada tahun 2021 pada akhir bulan Februari juga
terdapat kecelakaan kerja yang mengakibatkan 1 orang patah tulang dan pada
bulan maret terdapat kecelakaan kerja yang disebabkan karena kawat sling lori
yang putus sehingga menimbulkan 1 orang korban mengalami patah tulang pada
CV. Tahiti Coal seperti tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), masih
bahwa dalam pelaksanaan kegiatan di CV. Tahiti Coal masih terdapat tindakan
tidak aman dan kondisi tidak aman. Untuk itu kajian ini menjadi penting dalam
C. IDENTIFIKASI MASALAH
2021.
safety, dll.
D. BATASAN MASALAH
2. Data penelitian diambil dalam rentang waktu Januari 2017 – Maret 2021.
E. RUMUSAN MASALAH
F. TUJUAN PENELITIAN
1. Bagi Penulis
dilapangan.
kesehatan kerja pada tambang bawah tanah agar dapat menjadi bekal
2. Bagi Perusahaan
keselamatan dan kesehatan kerja yang baik dan benar agar tidak
perusahaan tambang.
pertambangan.
H. METODELOGI PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan
Muri Yusuf, 2005:102). Data yang akan ditampilkan pada tugas akhir ini
2. Objek Penelitian
3. Instrumen Penelitian
a. Laptop
b. Kamera
c. Alat tulis
sebagai berikut:
a. Studi Literatur
c. Pengumpulan Data
orientasi lapangan. Data yang diambil berupa data primer dan data
1) Data Primer
2) Data Sekunder
b) Jenis kecelakaan
d. Pengolahan Data
bawah tanah CV. Tahiti Coal. Hasil pengolahan data yang didapatkan
yaitu berupa hasil dari analisis frequency rate, severity rate dan faktor
Mulai
Pengamatan di
Studi Literatur
Lapangan (Observasi)
Pengumpulan
Pengolahan Data
Selesai
Keluaran/Hasil
DAFTAR PUSTAKA
Tanah PT. Nusa Alam Lestari Sawahlunto, Sumatera Barat Tahun 2015”. Skripsi.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Area Pengolah PT. ANTAM Tbk, Unit
Jakarta:UIN
Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Bagian Produksi PT. Gold Coin Indonesia
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta.