Anda di halaman 1dari 16

Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012 PT.

Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pertambangan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan untuk melakukan pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian. Bahan galian disini dapat terdiri dari batubara, minyak atau emas. Sebenarnya kegiatan pertambangan memiliki kegiatan yang berkelanjutan yang dari langkah 1 ke langkah berikutnya dapat mengurangin resiko kerugian dalam tambang. Tapi ada kegiatan yang berlangsung secara bersamaan. Berikut merupakan kegiatan-kegiatan dalam pertambangan:
a. Penyelidikan Umum (prospecting)

b. Eksplorasi : eksplorasi pendahuluan, eksplorasi rinci c. Studi kelayakan : teknik, ekonomik, lingkungan (termasuk studi amdal)
d. Persiapan produksi (development, construction)

e. Penambangan (Pembongkaran, Pemuatan,Pengangkutan, Penimbunan) f. Reklamasi dan Pengelolaan Lingkungan


g. Pengolahan (mineral dressing)

h. Pemurnian / metalurgi ekstraksi i. Pemasaran j. Corporate Social Responsibility (CSR) k. Pengakhiran Tambang (Mine Closure) / Reklamasi Sekilas tentang Sistem Manajemen K3, secara normatif sebagaimana terdapat pada PER. 05/MEN/1996 pasal 1, Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi
1

Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur

pengembangan, penerapan, pen capaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan K3 dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. Tujuan dan sasaran SMK3 adalah terciptanya sistem K3 di tempat kerja yang melibatkan segala pihak sehingga dapat mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja dan terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif. Karena Sistem Manajemen K3 bukan hanya tuntutan pemerintah, masyarakat, pasar, atau dunia internasional saja tetapi juga tanggungjawab pengusaha untuk menyediakan tempat kerja yang aman.

Selain itu penerapan Sistem Manajemen K3 juga mempunyai banyak manfaat bagi industri kita antara lain : Manfaat langsung: a. Mengurangi jam kerja yang hilang akibat kecelakaan kerja b. Menghindari kerugian material dan jiwa akibat kecelakaan kerja c. Menciptakan tempat kerja yang efisien dan produktif karena tenaga kerja merasa aman dalam bekerja. Di samping itu juga, Sistem Manajemen K3 juga memiliki banyak manfaat tidak langsung yakni: a. Meningkatkan image market terhadap perusahaan b. Menciptakan hubungan yang harmonis bagi karyawan dan perusahaan c. Perawatan terhadap mesin dan peralatan semakin baik, sehingga membuat umur alat semakin lama Operasi KPC berada di sekitar Sangatta, ibukota Kabupaten Kutai Timur (Katim), di Kalimantan Timur provinsi Indonesia. Kota ini adalah di Sungai Sangatta, 50 km sebelah utara dari khatulistiwa di pantai timur Pulau Kalimantan, 180 km sebelah utara dari Samarinda ibukota provinsi dan 310 km sebelah utara dari pusat penduduk utama Balikpapan.

Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur

PT. Kaltim Prima Coal (KPC) yang berdiri sejak tahun 1991. Pada tahun 2007 perusahaan tambang ini memperkerjakan lebih dari 3.500 karyawan dan 5.000 karyawan kontraktor. 1.2. Maksud dan Tujuan Tujuan kerja praktek adalah agar mahasiswa dapat memahami dan membandingkan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan pelaksanaan di lapangan sehingga ilmu yang diperoleh dapat berkembang dengan mengaplikasikannya di lapangan. Selain itu juga merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan program S-1 Jurusan Teknik Sipil Universitas Majalengka. Kerja Praktek ini dilakukan di PT. Kaltim Prima Coal (KPC) mulai tanggal 21 Januari 2013 s.d 31 Maret 2013 atau kurang lebih dalam waktu 3 bulan. 1.3. Batasan Masalah Dalam proposal ini terdapat beberapa batasan masalah yakni akan mengkaji tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di PT. Kaltim Prima Coal (KPC). 1.4. Ruang Lingkup Kerja Praktek Ruang Lingkup Kerja Praktek kami meliputi Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja di PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimatan Timur. 1.5. Sistematika Penulisan Proposal Kerja Praktek ini disusun dalam 4 bab yang dijabarkan sebagai berikut :

Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur

BAB Bab 1

Kajian berisi informasi umum proyek/tempat KP, hal-hal yang menjadi pertimbangan mengapa proyek tersebut cukup pantas untuk dijadikan tempat Kerja Praktek. berisi informasi proyek yang diperoleh dari hasil mempelajari dokumen-dokumen yang diperoleh pada saat kerja praktek

Bab II

tersebut yang bisa terdiri dari dokumen kontrak, dokumen lelang, gambar kerja dan spesifikasi teknis, laporan harian atau mingguan serta risalah-risalah rapat proyek. Unsur-unsur pelaksana proyek sebaiknya dijelaskan dengan bantuan bagan organisasi yang menunjukkan keterkaitan tugas dan kewajibannya masing-masing berisi informasi mengenai pelaksanaan proyek secara umum, sehingga dapat menjadi gambaran mengenai apa saja yang terjadi

Bab III

atau dilaksanakan pada proyek tersebut. Untuk menceritakan bab ini ada baiknya disertai foto-foto yang mendukung. jika bab III menceritakan secara umum dari pelaksanaan proyek tersebut maka pada bab IV mahasiswa dapat memilih untuk fokus pada suatu masalah yang dijumpai dan menceritakannya secara detail. Apabila cukup banyak yang dapat dibahas maka dapat

Bab IV

dikembangkan menjadi Bab V. Bab Akhir (dapat Bab V atau Bab VI) berisi pembahasan dan kesimpulan. Apabila ada saran-saran yang hendak disampaikan

Bab V

maka sebaiknya saran ditujukan kepada mahasiswa berikutnya yang akan melaksanakan kerja praktek dan bukannya saran ke pelaku proyek.

BAB II

Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur

GAMBARAN LOKASI PROYEK


2.1.

GAMBARAN UMUM PT KPC SANGATTA KALTIM Operasi KPC berada di sekitar Sangatta, ibukota Kabupaten Kutai

Timur (Katim), di Kalimantan Timur provinsi Indonesia. Kota ini adalah di Sungai Sangatta, 50 km sebelah utara dari khatulistiwa di pantai timur Pulau Kalimantan, 180 km sebelah utara dari Samarinda ibukota provinsi dan 310 km sebelah utara dari pusat penduduk utama Balikpapan. PT. Kaltim Prima Coal (KPC) yang berdiri sejak tahun 1991. Pada tahun 2007 perusahaan tambang ini memperkerjakan lebih dari 3.500 karyawan dan 5.000 karyawan kontraktor. Kegiatan tambang batubara di pinggir kota Sangata di kelola oleh PT KPC. Area penambangannya sangat luas dan merupakan tambang batubara terbuka. Di area penambangan, beraneka macam kendaraan berat sibuk melakukan kegiatan penambangan. Excavator menggali, mengambil, kemudian menumpahkan batubara ke dalam bak dump truck yang sudah siap menunggu. Dump truck yang sudah penuh batubara kemudian berjalan menuju tempat penampungan sementara di pelabuhan. Dari tempat penampungan sementara, batubara dimasukkan ke dalam kapal pengangkut dengan menggunakan belt conveyor. Muatan kapal pengangkut cukup banyak. Untuk kapal ukuran kecil, sekali angkut mencapai antara empat puluh ribu sampai delapan puluh ribu ton. Konon, jumlah produksi penambangan batubara oleh PT KPC di Sangata pada tahun 2007 mencapai sekitar 40 juta ton. Sebagian besar di export dan sebagian kecil untuk kebutuhan pembangkit listrik PLN. Sebagai penambang batu bara besar milik keluarga Bakri, perusahaan ini membangun komplek elit tempat hunian para karyawannya. Dengan fasilitas yang lengkap, mewah, dan modern, fasilitas ini meliputi perkantoran, perumahan, fasilitas olahraga, klinik kesehatan, pendidikan, ibadah, dsb. Fasilitas olahraganya sangat lengkap, meliputi lapangan tenis, badminton, bola voli, lapangan bola, kolam renang dan lapangan golf.

Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur

Bahkan bandara Tanjung Bara, juga berada dalam komplek penambangan batubara PT KPC.

BAB III
6

Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur

BAHASAN KERJA PRAKTEK


3.1. Definisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan instrumen yang memproteksi pekerja, perusahaan, lingkungan hidup, dan ma-syarakat sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Perlindungan tersebut merupakan hak asasi yang wajib dipenuhi oleh perusahaan. K3 bertujuan mencegah, mengurangi, bahkan menihilkan risiko kecelakaan kerja (zero accident). Penerapan konsep ini tidak boleh dianggap sebagai upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang menghabiskan banyak biaya (cost) perusahaan, melainkan harus dianggap sebagai bentuk investasi jangka panjang yang memberi keuntungan yang berlimpah pada masa yang akan datang. Menurut Sumakmur (1988) kesehatan kerja adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan, agar pekerja/masyarakat pekerja beserta memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usahausaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit/gangguan gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum. Keselamatan kerja sama dengan Hygiene Perusahaan. Kesehatan kerja memiliki sifat sebagai berikut : a. Sasarannya adalah manusia b. Bersifat medis. Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya. Paradigma baru dalam aspek kesehatan mengupayakan agar yang sehat tetap sehat dan bukan sekedar mengobati, merawat atau menyembuhkan gangguan kesehatan atau penyakit. Oleh karenanya, perhatian utama dibidang

Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur

kesehatan lebih ditujukan ke arah pencegahan terhadap kemungkinan timbulnya penyakit serta pemeliharaan kesehatan seoptimal mungkin. Status kesehatan seseorang, menurut Blum (1981) ditentukan oleh empat faktor yakni :
1. Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik /

anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme) dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan, pekerjaan). 2. Perilaku yang meliputi sikap, kebiasaan, tingkah laku. 3. pelayanan kesehatan: promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasi, dan 4. genetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia. Demikian pula status kesehatan pekerja sangat mempengaruhi produktivitas kerjanya. Pekerja yang sehat memungkinkan tercapainya hasil kerja yang lebih baik bila dibandingkan dengan pekerja yang terganggu kesehatannya. Menurut Sumamur (1976) Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/ masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik, mental maupun sosial dengan usaha preventif atau kuratif terhadap penyakit/ gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum. Konsep kesehatan kerja dewasa ini semakin banyak berubah, bukan sekedar kesehatan pada sektor industri saja melainkan juga mengarah kepada upaya kesehatan untuk semua orang dalam melakukan pekerjaannya. Keselamatan kerja memiliki sifat sebagai berikut : a. Sasarannya adalah lingkungan kerja b. Bersifat teknik. Pengistilahan Keselamatan dan Kesehatan kerja (atau sebaliknya) bermacam macam ; ada yang menyebutnya Higiene Perusahaan dan

Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur

Kesehatan Kerja (Hyperkes) dan ada yang hanya disingkat K3, dan dalam istilah asing dikenal Occupational Safety and Health. Keselamatan kerja atau Occupational Safety, dalam istilah sehari hari sering disebut dengan safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Kecelakaan Kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses. Dewasa ini pembangunan nasional tergantung banyak kepada kualitas, kompetensi dan profesionalisme sumber daya manusia termasuk praktisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Dari segi dunia usaha diperlukan produktivitas dan daya saing yang baik agar dapat berkiprah dalam bisnis internasional maupun domestik. Salah satu faktor yang harus dibina sebaik-baiknya adalah implementasi K3 dalam berbagai aktivitas masyarakat khususnya dalam dunia kerja. Pengertian Hampir Celaka, yang dalam istilah safety disebut dengan insiden (incident), ada juga yang menyebutkan dengan istilah near-miss atau near-accident, adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dimana dengan keadaan yang sedikit berbeda akan mengakibatkan bahaya terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses kerja. Bagaimana K3 dalam perspektif hukum? Ada tiga aspek utama hukum K3 yaitu norma keselamatan, kesehatan kerja, dan kerja nyata. Norma keselamatan kerja merupakan sarana atau alat untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang tidak diduga yang disebabkan oleh kelalaian kerja serta lingkungan kerja yang tidak kondusif.

Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur

Konsep ini diharapkan mampu menihilkan kecelakaan kerja sehingga mencegah terjadinya cacat atau kematian terhadap pekerja, kemudian mencegah terjadinya kerusakan tempat dan peralatan kerja. Konsep ini juga mencegah pencemaran lingkungan hidup dan masyarakat sekitar tempat kerja.Norma kesehatan kerja diharapkan menjadi instrumen yang mampu menciptakan dan memelihara derajat kesehatan kerja setinggi-tingginya. 3.2 Ruang Lingkup K3 Pertambangan Ruang lingkup hyperkes dapat dijelaskan sebagai berikut (Rachman, 1990) : a. Kesehatan dan keselamatan kerja diterapkan di semua tempat kerja yang di dalamnya melibatkan aspek manusia sebagai tenaga kerja, bahaya akibat kerja dan usaha yang dikerjakan. b. Aspek perlindungan dalam hyperkes meliputi : 1) Tenaga kerja dari semua jenis dan jenjang keahlian 2) Peralatan dan bahan yang dipergunakan 3) Faktor-faktor lingkungan fisik, biologi, kimiawi, maupun sosial. 4) Proses produksi 5) Karakteristik dan sifat pekerjaan 6) Teknologi dan metodologi kerja Yang dimaksud keselamatan kerja antara lain berupa: a. Manajemen risiko, b. Program keselamatan kerja, c. Pelatihan dan pendidikan keselamatan kerja, d. Administrasi keselamatan kerja, e. Manajemen keadaan darurat, f. Inspeksi dan Audit keselamatan kerja, g. Pencegahan dan penyelidikan kecelakaan. Yang dimaksud kesehatan kerja antara lain berupa: a. Program kesehatan kerja

10

Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur

b. Pemeriksaan kesehatan pekerja, c. Pencegahan penyakit akibat kerja, d. Diagnosis dan pemeriksaan penyakit akibat kerja e. Hiegiene dan sanitasi, f. Pengelolaan makanan, minuman dan gizi kerja, dan Ergonomis Yang dimaksud kesehatan kerja antara lain berupa: a. Pengendalian debu, b. Pengendalian kebisingan, c. Pengendalian getaran, d. Pencahayaan, e. Kualitas udara kerja (kuantitas dan kualitas) f. Pengendalian radiasi g. House keeping. 3.3 Sistem Manajemen K3. Sedangkan pengawasan Keselamatan Operasi Pertambangan dilaksanakan dengan tujuan menciptakan meliputi: 1. Evaluasi laporan hasil kajian, 2. Pemenuhan standardisasi instalasi, 3. Pengamanan instalasi, 4. Kelayakan sarana, prasarana dan instalasi peralatan pertambangan 5. Kompetensi tenaga teknik. Pelaksanaan pengawasan K3 dan keselamatan operasi pertambangan dilaksanakan dalam bentuk: 3.3.1 Pengawasan Administratif Pengawasan administratif meliputi: 1. Bahan peledak (Format IVi / Rekomendasi) 2. Laporan kecelakaan (Format IIIi; Vi; Vii; VIIi; VIIIi; IXi) kegiatan operasi pertambangan

yang aman dan selamat. Ruang lingkup Keselamatan Operasi Pertambangan

11

Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur

3. Peralatan (dokumen untuk perijinan) 4. Persetujuan (dokumen kajian, tinggi jenjang, ventilasi, penyanggaan, dan lain-lain) 5. Laporan pelaksanaan program K3 (Triwulan) 6. Rencana Kerja Tahunan Teknis dan Lingkungan (RKTTL) b. Pengawasan Operasional / Lapangan 3.3.2 Pengawasan operasional / lapangan meliputi: 1. Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2. Inspeksi dilaksanakan oleh PIT/IT dengan berkoordinasi dengan pengawas pusat dan daerah berdasarkan prosedur tetap dan KTT diposisikan sebagai mitra. Contoh objek yang diinspeksi antara lain area penambangan, haul road, perbengkelan, pabrik, pengolahan, pelabuhan, fasilitas dan instalasi lainnya. 3. Pemeriksaan / Penyelidikan Kecelakaan 4. Pemeriksaan / Penyelidikan Kejadian Berbahaya 5. Pengujian Kelayakan Sarana dan Peralatan 6. Pengujian Kondisi Lingkungan Kerja 3.3.3 Pengujian kelayakan peralatan, sarana dan instalasi Pengujian peralatan sarana dan instalasi meliputi: 1. Sistem Ventilasi, 2. Sistem Penyanggaan, 3. Kestabilan Lereng, 4. Gudang Bahan Peledak 5. Penimbunan Bahan Bakar Cair 6. Kapal Keruk 7. Kapal Isap 8. Alat Angkut Orang, Barang, dan Material 9. Alat Angkat 10. Bejana Bertekanan 11. Instalasi Pipa

12

Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur

12. Pressure Safety Valve 13. Peralatan Listrik 3.3.4 Pengujian/penilaian kompetensi Pengujian/penilaian kompetensi meliputi; 1. Penilaian kompetensi calon Kepala Teknik Tambang 2. Pengujian kompetensi Juru Ledak 3. Pengujian Kompetensi Juru Ukur 4. Pengujian Kompetensi Pengawas Operasional (POP; POM; POU) 5. Pengujian Kompetensi Juru Las (bekerja sama dengan pihak ke-3) 6. Pengujian Kompetensi Operator alat angkat (bekerja sama dengan pihak ke-3) Pelaksanaan pengawasan K3 dan keselamatan operasi pertambangan bukan hanya dilakukan oleh pemerintah pusat, tetapi juga dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi (Dekonsentrasi) dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Desentralisasi). Upaya dekonsentrasi pengawasan K3 dan keselamatan operasi pertambangan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi antara lain: a. Melakukan supervisi terhadap pengawasan K3 dan keselamatan operasi pertambangan yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota : 1. Hasil Inspeksi 2. Hasil investigasi kecelakaan/kejadian berbahaya 3. Proses perizinan 4. Rekomendasi b. Melakukan inventarisasi terhadap: 1. Statistik Kecelakaan 2. Pembelian dan Penggunaan dan stok bahan peledak 3. Jumlah dan jenis perizinan

13

Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur

3.4 Tujuan Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja : Secara umum, kecelakaan selalu diartikan sebagai kejadian yang tidak dapat diduga. Kecelakaan kerja dapat terjadi karena kondisi yang tidak membawa keselamatan kerja, atau perbuatan yang tidak selamat. Kecelakaan kerja dapat didefinisikan sebagai setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat yang dapat mengakibatkan kecelakaan. Berdasarkan definisi kecelakaan kerja maka lahirlah keselamatan dan kesehatan kerja yang mengatakan bahwa cara menanggulangi kecelakaan kerja adalah dengan meniadakan unsur penyebab kecelakaan dan atau mengadakan pengawasan yang ketat. (Silalahi, 1995) Keselamatan dan kesehatan kerja pada dasarnya mencari dan mengungkapkan kelemahan yang memungkinkan terjadinya kecelakaan. Fungsi ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu mengungkapkan sebabakibat suatu kecelakaan dan meneliti apakah pengendalian secara cermat dilakukan atau tidak. Menurut Mangkunegara (2002, p.165) bahwa tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut: a. Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis. b. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaikbaiknya selektif mungkin. c. Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya. d. Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai. e. Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja. f. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja. g. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

14

Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur

3.5 Penutup Saya sangat mengharapkan bantuan dari pihak PT Kaltim Prima Coal untuk dapat menerima saya mahasiswa Fakultas Teknik Prodi Teknik Sipil Universitas Majalengka untuk melaksanakan Kerja Praktek tersebut. Demikianlah Proposal Kerja Praktek ini saya buat, kiranya dapat dijadikan sebagai bahan acuan dan bahan pertimbangan untuk melaksanakan Kerja Praktek di PT Kaltim Prima Coal. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Majalengka,23 Oktober 2012 Hormat Saya

DEA RIZKI PERDANA

15

Proposal Kerja Praktek Teknik Sipil 2012 PT. Kaltim Prima Coal (KPC) Sangatta Kalimantan Timur

DAFTAR PUSTAKA

1.

http://ergonomi-fit.blogspot.com/2012/02/sistem-manajemenk3.html ( di download pada tanggal 4 Oktober 2012 )

2. http : //kpc.co.id ( dilihat pada tanggal 4 Oktober 2012 ) 3. http://waridnurdiansyah.blogspot.com/2010/02/keselamatan-dankesehatan-kerja-k3.html ( di download pada tanggal 4 Oktober 2012 )

4. Mangkunegara (2002, p.165) 5. Sumamur (1976)


6. Blum (1981)

16

Anda mungkin juga menyukai