Anda di halaman 1dari 6

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai salah satu Negara berkembang saat ini sedang

giat melakukan pembangunan, baik pembangunan infrastruktur,

peningkatan sumber daya manusia (SDM), maupun usaha lain yang bisa

menunjang perkembangan.Negara ini. Penggunaan teknologi maju sangat

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia secara luas, namun

tanpa disertai dengan pengendalian yang tepat akan dapat merugikan manusia

itu sendiri. Penggunaan teknologi maju tidak dapat dielakkan, terutama

pada era industrialisasi yang ditandai adanya proses mekanisasi,

elektifikasi dan modernisasi serta transformasi globalisasi.

Dalam keadaan demikian penggunaan mesin-mesin, pesawat, instalasi

dan bahanbahan berbahaya akan terus meningkat sesuai kebutuhan

industrialisasi. Hal tersebut disamping memberikan kemudahan bagi suatu

proses produksi, tentunya efek samping yang tidak dapat dielakkan adalah

bertambahnya jumlah dan ragam sumber bahaya bagi pengguna teknologi

itu sendiri. Disamping itu, faktor lingkungan kerja yang tidak memenuhhi

syarat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), proses kerja tidak aman

dan sistem kerja yang semakin kompleks dan modern dapat menjadi

ancaman tersendiri bagi kesehatan dan keselamatan pekerja (Tarwaka, 2008).


2

Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu masalah penting

dalam setiap proses operasional baik di sektor tradisional maupun sektor

modern. Khususnya dalam masyarakat yang sedang beralih dari satu

kebiasaan kepada kebiasaan lain, perubahan-perubahan ini pada umumnya

menimbulkan beberapa permasalahan yang jika tidak ditanggulangi secara

cermat dapat membawa berbagai akibat buruk bahkan fatal (Silalahi dan

Silalahi, 1995).

Peraturan tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja Pertambangan

umum sudah ada sejak tahun 1930 dengan nama Mijn Politie Reglement

(MPR) yang merupakan peraturan yang dibuat pada masa pemerintahan

Hindia – Belanda. Disusul dengan PPRI No. 19 tahun 1973 tentang

pengaturan dan pengawasan 13 keselamatan kerja di bidang

pertambangan yang dilakukan oleh Menteri Pertambangan. Setelah

mempelajari pertimbangan ilmu teknologi modern mengenai pemakaian

peralatan pertambangan dan dalam rangka memperlancar usaha–usaha

aktifitas pembangunan, maka pada tahun 1995 telah disempurnakan dengan

terbitnya Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi No.

555/K/26/M.PE/1995 tanggal 22 mei 1995 tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja Pertambangan Umum (Direktorat Pertambangan dan Energi,

1995).

PT Tadjahan Antang Mineral (TAM) adalah sebuah perusahaan

pertambangan batubara Indonesia yang terletak di Kalimantan Tengah.TAM

memegang konsesi IUP 10,372ha di kabupaten Kuala Kurun, Gunung Mas.


3

TAM memiliki deposit besar batubara bituminous berkualitas tinggi. Kami

sedang mengembangkan tambang batubara ke ton 3 juta per tahun terbuka pit

operasi.PT TAM bertujuan untuk menjadi pasokan baru dari premium CV

tinggi batubara termal Indonesia, dengan mengontrol kualitas produk kami,

mengelola reputasi kinerja dan membangun portofolio pelanggan yang

terdiversifikasi dan canggih.Bisnis PT.TAM meliputi operasi penambangan,

pengolahan batubara dan cuci, pengangkutan, stockpile & jetty manajemen,

tongkang hulu dan manajemen stockpile menengah. Kami juga menjajaki

peluang ke bawah rantai nilai, seperti pembangkit listrik mulut tambang,

pabrik pengolahan batubara-to-kimia dan potensi lainnya.

1.2 Maksud dan Tujuan

A. Maksud

Maksud dari kerja praktek ini adalah sebagai salah satu syarat pada

kurikulum pada program S-1 Teknik Pertambangan, Universitas Palangka

Raya (UPR), Provinsi Kalimantan Tengah, serta tujuan dari Kerja Praktik

ini untuk menambah pemahaman, wawasan dan aplikasi terutama dalam

bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

B. Tujuan

Tujuan pelaksanaan kerja praktik di PT. Tadjahan Antang Mineral

adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui apa saja pelaksanaan program kerja Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) PT. Tadjahan Antang Mineral.


4

2. Mengetahui dan mempelajari potensi dan faktor-faktor bahaya

yang terdapat di PT. Tadjahan Antang Mineral.

3. Sebagai bahan perbandingan antara teori yang didapat dalam

perkuliahan dengan penerapannya di PT. Tadjahan Antang Mineral.

1.3 Manfaat

Diharapkan dalam penyusunan laporan kerja praktek dengan judul

”Pelaksanaan Program K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) di PT. TAM

(Tadjahan Antang Mineral) , Desa Tumbang Tambirah, Kecamatan Kurun,

Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah’’ ada beberapa

manfaat yang dapat diperoleh, diantaranya :

1. Bagi Mahasiswa

 Dapat memiliki pengetahuan mengenai dunia pertambangan

terutama pada bidang K3 (keselamatan dan kesehatan kerja)

kemajuan tambang sehingga dapat mengetahui apa saja yang akan

dilakukan pada dunia kerja.

 Dapat mengetahui secara langsung program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja yang ada di PT.TAM (Tadjahan Antang Mineral).

 Menambah pengalaman tentang kegiatan penambangan secara

langsung di lapangan, khususnya mengenai K3 (Keselamatan dan

Kesehatan Kerja).

 Mengetahui proses kegiatan K3 (keselamatan dan kesehatan

kerja),bahaya apa saja yang dapat ditimbulkan diarea tambang dan


5

cara pencegahan supaya tidak terjadinya kecelakaan yang tidak

diinginkan.

2. Bagi Perusahaan

 Membina hubungan baik dengan lembaga pendidikan atau perguruan

tingi khususnya dalam bidang K3 (keselamatan dan kesehatan kerja)

di tambang.

 Dapat membantu meringankan tugas-tugas karyawan di PT.TAM

(Tadjahan Antang Mineral).

 Dapat bertukar ilmu dengan mahasiswa khususnya ilmu K3

(keselamatan dan kesehatan kerja)di tambang.

 Bahan evaluasi bagi perusahaan untuk pekerjaan selanjutnya pada di

PT.TAM (Tadjahan Antang Mineral).

1.4 Rumusan Masalah

1. Apa saja pelaksanaan program K3 (keselamatan dan kesehatan kerja) di

PT.TAM (Tadjahan Antang Mineral) ?

2. Apa saja faktor yang mempengaruhi terjadinya kecelakaan kerja di

perusahaan tambang di PT.TAM (Tadjahan Antang Mineral) ?

1.5 Batasan Masalah

Agar penulisan lebih terarah dan mudah untuk dipahami sesuai dengan

tujuan pembahasannya, maka pengamatan hanya akan dilakukan di dalam

ruang lingkup :
6

1. Kegiatan Kerja Praktik yang dilaksanakan, yaitu Pengamatan

Pelaksanaan program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) bagi

Karyawan.

2. Masalah yang dipelajari dan dibahas hanya mengenai faktor-faktor yang

mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di area PIT

penambangan, workshop BUMA, Jetty, dan Disposal.

Anda mungkin juga menyukai